darah terdiri atas sel

12
Darah terdiri atas sel-sel dan cairan yang mengisi sirkulasi tertutup yang mengalir dalam gerak teratur tanpa arah, didorong terutama oleh kontraksi ritmis jantung. Darah dibentuk dari 2 bagian : bentuk elemen, atau sel-sel darah dan plasma, fase cair dimana yang pertama tersuspensi. Bentuk elemen adalah eritrosit, atau sel darah merah; trombosit ; dan leukosit, atau sel darah putih. Darah adalah jaringan penyambung khusus yang terdiri atas se-sel dan banyak iterstitial ekstrasel. Bila darah dibuang dalam sistem sirkulasi, ia akan membeku. Bekuan ini mengandung banyak elemen dan cairan kuning jernih, serum, yang dipisahkan dari bekuan waktu fenomena pembekuan. Darah dapat dicegah dari pembekuan dengan menambahkan antikoagulan (heparin, sitrat,dsb). Bila di sentrifuge akan terpisah menjadi lapisan-lapisan yang menggambarkan heterogenitasnya. Antara plasma dan serum, walaupun keduanya merupakan cairan darah yang bebas dari sel dan sama-sama berwarna kuning jernih, terdapat perbedaan yang jelas. Plasma diperoleh dengan mencegah proses pembentukan darah, sedangkan serum diperoleh dengan membiarkan proses pembekuan darah. Plasma mengandung senyawa yang dapat menggumpalkan darah. Senyawa tersebut sudah tidak ada lagi dalam serum. Senyawa tersebut disebut fibrinogen, suatu protein darah, yang berubah menjadi serat-serat fibrin pada peristiwa penggumpalan. Dengan kesimpulan, bahwa serum tidak ada lagi fibrinogen, karena protein tersebut sudah berubah menjadi jaring fibrin dan menggumpal bersama unsurfiguratif berupa sel. Sebaliknya dalam plasma masih

Upload: ella-masliana-dewi

Post on 24-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nnnnnnnnnn

TRANSCRIPT

Darah terdiri atas sel-sel dan cairan yang mengisi sirkulasi tertutup yang mengalir dalam gerak teratur tanpa arah, didorong terutama oleh kontraksi ritmis jantung. Darah dibentuk dari 2 bagian : bentuk elemen, atau sel-sel darah dan plasma, fase cair dimana yang pertama tersuspensi. Bentuk elemen adalah eritrosit, atau sel darah merah; trombosit ; dan leukosit, atau sel darah putih. Darah adalah jaringan penyambung khusus yang terdiri atas se-sel dan banyak iterstitial ekstrasel.Bila darah dibuang dalam sistem sirkulasi, ia akan membeku. Bekuan ini mengandung banyak elemen dan cairan kuning jernih, serum, yang dipisahkan dari bekuan waktu fenomena pembekuan. Darah dapat dicegah dari pembekuan dengan menambahkan antikoagulan (heparin, sitrat,dsb). Bila di sentrifuge akan terpisah menjadi lapisan-lapisan yang menggambarkan heterogenitasnya. Antara plasma dan serum, walaupun keduanya merupakan cairan darah yang bebas dari sel dan sama-sama berwarna kuning jernih, terdapat perbedaan yang jelas. Plasma diperoleh dengan mencegah proses pembentukan darah, sedangkan serum diperoleh dengan membiarkan proses pembekuan darah. Plasma mengandung senyawa yang dapat menggumpalkan darah. Senyawa tersebut sudah tidak ada lagi dalam serum. Senyawa tersebut disebut fibrinogen, suatu protein darah, yang berubah menjadi serat-serat fibrin pada peristiwa penggumpalan. Dengan kesimpulan, bahwa serum tidak ada lagi fibrinogen, karena protein tersebut sudah berubah menjadi jaring fibrin dan menggumpal bersama unsurfiguratif berupa sel. Sebaliknya dalam plasma masih tetap terdapat fibrinogen, yang tidak dapat berubah menjadi fibrin karena ada antikoagulan yang ditambahkan.CiriPlasmaSerum

