design pedoman peralatan medik final procetak edit sira

106
KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2013 PEDOMAN PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN 610.28 Ind p

Upload: saudatina

Post on 24-Dec-2015

169 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Design Pedoman Peralatan Medik Final

TRANSCRIPT

Page 1: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Kementerian Kesehatan ritahun 2013

P e d o m a nPeralatan medik bagi PelayanankeSeHatan bayi barU laHir, bayi dan balitaPengoPeraSian dan PemeliHaraan

610.28Indp

Page 2: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Katalog Dalam terbitan. Kementerian Kesehatan ri610.28ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktoratp Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pedoman peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita pengoperasian dan pemeliharaan,-- Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2011

isBn : 978-602-235-096-5

1. Judul I. EQUIPMENT AND SUPPLIES II. HEALTH FACILITY

Page 3: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Kementerian Kesehatan ritahun 2013

Pedoman Peralatan medik bagi PelayanankeSeHatan bayi barU laHir, bayi dan balita

PengoPeraSian dan PemeliHaraan

Page 4: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Pedoman ini bertujuan membantu penggunaan dalam mengoperasionalkan dan memelihara peralatan medik bagi bayi baru lahir, bayi dan balita. Penggunaan diluar tujuan tersebut diluar tanggung jawab Kementerian Kesehatan RI dan kontributor penyusun.

Page 5: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

i

sambutan direktur jenderal bina gizi dan kia

Target pencapaian MDG 4 tahun 2015 adalah menurunkan Angka Kematian Balita (AKBAL) menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup. Data terakhir berdasarkan SDKI tahun 2007, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Bayi Baru Lahir masih 44 per 1.000 kelahiran hidup (KH), 34 per 1.000 KH dan 19 per 1.000 KH. Diperlukan akselerasi dalam upaya pencapaian target MDG 4.

Dalam upaya menurunkan kematian bayi baru lahir, bayi dan balita diperlukan berbagai upaya intervensi baik di tingkat keluarga dan masyarakat, pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan. Baik pemerintah, swasta dan profesi mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan berkualitas. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita di tingkat pelayanan dasar dan rujukan dapat berjalan dengan baik dan memenuhi standar dasar mutu jika ditunjang oleh ketersediaan peralatan medik yang aman dan akurat untuk pelayanan medik sehari-hari, live saving maupun screening.

Dari hasil pemantauan di lapangan ternyata banyak ditemukan pemanfaatan peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita belum optimal, bahkan tidak dimanfaatkan sama sekali. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaan peralatan medik.

Saya mengharapkan buku “Pedoman Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita, Pengoperasian dan Pemeliharaan” ini dapat dijadikan pegangan oleh pemberi pelayanan atau operator (dokter, bidan, perawat) dalam menggunakan peralatan medik sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai dengan standar, mengoptimalkan pemanfaatan peralatan medik dan memperpanjang usia pakai. Buku ini juga dapat dipakai oleh teknisi pemula dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan ringan. Khusus untuk peralatan medik yang kompleks, disarankan agar pemeliharaan dan perbaikannya dilakukan oleh tenaga yang kompeten (teknisi elektronik).

Terima kasih saya ucapkan pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku pedoman ini, baik dari lintas program di Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Ahli Teknik Elektronik Indonesia (IKATEMI), profesi terkait peralatan medik dan pelaksana teknik di lapangan.

Saya menyadari bahwa buku pedoman ini masih belum sempurna sehingga saran dan masukan untuk upaya perbaikan sangat kami harapkan.

Jakarta, 8 April 2013 Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA

Dr. dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS NIP. 195305231980031006

Page 6: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

ii

Page 7: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

iii

sambutan direktur jenderal bina upaya kesehatan

Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka akselerasi pencapaian target MDG 4 membutuhkan ketersediaan peralatan medik yang memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan layak pakai. Selain itu dibutuhkan tenaga kesehatan penyedia layanan yang mampu mengoperasikan peralatan medik dan tenaga yang mampu melaksanakan tata kelola peralatan medik. Pengelola peralatan medik harus mampu melaksanakan tata kelola peralatan medik termasuk pemeliharaan peralatan medik secara berkala atau sesuai dengan buku manual/petunjuk teknis tiap jenis peralatan medik dan peraturan perundang-undangan.

Terbatasnya petunjuk teknis atau tidak tersedianya petunjuk penggunaan dan pemeliharaan alat, seringkali mengakibatkan peralatan medik yang ada tidak dapat digunakan secara optimal atau bahkan tidak digunakan sama sekali serta menyebabkan penyediaan peralatan medik tidak sesuai dengan kebutuhan. Buku pedoman ini berisi tentang cara pengoperasian, pemeliharaan dan pengelolaan peralatan medik, dijelaskan mulai dari siklus perjalanan (live cycle), sistim pemeliharaan (maintenance system) dan tahapan manajemen pemeliharaan. Disamping itu, buku ini juga berisi tentang contoh spesifikasi peralatan medik yang diharapkan dapat membantu para perencana di Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit dalam merencanakan kebutuhan peralatan medik bagi bayi baru lahir, bayi dan balita. Buku pedoman ini dapat dipakai sebagai acuan fasilitas pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit Kelas D dan C dalam menyusun prosedur operasional bagi perencana, penyedia, daftar inventaris alat, pengoperasian dan pemeliharaan peralatan medik yang memberikan layanan kesehatan bagi bayi baru lahir, bayi dan balita.

Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya disampaikan kepada berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini yang sangat bermanfaat bagi tenaga kesehatan, pengelola program dan stakeholder terkait lainnya di tingkat pusat dan daerah untuk mewujudkan peningkatan akses dan mutu pelayanan dalam rangka akselerasi pencapaian target penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBAL) di tahun 2015.

Jakarta, 25 April 2013 Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS NIP. 195408112010061001

USER
Sticky Note
ttd diganti sperti dibuku
Page 8: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

iv

Page 9: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Buku “Pedoman Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita, Pengoperasian dan Pemeliharaan” disusun untuk mengakomodir kebutuhan akan petunjuk teknis pengoperasian dan pemeliharaan peralatan medis bagi bayi baru lahir, bayi dan balita di Puskesmas termasuk Puskesmas PONED, Rumah Sakit kelas D dan Rumah Sakit kelas C.

Proses penyusunan pedoman ini dilakukan dengan meninjau kembali berbagai kepustakaan, pedoman dan buku-buku teknik manajemen peralatan medik yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO) dan American Hospital Association (AHA) dengan melibatkan tim yang berasal dari berbagai pengelola program di Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Ahli Teknik Elektronik Indonesia (IKATEMI) serta perwakilan dari beberapa Rumah Sakit di Jakarta, Rumah Sakit Kabupaten dan Puskesmas yang alokasi dananya berasal dari DIPA Direktorat Bina Kesehatan Anak dan Save the Children. Telah dilakukan uji coba draft buku pedoman ini di Kabupaten; Bireun (Aceh), Kutai Timur (Kalimantan Timur), Kepahiang (Bengkulu), SIAK (Riau), Pangkep (Sulawesi Selatan), dan Lombok Tengah (Nusa Tenggara Barat).

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak atas sumbangsih waktu, pikiran dan tenaga yang tercurah untuk menyelesaikan buku pedoman ini. Semoga upaya kita akan memberikan manfaat, utamanya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita.

Jakarta, 27 Maret 2013 Direktur Bina Kesehatan Anak

dr. Kirana Pritasari, MQIH

Page 10: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

vi

Page 11: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

vii

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab: dr. Kirana Pritasari, MQIH – Direktur Bina Kesehatan Anak

Kontributor (disebutkan dalam urutan abjad):Agus Sasmito, dr.; Agus Komarudin, ST.MT; Anwarul Amin, drg.,MARS; Ariningsih, dr; Azizah, Ir;

Penyunting:dr. Erna Mulati, MSc-CMFM – Kasubdit Bina Kelangsungan Hidup BayiDr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)Ir. Sodikin Sadek, MKes – RSUP. Fatmawati JakartaKesatrya Chandra Meliala, BE, Dipl.IM.MKes – RSAB. Harapan Kita

Beluh M. Ginting, ST, MSi.; Cahyanti, dr.; Dina Milana Anwar, dr.; Eka Syarifah Dewi, dr.; Erna Mulati, dr., MSc-CMFM; Fransisca Handy, dr.Sp(A); Gunawan, BE; Hanafi, Ir.,MT; Hendra Marwazi, ST,MT; Hidayati, dr.; Hilda, dr.; Kesatrya Chandra Meliala, BE, Dipl.IM. MKes; Kirana Pritasari, dr. MQIH; Kurniasih, SKep; Lovely Daisy, dr, MKM; Ni Putu Sunadi, dr.; Noverita Dewayani, Ir.; Rinawati Rohsiswatmo, dr. Sp.A(K); Roni Eka Palapa, AMTE; Rudi Kurniawan, ST; Rusmiyati, dr. MQIH; Sarip Hidayat, S.Kep.; Schandra Purnamawati, dr.; Sodikin Sadek, Ir. MKes; Sudono, dr.; Suryono Nugroho, BE, ST, MMT; KM. Taufiq, dr., MMR; Thomas Patria, Ir.; Wahyu P Wulan, drg., MKes; Yenni

dr. H. Kuncoro Adhi Purj anto, M.Kes

Yuliana, dr.; Yunita Rina Sari, dr.; Yuyun Nailufar, dr.

Page 12: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

viii

Page 13: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

ix

DAFTAR ISI

Kata Sambutan DireKtur JenDeral bina Gizi Dan Kia ...................................................... iKata Sambutan DireKtur JenDeral bina upaya KeSehatan ........................................... iiiuCapan terima KaSih ............................................................................................................... vtim penyuSun ............................................................................................................................ viiDaFtar iSi ................................................................................................................................... ixI. PENDAHULUAN …….……..……………....................……………………………..…………….. 1 1. latar belaKanG …….……..…………...………………………….............…………..…… 1 2. tuJuan ………..…..………...…………………………..…………..............…..……………. 2 3. ruanG linGKup ………..…………………………………….............……………………… 3 4. SaSaran ……….....……………..…………….............……………………….…….……….. 3 5. manFaat ………....….………………………….............…………………………………….. 3 6. bataSan Dan penGertian ……………................…………………………………….…. 3II. TATA KELOLA PENINGKATAN OPERASIONAL PERALATAN MEDIK BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA …….……..…..…….………….............………………. 5 1. SiKluS hiDup (life cycle) peralatan meDiK ……………...…..………...........……… 5 2. SiStem pemeliharaan (Maintenance SySteM) peralatan meDiK ...................... 8 3. tahapan manaJemen pelaKSanaan pemeliharaan ............................................. 9III. PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA SERTA PEMANFAATANNYA ......................................................….................................……. 11 1. DaFtar peralatan meDiK baGi pelayanan bayi baru lahir, bayi Dan balita .................................………………............………………………................. 11 2. FunGSi peralatan meDiK baGi pelayanan meDiK baGi pelayanan bayi baru lahir ........................................................................................................... 13IV. PROSEDUR PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN MEDIK BAGI PELAYANAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA ................................................................................. 17 1. timbanGan bayi analoG ............................................................................................. 17 2. timbanGan bayi DiGital ............................................................................................. 18 3. lampu periKSa tipe head laMp .......…….........……………..............…............……... 19 4. lampu periKSa tipe berDiri .......………........……………........................………….... 19 5. alat penGuKur panJanG bayi Dan tinGGi anaK .......……...........………………..... 20 6. StetoSKop neonatuS Dan peDiatriK .......………….......…….........…....................... 20 7. larinGoSKop .......…………………….....................…………….............…………........... 21 8. tenSimeter (SphyGMOManOMeteR) ..................…………….............……................ 22 9. tabunG oKSiGen (o2) Dan tabunG uDara berteKanan ..............……...………..... 24 10. oKSiGen Sentral .......................................................................................................... 25 11. lOw-flOw flOwMeteR .......……………………..................................…………............. 26 12. KonSentrator oKSiGen .......……………………................……….............………….... 26 13. oKSiGen KonSentrator ......…………………….................……….............………….... 31 14. SuctiOn puMp pORtable (baterai) .......………......…………….........................….... 32 15. SuctiOn puMp pORtable (tanpa baterai) .......…....……………............…….......... 33 16. infant t-piece ReSuScitatOR DenGan ..........……………………..................... 34 17. infant t-piece SySteM ..........………....................................……………..................... 36

peep

Page 14: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

x

18. cpap bayi lenGKap .......…………………….....................……………………............…. 38 19. manual untuK bayi .......................................................................................... 45 20. OxyGent MixeR ......…………………........................………………………...................... 51 21. inKubator bayi .......…………….......………............………………………..................... 52 22. inKubator bayi SeDerhana ......….....…………………............…………..............…... 54 23. inKubator bayi .......………………........……...........………………………..................... 55 24. inKubator tRanSpORt .......………..……………............………………….............…… 56 25. infant waRMeR .......……………........………..............…………..............…………....... 57 26. alat terapi Sinar/Fototerapi ...........…………..………..........................…………… 59 27. eleKtroKarDioGraF .......………...…...………............…………..............…………….... 60 28. nebulyzeR .......…………...........…………...........…………………..............……............. 62 29. pulSe OxyMeteR .......……........………………...........……………..............…………...... 63 30. SyRinGe puMp .......…….........………………............………………..............………........ 64 31. infuSe puMp .......…………..........…………............………………….............…….......... 68 32. infant MOnitOR .......……........………………............…………….............…………...... 69 33. infant VentilatOR .......……....…...…………............……………..............…………..... 70 34. ReSuScitatiOn Kit ........................................................................................................ 71 35. SteriliSator KerinG .......……...………………............…………….............…………... 74 36. Vaccine RefRiGeRatOR ..........………………..…............…………..............…………… 75 37. Vaccine caRRieR .......…......…………………............………………..............………....... 77V. PENUTUP …….……..…………………………….......…………..…….............……….………… 78LAMPIRAN .................................................................................................................................... 81 Contoh SpeSiFiKaSi peralatan meDiK baGi pelayanan KeSehatan bayi baru lahir Dan bayi balita .................................................................................... 81DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 89

cpap

Page 15: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Pendahuluan 1

Pendahuluan

1. LATAR BELAKANG

Upaya pemerintah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal, berupa Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas pembantu, Pos Kesehatan Desa, Puskemas keliling) dan Rumah Sakit yang didukung oleh SDM, pemenuhan kecukupan sarana dan prasarana, obat-obatan serta peralatan medik sehingga terselenggara pelayanan kesehatan sesuai fungsi sarana pelayanan kesehatan tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada akhir tahun 2011, terdapat jumlah Puskesmas di Indonesia sebanyak 9.323 unit, Puskesmas Pembantu 23.059 unit dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) 36.082 unit. Adapun jumlah Rumah Sakit adalah 1.728 unit, yang terdiri dari Rumah Sakit milik pemerintah pusat (vertikal), pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, Rumah Sakit milik TNI/Polri dan RS BUMN serta Rumah Sakit milik swasta.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan anak (bayi baru lahir, bayi dan balita) sesuai standar di Rumah Sakit Kabupaten/Kota dan Puskesmas Rawat Inap, pada tahun 2006-2008, Kementerian Kesehatan bersama dengan profesi antara lain IDAI, Spesialis THT, Spesialis Bedah Anak, Ahli Farmakologi yang didukung oleh WHO, telah mengadaptasi “Hospital Care for Children, guidelines for management of common illnessess with limited resouces” sehingga dihasilkan buku saku “Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota dan Puskesmas Rawat Inap”. Di dalam buku ini tercantum pula peralatan medik yang digunakan melekat dengan pelayanan yang diberikan.

Peralatan medik yang digunakan di Puskesmas, di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, jika tidak dimanfaatkan secara optimal, maka akan merugikan negara, fasilitas kesehatan dan pasien. Telah banyak alokasi dana untuk pengadaan sarana, prasarana dan peralatan medik, termasuk pengadaan peralatan medik untuk bayi baru lahir, bayi dan balita. Alokasi dana dapat berasal dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, serta lembaga donor lain untuk membantu area tertentu, di fasilitas pelayanan kesehatan dasar ataupun rujukan.

Peralatan medik bagi bayi baru lahir, bayi dan balita diperuntukkan sebagai peralatan penunjang pelayanan medik sehari-hari, live saving maupun untuk screening, namun hasil pemantauan di lapangan ternyata banyak ditemukan permasalahan antara lain :

1. Pemanfaatan peralatan medik bagi bayi baru lahir, bayi dan balita belum optimal, bahkan tidak dimanfaatkan sama sekali.

2. Peralatan medik dinyatakan rusak, tidak dapat digunakan, setelah dilakukan pemeriksaan, dengan mengikuti prosedur operasional pengoperasian alat yang benar, maka peralatan tersebut ternyata masih dapat digunakan.

3. Buku petunjuk pengoperasian (operating manual) tidak dapat dimengerti karena masih berbahasa asing.

1

Page 16: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Pendahuluan2

4. Kurangnya pelatihan, bimbingan teknis dan monitoring evaluasi terpadu cara mengoperasionalkan dan memelihara alat.

5. Belum adanya sistem pengelolaan peralatan medik yang terpadu, dari mulai proses perencanaan, penganggaran, pengadaan sampai bagaimana melatih cara menggunakan dan memelihara alat.

6. Tidak adanya sistim pemeliharaan peralatan medik khususnya untuk peralatan medik bayi baru lahir, bayi dan balita.

Dari permasalahan tersebut di atas, maka perlu disusun buku “Pedoman Peralatan Medik, Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru lahir, Bayi dan Balita; Pengoperasian dan Pemeliharaan”. Pengoperasian dan pemeliharaan alat medik adalah langkah-langkah yang dilakukan agar alat dapat difungsikan dengan benar sesuai dengan prosedur. Lewat adanya buku pedoman ini, diharapkan frekuensi kerusakan dapat berkurang sehingga peralatan medik dapat mencapai umur teknis yang optimal.

Dilain pihak untuk menjamin kebenaran nilai luaran atau kinerja dan keselamatan pemakaian peralatan medik, maka setiap alat kesehatan wajib dilakukan pengujian dan/atau kalibrasi secara berkala, sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, hal ini sesuai dengan pasal 2 ayat 1 dari Peraturan Menteri Kesehatan No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi pada Sarana Pelayanan Kesehatan.

Penyusunan buku ini juga mengacu pada Standar Pelayanan Kesehatan Anak di Puskesmas dan Rumah Sakit, dan hasil kunjungan ke Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit Kabupaten. Buku ini belum mengakomodir semua peralatan medik yang ada sehingga tidak menutup kemungkinan masih ada alat-alat lain yang belum tercantum.

2. TUJUAN

A. Tujuan Umum :Terselenggaranya pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita yang berkualitas dengan mengoptimalkan pemanfaatan peralatan medik yang tersedia.

B. Tujuan Khusus : 1. Tersedianya pedoman peralatan medik bagi pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita

yang digunakan sebagai acuan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota.2. Tersedianya buku Pedoman Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi

dan Balita; Pengoperasian dan Pemeliharaan, yang digunakan sebagai acuan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota.

3. Meningkatnya pengetahuan tenaga Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota dalam penggunaan dan pemeliharaan peralatan medik bayi baru lahir, bayi dan balita.

4. Tersedianya peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang selalu dalam keadaan siap pakai dan aman digunakan.

5. Meningkatnya utilisasi/tingkat pemanfaatan peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota.

6. Meningkatnya usia teknis peralatan medik bayi baru lahir, bayi dan balita di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota.

Page 17: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Pendahuluan 3

3. RUANG LINGKUPRuang lingkup buku pedoman ini diperuntukkan bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi bayi baru lahir, bayi dan balita.

4. SASARAN 1. Tenaga kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit kelas D dan C2. Penanggung jawab program KIA Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan

Pusat 3. Penanggung jawab program pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas

Kesehatan Provinsi dan Pusat 4. Perencana peralatan medik di fasilitas kesehatan.5. Perencana peralatan medik di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan

Pusat

5. MANFAAT Buku ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan peralatan medik di fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi bayi baru lahir, bayi dan balita.

6. BATASAN DAN PENGERTIANBerbagai istilah dalam buku ini, antara lain:

1. Petunjuk pengoperasian Adalah buku yang berisikan langkah-langkah/petunjuk cara menggunakan alat, agar dapat

berfungsi baik.2. Petunjuk pemeliharaan/perbaikan Adalah buku yang berisikan langkah-langkah/petunjuk cara memelihara dan atau memperbaiki

alat.3. Peralatan kesehatan Adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin serta implan yang tidak mengandung obat yang

digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

4. Peralatan medik Adalah peralatan yang digunakan untuk keperluan diagnosa, terapi, rehabilitasi dan penelitian

medik baik secara langsung maupun tidak langsung.5. Peralatan medik esensial bayi baru lahir, bayi dan balita Adalah peralatan medik terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bayi baru

lahir, bayi dan balita, yang diupayakan tersedia pada fasilitas pelayanan kesehatan. 6. Peralatan penunjang medik esensial bayi baru lahir, bayi dan balita Adalah peralatan penunjang medik terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan

bayi baru lahir, bayi dan balita, yang diupayakan tersedia pada fasilitas pelayanan kesehatan.7. Spesifikasi teknis Adalah kumpulan data yang menguraikan kemampuan kapasitas, teknologi, sistem, fungsi,

aksesoris, keselamatan dan aspek teknis lainnya dari suatu alat.

