desain suprastruktur
TRANSCRIPT
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 1/10
BAB 7
Desain dari suatu struktur besar: Pengelompokan Unit
Melalui suatu proses pengelompokan unit-unit suatu sistem otoritas formal didirikan
dan hierarki suatu organisasi dibangun. Organigram adalah merupakan suatu representasi
bergambar mengenai hirarki suatu organisasi, dimana, merupakan hasil dari proses
pengelompokan. Pengelompokan dapat dilihat sebagai suatu proses yang dipisahkan secara
berurutan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 7-1, dimana diambil dari pendapat
Conrath. Posisi individu dikelompokkan pada kluster pertama dan kemudian
dikelompokkan ke dalam kelompok yang lebih besar, dan seterusnya, sampai seluruh
organisasi termasuk didalam kluster akhir.
Dengan mengkombinasi proses ini dan beberapa proses yang telah terlebih dahulu
dijelaskan dalam tiga bab terakhir, akan membuat kita dapat menjelaskan design
organisasional. Ini merupakan hal yang utama dalam prosedur “atas-bawah”, dari
kebutuhan umum ke kbutuhan khusus. Pendesain kemudian mengkombinasikannya
menjadi suatu posisi berdasarkan tingkat spesialisasi yang dibutuhkan, dan menentukan
pelatihan seperti apa dan indoktrinasi yang bagaimana yang harus disiapkan. Langkah
selanjutnya adalah membangun struktur besar, pertama dengan menentukan tipe apa dan
berapa banyak posisi yang harus dikelompokkan dalam unit-unit pertama, dan kemudian
tipe-tipe apa dan berapa banyak unit yang harus dikelompokkan kedalam unit yang lebih
komprehensif demikian selanjutnya sampai hierarki terpenuhi dengan utuh. Langkah
terakhir adalah prosedur “bawah-atas”, yaitu dari tugas spesifik ke hierarki secara
menyeluruh.
Seperti yang telah dijelaskan, proses ini adalah prosedur yang sifatnya utama.
Perancang organisasi mengambil banyak jalan pintas, baik itu dengan cara membalik
prosedur dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. Contohnya, desainer biasanya
memulai struktur yang lebih spesifik terlebih dahulu, dan baru kemudian bisa berpindah-
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 2/10
pindah ke tujuan unit secara langsung. Dengan kata lain, desain organisasi tidaklah stastis,
tapi merupakan suatu proses dari struktur masa lalu. Bahkan, desain organisasi jauh lebih
umum daripada mendesain ulang suatu organisasi. Dalam prakteknya, seiring adanya
perubahan misi dan tujuan, desain ulang suatu struktur organisasi biasanya dilakukan dari
tingkat atas ke bawah, sebagaimana suatu sistem teknis dari operasional organisasi yg
paling utama juga mengalami perubahan.
Pengelompokan adalah sarana mendasar untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam
organisasi. Pengelompokan dapat memiliki setidaknya empat pengaruh yang penting:
1. Mungkin ini yang paling penting, pengelompokan menetapkan sistem pengawasan
umum di antara posisi dan unit. Manager menunjuk satu nama yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan ini (Litterer [1973], berdasarkan “kelompok
perintah”) yang menghubungkan seluruh manajer kedalam struktur besar yang
menciptakan suatu sistem dari sebuah otoritas formal. Dengan demikian,
pengelompokan unit merupakan suatu parameter desain dimana mekanisme
koordinasi pengawasan langsung, diletakkan kedalam struktur.
2. Pengelompokan biasanya membutuhkan suatu posisi dan unit untuk berbagi sumber
daya umum. Anggota atau subunit dari suatu unit, setidaknya, berbagi anggaran
umum, dan juga diharapkan lebih sering untuk berbagi fasilitas umum serta
peralatan yang dibutuhkan.
