daster tambahan

6
2.2. Sifat-Sifat Minyak Bumi Sifat-sifat minyak bumi bisa di bedakan atas sifat fisika dan kimia. 2.2.1. Sifat Fisika 1. Berat Jenis ( Density, Spesific gravity atau API gravity). Berat jenis atau spesific gravity atau API gravity sering menunjukan secara kasar kualitas minyak bumi tersebut. Makin kecil berat jenis atau SG minyak tersebut, mekin besar APInya, makin bagus kualitasnya, maka minyak tersebut semakin banyak mengandung fraksi ringan sehingga harga jualnya akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya jika SG rendah maka akan semakin buruk kualitas minyak bumi tersebut. 2. Titik tuang Titik tuang (Pour Point) adalah suhu terendah dimana minyak bumi masih bisa di tuangkan atau suhu terendah dimana minyak bumi masih bisa mengalir oleh beratnya sendiri. Dengan mengetahui titik tuang dari minyak bumi tersebut kita dapat menghitug pada suhu berapa minyak bumi tersebut masih bisa di pompa, atau tidak bisa di pompa, bisa di hitung berapa jumlah uap air (steam) yang di butuhkan sebagai pemanas untuk menjaga agar minyak tetap dapat di pompa. 3. Kekentalan (Viskositas) Viskositas adalah daya hambatan yang di lakukan oleh cairan untuk mengalir pada suhu tertentu. Yaitu berupa bilangan yang menujukan mudah tidaknya suatu fluida mengalir pada suhu tertentu. Viskositas merupakan sifat yang sangat penting karna untuk menentukan perhitungan aliran dalam transportasi minyak dan sebagai pelumasan. Semakin tinggi suhu maka minyak akan semakin encer, begitu pula sebaliknya. 4. Titik nyala (Flash point)

Upload: dyvia-rosa-lumbanstone

Post on 09-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

dasar teori

TRANSCRIPT

Page 1: daster tambahan

2.2. Sifat-Sifat Minyak Bumi

            Sifat-sifat minyak bumi bisa di bedakan atas sifat fisika dan kimia.

2.2.1. Sifat Fisika

1. Berat Jenis ( Density, Spesific gravity atau API gravity).

            Berat jenis atau spesific gravity atau API gravity sering menunjukan secara kasar kualitas minyak bumi tersebut. Makin kecil berat jenis atau SG minyak tersebut, mekin besar APInya, makin bagus kualitasnya, maka minyak tersebut semakin banyak mengandung fraksi ringan sehingga harga jualnya akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya jika SG rendah maka akan semakin buruk kualitas minyak bumi tersebut.

2.   Titik tuang

      Titik tuang (Pour Point) adalah suhu terendah dimana minyak bumi masih bisa di tuangkan atau suhu terendah dimana minyak bumi masih bisa mengalir oleh beratnya sendiri. Dengan mengetahui titik tuang dari minyak bumi tersebut kita dapat menghitug pada suhu berapa minyak bumi tersebut masih bisa di pompa, atau tidak bisa di pompa, bisa di hitung berapa jumlah uap air (steam) yang di butuhkan sebagai pemanas untuk menjaga agar minyak tetap dapat di pompa.

3.   Kekentalan (Viskositas)

      Viskositas adalah daya hambatan yang di lakukan oleh cairan untuk mengalir pada suhu tertentu. Yaitu berupa bilangan yang menujukan mudah tidaknya suatu fluida mengalir pada suhu tertentu. Viskositas merupakan sifat yang sangat penting karna untuk menentukan perhitungan aliran dalam transportasi minyak dan sebagai pelumasan. Semakin tinggi suhu maka minyak akan semakin encer, begitu pula sebaliknya.

4.   Titik nyala (Flash point)

      Titik nyala adalah suhu terendah dimana minyak bumi apabila di panaskan, sudah memberikan uapnya yang cukup campurannya dengan udara sehingga akan menyala sekejap apabila diberi sumber nyala api. Flash point perlu di perhatikan untuk keamanan transportasi dan penimbunan minyak dan gas bumi. Makin tinggi °Apinya makin ringan minyak tersebut maka makin rendah flash pointnya atau titik nyalanya/makin mudah terbakar.

Page 2: daster tambahan

5.   Warna

      Warna pada minyak bumi pada umumnya brhubungan dengan berat jenisnya. Jika berat jenisnya tinggi maka warna minya yaitu hijau kehitam-hitaman, sedangkan jika ringan berat jenisnya maka warnanya coklat kehitam-hitaman. Warna pada minyak bumi di sebabkan karena adanya pengotoran, misalnya oksidasi senyawa hidrokarbon, karena hidrokarbon sendiri tidak memperlihatkan warna tertentu.

6.   Flouresensi

      Sifat flouresensi yaitu jika tekena sinar ultra-violet akan memperlihatkan warna yang lain dari warna biasa. Warna flouresensi minyak bumi yaitu kuning sampai kuning keemasan dan kelihatan sangat hidup. Sifat flouresensi bermanfaat untuk identifikasi, sedikit saja minyak bumi terdapat pada kepingan batuan atau lumpur pemboran akan mudah terdetekksi dengan sinar lampu ultra-violet.

7.   Indeks Refraksi

      Minyak bumi memperlihatkan berbagai macam indeks refraksi dari 1,3 sampai 1,4. Perbedaan indeks refraksi tergantung dari derajat APInya atau berat jenis. Makin tinggi berat jenis atau makin rendah APInya akan semakin tinggi pula indeks refraksinya.

