dengan pendekatan bertumpu...

19
PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASI PERMUKIMAN PASKA-BENCANA DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKAT Oleh: Wiwik D Pratiwi, Heru W Poerbo, Samsirina, dan Kiki Z Solihah Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI IV Kampus Pusat Universitas Teknologi Yogyakarta Yogyakarta, 5 April 2007 --- ISBN 978-979-1334-20-4 KKPP Perumahan & Permukiman I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G

Upload: vuonglien

Post on 20-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASIPERMUKIMAN PASKA-BENCANADENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKAT

Oleh:Wiwik D Pratiwi, Heru W Poerbo, Samsirina, dan Kiki Z SolihahSekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan KebijakanInstitut Teknologi Bandung

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI IVKampus Pusat Universitas Teknologi Yogyakarta

Yogyakarta, 5 April 2007 --- ISBN 978-979-1334-20-4

KKPP Perumahan & Permukiman

I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G

Page 2: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Disampaikan kepadaLembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Bandung,

yang telah membiayai penelitian bertema permukiman dan paska-bencana yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman, Perancangan Arsitektur, dan Teknologi Bangunan dalam lingkup Program StudiArsitektur ITB pada tahun 2008. Tulisan ini merupakan salah satu publikasipenelitian tersebut.

Ucapan Terima Kasih

Page 3: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

• Pembahasan tentang bencana biasanya diawalidengan adanya suatu fenomena yang mempunyaipotensi ancaman terhadap hidup dan kehidupan, kesejahteraan dan aset manusia

• Di lain pihak, masyarakat mempunyai kerentanan, yaitu keadaan dan ciri tertentu yang mempertinggikemungkinan mereka untuk tercederai oleh ancamanpada saat terjadi peristiwa besar yang merusak.

• Pertemuan antara ancaman dan kerentanan inilahyang disebut peristiwa bencana.

Pendahuluan

Page 4: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

1) Teknologi pembangunan infrastruktur sebagai pemandu kepada perkembangan lingkungan permukiman yang teratur dan terencana

2) Sosial-teknologi untuk penguatan kondisi dan hubungan sosio-ekonomi, dan permukiman bagi masyarakat tidak mampu

3) Teknologi penunjang partisipasi untuk pemberdayaan komunitas

Teknologi Permukiman untuk Rehabilitasi Paska Bencana

Page 5: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

• Infrastruktur permukiman merupakan unsur strategis yang dapat memandu serta mengarahkan perkembangan dan pembangunan tempat.

• Teknologi yang menunjang dan menjadi dasar untuk pembangunan infrastruktur menjadi hal penting untuk diperhatikan dalam rehabilitasi permukiman paska-bencana.

Teknologi Pembangunan Infrastruktur

Rencana & RancanganInfrastruktur

Rehabilitasi permukimanpaska-bencana

yang lebih terpandu

Lingkungan permukimanyg teratur

dan lebih berkualitas

Informasi transparanbagi masyarakat

Page 6: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

• Teknologi untuk pembangunan unsur-unsur permukimannya sendiri (misal bangunan-bangunan) dapat dibangun secara individu, komunitas, maupun oleh pengembang. Fisik jalannya pun, bila rencananya sudah jelas, dapat dibangun oleh berbagai aktor, termasuk oleh komunitas setempat.

• Komunitas dapat membangun jejaring jalannya secara bertahap, dimulai dengan membentuk badan jalannya dahulu yang dapat ditingkatkan secara bertahap sehingga mencapai kualitas sesuai peraturan yang ditetapkan.

• Upaya peningkatan kualitas tersebut, dapat dilakukan secara sharing, dengan pemerintah kota dan atau aktor pembangun lain

• Kecenderungan warga bersedia menyediakan badan jalan tampak ada.

• Kesediaan ini menunjukkan adanya kemauan berpartisipasi membangun kota, tetapi perlu diarahkan dan dipandu dengan rencana kota.

Teknologi Pembangunan Infrastruktur

Page 7: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

• Tingkat komunitas harus ikut menjaga, bagaimana sampah dan drainase dikelola di wilayahnya agar dapat membantu kelancaran sistem lingkungan.

• Untuk itu penting agar lembaga lokal formal dan komunitas mempunyai kapasitas sebagai pemelihara lingkungannya sendiri secara aktif dan luas.

– Ada unsur yang mungkin diselesaikan secara setempat, misalnya air bersih dan sanitasi, kebutuhannya mungkin terpenuhi melalui jamban atau MCK umum yang dikelola oleh komunitas.

– Tetapi persoalan sampah dan drainase misalnya perlu penyelesaian sampai di tingkat wilayah yang lebih luas dengan tingkat teknologi yang lebih canggih.

