dede prana lubis : analisis prosedur pembiayaan...

44
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Upload: dangliem

Post on 21-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Page 2: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Page 3: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Page 4: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah, segala puji peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang

telah memberikan kesempatan peneliti untuk bisa menyelesaikan tugas akhir ini

dengan judul “ Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara

Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan“. Peneliti sepenuhnya menyadari,

tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, baik dari materi pembahasan maupun tata

bahasanya, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan peneliti. Oleh karena

itu dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

menyelesaikan tugas akhir ini antara lain kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara.

3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Diploma

III Akuntansi Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara dan selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu ilmu,

saran, nasihat selama penulisan tugas akhir ini.

Page 5: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Page 6: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

DAFTAR ISI

hal.

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Permasalahan ...................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 3

D. Sistematika Penelitian ......................................................... 4

1. Jadwal Penelitian .......................................................... 4

2. Laporan Penelitian ........................................................ 5

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas .................................................................. 7

B. Struktur Organisasi dan Personalia ..................................... 8

C. Job Description atau Uraian Tugas ..................................... 8

D. Jaringan Usaha atau Kegiatan ............................................. 11

E. Kinerja Usaha Terkini ......................................................... 11

F. Rencana Kegiatan ............................................................... 12

BAB III : TOPIK PENELITIAN

A. Pembiayaan Mudharabah .................................................... 13

B. Prosedur Pembiayaan Mudharabah...................................... 14

Page 7: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

1. Pengajuan Permohonan Pembiayaan Mudharabah ....... 14

2. Syarat-Syarat Pembiayaan Mudharabah........................ 14

3. Analisis dan Evaluasi Pembiayaan Mudharabah .......... 16

4. Perhitungan Kebutuhan Pembiayaan ............................ 21

5. Pencatatan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah .......... 23

C. Keputusan Permohonan Pembiayaan Mudharabah............. 23

D. Analisis Hasil Penelitian Terhadap Prosedur Pembiayaan

Mudharabah ........................................................................ 24

E. Flowchart Prosedur Pembiayaan Mudharabah ................... 26

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 28

B. Saran ................................................................................... 29

DAFTAR TABEL :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian…………………………………. 5

Tabel 3.1 Perhitungan Lamanya Perputaran

Masing-Masing Modal Kerja …………………… 21

Tabel 3.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja

Keseluruhan PT.”T” …………………………….... 22

Tabel 3.3 Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja ……………. 22

Tabel 3.4 Jurnal Pembiayaan Mudharabah Pada PT.”T” …… 23

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 32

LAMPIRAN

Page 8: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, di lakukan di Indonesia

setelah dikeluarkannya Undang-Undang No.72 tahun 1992 tentang perbankan syariah

serta dikeluarkannya fatwa bunga haram dari majelis ulama Indonesia (MUI) tahun

2003. banyak bank yang menjalankan operasionalnya secara prinsip syariah. Dengan

diperkenalkannya jenis bank dengan prinsip bagi hasil, maka dalam sistem perbankan

Indonesia selain bank umum yang kita kenal selama ini, banbk dapat pula memilih

kegiatan usaha berdasarkan sistem bagi hasil.

Perbedaan prinsip perbankan umum dengan bank bagi hasil terletak pada sistem

bunga. Bank bagi hasil dalam menjalankan operasinya tidak menggunakan sistem

bunga sebagai dasar untuk menentukan imbalan yang akan diterima atas jasa

pembiayaan yang diberikan. Demikian pula imbalan yang diberikan kepada nasabah

atas dana yang dititipkan kepada bank. Penetuan imbalan yang diinginkan dan yang

akan diberikan tersebut semata-mata didasarkan pada prinsip bagi hasil. Pada bank

umum imbalan didalam penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana

kepada masyarakat dihitung dalam bentuk bunga yang dinyatakan dalam persentase

tertentu.

Page 9: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Berdasarkan hukum-hukum syariah tersebut bank syariah lebih mengutamakan

unsur kepercayaan didalam pemberian pembiayaan yang dilakukan. Salah satu bentuk

pembiayaan bank syariah adalah pembiayaan mudharabah. Mudharabah suatu akad

kerja sama antara penyedia dana usaha (shahibul maal) menyediakan modal 100%

dengan manajemen usaha (mudharib) untuk memperoleh hasil usaha sesuai dengan

pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama pada awal.

Secara teoritis, pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah tidak

memiliki resiko kredit macet yang cukup tinggi karena pembiayaan dilakukan atas

hukum-hukum syariah, namun sering kali dalam pelaksanaannya sistem ini masih

juga mengandung resiko kredit macet, yang disebabkan nasabah yang mengajukan

permohonan pembiayaan ternyata tidak layak diberikan pembiayaan. Dengan

demikian diperlukannya informasi yang mendukung pengawasan serta analisa

didalam prosedur pemberian pembiayaan. Bagaimana penerapan prosedur

pembiayaan yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia Syariah (persero), Tbk

Cabang Medan khususnya pembiayaan Mudharabah telah dilaksanakan sebagaimana

mestinya dalam menentukan kriteria layak atau tidak layaknya Mudharib menerima

pembiayaan, agar resiko kredit macet dapat diminimalisasi.

