dana alokasi khusus 1
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
1/25
3. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)Sesuai dengan Pasal 39 undang-undang Nomor 33 Tahun 2004
disebutkan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan kepada pemerintahdaerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah.
sementara itu, Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005
menyebutkan bahwa DAK dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai
kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas
nasional dan menjadi urusan daerah.
Pengertian DAK diatur dalam Pasal 1 angka 23 Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Keuangan Pusat
dan Keuangan Daerah, yang menyebutkan bahwa:
Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber
dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan
untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan
sesuai dengan prioritas nasional.
Pasal 162 UU No.32/2004 menyebutkan bahwa DAK dialokasikan
dalam APBN untuk daerah tertentu dalam rangka pendanaan desentralisasi untuk
(1) membiayai kegiatan khusus yang ditentukan Pemerintah Pusat atas dasar
prioritas nasional dan (2) membiayai kegiatan khusus yang diusulkan daerah
tertentu.
Unsur-unsur DAK dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN;b. Dialokasikan kepada daerah tertentu;c. Digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah;d. Kegiatan khusus yang didanai dengan DAK harus sesuai dengan prioritas
nasional/fungsi yang telah ditetapkan dalam APBN;
e. DAK ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan/atau diusulkan oleh daerahtertentu;
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
2/25
f. DAK diperuntukan guna membiayai kegiatan fisik pelayanan masyarakatdengan umur ekonomis yang panjang.
A.Formulasi Kebijakan Dana Alokasi Khusus TA 2012Formulasi yang berkaitan dengan alokasi DAK secara garis besar dapat
dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu (1) arah dan penggunaan DAK, (2)
penetapan program dan kegiatan, (3) penghitungan alokasi DAK, dan (4)
administrasi pengelolaan DAK.
1)Arah dan Penggunaan DAKArah Kebijakan DAK Tahun 2012, yaitu:
a)Mendukung pencapaian prioritas nasional, termasuk program-programprioritas nasional yang bersifat lintas sektor/kewilayahan sesuai dengan
kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure
framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based
budgeting);
b)Membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan keuangan relativerendah dalam membiayai pelayanan publik dalam rangka pemerataan
pelayanan dasar dan mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
c)Meningkatkan kualitas perhitungan alokasi dak, serta mempercepatpenyusunan petunjuk teknis penggunaan DAK yang ditujukan untuk
mendorong penyusunan APBD yang efektif, efisien, dan tepat waktu.
d)Meningkatkan koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan terpadu dipusat dan daerah sehingga terwujud sinkronisasi kegiatan dak dengankegiatan lain yang didanai dari sumber-sumber pendanaan lainnya.
e)Meningkatkan penyediaan data-data teknis yang akurat sebagai basiskebijakan kementerian dan lembaga dalam rangka meningkatkan
keserasian dan menghindari duplikasi kegiatan antar bidang DAK.
f) Mendorong penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satupertimbangan dalam penyusunan kriteria pengalokasian DAK.
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
3/25
DAK Tahun 2012 digunakan untuk mendanai kegiatan di 19 bidang,
yaitu: (1) Pendidikan; (2) Kesehatan; (3) Infrastruktur Jalan; (4)
Infrastruktur Irigasi; (5) Infrastruktur Air Minum; (6) Infrastruktur sanitasi;
(7) Prasarana Pemerintahan Daerah; (8) Kelautan dan Perikanan; (9)
Pertanian; (10) lingkungan Hidup; (11) Keluarga Berencana; (12)
Kehutanan; (13) sarana Perdagangan; (14) sarana dan Prasarana daerah
tertinggal; (15) listrik Perdesaan; (16) Perumahan dan Kawasan
Permukiman; (17) Keselamatan Transportasi Darat; (18) Transportasi
Perdesaan; serta (19) sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan.
2)Penetapan Program Dan KegiatanSebagaimana diketahui bahwa kegiatan khusus yang di danai dari
DAK merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas nasional dan
menjadi urusan daerah. Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun
2005 menyatakan bahwa program yang menjadi prioritas nasional dimaksud
dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran
bersangkutan. Berdasarkan prioritas nasional sebagaimana tercantum dalam
RKP tersebut, menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus dan ditetapkan
setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan,
dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. selanjutnya,
menteri teknis menyampaikan kegiatan khusus yang telah ditetapkan
tersebut kepada Menteri Keuangan.
