Refreshing DBD

Isnati Rahayu27/05/2016

Insiden

• Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk (1989 hingga 1995) dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada taun 1998, sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2% pada tahun 1999.

Etiologi

• Virus genus Flavivirus, family Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Melalui perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Kriteria diagnosis berdasarkan WHO (1997)Kriteria klinis • Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus-

menerus selama 2-7 hari.• Terdapat menifestasi perdarahan (uji bendung positif, petekie, ekimosis,

epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan melena).• Pembesaran hati• Syok (nadi cepat dan lemah, penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan

tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah).

Kriteria laboratoris• Trombositopenia (100.000/mikro liter atau kurang).• Hemokonsentrasi (hemtokrit > 20% menurut standar umur dan jenis kelamin).

Seorang pasien dinyatakan menderita penyakit DBD bila terdapat minimal 2 gejala klinis yang positif dan 1 hasil laboratorium yang positif, serta dikonfirmasi secara uji serologik hemaglutinasi.

Laboratorium

Parameter laboratoris yang dapat diperiksa antara lain:

• Leukosit: normal atau menurun.• Trombosit: trombositopenia pada hari ke 3-8.• Hematokrit: kebocoran plasma dibuktikan dengan peningkatan hematokrit > 20%

dari hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke-3 demam.• Hemostasis• Protein/albumin: hipoproteinemia akibat kebocoran plasma.• SGOT/SGPT dapat meningkat.• Ur, Cr : bila terdapat gangguan ginjal.• Elektrolit: parameter pemantauan pemberian cairan.• Golongan darah • IgM: terdeteksi mulai hari ke-3-5, meningkat sampai minggu ke-3, menghilang

setelah 60-90 hari.• IgG: pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada infeksi sekunder

IgG mulai terdeteksi pada hari ke-2.• Uji hemaglutinasi inhibisi

Kriteria memulangkan pasien:• Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik.• Nafsu makan membaik.• Secara klinis tampak perbaikan.• Hematokrit stabil.• Tiga hari setelah syok teratasi.• Jumlah trombosit >50.000/ml.• Tidak dijumpai distress pernapasan.

Pencegahan• Pembersihan jentik: program pemberantasan

sarang nyamuk, larvasidasi, menggunakan ikan.

• Pencegahan gigitan nyamuk: menggunakan kelambu, enggunaka obat nyamuk, tidak melakukan kebiasaan berisiko (tidur siang, menggantung baju), dan penyemprotan.