definisi ergonomi

3
Definisi Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek - aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomic dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya (Nurmianto, 2004). Pendekatan disiplin ilmu ergonomic diarahkan pada upaya memperbaiki performa kerja manusia seperti ketepatan dan keselamatan kerja di samping mengurangi timbul kelelahan (fatigue) yang terlalu cepat dan mampu memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan perlatan yang disebabkan kesalahan manusia (Juniani dkk, 2007). Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain: 1. Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia- pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, A, 2000).

Upload: ade-riska-pradina

Post on 27-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ergonomi

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Ergonomi

Definisi Ergonomi

Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum

alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek - aspek manusia dalam lingkungan

kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain

perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan

kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomic

dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling

berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya

(Nurmianto, 2004).

Pendekatan disiplin ilmu ergonomic diarahkan pada upaya memperbaiki performa kerja

manusia seperti ketepatan dan keselamatan kerja di samping mengurangi timbul kelelahan

(fatigue) yang terlalu cepat dan mampu memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia serta

meminimalkan kerusakan perlatan yang disebabkan kesalahan manusia (Juniani dkk, 2007).

Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara

lain:

1. Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan

mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan

lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, A, 2000).

2. Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas

maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun

mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka.

dkk, 2004).

3. Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan

pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya

produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia

seoptimal-optimalnya (Suma’mur, 2003).

Page 2: Definisi Ergonomi

4. Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai

dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja.

(OSHA, 2000).

Dari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi

adalah manusia. Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan

kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas,

efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan

manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.

Daftar pustaka

1. Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya: Tinjauan

Anatomi, Fisiologi, Antropometri, Psikologi, dan Komputasi Untuk perancangan

Kerja dan Produk. Surabaya: Penerbit Guna Widya

2. Juniani, A.I.; Handoko, L. dan Firmansyah, C.A., PERBAIKAN DESAIN TEMPAT

KERJA PADA PROSES PENGELASAN SMAW MELALUI PENDEKATAN

AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) DAN ANALISIS ERGONOMI

DI BENGKEL LAS, PPNS-ITS, Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Sukolilo Surabaya Indonesia, 1 April 2008

3. Manuaba, A. 2000. Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Editor: Sritomo

Wignyosubroto an Stefanus Eko Wiranto. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi

2000, Guna Wijaya, Surabaya: 1-4

4. Tarwaka, et al. 2004. Ergonomi untuk Kesehatan, Keselamatan & Produktivitas.

Edisi I, Cetakan I. Surakarta: UNIBA Press

5. Suma’mur, P. K. 2003. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Cetakan

Pertama. CV. Haji Mas Ahung. Jakarta

6. OSHA, 2000. Ergonomics: The Study of Work. U.S. Department of Labour