pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi...

53
i PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI KHUSUS, SELISIH LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN, PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DENGAN BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Oleh : PRABANDIKA HARCAHYO NIM : 232008179 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Upload: lyhuong

Post on 04-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

i

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI

KHUSUS, SELISIH LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN,

PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA

MODAL DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

DENGAN BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING Oleh :

PRABANDIKA HARCAHYO

NIM : 232008179

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 2: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih
Page 3: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

ii

Page 4: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

iii

Page 5: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang oleh karena

penyertaan, kasih dan hikmatNya, kertas kerja penulis yang berjudul “Pengaruh

Dana Alokasi Umum, Dana Otonomi Khusus, Selisih Lebih Pembiayaan

Anggaran Dan Pendapatan Daerah Terhadap Belanja Modal Dan IPM Dengan

Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening” telah dapat diselesaikan tepat pada

waktunya .

Kertas kerja ini diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam

mencapai gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi

Akuntansi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Pada kesempatan yang membahagiakan ini, penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada berbagai pihak antara lain kepada:

1. Keluarga Tercinta: Papa, Mama, Billy, Dimas, Alya yang sudah mendukung

selama perkuliahan, maupun saat penulisan kertas kerja ini.

2. Keluarga Besar Warsito.

3. Ibu Gustin Tanggulungan S.E., M.Akt selaku dosen pembimbing yang telah

memberi ide, saran, dan kritik selama penyusunan kertas kerja ini.

4. Dr Marthen Luther Ndoen, S.E., M.A., Ph.D. selaku wali studi yang telah

membantu selama proses perkuliahan hingga selesainya kertas kerja ini.

Page 6: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

v

5. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis

UKSW yang sudah membimbing selama masa perkuliahan penulis, serta

penyusunan kertas kerja ini secara langsung maupun tidak langsung.

6. Widy, Jody Jusnanto, Jerry Andrean, Dendy Setyogi, Andre, Franco S.E,

Yusuf, Yosa, Andy Sudaryono, Jimmy Kurniawan, Evan, Jaga S.E, Codot,

Brancong, Dewo, Dohar S.E, Angga S.E, Chindy Wibowo, Likin, Dimas

Bawen S.E, Primbond S.E, Makole S.E, Ismail, Menyun, Anton, Weda, Ucok

Mangapul, Marmot.

7. Teman-teman Kos Yos5, Team Futsal 2008 dan Semuanya yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. TerimaKasih.

8. Kakak angkatan dan adik angkatan yang pernah membantu dalam perkuliahan

dalam keluh kesah.

9. Owner dan staff Kafe Rindang.

Salatiga, 12 Agustus 2013

Prabandika Harcahyo

Page 7: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………..………… i

Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi………………………………….……… ii

Halaman Persetujuan Skripsi……………………………………………….…...... iii

Ucapan Terimakasih……………………………………………………….……… iv

Daftar isi………………………………………………………………………….. vi

Daftar Tabel………………………………………………………………………. viii

Daftar Gambar……………………………………………………………………. ix

Daftar Lampiran………………………………………………………………...... x

Abstract…………………………………………………………………....……… 1

Saripati……………………………………………………………………………. 2

Pendahuluan……………………………………………………………………… 3

Tinjauan Pustaka………………………………………………………………..... 7

Pengembangan Hipotesis…………………………………………………..….…. 17

Metode Penelitian………………………………………………………………… 22

Analisis Data

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, PAD terhadap BM………………. 26

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, PAD terhadap IPM……………… 27

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, PAD terhadap IPM melalui BM

Sebagai Variabel Intervening……...……………………………… 28

Pembahasan………………………………………………………………………. 29

Page 8: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

vii

Kesimpulan…………………………………………………………………….…. 31

Implikasi.…………………………………………………………………………. 31

Saran……………………………………………………………………………… 32

Daftar Pustaka…………………………………………………………….………. 33

Lampiran………………………………………………………………………….. 36

Page 9: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Statistik Deskriptif…………………………………….…... 25

Tabel 2 Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, dan PAD terhadap BM……….…. 27

Tabel 3 Pengaruh DAU, DOK, SiLPA dan PAD terhadap IPM………..…. 28

Tabel 4 Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, dan PAD terhadap IPM

Melalui BM sebagai variabel intervening……………………..… 29

Page 10: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, dan PAD terhadap BM…….. 23

Gambar 2 Model Pengaruh DAU, DOK, SiLPA dan PAD terhadap IPM….…. 23

Gambar 3 Model Pengaruh DAU, DOK, SiLPA dan PAD terhadap IPM

Melalui BM……………………………………………………….... 24

Page 11: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Normalitas…………………………………………………….. 36

Lampiran 2 Uji Multikolonieritas……………………………………………… 37

Lampiran 3 Uji Autokorelasi………………………………………………….... 38

Lampiran 4 Uji Hetrokedesitas……………………………………………..…... 39

Lampiran 5 Anggaran Belanja ………………………………………………..... 41

Lampiran 6 Persentase Anggaran Belanja ……………………………..……..... 42

Page 12: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

1

ABSTRACT

When the province otonom has been started the government to long for the

province government for solve the problem about the destitude infrastructure

development and human resources. This study aimed to examine the direct effect of

General Alocatiom Funds(DAU) , Spesial Autonomus Funds (DOK) , SiLPA and the

Local Government Income (PAD) against Capital Expenditure (BM) and Human

Development Index (IPM) also see indirect influence on IPM trough the BM as a

variable intervening , The research data is secondary data APBD , the local

government of province nangruh aceh darusallam from priode 2007 until 2011.

Finding the test of DAU, SILPA and PAD effect on BM but not for DOK.

Against the IPM shows DAU testing and PAD has effect . While the effect of DAU,

DAK, SiLPA and PAD to IPM through BM as a variable intervening. effect to IPM

whereas not for SILPA but SILPA has direct effect to IPM in BM

Keyword: General Alocation Funds (DAU), Spesial Autonomus Funds (DOK), SiLPA,

Local Government Income (PAD), Capital Expenditure (BM), Human Development

Index (IPM),

Page 13: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

2

SARIPATI

Pelaksanaan Otonomi daerah dimaksudkan agar pemerintah daerah dapat

menyelesaikan permasalahan kemiskinan, pembangunan infrastruktur dan

pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh langsung DAU, DOK, SiLPA dan PAD terhadap BM dan IPM,

juga melihat pengaruh tidak langsung terhadap IPM melalui BM sebagai Variable

Intervening. Data penelitian adalah data sekunder berupa data APBD pemerintah

daerah di propinsi Nangruh Aceh Darussalam untuk periode tahun 2007-2011.

Hasil pengujian menemukan bahwa DAU,SiLPA danPAD berpengaruh

terhadap BM. Pengujian terhadap IPM hanya DAU dan PAD yang berpengaruh.

Sedangkan terhadap IPM melalui Belanja Modal sedangkan DOK berpengaruh

terhadap IPM tetapi melalui Belanja Modal sebagai variabel intervening.

