desain penyelenggaraan sistem pengendalian...

45
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2020 BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN WILAYAH SUMATERA MEDAN 2020

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DESAIN PENYELENGGARAAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

TAHUN 2020

BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN WILAYAH SUMATERA

MEDAN 2020

Page 2: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 3: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 1

C. Struktur Organisasi 2

BAB II.

ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDALIAN

A. Penilaian Lingkungan Pengendalian 4

B. Rencana Tindak Perbaikan 6

BAB III.

PENILAIAN RISIKO

A. Identifikasi Risiko 7

B. Analisis Risiko 12

BAB IV.

RENCANA KEGIATAN PENGENDALIAN

21

BAB V.

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

23

BAB VI.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

24

LAMPIRAN

Page 4: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Lingkungan Pengendalian 4

Tabel 2. Rekapitulasi Risiko Teridentifikasi 7

Tabel 3. Peta Risiko 11

Tabel 4. Pembobotan Risiko 13

Tabel 5. Hasil Penilaian Bobot atas Risiko Teridentifikasi 13

Tabel 6. Rekapitulasi Risiko Signifikan 19

Tabel 7. Rencana Kegiatan Pengendalian 21

Tabel 8. Informasi dan Komunikasi terkait Penyelenggaraan SPIP 23

Tabel 9. Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan SPIP 24

Page 5: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengendalian Intern Pemerintah, Menteri/Pimpinan Lembaga wajib melakukan

pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Kemudian dalam Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.38/MenLHK-Setjen/2015 tentang

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Lingkup Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengamanatkan bahwa setiap Satker di Lingkungan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan wajib menerapkan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah proses integral pada tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset

negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang diselenggarakan

secara menyeluruh terhadap proses perancangan dan pelaksanaan kebijakan, serta

perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran lingkup Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Desain Penyelenggaraan SPIP ini mencakup 5 (lima) tahapan yaitu: (a). lingkungan

pengendalian, (b). penilaian risiko, (c). kegiatan pengendalian, (d). informasi dan

komunikasi, dan (e). pemantauan pengendalian intern. Penerapan unsur SPIP menyatu

dan menjadi bagian integral dari kegiatan di Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan.

Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut di atas, maka perlu disusun Desain

Pengendalian Intern Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (PPHLHK) Wilayah Sumatera, sebagai acuan bagi Satgas SPIP dan semua

pihak yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan. Maka, Desain

Penyelenggaraan SPIP yang telah disusun wajib diinformasikan/dikomunikasikan

kepada seluruh pegawai yang terlibat dalam pelaksanaan suatu kegiatan, dengan

maksud agar setiap pegawai yang terlibat dalam suatu kegiatan akan menjadi tahu dan paham tentang “siapa berbuat apa dan dengan prosedur bagaimana”. B. Tujuan

Desain Penyelenggaraan SPIP ini disusun agar pelaksanaan pengendalian intern Balai

PPHLHK Wilayah Sumatera dapat terselenggara dengan efektif, efisien, akuntabel dan

trasparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 6: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

2

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.18/MenLHK-II/2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan dan guna menunjang pelaksanaan Tugas dan Fungsi Direktur

Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan maka dikeluarkan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Balai PPHLHK merupakan unit pelaksana teknis dibidang pengamanan dan penegakan

hukum lingkungan hidup dan kehutanan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum lingkungan hidup dan

kehutanan.

Wilayah kerja Balai PPHLHK meliputi 10 provinsi yang terdiri dari Seksi Wilayah I di

Medan meliputi provinsi Aceh dan Sumatera Utara, Seksi Wilayah II di Pekanbaru

meliputi provinsi: Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan Kepulauan Riau, Seksi Wilayah III di

Palembang meliputi Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, dan

Lampung. Sementara itu Kepala Balai berada di Medan, Sumatera Utara.

Balai PPHLHK berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal

Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang terdiri dari:

a) SubbagianTata Usaha;

b) Seksi Wilayah I;

c) Seksi Wilayah II;

d) Seksi Wilayah III; dan

e) Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi Balai PPHLHK Wilayah Sumatera sesuai dengan Lampiran 1

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016, disajikan pada gambar berikut:

Page 7: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

3

Gambar. Struktur Organisasi Balai PPHLHK Wilayah Sumatera Tahun 2020

Page 8: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

4

BAB II

ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Analisis lingkungan pengendalian merupakan tahap pertama dalam menyusun desain

penyelenggaraan SPIP yang dilakukan melalui tahapan Penilaian Lingkungan

Pengendalian dan Rencana Tindak Perbaikan sebagaimana uraian berikut:

A. Penilaian Lingkungan Pengendalian

Pada tahap ini Balai PPHLHK telah melakukan analisis dan penilaian terhadap kualitas

lingkungan pengendalian lingkup Balai PPHLHK. Tujuannya adalah untuk mengetahui

sub unsur dari unsur lingkungan pengendalian mana yang dapat dikategorikan baik,

cukup, dan kurang. Sub unsur yang bernilai kurang, akan ditindaklanjuti dengan

merumuskan tindakan perbaikan, sebagai tindakan pencegahan atau mengurangi

terjadinya risiko. Ada 6 (enam) sub unsur yang dianalisis yakni:

1. penegakan integritas dan nilai etika;

2. komitmen terhadap kompetensi;

3. kepemimpinan yang kondusif;

4. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab;

5. pembinaan SDM;

6. hubungan kerja yang baik.

Penilaian terhadap 6 sub unsur di atas dilakukan melalui penyebaran angket/kuesioner

kepada seluruh pegawai Balai PPHLHK. Hasil Kuesioner anonim (tidak menyebut

identitas responden) tersebut merupakan persepsi pegawai atas kualitas lingkungan

pengendalian di Balai PPHLHK Wilayah Sumatera.

Data penilaian lingkungan pengendalian ditunjukkan pada tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Analisis Lingkungan Pengendalian

No. Sub Unsur Parameter Penilaian Hasil

Penilaian

Rencana

Tindak

Penilaian

1. Penegakan

Integritas dan

Nilai Etika

a. Apakah Satker telah menyusun dan atau

menerapkan aturan perilaku dan kode

etik PNS.

Baik --

b. Apakah unsur pimpinan telah

memberikan penghargaan kepada

pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja.