Warna Agak kuning dan jernihAgak kuning dan jernih

Kekentalan >kental dari air> kental dari air

AntikoagulanPerluTidak perlu

Fibrinogen AdaTidak ada

Serat FibrinTidak adaAda

Pemisahan selSentrifugePenggumpalan spontan

Sel terkumpul dalamEndapanGumpalan

Suspensi kembali selDapatTidak dapat

SEL-SEL DARAH1. PlasmaPlasma adalah suatu larutan aqueous yang mengandung zat-zat dengan berat molekul besar dan kecil yang merupakan 10% dari volumenya. Protein-protein plasma merupakan 7% dan garam-garam anorganik 0,9%: sisanya yang 10% terdiria atas beberapa senyawa organik dari berbagai asal asam amino, vitamin, hormon, lipid, dan sebagainyaMelalui dinding kapiler plasma berada pada keadaan seimbang dengan cairan interstitial jaringan. Susunan plasma biasanya merupakan indikator susunan rata-rata cairan ekstra sel pada umumnya.Protein-protein plasma dapat dipisahkan pada ultrasentrifuge atau dengan elektroforesis menjadi albumin; alfa, beta, dan gama globulin; dan fibrinogen. Albumin adalah komponen utama dan mempunyai peranan utama mempertahankan tekanan osmotik pada darah. Gama globulin adalah anti bodi dan dapat dinamakan imunoglobulin. Fibrinogen diperlukan untuk pembentukan fibrin dalam langkah terakhir dalan pembekuan darah.Beberapa zat yang tidak larut, atau hanya sedikit larut dalam air dapat ditransport oleh plasma karena mereka berkaitan dengan albumin atau dengan alfa, beta globulin. Misalnya lipid tidak larut dalam plasma, tetapi berikatan dengan bagian hidrofobik molekul protein. Karena molekul ini mempunyai bagian hidrofilik, kompleks lipid-protein larut dalam air.

ELEMEN-ELEMEN DARAH1. Eritrosit

Eritrosit mamalia tidak memiliki inti, dan pada manusia mereka mempunyai bentuk seperti cakram bikonkav dengan garis tengah 7,2m. Bentuk bikonkav menyebabkan eritrosit mempunyai permukaan yang luas sehingga mempermudah pertukaran gas. Eritrosit dengan garis tengah yang lebih besar dari 9m dinamakan makrosit dan yang mempunyai garis tengah kurang dari 6m dinamakan mikrosit. Adanya eritrosit abnormal yang ukurannya bervariasi dengan presentasi tinggi dinamakan anisositosis.Eritrosit sangat fleksible, dan sifat ini memungkinkan eritrosit beradaptasi terhadap bentuk ireguler dan garis tengah kapiler yang kecil. Penyelidikan invivo, menunjukkan bahwa melalui sudut percabangan kapiler eritrosit dengan mudah berubah bentuk dan seringkali dianggap menyerupai cawan.Konsentrasi normal eritrosit dalam darah seringkali 4,5-5 juta/L pada wanita dan 5 juta/L pada pria. Karena mereka kaya akan hemoglobin, suatu protein dasar, eritrosit adalah asidofilik. Disamping hemoglobin, eritrosit mengandung stroma lipoprotein. Bila diletakkan pada larutan hipotonik, mereka akan mengalami pembengkakan, menjadi sferis, dan melepaskan hemoglobin ke daerah sekitarnya. Fenomena ini dinamakan hemolisis. Plasmalema atau kulit sisa setelah fenomena ini dinamakan ghost dan dapat disamakan dengan stroma. Eritrosit manusia dapat hidup dalam sirkulasi sekitar 120 hari.

2. Leukosit

Leukosit digolongkan dalam dua kelompok; granulosit dan agranulosit. Leukosit juga dapat dibagi dalam sel-sel polimorfonuklear dan mononuklear dipandang dari morfologi inti. Selain itu, mereka dapat digolongkan sebagai sel-sel mieloid atau limfoid, tergantung dari asalnya.Granulosit mempunyai bentuk inti tidak teratur, dalam sitoplasma terdapat granula spesifik yang dinamakan neutrofil, eusinofil, basofil. Agranulosit mempunyai inti dengan bentuk teratur, sitoplasma tidak mempunyai granula spesifik, tetapi mungkin mempunya granula-granula nonspesifik khas seperti granula azuofilik yang juga terdapat dalam leukosit lainnya. Dari bentuk intinya dan sifat pewarnaannya digolongkan menjadi : limfosit atau monosit.Leukosit berperan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat asing. Bila tersuspensi dalam sirkulasi darah mereka berbentuk menjadi seperti amoeba bila menemukan substrat padat. Jumlah leukosit per mikroliter (L) darah pada orang dewasa normal adalah 4-11 ribu; waktu lahir jumlahnya berkisar 15-25 ribu; dan menjelang hari keempat jumlahnya turun sampai 12 ribu. Pada usia 4 tahun, jumlah rata-rata sekitar 8 ribu dengan batas maksimal normal 12 ribu. Jumlah leukosit mencapai nilai dewasa normal pada sekitar usia 12 tahun.

