dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa … · membaca dan mengamalkan al-quran....

50
1

Upload: others

Post on 02-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

  • 2

    DAN DI LANGIT TERDAPAT (SEBAB-SEBAB) REZEKIMU DAN APA YANG

    DIJANJIKAN KEPADAMU

    (AL-QURAN SURAT ADZ-DZARIYAT : 23)

  • 3

    BERBISNIS-BISNIS DAHULU

    MASUK SURGA KEMUDIAN

    A R A F A T

    telegram.me/arafat_channel

  • 4

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------- 5 THE POWER OF NIAT ---------------------------------------------------------------- 6 SATU IBADAH, SERIBU NIAT ------------------------------------------------------- 7 KERJA DAN BISNIS = TOLABUR RIZQI -------------------------------------------- 8 HADIST KE-1 --------------------------------------------------------------------------- 9 HADIST KE-2 --------------------------------------------------------------------------- 11 HADIST KE-3 --------------------------------------------------------------------------- 13 HADIST KE-4 --------------------------------------------------------------------------- 15 HADIST KE-5 --------------------------------------------------------------------------- 17 HADIST KE-6 --------------------------------------------------------------------------- 19 HADIST KE-7 --------------------------------------------------------------------------- 21 HADIST KE-8 --------------------------------------------------------------------------- 23 HADIST KE-9 --------------------------------------------------------------------------- 25 HADIST KE-10 ------------------------------------------------------------------------- 27 HADIST KE-11 ------------------------------------------------------------------------- 29 HADIST KE-12 ------------------------------------------------------------------------- 31 HADIST KE-13 ------------------------------------------------------------------------- 33 HADIST KE-14 ------------------------------------------------------------------------- 35 HADIST KE-15 ------------------------------------------------------------------------- 37 HADIST KE-16 ------------------------------------------------------------------------- 39 HADIST KE-17 ------------------------------------------------------------------------- 41 HADIST KE-18 ------------------------------------------------------------------------- 43 HADIST KE-19 ------------------------------------------------------------------------- 45 HADIST KE-20 ------------------------------------------------------------------------- 47 PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------ 49 TENTANG PENULIS ------------------------------------------------------------------ 50

  • 5

    بسم هللا الرحمن الرحيم

    الحمد هلل رب العالمين

    محمد و اله واصحابه اجمعين والصالة والسالم علي سيد المرسلين

    KATA PENGANTAR

    Saya punya seorang sahabat dekat saat saya kuliah dulu. Sekarang ini dia

    sudah memliki karir yang sukses di perusahaan minyak. Mobilnya bagus,

    rumahnya pun di perumahan elit. Suatu hari dia menghubungi saya ingin

    mampir ke rumah saya. Kebetulan malam itu ada pengajian rutin yang saya

    adakan seminggu sekali.

    Singkat cerita datanglah kawan saya ini dengan mobil bagusnya. Kita

    nostalgia lagi masa kuliah. Kemudian dia juga ikut duduk di tengah-tengah

    pengajian sampai acara selesai.

    Yang mengejutkan adalah saat dia bicara begini kepada saya, “wah ane ngiri

    sama ente. Masih sempat bikin pengajian, masih punya banyak waktu

    perhatikan ibadah…”

    Waktu itu spontan saya tertawa membalasnya, “justru saya yang iri sama

    ente. Karir mantap, mobil bagus, rumah enak. Ternyata kita masing-masing

    malah saling iri satu sama lain ya. Hehe”

    Begitulah manusia, melihat rumput tetangga selalu lebih hijau. Tetapi sejak

    hari itu saya tanamkan niat, suatu hari nanti saya ingin membesarkan

    hatinya dan seluruh saudara saya yang saat ini bekerja atau berbisnis,

    bahwa tidak ada yang salah dengan track yang kita pilih. Saya sendiri

    seorang pedagang.

    Sehingga terbitlah buku ini untuk mengawal niat kita semua dalam kerjaan

    dan perdagangan kita, sampai kita nanti berkumpul di surgaNya. Amin

  • 6

    THE POWER OF NIAT

    Buat kita semua yang saat ini berprofesi sebagai karyawan, wira usaha,

    pedagang, dan lain-lain resep nya cuma satu sebenarnya, yaitu perbanyak

    niat.

    Pahala dari Allah sebanyak niat kita loh. Beneran ini. Logika nya gini.

    Saudara pernah ke bandung via tol cipularang ? Nah kalau pernah, coba

    sebutkan ada berapa jembatan yang ada sepanjang tol cipularang.

    Pasti gak tau kan. Karena saat kita naik mobil tersebut hanya berniat ke

    Bandung saja, tanpa ada niat yang lain. Maka hanya itu hasilnya. Coba

    seandainya kita tambahkan niatnya selain mau ke Bandung, kita niat mau

    menghitung jumlah jembatan yang ada di tol.

    Apa hasilnya ? Tentu saja saudara akan tetap sampai ke Bandung, sekaligus

    tau berapa jumlah jembatan tersebut. Pasti sepanjang jalan di hitungin :)

    Jadi kesimpulannya, hasil yang kita peroleh sebanyak apa yang kita niatkan.

    Kalau niatnya tiga gimana ? Ya hasilnya tiga juga.

    Saudara berniat ke bandung, sekaligus berniat menghitung jumlah

    jembatan di tol, sekaligus berniat menghitung kebutuhan bensin berapa

    liter yang diperlukan, insya Allah semua ini akan saudara dapatkan hasilnya

    jika sudah diniatkan.

    Sekali lagi hasil yang kita peroleh sebanyak apa yang kita niatkan. Sekarang

    bagaimana dengan niat ibadah ? Saya bahas di halaman berikutnya. Hayu

    segera scroll halaman ini!

  • 7

    SATU IBADAH, SERIBU NIAT

    Dalam urusan ibadah pun demikian. Allah beri pahala tergantung niatnya.

