desain pengembangan

8
Potensi dan Masalah Validasi desain Produksi Masal Pengumpulan Data Desain Produk Revisi Desain Uji coba Produk Revisi Produk Uji coba Pemakaian Revisi Produk BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Metode Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono (2014), metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan mengkaji keefektifan produk tersebut. Penelitian tersebut bersifat analisis kebutuhan agar berfungsi di masyarakat luas, sehingga diperlukan pengujian keefektifan produk tersebut. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah langkah dari dasar metode Research and Development (R&D) itu sendiri yang dapat dijelaskan dalam Sugiyono (2014) sebagai berikut: Gambar 2.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D)

Upload: na

Post on 01-Feb-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

R & D

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Pengembangan

Potensi dan Masalah Validasi desain

Produksi Masal

Pengumpulan Data Desain Produk

Revisi DesainUji coba ProdukRevisi ProdukUji coba Pemakaian

Revisi Produk

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Metode Penelitian dan Pengembangan

Menurut Sugiyono (2014), metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

inggrisnya Research and Developmentadalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan mengkaji keefektifan produk tersebut. Penelitian tersebut

bersifat analisis kebutuhan agar berfungsi di masyarakat luas, sehingga diperlukan pengujian

keefektifan produk tersebut.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah langkah dari

dasar metode Research and Development (R&D) itu sendiri yang dapat dijelaskan dalam

Sugiyono (2014) sebagai berikut:

Gambar 2.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D)

Adapun setiap langkahnya dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Potensi dan Masalah

Penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah yang harus ditunjukkan dengan

data empirik yang tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan peneltian

orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang

masih up to date.

Page 2: Desain Pengembangan

2. Pengumpulan Data

Langkah selanjutnya adalah pengumpulan berbagai informasi yang dapat digunakan

sebagai bahan perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah

tersebut dan diperlukan suatu metode tertentu yang disesuaikan dengan permasalahannya.

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan dengan lebih

efisien dan efektif. Sehingga rancangan produk baru dibuat berdasarkan penilain terhadap

sistem kerja lama dan harus mengkaji referensi agar menghasilkan desain produk baru

yang lengkap dengan spesifiknya sesuai dengan indikator sistem kerja yang baik.

4. Validasi Desain

Merupakan proses menilai rancangan produk, dalam hal ini rancangan secara rasional

akan lebih baik dan efektif dari yang lama atau tidak. Validasi dilakukan oleh beberapa

pakar yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut sampai ditemukan desain

yang layak beserta unggulannya.

5. Revisi Desain

Setelah divalidasi, maka dilakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan

oleh pakar yang menilai. Perbaikan dilakukan oleh peneliti.

6. Uji Coba Produk

Desain yang telah diperbaiki kemudian diuji coba pada sampel yang terbatas melalui

eksperimen, yaitu membandingkan keadaan sebelum dan sesudah memakai sitem baru

atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetep menggunakan sistem lama.

7. Revisi Produk

Produk yang telah diuji coba dianalisa dan dilakukan revisi setelah diperoleh kelemahan-

kelemahannya agar diperoleh desain produk yang lebih baik pada pertemuan berikutnya.

Revisi produk juga berdasarkan hasil analisis statistik yang empirik sebagai pengambilan

keputusan dalam perbaikan.

8. Uji Coba Pemakaian

Uji coba berikutnya dilakukan apabila hasil yang diperoleh belum tercapai. Apabila

sudah berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya dapat

langsung dijadika prodak yang layak untuk digunakan ke lingkup yang lebih luas.

Page 3: Desain Pengembangan

9. Revisi Produk

Perbaikan produk hanya dilakukan apabila masih terdapat kekurangan dan kelemahan

pada produk.

10. Produksi

Pembuatan produk yang selanjutnya dibuat apabila produk sudah lebih baik dan efektif

sesuai dengan hasil yang ingin dicapai.

Page 4: Desain Pengembangan

Potensi dan MasalahPengumpulan Data

Study lapangan wawancara dan kuesioner yang dianalisa secara deskriptif.