Kata Kunci : Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Otonomi Khusus (DOK), Selisih

Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA), Pendapatan Asli Daerah (PAD),Belanja Modal

(BM) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Page 14: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

3

PENDAHULUAN

Pemerintah daerah Provinsi Aceh memiliki banyak sumber dana untuk

digunakan membiayai belanja. Sumber dana yang didapat Provinsi Aceh bisa

bersumber dari bantuan Pemerintah pusat berupa Dana Alokasi Umum (DAU) dan

Dana Otonomi Khusus (DOK), Efektifitas anggaran berupa Selisih Lebih

Pembiayaan Anggaran (SiLPA), Sumber Pendapatan daerah (PAD) dan bantuan dari

pihak luar. DAU adalah dana ini diberikan kepada seluruh wilayah di Indonesia yang

digunakan untuk mengurangi kesenjangan fiskal antar pemerintah pusat dan daerah

(UU Nomer 31 Tahun 2004). SiLPA dapat pula digunakan untuk menambah anggaran

belanja SiLPA dapat digunakan apabila APBD mengamalami defisit. Provinsi NAD

juga dapat memanfaatkan dana yang berasal dari PAD peningkatan pendapatan dari

PAD pemerintah dapat meningkatkan Belanja Daerah atau dapat menutupi

kekurangan defisit Anggaran yang diberikan dari pemerintah pusat.Selain dari dana

yang bersumber dari pemerintah pusat maupun efektifitas pengelolaan kekayaan

daerah Provinsi Aceh masih memiliki bantuan dana melalui bantuan dari pihak luar

baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang bantuan dari pihak luar

mencapai 5 milyar (http://aceh.tribunnews.com) dana tersebut dapat digunakan untuk

mempercepat pembangunan di NAD.Berbeda dengan Provinsi lain Provinsi Aceh

yang mendapatkan status dengan kawasan khusus Provinsi Aceh mendapatkan dana

tambahan berupa Dana Otonomi Khusus (DOK) yang diatur oleh UU Nomor 11

tahun 2006.

Page 15: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

4

UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengatur tentang

kawasan khusus yaitu bagian wilayah dalam Provinsi atau Kabupaten/Kota yang

ditetapkan oleh Pemerintah pusat untuk menyelenggarakan fungsi Pemerintahan yang

bersifat khusus bagi kepentingan Nasional. Kawasan khusus sendiri yaitu Provinsi

Papua, Provinsi Papua Barat, dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Provinsi NAD

mendapat status otonomi khusus dengan banyaknya masalah dan bencana yang

terjadi di Provinsi NAD. Pemerintah pusat menetapkan Provinsi NAD sebagai

kawasan khusus melalui UU Nomor 11 tahun 2006 dengan tujuan mempercepat

pembangunan ekonomi dan peningkataan kesejahteraan masyarakat. Dana Otonomi

Khusus (DOK) menurut UU Nomor 11 Tahun 2006 dijelaskan bahwa Dana Otonomi

Khusus ditujukan untuk membiayai pembangunan terutama pembangunan dan

pemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengentasan

kemiskinan, serta pendidikan, sosial dan kesehatan. Pengelolaan DOK di NAD diatur

menurut Qanun Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penggunaaan DOK. Sementara tentang

pengalokasian DOK dijelaskan dalam Qanun Aceh Pasal 11 Nomor 2 Tahun 2008

yaitu Paling banyak 40% dialokasikan untuk program dan kegiatan pembangunan

Aceh dan paling sedikit 60% dialokasikan untuk program dan kegiatan pembangunan

Kabupaten/Kota.

Dalam menyusun Anggaran Belanja Provinsi NAD harus memenuhi tujuan

penggunaan dana yaitu untuk meningkatkan infrastruktur dan peningkatan pelayanan

masyarakat sebagaimana diatur dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 dan UU Nomor 11

Page 16: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

5

Tahun 2006. Prov NAD diharapkan dapat menggunakan dana yang didapat untuk

kegiatan belanja yang sifatnya mensejahterakan masyarakat seperti meningkatkan

Belanja Modal (BM) seperti pembangunan jalan raya, tempat ibadah, pabrik dan lain-

lain. peningkatan Belanja Modal dapat mempercepat kemajuan Provinsi Aceh dan

kesejahteraan masyarakat dapat diukur melalui Indikator Pembangunan Manusia di

ukur dengan dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (UNDP, 2004). Semakin

tinggi IPM suatu daerah maka semakin dekat dengan tujuan pemberian dana yang

diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

Dengan banyaknya dana yang didapat oleh Provinsi NAD Pemerintah pusat

mengharapkan Provinsi NAD dapat meningkatkan Anggaran Belanja sehingga dapat

mempercepat kemajuan di daerah. Fenomena yang terjadi adalah kurangnya adanya

transparansi penggunaan dana selain itu Provinsi yang mendapatkan status Otonomi

Khusus cenderung belum bisa mengelola dengan baik dana yang diberikan oleh

pemerintah pusat untuk mempercepat kemajuan daerah dana yang didapat dari

bantuan juga kurang diarahkan untuk peningkatan pembangunan. Belanja Provinsi

NAD cenderung digunakan untuk Belanja Operasional bukan untuk BM dalam

rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini didukung oleh pernyataan

Koordinator Bidang Advokasi Kebijakan Publik Masyarakat Transparansi Aceh

(MaTA) berpendapat bahwa dana bantuan program pembangunan masyarakat

pedesaan secara langsung malah berkurang di 2012 kondisi ini berbanding terbalik

dengan belanja pegawai yang semakin meningkat (http://economy.okezone.com).

Menurut hasil kajian Analisis Belanja Publik Aceh 2011 yang dilakukan oleh Public

Page 17: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

6

Expenditure Analysis and Capacity Strengthening Program (PECAPP) Pemerintah

Aceh perlu mengawasi penggunaan dana (DOK) yang ditujukan untuk kemakmuran

Aceh di masa depan. Pendapatan Aceh saat ini yang bersumber dari hasil sumber

daya yang terbatas harus digunakan sebaik-baiknya untuk pembentukan modal

(http://aceh.tribunews.com) sehingga memberikan dampak terhadap kesejahteraan

masyarakat yang dilihat dari indikator kesejahteraan (IPM). Menurut BPS tahun 2011

IPM aceh berada pada posisi ke 18 dengan rata-rata 71.31 dari 33 Provinsi di

Indonesia. Hal ini menunjukan IPM di NAD tergolong kriteria menengah tinggi hal

ini mengindikasikan dana yang di dapat digunakan untuk pembangunan manusia

oleh Prov NAD.

Menurut Lameiherewe (2013) dana dari DOK di Provinsi Papua belum

memiliki pengaruh terhadap IPM dan Belanja Modal. Berdasarkan fenemona di atas

penulis ingin melihat apakah penggunaan dana DAU, DOK, SiLPA dan PAD di

Provinsi NAD sudah memiliki pengaruh terhadap BM dan IPM. Penelitian ini

diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengevaluasi manajemen

keuangan pemerintah dan menjadi informasi bagi masyarakat dalam rangka

pemenuhan hal publik untuk mengetahui pengelolaan keuangan oleh pemerintah

(right to know).

Page 18: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

7

Tinjauan Pustaka

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Untuk mendukung terciptanya akuntanbilitas publik Pemda dalam rangka

otonomi diperlukan sistem pengolahan keuangan daerah dan anggaran daerah yang

berorientasi pada kinerja (Mardiasmo, 2002). Anggaran yang merupakan blue print

organisasi (Mahmudi, 2011) memberi gambaran tentang pengalokasian dan

sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Anggaran sektor publik yang dipresentasikan dalam

APBN dan APBD menggambarkan tentang realisasi anggaran yang terjadi mengenai

jumlah pendapatan, belanja surplus/ defisit, pembiayaan, serta program kerja dan

aktivitas yang akan dilakukan (Mahmudi, 2011).