Page 18: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Pendahuluan4

8. Instalasi alat Adalah tahapan kegiatan mulai dari penempatan/peletakkan, perakitan, pemasangan, penyetelan,

adjusment, pengukuran keluaran sampai alat berfungsi baik.9. Kalibrasi Adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan/atau

bahan ukur.10. Commisioning Kegiatan melakukan pemastian kemampuan suatu alat yang terdiri dari uji fungsi dan uji coba

peralatan medik, yang merupakan suatu bagian dari siklus hidup teknologi peralatan medik.11. Keselamatan pasien (patient safety) Adalah suatu sistem dimana asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment risiko,

identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Page 19: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Tata Kelola Peningkatan Operasional Peralatan Medik Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita 5

TATA KELOLA PENINGKATAN OPERASIONAL PERALATAN MEDIK BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita dapat berjalan dengan baik bila memenuhi standar mutu yang dilengkapi dengan ketersediaan peralatan medik untuk keperluan diagnosa, terapi dan rehabilitasi. Mengingat alat medik difungsikan untuk keperluan tersebut maka dua faktor yang menjadi persyaratan utama yang tidak boleh diabaikan yaitu keamanan (safety) dan ketepatan (accuracy). Selain itu ketersediaan alat medik di Rumah Sakit, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya membutuhkan biaya investasi cukup tinggi, oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan yang baik agar dapat dimanfaatkan secara aman, akurat dan optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan serangkaian kegiatan sebagai berikut :

1. Siklus hidup (life cycle) peralatan medik2. Sistem pemeliharaan (maintenance system) peralatan medik3. Tahapan manajemen pelaksanaan pemeliharaan

1. SIKLUS HIDUP (LIFE CYCLE) PERALATAN MEDIK

Siklus perjalanan peralatan medik bagi bayi baru lahir, bayi dan balita, dikelola dengan mengunakan tahapan-tahapan dari mulai Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan (Planning and Assessment), Penganggaran dan Keuangan (Budgeting and Financing), Teknik Penilaian dan Pemilihan (Technology Assessment and Selection), Logistik dan Pengadaan (Procurement and Logistics), instalasi dan commisioning (Instalation and Commisioning), Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan (Training and Skill Development), Pengoperasian Alat dan Keselamatan Pengguna (Operation and Safety), Pemeliharaan dan Perbaikan (Maintenance and Repair), Proses penghapusan (Decommisioning and Disposal) sesuai pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Healthcare Technology Management Cycle

2

l Create awarenessl Monitor and evaluate

Decommissioning and Disposal

Maintanence and Repair

Operation and Safety

Training and Skill Development

Installation and Commissioning

Procurement and Logistic

Technology Assessment and Selection

Budgeting and Financing

Planning and Assessment

Page 20: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Tata Kelola Peningkatan Operasional Peralatan Medik Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita6

Siklus hidup peralatan medik dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan (Planning and Assessment). Dalam perencanaan dan penilaian kebutuhan peralatan medik dibagi menjadi 2 (dua) :

1. Perencanaan dengan adanya pengembangan pelayanan kesehatan, artinya diperlukan peralatan yang baru dengan generasi terbaru untuk mendukung pelayanan. Sebagai langkah awal perlu penilaian terhadap peralatan seperti: a). Penilaian dari sisi eksternal yaitu menilai dengan membuat telaahan/kajian dari sisi segi

pesaing di sekitar fasilitas pelayanan kesehatanb). Penilaian dari sisi internal yaitu menilai dengan melihat data utilisasi alat setiap harinya baik

dari catatan rekam medik atau melalui penelitian, bilamana utilisasi alat cukup tinggi, maka diperlukan tambahan alat baru.

2. Perencanaan yang didasarkan pada penggantian peralatan yang disebabkan karena alat yang ada sudah tidak efisien (sering rusak), karena usia alat sudah diatas usia teknis (over life time), dan alat generasi lama.

b. Penganggaran dan Keuangan (Budgeting and Financing) Anggaran dan keuangan untuk penyediaan pemenuhan atau pengembangan serta penggantian

peralatan medik disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Anggaran dinas kesehatan atau Rumah Sakit untuk pemenuhan dan penggantian alat mempunyai

beberapa sumber antara lain :1. Anggaran yang bersumber dari pendapatan Rumah Sakit (misalnya PNBP)2. Anggaran yang bersumber dari pemerintah pusat (misalnya APBN)3. Anggaran yang bersumber dari pemerintah daerah (misalnya APBD)4. Anggaran sumber lain (misalnya bantuan hibah, bantuan sponsor)

Seluruh sumber anggaran di atas untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan dan penggantian alat kesehatan yang harus masuk didalam perencanaan atau RAB (Rencana Anggaran Belanja) Rumah Sakit atau dinas kesehatan setiap tahunnya.

Anggaran yang tersedia juga harus mencukupi biaya operasional alat dan pemeliharaan peralatan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.

c. Teknik Penilaian dan Pemilihan (Technology Assessment and Selection) Teknik penilaian dan pemilihan maksudnya adalah cara-cara memilih alat yang dibutuhkan dengan

membandingkan beberapa speksifikasi yang tersedia sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan. Teknik penilaian dan pemilihan alat melalui tahapan :

1. Ketersediaan anggaran di RAB (Rencana Anggaran Belanja) dinas kesehatan atau Rumah Sakit untuk pemenuhan kebutuhan dan penggantian alat.

2. User (dokter, perawat, bidan dan keteknisian medis), di Rumah Sakit atau Puskesmas, mengajukan minimal 3 merk jenis alat yang diinginkan kepada penanggung jawab perencanaan pemenuhan alat medik.

3. Penanggung jawab perencanaan pemenuhan alat medik membuat speksifikasi alat yang diajukan oleh user, untuk dibuat perbandingan (komparasi) dari alat yang diajukan oleh user tersebut.

4. Speksifikasi alat yang sudah dibuat oleh perencana, segera di ajukan ke logistik dan pengadaan, (Procurement and Logistics)

Page 21: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Tata Kelola Peningkatan Operasional Peralatan Medik Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita 7

d. Logistik dan Pengadaan (Procurement and Logistics) Logistik dan pengadaan meneruskan proses pengadaannya setelah perencana pemenuhan alat medik

membuat dan memilih speksifikasi alat dan harga perkiraan sendiri (HPS) untuk segera dilelangkan sesuai Peraturan Presiden No.54 tahun 2010.

e. Instalasi dan Commisioning. Setelah pelelangan alat yang dilakukan penanggung jawab pengadaan selesai, maka pemenang lelang

(perusahaan) berkewajiban menandatangani kontrak penjualan alat yang berisi antara lain :1. Menyerahkan alat sesuai spesifikasi yang tercantum dalam kontrak, kepada tim penerima

barang2. Memasang alat (instalasi) di tempat sesuai yang tercantum dalam kontrak3. Menguji fungsi alat sampai dapat berfungsi4. Menguji coba alat kepada obyek atau pasien untuk memastikan bahwa alat berfungsi baik, akurat,

dan aman digunakan.5. Memberikan jaminan atau garansi sesuai kontrak yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak.6. Menyerahkan buku operating manual dan buku service manual

f. Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan (Training and Skill Development) Selanjutnya setelah dilakukan proses pemasangan, uji fungsi, uji coba (commisioning), maka pemenang

lelang berkewajiban sebagai berikut: 1. Training kepada user : Melatih bagaimana cara pengoperasian atau menggunakan alat yang benar dan aman, dan cara

pemeliharaan alat yang dapat dilakukan oleh user.2. Training kepada teknisi. Melatih teknisi bagaimana untuk pemeliharaan preventif rutin terjadwal, pemeliharaan korektif

mengganti spare part rutin.

g. Pengoperasian Alat dan Keselamatan Pengguna (Operation and Safety) Setelah dilatih cara pengoperasian dan cara pemeliharaannya maka dibuat prosedur tetap (protap)

cara pengoperasian dan pemeliharaan, kemudian protap ini disosialisasikan kepada user dan teknisi lain agar dapat melakukan pengoperasian dan pemeliharaan alat sesuai dengan prosedur sehingga tidak terjadi kesalahan dan menjaga alat aman digunakan.

h. Pemeliharaan dan Perbaikan (Maintenance and Repair) Pemeliharaan dan perbaikan adalah upaya untuk mempertahankan kondisi teknis alat medik agar siap

pakai, aman digunakan, dan berdaya hasil. Pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan prosedur akan menjamin jangka waktu pemakaian

peralatan mencapai batas waktu yang optimal.

i. Proses Penghapusan (Decommisioning and Disposal) Untuk melaksanakan proses penghapusan peralatan medik perlu didukung dengan ketersediaan

data-data peralatan yang akan dihapus, seperti data tahun produksi, utilisasi/pemakaian, riwayat kerusakan dan perbaikan alat. Data tersebut harus mendukung pantas tidaknya peralatan yang akan dihapuskan.

Page 22: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Tata Kelola Peningkatan Operasional Peralatan Medik Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita8

2. SISTEM PEMELIHARAAN (MAINTENANCE SYSTEM) PERALATAN MEDIK

Sistem Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan terus menerus dan terencana. Tujuannya agar peralatan medik dapat dimanfaatkan secara optimal dan layak pakai yaitu aman (safe) dan tepat (accurate). Optimalisasi penggunaan (utility) bertujuan agar usia pakai lebih besar dari biaya investasi (pembelian), sedangkan layak pakai bertujuan agar pengguna alat mendapatkan perlindungan dan pelayanan yang bermutu.

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan ke beberapa Rumah Sakit daerah dan Puskesmas, penggunaan, pemeliharaan, dan pengelolaan peralatan medik ternyata belum dilakukan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain: banyak alat rusak, usia pakai rendah, alat tidak terkalibrasi, prosedur tidak lengkap, dokumen tidak lengkap, dll.

Tidak berfungsinya peralatan medik dan rendahnya usia pakai menyebabkan kerugian besar dari sisi keuangan dan manfaat. Dari segi keuangan biaya investasi yang dikeluarkan tidak berdaya guna, secara manfaat mengganggu atau terhentinya pemberian pelayanan kesehatan. Sedangkan jika peralatan tidak terkalibrasi, tidak adanya prosedur penggunaan dan pemeliharaan akan membahayakan pengguna alat (pasien atau operator) karena tidak adanya jaminan keselamatan (safety) dan ketepatan (accuracy) yang pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya kesalahan diagnosa, terapi atau rehabilitasi, kondisi ini diakibatkan oleh karena Rumah Sakit dan Puskesmas belum melakukan pemeliharaan secara terencana. Selama ini pengelolaan alat kesehatan hanya terbatas pada kegiatan perbaikan (repair) yang merupakan bagian kecil dari kegiatan pemeliharaan.

Untuk menjawab hal tersebut di atas diperlukan konsep cara bagaimana membangun sistem pemeliharaan yang baik dan dapat diterapkan di Rumah Sakit, Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Kegiatan sistem tersebut terdiri dari input, proses, output, outcome dan impact sebagaimana tertera pada gambar berikut ini:

INPUTa. Data alkesb. SDMc. Danad. Prosedure. Alat kerjaf. Data sole agent

PROSES PEMELIHARAAN

1. Inventory2. Assessment3. Proceduring4. Scheduling5. Preventive

Maintenance6. Corrective

Maintenance7. Repair & Trouble

shooting8. Calibration9. Training10. Documenting

OUTCOME1. Alat laik pakai

(aman, akurat dan handal )

2. Efisiensi dan utilitas meningkat

OUTPUTTumbuh dan

berkembangnya sistem pemeliharaan alat

kesehatan

IMPACT1. Mutu pelayanan

tinggi2. Akreditasi RS

meningkat

Gambar 2.2 Diagram Kerangka Konsep Pemeliharaan

Input dari kegiatan ini berupa data alat kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan, kemudian sumber daya manusia yang akan melakukan kegiatan pemeliharaan, sumber dana, prosedur yang diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan, alat kerja yang digunakan dan data perusahaan yang mensuplai alat kesehatan.

Page 23: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Tata Kelola Peningkatan Operasional Peralatan Medik Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita 9

Proses kegiatan pemeliharaan meliputi; inventarisasi alat kesehatan di pelayanan kesehatan melakukan assessment, menyusun prosedur dan pedoman pemeliharaan, menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan. Kemudian melakukan pemeliharaan preventif dan korektif, melakukan repair dan troubleshooting terhadap alat-alat yang rusak. Melakukan kalibrasi, pelatihan kepada sumber daya manusia yang dipersiapkan untuk melakukan pemeliharaan dan terakhir melakukan dokumentasi terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan berikut mengelola dokumen-dokumen teknis pemeliharaan alat.

Dari kegiatan tersebut, output yang akan dihasilkan adalah tumbuh dan berkembangnya sistem pemeliharaan alat kesehatan di fasilitas kesehatan yang pada akhirnya Rumah Sakit, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya dapat menyediakan peralatan medik yang layak pakai (aman dan akurat) dan efisiensi serta utilisasi meningkat.

Dengan tersedianya peralatan yang layak pakai serta memiliki efisiensi dan utilisasi tinggi, diharapkan mutu pelayanan dan akreditasi Rumah Sakit akan meningkat.

3. TAHAPAN MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

PERSIAPAN

Desain Kegiatan

Kompilasi & Verifikasi Kebutuhan

Finalisasi draft kebutuhan RS

PELAKSANAAN

1. Inventory2. Assessment3. Proceduring4. Scheduling5. Preventive

Maintenance6. Corrective

Maintenance7. Repair & Trouble

shooting8. Calibration9. Training10.Documenting

MONITORING

Program

SDM

Biaya

Instrumen

EVALUASI

PELAPORAN

Gambar 2.3 Diagram tahapan manajemen pelaksanaan pemeliharaan

Kegiatan program pemeliharaan meliputi persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan terakhir pelaporan. Kegiatan persiapan diawali dengan mendesain kegiatan, melakukan survey kebutuhan alat yang akan dipelihara, kemudian melakukan kompilasi dan verifikasi kebutuhan alat yang akan dipelihara dan bahan lainnya pada setiap unit kerja/instalasi. Setelah itu disusunlah draft akhir tentang kebutuhan kegiatan pemeliharaan pada setiap unit kerja/instalasi.

Selama kegiatan berlangsung dilakukan monitoring dan evaluasi, terutama terhadap program yang telah direncanakan, tenaga yang dilatih, penggunaan anggaran, penyediaan instrumen, penyusunan pedoman dan prosedur serta pengelolaan dokumen. Kegiatan ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Page 24: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Tata Kelola Peningkatan Operasional Peralatan Medik Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita10

Agar hal tersebut di atas dapat berjalan diperlukan adanya tenaga analis elektromedis di Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Namun hingga saat ini tenaga teknisi elektromedik masih terbatas baik jumlah maupun distribusinya. Kendala ini semakin dirasakan bilamana dijumpai masalah terkait dengan penggunaan, pemeliharaan alat dan kerusakan pada peralatan medis. Walaupun pedoman ini dirasakan cukup jelas namun untuk beberapa alat dianggap perlu adanya pelatihan mengenai penggunaan dan pemeliharaan alat-alat kesehatan berbasis operator use sebagai upaya memberi pengetahuan dan keterampilan kepada tenaga kesehatan dalam menggunakan dan memelihara alat. Diharapkan tenaga kesehatan ini dapat berbagi pengetahuan dan ketrampilannya kepada rekan sejawat.

Metode pembinaan secara berkala dinilai lebih sustainable terlebih lagi dalam tataran tingkat Kabupaten/in-house training bilamana dianggap sesuai oleh fasilitas pelayanan kesehatan

yang bersangkutan. Pembinaan ini bisa dilakukan oleh unit resmi pemerintah seperti Dinas Kesehatan

teknik atau instalasi pemeliharaan Rumah Sakit. Adapun kerjasama pelatihan pemeliharaan dapat juga dilakukan dengan pihak swasta atau vendor.

Sebagaimana telah disampaikan pada Bab Pendahuluan bahwa untuk menjamin ketelitian dan ketepatan serta keamanaan penggunaan alat maka setiap alat kesehatan yang dipergunakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan wajib dilakukan pengujian dan/atau kalibrasi oleh institusi penguji sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun. Hal ini berdasarkan Permenkes No.363/MENKES/PER/IV/1998 tanggal 8 April 1998. Pada Permenkes ini tercantum pula daftar alat yang wajib di uji dan atau di kalibrasi.

Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) adalah unit di Kementerian Kesehatan memiliki peran untuk melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi di lingkungan Pemerintah dan swasta. Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan ada di 4 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Medan dan Makasar, disamping dikembangkan unit fungsional pengaman fasilitas kesehatan di Solo, Palembang, Banjarmasin dan Jayapura.

Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan DKI Jakarta memiliki wilayah kerja Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Lampung. Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan di Surabaya memiliki wilayah kerja Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Untuk BPFK di Medan memiliki wilayah kerja Provinsi Aceh, Sumatera utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Bengkulu serta BPFK di Makasar memiliki wilayah kerja Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Irian Jaya.

Kota, bisa dalam bentuk

Provinsi/Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Pemerintah yang memiliki divisi/bagian

Page 25: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Peralatan Medik bagi Pelayanan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita serta Pemanfaatannya 11

3PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN BAYI BARU LAHIR,

BAYI DAN BALITA SERTA PEMANFAATANNYA

BAB ini tentang Daftar Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita serta pemanfaatannya. Daftar peralatan tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu; Peralatan Medik Esensial, Peralatan Penunjang Medik Esensial, dan Alat Bantu Pelatihan yang digunakan pada pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita. Pada bagian akhir akan dijelaskan fungsi dari setiap peralatan.

1. DAFTAR PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA

Kebutuhan peralatan medik esensial untuk mendukung pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita di puskesmas dan rumah sakit dapat dilihat pada tabel 3-1. Untuk peralatan penunjang medik esensial dan alat bantu pendidikan tertera pada tabel 3-2 dan tabel 3-3.

Dari tabel-tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada perbedaan kebutuhan peralatan medik esensial, penunjang medik dan alat bantu pendidikan antara puskesmas, rumah sakit kelas D dan rumah sakit kelas C. Hal ini sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Pada setiap tabel menerangkan bahwa peralatan yang dibutuhkan diberi tanda √, sedangkan yang tidak diberi tanda -.

Tabel 3-1 Peralatan Medik Esensial

PEralaTan MEdik EsEnsial unTuk Bayi baru lahir Bayi dan balita no naMa alaT

Puskes rs rs Puskes rs rs mas kls d kls C mas kls d kls C

1 Timbangan bayi √ √ √ √ √ √ 2 Lampu periksa √ √ √ √ √ √ 3 Alat Pengukur Panjang Bayi dan Tinggi Anak √ √ √ √ √ √ 4 Stetoskop neonatus √ √ √ - - - 5 Stetoskop pediatrik - - - √ √ √ 6 Laringoskop neonatus √ √ √ - - - 7 Laringoskop bayi dan balita - - - √ √ √ 8 Tensimeter anak - - - √ √ √ 9 Termometer klinik √ √ √ √ √ √ 10 Breast pump √ √ √ √ √ √ 11 Flowmeter neonatus (low flow) √ √ √ - - - 12 Flowmeter anak (high flow) - - - √ √ √ 13 Oxygen Concentrator √ √ √ √ √ √ 14 Baby Suction Pump portable √ √ √ √ √ √ 15 Infant T piece resuscitator dengan PEEP √ √ √ - - - 16 Infant T piece System √ √ √ - - - 17 (Continous Positive Airways Pressure) - - √ - - √CPAP

Page 26: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Peralatan Medik bagi Pelayanan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita serta Pemanfaatannya12

lanjutan tabel 3-1 Peralatan Medik Esensial

PEralaTan MEdik EsEnsial unTuk Bayi baru lahir Bayi dan balita no naMa alaT

Puskes rs rs Puskes rs rs mas kls d kls C mas kls d kls C

18 Oksigen + udara kompres set - √ √ - √ √ 19 Blander - √ √ - √ √ 20 Resusitator bayi (balon mengembang sendiri) √ √ √ √ √ √ 21 infant incubator √ √ √ √ √ √ 22 Incubator transport - - √ - - - 23 Infant warmer sederhana √ √ - - - - 24 Infant warmer lengkap - - √ - - - 25 Terapi Sinar (Fototherapy) √ √ √ - - - 26 Elektrocardiograph (ECG) - √ √ - √ √ 27 Nebulyzer - - √ - √ √ 28 Pulse Oxymeter dengan sensor untuk neonatus/bayi √ √ √ √ √ √ 29 Syringe Pump √ √ √ - √ √ 30 Infuse Pump - √ √ - √ √ 31 Bedside Monitor - √ √ - √ √ 32 Kompresor udara medis - √ √ - √ √ 33 - √ √ - √ √ 34 Sterilisator √ √ √ √ √ √ 35 Vaccine Refrigerator √ √ √ √ √ √ 36 Vaccine carrier √ √ √ √ √ √

Tabel 3-2 Peralatan Penunjang Medik Esensial

PEralaTan MEdik EsEnsial unTuk Bayi baru lahir Bayi dan balita no naMa alaT

Puskes rs rs Puskes rs rs mas kls d kls C mas kls d kls C

1 Glucotest √ √ √ √ √ √ 2 Alat Lab darah rutin √ √ √ √ √ √ 3 Alat Analisa gas darah - - - - √ √ 4 Rapid test untuk malaria √ √ √ √ √ √ 5 Kulkas vaksin √ √ √ √ √ √ 6 Kulkas obat √ √ √ √ √ √ 7 Ultrasonography (USG) neonatus dan pediatrik - - √ - - √ 8 X-ray - - √ - - √

Kit resusitasi

Page 27: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Peralatan Medik bagi Pelayanan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita serta Pemanfaatannya 13

Tabel 3-3 alat Bantu Pelatihan

PEralaTan MEdik EsEnsial unTuk Bayi baru lahir Bayi dan balita no naMa alaT

Puskes rs rs Puskes rs rs mas kls d kls C mas kls d kls C

1 √ √ √ √ √ √ 2 Maneqin set (boneka Bayi) - √ √ - √ √ 3 Injection training kit - √ √ - √ √ 4 Dll.