3. Pengelompokan biasanya menciptakan langkah-langkah umum dari pengukuran
kinerja. Bagi anggota atau subunit dari suatu unit membagi sumber daya, biaya
aktivitaas mereka dapat dihitung secara gabungan. Juga, bagi mereka yang
berkontribusi terhadap produksi dari produk yang sama atau jasa yang sama, output
mereka juga dapat diukur secara gabungan.
4. Yang terakhir, pengelompokan mendorong terjadinya hubungan saling
menguntungkan. Dalam rangka untuk berbagi sumber daya dan untuk memfasilitasi
pengawasan langsung, para anggota unit seringkali harus dipaksa untuk berbagi
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 3/10
fasilitas umum, sehingga diharapkan akan menghasilkan keterikatan yang lebih erat
secara fisikal.
Dengan demikian, pengelompokan dapat meningkatkan dua tingkatan mekanismekoordinasi yang sangat penting peranannya yaitu -mekanisme koordinasi dan pengawasan
langsung- dan juga dapat menjadi dasar pembentukan mekanisme yg ketiga yaitu
standarisasi output- dengan menyediakan pengukuran standard suatu kinerja.
Pengelompokan unit, merupakan salah satu parameter desain yang paling kuat. Tapi untuk
alasan yang sama, pengelompokan mendorong koordinasi yang kuat dalam suatu unit,
dimana hal itu menciptakan masalah koordinasi antar unit. Dalam istilah terkenal Lawrence
dan Lorsch (1967), unit menjadi berbeda dalam orientasi mereka yaitu-dalam tujuan,
perspektif waktu, gaya interpoersonal interaksi, dan derajat formalisasi struktur mereka.
Pengelompokan unit mendorong koordinasi intragroup dengan mengorbankan koordinasi
antarkelompok.
DASAR UNTUK PENGELOMPOKAN
Enam landasan yang telah dibahas dalam literatur tercantum di bawah ini:
Pengelompokan oleh pengetahuan dan keterampilan. Suatu posisi dapat
dikelompokkan sesuai dengan pengetahuan khusus dan keterampilan yang dibawa oleh
anggota kedalam suatu pekerjaan. Rumah sakit, misalnya, kelompok ahli bedah
dikelompokkan didalam satu departemen yg sama, dokter anestesi di departemen yang lain,
psikiater di departemen berikutnya, dst. Pengelompokan mungkin didasarkan pada tingkat
pengetahuan atau keterampilan.
Pengelompokan oleh proses kerja dan fungsi. Suatu unit mungkin saja
dikelompokkan berdasarkan pada proses atau kegiatan yang digunakan oleh pekerja.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur dapat dibedakan menjadi beberapa bagian
kerja sperti proses pengecoran, pengelasan, dan mesin-mesin.
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 4/10
Pengelompokan oleh waktu. Kelompok juga dapat dibentuk berdasarkan kapan
pekerjaan dilakukan. Unit yang berbeda melakukan pekerjaan yang sama dengan cara yang
sama tetapi pada waktu yang berbeda. Rosemary Stewart (1970) membahas dasar dari
pengelompokan jenis ini dan mencatat bahwa hal itu juga mungkin masuk akal untuk
membedakan proses kerja berdasarkan shift/ jam kerja yang berbeda
Pengelompokan oleh output. Disini unit terbentuk berdasarkan produk yang mereka
buat atau layanan yang mereka membuat. Sebuah perusahaan manufaktur besar mungkin
memiliki divisi terpisah untuk setiap lini produk, misalnya, satu untuk barang pecah belah,
satu lagi untuk buldoser.
Pengelompokan oleh klien. Kelompok juga dapat dibentuk berdasarkan berbagai jenisklien. Sebuah perusahaan asuransi dapat memiliki departemen penjualan yang dipisahkan
berdasarkan klien perseorangan dan klien grup.
Pengelompokan oleh Tempat. Kelompok dapat dibentuk berdasarkan dengan wilayah
geografis di mana suatu organisasi beroperasi.
