denaturasi protein

9
Nama : Leonirma Tengguna NIM : 102009197 Praktikum : Biokimia Dasar (IV) DENATURASI PROTEIN 1. Tujuan Percobaan Untuk menunjukkan denaturasi protein terhadap berbagai zat pereaksi. 2. Alat dan Bahan 1. Tabung reaksi. 2. Penangas air mendidih. 3. Rak tabung reaksi. 4. Pipet tetes. 5. Penjepit tabung reaksi. 6. Kertas saring 7. Corong 8. Air atau aquadest. 9. Larutan albumin 2%, gelatin 2% dan pepton 2%. 10. Biuret. 11. Xantoprotein. 12. Molisch. 13. Larutan H 2 SO 4 pekat. 14. Larutan HNO 3 pekat.

Upload: nies-pastries-party

Post on 31-Dec-2014

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lap

TRANSCRIPT

Page 1: Denaturasi Protein

Nama : Leonirma Tengguna

NIM : 102009197

Praktikum : Biokimia Dasar (IV)

DENATURASI PROTEIN

1. Tujuan Percobaan

Untuk menunjukkan denaturasi protein terhadap berbagai zat pereaksi.

2. Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi.

2. Penangas air mendidih.

3. Rak tabung reaksi.

4. Pipet tetes.

5. Penjepit tabung reaksi.

6. Kertas saring

7. Corong

8. Air atau aquadest.

9. Larutan albumin 2%, gelatin 2% dan pepton 2%.

10.Biuret.

11.Xantoprotein.

12.Molisch.

13.Larutan H2SO4 pekat.

14.Larutan HNO3 pekat.

15.Larutan HCl pekat.

16.Larutan CuSO4 2%

17.Larutan Pb Asetat.

18.Larutan FeCl3.

19.Larutan asam pikrat.

20.Larutan asam trichloroasetat.

Page 2: Denaturasi Protein

21.Larutan asam sulfosalisilat

22.Larutan asam fosfomolibdat.

23.Larutan asam tannat

24.Larutan NaCl 1%,

25.Senyawa (NH4)2SO4 jenuh.

26.Alkohol 95%.

3. Percobaan Denaturasi Protein:

A. Pengaruh Asam Anorganik Kuat

I. Tujuan

Untuk menunjukkan denaturasi protein dengan asam anorganik kuat.

II. Cara kerja:

1. Sediakan 3 tabung reaksi. Isi setiap tabung dengan 5 ml larutan albumin 2%.

2. Tambahkan beberapa tetes HCl pekat pada tabung A, beberapa tetes H2SO4

pekat pada tabung B, serta beberapa tetes HNO3 pekat pada tabung C.

3. Campurkan dan perhatikan presipitat yang terjadi.

III.Hasil pengamatan

Larutan Albumin dengan Zat Presipitasi Kelarutan PresipitasiHCl Ada Larut

H2SO4 Ada Tidak larutHNO3 Ada Larut

IV Pembahasan

Dari percobaan di atas, terlihat bahwa protein dapat mengalami denaturasi saat

direaksikan dengan asam anorganik kuat. Hal ini disebabkan asam kuat dapat

mengacaukan jembatan garam di mana ion positif di dalam garam berganti pasangan

dengan ion positif yang berasal dari asam yang ditambahkan.

B. Pengaruh Logam Berat

I. Tujuan

Untuk menunjukkan denaturasi protein dengan pengaruh logam berat.

II. Cara kerja:

Page 3: Denaturasi Protein

1. Sediakan 3 tabung reaksi. Isi setiap tabung dengan 5 ml larutan albumin 2%.

2. Tambahkan beberapa tetes CuSO4 2% pekat pada tabung A, beberapa tetes Pb

asetat pada tabung B, serta beberapa tetes FeCl3 pada tabung C.

