data praktikum komputasi ratno

15
LAPORAN PRAKTIKUM PENERAPAN PROGRAM HYPERCHEM PADA SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEMI EMPIRIS AM1 dibuat untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Kimia Komputasi Dosen Pengasuh: Dr. Faidur Rohman, M.S. Disusun Oleh: RATNO BUDIYANTO (NIM. 081424253001) PROGRAM MAGISTER KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

Upload: badrut-tamam

Post on 01-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    PENERAPAN PROGRAM HYPERCHEM PADA SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DENGAN

    MENGGUNAKAN METODE SEMI EMPIRIS AM1

    dibuat untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Kimia Komputasi

    Dosen Pengasuh: Dr. Faidur Rohman, M.S.

    Disusun Oleh: RATNO BUDIYANTO (NIM. 081424253001)

    PROGRAM MAGISTER KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

    2015

  • A. JUDUL : Penerapan program Hyperchem pada senyawa asam karboksilat dengan

    menggunakan metode semi empiris AM1

    B. TUJUAN : Untuk mengetahui besarnya jumlah energi, panjang ikatan dan sudut ikatan

    dari beberapa golongan senyawa asam karboksilat dengan menggunakan

    metode semi empiris AM1

    C. DASAR TEORI

    I. Metode Semi Empiris

    Metode semiempiris dibedakan atas dasar pendekatan parameterisasi data

    eksperimen dan penyederhanaan perhitungan integral dalam prosedur SCF. Pada

    umumnya metode ini baik cukup baik dalam memprediksi sifat molekul. Untuk

    keperluan khusus, seperti analisis spektra, harus dilakukan pemilihan metode

    semiempiris yang parameterisasinya dida-sarkan pada data spektroskopi.

    Metode semiempiris diparameterisasi berdasar pada sifat khas dari kumpulan

    molekul yang mempunyai kesamaan sifat. Penerapan parameter ini dalam

    perhitungan senyawa yang sejenis dengan kelompok senyawa yang dipakai

    menyusun parameter akan tinggi kebenarannya, tetapi untuk senyawa yang jauh

    berbeda, maka realibilitasnya rendah. Dalam kasus demikian, metode ab initio

    dengan tingkat yang rendah pun -himpunan basis yang kecil- masih berdaya guna

    dan lebih luas aplikasinya.

    Untuk struktur molekul dan panas pembentukan dari molekul dengan sistem

    tertutup, MNDO, AM1 dan PM3 cukup baik, tapi secara umum AM1 dan PM3 lebih

    disukai. Kesalahan mutlak dari panjang ikatan dengan menggunakan metode PM3

    sebesar 0,036 dan sedikit lebih besar untuk AM1 dan MNDO. Kesalahan pada

    sudut ikatan adalah 3 sampai 4 derajat, angka ini masih lebih besar dibandingkan

    dengan hasil perhitungan ab initio, tentu dengan waktu perhitungan yang lebih lama.

    Berikut merupakan Geometri MNDO, AM1 dan PM3 yang disajikan dengan tabel

    berikut ini :

    Tabel 1. Kemampuan beberapa metode semiempiris dalam analisis geometri

    molekul

    Metode Kesalahan

    Panjang ikatan () Sudut ikat (o) Dihedral (o)

    MNDO 0,054 4,3 21,6

    AM1 0,050 3,3 12,5

    PM3 0,036 3,9 14,9

  • II. Asam Karboksilat

    Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana. Asam

    cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk

    CH3COOH,. Asam asetat murni (asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak

    berwarna, dan memiliki titik beku 16.7C,titik didih 117,90C.

    Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya

    terdisosiasi sebagian menjadi ion H+

    dan CH3COO

    Semiempirical perhitungan ditetapkan dengan struktur umum yang sama

    sebagai perhitungan HF. Dalam kerangka ini, potongan informasi tertentu, seperti

    dua integral elektron, yang didekati atau sama sekali dihilangkan. Dalam rangka

    untuk mengoreksi kesalahan diperkenalkan dengan menghilangkan bagian dari

    perhitungan, metode ini parameter, dengan melakukan suaian kurva dalam beberapa

    parameter atau nomor, untuk memberikan kesepakatan yang terbaik dengan data

    eksperimen.Sisi baik dari perhitungan semiempirical adalah bahwa mereka jauh lebih

    cepat daripada perhitungan ab initio.