Gagasan pengelompokan oleh proses, orang, tempat, atau tujuan (output) adalah, pada
kenyataannya, salah satu pilar dari sastra klasik pada suatu desain organisasi. Bahkan, kita
akan mengkompres semua dasar-dasar pengelompokan yang dibahas di atas menjadi hanya
dua pengelompokkan yang paling utama: pengelompokan berdasarkan market/ pasar ,
terdiri dari basis output, klien, dan tempat, dan pengelompokan fungsional , yang terdiri dari
basis pengetahuan, keterampilan, proses kerja, dan fungsi. Pada akhirnya, kita memiliki
perbedaan mendasar antara kegiatan pengelompokan, yaitu berdasarkan oleh karakteristik
pasar utama yang dilayani oleh organisasi-produk dan jasa pasar, pelanggan yang dipasok,
tempat yang menjadi pemasok mereka- ataupun berdasarkan fungsi (termasuk proses kerja,
keterampilan, dan pengetahuan) yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan
layanan.
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 5/10
KRITERIA UNTUK PENGELOMPOKAN
Kita dapat mengisolasi empat kriteria dasar yang digunakan untuk memilih dasar
organisasi untuk mengelompokkan posisi dan unit yaitu - ketergantungan dalam alur kerja,dalam proses kerja, skala, dan dalam hubungan sosial.
Aliran Kerja yang saling ketergantungan. Sejumlah penelitian yang difokuskan
pada hubungan antara tugas-tugas operasional mengelompokkan satu kesimpulan: yaitu
pengelompokan tugas-tugas operasional harus mencerminkan alur kerja saling
ketergantungan yang alami. Ini dibahas dengan sangat jelas dalam studi yang dilakukan
Tavistock dari Coalmines Inggris dan gudang tenun di India.
"Workflow sebagai dasar untuk desain organisasi." Chapple dan Sayles (1961)
menyajikan sejumlah ilustrasi di mana tugas-tugas dikelompokkan kembali sesuai dengan
arus kerja alami dari suatu pekerjaan. Dalam satu hal, alur kerja pengolahan order dalam
perusahaan manufaktur dibagi antara sejumlah pengawas, berdasarkan atas dasar fungsi
bisnis, seperti yang ditunjukkan pada gambar 7-6. Hal ini mengakibatkan diferensiasi
dalam alur kerja, yang menyebabkan konflik. Masalah itu dipecahkan oleh reorganisasi,
ditunjukkan pada Gambar 7-6, yang mengelompokkan alur kerja keseluruhan menjadi satu
kesatuan.
Contoh-contoh ini menunjukkan kelebihan dari apa yang Tavistock sebut sebagai
"suatu tugas psikologis lengkap" : dalam pengelompokan berbasis pasar, para anggota dari
satu unit memiliki rasa integritas teritorial, mereka mengendalikan proses organisasi yang
didefinisikan dengan baik, sebagian besar masalah yang timbul dalam perjalanan pekerjaan
mereka dapat diselesaikan hanya melalui penyesuaian bersama diantara mereka, dan
sisanya, harus dilakukan berdasarkan hierarki didalam suatu unit yaitu oleh manajer tunggal
yang bertanggung jawab atas alur kerja yang berjalan.
James Thompson (1967) menempatkan beberapa tambahan yang baik dalam
konsep-konsep ini, dia menggambarkan bagaimana anggota organisasi dari berbagai
macam unit saling ketergantungan dalam suatu tugas. Kita juga ingat bahwa Thompson
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 6/10
membahas tiga jenis dasar dari saling ketergantungan: pengumpulan, melibatkan
pembagian sumber daya; sekuensial, dimana pekerjaan yang ada dilakukan dari satu tugas
ke tugas yang berikutnya, dan juga terjadinya suatu timbal balik, di mana pekerjaan
dilakukan bolak balik antar tugas. Thompson mengklaim bahwa organisasi mencoba untuk
mengelompokkan tugas-tugas sehingga dapat meminimalkan biaya koordinasi dan
komunikasi.
