ddst dedi

10
B. Konsep DDST (Denver Development Screening Test) 1. Pengertian DDST adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menentukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. DDST merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ, fungsinya digunakan untuk menafsirkan personal, sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar pada anak mulai dari 1-6 tahun. (Soetjiningsih, 2005 : 71) 2. Keuntungan DDST a. Menilai perkembangan anak sesuai dengan usia. b. Memantau perkembangan anak usia 0-6 tahun. c. Monitor anak dengan resiko perkembangan. d. Menjaring anak terhadap adanya kelainan. e. Memastikan apakah anak dengan persangkaan pada kelainan perkembangan atau benar-benar ada kelainan. 3. Alat yang digunakan. a. Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik – manik, kubus warna merah, kuning, ungu, biru, permainan anak, botol kecil – kecil, bo;a tenis, bel kecil, kertas, dll. b. Lembar DDST. c. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara – cara melakukan tugas dan cara penilaiannya. 4. Prinsip pelaksanaan DDST. a. Bertahap dan berkelanjutan. b. Dimulai dari tahap perkembangan yang telah dicapai anak. c. Menggunakan alat bantu stimulasi yang sederhana. d. Suasana nyaman dan bervariasi. e. Perhatikan gerakan spontan anak. f. Dilakukan dengan wajar dan tanpa paksaan serta tidak menghukum. g. Memberikan pujian (reinforcement) bila berhasil melakukan test. h. Sebelum uji coba, semua alat diletakkan dulu diatas meja. i. Pada saat test hanya satu alat saja yang digunakan.

Upload: dedi-zulkarnain

Post on 12-Aug-2015

75 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

B.     Konsep DDST (Denver Development Screening Test)1.      Pengertian

DDST adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menentukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.DDST merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ, fungsinya digunakan untuk menafsirkan personal, sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar pada anak mulai dari 1-6 tahun.

           (Soetjiningsih, 2005 : 71)

2.      Keuntungan DDSTa.       Menilai perkembangan anak sesuai dengan usia.b.      Memantau perkembangan anak usia 0-6 tahun.c.       Monitor anak dengan resiko perkembangan.d.      Menjaring anak terhadap adanya kelainan.e.       Memastikan apakah anak dengan persangkaan pada kelainan perkembangan atau benar-benar

ada kelainan.

3.      Alat yang digunakan.a.       Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik – manik, kubus warna merah, kuning, ungu, biru,

permainan anak, botol kecil – kecil, bo;a tenis, bel kecil, kertas, dll.b.      Lembar DDST.c.       Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara – cara melakukan tugas dan cara

penilaiannya.

4.      Prinsip pelaksanaan DDST.a.       Bertahap dan berkelanjutan.b.      Dimulai dari tahap perkembangan yang telah dicapai anak.c.       Menggunakan alat bantu stimulasi yang sederhana.d.      Suasana nyaman dan bervariasi.e.       Perhatikan gerakan spontan anak.f.       Dilakukan dengan wajar dan tanpa paksaan serta tidak menghukum.g.      Memberikan pujian (reinforcement) bila berhasil melakukan test.h.      Sebelum uji coba, semua alat diletakkan dulu diatas meja.i.        Pada saat test hanya satu alat saja yang digunakan.

5.      Sektor perkembangan / parameter yang digunakan.a.       Personal, social (kepribadian/tingkah laku sosial).

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mendiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.

b.      Adaptasi motorik halus (fine motor adaptive).Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dll.

c.       Bahasa (language).

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah, dan berbicara spontan.

d.      Perkembangan motorik kasar.Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

                      (Vivian nanny, 2010 : 55)

6.      Prosedur DDSTa.       Lulus (pass)1.      Apabila anak dapat melakukan uji coba dengan baik.2.      Ibu atau pengasuh member laporan (R) tepat atau dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukan

dengan baik.b.      Gagal (failed)1.      Apabila anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik.2.      Ibu atau pengasuh memberi laporan bahwa anak tidak dapat melakukan tugas dengan baik.c.       Tidak ada kesempatan (no opportunity)

Apabila anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan, seperti retardasi mental dan down syndrome.

d.      Menolak (refusal).Anak menolak untuk melakukan uji coba biasanya disebabkan karena faktor sesaat seperti lelah, menangis, sakit, mengantuk, dll.

