dasar dan model manajemen strategis
DESCRIPTION
Dasar dan Model Manajemen StrategisTRANSCRIPT
BAB I
KONSEP DAN MODEL MANAJEMEN STRATEGIS
1.1 Definisi Manajemen Strategis
Manajemen Strategis (Strategic Management) dapat didefinisikan seni dan ilmu unuk
memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen Strategi berfokus pada
mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/ akuntansi, produksi/ operasi, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi computer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Tujuan
manajemen strategis adalah untuk mengekploitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk
masa mendatang.
1.2 Pengertian Strategi
Menurut Webster’s Dictionary (2000: 725) “strategy as the skillful employment and coordination of
tactics” and “as artful planning and management”. Istilah strategi berasal dari kata Yunani yaitu:
strategeia, yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Pada zaman dahulu, konsep ini
dipandang tepat menghadapi situasi perang yang berkepanjangan dalam mempertahankan wilayah
kekuasaan. Pada waktu itu, seorang jenderal diperlukan untuk memimpin suatu angkatan perang untuk
dapat memenangkan perang. Oleh karena itu, strategi juga dapat diartikan sebagai suatu rencana
untuk memimpin suatu angkatan perang untuk mampu memenangkan perang.
Selain itu, strategi juga dapat diartikan sebagai suatu rencana dalam membagi dan mengerahkan
kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu dalam mencapai tujuan tertentu. Perlu
diketahui bahwa strategi militer selalu didasarkan pada pemahaman kekuatan dan pembidikan posisi
lawan, karakteristik fisik dan medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap
orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang
mungkin terjadi.
Jadi, konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, misalnya
konsepnya Sun Tsu, Hannibal, dan Carl Von Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi 1 | P a g e
menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman dalam
mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi.
Stoner dan Freeman (1992) mendefinisikan konsep strategi berdasarkan dua perspektif yang berbeda,
yakni:
1.Dari perspektif apa yang ingin dilakukan oleh suatu organisasi ( intends to do). Strategi
didefinisikan sebagai suatu program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan
mengimplementasikan misinya. Strategi dalam hal ini mengandung makna bahwa manajer
memainkan peran yang aktif dan secara sadar dan rasional dalam merumuskan strategi
organisasi. Pandangan ini lebih banyak diterapkan dalam lingkungan yang selalu berubah.
2.Dari perspektif apa yang akhirnya dilakukan (eventually does) oleh perusahaan. Strategi dalam
pandangan ini didefinisikan sebagai suatu pola respon organisasi terhadap lingkungannya
sepanjang waktu. Dengan definisi ini, organisasi memiliki strategi, tetapi tidak pernah
dirumuskan secara eksplisit. Manajer yang reaktif tepat menerapkan pandangan ini. Manajer
seperti ini biasanya hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara
pasif apabila diperlukan.
1.3 Berpikir Strategis
Sebelum membicarakan model manajemen strategi, penting kiranya dipahami tentang proses berpikir
strategi dan pengertian strategi. Berpikir strategi sangat penting dan berguna dalam pengambilanm
keputusan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam suatu perusahaan. Ada beberapa
tahap dalam proses berpikir strategi, yaitu:
1. Identifikasi Masalah (Problems Identification)
Pada tahap awal ini, kita diharapkan dapat untuk mengidentifikasikan masalah-masalah
dengan cara melihat gejala-gejala yang ada.
2. Pengelompokan Masalah (Problems Classification)
Pada tahap ini, kita diharapkan bisa mengelompokan masalah-masalah sesuai dengan
sifatnya agar kemudahan pemecahannya.
3. Proses Abstraksi (Abstraction Process)
Pada tahap ini, kita diharapkan mampu menganalisis masalah-masalah dengan mencari faktor-
faktor penyebabnya. Oleh Karen aitu, kemudian kita dituntut lebih teliti untuk dapat menyusun
metode pemecahannya.
2 | P a g e
4. Penentuan Metode (Method Determination)
Pada tahap ini, kita diharapkan mampu menentukan metode yang paling tepat untuk
penyelesaian masalah.