Organisasi mendesain kelompok tingkatan yang terendah untuk memuat hubungan
yang saling ketergantungan dan terjadi hubungan timbal balik yang utama; organisasi yang
lebih tinggi tigkatannya kemudian dibentuk untuk menangani hubungan saling
ketergantungan yang lainnya, dan kemudian kelompok terakhir dibentuk, hanya jika perlu,
untuk menangani pengumpulan hubungan timbale balik lainya yang masih tersisa.
Gambar 7-8 mengilustrasikan hal ini dengan menggunakan hierarki lima tingkatan
dari sebuah perusahaan manufaktur internasional. Pengelompokan pertama dan kedua
adalah dengan menggunakan proses kerja, yang ketiga dengan fungsi bisnis, yang keempat
oleh output (produk), dan yang diatasnya dengan tempat (negara). (Kelompok staf juga
ditampilkan di setiap tingkat, ini akan dibahas kemudian dalam bab ini).
Scharpf menyimpulkan bahwa "batas-batas organisasi memang penting" dan ia
mengajukan adanya suatu re-organisasi dari arus pembuatan kebijakan.
Proses saling ketergantungan. Aliran Kerja yang saling ketergantungan bukan
merupakan satu-satunya yang dipertimbangkan oleh perancang struktur organisasi.
Tingkatan penting yang kedua dari hubungan saling ketergantungan adalah proses yang
digunakan dalam arus kerja Contohnya, seorang operator mungkin saja membtuhkan satu
sama lain, walaupun bekerja di liniproduk yang berbeda. Sehingga akibatnya, kita memiliki
hubungan saling ketergantungan yang berhubungan dengan spesialisasi, yang mendukung
pengelompokan fungsional.
Skala saling ketergantungan. Kriteria ketiga untuk pengelompokan berkaitan
dengan skala ekonomi. Kelompok mungkin harus dibentuk sedemikian rupa untuk
mencapai ukuran yang cukup besar agar berfungsi secara efisien. Contohnya, setiap
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 7/10
departemen di suatu pabrik membutuhkan maintenance. Tapi tidak perlu menambahkan
satu orang maintenance untuk satu departemen, lebih baik apabila mengelompokkannya
berdasarkan arus kerja. Tidak akan banyak pekerjaan bagi maintenance sehingga
dimungkinkan dibentuk departemen maintenance/ perawatan untuk seluruh pabrik
Saling ketergantungan sosial. Kriteria keempat untuk pengelompokkan,
berhubungan bukan pada pekerjaan yang telah dilakukan tetapi lebih kepada hubungan
sosial yang menyertainya. Contohnya, pekerja harus membentuk kelompok untuk
memfasilitasi hubungan ketergantungan di suatu lingkungan berbahaya seperti
dipertambangan. Sistem ini disebut sociotechnical berdasarkan pandangan Tavistock.
Setiap desain suprastruktur akhirnya menjadi suatu proses kompromi antara faktor
"objektif" dari alur kerja, proses, dan skala ketergantungan, serta faktor "subyektif" menjadi
proses dari suatu kebutuhan pribadi dan sosial.
Keempat kriteria-alur kerja, proses, skala, dan ketergantungan sosial-merupakan
kriteria utama yang digunakan untuk pengelompokan organisasi ke dalam unit. Sekarang
mari kita lihat bagaimana proses ini berlaku dalam dasar fungsional dan market/pasar dari
suatu pengelompokkan.
PENGELOMPOKKAN BERDASARKAN FUNGSI
Pengelompokkan berdasarkan fungsi yaitu-pengetahuan, kemampuan, proses kerja,
ataupun fungsi kerja- merefleksikan bagaimana proses atau skala saling ketergantungan
dalam suatu arus kerja. Dengan mengelompokan berdasarkan dasar fungsional, organisasi
dapat mengumpulkan sumber daya manusia dan material di arus kerja yang berbeda.