Cukup --

c. Apakah unsur pimpinan satker telah

menerapkan tindakan disiplin yang tepat

terhadap penyimpangan kebijakan

prosedur atau pelanggaran aturan

Cukup --

Page 9: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

5

No. Sub Unsur Parameter Penilaian Hasil

Penilaian

Rencana

Tindak

Penilaian

perilaku.

d. Apakah unsur pimpinan satker telah

memberikan keteladanan pelaksanaan

aturan prilaku dan kode etik pada setiap

tingkatan pimpinan satker.

Cukup --

e. Apakah unsur pimpinan telah menyusun

kebijakan dan target penugasan yang

realistis.

Cukup --

2. Komitmen

terhadap

Kompetensi

a. Apakah satker telah mengidentifikasi dan

menetapkan kegiatan yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan tugas dan fungsi

pada masing-masing posisi/jabatan.

Baik --

b. Apakah telah disusun standar kompetensi

untuk setiap tugas dan fungsi pada

masing-masing fungsi/jabatan.

Cukup --

c. Apakah satker telah menyusun rencana

peningkatan kompetensi bagi pegawainya.

Cukup --

d. Apakah pimpinan telah memiliki

kemampuan manajerial dan pengalaman

teknis yang cukup dalam pengelolaan

instansi pemerintah.

Cukup --

3. Kepemimpina

n yang

Kondusif

a. Apakah unsur pimpinan satker sudah

mempertimbangkan faktor risiko dalam

setiap pengambilan keputusan.

Baik --

b. Apakah unsur pimpinan satker telah

menerapkan manajemen berbasis kinerja.

Baik --

c. Apakah unsur pimpinan satker telah

memberikan dukungan yang memadai

dalam hal penyusunan laporan keuangan,

pengelolaan pegawai, dan pengawasan.

Baik --

d. Apakah unsur pimpinan satker melakukan

interaksi yang cukup intensif dengan level

di bawahnya.

Cukup --

e. Apakah unsur pimpinan satker memiliki

sikap yang positif dan responsif terhadap

laporan-laporan yang terkait dengan

kegiatan, penganggaran, dan keuangan.

Baik --

f. Apakah unsur pimpinan telah menetapkan

mutasi pegawai berdasarkan pola mutasi

sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Cukup --

Page 10: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

6

No. Sub Unsur Parameter Penilaian Hasil

Penilaian

Rencana

Tindak

Penilaian

4. Pendelegasian

Wewenang

dan Tanggung

Jawab

a. Apakah wewenang diberikan kepada

pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat

tanggung jawabnya.

Cukup --

b. Apakah pegawai yang diberi wewenang

memahami bahwa wewenang dan

tanggung jawab yang diterimanya itu

terkait dengan pihak lain di dalam

instansinya, dan juga terkait dengan

sistem pengendalian.

Baik --

c. Apakah pimpinan telah melakukan

pemantauan dan evaluasi atas

pelaksanaan pendelegasian wewenang

dan tanggung jawab.

Baik --

5. Pembinaan

SDM

a. Apakah unsur pimpinan satker telah

mengambil langkah langkah untuk

memastikan ketepatan pelaksanaan

pekerjaan, mengurangi kesalah pahaman,

dan mendorong berkurangnya tindak

pelanggaran.

Cukup --

b. Apakah unsur pimpinan satker berupaya

agar pegawai memahami tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik serta

memahami apa yang diharapkan

pimpinannya.

Baik --

6. Hubungan

Kerja yang

Baik

a. Apakah satker memiliki hubungan kerja

yang baik dengan Kementerian Keuangan

Baik --

b. Apakah satker memiliki hubungan kerja

yang baik dengan Instansi Pengawasan.

Baik --

c. Apakah satker memiliki hubungan kerja

yang baik dengan Instansi/lembaga

terkait lainnya.

Baik --

Catatan

*) kolom 3 diisi dengan pilihan nilai: B (Baik), C (Cukup), atau K (Kurang)

**) kolom 4 diisi jika hasil penilaian pada kolom 3 bernillai K

B. Rencana Tindak Perbaikan

Berdasarkan hasil kuesioner, dapat disimpulkan bahwa penerapan sub unsur

lingkungan pengendalian di Balai PPHLHK Wilayah Sumatera saat ini sudah cukup baik,

hal ini berdasarkan rekapitulasi hasil kuesioner. Namun demikian, terhadap enam unsur

tersebut secara terus menerus dilakukan pengendalian hingga menjadi baik.

Page 11: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

7

BAB III

PENILAIAN RISIKO

Tahap kedua dalam menyusun desain penyelenggaraan SPIP adalah Penilaian Risiko.

Risiko secara sederhana adalah segala kemungkinan yang diperkirakan akan dapat

menggagalkan atau menghambat tercapainya tujuan dari suatu kegiatan. Penilaian

risiko terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko dengan uraian sebagai berikut:

A. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah kegiatan mencari atau mengeksplorasi area-area atau wilayah

yang diperkirakan mengandung risiko yang kemungkinan dapat menyebabkan tidak

tercapainya tujuan suatu satker/kegiatan, sekaligus memprediksi jenis risikonya.

Identifikasi risiko dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi

Balai PPHLHK Wilayah Sumatera. Kegiatan tersebut yakni kegiatan yang dituangkan

dalam DIPA anggaran 2020, kegiatan mendukung tugas dan fungsi, laporan tahunan

SPIP 2019, hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2019 dan temuan audit inspektorat

Jenderal dan BPK RI.

Hasil identifikasi risiko berupa titik-titik risiko, yang selanjutnya ditandai dengan kode

R, misalnya R1, R2, R3, dst. Titik-titik risiko yang sudah teridentifikasi tersebut

selanjutnya disebut Risiko Teridentifikasi.

Berdasarkan hasil penelahaan bersama antara penanggungjawab kegiatan dan pihak

Balai PPHLHK, disepakati ada 89 (delapan puluh sembilan) risiko teridentifikasi

sebagaimana dalam tabel 2 berikut:

Tabel 2. Rekapitulasi Risiko Teridentifikasi

No. Sumber Risiko (Kegiatan

atau kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Kode Deskripsi Risiko

1. Pembayaran Gaji dan

Tunjangan

R1 Adanya penambahan dan pengurangan pegawai

R2 Data pendukung terlambat diterima, seperti KGB dan

SK lainnya

2. Operasional dan

Pemeliharaan Kantor

R3 Genset rusak pada saat listrik padam

R4 Terjadi pemadaman listrik oleh PLN

R5 Layanan Telp./Fax/Internet terputus

3. Pengumpulan data dan

informasi (Puldasi)

ancaman dan gangguan

keamanan bidang

kehutanan

R6 Data dan informasi awal belum lengkap

R7 Data hasil kegiatan tidak sesuai dengan rencana atau

target

4. Operasi Pengamanan

Hutan dan Peredaran

R8 Kurangnya dukungan dari pemangku kawasan

R9 Kurangnya perlengkapan komunikasi untuk di daerah

Page 12: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

8

No. Sumber Risiko (Kegiatan

atau kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Kode Deskripsi Risiko

Hasil Hutan & Operasi

Gabungan

tertentu

R10 Lokasi operasi sulit dijangkau.