APBD merupakan kebijaksanaan keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang

disusun berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri serta berbagai pertimbangan

lainya dengan maksud agar penyusunan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi

APBD mudah dilakukan. PP No. 58 Tahun 2005 Pasal 20 tentang pengelolaan

Keuangan Daerah menyebutkan bahwa : APBD merupakan kesatuan yang terdiri dari

Pendapatan daerah, Belanja daerah, dan Pembiayan daerah. APBD harus

diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,

hal ini diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan,

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan fasilias umum yang

layak. Menggenjot belanja modal adalah perkara yang sangat penting karena

meningkatkan produktifitas perekonomian, semakin banyak belanja modal semakin

Page 19: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

8

tinggi pula produktifitas perekonomian, belanja modal berupa infrastruktur jelas

berdampak pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja (Editorial Media

Indonesia, 25 Agustus 2008 ).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa APBD

adalah realisasi keuangan tahunan pemerintah daerah yang disusun berdasarkan

instruksi menteri dalam negeri serta berbagai pertimbangan lainya yang kemudian

dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD untuk ditetapkan

dengan peraturan daerah.Salah satu dana yang di dapat untuk menyusun APBD

adalah dana Dana Alokasi Umum (DAU).

Dana Alokasi Umum

DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai

kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU merupakan sarana

untuk mengatasi ketimpangan fiskal antar daerah dan disisi lain juga memberikan

sumber pembiayaan daerah. Oleh karena itu DAU lebih banyak dialokasikan untuk

daerah yang mempunyai kapasitas fiskal yang rendah.

Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 porsi DAU diterapkan

sekurang-kurangnya 26% (dua puluh enam persen) dari Pendapatan Dalam Negeri

atau Neto yang ditetapkan dalam APBN. Sementara itu, proporsi pembagian DAU

untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota ditetapkan sesuai dengan imbangan kewenangan

antara provinsi dan kabupaten/ Kota. DAU bersifat “Block Grant” yang berarti

Page 20: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

9

penggunaanya diserahkan kepada daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan

daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka otonomi

daerah.

DAU dihitung dengan menggunakan pendekatan celah fiskal (fiscal gap)

yaitu selisih antara kebutuhan fiskal (fiscal needs) dikurangi dengan kapasitas fiskal

(fiscal capacity) daerah dan Alokasi Dasar AD berupa jumlah gaji PNS. Formula

DAU tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

DAU = AD + CF

Dimana:

DAU = Dana Alokasi Umum

AD =Alokasi Dasar

CF =Celah Fiskal

Alokasi Dasar (AD) dihitung berdasarkan realisasi gaji Pegawai Negeri Sipil

Daerah tahun sebelumnya (t-1) yang meliputi gaji pokok dan tunjangan-tunjangan

yang melekat sesuai dengan peraturan penggajian PNS yang berlaku.

Celah Fiskal (CF) merupakan selisih dari kebutuhan fiskal dengan kapasitas

fiskal (KbF-KpF). Dengan demikian, daerah yang memiliki kapasitas fiskal yang

tinggi dengan kebutuhan fiskalnya rendah maka perolehan Dana Alokasi Umum yang

akan didapatkan jumlahnya akan kecil. Dan sebaliknya bagi daerah yang kepastian

fiskalnya rendah, sementara kebutuhan akan fiskalnya tinggi, sudah dapat dipastikan

Dana Alokasi Umum yang akan didapatkan jumlahnya benar.

Page 21: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

10

Jika dalam perhitungan menghasilkan celah fiskal negatif maka jumlah DAU

yang diterima oleh Pemda sebesar alokasi dasar setelah diperhitungkan dengan celah

fiskalnya. Celah fiskal negatif atau kapasitas fiskal yang lebih besar dari kebutuhan

fiskal menandakan bahwa pendapatan daerah yang berasal dari PAD, Dana Bagi

Hasil Pajak, dan Dana Bagi Hasil. Sumber Daya Alam dari Pemda tersebut sudah

cukup tinggi sehingga daerah tersebut lebih sedikit atau tidak membutuhkan alokasi

dari pusat untuk membiayai daerah.

Dana Otonomi Khusus

DOK adalah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi

khusus suatu daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2006 tentang

Perimbangan keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan daerah DOK

adalah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus suatu

daerah. Ada empat Provinsi yang memperoleh status otonomi khusus yaitu Provinsi

DKI Jakarta (UU No.29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi DKI kota Jakarta

sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia). Provinsi NAD (UU Nomor

44 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa

Aceh) dan (UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh), Provinsi Papua dan

Provinsi Papua Barat (UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi

Provinsi Papua ), dan Provinsi DIY (UU No.13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan

Daerah Istimewa Yogyakarta). Provinsi DKI dan Provinsi DIY belum mendapatkan

DOK mulai tahun anggaran 2013.

Page 22: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

11

Alasan utama pemberian otonomi khusus kepada Provinsi Aceh menurut

UUPA Nomor 11 Tahun 2006 adalah untuk menciptakan Aceh yang sejahtera.

Sebelum UUPA Nomor 11 Tahun 2006 terjadi pertarungan politik di Aceh di bawah

gerakan yang biasa disebut Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Oleh karena itu

pemerintah pusat menerbitkan UU Nomor 11 Tahun 2006 yang disahkan pada tanggal

1 Agustus 2006 di dalam UU tersebut berisikan bahwa pemerintah daerah

memberikan kekhususan bagi Aceh dalam mengurus rumah tangganya secara mandiri

dengan kewenangan yang istimewa seperti yang disebutkan dalam Pasal 7 UUPA,

sebagai berikut : Pemerintahan Aceh dan Kabupaten dan Kota berwenang mengatur

dan mengurus urusan pemerintahan dalam semua sektor publik kecuali urusan

pemerintah yang menjadi kewenangan pemerintah.

Kewenangan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

urusan pemerintahan yang bersifat nasional, politik luar negeri, pertahanan,

keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional dan urusan tertentu dalam bidang

agama. Secara umum ketentuan mengenai dana Otonomi Khusus disebutkan dalam

Pasal 183 ayat (1),(2),(4),(5) UUPA Nomor 11 Tahun 2006 Sebagai berikut :

DOK merupakan penerimaan Pemerintahan Aceh yang ditujukan untuk

membiayai pembangunan terutama pembangunan rutin dan pemeliharaan

infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, serta

pendanaan pendidikan sosial, dan kesehatan.

DOK berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, dengan rincian untuk

tahun pertama sampai dengan tahun kelima belas yang besarnya setara dengan 2%

Page 23: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

12

(dua persen) plafon Dana Alokasi Umum Nasional dan untuk tahun keenam belas

sampai dengan tahun kedua puluh yang besarnya setara dengan 1% (satu persen)

plafon Dana Alokasi Umum Nasional.

Program pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan

dalam program pembangunan provinsi dan kabupaten/kota di Aceh dengan

memperhatikan keseimbangan kemajuan pembangunan antar kabupaten/kota untuk

dijadikan dasar pemanfaatan dana otonomi khusus yang pengelolaanya

diadministrasikan pada Pemerintah Provinsi Aceh. Penggunaaan Dana Otonomi

Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk setiap tahun anggaran

yang lebih lanjut dalam Quantum Aceh.

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) menurut Pemendagri Nomor 13

tahun 2006 adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran

selama satu tahun periode anggaran. Menurut Permendagri No.13 tahun 2006 Pasal

137, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelemunya merupakan

penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk :Menutupi defisit anggaran apabila

realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja. Mendanai pelaksanaan

kegiatan lanjutan atas beban langsung. Mendanai kewajiban lainya yang sampai

dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan.

Menurut UU no.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah

pusat dan daerah, SiLPA hanya dapat digunakan bila defisit APBN dan APBD

Page 24: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

13

mencapai 3 persen. SiLPA adalah suatu indikator yang menggambarkan efisiensi

pengeluaran pemerintah. SiLPA sebenarnya merupakan indikator efisiensi, karena

SiLPA hanya akan terbentuk bila terjadi surplus pada APBD dan sekaligus terjadi

pembiayaan neto yang positif, dimana komponen penerimaan lebih besar dari

komponen pengeluaraan pembiayaan.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang

berasal dari sumber ekonomi asli daerah (Halim, 2002). PAD merupakan salah satu

wujud dari desentralisasi fiskal untuk memberikan sumber-sumber penerimaan bagi

daerah yang dapat digali dan digunakan sesuai dengan potensinya (Kurniawan, 2010).

