desa sebagai objek pembangunan nasional

8
TUGAS UAS KU-4078 STUDIUM GENERAL “Desa sebagai Objek Pembangunan Nasional” Dosen : Brian Yuliarto, Ph.D. Oleh : Theresia Y. S. Aruan 15012151 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

Upload: theresia-yut-aruan

Post on 16-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Menteri DPDTT, Marwan Jafar, memberikan kuliah umum kepada mahasiswa/i ITB

TRANSCRIPT

TUGAS UAS KU-4078STUDIUM GENERALDesa sebagai Objek Pembangunan Nasional

Dosen :Brian Yuliarto, Ph.D.Oleh :Theresia Y. S. Aruan15012151

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGANINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2015ABSTRAKTopik yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Desa sebagi Objek Pembangunan Nasional. Pemilihan topik ini didasarkan akan banyaknya desa-desa tertinggal di Indonesia yang perlu untuk dibenahi. Pemerintah daerah dan pusat bertanggung jawab untuk masalah tersebut. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menyiapkan dana APBN 2015 untuk menunjang pembangunan tersebut. Sebanyak 74000 ribu desa tertinggal di Indonesia akan menjadi sasarannya. Salah satu bentuk program pemerintah untuk membantu pelaksanaan pembangunan tersebut adalah denagn adanya Gerakan Desa Maju. Gerakan ini nantinya akan memutuhkan beberapa tenaga masyarakat untuk mau terjun ke desa-desa sebagai pendamping desa. Selain itu dorongan untuk para ahli pembangunan infrastruktur yang berasal dari daerah tersebut untuk kembali membangun daerahnya juga perlu dicanangkan.Kata kunci : Pembangunan Desa, Gerakan Desa Maju, APBN 2015

PENDAHULUANDesa sebagai objek pembangunan nasional, merupakan salah satu topik mata kuliah KU-4078 yang dibawakan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. Desa merupakan suatu wilayah hokum yang mempunyai pemerintahan sendiri dan mempunyai wewenang untuk mengatur kepentingan daerah dan potensinya sendiri dan masih dalam suatu sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa merupakan daerah yang saat ini menjadi sasaran pemerintah untuk dikembangkan dalam segi komoditas, sumber daya manusia dan alam, dan potensi-potensi lainnya agar dapat bersaing dengan negara-negara ASEAN di pasar bebas nanti. Pembangunan desa merupakan suatu proses upaya pemerintah baik daerah maupun pusat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut agar bermanfaat bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.Untuk mencapai desa mendiri dan makmur dan berswasembada, pemerintah perlu membuat berbagai program andalan dan percepatan pembangunan pada daerah-daerah tersebut. Agar tercapainya tujuan tersebut juga diperlukan dukungan dari pemerintah daerah desa sendiri dan masyarakat desa untuk membantu program-program pemerintah berjalan dengan baik.

DATAa. MetodologiMakalah ini berisi kajian dan analisis dari salah satu topik mata kuliah Studium General, yaitu Desa sebagai Objek Pembangunan Nasional. Untuk mendapatkan berbagai informasi dan sumber kajian untuk pembuatan makalah ini, penulis mengikuti seminar yang dilaksanakan sewaktu kuliah berlangsung. Selain itu, penulis juga menyadur beberapa sumber dari internet dan mendapat informasi dari beberapa pendapat-pendapat para ahli termasuk dari pembicara seminar sendiri, yaitu Bapak Marwan Jafar selaku Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia. Selain menyajikan kajian dan analisis, makalah ini juga akan menyediakan beberapa masukan dan saran atas permasalahan yang terjadi terkait dengan topik yang dibahas. Sistematika penulisan makalah ini antara lain mencakup abstrak yang menjelaskan isi makalah keseluruhan secara singkat, pendahuluan yang berisi latar belakang penulisan makalah, data yang berisi metodologi penulisan makalah, data dan analisis dari data yang telah diperoleh, dicantumkan juga kesimpulan dan sumber referensi penulis dalam penulisan makalah ini.

b. Data dan Analisis DataMenurut Perpres No.2 Tahun 2015, pemerintah menargetkan akan mengurangi jumlah desa tertingggal sebanyak 5000 desa dan meningkatkan jumlah desa mandiri sebanyak 2000 desa. Sebanyak 1138 desa yang terletak di daerah perbatasan dan yang telah mendapat pendampingan sesuai dengan peraturan Undang-undang No.6 Tahun 2014 akan lebih difokuskan sesuai dengan target Menteri DPDTT. Selain itu, menteri juga akan melanjutkan target pembangunan pada 39086 desa yang tergolong tertinggal dan 17268 desa yang tergolong sangat tertinggal. Di Indonesia secara total, ada sekitar 74000 ribu desa yang masih tergolong miskin dan masih membutuhkan dana pemerintah, APBN untuk menunjang kebutuhan pembangunan desa tersebut. Pemerintah melalui menteri DPDTT telah mempersiapkan dana APBN 2015 sekitar 664,6 trilyun untuk meningkatkan pembangunan desa tersebut. Selain berasal dari dana APBN itu sendiri, pemerintah terutama kementrian DPDTT juga akan mengusahakan adanya peminjaman dana dari luar negeri. Dana tersebut akan dibagikan kepada masing-masing desa dengan jumlahkan akan didasarkan pada Indeks Kesulitan Geofrafis dan mengacu pada data potensi desa. Besarnya dana yang diterima suatu desa tidak akan lebih dari 1,4 milyar.

