desain media pembelajaran biologi berbasis video …

104
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS VIDEO PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN UNTUK SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI Oleh RIWANDA CITHA LARASATI NIM. TB. 131 120 PRODI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 24-Mar-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS

VIDEO PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN UNTUK

SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS

SKRIPSI

Oleh

RIWANDA CITHA LARASATI

NIM. TB. 131 120

PRODI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS

VIDEO PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN UNTUK

SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) Pada Program Studi Tadris Biologi

Oleh

RIWANDA CITHA LARASATI

NIM. TB. 131 120

PRODI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dan sholawat beserta salam tak lupa dipanjatkan untuk

Nabi Besar Muhammad SAW.

Atas dukungan dan do‟a orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat

dirampungkan dengan baik. Dan dengan segenap kerendahan dan kebanggaan

hati, saya persembahkan dan saya hadiahkan karya ini kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda (A.F. Buana) yang telah berperan

penting dalam hidup saya, mengasuh, mendidik, memberikan materi serta

do‟a yang tiada hentinya. Dan untuk sosok yang tak pernah tergantikan, Alm.

Ibunda (Fadiah), meskipun beliau tak dapat berada disisi saya selama saya

menyelesaikan skripsi ini tetapi karna beliau lah saya bisa sampai dititik ini.

2. Adikku tersayang (Riwanda Citha Atira) yang selalu menjadi penyemangat.

3. Nenek, Bibi, Paman, dan Sepupu tersayang yang selalu menyemangati dan

mendo‟akan.

4. Sahabat-sahabatku tersayang (Ria, Winda, Mira, Nurul, Ina, dan Tiwi) yang

selalu menyemangati, menemani dan mendo‟akan. Terima kasih untuk semua

kenangan manis semasa kuliah, semoga kita sukses dan menemukan

kebahagiaan kita masing-masing.

5. Almamater tercinta UIN STS Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

MOTTO

ن كل زوجم كريم ا م يه ا ف ن ت ب ن ل الرض كم أ روا إ ول ي أ

﴿ الشعراء:﴾٧Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya

kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS.

As Syu‟ara: 7)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini dalam keadaan sehat wal‟afiat. Sholawat beserta salam tak lupa dipanjatkan

untuk Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam

kebodohan menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang

kita rasakan pada saat ini.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi

baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA sebagai Rektor UIN STS Jambi

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi

3. Ibu Reny Safita, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Program Studi Tadris Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Ibu Try Susanti, M.Si sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Dwi Gusfarenie,

M.Pd sebagai dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya untuk membantu mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

5. Ibu Dr. Revis Asra, M.Si, Bapak Drs. Mursyid, M.Pd, dan Bapak Nurhadi,

S.Kom, M.Cs sebagai dosen validator

6. Ibu dan Bapak Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

7. Ibu dan Bapak bagian Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS

Jambi

8. Bapak Marojohan, S.Pd dan Ibu Nurdahlia, S.Pd sebagai guru mata pelajaran

Biologi di SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

9. SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi yang telah ikut

berpartisipasi memberikan izin dan data demi terselesaikannya skripsi ini

Atas segala jasa dan bantuan dari semua pihak, penulis ucapkan banyak

terima kasih. Penulis berdo‟a semoga Allah SWT membalasnya dengan imbalan

pahala yang berlipat ganda dan sebagai amal jariyah yang tidak akan pernah surut

mengalir pahalanya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi penulis

dan semua pihak.

Jambi, September 2018

Penulis

Riwanda Citha Larasati

TB. 131120

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Riwanda Citha Larasati

Program studi : Pendidikan Biologi

Judul : Desain Media Pembelajaran Biologi Berbasis Video Pada Materi

Dunia Tumbuhan Untuk Siswa/I Sekolah Menengah Atas

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran biologi

berbasis video pada materi dunia tumbuhan dan mengetahui kevalidan dan

kepraktisan video pembelajaran berdasarkan hasil validasi dan uji coba lapangan.

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan

menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation and Evaluation). Hasil penelitian ini berupa video pembelajaran

yang layak digunakan berdasarkan hasil penilaian ahli materi, ahli bahasa dan ahli

desain media sebesar 95,8%, 95% dan 83,3%. Uji coba lapangan dilakukan di

SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi. Hasil analisis dari

angket tanggapan guru menyatakan media yang dikembangkan termasuk kategori

sangat praktis persentase rata-rata sebesar 90%, dan berdasarkan tanggapan siswa

diperoleh persentase sebesar 88% dan dinyatakan sangat praktis untuk digunakan.

Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ini layak untuk membantu

pembelajaran, praktis untuk digunakan, dan dapat menarik minat siswa dalam

belajar.

Kata kunci : Biologi, Desain, Dunia Tumbuhan, Pengembangan Media

Pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACT

Name : Riwanda Citha Larasati

Study program : Biology Education

Title : Design of Video-Based Biology Learning Media in Plant World

Material for High School Students

This study aims to develop a video-based biology learning media on plant world

material and find out the validity and practicality of video-based learning on the

results of validation and field trials. This research is a Research and Development

(R & D) study using the ADDIE development model (Analysis, Design,

Development, Implementation and Evaluation). The result of this study is in the

form of decent learning video used based on the results of the assessment of

material experts, linguists and media design experts amounted to 95.8%, 95% and

83.3%. Field trials were conducted at Senior High School Muaro Jambi 10 and

MA Laboratory of Jambi City. The analysis result of the teacher's questionnaire

responses stated that the developed media included a very practical category with

an average percentage of 90%, and based on student responses obtained a

percentage of 88% and stated to be very practical to use. Thus, it can be

concluded that the learning media is feasible to help learning, practical to use, and

can attract students' interest in learning.

Keywords: Biology, Design, Development of Learning Media, Plant World

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

NOTA DINAS .................................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

MOTTO ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................... x

ABSTRACT ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

C. Batasan Masalah .................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ................................................................................. 5

E. Tujuan Masalah ..................................................................................... 5

F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan .............................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Model .............................................................. 6

B. Kajian Teoritik ....................................................................................... 8

C. Studi Relevan ...................................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 19

B. Karakteristik Sasaran Penelitian .......................................................... 19

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan ........................................... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pengembangan Media ......................................................... 32

B. Validitas Media .................................................................................... 36

C. Praktikalitas Media .............................................................................. 39

D. Pembahasan ......................................................................................... 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 44

B. Saran .................................................................................................... 45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 46

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Desain ................................................. 24

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Materi ................................................. 25

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi Bahasa ................................................. 26

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Tanggapan Guru Mata Pelajaran Biologi .............. 27

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa ................................................... 28

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kelayakan Media ................................................... 31

Tabel 3.7 Kriteria Pemberian Nilai Praktikalitas ............................................. 31

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Materi

Sebelum Revisi ....................................................................................... 36

Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Materi

Setelah Revisi ......................................................................................... 37

Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Bahasa

................................................................................................................. 38

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Media 39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Validasi Materi ................................................................ 48

Lampiran 2 Lembar Validasi Bahasa ............................................................... 49

Lampiran 3 Lembar Validasi Media ................................................................. 50

Lampiran 4 Angket Tanggapan Guru SMA N 10 Muaro Jambi ...................... 51

Lampiran 5 Angket Tanggapan Guru MA Laboratorium Jambi ...................... 52

Lampiran 6 Angket Tanggapan Siswa SMA N 10 Muaro Jambi ..................... 53

Lampiran 7 Angket Tanggapan Siswa MA Laboratorium Jambi ..................... 54

Lampiran 8 Analisis Data Angket Tanggapan Siswa SMA N 10 Muaro

Jambi .............................................................................................. 55

Lampiran 9 Analisis Data Angket Tanggapan Siswa MA Laboratorium

Jambi ............................................................................................. 57

Lampiran 10 Data Analisis Efektifitas Produk di SMA N 10 Muaro

Jambi ............................................................................................. 59

Lampiran 11 Data Analisis Efektifitas Produk di MA Laboratorium

Jambi ............................................................................................. 61

Lampiran 12 Data Nilai Siswa SMA N 10 Muaro Jambi Sebelum

Menggunakan Media Pembelajaran Video ................................... 63

Lampiran 13 Data Nilai Siswa MA Laboratorium Jambi Sebelum

Menggunakan Media Pembelajaran Video ................................... 65

Lampiran 14 RPP ............................................................................................. 67

Lampiran 15 Dokumentasi ............................................................................... 81

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kingdom Plantae .......................................................................... 15

Gambar 4.1 Windows Movie Maker version 2012 ............................................ 34

Gambar 4.2 Pengembangan Media Pembelajaran ............................................ 34

Gambar 4.3 Pengembangan Media Pembelajaran ............................................ 35

Gambar 4.4 Pengembangan Media Pembelajaran ............................................ 35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad 21 ini,

menyebabkan semakin berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia.

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan manusia

berkualitas. Pada hakekatnya pendidikan merupakan proses untuk membantu

pembangunan manusia dalam pengembangan diri agar dapat menghadapi segala

tantangan dan rintangan yang dihadapi suatu bangsa untuk mencapai kemajuan.

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia senantiasa menghadirkan perubahan-

perubahan dalam rangka penyempurnaan agar dapat sesuai dengan kebutuhan

pembangunan suatu bangsa.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kompleksnya tingkat

berpikir siswa dalam pendidikan di Indonesia, dengan kemajuan tersebut sehingga

menuntut guru atau pendidik untuk lebih memperhatikan hal ini. Karena guru

merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan.

Selain itu dalam proses belajar mengajar guru juga harus memiliki kemampuan

tersendiri, guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan

pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya.

Pada umumnya sistem pendidikan di Indonesia sekarang menggunakan

kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memiliki beberapa komponen yang penting.

Komponen dalam proses pendidikan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, hal ini berarti bahwa sebagai alat pendidikan, kurikulum memiliki

bagian-bagian penting sebagai penunjang yang dapat mendukung operasinya

secara baik. Komponen pokok kurikulum meliputi komponen tujuan, komponen

isi/materi, komponen organisasi/strategi, komponen media, dan komponen proses

belajar mengajar. Dalam kurikulum 2013 guru dituntut memiliki keterampilan

dalam menyajikan media kepada siswa sebagai alat atau perantara untuk

mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa dalam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Hal yang biasa dilakukan guru dalam usaha untuk meningkatkan mutu

pendidikan, diantaranya yaitu harus menggunakan media sebagai sarana

pendukung proses belajar mengajar. Karena media merupakan suatu alat yang bisa

membantu dalam kegiatan proses belajar mengajar. Syaiful dan Aswan (2010;

121) mengemukakan bahwa “Media adalah alat bantu apa saja yang dapat

dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran”. Dengan

dibantu media pembelajaran video diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi

rangsangan kegiatan belajar, membantu keefektifan penyampaian pesan,

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran, serta memadatkan informasi. Guru tidak lagi dominan di

dalam kelas, melainkan siswa yang menjadi subjek belajar. Seperti yang

diungkapkan oleh Syaiful dan Aswan (2010; 120) “Kerumitan bahan yang akan

disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media”.

Media erat kaitannya dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

Misalnya guru akan menggunakan media yang berupa video, maka sarana

prasarana yang harus tersedia di sekolah tersebut adalah komputer/laptop,

proyektor, dan sound system. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di MA

Laboratorium Kota Jambi, peneliti mendapatkan data mengenai sarana prasarana

yang tersedia di MA Laboratorium Kota Jambi yaitu sebagai berikut: papan tulis

(white board) berjumlah 9 buah, komputer berjumlah 13 unit, printer berjumlah 1

unit, sound system berjumlah 1 unit, dan proyektor berjumlah 2 unit. Selanjutnya

untuk observasi di SMA Negeri 10 Muaro Jambi, diperoleh keterangan mengenai

sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah tersebut yaitu papan tulis (white

board) berjumlah 23 buah, komputer berjumlah 20 unit, printer berjumlah 1 unit,

sound system berjumlah 2 unit, dan proyektor berjumlah 2 unit.