Berdasarkan uraian penulis tertarik untuk menganalisis prosedur pembiayaan

pada Bank BNI Syariah, khususnya system pembiayaan mudharabah, maka penulis

mengambil judul “Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank

Negara Indonesia Syariah Cabang Medan”.

Page 10: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

B. Permasalahan

Setiap perusahaan pasti memiliki masalah, apalagi yang kita ketahui saat ini

persaingan antar bank semakin tajam dalam usaha menarik minat nasabah. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi topik permasalahan yang akan

dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

“ Bagaimanakah prosedur pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Negara

Indonesia Syariah Cabang Medan? “

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur

pembiayaan mudharabah yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia Syariah

Cabang Medan.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulis maupun perusahaan tempat

melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Bagi peneliti

Penulisan tugas akhir ini berguna untuk memenuhi persyaratan Akademik

dalam menyelesaikan studi dari Fakultas Ekonomi Program Diploma III

Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan perbandingan

bagi penulis antara teori yang diperoleh selama pendidikan dengan

penerapannya yang dijumpai di dalam perusahaan.

Page 11: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

b. Bagi perusahaan

Berguna sebagai bahan masukan bagi PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Cabang Medan dan dapat menjadi suatu bahan pertimbangan

dalam pemberian pembiayaan mudharabah dimasa yang akan datang.

c. Bagi peneliti lain

Peneliti berharap hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi

peneliti lain dan dapat menjadi bahan masukan apabila melakukan

penelitian mengenai analisis prosedur penbiayaan mudharabah di tahun-

tahun mendatang.

D. Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini, peneliti mempunyai sistematika penelitian yang

terdiri dari jadwal penelittian dan laporan penelitian.

1. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dilakukan setelah peneliti menyelesaikan magang di Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai

kegiatan. Kegiatan dimulai dari persiapan melaksanakan penelitian, pelaksanaan

bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas

akhir, serta penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian di berikut ini

Page 12: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian.

No. Kegiatan

Oktober November Minggu Minggu

I II III IV I II III IV A. Persiapan 1. Pelaksanaan observasi untuk

mendapatkan topik tugas akhir

2. Bimbingan untuk pelaksanaan tugas akhir

B. Pelaksanaan 3. Bimbingan untuk pengolahan data

perusahaan.

4. Pengolahan data perusahaan dalam penyusunan tugas akhir

C. Pelaporan 5. Bimbingan untuk penulisan BAB I

tugas akhir.

6. Bimbingan untuk penulisan BAB II tugas akhir.

7. Bimbingan untuk penulisan BAB III tugas akhir.

8. Bimbingan untuk penulisan BAB IV tugas akhir.

9. Bimbingan tahap akhir dalam penyusunan tugas akhir.

10. Penyempurnaan tugas akhir. 2. Laporan Penelitian

Seluruh pembahasan dalam tugas akhir ini disusun secara sistematik yang

terdiri dari BAB I, BAB II, BAB III, dan BAB IV

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini yang diuraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan,

tujuan dan manfaat, sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian

dan laporan penelitian.

Page 13: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah ringkas PT. Bank Negara Indonesia

Syariah, Tbk Cabang Medan, struktur organisasi, uraian tugas, kinerja usaha

terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai dengan

pembahasan mengenai analisis kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah,

Tbk Cabang Medan.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan berdasarkan uraian

pembahasan dan saran sebagai bahan masukan guna meningkatkan kinerja

perusahaan dalam upaya peningkatan pembiayaan Mudharabah.

Page 14: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas

Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka

manajemen BNI memutuskan menggarap pasar bank syariah sebagai salah satu upaya

untuk memperkuat bisnis BNI.

BNI unit syariah didirikan sejak tanggal 29 April 2000 dan sampai saat ini telah

mempunyai 10 (sepuluh) buah cabang yaitu : Yogyakarta, Jepara, Banjarmasin,

Jakarta Timur, Padang, Pekalongan, Malang, Jakarta Selatan, Bandung, Makassar.

BNI Syariah Cabang Medan didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002.

Alasan-alasan BNI membuka cabang Syariah antara lain :

1. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap (mewujudkan BNI sebagai

Universal Banking).

2. 30%masyarakat Indonesia menolak sistem bunga (data MUI).

3. Landasan operasional perbankan, operasional perbankan syariah sudah kuat,

4. Masih terbatasnya kompetitor.

5. Respon kepercayaan masyarakarat yang besar atas kehadiran bank syariah

(hasil survei).

Page 15: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan

adalah berbentuk garis dan pada manajemen puncak telah dilakukan penataan fungsi

dan peran kerja yang lebih koordinatif. Upaya ini diikuti pula dengan berbagai

penyempurnaan struktur organisasi perusahaan. Penyempurnaan tata laksana

organisasi perusahaan ini dijabarkan melalui penyederhanaan maupun peningkatan

status, fungsi, dan tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur

organisasi PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan di lampiran 1

tugas akhir ini.

C. Job Description atau Uraian Tugas

PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan memiliki pembagian

tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing,

antara lain :

1. Pimpinan Cabang

Fungsi-fungsi dari Pimpinan Cabang, antara lain :

a. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktfitas cabang dalam

memberikan pelayanan kepada nasabah.

b. Bertanggung jawab sepenuhnya untuk membina dan mengembangkan

kepegawaian dalam usaha meningkatkan prestasi mutu kerja para pegawai.

c. Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

secara utuh.