– Pemeliharaan di sini perlu diartikan secara luas, termasuk memelihara, tidak hanya sekedar kebersihan lingkungan, melainkan juga memelihara agar unsur-unsur lingkungan tetap dapat beroperasi dengan baik, memelihara agar tatanan ruang yang ada tetap baik, dan lain sebagainya termasuk memelihara hubungan sosial warganya.

Unsur Lingkungan perludikerjakan SecaraKomunitas atauBerdasarkanKesepakatan

• air bersih• sanitasi• sampah• dll

Teknologi Pembangunan Infrastruktur padaLingkungan Permukiman Paska-Bencana

Page 8: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Sosial Teknologi untuk Penguatan Kondisi danHubungan Sosio Ekonomi

Warga tak mampu memerlukan kedekatan lokasi dengan warga yang mampu, yang berpotensi dapat memberikan peluang kerja, atau menjadi konsumen dari barangdan jasa yang dihasilkannya.

WARGA TAK MAMPUWARGA MAMPU

Menghasilkan barang dan jasa

Memberikan peluang kerja (Konsumen)

Solusi 1:Keberadaan masyarakat yang sifatnya heterogen dari segi sosio-ekonomi di berbagai kawasan (tidaksegregratif)

PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN PASKA-BENCANA

Sumbanganbagi

FENOMENA SOSIAL

SOLUSI

Page 9: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Sosial Teknologi untuk Penguatan Kondisi danHubungan Sosio Ekonomi

Pengadaan tanah dan bangunansewa yang murah di lokasi yang bersangkutan LAND BANKING

Sektor PublikBagian dari

Menguasai tanah-tanah sebagaicadangan kebutuhan fasilitas publikmaupun komunitas yang lebih kecil(masyarakat yang perlu dibantu baikhunian atau ruang komersialnya)

KAWASAN PASCA

BENCANA

Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk membantu wargamasyarakat berpendapatan rendah:

Page 10: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Sosial Teknologi untuk Penguatan Kondisi danHubungan Sosio Ekonomi

Solusi 2:Melestarikan Sifat CampuranPERDESAAN - PERKOTAAN

• Memberikan lapangan kerja relatif secara spontan• Menfasilitasi Kebutuhan akan ruang hijau terbuka• Ruang perdesaan dapat menjadi objek wisata bagi

anak-anak perkotaan dan pembelajaran lingkungan

Page 11: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

“Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan lembaga lokal ataukomunitas paska tsunami”

Teknologi Penunjang Partisipasi dan PemberdayanKomunitas

Jenis teknologi terapan yang bisa dikembangkandengan bertumpu masyarakat

• TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI• Pengembangan teknologi informasi di lingkup permukiman

lokal pasca-tsunami tampaknya cenderung berhenti di‘TINGKAT PROYEK’

• Upaya rehabilitasi paska-bencana (dg pendekatanpembangunan partisipatif atau berbasis komunitas) nampakTERLEPAS DARI PRAKTEK SEHARI-HARI LEMBAGA DI TINGKAT LOKAL MAUPUN DI TINGKAT REGIONAL

• ……………………………………………………….• ……………………………………………………….

SOLUSI

“Bagaimana teknologi penunjang partisipasi untuklingkup permukiman paska-bencana menjadi bagian

yang tak terpisahkan dari ‘praktek sehari-hari’lembaga-lembaga pembangunan terkait”

Page 12: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Kelembagaan Pembangunan Lokal dan PengelolaanPermukiman

MEUNASAH

ACEH

Lembaga lokal yang menjaditempat urun rembug sosial

keagamaan masyarakat setempat

“POTENSI”“KELEMAHAN”

Berpotensi sebagai pelaksana teknologiuntuk rehabilitasi permukiman paska-bencana di Aceh

Kapasitas lembaga ini belum mengaiturusan menyangkut isu pemeliharaandan penataan lingkungan

MEUNASAH

GEUTCHIK/ KEPALA DESA & LURAH

Belum tampak ada kejelasan posisiurusannya dalam pengendalian lingkungandan pemeliharaan lingkunganMasih berjarak dengan warga

Pemberi rekomendasi IMB:Berpotensi memiliki posisi yang pentingdalam pengendalian lingkungan danpemeliharaan lingkungan (pengawasandan pengendalian)

KELEMBAGAANLOKAL

KEPALA DUSUN DAN LORONG

Belum memiliki peran jelas dalam upayapengendalian maupun pemeliharaanlingkungan

Sebagai tokoh masyarakat yang dapatmenjadi panutan dan orang yang dipatuhisehingga memiliki peran dalam upayapengendalian maupun pemeliharaan lingk.