Dengan sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut guru belum

memanfaatkan secara maksimal sarana prasarana yang ada. Media yang

digunakan oleh guru cenderung monoton dan sederhana sehingga materi yang

akan disampaikan kepada siswa kurang maksimal. Hal ini dikarenakan media

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi di dalam kelas belum

menggunakan media yang bervariasi, media yang digunakan oleh guru dalam

menyampaikan materi sebagian besar hanya berupa media yang berbentuk visual

misalnya buku paket, poster, dan gambar dari internet.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di MA Laboratorium

pada tanggal 11 Mei 2017 melalui wawancara dengan 15 orang siswa kelas X

didapatkan hasil bahwa siswa merasa jenuh, hal ini dilihat dari aktivitas siswa di

kelas selama belajar misalnya siswa seringkali terlihat tidak memperhatikan

pelajaran. Kejenuhan yang dirasakan oleh siswa saat mengikuti mata pelajaran

biologi dikarenakan media yang digunakan oleh guru kurang memotivasi siswa

untuk mengikuti materi pelajaran di kelas. Karena kurangnya motivasi siswa

untuk belajar maka akan terjadi penurunan aktivitas dan efektifitas siswa di dalam

kelas. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia

di sekolah, sehingga dalam membuat dan menyajikan media pembelajaran pun

guru memiliki keterbatasan.

Untuk observasi awal yang dilakukan di sekolah yang kedua yaitu SMA

Negeri 10 Muaro Jambi pada tanggal 18 Mei 2017 melalui wawancara dengan 15

orang siswa kelas X, diperoleh hasil bahwa siswa merasa bosan ketika mengikuti

mata pelajaran biologi dikarenakan media yang digunakan oleh guru kurang

diminati oleh siswa, sehingga kurang memotivasi siswa untuk belajar dan akan

menyebabkan penurunan aktivitas dan efektifitas siswa di dalam kelas.

Untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa maka diperlukannya

media pembelajaran yang baru. Peneliti memilih media pembelajaran berbentuk

video karena di dalam video tidak hanya mencakup tulisan dan gambar seperti

pada buku atau poster yang sering digunakan oleh guru, tetapi juga mencakup

gambar bergerak (video, animasi) dan suara (musik). Media pembelajaran yang

berbentuk video juga dirasa lebih cocok diterapkan pada siswa SMA dikarenakan

karakter yang dimiliki oleh siswa SMA adalah cenderung memiliki wawasan yang

luas dan memiliki pola pikir dengan kemampuan nalar yang tinggi selain itu anak

usia Sekolah Menengah Atas mampu mentrasfer pengetahuan dari berbagai

macam sumber media yang dilihatnya terutama media yang berbentuk video. Hal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ini dapat mendukung minat serta motivasi siswa untuk belajar.

MA Laboratorium Kota Jambi dan SMA Negeri 10 Muaro Jambi

merupakan tujuan peneliti dalam mengembangkan pemanfaatan sistem belajar

mengajar dengan munggunakan video pembelajaran. Karena dilihat dari kondisi

lembaga pendidikan tersebut belum menggunakan media pembelajaran secara

maksimal, pemanfaatan media masih didominasi media sederhana seperti media

papan tulis dan materi-materi pembelajaran hanya bisa di dapat siswa melalui

guru. Hal ini akan mengakibatkan kurangnya minat belajar bagi siswa dan akan

berpengaruh pada hasil belajarnya, karena dalam proses belajar sumber belajarnya

hanya guru.

Mengingat akan pentingnya media dalam proses pembelajaran di sekolah

dan peran serta media di dalamnya, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

yang bejudul “Desain Media Pembelajaran Biologi Berbasis Video Pada

Materi Dunia Tumbuhan Untuk Siswa/I Sekolah Menengah Atas”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan

penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya media pembelajaran pada sistem pembelajaran biologi yang

dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa.

2. Siswa menganggap mata pelajaran biologi adalah mata pelajaran yang

menjenuhkan.

3. Media yang digunakan oleh guru cenderung monoton sehingga pelajaran

terasa membosankan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah

sebagai berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran berbasis video pada mata pelajaran

biologi materi dunia tumbuhan pada kelas X di MA Laboratorium dan

SMA Negeri 10 Muaro Jambi.

2. Video diedit dengan bantuan program windows live movie maker.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka perlu

dilakukan penelitian mengenai:

1. Bagaimana validitas media pembelajaran yang akan digunakan di MA

Laboratorium dan SMA Negeri 10?

2. Bagaimana praktikalitas media pembelajaran yang akan digunakan di

MA Laboratorium dan SMA Negeri 10?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan data validitas media yang digunakan di Madrasah Aliyah /

Sekolah Menengah Atas.

2. Mengetahui segi praktikalitas media yang digunakan di Madrasah Aliyah

/ Sekolah Menengah Atas.

F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Berdasarkan tujuan penelitian bahwa penelitian ini mengembangkan

produk dalam bentuk video dimana dapat digunakan sebagai media pembelajaran

menarik, adapun spesifikasi produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut :

1. Materi dalam media adalah materi dunia tumbuhan semester 2 kelas X M

A Laboratorium Kota Jambi.

2. Media yang digunakan adalah video yang menggambarkan materi pada d

unia nyata, sehingga diharapkan siswa tidak lagi menghapal materi namu

n lebih pada memahami materi.

3. Aplikasi yang digunakan yaitu Windows Live Movie Maker 2012, adalah

sebuah program editing video yang sederhana , didesain untuk Personal

Computer ( PC ) dengan sedikit pengalaman untuk membuat video ruma

han.

4. Media dikemas dalam ekstensi .Mp4 agar dapat dibuka dimana pun dan k

apan pun, sehingga siswa juga dapat belajar secara mandiri di luar jam be

lajar sekolah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Model

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002; 538) “Pengembangan adalah

proses, cara, perbuatan pengembangan”. Sugiyono (2014; 297) mengatakan

bahwa “Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut”. Ada berbagai macam model pengembangan bahan ajar, diantaranya

yaitu model ADDIE, 4D, ASSURE, Dick and Carey, dan model Gerlach and Elly.

1. Model ADDIE

Model ADDIE adalah salah satu model desain sistem pembelajaran yang

memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang

sederhana dan mudah dipelajari. Model ini terdiri dari lima fase atau tahap utama

yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, Evaluation. Kelebihan

model ini yaitu merupakan model yang sederhana dan mudah dipelajari serta

strukturnya yang sistematis. Sedangkan kekurangan model ini adalah dalam tahap

analisis memerlukan waktu yang lama.

2. Model 4D

Model pengembangan 4D merupakan model pengembangan perangkat

pembelajaran yang terdiri atas 4 tahap utama yaitu Define (pembatasan), Design

(perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran).

Kelebihan model pengembangan 4D yaitu langkahnya mudah diikuti dan adanya

analisis tugas dan konsep yang memudahkan peneliti untuk menetapkan tujuan

pembelajaran. Sedangkan kelemahannya yaitu analisis tugas yang sejajar dengan

analisis konsep dan tidak ditentukan analisis mana yang duluan dilaksanakan.

3. Model Assure

Model desain pembelajaran ASSURE adalah suatu model desain

pembelajaran yang berorientasi pada kegiatan belajar mengajar (KBM). Langkah-

langkah dari model ini ialah analize learner (menganalisis peserta didik), state

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

objectives (merumuskan tujuan pembelajaran khusus), selection of media on

materials (memilih metode, media, dan bahan ajar), utilize media and materials

(memanfaatkan media dan bahan ajar), require learner’s response (meminta

respon siswa), evaluate (evaluasi). Kelebihan dari model ini yaitu relatif mudah

untuk diterapkan, komponen kegiatan belajar mengajar lengkap. Sedangkan

kekurangan model ini yaitu tidak mengukur dampak terhadap proses belajar

karena tidak didukung oleh komponen suprasistem, dan perlu adanya upaya

khusus dalam mengerahkan peserta didik untuk persiapan kegiatan belajar

mengajar (KBM).

4. Model Dick and Carey

Model ini dikembangkan oleh Walter Dick dan Lou Carey. Dick dan Carey

memandang desain pembelajaran sebagai sebuah sistem dan menganggap

pembelajaran adalah proses yang sistematis. Langkah-langkah model ini yaitu

identifikasi kebutuhan dan menentukan tujuan umum, melakukan analisis

instruksional, mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik siswa,

merumuskan tujuan kinerja atau tujuan pembelajaran khusus, pengembangan tes

acuan patokan, pengembangan strategi pembelajaran, pengembangan atau

memilih materi pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi formatif,

merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif, serta revisi pembelajaran.

Kelebihan dari model ini yaitu setiap langkah jelas, efektif, terperinci. Sedangkan

kekurangan dari model ini yaitu kaku karena setiap langkah telah ditentukan, tidak

cocok diterapkan dalam e-learning skala besar.

5. Model Gerlach and Elly

Model pembelajaran Gerlach dan Elly merupakan suatu metode perencanaan

pengajaran yang sistematis. Unsur-unsur dalam desain instruksional yang

dikembangkan oleh Gerlach dan Elly yaitu merumuskan tujuan pembelajaran,

menentukan isi materi, penilaian kemampuan awal siswa, menentukan teknik dan

strategi, pengelompokan belajar, menentukan pembagian waktu, menentukan

ruang, memilih media instruksional yang sesuai, mengevaluasi hasil belajar, serta

menganalisis umpan balik. Kelebihan model ini yaitu sangat teliti dalam

merancang dan melaksanakan pembelajaran, cocok digunakan untuk segala

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kalangan. Sedangkan kekurangan model ini yaitu terlalu panjang prosedur

perancangan desain pembelajaran, dan tidak adanya tahapan pengenalan

karakteristik siswa.

Dari kelima model pembelajaran di atas, model ADDIE merupakan model

yang relevan dengan fokus penelitian. Peneliti memilih model pembelajaran

ADDIE dikarenakan model ini merupakan suatu model pembelajaran yang

mengidentifikasi siswa secara mendalam hal ini dimaksudkan agar terciptanya

pembelajaran yang efektif dan siswa dapat mencapai kompetensi yang

diharapkan. Alasan lainnya juga karena model ini merupakan suatu model yang

memiliki lima tahap atau langkah yang sangat sederhana dan terstruktur dengan

sistematis. Berikut merupakan tahap atau langkah dari model ADDIE:

a. Analysis (analisa kebutuhan, identifikasi masalah, dan identifikasi tugas pemb

elajaran).

b. Design (merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR; specifik, measurable,

applicable, and realistic, menyusun tes, memilih strategi, metode, dan media

pembelajaran yang tepat).

c. Development (mewujudkan desain tadi dalam bentuk nyata, misalnya dengan

mencetak modul, kemudian mengembangkan modul dengan sebaik mungkin)

.

d. Implementation (langkah nyata menerapkan sistem pembelajaran yang kita bu

at).

e. Evaluation (sudah efektifkah sistem pembelajaran yang kita kembangkan).

B. Kajian Teoritik

1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Gerlach & Ely (dalam Arsyad; 2016;

3) mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupaan media.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photograpis, atau elektronis

untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau

verbal.

Heinich, dkk (dalam Arsyad; 2016; 3) mengemukakan istilah “Medium

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.

Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,

bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila

media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional

atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media

pembelajaran”.

Gagne‟ dan Briggs (dalam Arsyad; 2016; 4) secara implisit

mengatakan bahwa “Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari

antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,

slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan

kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahan fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar”.

Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata

“teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan logos

(bahasa indonesia “ilmu). Menurut Webster (dalam Arsyad; 2016; 5), “art

adalah keterampilan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan

observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang

membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan

observasi”.

Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran menurut

Achsin (dalam Arsyad; 2016; 5), maka teknologi mempunyai pengertian

sebagai berikut: Perluasan konsep tentang media, di mana teknologi bukan

sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap,

perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan

ilmu.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini, AECT

mengembangkan definisi mutakhir pada tahun 2008, sebagai berikut:

Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik etis untuk memfasilitasi

belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan

mengelola proses dan sumber-sumber tenologi yang sesuai (Arsyad; 2016;

7).