2. FUNGSI PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN MEDIK BAGI PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

Setelah disampaikan peralatan medik yang dibutuhkan untuk pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita maka bagian ini akan memberikan penjelasan fungsi dari masing-masing peralatan tersebut.

Tabel 3-4 Fungsi Peralatan Medik

no naMa alaT Fungsi

1 Timbangan bayi Alat untuk mengukur berat bayi

2 Lampu periksa Lampu untuk pemeriksaan kondisi objek

3 Stetoskop neonatus Alat medik akustik untuk mentransmisikan suara bervolume redah seperti denyut jantung atau intestinal, vena atau suara nafas bayi baru lahir

4 Stetoskop pediatrik Alat medik akustik untuk mentransmisikan suara bervolume redah seperti denyut jantung atau intestinal, vena atau suara nafas bayi dan balita

5 Laringoskop neonatus Alat medik genggam dengan tangkai, penekan lidah yang berbentuk lurus, sumber sinar dan sumber pembesaran untuk menekan lidah pasien serta membuka kerongkongan guna pemeriksaan laring pada neonatus sehingga selang pernapasan dapat dimasukkan atau untuk melakukan prosedur medis lainnya.

6 Laringoskop bayi dan balita Alat medik genggam dengan tangkai, penekan lidah yang berbentuk lurus, sumber sinar dan sumber pembesaran untuk menekan lidah pasien serta membuka kerongkongan guna pemeriksaan laring pada bayi dan balita sehingga slang pernafasan dapat dimasukkan atau untuk melakukan prosedur medis lainnya.

7 Tensimeter anak Alat untuk mengukur tekanan darah anak

8 Low flow flowmeter Alat untuk memberikan aliran rendah gas oksigen yang akan diberikan kepada pasien antara 0 sampai 1000 ml per menit (skala per 100 ml)

9 High flow flowmeter Alat untuk mengukur banyaknya oksigen yang akan diberikan kepada pasien dengan flow 0,1-1l/m

10 Oksigen konsentrator Alat untuk produksi oksigen konsentrasi tinggi dan dengan mengekstrasi nitrogen untuk terapi.

KI it resusitasi

Page 28: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Peralatan Medik bagi Pelayanan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita serta Pemanfaatannya14

lanjutan tabel 3-4 Fungsi Peralatan Medik

no naMa alaT Fungsi

11 Baby suction pump portable Alat untuk menghisap lendir/cairan dari bayi

12 Infant T-Piece resuscitator dengan Alat resusitasi bantu napas mekanik untuk bayi dengan tekanan inspirasi puncak dan tekanan positif akhir ekspirasi yang dapat diatur. Dijalankan dengan bantuan sumber gas (sistem sentral gas atau silinder)

13 Infant ventilitator Alat bantu pernapasan bayi mekanik dilengkapi dengan humidifier dan dengan sistem modus lengkap otomatis dan sistem tubing pernapasan dengan heater wire untuk menjaga kelembaban dan kondensasi

14 CPAP (Continous Positive Airways Alat bantu pernapasan bayi baru lahir, bayi dan balita dengan sistem Pressure) Bayi Lengkap aliran gas dan pengaturan tekanan positif akhir ekspirasi. Dilengkapi dengan humidifier untuk menjaga kehangatan dan tingkat

kelembaban optimal.

15 Oksigen + udara kompres set Alat untuk membantu pernapasan bayi baru lahir, bayi dan balita dengan perbandingan tertentu antara Oksigen konsentrasi tinggi dan udara

16 Oxygent Mixer/Blander Alat mencampur oksigen dengan udara tekan agar dapat menghasilkan gas dengan kadar oksigen yang dinginkan (antara 21-100% oksigen)

17 Resusitator bayi Alat untuk melakukan resusitasi dengan cara memompa udara ke (balon mengembang sendiri) dalam paru-paru yang dilengkapi dengan masker muka/hidung, tangki

udara dan pompa listrik atau pompa manual.

18 Infant Incubator Alat untuk mengontrol lingkungan bayi atau bayi prematur di dalam bilik kotak yang transparan dengan udara di atur temperatur dan kelembapannya.

19 Inkubator transport Alat untuk memindahkan neonatus dengan ditempatkan di dalam bilik kotak yang transparan dengan udara yang tetap terkontrol dengan udara diatur temperatur dan kelembabannya

20 Alat terapi sinar (fototerapi) Alat untuk fototerapi penyakit hiperbilirubin dengan sinar panjang gelombang tertentu atau sinar dengan spektrum yang penuh.

21 EKG Alat untuk mendiagnosa kelainan jantung dan merekam aktifitas listrik dari miokardium guna mendeteksi transmisi impuls jantung melalui jaringan otot yang konduktif.

22 Nebulyzer Alat untuk mengatur dosis pengobatan dalam bentuk kabut ke dalam paru-paru karena cystik fibrosis, asma dan penyakit pernapasan lainnya.

23 Pulse oxymeter Alat untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah pada bayi secara non-invasive dengan menggunakan sensor sinar. Memonitor keadaan bayi apakah oksigenasi sudah tercukupi. Dilengkapi dengan alarm untuk memberitahukan jika terjadi penurunan saturasi oksigen yang dapat membahayakan bayi

24 Syringe Pump Alat untuk menyuntikan cairan obat/nutrisi melalui pembuluh darah dengan diatur volume cairan dan waktunya

PEEP

portable

(PIP)

Page 29: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Peralatan Medik bagi Pelayanan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita serta Pemanfaatannya 15

no naMa alaT Fungsi

25 Infuse pump Alat untuk mengatur cairan, obat/nutrisi kedalam sistem sirkulasi pasien melalui pembuluh darah/intravena dengan diatur volume cairan dan waktunya

26 Infant monitor Alat untuk memonitor fungsi vital pasien sekurang-kurangnya seperti jumlah denyut jantung/menit, tekanan darah, saturasi oksigen dalam darah dan temperatur.

27 Medical air compressor Alat untuk menghasilkan udara tekan kering yang bebas kandungan air, minyak dan kotoran debu dll

28 Kit Resusitasi Seperangkat alat yang dipergunakan untuk resusitasi pada pasien

29 ARI Timer (detik) Alat untuk mengukur frekuensi pernapasan

alaT BanTu PElaTiHan

30 Maneqin set (Boneka Bayi) Boneka dilengkapi dengan alat-alat untuk praktek/pelatihan ketrampilan pelayanan pada bayi baru lahir, bayi dan balita

31 Injection training kit Alat untuk praktek/pelatihan skill pelayanan pemberian suntikan, pemasangan infus pada bayi baru lahir, bayi dan balita melalui vena dan arteri.

Page 30: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Peralatan Medik bagi Pelayanan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita serta Pemanfaatannya16

Page 31: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

17Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

PROSEDUR PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN KESEHATAN

BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA

Bab ini akan menjelaskan petunjuk cara pengoperasian (penggunaan) dan pemeliharaan peralatan medik yang digunakan pada pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita di pelayanan kesehatan. Petunjuk dalam buku ini merupakan petunjuk umum dan sederhana. Untuk peralatan medik tertentu yang komplek diharapkan memperhatikan buku petunjuk operasional dan pemeliharaan dari pabrik pembuat peralatan. Selain itu ketika mengoperasikan peralatan diharapkan memperhatikan prosedur tetap (protap) pelayanan.

Dalam pembahasan cara pengoperasian dan pemeliharaan jika terdapat contoh alat yang menggunakan gambar dari merk tertentu, bukanlah dimaksudkan agar pengguna menggunakan alat merk tersebut. Penggunaan gambar tersebut hanya sebagai contoh saja agar pembaca dapat lebih mudah memahami. Apabila dalam pengoperasian alat-alat di bawah ini ditemui beberapa masalah/kerusakan, kami sarankan agar perbaikan dilakukan oleh tekhnisi berpengalaman. Perbaikan oleh personal yang tidak memiliki kemampuan cukup dapat menimbulkan resiko bahaya dan kerusakan pada alat.

1. TIMBANGAN BAYI ANALOG

Gambar 4.1.1a Timbangan bayi analog Gambar 4.1.1b Skala timbangan bayi analog

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Tempatkan timbangan di atas meja datar kuat dan tidak bergoyang di ruang pelayananb. Lepaskan penutup debuc. Pasang alas bayid. Pastikan jarum penunjuk pada angka nol (0), jika tidak lakukan penyetelan agar menunjuk

angka nol.2. Pelaksanaan Lakukan penimbangan dengan memperhatikan protap pelayanan

4

Page 32: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik18

B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan alat jika telah selesai digunakan2. Pasang penutup debu3. Simpan alat pada tempatnya4. Dikalibrasi sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

C. Cara Perbaikan Ringan

No PermaSalahaN SoluSi PerbaikaN

1 Jarum tidak menunjuk pada posisi nol Periksa posisi dudukan timbangan apakah sudah rata atau belum Periksa kaki dari timbangannya apakah lengkap 2 Jarum tidak menunjuk sesuai yang Letakkan benda yang sudah diketahui berat jenisnya, diperkirakan apakah jarum menunjuk sesuai dengan berat jenis benda tersebut, bila tidak, dikalibrasi oleh orang yang mempunyai kompetensi alat timbangan tersebut 3 Apabila hasil timbangan yang dilakukan Hubungi teknisi setempat sebelum menghubungi tidak sesuai dengan poin no. 2 supplier dari alat tersebut untuk dilakukan perbaikan.

2. TIMBANGAN BAYI DIGITAL (DENGAN KETELITIAN 10 GRAM)

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Tempatkan timbangan di atas meja datar di ruang pelayanan b. Lepaskan penutup debuc. Pasang alas bayid. Pastikan display penunjuk angka nol, jika tidak hubungi teknisi

2. Pelaksanaan Lakukan penimbangan dengan memperhatikan protap pelayanan

B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan dan rapikan alat setelah digunakan2. Pasang penutup debu3. Simpan alat pada tempatnya4. Dikalibrasi sekurang-kurangnya satu tahun sekali5. Bila tidak dipakai, baterai dilepas

Gambar 4.2 Timbangan bayi digital

Page 33: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

19Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

3. LAMPU PERIKSA TIPE HEAD LAMP

Gambar 4.3 lampu Periksa tipe Head Lamp

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Siapkan baterai Alkalin.b. Periksa kondisi baterai dan kontak positif/negatif bateraic. Masukan baterai ke tempatnyad. Periksa fungsi head lamp dengan menguji kondisi lampu menyala/mati.

2. Pelaksanaan Pasang alat di kepala dan lakukan pemeriksaan sesuai protap pelayanan

B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan dan rapikan alat selesai penggunaan2. Jika head lamp akan disimpan untuk waktu yang lama sebaiknya baterai dilepas dari tempatnya3. Simpan alat head lamp pada tempatnya

4. LAMPU PERIKSA TIPE BERDIRI

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Tempatkan lampu periksa pada ruang pelayananb. Kunci roda bila posisi pemeriksaan sudah tepatc. Masukan tusuk kontak pada kontak kotak sumber listrik

2. Pelaksanaana. Nyalakan lampu dengan menekan saklar b. Atur ketinggian lampu periksa sesuai kebutuhan dan arahkan sesuai protap pelayananc. Matikan lampu dan cabut tusuk kontak dari kontak kotak sumber listrik jika selesai digunakand. Lepaskan kunci roda bila sudah selesai melakukan pemeriksaan e. Tempatkan pada posisi yang aman tidak mengganggu rotasi pelayanan

Gambar 4.4 lampu periksa tipe berdiri

" ON/OF""F""""' ""

Page 34: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik20

B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan dan rapikan alat2. Periksa kondisi kabel catu daya, ganti segera bila terkelupas3. Periksa tusuk kontak (stop kontak) bila pecah segera untuk diganti atau kencangkan apabila tusuk kontak kendor4. Bersihkan roda dan berikan pelumas secara rutin5. Simpan alat pada tempatnya

5. ALAT PENGUKUR PANJANG BAYI DAN TINGGI ANAK

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

Siapkan alat ukur panjang badan bayi dan anak pada ruangan pelayanan

2. Pelaksanaana. Perhatikan protap pelayananb. Pasang dan ukur sesuai protap pelayanan

B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan dengan cairan anti septik dan rapikan alat2. Simpan alat pada tempatnya3. Dikalibrasi sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

6. STETOSKOP NEONATUS DAN PEDIATRIK

Gambar 4.6 Stetoskop neonatus dan pediatrik

Gambar 4.5a alat ukur panjang bayiGambar 4.5b alat ukur tinggi badan anak

Diameter 3 cm

Page 35: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

21Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Periksa fungsi stetoskop, pastikan masih berfungsi baik (dengan cara menggesekkan ujung jari pada permukaan membran stetoskop)

b. Buka pakaian bayi2. Pelaksanaan

a. Pasang stetoskop sesuai protap pelayanan b. Satu stetoskop hanya digunakan untuk satu bayi. Apabila terpaksa menggunakan stetoskop

yang sama untuk lebih dari satu bayi, maka bagian stetoskop yang bersentuhan dengan bayi setiap kali harus dibersihkan dengan cairan antiseptik sebelum digunakan pada bayi lainnya

B. Cara Pemeliharaan 1. Jaga jangan sampai membran stetoskop terkena benturan2. Simpan stetoskop pada tempatnya, hindari penggabungan dengan alat lain karena dapat

mengakibatkan benturan3. Apabila telah selesai digunakan, alat harus dibersihkan menggunakan kain halus yang sudah

dilembabkan dengan cairan anti septik.4. Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit infeksi terhadap neonatus yang sangat rentan,

sangat dianjurkan stetoskop tersedia di setiap tempat tidur.

7. LARINGOSKOP

Gambar 4.7 laringoskop dengan lidah lurus dan ukuran yang sesuai untuk neonatus

(00 dan 0) dan bayi (1)

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Siapkan bateraib. Periksa kondisi baterai dan kontak posisif/negatif bateraic. Pasang baterai pada gagang laringoskopd. Pasang bagian kepala laringoskop dengan gagangnya sehingga menjadi satu alat

laringoskop2. Pelaksanaan Lakukan pemeriksaan sesuai protap pelayanan

Page 36: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik22

B. Cara Pemeliharaan 1. Jaga laringoskop jangan sampai terkena benturan2. Simpan laringoskop pada tempatnya, jangan digabung dengan alat lain yang dapat mengakibatkan

benturan3. Apabila telah digunakan, alat harus dibersihkan menggunakan kain halus yang sudah

dilembabkan dengan cairan anti septik, atau menggunakan alkohol 70%. Sangat dianjurkan untuk mensterilkan lidah Laringoskop dengan alat sterilisator (autoclave). Simpan pada tempat yang sudah ditentukan.

4. Bila tidak dipakai, baterai dilepas

PermaSalahaN SoluSi

Lampu Laringoskop mempunyai jam umur Sebaiknya memiliki lampu cadangan yang disimpanlayanan (Life time). dengan baik

8. TENSIMETER (SPHYGMOMANOMETER)

Gambar 4.8a Tensimeter aneroid dan Digital Gambar 4.8b Tensimeter air raksa

Gambar 4.8c manset Tensimeter

Page 37: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

23Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Tempatkan alat pada ruang tindakanb. Buka tutup Tensimeter c. Buka penutup air raksad. Posisikan air raksa pada skala nole. Periksa kondisi : tabung skala, selang, manset, katup dan balonf. Perhatikan protap pelayanang. Beritahukan kepada pasien/keluarga pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukanh. Kosongkan udara pada manset.

2. Pelaksanaana. Pasang manset yang sesuai (2/3 panjang lengan atas)b. Pasang Stetoskop secara benarc. Tutup katup pada balond. Pompa manset dengan cara memompa balon, perhatikan tabung skalae. Lakukan pada pembacaan meter air raksa/pada tabung skala, dan detak tekanan nadi pada

Stetoskop (nilai sistolik dan diastolik)f. Apabila dipastikan pembacaan nilai tekanan darah telah benar, buka katup perlahan lahan

dan catat nilai penunjukang. Tutup penutup air raksa.

3. Penyimpanana. Bersihkan manset dari keringat pasienb. Kemas manset, selang dan balon .c. Masukan manset, selang dan bola ke dalam kotak secara benar, pastikan alat tensimeter

dalam kondisi baik dan siap difungsikan untuk pemakaian berikutnyad. Simpan alat ke tempat semulae. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien.

B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa manset, ganti segera apabila ada kebocoran2. Bersihkan secara rutin manset, dengan cara melepaskan selang dari rumah tensimeter.3. Cuci permukaan manset dengan sabun dan sikat untuk mencuci pakaian yang halus, jaga air

jangan sampai masuk pada selang4. Periksa kondisi selang5. Periksa katup pengunci udara dengan memutarnya apakah ada kebocoran atau tidak6. Bila alat tensimeter digital tidak dipakai, baterai dilepas7. Semua tensimeter dikalibrasi sekurang-kurangnya setahun sekali

Page 38: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik24

No. PermaSalahaN SoluSi PerbaikaN

1 Balon tensimeter dipompa tetapi air. Pastikan bahwa katup pada balon pemompa dalam raksa tidak naik keadaan tertutup Periksa apakah ada kebocoran pada kelengkapan seperti manset, selang manset, balon dan penutup skala pembacaan Ganti kelengkapan yang bocor 2 Manset tidak menggelembung Kemungkinan manset bocor karena usia, dan segera diganti 3 Selang manset bocor Lakukan penggantian satu set dengan manset 4 Balon pemompa bocor Lakukan penggantian pompa balon 5 Lubang udara pada air raksa tertutup Periksa secara teliti dan bersihkan lobang udara yang ada di atas skala meter kain kasa 6 Air raksa berkurang Lakukan penambahan air raksa hingga mencapai batas skala pembacaan terendah. Dan lakukan kalibrasi ulang

9. TABUNG OKSIGEN (O2) DENGAN TABUNG UDARA BERTEKANAN/MEDICAL AIR

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Siapkan tabung O2 dan Tabung Udara Tekan/ air pressure/medical airb. Pasang Flow manometer O2 dan Udara tekan c. Masukan air aquades pada tabung flowmeter regulator

2. Pelaksanaana. Aturlah regulator O2 (Flowmeter) pada alat flowmeter sesuai tekanan yang diperlukanb. Aturlah regulator (Flowmeter) udara tekan sesuai tekanan yang diperlukanc. 2

yang dibutuhkan dengan melihat protap pelayanan.d. Pastikan penempatan tabung O2 dan tabung udara tekan terkunci

3. Penyimpanana. Simpanlah tabung O2 dan tabung udara tekan jauhkan dari tekanan udara panas baik dari sorotan matahari maupun dari ruangan atau benda panas b. Hati-hati dengan regulator pengatur tekanan O2 dan udara tekan jangan sampai terbentur dan tertabrak

B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan regulator/manometer flowmeter dengan air bersih dan lap kain halus2. Bersihkan tabung O2 dan tabung udara tekan dengan lap yang lembab.

1). Regulator O2 dan flowmeter perlu dikalibrasi minimal setahun sekali

Gambar 4.9 Tabung oksigen + tabung udara bertekanan

Kombinasikan pengeluaran O dan udara tekan sesuai

Page 39: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

25Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

Gambar 4.10keluaran oksigen sentral

Gambar 4.9 Tabel Persentase campuran oksigen dan udara bertekanan

% kons.

o2

uDara berTekaNaN (liter/menit)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 41% 37% 34% 32% 31% 30% 29% 28%

2 61% 53% 47% 44% 41% 38% 37% 35% 34%

3 80% 68% 61% 55% 51% 47% 45% 43% 41% 39%

4 84% 74% 66% 61% 56% 52% 50% 47% 45% 44%

5 86% 77% 70% 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47%

6 88% 80% 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51%

7 90% 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54%

8 91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%

9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58%

10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61%

10. OKSIGEN SENTRAL

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Pastikan keluaran/outlet sentral sudah tersedia O2

b. Pasanglah flowmeter atau selang lain bila sumber O2 sentral dibutuhkan masuk ke alat lain seperti ventilator dan penggunaan Nebulyzer.c. Pastikan tabung flowmeter sudah dibersihkan, bila O2 akan dimasukan langsung ke pasien.d. Isi flowmeter dengan air aquades.