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
4/25
Penetapan Program dan Kegiatan
3)Penghitungan Alokasi DAKPenghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu:
a)Penentuan daerah tertentu yang menerima alokasi DAKb)Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah.
Penentuan daerah tertentu yang mendapat alokasi DAK harus
memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. sementara itu,
penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbangnas)
Rencana Kerja
Pemerintah (RKP)
Program (Prioritas
Nasional)
Kegiatan Khusus
Menteri Teknis
Departemen
Dalam Negeri
Departemen
Keuangan
(1)
Bappenas
(2)
(3)
(4)
(4) (4)
(5)
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
5/25
perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria
teknis.
a)Kriteria Umum
Sesuai dengan pasal 40 undang-undang Nomor 33 Tahun 2004
dinyatakan bahwa alokasi DAK mempertimbangkan kemampuan
Keuangan Daerah dalam APBD. Kriteria umum dihitung untuk melihat
kemampuan APBD untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan dalam
rangka pembangunan daerah yang dicerminkan dari penerimaan umum
APBD dikurangi belanja pegawai. Dalam bentuk rumus, kriteria umum
tersebut dapat ditunjukkan pada beberapa persamaan di bawah ini:
Penerimaan umum = PAD + DAU + (DBH DBHDR)
Belanja Pegawai Daerah = Belanja PNSD
Dimana:
PAD = Pendapatan Asli Daerah
APBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
DAU = Dana Alokasi umum
DBH = Dana Bagi Hasil
DBHDR = Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi
PNSD = Pegawai Negeri sipil Daerah
Kemampuan keuangan daerah dihitung melalui indeks fiskal neto
(IFN) tertentu yang ditetapkan setiap tahun. Dalam tahun 2012, arah
kebijakan umum DAK adalah untuk membantu daerah-daerah yang
kemampuan keuangan daerahnya relatif rendah. Hal ini diterjemahkan
bahwa DAK dialokasikan untuk daerah-daerah yang kemampuan
keuangan daerahnya berada di bawah rata-rata nasional atau IFN-nya
Kemampuan Keuangan Daerah = Penerimaan Umum APBD Belanja
Pegawai Daerah
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
6/25
kurang dari 1 (satu). Dalam hal ini, rata-rata kemampuan keuangan
daerah secara nasional dihitung dengan menggunakan rumus di bawah
ini.
Selanjutnya, perhitungan IFN dilakukan dengan membagi
kemampuan keuangan daerah dengan rata-rata nasional kemampuan
keuangan daerah. Jika IFN < 1, atau dengan kata lain daerah tersebut
memiliki kemampuan keuangan daerah lebih kecil dibandingkan dengan
rata-rata nasional, maka daerah tersebut mendapatkan prioritas dalam
memperoleh DAK. Rumus IFN dapat dilihat di bawah ini.
b)Kriteria KhususDitetapkan dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan, dan karakteristik daerah. untuk daerah provinsi, kabupaten
dan kota di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat serta seluruh daerah
tertinggal diprioritaskan mendapatkan alokasi DAK. Karakteristik daerah
yang meliputi :
1. Untuk Provinsi :a. Daerah tertinggal
b. Daerah pesisir dan/atau kepulauanc. Daerah perbatasan dengan negara laind. Daerah rawan bencana
Rata-rata Kemampuan Keuangan
Daerah secara Nasional
Kemampuan Keuangan Daerah Z
Rata-rata Nasional Kemampuan
Keuangan Daerah
=
Indeks Fiskal Netto Daerah Z
Kemampuan Keuangan Daerah Z
Rata-rata Nasional Kemampuan
Keuangan Daerah
=
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
7/25
e. Daerah ketahanan panganf. Daerah pariwisata
2. Untuk Kabupaten dan Kota :a. Daerah tertinggal
b. Daerah pesisir dan/atau kepulauanc. Daerah perbatasan dengan negara laind. Daerah rawan bencanae. Daerah ketahanan panganf. Daerah pariwisata
c)Kriteria TeknisKriteria teknis dirumuskan oleh kementerian negara/departemen
teknis terkait. Kriteria teknis tersebut dicerminkan dengan indikator-
indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi sarana-
prasarana pada masing-masing bidang/kegiatan yang akan didanai oleh
DAK.
1. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup Kegiatan DAK PendidikanLingkup Kegiatan
a. SD/SDlB : menuntaskan rehabilitasi ruang kelas rusak berat danpembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya dan sarana
untuk peningkatan mutu pendidikan
b. SMP/SMPlB :1)rehabilitasi ruang kelas (RK) rusak sedang dan berat,2)membangun ruang kelas baru (RKB) untuk memenuhi
kesenjangan antara jumlah rombongan belajar (rombel) denganjumlah RK yang ada dan memenuhi target APK di tahun 2015;
3)membangun ruang perpustakaan beserta perabotnya; dan4)membangun ruang belajar lainnya termasuk penyediaan alat
pendidikan untuk laboratorium IPA, komputer, bahasa, dan
ruang ketrampilan/serbaguna
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
8/25
Indikator Teknis
a. SD1)
Jumlah Ruang Kelas Rusak Sedang
2)Jumlah Ruang Kelas Rusak Berat3)Jumlah SD yang Belum Memiliki Perpustakaan4)Angka Partisipasi Murni (APM) SD
b. SMP1)Jumlah ruang belajar rusak sedang SMP/SMPlB2)Jumlah ruang belajar rusak berat SMP/SMPlB3)Jumlah SMP/SMPlB yang belum memiliki perpustakaan4)Jumlah ruang kelas baru (RKB) yang masih dibutuhkan sekolah5)Jumlah ruang belajar lain (RBl) yang masih dibutuhkan sekolah6)Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat laboratorium I
PA
7)Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat peragamatematika
8)Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat peraga IPS9)Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat olahraga10) Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat kesenian11) Jumlah SMP/SMPlB yang masih membutuhkan alat laboratorium
bahasa
12) Capaian Partisipasi Pendidikan (Angka Partisipasi KasarSMP/SMPlB)
2. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup Kegiatan DAK KesehatanLingkup Kegiatan
a.pelayanan kesehatan dasar yakni pemenuhan sarana, prasarana danperalatan bagi puskesmas dan jaringannya, antara lain meliputi
peningkatan puskesmas mampu menjalankan persalinan normal,
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
9/25
pembangunan puskesmas baru termasuk rumah dinas tenaga
kesehatan; serta Pembangunan Poskesdes;
b.pelayanan kesehatan rujukan, antara lain meliputi pemenuhanfasilitas tempat tidur kelas III Rs, pemenuhan sarana, prasarana dan
peralatan PoNEK Rs, serta pemenuhan sarana, prasarana dan
peralatan untuk pelayanan darah;
c.pelayanan kefarmasian, antara lain meliputi pengadaan obat danperbekalan kesehatan, pembangunan baru/rehabilitasi dan
penyediaan sarana pendukung instalasi farmasi kabupaten dan
kota, dan pembangunan baru instalasi farmasi gugus pulau/satelit
dan sarana pendukungnya
Indikator Teknis
a. Pelayanan Dasar1)Jumlah poskesdes, Jumlah Desa dan usulan Poskesdes2)Jumlah Puskesmas, jumlah penduduk, usulan puskesmas3)Jumlah Puskesmas PoNED, usulan puskesmas PoNED4)IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat)5) luas Wilayah
b. Pelayanan Rujukan Provinsi dan Kab/kota1)BoR Klas III2)sarana prasarana PoNEK Rs3)sarana Prasarana Pelayanan Darah4)sarana Prasarana IgD Rs di Rs Pemerintah type D
c.