Berdasarkan definisi teknologi pendidikan (pembelajaran) seperti

telah dijabarkan di atas, maka dapat dikatakan bahwa:

a. Teknologi pembelajaran pada perkembangan awalnya sama dengan media

pembelajaran yang lahir dari revolusi komunikasi.

b. Dalam perkembangan selanjutnya teknologi pembelajaran merupakan sua

tu disiplin ilmu tersendiri yang bukan hanya terbatas pada media dalam be

ntuk peralatan fisik semata, melainkan merupakan kajian dan praktik etis

dalam mendesain, mengembangkan, menggunakan, mengelola, dan meng

evaluasi proses dan sumber teknologi yang sesuai untuk memfasilitasi bel

ajar dan memperbaiki kinerja tenaga pendidik, peserta didik, dan organisa

si kependidikan.

c. Media pembelajaran yang dipandang sebagai segala bentuk peralatan fisik

komunikasi berupa hardware dan software merupakan bagian kecil dari t

eknologi pembelajaran yang harus diciptakan )didesain dan dikembangka

n), digunakan, dan dikelola (dievaluasi) untuk kebutuhan pembelajaran de

ngan maksud untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam proses pemb

elajaran (Arsyad; 2016; 7).

1) Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran

akan lebih efektif dan efisien. Kemp dan Dayton (dalam Arsyad; 2016;

25) mengungkapkan setidaknya terdapat 8 manfaat media dalam kegiatan

pembelajaran, yaitu:

a) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku

b) Pembelajaran bisa lebih menarik

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c) Pembelajaran menjadi interaktif dengan diterapkannya teori belaj

ar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisip

asi siswa, umpan balik, dan penguatan.

d) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat

e) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan

f) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau

diperlukan

g) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhada

p proses belajar dapat ditingkatkan

h) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

2) Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari

yang paling kecil, sederhana dan murah hingga media yang canggih dan

mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada pula

media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia

dilingkungan langsung yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula

media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan

pembelajaran.

Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak

banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa

media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan

adalah media cetak (buku). Selain itu banyak juga sekolah yang elah

memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, Overhead

Projector (OHP) dan objek-objek nyata. Sedangkan media lain seperti

kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran

komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak

asing lagi bagi sebagian besar guru.

Kemp & Dayton (dalam Arsyad; 2016; 39) mengelompokkan media

ke dalam delapan jenis, yaitu:

(1) Media cetakan

(2) Media pajang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(3) Overhead transparacies

(4) Rekamanan audio tape

(5) Seri slide dan film strips

(6) Penyajian multi image

(7) Rekaman video dan film hidup

(8) Komputer.

2. Pengembangan Media Pembelajaran

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007; 320) mengatakan bahwa

“pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan

dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar

yang sekarang. Mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik untuk

meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat

diwujudkan”.

Henry Simamora (2000; 411) “pengembangan produk adalah proses

pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya

kedalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial”. Pencarian

produk baru didasarkan pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan

unsur-unsur baru dan pengenaan produk baru akan membantu mencapai

tujuan perusahaan.

Produk yang dibuat disini yaitu media pembelajaran, sebelum

membuat produk ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, yaitu:

1) Syarat Edukatif

syarat edukatif maksudnya bahwa pembuatan media pembelajaran

harus disesuaikan dengan program pendidikan yang berlaku sehingga

pembuatannyaakan sangat membantu pencapaian tujuan-tujuan yang

terdapat di dalam program pendidikan yang disusun.

2) Syarat Teknis

Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam pembuatan media

pembelajaran berkaitan dengan hal-hal teknis seperti pemilihan

bahan, kualitas bahan, pemilihan warna, kekuatan bahan dalam suhu-

suhu tertentu dan lain sebagainya.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3) Syarat Estetika

Persyaratan estetika ini menyangkut unsur keindahan media

pembelajaran yang dibuat. Unsur keindahan atau estetika ini sangat

penting diperhatikan karena akan memotivasi dan menarik

perhatian anak untuk menggunakannya. Hhal-hal yang lebih rinci

yang berkaitan dengan syarat estetika ini yaitu sebagai berikut:

(1) Bentuk elastis, ringan atau mudah untuk dibawa

(2) Keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil)

(3) Warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.

3. Windows Live Movie Maker 2012

Windows live movie maker adalah sebuah program editing video yang

sederhana, didesain untuk Personal Computer (PC) dengan sedikit

pengalaman untuk membuat video rumahan. Fungsi utama program ini adalah

untuk melakukan olah digital terhadap cuplikan-cuplikan gambar bergerak

(film), misalnya untuk menambahkan animasi, efek visual ataupun sebuah

redaksi singkat yang berhubungan dengan film yang sedang disunting. Pada

windows live movie maker akan disimpan pada format file windows media.

Tetapi dapat juga mengimport file dengan format lain, seperti: asf, .avi, .m1v,

.mp2, .mpe, .mpeg, .mpg, .mpv2, .wm, .wmv.

Langkah-langkah menjalankan windows live movie maker:

a. Mengimport file

1) Klik add videos and photos di bagian capture video

2) Muncul menu import untuk mencari file gambar atau video yang kita

simpan

3) Pilih file gambar atau video yang kita inginkan

4) Klik open

b. Memberikan pemisah atau transisi

Untuk memberikan pemisah disetiap gambar atau video, kita harus

menempatkan transisi dibagian potongan gambar yang sudah disediakan oleh

movie maker. Transisi berada di video tools .

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Memberikan efek pada gambar atau video

Pemberian efek pada gambar atau video berguna agar gambar atau video

tampak lebih beda dari suasana yang aslinya. Efek berada pada menu visual

effects.

Windows live movie maker memiliki kelebihan dan juga kekurangan.

Kelebihan dari windows live movie maker yaitu jika aplikasi sudah

mendukung fasilitas import maka sudah dipastikan akan sangat bermanfaat

dan akan disukai banyak orang, dalam hal ini Microsoft Windows XP bisa

digunakan untuk import klip video dari camcorder analog atau VCR dengan

menggunakan adapter yang murah. Sedangkan kekurangan dari windows live

movie maker yaitu terkadang sering not responding (saat export/import/save).

Dan terjadi penutupan program kerja secara tiba-tiba saat melakukan

pengeditan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Dunia Tumbuhan (Taksonomi Tumbuhan)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 2.1 Kingdom Plantae

Tumbuhan adalah organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki

dinding sel, dan autotrof. Dunia tumbuhan beranggotakan seluruh tumbuhan

yang hidup di muka bumi. Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi

tumbuhan tidak berpembuluh atau non-tracheopyta (tumbuhan lumut) dan

tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (tumbuhan paku dan tumbuhan

berbiji). Tumbuhan terbagi menjadi tiga (3) Divisi: Bryophita (tumbuhan

lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan

berbiji).

a. Ciri-ciri Dunia Tumbuhan

1) Struktur tubuh berupa multiseluler, eukariotik, dan memiliki sel-sel ya

ng sudah terspesialisasi membentuk jaringan dan organ.

2) Mengandung klorofil a dan b serta karotenoid; menyimpan makanan d

alam bentuk tepung; dan memiliki dinding sel dari bahan selulosa.

3) Melindungi perkembangan embrio dari kekeringan dengan menyuplai

air dan nutrisi ke dalam struktur reproduksi betina.

4) Memiliki daur hidup berupa pergiliran keturunan (metagenesis).

C. Studi Relevan

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Cipto Tunggul Ward

oyo yang berlokasi di SMK Negeri 1 Purworejo tentang Pengembangan M

edia Pembelajaran Berbasis Video Animasi Pada Mata Pelajaran Mekanik

a Teknik dengan hasil penelitian yaitu hasil pengembangan media pembel

ajaran diketahui bahwa: (1) produk media yang dikembangkan layak digu

nakan di SMK Negeri Purworejo. (2) kelayakan produk berdasarkan valid

asi ahli materi sebesar (74%) termasuk kriteria “layak” untuk digunakan,

sedangkan berdasarkan validasi ahli media sebesar (82,5%) termasuk krite

ria “sangat layak” untuk digunakan. Hasil uji coba pada mahasiswa sebes

ar (79,41%) termasuk kriteria “tinggi”, hasil latihan I sebesar (77,27%) ter

masuk kriteria “tinggi”, hasil latihan II sebesar (79,31%) termasuk kriteria

“tinggi”, dan hasil tes terakhir sebesar (89,66%) termasuk kriteria “sanga

t tinggi”. (3) media pembelajaran yang dihasilkan mampu meningkatkan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

minat belajar siswa sebesar (20,70%) setelah menggunakan media. Jadi, p

enggunaan media video animasi dapat meningkatkan prestasi dan minat b

elajar siswa.

2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Anwar Efendi Dkk yang

dilakukan di Semarang tentang Pengembangan Media Pembelajaran Berb

asis Video Tutorial Pada Mata Kuliah Mekanika Tanah dengan hasil penel

itian menunjukkan bahwa tersusunnya media pembelajaran berbasis video

tutorial pada mata kuliah mekanika tanah dengan tingkat kelayakan berda

sarkan penilaian ahli materi diperoleh persentase sebesar 79,58% termasu

k kategori layak, penilaian ahli media diperoleh persentase sebesar 77,5%

termasuk kategori layak, penilaian ahli pembelajaran dengan persentase se

besar 86,13% termasuk kategori sangat layak. Hasil uji coba terbatas hasil

yang diperoleh persentase sebesar 86,13% termasuk kategori sangat layak

. Hasil uji coba luas diperoleh persentase sebesar 75,867% termasuk kateg

ori layak. Jadi, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media video t

utorial sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran

3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Siti Amini yang dilakuk

an di Madrasah Tsanawiyah Talang Bakung Kotta Jambi tentang Pengem

bangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Video Animasi Materi

Sistem Gerak Untuk Siswa/i Madrasah Tsanawiya Kelas VIII dengan hasi

l penelitian berupa video animasi yang layak berdasarkan hasil penilaian p

akar media sebesar 85%, pakar materi sebesar 93,7%, serta pakar bahasa s

ebesar 95%, maka produk yag dihasilkan masuk dalam kategori praktis. P

engamatan aktivitas siswa sebesar 87,2% masuk dalam kategori efektif ser

ta tanggapan positif siswa terhadap penggunaan video animasi mencapai 9

0%. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengembangan media pembela

jaran berbasis video animasi layak digunakan dan efektif diterapkan pada

pembelajaran IPA Terpadu pada materi sistem gerak.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti, yaitu media pembelajaran yang dihasilkan merupakan media

pembelajaran berbasis video, dimana di dalamnya mencakup video-video

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang berhubungan dengan pokok bahasan, gambar, rekaman materi, musik,

dan juga stopmotion. Uji coba media ini dilakukan di dua sekolah yaitu MA

Laboratorium Kota Jambi dan SMA Negeri 10 Muaro Jambi dengan pokok

bahasan dunia tumbuhan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan diuji cobakan di MA Laboratorium Kota Jambi yang

beralamatkan di Jl. Arief Rahman Hakim Kec. Telanai Pura Kota Jambi dan SMA

Negeri 10 Muaro Jambi yang beralamatkan di Jl. Lintas Petaling Rt. 14 Desa

kebun IX Kec. Sungai Gelam, Muaro Jambi. Dengan waktu penelitian pada bulan

Maret – April 2018.

B. Karakteristik Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang termasuk dalam usia

remaja, dimana memiliki karakter yang cenderung mempunyai wawasan yang

luas dan pola pikir dengan kemampuan nalar yang cukup tinggi. Laurence

Steinberg (dalam Yusuf dan Nani; 2011; 78), mengemukakan bahwa “Perubahan

fundamental pada masa remaja yaitu kemampuan untuk memikirkan konsep-

konsep yang abstrak (seperti persaudaraan, demokrasi, dan moral), dan mampu

berpikir hipotetis (mampu memikirkan hal-hal yang mungkin terjadi berdasarkan

pengalamannya). Selain itu, anak usia Sekolah Menengah Atas mampu

mentransfer pengetahuan dari berbagai macam sumber media yang dilihatnya”.