1) Granulosit NeutrofilSel-sel ini merupakan 60-70% leukosit yang beredar, berkembang dalam sum-sum tulang dan dikeluarkan ke dalam sirkulasi. Garis tengah mereka sekitar 12m, dengan satu inti yang terdiri atas 2-5 lobus yang berbentuk seperti sosis, satu sama lain saling berikatan dengan benang-benang kromatin. Neutrofil imatur mempunyai inti tidak bersegmen, yang berbentuk tapal kuda.Inti semua granulosit mengikuti bentuk kromatin yang sama dimana massa heterokromatin yang padat tersebar dipinggir membran inti. Zona-zona kromatinnya jarang terutama terletak pada tengah inti.

EusinofilEusinofil jumlahnya jauh lebih sedikit daripada neutrofil, hanya menrupakan 1-4% leukosit dalam darah normal. Eusinofil mempunyai garis tengah sekitar 9um ( sedikit lebih kecil dari neutrofil ). Inti biasanya berlobus dua. Retikulum endoplasma, mitokondria, dan badan golgi kurang berkembang. Sifat identifikasi utama eosinofil adalah adanya granula avoid yang diwarnai oleh eosin (granula asidofilik). Granula- granula ini lebih besar daripada granula neutrofil, berukuran 0,5-1,5 m menurut aksis utamanya. Granula-granula adalah lisosom yang mengandung fosfatase asam, ketepsin, dan ribonuklease tetapi tidak mengandung lisosim. Eusinofil mempunyai pergerakan amoeboid dan mampu melakukan fagositosis, walaupun fagositosisnya lebih lambat tetapi lebih selektif daripada neutrofil. Fungsi eusinofil yaitu untuk melakukan fagositosis selektif terhadap kompleks antigen-antibodi.

BasofilJumlah basofil hanya 0-1% dari leukosit darah. Ukuran garis tengahnya sekitar 12m dan mempunyai satu inti besar dengan bentuk pilihan ireguler, umumnya dalam bentuk huruf S. Sitoplasma basofil terisi oleh granula-granula yang lebih besar daripada granula yang terdapat dalam granulosit lainnya. Seringkali granula menutupi inti. Granula-granula ini bentuknya ireguler dan berwarna metakromatik.

2) Agranulosit LimfositLimfosit adalah sel sferis dengan garis tengah 6-8m. Limfosit dengan ukuran ini dikenal sebagai limfosit kecil. Pada darah yang beredar dalam presentasi kecil terdapat limfosit berukuran sedang dan limfosit besar.Dalam darah terutama pada limfosit kecil, mempunyai inti sferis, kadang- kadang dengan suatu lekukan. Kromatinnya padat dan tampak sebagai kelompokan-kelompokan yang kasar, sehingga inti berwarna gelap pada sediaan biasa, suatu sifat yang mempermudah identifikasi limfosit. Limfosit dapat terlihat dengan teknik pewarnaan khusus dan diamati lewat mikroskop elektron. MonositAgranulosit yang berasal dari sum-sum tulang ini mempunyai garis tengah yang berkisar 9-12m. Inti oval, berbentuk kaki kuda, atau berbentuk ginjal, letaknya konsentris. Kromatin kurang padat dan menunjukkan susunan lebih fibriler daripada limfosi, ini merupakan sifat tetap monosit. Karena penyebaran kromatinnya yang halus, inti monosit diwarnai lebih muda daripada inti limfosit yang lebih besar, yang merupakan sel-sel darah yang paling mudah disalah tafsirkan, walaupun monosit umumnya lebih besar. Inti monosit biasanya mengandung 2-3 anak inti.