3. Campurkan dan perhatikan presipitat yang terjadi.

III.Hasil pengamatan

Larutan Albumin dengan Zat Warna Sesudah Reaksi Presipitasi KelarutanCuSO4 Putih susu Ada Tidak larut

Pb Asetat Putih keruh Ada Tidak larutFeCl3 Kuning bening Tidak Ada Tidak ada

IV Pembahasan

Dari percobaan di atas dapat dilihat bahwa terjadi denaturasi protein pada

penambahan larutan CuSO4 dan Pb Asetat, dan tidak ada presipitasi pada

penambahan larutan FeCl3. Dalam hasil percobaan yang benar, seharusnya protein

mengalami presipitasi pada penambahan logam berat. Hal ini disebabkan pengendapan

oleh ion positif dari logam diperlukan pH larutan diatas pi karena protein bermuatan

negatif.

C. Presipitasi oleh berbagai pereaksi

I. Tujuan

Untuk menunjukkan denaturasi protein dengan berbagai pereaksi asam.

II. Cara kerja:

1. Sediakan 5 tabung reaksi. Isi setiap tabung dengan 5 ml larutan albumin 2%.

2. Tambahkan beberapa tetes asam pikrat jenuh pada tabung A, beberapa tetes

asam trichloroasetat pada tabung B, beberapa tetes asam sulfosalisilat pada

tabung C, beberapa tetes asam fosfomolibdat pada tabung D, serta beberapa

tetes asam tannat pada tabung E.

3. Campurkan dan perhatikan presipitat yang terjadi.

III.Hasil pengamatan

Larutan Albumin dengan Zat Presipitasi KelarutanAsam Pikrat Ada Tidak larut

Asam Trichloroasetat Ada Tidak larutAsam Sulsfosalisilat Ada Tidak larut

Page 4: Denaturasi Protein

Asam Fosfomolibdat Ada Tidak larutAsam Tannat Ada Tidak larut

IV Pembahasan

Dari percobaan di atas, dapat dilihat bahwa terjadi presipitasi pada campuran

protein dengan berbagai larutan asam. Timbulnya endapan ini disebabkan

pengendapan oleh ion negatif diperlukan pH larutan dibawah pi karena protein

bermuatan positif.

D. Salting out protein

I. Tujuan

Untuk menunjukkan denaturasi protein setelah beberapa kali penambahan amonium

sulfat dan penyaringan.

II. Cara kerja:

1. Ke dalam tabung reaksi dicampurkan 1 ml larutan putih telur dengan 4 ml larutan

NaCl 1%.

2. Tambahkan (NH4)2SO4 jenuh sebanyak volume yang sama dengan albumin.

3. Saring larutan tersebut dan masukkan filtrat ke dalam tabung reaksi.

4. Tambahkan (NH4)2SO4 jenuh sebanyak volume filtrat.

5. Saring larutan tersebut. Letakkan endapan di suatu wadah. Sedangkan filtrat

dibagi ke dalam tiga tabung reaksi.

6. Lakukan uji Hopkins-Cole pada endapan, serta uji Biuret, Xantoprotein, dan

Millon ke dalam tabung reaksi yang berbeda-beda.

7. Perhatikan perubahan yang terjadi.

III.Hasil pengamatan

Pengujian Warna Sebelum Reaksi Warna Sesudah Reaksi ReaksiBiuret Putih keruh Putih keruh Negatif

Xantoprotein Putih keruh Putih keruh NegatifMillon Putih keruh Putih keruh Negatif

Hopkins-Cole Putih keruh Putih keruh Negatif

IV Pembahasan

Dari percobaan di atas, dapat dilihat bahwa sesudah ditambahkan amonium

Page 5: Denaturasi Protein

sulfat dan disaring berulang-ulang, protein mengalami denaturasi. Hal ini terbukti dari

hasil pengujian biuret, xantoprotein, millon, dan Hopkins-cole yang menunjukkan hasil

negatif. Hal ini disebabkan garam amonium sulfat dapat menyebabkan pengendapan

protein sehingga protein tersebut kehilangan sifat awalnya.