5. Perencanaan Implementasi (Implementation Planning)
Pada tahap yang akhir ini, kita dituntut untuk bisa menerapkan metode yang telah ditetapkan.
3 | P a g e
PENGE-
LOMPOKAN
MASALAH
PERENCA-
NAAN
IMPLEMENTASI
IDENTI-FIKASI
MASALAH
PROSES
ABSTRAKSI
PENENTUAN
METODE
1.4 Elemen Manajemen Strategis
Analisis lingkungan dilakukan dengan tujuan utama adalah untuk melihat kemungkinan-kemungkina
peluang yang bisa muncul serta ancaman yang bisa terjadi yang diakibatkan oleh adanya perubahan-
perubahan, yang terjadi baik pada lingkungan bisnis maupun lingkungan internal organisasi.
Sedangkan menetapkan visi dimaksudkan untuk memberikan arah tentang akan menjadi apa atau
seperti apa organisasi/ perusahaan dimasa yang akan datang, atau secara lebih ringkas suatu
pandangan kedepan tentang perusahaan. Misi akan secara spesifik menekankan tentang produk yang
diproduksi, pasar yag dilayani dan hal-hal lain yang secara spesifik berhubungan langsung dengan
bisnis. Objektif lebih kepada penetapan target secara spesifik dan sedapat mungkin terukur, yang ingin
dicapai oleh perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu.
1.5 Konsep Dasar Proses Manajemen Strategis
4 | P a g e
Pada dasarnya, manajemen strategis merupakan upaya untuk menumbuhkembangkan kekuatan
perusahaan (company’s strengths) dengan mengeksploitasi peluang bisnis (business opportunities)
guna mencapai tujuan perusahaan (company’s goals) yang sesuai dengan misi (mission) yang telah
ditentukan.
Sehubungan dengan itu Wheelen dan Hunger (1995:7) mengartikan manajemen strategis (strategic
management) ”is the set of managerial decisions and actions that determines the long-run
performance of a corporation”, artinya bahwa manajemen strategis merupakan suatu himpunan
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang suatu perusahaan.
Untuk memahami konsep ini, berikut ini diuraikan komponen utama dan tahap manajemen strategis,
yakni:
1. Analisis lingkungan bisnis untuk mendeteksi peluang (opportunities) dan ancaman (threats).
2. Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses).
3. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan
ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
tujuan jangka panjang, merumuskan alternative strategi, dan memilih strategi tertentu yang
akan dilaksanakan. Pada tahap ini penekanan lebih diberikan kepada aktivitas-aktivitas utama
antara lain: (1) Menyiapkan strategi alternative, (2) Pemilihan strategi, (3) Menetapkan strategi
yang digunakan.
4. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk (1) Menetapkan tujuan tahunan, (2)
Menetapkan kebijakan, (3) Memotivasi karyawan, (4) Mengalokasikan sumberdaya sehingga
strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan, mengembangkan budaya yang
mendukung strategi, (5) Menciptakan struktur organisasi yang efektif, (6) Menyiapkan
anggaran, (7) Mengembangkan dan memberdayakan system informasi, dan (8)
Menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
5. Evaluasi dan pengawasan kinerja nyata suatu perusahaan. Evaluasi Strategi adalah tahap final
dalam manajemen strategis. Ada tiga aktivitas dasar evaluasi strategi yaitu (1) meninjau ulang
faktor internal dan eksternal saat ini, (2) mengukur kinerja, (3) mengambil tindakan korektif.
Berdasarkan model Manajemen Strategis versi Wheelen dan Hunger (1995:7), sesungguhnya sejak
awal mereka membagi proses manajemen strategis ke dalam empat elemen dasar, yakni: (1) analisis
lingkungan (environmental scanning), (2) perumusan strategi (strategy formulation), (3) implementasi
5 | P a g e
strategi (strategy implementation), dan (4) evaluasi dan kontrol (evaluation and control). Lebih jelasnya
mengenai ke empat fase dimaksud dapat dilihat dalam disain Gambar penulis sebagai berikut.