Struktur fungsional juga mendorong terjadinya spesialisasi. Contohnya, dengan
memberikan jenjang karir kepada spesialis di area pekerjaannya, dan memampukan mereka
untuk memimpin serta memberikannya keberanian untuk melakukan interaksi sosial.
Kinerja tidak dapat dengan mudah diukur dalam struktur fungsional. Ketika
penjualan menurun, siapa yang salah: pemasaran karena tidak mendorong penjualan cukup
keras? atau manufaktur karena pengerjaan buruk? Satu akan menyalahkan yang lain,
dengan tidak ada yang mengambil tanggung jawab untuk hasil keseluruhan. Akibatnya,
struktur fungsional tidak memiliki mekanisme untuk mengkoordinasikan aliran kerja.
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 8/10
Berbeda dengan struktur pasar yang berisi ketergantungan aliran kerja dalam unit-unit
tunggal, struktur fungsional menghambat 2 hal: penyesuaian timbal balik diantara spesialis
yang berbeda dan juga pengawasan langsung di tingkat unit oleh manajemen.
Kita dapat menyimpulkan bahwa struktur fungsional –terutama pada pekerjaan yang
tidak membutuhkan keterampilan- cenderung menjadi lebih birokratis. Struktur birokrasi
(dengan tenaga yang tidak terampil) lebih mengandalkan ekstensifitas pada basis fungsional
untuk pengelompokan. Artinya, mereka cenderung diatur oleh fungsi yang dilakukan bukan
dari pasar yang dilayani.
PENGELOMPOKAN OLEH PASAR
Secara umum, struktur pasar adalah struktur yang kurang memiliki struktur, kurang
mampu melakukan tugas khusus atau tugas secara berulang-ulang dengan baik. Tetapi
dapat melakukan lebih banyak tugas dan perubahan tugas lebih mudah, fleksibilitasnya
hanya berasal dari satu kenyataan yaitu memiliki unit yang relatif independen satu sama
lain. Unit baru dengan mudah dapat ditambahkan dan yang lama dihapus. Setiap
menyimpan satu dalam rantai ritel dapat dengan mudah ditutup, biasanya diikuti dengan
sedikit efek di tempat lain. Tapi juga pengelompokkan berdasarkan pasar bukan merupakan
suatu obat mujarab untuk masalah desain organisasi. Struktur pasar juga lebih boros sumber
daya dari struktur fungsional -di tingkat unit terendah jika tidak dalam hierarki
administratif- karena harus melakukan duplikasi personil dan peralatan atau akan
mengakibatkan kehilangan keuntungan dari proses spesialisasi.
Selain itu, struktur pasar, karena kurangnya spesialisasi fungsional, tidak dapat
mengambil keuntungan dalam hal skala ekonomi seperti apabila menggunakan struktur
fungsional. Dengan memilih berdasarkan pengelompokkan pasar, organisasi memilih untuk
mengkoordinasikan alur kerja dengan mengorbankan proses spesialisasi dan skala.
Jika ketergantungan alur kerja merupakan hal yg signifikan dan jika mereka tidak
dapat dengan mudah masuk kedalam proses standarisasi, maka organisasi akan berusaha
memasukkannya dalam pengelompokan berbasis pasar untuk memfasilitasi pengawasan
langsung dan penyesuaian timbal balik.
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 9/10
Bagaimanapun, jika alur kerja yang tidak biasa, jika standardisasi dengan mudah
berisi alur kerja saling ketergantungan, atau jika proses saling ketergantungan dan skala
ketergantungan adalah hal yang signifikan, maka organisasi akan cenderung mencari
keuntungan dari proses spesialisasi dan memilih pengelompokkan dengan dasar fungsional
sebagai gantinya.