    Satu perbuatan yang sama, bisa saja dibalas pahala yang sangat besar, bisa

    pula dibalas pahala biasa saja. Bahkan tidak diberi pahala pun bisa.

    Contoh nya, orang yang masuk ke Masjid, duduk disana nungguin azan. Dia

    masuk dan duduk di masjid tanpa niat i'tikaf. Cuma duduk sekedar duduk

    aja, daripada berdiri kan cape. Apakah dia dapat pahala i'tikaf ? Ya nggak

    lah. Kan dia ga niat i'tikaf, cuma mau nungguin azan aja.

    Padahal kalau aja dia niatin i'tikaf, pasti dapat pahala. Lah i'tikaf kan

    kerjanya juga cuma duduk. Sayang amat kesempatan dapat pahala lepas

    begitu saja gara-gara gak tau ilmu nya.

    Mau contoh satu lagi biar makin mantap ? Misalnya kita mandi pagi jam 6

    mau ke kantor. Kebetulan hari itu hari Jumat. Apakah kita mandi dapat

    pahala ? Ya nggak. Sama aja dengan mandi hari-hari lain.

    Nah orang yang tau ilmu nya bahwa di hari Jumat bagi laki-laki ada sunnah

    namanya "mandi hari Jumat" tentu saja ini kesempatan emas, saat dia

    mandi jam 6 pagi mau ke kantor, dia sambil niatkan mandi nya itu sebagai

    "mandi hari Jumat" yang di sunnahkan. Sekarang dapat pahala ? Banget

    Di kemudian hari dia dengar pengajian mandi itu disunnahkan bagi orang

    yang bertaubat dari dosa-dosanya. Wah kebetulan, setiap hari kita emang

    berbuat dosa, besar maupun kecil. Nah sekalian aja saat mandi mau ke

    kantor di hari Jumat, sekalian saja kita niatkan sebagai mandi sunnah Jumat,

    dan mandi sunnah taubat.

    Dapat pahala lebih banyak ? Pastinya begitu. Jadi apa kesimpulan nya ?

    Makin piawai kita mengolah niat dalam ibadah, makin besar pahala yang

    kita dapatkan.

  • 8

    KERJA DAN BISNIS = TOLABUR RIZQI

    Mbok ya jadi seorang muslim itu mindset nya diganti gitu loh. Kerja dan

    bisnis itu diperintahkan oleh Allah dalam Al-Quran, sama seperti shalat,

    puasa, haji, itu juga perintahnya ada dalam Al-Quran.

    Jadi mulai sekarang ganti kalimat kerja dan bisnis dengan "mencari rezeki".

    Ini konotasi nya lebih positif. Power nya lebih terasa. Boleh juga kalau

    saudara lebih nyaman dengan kalimat "menjemput rezeki". Atau ada lagi

    yang lain lebih memilih "menarik rezeki"

    Ini hanya masalah khilafiyah pemilihan kata, gak usah diperdebatkan :)

    Jadi intinya apa yang kita lakukan sehari-hari dari senin ke jumat adalah

    ibadah mencari rezeki. Nah, sampai disini karena kita sudah faham bahwa

    setiap ibadah apapun berpeluang mendapat pahala besar jika kita pandai

    mengolah niatnya, maka pertanyaan nya adalah, niat mencari rezeki itu apa

    saja ? berapa banyak ?

    Jawabannya : bisa buanyak banget. Tetapi dalam buku ini karena

    keterbatasan ilmu saya hanya sanggup mengupas 40 saja niat dalam

    mencari rezeki, dilengkapi dengan 40 hadist dari Rasulullah, dengan

    harapan saya dapat keberkahan orang yang mengumpulkan sebanyak 40

    hadist, sebagaimana Rasulullah memotivasi kita dengan sabda Beliau :

    ها بعثه هللا تعالى يوم القيامة من حفظ على امتي اربعين حديثا من امر دين

    في زمرة الفقهاء والعلماء

    “Barang siapa yang menjaga pada umatku empat puluh hadist dari urusan

    agamanya, maka Allah akan mengumpulkan nya di hari kiamat bersama

    para ahli fiqih dan para ulama”

  • 9

    HADIST KE-1

    منزلته عند هللا فلينظر كيف منزلة هللا عنده . فان هللا من كان يحب ان يعلم

    ينزل العبد منه حيث انزله من نفسه

    Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, hendaklah dia

    melihat bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya sendiri.

    Sesungguhnya Allah menempatkan kedudukan hambaNya, sebagaimana dia

    menempatkan kedudukan Allah dalam dirinya.

    (Hadist Riwayat Al-Hakim)

  • 10

    YANG PENTING ALLAH RIDHA. UDAH ITU AJA

    Pernahkah saudara mendengar kalimat ini ? ini kalimat dalem banget, saya

    masih sering dengar guru-guru saya ngomong kaya gini, tapi generasi muda

    jaman sekarang udah rada susah di temuin yang masih percaya bahwa ridha

    Allah adalah puncak tujuan tertinggi kehidupan kita ini.

    Apa artinya Allah ridha sama kita ? Artinya, Allah senang lihat kelakuan kita,

    Allah bangga lihat kehidupan kita, Allah gak nyesel sudah menciptakan kita,

    Allah bersuka cita mengakui kita ini hambaNya.

    Pengakuan seseorang itu jadi hamba Allah, adalah pengakuan yang paling

    mulia dari Allah. Lihat saja Rasulullah di sebut sebagai hambaNya pada ayat

    pertama surat Al-Israa.

    Lihat lagi Sahabat Ali bin Abi Thalib yang berkata, aku hanya ingin Allah

    mengakui aku ini sebagai hambaNya.

    Dan keridhaan Allah itu hanya bisa diraih dengan mematuhi perintahNya.

    Bukan sebaliknya. Apa perintah Allah yang harus kita patuhi ? Ya beribadah.

