dana alokasi umum - kmsp

Upload: iin-mutmainnah

Post on 07-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Dana Alokasi Umum - Kmsp

    1/3

    DANA ALOKASI UMUM (DAU)

    1. Pengertian Dana Alokasi Umum (DAU)

    Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari penerimaan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah dalam bentuk 

     block grant yang pemanfaatannya diserahkan sepenuhnya kepada daerah.

    Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan salah satu transfer dana Pemerintah kepada

     pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

    tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah

    dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

    Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap

    Daerah !tonom (pro"insi#kabupaten#kota) di $ndonesia setiap tahunnya sebagai dana

     pembangunan yang bertujuan sebagai pemerataan kemampuan keuangan antar daerah

    untuk mendanai kebutuhan Daerah !tonom dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

    Dana Alokasi Umum (DAU) bersifat %Block &rant' yang berarti penggunaannya

    diserahkan kepada daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah untuk 

     peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.

    2. Penerapan Pengalokasian

    Besarnya Dana Alokasi Umum diterapkan sekurangkurangnya *+ dari penerimaan

    dalam negeri yang dterapkan dalam APBN. DAU ini merupakan seluruh alokasi umum

    Daerah Pro"insi dan Daerah ,abupaten#,ota. ,enaikan Dana Alokasi Umum akan

    sejalan dengan penyerahan dan pengalihan ke-enangan Pemerintah Pusat kepada Daerah

    dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

    Dana Alokasi Umum terdiri dari

    • Dana Alokasi Umum untuk Daerah Pro"insi

    • Dana Alokasi Umum untuk Daerah ,abupaten#,ota.

    /umlah Dana Alokasi Umum bagi semua Daerah Pro"insi dan /umlah dana Alokasi

    Umum bagi semua Daerah ,abupaten#,ota masingmasing ditetapkan setiap tahun

  • 8/19/2019 Dana Alokasi Umum - Kmsp

    2/3

    dalam APBN. Dana Alokasi Umum untuk suatu Daerah Pro"insi tertentu ditetapkan

     berdasarkan jumlah Dana Alokasi Umum untuk suatu daerah pro"insi yang ditetapkan

    dalam APBN dikalikan dengan rasio bobot daerah pro"insi yang bersangkutan terhadap

     jumlah bobot seluruh pro"insi. Porsi Daerah Pro"insi ini merupakan persentase bobot

    daerah pro"insi yang bersangkutan terhadap jumlah bobot semua daerah pro"insi di

    seluruh $ndonesia.

    Dana Alokasi Umum untuk suatu daerah ,abupaten#,ota tertentu ditetapkan

     berdasarkan perkalian jumlah Dana Alokasi Umum untuk seluruh daerah ,abupaten#kota

    yang ditetapkan dalam APBN dengan porsi daerah ,abupaten#,ota yang bersangkutan.

    Berdasarkan tentang dana perimbangan maka kebutuhan -ilayah otonomi daerah

    merupakan perkalian dari total pengeluaran daerah ratarata dengan penjumlahan dari

    indeks penduduk luas daerah kemiskinan relatif dan kenaikan harga setelah dikalikan

    dengan bobot masingmasing indeks.

    0edangkan potensi ekonomi daerah dihitung berdasarkan perkiraan penjumlahan

     penerimaan daerah yang berasal dari PAD Pajak Bumi dan Bangunan Bea Perolehan

    1ak Atas 2anah dan Bangunan Pajak Penghasilan dan Bagi 1asil 0umber Daya Alam

    yang dituliskan sebagai berikut

     

    Bobot daerah adalah proporsi kebutuhan dana alokasi umum suatu daerah dengan total

    kebutuhan dana alokasi umum suatu daerah.

    1asil Perhitungan Dana Alokasi Umum untuk masingmasing Daerah ditetapkan dengan

    ,eputusan Presiden berdasarkan usulan De-an Pertimbangan !tonomi Daerah.

    . !ata "ara Pen#aluran DAU

    1asil perhitungan Dana Alokasi Umum untuk masingmasing daerah ditetapkan dengan

    keputusan Presiden berdasarkan usulan De-an Pertimbangan !tonomi Daerah.

    Usulan De-an Pertimbangan !tonomi Daerah setelah mempertimbangkan faktor 

     penyeimbang. 3aktor Penyeimbang adalah suatu mekanisme untuk memperhitungkan

    dari kemungkinan penurunan kemampuan daerah dalam pembiayaan beban pengeluaran

    yang akan menjadi tanggung ja-ab daerah.

     Potensi 4konomi Daerah 5 PAD 6 PBB 6 BP12B 6 B10DA 6 PP1

  • 8/19/2019 Dana Alokasi Umum - Kmsp

    3/3

    Usulan De-an Alokasi Umum untuk masingmasing daerah disampaikan oleh De-an

    Pertimbangan !tonomi Daerah. Penyaluran Dana Alokasi Umum kepada masingmasing

    kas daerah dilaksanakan oleh 7enteri ,euangan secara berkala.

    $. Pelaporan Penggunaan DAU

    &ubernur melaporkan penggunaan DAU untuk Pro"insi setiap tri-ulan kepada

    7enteri ,euangan dan 7enteri Dalam Negeri paling lambat satu bulan setelah

     berakhirnya tri-ulan yang bersangkutan. ,etentuan ini juga berlaku kepada

    Bupati#8alikota dengan tambahan berupa tembusan pada &ubernur selaku 8akil

    Pemerintah Pusat di daerah.

    %. DAU Dalam Masa Perali&an

    Dalam masa peralihan dengan berlakunya PP No. 9:; tahun ::: pelaksanaan

    alokasi Dana Alokasi Umum disesuaikan dengan proses penataan organisasi

     pemerintahan daerah dan proses pengalihan pega-ai ke daerah. Dana Alokasi Umum ini

    dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan jumlah pega-ai yang telah

    sepenuhnya menjadi beban daerah baik pega-ai yang telah berstatus sebagai pega-ai

     pemerintah pusat yang dialihkan menjadi pega-ai daerah. Dalam hal pega-ai

     pemerintah pusat yang telah ditetapkan untuk dialihkan kepada daerah belum

    sepenuhnya menjadi beban daerah pembayaran gaji pega-ai tersebut diperhitungkan

    dengan Dana Alokasi Umum bagi daerah yang bersangkutan. /angka -aktu masa

     peralihan adalah sampai dengan semua pega-ai pemerintah pusat yang telah ditetapkan

    untuk dialihkan kepada daerah telah sepenuhnya menjadi beban daerah yang

     bersangkutan.

    !tonomi daerah dan termasuk di dalamnya desentralisasi fiskal mengharuskan daerah

    mempunyai kemandirian keuangan yang tinggi. Beberapa daerah dengan sumber daya

    yang dimiliki mampu menyelenggarakan otonomi daerah namun tidak tertutup

    kemungkinan ada beberapa daerah akan menghadapi kesulitan dalam menyelenggarakan

    tugas desentralisasi mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki (Bappenas

    ::