C. Pendekatan dan Posedur Pengembangan

1. Analisis Kebutuhan

Dari hasil penelitian pendahuluan yang diperoleh melalui hasil

wawancara dan observasi langsung terhadap siswa MA Laboratorium Kota

Jambi dan SMA Negeri 10 Muaro Jambi, dalam kegiatan belajar mengajar

dibutuhkan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk

belajar, memahami pelajaran dan memungkinkan bagi siswa untuk belajar

mandiri. Dari penelitian pendahuluan ini lah peneliti menganggap bahwa

media yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Rancangan Pengembangan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and

Development (R&D) atau penelitian pengembangan. Sugiyono (2011; 407)

menyatakan bahwa “Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut”. Pengembangan yang peneliti lakukan adalah pembuatan

media pembelajaran Biologi berbasis video pada pokok bahasan Dunia

Tumbuhan.

Model pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

model ADDIE (Analyze-Design-Development-Implement-Evaluate).

Mulyatiningsih (2014; 199) meyatakan bahwa “Menurut langkah-langkah

pengembangan produk, model penelitian dan pengembangan ini lebih

rasional dan lebih lengkap, model ini dapat digunakan untuk berbagai macam

bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode

pembelajaran, media dan bahan ajar”. Model ADDIE ini terdiri dari beberapa

tahapan, yaitu:

a. Analysis (analisa kebutuhan, identifikasi masalah, dan identifikasi tug

as pembelajaran).

b. Design (merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR; specifik, meas

urable, applicable, and realistic, menyusun tes, memilih strategi, met

ode, dan media pembelajaran yang tepat).

c. Development (mewujudkan desain tadi dalam bentuk nyata, misalnya

dengan mencetak modul, kemudian mengembangkan modul dengan se

baik mungkin).

d. Implementation (langkah nyata menerapkan sistem pembelajaran yang

kita buat).

e. Evaluation (sudah efektifkah sistem pembelajaran yang kita kembang

kan).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan media ini terdiri dari 5 tahap yaitu sebagai

berikut :

a. Tahap Analisis

Tahap analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi

kemungkinan penyebab dari masalah yang muncul. Untuk mengetahui

kebutuhan yang mendasar analisis ini dilakukan dengan melakukan

wawancara dan observasi langsung terhadap siswa. Dalam analisis ini

dipertimbangkan kemungkinan untuk membuat proses pembelajaran

yang menarik dan efisien. Berikut hal-hal yang dilakukan pada saat

analisis :

1) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini betujuan untuk mengidentifikasi

kemungkinan penyebab dari masalah yang muncul. Peneliti

melakukan analisis kebutuhan terhadap potensi dan masalah pada

pembelajaran biologi yang terjadi di MA Laboratorium Kota

Jambi dan SMA Negeri 10 Muaro Jambi dengan cara melakukan

wawancara dan observasi langsung terhadap siswa.

2) Analisis Karakteristik Siswa

Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui

karakteristik siswa serta pengalaman awal siswa. Analisis ini

dilakukan dengan bertanya langsung pada guru kelas. Misal

didapatkan bahwa pengetahuan siswa masih rendah, maka video

yang akan dikembangkan harus menggunakan bahasa yang

sederhana dan mudah dipahami. Dan jika minat siswa terhadap

pelajaran rendah, maka video yang dikembangkan harus menarik

agar siswa termotivasi untuk melihatnya.

3) Analisis Materi

Setelah dilakukannya wawancara dan observasi awal, pada

pembelajaran biologi, materi cenderung disajikan dengan

menggunakan metode ceramah. Hal ini membuat siswa menjadi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

bosan dan jenuh sehingga kurangnya minat siswa untuk

memperhatikan pelajaran, hal ini pun berdampak pada aktivitas

dan efektifitas siswa di dalam kelas. Dengan demikian dibutuhkan

media pembelajaran yang dapat membantu guru dan siswa dalam

mengatasi masalah tersebut.

b. Tahap Desain

Tahap desain dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Tahap

desain ini bertujuan untuk merancang media pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tahapan yang perlu

dilaksanakan pada proses rancangan yaitu : pertama merumuskan tujuan

pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan

pembelajaran tersebut. Kemudian menyiapkan bahan-bahan yang

dibutuhkan dalam pembuatan media tersebut misalnya video, gambar dan

musik. Selanjutnya menyusun bahan-bahan tersebut sehingga menjadi

video pembelajaran yang menarik.

c. Tahap Development

Tahap development atau disebut tahap pengembangan yaitu proses

mewujudkan rancangan atau desain tadi menjadi kenyataan. Pada tahap

ini dikembangkan media pembelajaran berbasis video pada pelajaran

biologi pokok bahasan dunia tumbuhan. Software yang digunakan dalam

pengembangan media ini adalah Windows Live Movie Maker 2012. Pada

tahap ini juga dilakukan validasi materi, bahasa dan desain media oleh tim

ahli.

d. Tahap Implementation

Pada tahap ini, media yang telah dikembangkan akan diterapkan pada

situasi yang nyata yaitu di kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat

keefektifan serta kepraktisan dari media pembelajaran tersebut.

e. Tahap Evaluation

Tahap evaluasi ini dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi

formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir

tatap muka (mingguan) sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kegiatan berakhir secara keseluruhan. Hasil evaluasi digunakan untuk

memberi umpan balik kepada pihak pengguna media pembelajaran yang

telah dikembangkan. Revisi dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau

kebutuhan yang belum dapat dipenuhi pada media pembelajaran tersebut.

Namun, pada penelitian ini tahap evaluasi tidak dilakukan karena adanya

keterbatasan waktu.

4. Uji Coba/Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model

a. Telaah Pakar (Expert Judgement)

Pada tahap ini dilakukan uji coba atau validasi dari para ahli. Hal ini

dilakukan untuk memperoleh tanggapan dan masukan dari para ahli untuk

kesempurnaan pembuatan media pembelajaran. Arikunto (2013; 85)

mengatakan bahwa “Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya

sesuai kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut

dengan kriterium”.

Validasi dilakukan dengan cara meminta tim ahli yang sudah

berpengalaman untuk menilai media yang telah dibuat tersebut sehingga

dapat diketahui kekurangannya. Saran dan masukan validator tersebut

dapat dijadikan dasar perbaikan produk. Dalam produk ini validasi yang

dilakukan yaitu validasi desain, validasi materi, dan validasi bahasa.

Dalam hal penilaian, validator diberikan angket sebagai bentuk instrumen

validasi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen validasi desain

Variabel Indikator Deskriptor Item

Pengembangan

Media

Pembelajaran

Biologi

Berbasis Video

Pada Pokok

Bahasan Dunia

Tumbuhan

Tampilan

Tulisan

Penulisan judul yang jelas 1

Bentuk dan ukuran huruf

yang mudah di baca

2

Kombinasi warna tulisan

dengan background sudah

sesuai

3

Pemilihan layout atau tata

letak pada video sudah

tepat dan baik

4

Tampilan

Gambar

Variasi gambar 5

Tata letak gambar dan

foto pada video sudah

tepat

6

Gambar yang ada pada

video dapat merangsang

daya fikir dan analisis

siswa

7

Gambar/ilustrasi yang

digunakan dalam video

sesuai dengan materi

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sumber: (Modifikasi dari Belawati, Abd.Rahman Taufiq dan Februl De

Fila)

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen validasi materi

Variabel Indikator Deskriptor Item

Pengembangan

Media

Kesesuaian materi

dengan SK dan KD

1

Suara

Kejelasan suara 9

Ketepatan suara dan

gambar

10

Pemakaian suara tidak

mengganggu dalam

pemahaman konsep

11

Sajian Video

Urutan setiap bagian

sudah sesuai

12

Program dapat dimulai

dengan mudah

13

Pengguna dapat

mengoperasikan program

secara mandiri

14

Program dapat

dioperasikan di

smartphone

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pembelajaran

Biologi

Berbasis Video

Pada Pokok

Bahasan Dunia

Tumbuhan

Kelayakan Isi

Keakuratan Materi

2

Pendukung materi

pembelajaran

3

Kemutakhiran Materi 4

Sumber: (BSNP, 2008)

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen validasi bahasa

Variabel Indikator Deskriptor Item

Pengembangan

Media

Pembelajaran

Biologi

Berbasis Video

Pada Pokok

Bahasan Dunia

Tumbuhan

Komponen

kebahasaan

Penggunaan bahasa

sesuai dengan EYD

1

Bahasa yang digunakan

sesuai dengan tingkat

perkembangan kognisi

siswa

2

Bahasa yang digunakan

komunikatif

3

Kalimat yang digunakan

jelas dan mudah

dimengerti

4

Istilah yang digunakan

mudah di pahami

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Uji coba kepada kelompok kecil

Tahapan yang dilakukan dalam uji coba kelompok kecil yaitu dengan

melibatkan subyek penelitian. Tahapan ini sebagai tindak lanjut dari

persetujuan para ahli terhadap produk yang dikembangkan. Tujuan dari

uji coba kelompok kecil adalah untuk mengetahui hasil produk

pengembangan yang baru dalam skala kecil.

Pada uji coba kelompok kecil ini peneliti menguji cobakan produk

kepada sekitar 10 hingga 15 responden untuk menonton video

pembelajaran yang telah dibuat. Kemudian responden diminta untuk

menilai produk tersebut dengan cara mengisi angket. Dan juga responden

akan diberikan test yang sesuai dengan materi yang berada dalam video

pembelajaran tersebut untuk menilai keefektifan produk yang telah dibuat.

c. Uji coba Lapangan

Pada tahapan ini uji coba dilakukan kepada sejumlah responden yang

lebih banyak dengan subyek yang kebih heterogen. Uji coba lapangan

memiliki prosedur yang sama dengan uji coba kelompok kecil. Masukan

dari uji coba lapangan inilah yang menjadi dasar terakhir bagi perbaikan

dan penyempurnaan produk. Setelah diperbaiki sesuai masukan dari

lapangan, maka produk dianggap final dan siap untuk disebarkan atau

digunakan secara massal.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.4 Kisi-kisi angket tanggapan guru mata pelajaran biologi

terhadap media pembelajaran biologi berbasis video pada pokok bahasan

dunia tumbuhan

Variabel Deskriptor Item

Pengembangan

Media Pembelajaran

Biologi Berbasis

Video Pada Pokok

Bahasan Dunia

Tumbuhan

Video dapat digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran

1

Media video ini praktis/mudah

untuk digunakan

2

Visualisasi secara umum bersifat

menarik

3

Bahasa yang digunakan mudah

dipahami

4

Materi sesuai dengan indikator

pembelajaran

5

Media mempermudah siswa dalam

memahami materi yang disajikan

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.5 Kisi-kisi angket tanggapan siswa terhadap media

pembelajaran biologi berbasis video pada pokok bahasan dunia

tumbuhan

Variabel Deskriptor Item

Pengembangan Media

Pembelajaran Biologi

Berbasis Video Pada

Pokok Bahasan Dunia

Tumbuhan

Menurut saya video ini menarik 1

Media video pembelajaran ini

mudah untuk saya gunakan

2

Saya bisa belajar secara mandiri

dengan video ini

3

Bahasa yang digunakan mudah

untuk saya pahami

4

Menurut saya materi dan video

sesuai

5

Dengan video ini saya

mendapatkan pengetahuan yang

lebih mendalam tentang dunia

tumbuhan

6

Dengan adanya video ini saya

lebih mudah untuk memahami

materi

7

Suara dalam video ini dapat saya

dengar dengan jelas

8

Tulisan dalam video dapat saya

lihat dengan jelas

9

Gambar dalam video dapat saya

lihat dengan jelas

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5. Pengumpulan Data dan Analisis

a. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian pengembangan yang dilakukan,

menggunakan teknik observasi, angket, dan wawancara. Teknik

pengumpulan data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Observasi

Observasi merupakan dasar semua teknik penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi langsung

partisipan. Nazir (2009; 175) menyatakan bahwa “Pengumpulan data

dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah

cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada

pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut”. Dalam ini

observasi langsung yang digunakan adalah observasi partisipan, yang

bertujuan untuk melihat keaktifan dan kerjasama siswa selama proses

pembelajaran.