Heterogenitas kem

ampuan sisw

a mengham

bat proses tercapainya tujuan pembelajaran

Study literatur pengem

bangan model pem

balajaran

Val

idas

i des

ain

Desain Produk Draf Desain Model Pembelajaran Leader-TRACE (Training, Action, Evaluation)

Penyusunan Instrum

en Pengem

bangan Model

Validasi desain prodak oleh A

hli

Revisi DesainUji coba Produk

Pengujian Model Pembelajaran Leader-TRACE secara Quasi Eksperimen

Evaluasi dan analisis K

elemahan

Revisi P

roduk Model L

eader-TR

AC

E

Revisi Produk

Uji

cob

a P

emak

aian

Siklus selanjutnya uji Model Pembelajaran Leader-TRACE

Evaluasi dan P

enyempurnaan M

odel Leader-T

RA

CE

Hasil Belum Tercapai

Final Model Pembelajaran Leader-TRACE (Training, Action, Evaluation)

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan adalan desain Research and Development.

Adapun langkah-langkah pengembangan setelah dimodifikasi sesuai dengan penelitian

pengembangan model pembelajaran Leader-TRACE adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Tahap Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Model Pembelajaran Leader-TRACE (Training, Action, Evaluation)

Page 5: Desain Pengembangan

O1

O2

Xo

Bagan tahap kegiatan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tahap Potensi dan Masalah serta Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan observasi dan pengumpulan data melalui wawancara dan

penyebaran kuesioner pada 10 guru IPA dan 20 siswa SMP. Diperoleh data berupa cara

mengajar guru dan belajar siswa yang dapat disimpulkan bahwa heterogenitas

kemampuan siswa di kelas dapat menghambat dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Pengumpulan data juga dilakukan melalui studi literatur mengenai pengembangan model

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dengan tujuan meminimalkan

heterogenitas kemampuan belajar siswa dalam suatu kelas.

2. Desain Produk dan Validasi Desain

Tahap selanjutnya adalah membuat draf produk berupa desain yang dikemas

dalam pengembagan model pembalajaran Leader-TRACE. Draf tersebut dibuat beserta

instrumen yang dibutuhkan untuk selanjutnya dapat divalidasi oleh para ahli di bidang

model pembelajaran, yakni 2 dosen dan 1 guru yang telah tersertifikasi.

3. Uji Coba Produk dan Revisi Desain

Setelah dinyatakan valid, desain layak diuji coba ke sekolah menengah pada kelas

yang dinyatakan guru memiliki heterogenitas, dalam penelitian ini diambil berdasarkan

kemampuan IPA. Penelitian dilakukan secara quasi eksperimen dengan desain penelitian

before-after, yakni eksperimen dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah

memakai sistem baru beserta metode Single one shot Case Study atau kegiatan

melakukan treatment dan observasi dalam satu tindakan sekaligus.

Gambar 3.2 Desain Eksperimen before-after. O1 nilai sebelum treatment dan O2 nilai

setelah treatment dengan Xo adalah kegiatan treatment beserta observasi

hasil penerapnya.

Pada akhir pelaksanaan, dilakukan evaluasi dari segala aspek baik guru, perangkat

pembelajaran, maupun proses belajar siswa kemudian dianalisis kelemahannya untuk

dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

4. Uji Coba Pemakaian dan Revisi Produk pada Siklus Selanjutnya

Page 6: Desain Pengembangan

Siklus berikutnya dilakukan untuk melakukan perbaikan atau melihat besar

keajegkan apabila sudah diperoleh hasil yang ingin dicapai. Evaluasi dilakukan sebagai

dasar untuk revisi penyempurnaan produk. Tahap ini dapat dilakukan kembali apabila

diperlukan jika belum didapatkan hasil yang diinginkan.

5. Final Model Pembelajaran Leader-TRACE (Training, Action, Evaluation)

Setelah hasil dianggap sesuai dengan standar yang ingin dicapai, yakni

heterogenitas kemampuan siswa dikelas jauh berkurang, maka telah diperoleh bentuk

produk final model pembelajaran Leader-TRACE yang dapat diterapkan pada

pembelajaran lainnya. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana

karakteristik, validitas dan reliabilitas model pembelajaran Leader-TRACE (Training,

Action, Evaluation), adapun ada tidaknya rencana untuk tahap produksi masal akan

dipertimbangkan selanjutnya.