dasar teori stadia geomorfologi
TRANSCRIPT
STADIA GEOMORFOLOGI
Proses geomorfologi adalah perubahan – perubahan baik
secara fisik maupun kimiawi yang di alami oleh permukaan bumi.
Faktor–faktor pengubah terbagi menjadi dua yaitu tenaga asal
dalam (endogen) dan tenaga asal luar (eksogen). Tenaga eksogen
dan endogen ini bekerja bersama membentuk roman muka bumi.
Stadia dari suatu bentang alam dimulai dari stadia muda , dewasa,
tua dan akhirnya teremajakan kembali, hal ini erat sekali kaitannya
dengan kedua factor pengubah diatas.
Penentuan Stadia Geomorfologi Berdasarkan Analisa Elevasi Kualitatif
Berdasarkan pola Davis (1966) tahapan bentang alam dapat
dibedakan menjadi tahapan muda, tahapan dewasa dan tahapan
tua.
Penentuan Stadia Geomorfologi Secara Kuantitatif.
RE = E – Er
Et- Er
RE : Rasio Elevasi
E : Elevasi rata- rata
Er : Elevasi terendah
Et : Elevasi tertinggi.
Pike dan Wilson (1971), beranggapan bahwa derajat dai
penelanjangan memiliki karakteristik yang khas dengan relief Rasio
elevasi. Relief elevasi ini menunjukkan karakteristik rasio dari
pengangkatan terhadap pendataran permukaan tanah. Nilai
terendah dari RE merupakan batas permukaan dengan relief kecil,
Rasio elevasi dengan nilai tinggi memperlihatkan permukaan yang
kasar dengan elevasi tinggi.
Hitung Mean Elevasi :
( f. E) E = E med + f
Keterangan :
E : Elevasi rata – rata
E med : Elevasi Median
f : Frekuensi
E : Beda Elevasi
f : Jumlah Elevasi