AnalisisDari data tersebut diperoleh informasi bahwa masih sangat banyak desa-desa di Indonesia yang sangat membutuhkan dana bantuan APBN pemerintah untuk mengembangkan potensi desanya. Untuk menunjang kemakmuran desa tersebut, pembangunan berupa infrastruktur desa merupakan salah satu hal yang sangat penting, diantaranya, pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan sebagai akses keluar masuknya komoditas desa untuk dikembangkan, pembangunan jaringan irigasi pedesaan yang dapat berguna untuk meningkatkan hasil pertanian desa. Selain itu, beberapa desa juga masih perlu membenahi sistem kebersihan lingkungan melalui fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang ada di desa tersebut, sehingga masyarakat pedesaan tidak lagi mencemari daerah sungai, danau maupun waduk yang ada di desa tersebut. Jika dilihat dari jumlah desa yang tidak sebanding dengan dana APBN 2015 yang dimiliki oleh pemerintah, pemerintah pusat, daerah dan khususnya Kementrian DPDTT perlu membuat suatu program untuk mengefisiensikan dana tersebut. Sebagai contoh, program pemerintah berupa Gerakan Desa Mandiri, dimana kementrian membuat suatu program bagi masyarakat yang ingin mengabdi ke desa-desa untuk menjadi pendamping desa tersebut. Gerakan ini bertujuan untuk semakin terkendalinya dana-dana yang telah dicairkan untuk desa-desa tersebut sehingga pembangunan desa terliat nyata di masyarakat.Selain itu, dapat juga dilakukan penyuluhan terlebih dahulu akan program-program pembangunan apa saja yang ingin dilakukan di desa tersebut, agar masyarakat dapat memanfaatkan dana yang ada seefisien mungkin. Perlunya dorongan kepada beberapa tenaga-tenaga ahli untuk pembangunan infrastruktur yang berasal dari daerah maupun kabupaten ataupun provinsi itu sendiri untuk kembali ke daerahnya masing-masing membantu pembangunan dan berbagi ilmu mereka dengan masyarakat. Hal ini dapat semakin meningkatkan kemauan masyarakat untuk semakin maju dan menghemat dana penggunaan jasa kontraktor maupun konsultan untuk pembangunan tersebut.

c. Kesimpulan Terdapat sekitar 74000 ribu desa tertinggal di Indonesia yang akan menjadi target penyaluran dana APBN 2015 untuk pembangunan desa tersebut. Kementrian DPDTT akan memfokuskan pada daerah desa yang terletak di perbatasan Negara terlebih dahulu. Salah satu program pemerintah untuk pembangunan desa adalah Gerakan Desa Maju yang menginisiasi adanya pendamping desa di tiap-tiap desa tertinggal. Salah satu hal yang harus diperhatikan untuk memajukan desa adalah memajukan infrastruktur desa, seperti transportasi, irigasi dan infrastruktur lingkungan. Dorongan kepada ahli-ahli pembangunan infrastruktur untuk kembali membangun ke daerah asal masing-masing dapat mengefisienkan dana bantuan pemerintah ke tiap-tiap desa.

d. Referensihttp://news.okezone.com/read/2015/05/05/337/1145120/menteri-marwan-target-entaskan-5-000-desa-tertinggal. Diakses tanggal 26 Mei 2015. Pukul 11.28 WIB.http://www.academia.edu/10669509/Peraturan_Menteri_Desa_No._1_Tahun_2015_tentang_Pedoman_Kewenangan_Berdasarkan_Hak_Asal_Usul_dan_Kewenangan_Lokal_Berskala_Desa. Diakses tanggal 26 Mei 2015. Pukul 11.31 WIB.http://nasional.tempo.co/read/news/2014/11/11/078621215/Menteri-Marwan-Keluhkan-Anggaran. Diakses tanggal 26 Mei 2015. Pukul 11.41 WIB.http://apbnnews.com/kawal-apbn/alokasi-dana-desa-2015/. Diakses tanggal 26 Mei 2015. Pukul 12.13 WIB.