R11 Adanya perlawanan dari masyarakat

setempat/pemilik usaha/tersangka.

R12 SDM kurang cermat dan tepat dalam menganalisa

situasi

R13 Target kegiatan tidak tercapai

R14 Kelancaran pembiayaan kegiatan

R15 Kendaraan operasional kurang memadai

R16 Kurangnya perlengkapan personil

5. Sosialisasi Peraturan

Tentang Penegakan

Hukum LHK

R17 Narasumber yang diharapkan tidak dapat hadir

R18 Peserta yang hadir tidak sesuai dengan target

R19 Adanya kegiatan yang tidak tercantum dalam anggaran

6. Latihan menembak R20 Lapangan tempat latihan tidak tersedia (full)

R21 Alat dan bahan amunisi tidak memadai/tidak cukup

R22 Pembiayaan tidak sesuai dengan ketersediaan

anggaran

7. Pengadaan Sarana dan

Prasarana

R23 Ketersediaan amunisi senjata api tertentu tidak

tersedia

R24 Kontrak terlambat ditandatangani

R25 Adanya perubahan pada saat pelaksanaan kontrak

R26 Ketersediaan sarpras tidak terdistribusi dengan baik.

8. Pemeliharaan senjata

api

R27 Senjata sudah terlalu lama sehingga beberapa bagian

mengalami kerusakan dan aus

R28 Kurangnya keahlian Personil pemelihara senjata

9. Pengadaan dan

pemeliharaan

kendaraan operasional

R29 Kendaraan tidak ditempat/sedang dilapangan

R30 Pengadaan suku cadang lama

R31 Biaya pemeliharaan terlalu mahal/tidak sesuai pagu

anggaran.

R32 Ketersediaan kenderaan untuk medan yang relatif sulit

(speedboat, mobil double gardan), utamanya untuk

kegiatan intilijen dan operasi

R33 Kurangnya kendaraan untuk mobilisasi pasukan

(operasi)

R34 Layanan jasa/servis pemeliharaan tidak tersedia

10. Penyusunan Dokumen

Program dan Anggaran

R35 Anggaran berubah-ubah/revisi karena adanya

perubahan kebijakan/peraturan

R36 Layanan koneksi jaringan internet terganggu

R37 Data usulan terlambat diterima

11. Penyelenggaraan

Administrasi Keuangan

R38 Monitoring belum dilaksanakan

R39 Adanya perubahan kebijakan/peraturan

Page 13: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

9

No. Sumber Risiko (Kegiatan

atau kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Kode Deskripsi Risiko

R40 Informasi perubahan terlambat diterima

R41 Layanan koneksi jaringan terganggu

R42 Sarpras tidak memadai

R43 Kapasitas SDM administrasi keuangan kurang

memadai.

12. Penyelenggaraan

administrasi BMN

R44 Pengguna BMN tidak melalui petugas BMN yang

ditunjuk (pinjam pakai)

R45 Pelaporan BMN tidak dikirim ke Petugas BMN Balai

13. Penyelenggaraan

Administrasi

Kepegawaian

R46 Adanya perubahan kebijakan/peraturan

R47 Informasi perubahan data pegawai terlambat diterima

R48 Layanan koneksi jaringan internet terganggu

R49 Data kepegawaian tidak valid dan lengkap

R50 Kapasitas SDM kurang atau tidak memadai.

14. Evaluasi dan Pelaporan

ke Sekretariat Ditjen, e-

monev DJA dan

Bappenas

R51 Kelengkapan data dan bahan evaluasi tidak memadai

R52 Layanan koneksi jaringan internet terganggu

R53 Laporan kegiatan dari seksi wilayah terlambat

diterima

R54 Update realisasi kegiatan tidak lancar

R55 Update realisasi anggaran tidak lancar

15. Penyelenggaraan SPIP R56 Mobilitas pegawai yang sangat tinggi mengakibatkan

pelaksanaan evaluasi mengalami kendala.

R57 Mobilitas Pimpinan yang sangat tinggi mengakibatkan

hasil pemantauan belum ditandatangani

R58 Area penyebaran pegawai cukup luas

16. Pengadaan Peralatan

Perkantoran

R59 Biaya tidak sesuai dengan Anggaran karena terjadi

perubahan harga

R60 Alat/barang tidak tersedia (habis)

17. Penanganan Pengaduan R61 Berkas pengaduan tidak ada

R62 Data pengaduan tidak lengkap

R63 Adanya penolakan dari masyarakat setempat/pemilik

usaha/terlapor

R64 Lokasi sulit dijangkau

R65 Kekurangan personil pelaksana verifikasi pengaduan

khususnya fungsional PPLH (kegiatan tertentu)

R66 Updating informasi data penanganan pengaduan tidak

lancar

R67 Pengadu belum menerima hasil tindak lanjut.

18. Penyelenggaraan

Pengawasan Izin

R68 Kurangnya fungsional PPLH (kegiatan tertentu)

R69 Adanya penolakan dari masyarakat setempat/pemilik

usaha

Page 14: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

10

No. Sumber Risiko (Kegiatan

atau kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Kode Deskripsi Risiko

R70 Minimnya informasi dan data perusahaan yang akan

diawasi (pra pengawasan)

R71 Belum adanya format baku (menyangkut redaksional)

yang disepakati menjadi muatan wajib BA.

R72 Updating informasi mengenai kegiatan pengawasan

masih sangat lambat.

R73 Belum adanya database mengenai kegiatan

pengawasan utamanya terhadap tindak lanjut.

