definisi sistem politik

13
A. DEFINISI POLITIK Politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warganegara, politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika yang berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda. Beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu : (Budiarjo, 2003) a. Dalam arti kepentingan umum (politics). Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di pusat maupun di daerah. Politik (politics) artinya suatu rangkaian asas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapain keadaan yang diinginkan. b. Dalam arti kebijaksanaan (policy). Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau keadaan yang dikehendaki. Titik beratnya adalah proses pertimbangan, menjamin terlaksananya suatu usaha dan pencapaian cita-cita. Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari

Upload: rillaaa

Post on 21-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sistem politik di indonesia yang duadhterdapat definisi dari berbagai ahlisejarahddffffff

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Sistem Politik

A. DEFINISI POLITIK

Politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara kota. Kemudian

arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warganegara, politeia yang berarti semua

yang berhubungan dengan negara, politika yang berarti pemerintahan negara dan politikos

yang berarti kewarganegaraan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai

arti yang berbeda-beda. Beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu :

(Budiarjo, 2003)

a. Dalam arti kepentingan umum (politics).

Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum,

baik yang berada dibawah kekuasaan negara di pusat maupun di daerah. Politik

(politics) artinya suatu rangkaian asas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang

akan digunakan untuk mencapain keadaan yang diinginkan.

b. Dalam arti kebijaksanaan (policy).

Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap lebih

menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau keadaan yang dikehendaki. Titik

beratnya adalah proses pertimbangan, menjamin terlaksananya suatu usaha dan

pencapaian cita-cita. Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu

mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-macam

kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan

tujuan-tujuan dari sistem tersebut. Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh

sesuatu yang dikehendaki. Politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok, termasuk partai

politik dan kegiatan-kegiatan perseorangan (individu) (Budiarjo, 2003).

Kehidupan politik mencakup bermacam-macam kegiatan yang memengaruhi

kebijakan dari pihak yang berwenang yang diterima oleh suatu masyarakat dan yang

memengaruhi cara untuk melaksanakan kebijakan itu. Dalam ilmu politik selalu ada

kekuasaan atau kekuatan. Idrus Affandi mendefinisikan: “Ilmu politik ialah ilmu yang

mempelajari kumpulan manusia yang hidup teratur dan memiliki tujuan yang sama dalam

ikatan negara.” (Budiarjo, 2003)

Masih banyak pengertian tentang politik dan atau ilmu politik yang disampaikan para

ahli. Sedangkan secara praktis, politik mempelajari negara sebagai suatu lembaga yang

Page 2: Definisi Sistem Politik

bergerak dengan fungsi-fungsi dan tujuan-tujuan tertentu (negara sebagai lembaga yang

dinamis) (Budiarjo, 2003).

B. DEFINISI SISTEM POLITIK

Dalam suatu sistem harus terdapat unsur input = proses, output dan umpan balik. Kata

politik berasal dari bahasa Yunani “Polis” yang artinya kata yang berstatus negara/ negara

kota yang kegiatannya untuk kelstarian dan perkembangan kotanya. Secara umum

kegiatan politik menyangkut kemaslahatan hidup seluruh warga negara (tujuan

masyarakat), bukan tujuan pribadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem

politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem bernegara yang

menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sisten itu dan melaksanakan tujuan-

tujuan tersebut . Konsep-konsep pokok politik yang terbentuk ke dalam suatu sistem

politik adalah sebagai berikut : (Abdulkarim, 2006)

1. Negara (state)

2. Kekuasaan (power)

3. Pengambilan Keputusan (decision making)

4. Kebijakan (policy, beleid)

5. Pembagian (distribution) atau alokasi (alocation)

Pengertian politik menurut para tokoh politik (Abdulkarim, 2006):

1. J. Barents berpendapat bahwa politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara

yang merupakan bagian dari kehisupan masyarakat.

2. Dr. Wirjono P., S.H. berpendapat bahwa politik adalah penggunaan kekuasaan

(macht) oleh suatu golongan anggota masyarakat terhadap golongan lain.

3. Joyce Mitchell berpendapat bahwa politik adalahpengambilan keputusan kolektif atau

pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya.