Page 13: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

• Menjadi pemegang urusan kota dalam penataan ruang danlingkungan yang dilimpahkan kepadanya oleh lembaga kota

• Merespon kebutuhan serta harapan warganya dalam kontekskepentingan kota yang lebih luas dan sebaliknya

• Berkomunikasi dengan warga dan lembaga yang lebih tinggi dalammenyampaikan, mensinergikan kepentingan serta kebutuhanmasing-masing

• Memelihara dan meningkatkan peluang keswadayaan dan partisipasimasyarakat dalam membangun

• Mengembangkan mekanisme dan prosedur pengurusan surat-surat, penyampaian aspirasi warga, serta urusan lain menyangkutkepentingan warga, yang jelas, dipahami dan diketahui warga secaraluas

Kelembagaan Pembangunan Lokal dan PengelolaanPermukiman

KELEMBAGAANLOKAL Lembaga lokal bisa dikembangkan kapasitasnya agar memiliki

kemampuan untuk:

Page 14: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Kelembagaan Pembangunan Lokal dan PengelolaanPermukiman

PENINGKATAN KAPASITAS

UPAYA PEMBERDAYAAN

HASIL PEMBERDAYAAN

PEMBERDAYAAN

KONTEKS SOSIO POLITIK yang lebih

makro

Mengurangi/menghilangkanberbagai kendala di tingkat makrowilayah regional.

Contoh: peraturan di tingkat regional yang bisa berpengaruh negatif terhadapkemampuan lembaga lokal

Page 15: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Peraturan untuk rehabilitasi dan mekanisme implementasinya perlu dipikirkandalam kerangka sosial-teknologi untuk memperkuat hal-hal yang dapatmembuat meningkatnya kapasitas lembaga lokal dalam mengelolapermukimannya. Contohnya, sistem pemberian ijin mendirikan bangunan bisadibuat transparan dengan bantuan teknologi informasi.

Lembaga lokal tidak mempunyaikemampuan:• berkomunikasi dengan

warganya• merespon kebutuhan warga

sesuai peraturan regional yang berlaku

TIDAK TRANSPARANNYAPROSES PEMBERIAN IZIN

TIDAK TRANSPARANNYAPROSES PEMBERIAN IZIN

Selain lembaga lokal, individu dan atau unit rumahtangga warga perludiberdayakan dan ditingkatkan kemampuan peransertanya dalam rehabilitasipaska-bencana serta memelihara lingkungan permukimannya secaraberkelanjutan.

Kelembagaan Pembangunan Lokal dan PengelolaanPermukiman

Page 16: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Kelembagaan Pembangunan Lokal dan PengelolaanPermukiman

KECENDERUNGAN

“Peran serta warga setempat memudar, dan atau belum mempunyaiperhatian memadai pada hal-hal terkait permukiman, ruang dan pemeliharaantempat.“

Pembangunan danPemeliharaan Tempat

memerlukan Biaya Tinggi

Pembangunan danPemeliharaan Tempat

memerlukan Biaya Tinggi

pengguna dan penghuni perlu terlibatsecara aktif bersama denganstakeholders lain, melalui berbagai carasesuai dengan kemampuannya, menujuterbentuknya tempat dan ruang kotayang mensejahterakan semua wargakota.

Peningkatan partisipasidan pemberdayaanwarga komunitas untukpenerapan teknologiuntuk rehabilitasipermukiman paska-bencana denganpendekatan bertumpumasyarakat

1. Memupuk dan mengembangkankesediaan dan kualitas partisipasiwarga

2. Pihak lembaga lokaldikembangkan dalam kerangkapeningkatan peran serta warga.

BERSIFAT2 ARAHBERSIFAT

2 ARAH

Page 17: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Kelembagaan Pembangunan Lokal dan PengelolaanPermukiman

• Meningkatkan kesediaan dan peluang partisipasi membangun danmemelihara dengan stakeholders lain, sektor publik, swasta maupun lembagaswadaya masyarakat

• Menyusun proposal dan mengimplementasikan kegiatan pemeliharaan danpenataan permukiman dan penerapan teknologi untuk rehabilitasipermukiman paska-bencana

• Meningkatkan informasi warga terhadap permasalahan dan peran wargadalam mengatasi permasalahan lingkungannya

Peningkatan Partisipasi dan Pemberdayaan Warga Komunitas ditujukan agar:

PEMBERDAYAAN• Peningkatan partisipasi sektor

publik dalam pembangunaninfrastruktur permukiman

• Mekanisme dan prosedurpemberian izin danpengaduan yang jelas danterjangkau

BentukBentuk

Page 18: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

Proses perizinan dapat dilakukan melalui kantorlembaga lokal terdekat, dan pembantuan dalammenyusun dokumen yang diperlukan untuk ijinmendirikan bangunan, merupakan upayapemberdayaan pembangunan paska-bencanayang penting, tidak hanya di tingkat individukomunitas melainkan juga lembaga lokal

Kelembagaan Pembangunan Lokal dan PengelolaanPermukiman

Page 19: DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKATdosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/04/wdpratiwi...Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi

TERIMA KASIH

KKPP Perumahan & Permukiman

I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G