2. Pelaksanaana. Pasanglah selang flowmeter kepada pasien atau sesuai pada protap pelayanan medis.b. Atur regulator flowmeter sesuai dengan protap Pelayanan. c. Semua bejana bertekanan tinggi harus dijauhkan dari oli, sinar matahari dan panasd. Pastikan sistem penempatan tabung terkunci

B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan tabung flowmeter dengan sabun, dan lakukan pemasangan dan pelepasan alat

2. Periksa secara rutin setiap outlet/keluaran O2 dengan mencoba memasang dan melepas alat flowmeter dengan cara hati-hati.

flowmeter.

Page 40: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik26

11. LOW FLOWMETER

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Flowmeter 1 liter per menitb. Botol Humidifierc. Gunakan aquades

2. Pelaksanaana. Cuci tangan sebelum melakukan tindakanb. Pasangkan flowmeter pada sumber Oksigen di dinding atau tabungc. Pasangkan botol humidifier pada flowmeterd. Sambungkan nasal kanul dengan ukuran yang sesuai ke botol humidifiere. Buka aliran pada flowmeter dengan memutar knob sesuai dengan aliran yang diinginkanf. Cek kondisi bayi secara ruting. Pada saat menutup aliran flowmeter, putar knob secukupnya sampai bola indikator telah

turun sampai 0.1 (tidak perlu memaksa sampai 0), jangan memutar knob sampai habis

B. Cara Pemeliharaan a. Buanglah air aquades pada botol humidifier untuk setiap kali penggantian pasien.b. Cucilah botol humidifier dengan air dan sabun keringkan secara alami atau dengan mengelap

bagian dalam botol dengan kain kering yang bersih.

12. KONSENTRATOR OKSIGEN

Gambar 4.12a konsentrator oksigen dan Jaringannya

Gambar 4.11 Low flowmeter

Page 41: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

27Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

Molecular Sieves Oxygen-Enriched Air to Patient

RoomAir

IntakeFilter

valves

Flowmeter

BacteriaFilter

Holding Tank(Reservoir)

Air Compressor Exhausted Gas Gambar 4.12.b alur aliran oksigen di dalam alat oksigen konsentrator

keTeraNGaN Gambar 1. Sakelar ON/OFF (i/0): Menghidupkan atau mematikan alat.2. Tombol Reset Circuit Breaker (Sakelar Pemutus): Reset alat setelah electrical overload shutdown.3. Hourmeter Digital: Mencatat total jam operasional alat.4. Flowmeter/Adjustment Knob (terutama pada Dual Option): Mengontrol dan memperlihatkan laju aliran/flow rate Oksigen dalam liter per menit (lpm). Flowmeter utama (sisi kiri) pada dual flow option.5. keluaran/outlet oksigen (terutama pada Dual Option): Menyediakan sambungan untuk humidifier (bila diperlukan), kanula, atau kateter. Pada unit dengan dual flow option, diatur oleh flowmeter utama.6. Handle atas dan Samping: Alat bisa dibawa dengan nyaman.7. instruksi Penggunaan: Menjelaskan prosedur menjalankan alat.8. Flowmeter kedua (Dual Option): Flowmeter (sisi kanan) pada dual flow option.9. oksigen keluaran/outlet tambahan (Dual Option): Keluaran/outlet oksigen (sisi kanan) pada dual flow Option Dikontrol oleh flowmeter kedua.10. Air Intake Gross Particle Filter (Filter Partikel udara masuk): Mencegah masuknya debu dan partikel lainnya di udara.11. kantong Penyimpanan: Kantong aksesori dengan Velcro attachment untuk menyimpan user manual, filter udara masuk ekstra, dan oksigen adapter.12. kabel catu daya: Untuk menyambungkan alat ke kotak kontak listrik

CauTioN Jangan menggunakan kabel ekstensi untuk alat ini

Page 42: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik28

A. Cara Pengoperasiana. Letakkan alat di dekat kotak kontak listrik di dalam ruangan dimana anda menghabiskan sebagian

besar waktu anda.b. Tempatkan alat jauh dari korden, lobang pengatur panas, pemanas,

perapian. Pastikan menempatkan alat sedemikian sehingga semua sisi berjarak paling sedikit 12 inci dari dinding atau penghalang lainnya.

Jangan meletakkan alat di tempat tertutup.c. Letakkan alat sedemikian sehingga semua kontrol operasionalnya mudah terjangkau dan masukan udara di belakang alat tidak terganggu.d. Sambungkan aksesori oksigen seperti humidifier (bila perlu), kanula, kateter (dan/atau selang ekstensi ke keluaran/outlet oksigen).e. Lepaskan kabel listrik dari konsentrator, jika dililitkan di konsentrator (Gambar 1b).f. Pasangkan listrik ke socket listrik.g. Carilah Sakelar listrik di bagian depan alat, dan tekan ke posisi I (posisi ON) (Gambar 2) Maka alarm bertenaga baterai akan terdengar keras selama 5 detik menunjukkan bahwa baterai dan alarm dalam keadaan kondisi bagush. Aplikasi Dual Flow atau High Flow: Set knob pengaturan flowmeter pada lpm (liter per menit) yang diminta, pada kombinasi flow manapun sampai jumlah total 8 lpm untuk unit dual flow 8 lt. (Gambar 3.) Aplikasi Pediatrik/Low Flow: Lihat halaman B-3. Konsentrator sekarang siap untuk dipergunakan.i. Matikan konsentrator, tekan Sakelar I/0 ke posisi 0.j. Jika konsentrator oksigen gagal operasional dengan benar, lihatlah bagian saran teknis di bawah ini.

Saran Teknis:FilterUdara masuk ke konsentrator oksigen melalui filter partikel udara masuk yang terletak di bagian belakang alat. Filter ini menghilangkan partikel debu dan pengotor lainnya dari udara. Sebelum anda menjalankan konsentrator oksigen, pastikan agar filter ini bersih dan terpasang dengan benar (Gambar 4).

Suplemen oksigen yang dihasilkan oleh Konsentrator oksigen mendapatkan filtrasi tambahan dari sebuah filter yang terletak di dalam alat. Suplier anda akan melakukan maintenance terhadap filter tersebut disamping maintenance terhadap bagian lainnya.

oksigen Tanpa HumidfierJika dokter anda tidak menyarankan menggunakan humidifier, hubungkan selang oksigen langsung ke keluaran/outlet oksigen alat. Fitting keluaran/outlet tersendiri disediakan untuk koneksi jenis ini (Gambar 5).

oksigen dengan HumidifierIkuti tahap-tahap berikut jika dokter anda menyarankan menggunakan humidifier oksigen sebagai bagian dari terapi :1. Lepaskan atau kendorkan botol reservoir dari humidifier. (Jika memiliki pre-filled unit, jangan melakukan

tahap ini. Langsung menuju tahap 4.)

(gambar 4)

(gambar 5)

SWITCH ON/OFF(gambar 2)

(gambar 3)

atau

Page 43: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

29Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

2. Isilah reservoir dengan air yang sejuk atau dingin (sangat disarankan menggunakan air suling) sampai pada garis tera pada botol, JANGAN KELEBIHAN.

3. Kencangkan botol reservoir.4. Di atas humidifier putar threaded nut berlawanan arah jarum jam sementara

anda memasang humidifier ke keluaran/outlet oksigen, dan kencangkan (Gambar 6)

5. Sambungkan /selang oksigen dari kanula atau kateter ke fitting keluaran /outlet humidifier (Gambar 7).

Penggunaan aksesori & perlengkapan oksigen yang tidak mengurangi kinerja alat. Untuk memudahkan referensi, simpanlah Manual Pasien dan filter udara masuk /air intake particle filter (jika tersedia) di dalam kantong alat.

Nasal kanula Dokter anda telah meresepkan nasal kanula atau Kateter (Gambar 8). Dalam kebanyakan kasus, pihak pabrik telah menyambungkan tube/selang suply oksigen dengan kanula atau kateter. Jika tidak, ikuti instruksi pabrik untuk sambungan yang benar. Sambungkan /selang oksigen ke adapter keluaran/outlet oksigen atau humidifier.

Setting Untuk men-set flow/takaran yang benar dari suplemen oksigen, putaradjustment knob ke kiri atau kanan sampai bola kecil di dalam flowmeter berada di tengah-tengah garis flow pada angka yang dianjurkankan oleh dokter anda (Gambar 9).Untuk melihat flowmeter dari sudut pandang yang benar, Perhatikan agar garis belakang dan garis untuk angka di depan nampak sebagai satu garis.

B. Cara Pemeliharaan 1. Lepaskan kabel listrik dari kotak kontak listrik sebelum anda membersihkan

Kabinet2. Bersihkan kabinet dan kabel listrik hanya dengan pembersih rumah tangga

yang ringan menggunakan kain atau sponge lembab, lalu dilap sampai kering (Gambar 10).

3. Jangan menggunakan cairan secara langsung pada alat. Jangan menggunakan produk berminyak atau pembersih.

4. Jangan mengoperasikan alat tanpa filter partikel masuknya udara (air intake gross particle filter)

5. Setiap minggu bersihkan filter partikel masuknya udara yang terletak di bagian belakang alat. Suplier anda mungkin menyarankan anda untuk membersihkannya lebih sering tergantung dari kondisi di tempat anda.

6. Ikuti langkah-langkah berikut untuk membersihkan filter partikel masuknya udaraa. Lepaskan filter dan dicuci di dalam air hangat yang berisi sabun

(Gambar 11).b. Bilas filter dengan cermat dan hilangkan kelebihan air dengan lap

yang lembut.c. Pasang filter.

(gambar 6)

(gambar 7)

(gambar 8)

(gambar 9)

(gambar 10)

(gambar 11)

Flowmeter Oksigen yang benar

tube

tube

flowmeter

Page 44: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik30

No PermaSalahaN kemuNGkiNaN SoluSi PerbaikaN PeNyebabNya

1 Unit tidak bekerja. Kabel listrik tidak tersambung Periksa kabel listrik pada socket listrik apakah ke socket listrik terpasang dengan benar.

Kesalahan listrik menyebabkan Tidak ada arus pada Periksa sumber listrik, Sakelar di dinding, atau alarm bunyi terus-menerus socket listrik. circuit breaker (sakelar pemutus). terdengar

Kabel listrik tidak tersambung ke Circuit breaker (sakelar Tekan (jangan ditahan) tombol circuit breaker socket listrik pemutus) pada konsentrator (sakelar pemutus) di bagian depan alat. oksigen diaktifkan.

2 Flow oksigen terbatas Botol humidifier kotor atau Lepaskan botol humidifier (jika menggunakan) terganggu dari keluaran/outlet oksigen. Jika flow kembali normal, bersihkan atau ganti dengan botol humidifier baru.

Kerusakan pada nasal kanula, Lepaskan nasal kanula atau kateter dari tube kateter, dan/atau oksigen. Jika flow kembali normal, ganti tube/selang aliran oksigen. dengan nasal kanula atau kateter yang baru.

Lepaskan tube aliran oksigen dari keluaran/ outlet oksigen (di bagian depan alat). Jika flow kembali normal, periksa tube oksigen terhadap kekusutan dan gangguan. Ganti bila perlu.

3 Embun terkumpul di dalam tube Alat tidak mendapatkan cukup Pastikan agar alat diletakkan jauh dari korden, oksigen ketika anda ventilasi. Naiknya suhu hot air register, pemanas, dan tungku menggunakan botol humidifier. operasional alat. perapian (sumber atau aliran udara panas). Pastikan menempatkan alat sedemikian sehingga paling sedikit berjarak 12 inci dari dinding atau semua penghalang. Jangan meletakkan alat di daerah yang tertutup

Ganti air di botol humidifier dengan air dingin. jangan kelebihan. Tunggu tube oksigen sampai kering, atau ganti dengan tube yang baru

4 Alarm berbunyi setiap satu detik. Alat tidak berfungsi Set Sakelar I/0 ke posisi 0, pergunakan dengan baik. oksigen cadangan anda (jika disediakan), dan segera konsultasi dengan anda.

5 Alarm tidak berbunyi, atau suara Baterai 9-volt lemah. Hubungi anda untuk mengganti alarm lemah terdengar selama bateri 9-volt. 5 detik pada saat alat dihidupkan.

6 Masalah-masalah lainnya Set Sakelar I/0 ke posisi 0, pergunakan suplemen oksigen cadangan anda (jika disediakan), segera hubungi anda.

supply

supplier

supplier

supplier

Page 45: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

31Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

13. OKSIGEN KONSENTRATOR

keterangan:1. Handle2. LCD display3. ON/OFF4. Pemutar knob pada flowmeter 5. outlet nasal kanula

A. Cara Pengoperasian1. Persiapan

a. Letakan alat jangan terlalu dekat dengan dinding (minimal 30 cm)

b. Isi botol humidifier dengan air aquadest dan pasang kembali pada tempatnya (ada di belakang alat)

c. Pasang nasal kanula pada output konektor (no.5)d. Pasang power konektor dari alat ke sumber listrik

2. Pelaksanaan a. Hidupkan mesin Oksigen Konsentrator. Tekan tombol ON/OFF (no.3)b. LCD Display (no.2) akan menyala, berarti alat mulai bekerjac. Atur Flow yang diinginkan dengan memutar knob pada flowmeter (no.4)d. Tunggu 10-15 menit, atau sampai konsentrasi Oksigen tercapai 90 ± 5 %e. Pasang nasal kanula pada penggunaf. Amati indikator flowmeter apakah sudah sesuai yang diinginkang. Nasal disambungkan pada humidifier

B. Pemeliharaan :1. Kembalikan nilai flowmeter (no.4) kepada posisi O2. Matikan alat dengan menekan tombol (no.3)3. Lepaskan Power konektor dari sumber listrik4. Lepaskan Nasal canulla dan simpan untuk pemakai yang sama5. Lepaskan humidifier botol dari tempatnya, buang airnya, cuci bersih dan keringkan. Kemudian

kembalikan ketempat semula6. Periksa seluruh badan alat dan bersihkan dengan cukup di lap dengan kain atau kanebo, dan

simpan ketempat penyimpanan7. Perlu dilakukan pengecekan dan penggantian rutin untuk intake filter

Gambar 4.13 oksigen konsentrator

ON/OFF

Page 46: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik32

14. SUCTION PUMP PORTABLE (DENGAN BATERAI)

keterangan:1. Vaccum gauge2. Lampu3. Vaccum control4. ON/OFF5. Tombol untuk mengetahui level baterai6. Power supply connector

A. Cara Pengoperasian1. Persiapan

a. Siapkan alat suction pumpb. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF (no.4)c. Cek level baterai dengan menekan tombol 5 untuk mengetahui level baterai, baterai ditunjukan dengan lampu (no.2) semakin berkurang baterai, lampu yang menyalapun berkurang, apabila kondisi baterai hampir habis (lampu no.2

menyala hanya 1 (satu) lampu, artinya harus segera di-charge, pengecasan dilakukan dengan menghubungkan power supply konektor (no.6), saat pengecasan ditunjukan dengan lampu (no.2) yang bergerak naik turun.

d. Alat dapat dioperasikan dengan kondisi baterai penuh ataupun dalam kondisi pengecasan.e. Pasang filter (setiap berganti pemakaian, harap diganti. Untuk pengguna yang sama, hanya

boleh dipakai ukuran 2x pemakaian.f. Pasang selang-selang konektor pada hose connector (no.7)

2. Pelaksanaana. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF (no.4)b. Cek daya hisap dengan menekan ibu jari pada ujung selang, kemudian atur vakum kontrol

dengan memutar sesuai kevakuman yang diinginkan (nilai kevakuman ditujukan oleh vacuum gauge -no.1)

c. Alat siap untuk dipakaid. Saat pelaksanaan tindakan, perhatikan ketinggian cairan dalam botol (tidak melebihi level

maksimum)

B. Cara Pemeliharaan1. Kembalikan posisi vakum kontrol (no.3) keposisi minimum2. Matikan alat dengan menekan tombol OFF (no.4)3. Lepaskan selang, botol penampungan dan filter. Buang cairan dari botol4. Buang cairan dari dalam botol, bersihkan dan sterilkan dengan pemanasan 5. Cuci selang dan bersihkan bagian lain dari alat yang kotor dengan cairan disinfektan.6. Cek kondisi baterai dengan menekan tombol (no.5), apabila baterai sampai habis (ditunjukkan

oleh nyala LED indicator-no.2) maka silahkan charge dengan power supply7. Apabila baterai sudah penuh, simpan alat pada tempatnya kembali

Gambar 4.14 Suction Pump Dengan baterai

1

23

54

6

7

level

Page 47: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

33Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

15. PORTABLE SUCTION PUMP (Tanpa Baterai)

Gambar 4.15 Suction pump dengan sumber daya listrik

A. Cara Pengoperasian 1 Persiapan

a. Siapkan alat suction pumpb. Masukan catu daya c. Pastikan tabung penampungan cairan keadaan kosong.

2. Pelaksanaana. Hidupkan sakelar keposisi ONb. Arahkan selang penghisap pada posisi objek.c. Atur daya hisap sesuai protap pelayanan perhatikan tabung penampungan cairan, hati-hati

jangan sampai nunggu penuh.d. Buanglah cairan pada tabung penampungan, jangan sampai menunggu penuh

B. Pemeliharaan 1. Bersihkan tabung penampungan air kotoran dengan air panas dan bahan disinfektan atau

sabun2. Sakelar power harus pada posisi OFF3. Bersihkan body suction pump dengan lap kain lembab yang sudah direndam klorin.

power

Page 48: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik34

16. INFANT T-PIECE RESUSCITATOR DENGAN PEEP

A. Cara Pengoperasian1. Persiapan:

a. Alat Infant T-piece resuscitator dengan PEEPb. Gas Supply Line (selang Oksigen)c. T-piece resuscitation set (selang T-piece)f. Lung teste. Resuscitation mask

2. Pelaksanaan:a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan b. Pasang Gas Supply Line pada Gas Inlet pada alat c. Pasang selang T-piece pada Gas Outlet pada alat d. Pasang test lung ke selang T-piecee. Sambungkan Gas supply line ke flowmeter (Oksigen atau mixer), pastikan tidak ada air dalam bubble humidifier atau gunakan nipple nut

f. Atur flow (aliran) gas antara 5-15 LPMg. Untuk pengecekan tekanan maksimum, tutup/blok lubang PEEP lalu putar tombol Inspiratory

Pressure sampai habis. Tekanan maksimum akan terlihat di manometerh. Atur maksimum tekanan yang diinginkan dengan memutar tombol Maximum Pressure Relief

ke kiri atau ke kanani. Setting PIP : Tutup lubang pengatur PEEP sambil memutar tombol Inspiratory Pressure

Control ke kanan atau ke kiri sesuai dengan yang diinginkan (terlihat di manometer)

b

d

e

c

b

c

PIP

Page 49: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

35Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

j. Setting PEEP : Buka pengatur PEEP lalu putar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan PEEP yang diinginkan (terlihat di manometer)

k. Lepaskan test lung, dan pasang Resuscitation Mask (sungkup) bayi ke T-piece dan letakkan sungkup pada mulut atau hidung bayi atau pasang T-piece pada ET

l. Atur resusitasi dengan cara menutup dan membuka jempol pada pengatur PEEP

m. Cuci tangan setelah melakukan tindakann. Bereskan alat seperti semula

B. Pemeliharaan1. Pastikan tidak ada air masuk ke dalam unit2. Bersihkan alat dari debu dan kotoran dengan kain lembab3. Cek kabel dan tombol PEEP dan pressure bekerja baik4. Simpan alat di tempat yang mudah dilihat dan terjangkau

Page 50: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik36

17. INFANT T- PIECE SYSTEM

keterangan: 1. Selang inspirasi 5. Reservoir bag2. Selang ekspirasi 6. T-connector3. Elbow 7. Manometer4. Paediatric APL (Adjustable Pressure Limiting) valve

Accessories

Closed tail

Paediatric APL Valve Mk. II

For 6-9 mmspigots 15F

22F15F 0.5 litre

0.4 m30M safety cap

Luer lock port

22M/15F

1.8 m

15M

1

2

6

4

5

Manometer 0-60 cm H20(untuk menilai dan )

Reservoir bag dengan berbagai ukuran : - 0,5 L (PIP max. 30 cm H2O ). - 1 L (PIP max. >30 cm H2O), - 2 L - 3 L

3

PIP PEEP

Page 51: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

37Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

A. Cara pengoperasian

1. Persiapan a. Selang inspirasib. Selang ekspirasic. Elbowd. Paediatric APL (Adjustable Pressure Limiting) valvee. Reservoir bag f. T-connectorg. Manometer

2. Pelaksanaan a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakanb. Pastikan semua komponen Infant T-Piece system serta APL dan manometer berfungsi dengan

baik dan dalam kondisi bersihc. Pasang manometer pada ujung Infant T-Piece systemd. Hubungkan selang inspirasi ke tabung oksigene. Atur flow (aliran) gas minimum 6 LPMf. Untuk pengecekan, reservoir bag akan mengembang dan jika reservoir dipompa bersamaan

dengan diberikan tahanan pada mask maka perubahan tekanan akan terlihat di manometerg. Setting PIP: atur flow sesuai yang diinginkan sambil reservoir bag dipompakan (terlihat di

manometer)h. Setting PEEP: putar APL valve ke kanan atau ke kiri sesuai nilai PEEP yang diinginkan tanpa

memompakan reservoir bag i. Pipa ETT dapat langsung disambungkan ke elbow (khusus untuk pasien terintubasi atau

dalam transport pasien)

B. Cara pemeliharaan1. Setelah pemakaian, tutup aliran (flow) gas,2. Lepas Infant T-Piece system dari sumber gas3. Simpan dengan baik semua komponen dari Infant T-Piece system dan pastikan manometer

berada pada posisi pembacaan nol (0) pada saat setelah pemakaian4. Pastikan balon tidak bocor5. Bersihkan alat dari debu dan kotoran

Pada kasus gawat napas di fasilitas terbatas dapat digunakan alat dibawah ini:a. Infant T-Piece system Alat ini digunakan untuk memberikan PEEP saja dengan cara melekatkan sungkup ke mulut bayi

dan mengatur flow (aliran) gas. Kelemahan alat ini tidak dapat digunakan untuk memberikan VTP karena saat balon dilepaskan butuh waktu untuk pengisian sehingga nilai PEEP akan menurun.