Permendagri No 13/2006 tentang “Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah”,

membagi jenis pendapatan atas :

Hasil Pajak Daerah,

Hasil Retribusi Daerah,

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Undang-Undang No.33/2004 menyebutkan bahwa PAD bertujuan memberikan

kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah

sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi.Undang-Undang

nomor 22 tahun 1999 menyebutkan salah satu kewenangan (otoritas) yang diberikan

Page 25: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

14

berupa pemungutan hasil pajak daerah dan retribusi daerah yang potensial.Dalam

pelaksanaan otonomi daerah, sumber keuangan yang berasal dari PAD lebih utama

daripada sumber-sumber di luar PAD oleh karena PAD dapat dipergunakan sesuai

dengan prakarsa dan inisiatif daerah.

Namun, secara umum pemda menghadapi permasalahan yang sama yakni

terkait penggalian pajak dan retribusi daerah sebagai salah satu komponen PAD yang

belum memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD (Halim, 2009). Demikian

pula kemampuan perencanaan dan pengawasan keuangan yang lemah. Hal tersebut

dapat mengakibatkan kebocoran-kebocoran yang sangat berarti bagi daerah.

Perananan PAD dalam membiayai kebutuhan pengeluaran daerah sangat kecil dan

bervariasi antar daerah yaitu kurang dari 10% dan 50%.

Belanja Modal

Belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang manfaatnya

melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan daerah namun

menimbulkan konsekuensi menambah biaya yang bersifat rutin seperti biaya

pemeliharaan (Halim, 2004). Dewi (2006) dan Syaiful (2008) juga mengutarakan hal

yang senada bahwa belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka

pembentukan modal yang sifatnya menambah asset tetap/inventaris yang

memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk di dalamnya adalah

pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau

menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas asset.

Page 26: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

15

Menurut Rostow dan Musgrave dalam Hendramin (1997:171), model belanja

pemerintah adalah: pada tahap awal perkembangan ekonomi, persentasi investasi

pemerintah terhadap total investasi adalah besar, karena pada tahap ini pemerintah

harus menyediakan prasarana, seperti : pendidikan, kesehatan dan transportasi. Pada

tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi pemerintah tetap diperlukan untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada tahap ini

peranan investasi swasta sudah semakin besar. Pada tingkat ekonomi lebih lanjut

dalam pembangunan ekonomi, aktivitas pemerintahan beralih dari penyedia prasarana

ke pengeluaran-pengeluaran untuk aktivitas sosial seperti : program kesejahteraan di

hari tua, program pelayanan kesehatan masyarakat dan sebagainya. Belanja Modal

yang dilakukan oleh pemerintah daerah diantaranya pembangunan dan perbaikan

sektor pendidikan, kesehatan, transportasi, sehingga masyarakat juga menikmati

manfaat dari pembangunan daerah (Halim, 2002).

Indeks Pembangunan Manusia

IPM adalah indeks komposit untuk mengukur pencapaian kualitas

pembangunan manusia untuk dapat hidup secara lebih berkualitas, baik dari aspek

kesehatan, pendidikan maupun ekonomi. IPM juga digunakan untuk

mengklasifikasikan apakah sebuah Negara adalah Negara maju, Negara berkembang,

atau Negara terbelakang, dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi

terhadap kualitas hidup (UNDP, 1996).

Page 27: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

16

Menurut UNDP (2004) IPM memberikan suatu ukuran gabungan tiga dimensi

tentang pembangunan manusia : panjang umur dan menjalani hidup sehat (diukur dari

usia harapan hidup), terdidik (diukur dari tingkat kemampuan baca tulis orang dewasa

dan tingkat pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan dan tinggi) dan memiliki standart

hidup yang layak (diukur dari paritas daya beli/PPP, penghasilan). Indeks tersebut

bukanlah suatu ukuran yang menyeluruh tentang pembangunan manusia. Sebagai

contoh, IPM tidak menyertakan indikator-indikator penting seperti misalnya

ketidaksetaraan dan sulit mengukur indikator-indikator seperti penghargaan terhadap

hak-hak asasi manusia dan kebebasan politik. Indeks ini memberikan sudut pandang

yang lebih luas untuk menilai kemajuan manusia serta meninjau hubungan yang

rumit antara penghasilan dan kesejahteraan.

Indikator IPM merupakan salah satu indikator untuk mengukur taraf kualitas

fisik dan non fisik penduduk. Kualitas fisik tercermin dari angka harapan hidup,

sedangkan kualitas non fisik (intelektualitas) melalui lamanya rata-rata penduduk

bersekolah dan angka melek huruf dan mempertimbangkan kemampuan ekonomi

masyarakat yang tercermin dari nilai purchasing power parity index (PPP) (BPS,

2007).

IPM mengukur pencapaian keseluruhan dari satu daerah/Negara dalam tiga

dimensi dasar pembangunan manusia, yaitu lamanya hidup, pengetahuan dan status

standar hidup yang layak. Ketiganya diukur dengan angka harapan hidup, pencapaian

pendidikan dan pengeluaran per kapita (Pambudi, 2011).

Page 28: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

17

IPM mencoba untuk memberikan peringkat semua Negara dari skala 0

(tingkat pembangunan manusia yang paling rendah) hingga 100 (tingkat

pembangunan manusia yang paling tinggi). Hal ini dapat digunakan untuk

mengevaluasi keberhasilan pembangunan suatu daerah atau Negara. BPS

memberikan pemeringkatan dalam empat kriteria, dimana IPM tergolong kategori

rendah jika IPM <50, IPM tergolong kategori menengah rendah jika nilai IPM antara

50-65, jika nilai IPM antara 66-80 maka tergolong kriteria menengah tinggi, nilai

IPM tergolong tinggi jika di atas 80 (BPS,2006).

Secara teknis, Perhitungan IPM dapat dirumuskan sebagai berikut (BPS,

BAPPENAS, UNDP, 2004) :

IPM = 1 3⁄ ( indeks X1+ indeks X2 + indeks X3)

Dimana :

X1 = indeks lamanya hidup (tahun)

X2 = indeks tingkat pendidikan

X3 = indeks pengeluaran riil per kapita (Rp 000)

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA,PAD terhadap BM.

DAU merupakan dana yang bersumber dari pemerintah yang bertujuan untuk

pemerataan keuangan daerah yang digunakan untuk mendanai belanja daerah dengan

proporsi yang berbeda untuk setiap daerah sesuai dengan kebijakan masing-masing

Page 29: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

18

daerah. Transfer DAU ke daerah ditunjukan untuk belanja pemerintah daerah dan

tidak jarang pemerintah daerah menetapkan rencana pendapatan daerah secara

pesimis dan rencana belanja cenderung optimis agar transfer DAU yang diterima

daerah lebih besar (http://www.Balipost.co.id). Di beberapa daerah peranan DAU

sangat signifikan karena kebijakan belanja daerah lebih di dominasi oleh jumlah

DAU daripada PAD (Sidik 2002). Proporsi DAU terhadap penerimaan daerah masih

yang tertinggi dibanding dengan penerimaan daerah yang lain, termasuk PAD (Adi,

2006). Dengan demikian DAU merupakan sumber dana yang signifikan untuk

keuangan daerah dari Pemerintah.