PENGELOMPOKKAN PADA BAGIAN YANG BERBEDA DARI SUATU
ORGANISASI
Pada titik ini, sangat berguna untuk membedakan pengelompokan di urutan pertama
-yaitu, posisi individu menjadi unit- -dari pengelompokkan tingkat lebih tinggi -unit ke unit
yang lebih besar. Dengan cara ini kita dapat memisahkan pengelompokkan operator, analis,dan staf pendukung sebagai individu berdasarkan unit kerja dasar mereka, dari konstuksi
hierarki manajerial yang mengkombinasikan semuanya menjadi unit-unit yang lebih besar.
Karakteristik dari pengelompokan urutan pertama ini adalah bahwa operator, analis,
dan staf pendukung cenderung dikelompokkan ke dalam unit mereka sendiri masing-
masing. Operator cenderung membentuk unit dengan operator lainnya, analis dengan analis
lain, dan staf pendukung dengan staf pendukung lain. Ini menjadi cirri khas ketika
kelompok lebih besar dibentuk operator, analis, dan staf pendukung akan bersatu dibawah
suatu supervisi yang umum.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa posisi operasional yang utama dapat
dikelompokkan berdasarkan dasar fungsional ataupun pasar, tergantung proses apa yang
dibutuhkan dan skala ketergantungan bagi arus kerja. Dan seperti yang telah dicatat
sebelumnya bahwa, professional dikelompokkan kedalam grup berdasarkan pengetahuan
dan kemampuan mereka, tapi ketika klien mereka memilih berdasrakan dasar ini, maka
kelompok menjadi berdasrakan pasar juga.
Dalam mendesain struktur besar ini, kita akan bertemu dgn pertanyaan yang
diungkapkan Thompson: bukan pada dasar pengelompokkannya tapi pada tingkat
prioritasnya. Organisasi seringkali dibangun dengan berdasarkan berbagai macam unit
pengelompokkan. Contohnya pada gambar 7-8, pengelompokkan pertama berdasrakan
proses kerja (fabrikasi dan perakitan) dan diatasnya adalah fungsi bisnis (mesin,
5/11/2018 Desain suprastruktur - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/desain-suprastruktur 10/10
manufaktur, dan pemasaran), satu lagi diatasnya merupakan pasar, dan terakhir adalah
tempat (missal Canada, dsb). Kehadiran kelompok-kelompok berbasis pasar di wilayah atas
hierarkis administrasi dapat mengindikasikan bahwa: meskipun tidak ada penelitian tentang
masalah ini yang telah ditemukan, bukti anekdotal (organigrams yang diterbitkan, dll)
menunjukkan bahwa pengelompokan berdasarkan pasar lebih umum digunakan di tingkat
yang lebih tinggi daripada di tingkat menengah dan tingkat yang lebih rendah, terutama di
organisasi besar.
Sebagai catatan akhir, harus diperjelas bahwa, menurut definisinya, hanya ada satu
kelompok di puncak strategis, dan yang meliputi keseluruhan organisasi- semua fungsinya
dan pasarnya. Dari sudut pandang organisasi ini dapat dianggap sebagai kelompok pasar,
meskipun dari sudut pandang masyarakat menyatakan bahwa seluruh organisasi juga dapat
dianggap melakukan beberapa pengelompokkan berdasarkan fungsi.
Melihat kembali ke gambar 7-8, kita dapat menemukan unit-unit staf di seluruh
level hierarki, terkonsentrasi di atas, yang lainnya di divisi pasar dan departemen
fungsional. Sekretariat korporasi melayani seluruh organisasi dan menghubungkan ke
manajemen atas; dan melaporkan secara langsung kepada pimpinan strategis. Unit lainnya
berada di level berikutnya yaitu divisi produk, karena sifat dasar konglomerat mereka: tiap
mereka harus merencanakan sendiri lini produk mereka. Unit staf lainnya seperti misalnya
studi kerja, menyebar di tingkat selanjutnya, level fungsional, dimana mereka melayani
pabrik. Dan terakhir, departemen maintenance berada di bawah level mandor umum untuk
melayani fabrikasi ataupun perakitan.