    Kan sudah jelas dalam Al-Quran bahwa manusia dan jin itu diciptakan untuk

    beribadah. Lalu pertanyaan selanjutnya, ibadah seperti apa yang harus kita

    kejar ? Ya semua ibadah dong. Semua punya potensi yang sama untuk

    menjadi magnet bagi ridha Allah. Seperti shalat, membaca shalawat,

    mencari rezeki, dan lain-lain.

    Jadi, ini poin paling vital dalam niat mencari rezeki. Saat langkah pertama

    kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki

    ini agar Engkau ridha kepadaku".

  • 11

    HADIST KE-2

    ال يؤمن احدكم حتي اكون احب اليه من والده وولده والناس اجمعين

    Belum beriman seseorang sampai aku lebih dicintai olehnya daripada

    cintanya kepada ayahnya, anaknya, maupun seluruh manusia.

    (Hadist Riwayat Muslim)

  • 12

    AKANKAH ENGKAU MENGAKUI AKU INI UMMATMU

    Bisakah saudara membayangkan bagaimana perasaan Sahabat Abu Bakar

    saat Rasulullah berkata, “Andai aku harus memilih seorang kekasih saja

    diantara manusia, niscaya aku pilih Abu Bakar sebagai khalilku”

    Bisakah pula saudara membayangkan bagaimana perasaan Sahabat Umar

    bin Khattab saat Rasulullah berkata sebelum keberangkatan umrahnya,

    “Jangan lupa doakan aku wahai saudaraku yang aku cintai”

    Lalu bagaimana perasaan Sahabat Usman bin Affan saat Rasulullah berkata

    ketika isterinya wafat, “Andai aku masih memiliki anak perempuan lagi,

    pasti akan aku nikahkan kepadamu untuk ketiga kalinya”

    Atau perasaan Sahabat Ali bin Abi Thalib saat Rasulullah berbangga

    padanya, “Allah mendaulatku sebagai kota ilmu, dan Ali adalah pintunya”

    Sekarang setelah kita membayangkan apa yang dirasakan sahabat-sahabat

    mulia tersebut saat Rasulullah menyatakan ungkapan cintanya kepada

    mereka, apakah kita tidak ingin kalimat cinta tersebut diungkapkan untuk

    kita juga ? Mau kan ? Kalau begitu mari kita niatkan!

    Jadi, ini poin berikutnya dalam niat mencari rezeki. Saat langkah pertama

    kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki

    ini agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai

    ummatnya".

  • 13

    HADIST KE-3

    اذا احب احدكم ان يحدث ربه فليقرء القران

    Apabila seseorang hendak berdialog dengan Tuhannya, maka hendaklah dia

    membaca Al-Quran

    (Hadist Riwayat Ad -Dailami)

  • 14

    IZINKAN AKU MEMATUHIMU SATU AYAT SAJA

    Yang namanya sahabat Nabi, sudah jelas seumur hidupnya mereka

    membaca dan mengamalkan Al-Quran. Gimana nggak, sebab mereka

    mengalami langsung turunnya ayat-ayat Al-Quran satu demi satu. Bahkan

    ayat yang turun tidak jarang berkaitan dengan masalah mereka. Ikatan

    emosional antara mereka dengan Al-Quran sudah sangat dekat banget.

    Contohnya Sahabat Abu Talhah Al-Ansori, beliau adalah sahabat yang ahli

    dalam memanah dan menunggang kuda. Beliau memiliki umur yang

    panjang sampai menemui masa Khalifah Usman bin Affan.

    Ceritanya saat zaman Khalifah Usman, terjadi peperangan yang medan

    tempurnya akan dilaksanakan di lautan. Semua pemuda kaum muslimin

    sudah siap dalam barisan. Siapa sangka Sahabat Abu Talhah hadir disana

    padahal usianya sudah lanjut.

    Putra Beliau membujuknya agar tidak perlu ikut peperangan, “Abah kan

    sudah tua, sudah dapat keringanan untuk tidak turun medan perang. Biar

    kami yang berangkat menggantikan Abah”

    Dengan santai Beliau jawab putranya itu dengan firman Allah,

    “Berangkatlah kamu dalam keadaan senang dan susah, dan berjihadlah

    kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik

    bagimu jika kamu menyadari” (Attaubah : 41)

    Tuh kan, dahsyat gak ? Sekaliber Sahabat Abu Talhah masih gak merasa

    puas untuk mematuhi Al-Quran ayat demi ayat. Terus kapan giliran kita ?

    Minimal ayat yang perintahkan untuk mencari rezeki kan bisa tuh kita

    patuhi.

    Jadi, tambah niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki kita keluar

    mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar Engkau

    ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan untuk

    mematuhi ayat Al-Quran".

  • 15

    HADIST KE-4

    ان من اجالل هللا اكرام العلم و العلماء وذي الشيبة المسلم واكرام حملة

    القراّن واهله واكرام السلطان المقسط

    Sesungguhnya diantara ciri orang yang mengagungkan Allah ialah mereka

    yang memuliakan ilmu, memuliakan ulama, menghormati orang tua,

    menghargai penghafal Al-Quran dan pengamal Al-Quran, serta mencintai

    penguasa yang adil.

    (Hadist Riwayat Abu Dawud)

  • 16

    MEREKA YANG MEMPEROLEH WARISAN PARA NABI

    Tahukah saudara bahwa Imam Abu Hanifah adalah seorang pengrajin tikar.

    Beliau merajut benang-benang tikar menjadi selembar tikar dan dijualnya

    ke pasar. Luar biasa ya di tengah kesibukan utama nya mendidik ummat,

    masih punya waktu untuk berdagang.

    Nah sampai di pasar produk yang Beliau jual sendiri ini selalu saja habis

    dibeli masyarakat. Bahkan mereka membayar sepuluh kali lipat dari harga

    jual Imam Abu Hanifah.

    Wajar, karena yang beli sebenarnya tidak hanya butuh tikarnya, tapi karena

    yang jual seorang ulama besar. Istilahnya itu, mereka mengharap

    keberkahan dari Imam Abu Hanifah.