7.       Interpretasi hasil test keseluruhan (4 sektor)a.       Normal1.      Bila tidak ada keterlambatan (delay)2.      Paling banyak 1 caution3.      Lakukan ulangan pemeriksaan berikutnya.b.      Dicurigai (suspect)1.      Bila didapatkan 2 atau lebih caution atau bila didapatkan 1 atau lebih delay2.      Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan factor sesaat (takut, lelah, sakit.

Tidak nyaman, dll).c.       Tidak teruji1.      Bila ada skor menolak 1 atau lebih item disebelah kiri garis umur2.      Bila menolak lebih dari 1 pada area 75-90% (warna hijau) yang ditembus garis umur3.      Ulangi pemeriksaan 1-2 minggu

          (Vivian nanny, 2010 : 60)

8.      Pelaksanaan DDSTa.       Menetapkan umur anak dengan patokan         30 hari = 1 bulan         12 bulan = 1 tahun         ≥15 hari = 1 bulan

Perhitungan umur :Missal : tanggal test    : 2008 – 08 – 28             Tanggal lahir  : 2006 – 06 – 14                                     ---------------------                                           02 – 02 – 14

Berarti umur anak saat test dilakukan yaitu 2 tahun 2 bulan.b.      Menarik garis vertical saat test dilakukan pada lembar DDST yaitu 2 tahun 2 bulan.c.       Memperlihatkan tanda / kode pada ujung kotak sebelah kiri.

R  tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tua.Nomor/angka  tugas perkembangan di test sesuai petunjuk dibalik formulir.

d.      Menyimpulkan hasil DDSTNormal / abnormal / questionable / untestable.

C.    KONSEP MANAJEMEN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN1.      Pengkajian Data

Tanggal….. jam…… tempat……..a.       Data subyektif1.      Biodata

Nama                    : nama anak ditanyakan untuk mengenali dan memanggil anak agar tidak keliru dengan anak lain.Umur                    : untuk mengetahui usia anak saat ini

                           Umur yang paling rawan adalah masa balita oleh karena pada masa balita merupakan dasar                        Pembentukan kepribadian anak.

Jenis kelamin        :  dikarenakan anak laki – laki sering sakit dibandingkan anak perempuan, tetapi belum diketahui segera pasti menyapa demikian.

Nama orang tua    : nama ayah, ibu atau wali pasien sering harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru dengan orang lain, mengingat banyak sekali nama yang sama, bila ada title yang bersangkutan harus disertakan.

Umur orang tua    : sebagai tambahan identitas dan memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan pendekatan.Agama orang tua  : sebagai data tentang agama juga memantapkan identitas, disamping itu perlu seseorang tentang

kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama. Kepercayaan dapat menunjang namun tidak jarang dapat menghambat perilaku hidup sehat.

Pendidikan orang tua : selain sebagai tambahan identitas informasi tentang orang tua baik ayah maupun ibu dapat menggambarkab keakuratan data yang akan diperoleh serta dapat ditentukan pola pendekatan selanjutnya, misalnya dalam anamnesis. Tingkat pendidikan orang tua juga berperan dala pendekatan selanjutnya misalnya dalam pemeriksaan penunjang dan tatalaksana pasien.

Pekerjaan orang tua : untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi pasien agar nasehat yang diberikan sesuai.Alamat                    : tempat tinggal pasien harus dituliskan dengan jelas dan lengkap, kejelasan alamat keluarga ini

amat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubungi, misalnya bila pasien sangat gawat atau setelah pasien pulang diperlukan kunjungan rumah. Daerah tempat tinggal pasien juga mempunyai arti epidemologi.

Alasan datang         : alasan yang mendasari ibu untuk dating ke tempat pelayanan kesehatan.Riwayat kesehatan sekarang :keadaan anak pada saat akan diperiksa, anak sehat atau menderita suatu penyakit

tertentu akan menghambat proses pemeriksaan tumbuh kembang.Riwayat kesehatan dahulu : pada riwayat perjalanan penyakit ini disusun cerita yang kronologis. Terinci dan jelas

mengenai keadaan kesehatan anak sejak sebelum terdapat keluhan sampai ia dibawa berobat.

Pengobatan yang diterima anak saat sakit ditanyakan kapan berobat, kepada siapa serta obat apa saja yang telah diberikan dan bagaimana hasil pengobatan tersebut.