Definisi sistem politik menurut para tokoh politik (Abdulkarim, 2006):

1. David Easton mendefinisikan sistem politik sebagai interaksi yang diabstraksikan dari

seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai tersebut diabaikan secara otoritatis

kepada masyarakat.

2. Almond mendefinisikan sistem politik adalah sebagai interaksi yang ditemui dalam

masyarakat merdeka serta mejalankan fungsi integrasi dan adaptasi.

Page 3: Definisi Sistem Politik

3. Sukarno mendefinisikan sistem politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau

mengolah bagaimana memperoleh kekuasaan dalam negara mengatur hubungan

pemerintah dan rakyat atau sebaliknya, pengaturan negara dengan negara atau negara

dengan rakyatnya.

Berdasarkan definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem politik berarti membicarakan

kehidupan politik masyarakat (social political life, infrastrukture) dan pemerintah

(governmental politikal life, suprastukture) sehingga membentuk suatu struktur politik

nasional (Abdulkarim, 2006).

C. STRUKTUR POLITIK

Struktur politik terdiri dari suprastruktur dan infrastruktur (Abdulkarim, 2006)..

1. Suprastruktur

Suprastruktur poitik pemerintah merupakan bentuk konpleks dari hal-hal yang

bersangkut paut dengan kehidupan lembaga-lembaga negara yang ada, kekuasaan

antara lembaga yang satu dengan yang lain. Suprastruktur politik di Indonesia diatur

dalam UUD 1945 dan berbagai macam UU. Berdasarkan ketentuan UUD 1945 hasil

amandemen, bidang suprastruktur politik / sistem organisasi pemerintahan terdiri

komponen-kompnen serikut :

a. MPR, merupakan penjelmaan seluruh rakyat, sekaligus lembaga yang melantik

presiden dan wakil presiden.

b. Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilu.

c. Presiden penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah pengawasan

MPR.

d. DPR yang bersama-sama presiden mejalankan “Legislatif power” dalam negara

e. Badan pemeriksa keuangan (BPK)

f. MA yang besama-sama badan kehakiman lainnya, yaitu Mahkamah melakukan

kekuasaan kehakiman.

Suprastruktur politik memiliki peranan menjalankan fungsi-fungsi output antara lain

sebagai berikut :

a. fungsi pengambilan keputusan, dijadikan oleh lembaga legistik dan eksekutif

b. Fungsi pelaksanaan keputusan, dijalankan oleh eksekutif dan aparat birokrasi.

Page 4: Definisi Sistem Politik

c. Fungsi pengawasan pelaksanaan keputusan, dijalankan oleh yudikatif (badan-

badan kehakiman).

2. Infrastruktur

Merupakan kompleksitas dari hal-hal yang bersangkut paut dengan pengelompokkan

warga negara atau anggota masyarakat ke dalam berbagai macam golongan yang

biasanya disebut sebagai “kekuatan sosial politik” dalm masyarakat.

Kompnen-komponen infrastruktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Partai Politik (Political Party)

Yaitu partai politik yang secara formal diakui oleh pemerintah dan ikut serta

menjadi kontestan dalam pemilihan umum. Partai politik ini memiliki peranan

untuk memadukan dan mengajukan beberapa usulan politik atau aspirasi

anggotanya/massa penduduknya.

b. Kelompok Kepentingan (Interest Group)

Contohnya organisasi buruh, tani, golongan pedagang, pegawai negeri, dan

golongan cendekiawan yang memiliki peran sangat besar dalam menyalurkan

aspirasi dan usulan politik.

c. Kelompok Penekan (Pressure Group)

Kelompok ini meiliki peranan untuk mengajukan kepentingan atau aspirasi

masyarakat. Misalnya golongan mahasiswa, kelompok-kelompok kontemporer.

d. Alat Komunikasi Politik (Politik Communication Media)

Yaitu media massa yang dapat dijasikan sebagai penyalur sekaligus sebagai

pembawa suara rakyat dalam aktifitas politik maupun penciptaan opini publik

yang bertema politik dalam arti luas.

e. Tokoh Politik (Political Figure)

Merupakan tokoh-tokoh masyarakat yang memperoleh petunjuk langsung dari

presiden / pemerintah untuk duduk dalam lembaga-lembaga tertinggi dan tinggi

negara atau kabinet. Bagaimana tokoh politik sebagai figur dari sebuah partai

politik

D. FUNGSI SISTEM POLITIK

Secara garis besar fungsi-fungsi pokok politik yang harus berjalan dalam sebuah

sistem politik/ negara adalah (Abdulkarim, 2006):

Page 5: Definisi Sistem Politik

a) Fungsi perumusan kepentingan

Yaitu fungsi menyusun dan mengungkapkan tuntutan politik dalam suatu negara.