Farmasi1)Jumlah penduduk miskin data jamkesmas Th 20112)Jumlah penduduk3)Anggaran obat dan Perbekkes APBD 2 Th 20114)Prediksi sisa stok obat s/d Desember 20115)Kondisi sarana prasarana Instalasi Farmasi6)Kondisi sarana prasarana pendukung Instalasi Farmasi
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
10/25
3. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Bidang InfrastrukturLingkup Kegiatan
a. Bidang Infrastruktur Jalan Pemeliharaan berkala jalan danjembatan provinsi / kabupaten / kota, peningkatan kapasitas jalan
dan jembatan provinsi / kabupaten / kota, serta pembangunan jalan
dan jembatan provinsi/kabupaten/kota
b. Bidang Infrastruktur Irigasi rehabilitasi jaringan irigasi padadaerah irigasi yang rusak agar kualitas layanan irigasi dapat segera
kembali seperti sedia kala, dan peningkatan/pembangunan jaringan
irigasi sebagai perwujudan kontribusi daerah terhadap pemenuhan
target nasional tersebut.
c. Bidang Infrastruktur Air Minum mendorong peningkatansambungan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR) di perkotaan, pemasangan master meter untuk masyarakat
miskin perkotaan; serta peningkatan pelayanan air minum di lokasi
rawan air dan/atau terpencil.
d. Bidang Infrastruktur sanitasi untuk air limbah, persampahan, dandrainase, pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal;
pengembangan fasilitas pengurangan sampah dengan pola 3R
(reduce, reuse, dan recycle), serta pengembangan prasarana dan
sarana drainase mandiri yang berwawasan lingkungan,
ecodrainage, drainase skala kawasan.
Indikator Teknis
a. Bidang Infrastruktur Jalan1)Panjang Jalan2)Panjang Jalan Kondisi Tidak Mantap3) luas Wilayah4)Jumlah Penduduk5)Besaran APBD Pembangunan tahun berjalan
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
11/25
6)Alokasi sektor Jalan (di luar DAK)7)Pelaporan
b. Bidang Infrastruktur Irigasi1) luas Daerah Irigasi2)Kondisi Daerah Irigasi3)Rata-rata produksi pada sawah4) luas Wilayah5)Besaran APBD Pembangunan tahun berjalan6)Alokasi sektor Irigasi (di luar DAK)7)Pelaporan
c. Bidang Infrastruktur Air Minum1)Jumlah Desa/Kelurahan Rawan Air Bersih2)Jumlah Penduduk Miskin3)Cakupan Air Minum4)Besaran APBD Pembangunan Tahun Berjalan5)Alokasi sector Air Minum (diluar DAK)6)Pelaporan
d. Bidang Infrastruktur sanitasi1)Jumlah Desa/Kelurahan Rawan sanitasi2)Jumlah Penduduk Miskin3) luas Wilayah Kumuh4)Cakupan Pelayanan sanitasi5)Besaran APBD Pembangunan tahun berjalan6)Alokasi sektor sanitasi (di luar DAK)7)
Pelaporan
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
12/25
4. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Kelautan dan PerikananLingkup Kegiatan
Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkaptermasuk didalamnya pengadaan kapal untuk DAK provinsi;
pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya;
pengembangan sarana dan prasarana pengolahan, peningkatan mutu
dan pemasaran hasil perikanan; pengembangan sarana dan prasarana
pemberdayaan ekonomi masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil;
pengembangan sarana dan prasarana pengawasan sumber daya
kelautan dan perikanan; pengembangan sarana dan prasarana
penyuluhan perikanan; dan pengembangan sarana statistik kelautan
dan perikanan.
