desain tebal perkerasan jalan raya

31
oleh : rizaldy hasian harahap Jalan Raya pelabuhan dengan data lalu lintas ( seharusnya di hitung dengan melakukan pengamatan DATA LAIN HARUS BENAR DIHITUNG DAN DI TES No 1 2 3 4 5 6 7 8 Lebar perkerasan jalan CBR tanah dasar n (hasil pengujian Umur rencana jalan curah hujan > jalan di buka untuk umum tahun Material perkerasan yang ada adalah sebagai berikut : untuk lebar jalan 14 m Laston (MS 744 kg), roug batu pecah / base coarse A (CBR 100%) sirtu/ base coarse C (CBR 50%) PROSES DESAIN Perkembangan lalu lintas 1,999 2,002 0.04 1 LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2002) mobil penumpang 2 ton( 1+1) = bus 8 ton (3+5) = Truk 2 as 10 ton (4+6) = Pertumbuhan lalu lintas setelah jalan dibuka untuk umum DESAIN TEBAL METODE ANALISA jenis kendaraan Klasifikasi Jalan Pertumbuhan lalu lintas selama pelaksanaan mobil penumpang( 1+1) bus 8 ton (3+5) Truk 2 as 10 ton (4+6) Truk 3 as 13 ton (5+8) Truk 2 as 20ton (6+7,7) (tahun) n pelaksanaa waktu n n pelaksanaa masa selama lintas lalu n pertumbuha angka i : dimana i) (1 n x pelaksanaa tahun awal pada LHR awal n LHR

Upload: multazam-zam

Post on 23-Apr-2017

453 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

oleh : rizaldy hasian harahap

Jalan Raya pelabuhan dengan

data lalu lintas ( seharusnya di hitung dengan melakukan pengamatan dan perhitungan jumlah kendaraan yang melintas)

DATA LAIN HARUS BENAR DIHITUNG DAN DI TES

No

1

2

3

4

5

6

7

8

Lebar perkerasan jalan

CBR tanah dasar n (hasil pengujian

Umur rencana jalan

curah hujan >

jalan di buka untuk umum tahun

Material perkerasan yang ada adalah sebagai berikut :

untuk lebar jalan 14 m

Laston (MS 744 kg), roughness ,1000 mm/km

batu pecah / base coarse A (CBR 100%)

sirtu/ base coarse C (CBR 50%)

PROSES DESAIN

Perkembangan lalu lintas

1,999 2,002

0.04

1 LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2002)

mobil penumpang 2 ton( 1+1) =

bus 8 ton (3+5) =

Truk 2 as 10 ton (4+6) =

Pertumbuhan lalu lintas setelah jalan dibuka untuk umum

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA

METODE ANALISA KOMPONEN (SNI- 1732-1989-F)

jenis kendaraan

Klasifikasi Jalan

Pertumbuhan lalu lintas selama pelaksanaan

mobil penumpang( 1+1)

bus 8 ton (3+5)

Truk 2 as 10 ton (4+6)

Truk 3 as 13 ton (5+8)

Truk 2 as 20ton (6+7,7)

(tahun)n pelaksanaa waktu n

(%)n pelaksanaa masa selama lintaslalu n pertumbuha angka i :dimana

i)(1n x pelaksanaa tahun awal pada LHR awal n

LHR

Page 2: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

Truk 3 as 13 ton (5+8) =

Truk 2 as 20ton (6+7,7) =

2 LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2022)

mobil penumpang 2 ton( 1+1) =

bus 8 ton (3+5) =

Truk 2 as 10 ton (4+6) =

Truk 3 as 13 ton (5+8) =

Truk 2 as 20ton (6+7,7) =

3 Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)

4

0.3

0.45

angka ekivalen beban sumbu [E)

mobil penumpang 2 ton( 1+1) 0.0004

bus 8 ton (3+5) 0.1593

Truk 2 as 10 ton (4+6) 0.35

Truk 3 as 13 ton (5+8) 1.064

Truk 2 as 20ton (6+7,7) 1.0373

mobil penumpang 2 ton( 1+1) =

bus 8 ton (3+5) =

Truk 2 as 10 ton (4+6) =

Truk 3 as 13 ton (5+8) =

Truk 2 as 20ton (6+7,7) =

4 Lintas Ekivalen Akhir (LEA)

untuk lebar 14 m jumlah jalur=

mbl penumpang ringan

truk berat

Koefisien distribusi kendaraan (C]

(tahun)n pelaksanaa waktu n

(%)n pelaksanaa masa selama lintaslalu n pertumbuha angka i :dimana

i)(1n x pelaksanaa tahun awal pada LHR awal n

LHR

npelaksanaa awal LHRadalah an dipergunak yang LHR :ctt

jalan melintasi yangkendaraan jenis j

kendaraan distribusikoefisien C

kendaraan masing-masingekivalen angka E : dimana

CjxEj x LHRj n

1i

LEP

akhir LHRadalah an dipergunak yang LHR:catatan

Rencana, UR

jalan melintasi yangkendaraan jenis j

kendaraan distribusikoefisien C

kendaraan masing-masingekivalen angka E : dimana

CjxEjx i)(1 LHRj n

1j

UR

Umur

LEA

Page 3: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

4

0.3

0.45

angka ekivalen beban sumbu [E)