Untuk transport dapat digunakan single nasal prong sebagai penganti sungkup.b. Ambu bag dengan PEEP Alat ini dianjurkan untuk VTP karena dapat memberikan PIP dan PEEP namun tidak bisa

memberikan PEEP saja. Dianjurkan menggunakan manometer untuk melihat nilai PIP.rekomendasi :Bayi dengan apnea atau gawat napas berat yang memerlukan VTP dianjurkan untuk menggunakan Ambu bag dengan PEEP. Sedangkan untuk bayi dengan gawat napas yang membutuhkan CPAP dianjurkan menggunakan Infant T-Piece System.keterangan :Untuk rumah sakit setingkat PONEK dianjurkan untuk menggunakan Infant T-Piece resuscitator.

Page 52: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik38

18. CPAP BAYI LENGKAP

Pada kasus gawat napas di fasilitas terbatas dapat digunakan alat dibawah ini:a. Infant T-Piece system Alat ini digunakan untuk memberikan PEEP saja dengan cara melekatkan sungkup ke mulut bayi

dan mengatur flow (aliran) gas. Kelemahan alat ini tidak dapat digunakan untuk memberikan VTP karena saat balon dilepaskan butuh waktu untuk pengisian sehingga nilai PEEP akan menurun.

Untuk transport dapat digunakan single nasal prong sebagai penganti sungkup.b. Ambu bag dengan PEEP Alat ini dianjurkan untuk VTP karena dapat memberikan PIP dan PEEP namun tidak bisa

memberikan PEEP saja. Dianjurkan menggunakan manometer untuk melihat nilai PIP.

rekomendasi :Bayi dengan apnea atau gawat napas berat yang memerlukan VTP dianjurkan untuk menggunakan Ambu bag dengan PEEP. Sedangkan untuk bayi dengan gawat napas yang membutuhkan CPAP dianjurkan menggunakan Infant T-Piece System.

keterangan :Untuk rumah sakit setingkat PONEK dianjurkan untuk menggunakan Infant T-Piece resuscitator.

Buble CPAP delivery system Buble CPAP patient interface

Page 53: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

39Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

A. Cara Pengoperasian

1 Persiapan:a. Delivery System terdiri dari:

Humidifier chamber Selang inspirasi (biru) dan ekspirasi (putih)

CPAP generator Pressure manifold

2. Infant Bonet atau head gear sesuai ukuran kepala bayi

3. Nasal tubing

Page 54: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik40

4. Nasal prong sesuai ukuran

5. Humidifier Base

6. Oxygen Mixer termasuk Flowmeter dan selang oksigen

7. Heater wire adapter dan temperature probe

8. Clamp untuk menggantung

Page 55: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

41Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

9. Selang tekanan tinggi untuk Oksigen dan Udara Tekan termasuk manometer

10. Tiang infus

B. Pelaksanaan1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan 2. Gantung humidifier base dan oxygen mixer di tiang infus dengan posisi humidifier base terletak

bagian bawah (lebih rendah dari posisi pasien) dan oxygen mixer di posisi atas, pastikan kedua unit dalam posisi seimbang

3. Hubungkan selang tekanan tinggi oksigen dari bagian belakang (outlet tertulis Oxy) ke sumber oksigen di dinding atau

tabung oksigen, dan selang tekanan tinggi udara tekan dari (tertulis Air) ke sumber udara tekan (di dinding, tabung atau

melalui Medical Air Compressor)4. Pasang terlebih dahulu Delivery System:

a. Hubungkan humidifier base ke sumber listrikb. Pasang humidifier chamber ke humidifier base dan lepaskan

tutup plastik biruc. Pasang aqua steril ke humidifier chamber melalui selang yang

telah disediakan dan gantung botol aqua steril 50 cm di atas chamber

d. Pasangkan pressure manifold ke inlet dari humidifier chambere. Hubungkan selang oksigen ke flowmeter dari dan ke

pressure manifoldf. Pasang selang inspirasi (warna biru) ke chamber humidifier

g. Hubungkan heater wire adapter dan temperature probe ke selang inspirasi dan ujung yang lainnya ke humidifier base

h. Gantungkan CPAP generator di tiang di bawah posisi bayii. Pasang selang ekspirasi (warna putih) ke CPAP generatorj. Dengan menggunakan corong isi CPAP generator sampai air

aquades melewati over flow container, pilih tekanan PEEP yang dikehendaki dengan mengatur ketinggian PEEP probe

oxygen mixeroxygen

mixer

mixer

Page 56: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik42

k. Lakukan tes kebocoran sistem dengan cara sambungkan selang inspirasi dan selang ekspirasi dengan menggunakan flow test elbow, lalu nyalakan humidifier base dengan menekan tombol on/off dan set di intubation mode, kemudian buka aliran pada flowmeter sebanyak 1 (satu) LPM, dan posisi PEEP probe pada CPAP generator pada angka 10 (sepuluh), apabila muncul gelembung menandakan Delivery System siap dipakai, apabila tidak muncul gelembung periksa kembali semua koneksi, pastikan tidak ada yang terlepas

5. Pemasangan Patient Interface: a. Atur posisi pasienb. Bersihkan hidung pasienc. Ukur lingkar kepala bayi untuk menentukan ukuran bonnet yang sesuai (dalam cm),

kemudian pasang pada bayi, pastikan bagian bawah berada di tengkuk bayi dan bagian atas tepat di atas alis bayi

d. Untuk pemilihan nasal prong yang akan digunakan, ukur jarak antara lubang hidung dengan menggunakan panduan pengukuran yang tersedia

e. Pilih nasal tubing yang sesuai sehingga posisi nasal tubing tidak mengganggu fiksasi akhir, posisi nasal tubing sejajar dengan kepala bayi, tidak miring ke depan ataupun ke belakang (lepaskan lapisan busa untuk menyesuaikan)

f. Pasang nasal prong pada nasal tubing dengan posisi angka pada nasal prong berada di depan, beri sedikit tekanan pada kedua sisi prong, lalu tekan sampai prong terkunci ke nasal tubing

Page 57: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

43Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

g. Hubungkan nasal tubing dengan Delivery System, lepaskan flow test elbow lalu hubungkan selang inspirasi (warna biru) dengan selang warna biru pada nasal tubing dan selang ekspirasi (warna putih) dengan selang warna putih pada nasal tubing

h. Buka aliran di flowmeter pada sebanyak 6-8 lpm pada pemakaian awal, dan nilai PEEP sesuai dengan instruksi dokter

i. Pasang sistem pada bayi:1). Masukkan nasal prong ke hidung bayi tanpa menarik kulit, pastikan nasal prong

memenuhi lubang septum (ukuran prong tidak kekecilan atau kebesaran) dan prong tidak menyentuh septum bayi (sisakan jarak antara nasal prong dan septum bayi sebesar +/- 2 (dua) mm)

2). Letakkan busa nasal tubing pada dahi bayi tepat di velcro strap biru di bonnet kemudian fiksasi dengan strap yang ada dengan tanpa ada penekanan berlebihan di dahi bayi, posisi nasal tubing harus paralel dengan wajah bayi

3). Fiksasi nasal prong dengan mengaitkan pada kaitan yang ada, tarik bersamaan sehingga didapat posisi ideal yang tidak menekan hidung bayi, kemudian tempelkan strap disampingnya.

oxygen mixer

Page 58: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik44

4). Lakukan observasi fiksasi dan gelembung pada CPAP generator

5). Posisikan PEEP probe dan aliran flowmeter sesuai dengan yang diinginkan dan pastikan muncul gelembung

6). Cuci tangan setelah melakukan tindakan.

B. Pemeliharaan1. Setelah pemakaian pastikan humidifier base dalam kondisi mati (OFF) dan lepas semua selang gas

(high pressure hose)2. Cek kondisi kabel dan selang secara rutin3. Jangan menarik/meregangkan selang pernafasan4. Bersihkan mixer dan humidifier base dengan kain lembab, hindarkan alat dari debu dan kotoran

yang berlebihan5. Hati-hati pada saat melepas heater wire adapter dan temperature probe6. Cek kabel listrik apakah ada yang kendur7. Cek selang oksigen dan selang udara tekan tidak bocor8. Asesoris CPAP (seperti humidifier chamber, pressure manifold, CPAP generator, selang inspirasi

dan ekspirasi, infant bonnet, nasal tubing dan nasal prong) adalah single use. Apabila asesoris-asesoris tersebut dipakai ulang (reuse) dapat mempengaruhi efektifitas kerja alat, misalnya dapat mengakibatkan kondensasi berlebihan dan timbul alarm

No PermaSalahaN SoluSi PerbaikaN

1 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator Periksa volume air dalam chamber untuk chamber berkedip Pastikan volume air sesuai dengan batas rekomendasi

2 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator Periksa kabel temperature probe dan pastikan terpasang ke temperature probe berkedip humidifier base dengan tepat Periksa keadaan kabel temperature probe dalam keadaan baik/rusak

3 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator Periksa koneksi heater wire adaptor ke humidifier base heater wire dan indikator outlet chamber Periksa keadaan kabel heater wire adaptor dalam keadaan berkedip baik/rusak

4 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator Periksa koneksi temperature probe ke selang pernafasan outlet chamber dan indikator y-piece berkedip

5 Alarm humidifier base berbunyi dan display Alarm berbunyi karena Low Humidity (suhu lebih rendah dari temperatur berkedip 35,50C) atau High Humidity (suhu lebih tinggi dari 410C) Periksa set up keseluruhan

6 Pada Oxygen Blender, terdengar bunyi berdesis Periksa seluruh tekanan telah terhubung dan aliran dibuka

7 Gelembung pada CPAP generator konstan atau Periksa keadaan bayi dan koneksi selang-selang berhenti Gelembung pada saat inspirasi dan ekspirasi akan berbeda

Page 59: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

45Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

19. CPAP MANUAL UNTUK BAYI

1. Kompresor Udara2. FiO 2 Blender dengan flowmeter (Udara dan O )2

3. Pressure Thermos4. Humidifier & Heater5. Panel Depan CPAP6. Panel Belakang CPAP7. Tube-set

A. Cara Pengoperasian :

Persiapan:

1. Letakan alat pada tempat yang sudah ditentukan (Pelayanan Perinatologi, NICU dan PICU)2. Isilah 2 (dua) botol destilasi dengan air aquades Lihatlah ukuran batas minimum dan maksimum pada garis yang tertera pada botol. (gambar 1)

3. Letakkan kedua buah botol berisi cairan aquades pada tempat yang sudah di siapkan

Gambar 1

Gambar 2

Page 60: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik46

FiO2

Air

OxyPatient

Gambar 5

Gambar 6

LED Indikator Pergerakan Suhu

Gambar 7

Indikator suhu yang di

Indikator suhu yang sesuai dengan yang di (Aktual)

Gambar 8

4. Pastikan bahwa penutup botol sudah tertutup rapat, dan selang silikon pada botol terpasang dengan baik dan benar tidak ada kebocoran (Gambar 3) dan (Gambar 4)

5. Periksa dan amati pastikan bagian asesoris sudah terpasang dengan baik dan benar.6. Pasanglah selang penghubung oksigen (O2) pada outlet Oksigen sentral atau pada regulator oksigen tabung.

7. Pasang sumber listrik pada stop kontak jala-jala PLN bertegangan 220 Volt.

B. Pelaksanaan :

1. Hidupkan alat dengan menekan tombol (ON/OFF), maka indikator temperatur dan kompresor menyala, Gambar 7.

2. Atur temperatur humidifier yang diinginkan sesuai prosedur pelayanan antara 36,5 0C s/d 37,5 0C Gambar 8 (proses menyesuaian suhu) menunggu beberapa menit sampai suhu yang di inginkan tercapai)

Gambar 3 Gambar 4

setting

setting

Page 61: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

47Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

3. Display berwarna hijau menunjukan Set Temperature. Suhu bisa diatur dari 35 0C s/d 39 0C dengan tombol SET TEMP. Display berwarna merah di bagian bawah menunjukan ACTUAL temperature.

4. Apabila Indikator suhu yang di inginkan sudah sesuai, maka aturlah keluaran oksigen dan keluaran udara (compress air), ikuti tabel yang tertera pada gambar dibawah ini

SET TEMPACTUAL TEMP

Indikator Flowmeter

udara

Air

Indikator Flowmeter Oksigen

O2

Contoh :

Apabila yang di inginkan 55%, maka takaran yang di- untuk Oksigen angka 3 LPM dan udara angka 4 LPM

setting

Page 62: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik48

5. Aturlah selang keluaran (pressure thermos) sesuai protap pelayanan antara posisi di angka 3 s/d 10 tergantung berat badan pasien.

6. Setelah prosedur pengaturan suhu humidifier, takaran udara dan oksigen sudah sesuai dan level selang pada pressure thermos sudah diatur, maka pasanglah breathing circuit seperti pada gambar 10

7. Amati indikator alarm bila terjadi tanda lampu LED menyala, maka ada sesuatu yang perlu diperiksa pada bagian yang tertentu sesuai tanda lampu LED menyala.

8. Cuci tangan setelah melakukan tindakan 9. Amatilah terus menerus kondisi pasien selama di gunakan alat

Gambar 9. Pressure thermos

Pengatur Selang

Gambar 10

Tombol mematikan suara alarm

alarm :Suhu terlalu tinggiSuhu terlalu rendah

Tidak ada tegangan listrik 220

tidak terpasang tidak tercapaiTube setHumidity

CPAP.

Page 63: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

49Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

C. Cara Pemeliharaan

1. Setelah pemakaian pastikan alat sudah dalam kondisi mati (OFF) dan lepaslah selang breathing circuit, lakukan sterilisasi bila memungkinkan dengan alat low temperature.

2. Buanglah cairan destilasi pada kedua botol, dan gantilah cairan destilasi setiap penggantian pasien.

3. Cucilah kedua buah botol dengan sikat dan sabun keringkan bila alat CPAP tidak digunakan.4. Bersihkan seluruh bagian luar alat dengan dengan kain lembab dan hindari dari debu kotoran

yang berlebihan. 5. Periksa seluruh konektor dan jaringan listrik, ganti segera bila ada kebocoran6. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan 7. Simpan alat ditempat yang mudah dilihat dan terjangkau.

Dekontaminasi CPAP Manual

Tubing CPAP Manual dibuat dengan perkiraan lama pakai 1 tahun dan dapat dipakai ulang (Reusable). Tubing ini berbahan dasar silicon, berbentuk lurus, tidak berkelok, di dalamnya terdapat kabel yang dapat menghasilkan panas. Berdasarkan klasifikasi Spaulding (klasifikasi risiko infeksi dari alat atau lingkungan terhadap pasien), tubing CPAP Manual termasuk alat dengan klasifikasi risiko sedang (semi Critical) karena tubing kontak dengan membran mukosa yang utuh. Perawatan alat tersebut hanya membutuhkan Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dengan desinfektan kimia.

Cara dekontaminasi tubing CPAP Manual:

1. Cairan enzim yang digunakan adalah cairan yang mengandung enzim, alkohol, non ionik surfaktan, solubilizer, fragrance dan colouring agent*

Cara pembuatan larutan enzim berkonsentrasi 0,5% sebanyak 1 liter adalah sebagai berikut :• 5mlcairanenzimdimasukkankedalamwadahperendamanyangsudahberisiairmatangyang

sudah didinginkan sebanyak 995 ml sehingga volume total menjadi 1 liter.• Aduksampaimerata,danlarutansiapuntukdigunakan.• Larutaninidapatdipakaiselama1minggu.

2. Angkat dan bilas dengan air (yang sudah matang dan didinginkan) mengalir sampai tidak terlihat lagi kotoran, darah maupun lendir, kemudian tiriskan dan keringkan dengan kain bersih.

3. Rendam tubing dengan cairan desinfektan selama 15 menit. Cairan desinfektan yang dipergunakan adalah cairan desinfektan yang mengandung Cocospropylene-diamine-guanidine diacetate, Phenoxy Propanol dan Benzalkonium chloride*.

Cara pembuatan larutan desinfektan dengan konsentrasi 4% sebanyak 1 liter adalah sebagai berikut :• 40mlcairandesinfektandimasukkankedalamwadahperendamanyangsudahberisiairmatang

yang sudah didinginkan sebanyak 960 ml, sehingga total volume menjadi 1 liter. • Aduksampaimeratadanlarutansiapuntukdigunakan.• Larutaninidapatdipakaiselama1minggu.

4. Bilas dengan aqua bidest/air bersih yang sudah dimasak sampai mendidih lalu didinginkan.

direndam dengan enzim untuk melarutkan protein, darah, cairan atau lendir selama 5 menit. Tubing

tubing

Page 64: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik50

5. Tubing dikeringkan dengan cara digantung dalam lemari tertutup yang bersih dan tidak berbau, dengan pencahayaan lampu 40-60 watt, dan bagian bawah lemari diberi alas berupa kain untuk menyerap tetesan air yang jatuh. Proses pengeringan membutuhkan waktu minimal 4-5 jam.

6. Pastikan tidak ada bintik air yang tersisa atau uap berembun setelah proses pengeringan.

7. Setelah kering alat dapat dipergunakan kembali.

Dalam proses pencucian alat harus dipisahkan area bersih dan area kotor

keterangan :*: Pada fasilitas pelayanan kesehatan terbatas dapat digunakan cairan enzim dan desinfektan lain dengan komposisi

yang sama.

Page 65: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

51Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

20. OXYGEN MIXER/BLANDER

A. Cara Pengoperasian1. Persiapan

a. Unit Oxygen Mixer dengan water trap b. Selang Tekanan tinggi untuk Oksigenc. Selang Tekanan tinggi untuk Udara Tekand. Oksigen Flowmeter dengan selang oksigene. Tiang infus

2. Pelaksanaana. Cuci tangan sebelum melakukan tindakanb. Gantungkan pada tiang infus dan pastikan

posisi yang tepat dan stabil.c. Pasangkan Oksigen flowmeter pada Oxygen Mixerd. Pasangkan selang tekanan tinggi Oksigen dari bagian

belakang Oxygen Mixer (outlet tertulis Oxy) ke sumber Oksigen di dinding atau di tabung Oksigen

e. Pasangkan Selang Tekanan Tinggi Udara Tekan dari bagian belakang Oxygen Mixer (outlet tertulis Air) ke sumber Udara Tekan di dinding, di tabung atau Medical Air Compressor

f. Set manometer pada regulator di masing-masing selang pada posisi 3 bar, dengan menarik knob dan memutarnya

g. Pastikan flowmeter dalam keadaan tertutup (bola indikator berada di dasar flowmeter

h. Buka aliran Oksigen dan Udara Tekan, akan terdengar suara alarm (nada tinggi) pada Oxygen Mixer untuk beberapa saat,

i. Atur FiO2 sesuai instruksi dokter dengan memutar knob FiO2 pada Oxygen Mixer

j. Atur aliran flowmeter sesuai kehendak. Besarnya aliran akan terlihat di flowmeter melalui indikator bola.

k. Setelah selesai, tutup flowmeter dengan memutar knob hingga bola indikator berada di dasar (tidak ada aliran lagi), lalu lepaskan semua sumber gas dan matikan kompresor

B. Pemeliharaan1. Secara berkala buang sedikit angin di water trap untuk membuang uap air atau kotoran yang

tertampung dengan menekan katup ke atas2. Jangan sampai air masuk ke dalam unit3. Jika manometer pada regulator di masing-masing selang telah menunjukkan 3 bar, jangan

mengubah setting-an lagi4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran

Oxygen Mixer

Page 66: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik52

21. INKUBATOR BAYI

A. Cara pengoperasian 1. Persiapan

a. Inkubator sudah disterilkan b. Pasang alas tempat tidurc. Isi humidifier dengan aquades sesuai

batas d. Hubungkan selang supply O2 ke dalam

inkubator

B. Pelaksanaan1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan 2. Hubungkan kabel ke sumber catu daya3. Bila pemanas dan kipas rusak alarm akan bunyi4. Tekan tombol power untuk menyalakan inkubator

Gambar 4.21b Humidifier yang harus diisi dengan air bersih dan dapat

dikeluarkan untuk dibersihkan

5. Set temperatur room inkubator dengan cara: Tekan tombol set room (DOWN) kemudian tekan ENTER angka akan berkedip Lalu tekan tombol atau untuk mengatur temperatur yang diinginkan Lalu akhiri dengan tombol ENTER, inkubator mulai bekerja Cek indikator kipas dan pemanas apabila menyala, kipas dan pemanas mulai bekerja

6. Tekan tombol Hdt untuk mengecek kelembaban, jika sudah selesai tekan kembali Hdt7. Biarkan inkubator menyala selama 30-40 menit untuk menstabilkan temperatur dalam inkubator8. Tempatkan bayi dalan inkubator dengan meletakkan bayi di tengah matras dengan kepala di

sebelah kiri dan kaki sebelah kanan.9. Pasang temperature probe.10. Untuk menghidupkan tekan tombol ON, untuk cek fungsi alarm tekan tombol hijau di samping

panel inkubator11. Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Gambar 4.21a inkubator bayi dengan 6 buah jendela (kanan, kiri,

depan dan belakang)

max

Page 67: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

53Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

B. Cara pemeliharaan 1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas2. Pastikan sebelum inkubator dibersihkan dalam keadaan tidak menyala dan sudah dingin3. Bersihkan inkubator dari debu dan kotoran dengan menggunakan lap basah yang telah direndam

klorin4. Bersihkan inkubator setiap kali pasien keluar dengan mencucinya dengan cairan desinfektan,

kemudian bersihkan dengan menggunakan presept keringkan. Periksa suhu ruangan inkubator dengan menggunakan alat kalibrator suhu.