Indikator Teknis
a. Provinsi1)Produksi Tangkap2)Panjang Pantai3)Jumlah Nelayan
b. Kab/Kota1) Jumlah Produksi Perikanan (ton)2) Jumlah Kapal Berlabuh (unit)3) Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan (unit)4) luas lahan Budidaya (ha)5) Jumlah Tenaga Kerja Perikanan (orang)6) Jumlah Pokmaswas (kelompok)7) luas Kawasan Konservasi Perairan (ha)8) Jumlah Pasar Ikan Tradisional (unit)9) Jumlah unit Pengolahan Ikan (unit)10) Jumlah Penyuluh Perikanan (orang)11) Jumlah Kawasan Minapolitan (kawasan)
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
13/25
5. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK PertanianLingkup Kegiatan
a.perluasan areal pertanian;b.penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air;c.penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan lahan;d.penyediaan lumbung pangan masyarakat atau gudang pangan
pemerintah;
e.pembangunan/rehabilitasi Balai Penyuluhan Pertanian diKecamatan;
f. penyediaan prasarana dan sarana Balai Perbenihan/Perbibitang. Kabupaten untuk Tanaman Pangan / Hortikultura / Perkebunan /
Peternakan;
h.pembangunan/rehabilitasi Pusat/Pos/Klinik Pelayanan KesehatanHewan dan Inseminasi Buatan;
i. penanganan pasca panen.Indikator Teknis
a. luas Penggunaan lahanb. Jumlah Balai Penyuluhan Pertanianc. Jumlah Penyuluh Pertaniand. Jumlah Balai Benih/Perbibitane. Jumlah Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)/Pos Inseminasi
Buatan (IB)
6.Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Lingkungan HidupLingkup Kegiatan
Pemantauan kualitas air yang dilakukan melalui kegiatan
pembangunan gedung laboratorium, penyediaan sarana dan prasarana
pemantauan kualitas air, pembangunan laboratorium bergerak, dan
kendaraan operasional; pengendalian pencemaran melalui kegiatan
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
14/25
penerapan teknologi sederhana untuk pengurangan limbah), Taman
Kehati, Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAl) medik dan usaha Kecil
dan Menengah (uKM), dan pengadaan kendaraan pengangkut sampah;
pengendalian polusi udara melalui kegiatan pengadaan alat pemantau
kualitas udara; serta perlindungan sumber daya air melalui kegiatan
penanaman di luar kawasan hutan, dan pengadaan papan informasi.
Indikator Teknis
a. Kepadatan pendudukb. Panjang sungai tercemarc. luas tutupan lahand. Bentuk kelembagaane. Ruang tutupan hijauf. Volume sampahg. Kinerja Pelaporan/Pelaksanaan DAK
7. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Prasarana PemerintahanDaerahLingkup Kegiatan
Pembangunan kantor Bupati, Walikota, sekretariat Daerah,
DPRD, sekretariat DPRD, Dinas, Badan dan Kantor sKPD lainnya.
Indikator Teknis
a. Jumlah sKPD yang belum memiliki kantor sendirib. Jumlah sKPD yang kondisinya rusakc. Daerah yang pindah ibukotad. luas Praspem yang masih dibutuhkan
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
15/25
8. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Keluarga BerencanaLingkup Kegiatan
Penyediaan sarana mobilitas (motor) dan sarana pengelolaandata berbasis teknologi informasi (Personal computer) bagi
PKB/PlKB/PPlKB, pemenuhan sarana pelayanan KB di Klinik KB
statis (Implant Kit, IUD Kit) dan sarana Pelayanan KB Keliling
(MuYAN) dan pembangunan gudang Alat/obat Kontrasepsi, dan
penyediaan sarana dan prasarana penerangan KB keliling (MuPEN),
pengadaanPublic Adress dan KIE.
Indikator Teknis
a. Indeks Penyuluh KB / Petugas lapangan KBb. Indeks Pengendali Petugas lapangan KBc. Indeks Jumlah Desa / Kelurahand. Indeks Jumlah Kecamatane. Indeks Klinik KB
9. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK KehutananLingkup Kegiatan
Rehabilitasi hutan produksi, hutan lindung, lahan kritis, Tahura
dan Hutan Kota; sarana dan prasarana pengamanan hutan; sarana dan
prasarana Taman Hutan Rakyat (Tahura); sarana dan prasarana KPH;
serta sarana dan prasarana penyuluhan.
Indikator Teknis
a. Kab/ Kota1) luas Wilayah2) luas Hutan Mangrove3) luas lahan Kritis4) luas lahan Kritis di luar Kawasan
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
16/25
5) luas Hutan lindung6) luas Kawasan Konservasi7) luas lahan gambut8) Daerah Penghasil/Jumlah DBH yang Diperoleh9) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)10) Rencana Reboisasi Hutan dan lahan (RHl)11) Pelaporan
b. Provinsi1) luas Tahura2) luas Kawasan Konservasi3)Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)4)Rencana Reboisasi Hutan dan lahan (RHl)5)Pelaporan
10. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Sarana PerdaganganLingkup Kegiatan
Mendanai kegiatan pembangunan dan pengembangan pasar
tradisional; peningkatan sarana metrologi legal; serta pembangunan
gudang, fasilitas dan peralatan penunjangnya dalam kerangka sistem
Resi gudang.