mobil penumpang 2 ton( 1+1) 0.0004

bus 8 ton (3+5) 0.1593

Truk 2 as 10 ton (4+6) 0.35

Truk 3 as 13 ton (5+8) 1.064

Truk 2 as 20ton (6+7+7) 1.0373

mobil penumpang 2 ton( 1+1) =

bus 8 ton (3+5) =

Truk 2 as 10 ton (4+6) =

Truk 3 as 13 ton (5+8) =

Truk 2 as 20ton (6+7,7) =

5 Lintas Ekivalen Tengah (LET)

LET = (LEP+LEA)/2

373.078344

6 Lintas Ekivalen Rencana (LFR)

LER = LET x FP FP

746.156688

7 Indeks Tebal Perkerasan

CBR sub Grade 6%

mbl penumpang ringan

truk berat

untuk lebar 14 m jumlah jalur=

Koefisien distribusi kendaraan (C]

akhir LHRadalah an dipergunak yang LHR:catatan

Rencana, UR

jalan melintasi yangkendaraan jenis j

kendaraan distribusikoefisien C

kendaraan masing-masingekivalen angka E : dimana

CjxEjx i)(1 LHRj n

1j

UR

Umur

LEA

Page 4: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

grafik 5.1, korelasi ddt dengan cbr

Page 5: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

Indeks Permukaan Akhir (IP)

Faktor Regional (FR)

Indeks Permulaan awal (Ipo)

Daftar VI

Page 6: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

ITP

ITP a1 x D1 +a2 x D2 +a3 x D3

a1 0.4

a2 0.14

a3 0.12

koefisien kekuatan relatif

penentuan nilai D (koefisien kekuatan relatif)

mempergunakan tebal minimum

penentuan nilai a (koefisien kekuatan relatif)

Page 7: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

D1 7.5 CM

D2 20 CM

D3 ? CM

ITP = a1 x D1 +a2 x D2 +a3 x D3

9.5= 0.4X7.5+0.14X20+0.12XD3

D3 = 30.83333333 CM

D3 = 31 CM

Gambar Hasil Desain

catatan berarti nilainya harus di isi (atau ditentukan melalui grafik/ tabel)tanda warna

Page 8: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

[email protected]

data lalu lintas ( seharusnya di hitung dengan melakukan pengamatan dan perhitungan jumlah kendaraan yang melintas)

lebar jalan 12 m

12,000.00

600.00

100.00

80.00

40.00

0.08

kolektor

0.04

14 m

6 %

20 thn

900 mm/thn

(MS 744 kg), roughness ,1000 mm/km

2,022

0.08

.12000 x (1+0.04)^3 13,498.37

.600 x (1+0.04)^3 674.92

.100 x (1+0.04)^3 112.49

2,002

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA

METODE ANALISA KOMPONEN (SNI- 1732-1989-F)

(tahun)n pelaksanaa waktu n

(%)n pelaksanaa masa selama lintaslalu n pertumbuha angka i :dimana

i)(1n x pelaksanaa tahun awal pada LHR awal n

LHR

Page 9: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

.80x (1+0.04)^3 89.99

.40 x (1+0.04)^3 44.99

.13.498.37x (1+0.08)^20 62,915.31

.674.92 x (1+0.08)^20 3,145.77

.112.92x (1+0.08)^20 524.29

.89.99x (1+0.08)^20 419.44

.44.99 x (1+0.08)^20 209.72

Daftar I

Daftar I

Daftar II

tabel 7.7

1.62

48.38

17.72

43.09

21.00

LEP 131.81

(tahun)n pelaksanaa waktu n

(%)n pelaksanaa masa selama lintaslalu n pertumbuha angka i :dimana

i)(1n x pelaksanaa tahun awal pada LHR awal n

LHR

npelaksanaa awal LHRadalah an dipergunak yang LHR :ctt

jalan melintasi yangkendaraan jenis j

kendaraan distribusikoefisien C

kendaraan masing-masingekivalen angka E : dimana

CjxEj x LHRj n

1i

LEP

akhir LHRadalah an dipergunak yang LHR:catatan

Rencana, UR

jalan melintasi yangkendaraan jenis j

kendaraan distribusikoefisien C

kendaraan masing-masingekivalen angka E : dimana

CjxEjx i)(1 LHRj n

1j

UR

Umur

LEA

Page 10: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

Daftar I

Daftar II

tabel 7.7

7.55

225.50

82.58

200.83

97.89

LEA 614.35

faktor penyesuain

.Umur rencana/10

DDT: 5.00

gambar 3.2, atau 3.3

akhir LHRadalah an dipergunak yang LHR:catatan

Rencana, UR

jalan melintasi yangkendaraan jenis j

kendaraan distribusikoefisien C

kendaraan masing-masingekivalen angka E : dimana

CjxEjx i)(1 LHRj n

1j

UR

Umur

LEA

Page 11: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 12: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

2.00

daftar V

1.50

tabel 7.8

4.00

Daftar VI

Page 13: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

9.50

dari nomogram 3, karna Ipt 2.0, Ipo .4

daftar VII

daftar VIII

penentuan nilai a (koefisien kekuatan relatif)

Page 14: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya

berarti nilainya harus di isi (atau ditentukan melalui grafik/ tabel)

Page 15: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 16: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 17: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 18: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 19: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 20: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 21: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 22: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 23: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 24: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 25: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 26: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 27: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 28: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 29: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 30: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya
Page 31: Desain Tebal Perkerasan Jalan Raya