R74 Data perusahaan yang akan diawasi belum update

(adanya perusahaan yang tidak beroperasi)

R75 Sarpras pengujian parameter insitu belum tersedia

R76 Kapasitas SDM (kewenangan) dalam pengambilan

contoh uji (sample) kurang memadai

R77 Kurangnya sarpras terkait pelaksanaan dan

pengolahan dan penyimpanan data (personal)

19. Pengumpulan Data dan

Bahan Keterangan

(Pulbaket)

R78 Kapasitas SDM belum memadai

R79 Adanya penolakan dari masyarakat setempat/pemilik

usaha dalam memberi keterangan

R80 Lokasi sulit dijangkau

R81 Data hasil kegiatan tidak sesuai dengan rencana

kegiatan atau target

R82 Updating data dari pelaksana tidak segera

disampaikan

R83 Sarpras belum memadai seperti: alat perekam

tersembunyi, kamera tersembunyi (spycam)

20. Penyampaian Bahan

Publikasi ke Media

R84 Isi siaran pers belum memadai /tidak lengkap (seperti

gambaryang kurang tajam/jelas)

R85 Belum adanya jaringan ke media sebagai mitra

publikasi.

R86 Admin Pusat belum menyetujui

R87 Jaringan internet terganggu

21. Penyusunan DUPAK R88 Pelaksana belum membuat DUPAK

R89 Hasil penilaian dari Tim penilai pusat lambat diterima

Setelah seluruh risiko teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan

risiko. Pemetaan risiko mencakup dua dimensi, yaitu sumber risiko dan letak terjadinya

risiko atau disebut wilayah risiko. Jika disajikan pada suatu matriks, maka sumber risiko

sebagai baris matriks sedangkan wilayah risiko sebagai kolom matriks. Peta risiko

disajikan dalam tabel 3 berikut:

Page 15: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

11

Tabel 3. Peta Risiko

Sumber Risiko

(Kegiatan atau kegiatan

lainnya)

Wilayah Risiko (letak terjadinya risiko)

Capaian

Kinerja

Neraca LRA

Kas Perse

diaan

Piutan

g

Aset

Tetap

Aset

Lain

Penda

patan Belanja

1. Pembayaran Gaji

dan Tunjangan. R1-R2 - - - - - - -

2. Penyediaan

operasional dan

pemeliharaan

kantor.

R3-R5 - - - - - - -

3. Pengumpulan data

dan informasi

(Puldasi) ancaman

dan gangguan

keamanan bidang

kehutanan

R6-R7 - - - - - - -

4. Penyelenggaraan

Operasi

Pengamanan Hutan

dan Peredaran

Hasil Hutan

R8-R16 - - - - - - -

5. Sosialisasi

Peraturan Tentang

Penegakan Hukum

LHK

R17-

R19 - - - - - - -

6. Latihan menembak R20-

R22 - - - - - - -

7. Pengadaan Sarana

dan Prasarana

Pengamanan LHK

- - - - R23-

R26 - - -

8. Pemeliharaan

Senjata Api - - - -

R27-

R28 - - -

9. Pengadaan dan

Pemeliharaan

Kendaraan

- - - - R29-

R34 - - -

10. Penyusunan

Dokumen Program

dan Anggaran

R35-

R37 - - - - - - -

11. Penyelenggaraan

Administrasi

Keuangan

-

R38-

R43

- - - - - -

12. Penyelenggaraan

administrasi BMN -

-

- -

R44-

R45 - - -

Page 16: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

12

Sumber Risiko

(Kegiatan atau kegiatan

lainnya)

Wilayah Risiko (letak terjadinya risiko)

Capaian

Kinerja

Neraca LRA

Kas Perse

diaan

Piutan

g

Aset

Tetap

Aset

Lain

Penda

patan Belanja

13. Penyelenggaraan

Administrasi

Kepegawaian

- - - - - - - R46-

R50

14. Evaluasi dan

Pelaporan ke

Sekretariat Ditjen,

e-monev DJA dan

Bappenas

R51-

R55 - - - - - - -

15. Penyelenggaraan

SPIP

R56-

R58 - - - - - - -

16. Pengadaan

Peralatan

Perkantoran

R59-

R60 - - - - - -

17. Penanganan

Pengaduan

R61-

R67 - - - - - - -

18. Penyelenggaraan

Pengawasan Izin

R68-

R77 - - - - - - -

19. Pengumpulan Data

dan Bahan

Keterangan

(Pulbaket)

R78-

R83 - - - - - - -

20. Penyampaian

Bahan Publikasi ke

Media

R84-

R87 - - - - - - -

21. Penilaian Dupak R88-

R89 - - - - - - -

Sebagaimana terlihat pada tabel, pemetaan risiko dimulai dengan penulisan kegiatan

dan/atau kegiatan lainnya pada kolom sumber risiko, dilanjutkan dengan

mengeksplorasi titik-titik kemungkinan terjadinya risiko pada wilayah risiko (kinerja

dan laporan keuangan). Pemetaan risiko pada wilayah risiko dilakukan pada seluruh

sumber risiko yang dimiliki Balai PPHLHK Wilayah Sumatera, yaitu pada setiap kegiatan

maupun kegiatan lainnya.

B. Analisis Risiko

Analisis risiko merupakan tahap lanjutan dari identifikasi risiko. Seluruh risiko

teridentifikasi harus dikaji lebih lanjut dalam rangka memilih dan menetapkan risiko-

risiko mana saja yang dinilai cukup Signifikan selanjutnya disebut risiko Signifikan.

Untuk dapat menetapkan apakah suatu risiko teridentifikasi dapat dikategorikan

Page 17: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

13

sebagai risiko Signifikan atau tidak, terlebih dahulu harus dibangun kriteria risiko

Signifikan. Jika suatu risiko teridentifikasi memenuhi kriteria dimaksud maka risiko

teridentifikasi itu ditetapkan menjadi risiko Signifikan.

Ada dua faktor yang memengaruhi tingkat Signifikan suatu risiko, yaitu: dampak risiko

terhadap ketercapaian tujuan kegiatan dan laporan keuangan, dan frekuensi munculnya

risiko. Resultante dari kedua faktor tersebut akan menentukan signifikan suatu risiko

teridentifikasi, seperti Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Pembobotan Risiko.