    Jika molekul terlalu besar untuk secara efektif menggunakan pengobatan

    semiempirical, masih mungkin untuk model perilaku itu dengan menghindari

    mekanika kuantum benar-benar. Metode disebut sebagai mekanika molekul

    membentuk ekspresi aljabar sederhana untuk energi total senyawa, tanpa keharusan

    untuk menghitung fungsi gelombang atau kepadatan total elektron. Ekspresi energi

    terdiri dari persamaan klasik sederhana, seperti persamaan osilator harmonik dalam

    rangka untuk menggambarkan energi yang berkaitan dengan ikatan peregangan,

    membungkuk, rotasi dan gaya antarmolekul, seperti interaksi van der Waals dan

    ikatan hidrogen. Semua konstanta dalam persamaan ini harus diperoleh dari data

    percobaan atau perhitungan ab initio. Istilah Ab initio adalah bahasa latin untuk

    dari awal. Nama ini diberikan kepada perhitungan yang berasal langsung dari

    prinsip-prinsip teoritis, tanpa masuknya data eksperimen. Sebagian besar saat ini

    adalah mengacu ke perhitungan perkiraan kuantum mekanik. Perkiraan yang dibuat

    biasanya perkiraan matematika, seperti menggunakan bentuk fungsional sederhana

    untuk fungsi atau mendapatkan solusi perkiraan untuk sebuah persamaan diferensial.

  • D. PROSEDUR KERJA

    1. Pilih menu build dan selanjutnya default element, maka aka muncul daftar unsur

    dalam bentuk tabel periodik. Kemudian pilih default element (C),

    2. Gambar rantai atom Carbon homolog (yaitu dari atom C1 sampai dengan C10).

    Kemudian tambahka atom O pada atom C homolog sesuai dengan senyawa yang

    akan dibuat (dalam hal ini asam karboksilat),

    3. Pilih menu build dan selanjutnya add H dan model build, maka akan diperoleh

    konfirmasi asam karboksilat,

    4. Mengukur sifat struktur dari asam sebelum dilakukan dan setelah dilakukan optimasi

    geometri dengan cara pilih menu select atau level pilihan pada atom dan hidrogen

    fungsi multiple selection,

    5. Pilih beberapa ikatan dan sudut yang akan dianalisis,

    6. Buka menu setup, pilih Semi Empirical, akan muncul kotak dialog Semi Empirical

    Method, pilih AM1. Buka option, pastikan Total charge = 0 dan spin multiplicity = 1,

    Spin Pairing = RHF,

    7. Buka menu file, pilih Start log, beri nama File Nama (Asam karboksilat), OK,

    8. Buka menu compute, pilih geometry Optimization, akan muncul kotak dialog Semi

    Empirical Optimization, pada kotak options, masukkan nilai RMS gradient = 0.001

    Kcal/(Amol) or 600 maximum cycle, kemudian click OK,

    9. Hyperchem akan memulai proses optimasi, nilai energi, gradient dan ke konversian

    dapat dilihat pada status bar. Jika kriteria konvergensi yang diberikan telah tercapi

    akan muncul Converged = YES pada status bar,

    10. Catat energi yang diperoleh setelah dilakukan optimasi dan ukur juga panjang ikatan

    serta sudut ikatan yang terbentuk,

    11. Gambar bentuk molekul batang dari asam karboksilat tersebut.

  • E. HASIL DAN PEMBAHASAN

    I. Hasil

    1. Asam Etanoat CH3COOH

    Kea

    daa

    n A

    wal

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Kea

    daa

    n S

    emi E

    mp

    iris

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    - 7

    68

    .40

    61

    03

    Kca

    l/m

    ol

    3 2 4 O = C1 O 120 H O : 0.96

    -77

    2.4

    13

    0

    Kca

    l/m

    ol

    3 2 4 O = C1 O 116.531 H O : 0.9713

    8 4 2 C1 O H1 109.471 O C : 1.36 8 4 2 C1 O H1 109.753 O C : 1.364

    2 1 5 C 1 C 2 H2 109.471 C = O : 1.22 2 1 5 C 1 C 2 H2 110.959 C = O : 1.2344

    6 1 5 H2 C2 H3 109.471 C C : 1.52 6 1 5 H2 C2 H3 109.511 C C : 1.4861

    C H : 1.09 C H : 1.1167

  • 2. Asam Propanoat CH3CH2COOH

    Kea

    daa

    n A

    wal

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    (A)