Penelitian terkait pengaruh DAU terhadap BM yang dilakukan oleh Harianto

dan Adi (2007), Darwanto dan Yustikasari (2007), dan Putro (2011) menunjukan

bahwa DAU sangat berpengaruh terhadap BM. Transfer DAU kepada Pemerintah

daerah meningkatkan sumber pendapatan yang dapat dialokasikan untuk membiayai

belanja modal (Putro,2011). Menurut Abdullah dan Halim (2006) orang akan lebih

berhemat dalam membelanjakan pendapatan yang merupakan hasil effort-nya sendiri

dibanding pendapatan yang diberikan pihak lain (seperti grant atau transfer). Hal ini

menunjukan DAU lebih dulu digunakan untuk membiyai belanja modal dibanding

dana yang didapat dari PAD oleh karena itu DAU memiliki pengaruh terhadap BM.

Selain dari Dana Alokasi Umum, Pemerintah Aceh masih memiliki sumber

dana lainya yaitu Dana Otonomi Khusus yang di dapat dari pemerintah sesuai dengan

UU No 11 tahun 2006 Tentang pemberian Dana Otonomi Khusus dari pemerintah

pusat kepada Provinsi Aceh. Tujuan dari pemberikan dana tersebut adalah untuk

Page 30: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

19

menciptakan Aceh yang lebih sejahtera. Secara khusus dana otonomi khusus

diperuntukan bagi pengembangan pendidikan dan kesehatan rakyat.

Dana Otonomi Khusus di Aceh diharapakan digunakan sesuai dengan Pasal

179 (2) yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat dalam bentuk pembangunan

infrasktruktur dan pemeliharaan infrastruktur. Dengan dilaksanakanya pembangunan

infrastruktur dan pemeliharaan infrastruktur diharapkan masyarakat dapat merasakan

dampak adanya dana istimewa untuk masyarakat Aceh sehingga dapat mencapai

masyarakat Aceh yang sejahtera sesuai dengan tujuan dari pemberian DOK kepada

Aceh oleh karena itu DOK berpengaruh terhadap BM.

SiLPA tahun sebelumnya adalah sumber penerimaan pembiayaan yang dapat

digunakan untuk menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil

daripada realisasi belanja.Pemda dapat menggunakan SiLPA tahun sebelumnya untuk

tambahan anggaran belanja infrastruktur bagi kesejahteraan masyarakat daerah.

Penelitian Ardhini (2011) di Kabupaten dan Kota Jawa Tengah menunjukan bahwa

SiLPA berpengaruh positif terhadap Belanja modal.

PAD adalah hasil upaya sendiri di daerah yang alokasi penggunaannya

merupakan kewenangan murni di daerah. Pemda yang mengupayakan kesejahteraan

masyarakatnya akan memilih belanja modal yang dapat meningkatkan fasilitas publik

untuk kesejahteraan masyarakat. Penelitian Darwanto & Yustikasari (2007), Solikin

(2007), maupun Putro (2011) menunjukkan bahwa PAD memiliki korelasi positif dan

signifikan terhadap belanja modal.

Page 31: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

20

Ketersediaan DAU, DOK, SiLPA dan PAD akan memberikan sumber

keuangan yang dapat digunakan pemda untuk melakukan belanja modal yang

diperlukan oleh publik. Oleh karena itu disusun hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis 1 : DAU berpengaruh positif terhadap BM

Hipotesis 2 : DOK berpengaruh positif terhadap BM

Hipotesis 3 : SiLPA berpengaruh positif terhadap BM

Hipotesis 4 : PAD berpengaruh positif terhadap BM

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, PAD terhadap Indeks Pembangunan Manusia.

DAU yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

bertujuan agar Pemerintah daerah mampu melayani masyarakat dan menciptakan

kemakmuran di daerah tersebut. Wewenang untuk mengatur DAU oleh pemerintah

daerah memungkinkan pemda dapat memilih program yang berdampak langsung

pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program pemerintah di bidang

kesehatan dan pendidikan yang keberhasilannya dapat diukur pada dengan angka

indeks pembangunan manusia (IPM). Penelitian Bau (2011) di Kabupaten dan Kota

Yogyakarta menunjukan bahwa DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap

IPM.

DOK kepada Aceh sebagaimana UU Nomor 11 Tahun 2006 bertujuan agar

pemerintah Aceh dapat menyelesaikan masalah dan dapat menjadikan masyarakat

Aceh lebih makmur. DOK yang tidak didapat oleh daerah non otonomi khusus

memperbesar sumber pendanaan daerah penerima yang memungkinkannya

Page 32: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

21

melakukan program pembangunan yang dapat meningkatkan indeks pembangunan

manusia. Sehingga DOK berpengaruh terhadap IPM.

SiLPA tahun sebelumnya dapat digunakan untuk menutup kekurangan

pendapatan pemerintah dalam rangka melakukan belanja program kesejahteraan

masyarakat.Demikian halnya dengan PAD yang mana kebijakan penggunaannya

adalah wewenang pemda sendiri. Penelitian Pambudi (2008) di Kab/Kota Provinsi

Jawa Barat menunjukan bahwa, PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap

indeks pembangunan manusia (IPM) di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan uraian diatas maka disusun hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis 5 : DAU berpengaruh positif terhadap IPM.

Hipotesis 6 : DOK berpengaruh positif terhadap IPM.

Hipotesis 7 : SiLPA berpengaruh positif terhadap IPM.

Hipotesis 8 : PAD berpengaruh positif terhadap IPM.

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, PAD terhadap IPM melalui BM Sebagai variable

Intervening.

Dana perimbangan, SiLPA, dan dana PAD adalah sumber-sumber keuangan di

daerah yang memungkinkan Pemda membangun infrastruktur yang dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Belanja infrastruktur tersebut dinyatakan

dalam belanja modal. Belanja modal untuk aktivitas pendidikan dan kesehatan adalah

belanja yang terkait langsung dengan ukuran kesejahteraan menurut UNDP yaitu IPM.

Oleh karena itu diduga bahwa sumber-sumber keuangan tersebut mempengaruhi IPM

Page 33: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

22

melalui belanja modal. Maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut :

Hipotesis 9 : DAU berpengaruh positif terhadap IPM melalui BM

Hipotesis 10 : DOK berpengaruh positif terhadap IPM melalui BM

Hipotesis 11 : SiLPA berpengaruh positif terhadap IPM melalui BM

Hipotesis 12 : PAD berpengaruh positif terhadap IPM melalui BM

Metode Penelitian

Data penelitian berupa data sekunder yang diperoleh dari situs Direktorat

Jendral Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (http://www.djpkpd.go.id) berupa

Laporan Realisasi Anggaran APBD Kabupaten/Kota Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam dan data IPM dari BPS (http://www.aceh.bps.go.id) Provinsi Nanggroe

Aceh Darusalam untuk periode 2007 – 2011.

Data penelitian telah lolos Uji Asumsi Klasik mencakup Uji Normalitas, Uji

Multikorelasi, Uji autokorelasi dan Uji heterokedastisitas. Hasil pengujian dapat

dilihat pada Lampiran.

