depo irj

6
3.2.5 Depo Instalasi Rawat Jalan Depo instalasi rawat jalan umumnya menerima resep yang masuk dari semua lantai (lantai 1-3) yang umumnya mencapai 900-1000 resep per hari. Obat yang paling banyak diresepkan ialah obat- obat program seperti obat HIV, obat TBC, dan obat kusta. Selain itu, Depo farmasi di IRJ juga melayani obat dalam bentuk racikan yang umumnya diresepkan dari poliklinik mata dan poliklinik kulit dan kelamin. Depo farmasi di IRJ terdapat di lantai 1 dan lantai 3. Depo farmasi IRJ melayani resep dari berbaai poli, diantaranya poli : jantung, bedah, orthopaedi, gigi dan mulu, medik dasar, kebidanan dan kandungan, saraf, akupunktur, rehabilitasi medic, penyakit dalam, edukasi diabetic, paru, kulit dan kelamin, mata, THT, dan anestesi. SDM di Depo IRJ lantai 1 berjumlah 30 orang yang terdiri dari 2 Apoteker, 24 tenaga kefarmasian, dan 4 bagian administrasi. Sedangkan SDM di Depo IRJ lantai 3 berjumlah 4 orang yang terdiri atas 1 Apoteker, 2 tenaga kefarmasian, dan 1 bagian administrasi. Pasien di IRJ, 90 % adalah pasien BPJS, dan 10 % adalah pasien tunai. Pedoman dalam pelayanan pasien BPJS di RSUP Fatmawati yaitu Fornas dan Formularium rumah sakit Fatmawati. Fornas menjadi wajib sebagi acuan pemberian obat pasien BPJS, namun belum mengakomodir kebutuhan dari SMF. Oleh karena itu ditambah penggunaan Formularium.

Upload: putri-nur-handayani

Post on 14-Sep-2015

237 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

rawat jalan fatmawati

TRANSCRIPT

3.2.5Depo Instalasi Rawat JalanDepo instalasi rawat jalan umumnya menerima resep yang masuk dari semua lantai (lantai 1-3) yang umumnya mencapai 900-1000 resep per hari. Obat yang paling banyak diresepkan ialah obat-obat program seperti obat HIV, obat TBC, dan obat kusta. Selain itu, Depo farmasi di IRJ juga melayani obat dalam bentuk racikan yang umumnya diresepkan dari poliklinik mata dan poliklinik kulit dan kelamin. Depo farmasi di IRJ terdapat di lantai 1 dan lantai 3. Depo farmasi IRJ melayani resep dari berbaai poli, diantaranya poli : jantung, bedah, orthopaedi, gigi dan mulu, medik dasar, kebidanan dan kandungan, saraf, akupunktur, rehabilitasi medic, penyakit dalam, edukasi diabetic, paru, kulit dan kelamin, mata, THT, dan anestesi. SDM di Depo IRJ lantai 1 berjumlah 30 orang yang terdiri dari 2 Apoteker, 24 tenaga kefarmasian, dan 4 bagian administrasi. Sedangkan SDM di Depo IRJ lantai 3 berjumlah 4 orang yang terdiri atas 1 Apoteker, 2 tenaga kefarmasian, dan 1 bagian administrasi.Pasien di IRJ, 90 % adalah pasien BPJS, dan 10 % adalah pasien tunai. Pedoman dalam pelayanan pasien BPJS di RSUP Fatmawati yaitu Fornas dan Formularium rumah sakit Fatmawati. Fornas menjadi wajib sebagi acuan pemberian obat pasien BPJS, namun belum mengakomodir kebutuhan dari SMF. Oleh karena itu ditambah penggunaan Formularium.Fornas dan Formularium Rumah Sakit merupakan acuan yang dapat digunakan bagi pasien BPJS. Alur pelayanan pasien BPJS dimulai dari masuknya resep ke bagian penerimaan resep (bagian sortir). Pada bagian ini petugas akan memeriksa kelengkapan berkas yang menjadi persyaratan yang harus dibawa oleh pasien. Apabila persyaratan yang diperlukan sudah lengkap, selanjutnya dilakukan skrining resep. Setelah itu, pasien akan mendapatkan nomor pengambilan obat yang sama dengan nomor yang ada pada resep. Loket pengambilan obat pasien BPJS dibedakan dengan loket pengambilan pasien tunai, hal tersebut untuk memudahkan pelayanan serta agar pasien tunai tidak harus menunggu dengan waktu yang lebih lama, karena pasien BPJS sangat banyak dan pasien tunai jumlahnya sedikit. Selain itu untuk membedakan resep pasien BPJS dan pasien tunai, resep diberikan kode yaitu kode A dan B untuk pasien tunai dimana kode A untuk resep obat racikan dan B untuk resep obat jadi, sedangkan untuk pasien BPJS diberikan kede C dan D dimana kode C untuk resep obat racikan dan D untuk resep obat jadi. Selanjutnya, resep distempel dan datanya dimasukkan ke komputer. Setelah data dimasukkan ke komputer, selanjutnya resep diberikan kepada petugas untuk dibuatkan etiketnya. Setelah itu resep diberikan kepada petugas penyiapan obat, baik obat jadi maupun obat racikan. Obat yang telah siap dikemas dan diserahkan ke pasien disertai pemberian informasi singkat mengenai penggunaan obat.Depo IRJ menerapkan sistem distribusi obat rawat jalan secara individual prescription. Prosedur penyiapan obat rawat jalan secara individual prescription merupakan tata cara dan urutan proses kegiatan menyiapkan obat pasien rawat jalan berdasarkan resep pasien. Jumlah obat diberikan seluruhnya sesuai yang tertera dalam resep yang telah melalui kajian peresepan oleh Apoteker. Tujuan prosedur penyiapan obat rawat jalan secara individual prescription adalah agar: 1. Tercapainya jaminan kebenaran dan keamanan dalam proses dispensing obat pada pasien rawat jalan.1. Tercapainya peningkatan efisiensi, efektivitas, dan keamanan dalam penggunaan obat.Prosedur penyiapan obat rawat jalan secara individual prescription adalah sebagai berikut: 1. Penerimaan resep dari dokter/perawat ruangan oleh petugas farmasi.1. Pelaksanaan skrining resep untuk menilai kesesuaian penulisan resep.1. Pelaksanaan pelayanan obat pasien yang telah memenuhi persyaratan pada skrining resep.1. Pemeriksaan berkas kelengkapan resep.1. Pembuatan billing transaksi untuk resep yang telah memenuhi persyaratan dari skrining dan kajian peresepan obat.1. Pembayaran resep berdasarkan billing resep untuk pasien tunai. Pembayaran dilakukan di kasir RSUP Fatmawati.1. Pembuatan etiket obat dengan pemilihan etiket:1. Etiket warna putih untuk penggunaan melalui enteral (oral/sublingual/dan lain - lain).1. Etiket warna biru untuk penggunaan melalui parenteral dan topikal. Pembuatan etiket obat dengan mencantumkan nomor rekam medik, nama pasien, nama obat, dosis obat, waktu dan frekuensi pemberian, rute pemberian, dan tanggal peresepan obat.1. Pelaksanaan pembuatan copy resep untuk obat yang tidak dibeli pasien atau obat yang tidak terlayani oleh depo farmasi.1. Pengecekan obat tentang kebenaran obat yang sudah disiapkan dengan klarifikasi 7 benar, yaitu benar obat, benar dosis, benar waktu dan frekuensi pemberian, benar rute pemberian, benar pasien, benar informasi, dan benar dokumentasi.1. Pelaksanaan penyerahan obat yang sudah disiapkan kepada pasien.1. Pelaksanaan penyerahan obat kepada pasien rawat jalan dilakukan oleh Tenaga Kefarmasian dengan kriteria :1. Apoteker yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)1. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang telah mendapatkan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK).1. Terdaftar sebagai tenaga kefarmasian di RSUP Fatmawati1. Selesai mengikuti masa orientasi.1. Pemanggilan nama pasien rawat jalan melalui pengeras suara untuk menuju loket pengambilan obat.1. Pelaksanaan konseling obat apabila pasien membutuhkan penjelasan lebih lanjut.1. Pendokumentasian resep dan bukti print out dalam file sesuai dengan status pembiayaan pasien.