Page 16: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

d. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap unit dibawahnya.

2. Wakil Pimpinan Bidang Operasional

Fungsi-fungsi dari Bidang Operasional, antara lain :

a. Menyelia kegaiatan pelayanan di front office dan back office dengan

mengupayakan pelayanan yang optimal.

b. Menyelia dan bertasipisasi aktif terhadap unit-unit dibawahnya.

c. Membantu pimpinan cabang dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya.

3. Unit Kontrol Intern

Fungsi-fungsi dari Unit Kontrol Inter, antara lain :

a. Melakukan pengawasan rutin terhadap proses kegiatan harian cabang.

b. Melakukan pemeriksaan kas.

c. Melakukan review terhadap operasional kredit, dokumen, dan penguasaan

barang jaminan, serta memantau perkembangan kredit.

d. Melakukan verifikasi atas rekening dalam penyelesaian.

e. Melakukan penyelidikan terhadap kecurangan yang terjadi.

4. Unit Pemasaran Bisnis

Fungsi-fungsi dari Unit Pemasaran Bisnis, antara lain :

a. Memasarkan dan mengelola kredit.

b. Mengajukan usul pembiayaan, menyusun struktur pembiayaan serta

memonitor dan mengendalikan penggunaan, pembayaran kembali

pembiayaan sesuai perjanjian.

Page 17: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

c. Memasarkan produk dan jasa perbankan, penelitian dan ekonomi daerah dan

menyusun peta bisnis.

d. Mencari nasabah sesuai dengan target market.

e. Membina hubungan dan memantau aktivitas nasabah.

5. Unit Pelayanan Nasabah

Fungsi-fungsi dari Unit Pelayanan Nasabah, antara lain :

a. Melayani semua jenis transaksi kas / tunai, memindahkan kliring.

b. Melayani kegiatan eksternal payment point, kantor kas dan cabang

pembantu.

c. Mengelola kas besar dan kas ATM.

d. Melayani transaksi giro.

e. Menyediakan informasi dan melayani transaksi produk / jasa.

f. Menyusun data dan laporan ke BI serta membuat laporan pajak atas bagi

hasil dan deposito.

g. Melayani permintaan, menyerahkan dan memantau permasalahan card plus

serta melaporkan kartu yang hilang ke unit pengelolanya.

6. Unit Operasional

Fungsi-fungsi dari Unit Operasional, antara lain :

a. Bertanggung jawab terhadap pembuatan, pembayaran dan pengiriman

laporan-laporan seperti pengembangan dana, laporan pajak, laporan arus

kas.

b. Melakukan analisis pembiayaan nasabah.

Page 18: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

c. Mencetak buku cek dan giro serta melakukan pembebanannya.

d. Melakukan cash count setiap akhir bulan terhadap jumlah uang di maintault

dan cash caunt di ATM.

e. Membuat perhitungan biaya rekening antar bank dan memastikan kebenaran

rekening antar bankdari pusat.

f. Melakukan proofing bulanan terhadap subledger.

D. Jaringan Usaha atau Kegiatan

Pada tahun 2009, jaringan PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang

Medan telah berkembang dengan pesat. Saat ini Bank memiliki jaringan outlet yang

luas, mencakup 56 kantor cabang Syariah (termasuk kantor cabang pembantu dan

kantor kas) di seluruh Indonesia, terdapat 4.000 ATM BNI, 15.000 ATM bersama

dan 10.000 ATM LINK.

E. Kinerja Usaha Terkini

Dua tahun terakhir merupakan tahun yang penuh dengan proses transformasi

dan memberikan banyak peluang dan tantangan bagi PT. Bank Negara Indonesia

Syariah, Tbk Cabang Medan. Kami bangga dengan hasil dari transformasi ini, satu

indikator dari kesuksesan kami adalah peningkatan laba bersih sebesar 60% pada

tahun 2009. Kami percaya bahwa kerja belumlah usai dan kami bertekad untuk

melanjutkan upaya dalam meningkatkan kemampuan dan mendorong inovasi demi

Page 19: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

memperkokoh posisi kami serta lebih mempercepat kemajuan demi mencapai visi

kami untuk PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan.

F. Rencana Kegiatan

PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan merupakan salah satu bank yang

berada dibawah naungan BNI 46. Visi dari perusahaan perbankan BNI Syariah ini

adalah “Menjadikan Bank Syariah yang Menguntungkan bagi BNI 46 dan Terpercaya

bagi Umat Muslim dengan Bersungguh-sungguh Menjalankan Kegiatan Usahanya

Berdasarkan Pada Prinsip-prinsip Syariah Islam yang Mengacu Pada Al-Quran dan

Al-Hadits”. Misi dari PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan adalah

:

1. Melaksanakan operasional perbankan berdasarkan prinsip Syariah Islam.

2. Memberikan mutu pelayanan yang unggul pada nasabah dengan sistem front

end dan otomasi on line.

3. Meningkatkan kualitas bisnis di segmen pasar usaha retail.

4. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap laba BNI 46 secara

keseluruhan.