Frekuensi

munculnya

risiko

Nilai

Dampak risiko terhadap ketercapaian tujuan kegiatan

Tidak Berarti Kecil Sedang Besar Luar

Biasa/Bencana

1 2 3 4 5

Hampir Tidak

Pernah Terjadi 1 BR=1 BR=2 BR=3 BR=4 BR=5

Jarang Terjadi 2 BR=2 BR=4 BR=6 BR=8 BR=10

Mungkin Terjadi 3 BR=3 BR=6 BR=9 BR=12 BR=15

Sering Terjadi 4 BR=4 BR=8 BR=12 BR=16 BR=20

Hampir Pasti

Terjadi 5 BR=5 BR=10 BR=15 BR=20 BR=25

Suatu risiko teridentifikasi ditetapkan sebagai risiko signifikan, jika memiliki bobot

risiko bernilai 8 atau lebih. Untuk itu maka seluruh risiko teridentifikasi harus diukur

bobot risikonya dalam rangka memilih dan menetapkannya sebagai risiko signifikan.

Tabel 5. Hasil Penilaian Bobot atas Risiko Teridentifikasi

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan atau

kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Nilai *)

BR

Simpu

lan

**) FR DR

1. Pembayaran Gaji

dan Tunjangan

R1 Adanya penambahan dan

pengurangan pegawai 1 1 1 TS

R2

Data pendukung terlambat

diterima, seperti KGB dan SK

lainnya

2 3 6 TS

2.

Operasional dan

Pemeliharaan

Kantor

R3 Genset rusak pada saat

listrik padam 1 4 4 TS

R4 Terjadi pemadaman listrik

oleh PLN 2 2 4 TS

Page 18: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

14

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan atau

kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Nilai *)

BR

Simpu

lan

**) FR DR

R5 Layanan Telp./Fax/Internet

terputus 2 3 6 TS

3.

Pengumpulan data

dan informasi

(Puldasi) ancaman

dan gangguan

keamanan bidang

kehutanan

R6 Data dan informasi awal

belum lengkap 2 4 8 S

R7 Data hasil kegiatan tidak

sesuai dengan rencana atau

target 2 2 4 TS

4.

Operasi

Pengamanan

Hutan dan

Peredaran Hasil

Hutan & Operasi

Gabungan

R8 Kurangnya dukungan dari

pemangku kawasan 2 3 6 TS

R9 Kurangnya perlengkapan

komunikasi untuk di daerah

tertentu

2 3 6 TS

R10 Lokasi operasi sulit

dijangkau. 1 3 3 TS

R11 Adanya perlawanan dari

masyarakat

setempat/pemilik

usaha/tersangka.

2 3 6 TS

R12 SDM kurang cermat dan

tepat dalam menganalisa

situasi

3 3 9 S

R13 Target kegiatan tidak

tercapai 1 2 2 TS

R14 Kelancaran pembiayaan

kegiatan 1 2 2 TS

R15 Kendaraan operasional

kurang memadai 2 3 6 TS

R16 Kurangnya perlengkapan

personil 2 2 4 TS

5.

Sosialisasi

Peraturan

Tentang

Penegakan Hukum

LHK

R17 Narasumber yang

diharapkan tidak dapat hadir 1 2 2 TS

R18 Peserta yang hadir tidak

sesuai dengan target 1 2 2 TS

R19 Adanya kegiatan yang tidak

tercantum dalam anggaran 2 3 6 TS

6. Latihan

menembak

R20 Lapangan tempat latihan

tidak tersedia (full) 1 2 2 TS

R21 Alat dan bahan amunisi tidak

memadai/tidak cukup 1 2 2 TS

R22 Pembiayaan tidak sesuai 2 2 4 TS

Page 19: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

15

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan atau

kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Nilai *)

BR

Simpu

lan

**) FR DR

dengan ketersediaan

anggaran

7. Pengadaan Sarana

dan Prasarana

R23 Ketersediaan amunisi

senjata api tertentu tidak

tersedia

2 3 6 TS

R24 Kontrak terlambat

ditandatangani 2 3 6 TS

R25 Adanya perubahan pada

saat pelaksanaan kontrak 2 4 8 S

R26 Ketersediaan sarpras tidak

terdistribusi dengan baik. 3 2 6 TS

8. Pemeliharaan

Senjata Api

R27 Senjata sudah terlalu lama

sehingga beberapa bagian

mengalami kerusakan dan

aus

2 3 6 TS

R28 Kurangnya keahlian Personil

pemelihara senjata 2 3 6 TS

9.

Pengadaan dan

Pemeliharaan

Kendaraan

operasional

R29 Kendaraan tidak

ditempat/sedang dilapangan 2 3 6 TS

R30 Pengadaan suku cadang lama 3 2 6 TS

R31 Biaya pemeliharaan terlalu

mahal/tidak sesuai pagu

anggaran.

3 2 6 TS

R32 Ketersediaan kenderaan

untuk medan yang relatif

sulit (speedboat, mobil

double gardan), utamanya

untuk kegiatan intilijen dan

operasi

3 2 6 TS

R33 Kurangnya kendaraan untuk

mobilisasi pasukan (operasi) 3 2 6 TS

R34 Layanan jasa/servis

pemeliharaan tidak tersedia 3 2 6 TS

10.

Penyusunan

Dokumen

Program dan

Anggaran

R35 Anggaran berubah-

ubah/revisi karena adanya

perubahan

kebijakan/peraturan

1 2 2 TS

R36 Layanan koneksi jaringan

internet terganggu 1 2 2 TS

R37 Data usulan terlambat 1 2 2 TS

Page 20: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

16

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan atau

kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Nilai *)

BR

Simpu

lan

**) FR DR

diterima

11.

Penyelenggaraan

Administrasi

Keuangan

R38 Monitoring belum

dilaksanakan 2 3 6 TS

R39 Adanya perubahan

kebijakan/peraturan 1 2 2 TS

R40 Informasi perubahan

terlambat diterima 1 4 4 TS

R41 Layanan koneksi jaringan

terganggu 3 2 6 TS

R42 Sarpras tidak memadai 2 2 4 TS

R43 Kapasitas SDM administrasi

keuangan kurang memadai. 2 3 6 TS

12.

Penyelenggaraan

administrasi BMN

R44 Pengguna BMN tidak

melalui petugas BMN yang

ditunjuk (pinjam pakai)

4 2 8 S

R45 Pelaporan BMN tidak dikirim

ke Petugas BMN Balai 1 2 2 TS

13.

Penyelenggaraan

Administrasi

Kepegawaian

R46 Adanya perubahan

kebijakan/peraturan 1 2 2 TS

R47 Informasi perubahan data

pegawai terlambat diterima 2 3 6 TS

R48 Layanan koneksi server

terganggu 2 3 6 TS

R49 Data kepegawaian tidak valid

dan lengkap 2 3 6 TS

R50 Kapasitas SDM kurang atau

tidak memadai. 3 4 12 S

14.