5. Cek alarm setting6. Cek air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali dan bersihkan7. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik8. Cek panel display apakah masih berfungsi dengan baik9. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik10. Buka hood dengan cara mengangkat ke atas sampai engsel mengunci11. Angkat matras dan plat, bersihkan semua bagian dalam hood dan body12. Ganti filter udara jika sudah kotor

Gambar 4.21c Proses membersihkan inkubator sampai ke bagian dalam inkubator

Bersihkan bagian-bagian infant incubator dengan menggunakan kain lap halus atau chamois yang dicelupkan ke larutan air dan sabun atau disinfektan. Pastikan saat mengelap bahwa semua bagian dapat dibersihkan dengan baik, terutama dibagian kompartemen bayi.

No PermaSalahaN SoluSi PerbaikaN

1 Unit kondisi dinyalakan, tetapi mesin mati total. Periksa pemasangan kabel power pada stop kontak, apakah Indikator power tidak menyala sudah kuat Periksa fuse yang ada di bagian samping control panel, bila putus ganti dengan yang baru 2A

2 Bila fuse putus berkali-kali Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik,

3 Unit dinyalakan, heatertidakbekerjasehingga • Kemungkinan1:Kabelkonektorheater putus suhuyangdiinginkantidaktercapai • Kemungkinan2:Kerusakanpadarangkaianelektronik • Kemungkinan3:Heater rusak

4 Alarm Fan Failure aktif Buka hood inkubator dan deck matras untuk dapat mengakses fan/blower. Periksa kemungkinan berikut: • Jikaputaranfanterganggu,singkirkanpenghambatfan. • Pastikanbahwakonektorkabelfanterpasangdenganbaik. • Jikafanrusak,gantifandenganyangbaru.

Page 68: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik54

22. INKUBATOR BAYI SEDERHANA

4. Indikator sumber listrik 1. Switch power UNIT INKUBATOR

5. Saklar tes alarm 2. Sekering

6. Indikator temperatur 3. Pengatur temperatur

7. Lampu alarm temperatur tinggi

Gambar 4.22. inkubator bayi sederhana

A. Pengoperasian 1. Persiapan

a. Pastikan ruang inkubator bayi sudah sterilb. Masukan air aquabides ke dalam tempat botolc. Masukan kabel power listrik ke stop kontak d. Hidupkan inkubator bayi dengan menekan sakelar powere. Berikan pemanasan antara 5 – 10 menitf. Atur sakelar pengatur temperatur (suhu)g. Amati lampu Indikator temperatur bekerja, dan indikator alarm berfungsih. Amati termometer ruangan apakah sesuai atau belum,i. Bila temperatur ruangan sudah sesuai yang ditentukan dan semua berfungsi dengan baik,

maka Inkubator bayi siap dimasukan bayi baru lahir2. Pelaksanaan

a. Masukan bayi baru lahir pada ruangan inkubatorb. Atur temperatur suhu ruangan sesuai protap pelayanan (tergantung berat bayi)c. Amati terus menerus kondisi temperatur ruangan, bila alarm berbunyi itu tandanya memberikan

isyarat suhu di dalam ruangan tidak sesuai atau ada sesuatu yang tidak diinginkan.

B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas2. Periksa air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali3. Periksa sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik4. Periksa fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik5. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut

Page 69: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

55Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

23. INKUBATOR BAYI

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Hubungkan sensor temperatur udara pada konektornyab. Posisikan matras dengan baikc. Pasang semua aksesorisd. Siapkan peralatan oksigene. Cek kondisi kanopi inkubator f. Isi tanki air secukupnya.

2. Pelaksanaana. Pasang kabel catu daya ke supply listrikb. Hidupkan alat dengan menekan tombol ke posisi ON dan lampu hijau menyala c. d. Lakukan pemanasan awal selama 30 menit sebelum bayi dimasukan ke dalam inkubatore. Masukan bayi ke dalam inkubator dan jaga posisi matras agar tidak berubah/bergeserf. Bila terjadi perbedaan temperatur sebesar ±1,50C antara nilai dari temperatur udara dan nilai pengukuran maka alarm akan menyala dan lampu merah akan berkedip.g. Tekan tombol lonceng untuk mematikan sementara alarm maka lampu indikator kuning akan

menyala.h. Bila temperatur udara diatas 380C maka lampu merah akan menyala, begitu pula bila

temperatur udara dibawah alarm limit.i. Tekan tombol reset, hingga alarm berhenti menyala

3. Pengemasan/penyimpanan:a. Matikan inkubator dengan menekan tombol ke posisi OFFb. Bersihkan alat secara menyeluruhc. Lepaskan semua aksesorisd. Catat beban kerja alat.

B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas2. Cek tegangan grounding3. Cek suhu ruangan inkubator dengan menggunakan alat kalibrator suhu4. Cek alarm setting5. Cek air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali6. Cek suhu apakah masih bekerja dengan baik7. Cek panel display apakah masih berfungsi dengan baik8. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik9. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut

Gambar 4.23 inkubator bayi

temperatur yang diinginkan Set

set

Page 70: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik56

24. INKUBATOR TRANSPOR

A. Cara Pengoperasian

1. Persiapana. Inkubator sudah disterilkanb. Siapkan unit inkubator pada posisi dan tempat yang horizontalc. Pasang alat tempat tidurd. Cek level bateraie. Hubungkan kabel power ke output baterai naikkan sakelar pada baterai (charge baterai

± 6 jam) ketahanan baterai 3 jam, alarm akan berbunyi jika baterai telah habis

Gambar 4.24b. inkubator transpor dengan dilengkapi tabung oksigen portabel

Infusion standHood

Port door

Humidity display

Mattress

Alarm indication

Control panel

Folding trolley

Power box

Gambar 4.24a. inkubator transpor perlu dilengkapi dengan ksigen dan udara tekano

ON/OFF

Page 71: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

57Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

f. Bila pemanas dan kipas rusak alarm akan bunyig. Tekan tombol power inkubator akan menyalah. Set temperatur room inkubator dengan cara:

1). Tekan tombol set room (DOWN) kemudian tekan ENTER, angka akan berkedip2). Lalu tekan tombol atau untuk set temperatur yang diinginkan3). Lalu akhiri dengan tombol ENTER, inkubator mulai bekerja4). Cek indikator kipas dan pemanas apabila menyala, kipas dan pemanas mulai bekerja5). Tekan tombol Hdt untuk mengecek kelembaban, jika sudah selesai tekan kembali tombol

Hdt6). Biarkan inkubator menyala selama 30-40 menit untuk menstabilkan temperatur dalam

inkubator7). Tempatkan bayi dalam inkubator dengan meletakkan bayi di tengah matras dengan

kepala disebelah kiri dan kaki sebelah kanan8). Pasang skin probe9). Untuk kalibrasi tekan tombol ON warna hijau disamping panel inkubator10). Siapkan peralatan Inkubator oksigen11). Tarik tuas gaspring untuk tinggi rendah body inkubator12). Cuci tangan setelah melakukan tindakan13). Tekan tombol OFF untuk mematikan unit inkubator dan rapikan aksesori untuk inkubator

transpor.

B. Cara Pemeliharaan1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas2. Pastikan sebelum inkubator dibersihkan dalam keadaan tidak menyala dan sudah dingin3. Bersihkan inkubator dari debu dan kotoran dengan menggunakan lap basah yang telah direndam

klorin4. Bersihkan inkubator setiap kali pasien keluar dengan mencucinya dengan cairan desinfektan,

kemudian bersihkan dengan menggunakan presept keringkan. Periksa suhu ruangan inkubator dengan menggunakan alat kalibrator suhu.

5. Cek alarm setting6. Cek air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali dan bersihkan7. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik8. Cek panel display apakah masih berfungsi dengan baik9. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik10. Buka hood dengan cara mengangkat ke atas sampai engsel mengunci11. Angkat matras dan plat, bersihkan semua bagian dalam hood dan body12. Ganti filter udara jika sudah kotor

Page 72: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik58

No PermaSalahaN SoluSi PerbaikaN

1 Unit dinyalakan, mesin mati total. Periksa pemasangan kabel power antara inkubator dan power box (unit baterai) Periksa keluaran power box, apakah saklar DC/OUT sudah pada posisi ON Periksa apakah baterai dalam keadaan penuh dengan melihat led indikatornya Periksa fuse yang ada di dekat socket kabel, bila putus ganti dengan yang baru (8 A)

2 Bila fuse putus berkali-kali Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik, hubungi teknisi

3 Unit dinyalakan, display suhu udara tidak Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik, menyala hubungi teknisi

4 Unit dinyalakan, heater bekerja tetapi suhu yang Terjadi kebocoran pada hood inkubator. Periksa apakah diinginkan tidak tercapai pintu-pintu inkubator sudah tertutup rapat. Inkubator perlu dikalibrasi ulang. Hubungi teknisi

5 Unit dinyalakan, heater tidak bekerja Kemungkinan 1 : Kabel konektor heater putus (led indikator heater mati) sehingga suhu yang Kemungkinan 2 : Kerusakan pada rangkaian elektronik diinginkan tidak tercapai Kemungkinan 3 : Heater rusak hubungi teknisi

6 Alarm OverTemp/High Temp aktif Suhu udara dalam inkubator melebihi 380C. Matikan inkubator dan buka pintu-pintu inkubator untuk menurunkan suhu. Atur kembali suhu yang diinginkan.

7 Alarm Fan Failure aktif Kabel konektor fan putus atau fan rusak. Hubungi teknisi

8 Alarm Low Battery aktif Baterai power box kosong/lemah. Charge baterai terlebih dahulu sebelum pemakaian • Jikasetelahdicharge baterai masih tetap kosong (led merah menyala), kemungkinan baterai rusak.

25. INFANT WARMER

A. Cara Pengoperasian 1. Hubungkan kabel power pada instalasi listrik di bagian

belakang unit.2. Pasangkan skin sensor pada soket yang tersedia di bagian

depan unit. Ini berarti unit akan melakukan control servo yaitu suhu pasien akan dikontrol oleh unit.

3. Tempelkan skin sensor pada permukaan kulit perut bayi (3 jari di atas pusar).

4. Posisikan main power ke posisi ON yang terletak di bagian belakang unit sehingga led di bagian panel control unit akan menyala.

5. Tekan tombol ON bagian depan maka unit akan menyala (unit akan melakukan starting selama ± 3 detik diikuti bunyi alarm).

6. Atur suhu setting-an (yang dikehendaki) sesuai dengan kebutuhan dengan menekan tombol Up dan Down (suhu setting-an akan ditampilkan pada display setting-an).

7. Posisikan saklar warna putih untuk melakukan penimbangan berat badan.

Gambar 4.25 Infant Warmer

Page 73: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

59Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

8. Tunggu sampai display timbangan terkalibrasi (0000).9. Taruh bayi maka secara otomatis display timbangan akan menunjukkan berat bayi dalam satuan

gram.10. Posisikan skin sensor pada bagian tubuh bayi (abdomen).11. Display suhu tubuh bayi akan tampil dalam satuan 0C pada display.12. Tombol APGAR TIMER13. Tombol INCREASE untuk mengatur waktu untuk 9:59 menit atau tombol DECREASE untuk

mengatur waktu 5 menit.14. Tekan saklar ke posisi ON pada sebelah kiri unit sehingga lampu halogen akan menyala.15. Bila skin sensor dilepas maka unit akan bekerja secara control manual yaitu pemanasan dikontrol

sepenuhnya oleh unit pada 0-100% pemanasan (untuk menambah dan mengurangi persentase pemanasan tekan tombol UP dan Down).

B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi catu daya, ganti segera apabila terlihat terkelupas2. Cek tegangan dan grounding3. Cek suhu ruangan Infant warmer dengan menggunakan alat ukur suhu4. Cek alarm setting5. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik6. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik7. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut

No PermaSalahaN SoluSi PerbaikaN

1 Heater tidak menyala Periksa kabel power pada stop kontak Periksa fuse yang ada di bagian kontrol panel, bila putus ganti dengan yang sesuai

2 Bila fuse tidak putus sinar lampu masih Periksa sakelar power dengan ohmmeter, tanpa ada tidak menyala sumber listrik Periksa heater dan kencangkan heater connector dari rumahnya, khawatir kendur.

3 Bila heater tetap tidak panas. Lepaskan heater dan periksa heater dengan ohmmeter, apakah putus atau tidak,

4 Bila heater rusak Ganti heater dengan heater yang sesuai dengan aslinya.

26. ALAT TERAPI SINAR/FOTOTERAPI

A. Cara Pengoperasian1. Persiapan

a. Buka pakaian bayib. Tutup mata bayic. Jika laki-laki, tutuplah bagian alat vital

2. Pelaksanaana. Hubungkan kabel ke sumber listrikb. Posisikan lampu dengan tepatc. Nyalakan tombol ON, display remote

akan menyala

Fototerapi (Lampu dapat digerakkan ke kanan-kiri, atas-bawah)

Page 74: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik60

d. Pilih tombol UP untuk manual terapi sinar akan menyala, untuk mengakhiri tekan ENTER

e. Untuk setting timer pilih tombol DOWN, masukan waktu yang diinginkan dengan menekan tombol DOWN dan UP akhiri dengan tombol ENTER terapi sinar akan menyala

f. Putar knopstar yang terletak di belakang body tengah untuk mengatur naik lampu terapi

g. Selama pemakaian lampu terapi, cek suhu bayi secara teratur, jika menggunakan inkubator dan set inkubator pada control mode

h. Catat pemakaian terapi sinar tanggal, jam mulai digunakan dan sampai kapan.

B. Cara Pemeliharaan 1. Pastikan sebelum terapi sinar dibersihkan, lampu terapi dalam kondisi mati dan kabel power

sudah tidak terhubung dengan listrik2. Lepaskan dahulu 5 lampu terapi simpan di tempat yang terjaga3. Lindungi controller timer dan power panel jangan terkena air4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran menggunakan lap basah yang telah direndam

klorin 0.05%5. Periksa sumber terapi sinar apakah masih berfungsi

No PermaSalahaN SoluSi PerbaikaN

1 Sinar lampu tidak menyala Periksa kabel power pada stop kontak Periksa fuse yang ada di bagian kontrol panel, bila putus ganti dengan yang sesuai

2 Bila fuse tidak putus sinar lampu masih Periksa sakelar power dengan ohmmeter, tanpa ada tidak menyala sumber listrik Periksa sumber lampu dan kencangkan pitting lampu pada rumahnya, khawatir kendur.

3 Bila sinar lampu tetap tidak menyala. Lepaskan sinar lampu dan periksa lampu dengan ohmmeter, apakah putus atau tidak,

4 Bila lampu putus Ganti lampu dengan lampu yang sesuai dengan aslinya.

27. ELEKTROKARDIOGRAF

Gambar 4.27 elektrokardiograf

Page 75: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

61Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

A. Cara Pengoperasian1. Persiapan

a. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan/tindakan.b. Lepaskan penutup debuc. Siapkan patient cable, strap electrode, chest electrode, kertas perekam dan jelly/pastad. Pasang patient cable, kertas perekam pada alat EKGe. Hubungkan alat ke terminal pembumian

2. Pemanasana. Hubungkan alat dengan catu daya b. Cek baterai untuk alat yang menggunakan catu daya DCc. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ONd. Lakukan pemanasan secukupnyae. Atur selector pada posisi STD, lakukan kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi berulang-

ulang dan atur sakelar RUN paper speed pada posisi RUN, kemudian amati bentuk pulsa pada kertas rekam (bentuk pulsa segi empat II/square wave)

3. Pelaksanaana. Perhatikan protap pelayanan b. Oleskan jelly pada pasien secukupnyac. Pasang strap electrode, chest electrode pada patient cabled. Pasang strap electrode, chest electrode pada pasiene. Pilih program (auto atau manual)f. Lakukan pemeriksaan

4. Penyimpanan1. Atur kembali selector ke posisi STD2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF3. Pasang strap electrode, chest electrode 4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian 5. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien6. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable

B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode dengan tisu2. Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada tempatnya3. Pasang penutup debu4. Kembalikan alat dan aksesori ke tempat semula 5. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan

Page 76: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik62

28. NEBULYZER

A. Cara Pengoperasian1. Persiapan Obat-obatan (berotec, bisolvon, ventolin, pulmicort, san lain-lain), Spuit 3 cc2. Pelaksanaan:

a. Sebelum alat digunakan pastikan alat dalam keadaan bersih dan steril.

b. Periksa kunci wadah, tutup obat, fan cover dan lainnya telah terpasang dengan benar. Periksa tombol start dan timer dalam keadaan OFF kemudian pasangkan konektor pada alat.

c. Pasang kabel pada kontak listrik.d. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON/OFF dan lampu

indikator akan menyala berwarna hijau dan mengaktifkan kipas.

e. Putar tombol timer untuk memulai nebulisasi, waktu maksimum diatur hanya 30 menit, jika menginginkan nebulisasi secara berkesinambungan maka putar knop timer kesebelah kiri.

f. Untuk kecepatan pengeluaran udara dari nebulyzer dapat ditambah dengan memutar tombol adjusting searah jarum jam.

g. Volume nebulyzer obat dapat diperbesar dengan memutar knop adjust.h. Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnyai. Cuci tangan sesudah melakukan tindakan.j. Catat tindakan, hasil respon pasien dalam catatan perawatan.

3. Penyimpanan :a. Bersihkan alat dari debu dan kotoran b. Buang sisa cairan dari Nebulyzerc. Bersihkan masker dengan menggunakan lap yang sudah direndam klorin 0,05 % d. Keringkan alat

B. Cara Pemeliharaan 1. Cabut penutup filter udara.

a. Bersihkan lubang dan filter udara 60 hari atau bila sudah terlihat kotor,b. Pasang kembali filter udara dan penutup filter dengan benar

2. Bersihkan sisa obat yang tersisa di nebulyzer kit,3. Cuci nebulyzer kit dan komponen lainnya dalam air hangat kemudian bilas.4. Keringkan pada ruangan yang bersih.5. Lap dengan kain bersih dan lembut6. Sesudah semua bersih, simpan di tempat yang kering.