2) Wawancara

Nazir (2009; 193) menyatakan bahwa “Wawancara merupakan

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

respinden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara). Penggunaan teknik wawancara ini bertujuan

untuk menghimpun data dalam studi pendahuluan, sehingga

ditemukan permasalahan yang menjadi fokus penelitian”.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara tak berstruktur. Moleong (2007; 190) menyatakan

bahwa “Hasil wawancara semacam ini menekankan perkecualian,

penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran kembali,

pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif tunggal”. Adapun

data yang dihimpun melalui wawancara meliputi:

a) Metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran

Biologi di MA Laboratorium Kota Jambi dan SMA Negeri 10 M

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

uaro Jambi.

b) Efektifitas penggunaan metode yang sering digunakan dalam pros

es pembelajaran Biologi.

3) Angket

Teknik yang sering digunakan dalam menghimpun data adalah

kuesioner/angket. “Angket adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Penggunaan angket dalam

pengumpulan data harus memperhatikan masalah yang diteliti.

Sehingga tiap pertanyaan merupakan bagian hipotesis yang akan

diuji. Dalam hal ini, penggunaan angket bertujuan untuk

menghimpun data berupa kelayakan media setelah validasi yang

dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, serta responden”

(Sugiyono; 2014; 142).

b. Teknik Analisis Data

1) Analisis Data Validasi Ahli

Analisis data angket mengenai tanggapan validator ahli terkait

media pembelajaran berbasis video pada mata pelajaran biologi

dilakukan dengan teknik deskriptif persentase. Skor yang diperoleh

dari aspek yang dinilai kemudian dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

NP : Nilai persentase yang dicari

R : Skor yang diperoleh

SM : Skor maksimal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.6 Kriteria tingkat kelayakan media

Interval kriteria Kriteria

81% - 100% Sangat layak

61% - 80% Layak

41% - 60% Cukup layak

21% - 40% Kurang layak

0% - 20% Tidak layak

*diadaptasi dari (Arikunto, 2010, hal. 44).

2) Analisis Praktikalitas Produk

Analisis praktikalitas digunakan dengan nilai persentase (%).

Setelah persentase nilai praktikalitas diperoleh, dilakukan

pengelompokan sesuai kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.7 Kriteria pemberian nilai praktikalitas

Nilai praktikalitas (%) Kriteria praktikalitas

86-100 Sangat praktis

76-85 Praktis

60-75 Cukup praktis

55-59 Kurang praktis

54 Kurang praktis sekali

Sumber: (Purwanto, 2009, hal. 102)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Media

Hasil pengembangan yaitu berupa video pembelajaran. Produk yang

dikembangkan telah dinilai oleh para pakar. Sesuai dengan tujuan dalam

penelitian ini, yaitu mengembangkan media pembelajaran berupa video pada

materi dunia tumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research

and Development (R&D) atau penelitian pengembangan. Model pengembangan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE, meliputi: (1) Analysis

(aalisis), (2) Design (perancangan), (3) Development (pengembangan), (4)

Implementation (implementasi), (5) Evaluation (Evaluasi).

Hasil pengembangan dari setiap tahap dalam pengembangan media

pembelajaran berupa video ini yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Analysis (Analisa)

Pengumpulan data untuk menganalisa permasalahan terhadap penggunaan

media pembelajaran pada mata pelajaran biologi diperoleh melalui wawancara

terhadap guru bidang studi dan beberapa orang siswa kelas X di SMA N 10

Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi. Hal ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan media pembelajaran yang

digunakan oleh guru dalam mengukur hasil belajar siswa.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, bahwa sebagian besar media

yang digunakan dalam proses pembelajaran cenderung monoton dan sederhana.

Dalam menyampaikan materi di dalam kelas media yang digunakan belum

bervariasi, sebagian besar hanya berupa media yang berbentuk visual seperti buku

paket, poster, dan gambar dari internet. Dan juga berdasarkan hasil observasi awal

yang dilakukan, sebagian siswa seringkali terlihat tidak memperhatikan pelajaran.

Hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia di

sekolah dan juga kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada oleh

guru. Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan dapat mendukug minat

serta motivasi siswa dalam belajar guna memperoleh hasil belajar yang

memuaskan.

2. Tahap Design (Perancangan)

Pada tahap design (perancangan) ini peneliti mulai merancang media

pembelajaran yang akan digunakan pada materi dunia tumbuhan yang meliputi

perancangan materi dan media. Materi dirancang sesuai indikator yang ada pada

RPP. Materi diambil dari berbagai sumber buku paket SMA dan juga dilengkapi

dengan buku taksonomi tumbuhan oleh Gembong. Sedangkan dalam perancangan

media, peneliti melihat beberapa media pembelajaran berbentuk video di youtube

sebagai acuan.

Isi media ini terdiri dari cover, materi, gambar, video, stopmotion dan

rekaman. Gambar dan video yang ada pada media ini sebagian besar dari

dokumen pribadi peneliti dan beberapa tumbuhan yang sulit ditemukan peneliti

ambil dari berbagai sumber terkait di internet. Desain media ini dibuat semenarik

mungkin dengan variasi warna, gambar, video, musik dan tambahan animasi yang

bertujuan untuk menarik minat siswa dalam belajar. Penggunaan bahasa dalam

media video ini pun yang mudah dimengerti oleh siswa sehingga siswa dapat

memahami materi dengan baik.

3. Tahap Development (Pengembangan)

Setelah proses perancangan media pembelajaran berbentuk video ini selesai

dilakukan, maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu tahap pengembangan. Tahap

ini dilakukan sebagai proses mewujudkan rancangan atau desain pada tahap

sebelumnya tadi menjadi kenyataan. Pada tahap ini mulai membuat media

pembelajaran yang telah dirancang tadi dengan menggunakan software pengedit

video yaitu Windows Movie Maker version 2012. Pada tahap ini juga

dilakukannya validasi oleh 3 orang dosen (tenaga ahli) yaitu Ibu Dr. Revis Asra,

S. Si, M. Si selaku validator materi dari Universitas Jambi, Bapak Drs. Mursyid,

M. Pd selaku validator bahasa dari UIN STS Jambi, dan Bapak Nurhadi, S. Kom,

M. Cs selaku validator media dari STIKOM.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berikut beberapa contoh tampilan pada tahap pengembangan media

video ini.

Gambar 4.1 : Windows Movie Maker version 2012

Gambar 4.2 : Pengembangan Media Pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Tahap Implementation (Implementasi)

Setelah media pembelajaran tadi selesai dikembangkan dengan

sedemikan rupa sesuai dengan peran dan fungsinya, dilakukanlah tahap

implementasi atau memulai penggunaan produk baru dalam pembelajaran atau

lingkungan yang nyata. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan media

pembelajaran yang telah dikembangkan tadi dalam proses belajar mengajar di dua

Gambar 4.3 : Pengembangan Media Pembelajaran

Gambar 4.4 : Pengembangan Media Pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sekolah yatiu SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi, disini

juga peneliti memberikan angket praktikalitas yang harus diisi oleh guru bidang

studi dan siswa untuk menilai kepraktisan dari media pembelajaran tersebut. Dan

peneliti juga memberikan post test berbentuk soal pilihan ganda kepada siswa di

akhir pertemuan.

B. Validitas Media

Media pembelajaran biologi berbasis video pada pokok bahasan dunia

tumbuhan untuk siswa/siswi Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Atas telah

selesai dikembangkan, dan kemudian produk divalidasi oleh validator. Validator

akan memberikan saran, kritikan, pendapat dan masukan terhadap produk yang

telah dikembangkan. Adapun beberapa kriteria yang akan dinilai oleh validator

adalah menyangkut tentang aspek materi, bahasa dan desain media.

1. Hasil Validasi

a. Hasil Penilaian Ahli Materi

Materi pada produk ini divalidasi oleh dosen dari Universitas Jambi yaitu

Ibu Dr. Revis Asra, S. Si, M. Si. Hasil penilaiannya dapat dilihat pada tabel

4.1 dan 4.2 berikut.

Tabel 4.1 hasil rekapitulasi penilaian media pembelajaran oleh ahli

materi sebelum revisi

No Kriteria Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian materi dengan KD √

2. Kesesuaian materi dengan indikator √

3. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran √

4. Materi tersusun secara sistematis √

5. Kebenaran substansi materi pelajaran √

6. Materi mudah dipahami √

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jumlah 16

Persentase 66,7 %

Kriteria Layak/Valid

Tabel 4.2 hasil rekapitulasi penilaian media pembelajaran oleh ahli

materi setelah revisi

No Kriteria Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian materi dengan KD √

2. Kesesuaian materi dengan indikator √

3. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran √

4. Materi tersusun secara sistematis √

5. Kebenaran substansi materi pelajaran √

6. Materi mudah dipahami √

Jumlah 23

Persentase 95,8 %

Kriteria Sangat layak

Setelah melakukan revisi, didapat hasil seperti pada tabel 4.2 yaitu

sebesar 95,8% dan dikategorikan sangat layak. Namun ada sedikit masukan

dan saran dari ahli materi yaitu penyusunan materi yang harus lebih

sistematis dan memperbanyak sumber agar materi lebih lengkap.

b. Hasil Penilaian Ahli Bahasa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Media Pembelajaran Berbasis Video pada Pokok Bahasan Dunia

Tumbuhan dinilai oleh ahli bahasa yaitu Bapak Drs. Mursyid, M. Pd dari UIN

STS Jambi dengan tujuan agar peneliti memperhatikan EYD, memperhatikan

cara penulisan dan pemenggalan kata, memperhatikan tanda baca, dan

memberikan arti dari kata-kata ilmiah (asing), agar media pembelajaran yang

dihasilkan dapat dipahami oleh siswa ditinjau dari segi bahasa dan susunan

kalimat-kalimatnya. Hasil penilaian oleh ahli bahasa mengenai media

pembelajaran berbasis video pada pokok bahasan duni tumbuhan ini dapat

dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 hasil rekapitulasi penilaian media pembelajaran oleh ahli

bahasa

No Kriteria Skor

1 2 3 4

1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD √

2. Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat

perkembangan kognisi siswa

3. Bahasa yang digunakan komunikatif √

4. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah

dimengerti

5. Istilah yang digunakan mudah dipahami √

Jumlah 19

Persentase 95%

Kriteria Sangat layak

Penilaian yang diperoleh dari hasil validasi bahasa yaitu sebesar 95%

dangan kriteria sangat layak untuk diuji cobakan dengan hanya revisi kecil

dalam penggunaan kata baku. Masukan dari ahli bahasa dianalisis oleh

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

peneliti untuk selanjutnya diadakan perbaikan pada media pembelajaran yang

dikembangkan.

c. Hasil Penilaian Ahli Media

Desain media pada produk ini divalidasi oleh dosen dari STIKOM

yaitu Bapak Nurhadi, S. Kom, M. Cs. Penilaian ini bertujuan agar tampilan

media pembelajaran berbasis video yang peneliti kembangkan terlihat

menarik dan layak untuk digunakan. Hasil penilaiannya dapat dilihat pada

tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 hasil rekapitulasi penilaian media pembelajaran oleh ahli media

No Kriteria Skor

1 2 3 4

1. Tampilan video menarik √

2. Kejelasan teks dan suara pada video √

3. Kesesuaian kombinasi warna tulisan dengan

background

4. Gambar bervariasi √

5. Ketepatan tata letak gambar pada video √

6. Pengguna dapat mengoperasikan program secara

mandiri

Jumlah 20

Persentase 83,3 %

Kriteria Sangat layak

Penilaian yang diperoleh dari hasil validasi media yaitu sebesar 83,3

% dangan kriteria sangat layak untuk diuji cobakan dengan beberapa revisi

kecil yaitu beberapa warna pada teks diganti dengan warna yang lebih enak

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dipandang dan penambahan sumber pada gambar yang terdapat pada video.