Page 34: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

23

Model Teoritis penelitian adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Model Penelitian: Pengaruh DAU,DOK,SiLPA,PAD terhadap BM

Gambar 2. Model Penelitian: Pengaruh DAU,DOK,SiLPA,PAD terhadap IPM

DAU

BM

PAD

SiLPA

DOK

H1

H3

H4

H2

DAU

IPM

PAD

SiLPA

DOK

H5

H7

H8

H6

Page 35: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

24

Gambar 3 : Model Pengaruh DAU,DOK,SiLPA, dan PAD terhadap IPM melalui

BM sebagai Variabel Intervening

Data dan Analisis

Analisis Dekskriptif

Deskripsi Dana Alokasi Umum, Dana Otonomi Khusus, Selisih Lebih

pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal dan Indeks

Pembangunan Manusia pada 23 Kabupaten dan Kota di Provinsi NAD untuk tahun

2007 sampai 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

DAU

BM

PAD

SiLPA

DOK

IPM

H12

H9

H10

H11

Page 36: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

25

Tabel 1

Statistik Deskriptif

Variabel

N Min Max Rata-Rata

Standar

Deviasi

DAU 83 47 milyar 487 milyar 275 milyar 87 milyar

DOK 83 0 50 milyar 4 milyar 11 milyar

SiLPA 83 -17.4 milyar 89 milyar 24milyar 25 milyar

PAD 83 1.6 milyar 49 milyar 14 milyar 86 milyar

BM 83 19.9 milyar 236 milyar 87 milyar 30 milyar

IPM 83 67,08 % 77,00 % 71,29% 2.53721

Sumber: data sekunder 2007-2011 (diolah)

Kabupaten Aceh Pidie pada tahun 2010 mendapatkan DAU terkecil tahun

2011 Aceh Pidie mendapatkan dana terbesar DAU. Nilai rata-rata DAU dari setiap

Kota/Kabupaten adalah 275 milyar dengan Standar deviasi 87 milyar hal ini

menunjukan persebaran data DAU bervariasi karena Standart Deviasi lebih dari 20%

dari nilai rata-rata. DOK di Provinsi NAD kurang di distribusi secara baik nilai DOK

terbesar didapat Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2011. Nilai rata-rata DOK dari

setiap Kota/Kabupaten adalah 4 milyar dengan Standar deviasi 11 milyar hal ini

menunjukan persebaran data DOK bervariasi karena Standart Deviasi lebih dari 20%

dari nilai rata-rata. Nilai SiLPA pada tahun defisit yang terjadi pada tahun 2011

karena jumlah pengeluaran lebih besar daripada pembiayaan. Nilai rata-rata SiLPA

dari setiap Kota/Kabupaten adalah 24 milyar dengan Standar deviasi 25 milyar hal ini

menunjukan persebaran data SiLPA bervariasi karena Standart Deviasi lebih dari 20%

Page 37: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

26

dari nilai rata-rata. PAD terbesar diperoleh pada tahun 2008 oleh Kabupaten Aceh

Tamiang hal ini menunjukan masyarakat Aceh Tamiang sangat produktif. Nilai rata-

rata PAD dari setiap Kota/Kabupaten adalah 14 milyar dengan Standar deviasi 86

milyar hal ini menunjukan persebaran data PAD bervariasi karena Standart Deviasi

lebih dari 20% dari nilai rata-rata. Belanja Modal yang dilakukan oleh

Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh adalah Kab Pidie Jaya pada tahun 2008. Nilai rata-

rata BM dari setiap Kota/Kabupaten adalah 87 milyar dengan Standar deviasi 30

milyar hal ini menunjukan persebaran data BM bervariasi karena Standart Deviasi

lebih dari 20% dari nilai rata-rata. IPM Indonesia pada tahun 2011 berdasarkan

UNDP berada di peringkat 123 dengan indeks 61.7 % IPM tertinggi di Indonesia

adalah DKI Jakarta dengan indeks 77.6% sedangkan nilai rata-rata IPM di aceh 71.2 %

oleh karena itu nilai IPM di Kabupaten/Kota di Provinsi NAD tergolong menengah

tinggi. Anggaran Belanja Provinsi NAD berdasarkan lampiran 5 menunjukan bahwa

Belanja Operasional masih menjadi belanja utama Provinsi NAD.

Analisis Statistik

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, dan PAD terhadap BM

Hasil Pengujian statistik pengaruh langsung DAU, DOK, SiLPA, dan PAD ter

hadap BM pada 23 kabupaten dan kota di Provinsi NAD untuk tahun 2007 sampai 20

11 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 38: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

27

Tabel 2

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA dan PAD Terhadap BM

Variabel

Independen

Koefisien

Standarized

t

Sig

DAU 0,315 2.986 0,004 0.099

DOK -0.019 -0.174 0,862 0.008

SILPA 0.240 2.227 0,029 0.058

PAD 0,332 3.150 0,002 0.109

Sumber : Olahan SPSS

Hasil Output SPSS menunjukan bahwa DAU, SiLPA dan PAD memilik

pengaruh yang signifikan terhadap BM sedangkan DOK tidak memiliki pengaruh

terhadap BM. Hasil menunjukan bahwa DAU memiliki pengaruh sebesar 9,9%, SiLPA

5,8%, PAD 10,9%.

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, PAD terhadap IPM

Hasil Pengujian statistik pengaruh langsung DAU, DOK, SiLPA, dan PAD

terhadap IPM pada 23 kabupaten dan kota di Provinsi NAD untuk tahun 2007 sampai

2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 39: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

28

Tabel 3

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA Terhadap IPM

Variabel

Independen

Koefisien

Standarized

t

Sig

DAU 0.238 2.208 0.030 0.057

DOK -0.038 -0.340 0.735 0.001

SILPA 0.196 1.802 0.075 0.039

PAD 0.600 6.756 0.000 0.360

Sumber : Olahan SPSS

Hasil Output SPSS yang menguji hubungan antara DAU,DOK, SiLPA dan

PAD terhadap IPM menunjukan hanya DAU dan PAD yang memiliki nilai

signifikansi dibawah 0.05. Dilihat dari tabel DAU memiliki pengaruh sebesar 5,7%

dan PAD 36%.

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA, dan PAD Terhadap IPM melalui BM sebagai Var

iable Intervening.

Hasil Pengujian statistik pengaruh langsung DAU, DOK, SiLPA, dan PAD ter

hadap IPM melalui variable intervening pada 23 kabupaten dan kota di Provinsi NAD

untuk tahun 2007 sampai 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 40: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

29

Tabel 4

Pengaruh DAU, DOK, SiLPA dan PAD terhadap IPM melalui

BM sebagai variabel intervening

Variabel

Independen

Koefisien

Standarized

(Langsung)

Koefisien

Standarizez

(tidak langsung)

Sig

Pengaruh

DAU 0.238 0.007 0.093 Langusng

DOK -0.038 -0.003 0.621 intervening

SILPA 0.196 0.010 0.181 Langsung

PAD 0.600 -0.068 0.000 Langsung

Hasil Output SPSS DOK tidak signifikan untuk berpengaruh terhadap IPM

untuk nilai signifikansi dapat dilihat di lampiran 5. tetapi dilihat dari nilai koefisien

standarize DOK mempengaruhi IPM melalui BM sebagai variabel intervening hal ini

dilihat dari nilai koefisien tidak langsung lebih besar dari nilai koefisien langsung.

Pembahasan

Dari hasil olahan statistik terlihat bahwa H1 dan H5 terdukung artinya DAU

signifikan terhadap BM dan IPM namun H9 tidak terdukung artinya DAU yang

digunakan untuk BM tidak signifikan untuk peningkatan IPM. Kesimpulan dari hasil

olahan statistik diatas menunjukan bahwa DAU yang didapat oleh Prov NAD telah

digunakan untuk BM dan IPM namun BM yang dilakukan belum mempengaruhi

terhadap peningkatan pembangunan manusia di Provinsi NAD karena BM yang

dilakukan Provinsi NAD cenderung kecil dibanding Belanja Operasional hal ini dapat

Page 41: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

30

dilihat dari belanja Provinsi NAD (lampiran 5).

Dari hasil olahan statistik terlihat bahwa H2 dan H6 tidak terdukung artinya

DOK tidak signifikan terhadap BM dan IPM namun H10 tidak terdukung artinya

DOK yang digunakan untuk BM tidak signifikan terhadap peningkatan IPM.

Kesimpulan hasil olahan statistik menunjukan dana DOK di Provinsi NAD tidak

berdampak untuk BM maupun untuk peningkatan IPM namun BM yang dilakukan

dilakukan Provinsi Aceh berdampak terhadap peningkatan IPM.

