definisi

4
1. Definisi AIDS berasal dari kata acquired yang artinya didapat atau bukan penyakit keturunan, immune berarti sistem kekebalan tubuh, deficiency atau kekurangan dan syndrome yang berarti kumpulan gejala-gejala penyakit. Jadi, dari kata-kata tersebut dapat diartikan bahwa AIDS adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxsoplasma adalah parasit protozoa dengan sifat alami dengan perjalanannya dapat akut atau menahun, juga dapat menimbulkan gejala simtomatik maupun asimtomatik. Insiden komplikasi SSP pada penderita AIDS cukup besar. Manifestasi klinis AIDS pada SSP dapat terjadi karena 2 hal yaitu virus AIDS itu sendiri atau akibat infeksi oportunistik atau neoplasma. Ensefalitis toksoplasma merupakan penyebab tersering lesi otak fokal infeksi oportunistik yang paling banyak terjadi pada pasien AIDS. Ensefalitis toksoplasma muncul pada kurang lebih 10% pasien AIDS yang tidak diobati. Hal ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dibawa oleh kucing, burung dan hewan lain yang dapat ditemukan pada tanah yang tercemar oleh tinja kucing dan kadang pada daging mentah atau kurang matang. Begitu parasit masuk ke dalam sistem kekebalan, ia menetap di sana, tetapi sistem kekebalan pada orang yang sehat dapat melawan parasit tersebut hingga mencegah penyakit. Gejala termasuk ensefalitis, demam, sakit kepala berat yang tidak menanggapi pengobatan, lemah pada satu sisi tubuh, kejang, kelesuan, kebingungan yang meningkat, masalah penglihatan, pusing, masalah berbicara dan berjalan, muntah dan perubahan kepribadian.

Upload: kartika-wihdatus-syafaah

Post on 23-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi

1. Definisi

AIDS berasal dari kata acquired yang artinya didapat atau bukan penyakit keturunan,

immune berarti sistem kekebalan tubuh, deficiency atau kekurangan dan syndrome yang

berarti kumpulan gejala-gejala penyakit. Jadi, dari kata-kata tersebut dapat diartikan bahwa

AIDS adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh

virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan

oleh Toxoplasma gondii. Toxsoplasma adalah parasit protozoa dengan sifat alami dengan

perjalanannya dapat akut atau menahun, juga dapat menimbulkan gejala simtomatik

maupun asimtomatik.

Insiden komplikasi SSP pada penderita AIDS cukup besar. Manifestasi klinis AIDS

pada SSP dapat terjadi karena 2 hal yaitu virus AIDS itu sendiri atau akibat infeksi

oportunistik atau neoplasma.

Ensefalitis toksoplasma merupakan penyebab tersering lesi otak fokal infeksi

oportunistik yang paling banyak terjadi pada pasien AIDS. Ensefalitis toksoplasma muncul

pada kurang lebih 10% pasien AIDS yang tidak diobati. Hal ini disebabkan oleh parasit

Toxoplasma gondii yang dibawa oleh kucing, burung dan hewan lain yang dapat ditemukan

pada tanah yang tercemar oleh tinja kucing dan kadang pada daging mentah atau kurang

matang.

Begitu parasit masuk ke dalam sistem kekebalan, ia menetap di sana, tetapi sistem

kekebalan pada orang yang sehat dapat melawan parasit tersebut hingga mencegah

penyakit. Gejala termasuk ensefalitis, demam, sakit kepala berat yang tidak menanggapi

pengobatan, lemah pada satu sisi tubuh, kejang, kelesuan, kebingungan yang meningkat,

masalah penglihatan, pusing, masalah berbicara dan berjalan, muntah dan perubahan

kepribadian.

2. Etiologi

Ensefalitis toksoplasma disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, yang dibawa

oleh kucing, burung dan hewan lain yang dapat ditemukan pada tanah yang tercemar oleh

tinja kucing dan kadang pada daging mentah atau kurang matang. Begitu parasit masuk ke

dalam sistem kekebalan, parasit tersebut menetap di sana, sistem kekebalan pada orang

yang sehat dapat melawan parasit tersebut hingga tuntas, dan dapat mencegah terjadinya

suatu penyakit. Namun, pada orang pasien HIV/AIDS mengalami penurunan kekebalan

tubuh sehingga tidak mampu melawan parasit tersebut. Sehingga pasien mudah terinfeksi

oleh parasit tersebut.

Page 2: Definisi

Transmisi pada manusia terutama terjadi bila memakan daging babi atau domba

yang mentah dan mengandung oocyst (bentuk infektif dari Toxoplasma gondii). Bisa juga

dari sayur yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan feses kucing. Selain itu dapat

terjadi transmisi lewat transplasental, transfusi darah, dan transplantasi organ. Infeksi akut

pada individu yang immunokompeten biasanya asimptomatik. Pada manusia dengan

imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reaktivasi dari infeksi laten. Yang akan

mengakibatkan timbulnya infeksi opportunistik dengan predileksi di otak.

3. Daur Hidup Toxoplasma gondii

Toxoplasma gondii hidup dalam 3 bentuk yaitu thachyzoite, tissue cyst (yang

mengandung bradyzoites) dan oocyst (yang mengandung sporozoites). Bentuk akhir

dari parasit diproduksi selama siklus seksual pada usus halus dari kucing. Kucing

merupakan pejamu definitif dari Toxoplasma gondii. Siklus hidup aseksual terjadi pada

pejamu perantara (termasuk manusia). Dimulai dengan tertelannya tissue cyst atau oocyst

diikuti oleh terinfeksinya sel epitel usus halus oleh bradyzoites atau sporozoites secara

berturut-turut. Setelah bertransformasi menjadi tachyzoite, organisme ini menyebar ke

seluruh tubuh lewat peredaran darah atau limfatik.

Parasit ini berubah bentuk menjadi tissue cysts begitu mencapai jaringan perifer.

Bentuk ini dapat bertahan sepanjang hidup pejamu, dan berpredileksi untuk menetap pada

otak, myocardium, paru, otot skeletal dan retina.

Tissue cyst ada dalam daging, tapi dapat dirusak dengan pemanasan sampai 67oC,

didinginkan sampai -20oC atau oleh iradiasi gamma. Siklus seksual entero-epithelial

dengan bentuk oocyst hidup pada kucing yang akan menjadi infeksius setelah tertelan

daging yang mengandung tissue cyst. Ekskresi oocysts berakhir selama 7-20 hari dan

jarang berulang. Oocyst menjadi infeksius setelah diekskresikan dan terjadi sporulasi

(pembentukan spora). Lamanya proses ini tergantung dari kondisi lingkungan, tapi biasanya

2-3 hari setelah diekskresi. Oocysts menjadi infeksius di lingkungan selama lebih dari 1

tahun.

Transmisi pada manusia terutama terjadi bila makan daging babi atau domba yang

mentah yang mengandung oocyst. Bisa juga dari sayur yang terkontaminasi atau

kontak langsung dengan feces kucing. Selain itu dapat terjadi transmisi lewat

transplasental,transfusi darah, dan transplantasi organ. Infeksi akut pada individu yang

imunokompeten biasanya asimptomatik. Pada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah

dapat terjadi reaktivasi dari infeksi laten. yang akan mengakibatkan timbulnya infeksi

oportunistik dengan predileksi di otak. Tissue cyst menjadi ruptur dan melepaskan invasive

tropozoit (tachyzoite). Tachyzoite ini akan menghancurkan sel dan menyebabkan focus

nekrosis.

Page 3: Definisi

Pada pasien yang terinfeksi HIV, jumlah CD4 limfosit T dapat menjadi

prediktor kemungkinanan adanya infeksi oportunistik. Pada pasien dengan CD4 < 200

sel/mL kemungkinan untuk terjadi infeksi oportunistik sangat tinggi. Oportunistik infeksi

yangmungkin terjadi pada penderita dengan CD4 < 200 sel/mL adalah pneumocystis carinii,

CD4 < 100 sel/mL adalah toxoplasma gondii , dan CD4 < 50 adalah M. Avium Complex,

sehingga diindikasikan untuk pemberian profilaksis primer. M. tuberculosis dan candida

species dapat menyebabkan infeksi oportunistik pada CD4 > 200 sel/mL.