Orang per orang atau kelompok-kelompok dalam sayarakat harus menentukan apa

yang menjadi kepentingan mereka, atau apa yang ingin mereka dapatkan dari negara/

politik. Fungsi ini seharusnya terutama dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat

(LSM) atau kelompok-kelompok kepentingan.

b) Fungsi pemaduan kepentingan

Yaitu fungsi menyatupadukan tuntutan-tuntutan politik dari berbagai pihak dalam

suatu negara dan mewujudnyatakannya ke dalam berbagai alternatif kebijakan. Pihak

yang paling bertanggungjawab untuk memadukan kepentingan adalah partai politik.

Namun demikian, proses pemaduan kepentingan juga terjadi di lembaga-lembaga

legislatif dan eksekutif.

c) Fungsi pembuatan kebijakan umum

Yaitu fungsi untuk mempertimbangkan berbagai alternatif kebijakan yang diusulkan

oleh partai politik dan pihak-pihak lain, untuk dipilih salah satu di antaranya sebagai

satu kebijakan pemerintahan. Pelaku fungsi ini adalah lembaga legislatif dan eksekutif

(pembuatan undang-undang) atau lembaga eksekutif sendiri (pembuatan peraturan

pemerintah).

d) Fungsi penerapan kebijakan

Yaitu fungsi melaksanakan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak yang

berwenang. Pelaksana kebijakan pemerintah adalah aparat birokrasi pemerintah di

bawah pimpinan pejabat eksekutif.

e) Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan

Yaitu fungsi mengadili pelanggar hukum. Pelaku peran untuk mengadili adalah

lembaga peradilan, yakni Mahkamah Agung beserta lembaga peradilan di bawahnya

dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan perdilan

militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah

Konstitusi.

Di samping itu, juga terdapat fungsi-fungsi politik yang lain, yaitu:

a) Fungsi komunikasi politik

Adalah proses penyampaian informasi mengenai politik dari masyarakat kepada

pemerintah dan juga dari pemerintah kepada masyarakat.

b) Fungsi sosialisasi politik

Page 6: Definisi Sistem Politik

Adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat. Proses

sosialisasi berlangsung seumur hidup dan terjadi baik secara sengaja (melalui

pendidikan formal, nonformal, dan pendidikan informal), maupun secara tidak

sengaja melalui pengalaman sehari-hari baik dalam kehidupan keluarga, tetangga,

teman sepergaulan, sekantor maupun berbagai aspek kegiatan kehidupan lainnya.

c) Fungsi rekrutmen politik

Adalah proses menyeleksi orang-orang yang akan dipilih atau diangkat sebagai

pejabat dari jabatan-jabatan yang ada dalam suatu negara atau partai politik. Misalnya

sebagai anggota DPR/DPRD I/DPRD II, presiden, menteri, gubernur, bupati/

walikota, hakim, jaksa, dan lain-lain.

E. SISTEM POLITIK DI DUNIA

Ramlan Subarki mengklasifikasikan sistem politik menjadi 4 (Budiarjo, 2003) :

1. Sistem Politik Otokrasi Tradisional

a. Faktor pemahaman dua hal yaitu persamaan dan kebebasan politik individu. 

