dasar hukum pajak bumi dan bangunan

13
PBB 1 DASAR HUKUM PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Upload: roli-yono

Post on 12-Aug-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

PBB 1

DASAR HUKUM PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Page 2: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

PBB 2

DASAR HUKUM PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

a. UU No 12 Tahun 1985 tentang PBBb. PP No 46 Tahun 1985 tentang persentase NJKP pada PBBc. Kep. Menkeu No. 1002/KMK.04/1985 tentang Tata Cara Pendaftaran

Objek Pajak PBBd. Kep. Menkeu No. 1003/KMK.04/1985 tentang Penuntun Klasifikasi dan

Besarnya NJOP sebagai dasar pengenaan PBBe. Kep. Menkeu No. 1006/KMK.04/1985 tentang Tata Cara Penagihan PBB

dan penunjukkan pejabat yang berwenang mengeluarkan Surat Paksaf. Kep. Menkeu No. 1007/KMK.04/1985 tentang Pelimpahan Wewenang

Penagihan PBB kepada Gubernur Kepala Daerah TK I dan/atau Bupati/Walikota Madya Kep. Daerah TK II

g. Kep. Gubernur KDKI Jakarta No. 816 Tahun 1989 tentang PetunjukPelaksanaan Pemungutan PBB di Wilayah DKI Jakarta

h. Peraturan Pelaksana Lainnyai. UU No. 12 Tahun 1994

Page 3: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

PBB 3

PENGERTIAN PBB

PBB dapat didefinisikan sebagai “pajak negara yang dikenakan terhadapbumi dan/atau bangunan berdasarkan UU No. 12 Tahun 1985 tentangPBB sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994”

PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajakterhutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan/ataubangunan, keadaan subjek (siapa yang membayar) tidak ikutmenentukan besarnya pajak

Page 4: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

PBB 4

Objek PBB adalah Bumi dan/atau Bangunan

BUMI : Permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya

Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta lautwilayah Indonesia. Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah, perkarangan, tambang, dll

BANGUNAN : Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetappada tanah dan/atau perairan

Termasuk dalam pengertian bangunan adalah :-Jalan lingkunagan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dll yang merupakan satu kesatuan dengankompleks bangunan tersebut.

-Jalan tol, kolam renang, pagar mewah, tempat olah raga, galangan kapal, dermaga, taman mewah, tempat penampungan atau kilang minyak,air dan gas,pipa minyak, fasilitas lain yang memberikan manfaat.

OBJEK PBB

Page 5: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

PBB 5

1. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidangibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidakdimaksudkan memperoleh keuntungan, seperti pesantren, mesjid, gereja, tanah wakaf, rumah sakit umum, sekolah atau madrasah, panti asuhan, candi, dll

2. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis denganitu seperti musium

3. Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanahpengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belumdibebani suatu hak

4. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuantimbal balik secara pasif

5. Digunakan oleh badan/perwakilan organisasi internasional yang ditentukanoleh Menkeu

OBJEK PBB YANG DIKECUALIKAN

Page 6: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

SUBJEK PBB

PBB 6

Orang atau badan yang secara nyatamempunyai suatu hak atas bumi,

dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/

atau memperoleh/manfaat atas bangunan

Page 7: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

DASAR PENGENAAN PAJAK

PBB 7

Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak(NJOP)

NJOP ditetapkan setiap 3 tahun oleh Menkeu, kecuali untukdaerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuaiperkembangan daerahnya, dengan memperhatikan :

1. Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beliyang terjadi secara wajar

2. Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis yang letaknya berdekatan dan telah diketahui harga jualnya

3. Nilai perolehan baru4. Penentuan Nilai Jual Objek Pengganti

Page 8: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK (NJOPTKP)