3. Trombosit

Trombosit adalah sel yang tak berinti, berbentuk cakram bergaris tengah 2-5 m. Trombosit berasal dari pertunasan sel raksasa berinti banyak megakariosit yang terdapat pada sumsum tulang. Karena kecenderungannya terjadi aglutinasi dalam kelompokan, hitung trombosit sukar dilakukan. Akibatnya, konsentrasi normalnya pada darah manusia sangat berbeda sekali. Hitung normal berkisar 150-300 ribu/L darah. Setelah masuk aliran darah, trombosit mempunyai masa hidup sekitar 8 hari. Setelah pembuluh darah pecah, trombosit dalam daerah cedera mengeluarkan granula yang mengandung serotonin. Serotonin, suatu vaso konstriktor yang mengakibatkan kontraksi otot polos vaskuler , menghambat atau menghentikan aliran darah dalam daerah cedera. Trombosit dengan mudah melekat pada kolagen yang terbuka pada tempat cedera dan bersamaan dengan dengan kerusakan sel-sel endotel, mengeluarkan tromboplastin. Dalam suatu rangkaian reaksi, tromboplastin secara enzimatik mengubah protombin plasma menjadi trombin, yang selanjutnya merubah fibrinogen menjadi fibrin. Protrombin dan fibrinogen keduanya disintesis oleh hati dan dikeluarkan ke dalam darah. Setelah pembentukannya, fibrin berpolimerisasi menjadi matriks fibriller yang menangkap trombosit dan sel-sel darah dan menimbulkan sumbatan hemostatik, dasar dari bekuan darah. Trombosit juga mengeluarkan trombotenin, suatu protein kontratektil yang digabungkan dalam bekuan dan menyebabkan reatraksi bekuan. Lisosom trombosit selanjutnya dapat memegang peranan dalam lisis bekuan setelah penyembuhan.

SIKLUS HIDUP SEL-SEL DARAH

1. Pembentukan Eritrosit :Turunan sel eritrosit menjadisel induk pluripotenyang kemudian berdiferensiasi menjadiproritoblas(sel dengan kromatin jarang, setengah nucleolus dan sitobasofilik) membelah menjadi sel lebih kecil menjadieritoblas basofilik( dengan cincin sitoplasma basofilik dan inti yang lebih padat tanpa nukleous yang jelas), kemudian sel berubah menjadi lebih kecil lagi yaitueritoblas polikromatofilik(memperlihatkan kurangnya ribosom basofilik dan peningkatan kadar hemoglobin asidofilik didalam sitoplasmanya) dengan berlanjutnya diferensiasi sel terus mengecil, pemadatan material inti dan sitoplasma eusinofilik yang lebih beragam, yang disebuteritoblas ortokromatofilik (normoblas). Setelah mengeluarkan intinya atau hilangnya inti dididalam pembentukan eritrosit ini menjadiretikulosit.Sitoplasmanya kehilangan ribosom dan berubah menjadieritrosit matang.

2. Pembentukan Leukosit :Pada sel turunan leukosit yaitu,sel induk ploripoten berdiferensiasi lagi menjadimioblas (sel kecil berinti besar, kromatin tersebar, tiga atau lebih nucleolus), sel berkembang membesar yang mengandung granula azurofilik menjadi promilosit (kromatin didalam inti yang lonjong tampak tersebar dan jelas)lalu promilosit ini membelah menjadi miilosityang lebih kecil lalu berdiferensiasi lagi menjadi 3 jenis granulosit yaitu :Mielosit eosinofilikmetamielosit eosinofilik eosinofilikMielosit basofilikmetamieolosit basofilikbasofilikMielosit neutrofilikmetamielosit neutrofilik neutrofilik

3. Pembentukan TrombositMegakarioblas (sel besar dengan sitoplasma homogeni basofilik yang tidak mengandung granula spesifik. Mengandung banyak nukleous dan memperlihatkan pola kromatin yang jarang)selama berdiferensiasi megakarioblas menjadi sangat besar, intinya berlipat-lipat menjadi promegakariositlalu menjadimetamegakariositdan kemudian menjadimegakasiosit matanglalu terakhirtrombosit.