6 | P a g e
FASE I
ANALISIS
LINGKUNGAN
ANALISIS
LINGKUNGAN
FASE III
IMPLEMENTASI
STRATEGI
IMPLEMENTASI
STRATEGI
FASE IV
EVALUASI DAN
PENGAWASAN
EVALUASI &
PENGAWASAN
FASE II
FORMULASI
STRATEGI
FORMULASI
STRATEGI
Berdasarkan Gambar di atas dan dikaitkan dengan fungsi manajemen, maka komponen manajemen
strategis di atas sebenarnya mengikuti siklus fungsi manajemen, yang diawali dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan hingga ke pengawasan. Dengan demikian, berdasarkan uraian tentang
komponen manajemen strategis di atas, maka pengertian manajemen strategis dapat disimpulkan
sebagai suatu kesatuan keputusan dan tindakan untuk menghasilkan suatu formulasi dan implementasi
rencana yang didisain dan terkontrol dalam mencapai sasaran atau tujuan suatu perusahaan.
1.6 Pentingnya Strategi
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis perusahaan
yang dilengkapi dengan pesatnya kemajuan tekonologi informasi, maka strategi merupakan kebutuhan
yang fital dan sangat penting dalam menjalankan roda perusahaan menghadapi berbagai macam
tantangan baik internal maupun eksternal, khususnya para pesaing pada core bisnis yang sama.
Sejalan dengan pentingnya strategi, maka Jain (1990) mengatakan bahwa setiap organisasi
membutuhkan strategi apabila menghadapi situasi berikut:
1. Sumber daya yang dimiliki terbatas.
2. Ada ketidakpastian (uncertainity) mengenai kekuatan daya saing organisasi.
3. Komitmen (commitment) terhadap sumberdaya tidak dapat diubah lagi.
4. Keputusan-keputusan (decisions) harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.
5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.
6.
Sementara Porter dalam Wheelen dan Hunger (1995:1) mengatakan bahwa ”the reason why firms
succeed or fail is perhaps the central question in strategy”. Artinya, strategi akan menentukan berhasil
atau gagalnya suatu perusahaan. Oleh karena itu, mengingat perannya yang sangat menentukan,
maka penentuan strategi menjadi sesuatu hal yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan.
Namun demikian strategi perlu dibedakan dengan taktik. Dari pengertian yang paling sederhana dapat
dibedakan bahwa strategi (strategy) adalah saat dimana memutuskan apa yang harus dikerjakan,
sedangkan taktik (tactics) adalah saat dimana memutuskan bagaimana mengerjakan sesuatu. Ada
beberapa pendapat pakar untuk membedakan strategi dengan taktik. Brucker berpendapat bahwa
strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things) dan taktik adalah mengerjakan
sesuatu dengan benar (doing the things right). Selain itu, Karl Van Clausewitz berpendapat bahwa
7 | P a g e
strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang,
sedangkan taktik merupakan seni menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran.
Berdasar beberapa pengertian di atas, maka taktik merupakan rentetan dari pelaksana kerja atau
penjabaran operasional dari strategi untuk mencapai tujuan, sedangkan strategi adalah penjabaran
arah yang akan ditempuh perusahaan di masa yang akan datang.
1.7 Manfaat Manajemen Strategis
Manajemen strategis memiliki peran yang signifikan dalam membantu perusahaan untuk mencapai
tujuannnya. Manajemen stretegis berfungsi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan
erusahaan dan jalan yag hendak ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik, eksekutif,
karyawan dan pihak lain yang berkepentingan.
1. Manfaat Finansial
Manfaat paling utama adalah tendensi untuk menaikkan tingkat keuntungan perusahaan
meskipun kenaikan keuntungan tidak secara otomatis dengan menerapkan manajemen
strategis.
2. Manfaat Nonfinansial:
1. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang.
2. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.
3. Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas control dan koordinasi yang lebih baik.
4. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.
5. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung lebih baik tujuan yang telah
ditetapkan.
6. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang
telah teridentifikasi.
7. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk mengoreksi
keputusan yang salah atau tidak terencana.
8. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf.
9. Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama.
10. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggung jawab individu.
11. Mendorong pemikiran ke masa depan.
8 | P a g e
12. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi
masalah dan peluang.
13. Mendorong terciptanya sikap positif terhadap perubahan.
14. Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen suatu bisnis.
1.8 Alasan Beberapa Perusahaan Tidak Melakukan Perencanaan Strategis
1. Struktur penghargaan (remunerasi) yang buruk.
2. Sibuk menyelesaikan maslah yang lain.
3. Membuang-buang waktu.
4. Terlalu mahal.
5. Kemalasan.
6. Puas dengan kesuksesan.
7. Takut gagal.
8. Terlalu percaya diri.
9. Pengalaman buruk di masa lalu.
10. Kepentingan pribadi.
11. Ketakutan atas sesuatu yang tidak diketahui.
12. Perbedaan pendapat yang jujur.
13. Kecurigaan.
1.9 Bahaya Dalam Perencanaan Strategis
1. Menggunakan perencanaan strategis untuk memiliki control atas keputusan dan
sumberdaya.
2. Melakukan perencanaan strategis hanya untuk memenuhi persyaratan undang-undang
atau akreditasi.
3. Gagal dalam mengkomunikasikan rencana kepada staf, yang senantiasa bekerja tanpa
panduan.
4. Manajer tingkat atas membuat banyak keputusan intuitif yang bertentangan dengan
rencana formal.
5. Manajer tingkat atas tidak secara aktif mendukung proses perencanaan strategis.
6. Gagal menggunakan rencana sebagai standar untuk mengukur kinerja.
9 | P a g e
7. Mendelegasikan peencanaan kepada pembuat rencana, bukan melibatkan semua
manajer.
8. Gagal melibatkan staf kunci dalam semua fase perencanaan.
9. Gagal untuk menciptakan iklim yang mendukung perubahan.
10. Memandang perencanaan sebagai sesuatu yang tidak perlu atau tidak penting.
11. Menjadi terlalu sibuk dengan maslah saat ini sehingga perencnaan tidak memadai atau
tidak ada sama sekali.
12. Terlalu formaldalam perencanaan sehingga fleksibilitas dan kretifitas tidak muncul.
BAB II
VISI dan MISI
Apa yang ada dibenak kita saat membaca cerita semacam ini? “Dirumahnya, pak Dul mendirikan toko
kelontong yang menyediakan kebutuhan untuk masyarakat sekitar. Dalam jangka waktu sepuluh
sampai dua puluh tahun kemudian Pak Dul berangan angan bahwa tokonya itu kemudian akan menjadi
mini market dengan ukuran took yang jauh lebih besar serta barang barang yang lebih komplit. Hal ini
10 | P a g e
karena pak Dul melihat bahwa lahan persawahan yang sangat luas yang persis berada didepan rumah
dan kampungnya saat ini sedang giat giatnya digarap oleh para pengembang untuk dijadikan
perumahan berkelas real estat.”
Atau bagaimana tanggapan kita dengan cerita sukses seperti George Eastman? Ketika Eastman
memulai usahanya pada tahun 1880, ia hanya ingin agar fotografi menjadi popular dan murah. Berkat
produk yang tepat, produksi yang bersifat masal dan pemasaran yang cerdik, akhirnya ia berhasil.
Dalam proses itu, ia mendirikan sebuah perusahaan multinasional dengan beragam produk. Pada
tahun 1990, KODAK, perusahaan yang didirikan olehnya, menghadirkan bermacam macam produk
dari baterai hingga penganalisis darah, dari vitamin C hingga CD, dan Kodak merupakan salah satu di
antara dua puluh lima perusahaan papan atas di Amerika Serikat.