Masukan dari ahli media dianalisis oleh peneliti untuk selanjutnya diadakan

perbaikan pada media pembelajaran yang dikembangkan.

C. Praktikalitas Media

Media pembelajaran berbasis video yang telah dinyatakan valid oleh

validator, selanjutnya diuji praktikalitasnya oleh guru mata pelajaran biologi dan

siswa di SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi. Dalam

menguji praktikalitas media ini digunakan angket tanggapan yang akan diisi oleh

guru dan siswa yang telah peneliti pilih.

Tabel 4.5 Data praktikalitas

Praktikalitas Sekolah

SMA N 10

Muaro

Jambi

MAL

Guru 92,5% 87,5%

Siswa 89,1% 87%

Rata-rata 90,8% 87,25%

Kategori sangat

praktis

sangat

praktis

Hasil penilaian oleh guru mata pelajaran biologi di SMA N 10 Muaro

Jambi yaitu Bapak Mar, S.Pd dan Ibu Nur, S.Pd yang merupakan guru mata

pelajaran biologi dari MA Laboratorium Kota Jambi bahwa produk ini sangat

praktis untuk digunakan (tabel 4.5). Hasil angket praktikalitas yang telah diisi

oleh guru mata pelajaran biologi masing-masing sekolah ini dapat dilihat pada

lampiran 4 dan lampiran 5.

Hasil analisis praktikalitas produk oleh siswa di SMA N 10 Muaro Jambi

dinyatakan sangat praktis untuk digunakan. Sedangkan hasil analisis praktikalitas

produk oleh siswa MA Laboratorium Kota Jambi dinyatakan praktis untuk

digunakan (tabel 4.5). Data angket praktikalitas yang telah diisi oleh siswa SMA

N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium dapat dilihat pada lampiran 8 dan

lampiran 9.

Dari rata-rata presentase yang didapat tiap sekolah pada tabel 4.5, berarti

disini dapat dikatakan bahwa media pembelajaran ini mudah untuk digunakan dan

dibawa karena file video ini dapat juga diputar melalui smartphone.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Pembahasan

1. Kelayakan Media Pembelajaran Berbasis Video Menurut Validator

Validasi dilakukan oleh tiga orang dosen validator yaitu ahli materi, ahli

bahasa, dan ahli media. Validasi ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui kelayakan video pembelajaran yang dikembangkan sehingga

dapat digunakan untuk membantu dalam proses belajar mengajar. Penilaian

ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian, kelebihan dan kekurangan dari

video pembelajaran yang dikembangkan. Jika masih terdapat kekurangan,

maka akan dilakukan revisi serta peninjauan kembali sampai produk

dikatakan layak oleh validator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan

angket tertutup dan dinilai berdasarkan kriteria yang ada pada angket.

Hasil penilaian dari ahli materi, ahli bahasa dan ahli media menunjukan

persentase yang cukup tinggi, sehingga media pembelajaran berbasis video

dinyatakan sangat layak untuk digunakan dalam membantu proses belajar

mengajar. Persentase hasil penilaian akhir oleh ahli materi yaitu sebesar

95,8% setelah dilakukan beberapa kali revisi. Persentase ini didapat dari

perhitungan skor yang diperoleh dari angket yaitu sebesar 23 dari skor

maksimal yaitu 24. Persentase ini menunjukkan bahwa produk sangat valid

atau layak dari segi materi yang dimuat di dalamnya.

Persentase hasil penilaian oleh ahli bahasa yaitu sebesar 95%, hal ini

menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis video ini sangat valid atau

layak ditinjau dari segi kebahasaan. Persentase ini di dapat dari perhitungan

skor yang diperoleh dari angket yaitu sebesar 19 dari skor maksimal yaitu 20.

Sedangkan persentase hasil penilaian oleh ahli desain media yaitu sebesar

83,3%. Persentase ini didapat dari perhitungan skor yang diperoleh dari

angket yaitu sebesar 20 dari skor maksimal yaitu 24. Persentase ini

menunjukkan bahwa produk sangat valid atau layak dari segi desain media

pada video pembelajaran yang dikembangkan.

Hasil akhir penilaian oleh validator mengenai pengembangan media

pembelajaran berbasis video pada materi dunia tumbuhan telah memenuhi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kriteria layak digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran,

sehingga selanjutnya dapat dilakukan uji coba pada siswa.

2. Praktikalitas Media Pembelajaran Berbasis Video

Praktikalitas media pembelajaran berbasis video pada pokok bahasan

dunia tumbuhan dapat diketahui melalui hasil tanggapan oleh guru mata

pelajaran biologi dan siswa di dua sekolah yang telah peneliti pilih yaitu

SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi dengan

menggunakan pengisian angket yang telah peneliti berikan. Praktikalitas ini

dilihat dari seberapa praktis atau mudahnya media pembelajaran ini untuk

digunakan. Persentase hasil penilaian oleh guru mata pelajaran biologi di

SMA N 10 Muaro Jambi yaitu oleh Bapak Mar, S.Pd adalah sebesar 92,5%

yang menunjukkan bahwa produk sangat praktis untuk digunakan. Sedangkan

penilaian dari Ibu Nur, S.Pd dari MA Laboratorium Kota Jambi yaitu sebesar

87,5% yang menunjukkan bahwa produk sangat praktis untuk digunakan

dalam membantu proses pembelajaran.

Persentase hasil analisis praktikalitas produk dinilai oleh siswa melalui

angket yang telah peneliti berikan yaitu di SMA N 10 Muaro Jambi diperoleh

persentase sebesar 89,1%, hal ini menunjukkan bahwa produk sangat praktis

untuk digunakan. Sedangkan di MA Laboratorium Kota Jambi diperoleh

persentase sebesar 87%, hal ini menunjukkan bahwa produk masuk kriteria

sangat praktis untuk digunakan. Jika diambil rata-ratanya dari kedua sekolah,

maka diperoleh persentase sebesar 88% sehingga produk dinyatakan sangat

praktis untuk digunakan.

Dari hasil persentase pengisian angket oleh guru dapat dilihat bahwa

guru merasa terbantu untuk menyampaikan materi pelajaran dengan adanya

media pembelajaran video ini. Dari hasil persentase pengisian angket oleh

siswa juga dapat dilihat bahwa mereka merasa terbantu dalam memahami

materi pelajaran. Dibandingkan dengan sebelum menggunakan media

pembelajaran video, dalam proses pembelajaran siswa kurang fokus, kurang

berminat dan kondisi kelas kurang kondusif. Kurang kondusifnya kondisi

kelas selama proses pembelajaran dilihat dari beberapa orang siswa yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

meminta izin untuk keluar kelas dan sebagian besar siswa yang terlihat tidur-

tiduran atau pun mengobrol tentang masalah yang tidak bersangkutan dengan

materi pelajaran dengan temannya. Sedangkan saat digunakannya media

pembelajaran video dalam proses pembelajaran, siswa lebih fokus, berminat

dan kondisi kelas pun lebih kondusif. Tidak ada siswa yang izin keluar kelas,

tidur-tiduran maupun mengobrol tentang masalah yang tidak bersangkutan

dengan materi pelajaran dengan temannya. Karena siswa memperhatikan

materi pelajaran dengan baik maka interaksi antara siswa dan guru pun

berjalan dengan baik dibandingkan sebelum menggunakan media

pembelajaran video. Disaat guru memberikan pertanyaan, siswa dapat

menjawab dengan baik bahkan siswa pun dapat menyimpulkan sendiri materi

pelajaran dengan baik. Dari pengisian angket ini juga, guru dan siswa merasa

media ini sangat mudah untuk digunakan dan dibawa dikarenakan file video

ini selain dapat diputar di pc (personal computer) tapi juga dapat diputar di

smartphone sehingga siswa dapat belajar dimana dan kapan pun dia mau.

Jadi dapat dikatakan bahwa produk ini dapat membantu proses

pembelajaran, mudah untuk digunakan dan juga untuk dibawa karena file

video ini dapat diputar melalui smartphone.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan peneltian dan pengembangan yang telah dilakukan maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Validitas media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penilaian

ahli materi, ahli bahasa dan ahli media dikategorikan sangat layak untuk d

iuji cobakan dengan persentase berurut yaitu 95,8%, 95% dan 83,3%.

2. Berdasarkan tanggapan guru dari SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Labor

atorium Kota Jambi, media pembelajaran ini masuk kategori sangat prakti

s untuk digunakan dengan persentase masing-masing secara berurut yaitu

sebesar 92,5% dan 87,5%, sedangkan berdasarkan tanggapan siswa dari k

edua sekolah, media pembelajaran ini masuk kategori sangat praktis untuk

digunakan dengan rata-rata persentase sebesar 88%. Jadi, produk ini dapa

t membantu proses pembelajaran, mudah untuk digunakan dan juga untuk

dibawa karena file video ini dapat diputar melalui smartphone.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Dalam menggunakan Windows Live Movie Maker 2012 untuk editing, bua

tlah dalam satu folder bahan-bahan yang akan digunakan seperti foto, vide

o dan musik atau rekaman agar tidak terjadi kesalahan atau file yang tidak

terbaca pada saat proses produksi video.

2. Dalam pengembangan media pembelajaran ini, peneliti hanya menggunak

an program editing berupa Windows Live Movie Maker 2012 yang fiturny

a masih sederhana, maka saran bagi peneliti lain yaitu dapat menggunakan

program editing lain yang memiliki fitur lebih lengkap agar media pembe

lajaran yang dihasilkan juga lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum

2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Aryulina, Diah, dkk. (2010). BIOLOGY for Senior High School Grade X Semester

2. Jakarta: ESIS.

Daryanto. (2013). Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Djamarah, Samsul Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Harjito. (2014). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hasbullah. (2013). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Husamah. (2013). Desain Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi

Kedua Belas, Jilid 2, dialih bahasakan oleh Benjamin Molan. Jakarta: PT

Indeks.

Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mudlofir, Ali. (2016). Desain Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Mulyatiningsih, Endang. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Narbuko, Achmadi Abu Kholid. (2016). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwanto, Ngalim. (2009). Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

.

Rusman. (2011). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sadiman, Arief. (2011). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sedermayanti, Hidayat, Syarifuddin. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung:

Mandar maju.

Simamora, Henry. (2000). Manajemen Pemasaran Internasional (jilid 1). Jakarta

: Salemba Empat.

Sugiyono. (2014). “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabeta.

Spurijono, Agus. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suwartono, M. Hum. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Wardoyo, Tri Cipto Tunggul. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis Video Animasi Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik di SMK

Negeri 1 Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan.

http://eprints.uny.ac.id

Yusuf Syamsu, dan Nani M. Sugandhi. (2011). Pekembangan Peserta Didik.