Page 20: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pembiayaan Mudharabah

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan syariah yang disalurkan oleh PT. Bank Negara Indonesia Tbk Cabang

Medan adalah Pembiayaan Mudharabah. Pembiayaan Mudharabah adalah

pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha antara dua pihak dimana

pemilik modal / bank (shahibul maal) menyediakan modal 100% sedangkan pihak

lainnya menjadi pengelola usaha / debitur (mudharib) dengan mensyaratkan jenis

ataupun bentuk usaha yang dilakukan.

Ketentuan-ketentuan umum dari pembiayaan mudharabah adalah :

1. Jumlah modal yang disetor pada nasabah selaku pengelola modal harus

diserahkan tunai, dan dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya

dalam satuan uang.

2. Hasil usaha yang dibagi sesuai dengan perhitungan dalam akad, pada setiap

bulan atau waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung

kerugian kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah.

3. Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan, namun tidak berhak

mencampuri urusan usaha nasabah

Page 21: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

B. Prosedur Pembiayaan Mudharabah

1. Pengajuan Permohonan Pembiayaan Mudharabah

Setiap permohonan pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia

Syariah Cabang Medan harus diajukan secara tertulis dengan mengisi Formulir Surat

Keterangan Permohonan Pembiayaan (SKPP) yang telah disediakan serta dilengkapi

data yang diperlukan untuk bahan penilaian, seperti yang tertera pada lampiran 2.

2. Syarat-Syarat Pembiayaan Mudharabah

Syarat-syarat penerima pembiayaan mudharabah yang dikeluarkan oleh PT.

Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan adalah sebagai berikut :

1. Usaha nasabah telah sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan PT.

Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan, yaitu :

a. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia dan Bank Negara

Indonesia Syariah.

b. Tidak termasuk dalam debitur pinjaman macet sesuai dengan informasi dari

Bank Indonesia dan Bank Negara Indonesia Syariah.

c. Tidak termasuk jenis usaha yang dilarang dan dihindari untuk dibiayai.

2. Usaha nasabah tidak termasuk dalam jenis usaha pemberian kredit yang perlu

dihindari yang bersifat spekulatif atau mempunyai resiko tinggi.

3. Tidak melampaui Batas Maksimum Pembiayaan.

Syarat-syarat yang diperlukan untuk pengajuan permohonan pembiayaan

mudharabah adalah sebagai berikut :

Page 22: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

1. Syarat-syarat Konsumtif kurang dari Rp. 20.000.000,-

a. Fotokopi KTP Suami dan Istri.

b. Fotokopi Kartu Keluarga dan Akte Nikah.

c. Asli Slip Gaji Pemohon.

d. SK Pengangkatan Pegawai Tetap / Surat Keterangan Masa Kerja.

e. Asli Slip Gaji Istri (bila ada).

f. Nama Ibu Kandung Pemohon.

g. Surat Kuasa, Surat Pernyataan Nasabah.

h. Surat Persetujuan Suami Istri.

i. Daftar Barang yang akan dibeli.

j. Asli Rekening Listrik dan Telepon Bulan Terakhir.

k. Biaya Administrasi 1% dari Pembiayaan.

l. Ditutup Asuransi Jiwa.

2. Syarat-syarat Produktif lebih dari Rp. 20.000.000,-

a. Fotokopi KTP Suami dan Istri.

b. Fotokopi Kartu Keluarga dan Akte Nikah.

c. Fotokopi Surat Izin Usaha (SIUP, TDP, SITU).

d. Laporan Keuangan Usaha (Laba / Rugi, Neraca) 2 (dua) tahun terakhir.

e. Nama dan Alamat Pemasok / Supplier Utama minimal 3 (tiga) Pemasok.

f. Nama dan Alamat Pelanggan Utama minimal 3 (tiga) Pelanggan.

g. Bukti Kepemilikan Jaminan (SHM, IMB, PBB).

h. Nama Ibu Kandung Pemohon.

Page 23: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

i. Biaya Administrasi 1% dari Pembiayaan.

3. Analisis dan Evaluasi Pembiayaan Mudharabah

Jika Account Officer dan Pimpinan Cabang menilai bahwa permohonan

pembiayaan mudharabah layak diproses lebih lanjut, maka Account Officer akan

menghubungi calon mudharib untuk menentukan kapan akan dilakukan peninjauan

langsung kelokasi usaha lokasi jaminan. Jenis-jenis Jaminan Pembiayaan

Mudharabah antara lain :

1. Jaminan Materil

Jaminan materil atau agunan dapat berupa benda bergerak dan tidak bergerak.

a) Benda Bergerak

• Kendaraan bermotor yang memiliki nilai marketability. Marketability

adalah kekuatan barang jaminan itu untuk dijual / dipasarkan.

• Surat Berharga yakni sertifikat Bank Indonesia (SBI).

• Tabungan pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan.

• Simpanan Giro pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang

Medan.

• Benda bergerak lainnya yang dapat diterima sebagai jaminan

pembiayaan sesuai dengan ketentuan PT. Bank Negara Indonesia

Syariah Cabang Medan.

Page 24: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

b) Benda Tidak Bergerak

• Tanah berikut bangunan, status hak atas tanahnya adalah hak milik,

hak guna bangunan atau hak pakai yang mempunyai masa berlaku

disesuaikan dengan jangka waktu pembiayaan.

• Benda tidak bergerak lainnya yang dapat diterima sebagai jaminan

kredit sesuai dengan ketentuan PT. Bank Negara Indonesia Syariah

Cabang Medan.