    Kea

    daa

    n S

    emi E

    mp

    iris

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan yang

    dihasilkan

    (o)

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    (A)

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    -10

    48

    .24

    306

    7

    Kca

    l/m

    ol

    11 5 3 H O C 109.471 H O : 0.96

    -10

    53

    .05

    96

    Kca

    l/m

    ol

    11 5 3 H O C 109.477 H O : 0.9713

    4 3 5 O = C O 120 O C : 1.36 4 3 5 O = C O 116.284 O C : 1.3632

    9 2 1 H C C 109.471 C = O : 1.22 9 2 1 H C C 110.425 C = O : 1.2354

    7 1 6 H C H 109.471 C C : 1.52 7 1 6 H C H 108.89 C C : 1.438

    C H : 1.09

    C H : 1.1241

    C C : 1.5053

    C H : 1.1165

    C H : 1.117

  • 3. Asam Butanoat CH3(CH2)2COOH

    Kea

    daa

    n A

    wal

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Kea

    daa

    n S

    emi E

    mp

    iris

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    -13

    10

    ,82

    399

    3

    Kca

    l/m

    ol

    5 4 6 H O C 109.471 H O : 0.96

    -13

    35

    .11

    23

    Kca

    l/m

    ol

    5 4 6 H O C 109.478 H O : 0.97167

    14 6 4 O = C O 120 O C : 1.36 14 6 4 O = C O 116.247 O C : 1.3633

    4 3 12 O = C C 120 O = C : 1.22 4 3 12 O = C C 127.923 O = C : 1.2354

    4 3 2 C C H 109.471 C C : 1.52 4 3 2 C C H 107.4 C C : 1.4931

    10 2 1 H C C 109.471 H C : 1.09 10 2 1 H C C 110.335 H C : 1.1239

    8 1 7 C C H 109.471 C C : 1.54 8 1 7 C C H 109.536 C C : 1.5122

    H C C 109.471 H C : 1.09 11 2 1 H C C 109.628 H C : 1.122

    H C C 109.471 C C : 1.54 9 1 8 H C C 108.442 C C : 1.5139

  • 4. Asam Pentanoat CH3(CH2)3COOH

    Kea

    daa

    n A

    wal

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Kea

    daa

    n S

    emi E

    mp

    iris

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    -15

    86

    .63

    63

    60

    Kca

    l/m

    ol

    17 7 5 H O C 109.471 H O : 0.96

    -16

    17

    .04

    92

    Kca

    l/m

    ol

    17 7 5 H O C 109.478 H O : 0.97167

    6 5 7 O = C O 120 O C : 1.36 6 5 7 O = C O 116.247 O C : 1.3633

    6 5 4 O = C C 120 O = C : 1.22 6 5 4 O = C C 127.923 O = C : 1.2354

    5 4 15 C C H 109.471 C C : 1.52 5 4 15 C C H 107.4 C C : 1.4931

    15 4 3 H C C 109.471 H C : 1.09 15 4 3 H C C 110.335 H C : 1.1239

    4 3 13 C C H 109.471 C C : 1.54 4 3 13 C C H 109.536 C C : 1.5122

    11 2 1 H C C 109.471 H C : 1.09 11 2 1 H C C 109.628 H C : 1.122

    9 1 8 H C C 109.471 C C : 1.54 9 1 8 H C C 108.442 C C : 1.5139

  • 5. Asam Kaproat CH3(CH2)4COOH

    Kea

    daa

    n A

    wal

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Kea

    daa

    n S

    emi E

    mp

    iris

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    -18

    71

    .04