2.1 Visi
Apa yang tersirat dari cerita diatas adalah bahwa adanya unsure yang secara umum dikenal sebagai
visi, dibalik kedua cerita tersebut, Pak Dul dan took kelontongnya menunjukkan usaha untuk
menerjemahkan visi ke dalam aktivitas real, akan tetapi apa yang dilakukan oleh Pak Dul ini masih
berada pada tahap awal. Sedangkan George Eastman dengan kodaknya merupakan kisah sukses dari
visi yang telah diimplementasikan atau direalisasikan sehingga menghasilkan bisnis yang dikelola oleh
perusahaan hingga mencapai level atau tingkatan perusahaan multinasional dengan memberikan
keuntungan yang luar biasa.
3.1.1 Definisi Visi
Ada beberapa definisi atau pengertian tentang visi, diantaranya adalah:
a. Henry Ford. Jika ada satu rahasia sukses, dasarnya adalah kemampuan untuk memahami
pandangan orang lain dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang dia sebaik yang Anda
miliki.
b. Henry David T. Banyak hal yang tidak terlihat walaupun hal itu berada pada jangkauan
pandangan kita, karna hal itu tidak berada dalam jangkauan intelektual kita.
11 | P a g e
c. Kazuo Wada – Yaohan International). Hal yang paling penting dibutuhkan dalam kedudukan
sebagai atasan adalah pandangan; suatu cita cita, suatu mimpi mengenai masa depan yang
semestinya.
Terdapat poin poin yang bisa dipersamakan untuk menghasilkan suatu definisi singkat tentang visi
dengan menggunakan kalimat sederhana berikut:
Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan; tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tampak adanya unsure waktu yang dinyatakan dalam kata pandangan yang “jauh”. Satu hal harus
diingat adalah bahwa factor waktu sangat bersifat relative, artinya tidak ada patokan atau standar baku
bahwa yang dinamakan dengan visi berlaku untuk jangka waktu 5, 10, atau 20 tahun. Semuanya
sangat tergantung kepada konteks, kepada situasi dan kondisi.
Banyak alat ilmu manajemen berupa model yang membantu manajer dalam mengambil keputusan.
Alat alat ini bersifat untuk membantu manajer mengerti data, namun ada kekurangannya. Oleh karena
itu, para manajer efektif harus membuka diri terhadap perubahan dan mencoba mengatisipasi masalah
sebelum terjadi, bahkan lebih penting bagaimana melihat perubahan menciptakan peluang. Untuk itu,
para manajer harus fleksibel dan perlu mengembangkan suatu visi.
3.2 Misi
Apabila seseorang atau kelompok orang mendirikan organisasi atau perusahaan tidak hanya sekedar
berdiri atau tidak sekedar ikut ikutan meskipun pada kenyataannya hal tersebut sering terjadi. Contoh
paling sederhana adalah ketika bisnis properti sedang marak maraknya terutama di wilayah Jabotabek
maka orang ramai ramai mendirikan perusahaan properti. Tapi secara logika orang mendirikan
organisasi atau perusahaan pasti mempunyai tujuan. Misi perusahaan merupakan tujuan dan alasan
mengapa perusahaan ada. Misi akan memberi arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
3.2.1 Mengapa Misi Penting
Misi di dalam perusahaan/organisasi menjadi sesuatu yang penting dan ada beberapa alas an
mengapa misi dikatakan penting, sebagai berikut:
1. Membantu untuk lebih memfokuskan usaha pencapaian tujuan.
2. Membantu mencegah terjadinya konflik dalam organisasi.
12 | P a g e
3. Memberikan dasar bagi pengalokasian sumber daya.
4. Menetapkan kerangka tanggung jawab dalam perusahaan.
5. Sebagai dasar dalam pengembangan organisasi.
3.2.2 Informasi Dalam Statement Misi:
Dalam statement misi banyak informasi yang dapat kita dapatkan tentang organisasi atau perusahaan.
