Kepribadian

Kata personality (kepribadian) berasal dari kata Latin persona, yang berarti topeng yang dikenakan oleh para actor. Dalam psikologi, menurut kamus Webster’s, kata ini berarti: (a) keseluruhan karakteristik seseorang, terutama berkenaan dengan hubungannya dengan orang lain; (b) sejumlah kecenderungan emosional yang terpadu, minat, kecenderungan perilaku, dst.

Definisi kepribadian paling singkat dikemukakan oleh Gordon W. Allport (dalam Suryabrata, 1986), yaitu “What a man really is” karena definisi ini kurang memadai dan terlalu

singkat, maka dikemukakannya lagi, “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan”.

(Psikologi Kepribadian. Sumadi Suryabrata. CV. Rajawali, Jakarta:1986)

Makna popular kata kepribadian termasuk dalam salah satu dari dua definisi berikut. Pertama mengartikan kata ini sebagai keterampilan dan kecakapan social. Kedua melihat kepribadian utamanya sebagai ciri paling menonjol atau kesan paling

kuat yang dilihat orang lain pada diri seseorang. (Lynn Wilcox, 1995) Kepribadian ditentukan oleh konsep-konsep empiris khusus yang merupakan bagian dari teori kepribadian yang digunakan oleh si pengamat. (Hall dan Lindzey, 1957)

Meskipun demikian, tak ada definisi pasti tentang kepribadian yang bisa digunakan secara umum. (Hall dan Lindzey, 1957)

Hall, Calvin C. & Lindzey, Gardner. (1957). Theories of Personality. NY: John Wiley & Sons p.9

Menurut Erik Erikson (dalam Lynn Wilcox, 1995), kepribadian

berkembang sesuai dengan langkah-langkah yang ditetapkan sebelumnya oleh kesiapan individualnya dalam merespons dunia sosial yang semakin melebar.

Definisi kepribadian menurut:

George Kelly:Cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya.

PoedjawijatnaMenekankan bahwa kepribadian adalah kesatuan insani yang berbudi dan berkehendak yang menentukan tindakan manusia. (Haryanto, 1994)

Dr. Samsi Haryanto, MPd

Kepribadian merupakan suatu organisasi yang hanya dimiliki oleh manusia yang menjadi penentu pemikiran dan tingkah lakunya. Setiap individu manusia memiliki kepribadian yang khas, berbeda dengan individu lain.

Ensiklopedi Psikologi(Editor: Rom Harre dan Roger Lamb, Cetakan I : 1996, terj., Jakarta: Arcan, h. 222)

Watak seorang individu yang menentukan bagaimana cara uniknya membuat penyesuaian terhadap lingkungannya. Perkembangan dimulai waktu lahir dan berlangsung sepanjang hidup.

Dalam kepribadian yang sehat, ada fokus pada tiga tugas utama: masyarakat, kerja, dan seksualitas dengan dua tantangan hidup lainnya, yakni spiritualitas dan bagaimana menangani ego. (Lynn Wilcox, 1995)

Kepribadian, menurut Carl Gustav Jung, terdiri dari ego dari akal yang Sadar, Bawah sadar yang Pribadi, yang berisikan pengalaman-pengalaman yang ditindas, direkam, dilupakan, atau diabaikan, serta Bawah-Sadar-Kolektif, lapisan bawaan yang lebih dalam, yang diturunkan, universal dan identik pada setiap manusia. Ini adalah landasan bawaan, leluhur dari struktur utuh kepribadian. (Lynn Wilcox, 1995)

Pendekatan dalam Psikologi

I. Pendekatan Psikoanalitik Kepribadian seseorang itu unik,

dan berhubungan dengan pola pikiran, perasaan, dan tingkah laku.

Teori psikoseksual Freud menekankan pada konflik antara dorongan biologis dengan larangan sosiokultural dalam perkembangan kepribadian.

Teori Alfred Adler tentang psikologi individual berasumsi bahwa kepribadian berkembang dari usaha untuk mengatasi perasaan rendah diri (inferiority).

Teori Carl Jung tentang psikologi analitik berasumsi bahwa kita dipengaruhi baik oleh personal unconscious maupun arketipe dalam collective unconscious.

II. Pendekatan Kecenderungan Watak (Dispositional) Pendekatan ini berasal dari

konsistensi yang kita lihat dalam kepribadian yang berhubungan dengan sifat – sifat kepribadian yang kekal.

Dalam teori kepribadiannya, Gordon Allport membedakan tiga jenis sifat (trait): cardinal, central, dan secondary.

Teori tiga faktor Hans Eysenck melihat kepribadian tergantung pada interaksi dari tiga dimensi: stability/instability, tough-

minded/tender-minded, dan introversion/extraversion.

Myers-Briggs Type Indicator digunakan untuk mengukur types kepribadian, sedangkan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) digunakan untuk mengukur traits kepribadian.

III. Pendekatan Perilaku Kognitif (Cognitive-Behavioral) Teori conditiong operant Burrhus

F. Skinner berasumsi bahwa suatu proses yang menyangkut kejadian-kejadian di lingkungan (reinforcers) yang menyusuli suatu perilaku individu, menentukan besar-kecilnya kemungkinan perilaku tersebut diulangi lagi di kemudian hari.

Teori sosial-kognitif Albert Bandura berargumen bahwa proses kognitif memengaruhi perilaku.

Salah satu karakteristik kepribadian yang terpenting adalah kemampuan diri (self-efficacy).

IV. Pendekatan Humanistik Teori aktualisasi diri (self-

actualization) Abraham Maslow berdasarkan pada hirarki kebutuhan.

Teori Carl Rogers: kesejahteraan (well-being) psikologis tergantung dari keserasian (congruence) antara diri nyata (actual-self) dengan diri ideal (ideal-self).

Self-actualization diukur dengan Personal Orientation Inventory.

Keserasian antara actual-self dan ideal-self diukur dengan Q-sort.

V. Pendekatan Biopsikologis Kepribadian amat berhubungan

dengan temperamen, suatu kondisi emosional atau keadaan perasaan seseorang yang paling karakteristik (khas).

Riset dalam bidang behavioral genetics telah menemukan bukti tentang dasar herediter dari watak dan aspek-aspek personaliti lainnya.

Personaliti dan Hereditas