desain pengembangan
DESCRIPTION
R & DTRANSCRIPT
Potensi dan Masalah Validasi desain
Produksi Masal
Pengumpulan Data Desain Produk
Revisi DesainUji coba ProdukRevisi ProdukUji coba Pemakaian
Revisi Produk
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Metode Penelitian dan Pengembangan
Menurut Sugiyono (2014), metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa
inggrisnya Research and Developmentadalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan mengkaji keefektifan produk tersebut. Penelitian tersebut
bersifat analisis kebutuhan agar berfungsi di masyarakat luas, sehingga diperlukan pengujian
keefektifan produk tersebut.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah langkah dari
dasar metode Research and Development (R&D) itu sendiri yang dapat dijelaskan dalam
Sugiyono (2014) sebagai berikut:
Gambar 2.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D)
Adapun setiap langkahnya dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Potensi dan Masalah
Penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah yang harus ditunjukkan dengan
data empirik yang tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan peneltian
orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang
masih up to date.
2. Pengumpulan Data
Langkah selanjutnya adalah pengumpulan berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut dan diperlukan suatu metode tertentu yang disesuaikan dengan permasalahannya.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan dengan lebih
efisien dan efektif. Sehingga rancangan produk baru dibuat berdasarkan penilain terhadap
sistem kerja lama dan harus mengkaji referensi agar menghasilkan desain produk baru
yang lengkap dengan spesifiknya sesuai dengan indikator sistem kerja yang baik.
4. Validasi Desain
Merupakan proses menilai rancangan produk, dalam hal ini rancangan secara rasional
akan lebih baik dan efektif dari yang lama atau tidak. Validasi dilakukan oleh beberapa
pakar yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut sampai ditemukan desain
yang layak beserta unggulannya.
5. Revisi Desain
Setelah divalidasi, maka dilakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan
oleh pakar yang menilai. Perbaikan dilakukan oleh peneliti.
6. Uji Coba Produk
Desain yang telah diperbaiki kemudian diuji coba pada sampel yang terbatas melalui
eksperimen, yaitu membandingkan keadaan sebelum dan sesudah memakai sitem baru
atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetep menggunakan sistem lama.
7. Revisi Produk
Produk yang telah diuji coba dianalisa dan dilakukan revisi setelah diperoleh kelemahan-
kelemahannya agar diperoleh desain produk yang lebih baik pada pertemuan berikutnya.
Revisi produk juga berdasarkan hasil analisis statistik yang empirik sebagai pengambilan
keputusan dalam perbaikan.
8. Uji Coba Pemakaian
Uji coba berikutnya dilakukan apabila hasil yang diperoleh belum tercapai. Apabila
sudah berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya dapat
langsung dijadika prodak yang layak untuk digunakan ke lingkup yang lebih luas.
9. Revisi Produk
Perbaikan produk hanya dilakukan apabila masih terdapat kekurangan dan kelemahan
pada produk.
10. Produksi
Pembuatan produk yang selanjutnya dibuat apabila produk sudah lebih baik dan efektif
sesuai dengan hasil yang ingin dicapai.
Potensi dan MasalahPengumpulan Data
Study lapangan wawancara dan kuesioner yang dianalisa secara deskriptif.
Heterogenitas kem
ampuan sisw
a mengham
bat proses tercapainya tujuan pembelajaran
Study literatur pengem
bangan model pem
balajaran
Val
idas
i des
ain
Desain Produk Draf Desain Model Pembelajaran Leader-TRACE (Training, Action, Evaluation)
Penyusunan Instrum
en Pengem
bangan Model
Validasi desain prodak oleh A
hli
Revisi DesainUji coba Produk
Pengujian Model Pembelajaran Leader-TRACE secara Quasi Eksperimen
Evaluasi dan analisis K
elemahan
Revisi P
roduk Model L
eader-TR
AC
E
Revisi Produk
Uji
cob
a P
emak
aian
Siklus selanjutnya uji Model Pembelajaran Leader-TRACE
Evaluasi dan P
enyempurnaan M
odel Leader-T
RA
CE
Hasil Belum Tercapai
Final Model Pembelajaran Leader-TRACE (Training, Action, Evaluation)
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan adalan desain Research and Development.
Adapun langkah-langkah pengembangan setelah dimodifikasi sesuai dengan penelitian
pengembangan model pembelajaran Leader-TRACE adalah sebagai berikut.
Gambar 3.1 Tahap Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Model Pembelajaran Leader-TRACE (Training, Action, Evaluation)
O1
O2
Xo
Bagan tahap kegiatan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap Potensi dan Masalah serta Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan observasi dan pengumpulan data melalui wawancara dan
penyebaran kuesioner pada 10 guru IPA dan 20 siswa SMP. Diperoleh data berupa cara
mengajar guru dan belajar siswa yang dapat disimpulkan bahwa heterogenitas
kemampuan siswa di kelas dapat menghambat dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Pengumpulan data juga dilakukan melalui studi literatur mengenai pengembangan model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dengan tujuan meminimalkan
heterogenitas kemampuan belajar siswa dalam suatu kelas.
2. Desain Produk dan Validasi Desain
Tahap selanjutnya adalah membuat draf produk berupa desain yang dikemas
dalam pengembagan model pembalajaran Leader-TRACE. Draf tersebut dibuat beserta
instrumen yang dibutuhkan untuk selanjutnya dapat divalidasi oleh para ahli di bidang
model pembelajaran, yakni 2 dosen dan 1 guru yang telah tersertifikasi.
3. Uji Coba Produk dan Revisi Desain
Setelah dinyatakan valid, desain layak diuji coba ke sekolah menengah pada kelas
yang dinyatakan guru memiliki heterogenitas, dalam penelitian ini diambil berdasarkan
kemampuan IPA. Penelitian dilakukan secara quasi eksperimen dengan desain penelitian
before-after, yakni eksperimen dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah
memakai sistem baru beserta metode Single one shot Case Study atau kegiatan
melakukan treatment dan observasi dalam satu tindakan sekaligus.
Gambar 3.2 Desain Eksperimen before-after. O1 nilai sebelum treatment dan O2 nilai
setelah treatment dengan Xo adalah kegiatan treatment beserta observasi
hasil penerapnya.
Pada akhir pelaksanaan, dilakukan evaluasi dari segala aspek baik guru, perangkat
pembelajaran, maupun proses belajar siswa kemudian dianalisis kelemahannya untuk
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
4. Uji Coba Pemakaian dan Revisi Produk pada Siklus Selanjutnya
Siklus berikutnya dilakukan untuk melakukan perbaikan atau melihat besar
keajegkan apabila sudah diperoleh hasil yang ingin dicapai. Evaluasi dilakukan sebagai
dasar untuk revisi penyempurnaan produk. Tahap ini dapat dilakukan kembali apabila
diperlukan jika belum didapatkan hasil yang diinginkan.
5. Final Model Pembelajaran Leader-TRACE (Training, Action, Evaluation)
Setelah hasil dianggap sesuai dengan standar yang ingin dicapai, yakni
heterogenitas kemampuan siswa dikelas jauh berkurang, maka telah diperoleh bentuk
produk final model pembelajaran Leader-TRACE yang dapat diterapkan pada
pembelajaran lainnya. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana
karakteristik, validitas dan reliabilitas model pembelajaran Leader-TRACE (Training,
Action, Evaluation), adapun ada tidaknya rencana untuk tahap produksi masal akan
dipertimbangkan selanjutnya.