Evaluasi dan

Pelaporan ke

Sekretariat Ditjen,

e-monev DJA dan

Bappenas

R51 Kelengkapan data dan

bahan evaluasi tidak

memadai

3 3 9 S

R52 Layanan koneksi jaringan

internet terganggu 1 4 4 TS

R53 Laporan kegiatan dari

seksi wilayah terlambat

diterima

4 3 12 S

R54 Update realisasi kegiatan

tidak lancar 4 3 12 S

R55 Update realisasi anggaran

tidak lancar 4 3 12 S

15. Penyelenggaraan R56 Mobilitas pegawai yang 3 2 6 TS

Page 21: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

17

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan atau

kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Nilai *)

BR

Simpu

lan

**) FR DR

SPIP sangat tinggi mengakibatkan

pelaksanaan evaluasi

mengalami kendala.

R57 Mobilitas Pimpinan yang

sangat tinggi mengakibatkan

hasil pemantauan belum

ditandatangani

3 2 6 TS

R58 Area penyebaran pegawai

cukup luas 3 3 9 S

16.

Pengadaan

Peralatan

Perkantoran

R59 Biaya tidak sesuai dengan

Anggaran karena terjadi

perubahan harga

2 3 6 TS

R60 Alat/barang tidak tersedia

(habis) 2 3 6 TS

17. Penanganan

Pengaduan

R61 Berkas pengaduan tidak ada 2 3 6 TS

R62 Data pengaduan tidak

lengkap 3 3 9 S

R63 Adanya penolakan dari

masyarakat

setempat/pemilik

usaha/terlapor

2 3 6 TS

R64 Lokasi sulit dijangkau 2 3 6 TS

R65 Kekurangan personil

pelaksana verifikasi

pengaduan khususnya

fungsional PPLH (kegiatan

tertentu)

3 2 6 TS

R66 Updating informasi data

penanganan pengaduan

tidak lancar

3 3 9 S

R67 Pengadu belum menerima

hasil tindak lanjut. 3 2 6 TS

18. Penyelenggaraan

Pengawasan Izin

R68 Kurangnya fungsional PPLH

(kegiatan tertentu) 2 3 6 TS

R69 Adanya penolakan dari

masyarakat

setempat/pemilik usaha

1 3 3 TS

R70 Minimnya informasi dan data

perusahaan yang akan

diawasi (pra pengawasan)

3 2 6 TS

Page 22: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

18

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan atau

kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Nilai *)

BR

Simpu

lan

**) FR DR

R71 Belum adanya format baku

(menyangkut redaksional)

yang disepakati menjadi

muatan wajib BA.

3 2 6 TS

R72 Updating informasi

mengenai kegiatan

pengawasan masih sangat

lambat.

3 3 9 S

R73 Belum adanya database

mengenai kegiatan

pengawasan utamanya

terhadap tindak lanjut.

2 3 6 TS

R74 Data perusahaan yang akan

diawasi belum update

(adanya perusahaan yang

tidak beroperasi)

3 2 6 TS

R75 Sarpras pengujian parameter

insitu belum tersedia 2 2 4 TS

R76 Kapasitas SDM

(kewenangan) dalam

pengambilan contoh uji

(sample) kurang memadai

3 2 6 TS

R77 Kurangnya sarpras terkait

pelaksanaan dan

pengolahan dan

penyimpanan data

pengawasan (personal)

2 4 8 S

19.

Pengumpulan

Data dan Bahan

Keterangan

(Pulbaket)

R78 Kapasitas SDM belum

memadai 2 3 6 TS

R79 Adanya penolakan dari

masyarakat

setempat/pemilik usaha

dalam memberi keterangan

1 3 2 TS

R80 Lokasi sulit dijangkau 2 3 6 TS

R81 Data hasil kegiatan tidak

sesuai dengan rencana

kegiatan atau target

2 2 4 TS

R82 Updating data dari pelaksana

tidak segera disampaikan 3 2 6 TS

R83 Sarpras belum memadai

seperti: alat perekam 2 3 6 TS

Page 23: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

19

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan atau

kegiatan lainnya)

Risiko Teridentifikasi

Nilai *)

BR

Simpu

lan

**) FR DR

tersembunyi, kamera

tersembunyi (spycam)

20.

Penyampaian

Bahan Publikasi

ke Media

R84 Isi siaran pers belum

memadai /tidak lengkap

(seperti gambaryang

kurang tajam/jelas)

4 3 12 S

R85 Belum adanya jaringan ke

media sebagai mitra

publikasi.

2 3 6 TS

R86 Admin Pusat belum

menyetujui 2 3 6 TS

R87 Jaringan internet terganggu 2 3 6 TS

21.

Penyusunan dan

penilaian DUPAK

R88 Pelaksana belum membuat

DUPAK 2 3 6 TS

R89 Hasil penilaian dari Tim

penilai pusat lambat

diterima

3 4 12 S

*) FR : frekuensi terjadinya risiko; DR : dampak risiko; BR : bobot risiko

**) Diisi dengan pilihan: Signifikan (S) atau Tidak Signifikan (TS). Suatu risiko teridentifikasi dapat

ditetapkan sebagai risiko S jika memiliki BR bernilai 8 atau lebih.

Dari tabel 5 di atas diperoleh 16 (enam belas) risiko signifikan atau memiliki Bobot

Risiko (BR) bernilai 8 atau lebih, yang disajikan dalam tabel 6.

Tabel 6 Rekapitulasi Risiko Signifikan

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan dan Kegiatan

Lainnya)

Tujuan Kegiatan *) Risiko Signifikan **)

1.

Pengumpulan data dan

informasi (Puldasi)

ancaman dan gangguan

keamanan bidang

kehutanan

Mengumpulkan data

dan informasi terkait

ancaman dan gangguan

keamanan bidang

kehutanan

Data dan informasi awal belum

lengkap

2.

Operasi Pengamanan

Hutan dan Peredaran

Hasil Hutan & Operasi

Gabungan

Menyelamatkan sumber

daya alam hayati berupa

hutan dan hasilnya.

SDM kurang cermat dan tepat

dalam menganalisa situasi

3. Pengadaan Sarana dan

Prasarana Tersedianya sarpras

Adanya perubahan pada saat

pelaksanaan kontrak

4. Penyelenggaraan BMN teradministrasi Pengguna BMN tidak melalui

Page 24: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

20

No. Sumber Risiko

(Kegiatan dan Kegiatan

Lainnya)

Tujuan Kegiatan *) Risiko Signifikan **)

Administrasi BMN dengan baik petugas BMN yang ditunjuk

(pinjam pakai)

5.