2. Jaminan Immateril

Jaminan immateril dapat berupa jaminan perseorangan (personal guarantee)

atau jaminan perusahaan (corporate gurantee). Jaminan immateril mengandung

resiko yang sangat tinggi untuk dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan dan

hanya dapat diterima sebagai jaminan tambahan.

Syarat-syarat agunan yang dijadikan sebagai jaminan pembiayaan adalah :

a) Mempunyai nilai ekonomis (dapat diperjualbelikan secara umum dan

jelas) dan nilai marketability.

b) Nilai agunan harus lebih besar dari jumlah pembiayaan yang diberikan.

c) Agunan tersebut tidak berada dalam persengketaan dengan pihak lain.

d) Agunan tersebut tidak ada ikatan jaminan dengan pihak lain.

Setelah diadakan peninjauan lokasi, maka account officer menyusun laporan

analisis pembiayaan, laporan data hasil kunjungan, dan laporan hasil peninjauan

agunan tanah / kios / kendaraan, dan laporan analisis rasio keuangan calon mudharib.

Page 25: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Laporan-laporan tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan apakah

permohonan pembiayaan tersebut layak atau tidak dibiayai pejabat pemutus. Laporan

keuangan calon mudharib beserta analisis yang dilaksanakan oleh pihak bank pada

permohonan pembiayaan mudharabah antara lain adalah sebagai berikut :

a) Identitas dan status perusahaan.

b) Analisis Kualitatif.

1. Karakter

Karakter dan kredibilitas pemohon yang cukup baik.

2. Aspek Pemasaran

Posisi pasar pemohon menunjukkan hasil yang cukup baik, hal ini

terlihat dari jenis produk / barang dagangan memenuhi kebutuhan

konsumen, harga jual lebih murah dibanding pesaing, personil

terampil dan cepat, pemohon memiliki strategi pemasaran yang tepat,

lokasi dan usaha yang strategis.

3. Situasi Pasar dan Persaingan.

Orientasi pemasaran adalah lokal. Perkembangan pasar diperkirakan

tetap stabil, tingkat persaingan cukup kompetitif, dan target market

perusahaan ini adalah kalangan menengah kebawah.

4. Manajemen.

Pengalaman manajemen di nilai baik, walaupun sistem manajemen

yang diterapkan masih sederhana berupa catatan pemasukan dan

Page 26: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

penjualan namun telah cukup menggambarkan kondisi usaha yang

sebenarnya.

5. Pemenuhan Bahan Baku Oleh Perusahaan.

Perusahaan mempunyai supplier tetap sehingga pemenuhan kebutuhan

bahan baku terjamin.

6. Kendala yang Dihadapi.

Kendala yang dihadapi saat ini adalah tingkat produksi yang rendah

sedangkan permintaan pasar terus meningkat hal ini diakibatkan oleh

kekurangan modal perusahaan.

c) Analisis Kuantitatif.

Pada analisis kuantitatif oleh PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang

Medan digunakan laporan keuangan calon mudharib sebagai berikut :

1. Laporan Laba / Rugi.

2. Neraca.

3. Rekonsiliasi Aktiva Tetap.

4. Rekonsiliasi Modal.

5. Pernyataan Kas.

Kelemahan-kelemahan atau resiko yang mungkin ada pada calon mudharib :

Resiko Umum

Secara umum, resiko yang mungkin dapat dihadapi mudharib adalah persaingan

dimana banyak terdapat usaha sejenis dikota Medan, namun dengan sistem penjualan

Page 27: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

mudharib dengan menggunakan agen penjualan, serta memberikan fee kepada tenaga

kerja marketer tersebut dinilai cukup efektif untuk menghadapi persaingan yang ada.

Resiko Khusus

Sistem penjualan dengan menggunakan tenaga marketer yang profesional, yang

sewaktu-waktu dapat berpindah ke perusahaan lain. Namun hal ini dapat diatasi

dengan memberikan fee kepada tenaga marketer sesuai dengan jumlah omset yang

didapat oleh tenaga marketer tersebut.

Resiko Pembayaran Pembiayaan

Resiko ini dapat ditanggulangi dari jaminan yang diserahkan, contoh : satu

bidang tanah dengan kepemilikan SHM No. xxx tanggal xx-xx-xxxx atas nama Tn. X

diikat HT pertama Rp. 250.000.000,-.

Kesimpulan Atas Analisis Kualitatif dan Kuantitatif :

1. Analisis Watak (Character)

Karakter dan kredibilitas pemohon cukup baik, dikenal dikalangan

pemasok dan langganan, kondisi keuangan bisnis saat ini lancar, tidak

termasuk dalam daftar hitam dan kredit macet Bank Indonesia.

2. Analisis Kemampuan (Capacity)

Dari pengalaman berdagang selama ini menunjukkan pemohon mampu

mengelola usaha dibantu saudara dan beberapa orang karyawan.

3. Analisis Modal (Capital)

Modal usaha menunjukkan angka positif terhadap rasio hutang dengan

modal Debt Equity Ratio (DER). Peningkatan Net Profit Margin dan

Page 28: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

perkembangan Net Worth (kekayaan sendiri) selama tiga tahun terakhir

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memupuk modal sendiri

dari laba perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional

perusahaan.