    84

    66

    Kca

    l/m

    ol

    7 6 8 O = C O 120 H O : 0.96

    -18

    99

    .03

    17

    Kca

    l/m

    ol

    7 6 8 O = C O 116.246 H O : 0.97168

    20 8 6 H O C 109.471 O C : 1.36 20 8 6 H O C 109.477 O C : 1.3633

    6 5 18 C C H 109.471 O = C : 1.22 6 5 18 C C H 107.403 O = C : 1.2354

    6 5 4 C C C 109.471 C C : 1.52 6 5 4 C C C 113.607 C C : 1.4931

    16 4 3 H C C 109.471 H C : 1.09 16 4 3 H C C 110.023 H C : 1.1239

    14 3 2 H C C 109.471 C C : 1.54 14 3 2 H C C 109.533 C C : 1.5122

    12 2 1 H C C 109.471 H C : 1.09 12 2 1 H C C 109.66 H C : 1.122

    10 1 9 H C H 109.471 C C : 1.54 10 1 9 H C H 108.405 C C : 1.5135

  • 6. Asam Heptanoat CH3(CH2)5COOH

    Kea

    daa

    n A

    wal

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Kea

    daa

    n S

    emi E

    mp

    iris

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    21

    72.2

    6308

    3

    Kca

    l/m

    ol

    23 6 7 H O C 109.471 H O : 0.36

    21

    81.0

    071

    Kca

    l/m

    ol

    23 6 7 H O C 109.478 H O : 0.97168

    8 7 9 O = C H 120 O C : 1.36 8 7 9 O = C H 116.247 O C : 1.3633

    8 7 6 O = C C 120 O = C : 1.22 8 7 6 O = C C 127.923 O = C : 1.2354

    7 6 21 C C H 109.471 C1 C2 : 1.52 7 6 21 C C H 107.403 C1 C2: 1.4931

    21 6 5 H C C 109.471 C2 C3 : 1.54 21 6 5 H C C 110.334

    C2 C3: 1.5123

    6 5 4 C C C 109.471 C3 C4 : 1.54 6 5 4 C C C 110.847 C3 C4: 1.5136

    19 5 4 H C C 109.471 C4 C5 : 1.54 19 5 4 H C C 110.02 C4 C5: 1.5137

    17 4 3 H C C 109.471 C5 C6 : 1.54 17 4 3 H C C 109.58 C5 C6: 1.5140

  • 7. Asam Kaprilat CH3(CH2)6COOH

    Kea

    daa

    n A

    wal

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Kea

    daa

    n S

    emi E

    mp

    iris

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    - 20

    53.2

    5430

    3

    Kca

    l/m

    ol

    9 8 10 O = C O 120 O C : 1.22

    -218

    1.00

    71

    Kca

    l/m

    ol

    9 8 10 O = C O 116.247 O C : 1.22

    26 10 8 H O C 109.471 O C : 1.36 26 10 - 8 H O C 109.477 O C : 1.36

    8 7 6 C C C 109.471 C1 C2 : 1.52 8 7 6 C C C 113.604 C1 C2 : 1.4931

    8 7 24 C C H 109.471 C2 C3 : 1.54 8 7 24 C C H 107.403 C2 C3 : 1.5126

    7 6 22 C C H 109.471 C3 C4 : 1.54 7 6 22 C C H 109.521 C3 C4 : 1.5136

    22 6 5 H C C 109.471 C4 C5 : 1.54 22 6 5 H C C 110.021 C4 C5 : 1.5136

    6 5 20 C C H 109.471 C5 C6 : 1.54 6 5 20 C C H 109.685 C5 C6 : 1.5136

    5 4 8 C C H 109.471 C6 C7 : 1.54 5 4 8 C C H 109.578 C6 C7 : 1.5146

  • 8. Asam Kaprat CH3(CH2)8COOH

  • K

    eadaa

    n A

    wal

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Kea

    daa

    n S

    emi E

    mp

    iris

    Energi

    Kcal/mol

    Sudut Ikatan (0) Panjang ikatan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    Posisi rantai