Seluruh informasi tersebut bersifat spesifik dan langsung berhubungan dengan organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan beberapa informasi dasar yang biasanya terdapat dalam statement
misi adalah:
1. Customer
2. Produk atau Jasa perusahaan
3. Pasar
4. Teknologi
5. Tujuan/objective
6. Filosofi perusahaan
7. Concern untuk pertumbuhan, keuntungan, survive
8. Concern terhadap karyawan
9. Image
Visi dan Misi
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa statement misi lebih ditujukan untuk menjawab pertanyaan,
“What is our business”, sedangkan visi untuk menjawab pertanyaan.”What do we want to become”.
Dengan membaca kedua statement baik visi maupun misi maka orang akan tahu perusahaan apa yang
memiliki statement tersebut serta hendak kemana perusahaan itu akan dibawa atau akan berkembang
menuju kemana.
13 | P a g e
BAB III
Analisa Lingkungan Eksternal
Perubahan akan selalu terjadi, dan pada era globalisasu perubahan berlangsung dengan cepat dan
dalam intensitas yang tingi pula. Perubahan itu juga terjadi pada lingkungan bisnis baik yang
memberikan pengaruh baik maupun memberikan pengaruh buruk. Perubahan pada lingkungan
tersebut harus terus diantisipasi karena pengaruh yang signifikan akan menentukan koreksi yang harus
dilakukan terhadap strategi atau bahkan mungkin juga dapat mempengaruhi visi dan misi perusahaan.
3.1 Pengertian Analisa Lingkungan
14 | P a g e
Analisa lingkungan adalah proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan peluang dan tantangan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
3.2 Tujuan Analisa Lingkungan
Tujuan dilakukannya analisa lingkungan adalah agar organisasi dapat mengantisipasi lingkungan
organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi.
Untuk maksud tersebut, banyak sekali pengelompokkan variabel yang diperkirakan berpengaruh nyata
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
15 | P a g e
KOMP
ONENS
OSIAL
GENERAL ENVIRONMENT KOMPONEN EKONOMI
OPERATING ENVIRONMENT
KOMPONEN:
International
Supplier
Customer
Tenaga Kerja
Persaingan
KOMPONEN: Politik, Teknologi, Legal
ORGANISASI/PERUSAHAAN
INTERNAL
ENVIRONMENT
3.3 Lingkungan Eksternal
Bisa dikatakan sebagai komponen atau variabel lingkungan yang berada atau berasal dari luar
organisasi/perusahaan. Komponen tersebut cenderung berada diluar jangkauan organisasi, artinya
organisasi/perusahaan tidak dapat melakukan intervensi terhadap komponen tersebut. Komponen
tersebut lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau mau tidak mau harus diterima,
tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen tersebut.
3.4 Dimensi Analisa Lingkungan Eksternal
Teknologi
Salah satu dimensi dalam analisis lingkungan adalah trend perubahan teknologi atau penerapan
teknologi yang berkembang di pasar atau industri yang selanjutnya akan mempengaruhi strategi.
Perubahan teknologi akan menghadirkan peluang dan sebaliknya adanya alternatif teknologi baru juga
akan menghadirkan ancaman. Sebagai contoh, industri televisi kabel, yang mempermudah dan lebih
jelas dalam menikmati siaran televisi di rumah dibanding televisi dengan bantuan dari sinyal satelit.
Dampak Teknologi Baru
Hal ini merupakan masalah penting, kadang-kadang justru menjadi masalah kritis untuk mengatasi
transisi perubahan ke teknologi baru. Karena kadang-kadang teknologi suatu saat bisnis ada yang
sukses tetapi kadang juga justru tiba-tiba menjadikan bisnis menjadi tidak sehat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dapat berpengaruh sesaat dalam memprediksi dampak
teknologi baru. Pertama, penjualan produk dengan teknologi lama tetap dilanjutkan untuk waktu
tertentu, karena dengan demikian perusahaan akan dapat mengantisipasinya. Perubahan teknologi
tidak sekaligus langsung berpengaruh dalam suatu produk tetapi masih perlu waktu.
Kedua, adalah relatif sulit untuk memprediksi hasil nyata dari suatu teknologi baru, karena butuh
studi yang mahal untuk pemanfaatan pertama kalinya. Biasanya pemanfaat berjalan dari sebagian
pasar atau produk, tidak langsung seluruh produk akan berubah.
Daur Hidup Teknologi.
16 | P a g e
Beberapa teknologi memiliki daur hidup. Sebagai contoh dalam industri printer komputer, yaitu printer
dot matrix dan ink jet systems mengalami penurunan dan printer laser mengalami masa pertumbuhan,
sementara teknologi lainnya baru akan mulai.
Richard N. Foster mengajukan tiga tanda-tanda suatu teknologi akan memasuki masa penurunan
dan siap untuk diganti yang lain :
1. Tingkat kinerjanya mendekati kendala secara phisik.
2. R & D hasi kerjanya menjadi tidak efektif dan orientasi kerjanya lebih banyak pada
prosesnya dari pada menghasilkan suatu produk baru.
3. Sebagian kecil pesaing ber ekperimen dengan teknologi alternativ yang kelihatannya
beresiko dan tidak ekonomis.
Ramalan Tehnologi Baru.
Sebuah study menunjukkan bahwa keberhasilan permalan perubahan teknologi dimasa lalu bisa
diaandalkan. Richart N Foster memperlihatkan lebih dari 21 artikel mengenai arah dan kejadian yang
ditun-jukkan dalam majalah Fortune selama tahun 1930-1940. Ada sebuah artikel tahun 1940 yang
membuat ramalan akan adanya vitamin sintesis , putusnya mata rantai genetika, masa penurunan
kereta api, kegemaran nonton TV di setiap rumah, peran penting jalan raya bebas hambatan. Dari
studi tersebut terlihat bahwa ada dampak yang cukup sensitif dalam suatu pengembanganteknologi
pada teknologi lainnya. Maka disinilah perlu adanya analisis dampak silang (cross impact).
Pemerintah
Adanya perubahan dan munculnya undang-undang atau peraturan baru dapat menampilkan ancaman
dan peluang. Ada Contoh : beberapa produk bahan makanan atau kosmetik memperlihatkan
damapak yang dramatis terhapa strategi berbagai perusahaan. Adanya deregulasi perbankan
mempun-yai pengaruh yang terhadap maraknya industri perbankan.
Ada suatu studi yang menyatakan bahwa isu-isu yang dikeluarkan pemerintah akan berdampak
dalam putaran delapan tahunan (Earl C. Gottschalk, Jr. WallStreet Journal, 1982). Pada lima tahun
pertama, beberapa isu belum kentara tapi bisa dideteksi mas media dan beberapa masyarakat. Pada
tahun kelema atau keenam pers nasional menjadi interes, dan akhirnya tindakan pemerintah ada
hasilnya.
Ekonomi
Evaluasi strategi termasuk mempertimbangkan tentang ekonomi, terutama inflasi dan dasar kondisi
kesehatan ekonomi yang diukur dari tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Investasi
17 | P a g e
pada industri padat modal membutuhkan waktu yang tepat pada situasi ekonomi yang sehat
daripada saat ekonomi lesu. Biasanya dalam kenyataan lapangan cukup dengan melihat kondisi
ekonomi pada umunya akan dapat mengukur kesehatan ekonomi indus-tri individual. Pada tahun
1980-an contohnya terjadi depresi lebih hebat pada pasar automobil dan industri terkait seperti
besibaja, daripada kondisi ekonomi kebanyakan lainnya.
Peramalan tentang kondisi valuta asing akan relevan jika dikaitkan dengan suatu industi dengan
pesaing multinatsional. Dengan demikian maka analisa neraca pembayaran dan faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai valuta asing perlu dilakukan. Contoh di sebagaian besar industri automobil
sangat sensistif terhadap perubahan nilai valuta asing.
Kebudayaan
Bahwa arah perubahan budaya dapat mendatangkan ancaman dan peluang sepanjang ada
kesuaian dengan peru-sahaan. Pendirian toko pengecer pakaian akan sangat baik didasarkan studi
tentang proyeksi gaya hidup wanita. Bahwa mereka sering keluar rumah untuk mengisi waktu
luang dengan berbelanja dan lebih banyak bekerja untuk mendapatkan jabatan. Mereka masing-
masing mempunyai kesimpulan yang ada hubungannya dengan perancang pakaian produk terkenal
dan strategi harga .
Demografi
Tren demografi dapat menjadi kekuatan utama yang mendasari kekuatan pasar. Beberapa varabel
demograpi meliputi umur, pendapatan, pendidikan dan letak grograpi. Apakah faktor demografis
mempengaruhi arah ukuran pasar atau bagian pasar ? Apakah demografis menunjukkan peluang
atau ancaman.
Ledakan bayi yanglahir 77 juta atau 31 % dari populasi AS telah membuat dari mereka sendiri
seolah-olah merasa bergerak melewati perputaran hidupnya. Lonjakan kelahiran bayi terakhir
yang hampir separuh kelahiran itu merupakan kelahiran pertama bagi orangtuanya, hal itu berarti
bahwa ada pasar bagi produk bayi tanpa harus membangun kepercayaan terhadap suatu merk.
Populasi tehnis bertambah secara cepat dan mendukung semua perusahaan dan industri
mempengaruhi dengan baik garis besar strategi perusahaan. Contohnya populasi hispanik tumbuh
lebih cepat sekitar lima kali lebih cepat daripada populasi non hispanik dan mencapai penda-pat yang
baik. Populasi Asia dan AS sekitar 5 juta orang di AS akan bertambah 165 % pada tahun 2000.
Gerakan bisnis dan populasi kedalam luas yang berbeda pada suatu negara mempunyai
implikasi pada beberapa pelayanan organisasi seperti pada komisi kamar dagang pengusaha realistis
dan perubahan asuransi. Lebih jauh kebangkitan luas urban di pusat kota telah mempun-yai implikasi
18 | P a g e
pertimbangan kepada develeper real estate dan pengecer seperti pada awal perkembangan
daerah pinggiran.
Suatu studi telah menmadai kekuatan dan kelanjutan arah menuju pertumbuhan populasi wanita
diantara umur 40-70 tahun. Kelompok ini memiliki pendapat perkapita lebih tinggi mempunyai waktu
luang lebih banyak dan mempunyai urusan rumah yang leibh sedikit daripada wanita yang lebih
muda. Sedikit tambahan wanita-wanita ini lebih boros dalam membelanjatkan uang dari pada masa
mudanya. Studi menjelaskan bahwa wanita model ini tidak puas dengan pilihan produk yang ada
karena secara rela-tif hanya sedikit produk yang diperuntukkan mereka. Hal ini memungkinkan
kesempatan yang nyata bagi produk-produk yang dikhususkan pada wanita dewasa.
19 | P a g e
Analisis Lingkungan EksternalTEKNOLOGI
Apakah teknologi yang ada akan menuju kedewasaan ?Perkembangan teknologi apakah yang terjadi atau trend teknologi apa yang akan berdampak pada industri ?
PEMERINTAHPeraturan (UU) apakah yang akan mungkin berubah ?Apakah ada pajak atau iuran lain yang akan dikembangkan ?Apakah ada resiko perubahan politik di pemerintahan ?
ECONOMIBagaimana prospek ekonomi dan tingkat inflasinya ? Bagaimana pengaruhnya pada strategi ?
BUDAYABagaimana kondisi budaya sekarang dan trendnya dalam gaya hidup masyarakat, pakian dan berbagai komponen budaya lainnya ? mengapa terjadi ? Apa implikasinya ?
DEMOGRAFIBagaimana pengaruh trend demografi terhadap ukuran pasar dalam industri ini atau sub-pasar ? Apakah trend demografi akan menjadi peluang atau ancaman ?
MASALAH UMUM EXTERNALAda kejadian dan kecenderungan apa yang akan terjadi ?Apakah nampak ada peluang atau ancaman ?Ketidakpastian bidang permasalahan strategis apa yang menjadi kunci, kecenderungannya atau hal-hal yang mungkin terjadi yang potensial mempengaruhi strategi.
20 | P a g e