4. Analisis Kondisi dan Prospek Usaha (Condition)

Tingkat pertumbuhan masih positif dan profitabilitas baik.

5. Analisis Agunan (Collateral)

Agunan yang diserahkan adalah tanah dan bangunan milik pemohon yang

nilainya menutupi jumlah pinjaman.

4. Perhitungan Kebutuhan Pembiayaan (dalam 000)

PT. “T”

KALKULASI KEBUTUHAN MODAL KERJA

METODE PERPUTARAN UNSUR MODAL KERJA

1. LAMANYA PERPUTARAN MASING-MASING MODAL KERJA :

Tabel 3.1 Perhitungan Lamanya Perputaran Masing-Masing Modal Kerja

PT.”T”

Keterangan Rasio Keuangan Hasil

Kas&Bank

668.350 71.063 x 360 hari

38,28 hari

Piutang 10,93 hari 20.2598 x 360 hari

Page 29: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

668.350

Stock

401.010 76.196 x 360 hari

68,40 hari

Jumlah

117,61 hari

Dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa pihak jumlah perputaran masing-

masing modal kerja yang ada pada PT. “T” adalah selama 117,61 hari.

2. PERPUTARAN MODAL KERJA KESELURUHAN

Tabel 3.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja Keseluruhan PT.”T”

Perputaran Modal Kerja 117,61 hari

360 hari 3,06 kali

Dari tabel diatas, dapat kita ketahui jumlah perputaran keseluruhan modal kerja

yang ada pada PT.”T” adalah sebanyak 3.06 kali.

3. KEBUTUHAN MODAL KERJA

Tabel 3.3 Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja

a. Pada Tingkat Omset Sekarang

3,06 668.350

Rp 218.354

b. c.

Peningkatan Penjualan yad Kebutuhan Modal Kerja 120%

Rp 480.379 Rp 262.025

d. Modal Kerja yang Ada - Total Aktiva Lancar

261.770

0 +

Page 30: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

- Disponible Kredit

Rp 261.770

Rp 218.610

e.

Pembayaran Kredit yang Ada (Pemasok/Bank Lain)

Rp 85.557

f. Kekurangan Modal Kerja

Rp 304.167

Dari tabel diatas, dapat kita ketahui perhitungan kebutuhan modal kerja yang

ada pada PT.”T” adalah sebanyak Rp 304.167,-.

5. Pencatatan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah

Tabel 3.4 Jurnal Pembiayaan Mudharabah Pada PT.”T”

No. Keterangan Debit Kredit

1. Pada saat pencairan dana mudharabah

Pembiayaan Mudharabah

Kredit rek. Mudharib

Rp250.000.000

Rp250.000.000

2. Pada saat menerima pembayaran bagi hasil

Debet rek. Mudharib

Kredit pendapatan

Rp xxx

Rp xxx

3. Pada saat pengembalian modal

Debet rek/giro mudharib

Kredit pembiayaan mudharabah

Rp xxx

Rp xxx

Page 31: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Dari tabel diatas dapat kita ketahui cara pencatatan jurnal yang dilakukan oleh

PT.”T”.

C. Keputusan Permohonan Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka calon mudharib

direkomendasikan untuk mendapatkan pembiayaan sebesar kebutuhan modal kerja.

Rekomendasi permohonan pembiayaan disusun dalam bentuk memorandum

pengusulan pembiayaan (MPP).

Bagian pemasaran bertanggung jawab meneliti dan memastikan bahwa

dokumen paket permohonan pembiayaan telah lengkap, masih berlaku, sah dan

berkekuatan hukum. Selanjutnya paket dokumen permohonan pembiayaan diajukan

kepada pejabat pemutus sesuai dengan kewenangannya.

Dari hasil analisis setelah melalui proses pengusulan pembiyaan, maka pejabat

bank akan memberikan pendapat keputusan pembiayaan diterima atau ditolak. Bila

disetujui maka akan dibuat surat penegasan atau surat persetujuan dan jika ditolak

akan dibuat surat penolakan oleh bagian administrasi pembiayaan.

D. Analisis Hasil Penelitian Terhadap Prosedur Pembiayaan Mudharabah

Setiap tahapan proses pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Negara

Indonesia Syariah Cabang Medan senantiasa dilaksanakan sebagaimana mestinya

dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Hal ini disebabkan karena pembiayaan

mudharabah merupakan salah satu produk BNI Syariah yang mengandung resiko

yang akan merugikan bank dan dapat mempengaruhi kepentingan masyarakat

Page 32: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

penyimpan dana dan para pengguna jasa perbankan lainnya, walaupun dilaksanakan

berdasarkan prinsip syariah. Prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan terdapat pada

analisis kualitatif dan kuantitatif, dan termasuk dalam melakukan peninjauan

langsung ke lapangan atas kelayakan usaha mudharib untuk dibiayai.

Analisis kualitatif dilakukan terhadap karakter pemohon, latar belakang dan

kualitas manajemennya. Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap kualitas dan

stabilitas usaha dengan mempertimbangkan posisi pasar, persaingan serta prospek

usaha. Analisis kuantitatif digunakan untuk melakukan analisa kelayakan modal dan

kapasitas perusahaan yang akan dibiayai dan jaminan yang diserahkan mudharib

untuk mendukung permohonan pembiayaan mudharabah. Agar analisis lebih akurat

kedua metode analisis dikombinasikan.