Dari hasil olahan statistik terlihat bahwa H3 terdukung artinya SiLPA

signifikan terhadap BM namun H7 dan H11 tidak terdukung artinya SiLPA tidak

signifikan terhadap IPM maupun melalui BM. Kesimpulan dari hasil statistik

menunjukan penggunaan SiLPA di Provinsi NAD memiliki dampak untuk BM

namun tidak berdampak terhadap peningkatan IPM secara langsung maupun melalui

BM karena BM yang dilakukan oleh Provinsi NAD sangat kecil dibanding Belanja

Operasinal (lampiran 5).

Dari hasil olahan statistik terlihat bahwa H4 dan H8 terdukung artinya PAD

signifikan terhadap BM dan IPM sementara H12 tidak terdukung artinya DOK tidak

signifikan terhadap IPM melalui BM sebagai variabel intervening. Kesimpulan dari

hasil statistik menunjukan penggunaan dana PAD telah digunakan untuk belanja

modal dan untuk peningkatan kesejahteraan manusia yang diukur melalui Indikator

Pembangunan Manusia (IPM) namun BM yang dilakukan oleh Provinsi NAD belum

memberikan dampak terhadap IPM karena BM yang dilakukan oleh Provinsi NAD

sangat kecil dibanding Belanja Operasional (lampiran 5).

Page 42: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

31

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Kesimpulan

DAU, SiLPA dan PAD Berpengaruh secara signifikan terhadap Belanja Modal

sedangkan Dana Otonomi Khusus tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja

Modal.

DAU dan PAD berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan

Manusia, sedangkan Dana Otonomi Khusus dan Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran

tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia.

DOK tidak signifikan terhadap IPM melalui BM sebagai variabel intervening

tetapi menunjukan adanya pengaruh dilihat dari nilai koefisien.

Implikasi

Hasil pengujian tentang pengaruh DAU terhadap BM. Konsisten dengan

penelitian sebelumnya Harianto dan Adi (2007), Darwanto dan Yustikasari (2007),

dan Solikhin (2007) dan Putro (2011) bahwa BM pemerintah daerah ditentukan oleh

besar kecilnya variabel DAU. Hasil pengujian tentang pengaruh DOK dan BM.

Konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Leimehrewe (2013) di Provinsi Papua

bahwa DOK tidak berpengaruh terhadap BM. Hasil pengujian tentang pengaruh

SiLPA terhadap BM. Konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Ardhini (2011)

dimana Variable SiLPA berpengaruh terhadap BM. Hasil pengujian tentang pengaruh

PAD terhadap BM. Konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Darwanto &

Page 43: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

32

Yustikasari (2007), Solikin (2007) maupun Putro (2011) bahwa PAD memiliki

korelasi positif dan signifikan terhadap BM. Namun tidak konsisten dengan

penelitian sebelumnya oleh Abdullah & Halim (2006) yang menunjukan PAD tidak

berpengaruh terhadap BM.

Hasil pengujian tentang pengaruh DAU terhadap Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Bau Yunitha (2011)

bahwa DAU Kabupaten/Kota Yogyakarta berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota di Propinsi DIY. Hasil pengujian

tentang pengaruh DOK terhadap IPM. Konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh

Laimeheriwa (2013) bahwa DOK Kabupaten/Kota Papua tidak berpengaruh

signifikan terhadap IPM di Papua. Hasil pengujian tentang pengaruh PAD terhadap

IPM. Konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Pambudi (2008) di Kab/Kota

Provinsi Jawa.

Saran

Pemerintah NAD perlu mengevaluasi manajemen anggaran agar tujuan

anggaran untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dapat dicapai.

Page 44: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

33

Daftar Pustaka

Abdullah, Syukriy & Halim, Abdul., 2006, Studi atas belanja modal pada anggaran

pemerintah daerah dalam hubunganya dengan belanja pemeliharaan dan sumber

pendapatan. Jurnal Akutansi Pemerintah, 2, 17-32.

Abdullah, 2013, LSM Kritisi Dana Hibah Rp 4,5 T. http://www.tribunnews.com. 1

Maret 2013.

Andaiyani, 2012, Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi,

dan Belanja Operasional terhadap Jumlah Alokasi Belanja Modal Pada

Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Barat. Skripsi Program

S2 Magister Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.

Ardhini, 2011, Pengaruh rasio keuangan daerah terhadap belanja modal untuk

pelayanan public dalam prespektif teori keagenan (studi pada kabupaten dan

kota di jawa tengah). Skripsi Universitas Diponogoro Semarang.

Bau, Yunitha, M., 2011, Pengaruh dana alokasi umum dan belanja modal terhadap

indeks pembangunan manusia kabupaten/kota di Provinsi DIY. Skripsi Program

S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional.

Biro Pusat Statistik, Statistik Indonesia, Nanggroe Aceh Darusallam, Indonesia

Connolly,Sara and Alistair Munro, 1999. Economics of The Public Sector, New York :

Prentice Hall

Darwanto dan Yustikasari Yulia. 2007. Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendapatan

asli daerah dan dana alokasi umum terhadap pengalokasian anggaran belanja

modal, Makalah disajikan pada Seminar Antarbangsa di Universitas Hassanudin,

Makasar, 26-28 Juli 2007.

Dewi Adha, 2006, Kajian Penerapan Akuntansi Biaya pada Anggaran Belanja Daerah

kota Singkawang. Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Realisasi Anggaran 2007-2011 Total Se-

Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam dalam : . http://www.djpk.depkeu.go.id/

Harianto, David & Adi Hari, P., 2007, Hubungan antara dana alokasi umum, belanja

modal.pendapatan asli daerah dan pendapatan per kapita. Simposium

Nasional X, Makassar.

Page 45: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

34

Halim Abdul, 2004.Akutansi Sektor Publik Akutansi Keuangan Daerah, Jakarta,

Salemba Empat.

Halim Abdul, 2009, Analisis Investasi, Edisi Pertama, Jakarta, Salemba Empat.

Hafidh, 2013, Kebanyakan PNS Aceh Terancam Bangkrut,

http://economy.okezone.com , 03 Februari 2013

Kurniawan, 2010, Pengaruh penerimaan pajak dan retribusi terhadap pendapatan asli

daerah di Ponorogo. Skripsi Program Sarjana.

Laimeheriwa Andre, HM.,2013. Pengaruh Dana Otonomi Khusus, DAU terhadap

Belanja Modal dan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Papua. Skripsi

Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana

Lembaran Negara Republik Indonesia.Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah.

__________.Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah.

__________.Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 Tentang Dana Otonomi Khusus.

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

__________.Undang-Undang No 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Mahmudi.2011, Akuntansi Sektor Publik.UII Press. Yogyakarta

Mardiasmo.2002, Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis

Perekonomian Daerah.Artikel, Th. 1-No.4-Juni 2002.

Pradita Ratna, R., 2013, Pengaruh Pendapatan Asli daerah dan Dana Alokasi Umum

terhadap Belanja Modal di Provinsi Jawa Timur.Skirpsi Program S1 Fakultas

Ekonomi Unviersitas Negeri Surabaya.

Peraturan Pemerintah No 58 pasal 20 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 pasal 137 Tahun 2006 tentang Selisih Lebih

Pembiayaan Anggaran.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Page 46: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

35

Putro, Nugroho, Suratmo. & Pamudji,Sugeng., 2011, Pengaruh pertumbuhan

ekonomi, pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum terhadap

pengalokasian anggaran belanja Modal.

.

Pambudi Bagus, S., 2008, Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal Terhadap

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Barat.Skripsi

Program S1 .Universitas Institut Pertanian Bogor.