    Padahal sesampainya di rumah, Beliau menangis kepada Allah memandang

    uang hasil penjualannya itu, karena keilmuan dan ketenaran nya

    menghasilkan penjualan berlipat-lipat, “Ya Allah bukan karena uang ini aku

    menuntut ilmu, aku hanya ingin orang-orang membayar harga barang

    daganganku dengan wajar-wajar saja”

    Begitupula Imam Muslim, disela-sela mengumpulkan hadist, Beliau adalah

    seorang pengusaha pakaian. Sampai dengan hari ini, seorang ulama tetap

    memiliki pekerjaan. Dari pekerjaan itu mereka menafkahi keluarganya, dan

    meninggalkan ketergantungannya dari pemberian orang lain.

    Saya masih ingat saat guru kami KH Syukron Makmun dengan tegas

    mengingatkan, “Siapa saja murid saya yang menjadi pengajar atau

    penceramah lalu menentukan tarif bayaran kepada orang lain, jangan

    mengaku jadi murid saya lagi”

    Jadi, tambah lagi niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki kita keluar

    mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar Engkau

    ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan untuk

    mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh".

  • 17

    HADIST KE-5

    افضل الجهاد حخ مبرور

    Jihad yang paling utama adalah haji yang mabrur.

    (Hadist Riwayat Bukhari)

  • 18

    PENTINGNYA ONH (ONGKOS dan NIAT HAJI)

    Orang Islam yang tidak pergi haji seperti Pancasila yang sila nya cuma

    empat. Ya gak jadi Pancasila lagi namanya. Haji itu wajib. Kewajibannya ini

    bukan hanya bagi orang yang mampu saja.

    Bahkan orang yang kurang mampu tetap wajib berhaji. Dengan apa hajinya?

    Haji dengan niatnya. Seluruh muslim tanpa pandang bulu wajib berniat

    untuk melaksanakan ibadah haji suatu hari nanti.

    Jangan ngomong begini nih, “Saya mah mana bisa pergi haji, makan saja

    susah”. Ini menunjukkan orang yang tidak punya niat. Disamping itu juga

    meremehkan rukun Islam.

    Harusnya ganti kalimatnya, “Walaupun makan susah, saya dan isteri pasti

    akan pergi haji suatu hari nanti” ini yang namanya ada niat. Terus isterinya

    nyeletuk, “Pak kalau mimpi jangan ketinggian, nanti kalau jatuh sakit loh.

    Mau haji uang darimana?”

    “Bu, kalau haji itu bukan masuk kategori mimpi bapak, tapi kategorinya

    perintah Allah. Maka nya bapak wajib niat nya. Kalau mimpi bapak beda lagi

    bu, bapak sih mimpinya pengen ke disneyland, pengen naik kapal pesiar,

    dan pengen kawin lagi. Hehe. Tapi gak jadi bu, bapak gak mau mimpi

    ketinggian”

    Bila tiba ajal menjemput ternyata belum kesempatan haji juga, orang

    seperti ini tetap akan dibangkitkan pada hari kiamat membawa pahala haji.

    Karena Rasulullah sudah menjanjikan seseorang dibangkitkan nanti

    tergantung niatnya. Asal niatnya jujur ya. Bukan sekedar niat omong kosong

    yang Cuma niat tapi tanpa usaha. Allah Maha Mengetahui loh.

    Jadi, lengkapi niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki kita keluar

    mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar Engkau

    ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan untuk

    mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh, dan agar

    aku bisa menunaikan haji dan umroh".

  • 19

    HADIST KE-6

    حصنوا اموالكم بالزكاة و داووا مرضاكم بالصدقة واعدوا للبالء الدعاء

    Bentengi hartamu dengan zakat, dan jadikan sedekah sebagai obat bagi

    sakitmu, dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana

    (Hadist Riwayat At-Thabrani)

  • 20

    DENGAN ZAKAT, EKONOMI MENINGKAT

    Saya cukup kaget ketika membaca suatu analisa bahwa potensi zakat di

    Indonesia mencapai 217 trilyun rupiah. Bayangkan jika dari jumlah tersebut

    kita alokasikan untuk memodali umat muslim yang berkekurangan untuk

    memulai wirausaha. Berapa ratus ribu keluarga yang bisa terbebas dari jerat

    kemiskinan setiap tahunnya?

    Karena itulah kita harus menempatkan diri kita dalam kelompok pendukung

    zakat. Kita siap dan senang membayar zakat. Demi kebangkitan ekonomi

    umat Islam. Loh tapi kalo kita sendiri yang sadar zakat ya nggak akan

    berhasil toh ? Butuh menggerakkan semua orang kaya biar sadar zakat juga.

    Nanti dulu. Prinsip kita jangan saling tunggu-tungguan, kapan zakatnya.

    Tidak penting apakah semua orang-orang kaya akan ikutan menunaikan

    zakatnya, atau menahan zakatnya. Yang penting buat kita adalah kita

    berpihak pada golongan orang yang mengeluarkan zakat. Keberpihakan itu

    yang dinilai oleh Allah.

    Masih ingat kisah para semut saat Nabi Ibrahim dibakar di tengah-tengah

    kobaran api yang sangat besar ? Barisan semut tersebut berjalan ke sungai,

    mengambil air sebanyak yang bisa mereka raih dengan tangan nya, lalu

    mereka berbondong-bondong menyiramnya ke arah kobaran api.

    Binatang lain heran melihat tingkah mereka, “Hai semut, air cuma segitu

    mana bisa memadamkan api yang demikian besar ?”. Dengan bijak semut

    menjawab, “Tidak penting apinya padam atau tidak, kami hanya ingin Allah

    menjadi saksi bahwa kami berpihak pada Nabi Ibrahim”.