Riwayat kesehatan keluarga : untuk mengetahui gambaran kondisi keluarga, ada tidaknya anggota keluarga yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis B, serta penyakit menurun seperti asma, hipertensi, penyakit jantung koroner dan kencing manis.

Riwayat imunisasi  : pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit – penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi – imunisasi apa saja yang telah diterima oleh anak dan bagaimana reaksinya apa saat lahir langsung diimunisasi.

Riwayat pemberian MP-ASI : untuk mengetahui anak diberi ASI, susu formula atau sudah diberi makanan tambahan. Nutrisi memegang peran yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh.

Riwayat perkembangan : merupakan factor yang penting untuk mengetahui perkembangan anak. Tidak selalu perkembangan anak mulus seperti pada teori, ada kalanya perkembangan anak normal sampai usia tertentu, kemudian mengalami keterlambatan. Ada juga yang mulainya terlambat ataukarena sakit.Perkembangan terhenti yang kemudian normal kembali.Dapat juga perkembangan yang langsung pesat misalnya bahasa.

Pola kebiasaan sehari – hari :a.       Pola nutrisi : nutrisi memegang peran yang penting dalam tubuh kembang anak, karena anak

sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retradasi pertumbuhan anak. Makanan yang berlebihan juga tidak baik karena menyebabkan obesitas.

b.      Pola istirahat : istirahat sangat dibutuhkan setelah seharian melakukan aktivitas yang didapat.c.       Pola kebiasaan : kebersihan baik kebersihan perorangan maupun kebersihan lingkungan

memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya penyakit kulit dan saluran pencernaan.

d.      Pola eliminasi : pada anak adakah gangguan saat BAB karena rawan terjangkit kuman karena aktivitas di luar rumah. Untuk BAK juga sangat penting untuk mengetahui akan kebutuhan cairan sudah cukup belum.

Riwayat psikososial : suasana damai dan kasih sayang dalam keluarga sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Interaksi orang tua anak merupakan suatu proses yang majemuk dan dapat dipengaruhi banyak factor yaitu kepribadian orang tua, interaksi antar anggota dan pengaruh luar. Selain itu, riwayat perkawinan orang tua, jumlah anggota keluarga, urutan anak ini dan yang mengasuh mempengaruhi dalam tumbuh kembang anak.

b.      Data Obyektif1.      Pemeriksaan umuma.       Keadaan umum           : baik / cukup / lemahb.      Kesadaran                   : composmentis / letargis / somnolen / apatis / komac.       TTV         Tekanan darah

Usia Sistolik DiastolicNeonates 80 mmHg 45 mmHg

6-12 bulan 90 mmHg 60 mmHg1-5 tahun 95 mmHg 65 mmHg5-10 tahun 100 mmHg 60 mmHg10-15 tahun 115 mmHg 60 mmHg

         Nadi

UmurDenyut nadi / menit

Istirahat/bangun Istirahat/tidur Aktif/demamBayi lahir 100-180 x/menit 80-160 x/menit Sampai 2201 minggu - 3 bulan

100-220 x/menit 80-200 x/menit Sampai 220

3 bulan – 2 tahun`

80-150 x/menit 70-120 x/menit Sampai 220

2-10 tahun 75-110 x/menit 60-90 x/menit Sampai 220>10 tahun 55-90 x/menit 55-90 x/menit Sampai 220

         PernafasanUmur Rentang Rata-rata waktu tidurNeonatus 30-60 x/menit 35 x/menit1 bulan – 0 tahun 30-60 x/menit 30 x/menit1-2 tahun 25-50 x/menit 25 x/menit3-4 tahun 20-30 x/menit 22 x/menit5-9 tahun 15-30 x/menit 18 x/menit≥10 tahun 15-30 x/menit 15 x/menit

         Suhu tubuhUmur Suhu3 bulan 37,5 °C1 tahun 37,7 °C3 tahun 37,2 °C5 tahun 37 °C

              (hand out mata kuliah pemeriksaan fisik bayi)

2.      Pemeriksaan antropometria.       Berat badan normal         Usia 3-12 bulan          Usia 1-6 tahun  2n+8b.      Tinggi badan : normal usia 1 tahun yakni 45 cm