E. Pengaruh Alkohol Terhadap Protein

I. Tujuan

Untuk menunjukkan denaturasi protein dengan alkohol.

II. Cara kerja:

1. Sediakan 3 tabung reaksi.

2. Isi tabung A dengan 1 ml larutan albumin 2%, tabung B dengan 1 ml larutan

gelatin 2%, serta tabung C dengan 1 ml larutan pepton 2%,

3. Isi setiap tabung dengan alkohol 95%.

4. Campurkan dan perhatikan presipitat yang terjadi.

III.Hasil pengamatan

Alkohol 95% dengan Larutan Presipitasi KelarutanAlbumin Ada LarutGelatin Ada LarutPepton Ada Larut

IV.Pembahasan

Dari hasil percobaan di atas, terlihat bahwa protein mengalami presipitasi

dengan penambahan alcohol berkonsentrasi tinggi. Hal ini disebabkan alkohol dapat

merusak ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus amida dalam struktur sekunder

protein serta ikatan hidrogen antar rantai samping yang terjadi dalam struktur tersier

protein dengan kombinasi berbagai asam amino penyusunnya

F. Daya Larut Albumin

I. Tujuan

Untuk menguji denaturasi protein pada berbagai macam zat.

II. Cara kerja:

Page 6: Denaturasi Protein

1. Sediakan 4 buah tabung reaksi. Isi setiap tabung dengan 3 ml larutan albumin.

2. Isi tabung A dengan 3 ml aquadest, tabung B dengan 3 ml larutan NaOH 10%,

tabung C dengan 3 ml larutan Na2CO3, serta tabung D dengan 3 ml larutan HCl

0,2%.

3. Campurkan dan perhatikan prespitat yang terjadi.

III.Hasil Pengamatan

Pelarut PresipitatAquadest Ada

HCl AdaNaOH Tidak ada

Na2CO3 Tidak ada

IV Pembahasan

Dari percobaan tersebut, dapat terlihat bahwa presipitat terjadi saat

dicampurkannya protein dengan aquadest dan larutan HCl. Hal ini disebabkan molekul

protein memiliki struktur yang tidak stabil serta dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

antara lain: medium pelarut, pH, radiasi, dan sebagainya. Protein memiliki kemampuan

untuk larut dalam berbagai zat karena bersifat amfoter (bermuatan positif atau negatif).

Sedangkan pada percampuran protein dengan larutan NaOH dan Na2CO3 tidak

ditemukan adanya presipitat. Hal ini disebabkan gugus karboksilat pada asam amino

tidak melepas ion Hidrogen karena larutan NaOH merupakan pelarut lemak.

4. Kesimpulan

Dari seluruh percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa protein mengalami

denaturasi pada berbagai kondisi, antara lain:

1) Saat direaksikan dengan asam anorganik kuat. Hal ini disebabkan asam tersebut

dapat mengacaukan jembatan garam.

2) Saat direaksikan dengan logam berat. Hal ini disebabkan pengendapan oleh ion

positif dari logam diperlukan pH larutan diatas pi karena protein bermuatan

negatif.

3) Saat dicampurkan dengan berbagai larutan asam. Timbulnya endapan ini

disebabkan pengendapan oleh ion negatif diperlukan pH larutan dibawah pi

Page 7: Denaturasi Protein

karena protein bermuatan positif.

4) Setelah ditambahkan amonium sulfat dan disaring berulang-ulang. Hal ini

disebabkan penyaringan dan penambahan garam amonium sulfat dapat

mengendapkan protein sehingga protein tersebut kehilangan sifat awalnya.

5) Saat ditambahkan alkohol berkonsentrasi tinggi. Hal ini disebabkan alkohol

dapat merusak ikatan hidrogen protein.

6) Saat dicampurkan dengan aquadest dan larutan HCl. Hal ini disebabkan molekul

protein memiliki struktur yang tidak stabil serta dapat dipengaruhi oleh berbagai

faktor, seperti medium pelarut, pH, radiasi, dan sebagainya.