Gambar 4.28 alat Nebulyzer

Page 77: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

63Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

29. PULSE OXYMETER

Gambar 4.29 Pulse Oxymeter

A. Cara pengoperasian 1. Persiapan:

a. Alat Pulse Oxymeter Rad-5 beserta casingb. Baterai tipe AA 4 buah c. Patient Cable (kabel pasien)d. Sensor bayi (disposable)e. Sensor anak (reusable)

2. Pelaksanaan:a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan b. Pastikan baterai telah terpasang dan yakinkan pemasangan baterai benarc. Pasangkan casing pada unit d. Nyalakan unit dengan menekan tombol ON/OFF, keluar tulisan NO SEN.e. Atur alarm limit untuk semua parameter dengan menekan tombol Mode Enter sekali, akan

keluar tulisan Al Vol untuk pengaturan volume alarm, tekan tombol panah atas/bawah sesuai dengan volume yang diinginkan

Page 78: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik64

f. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan Lo untuk pengaturan batas bawah SpO2, gunakan tombol panah atas/bawah untuk pengaturan setting.

g. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan High untuk pengaturan batas tinggi SpO2

h. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan Lo untuk pengaturan batas bawah denyut nadi (Pulse Rate), gunakan tombol panah atas/bawah untuk pengaturan setting

i. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan High untuk pengaturan batas atas denyut nadi (Pulse Rate)

j. Pasang Patient Cable ke unitk. Pasang sensor bayi (disposable) ke pasien (pastikan sumber cahaya dan detektor dalam

posisi tegak lurus/sejajar dan lampu menyala)l. Hubungkan sensor ke patient cable (hati-hati pada saat menghubungkan, pastikan sensor

terkunci dan tidak mudah lepas)m. Hasil pengukuran akan terbaca di layar unitn. Untuk melepas sensor disposable, tekan klip penjepit (warna putih) dan tarik sensor dari

patient cable-nyao. Untuk melepas sensor reusable, buka plastik penutup dan tarik ujung sensor dan ujung

patient cable-nya bersamaan. Jangan menarik di bagian kabelnya p. Cek kondisi bayi dan kulitnya secara rutin dan pindahkan posisi sensor bila diperlukan

B. Cara Pemeliharaan 1. Pastikan baterai dalam kondisi bagus dan tidak ada kebocoran2. Semua kabel pastikan tidak ada yang terlipat dan atau tidak ada yang menyentuh lantai3. Lepas baterai apabila tidak digunakan dalam waktu yang lama4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran yang berlebihan dengan kain lembab5. Simpan alat di tempat yang mudah dilihat dan terjangkau

30. SYRINGE PUMP

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan:

a. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan /tindakan.b. Lepaskan penutup debuc. Siapkan aksesori (spuit)

2. Pemanasan:a. Hubungkan alat dengan catu dayab. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol

ON/OFF ke posisi ONc. Pesawat akan melakukan self test sampai display

menunjukkan 000.0ml/hd. Lakukan pemanasan secukupnya

3. Pelaksanaan:a. Cara singkat

Perhatikan Protap Pelayanan Masukkan data rate yang dikehendaki Tekan start /stop untuk menjalankan pompa Untuk mengganti data ada 2 cara

Gambar 4.30 alat syringe pump

Page 79: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

65Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

b. Tekan start/stop untuk menghentikan pompa. Hapus data dengan menekan tombol C. Ganti data baru, lalu mulai lagi dengan menekan tombol start/stop.

c. Tekan tombol C bila perlu isikan data baru, tekan tombol di bawah RATE1). Cara perhitungan kecepatan infus otomatis

Tekan tombol dibawah VOL tampak tanda dibawah VOL Bila perlu tekan C dua kali untuk menghapus data lama Masukkan banyaknya cairan yang diperlukan oleh pasien dalam ml Tekan VOL lagi tanda... hilang. TIME tampak tanda... di bawah TIME. Hapus data lama bila perlu. Masukkan total waktu yang dikehendaki. Tekan TIME tanda ... tampak di bawah RATE. Tekan RATE tanda ... hilang, angka RATE pindah ke display besar.

2). Tekan Start /stop untuk memulai.

B. Cara pemeliharaan 1. Bersihkan alat dari debu dan kotoran2. Setelah selesai dipakai kabel-kabel di cek dan bila ada yang longgar atau rusak beritahukan

kepada penanggung jawab alat.3. Posisi kabel power harus selalu dalam keadaan di charge di sentral listrik

= 1 Fungsi khusus sedang aktif

= 2 Pengoperasian menggunakan listrik

= 3 Fungsi pembatasan volume sedang aktif

= 4 Waktu untuk service sudah tiba

= 5 Pump sedang berjalan simbol tampak berputar

1

3

6

2

8 91075

6

Page 80: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik66

SYRING PUMPCara pemakaian1. Sambungkan kabel listrik

2. Tekan tombol self test otomatis keluar -XX.X F pada layar (-XX.X berupa angka kode syringe yang diset sebelumnya)3. Tarik klem Syringe dan pasang Syringe-nya

4. Tutup klem dan tekan Di layar tampil 000.0

5. Masukkan data rate yang dikehendaki

6. Tekan untuk memulai/menjalankan pump.

Penggantian rate pada saat pump berhenti (Tekan untuk menghentikan)

1. Tekan untuk menghapus Tampil 000.0

2. Masukkan data rate yang dikehendaki

6. Tekan untuk memulai/menjalankan pump.

Penggantian delivery rate pada saat pump berjalan

1. Tekan untuk menghapus Angka tampil berkedip2. Masukkan data rate yang dikehendaki Angka berkedip

6. Tekan untuk memulai/menjalankan pump.

alarm-alarm dan penyebabnyaAlarm berbunyi dan simbol alarm di bawah ini “berkedip” apabila ada masalah

= 6 Baterai kosong, alarm ini dimulai 30 menit sebelum baterai kosong. Ada 3 level kapasitas batere: : penuh, : sedang, : rendah

= 7 Alarm tekanan karena ada jalur yang buntu, pengurangan tekanan bolus

= 8 Pre-alarm 3 menit sebelum syringe kosong (kotak hitam berkedip), menandai akhir dari infus

= 6 Alarm pengingat jika input yang ditunggu tidak diisikan dan juga sebagai pre-alarm

= Alarm tekanan, penggurangan tekanan bolus terganggu, tekanan bolus harus dikurangi manual

= 10 Pemegang syringe pada syringe drive tidak terpasang dengan bagus

= 3 Alarm volume, jumlah pemberian infus yang diinginkan telah terpasang

PerhaTiaN penyebab alarm, selesaikan masalahnya lalu tekan tombol

Tombol untuk menghentikan bunyi alarm, setelah 2 menit alarm akan berbunyi lagi

Page 81: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

67Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

TOMBOL FASILITAS SYRINGE PUMPPemberian bolus (saat pump berjalan)

Cara 1 : tekan tampil angka berkedip. Tekan isikan angka volume yang dikendaki, kemudian tekan untuk konfirmasi.Cara 2 : tekan tampil angka berkedip. Tekan dan tahan , bolus diberikan selama Tombol ditahan. Layar menunjukkan jumlah bolus, setiap 1 ml akan berbunyi ‘tit’.Untuk mengubah kecepatan bolus (saat pump berhenti)Tekan lalu tekan , angka kecepatan bolus berkedipTekan untuk menghapusnya dan masukkan angka baru, lalu Untuk setting jumlah volume obat yang akan diberikan. Pump harus berhenti.Tekan lalu tekan . Masukkan volume yang diinginkan, dan tekan lagi.Sisa volume dapat dilihat dengan menekan lalu .Untuk mengatur sensivitas alarm tekanan bila ada yang buntu (occlusion pressure)Pump harus berhenti.Tekan lalu tekan Tampil P1 (sangat sensitif), P2 (sedang), atau P3 (kurang sensitif).Tekan P yang dikehendaki dengan menekan 1, 2, atau 3Bila dilakukan saat pump berjalan, hanya dapat dilihat, tidak dapat dirubah setnya.Untuk setting waktu pemberian obat. Pump harus berhenti.Tekan , tekan . Masukkan waktu yang diinginkan, dan tekan lagi.Sisa waktu dapat dilihat dengan menekan lalu .Jika kecepatan infus tidak diset, sedangkan waktu dan volume keduanya diset, kecepatan infus akan otomatis dihitung dan ditampilkan berkedip di layar. Pemberian infus dapat langsung dimulai dengan menekan .Untuk melihat volume total cairan yang telah diberikan ke pasien.Tekan lalu tekan .

Bila dilakukan saat pump berhenti, angkanya dapat di-reset dengan tombol .Untuk melihat kapasitas baterai ( ). Tekan lalu tekan .Ada 3 level kapasitas baterai: penuh, sedang, rendahTampil : “000b” bila mempergunakan baterai alkaline standar. “xxxA” bila baterainya dapat di-charge, “xxx” adalah angka kapasitas dalam mAH.Untuk mengubah kode Syringe yang dipergunakan.Tarik keluar klem putih pemegang syringe (syringe holder). (Pump dalam keadaan berhenti)Tekan Muncul suatu kode berkedip. Tekan , masukkan kode syringe dari tabel di bawah Perfusor compact S. Tekan .Bila dilakukan saat pump berjalan, hanya dapat dilihat/dicek, tidak dapat dirubah.Fungsi Stand by, pump dalam keadaan berhenti.Tekan lalu tekan Display dan . Untuk mengaktifkan tekan lagi .Data Lock. Untuk mengunci tombol-tombol yang ada.Jika ‘Data Lock’ aktif, tidak ada angka yang dapat dirubah. Yang aktif hanya tombol .Cara mengunci, tekan dan tahan dan secara bersamaan. Untuk membukanya dapat dilakukan dengan cara yang sama, tekan dan tahan dan secara bersamaan.

Page 82: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik68

31. INFUSE PUMP

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan :

a. Memasang pump ke standar infus. b. Letakkan infuse pump ke pole clamp dengan posisi yang

tepat, kencangkan sekrup yang terletak di tengah dasar pole clamp.

(Cek stabilitas dari standard infus yang digunakan)c. Hubungkan kabel ke mesin dan sumber listrik, indikator

baterai akan menyala, menandakan bahwa baterai dalam keadaan di “charge”.

d. Buka pintu lalu tekan tombol “ON”, semua parameter akan menyala dan pompa “MIDPRESS” akan bergerak sesaat.

e. Lakukan priming pada infuse set yang akan digunakan. Pastikan tidak ada gelembung udara.

f. Geser klem sesuai arah panah, lalu pasang infuse set dari atas hingga bawah dengan posisi lurus, lalu tutup pintu

g. Atur kecepatan aliran, dengan menekan tombol “RATE/LIMIT”, display terbaca D.RATE ml/h (nilai maksimum adalah 1200 mL/Jam). Set nilai D RATE dengan menekan tombol up down.

h. Atur batasan cairan/Delivery Limit (maksimum 9999 ml), dengan menekan tombol “RATE/LIMIT”, display terbaca D.LIMIT ml.

i. Buka roler klem dari infuse Set, hubungkan infuse Set dengan IV Kateter, lalu tekan tombol “START”.

j. Bila jumlah cairan yang diinginkan sudah tercapai, maka lampu “COMPLETION” akan menyala.

Pada situasi ini, mesin masih berjalan dengan kecepatan yang minimal (1ml/jam), untuk menjaga agar IV kateter tetap dalam kondisi siap/stand by.

k. Untuk mengakhiri tekan tombol “OFF”.

B. CARA MENGGANTI LEVEL “OKLUSI”Tekan bersamaan tombol “RATE/LIMIT” dan satuan turun persepuluhan hingga display terbaca “PRESS”, tahan tombol “RATE/LIMIT” tekan tombol turun persepuluhan hingga level oklusi yang diinginkan (L/M/H).

C. CARA MENGGUNAKAN “BODY WEIGHT MODE”1. Tekan tombol “ON” pada sebelah kanan tulisan BODY WEIGHT MODE”.2. Tekan tombol “SELECT”, lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip DOSE RATE, masukkan

dosis obat sesuai instruksi dokter dalam satuan µg/kg/min.3. Tekan tombol “SELECT”, lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip B.WEIGHT, masukkan

berat badan pasien dalam satuan kg.4. Tekan tombol “SELECT”, lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip DRUG MASS, masukkan

masa obat yang akan digunakan dalam satuan mg.5. Tekan tombol “SELECT”, lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip SOL. VOL., masukkan

jumlah cairan dalam satuan ml.6. Mesin secara otomatis akan menghitung jumlah tetesan obat dalam satuan ml/jam.

Gambar 4.31 alat Infuse Pump

Page 83: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

69Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

32. INFANT MONITOR

Gambar 4.32 Infant Monitor

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan b. Lepaskan penutup debuc. Siapkan jellyd. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian e. Pasang kertas pencatat (Recording Paper), dan kabel pasien

2. Pemanasana. Hubungkan alat dengan catu dayab. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ONc. Cek tegangan masuk, perhatikan lampu indikatord. Cek standar 1mV (satu milivolt test) dan perhatiakan gambar tampilan pada monitor bentuk

pulsa segi empat/square wavee. Cek picture speed untuk pulsa-pulsa EKG & respirasi (25 mm/detik & 50 mm/detik)f. Cek filter EKG & respirasi g. Cek Non Invasive Blood Pressure (NIBP) dari posisi Nol s/d tekanan maksimum

± 300 mmHgh. Cek detak nadi per menit (BPM)i. Cek temperatur (pasang temperature sensor pada alat dan biarkan sensor mengukur

temperatur ruangan), perhatikan hasilnya & cek sistem alarmj. Cek gas O2 saturasi, indikator-indikator, kontras gambar, brightness & colour

3. Pelaksanaana. Perhatikan protap pelayananb. Hubungkan kabel pasien pada pasien & sensor temperaturc. Atur rentang nilai respirasid. Lakukan pelayanan diagnosae. Lakukan perekaman bila diperlukan f. Pengemasan/penyimpanang. Kembalikan posisi regulator ke posisi minimumh. Lepaskan kabel pasien dan sensor temperatur dari pasieni. Atur sistem mekanik ke posisi aman j. Matikan alat dengan menekan /memutar tombol ON/OFF ke posisi OFFk. Lepaskan hubungan alat dari catu dayal. Lepaskan kabel pasien dari alat dan simpan pada tempatnyam. Bersihkan alat dan aksesori n. Pasang penutup debu

Page 84: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik70

33. INFANT VENTILATOR

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Pastikan kabel listrik sudah dipasang. b. Sambung selang gas oksigen dan udara tekan dari ventilator

ke sumber gas yang tersedia (bisa dari sentral gas atau silinder)

c. Siapkan set dari breathing circuit sesuai dengan pasien yang akan dipasangkan.

d. Pastikan kalau humidifier sudah terisi oleh aquades secukupnya dan hidupkan melalui tombol ON/OFF

e. Pastikan proximal flow sensor sudah terpasang sesuai pasien (khusus bayi)

2. Pelaksanaan operasionala. Jalankan ventilator dengan menekan tombol ON/OFF

beberapa detik.b. Dalam layar terlihat proses LOADINGc. Setelah selesai, di layar akan muncul tampilan STAND BYd. Selanjutnya tekan dilayar pilihan CALIBRATION untuk melakukan kalibrasie. Dalam layar terlihat SYSTEM TESTf. Kemudian lanjutkan dengan pilihan STARTg. Lakukan perintah BLOCK WYE (tutup Wye connector) lalu pilih OK. Unit akan proses system

test sampai selesaih. Kemudian dilanjutkan dengan SYSTEM TEST (drop down menu) untuk pilih FLOW SENSOR

(kalibrasi flow sensor) dan pastikan pilih HUMIDITY TYPE pada WARM HUMIDIFIER.i. Tekan START dan tunggu sampai proses selesaij. Lanjut dengan pilihan O2 SENSOR. Tekan tombol START sampai selesai (unit akan kalibrasi

O2 mulai 21% sampai 100% dan kembali turun sampai 21%)k. Setelah selesai, pilih EXIT untuk keluar dari menu CALIBRATION.l. Terdapat pilihan PROXIMAL FLOW SENSOR, pilih ON dan pilihan HUMIDIFIERm. Menu selanjutnya adalah pilihan SETTING, STANDARD atau LASTn. Kalau pasien baru, pilih setting STANDARDo. Kalau pada pasien yang sama, pilih LASTp. Setelah selesai pilih NEXT akan muncul PROPOSED SETTINGq. Pilih Proposed Mode yang akan digunakan.r. Kemudian isi semua parameter sesuai instruksi dokters. Untuk setting ALARM, tekan tombol ALARM (di samping layar monitor)t. Untuk kembali ke SETTING, tekan tombol SETTING di atas tombol ALARM.u. Lalu pilih ACTIVATE. Lanjutkan dengan memasang TEST LUNG pada Wye connectorv. Pada keadaan ini, unit ventilator siap untuk pasang ke pasien.w. Perhatikan situasi ventilator jika ada masalah perlu dilakukan ulang untuk mengetahui

dimana letak permasalahannya.

Gambar 4.33 Infant Ventilator

setting

Page 85: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

71Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

B. Cara Pemeliharaan1. Periksa kondisi kabel power, kalau perlu diperbaiki/diganti kalau terjadi kerusakan2. Periksa High Pressure Hose (baik udara tekan maupun oksigen). 3. Periksa Water Trap di belakang ventilator. Jika ada air kondensasi, buanglah dengan memutar

knob di bawah water trap searah jarum jam dan tekan ke atas.4. Periksa kondisi Exhalation Membran dan Exhalation Cover setiap sebelum dipakai kepasien dan

pastikan dibersihkan (disteril) setelah selesai pemakaian kepasien.5. Ubah posisi Flex Arm untuk penyimpanan yang aman.6. Untuk Humidifier, pastikan airnya diganti setiap pasien baru.7. Setiap selesai pemakaian ventilator, pastikan HEATER WIRE ADAPTER, TEMPERATURE PROBE,

dibersihkan. Untuk TEMPERATURE PROBE, harus steril dengan kapas alkohol pada bagian warna biru.

8. Bersihkan Heater Plate dari kotoran yang melekat.9. Untuk Reusable Circuit Tubing, harus dicuci dan disterilkan dengan autoclave.

34. RESUSCITATION KIT

Gambar 4.34a Resuscitation kit box Gambar 4.34b isi Resuscitation kit box

AMBU BAG YANG MAMPU MENGHASILKAN

1. Daftar alat:a. Self inflating bag b. Selang oksigen dan reservoir bag c. Sungkup berbagai ukurand. Sumber gas

2. Pemakaiana. Pastikan bag dalam kondisi bersih dan siap pakai.b. Pilih ukuran sungkup yang sesuai dengan pasien.c. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 21 %, langsung pasang sungkup pada ujung depan

bag, dan siap digunakan untuk bagging.d. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 40%, pasang selang oksigen pada ujung belakang

bag dan hubungkan dengan sumber oksigen kemudian buka aliran oksigen, pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging.

e. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 100%, pasang selang oksigen dan reservoir pada ujung belakang bag lalu hubungkan dengan sumber oksigen, kemudian buka aliran oksigen, pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging.

PIP

Page 86: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik72

3. Pemeliharaana. Setelah pemakaian, tutup aliran oksigenb. Simpan bag pada tempat yang mudah terjangkau,c. Bersihkan sungkup yang telah dipakai.

AMBU BAG YANG MAMPU MENGHASILKAN PIP DAN PEEP

A. Persiapan1. Balon mengembang sendiri dengan PEEP.2. Selang oksigen dan reservoir bag.3. PEEP valve berbagai ukuran (5 cm H20 dan 7,5 cm H2O).4. Manometer.5. Sungkup berbagai ukuran.6. Sumber gas.

PEEP VALVE

PEEP

PIP

Page 87: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

73Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

B. Pelaksanaan1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.2. Pilih PEEP valve dengan nilai yang sesuai dengan kebutuhan.3. Pilih ukuran sungkup yang sesuai dengan pasien.4. Pasang PEEP valve pada ujung depan bag.5. Pasang manometer pada bagian bawah bag sebelum sungkup.6. Lakukan pengetesan system dengan menutup sungkup dengan telapak tangan dan bag ditekan

sehingga nilai PEEP terbaca pada manometer, pastikan nilai PEEP stabil.7. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 21 %, langsung pasang sungkup pada ujung depan bag,

pada saat melakukan VTP (Ventilasi Tekanan Positif) tekan bag sehingga nilai maksimal inspirasi (PIP) terbaca pada manometer dan setelah bag dilepas nilai PEEP stabil.

8. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 40%, pasang selang oksigen pada ujung belakang bag dan hubungkan dengan sumber oksigen kemudian atur aliran oksigen, pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging.

9. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 100%, pasang selang oksigen dan reservoir pada ujung belakang bag lalu hubungkan dengan sumber oksigen, kemudian atur aliran oksigen, pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging.

PEEPPIP

Page 88: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik74

C. Pemeliharaan1. Setelah pakai lepas semua aksesoris (cth. PEEP valve, manometer, sungkup, selang oksigen,

reservoir).2. Bersihkan sungkup setelah pakai.3. Pastikan balon tidak bocor.4. Simpan alat di tempat yang mudah dilihat dan terjangkau.

35. STERILISATOR

A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan

a. Siapkan alat-alat yang akan disterilkan (Intrumen basic surgery, kapas, dan alat lain yang perlu sterilkan).

b. Masukkan alat-alat yang akan disterilkan ke dalam tempat khusus dan bungkus dengan kain.

c. Pastikan alat dalam keadaan siap untuk dapat dioperasikan.

d. Pastikan stop kontak yang tersedia di ruangan 220 volt.

2. Pelaksanaana. Masukan bahan yang akan di steril ke dalam alat sterilisasi.b. Sesuaikan dengan ukuran tempat yang tersedia.c. Tutup dan kunci pintu sterilisator dengan benar. d. Hubungkan sterilisator dengan kotak kontak 220 Volt.e. Setting suhu yang ditentukan dengan memutar tombol suhu 1200C.f. Setting waktu antara 15-60 menit.g. Setelah selesai waktu yang ditentukan, buka pintu sterilisator.h. Setelah dingin ambil peralatan yang disterilkan.