8.   Bau

      Minyak bumi ada yang berbau sedap ada pula yang tidak, yang biasanya sebabkan oleh pengaruh melekul aromat. Minyak bumi yang berbau tidak sedap biasanya di sebabkan karena mengandung senyawa nitrogen ataupun belerang. Golongan parafin dan naften biasanya memberikan bau yang sedap.

9.   Nilai Kalori

Page 3: daster tambahan

      Nilai kalori minyak bumi adalah jumlah panas yang di timbulkan oleh satu gram minyak bumi, yaiitu dengan meningkatkan temperatur satu gram air dari 3,5 derajat celsius sampai 4,5 derjat celsius, dan satuannya adalah kalori atau Btu atau MJ (mega juole).

10.  Kandungan Belerang

      Kandungan belerang biasanya dinyatakan dalam persen berat,harganya berkisar antara 0,05-5,5% berat. Minyak mentah yang berkadar belerang di atas 0,5 % biasanya disebut “sour crude”, minyak jenis ini harganya murah karena di perlukan biaya lingkungan, agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan minyak tersebut harus dihilangkan belerangnya  pada proses pengilangan.

11.  Kadar Garam

      Kadar garam minyak mentah dinyatakan dengan banyaknya garam dapur (NaCL) yang terkandung di dalamnya. Garam ini bisa menimbulkan persoalan korosi berat pada proses di kilang minyak. Proses penghilangan garam biasanya di laksanakan pada peralatan desalter yang prinsip kerjanya berdasarkan alat elektrolis dengan memanfaatkan tenaga listrik.

12.  Kandungan Karbon

      Karbon sisa setelah pirolisa minyak mentah biasanya ditentukan dengan metode Ramsbottom (RCR) atau Conradson (CCR).RCR/CCR ini hubungannya dengan kandunga bahan asphaltis (Asphaltene content) dan Lube oil Recovery. Semakin rendah harganya biasanya semakin bagus lube oil recoverinya.

13.  Kadar Nitrogen

Page 4: daster tambahan

      Nitrogen biassanya tidak dikehendaki dalam minyak mentah, karna senyawa nitrogen bisa meracuni beberapa jenis katalis. Biasanya jika kadar nitrogen lebih dari 0.25% akan dilakukan proses penghilangannya.

14.  Sifat Distilasi

      Sifat distilasi dari minyak mentah sangat penting bagi perencana proses di kilang. Distilasi yang biasa dilakukan untuk evaluasi minyak bumi adalah distilasi TBP (True Boiling Point), distilasi Hempel, dan Oldershow. Untuk evaluasi long residu di pakai distilasi vacum.

oAPI Gravity dan Berat Jenis (Specific Gravity)

Berat jenis oAPI Gravity menyatakan densitas atau berat per satuan volume

suatu zat. oAPI dapat diukur dengan Hidrometer (ASTM D-287), sedangkan berat

jenis dapat ditentukan dengan piknometer (ASTM D-941 dan D-1217). Pengukuran oAPI Gravity dengan hidrometer dinyatakan dengan angka 0 s/d 100. Hubungan oAPI

Gravity dengan berat jenis adalah sebagai berikut:

° API Gravity= 141,5Spgr 60 /60 ° F

−131,5

Satuan berat jenis dapat dinyatakan dengan lb/gal atau lb/barrel atau m3/ton.

Tujuan dilaksanakan pemeriksaan terhadap oAPI Gravity dan berat jenis adalah

untuk indikasi mutu minyak. Makin tinggi oAPI atau makin rendah berat jenis maka

minyak tersebut makin berharga, karena banyak mengandung bensin. Sebaliknya

makin rendah oAPI maka mutu minyak makin rendah, karena lebih banyak

mengandung lilin.

Minyak yang mempunyai berat jenis tinggi berarti minyak tersebut

mempunyai kandungan panas (heating value) yang rendah dan sebaliknya bila minyak

mempunyai berat jenis rendah berarti memiliki kandungan panas yang tinggi.

Derajat Api (oApi Gravity)

Page 5: daster tambahan

Derajat API (API Gravity) merupakan satuan yang digunakan untuk

menyatakan berat jenis minyak dan digunakan sebagai dasar klasifikasi minyak bumi

yang paling sederhana. Hubungan berat jenis dengan derajat api adalah saling

berkebalikan. Makin kecil berat jenis minyak bumi atau makin tinggi derajat APInya,

makin berharga minyak bumi itu karena lebih banyak mengandung bensin. Tinggi

rendahnya berat jenis minyak bumi juga berpengaruh pada viskositasnya. Pada

umumnya semakin tinggi derajat API atau makin ringan minyak bumi tersebut, makin

kecil viskositasnya. Tinggi rendahnya derajat API juga berpengaruh pada titik didih

minyak bumi, kalau API Gravity minyak bumi rendah, maka titik didihnya tinggi.

Demikian sebaliknya kalau derajat APInya tinggi, maka titik didihnya rendah, dan

juga lebih mudah terbakar atau mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada

yang derajat APInya rendah. Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis dengan

nilai kalori minyak bumi, pada umumnya minyak bumi dengan API tinggi

menghasilkan kalori yang lebih kecil dari pada minyak bumi dengan API lebih

rendah.

Berdasarkan derajat API, minyak mentah dibagi kedalam lima jenis minyak

mentah yaitu: minyak mentah ringan, minyak mentah ringan sedang, minyak mentah

berat sedang, minyak mentah berat, minyak mentah sangat berat.