Indikator Teknis
a. Pembangunan, Perluasan dan Renovasi Pasar Tradisional :1)Jumlah desa yang tdk memiliki pasar permanen/semi
permanen pd jarak < 3 km
2)Jumlah Pasar Tanpa Bangunan3)Prosentase jumlah pasar rusak
b. Peningkatan sarana Metrologi legal :1)Jumlah unit pengawasan berjalan Tera/Tera ulang uTTP
- Jumlah sKPD yang menangani metrologi legal
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
17/25
- Jumlah potensi uTTP yang belum tertangani2)Jumlah Pengadaan Pos ukur ulang
- Jumlah pasar percontohan- Jumlah pasar tertib ukur
c. Pembangunan gudang, sarana Penunjang, & Peralatan gudang1)Jumlah Produksi Padi2)Jumlah Produksi Jagung3)Jumlah Produksi Kopi4)Jumlah Produksi Kakao5)Jumlah Produksi lada6)Jumlah Produksi Karet7)Jumlah Produksi Rumput laut
11.Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Perumahan dan KawasanPermukiman
Lingkup Kegiatan
Membantu daerah dalam mendanai kebutuhan fisik
infrastruktur perumahan dan permukiman dalam rangka mencapai
standar Pelayanan Minimum (SPM) meliputi :
a.penyediaan sarana dan prasarana air minum,b. sarana septik tank komunal,c. tempat pengolahan sampah terpadu (TPsT),d.jaringan distribusi listrik, dane.penerangan jalan umum.Indikator Teknis
a. Indeks Backlog Perumahanb. Indeks Kemiskinanc. Indeks Kesiapan lokasi Perumahan dan Permukiman :
1)sub Indeks Perda Tata Ruang (RTRW)2)sub Indeks Bantuan stimulan Psu Kemenpera3)sub Indeks Pembangunan Rumah Tahun 2012
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
18/25
4)sub Indeks Rawan Air Minum dan atau sanitasid. Indeks Rencana Pembangunan Rumah per Kab/Kota2012
12. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Listrik PerdesaanLingkup Kegiatan
Pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan
potensi energi terbarukan.
Indikator Teknis
a. Rasio elektrifikasi kabupaten kota (pada propinsi yangmempunyai rasio elektrifikasi dibawah 50%)
b. Harga BPP listrik per propinsi
13. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Sarana dan PrasaranaKawasan Perbatasan
Lingkup Kegiatan
Pembangunan jalan/peningkatan kondisi permukaan jalan non-status yang menghubungkan kecamatan perbatasan prioritas dengan
pusat kegiatan disekitarnya.
Indikator Teknis
a. Panjang garis Batas Kecamatan Perbatasanb. Jumlah Desa Wilayah Perbatasanc. luas Wilayah Perbatasand. Jumlah Penduduk di Kecamatan Perbatasan
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
19/25
14. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Transportasi PerdesaanLingkup Kegiatan
Jalan poros desa melalui pembangunan, peningkatan danpemeliharaan jalan antardesa yang menghubungkan sentra produksi
dengan sentra pemasaran di Kawasan Strategis Cepat Tumbuh
(KSCT), serta angkutan perdesaan melalui pengadaan sarana
transportasi angkutan penumpang dan barang yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan daerah.
Indikator Teknis
a. Indeks Kebutuhan Prasarana Angkutan yaitu Rasio jumlah desabukan aspal / jumlah desa moda transport darat
b. Indeks Kebutuhan sarana Angkutan yaitu rata-rata waktutempuh per km dari desa ke kecamatan
c. Indeks Karakteristik Kewilayahan yaitu rasio jumlah desapertanian, jasa dibagi total jumlah desa
d. Kawasan strategis Cepat Tumbuh
15. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK KeselamatanTransportasi Darat
Lingkup Kegiatan
Pengadaan dan pemasangan fasilitas dan peralatan keselamatan
jalan melalui pemasangan rambu jalan, marka jalan, pagar
pengaman jalan, alat pengatur isyarat lalu lintas, paku jalan; dan
delienator.