Selain itu terdapat dua macam perbandingan yaitu kebutuhan material dan

kolektivisme dengan individualisme. Sistem ini kurang menekan pada persamaan,

tetapi menekankan pada stratifikasi ekonomi.

b. Identitas bersama

Faktor yang mempersatukan masyarakat dalam sistem politik, yaitu sistem

primordial seperti agama, suku bangsa, dan ras. Dengan demikian pemimpin

menjadi lambang kebersamaan.

c. Hubungan kekuasaan

Kekuasaan dalam sistem ini cenderung berdifat pribadi, negatif dan sebagian kecil

bersifat konsensus. Meskipun otokrat menyerahkan kekuasaan kepada para

pejabat pemerintah, tetapi kualitas pribadinya sangat menentukan cara cotak

kekuasaan dalam sistem ini.

d. Legitimasi kewenangan

Kewenangan otokrat bersumber dan berdasarkan tradisi. Ia meiliki kewenangan

karena ia merupakan keturunan dari pemimpin terdahulu. Masyarakat mengakui

dan menaati kewenangan otokrat, karena tradisi secara turun-temurun. 

e. Hubungan ekonomi dan politik

Page 7: Definisi Sistem Politik

Contoh. Massa petani hanya sebagai penggarap yang dikuasai tuan tanah yang

merupakan kaki tangan otokrat, sehingga distribusi tanah sebagai sumber ekonomi

dan kekuasaan sangat pincang.

2. Sistem Politik Totaliter (Dictator)

Sistem politik ini menekankan pada konsensus total dalam masyarakat baik konflik

denganmusuhnya di dalam maupun di luar negeri yang tidak hanya dengan

indroktrinasi ideologi saja, tetapi juga menggunakan cara-cara paksaan. Sistem politik

ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, politik komunis  dan fasis.  Menurut Carl J.

Frieriech dan Zbiegniew Brzezinski ciri-ciri pemerintahan diktator modern sebagai

berikut :

a. Negara memiliki sebuah ideologi resmi yang mencakup semua aspek keberadaan

manusia baik kehidupan fisik maupun rohani.

b. Negara hanya memiliki satu partai massa tunggal dengan satu orang pemimpin

sekaligus penafsiran tunggal ideologi.

c. Pemerintah mengawasi seluruh kegiatan penduduk dan menjalankan sistem teror

melalui sistem pengawasan polisi rahasia yang berteknologi moder.

d. Monopoli semua media massa oleh penguasa dan partai penguasa

e. Kontrol yang kuat melalui kekuatan militer

f. Pengendalianm terpusat melalui jajaran birokasi

Sistem politik ini dianut oleh negara-negara fasis dan komunis. Misalnya Jepang

sebelum perang dunia ke II.

3. Sistem Politik Demokrasi

Secara struktural sistem ini secara ideal adalah sistem politik yang memelihara

keseimbangan antara konflik dan konsensus. Sistem ini menyediakan mekanisme dan

prosedur yang mengatur konflik, menyalurkan konflik serta identitas bersama,

hubungan kekuasaan, legitimasi, kewenangan dan hubungan politik ekonomi.

4. Sistem Politik di Negeri Berkembang

Dalam pola pengembangan dan pembangunan politik di Indonesia, perlu adanya

partisipasi politik dari seluruh masyarakat. Hal ini bertujuan agar segala aspek yang

berkaitan dengan pembangunan politik beserta polanya dapat dilaksanakan. Namun

konsep ini tidak didukung adanya partisipasi politik rakyat, maka pelaksanaan

pembangunan politik tidak berhasil dengan baik. Bentuk partisipasi politik dapat

dibedakan menjadi 2 yaitu partisipasi konversional dan non konversional. Tidak

Page 8: Definisi Sistem Politik

satupun sistem politik yang bisa berlaku secara universal, karena pelaksanaan suatu

sistem politik suatu bangsa harus disesuaikan dengan kepribadian, pandangan hidup,

latar belakang sejarah itu sendiri.

F. PERAN SERTA MASYARAKAT INDONESIA DALAM SISTEM POLITIK

a. Peran serta masyarakat secara umum

Peran masyarakat secara umum yaitu ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan

pengembangan demokrasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. (Budiarjo, 2003)

b. Peran serta peserta didik

Peserta didik merupakan tunas-tunas potensial sebagai calon-calon genarasi harapan

bangsa. Peran dan fungsi peserta didik sebagai oposisi, harus dijaga kenetralannya

(steril) dari pengaruh politik. Peran peserta didk diantaranya yaitu sebagai pengkritik

setia kelompok kepentingan dan sebagai kontrol sosial (Budiarjo, 2003).

Page 9: Definisi Sistem Politik

1. Mariam Budiarjo, dkk. 2003. Dasar-dasar ilmu Politik. Gramedia : jakarta

2. Abdulkarim, Aim. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Grafindo : jakarta

3.