    atom yang

    dianalisis

    Sudut ikatan

    yang

    dianalisis

    Sudut Ikatan

    yang

    dihasilkan

    Panjang ikatan

    yang dihasilkan

    - 24

    53.2

    5430

    3

    Kca

    l/m

    ol

    9 8 10 O = C O 120 O C : 1.22

    -189

    9.03

    17

    Kca

    l/m

    ol

    9 8 10 O = C O 116.247 O C : 1.22

    26 10 8 H O C 109.471 O C : 1.36 26 10 - 8 H O C 109.477 O C : 1.36

    8 7 6 C C C 109.471 C1 C2 : 1.52 8 7 6 C C C 113.604 C1 C2 : 1.4931

    8 7 24 C C H 109.471 C2 C3 : 1.54 8 7 24 C C H 107.403 C2 C3 : 1.5126

    7 6 22 C C H 109.471 C3 C4 : 1.54 7 6 22 C C H 109.521 C3 C4 : 1.5136

    22 6 5 H C C 109.471 C4 C5 : 1.54 22 6 5 H C C 110.021 C4 C5 : 1.5136

    6 5 20 C C H 109.471 C5 C6 : 1.54 6 5 20 C C H 109.685 C5 C6 : 1.5136

    5 4 8 C C H 109.471 C6 C7 : 1.54 5 4 8 C C H 109.578 C6 C7 : 1.5146

  • II. Pembahasan

    Pada percobaan kali ini, praktikan menggunakan asam karboksilat sebagai

    dasar senyawa yang akan dilakukan penerapan program hyperchem dengan

    menggunakan metode semi empiris AM1. Pembahasan disini akan diambil salah satu

    senyawa saja sebagai senyawa representative dari beberapa jenis homolog rantai

    atom C1 hingga rantai atom C10. Salah satunya adalah rantai atom yang paling

    sederhana yaitu asam etanoat (asetat) yang memiliki rantai 2 atom C. sebelum

    dilakukan optimasi geometri, masing masing panjang ikatan H O,

    O C , C = O, dan C C adalah 0.96 ; 1.36 ; 1.22 ; 1.52 sedangkan masing masing

    sudut ikatan pada O = C1 O ; C1 O H1 ; C 1 C 2 H2 ; H2 C2 H3 adalah

    1200, 109.471

    0 ; 109.471

    0 ; 109.471

    0 dengan Energi total 768.406103 Kcal/mol

    Setelah dilakukan optimasi geometri, masing masing panjang ikatan

    H O, O C , C = O, dan C C adalah 0.9713 ; 1.364 ; 1.2344 ; 1.4862 sedangkan

    masing masing sudut ikatan pada O = C1 O ; C1 O H1 ; C 1 C 2 H2 ; H2

    C2 H3 adalah 116.5310, 109.753

    0 ; 110.959

    0 ; 109.511

    0 dengan Energi total -

    772.4130 Kcal/mol. Sedangkan untuk senyawa dengan homolog rantai atom C yang

    lebih panjang, energi yang dihasilkan juga mengalami penurunan, ini menandakan

    bahwa dengan penggunaan metode optomasi geometri empiris AM1 bisa dikatakan

    setabil, karena dengan energi yang lebih rendah hasil panjang ikat dan sudut ikatan

    yang dihasilkan mengalami perubahan dari yang rendah ke yang lebih tinggi.

    Dari data yang diperolah dapat disimpulkan bahwa untuk panjang ikatan

    mengalami perubahan sebelum dan sesudah dilakukannnya optimasi geometri, begitu

    juga dengan sudut ikatan yang mengalami perubahan. Ini menandakan bahwa

    panjang ikatan dan sudut ikatan berbanding lurus karena seiring bertambahnya

    panjang ikatan setelah dilakukan optimasi geometri, sudut ikatan juga mengalami

    perubahan ke tingkat yang lebih tinggi yang disertai dengan penurunan Energi total.

    Berdasarkan hasiloptimasi yang telah dilakukan, semuanya memiliki besar

    energi yang berbeda. Hanya saja sudut ikatan pada atom O yang berikatan rangkap

    mengalami penurunan. Kemungkinan penurunan sudut ini bergantung pada

    keelektronegatifan dan jarak antar atom dari masing masing gugus dari monomer

    yang satu dengan atom O karbonil lainnya memiliki jarak yang cukup jauh, sehingga

    sudut yang dihasilkan mengalami penurunan atau mungkin tidak terbentuk sama

    sekali.

  • F. KESIMPULAN

    Dari analisa percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

    penggunaan metode semi empiris AM1 menunjukkan kesesuaian hasil percobaan dengan teori

    yang sudah ada. Energi yang dihasilkan sebelum perlakuan optimalisasi dengan setelah

    dilakukan perlakuan Geometry Optimization mengalami perubahan energi dari energi yang

    lebih tinggi ke energi yang lebih rendah.

    G. DAFTAR RUJUKAN

    H. Pramowo, Harno Dwi. Kimia Komputasi. Yogyakarta: Pusat Kimia Komputasi

    Indonesia-Austria Jurusan Kimia FMIPA UGM.