definisi usaha tani untuk kelompok

11
Definisi Usaha Tani Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Pertanian rakyat yang merupakan usahatani adalah sebagai istilah dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya (Mosher, 1968)

Upload: maya-dina-jessica

Post on 18-Jan-2016

44 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Definisi Usaha Tani

Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana

menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil

maksimal.

Pertanian rakyat yang merupakan usahatani adalah sebagai istilah dari perkataan farm

dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau

sebagian dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani

tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. Usahatani adalah

himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk

produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah

itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya

(Mosher, 1968)

Lembaga Penunjang :BankKoperasiLembaga PendidikanAngkutanPasarPasca Panendll

Tata niagaPenunjang :Dalam negeriLuar negeri

Distribusi

Penyimpanan

Pengolahan

Usahatani : Skala besarSkala kecil

Pangan Sayuran Bunga Perkebunan Ternak Ikan

Pengadaan dan Penyaluran Saprodi

- Bibit - Benih

Pupuk - Pestisida- Obat-obatan

Mesin pertanianBahan bakarKredit Dll.

KAITAN USAHATANI DAN AGRIBISNIS

Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau

keseluruhan dari mata rantai pengadaan saprodi, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran

dihasilkan usahataniatau hasil olahannya

KLASIFIKASI USAHATANI

Klasifikasi usahatani antara lain :

1. Menurut Bentuk

1) Usahatani perseorangan (individual farm)

Dalam usahatani ini unsur-unsur produksi ditentukan oleh seseorang maka

hasilnya juga ditentukan oleh seseorang.

2) Usahatani Kooperatif (cooperative farm)

Faktor produksi dimiliki secara bersama, maka hasilnya dibagi berdasar

kontribusi dari pencurahan faktor yang lain.Dalam usahatani ini petani biasanya

bekerjasama dengan organisasi untuk mengembangkan kegiatan usahanya.

Kerjasama ini meliputi kerjasama dalam penjualan hasil, kerjasama dalam

pembelian sarana produksi dan kerjasama dalam tenaga kerja.

2. Menurut Corak

Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani yang

ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain :

1) Nilai umum, sikap dan motivasi

2) Tujuan produksi

3) Pengambilan keputusan

4) Tingkat teknologi

5) Derajat komersialisasi dari produksi usahatani

6) Derajat komersialisasi dari input usahatani

7) Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan

8) Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat

9) Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani

10) Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan tingkat

ekonomi

1) Usahatani Statis

Merupakan petani yang dalam kegiatan usahataninya bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan keluarganya (selfsufficient farm / subsistences farms).

2) Usahatani Komersial/ Dinamis

Merupakan petani yang dalam kegiatan usahataninya bertujuan untuk

mendapatkan untung sebesar-besarnya (commercial farm).

3. Menurut Struktur

1) Usaha tani khusus

Merupakan usahatani yang hanya mempunyai satu cabang saja.

Contohnya :usahatani padi , usahatani sapi perah, dsb.

2) Usaha tani tidak khusus

Petani yang mengusahakan bermacam-macam usahatani, seperti ternak atau ikan.

3) Usahatani campuran (tumpang sari)

Merupakan bentuk usahatani yang diusahakan secara bercampur antara tanaman

dengan tanaman, tanaman dengan ternak, dsb. Misalnya tumpang sari antara

jagung dengan kacang tanah, tumpang sari antara padi dan ikan.

Struktur usahatani menunjukkan bagaimana suatu komoditi diusahakan.

Cara pengusahaan dapat dilakukan secara khusus (1 lokasi), tidak khusus

(berganti-ganti lahan atau varietas tanaman) dan campuran (2 jenis atau lebih

varietas tanaman, misal tumpangsari dan tumpang gilir). Ada pula yang disebut

dengan “Mix Farming” yaitu manakala pilihannya antara dua komoditi yang

berbeda polanya, misalnya hortikultura dan sapi perah.

Pemilihan khusus atau tidak khusus ditentukan oleh :

Kondisi lahan

Musim/iklim setempat

Pengairan

Kemiringan lahan

Kedalaman lahan

Pemilihan khusus dilakukan berdasarkan keadaan tanah yang menyangkut

kelangsungan produksi dan pertimbangan keuntungan. Pemilihan tidak khusus

dilakukan oleh petani karena dipaksa oleh keadaan lahan yang dimiliki, misalnya

bila petani memiliki sawah, tanah kering dan kolam, maka pilihan komoditi yang

terbaik adalah yang menyebabkan kenaikan produk dari yang satu diikuti oleh

kenaikan produk cabang usaha yang lain.

