definisi

10
CABG : Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan salahsatu penanganan intervensi dari Penyakit Jantung Koroner (PJK), dengan cara membuat saluran baru melewati bagian Arteri Coronaria yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. MVR : Mitral valve replacement (MVR) adalah prosedur bedah jantung yang dilakukan untuk mengganti katup mitral pasien yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi dengan katup jantung buatan (baik itu mekanik maupun bioprostetik) DVR : Double MVR VSD : Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD) adalah gangguan atau lubang pada septum atau sekat di antara rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau penyambungan sekat interventrikel ASD : Atrial Septal Defect (ASD) adalah terdapatnya hubungan antara atrium kanan dengan atrium kiri yang tidak ditutup oleh katup MRSA terutama merepotkan di rumah sakit, penjara, dan panti jompo, di mana pasien dengan luka terbuka, perangkat invasif, dan lemah sistem kekebalan tubuh berada pada risiko yang lebih besar dari infeksi nosokomial dari masyarakat umum Bakteri yang menghasilkan enzim yang disebut extended-spectrum beta- laktamase (ESBLs) yang resisten terhadap penisilin dan sefalosporin banyak antibiotik dan sering dengan jenis lain dari antibiotik. Urutan prioritas penanganan kegawatan didasarkan pada 6B yaitu : B-1 Breath - Sistem pernafasan B-2 Bleed - Sistem peredaran darah B-3 Brain - Sistem syaraf pusat B-4 Blader - Sistem urogenital B-5 Bowel -Sistem pencernaan B-6 Bone - Sistem tulang dan persendian

Upload: freddyop72

Post on 30-Jan-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi

CABG : Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan salahsatu penanganan intervensi dari Penyakit Jantung Koroner (PJK), dengan cara membuat saluran baru melewati bagian Arteri Coronaria yang mengalami penyempitan atau penyumbatan.

MVR : Mitral valve replacement (MVR) adalah prosedur bedah jantung yang dilakukan untuk mengganti katup mitral pasien yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi dengan katup jantung buatan (baik itu mekanik maupun bioprostetik)

DVR : Double MVR

VSD : Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD) adalah gangguan atau lubang pada septum atau sekat di antara rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau penyambungan sekat interventrikel

ASD : Atrial Septal Defect (ASD) adalah terdapatnya hubungan antara atrium kanan dengan atrium kiri yang tidak ditutup oleh katup

MRSA terutama merepotkan di rumah sakit, penjara, dan panti jompo, di mana pasien dengan luka terbuka, perangkat invasif, dan lemah sistem kekebalan tubuh berada pada risiko yang lebih besar dari infeksi nosokomial dari masyarakat umum

Bakteri yang menghasilkan enzim yang disebut extended-spectrum beta-laktamase (ESBLs) yang resisten terhadap penisilin dan sefalosporin banyak antibiotik dan sering dengan jenis lain dari antibiotik.

Urutan prioritas penanganan kegawatan didasarkan pada 6B yaitu :

B-1 Breath  - Sistem pernafasan  B-2 Bleed   - Sistem peredaran darah B-3 Brain    - Sistem syaraf pusat  B-4 Blader  - Sistem urogenital  B-5 Bowel  -Sistem pencernaan  B-6 Bone    - Sistem tulang dan persendian

Page 2: Definisi

NICU ( Neonate Intensive Care Unit )a.         Definisi NICU

Merupakan unit perawatan intensif untuk bayi baru lahir ( neonatus ) yang memerlukan perawatan khusus misalnya berat badan rendah, fungsi pernafasan kurang sempurna, prematur, mengalami kesulitan dalam persalinan, menunjukkan tanda tanda mengkuatirkan dalam beberapa hari pertama kehidupan.

Definisi Ruangan NICU ( Neonatal Intensive Care Unit ) adalah ruang perawatan intensif untuk bayi yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.

b.         Level Perawatan Bayi Baru Lahira.1)   Level I adalah untuk bayi risiko rendah, dengan kata lain bayi normal yang sering digunakan

istilah rawat gabung (perawatan bersama ibu). Perawatan Level 1 mencakup bayi lahir sehat yang segera dilakukan rawat gabungdengan ibunya, sehingga dapat menunjang penggunaan ASI eksklusif.