    Jadi, semakin banyak lagi niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki

    kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini

    agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya,

    dan untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh,

    dan agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan agar aku bisa

    menyalurkan zakat dari hartaku".

  • 21

    HADIST KE-7

    تي ما تجعل في فم انك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه هللا اال اجرت عليها ح

    امرأتك

    Apa yang engkau nafkahkan (baik banyak maupun sedikit) dengan tujuan

    keridhaan Allah akan diberi pahala bahkan sesuap makanan ke mulut

    isterimu

    (Hadist Riwayat Bukhari)

  • 22

    PULANG MALU, GAK PULANG RINDU

    Pernah baca kalimat seperti ini ? Dimana ? Iya betul, di jalan raya saat posisi

    kita sedang di belakang truk. Entah ya kenapa sopir truk menulis statusnya

    di bak mobil mereka, apa mereka gak punya facebook ya

    Tetapi yang jelas, sopir truk ingin semua orang tau bahwa dia bekerja

    demikian keras itu untuk anak isterinya di kampung halaman. Dia

    mengembara sampai keluar kota menahan rindunya kepada keluarganya,

    demi membawa nafkah yang cukup untuk mereka.

    Begitu pula saudara-saudara kita yang bertugas di tengah laut, berminggu-

    minggu gak liat daratan, juga demi anak isteri. Yang mengebor di bawah

    tanah, atau pilot yang selalu terbang di udara. Semua mengejar tujuan yang

    sama.

    Begitulah bumi ini dari bagian paling bawah sampai bagian paling atas

    dipenuhi orang-orang yang sibuk mencari rezeki. Alhamdulillah Allah Maha

    Pemurah, atas usaha mereka semua dalam mencari rezeki untuk

    keluarganya, Allah telah menyiapkan pahala yang besar bagi mereka.

    Jadi, terus tingkatkan niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki kita

    keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar

    Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan

    untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh, dan

    agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan agar aku bisa menyalurkan

    zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi keluargaku".

  • 23

    HADIST KE-8

    كل جسد نبت من سحت فالنار أولى به

    Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih

    utama membakarnya.

    (Hadist Riwayat At-Thabrani)

  • 24

    MESIN FILTER HALAL

    Saat berjalan di dalam mall, ada seorang sales mendekati saya. Dia

    menawarkan alat penyaring air. Dalam alat tersebut terdapat bahan karbon

    dan lain-lain sebagai filter dari kotoran yang terbawa air.

    Saya membayangkan begitulah hidup seorang muslim bagaikan alat itu. Jika

    air ibarat rezeki, maka air perlu disaring dari perkara yang tidak halal.

    Sebagaimana air yang mengandung banyak kotoran menyebabkan air

    tersebut tidak layak minum.

    Begitupula rezeki yang tidak halal sesungguhnya tidak layak dimakan,

    apalagi dimakan oleh keluarga kita. Anak makan yang tidak halal,

    menyebabkan sering melawan orangtua nya. Isteri dan suami makan yang

    tidak halal, menyebabkan hati menjadi keras, perceraian dan

    perselingkuhan terjadi dimana-mana.

    Ketika saya membaca buku-buku yang dikarang ulama-ulama pada zaman

    dulu, mereka membuka rahasia mengapa lingkungan mereka selalu berhasil

    melahirkan generasi baru yang soleh dan alim, ternyata rahasianya ada dua.

    Pertama, pernikahan selalu terjaga (mengutamakan garis keturunan orang

    soleh). Dan kedua makanan selalu terjaga (hanya memberi yang halal

    kepada putra-putrinya)

    Jadi, sampai disini niat mencari rezeki tambah lengkap saja ya. Saat langkah

    pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu

    mencari rezeki ini agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku

    sebagai ummatnya, dan untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti

    jejak para ulama soleh, dan agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan

    agar aku bisa menyalurkan zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi

    keluargaku, dan agar aku bisa memilih yang halal saja dari karuniaMu".

  • 25

    HADIST KE-9

    المرء كثير بإخوانه

    Seseorang (menjadi kuat) karena banyak kawannya.

    (Hadist Riwayat Ibnu Abid-dunia)

  • 26

    1000 KAWAN TERLALU SEDIKIT, 1 MUSUH TERLALU BANYAK

    Kadang kita ingat masa-masa kita dulu sekolah sd maupun smp. Berapa

    banyak teman-teman kita yang kehilangan kontak dengan kita bertahun-

    tahun. Karena berbeda tempat, beda pula kesibukan. Sekalinya ada teman

    lama ketemu lagi di media sosial, tetap saja terbatas banget untuk

    silaturahmi. Namanya juga dunia digital. Tetap saja beda dengan dunia

    nyata.

    Karena itu manfaatkan secara maksimal kesibukan kita saat ini, orang-orang

    yang setiap hari kita temui, eratkan silaturahmi kita. Akan datang nanti

    masa dimana kita sudah sulit bersilaturahmi dengan mereka.

    Perhatikan masalah mereka, mungkin kita lah orang yang diatur oleh Allah

    untuk menolong masalahnya. Atau sebaliknya, saat silaturahmi kita

    demikian dekat, sahabat-sahabat akan datang dengan sendirinya saat kita

    membutuhkan bantuan.

    Kesempatan untuk belajar dari semua orang yang kita kenal. Teman yang

    sifatnya baik, nyenengin, bisa jadi cermin buat kita contoh. Sebaliknya

    teman yang sifatnya kurang cocok dengan kita, bisa jadi pelajaran buat kita

    agar tidak meniru nya, dan jadi tantangan buat kita merubahnya.

    Bahkan banyak teman semakin membuka lebar pintu surga kita. Sebab

    teman yang baik di dunia, memberi syafa’at khusus kepada kita. Tidak ada

    ruginya silaturahmi kan.

    Jadi, makin banyak niat mencari rezeki nih. Saat langkah pertama kaki kita

    keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar

    Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan

    untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh, dan

    agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan agar aku bisa menyalurkan

    zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi keluargaku, dan agar aku bisa

    memilih yang halal saja dari karuniaMu, dan aku berniat silaturahmi".