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

49

Lampiran 8

ANALISIS DATA TANGGAPAN SISWA SMA N 10 MUARO JAMBI

No. Nama Butir Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AN 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4

2 AT 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

3 AZA 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4

4 AL 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4

5 BR 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3

6 CDRP 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3

7 CR 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4

8 DH 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4

9 EO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 EM 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4

11 FMP 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

12 FS 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3

13 ITM 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3

14 JTS 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

15 LW 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3

16 LT 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3

17 MMT 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

18 MI 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4

19 MTA 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4

20 MK 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3

21 PT 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3

22 RJ 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3

23 RSST 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3

24 RL 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4

25 RS 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3

26 SA 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3

27 SM 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4

28 VM 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3

29 WN 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3

30 ZI 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4

Jumlah 108 101 106 113 114 108 106 103 105 106

% Butir Item 90% 84,1% 88,3% 94,1% 95% 90% 88,3% 85,8% 87,5% 88,3%

% Total 89,1%

Sangat Praktis

Lampiran 9

ANALISIS DATA TANGGAPAN SISWA MA LABORATORIUM KOTA JAMBI

No. Nama Butir Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AMH 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4

2 DA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

3 FDO 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

4 FP 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4

5 FCA 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6 IA 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4

7 KS 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3

8 LS 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3

9 MIS 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4

10 MAP 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3

11 MR 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3

12 MA 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

13 MMM 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

14 NN 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4

15 NS 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

16 OB 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4

17 PKH 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

18 PNS 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3

19 PNSY 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4

20 RB 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3

21 RF 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3

22 RS 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3

23 RSS 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

24 RSY 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

25 SM 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

26 MAK 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3

27 AS 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4

28 MRA 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

Jumlah 101 95 94 99 101 98 95 96 102 98

% Butir Item 90,1% 84,8% 83,9% 88,3% 90,1% 87,5% 84,8% 85,7% 91% 87,5%

% Total

87%

Sangat Praktis

Lampiran 10

ANALISIS DATA EFEKTIFITAS PRODUK DI SMA N 10 MUARO JAMBI

Sekolah : SMA N 10 Muaro Jambi

KKM : 75

No. Nama Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Kriteria

1 AN 66,7 66,7 66,7 TT

2 AT 80 86,7 83,3 T

3 AZA 80 93,3 86,6 T

4 AL 86,7 80 83,3 T

5 BR 80 80 80 T

6 CDRP 93,3 86,7 90 T

7 CR 80 80 80 T

8 DH 80 86,7 83,3 T

9 EO 93,3 100 96,6 T

10 EM 53,3 66,7 60 TT

11 FMP 86,7 86,7 86,7 T

12 FS 86,7 93,3 90 T

13 ITM 80 80 80 T

14 JTS 80 86,7 83,3 T

15 LW 53,3 60 56,6 TT

16 LT 93,3 80 86,6 T

17 MMT 80 93,3 86,6 T

18 MI 86,7 93,3 90 T

19 MTA 93,3 93,3 93,3 T

20 MK 93,3 100 96,6 T

21 PT 80 86,7 83,3 T

22 RJ 80 93,3 86,6 T

23 RSST 86,7 93,3 90 T

24 RL 80 80 80 T

25 RS 86,7 93,3 90 T

26 SA 100 100 100 T

27 SM 93,3 86,7 90 T

28 VM 100 100 100 T

29 WN 93,3 100 96,6 T

30 ZI 73,3 73,3 70 TT

Jumlah Siswa T 26

Jumlah Siswa TT 4

Efektifitas Produk

𝑤 𝑦 𝑛𝑔 𝑝 𝑛 𝑛

𝑗 𝑤

26

3 86,7

Efektif

Lampiran 11

ANALISIS DATA EFEKTIFITAS PRODUK DI MA LABORATORIUM KOTA JAMBI

Sekolah : MA Laboratorium Kota Jambi

KKM : 75

No. Nama Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Kriteria

1 AMH 93,3 100 96,6 T

2 DA 60 66,7 63,3 TT

3 FDO 66,7 73,3 70 TT

4 FP 86,7 93,3 90 T

5 FCA 86,7 86,7 86,7 T

6 IA 80 86,7 83,3 T

7 KS 100 100 100 T

8 LS 93,3 80 86,6 T

9 MIS 80 80 80 T

10 MAP 86,7 80 83,3 T

11 MR 80 93,3 86,6 T

12 MA 60 60 60 TT

13 MMM 53,3 73,3 63,3 TT

14 NN 86,7 86,7 86,7 T

15 NS 80 86,7 83,3 T

16 OB 93,3 93,3 93,3 T

17 PKH 86,7 93,3 90 T

18 PNS 80 86,7 83,3 T

19 PNSY 80 100 90 T

20 RB 93,3 80 86,6 T

21 RF 86,7 100 93,3 T

22 RS 100 100 100 T

23 RSS 86,7 86,7 86,7 T

24 RSY 80 86,7 83,3 T

25 SM 80 80 80 T

26 MAK 80 86,7 83,3 T

27 AS 86,7 86,7 86,7 T

28 MRA 66,7 66,7 66,7 TT

Jumlah Siswa T 23

Jumlah Siswa TT 5

Efektifitas Produk

𝑤 𝑦 𝑛𝑔 𝑝 𝑛 𝑛

𝑗 𝑤

23

28 82,

Efektif

Lampiran 12

DATA NILAI SISWA SEBELUM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO

Sekolah : SMA N 10 Muaro Jambi

KKM : 75

No. Nama Nilai Kriteria

1 AN 50 TT

2 AT 60 TT

3 AZA 70 TT

4 AL 60 TT

5 BR 60 TT

6 CDRP 85 T

7 CR 50 TT

8 DH 65 TT

9 EO 90 T

10 EM 50 TT

11 FMP 80 T

12 FS 80 T

13 ITM 70 TT

14 JTS 75 T

15 LW 50 TT

16 LT 60 TT

17 MMT 80 T

18 MI 80 T

19 MTA 80 T

20 MK 90 T

21 PT 70 TT

22 RJ 60 TT

23 RSST 75 T

24 RL 70 TT

25 RS 75 T

26 SA 80 T

27 SM 80 T

28 VM 85 T

29 WN 80 T

30 ZI 60 TT

Jumlah Siswa T 15

Jumlah Siswa TT 15

Persentase

𝑤 𝑦 𝑛𝑔 𝑝 𝑛 𝑛

𝑗 𝑤

5

3 5

Lampiran 13

DATA NILAI SISWA SEBELUM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO

Sekolah : MA Laboratorium Kota Jambi

KKM : 75

No. Nama Rata-rata Kriteria

1 AMH 90 T

2 DA 50 TT

3 FDO 60 TT

4 FP 80 T

5 FCA 80 T

6 IA 60 TT

7 KS 90 T

8 LS 75 T

9 MIS 60 TT

10 MAP 70 TT

11 MR 60 TT

12 MA 50 TT

13 MMM 50 TT

14 NN 80 T

15 NS 70 TT

16 OB 90 T

17 PKH 90 T

18 PNS 60 TT

19 PNSY 80 T

20 RB 60 TT

21 RF 80 T

22 RS 90 T

23 RSS 80 T

24 RSY 70 TT

25 SM 70 TT

26 MAK 60 TT

27 AS 80 T

28 MRA 50 TT

Jumlah Siswa T 13

Jumlah Siswa TT 15

Persentase

𝑤 𝑦 𝑛𝑔 𝑝 𝑛 𝑛

𝑗 𝑤

3

28 46,4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Kelas : X

Semester : 2

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Dunia Tumbuhan

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (2x pertemuan)

1. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang dunia

tumbuhan dan peranan tumbuhan bagi kelangsungan hidup manusia

1.2 Bertambah keimananya dengan menyadari betapa pentingnya tumbuhan bagi

kelangsungan hidup manusia

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,

cermat, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan

peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan diskusi

3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam

divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta

mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi

4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek

kehidupan dalam bentuk laporan tertulis

3. Indikator Pembelajaran

Pertemuan pertama

1. Siswa mampu memahami ciri-ciri tumbuhan

2. Siswa mampu membandingkan ciri-ciri tumbuhan dengan organisme lain

3. Siswa mampu membedakan ciri-ciri dari setiap divisi dalam dunia tumbuhan

4. Siswa mampu mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan ciri morfologinya

dari setiap divisi

5. Siswa mampu mendeskripsikan berbagai macam organ pada tumbuhan (akar,

batang, daun, bunga dan buah)

6. Siswa mampu memahami pengertian dari metagenesis

7. Siswa mampu mengurutkan proses pergiliran keturunan (metagenesis) pada

tumbuhan lumut

8. Siswa mampu memahami proses pergiliran keturunan (metagenesis) pada

tumbuhan lumut

9. Siswa mampu mengurutkan proses pergiliran keturunan (metagenesis) pada

tumbuhan paku

10. Siswa mampu memahami proses pergiliran ketuunan (metagenesis) pada

tumbuhan paku

Pertemuan kedua

1. Siswa mampu memahami pengertian dari pembuahan pada tumbuhan

2. Siswa mampu memahami tujuan dari pembuahan pada tumbuhan

3. Siswa mampu memahami proses pembuahan tunggal pada tumbuhan

4. Siswa mampu memahami proses pembuahan ganda pada tumbuhan

5. Siswa mampu menelaah peran tumbuhan bagi kelangsungan hidup di bumi

4. Tujuan pembelajaran

Pertemuan pertama

a. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami ciri-ciri

tumbuhan secara tepat

b. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami proses

pergiliran keturunan (metagenesis) pada tumbuhan lumut secara runtut

c. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami proses

pergiliran keturunan (metagenesis) pada tumbuhan paku secara runtut

Pertemuan kedua

a. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami proses

pembuahan tunggal pada tumbuhan secara runtut

b. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami proses

pembuahan ganda pada tumbuhan secara runtut

c. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu menyebutkan peran

tumbuhan bagi kelangsungan hidup di bumi dengan tepat

5. Materi Pembelajaran

a. Ciri umum tumbuhan

b. Klasifikasi tumbuhan

c. Cara reproduksi/perkembangbiakan tumbuhan lumut, paku dan berbiji

d. Peranan tumbuhan

6. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Metode : Tanya jawab

7. Media dan Sumber Belajar

Media : video pembelajaran mengenai dunia tumbuhan

Sumber belajar : Buku IPA terpadu untuk SMA/MA Kelas X, video

pembelajaran dan sumber lainnya yang mendukung mata

pelajaran ini.

8. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan pertama

Kegiatan Aktifitas Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan

Mengucapkan salam Menjawab salam

5 menit

Membuka pelajaran dengan

berdoa

Melakukan doa bersama

sesuai dengan ajaran agama

masing-masing

Meminta siswa untuk

mengecek kebersihan

kelasnya minimal yang

berada di sekelilingnya

sebagai bentuk rasa

kepeduliannya terhadap

kebersihan dan kenyamanan

kelas

Membersihkan sampah

yang ada disekitar tempat

duduknya dan

membuangnya ke tong

sampah

Mengabsen Mendengarkan dan

menjawab absen

Memberikan motivasi agar

siswa semangat dalam

mengikuti pelajaran

Menyimak motivasi yang

diberikan tersebut

Menyampaikan tujuan

pembelajaran dan meminta

Menyimak dan mencatat

tujuan tersebut

siswa untuk mencatatnya

Kegiatan inti

Mengamati :

Meminta siswa untuk

memperhatikan video

pembelajaran yang

ditayangkan tentang dunia

tumbuhan yaitu tumbuhan

lumut dan paku

Menanya :

Meminta siswa untuk

mengajukan pertanyaan

mengenai sesuatu yang ingin

diketahuinya lebih dalam

terkait dengan materi dunia

tumbuhan yang sudah

ditayangkan dalam video

pembelajaran tersebut dengan

cara mengajukan pertanyaan

Mengeksplorasi :

Meminta siswa untuk

membaca sumber belajar lain

yang berhubungan dengan

materi yang telah ditayangkan

dalam video pembelajaran

Mengasosiasi :

Menugaskan siswa untuk

membuat rangkuman

mengenai materi yang telah

ditayangkan dalam video

Mengamati :

Memperhatikan video

pembelajaran yang sedang

ditayangkan

Menanya :

Mengajukan pertanyaan

Mengeksplorasi :

Membaca sumber lain yang

berhubungan dengan materi

Mengasosiasi :

Merangkum pelajaran

mengenai materi yang telah

ditayangkan dalam video

pembelajaran

80 menit

pembelajaran

Mengkomunikasikan :

Meminta siswa untuk

mendiskusikan hasil

rangkumannya secara

bersama-sama

Meminta siswa untuk

mengikuti tes tertulis dengan

tujuan untuk mengetahui

keberhasilan siswa selama

proses belajar

Mengkomunikasikan :