Pemberian pembiayaan mudharabah harus melalui prosedur yang telah

ditetapkan oleh bank untuk menghindari resiko pembiayaan. Prosedur pembiayaan

mudharabah ada tiga tahap penting yaitu analisis dan evaluasi pembiayaan,

pengusulan pembiayaan, putusan / persetujuan pembiayaan. Pejabat pemutus

persetujuan pembiayaan mudharabah adalah Pengelola Pemasaran (PPM), Penyelia

Pemasaran Bisnis (PPB) yang bertindak sebagai penganalisa, pengevaluasi dan

pembuat memorandum pengusulan pembiayaan (MPP), dan Pimpinan Cabang (PC)

yang bertidak sebagai pemutus.

Prosedur pembiayaan mudharabah yang telah dibahas sebelum untuk

menentukan apakah calon mudharib layak atau tidak layak menerima pembiayaan

analisis dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh bank. Permohonan

Page 33: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

pembiayaan mudharabah yang diajukan oleh calon mudharib ditolak karena tidak

layak dinilai dari segi tujuan penggunaan kredit dan dari segi repayment capacity,

calon debitur dinilai belum mampu mengembalikan angsuran pembiayaan

mudharabah.

Kriteria mudharib yang dianggap layak menerima pembiayaan mudharabah

adalah sebagai berikut :

1. Melengkapi data-data yang diperlukan untuk pengajuan pembiayaan

mudharabah baik untuk calon mudharib perorangan atau untuk badan usaha.

2. Usaha mudharib telah sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan PT.

Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan yaitu :

a) Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia dan BNI Syariah.

b) Tidak termasuk debitur pinjaman kredit macet sesuai dengan informasi

Bank Indonesia dan BNI Syariah.

c) Tidak termasuk jenis usaha yang dilarang dan dihindari untuk dibiayai.

3. Apabila calon mudharib telah menjadi nasabah, selama berhubungan dengan

BNI Syariah mempunyai reputasi baik.

4. Analisis rasio keuangan calon mudharib sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan oleh BNI Syariah.

5. Nilai agunan / jaminan harus lebih besar dari jumlah pembiayaan yang

diberikan serta memiki nilai marketability.

Page 34: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

E. Flowchart Prosedur Pembiayaan Mudharabah

Pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan, prosedur pembiayaan

mudharabah kepada calon mudharib dapat dilihat dari flowchart/lampiran 3 yang

terdapat pada halaman belakang tugas akhir ini. Prosedur pembiayaan mudharabah

yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia Cabang Medan diawali dengan

adanya calon mudharib yang harus mengajukan surat permohonan pembiayaan

mudharabah dan data-data kelengkapan permohonan pembiayaan mudharabah

terlebih dahulu. Setelah itu, seluruh data-data yang telah diajukan diterima pihak bank

dan pihak bank meneliti apakah data-data tersebut telah lengkap diberikan oleh calon

mudharib.

Setelah pihak bank menerima dan memeriksa kelengkapan data-data calon

mudharib, maka pihak bank menganalisis tempat tinggal dan tempat usaha calon

mudharib apakah telah sesuai dengan data-data yang diterima pihak bank dan

memutuskan apakah calon mudharib layak atau tidak menerima pembiayaan

mudharabah. Jika pada kenyataannya telah sesuai dengan data-data yang diberikan

oleh calon mudharib, maka pihak bank sekali lagi akan memberikan pendapat layak

atau tidaknya calon mudharib tersebut memperoleh pembiayaan mudharabah.

Selanjutnya, data-data permohonan pembiayaan mudharabah akan diteruskan.

Jika terdapat kekurangan dokumen, maka pihak bank akan memberikan informasi

kepada calon mudharib agar segera melengkapi kekurangan data tersebut. Pihak bank

akan mengeluarkan surat keputusan pembiayaan mudharabah sesuai dengan fasilitas

dan jumlah pembiayaan yang diinginkan oleh calon mudharib jika tidak ada lagi data-

Page 35: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

data dari calon mudharib yang kurang. Calon mudharib resmi menjadi mudharib BNI

Syariah dan dana pembiayaan mudharabah segera dapat dicairkan oleh mudharib dan

dipergunakan manfaatnya.

Page 36: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis dapat menarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. BNI Syariah adalah sebuah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah

yaitu Al-Quran dan Al-Hadits, sehingga BNI Syariah jauh dari praktek-praktek

yang mengandung riba.

2. Adanya perbedaan pembiayaan di bank syariah dengan bank konvensional.

Perbedaan terletak pada penetapan sistem bagi hasil pada pembiayaan bank

syariah dan sistem bunga pada kredit bank konvensional.

3. Prosedur pembiayaan di bank syariah tidak jauh berbeda dengan prosedur

pemberian kredit pada bank konvensional, yaitu menerapkan pinsip-prinsip

pembiayaan atau kredit yang kuat serta analisis pembiayaan atau kredit yang

cermat dengan pertimbangan berbagai aspek namun tetap disesuaikan dengan

prinsip-prinsip syariah.

4. Prosedur aplikasi pembiayaan mudharabah di BNI Syariah telah dilaksanakan

sebagaimana mestinya dan menerapkan prinsip kehati-hatian ini dapat dilihat

dari adanya pemisahan tugas yang memadai, dilakukannya analisis dan prosedur

Page 37: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

otorisasi terhadap permohonan pembiayaan serta adanya dokumen dan catatan

yang cukup dalam proses aplikasi pembiayaan mudharabah.