Indikator Teknis
a. Indeks Aksesibilitas (panjang jalan/luas wilayah)b. Indeks Kepadatan Penduduk (jumlah penduduk/luas wilayah)
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
20/25
16. Kriteria Teknis dan Ruang Lingkup DAK Sarana dan PrasaranaDaerah Tertinggal
Lingkup Kegiatan
Penyediaan moda transportasi darat/perairan untuk
meningkatkan mobilitas barang dan penumpang antar wilayah
perdesaan dengan pusat pertumbuhan; pembangunan dan
rehabilitasi dermaga kecil atau tambatan perahu untuk mendukung
angkutan orang dan barang, khususnya dermaga kecil atau
tambatan perahu di wilayah pesisir yang tidak ditangani
Kementerian Perhubungan; penyediaan/pembangunan pembangkit
energi listrik perdesaan yang memanfaatkan sumber energi
mikrohidro dan pikohidro dan; serta pembangunan/rehabilitasi
embung irigasi untuk menunjang sektor pertanian.
Indikator Teknis
a. Indeks Infrastruktur1)Indeks Infrastruktur energi
- Indeks Rumah Tangga- Indeks Desa
2)Indeks Infrastruktur Transportasi- Indeks Akses Kendaraan Roda 4- Indeks Jalan- Indeks Moda Transportasi
b. Indeks Administrasi PelaporanDari beberapa penjelasan di atas, proses pengalokasian DAK
dapat dijelaskan pada Gambar di bawah ini.
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
21/25
Dari gambar di atas, terdapat serangkaian proses yang harus
dilalui, baik dalam menentukan daerah tertentu yang menerima
DAK maupun dalam menentukan besaran alokasi masing-
masing daerah.
Tahap 1 : Menentukan Daerah Tertentu Penerima DAK1. Jika suatu daerah memenuhi kriteria umum yang ditunjukkan
dengan IFN < 1, maka daerah tersebut pada proses ini layak
mendapat alokasi DAK;
2. Jika pada proses no. 1 di atas daerah tidak memenuhi, makadilihat kriteria khusus yang pertama yaitu apakah daerah
tersebut termasuk dalam pengaturan otonomi khusus atau
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
22/25
termasuk dalam 199 kabupaten tertinggal. Jika ya, maka
daerah tersebut layak memperoleh alokasi DAK;
3. Jika daerah tersebut tidak termasuk dalam kriteria khususpada butir 2 di atas, maka lihat kembali kriteria khusus yang
kedua yaitu karakteristik wilayah yang ditunjukkan dengan
indeks kewilayahan (IKW). Pada proses ini, IFN dan IKW
digabungkan sehingga menghasilkan IFW. Dalam hal ini
apabila IFW > 1, maka daerah tersebut layak memperoleh
DAK;
4. Jika daerah tersebut ternyata masih belum layak untukmendapatkan DAK pada proses nomor 3 di atas, maka dilihat
kriteria teknisnya untuk masing-masing bidang yang didanai
dari DAK yang dicerminkan dengan indeks teknis (IT). Pada
proses ini, IT digabungkan dengan IFW sehingga
menghasilkan IFWT. Jika IFWT > 1, maka daerah tersebut
layak mendapat alokasi DAK pada bidang tersebut.
Tahap 2 : Menentukan Besaran Alokasi DAK masing-masing
Daerah setelah proses penentuan daerah tertentu dilalui, maka
harus dihitung besaran alokasi untuk masing-masing bidang dan
masing-masing daerahnya (ADB, alokasi daerah dan bidang);
IFWT masing-masing daerah dikalikan dengan Indeks
Kemahalan Konstruksi (IKK) dan menghasilkan Bobot Daerah
(BD) untuk masing-masing daerah;
Selanjutnya, BD tersebut dikalikan dengan pagu alokasi DAKmasing-masing bidang sehingga dihasilkan alokasi daerah
bersangkutan untuk masing-masing bidang.
4)Administrasi Pengelolaan DAKa)Dana Pendamping
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
23/25
Untuk menyatakan komitmen dan tanggung jawab daerah dalam
pelaksanaan program yang didanai DAK, daerah penerima DAK wajib
menyediakan Dana Pendamping sekurang-kurangnya 10% (sepuluh
persen) dari nilai DAK yang diterimanya untuk mendanai kegiatan fisik.