Priyo, 2013, Dana Otsus Harus Lebih Serius Diawasi, http://aceh.tribunnews.com. ,

24 Agustus 2013.

Triwidodo, Pambudi, 2007, Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan

Pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada

Kabupaten/Kota di Bali. Skripsi Sarjana (dipublikasikan). Fakultas Ekonomi

UII.Yogyakarta.

UNDP United Nations Development Program,2006. Daftar Negara Menurut Indeks

Pembangunan Manusia

Page 47: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

36

Lampiran 1

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DAU PAD DOK SiLPA BM IPM

N 83 83 83 83 83 83

Normal Paramet

ersa,,b

Mean 27.6700 14.619

2

10.176 24.832

1

87.834

6

71.2877

Std. Deviation .14935 .33645 .66376 .73974 .17983 2.53721

Most Extreme D

ifferences

Absolute .098 .120 .132 .144 .084 .073

Positive .098 .120 .083 .144 .084 .073

Negative -.060 -.101 -.132 -.134 -.062 -.053

Kolmogorov-Smirnov Z .897 1.096 .793 1.313 .764 .664

Asymp. Sig. (2-tailed) .397 .181 .555 .064 .603 .769

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 48: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

37

LAMPIRAN 2

Uji Multikolonieritas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 51,872,470,106.59 11,165,035,107.92 4.65 0.00

DAU .08 0.04 0.22 1.79 0.08 0.68 1.475

DOK -.05 0.27 -0.02 -0.17 0.86 0.99 1.008

PAD .54 0.40 0.17 1.36 0.18 0.66 1.511

SiLPA .26 0.13 0.21 2.03 0.05 0.96 1.046

a. Dependent Variable: BM

Page 49: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

38

LAMPIRAN 3

Uji Autokorelasi

Page 50: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

39

LAMPIRAN 4

Uji Heteroskedastisitas

Page 51: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

40

Page 52: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

41

LAMPIRAN 5

ALOKASI SUMBER-SUMBER BELANJA PEMKOT DAN

PEMKAB DI PROVINSI NAD TAHUN 2007-2011

Sumber : Anggaran Belanja 2007-2011 Provinsi NAD

2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

Kab. Aceh Barat 147.20 93.58 85.33 86.82 71.51 306.05 314.36 358.21 370.43 429.67 0.47 0.04 0.36 - - - 28.64 34.25 27.54 -

Kab. Aceh Besar 115.60 98.09 69.57 84.24 92.45 380.48 544.59 458.10 484.77 558.30 1.41 0.04 0.08 0.21 0.73 - 36.56 36.65 36.69 33.71

Kab. Aceh Selatan 133.50 106.42 53.69 77.05 54.51 315.58 473.80 388.42 387.48 545.93 4.50 4.00 2.69 1.47 1.61 - - - 12.40 9.34

Kab. Aceh Singkil 122.50 83.44 - 59.86 101.97 222.68 282.67 234.37 243.84 408.78 0.33 1.02 0.72 1.44 0.90 5.53 7.23 - 5.85 7.38

Kab. Aceh Tengah 115.54 108.11 66.63 99.60 134.33 297.95 444.16 351.93 374.96 609.37 3.84 1.07 0.76 0.26 0.86 0.00 25.30 21.62 - 21.07

Kab. Aceh Tenggara 61.93 54.80 67.60 91.58 121.01 280.71 371.60 317.30 390.60 450.41 9.59 2.15 1.89 3.16 3.47 11.56 12.86 - - -

Kab. Aceh Timur 105.74 118.65 88.94 114.03 103.46 305.51 531.25 485.69 542.64 600.03 3.43 2.66 2.99 1.85 0.32 - 12.86 - - -

Kab. Aceh Utara 277.69 396.35 320.29 131.95 236.82 780.55 950.85 958.20 735.95 928.03 7.83 1.51 1.75 0.38 0.63 - - - - -

Kab. Bireuen 144.09 149.45 79.06 60.15 111.59 379.36 442.62 542.08 552.93 566.80 0.86 - - - - 11.02 0.22 6.39 15.30 21.29

Kab. Aceh Pidie 99.92 97.21 45.06 92.90 90.48 459.77 507.30 468.34 494.37 640.93 0.32 0.38 0.18 0.27 0.13 32.77 21.47 30.37 16.66 -

Kab. Simeuleu 105.37 80.49 77.47 48.71 81.16 151.00 290.75 270.94 258.62 256.45 0.10 0.11 1.08 0.48 0.28 2.59 - - - -

Kota Banda Aceh 148.87 103.51 78.60 67.77 56.73 335.01 374.42 432.49 507.38 645.87 0.10 0.28 0.13 1.35 1.47 5.44 - 5.14 7.77 10.38

Kota Sabang 63.67 45.22 61.26 58.38 93.99 186.83 215.12 229.79 271.29 292.97 0.49 0.48 0.13 0.75 0.42 - - - - -

Kota Langsa 75.39 63.73 63.17 60.63 82.66 219.49 258.79 276.63 307.17 344.28 1.00 0.60 0.37 0.20 0.25 - - - - -

Kota Lhokseumawe 101.53 93.32 73.41 68.31 107.28 273.98 326.62 430.20 327.02 406.10 1.49 0.83 0.53 0.40 0.69 - - - 5.99 7.43

Kab. Nagan Raya 95.72 71.19 80.78 111.59 109.71 214.85 223.78 283.05 320.91 503.35 - - - - - 12.87 17.30 24.61 25.13 16.58

Kab. Aceh Jaya 146.09 80.11 50.60 70.13 86.41 147.73 256.38 238.48 389.32 286.24 0.16 0.54 0.25 0.41 1.17 - 9.95 - 5.19 -

Kab. Aceh Barat Daya 91.87 169.10 130.01 131.78 126.15 174.21 380.48 302.02 327.41 384.09 1.58 0.98 0.62 0.74 0.63 12.52 2.53 19.01 13.52 18.19

Kab. Gayo Lues 87.18 77.17 92.88 77.51 108.68 148.93 376.04 272.26 244.66 358.59 5.50 7.07 9.55 8.00 8.99 23.26 - - 16.13 -

Kab. Aceh Tamiang - 137.51 77.96 53.56 81.44 - 517.76 451.97 383.03 441.89 - 0.69 1.36 0.99 0.98 - 8.50 12.15 - -

Kab Bener Mariah - 76.20 60.29 105.61 109.13 - 328.97 265.55 277.14 319.74 - 2.55 1.05 3.14 4.07 - 11.79 - - -

Kab.Subulussalam - 30.65 75.23 86.47 99.21 - 153.00 159.52 178.24 205.19 - 0.63 0.77 0.41 0.38 - 1.48 7.60 11.96 11.68

Kab.Pidie Jaya - 19.95 101.81 126.58 142.37 - 134.68 200.90 239.91 287.70 - 0.05 0.47 0.23 0.18 - 8.59 16.46 21.35 22.33

TOTAL 2239.39 2354.25 1899.66 1965.23 2403.05 5580.69 8700.00 8376.43 8610.08 10470.71 42.99 27.69 27.73 26.14 28.18 117.56 205.29 214.24 221.48 179.40

Persentase 28.06 20.86 18.06 18.16 18.37 69.93 77.08 79.64 79.55 80.04 0.54 0.25 0.26 0.24 0.22 1.47 1.82 2.04 2.05 1.37

Belanja TransferDAERAH

Belanja Modal Belanja Operasional Belanja Tak Terduga

Page 53: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA OTONOMI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7090/2/T1_232008179_Full... · i pengaruh dana alokasi umum, dana otonomi . khusus, selisih lebih

42

LAMPIRAN 6

PERSENTASE ALOKASI SUMBER-SUMBER BELANJA PEMKOT DAN PEMKAB DI PROVINSI NAD TAHUN 2007-2011

Sumber : Anggaran Belanja 2007-2011 Provinsi NAD