4. Menurut Tipe

Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada :

Macam tipe usaha tani :

1) Usahatani padi

2) Usaha tani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)

Cara penyusunan tanaman yang diusahakan :

1) Usahatani monokultur

Satu jenis tanaman sayuran yang ditanam pada suatu lahan. Pola ini tidak

memperkenankan adanya jenis tanaman lain pada lahan yang sama. Jadi bila

menanam cabai, hanya cabai saja yang ditanam di lahan tersebut. Pola tanam

monokultur banyak dilakukan petani sayuran yang memiliki lahan khusus.

Jarang yang melakukannya di lahan yang sempit. Pola tanam ini memang

sudah sangat mengacu ke arah komersialisasi tanaman. Jadi perawatan

tanaman pada lahan diperhatikan dengan sungguh-sungguh (Nazaruddin,

1994)

Penataan tanaman secara tunggal (monokultur), di atas tanah tertentu

dan dalam waktu tertentu (sepanjang umur tanaman) hanya ditanami satu

jenis tanaman. Setelah dilakukan pemanenan atas tanaman itu, maka tanah

yang bersangkutan itu kemudian ditanami lagi dengan jenis tanaman yang

sama dan atau dengan jenis-jenis tanaman lain. Atau dengan kata lain : di atas

tanah itu dilakukan penataan pertanaman secara bergiliran urutan/rotasi

(Tohir, 1983).

Menurut Makeham dan Malcolm, 1990 , monokultur adalah

mengusahakan tanaman tunggal pada suatu waktu di atas sebidang lahan.

Definisi lain adalah “Penanaman berulang-ulang untuk tanaman yang sama

pada lahan yang sama”

2) Usahatani tumpang sari

Pola tanam tumpangsari merupakan penanaman campuran dari dua

atau lebih jenis sayuran dalam suatu luasan lahan. Jenis sayuran yang

digabung bisa banyak variasinya. Pola tanam ini sebagai upaya memanfaatkan

lahan semaksimal mungkin.Tumpangsari juga dapat dilakukan di ladang-

ladang padi atau jagung, maupun pematang sawah. Pola tanam tumpangsari

bisa diterapkan untuk tanaman semusim yang umurnya tidak jauh berbeda

dengan tanaman berumur panjang yang nantinya menjadi tanaman pokok

(Nazarudin, 1994).

Pola tanam tumpang sari akan berhasil guna dan berdaya guna apabila

beberapa prinsip tidak ditinggalkan. Menurut Suryanto (1990) dan Tono

(1991) bahwa prinsip tumpangsari lebih banyak menyangkut tanaman

diantaranya :

- Tanaman yang ditanam secara tumpangsari, dua tanaman atau lebih

mempunyai umur yang tidak sama

- Apabila tanaman yang ditumpangsarikan mempunyai umur yang hampir

sama, sebaiknya fase pertumbuhannya berbeda.

- Terdapat perbedaan kebutuhan terhadap air, cahaya dan unsur hara.

Pola tanam tumpangsari memberikan berbagai keuntungan, baik

ditinjau dari aspek ekonomis, maupun lingkungan agronomis. Menurut

Santoso (1990), beberapa keuntungan dari tumpangsari adalah sebagai berikut

:

- Mengurangi resiko kerugian yang disebabkan fluktuasi harga pertanian

- Menekan biaya operasional seperti tenaga kerja dan pemeliharaan

tanaman.

- Meningkatkan produktifitas tanah sekaligus memperbaiki sifat tanah.

3) Usahatani bergilir atau tumpang gilir

5. Menurut Pola

Terdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawah ,lahan kering. Ada

beberapa sawah yang irigasinya dipengaruhi oleh sifat pengairannya, yaitu:

1) Sawah dengan pengairan tehnis

2) Sawah dengan pengairan setengah tehnis

3) Sawah dengan pengairan sederhana

4) Sawah dengan pengairan tadah hujan

5) Sawah pasang surut, umumnya di muara sungai

Daftar Pustaka

Modul Usaha Tani. 2012. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang

Setia, Linda. 2012.Usaha Tani.http://lindasetia924.wordpress.com/2012/10/16/usahatani

(online). Diakses tanggal 15 September 2014

Wahyudi, Roni. 2013. Pengertian Ilmu Usaha Tani.

http://mentari-dunia.blogspot.com/2013/05/pengertian-ilmu-usaha-tani.html(online). Diakses

tanggal 15 September 2014