  • 27

    HADIST KE-10

    رغب عن ابيه فقد كفرال ترغبوا عن آبائكم فمن

    Janganlah kalian abaikan kedua orang tua. Barang siapa yang mengabaikan

    orang tuanya maka dia telah kafir (kufur nikmat).

    (Hadist Riwayat Muslim)

  • 28

    KASIH IBU SEPANJANG JALAN

    Seorang teman saya yang baru lulus kuliah memohon izin kepada kyai untuk

    mencari pekerjaan. Memang begitulah adab seorang penuntut ilmu. Mau

    nikah bilang dulu sama guru ngaji. Mau buka usaha bilang dulu.

    Mau melakukan hal yang penting bilang dulu, istilahnya mohon izin agar

    didoakan kyai diberi kelancaran. Sekaligus melihat pandangan Beliau

    apakah hal tersebut disetujui atau tidak.

    Alhamdulillah kita tinggal di negara yang masih mempertahankan adab

    antara murid dengan gurunya persis layaknya anak dengan orangtuanya.

    Singkat cerita, saat teman saya izin mau melamar pekerjaan tersebut kyai

    berpesan padanya,

    “Kalo kamu diterima kerja, jangan lupa gaji pertama kamu full 100% kasih

    ibumu”

    Sebuah nasihat berharga, singkat, dan padat. Dari sinilah saya tau bahwa

    menjadi karyawan atau pengusaha itu hal yang tidak dilarang oleh kyai.

    Tidak harus semua murid Beliau jadi ustadz atau dai.

    Dan poin utama dari nasihat tersebut, bahwa hasil yang kita peroleh dari

    profesi kita, prioritas pertamanya adalah untuk orang tua. Bukan sebaliknya

    orang tua dapat sisanya, itupun seandainya masih ada sisa.

    Jadi, tak terasa sudah sepuluh niat mencari rezeki sampai sini. Saat langkah

    pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu

    mencari rezeki ini agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku

    sebagai ummatnya, dan untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti

    jejak para ulama soleh, dan agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan

    agar aku bisa menyalurkan zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi

    keluargaku, dan agar aku bisa memilih yang halal saja dari karuniaMu, dan

    aku berniat silaturahmi, dan untuk memuliakan orangtuaku".

  • 29

    HADIST KE-11

    ما اكل احد طعاما قط خيرا من ان يأكل من عمل يده وإن نبي هللا داود كان

    يأكل من عمل يده

    Tidak ada makanan yang lebih baik bagi seseorang, selain memakan hasil

    jerih payahnya sendiri. Sesungguhnya begitu pula Nabi Daud makan dari

    jerih payahnya sendiri.

    (Hadist Riwayat Bukhari)

  • 30

    MENELUSURI JEJAK PARA NABI DAN RASUL

    Siapa kelompok manusia yang paling banyak ibadahnya selain dari para

    Nabi dan Rasul ? Siapa pula manusia yang diberi ilmu oleh Allah begitu

    luasnya selain para Nabi dan Rasul ? Siapa yang masuk surga lebih dahulu

    sebelum umat manusia memasukinya selain para Nabi dan Rasul ?

    Kalau begitu kenapa kita harus mengambil teladan lain, padahal mereka

    sebaik-baik teladan yang bisa kita contoh. Mereka menyeru kepada agama

    Allah, tapi tetap bekerja atau berwirausaha.

    Bahkan Rasulullah mengatakan dalam hadistnya secara pukul rata bahwa

    semua Nabi yang diutus oleh Allah pernah bekerja. Yaitu pekerjaan

    menggembala kambing dan menerima gaji dari si pemilik kambing tersebut.

    Setelah merasakan kerja, para Nabi dan Rasul berikhtiar dengan

    menjalankan usaha di pasar. Seperti yang Allah terangkan dalam Al-Quran

    “Dan Kami tidak mengutus Rasul-Rasul sebelummu, melainkan mereka

    memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar” (Al-Furqon : 20)

    Maka dalam sejarah kita sering mendengar bagaimana Nabi Daud adalah

    seorang pandai besi, Nabi Zakariya seorang pandai kayu, dan Rasulullah

    seorang pedagang sukses saat berafiliasi dengan pengusaha besar di

    Mekkah saat itu yaitu Ummul Mukminin Khadijah.

    Sudah yakin sekarang bahwa dalam bekerja dan berbisnis terdapat potensi

    pahala ibadah yang dahsyat ? Kalau begitu mari kita niatkan.

    Selain sepuluh niat di awal tadi, tambah lagi niat mencari rezekinya. Saat

    langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya

    niat mencari rezeki untuk mengikuti para Nabi”

  • 31

    HADIST KE-12

    إن هللا تعالى جميل يحب الجمال ويحب أن يرى أثر نعمته على عبده

    البؤس والتباؤس ويبغض

    Sesungguhnya Allah Ta’ala indah dan suka akan keindahan. Allah suka

    melihat tanda-tanda nikmatNya pada diri manusia, dan membenci

    kemelaratan dan yang berlagak melarat.

    (Hadist Riwayat Muslim)

  • 32

    BERSYUKUR

    Saya mengenal seorang Pak Haji yang diberi karunia oleh Allah bisa

    menyembuhkan penyakit-penyakit medis secara tradisional. Setiap sore

    setelah maghrib puluhan orang mengantri di kediaman Beliau dengan

    berbagai keluhan penyakit mereka. Karena banyaknya orang yang datang

    tersebut Pak Haji baru bisa istirahat setelah lewat tengah malam.

    Kebanyakan yang datang bukan dari golongan orang-orang berkecukupan.

