dana alokasi umum - kmsp
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Dana Alokasi Umum - Kmsp
1/3
DANA ALOKASI UMUM (DAU)
1. Pengertian Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari penerimaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah dalam bentuk
block grant yang pemanfaatannya diserahkan sepenuhnya kepada daerah.
Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan salah satu transfer dana Pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap
Daerah !tonom (pro"insi#kabupaten#kota) di $ndonesia setiap tahunnya sebagai dana
pembangunan yang bertujuan sebagai pemerataan kemampuan keuangan antar daerah
untuk mendanai kebutuhan Daerah !tonom dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Dana Alokasi Umum (DAU) bersifat %Block &rant' yang berarti penggunaannya
diserahkan kepada daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah untuk
peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
2. Penerapan Pengalokasian
Besarnya Dana Alokasi Umum diterapkan sekurangkurangnya *+ dari penerimaan
dalam negeri yang dterapkan dalam APBN. DAU ini merupakan seluruh alokasi umum
Daerah Pro"insi dan Daerah ,abupaten#,ota. ,enaikan Dana Alokasi Umum akan
sejalan dengan penyerahan dan pengalihan ke-enangan Pemerintah Pusat kepada Daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Dana Alokasi Umum terdiri dari
• Dana Alokasi Umum untuk Daerah Pro"insi
• Dana Alokasi Umum untuk Daerah ,abupaten#,ota.
/umlah Dana Alokasi Umum bagi semua Daerah Pro"insi dan /umlah dana Alokasi
Umum bagi semua Daerah ,abupaten#,ota masingmasing ditetapkan setiap tahun
-
8/19/2019 Dana Alokasi Umum - Kmsp
2/3
dalam APBN. Dana Alokasi Umum untuk suatu Daerah Pro"insi tertentu ditetapkan
berdasarkan jumlah Dana Alokasi Umum untuk suatu daerah pro"insi yang ditetapkan
dalam APBN dikalikan dengan rasio bobot daerah pro"insi yang bersangkutan terhadap
jumlah bobot seluruh pro"insi. Porsi Daerah Pro"insi ini merupakan persentase bobot
daerah pro"insi yang bersangkutan terhadap jumlah bobot semua daerah pro"insi di
seluruh $ndonesia.
Dana Alokasi Umum untuk suatu daerah ,abupaten#,ota tertentu ditetapkan
berdasarkan perkalian jumlah Dana Alokasi Umum untuk seluruh daerah ,abupaten#kota
yang ditetapkan dalam APBN dengan porsi daerah ,abupaten#,ota yang bersangkutan.
Berdasarkan tentang dana perimbangan maka kebutuhan -ilayah otonomi daerah
merupakan perkalian dari total pengeluaran daerah ratarata dengan penjumlahan dari
indeks penduduk luas daerah kemiskinan relatif dan kenaikan harga setelah dikalikan
dengan bobot masingmasing indeks.
0edangkan potensi ekonomi daerah dihitung berdasarkan perkiraan penjumlahan
penerimaan daerah yang berasal dari PAD Pajak Bumi dan Bangunan Bea Perolehan
1ak Atas 2anah dan Bangunan Pajak Penghasilan dan Bagi 1asil 0umber Daya Alam
yang dituliskan sebagai berikut
Bobot daerah adalah proporsi kebutuhan dana alokasi umum suatu daerah dengan total
kebutuhan dana alokasi umum suatu daerah.
1asil Perhitungan Dana Alokasi Umum untuk masingmasing Daerah ditetapkan dengan
,eputusan Presiden berdasarkan usulan De-an Pertimbangan !tonomi Daerah.
. !ata "ara Pen#aluran DAU
1asil perhitungan Dana Alokasi Umum untuk masingmasing daerah ditetapkan dengan
keputusan Presiden berdasarkan usulan De-an Pertimbangan !tonomi Daerah.
Usulan De-an Pertimbangan !tonomi Daerah setelah mempertimbangkan faktor
penyeimbang. 3aktor Penyeimbang adalah suatu mekanisme untuk memperhitungkan
dari kemungkinan penurunan kemampuan daerah dalam pembiayaan beban pengeluaran
yang akan menjadi tanggung ja-ab daerah.
Potensi 4konomi Daerah 5 PAD 6 PBB 6 BP12B 6 B10DA 6 PP1
-
8/19/2019 Dana Alokasi Umum - Kmsp
3/3
Usulan De-an Alokasi Umum untuk masingmasing daerah disampaikan oleh De-an
Pertimbangan !tonomi Daerah. Penyaluran Dana Alokasi Umum kepada masingmasing
kas daerah dilaksanakan oleh 7enteri ,euangan secara berkala.
$. Pelaporan Penggunaan DAU
&ubernur melaporkan penggunaan DAU untuk Pro"insi setiap tri-ulan kepada
7enteri ,euangan dan 7enteri Dalam Negeri paling lambat satu bulan setelah
berakhirnya tri-ulan yang bersangkutan. ,etentuan ini juga berlaku kepada
Bupati#8alikota dengan tambahan berupa tembusan pada &ubernur selaku 8akil
Pemerintah Pusat di daerah.
%. DAU Dalam Masa Perali&an
Dalam masa peralihan dengan berlakunya PP No. 9:; tahun ::: pelaksanaan
alokasi Dana Alokasi Umum disesuaikan dengan proses penataan organisasi
pemerintahan daerah dan proses pengalihan pega-ai ke daerah. Dana Alokasi Umum ini
dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan jumlah pega-ai yang telah
sepenuhnya menjadi beban daerah baik pega-ai yang telah berstatus sebagai pega-ai
pemerintah pusat yang dialihkan menjadi pega-ai daerah. Dalam hal pega-ai
pemerintah pusat yang telah ditetapkan untuk dialihkan kepada daerah belum
sepenuhnya menjadi beban daerah pembayaran gaji pega-ai tersebut diperhitungkan
dengan Dana Alokasi Umum bagi daerah yang bersangkutan. /angka -aktu masa
peralihan adalah sampai dengan semua pega-ai pemerintah pusat yang telah ditetapkan
untuk dialihkan kepada daerah telah sepenuhnya menjadi beban daerah yang
bersangkutan.
!tonomi daerah dan termasuk di dalamnya desentralisasi fiskal mengharuskan daerah
mempunyai kemandirian keuangan yang tinggi. Beberapa daerah dengan sumber daya
yang dimiliki mampu menyelenggarakan otonomi daerah namun tidak tertutup
kemungkinan ada beberapa daerah akan menghadapi kesulitan dalam menyelenggarakan
tugas desentralisasi mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki (Bappenas
::