2)   Level II adalah untuk bayi risiko tinggi tetapi pengawasan belum perlu intensif. Pada level ini bayi diawasi oleh perawat 24 jam, akan tetapi perbandingan perawat dan bayi tidak perlu Perawatan Level II meliputi perawatan bayi bermasalah yang memerlukan perawatan khusus yang terbagi menjadi dalam ruangan infeksi dan non infeksi. Adapun bayi yang dapat dirawat di level ini antara lain bayi dengan hiperbilirubinemia yang memerlukan terapi sinar maupun transfusi tukar; bayi berat badan lahi rrendah (BB 1500-kurang dari 2500 gram) atau sangat rendah (BB kurang dari 1500 gram), bayi kurang bulan (umur kehamilan di bawah 34-36 minggu) yang memerlukan perawatan dalam inkubator; bayi yang tidak dapat atau tidak boleh diberikan minum peroral, sehingga harus diberikaninfus intravena, bayi yang membutuhkan terapi oksigen, tetapi belum memerlukan alat bantu nafas mekanis, misalnya bayi dengan distres atau gangguan nafas, riwayat lahir tidak langsung menangis; bayi dengan gejala hipo glikemia (kadar gula darah rendah) atau ibu dengan riwayat diabetesmelitus; bayi dengan riwayat tindakan persalinan yang menyebabkan traumabayi lahir, misalnya dengan forcep atau vacum ekstraksi; bayi sakittersangka infeksi sedang-berat yang memerlukan pemberian antibiotikasecara intravena dan nutrisi intravena.

3)   Level III adalah untuk bayi risiko tinggi dengan pengawasan yang benar-benar ekstra ketat. Satu orang perawat yang bertugas hanya boleh menangani satu pasien selama 24 jam penuh.Perawatan level III (NICU)meliputi perawatan bayi sakit kritis atau belum stabil yang memerlukansupport alat bantu nafas mekanik (  Bubble Nasal CPAP atau Ventilatormekanik), tindakan operatif maupun pemberian obat-obatan atau tindakan intervensi khusus. Adapun bayi yang harus dirawat di NICU antara lain bayi dengan sindroma gawat nafas derajat 3 dan 4 yang memerlukan support alat bantu nafas mekanik ( Bubble Nasal CPAP atau Ventilator mekanik),Aspirasi air ketuban (  Meconeum Aspiration Syndrome ); Bayi berat badan lahir amat atau sangat rendah (kurang dari 1200 gram), atau bayi dengan umur kehamilan kurang dari 34 minggu yang belum mendapatkan obat kematangan paru; Bayi dengan kelainan kongenital yang membutuhkan tindakan operatif, misalnya bayi dengan obstruksi saluran pencernaan hernia diafragmatika, omfalokel, penyakit jantung bawaan, perforasi usus,atresia ani, dll; serta perawatan bayi pasca operasi besar yang membutuhkansupport ventilator mekanik; Bayi yang membutuhkan intervensi invasif,misalnya pemberian surfaktan, transfusi tukar, pemasangan akses umbilikal,pemasangan akses vena dalam dan akses arteri, ventilator mekanik.

c.         Fasilitas Ruang Perawatan Bayi Baru Lahir1)   Level I: ruang perawatan biasa; pasien dirawat di ruang atau kamar biasadan tidak

memerlukan alat atau fasilitas khusus.2)   Level II: ruang perawatan memerlukan monitor dan inkubator.3)   Level III: selain monitor dan inkubator, ruangan juga mesti difasilitasi ventilator. Monitor

berfungsi untuk mengontrol detak jantung dan otak.Sedangkan ventilator untuk membantu sistem pernapasan.

Page 3: Definisi

d.        Lama Perawatan BBLRLamanya waktu perawatan pasien bayi dengan BBLR tentutergantung kasus. Namun

biasanya mereka diperbolehkan pulang jika sudah mendekati tanggal kelahiran idealnya. Contoh bayi yang dilahirkan 6 minggu lebih dini dari seharusnya, biasanya mesti menjalani perawatan di rumah sakitkurang lebih 4 minggu, atau lebih cepat dua minggu dari kelahiran idealnya.Pertimbangan lainnya, bayi akan dipulangkan jika kondisi tubuhnya sudahstabil, organ-organ vitalnya sudah berfungsi baik, dan berbagai risiko yang mengancam sudah bisa dihindari. Salah satu indikatornya adalah kemampuan bayi untuk mengisap atau buang air besar dan kecil sudah baik.

e.         Perawatan Berorientasi KeluargaDewasa ini banyak NICU yang menganjurkan agar para orang tua melibatkan diri dalam

melayani kebutuhan harian pada bayi. Staf NICU mengajari para orang tua apa yang dapat mereka lakukan, di mana menyimpan keperluan bayi, serta bagaimana cara memegang, menyentuh dan merawat bayi. Pelibatan orang tua dalam perawatan bayi berkisar pada penggantian popok sampai pada pemberian susu. Jika perlu, lebih dari satu kali biasanya perawat mengajar orang tua cara mengganti popok bayi yang berada di antara berbagai peralatan yang memonitornya, mencuci mukanya yang kecil dan merawat bayi ketika berada dalam inkubator. Di hari-hari pertama, mungkin orang tua baru diperbolehkan untuk hanya menyentuh bayi, tetapi jika bayi sudah cukup kuat, orang tua dapat merawat bayinya sendiri.