    Dan mereka sama sekali tidak diminta bayaran apa-apa. Mungkin ini

    sebabnya mereka yang datang ke pengobatan Pak Haji banyak yang

    sembuh. Kuncinya ikhlas. Guru saya pernah mengatakan, kalau mencari

    pengobatan tradisional carilah yang orangnya ikhlas, insya Allah gampang

    sembuhnya.

    Kenapa ya Pak Haji tersebut tidak melihat peluang bisnis dari pengetahuan

    nya menyembuhkan penyakit ? Kenapa pula Beliau baru buka pintu bagi

    orang yang memerlukan pada malam hari ?

    Oh, rupanya Pak Haji pada pagi harinya adalah seorang karyawan di kantor.

    Ya benar-benar seorang karyawan. Berangkat pagi, bekerja di kantor, lalu

    pulang pada sore harinya. Selama badan sehat, otak juga sehat mampu

    berpikir, kenapa tidak mensyukuri nikmat sehat ini untuk mencari rezeki

    dengan usaha sendiri ? Inilah salah satu motivasi luar biasa dalam mencari

    rezeki : untuk mensyukuri nikmat sehat yang Allah limpahkan kepada kita.

    Setelah sepuluh niat di awal tadi, tambah lagi niat mencari rezekinya. Saat

    langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya

    niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu”

  • 33

    HADIST KE-13

    من حج فزار قبري بعد وفاتي فكأنما زارني فى حياتي

    Siapa yang berhaji kemudian berziarah kepadaku setelah wafatku, maka

    seakan-akan dia berkunjung kepadaku ketika aku masih hidup.

    (Hadist Riwayat Al-Baihaqi)

  • 34

    SIAPA YANG TIDAK RINDU DENGAN KUBAH HIJAU ?

    Alkisah setelah wafatnya Rasulullah, Sahabat Bilal meminta izin kepada

    Khalifah Abu Bakar untuk pensiun dari tugasnya sebagai muazin. Beliau

    mengungkapkan alasan ingin pergi keluar kota Madinah. Sebab setiap

    detiknya Sahabat Bilal selalu teringat kepada Rasulullah, sehingga Beliau

    masih saja membayangkan Rasulullah masih berada ditengah-tengah

    mereka. Nah untuk meredakan bayang-bayang ini Beliau memutuskan

    untuk pergi keluar Madinah.

    Singkat cerita Khalifah memberinya izin. Maka segera dicarilah muazin yang

    baru di Masjid Nabawi. Adapun Sahabat Bilal, akhirnya berganti waktu demi

    waktu berlalu sampai hitungan tahun demi tahun Beliau belum

    menginjakkan kaki di Madinah lagi. Sehingga suatu malam, Beliau bermimpi

    berjumpa Rasulullah dan dalam mimpinya itu Rasulullah menegurnya

    mengapa ia tidak pernah berkunjung kepadanya ?

    Mimpi yang luar biasa tersebut membangunkan Sahabat Bilal dari tidurnya

    dan mengobati kerinduannya kepada Rasulullah. Segera Beliau berkemas,

    mantap dirinya untuk menuju ke Madinah dan berziarah kepada Rasulullah.

    Akankah kisah rindunya Rasulullah pada kekasihnya berhenti disini ? Jangan

    ya. Kisahnya harus terus berlanjut sampai kepada kita sekarang. Hidupkan

    sunnah Rasulullah, dan perbanyak shalawat kepadanya. Pasti kita termasuk

    orang-orang yang dirindukan Rasulullah. Seandainya belum, minimal kita

    yang sangat merindukan ziarah kepada Beliau. Tentunya. Memang ada

    kekasih yang tidak rindu dengan kekasihnya ?

    Setelah sepuluh niat di awal tadi, tambah lagi niat mencari rezekinya. Saat

    langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya

    niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan

    untuk bekalku berziarah kepada NabiMu”

  • 35

    HADIST KE-14

    فأمره ونهاه سيد الشهداء حمزة بن عبد المطلب ورجل قام الى إمام جائر

    فقتله

    Pemimpin para pahlawan syahid adalah Hamzah bin Abdul Mutolib. Dan

    (termasuk syahid) juga orang yang mengingatkan penguasa yang zalim

    tetapi ia justru dibunuh oleh peguasa itu

    (Hadist Riwayat Al-Hakim)

  • 36

    SPIRIT SYUHADA

    Saudara pernah memandang hamparan tanah uhud ? Tempat jenazah para

    syuhada uhud dimakamkan di sana. Apa yang kita rasakan saat berziarah ke

    makam para syuhada ? Apalagi kalau bukan spirit berjuang. Semangat yang

    bisa menghidupkan jiwa kita yang telah lama mati.

    Tanah uhud tidak membisu begitu saja saat kita berada di sana. Telinga kita

    senantiasa mendengar kalimat-kalimat penggugah hati. Jika kita ingin tau

    siapa motivator generasi pertama dalam Islam ? Para pahlawan uhud salah

    satunya.

    Saat episode kedua dari perang uhud, pasukan muslim terdesak mundur.

    Serangan musuh yang sangat gencar menyebabkan para sahabat tidak

    mengetahui dimana posisi Rasulullah. Semua sibuk dengan lawan yang ada

    di hadapannya masing-masing. Bahkan tersebar kabar Rasulullah telah

    terbunuh !

    Lemaslah sudah tenaga mereka demi mendengar isu tersebut. Semangat

    berperang langsung menurun. Buat apa berperang kalau Rasulullah sudah

    terbunuh ? Di waktu yang menegangkan itulah tampil seorang pahlawan

    yang mengobarkan kalimat motivasi yang sangat indah. Dengan lantang

    Beliau berseru, “Justru kalau Rasulullah sudah tiada, buat apalagi kita masih

    tetap hidup ?” mengena banget. Apa artinya hidup tanpa Rasulullah sang

    kekasih ?

    Dalam hitungan detik pasukan muslim bangkit bagai kobaran api yang

    menyala-nyala. Semangat perang lahir kembali. Bahkan lebih dahsyat.

