definisi

11
Definisi § Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi hidup seseorang. § Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat, sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, DEPKES). § Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual. Kesimpulan Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen, 1995) Respons Respons Adaptif Maladaptif

Upload: umi-nurjanah

Post on 25-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Definisi

TRANSCRIPT

DefinisiGangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi hidup seseorang.Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat, sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, DEPKES).Maniaadalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.

KesimpulanMania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI(Stuart dan Sundeen, 1995)

Respons ResponsAdaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan Mania/Depresi yang wajar yang memanjang

Keterangan :Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal.Responsifadalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya.Reaksi kehilangan yang wajarmerupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami kehilangan.Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan, misalnya sedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak berlangsung lama.Supresimerupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu menyangkal, menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan.Depresiadalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi, yaitu :1.Faktor Predisposisia.Faktor GenetikFaktor genetik mengemukakan, transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan. Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote.b.Teori Agresi Berbalik pada Diri SendiriMengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan objek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu mekanisme kompensasi)c.Teori KehilanganBerhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.d.Teori KepribadianMengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania.e.Teori KognitifMengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa depan.f.Model Belajar KetidakberdayaanMengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif.g.Model PerilakuMengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi dengan lingkungan.h.Model BiologisMengemukakan bahwa dalam keadaan depresi/mania terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.

2.Faktor PresipitasiStressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis, psikologis dan sosial budaya.a.Faktor BiologisMeliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma, dan ketidakseimbangan metabolisme.b.Faktor PsikologisMeliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta, seseorang dan kehilangan harga diri.c.Faktor Sosial BudayaMeliputi kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan.

II.PERILAKU DAN MEKANISME KOPING1. PerilakuPerilaku yang berhubungan dengan Mania :a.AfektifGembira berlebihan (Euphoria)Harga diri meningkatTidak tahan kritikb.KognitifAmbisiMudah terpengaruhMudah beralih perhatianWaham kebesaranIlusiFlight of ideasGangguan penilaianc.FisikDehidrasiNutrisi yang tidak adekuatBerkurang kebutuhan tidur/istrirahatBB menurund.Tingkah LakuAgresif, agitasi, tidak toleranHiperaktifAktivitas motorikKurang bertanggung jawabRoyalIritabel atau suka berdebatPerawatan diri kurangTingkah laku seksual yang berlebihanBicara bertele-tele

2. Mekanisme KopingMekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi, hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat.Tingkah laku maniamerupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan.

III.MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAHa.Masalah Keperawatan1.Berduka disfungsional2.Peningkatan mobilitas fisik3.Gangguan Pola Tidur4.Resiko terhadap cedera5.Defisit perawatan diri Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah :Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi, presipitasi dan perubahan perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien.

b.Pohon MasalahResiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN1.Diagnosa keperawatana.Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik: Maniab.Gangguan alam perasaan ; Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2.Perencanaana.Tujuan Keperawatan1)Tujuan Umum :Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan2)Tujuan Khusus :1.Klien dapat membina hubungan saling percaya2.Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik3.Klien dapat mengungkapakan perasaanya4.Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif5.Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya6.Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1 :Klien dapat membina hubungan saling percayaTindakan Keperawatan1.Kenalkan diri pada klien2.Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal3.Bicara dengan tegas, jelas dan simpati4.Bersifat hangat dan bersahabat5.Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2 :Klien dapat mengendalikan aktivitas motorikTindakan Keperawatan1.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik2.Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat3.Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut, penataan ruangannyang tidak banyak peralatan4.Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi, makan, dan lain-lain5.Bersama klien membuat jadwal kagiatan/aktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi, seperti menyapu, mengepel, dan olahraga6.Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut7.Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif8.Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan9.Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan10.Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3 :Klien dapat mengungkapakan perasaanyaTindakan Keperawatan1.Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya2.Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya, perasaan dan pikiran dengan menggunakanteknik komunikasi fokusing(dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang ditetapkan)3.Berikan respon empati dan menerima klien4.Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4 :Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktifTindakan Keperawatan1.Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah, kesal, atau sesuatu yang tidak menyenangkan2.Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan3.Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan4.Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi dari cara yang dipilih5.Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5:Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannyaTindakan keperawatan1.Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien2.Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat3.Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6 :Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku maniaTindakan Keperawatan1.Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis, frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol perilaku mania.2.Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan prinsip 5 benar : benar dosis, waktu, pasien, cara pemberian, dan obat).3.Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat.