dari pulau ke pulau 10.50 wit enam kabupaten di papua ... fileprovinsi papua bagian tengah terancam...

1
8 | Tanah Air SENIIN, 13 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA DARI PULAU KE PULAU Nabire, Papua 10.50 WIT E NAM kabupaten di Provinsi Papua bagian tengah terancam ter- isolasi karena Maskapai Susi Air menghentikan penerbang- annya dari Bandara Nabire ke daerah itu. Penerbangan perin- tis yang disubsidi pemerintah pusat itu dihentikan karena instruksi Bupati Nabire Isaias Douw melarang home base Susi Air di Bandara Nabire, Provinsi Papua. Kabupaten yang bakal ter- isolasi yakni Intan Jaya, Paniai, Dogiyai, Kabupaten Puncak, dan kabupaten-kabupaten di Provinsi Papua bagian tengah. Sebanyak 36 distrik (kecamat- an) yang menyebar di enam kabupaten itu tidak dilayani Susi Air. “Selain menghentikan pener- bangan perintis, misalnya dari Bandara Nabire ke Ilu dan Fawi (Kabupaten Puncak), kami juga menghentikan penerbangan angkutan barang pokok ke se jumlah distrik (kecamat- an),” kata pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti di Jayapura, Papua, Sabtu (11/12). Selama ini, Susi Air meng- angkut beras rakyat miskin (raskin) sekitar 60 ton per bulan ke sejumlah distrik di kawasan pesisir dan pegunungan Papua bagian tengah. “Kami terpaksa menutup penerbangan murah bagi warga ke daerah-daerah itu,” ungkapnya. Susi Air tidak beroperasi sejak 2 Desember 2010 karena Isaias memaksa mereka me- mindahkan home base dari Ban- dara Nabire. Susi Air mungkin akan memindahkan home base ke Bandara Frans Kaisepo, Ka- bupaten Biak. Jarak tempuh pe- nerbangan dari Biak ke distrik- distrik di bagian tengah Papua tiga kali lebih jauh daripada Nabire ke daerah itu. “Sangat tidak mungkin nanti kami me- layani penerbangan itu. Apala- gi jika mengingat kondisi cuaca di daerah itu sangat ekstrem. Risiko keselamatan tinggi dan biaya operasional mahal.” Pelarangan home base Susi Air bermula dari peristiwa pada 30 November 2010. Ketika itu Isaias memesan empat tiket Susi Air tujuan Biak. Namun, Susi Air hanya memberikan satu tiket karena pemesanan- nya telat. Susi Air menawarkan tiket gratis untuk penerbangan berikutnya, tapi ditolak Isaias. Sehari kemudian Isaias menge- luarkan surat instruksi yang melarang home base Susi Air di Bandara Nabire. Surat larangan kedua juga dikeluarkan Isaias pada Jumat (10/12). “Silakan beroperasi, tapi Susi Air tidak bisa memiliki home base di Ban- dara Nabire,” ujar Isaias. Sebagai respons atas larang- an itu, Susi Air akan memin- dahkan empat pesawat jenis Pilatus, helikopter, caravan, pilot, kru, dan perlengkapan penerbangan lainnya ke Biak. (FO/N-4) Enam Kabupaten di Papua Terancam Terisolasi MI/AMIR RUAS jalan sepanjang 14 kilo- meter yang menghubungkan Kampung Tangkil-Leles-Agra- binta, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak parah. Warga sudah beberapa kali memprotes dengan cara menanam pisang di tengah jalan. Tapi, Pemkab Cianjur tetap bergeming. Jalan tetap rusak, mirip kubangan kerbau. Warga sudah berupaya me- ngurangi kerusakan dengan menutupi lubang dengan keri- kil. Tapi, itu tidak bertahan lama. “Kami merasa dianakti- rikan, karena jalan yang meng- hubungkan daerah kami de- ngan ibu kota Cianjur tidak pernah diperbaiki,” kata Pidin, warga Kampung Parigi, Desa Pusakasari, Kecamatan Leles. Sudah banyak kendaraan roda empat yang terjerembap saat melintas ruas jalan ini, be- gitu juga sepeda motor. Pada- hal, jalan ini termasuk penting bagi warga untuk mengirim hasil pertanian dan jalan ke sejumlah sekolah. Kepala Dinas Bina Marga Cianjur Dedi Purwadji berjanji perbaikan jalan akan dilakukan pada 2011. (BK/N-2) 13.40 WIB Cianjur, Jawa Barat 15.20 WIB Pekanbaru, Riau RAKYAT boleh sengsara, tapi pejabat negara tidak. Di Riau, pemerintah provinsi meng- anggarkan dana sebesar Rp6 miliar untuk merenovasi ru- mah dinas Gubernur Rusli Zainal. Kritikan langsung terlontar dari banyak kalangan. “Ru- mah dinas yang semewah itu masih saja direnovasi. Itu jelas tidak esien. Lebih baik dana itu dikucurkan bagi program Jamkesmas, Jaminan Sosial, atau program perbaikan hidup rakyat miskin di Riau,” ungkap Koordinator Forum Indonesia Renovasi Rumah Dinas Habiskan Rp6 Miliar untuk Transparansi Anggaran Riau, Fahriza, kemarin. Ia menolak sekaligus menge- cam pemborosan anggaran itu. Alasannya, penganggaran dana renovasi rumah yang rutin dilaksanakan setiap tahun itu tidak sesuai dengan asas kepatutan yang diatur dalam Permendagri No 37/2010. Karena itu, Badan Pemeriksa Keuangan diminta untuk turun mengaudit proyek ini. Diduga, penggunaan dana renovasi rumah dinas Rp6 miliar itu disalahgunakan. Selain merenovasi rumah dinas gubernur, pada 2011 Pem- prov Riau juga menganggarkan dana sebesar Rp3 miliar untuk renovasi rumah Wakil Guber- nur Mambang Mit. Jumlah anggaran ini tergolong sangat fantastis. Besaran dana bagi kedua pejabat itu dinilai tidak layak karena kedua rumah dinas ma- sih dalam kondisi bagus. Kepala Biro Humas Riau Chairul Riski membenarkan pengalokasian dana itu. “Usul- an sudah sesuai prosedur dan ditangani Biro Perlengkapan pemprov.” (RK/N-2) Jalan Rusak, Warga Merasa Dianaktirikan 16.30 WIB Pasuruan, Jawa Timur PEMERINTAH Kabupaten Pasuruan dan Aqua Danone menggulirkan dana sebesar Rp3 miliar untuk membenahi hutan mangrove. Penataan itu diharapkan mampu membuat hutan mangrove daerah ini menjadi kawasan konservasi, wisata, dan pengembangan ilmu pengetahuan. “Dana itu diharapkan mam- pu membenahi hutan mang- rove di Pasuruan dan sekitar- nya. Banyak peneliti datang ke Pasuruan untuk meneliti mangrove,” ujar Wakil Bupati Pasuruan Eddy Paripurna, ke- marin. Salah satu langkah awal yang dilakukan ialah menggelar Fes- tival Mangrove 2010 dan gelar budaya dan usaha kecil mandiri di Nguling, Pasuruan. Direktur Utama PT Aqua Golden Mississipi Parmaning- sih Hadinegoro mengatakan festival mangrove adalah sa- rana pembelajaran dan pe- nyadaran bagi masyarakat bahwa penanaman dan pemeli- haraan pohon mangrove sangat penting. “Ini bisa jadi embrio wisata mangrove di pesisir Pasuruan, yang ada di sekitar Pantai Nguling.” Program untuk Pasuruan bukan untuk pertama kalinya. Beberapa tahun silam, Danone Aqua telah memulai dengan melakukan penanaman pohon mangrove di pantai. Hingga saat ini, jumlah po- hon yang sudah ditanam seki- tar 10.000 dan sampai 2012 ditargetkan bakal mencapai 180.000 pohon. Manajer CSR PT Tirta Inves- tama Arifatullah mengatakan festival mangrove diharapkan bisa menjadi cikal bakal ter- ben tuknya kampung wisata budaya mangrove. (FL/N-2) Aqua Benahi Hutan Mangrove MI/FAISHOL TASELAN TUMPUKAN SAMPAH: Seorang warga berdiri di atas tumpukan sampah yang memenuhi Waduk Wilalung, Kudus, Jateng, Sabtu (11/12). Sampah yang terbawa aliran sungai ini memenuhi waduk hingga ketebalan 1 meter dan menutup hingga setengah luasan waduk sehingga akan memengaruhi kekuatan pintu air. Aceh Siap Jadi Pusat Pangan Nasional PROVINSI Nanggroe Aceh Darussalam menyiapkan diri menjadi pusat pa- ngan nasional. Sejumlah upaya masih dilakukan untuk memampukan Se- rambi Mekah menjadi kawasan swasembada pangan, sehingga ekonomi rakyat meningkat. “Aceh memiliki 23 kabupaten/kota wilayah pertanian yang luas, subur, dan berkualitas, sehingga sangat sesuai sebagai tempat bercocok tanam dan lahan peternakan hewan,” kata Wakil Gubernur Aceh Muhammah Nazar, Sabtu (11/12), di depan Menteri Pertanian Suswantoro, saat me- ngunjungi lokasi pembibitan sapi unggul di Kecamatan Indrapuri, Kabu- paten Aceh Besar. (MR/N-2) Wereng Mengganas lagi di Klaten WERENG cokelat dan penggerek batang kembali mengganas di Kabu- paten Klaten, Jawa Tengah. Hingga akhir November, hama itu telah meru- sak tanaman padi seluas 267 hektare. Lahan padi yang saat ini rata-rata baru berumur 25-45 hari rusak parah dan terancam puso. Di Klaten, sebagian besar petani menanam varietas jenis IR-64, Mamberamo, dan Ciherang. “Kali ini, wereng merebak di 11 kecamatan dengan luas serangan 195 hektare, sedangkan penggerek batang menyerang lahan seluas 72 hek- tare di 10 kecamatan,” kata Koordinator Pengamat Hama Dinas Pertanian Klaten Sunarno, kemarin. (JS/N-2) Penggali Temukan Barang Peledak Aktif LIMA barang peledak ditemukan warga di sebuah lahan di belakang Kantor Polsek Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (11/12). Benda yang ditengarai peninggalan masa perang dan diduga ma- sih aktif itu terdiri dari dua granat nanas dan tiga bom TNT. Barang berbahaya tersebut ditemukan pertama kali oleh Gunawan, 35, warga Desa/Kecamatan Bantarkawung, saat dia sedang menggali tanah untuk septic tank. Linggis dan cangkulnya membentur benda logam. “Dalam pemeriksaan, kelima benda peledak itu diduga masih aktif,” kata Kapolres Brebes AKB Beno Louhenapessy. (JI/N-2) Arkeolog UI Periksa Situs Kuno TIM Arkeolog Universitas Indonesia masih menggali tumpukan bata kuno di lokasi wisata Kayangan Api (api abadi) Desa Sendanghardjo, Kecamat- an Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Tumpukan bata dengan tebal 0,5 meter ini diduga dibuat pada 1.400-1.500 tahun silam. Areal situs ditemukan sekitar 20 meter dari pusat api abadi. Ketebalan bata rata-rata 30x20 sentimeter. Ukuran bata merah itu hampir sama de- ngan bata yang ditemukan di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. “Penemuan situs ini terjadi tidak sengaja ketika saya diundang meng- hadiri diskusi. Karena ada api abadi, saya yakin di tempat ini ada tempat pemujaan, dan itu terbukti setelah digali,” kata ketua tim penggalian, Ali Akbar, kemarin. (YK/N-2) Polres Diserbu, Tersangka Dibebaskan RIBUAN warga Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, menda- tangi kantor polres dengan menggunakan tiga truk terbuka serta belasan minibus, kemarin. Mereka bermaksud menyerahkan diri karena menga- ku sudah melakukan perusakan di PT Centra Brasindo Abadi Raya, 2 Desember lalu. Aksi ini merupakan protes karena polisi menetapkan empat warga Jawilan sebagai tersangka atas peristiwa di pabrik penghasil pestisida itu. Dalam peristiwa itu, warga bentrok dengan satpam dan preman bergolok yang dibayar perusahaan. “Kami semua minta dipenjara, jangan hanya empat warga itu,” kata koordinator warga Alfonso. Kapolres Serang AKB Krisnandi memenuhi tuntutan massa dengan men- cabut status tersangka empat warga. “Ini win-win solution.” (WB/N-2) ANTARA/WIHDAN HIDAYAT

Upload: lamminh

Post on 09-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8 | Tanah Air SENIIN, 13 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

DARI PULAU KE PULAU Nabire, Papua10.50 WIT

ENAM kabupaten di Provinsi Papua bagian tengah terancam ter-

isolasi karena Maskapai Susi Air menghentikan penerbang-annya dari Bandara Nabire ke daerah itu. Penerbangan perin-tis yang disubsidi pemerintah pusat itu dihentikan karena instruksi Bupati Nabire Isaias Douw melarang home base Susi Air di Bandara Nabire, Provinsi Papua.

Kabupaten yang bakal ter-isolasi yakni Intan Jaya, Paniai, Dogiyai, Kabupaten Puncak, dan kabupaten-kabupaten di

Provinsi Papua bagian tengah. Sebanyak 36 distrik (kecamat-an) yang menyebar di enam kabupaten itu tidak dilayani Susi Air.

“Selain menghentikan pener-bangan perintis, misalnya dari Bandara Nabire ke Ilu dan Fawi (Kabupaten Puncak), kami juga menghentikan penerbangan angkutan barang pokok ke se jumlah distrik (kecamat-an),” kata pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti di Jayapura, Papua, Sabtu (11/12).

Selama ini, Susi Air meng-angkut beras rakyat miskin

(raskin) sekitar 60 ton per bulan ke sejumlah distrik di kawasan pesisir dan pegunungan Papua bagian tengah. “Kami terpaksa menutup penerbangan murah bagi warga ke daerah-daerah itu,” ungkapnya.

Susi Air tidak beroperasi sejak 2 Desember 2010 karena Isaias memaksa mereka me-mindahkan home base dari Ban-dara Nabire. Susi Air mungkin akan memindahkan home base ke Bandara Frans Kaisepo, Ka-bupaten Biak. Jarak tempuh pe-nerbangan dari Biak ke distrik-distrik di bagian tengah Papua

tiga kali lebih jauh daripada Nabire ke daerah itu. “Sangat tidak mungkin nanti kami me-layani penerbangan itu. Apala-gi jika mengingat kondisi cuaca di daerah itu sangat ekstrem. Risiko keselamatan tinggi dan biaya operasional mahal.”

Pelarangan home base Susi Air bermula dari peristiwa pada 30 November 2010. Ketika itu Isaias memesan empat tiket Susi Air tujuan Biak. Namun, Susi Air hanya memberikan satu tiket karena pemesanan-nya telat. Susi Air menawarkan tiket gratis untuk penerbangan

berikutnya, tapi ditolak Isaias. Sehari kemudian Isaias menge-luarkan surat instruksi yang melarang home base Susi Air di Bandara Nabire. Surat larangan kedua juga dikeluarkan Isaias pada Jumat (10/12). “Silakan beroperasi, tapi Susi Air tidak bisa memiliki home base di Ban-dara Nabire,” ujar Isaias.

Sebagai respons atas larang-an itu, Susi Air akan memin-dahkan empat pesawat jenis Pilatus, helikopter, caravan, pilot, kru, dan perlengkapan penerbangan lainnya ke Biak. (FO/N-4)

Enam Kabupaten di Papua Terancam Terisolasi

MI/AMIR

RUAS jalan sepanjang 14 kilo-meter yang menghubungkan Kampung Tangkil-Leles-Agra-binta, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak parah. Warga sudah beberapa kali memprotes dengan cara menanam pisang di tengah jalan. Tapi, Pemkab Cianjur tetap bergeming. Jalan tetap rusak, mirip kubangan kerbau.

Warga sudah berupaya me-ngurangi kerusakan dengan menutupi lubang dengan keri-kil. Tapi, itu tidak bertahan lama. “Kami merasa dianakti-rikan, karena jalan yang meng-

hubungkan daerah kami de-ngan ibu kota Cianjur tidak pernah diperbaiki,” kata Pidin, warga Kampung Parigi, Desa Pusakasari, Kecamatan Leles.

Sudah banyak kendaraan roda empat yang terjerembap saat melintas ruas jalan ini, be-gitu juga sepeda motor. Pada-hal, jalan ini termasuk penting bagi warga untuk mengirim hasil pertanian dan jalan ke sejumlah sekolah.

Kepala Dinas Bina Marga Cianjur Dedi Purwadji berjanji perbaikan jalan akan dilakukan pada 2011. (BK/N-2)

13.40 WIB Cianjur, Jawa Barat 15.20 WIB Pekanbaru, Riau

RAKYAT boleh sengsara, tapi pejabat negara tidak. Di Riau, pemerintah provinsi meng-anggarkan dana sebesar Rp6 miliar untuk merenovasi ru-mah dinas Gubernur Rusli Zainal.

Kritikan langsung terlontar dari banyak kalangan. “Ru-mah dinas yang semewah itu masih saja direnovasi. Itu jelas tidak efi sien. Lebih baik dana itu dikucurkan bagi program Jamkesmas, Jaminan Sosial, atau program perbaikan hidup rakyat miskin di Riau,” ungkap Koordinator Forum Indonesia

Renovasi Rumah Dinas Habiskan Rp6 Miliar

untuk Transparansi Anggaran Riau, Fahriza, kemarin.

Ia menolak sekaligus menge-cam pemborosan anggaran itu. Alasannya, penganggaran dana renovasi rumah yang rutin dilaksanakan setiap tahun itu tidak sesuai dengan asas kepatutan yang diatur dalam Permendagri No 37/2010.

Karena itu, Badan Pemeriksa Keuangan diminta untuk turun mengaudit proyek ini. Diduga, penggunaan dana renovasi rumah dinas Rp6 miliar itu disalahgunakan.

Selain merenovasi rumah

dinas gubernur, pada 2011 Pem-prov Riau juga menganggarkan dana sebesar Rp3 miliar untuk renovasi rumah Wakil Guber-nur Mambang Mit. Jumlah anggaran ini tergolong sangat fantastis.

Besaran dana bagi kedua pejabat itu dinilai tidak layak karena kedua rumah dinas ma-sih dalam kondisi bagus.

Kepala Biro Humas Riau Chairul Riski membenarkan pengalokasian dana itu. “Usul-an sudah sesuai prosedur dan ditangani Biro Perlengkapan pemprov.” (RK/N-2)

Jalan Rusak, Warga Merasa Dianaktirikan

16.30 WIB Pasuruan, Jawa Timur

PEMERINTAH Kabupaten Pasuruan dan Aqua Danone menggulirkan dana sebesar Rp3 miliar untuk membenahi hutan mangrove. Penataan itu diharapkan mampu membuat hutan mangrove daerah ini menjadi kawasan konservasi, wisata, dan pengembangan ilmu pengetahuan.

“Dana itu diharapkan mam-pu membenahi hutan mang-rove di Pasuruan dan sekitar-nya. Banyak peneliti datang ke Pasuruan untuk meneliti mangrove,” ujar Wakil Bupati Pasuruan Eddy Paripurna, ke-marin.

Salah satu langkah awal yang dilakukan ialah menggelar Fes-tival Mangrove 2010 dan gelar budaya dan usaha kecil mandiri di Nguling, Pasuruan.

Direktur Utama PT Aqua Golden Mississipi Parmaning-sih Hadinegoro mengatakan

festival mangrove adalah sa-rana pembelajaran dan pe-nyadaran bagi masyarakat bahwa penanaman dan pemeli-haraan pohon mangrove sangat penting. “Ini bisa jadi embrio wisata mangrove di pesisir Pasuruan, yang ada di sekitar Pantai Nguling.”

Program untuk Pasuruan bukan untuk pertama kalinya. Beberapa tahun silam, Danone Aqua telah memulai dengan melakukan penanaman pohon mangrove di pantai.

Hingga saat ini, jumlah po-hon yang sudah ditanam seki-tar 10.000 dan sampai 2012 ditargetkan bakal mencapai 180.000 pohon.

Manajer CSR PT Tirta Inves-tama Arifatullah mengatakan festival mangrove diharapkan bisa menjadi cikal bakal ter-ben tuknya kampung wisata budaya mangrove. (FL/N-2)

Aqua Benahi Hutan Mangrove

MI/FAISHOL TASELAN

TUMPUKAN SAMPAH: Seorang

warga berdiri di atas tumpukan

sampah yang memenuhi Waduk

Wilalung, Kudus, Jateng, Sabtu

(11/12). Sampah yang terbawa

aliran sungai ini memenuhi waduk hingga ketebalan

1 meter dan menutup hingga setengah luasan waduk sehingga

akan memengaruhi kekuatan pintu air.

Aceh Siap Jadi Pusat Pangan Nasional

PROVINSI Nanggroe Aceh Darussalam menyiapkan diri menjadi pusat pa-ngan nasional. Sejumlah upaya masih dilakukan untuk memampukan Se-rambi Mekah menjadi kawasan swasembada pangan, sehingga ekonomi rakyat meningkat.

“Aceh memiliki 23 kabupaten/kota wilayah pertanian yang luas, subur, dan berkualitas, sehingga sangat sesuai sebagai tempat bercocok tanam dan lahan peternakan hewan,” kata Wakil Gubernur Aceh Muhammah Nazar, Sabtu (11/12), di depan Menteri Pertanian Suswantoro, saat me-ngunjungi lokasi pembibitan sapi unggul di Kecamatan Indrapuri, Kabu-paten Aceh Besar. (MR/N-2)

Wereng Mengganas lagi di KlatenWERENG cokelat dan penggerek batang kembali mengganas di Kabu-paten Klaten, Jawa Tengah. Hingga akhir November, hama itu telah meru-sak tanaman padi seluas 267 hektare.

Lahan padi yang saat ini rata-rata baru berumur 25-45 hari rusak parah dan terancam puso. Di Klaten, sebagian besar petani menanam varietas jenis IR-64, Mamberamo, dan Ciherang.

“Kali ini, wereng merebak di 11 kecamatan dengan luas serangan 195 hektare, sedangkan penggerek batang menyerang lahan seluas 72 hek-tare di 10 kecamatan,” kata Koordinator Pengamat Hama Dinas Pertanian Klaten Sunarno, kemarin. (JS/N-2)

Penggali Temukan Barang Peledak AktifLIMA barang peledak ditemukan warga di sebuah lahan di belakang Kantor Polsek Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (11/12). Benda yang ditengarai peninggalan masa perang dan diduga ma-sih aktif itu terdiri dari dua granat nanas dan tiga bom TNT.

Barang berbahaya tersebut ditemukan pertama kali oleh Gunawan, 35, warga Desa/Kecamatan Bantarkawung, saat dia sedang menggali tanah untuk septic tank. Linggis dan cangkulnya membentur benda logam.

“Dalam pemeriksaan, kelima benda peledak itu diduga masih aktif,” kata Kapolres Brebes AKB Beno Louhenapessy. (JI/N-2)

Arkeolog UI Periksa Situs Kuno TIM Arkeolog Universitas Indonesia masih menggali tumpukan bata kuno di lokasi wisata Kayangan Api (api abadi) Desa Sendanghardjo, Kecamat-an Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Tumpukan bata dengan tebal 0,5 meter ini diduga dibuat pada 1.400-1.500 tahun silam.

Areal situs ditemukan sekitar 20 meter dari pusat api abadi. Ketebalan bata rata-rata 30x20 sentimeter. Ukuran bata merah itu hampir sama de-ngan bata yang ditemukan di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

“Penemuan situs ini terjadi tidak sengaja ketika saya diundang meng-hadiri diskusi. Karena ada api abadi, saya yakin di tempat ini ada tempat pemujaan, dan itu terbukti setelah digali,” kata ketua tim penggalian, Ali Akbar, kemarin. (YK/N-2)

Polres Diserbu, Tersangka DibebaskanRIBUAN warga Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, menda-tangi kantor polres dengan menggunakan tiga truk terbuka serta belasan minibus, kemarin. Mereka bermaksud menyerahkan diri karena menga-ku sudah melakukan perusakan di PT Centra Brasindo Abadi Raya, 2 Desember lalu.

Aksi ini merupakan protes karena polisi menetapkan empat warga Jawilan sebagai tersangka atas peristiwa di pabrik penghasil pestisida itu. Dalam peristiwa itu, warga bentrok dengan satpam dan preman bergolok yang dibayar perusahaan.

“Kami semua minta dipenjara, jangan hanya empat warga itu,” kata koordinator warga Alfonso.

Kapolres Serang AKB Krisnandi memenuhi tuntutan massa dengan men-cabut status tersangka empat warga. “Ini win-win solution.” (WB/N-2)

ANTARA/WIHDAN HIDAYAT