Dana Pendamping tersebut wajib dianggarkan dalam APBD tahun
anggaran berjalan. Jika daerah tidak menganggarkan Dana Pendamping,
pencairan DAK tidak dapat dilakukan. Dana Pendamping juga
dicantumkan dalam Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA-sKPD) atau
dokumen pelaksana anggaran sejenis lainnya.
Untuk daerah dengan kemampuan keuangan tertentu, yaitu selisih
antara penerimaan umum APBD dan Belanja Pegawainya sama dengan 0
(nol) atau negatif maka tidak diwajibkan menganggarkan Dana
Pendamping.
b)PenganggaranUntuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang dapat dibiayai dari
DAK, Menteri Teknis menetapkan Petunjuk Teknis pelaksanaan kegiatan
DAK untuk masing-masing bidang. selanjutnya, pelaksanaan kegiatan
yang didanai DAK harus selesai paling lambat 31 Desember tahun
anggaran berjalan dan hasil dari kegiatan yang didanai DAK harus sudah
dapat dimanfaatkan pada akhir tahun anggaran tesebut.
Sesuai dengan PMK Nomor 216/PMK.07/2010 diatur bahwa
daerah wajib menyampaikan rencana penggunaan DAK kepada
Menteri/Kepala Badan terkait dengan tembusan Menteri Keuangan c.q.
Dirjen Perimbangan Keuangan, yang memuat pilihan kegiatan, volume
dan besaran, serta dana pendamping.
Sementara itu, berdasarkan PMK No. 6/PMK.07/2012 tentang
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah Pasal 29,
daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi penggunaan DAK
dengan merencanakan dan menganggarkan kembali kegiatan DAK dalam
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
24/25
APBD Perubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilai kontrak pada
suatu bidang DAK lebih kecil dari pagu bidang DAK tersebut.
optimalisasi penggunaan DAK tersebut dilakukan untuk kegiatan-
kegiatan pada bidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjuk teknis
yang ditetapkan. Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat
tahun anggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAK tersebut
untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yang sama tahun anggaran
berikutnya sesuai dengan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya
dan/atau tahun berjalan. sisa DAK tidak dapat digunakan untuk dana
pendamping DAK.
c)Pemantauan dan PengawasanPemantauan dan pengawasan dari kegiatan yang dibiayai melalui
Dana Alokasi Khusus ini melibatkan tiga hal penting, yaitu pemantauan
teknis, pelaksanaan kegiatan dan administrasi keuangan serta penilaian
terhadap manfaat kegiatan yang dibiayai oleh DAK tersebut. Menteri
Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan
teknis pelaksanaan kegiatan yang didanai dari DAK sesuai dengankewenangan masing-masing.
Pengawasan fungsional/pemeriksaan pelaksanaan kegiatan dan
administrasi keuangan DAK dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan dan/atau aparat pengawasan intern pemerintah daerah. Apabila
dalam pemeriksaan tersebut terdapat penyimpangan dan/atau
penyalahgunaan, BPK dan/atau aparat pengawas intern pemerintah
daerah menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Daerah sendiri melalui tim koordinasi
melakukan evaluasi terhadap manfaat pelaksanaan DAK yang melibatkan
pihak terkait setempat.
Sementara itu, untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan DAK di
daerah dalam kaitannya dengan penyempurnaan kebijakan DAK, telah
-
7/30/2019 Dana Alokasi Khusus 1
25/25
diterbitkan surat Edaran Bersama (sEB) Menteri Dalam Negeri, Menteri
Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) Nomor 0239/M.PPN/11/2008, sE 1722/MK.07/2008,
900/3556/sJ Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan Dan
Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK). SEB dimaksud
lebih banyak mengatur tata hubungan dalam pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi DAK yang dilaksanakan antar tingkat pemerintahan.
d)PelaporanDaerah menyampaikan laporan triwulanan yang memuat laporan
pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada Menteri/Kepala
Badan terkait dengan tembusan Menteri Keuangan c.q. Dirjen
Perimbangan Keuangan, meliputi gambaran, rencana kegiatan, sasaran,
hasil yang telah dicapai, hambatan, serta jumlah realisasi dana.
Selanjutnya, Menteri Teknis menyampaikan laporan pelaksanaan
kegiatan DAK pada akhir tahun anggaran kepada Menteri Keuangan,
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan
Menteri Dalam Negeri.