Adapun kelemahan dari pembiayaan mudharabah yaitu:

a. Secara spesifik dalam pembiayaan mudharabah sangat diperlukan unsur

kepercayaan yang tinggi dari bank terhadap nasabah. Hal ini menyebabkan

timbulnya kesulitan dalam mencari nasabah yang potensial sehingga secara

otomatis bagi hasil yang ditawarkan pada penyimpanan dana lebih rendah

dari tingkat bunga bank konvensional sehingga peningkatan kuantitas

nasabah sulit di capai.

b. Masih terdapatnya jaminan atau agunan dari nasabah yang diterapkan oleh

BNI syariah dalam proses pembiayaan mudharabah yang diberikan karena

tingkat resiko yang tinggi dalam pembiayaan mudharabah dan kondisi

perekonomian saat ini, serta karena sulitnya untuk mencari nasabah yang

potensial untuk dibiayai, hal ini sebenarnya tidak terdapat dalam prinsip

syariah yang sebenarnya.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis kepada PT. Bank Negara Indonesia

Syariah Cabang Medan dalam mensejahterakan perekonomian dimasyarakat dan

meningkatkan keinginan masyarakat untuk menyimpan uangnya dalam bentuk kredit,

yaitu :

Page 38: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

1. Analisis pembiayaan harus lebih selektif dalam menentukan fasilitas

pembiayaan yang akan diberikan dalam menentukan maksimal pembiayaan.

Agar pembiayaan yang diberikan tepat fasilitas dan maksimal pembiayaannya,

maka pemberian pembiayaan harus disesuaikan pada jenis usaha, kondisi usaha

dan rencana bisnis calon mudharib. Apabila pembiayaan yang diberikan terlalu

rendah dengan kebutuhan mudharib tidak mencapai sasaran dan pembiayaanpun

tidak dapat dikembalikan.

2. Sebaiknya calon-calon mudharib diberikan proses / prosedur pembiayaan yang

lebih cepat dan ringkas sehingga tercapai kepuasan nasabah dan efisiensi dalam

pelayanan perbankan sehingga tingkat profitabilitas dapat ditingkatkan, namun

tetap memperhatikan tingkat safety. Perlakuan tersebut hendak memperhatikan

kondisi calon mudharib yang relatif heterogen, baik dari segi karakter,

kemampuan, kondisi usaha dan angunan yang ada. Selain itu, pengelompokan

pembiayaan berdasarkan maksimal pembiayaan hendaknya memerlukan teknik

yang berbeda guna mempermudah calon mudharib memperoleh pembiayaan.

Untuk pembiayaan dengan maksimal pembiayaan yang rendah hendaknya calon

mudharib diberi keringanan dalam melengkapi dokumen-dokumen yang

diperlukan pada tahap permohonan pembiayaan mudharabah.

3. Melakukan peninjauan secara langsung terhadap operasioanal perusahaan yang

akan dibiayai sehingga memperoleh informasi yang akurat tentang kelayakan

calon mudharib menerima pembiayaan, selain itu inspeksi terhadap

perkembangan usaha dan keadaan calon debitur sebaiknya dilakukan secara

Page 39: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

mendadak. Hal ini disebabkan tujuan peninjauan kelapangan adalah untuk

memastikan bahwa objek yang dibiayai sesuai dengan laporan calon mudharib.

4. BNI Syariah harus meningkatkan mutu karyawan, terutama karyawan yang ada

dalam unit pemasaran, karena unit pemasaran memegang peranan penting

sehubungan pengkoordinasian seluruh kegiatan yang ada dalam proses

pembiayaan terutama pembiayaan mudharabah sekaligus dalam menseleksi dan

mencari nasabah-nasabah yang potensial. Sehingga dapat memberikan

kontribusi bagi hasil yang besar bagi penyimpan dana dan diharapkan lebih

kompetitif dengan tingkat bunga bank konvensional, sehingga penyimpan dana

lebih tertarik untuk menyimpan dananya di BNI Syariah dibandingkan dengan

bank konvensional lainnya.

Page 40: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Universitas Muhammadiah Malang, Malang.

Antonio, Syafi’i, 2001. Bank Syariah ; Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press,

Jakarta. Arifin, Zainul, 2002. Dasar-Dasar Manajemen Syariah, Cetakan Pertama, Alvabet,

Jakarta. Irmayanto, Juli, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit

Universitas Trisakti, Jakarta. Saeed, Abdullah, 2003. Bank Islam dan Bunga, Cetakan Pertama, Penerbit Pusaka

Pelajar, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2003. Pedoman Akuntansi Syariah Indonesia,

Cetakan Pertama, Penerbit Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia, Jakarta. Institut Bankir Indonesia, 2003. Bank Syariah : Konsep Produk dan Implementasi

Operasional, Cetakan Kedua, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Page 41: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Lampiran 1.

Sumber : BNI Syariah

Page 42: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Lampiran 2

Sumber : BNI Syariah

Page 43: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.

Lampiran 3

Sumber : BNI Syariah

Page 44: Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9159/1/10E00238.pdf · Pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingannya baik itu

Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah (Persero), Tbk Cabang Medan, 2010.