dc chopper

10
1 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Lab : Elektronika Daya Chopper No.Percobaan : 8 Prodi : T. Otomasi Industri Semester : V I. Tujuan Praktikum Setelah praktikum diharapkan praktikan dapat, 1.1. Mahasiswa dapat merangkai Pengendalian tegangan DC dengan menggunakan Chopper. 1.2. Mahasiswa dapat memahami fungsi kerja Chopper 1.3. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Chopper dengan berbagai macam varian beban. II. Teori dasar Pengubah daya DC-DC converter tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC chopper dimanfaatkan untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya tegangannya sesuai dengan permintaan pada beban. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC chopper yaitu penaik tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurun tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.

Upload: likhul-lubiz

Post on 18-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Elektronika Daya

TRANSCRIPT

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Lab : Elektronika DayaChopperNo.Percobaan : 8

Prodi : T. Otomasi IndustriSemester : V

I. Tujuan PraktikumSetelah praktikum diharapkan praktikan dapat,1.1. Mahasiswa dapat merangkai Pengendalian tegangan DC dengan menggunakan Chopper.1.2. Mahasiswa dapat memahami fungsi kerja Chopper1.3. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Chopper dengan berbagai macam varian beban.

II. Teori dasarPengubah daya DC-DC converter tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC chopper dimanfaatkan untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya tegangannya sesuai dengan permintaan pada beban. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC chopper yaitu penaik tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurun tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.

Down converter atau converter throttle memasok tegangan lebih kecil dari tegangan input output. Hal ini digunakan, misalnya, ketika beberapa rangkaian TTL yang akan dioperasikan dengan +5 V tambahan dalam sistem dengan tegangan pakan 15 V. Rangkaian beroperasi sebagai konverter arus; selama sebagai transistor V1 adalah melakukan, I1 arus mengalir. Energy ditransfer dari sumber tegangan ke beban. Sebagai Begitu transistor terbuka, kumparan drive saat ini I2 sebagai arus pemulihan melalui dioda V2 dan transportasi energi dari medan magnet ke dalam beban. Fungsi adalah sama dengan konverter DC langsung dalam bab 5.2.

Tegangan output dari konverter up lebih tinggi dari tegangan input. Rangkaian beroperasi sebagai sebuah B.O. jenis converter. Transportasi energi dari sumber arus ke beban berlangsung selama transistor diblokir. The I1 arus mengalir. Selama budidaya yang fase transistor, sumber arus drive I2 arus melalui kumparan, dimana energi magnet meningkat konten. Ketika transistor dibuka, coil mencoba untuk mempertahankan arus. Tegangan meningkat di atas nilai tegangan dioda ambang dan nilai tegangan kapasitor sesaat. Itu kapasitor dikenakan biaya tambahan. Tegangan output U2 lebih besar dari tegangan input U1.

Down converter atau converter throttle memasok tegangan lebih kecil dari tegangan input output. Hal ini digunakan, misalnya, ketika beberapa rangkaian TTL yang akan dioperasikan dengan +5 V tambahan dalam sistem dengan tegangan pakan 15 V. Rangkaian beroperasi sebagai konverter arus; selama sebagai transistor V1 adalah melakukan, I1 arus mengalir. Energy ditransfer dari sumber tegangan ke beban. Sebagai Begitu transistor terbuka, kumparan drive saat ini I2 sebagai arus pemulihan melalui dioda V2 dan transportasi energi dari medan magnet ke dalam beban. Fungsi adalah sama dengan konverter DC langsung dalam bab 5.2.

III. Alat dan Bahan

Modul praktikum M1C Multimeter Oscilloscope Kabel

IV. Langkah percobaan

Mengatur rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar. 5.3.2.1 dengan Atur frekuensi clock 100 Hz pada generator delta. Mengatur faktor tugas D = 0,18 dengan kontrol tegangan Uctr. osiloskop variabel-variabel berikut:-Jam tegangan Uc-UV2 tegangan dioda- Dioda IV2 saat-U2 tegangan output- U1 tegangan input Masukkan kurva di diagrammes disediakan, buah ara.5.3.2.3 dan 5.3.2.4.Catatan:Lihatlah sirkuit tanpa bagian yang diarsir abu-abu pertama dalam bab ini untuk kontrol PWM sederhana. Kapasitor C1 sudah terhubung ke tegangan pasokan +15 V. Dioda V3 memiliki tugas mencegah saat ini mengalir ke power supply.

V. Data PercobaanStep Up

8

Tabel 1NoF(Hz)Vin(%)Vout(v)Vreff(v)

110008.71-10

21001011.13-8

31002011.71-6

41003011.86-4

51004011.87-2

61005011.870

71006011.892

81007011.964

91008012.046

101009012.088

1110010012.110

Tabel 2NoF(Hz)Vin(%)Vout(v)Vreff(v)

155004.41-10

2550108.06-8

3550209.72-6

45503010.44-4

55504011.13-2

65505011.450

75506011.642

85507011.764

95508011.856

105509011.948

115501001210

Table 3NoF(Hz)Vin(%)Vout(v)Vreff(v)

186403-10

2864107-8

3864208.89-6

48643010-4

58644010.69-2

68645011.120

78646011.392

88647011.564

98648011.76

108649011.88

1186410011.9610

Grafik 1

Grafik 2

Grafik 3

Grafik gabungan

VI. Kesimpulan DC Chopper adalah perangkat konverter yang merubah suatu tegangan DC tetap menjadi tegangan DC variable. DCchopper dapat diajadikan sebagai regulator tegangan dengan menjadikan mode pensaklaran dan judga dapat digunkan untuk memindahkan energy antara 2 buah sumber DC. Semakin kecil DC Chopper di setting pada frekwensi rendah maka maka pada saat vin 0% lebih besar dan sbaliknya.