Mendiskusikan hasil

rangkuman

Mengikuti tes tertulis

Penutup

Meminta siswa untuk

menyimpulkan pelajaran hari

ini

Menyimpulkan pelajaran

hari ini

5 menit

Menutup pelajaran dengan

doa dan mengucapkan salam

Membaca doa dan

menjawab salam

Pertemuan kedua

Kegiatan Aktifitas Waktu

Guru Siswa

pendahuluan

Mengucapkan salam Menjawab salam

10 menit

Membuka pelajaran dengan

berdoa

Melakukan doa bersama

sesuai dengan ajaran agama

masing-masing

Meminta siswa untuk

mengecek kebersihan

kelasnya minimal yang

berada di sekelilingnya

sebagai bentuk rasa

kepeduliannya terhadap

Membersihkan sampah

yang ada disekitar tempat

duduknya dan

membuangnya ke tong

sampah

kebersihan dan kenyamanan

kelas

Mengabsen Mendengarkan dan

menjawab absen

Memberikan motivasi agar

siswa semangat dalam

mengikuti pelajaran

Menyimak motivasi yang

diberikan tersebut

Menyampaikan tujuan

pembelajaran dan meminta

siswa untuk mencatatnya

Menyimak dan mencatat

tujuan tersebut

Menyampaikan secara singkat

materi pembelajaran pada

pertemuan sebelumnya

Menyimak apa yang

disampaikan oleh guru

Kegiatan inti

Mengamati :

Meminta siswa untuk

memperhatikan video

pembelajaran yang

ditayangkan tentang dunia

tumbuhan yaitu tumbuhan

berbiji dan peran tumbuhan

bagi kehidupan

Menanya :

Meminta siswa untuk

mengajukan pertanyaan

mengenai sesuatu yang ingin

diketahuinya lebih dalam

terkait dengan materi dunia

tumbuhan yang sudah

ditayangkan dalam video

pembelajaran tersebut dengan

cara mengajukan pertanyaan

Mengamati :

Memperhatikan video

pembelajaran yang sedang

ditayangkan

Menanya :

Mengajukan pertanyaan

75 menit

Mengeksplorasi :

Meminta siswa untuk

membaca sumber belajar lain

yang berhubungan dengan

materi yang telah ditayangkan

dalam video pembelajaran

Mengasosiasi :

Menugaskan siswa untuk

membuat rangkuman

mengenai materi yang telah

ditayangkan dalam video

pembelajaran

Mengkomunikasikan :

Meminta siswa untuk

mendiskusikan hasil

rangkumannya secara

bersama-sama

Meminta siswa untuk

mengikuti tes tertulis dengan

tujuan untuk mengetahui

keberhasilan siswa selama

proses belajar

Mengeksplorasi :

Membaca sumber lain yang

berhubungan dengan materi

Mengasosiasi :

Merangkum pelajaran

mengenai materi yang telah

ditayangkan dalam video

pembelajaran

Mengkomunikasikan :

Mendiskusikan hasil

rangkuman

Mengikuti tes tertulis

Penutup

Menarik kesimpulan bersama

siswa

Menyimpulkan pelajaran

hari ini

5 menit

Menutup pelajaran dengan

doa dan mengucapkan salam

Membaca doa dan

menjawab salam

9. Penilaian

Jenis : Tes tertulis

Bentuk soal : Pilihan berganda dengan 5 pilihan

Pertemuan pertama

No Soal Jawaban Skor

1 Makhluk hidup dimasukkan kedalam dunia

tumbuhan karena memiliki ciri khusus.

Berikut ini merupukan ciri-ciri dunia

tumbuhan, kecuali...

c. Bersifat uniseluler

1

2 Divisi pada dunia tumbuhan ada yang

merupakan tumbuhan bertallus (Thallophyta)

dan ada yang berkormus (Kormophyta). Yang

termasuk tumbuhan kormophyta berspora

adalah...

d. Pterodophyta

1

3 Struktur berikut ini yang tidak dimiliki oleh

tumbuhan lumut adalah...

d.Xylem dan floem

1

4 Metagenesis dalam daur hidup lumut

didominasi oleh generasi...

b. Gametofit 1

5 Jika kita mengamati di tembok-tembok yang

lembap akan dijumpai adanya hamparan

tanaman lumut. Tumbuhan lumut yang

dijumpai tersebut berada pada fase...

b.Gametofit karena

menghasilkan gamet

1

6 Pergiliran keturunan pada lumut dikenal

adanya:

1. Tumbuhan lumut

2. Spora

3. Protonema

4. Sporongium

Urutan yang benar dalam daur hidup lumut

adalah...

c.2-3-1-4

1

7 Salah satu manfaat yang dimiliki oleh

tumbuhan lumut adalah dapat mengobati

penyakit hepar (hati). Jenis tumbuhan lumut

tersebut adalah...

a. Marchantia polymorpha 1

8 Pada tumbuhan lumut (Bryophyta) dan e. Tumbuhan lumut dan 1

tumbuhan paku (Pterodophyta) mengalami

proses metagenesis. Yang dimaksud

mengalami proses Metagenesis adalah...

paku dapat mengalami

pergiliran keturunan

antara fase gametofit

(seksual) dan fase

sporofit (aseksual)

9 Pada tumbuhan paku memiliki pembuluh

xylem yang berfungsi untuk...

a.Mengangkut air dan garam

mineral

1

10 Pernyataan di bawah ini merupakan

persamaan sifat tumbuhan Bryophyta dengan

tumbuhan Pterodophyta, kecuali...

c.Reproduksi generatif

dengan spora

1

11 Tanaman suplir yang sering kita lihat sebagai

tanaman hias sebenarnya merupakan tanaman

pada fase...

a.Sporofit karena

menghasilkan spora

1

12 Selaginella disebut sebagai paku heterospor

karena...

b.Menghasilkan spora yang

berbeda

1

13 Perhatikan tabel perbedaan antara tumbuhan

lumut dan pakudibawah ini

Ciri Lumut Paku

1.Struktur

tubuh

Memiliki

akar,

batang,

dan daun

Memiliki

rizoid, daun

bersisik,

dan tidak

berbatang

2.Jaringan

pembuluh

Ada

(Xylem

dan

floem)

Tidak ada

3.Fase

dominan

Gametofit Sporofit

4.Tumbuhan

dewasa

Sporofit Gametofit

5.Ukuran

tubuh

Besar Kecil

Perbedaan ciri tumbuhan lumut dan paku

yang benar dari tabel tersebut adalah...

c.3 1

14 Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan

paku meliputi...

b.Isogami, autogami dan

oogami

1

15 Perhatikan bagan siklus hidup tumbuhan paku

dibawah ini.

e.Protalium, arkegonium,

tumbuhan paku

1

spora

1

Anteredium 2

ovum spermatozoid

zigot

3

sporangium

Nomor 1,2 dan 3

menunjukkan...

Total skor

Nilai 𝑗 𝑏 𝑛

×

Pertemuan kedua

No Soal Jawaban Skor

1 Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) memiliki

habitus yang sangat bervariasi. Dibawah ini

yang merupakan contoh tumbuhan perdu

adalah...

e. Lili, krokot dan arbei 1

2 Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua

subdivisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka

(gymnospermae) dan tumbuhan berbiji

tertutup (angiospermae). Dibawah ini yang

merupakan ciri khas tumbuhan berbiji tertutup

adalah...

b.Bakal bijinya diselubungi

bakal buah

1

3 Pengamatan terhadap suatu tumbuhan

menunjukkan ciri-ciri berakar tunggang, tidak

d. Gymnospermae 1

berbunga sejati, berbiji, berdaun, batang

bercabang, bakal biji terdapat pada strobilus

betina dan serbuk sari dalam strobilus jantan

maka tumbuhan itu dapat digolongkan ke

dalam...

4 Biji pada tanaman Angiospermae sebenarnya

berisi...

c. Ovum 1

5 Apabila kita memakan buah mangga, bagian

yang kita makan sebenarnya berasal dari...

b. Endosperm 1

6 Telah ditemukan sejenis tumbuhan dengan

ciri-ciri sebagai berikut : merupakan

tumbuhan perdu, daun majemuk menyirip,

bunga dengan mahkota bunga berbentuk

seperti kupu-kupu, buah berbentuk polong,

pada akar terdapat bintil-bintil zat lemas.

Tumbuhan tersebut termasuk suku (familia)...

b. Papilionaceae ( kacang-

kacangan)

1

7 Tumbuhan berbunga disebut Angiospermae

sebab...

a.Menghasilkan biji didalam

buah

1

8 Golongan Gymnospermae juga digolongkan

sebagai tumbuhan berpembuluh

(Tracheophyta) yang berarti...

b. Memiliki berkas

pengangkut

1

9 Pada Gymnospermae dibagi menjadi

beberapa kelas. Salah satunya adalah kelas

Gnetinae, kelas Gnetinae memiliki ciri-ciri

sebagai berikut, kecuali...

d. Bijinya memiliki kulit

luar yang berdaging dan

kulit dalam yang keras

1

10 1) Kembang sepatu

2) Lili

3) Kelapa

4) Bunga Soka

5) Mawar

6) Anggrek

Yang termasuk tumbuhan dikotiledon

adalah...

c. 1,4, dan 5 1

11 Bunga sepatu digolongkan sebagai bunga

sempurna sebab...

a. Memiliki putik dan

benang sari dalam satu

1

bunga

12 Berdasarkan ada tidaknya daun mahkota

bunga, tumbuhan berbiji tertutup dari kelas

dikotil dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu...

e. Simpetala, monoklamida,

dan dialipetala

1

13 Salah satu contoh anggota famili Piperaceae

yang kerap kali dimanfaatkan untuk bumbu

masakan yaitu...

a. Piper nigrum 1

14 Berikut ini yang tidak termasuk contoh

tumbuhan monokotil adalah...

d. Solanum tubermosum 1

15 Annona squamosa ditunjukan oleh gambar... b.

1

Total skor

Nilai 𝑗 𝑏 𝑛

×

Disetujui oleh :

Guru MataPelajaran Mahasiswa

Marojohan, S.Pd Riwanda Citha Larasati

NIM: TB 131120

DOKUMENTASI

Di SMA N 10 Muaro Jambi

Awal Penayangan Media Video

Proses Pembelajaran dengan menggunakan media video

Proses Pemberian Angket

Proses Pengisian Angket

Di MA Laboratorium Jambi

Awal Penayangan Media Video

Proses Pembelajaran dengan menggunakan media video

Proses Pengisian Angket

Proses Pemberian Angket

Jadwal Penelitian

N

o

Kegiatan Bulan

2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pengajuan

judul

X

2. Pembuatan

proposal

X

3. Pengajuan

proposal dan

dosen

pembimbing

X

4. Pengurusan

izin

pelaksanaan

seminar

X

5. Perbaikan X

Fak

ulta

s Tarb

iyah

dan

Keg

uru

an

UIN

ST

S J

am

bi

hasil seminar

6. Pengurusan

izin riset

X

7. Riset

lapangan

X

8. Penulisan

skripsi

X

9. Perbaikan

dari

pembimbing

X

10. Agenda X

11. ujian X

Fak

ulta

s Tarb

iyah

dan

Keg

uru

an

UIN

ST

S J

am

bi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURICULUM VITAE)

Nama : Riwanda Citha Larasati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Jambi/02 April 1995

Alamat : Jl. Sunan Bonang RT. 11 No. 12 Simpang III Sipin

Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi

Email : [email protected]

No. Kontak : 082375034774

Pendidikan Formal:

1. TK Muktitama Kota Jambi (2000-2001)

2. SD Negeri 63 Kota Jambi (2001-2007)

3. SMP Negeri 8 Kota Jambi (2007-2010)

4. SMA Negeri 4 Kota Jambi (2010-2013)

Motto:

O إن مع العسر يسرا O فإن مع العسر يسرا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah ayat 5-6)

Hormat saya,

Riwanda Citha Larasati

TB.131120