Penyelenggaraan

Administrasi

Kepegawaian

Data kepegawaian

teradministrasi dengan

baik.

Kapasitas SDM kepegawaian

kurang atau tidak memadai.

6.

Evaluasi dan Pelaporan ke

Sekretariat Ditjen, e-

monev DJA dan Bappenas

Tercapainya

penyampaian laporan

kegiatan

Kelengkapan data dan bahan

evaluasi tidak memadai

Laporan kegiatan dari seksi

wilayah terlambat diterima

Update realisasi kegiatan tidak

lancar

Update realisasi anggaran tidak

lancar

7. Penyelenggaraan SPIP Tercapainya tujuan

penyelenggaraan SPIP

Area penyebaran pegawai cukup

luas

8. Penanganan Pengaduan

Terlaksananya

penanganan pengaduan

yang diterima

Data pengaduan tidak lengkap

Updating informasi data

penanganan pengaduan tidak

lancar

9. Penyelenggaraan

Pengawasan Izin

Terlaksananya

pengawasan terhadap

ketaatan

penanggungjawab

usaha dan atau kegiatan

Updating informasi mengenai

kegiatan pengawasan masih sangat

lambat.

Kurangnya sarpras terkait

pelaksanaan dan pengolahan dan

penyimpanan data pengawasan

(personal)

10. Penyampaian Bahan

Publikasi ke Media

Terpublikasikannya

informasi pelaksanaan

kegiatan

Isi siaran pers belum memadai

/tidak lengkap (seperti gambar

yang kurang tajam/jelas)

Admin Pusat belum menyetujui

11. Penyusunan dan penilaian

DUPAK

DUPAK yang disusun

dapat dinilai

Hasil penilaian dari Tim penilai

pusat lambat diterima

*) Diisi sesuai dengan yang ditentukan.

**) Diisi dengan risiko-risiko yang telah ditetapkan sebagai risiko Signifikan.

Page 25: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

21

BAB IV

RENCANA KEGIATAN PENGENDALIAN

Kegiatan pengendalian akan dilaksanakan selama satu tahun untuk setiap risiko

Signifikan yang telah ditetapkan pada tabel 6. Kegiatan pengendalian yang dirumuskan

pada dasarnya mencakup dua hal, yaitu (1) kebijakan pengendalian dan (2) prosedur

pengendalian tentang bagaimana cara melakukan kebijakan itu, atau yang disebut

dengan SOP pengendalian.

Berdasarkan hasil penilaian risiko sebagaimana diuraikan pada BAB III, selanjutnya

disiapkan Rencana Kegiatan Pengendalian seperti berikut:

Tabel 7. Rencana Kegiatan pengendalian

No. Risiko Signifikan **)

Aktivitas/Tindakan Pengendalian Penanggung

Jawab Kebijakan Pengendalian Prosedur

Pengendalian

1. Data dan informasi awal

belum lengkap.

Mengupayakan

kelengkapan data dan

informasi awal

SOP

Pengendalian

Nomor 1

Kepala Seksi

Wilayah

2.

SDM kurang cermat dan

tepat dalam menganalisa

situasi.

Mengupayakan SDM lebih

cermat dan tepat dalam

menganalisa situasi

SOP

Pengendalian

Nomor 2

Kepala Seksi

Wilayah

3. Adanya perubahan pada

saat pelaksanaan kontrak

Mengupayakan perubahan

kontrak segera dilakukan

SOP

Pengendalian

Nomor 3

Kasubag TU

4.

Pengguna BMN tidak

melalui petugas BMN

yang ditunjuk (pinjam

pakai)

Mengupayakan pengguna

BMN melapor sesuai

dengan ketentuan

SOP

Pengendalian

Nomor 4

Kepala Seksi

Wilayah/Kasu

bag TU

5.

Kapasitas SDM

kepegawaian kurang

atau tidak memadai.

Mengupayakan SDM

kepegawaian memadai

SOP

Pengendalian

Nomor 5

Kasubag TU

6.

Kelengkapan data dan

bahan evaluasi tidak

memadai

Mengupayakan data dan

bahan evaluasi memadai

SOP

Pengendalian

Nomor 6

Kepala Seksi

Wilayah/PPK

7.

Laporan kegiatan dari

seksi wilayah terlambat

diterima

Mengupayakan laporan

kegiatan dari seksi wilayah

diterima tepat waktu

SOP

Pengendalian

Nomor 7

Kepala Seksi

Wilayah

8.

Update realisasi kegiatan

tidak lancar

Mengupayakan realisasi

kegiatan ter-update dengan

lancar

SOP

Pengendalian

Nomor 8

Kepala seksi

wilayah

9. Update realisasi

anggaran tidak lancar

Mengupayakan realisasi

anggaran ter-update

SOP

Pengendalian Kasubag TU

Page 26: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

22

No. Risiko Signifikan **) Aktivitas/Tindakan Pengendalian Penanggung

Jawab dengan lancar Nomor 9

10. Area penyebaran

pegawai cukup luas

Mengupayakan pelibatan

koordinator dan kepala

unit

SOP

Pengendalian

Nomor 10

Kepala seksi

wilayah

11. Data pengaduan tidak

lengkap

Mengupayakan data

pengaduan lengkap

SOP

Pengendalian

Nomor 11

Kepala seksi

wilayah

/Kasubag TU

12.

Updating informasi data

penanganan pengaduan

tidak lancar

Mengupayakan informasi

data penanganan

pengaduan ter-update

dengan lancar

SOP

Pengendalian

Nomor 12

Kepala seksi

wilayah

/Kasubag TU

13.

Updating informasi

mengenai kegiatan

pengawasan masih

sangat lambat.

Mengupayakan informasi

mengenai kegiatan

pengawasan ter-update

dengan cepat

SOP

Pengendalian

Nomor 13

Kepala seksi

wilayah

/Kasubag TU

14.

Kurangnya sarpras

terkait pelaksanaan dan

pengolahan dan

penyimpanan data

pengawasan (personal)

Mengupayakan tersedianya

sarpras terkait pelaksanaan

dan pengolahan dan

penyimpanan data

pengawasan (personal)

SOP

Pengendalian

Nomor 14

Kasubag TU

15.

Isi siaran pers belum

memadai /tidak lengkap

(seperti gambar yang

kurang tajam/jelas)

Mengupayakan isi siaran

pers memadai/lengkap

(gambar tajam/jelas)

SOP

Pengendalian

Nomor 15

Kepala seksi

wilayah/

Kasubag TU

16.

Hasil penilaian dari Tim

penilai pusat lambat

diterima

Mengupayakan Tim Penilai

segera menyampaikan

HAPAK/PAK

SOP

Pengendalian

Nomor 16

Kasubag TU

Page 27: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

23

BAB V

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Tahap keempat dalam penyusunan desain penyelenggaraan SPIP adalah merumuskan

rencana aktivitas yang terkait dengan informasi dan komunikasi yang menunjang

terselenggaranya sistem pengendalian intern. Dengan dikomunikasikannya desain

penyelenggaraan SPIP beserta SOP-SOP pengendaliannya, maka para pegawai

diharapkan akan mengetahui peran dirinya dalam penyelenggaraan sistem

pengendalian intern di instansinya. Atau dengan kata lain, para pegawai diharapkan akan dapat mengetahui tentang “siapa harus melakukan apa, dengan prosedur bagaimana”. Aktivitas informasi dan komunikasi dalam rangka penyelenggaraan SPIP selama satu

tahun yang akan dilakukan Balai PPHLHK wilayah Sumatera disajikan dalam tabel 8

sebagai berikut:

Tabel 8. Informasi dan Komunikasi terkait Penyelenggaraan SPIP

No. Tindakan yang akan diambil Waktu Pelaksanaan

1. Evaluasi dan Penyusunan Desain SPIP Januari

2. Sosialisasi Desain SPIP Pebruari

3. Pemantauan penyelenggaraan SPIP Setiap Triwulan (Maret, Juni,

September dan Desember)

4. Rapat triwulan evaluasi penyelenggaraan SPIP

Setiap Triwulan setelah

pemantauan

penyelenggaraan SPIP

5.

Pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pengendalian intern kepada Direktur Jenderal PHLHK

dan Inspektorat Jenderal KLHK.

Setiap Triwulan dan Tahunan

Page 28: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

24

BAB VI

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan SPIP, maka perlu dilakukan

pemantauan dan evaluasi atas penyelenggaraan SPIP secara berkala. Pemantauan

pengendalian intern bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern di

suatu satker telah berjalan sesuai dengan yang telah dirancang di dalam desain

penyelenggaraan SPIP. Pemantauan dilaksanakan secara triwulanan.

Hasil pemantauan setiap triwulan direkapitulasi untuk mendapatkan hasil evaluasi

selama satu tahun, yang digunakan antara lain untuk bahan perbaikan dalam

penyelenggaraan SPIP tahun berikutnya.

Pemantauan/evaluasi ini menjadi tanggung jawab manajemen dan penanggung jawab

kegiatan, sedangkan satgas dapat membantu dalam menyusun rekapitulasinya.

Tabel 9. Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan SPIP

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan /Kegiatan

lainnya

Kebijakan Pengendalian Hasil

Pantauan Kendala

Tindakan

Perbaikan

1 2 3 4 5 6

1.

Pengumpulan data

dan informasi

(Puldasi) ancaman

dan gangguan

keamanan bidang

kehutanan

Mengupayakan

kelengkapan data dan

informasi awal

2.

Operasi Pengamanan

Hutan dan Peredaran

Hasil Hutan & Operasi

Gabungan

Mengupayakan SDM

lebih cermat dan tepat

dalam menganalisa

situasi

3. Pengadaan Sarana

dan Prasarana

Mengupayakan

perubahan kontrak

segera dilakukan

4. Penyelenggaraan

Administrasi BMN

Mengupayakan

pengguna BMN melapor

sesuai dengan ketentuan

5.

Penyelenggaraan

Administrasi

Kepegawaian

Mengupayakan SDM

kepegawaian memadai

6.

Evaluasi dan

Pelaporan ke

Sekretariat Ditjen, e-

Mengupayakan data dan

bahan evaluasi memadai

Mengupayakan laporan

Page 29: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker

Desain Penyelenggaraan SPIP 2020 Balai PPHLHK Wilayah Sumatera

25

No.

Sumber Risiko

(Kegiatan /Kegiatan

lainnya

Kebijakan Pengendalian Hasil

Pantauan Kendala

Tindakan

Perbaikan

1 2 3 4 5 6

monev DJA dan

Bappenas

kegiatan dari seksi

wilayah diterima tepat

waktu

Mengupayakan realisasi

kegiatan ter-update

dengan lancar

Mengupayakan realisasi

anggaran ter-update

dengan lancar

7. Penyelenggaraan SPIP

Mengupayakan

pelibatan koordinator

dan kepala unit

8. Penanganan

Pengaduan

Mengupayakan data

pengaduan lengkap

Mengupayakan

informasi data

penanganan pengaduan

ter-update dengan

lancar

9. Penyelenggaraan

Pengawasan Izin

Mengupayakan

informasi mengenai

kegiatan pengawasan

ter-update dengan cepat

Mengupayakan

tersedianya sarpras

terkait pelaksanaan dan

pengolahan dan

penyimpanan data

pengawasan (personal)

10. Penyampaian Bahan

Publikasi ke Media

Mengupayakan isi siaran

pers memadai/lengkap

(gambar tajam/jelas)

11. Penyusunan dan

penilaian DUPAK

Mengupayakan Tim

Penilai segera

menyampaikan

HAPAK/PAK

Kol 2: Nama kegiatan/kegiatan lainnya sesuai desain penyelenggaraan SPIP

Kol 3: Kebijakan pengendalian sesuai dengan yang tercantum pada desain penyelenggaraan SPIP

Kol 4: diisi dengan pilihan nilai : E (efektif), CE (cukup efektif), atau KE (kurang efektif)

Kol 5: diisi kendala yang ada secara ringkas, jika kolom 4 berisi CE atau KE

Kol 6: diisi tindakan perbaikan yang telah atau akan dilakukan jika kolom 4 berisi CE atau KE

Page 30: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 31: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 32: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 33: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 34: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 35: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 36: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 37: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 38: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 39: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 40: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 41: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 42: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 43: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 44: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker
Page 45: DESAIN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN …gakkum.menlhk.go.id/assets/info-publik/SPIP_BPPH...pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja. Cukup -- c. Apakah unsur pimpinan satker