B. Cara Pemeliharaan1. Periksa kondisi kabel power, jika ada kerusakan, perlu diperbaiki/diganti, karena beban arusnya

cukup besar, bila ada yang kendor akan terjadi percikan bunga api.2. Periksa bagian dalam sterilisasi dan bersihkan dengan kain bila kotor.3. Periksalah tombol-tombol pengatur suhu, timer dan lampu indikator, apakah masih berfungsi

normal.

Gambar 4.35 alat sterilisator kering

Page 89: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

75Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

36. VACCINE REFRIGERATOR (LEMARI ES UNTUK MENYIMPAN VAKSIN)

Gambar 4.36 Vaccine Refrigerator

TermometerTermostat

atau

Volume untuk vaksin = 24 Lt

Freeze watch

atau

Freeze Tag.

Cool pack Cool packVaccine Heat Sensitive

Harus selalu berdekatan dengan evaporator

Vaccine Freeze SensitiveHarus selalu berjauhan

dengan evaporator

Page 90: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik76

A. Pemeliharaan Lemari Es (jadwal pemeliharaan sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran, dan dibuat dalam bentuk kolom check

list)1. Harian

a. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari setiap pagi dan sore kemudian catat suhu pada buku grafik suhu atau kartu suhu.

b. Hindarkan seringnya buka - tutup pada lemari es.c. Periksa freeze watch/freeze tag.

2. Mingguana. Bersihkan bagian luar lemari es/freezer untuk menghindari karat (korosif).b. Periksa kontak listrik pada stop kontak, upayakan jangan kendor.

3. Bulanana. Bersihkan bagian luar dan dalam lemari es/freezer.b. Bersihkan karet seal pintu dan periksa kerapatannya dengan selembar kertas. Bila perlu beri

bedak atau talk.c. Periksa engsel pintu lemari es, bila perlu beri pelumas.d. Pencairan bunga es.

B. Penempatan Lemari Es Untuk Menyimpan Vaksin1. Jarak minimal antara lemari es dengan dinding belakang adalah + 10-15 cm atau sampai pintu

lemari es dapat dibuka.2. Jarak minimal antara lemari es dengan lemari es lainnya adalah + 15 cm.3. Lemari es tidak boleh terkena sinar matahari langsung.4. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup (dapat menggunakan exchaust fan).5. Setiap 1 unit lemari es/freezer menggunakan hanya 1 stop kontak listrik.

C. Alat Pemantau Lemari Es 1. Setiap lemari es dipantau dengan 1 buah Dial atau Muller.2. Sebuah freeze watch atau freeze tag.3. Sebuah buku grafik pencatatan suhu.

thermometer

Page 91: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

77Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik

37. VAKSIN CARRIER (COOL BOX)

Gambar 4.37 Vaccine Carrier

1. Masukan 4 Cool pack, bila tidak ada 2. Letakkan vaksin ditengah-tengah Cool pack dapat menggunakan air Dingin yang terbungkus dalam plastik

3. Tutup vaksin carrier 4. Vaksin siap dibawa.

Page 92: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik78

Page 93: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Penutup 79

PENUTUP

Ketersediaan peralatan medik disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang ada di Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas (termasuk Puskesmas Perawatan dan Puskesmas PONED), dan Rumah Sakit serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini agar pasien mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan menghindari rujukan dengan alasan ketidaktersediaan alat.

Pemanfaatan peralatan medik yang aman dan optimal bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita termasuk salah satu upaya percepatan penurunan kematian dan peningkatan kualitas hidup bayi baru lahir bayi dan balita. Hal ini dikarenakan peralatan medik dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu deteksi dini, screening dan live saving. Agar hal ini dapat terlaksana maka tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengoperasionalkan dan memelihara peralatan medik yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. Adapun cara mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan medik mengacu pada standar, hal ini bertujuan agar alat siap pakai, aman digunakan dan meningkatnya usia teknis peralatan tersebut.

Buku “Pedoman Peralatan Medik, bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru lahir, Bayi dan Balita, Pengoperasian dan Pemeliharaan”, termasuk spesifikasinya digunakan sebagai acuan penanggung jawab program, penanggung jawab penyelenggara pelayanan kesehatan, perencana peralatan medik di fasilitas kesehatan serta operator dan teknisi akan ketersediaan peralatan medis yang seharusnya ada, serta bagaimana pemanfaatannya baik di Puskesmas dan Rumah Sakit kelas D dan kelas C serta fasilitas kesehatan lainnya.

5

Page 94: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Penutup80

Page 95: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Lampiran 81

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Spesifikasi bukan untuk pedoman pengadaan barang/jasa)

LAMPIRAN 1CONTOH SPESIFIKASI

PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Tabel II-1 Peralatan Medik Esensial

No Nama alat SpeSifikaSi

1 Timbangan bayi Berat beban maksimum : 20 kg Nilai skala minimum : 0 ~ 10 kg = 50 g 10~20 kgs = 100 g

2 Lampu periksa tipe bergerak Tegangan : Maksimum 24 V Umur lampu : Minimal 1000 jam Intensitas sinar : > 3000 lux Diameter sinar : ± 150 mm Temperatur warna : ± 4000 k indeks rendering warna Ra : ≥ 90 Mains supply : 220 V, 50 Hz Tinggi : Dapat diatur (adjustable)

3 Lampu periksa tipe head lamp Tegangan : Maksimum 24 V Umur lampu : Minimal 1000 jam Temperatur warna : ± 4000 k Indeks rendering warna Ra : ≥ 90 Mains supply : Dapat diatur (adjustable)

4 Stetoskop neonatus Chest piece : Terbuat dari aluminium Membran : Diameter 28 mm, Rata dan lembut Bell : Diameter 22 mm Ear tips dan membran pengganti : Tersedia

5 Stetoskop pediatrik Chest piece : Terbuat dari aluminium Membran : Diameter 44 mm dan 30 mm, Rata dan lembut Ear tips dan membran pengganti : Tersedia

6 Laringoskop neonatus Lampu : Halogen Catu daya listrik : Baterai Blade Macintosh : Ukuran 0 (neonatus) Dilengkapi dengan daun lurus

7 Laringoskop bayi dan balita Lampu : Halogen Catu daya listrik : Baterai Blade Macintosh : Ukuran 1 (bayi) Ukuran 2 (anak)

Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)

Page 96: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Lampiran82

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

No Nama alat SpeSifikaSi

8 Tensimeter anak Toleransi error maksimum : ± 3 mmHg Kemurnian air raksa : 99.999% Pembangkitan tekanan : Dengan bulb Bulb : Dilengkapi dengan katup pembuang tekanan Katup pembuang tekanan : Katup pembuang tekanan yang presisi, anti keusangan dan dengan penyetelan halus Filter : Filter mikro yang tahan lama Cuff : Dengan dua slang bladder untuk ukuran anak dan neonatus Julat pengukuran : 0 – 300 mmHg dan mudah dilipat, terbuat dari kolom kaca diameter dalam 5.0 mm +/- 0.2 mm Pengunci air raksa : Harus tersedia

9 Oksigen konsentrator Oxygen Flow : ≥5 LPM Flowmeter : dengan increment 0,5 LPM) Tekanan keluaran : ± 20 psig (138 kPa) Kebisingan/Noise : <60 dBA Flowmeter khusus untuk bayi : 1/16 LPM-3/4 LPM (50cc-750cc) Botol humidifier : 2 buah Dilengkapidengan : • Nasal canule bayi dan anak • MaskerO2 bayi dan anak • Pengaturteganganotomatis/AVR • Alarmsuaradanvisualyangbekerjabila: - Listrik padam - Tekanan tinggi dan rendah - Sistem pengaman kompresor yang berhenti secara otomatis bila temperatur tinggi Catu daya listrik : 220 VAC, 50 Hz

10 Baby suction pump portable Tekananvakum :minimal500mmHg Volume maksimum : ± 1000 cc. Catu daya listrik : 220 VAC, 50Hz atau DC maksimum 24 V Dilengkapidengan : • Katetersuction • Selangsuction • manometer • Botolsuction dilengkapi dengan pengaman tumpahan

11 CPAP (Continous Positive Tegangan/Frekuensi : 220V/50 Hz Airway Pressure) Keselamatan Listrik : Kelas 1 Terdiri dari : 1. O2 Mixer : - Sistem pengaliran, flow masukan, maksimal ± 15L/min - tekanan CPAP : adjustable - Konsentrasi FiO2 - O2 (O2 Mixer) : 21-100% O2 (adjustable) 2. Humidifying chamber: - Volume bertekanan : ± 15 L/min

Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)

Page 97: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Lampiran 83

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

No Nama alat SpeSifikaSi

11 3. Circuit Inspiratory/Expiratory: - Jalur Inspiratory : ± 150 ml - Jalur Ekspiratory : ± 100 ml 4. Bubble generator flash: - Kontainer air bubble maker : Minimal 500 ml Dilengkapidengan : • Katuppembuangtekanan/Pressure Relief Valve • Alarmyangmenyalabilalevelairrendah dan katup bertekanan bocor •Bukupetunjukpenggunaandan service manual

12 CPAP (Continous Positive Tegangan / Frekuensi : 220 V / 50 Hz Airways Pressure) Manual. Daya : Maks : 125 VA Terdiri dari: 1. Kompresor Udara - Flow : Min : 60 L/menit - Tekanan Maksimum : Min : 300 cm H2O - Kebisingan : Max: 50 dBA 2. O2 Mixer : - Flow masukan : Up to : 14 L/menit - Tekanan CPAP : Up to : 10 cm H2O - Konsentrasi FiO2 – O2 (O2 Mixer) : 21 – 100 % O2 (bisa dipilih) - O2 Flowmeter : Up to : 15 L/menit - Air Flowmeter : Up to : 15 L/menit 3. Humidifyng Chamber & Botol Bubble : - Flow masukan : Up to : 14 L/menit - Tekanan keluaran : 1 – 10 cm H2O - Volume Botol Bubble : Approx : 500 mL - Jalur Inspiratori : Volume Min : 85 mL Panjang min : 100 cm. Dilengkapi dengan: 1. Sistem Pengaman bila: - Listrik terputus : a. Saluran O2 ditutup b. Alarm berbunyi - Suhu terlalu tinggi atau rendah : Alarm berbunyi - Bila konektor bocor : Alarm berbunyi - Bila humidity tidak tercapai : Alarm berbunyi 2. Delivery : 1. CPAP lengkap dengan - O2 Mixer - Humidifyng Chamber & Botol Bubble. 2. 1 unit Kompresor. 3. 2 buah botol Humidifier 4. 2 buah botol PEEP 5. 2 buah heater set 6. 1 buah prong. 7. 1 unit Frame + Castor 8. 3 meter selang O2

9. 1 unit wash basin. 3. Buku petunjuk penggunaan dan service manual

Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)

Page 98: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Lampiran84

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

No Nama alat SpeSifikaSi

13 Resusitator bayi (balon Resusitator silikon mengembang sendiri) Terbuat dari mekanisme katup silikon dan polikarbonat Dilengkapi dengan: • Katuppembuangtekananlebih • Duaport masukan udara dan oksigen, yang dapat digunakan sebagai masker oksigen, ditambah dengan selang endotrachea atau yang sejenis yang terdiri dari: - Face Mask silikon untuk bayi - Face Mask silikon untuk anak - Airways - Oxygen Reservoir bag dan konektor - Selang oksigen dengan adaptor - Resusitator silikon untuk anak (reusable) - Resusitator silikon untuk bayi (reusable)

14 Infant incubator Kontrol temperatur : Udara/Kulit : adjustable (step 0,1 °C) Pengontrol temperatur : Dapat dikontrol oleh udara dalam chamber atau temperatur kulit bayi Dilengkapi dengan inlet oksigen Level kebisingan chamber : Minimal 60 dBA Level alarm suara pada jarak 3 m : 50 – 65 dBA (dapat diatur) Sudut kemiringan matras untuk pemeliharaan : ± 1350

Chamber : Dilengkapi 6 jendela bertutup dengan pengunci, dan aliran udara yang merata pada chamber/sungkup Kelembapan : 25 % - 75 % Kebutuhan Listrik : AC 220 V, 50 Hz Keselamatan Listrik : Kelas 1 Dilengkapidengan : •castor(denganrem) •inletoksigen •alarmyangbekerjabila: - catu daya listrik mati - sensor udara tidak berfungsi - sensor kulit tidak berfungsi - sirkuit sensor kulit/udara terputus - sirkuit pemanas terputus - sirkuit fan terputus - temperatur berlebihan (tidak sesuai dengan pengaturan) - buku petunjuk penggunaan dan service manual

15 Inkubator transpor Persyaratan catu daya listrik : AC 220 V, 50 Hz, + 200VA Max 12-24 V, 150 VA Max Kelembaban sekitar : Julat Operasional (terbatas) : % ~ 75% RH non kondensasi Flow udara : Kontrol temperatur (udara dan kulit) : adjustable(stepup0,1˚C) Dilengkapidengan : • Konektoruntukkontakcatudayaambulans • Panelaksesyangdapatdibukadariduasisi untuk mengambil bassinet dari hood • Bassinetyangdapatdiaturketinggiannya

Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)

Page 99: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Lampiran 85

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

No Nama alat SpeSifikaSi

15 Inkubatortranspor Dilengkapidengan • Sistemalarmterisolasiyangakanbekerja secara otomatis segera jika sistem alarm rusak • Aksesorisstandar: • Trolley stand Pucker able I.V Pole • Sensorkulit • Filterudara • Matras • Sabukpengaman • Penutupportiris • Baterai • Bukupetunjukpenggunaandan servicemanual

16 Alat Terapi Sinar (fototerapi) Panjang gelombang : 400 – 500 nm Daya radiasi : ≥ 450 µW/cm2

Daya keluaran lampu : ≥ 100 W Timer : • Manualatauotomatik • 24jamhitungmundur • Meterwaktupemakaian Roda : Castor 4 buah, ukuran ≥ 2” Kebutuhan listrik : AC 220 V, 50 Hz Keselamatan Listrik : Kelas 1 Dilengkapi dengan : Buku petunjuk penggunaan dan service manual

17 Elektrokardiograf (EKG) Lead : • Sakelarlead : Otomatisataumanual • Sensitivitas : 5,10,20 • Sinyalkalibrasi : tersedia • Julatfrekuensidiagnostik dilengkapi dengan : - Filter - CMRR pada 50 Hz - Perekam/recorder - 3 buah kanal - Metode perekaman thermal array - Penanda lead otomatis - Kecepatan kertas 25-50 mm/s - Interpretasi hasil - Operasional baterai • Persyaratanlistrik : 220VAC,50Hz • KeselamatanListrik :Kelas1 • Dilengkapidengan :Buku petunjuk penggunaan dan service manual

18 Nebulyzer Laju Nebulyzer : ± 3 ml/min Aliran udara/Air Flow : ≥20 l/men, maks. Ukuran partikel : < 4µm Temperatur Aerosol : 370C, maks. Frekuensi Ultrasonik : 1.68 MHz ±5% Level suara : 35dB(A) Moda operasional : terus menerus Listrik : 220V ; 50 Hz EC Directive : MPG Iia

Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)

Page 100: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Lampiran86

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

No Nama alat SpeSifikaSi

18 Nebulyzer • Klasifikasi : Class I, Type B • Kondisioperasional : 10°C-40°C/0-90%RH(nonkondensasi) • Kondisipenyimpanan : 0-90%RH(nonkondensasi) • Dilengkapidengan : - 0,15,30,45dan60menit - Keluaran aliran udara/ - Laju nebulisasi yang dapat diatur - Jalur udara terpisah untuk pasien dan pendinginan - Fungsi alarm terintegrasi yang aktif bila cairan rendah/chamber kosong, perawatan selesai atau alat gagal berfungsi - Buku petunjuk penggunaan dan service manual

19 Pulse oxymeter dengan sensor Dilengkapi dengan julat pengukuran standar: untukneonatus/bayi • SpO2 : 0-100% • Denyutjantung/Pulse rate : 20-240 bpm • KeakurasianSp.O2 (0-100) : maksimum 3 persen • Keakurasiandenyutjantung/pulse rate maksimum 3 persen pada saat bayi diam, dan 5 persen pada saat bayi bergerak • Dilengkapidenganbukupetunjukpenggunaandanservice manual

20 Syringe pump Flow rate : 0.1 s/d 1200 ml/h (0.1 ml/h increments) Accuracy : < 2 % Pressure max : dilengkapi dengan Pressure maximum Alarm : • occlusion • Infusion end • Sistem malfunction • Sistem unlock Compatible syringes : minimum,10,20,30,50 (mL) Catu daya listrik : 220 V 50 Hz Keselamatan Listrik : Kelas 1 Dilengkapi dengan : Buku petunjuk penggunaan dan service manual

21 Infuse pump • Julatlajualiran/Flowrate range : minimum 1 s/d 1000 mL/h dalam moda normal (0,1mL/h increments) • JulatVolume : - 1 s/d 999.9 mL dalam moda normal (minimum 1 mL increments) - 0,1 s/d 999.9 mL dalam moda mikro-infus (minimum 1 mL increments) • Catudayautama : 220VAC/50Hz • KeselamatanListrik : Kelas1 • Dilengkapidengan : - Keakurasianlajualiran/Flowrate - Penyetelan moda - Baterai - Buku petunjuk penggunaan dan service manual

Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)

Timer:Air-flow

Page 101: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Lampiran 87

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

No Nama alat SpeSifikaSi

22 Infant Monitor parameter minimal : EKG, Resp, NIBP Dilengkapidengan : • Layarwarna • Keyboard • Kemampuanuntukdihubungkandengan sentral monitor • FasilitasFreeze • Baterai persyaratan listrik : Catu daya listrik : 220 VAC, 50 Hz Julat tegangan : ± 0.5 mV s/d ±5 mV Keselamatan listrik : Kelas 1 Keakurasian : Maksimal 3 BPM Display Sweep Speeds : 12,5mm/s, dan 50.0 mm/s Dilengkapi dengan : - Baterai - Kemampuan mendeteksi lead putus/lepas Respirasi : Dilengkapi dengan : - Julat repirasi - Keakurasian 3 napas/menit - Pendeteksi lead putus/lepas NiBp : Dilengkapi dengan : - Julat nilai pulse - Keakurasian nilai pulse - Rate akurasi - Moda pengukuran (Manual, Auto dan Continous) Aksesoris termasuk : - Set NIBP - Set EKG - Set Respirasi - Kabel catu daya - Buku petunjuk penggunaan dan service manual

23 Kompresor udara medis Kualitas udara sesuai dengan : ED DIN 120201 atau yang setara Dilengkapi dengan : - Indikator temperatur dalam kotak kompresor - Pemisah air terintegrasi - Kompresor bebas oli dengan proteksi terhadap temperatur - Tekanan keluaran - Filtrasi ≤ 5µm - Levelsuara:50dBA - Buku petunjuk penggunaan dan service manual Persyaratan listrik : 220 VAC, 50 Hz Keselamatan listrik : Kelas 1

Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)

Page 102: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Lampiran88

(Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

No Nama alat SpeSifikaSi

24 Kit Resusitasi Obat dan cairan : Epinefrin/adrenalin (ampul) : 2 Sulfas adrenalin (ampul) : 2 Morphin : 2 Meylon : 2 NaCl 0,9% : 2 25 cc : 1 100 cc : 2 peralatan tetap : Ambu bag neonatus : 1 set Sungkup neonatus : 1set Reservoir : 1 Mekonium aspirator : 1 Plester hypafix : 1 roll Gunting : 1 buah Resep (blanko) : 5 lembar Mandrain : 1 Laringoskop : 1 set Infant T piece resuscitator : 1 set alat : Spuit 3 cc : 5 5 cc : 5 10 cc : 2 20 cc : 2 50 cc : 1 Kateterintravena : 3 Three way : 2 Extension tube : 2 Benang kasur : 2 Plastik klip (25cmx35cm) : 2 Kasa steril : 5 Suction Catheter No.6 : 2 No.8 : 2 No.10 : 2 ETT tanpa cup No. 2,5 : 1 No. 3 : 1 No. 3,5 : 1 No. 4 : 1 Penjepit tali pusat : 2

Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)

Page 103: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Daftar PustakaLampiran 89

DAFTAR PUSTAKA

1. Caroline Temple-Bird, 1999, Healthcare Technology Management Consultant, How to Organize the Maintenance, of Your Healthcare Technology, Ziken International Consultants Ltd, Lewes, UK

2. WHO, 2011, Medical Device Technical Series, Medical Equipment Maintenance Programme Overview, Department of Essential Health Technologies, Switzerland

3. American Society for Hospital Engineering, 1996, Maintenance Management for Medical Equipment, American Hospital Association, One Nort Franklin Chicago, USA

4. Departemen Kesehatan RI, 2001, Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan (The Technical SOP and SMP of Medical Equipment), Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Jakarta.

5. Bulletin Device, 2000, Medical and Equipment Management : Repair and Maintenace Provision, Medical Devices Agency, London.

6. Badan Standarisasi Nasional, 2010, Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk: Adopsi ISO/IEC 65; 1996, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

USER
Sticky Note
Delete
Page 104: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

Daftar PustakaLampiran90

Page 105: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira
Page 106: Design Pedoman Peralatan Medik Final Procetak Edit Sira

ISBN 978-602-235-096-5

9 7 8 6 0 2 2 3 5 0 9 6 5