Peralatan yang Ada di NICUSecara singkat beberapa peralatan yang ada di NICU yang biasa digunakan pada bayi-

bayi yang dirawat di NICU, hal ini tergantung dari berat ringannya kondisi bayi.a.         Feeding tube

Sering bayi di NICU tidak bisa mendapatkan makanan yang mereka butuhkan melalui mulut langsung, sehingga perawat akan memasang selang kecil melalui mulut sampai ke lambung. Sebagai jalan untuk memasukan ASi atau susu formula.

b.         Infant warmersIni adalah tempat tidur dengan penghangat yang ada diatasnya, sehingga bayi dapat

terhindar dari hipotermi. Orang tua dapat menyentuh bayi di warmers, yang tentunya berbicara dulu kepada perawat.

c.         InkubatorIni adalah tempat tidur kecil yang tertutup oleh plastik keras yang transparan, suhu di

inkubator diatur sesuai dengan kondisi bayi. Terdapat lubang disetiap samping inkubator sebagai jalan untuk perawat dan dokter memeriksa pasien. Orang tua dapat menyentuh bayinya lewat lubang tersebut.

d.        Jalur infusSebuah kateter kecil yang fleksibel yang dimasukan kedalam pembuluh darah vena.

Hampir semua bayi yang dirawat di NICU diinfus untuk kebutuhan cairan dan obat-obatan, biasanya di lengan atau kaki atau bahkan dapat dibuat umbilical chateter (sebuah kateter yang dimasukan keumbilical) pada situasi tertentu dibutuhkan IV line yang lebih besar untuk memasukan cairan dan obat-obatan, ini dilakukan oleh dokter bedah pediatrik.

e.         MonitorBayi di NICU tersambungkan ke monitor sehingga staff NICU akan selalumengetahui

tanda-tanda vital mereka. Dalam satu monitor dapat terekambeberapa tanda-tanda vital, antara lain denyut nadi, pernafasan, tekanandarah, suhu dan SpO2 (kandungan oksigen dalam darah ).

f.          Blue light therapyTerapi cahaya yang digunakan untuk bayi-bayi yang kadar bilirubinnya lebih tinggi dari

normal, biasanya digunakan di atas bayi dengan bayi telanjang dan matanya ditutup dengan

Page 4: Definisi

pelindung mata khusus, lamanya terapi cahaya tergantung dari penurunan kadar bilirubin, biasanya diperiksa ulang setelah 24 jam pemakaian cahaya.

g.         Bubble CPAPAlat bantu napas dengan menggunakan canul kecil ke dalam lubang hidung bayi, hal ini

biasanya digunakan untuk bayi yang sering lupa napas (apnoe).h.         Ventilator

Mesin napas yang digunakan untuk bayi yang mempunyai gangguan nafas berat, hal ini dengan menggunakan selang kecil melalui hidung atau mulut sampai ke paru

Page 5: Definisi

Ketenagaana. Tenaga medis b. Tenaga perawat yang terlatih c. Tenaga Laboratorium d. Tenaga non perawat : pembantu perawat , cleaning servis e. Teknisi   9. Sarana & Prasarana yang harus ada di ICU

 Lokasi : satu komplek dengan kamar bedah & Recovery Room RS dengan jumlah pasien lebih 100 orang sedangkan untuk R.ICU

antara 1-2 % dari jumlah pasien secara keseluruhan. Bangunan : terisolasi dilengkapi dengan : pasienmonitor, alat

komunikasi, ventilator, AC, pipaair, exhousefan untuk mengeluarkan udara, lantai mudah dibersihkan, keras dan rata, tempat cuci tangan  yang dapat dibuka dengan siku & tangan,   v pengering setelah cuci tangan

R.Dokter & R. Perawat R.Tempat buang kotoran R. tempat penyimpanan barang & obat  R. tunggu keluarga pasien R. pencucian alat   Dapur  Pengering setelah cuci tangan    R.Dokter & R. Perawat  R.Tempat buang kotoran  R. tempat penyimpanan barang & obat Sumber air Sumber listrik cadangan/ generator, emergency lamp

Sumber O2 sentral Suction sentral Almari alat tenun & obat, instrument dan alat kesehatanAlmari pendingin (kulkas)Laborat kecil

Alat –alat penunjang a.l.: Ventilator, Nabulaizer, Jacksion Reese, Monitor ECG, tensimeter mobile, Resusitato, Defibrilator, Termometer electric dan manual,Infus pump, Syring pump,O2 transport, CVP, Standart infuse, Trolly Emergency,Papan resusitasi,Matras anti decubitus, ICU kid, Alat SPO2, Suction continous pump dll. 

9. Indikasi Masuk ICUa. Prioritas 1 Penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang memerlukan terapi intensif dan agresif.