Tinggi badan rata – rata pada waktu lahir adalah 50 cmSecara garis besar, dapat diperkirakan sebagai berikut :1 tahun  1,5 x TB lahir        = 1,5 x 50        = 75 cm4 tahun  2 x TB lahir           = 2 x 50           = 100 cm6 tahun  1,5 x TB setahun   = 1,5 x 75        = 112,5 cm13 tahun  3 x TB lahir         = 3 x 50           = 150 cm

           (soetjiningsih, 2005 : 21)

c.       Lingkar kepalaLingkar kepala saat lahir normal 34-35 cm, bertambah 0,5 cm/bulan. Pada 6 bulan pertama menjadi ± 44 cm. umur 1 tahun 47 cm. 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm.

d.      LilaBila saat lahir 11 cm, tahun pertama 16 cm selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.

3.      Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi)Kepala        : ada / tidak benjolan abnormalMata           : sclera putih/tidak, konjungtiva merah muda/tidakMulut          : lembab/tidak, ada/tidak labioskisis/labiopalatoskisis, gigi susu tubuh/belumTelinga        : ada serumen/tidak, gendang telinga utuh/tidakDada           : tampak/tidak tarika dinding dada, ada/tidak benjolan abnormal, ronchi +/-, wheezing

+/-.Pernafasan teratur / tidakPerut           :  ada/tidak benjolan abnormal, teraba/tidak pembesaran hepar, ada/tidak nyeri tekan,

kembung/tidakintegument  : turgor kulit baik bila kembali 2 detik

Penilaian perkembangan menggunakan format DDSTMenghitung umur anakTanggal pemeriksaan         : 08 – 12 – 2010Tanggal lahir                     : 14 – 07 – 2010

Cara menghitung umur     : 2010 – 12 – 08  2010 – 11 - 38                                            2010 – 07 – 14  2010 – 07 – 14                                          --------------------------------------------- -                                          04 – 24  4 bulan 24 hariJadi usia anak “….” 5 bulanHasil pemeriksaan (personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar )

1.      Personal sosialBerusaha mencari mainan       : P

2.      Motorik halusMerah                                      : PMengamati manik – manik      : P

3.      BahasaMenoleh ke bunyi icik-icik      : PMenoleh kearah suara             : PMeniru bunyi kata-kata           : PSatu silabel                              : P

4.      Motorik kasarBangkit kepala tegak              : PMembalik                                : P

II.  Identifikasi diagnose dan masalah

Berdasarkan hasil penilaian perkembangan anak “….” Berusia 5 bulan menggunakan DDST didapatkan pada sector personal social, motorik halus, bahsa, dan motorik kasar semuanya dapat dilakukan/ tidak sehingga disimpulkan perkembangan anak “…..” dalam kondisi normal/ tidak normal (suspect).Masalah : tidak ada

III. Identifikasi diagnose potensial dan masalah potensialTidak ada

IV. Menetapkan kebutuhan segera       Tidak ada

V.  IntervensiTujuan : a. terdeteksi sejak dini bila ada kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan anakb.          agar tumbuh kembang anak sesuai dengan usia dan tidak ada hambatan

KH       :    anak dapat melakukan tugas perkembangannya sesuai usia ukuran tumbuh kembang anak dalam batas normalIntervensi :

1.      Jelaskan pada ibu tentang kegunaan dan penilaian perkembangan dan jadwal dilakukan pemeriksaan selanjutnya.

R:   pengetahuan ibu bertambah, ibu lebi kooperatif terhadap pemeriksaan yang dilakukan2.      Beritahu ibu hasil pemeriksaan mengenai tumbuh kembang anak

R:   ibu mengetahui tumbuh kembang anak ada kelainan/tidak3.      Informasikan pada ibu untuk ebih kooperatif dan telaten menjadikan motivasi tersendiri bagi

anak karena ada dukungan dari orang tuaR:   dengan lebih kooperatif dan telaten menjadikan motivasi tersendiri bagi anak karena ada

dukungan dari orang tua4.      Sarankan ibu untuk mengawasi pola dan cara makan anak

R:   pola dan cara makan akan mempengaruhi tumbuh kembang

VI. Implementasi      Mengacu pada intervensi

VII. Evaluasi        Mengacu pada kriteria hasil

DAFTAR PUSTAKA

Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak balita. Jakarta : Salemba Medika

Pemkot Malang, Dinkes. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Malang

Soetjiningsih. 2005. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika