darussalam, se, ak, msi, llm int.tax danny septriadi, se, msi, llm int.tax

50
Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Upload: takoda

Post on 20-Mar-2016

53 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ASSOCIATED ENTERPRISE. TRANSACTIONS. Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax. Pernyataan Kakanwil DJP Jaya Khusus ( KOMPAS , 27 Agustus 2002). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.TaxDanny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Page 2: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Pernyataan Kakanwil DJP Jaya Pernyataan Kakanwil DJP Jaya KhususKhusus

((KOMPASKOMPAS, 27 Agustus 2002), 27 Agustus 2002) 70% perusahaan PMA yang terdaftar 70% perusahaan PMA yang terdaftar

sebagai Wajib Pajak laporan sebagai Wajib Pajak laporan keuangannya terlihat merugi dan keuangannya terlihat merugi dan akhirnya tidak mempunyai akhirnya tidak mempunyai kewajiban membayar pajak. kewajiban membayar pajak. Diindikasikan kemungkinan adanya Diindikasikan kemungkinan adanya praktek ilegal dari kalangan praktek ilegal dari kalangan perusahaan PMA, antara lain melalui perusahaan PMA, antara lain melalui transfer pricing.transfer pricing.

Page 3: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Associated Enterprises & Associated Enterprises & Tax AvoidanceTax Avoidance

Transfer pricingTransfer pricing Debt Equity RatioDebt Equity Ratio Treaty ShoppingTreaty Shopping Controlled Foreign CorporationControlled Foreign Corporation

Page 4: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

high taxing country

Othercountry

NoNo UraianUraian IndonesiaIndonesia11 PenjualanPenjualan 20.000.00020.000.00022 Harga PokokHarga Pokok 11.500.00011.500.00033 Laba KotorLaba Kotor 8.500.0008.500.00044 Biaya OperasiBiaya Operasi 2.500.0002.500.00055 Laba Sebelum Laba Sebelum

PajakPajak6.000.0006.000.000

66 PPh (30%)PPh (30%) 1.800.0001.800.00077 Laba Setelah PajakLaba Setelah Pajak 4.200.0004.200.000

goods

invoice

Page 5: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

high taxing country

Low taxing country

Othercountry

NoNo UraianUraian IndonesiaIndonesia11 PenjualanPenjualan 14.000.00014.000.00022 Harga PokokHarga Pokok 11.500.00011.500.00033 Laba KotorLaba Kotor 2.500.0002.500.00044 Biaya OperasiBiaya Operasi 2.500.0002.500.00055 Laba Sebelum Laba Sebelum

PajakPajak00

66 PPh (30%)PPh (30%) 0077 Laba Setelah PajakLaba Setelah Pajak 00

NoNo UraianUraian HongkongHongkong11 PenjualanPenjualan 20.000.00020.000.00022 Harga PokokHarga Pokok 14.000.00014.000.00033 Laba KotorLaba Kotor 6.000.0006.000.00044 Biaya OperasiBiaya Operasi 500.000500.00055 Laba Sebelum Laba Sebelum

PajakPajak5.500.0005.500.000

66 PPh (17,5)PPh (17,5) 962.500962.50077 Laba Setelah PajakLaba Setelah Pajak 4.537.5004.537.500

goods

invoice

invoice

Page 6: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Laba group (melalui TP)Laba group (melalui TP)NNoo

UraianUraian IndonesiIndonesiaa

HongkonHongkongg

GroupGroup

11 PenjualanPenjualan 14.000.00014.000.000 20.000.00020.000.000 20.000.00020.000.00022 Harga PokokHarga Pokok 11.500.00011.500.000 14.000.00014.000.000 11.500.00011.500.00033 Laba KotorLaba Kotor 2.500.0002.500.000 6.000.0006.000.000 8.500.0008.500.00044 Biaya OperasiBiaya Operasi 2.500.0002.500.000 500.000500.000 3.000.0003.000.00055 Laba Sebelum Laba Sebelum

PajakPajak00 5.500.0005.500.000 5.500.0005.500.000

66 PPhPPh 00 962.500962.500 962.500962.50077 Laba Setelah Laba Setelah

PajakPajak00 4.537.504.537.50

004.537.504.537.50

00

Page 7: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Perbandingan Laba Perbandingan Laba GroupGroup

NoNo UraianUraian Tanpa TPTanpa TP Dengan TPDengan TP11 PenjualanPenjualan 20.000.00020.000.000 20.000.00020.000.00022 Harga PokokHarga Pokok 11.500.00011.500.000 11.500.00011.500.00033 Laba KotorLaba Kotor 8.500.0008.500.000 8.500.0008.500.00044 Biaya OperasiBiaya Operasi 2.500.0002.500.000 3.000.0003.000.00055 Laba Sebelum Laba Sebelum

PajakPajak6.000.0006.000.000 5.500.0005.500.000

66 PPhPPh 1.800.0001.800.000 962.500962.50077 Laba Setelah PajakLaba Setelah Pajak 4.200.0004.200.000 4.537.5004.537.500

Page 8: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Perhitungan Total Tax Perhitungan Total Tax BurdenBurden

(100% Dibiayai dengan Modal / DER 0:5)(100% Dibiayai dengan Modal / DER 0:5)NoNo UraianUraian DER 0:5DER 0:5

EUROEURO %%11 Laba Kena Pajak sebelum Laba Kena Pajak sebelum

pembayaran bungapembayaran bunga1.000.0001.000.000

22 BungaBunga --33 Laba Kena PajakLaba Kena Pajak 1.000.0001.000.00044 PPh (30%)PPh (30%) 300.000300.00055 DividenDividen 700.000700.00066 PPh atas Dividen (10%)PPh atas Dividen (10%) 70.00070.00077 Total Beban PPh Total Beban PPh 370.000370.000 3737

Page 9: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Pembiayaan melalui Utang Pembiayaan melalui Utang atau Modalatau Modal

(Dibiayai dengan Utang 4 Juta dan Modal 1 (Dibiayai dengan Utang 4 Juta dan Modal 1 Juta / DER 4:1)Juta / DER 4:1)

NoNo UraianUraian EUROEURO %%11 Laba Kena Pajak sebelum Laba Kena Pajak sebelum

pembayaran bunga (Asumsi pembayaran bunga (Asumsi tingkat bunga 10%)tingkat bunga 10%)

1.000.001.000.0000

22 Bunga (10% x 4.000.000) Bunga (10% x 4.000.000) 400.000400.00033 Laba Kena PajakLaba Kena Pajak 600.000600.00044 PPh (30%)PPh (30%) 180.000180.00055 DividenDividen 420.000420.00066 PPh atas Dividen (10%)PPh atas Dividen (10%) 42.00042.00077 Total Beban PPh Total Beban PPh 222.00222.00

0022,22,

22

Page 10: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

PerbandinganPerbandinganNoNo UraianUraian DER 0:5DER 0:5 DER 4:1DER 4:1

EUROEURO %% EUROEURO %%11 Laba Kena Pajak Laba Kena Pajak

sebelum sebelum pembayaran bungapembayaran bunga

1.000.01.000.00000

1.000.01.000.00000

22 BungaBunga -- 400.000400.00033 Laba Kena PajakLaba Kena Pajak 1.000.01.000.0

0000600.000600.000

44 PPh (30%)PPh (30%) 300.00300.0000

180.00180.0000

55 DividenDividen 700.000700.000 420.000420.00066 PPh atas Dividen PPh atas Dividen

(10%)(10%)70.00070.000 42.00042.000

77 Total Beban PPh Total Beban PPh 370.0370.00000

3737 222.0222.00000

22,22,22

Page 11: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Associated EnterprisesAssociated Enterprises(Art. 9 (1) OECD Model)(Art. 9 (1) OECD Model)

Enterprise X of State A participates Enterprise X of State A participates directly or indirectly in directly or indirectly in management, control or capital of management, control or capital of enterprise Y of State Benterprise Y of State B

X

Y

X

Subsidiary

Y

Page 12: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Associated EnterprisesAssociated Enterprises(Art. 9 (1) OECD Model)(Art. 9 (1) OECD Model)

Same person(s) Z participate(s) Same person(s) Z participate(s) directly or indirectly in management, directly or indirectly in management, control or capital of enterprise X of control or capital of enterprise X of State A and enterprise Y of State BState A and enterprise Y of State B

Z

Y

Z

Subsidiary

XX

Subsidiary

Y

Page 13: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Art. 9, para. 1 OECD Art. 9, para. 1 OECD Model Model

Condition not arm’s length:Condition not arm’s length: e.g. price received by company X in e.g. price received by company X in

State A from related company Y in state State A from related company Y in state B is lower than open market priceB is lower than open market price

Then profit may be adjusted by tax Then profit may be adjusted by tax authorities in State Aauthorities in State A

Result double taxationResult double taxation

Page 14: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Art. 9, para. 2 OECD Art. 9, para. 2 OECD Model Model

Corresponding adjustment in State BCorresponding adjustment in State B Only mandatory if State B agrees to Only mandatory if State B agrees to

correction in State Acorrection in State A Otherwise: mutual agreement Otherwise: mutual agreement

procedures (Art. 25 OECD Model) – procedures (Art. 25 OECD Model) – (EU: arbitration convention)(EU: arbitration convention)

Page 15: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Economic double taxation & Economic double taxation & corresponding adjustmentcorresponding adjustment

Country A

Country B

X

Y

goods

Transfer price1000

If market price is 1500

Country ACountry A Country BCountry BAdjustmentAdjustment 500500 Corresponding Corresponding

adj.adj.500500

Adjusted Adjusted incomeincome

15001500 Adjusted costAdjusted cost 15001500

Page 16: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Elements of associated Elements of associated enterprisesenterprises

De Jure ControlDe Jure Control: : shareholding/voting rightsshareholding/voting rights

De Facto ControlDe Facto Control: power to govern : power to govern financial and operational policies of financial and operational policies of enterprise to own benefitenterprise to own benefit

Page 17: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Associated enterprisesAssociated enterprises Germany:Germany:

Sunstantial participation (holding of at least 25%)Sunstantial participation (holding of at least 25%) Controlling influenceControlling influence Influence caused by non-business relationshipInfluence caused by non-business relationship Interest in income of other personInterest in income of other person

Japan:Japan: Direct or indirect ownership of at least 50% of Direct or indirect ownership of at least 50% of

sharesshares Special reltionship enabling to substantially Special reltionship enabling to substantially

determine business policies of other enterprisesdetermine business policies of other enterprises USA:USA:

Parties owned or controlled directly or indirectly Parties owned or controlled directly or indirectly by same interestsby same interests

Page 18: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Associated EnterprisesAssociated Enterprisesantar Wajib Pajak Badanantar Wajib Pajak Badan

A

B

= > 25%

11

Page 19: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Associated EnterprisesAssociated Enterprisesantar Wajib Pajak Badanantar Wajib Pajak Badan

A

B

50 %

C

50 %

Mempunyai hubungan tidak langsung sebesar 25% (50% x 50%)

22

Page 20: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Associated EnterprisesAssociated Enterprisesantar Wajib Pajak Badanantar Wajib Pajak Badan

A

B

50 %

C

50 %

D

25%

33

Mempunyai hubungan tidak langsung sebesar 25% (50% x 50%)

Page 21: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Hubungan Keluarga Hubungan Keluarga SEDARAHSEDARAH dalam dalam Garis Keturunan Lurus dan/kesamping Garis Keturunan Lurus dan/kesamping

Satu DerajatSatu Derajat

Anak

Adik kandung

Kakak kandung

Ibu Ayah

Page 22: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Hubungan Keluarga Hubungan Keluarga SEMENDASEMENDA dalam dalam Garis Keturunan Lurus dan/kesamping Garis Keturunan Lurus dan/kesamping

Satu DerajatSatu Derajat

Anak Tiri

Adik Ipar

Kakak Ipar,

Ibu Mertua Ayah Mertua

Page 23: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Power to adjust in Power to adjust in IndonesiaIndonesia

DJP berwenang untuk menentukan DJP berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi wajib pajak yang mempunyai hubungan wajib pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan wajib pajak lainnya istimewa dengan wajib pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa.hubungan istimewa.

Page 24: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Burden of proofBurden of proof Basis in continental Europe:Basis in continental Europe:

If the taxpayer fulfill his obligations concerning If the taxpayer fulfill his obligations concerning documentation the burden of proof that price documentation the burden of proof that price was not at arm’s length is on the tax authoritieswas not at arm’s length is on the tax authorities

USA/UK: USA/UK: In case of an adjustment the taxpayer must In case of an adjustment the taxpayer must

prove that is was not correctprove that is was not correct OECD:OECD:

Both parties should endeavour to make a good Both parties should endeavour to make a good faith showing that their documentation of faith showing that their documentation of transfer pricing are consistent with the ALP transfer pricing are consistent with the ALP regardless of where the burden of proof lies.regardless of where the burden of proof lies.

Page 25: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Transfer Pricing PenaltyTransfer Pricing Penalty Penalty on transfer pricing Penalty on transfer pricing

documentation (i.e. penalty levied on documentation (i.e. penalty levied on late submission or omissin of transfer late submission or omissin of transfer pricing information) that consist of pricing information) that consist of administrative and criminal penaltiesadministrative and criminal penalties

Penalty on transfer pricing adjustment Penalty on transfer pricing adjustment that also consist of administrative and that also consist of administrative and criminal penaltiescriminal penalties

Page 26: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Penalty on transfer pricing Penalty on transfer pricing adjustmentadjustment

OECD emphasizes the importance of OECD emphasizes the importance of a possibility to waive or reduce a a possibility to waive or reduce a levied penalty in case where a levied penalty in case where a mutual agreement procedure leads mutual agreement procedure leads to a withdrawal or reduction of an to a withdrawal or reduction of an adjustmentadjustment

Page 27: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Instruments for settling Instruments for settling and avoiding dispute of and avoiding dispute of

transfer pricingtransfer pricing Corresponding adjustment and Mutual Corresponding adjustment and Mutual

Agreement Procedures (MAP)Agreement Procedures (MAP) Advance Pricing Agreement (APA)Advance Pricing Agreement (APA) Arbitration (e.g. EU Arbitration, Art. 25 Arbitration (e.g. EU Arbitration, Art. 25

para.5 of the US-German Tax Treaty, Art. para.5 of the US-German Tax Treaty, Art. 29 para 5 the US-Dutch Tax Treaty)29 para 5 the US-Dutch Tax Treaty)- Supported by Commentary to Art. 25 of the - Supported by Commentary to Art. 25 of the

OECD Model that states “OECD Model that states “another solution is another solution is that arbitrationthat arbitration””

Page 28: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Perlakuan perpajakan Perlakuan perpajakan Indonesia atas transfer Indonesia atas transfer

pricingpricing Harga penjualanHarga penjualan Harga pembelianHarga pembelian Alokasi biaya administrasi dan umumAlokasi biaya administrasi dan umum Pembebanan bunga atas pemberian pinjaman oleh Pembebanan bunga atas pemberian pinjaman oleh

pemegang sahampemegang saham Pembayaran komisi, lisensi, franchise, sewa, Pembayaran komisi, lisensi, franchise, sewa,

royalty, imbalan, jasa manajeman, jasa teknik dan royalty, imbalan, jasa manajeman, jasa teknik dan jasa lainnyajasa lainnya

Pembelian harta perusahaan oleh pemegang Pembelian harta perusahaan oleh pemegang saham atau pihak yang mempunyai hubungan saham atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang lebih rendah dari harga pasaristimewa yang lebih rendah dari harga pasar

Penjualan kepada pihak luar negeri melalui pihak Penjualan kepada pihak luar negeri melalui pihak ketiga yang tidak mempunyai substansi usahaketiga yang tidak mempunyai substansi usaha

Page 29: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Harga Penjualan (1)Harga Penjualan (1) Contoh 1Contoh 1

PT. A memiliki 25% saham PT. B. PT. A memiliki 25% saham PT. B. Atas penyerahan barang PT. A ke PT. Atas penyerahan barang PT. A ke PT. B, PT. A membebankan harga jual Rp. B, PT. A membebankan harga jual Rp. 160,- per unit, berbeda dengan harga 160,- per unit, berbeda dengan harga yang diperhitungkan atas penyerahan yang diperhitungkan atas penyerahan barang yang sama kepada PT. X barang yang sama kepada PT. X (tidak ada hubungan istimewa) yaitu (tidak ada hubungan istimewa) yaitu Rp. 200,- per unit. Rp. 200,- per unit.

Page 30: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax TreatmentTax Treatment Perlakuan Perpajakan Contoh No. 1Perlakuan Perpajakan Contoh No. 1

Dalam contoh tersebut, harga pasar sebanding Dalam contoh tersebut, harga pasar sebanding (comparable uncontrolled price) atas barang yang (comparable uncontrolled price) atas barang yang sama adalah yang dijual kepada PT. X yang tidak sama adalah yang dijual kepada PT. X yang tidak ada hubungan istimewa. Dengan demikian harga ada hubungan istimewa. Dengan demikian harga yang wajar adalah Rp. 200,- per unit. Harga ini yang wajar adalah Rp. 200,- per unit. Harga ini dipakai sebagai dasar perhitungan penghasilan dipakai sebagai dasar perhitungan penghasilan dan/atau pengenaan pajak. Kalau PT. A adalah dan/atau pengenaan pajak. Kalau PT. A adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP), ia harus menyetor Pengusaha Kena Pajak (PKP), ia harus menyetor kekurangan PPN-nya (dan PPn BM kalau terutang). kekurangan PPN-nya (dan PPn BM kalau terutang). Atas kekurangan tersebut dapat diterbitkan SKP dan Atas kekurangan tersebut dapat diterbitkan SKP dan PT. A tidak boleh menerbitkan faktur pajak atas PT. A tidak boleh menerbitkan faktur pajak atas kekurangan tersebut, sehingga tidak merupakan kekurangan tersebut, sehingga tidak merupakan kredit pajak bagi PT. B.kredit pajak bagi PT. B.

Page 31: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Harga Penjualan (2)Harga Penjualan (2) Contoh 2 :Contoh 2 :

PT. A memiliki 25% saham PT. B. PT. A memiliki 25% saham PT. B. Atas penyerahan barang ke PT. B, Atas penyerahan barang ke PT. B, PT. A membebankan harga jual Rp. PT. A membebankan harga jual Rp. 160,- per unit. PT. A tidak 160,- per unit. PT. A tidak melakukan penjualan kepada pihak melakukan penjualan kepada pihak ketiga yang tidak ada hubungan ketiga yang tidak ada hubungan istimewa.istimewa.

Page 32: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax TreatmentTax Treatment Perlakuan Perpajakan Contoh No. 2Perlakuan Perpajakan Contoh No. 2

Misalnya diketahui bahwa PT. A memperoleh bahan Misalnya diketahui bahwa PT. A memperoleh bahan baku dan bahan pembantu produksinya dari para baku dan bahan pembantu produksinya dari para pemasok yang tidak mempunyai hubungan istimewa. pemasok yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Harga pokok barang yang diproduksi per unit adalah Harga pokok barang yang diproduksi per unit adalah Rp. 150,- dan laba kotor yang pada umumnya Rp. 150,- dan laba kotor yang pada umumnya diperoleh dari penjualan barang yang sama antar diperoleh dari penjualan barang yang sama antar pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa (comparable mark up) adalah 40% dari harga pokok. (comparable mark up) adalah 40% dari harga pokok. Dengan menerapkan metode harga pokok plus maka Dengan menerapkan metode harga pokok plus maka harga jual yang wajar atas barang tersebut dari PT. harga jual yang wajar atas barang tersebut dari PT. A kepada PT. B untuk tujuan penghitungan A kepada PT. B untuk tujuan penghitungan penghasilan kena pajak/dasar pengenaan pajak penghasilan kena pajak/dasar pengenaan pajak adalah Rp. 210 {Rp. 150 + (40% x Rp. 150)}.adalah Rp. 210 {Rp. 150 + (40% x Rp. 150)}.

Page 33: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Harga Penjualan (3)Harga Penjualan (3) Contoh 3 :Contoh 3 :

PT. B menjual kembali barang yang PT. B menjual kembali barang yang dibeli dari PT. A pada contoh 2 di dibeli dari PT. A pada contoh 2 di atas ke pihak yang tidak ada atas ke pihak yang tidak ada hubungan istimewa dengan harga Rp. hubungan istimewa dengan harga Rp. 250,- per unit. Laba kotor sebanding 250,- per unit. Laba kotor sebanding untuk penjualan barang tersebut untuk penjualan barang tersebut adalah 20% dari harga jualnya.adalah 20% dari harga jualnya.

Page 34: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax TreatmentTax Treatment Perlakuan Perpajakan Contoh No. 3Perlakuan Perpajakan Contoh No. 3

Dalam menguji kewajaran harga penjualan Dalam menguji kewajaran harga penjualan dari PT. A ke PT. B, selain pendekatan harga dari PT. A ke PT. B, selain pendekatan harga pokok plus, dapat pula diterapkan pendekatan pokok plus, dapat pula diterapkan pendekatan harga jual minus (sales minus/ resale price harga jual minus (sales minus/ resale price method). Dengan menerapkan metode method). Dengan menerapkan metode tersebut maka harga penjualan barang PT. A tersebut maka harga penjualan barang PT. A ke PT. B yang wajar untuk perhitungan pajak ke PT. B yang wajar untuk perhitungan pajak penghasilan/dasar pengenaan pajak adalah penghasilan/dasar pengenaan pajak adalah Rp. 200,- {Rp. 250,- - (20% x Rp. 250,-)}.Rp. 200,- {Rp. 250,- - (20% x Rp. 250,-)}.

Page 35: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Harga PembelianHarga Pembelian Contoh :Contoh :

H Ltd Hongkong memiliki 25 % H Ltd Hongkong memiliki 25 % saham PT. B. PT. B mengimpor saham PT. B. PT. B mengimpor barang produksi H Ltd dengan harga barang produksi H Ltd dengan harga Rp. 3.000 per unit. Produk tersebut Rp. 3.000 per unit. Produk tersebut dijual kembali kepada PT. Y (tidak dijual kembali kepada PT. Y (tidak ada hubungan istimewa) dengan ada hubungan istimewa) dengan harga Rp. 3500 per unit.harga Rp. 3500 per unit.

Page 36: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax TreatmentTax Treatment Perlakuan perpajakan :Perlakuan perpajakan :

Apabila harga pembanding tidak ada, maka pendekatan Apabila harga pembanding tidak ada, maka pendekatan harga jual minus dapat diterapkan, yaitu dengan harga jual minus dapat diterapkan, yaitu dengan mengurangkan laba kotor (mark up) yang wajar mengurangkan laba kotor (mark up) yang wajar ditambah biaya lainnya yang dikeluarkan Wajib Pajak ditambah biaya lainnya yang dikeluarkan Wajib Pajak dari harga jual barang kepada pihak yang tidak ada dari harga jual barang kepada pihak yang tidak ada hubungan istimewa. Apabila laba yang wajar diperoleh hubungan istimewa. Apabila laba yang wajar diperoleh adalah Rp. 750,- maka harga yang wajar untuk adalah Rp. 750,- maka harga yang wajar untuk perpajakan atas pembelian barang dari H Ltd di perpajakan atas pembelian barang dari H Ltd di Hongkong adalah Rp. 2.750 (Rp. 3.500 - Rp.750). Harga Hongkong adalah Rp. 2.750 (Rp. 3.500 - Rp.750). Harga ini merupakan dasar perhitungan harga pokok PT. B ini merupakan dasar perhitungan harga pokok PT. B dan selisih Rp. 250 antara pembayaran utang ke H Ltd dan selisih Rp. 250 antara pembayaran utang ke H Ltd di Hongkong dengan harga pokok yang seharusnya di Hongkong dengan harga pokok yang seharusnya diperhitungkan dianggap sebagai pembayaran dividen diperhitungkan dianggap sebagai pembayaran dividen terselubung.terselubung.

Page 37: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Overhead CostOverhead Cost Contoh :Contoh :

Biaya alokasi overhead cost oleh KP di AS Biaya alokasi overhead cost oleh KP di AS sbb:sbb: Kantor Indonesia USD 25, penjualan USD Kantor Indonesia USD 25, penjualan USD

10001000 Kantor Singapura USD 25, penjualan USD Kantor Singapura USD 25, penjualan USD

20002000 Kantor Thailand USD 25, penjualan USD 4000Kantor Thailand USD 25, penjualan USD 4000 Kantor Malaysia USD 25, penjualan USD 3000Kantor Malaysia USD 25, penjualan USD 3000

Page 38: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax TreatmentTax Treatment Perlakuan Perpajakan:Perlakuan Perpajakan:

Biaya alokasi overhead cost di Biaya alokasi overhead cost di Kantor Indonesia seharusnya adalah Kantor Indonesia seharusnya adalah sebesar 1000/10.000 = 1/10, dengan sebesar 1000/10.000 = 1/10, dengan demikian 1/10 x 100 = USD 10, demikian 1/10 x 100 = USD 10, sehingga terdapat koreksi sebesar sehingga terdapat koreksi sebesar USD 25 – USD 10 = USD 15USD 25 – USD 10 = USD 15

Page 39: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Pembebanan Bunga Pinjaman Pembebanan Bunga Pinjaman dari Pemegang Sahamdari Pemegang Saham

Contoh :Contoh :H Ltd di Hongkong memiliki 80% saham H Ltd di Hongkong memiliki 80% saham PT. C dengan modal yang belum disetor PT. C dengan modal yang belum disetor sebesar Rp. 200 juta. H Ltd juga sebesar Rp. 200 juta. H Ltd juga memberikan pinjaman sebesar Rp. 500 memberikan pinjaman sebesar Rp. 500 juta dengan bunga 25% atau Rp. 125 juta dengan bunga 25% atau Rp. 125 juta setahun. Tingkat bunga setempat juta setahun. Tingkat bunga setempat yang berlaku adalah 20%.yang berlaku adalah 20%.

Page 40: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan perpajakan :Perlakuan perpajakan :Penentuan kembali jumlah utang PT. C. Pinjaman Penentuan kembali jumlah utang PT. C. Pinjaman sebesar Rp. 200 juta dianggap sebagai penyetoran sebesar Rp. 200 juta dianggap sebagai penyetoran modal terselubung, sehingga besarnya hutang PT. C modal terselubung, sehingga besarnya hutang PT. C yang dapat diakui adalah sebesar Rp. 300 juta ( RP. yang dapat diakui adalah sebesar Rp. 300 juta ( RP. 500 juta - Rp. 200 juta ).500 juta - Rp. 200 juta ).Perhitungan Pajak Penghasilan. Bagi PT. C Perhitungan Pajak Penghasilan. Bagi PT. C pengurangan biaya bunga yang dapat dibebankan pengurangan biaya bunga yang dapat dibebankan adalah Rp. 60 juta (20% x Rp. 300 juta) yang berarti adalah Rp. 60 juta (20% x Rp. 300 juta) yang berarti koreksi positif penghasilan kena pajak. Selisih Rp. 65 koreksi positif penghasilan kena pajak. Selisih Rp. 65 juta (Rp. 125 juta - Rp. 60 juta) dianggap sebagai juta (Rp. 125 juta - Rp. 60 juta) dianggap sebagai pembayaran dividen ke luar negeri yang dikenakan pembayaran dividen ke luar negeri yang dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar 20% atau 20% atau dengan tarif sesuai dengan Perjanjian Penghindaran dengan tarif sesuai dengan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku.Pajak Berganda yang berlaku.

Page 41: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Pembebanan Biaya Komisi, Pembebanan Biaya Komisi, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Jasa Manajement, Jasa Teknik & Jasa Manajement, Jasa Teknik &

Jasa Lainnya (1)Jasa Lainnya (1) Contoh 1 :Contoh 1 :

PT. A, perusahaan komputer, memberikan PT. A, perusahaan komputer, memberikan lisensi kepada PT. X (tidak ada hubungan lisensi kepada PT. X (tidak ada hubungan istimewa) sebagai distributor tunggal di istimewa) sebagai distributor tunggal di negara X untuk memasarkan program negara X untuk memasarkan program komputernya dengan membayar royalti 20% komputernya dengan membayar royalti 20% dari penjualan bersih. Selain itu PT. A juga dari penjualan bersih. Selain itu PT. A juga memasarkan program komputernya melalui memasarkan program komputernya melalui PT. B di negara B (ada hubungan istimewa) PT. B di negara B (ada hubungan istimewa) sebagai distributor tunggal dan membayar sebagai distributor tunggal dan membayar royalti 15% dari penjualan bersih.royalti 15% dari penjualan bersih.

Page 42: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax Treatment (1)Tax Treatment (1)

Perlakuan perpajakan Contoh No. 1:Perlakuan perpajakan Contoh No. 1:Oleh karena program komputer yang Oleh karena program komputer yang dipasarkan PT. B sama dengan yang dipasarkan PT. B sama dengan yang dipasarkan PT. X, atas dasar dipasarkan PT. X, atas dasar matching transaction method untuk matching transaction method untuk tujuan perpajakan maka royalti di tujuan perpajakan maka royalti di PT. B juga harus 20%. PT. B juga harus 20%.

Page 43: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Pembebanan Biaya Komisi, Pembebanan Biaya Komisi, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Jasa Manajement, Jasa Teknik & Jasa Manajement, Jasa Teknik &

Jasa Lainnya (2) Jasa Lainnya (2) Contoh 2 :Contoh 2 :

G GmbH Jerman, perusahaan farmasi, G GmbH Jerman, perusahaan farmasi, memiliki 50% saham PT. B (Indonesia) memiliki 50% saham PT. B (Indonesia) yang beroperasi di bidang usaha yang yang beroperasi di bidang usaha yang sama. G GmbH mensuplai bahan baku sama. G GmbH mensuplai bahan baku dan pembantu kepada PT. B dengan dan pembantu kepada PT. B dengan harga DM 120 per unit. Selanjutnya harga DM 120 per unit. Selanjutnya didapat informasi, misalnya dari SGS di didapat informasi, misalnya dari SGS di Jerman, bahwa harga internasional untuk Jerman, bahwa harga internasional untuk bahan tersebut adalah DM 100 per unit.bahan tersebut adalah DM 100 per unit.

Page 44: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax Treatment (2)Tax Treatment (2) Perlakuan perpajakan Contoh No. 2:Perlakuan perpajakan Contoh No. 2:

Harga sebanding untuk bahan tersebut adalah DM Harga sebanding untuk bahan tersebut adalah DM 100 per unit. Untuk bahan farmasi umumnya terdapat 100 per unit. Untuk bahan farmasi umumnya terdapat paten atas penemuan ramuannya. Kemungkinan tidak paten atas penemuan ramuannya. Kemungkinan tidak terdapat kontrak lisensi yang ditutup antara G GmbH terdapat kontrak lisensi yang ditutup antara G GmbH dengan PT. B. Kalau dalam praktek perdagangan dengan PT. B. Kalau dalam praktek perdagangan ternyata pada umumnya terdapat imbalan royalti ternyata pada umumnya terdapat imbalan royalti (tanpa diketahui berapa jumlahnya), maka jumlah (tanpa diketahui berapa jumlahnya), maka jumlah sebesar DM 20 dianggap sebagai pembayaran royalti. sebesar DM 20 dianggap sebagai pembayaran royalti. Di lain pihak kalau diperoleh data bahwa royalti Di lain pihak kalau diperoleh data bahwa royalti umumnya adalah 10% dari harga, maka dapat umumnya adalah 10% dari harga, maka dapat disimpulkan bahwa royaltinya sebesar DM 10, sedang disimpulkan bahwa royaltinya sebesar DM 10, sedang selisihnya dianggap pembagian dividen.selisihnya dianggap pembagian dividen.

Page 45: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Pembebanan Biaya Komisi, Pembebanan Biaya Komisi, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Jasa Manajement, Jasa Teknik & Jasa Manajement, Jasa Teknik &

Jasa Lainnya (3) Jasa Lainnya (3) Contoh kasus No. 3 (komisi) :Contoh kasus No. 3 (komisi) :

PT. A memiliki 25% saham PT. B. PT. B PT. A memiliki 25% saham PT. B. PT. B juga merupakan distributor PT. A dengan juga merupakan distributor PT. A dengan komisi 5% dari harga jual. Disamping itu komisi 5% dari harga jual. Disamping itu PT. B juga sebagai distributor produk PT. B juga sebagai distributor produk perusahaan lain yang tidak mempunyai perusahaan lain yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan komisi hubungan istimewa dengan komisi 9%.untuk memasarkan produk PT. A, 9%.untuk memasarkan produk PT. A, diperlukan biaya-biaya promosi dan diperlukan biaya-biaya promosi dan sebagainya yang menjadi beban PT. B.sebagainya yang menjadi beban PT. B.

Page 46: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax Treatment (3)Tax Treatment (3)

Perlakuan perpajakan Contoh No. 3:Perlakuan perpajakan Contoh No. 3:Misalnya berdasarkan analisis fungsi, Misalnya berdasarkan analisis fungsi, besarnya komisi dari PT. A sebesar 5% adalah besarnya komisi dari PT. A sebesar 5% adalah kurang wajar karena sebagai distributor PT. B kurang wajar karena sebagai distributor PT. B masih menanggung biaya promosi, dsb yang masih menanggung biaya promosi, dsb yang dapat melebihi jumlah komisinya. Di lain dapat melebihi jumlah komisinya. Di lain pihak diketahui bahwa komisi dari pihak pihak diketahui bahwa komisi dari pihak ketiga yang tidak dibebani biaya promosi ketiga yang tidak dibebani biaya promosi adalah 9%. Oleh karena itu maka komisi dari adalah 9%. Oleh karena itu maka komisi dari PT. B yang wajar adalah minimal sebesar 9% PT. B yang wajar adalah minimal sebesar 9% ditambah dengan suatu jumlah untuk ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup biaya yang harus dikeluarkan.menutup biaya yang harus dikeluarkan.

Page 47: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Pebelian Harta Perusahaan oleh Pebelian Harta Perusahaan oleh Pemegang saham dengan Harga < Pemegang saham dengan Harga <

Harga Pasar PasarHarga Pasar Pasar Contoh :Contoh :

A adalah pemegang 50% saham PT. B. A adalah pemegang 50% saham PT. B. Harta perusahaan PT. B berupa Harta perusahaan PT. B berupa kendaraan, dibeli A dengan harga Rp. kendaraan, dibeli A dengan harga Rp. 10 juta. Nilai buku kendaraan tersebut 10 juta. Nilai buku kendaraan tersebut adalah Rp. 10 juta. Harga pasaran adalah Rp. 10 juta. Harga pasaran kendaraan sejenis dalam keadaan kendaraan sejenis dalam keadaan yang sama adalah Rp. 30 juta.yang sama adalah Rp. 30 juta.

Page 48: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan perpajakan :Perlakuan perpajakan :Oleh karena harga pasar sebanding Oleh karena harga pasar sebanding untuk kendaraan tersebut adalah Rp. 30 untuk kendaraan tersebut adalah Rp. 30 juta, maka penghasilan kena pajak PT. B juta, maka penghasilan kena pajak PT. B dikoreksi positif Rp. 20 juta (Rp. 30 juta dikoreksi positif Rp. 20 juta (Rp. 30 juta - Rp. 10 juta). Sedangkan bagi A selisih - Rp. 10 juta). Sedangkan bagi A selisih harga Rp. 20 juta merupakan harga Rp. 20 juta merupakan penghasilan berupa dividen yang oleh penghasilan berupa dividen yang oleh PT. B harus dipotong PPh Pasal 23 PT. B harus dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15%.sebesar 15%.

Page 49: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Penjualan kepada Pihak LN Penjualan kepada Pihak LN melalui SPVmelalui SPV

Contoh :Contoh :PT. I Indonesia, yang mempunyai hubungan istimewa PT. I Indonesia, yang mempunyai hubungan istimewa dengan H Ltd Hongkong, dua-duanya adalah anak dengan H Ltd Hongkong, dua-duanya adalah anak perusahaan K di Korea. Dalam usahanya PT. I perusahaan K di Korea. Dalam usahanya PT. I mengekspor barang yang langsung dikirim ke X di mengekspor barang yang langsung dikirim ke X di Amerika Serikat atas permintaan H Ltd Hongkong. Amerika Serikat atas permintaan H Ltd Hongkong. Harga pokok barang tersebut adalah Rp. 100. PT. I Harga pokok barang tersebut adalah Rp. 100. PT. I Indonesia selalu menagih H Ltd dengan jumlah Rp. Indonesia selalu menagih H Ltd dengan jumlah Rp. 110. Sedang H Ltd Hongkong menagih X Amerika 110. Sedang H Ltd Hongkong menagih X Amerika Serikat. Informasi yang diperoleh dari Amerika Serikat. Informasi yang diperoleh dari Amerika Serikat menunjukan bahwa X membeli barang Serikat menunjukan bahwa X membeli barang dengan harga Rp. 175. Keterangan lebih lanjut dengan harga Rp. 175. Keterangan lebih lanjut menunjukan bahwa H Ltd Hongkong hanya berupa menunjukan bahwa H Ltd Hongkong hanya berupa Letter Box Company (reinvoicing center), tanpa Letter Box Company (reinvoicing center), tanpa substansi bisnis.substansi bisnis.

Page 50: Darussalam, SE, Ak, MSi, LLM Int.Tax Danny Septriadi, SE, MSi, LLM Int.Tax

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan perpajakan :Perlakuan perpajakan :Oleh karena tarif pajak perseroan di Hongkong lebih Oleh karena tarif pajak perseroan di Hongkong lebih rendah dari Indonesia, maka terdapat petunjuk adanya rendah dari Indonesia, maka terdapat petunjuk adanya usaha Wajib Pajak untuk mengalihkan laba kena pajak usaha Wajib Pajak untuk mengalihkan laba kena pajak dari Indonesia ke Hongkong agar di peroleh dari Indonesia ke Hongkong agar di peroleh penghematan pajak. Dengan memperhatikan fungsi penghematan pajak. Dengan memperhatikan fungsi (substansi bisnis) dari H Ltd, maka perantaraan (substansi bisnis) dari H Ltd, maka perantaraan transaksi demikian (untuk penghitungan pajak) transaksi demikian (untuk penghitungan pajak) dianggap tidak ada, sehingga harga jual oleh PT. I dianggap tidak ada, sehingga harga jual oleh PT. I dikoreksi sebesar Rp. 65 (Rp. 175 - Rp. 110). Kalau dikoreksi sebesar Rp. 65 (Rp. 175 - Rp. 110). Kalau fungsi H Ltd adalah sebagai agen yang pada umumnya fungsi H Ltd adalah sebagai agen yang pada umumnya mendapat laba kotor (komisi) 10%, maka untuk mendapat laba kotor (komisi) 10%, maka untuk penghitungan Pajak Penghasilan laba sebesar Rp. 75 penghitungan Pajak Penghasilan laba sebesar Rp. 75 dialokasikan sebagai berikut : untuk H Ltd = Rp.17,50 dialokasikan sebagai berikut : untuk H Ltd = Rp.17,50 (10% x Rp. 175), untuk PT. I = Rp. 57,50 (Rp. 75 - Rp. (10% x Rp. 175), untuk PT. I = Rp. 57,50 (Rp. 75 - Rp. 17,50). Harga jual oleh PT. I yang wajar adalah Rp. 17,50). Harga jual oleh PT. I yang wajar adalah Rp. 157,50 (Rp. 175 - Rp. 17,50).157,50 (Rp. 175 - Rp. 17,50).