Setiap langkah prosedur penyiapan obat diatas dilakukan oleh orang yang berbeda-beda, hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan atau human eror dalam penyiapan obat.

Berikut skema prosedur penyiapan obat rawat jalan secara individual prescriptionPelaksanaan skrining resep untuk menilai kesesuaian penulisan resep.

Pelaksanaan pelayanan obat pasien yang telah memenuhi persyaratan pada skrining resep.

Pemeriksaan berkas kelengkapan resep.

Pembuatan billing transaksi untuk resep yang telah memenuhi persyaratan dari skrining dan kajian peresepan obat.

Pembayaran resep berdasarkan billing resep untuk pasien tunai. Pembayaran dilakukan di kasir RSUP Fatmawati.

Pelaksanaan permohonan ijin prinsip untuk pasien jaminanPembuatan etiket obat dan copy resep bagi obat yang tidak jadi dibeli pasien ataupun tidak terlayani oleh depo farmasiPengecekan obat tentang kebenaran obat yang sudah disiapkan dengan klarifikasi 5 benarPemanggilan nama pasien dengan pengeras suara dan penyerahan obat kepada pasien oleh tenaga kefarmasian dengan verifikasi dan klarifikasi 7 benarPelaksanaan konseling obat apabila pasien membutuhkan penjelasan lebih lanjutPendokumentasian resep dan bukti print out dalam file sesuai dengan status pembiayaan pasienPenerimaan resep dari dokter/perawat ruangan oleh petugas farmasi.

Laporan di Depo IRJ sama seperti laporan di depo farmasi lainnya yatu meliputi lima laporan : laporan resep generik dan non generik, laporan fornas dan non fornas, laporan narkotik dan psikotropik, laporan analisa penjualan, dan laporan daftar pelunasan. Laporan-laporan ini direkap setiap bulan terkecuali laporan daftar pelunasan dibuat harian, resep-resep dihitung berapa presentasi penggunaannya lalu di laporkan ke TU (Tata Usaha). Diharapkan penggunaan resep generik dan resep fornas meningkat setiap bulannya, karena dengan meningkatnya pengguanan resep generik dan fornas berarti kepatuhan dokter dalam menuliskan resep generik semakin baik dan hal ini yang ingin dicapai setiap rumah sakit khususnya rumah sakit pemerintah seperti RSUP Fatmawati.

3.2.6Jumlah SDM Instalasi Farmasi1. Apoteker:24 orang1. D3:15 orang1. Asisten Apoteker:42 orang1. Administrasi: 8 orang1. Pekarya Kesehatan: 24 orang1. Input data : 7 orangTotal Karyawan : 24 Apoteker dan 96 Non Apoteker