Gangguan atau gagal nafas akut Gangguan atau gagal sirkulasi Gangguan atau gagal susunan syaraf Gangguan atau gagal ginjal 

b. Prioritas 2 

Page 6: Definisi

•Pementauan atau observasi intensif secara ekslusif atas keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan ancaman gangguan pada sistem organ vitalMisal :

Observasi intensif pasca bedah operasi : post    trepanasi, post open heart, post laparatomy dengan komplikasi,dll.

Observasi intensif pasca henti jantung dalam keadaan stabil Observasi pada pasca bedah dengan penyakit jantung.

c. Prioritas 3   Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil untuk penyembuhan (prognosa jelek). Pasien kelompok ini mugkin memerlukan terapi intensif untuk mengatasi penyakit akutnya, tetapi tidak dilakukan tindakan invasife Intubasi atau Resusitasi Kardio PulmonerNB : Px. prioritas 1 harus didahulukan dari pada prioritas 2 dan 3  10. Indikasi Keluar ICU 

Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil.   Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien.  Dan pada saat itu pasien tidak menggunakan ventilator.Pasien

mengalami mati batang otak.  Pasien mengalami stadium akhir (ARDS stadium akhir)   Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU (pl.paksa)  Pasien/keluarga memerlukan terapi yang lebih gawat mau masuk ICU

dan tempat penuh. 

 Prioritas pasien keluar dari ICU

1. Prioritas I dipindah apabila pasien tidak membutuhkan perawatan intensif lagi, terapi mengalami kegagalan, prognosa jangka pendek buruk sedikit kemungkinan bila perawatan intensif dilanjutkan misalnya : pasien yang mengalami tiga atau lebih gagal sistem organ yang tidak berespon terhadap pengelolaan agresif.

2. Prioritas II pasien dipindah apabila hasil pemantuan intensif menunjukkan bahwa perawatanintensif tidak dibuthkan dan pemantauan intensif selanjutnya tidak diperlukan lagi

3. Prioritas III tidak ada lagi kebutuhan untuk terapi intensive jika diketahui kemungkinan untuk pulih kembali sangat kecil dan keuntungan terapi hanya sedikit manfaatnya misal : pasien dengan penyakit lanjut penyakit paru kronis, liver terminal, metastase carsinoma

11. Tugas Perawat ICU

Page 7: Definisi

1. Identifikasi masalah2. Observasi 24 jam

Kardio vaskuler : peredaran darah, nadi, EKG, perfusi periver, CVP

Respirasi : menghitung pernafasan , setting ventilator, menginterprestasikan hasil BGA, keluhan dan pemeriksaan fisik dan foto thorax.

Ginjal : jumlah urine tiap jam, jumlah urine selama 24 jam Pencernaan : pemeriksaan fisik, cairan lambung, intake oral, muntah ,

diare  Tanda infeksi : peningkatan suhu tubuh/penurunan (hipotermi),

pemeriksaan kultuur, berapa lama antibiotic diberikan   Nutrisi klien : enteral, parenteral Mencatat hasil lab yang abnormal. Posisi ETT dikontrol setiap saat dan pengawasan secara kontinyu

seluruh proses perawatan Menghitung intake / output (balance cairan) 

- Selain hal itu peran perawat juga : ØCaring Role ØTherapeutic Role 

- Dalam penanganan pasien gawat diperlukan 3 kesiapan :  ØSiap Mental ØSiap pengetahuan dan ketrampilan ØSiap alat dan obat 

- Urutan prioritas penanganan kegawatan didasarkan pada 6B yaitu :

B-1 Breath  - Sistem pernafasan  B-2 Bleed   - Sistem peredaran darah B-3 Brain    - Sistem syaraf pusat  B-4 Blader  - Sistem urogenital  B-5 Bowel  -Sistem pencernaan  B-6 Bone    - Sistem tulang dan persendian

12. Pasien KritisFisiologis tidak stabil dan memerlukan monitoring serta terapi intensif. - Ruang Lingkup Keperawatan Intensive : •a. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari

Page 8: Definisi

•b. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekalipun melakukan pelaksanaan spesifik pemenuhan kebutuhan dasar•c. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh :   

Penyakit    Kondisi pasien yang memburuk karena pengobatan atau terapi  Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang tergantung pada

fungsi alat / mesin dan orang lain

13. Standar minimum pelayanan ICU : a. Resusitasi jantung paru. b. Pengelolaan jalan nafas c. Terapi oksigen d. Pemantauan EKG, pulse Oksimetri kontinyu e. Pemberian nutrisi enteral dan parental f. Pemeriksaan Laboratorium dengan cepat g. Pelaksanaan terapi tertitrasi h. Memberi tunjangan fungsi Vital selama transportasi i. Melakukan fisioterapi.