PBB 8

NJOPTKP adalah batas NJOP atas bumi dan/atau bangunan yang tidak kena pajak

Besarnya NJOPTKP adalah Rp 8.000.000 dengan ketentuan sbb:1. Setiap WP memperoleh pengurangan NJOPTKP sebanyak satu

kali dalam satu tahun pajak2. Apabila WP mempunyai beberapa objek pajak, maka yang

mendapatkan pengurangan NJOPTKP hanya satu objek pajakyang nilainya terbesar dan tidak bisa digabungkan denganobjek pajak lainnya

NJOPTKP untuk DKI mulai tahun 2001 Rp 10.000.000 (berdasarkan masing-masing perdati II)

Page 9: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

DASAR PENGHITUNGAN PBB

PBB 9

Dasar Penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)

Besarnya NJKP adalah sebagai berikut :1. 40% untuk objek pajak perumahan yang WPnya perorangan

dengan NJOP sama atau lebih dari Rp 1 M, dan tidak dimiliki, dikuasai atau dimanfaatkan oleh PNS, ABRI, dan parapensiunan termasuk janda/dudanya yang berpenghasilansemata-mata dari gaji atau uang pensiun

2. 20% untuk objek pajak lainnya

TARIF PBB adalah 0.5%

Rumus Penghitungan PBB = Tarif x NJKP

Page 10: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

SAAT TERUTANGNYA SERTA TEMPAT YANG MENENTUKAN PAJAK TERUTANG

PBB 10

1. Tahun pajak adalah jangka waktu satu tahuntakwin

2. Saat yang menentukan pajak yang terhutangadalah menurut keadaan objek pajak padatanggal 1 Januari

Page 11: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

Contoh soal : SUBJEK PAJAK

PBB 11

1. Subjek pajak bernama A yang memanfaatkan ataumenggunakan bumi dan/atau bangunan milik orang lain bernama B bukan karena sesuatu hak berdasarkan UU bukankarena perjanjian maka dalam hal demikian A yang memanfaatkan atau menggunakan bumi dan/atau bangunantersebut ditetapkan sebagai Wajib Pajak

2. Suatu objek pajak yang masih dalam sengketa pemilikan dipengadilan, maka orang/badan yang memanfaatkan/menggunakan objek pajak tersebutditetapkan sebagai Wajib Pajak

3. Subjek pajak dalam waktu lama berada di luar wilayah letakobjek pajak, sedang untuk merawat objek pajak tersebutdikuasakan kepada orang/badan, maka orang/badan yang diberi kuasa dapat ditunjuk sebagai Wajib Pajak

Penunjukan sebagai Wajib Pajak oleh Dirjen Pajak bukanmerupakan bukti pemilikan hak

Page 12: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

PBB 12

Contoh Soal :Dasar Pengenaan Pajak :1. Seorang WP hanya mempunyai objek pajak berupa bumi sbb :

NJOP Bumi Rp 3.000.000NJOPTKP Rp 8.000.000 –

-Tidak dikenakan PBB

WP mempunyai dua objek pajak bumi dan bangunan masing- masingdi desa A dan BDesa A : NJOP Bumi Rp 8.000.000

NJOP Bangunan Rp 5.000.000 +NJOP sbg DPP Rp 13.000.000NJOPTKP 8.000.000 -NJOP u/pengh. Pjk Rp 5.000.000

Desa B : NJOP Bumi Rp 5.000.000NJOP Bangunan Rp 3.000.000 +NJOP sbg DPP Rp 8.000.000NJOPTKP - -_____NJOP u/pengh. Pjk Rp 8.000.000

Page 13: Dasar Hukum Pajak Bumi Dan Bangunan

PBB 13

2. WP mempunyai dua objek pajak berupa bumi dan bangunanpada satu Desa

Objek I : NJOP Bumi Rp 4.000.000NJOP Bangunan Rp 2.000.000 +NJOP sbg DPP Rp 6.000.000NJOPTKP 8.000.000 -

-Tidak dikenakan PBB

Objek II: NJOP Bumi Rp 4.000.000NJOP Bangunan Rp 1.000.000 +NJOP sbg DPP Rp 5.000.000NJOPTKP - -____NJOP u/pengh. pjk Rp 5.000.000