    Karena sekarang mereka perang mencari mati syahid, bukan mencari

    kemenangan !

    Setelah sepuluh niat awal, tambah niat mencari rezekinya. Saat langkah

    pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya niat

    untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk

    bekalku berziarah kepada NabiMu dan berziarah kepada orang-orang soleh”

  • 37

    HADIST KE-15

    ن من الذنوب ذنوبا ال يكفرها الصالة وال الصدقة وال الحج ويكفرها الهم ا

    المعيشةفى طلب

    Sesungguhnya ada sebuah dosa diantara jenis-jenis dosa yang lain, yang

    tidak bisa diampuni dengan sebab mengerjakan shalat, sedekah, atu haji,

    namun hanya bisa diampuni dengan kesusah-payahan dalam mencari

    rezeki.

    (Hadist Riwayat At-Thabrani)

  • 38

    BANYAK JALAN MENUJU TAUBAT

    Jalan utama untuk diampuni dosa-dosa kita oleh Allah adalah dengan

    bertaubat di dalam hati. Memohon ampun kepada Allah, menyesali, dan

    bertekad tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut. Itulah jalan utama.

    Tapi yang namanya jalan, ada jalan utama adapula jalan alternatif. Nah

    Allah Yang Maha Mengampuni lagi Maha Penyayang (Ghofurur Rohim)

    membuka lebar-lebar jalan alternatif tersebut. Diantaranya adalah dengan

    berwudhu sesuai sunnah Rasulullah. Karena seseorang yang

    menyempurnakan wudhu nya, maka dosa-dosanya berjatuhan seperti

    berjatuhannya air wudhu dari tubuhnya.

    Kemudian shalat awal waktu juga jalan alternatif. Setiap selesai shalat

    fardhu sampai datang waktu shalat fardhu berikutnya adalah pengampunan

    dosa bagi seorang muslim.

    Kemudian haji bahkan jalan alternatif sekaligus jalan utama. Karena setiap

    muhrim pasti teringat akan dosa-dosanya saat berhaji, kemudian mereka

    bertaubat. Ditambah lagi haji itu sendiri adalah ibadah penghapus dosa.

    Kemudian ini nih yang paling enak. Yaitu mencari rezeki, termasuk jalan

    alternatif yang sangat direkomendasikan. Sudahlah rezeki dapat, dosa pun

    pergi. Bahkan kabar gembiranya itu dosa yang dihapus karena orang itu

    mencari rezeki adalah dosa yang tidak mungkin terhapus melalui jalan-jalan

    alternatif yang lain. Kalau mau juga paling lewat jalan utama. Jangan sampai

    terlupa untuk meniatkannya ya.

    Setelah sepuluh niat awal, tambah niat mencari rezekinya. Saat langkah

    pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya niat

    untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk

    bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-orang

    soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku”

  • 39

    HADIST KE-16

    غربتألن يهدي هللا على يديك رجال خير لك مما طلعت عليه الشمس و

    Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu

    lebih baik bagimu daripada apa yang dijangkau matahari sejak terbit hingga

    terbenam.

    (Hadist Riwayat Bukhari)

  • 40

    BEGINILAH SAYA SEHARUSNYA SEBAGAI MUSLIM

    Banyak yang terpacu saat saya ceritakan bahwa ada seorang konglomerat di

    Indonesia (kekayaannya masuk 50 besar di negeri ini), tiap hari tidak pernah

    melupakan 8 rakaat shalat dhuha.

    Begitu pula ada seorang jenius fisika paling fenomenal di Indonesia dan

    Jerman tidak pernah melewati sepertiga malamnya kecuali dalam keadaan

    tahajud.

    Padahal kita sering mendengar kisah para kyai dan ustadz melaksanakan

    duha dan tahajud setiap hari, tapi kok ya nilai rasanya biasa-biasa saja.

    Namanya juga kyai. Namanya juga ustadz. Kalau ustadz tidak tahajud baru

    itu aneh.

    Tetapi, begitu sunnah-sunnah Rasulullah seperti dhuha, tahajud, puasa

    senin kamis, dikerjakan oleh orang-orang yang begitu padat urusan

    dunianya, ternyata kita justru terpacu untuk menirunya. Inilah yang disebut

    syiar agama.

    Untuk mengajar agama, kita harus ta’lim dulu ilmunya kepada ulama. Gak

    bisa sembarangan. Tapi untuk mensyiarkan agama, kita bisa melakukannya

    apapun profesi kita. Dengan cara yang paling sesuai dengan keadaan kita.

    Kita ini sedang berpacu dengan waktu. Kita sedang berlomba dengan orang

    lain yang bergerak lebih cepat lagi dalam mensyiarkan idealisme mereka

    yang menjauhkan manusia dari Allah.

    Setelah sepuluh niat awal, perkuat niat mencari rezekinya. Saat langkah

    pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya niat

    untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk

    bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-orang

    soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam”

  • 41

    HADIST KE-17

    ولكنها على قدر نصبك

    Akan tetapi, pahalanya tergantung kepada pengorbanan nya.

    (hadist Riwayat Muslim)

  • 42

    INGAT SHALAT SAAT ORANG LAIN LUPA

    Namanya Mang Adung, seorang tukang bangunan serba bisa. Aseli orang

    Subang. Orangnya kurus kecil, tapi tenaganya luar biasa. Keterampilan nya

    dalam “dunia tukang” komplit dah. Dari awal tanah kosong sampai jadi

    rumah dia bisa kerjakan.

    Jadwal kerjanya padat. Setiap selesai bangun atau renovasi sebuah rumah,

    sudah ada dua atau tiga waiting list yang booking dia. Orang suka memakai

    jasanya karena kerjanya cepat dan rapi. Tidak pernah korupsi waktu. Selalu

    ontime jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Bahkan sebelum jam 8 sudah standby

    di TKP melihat-lihat persiapan kerja hari itu. Pokoknya “dunia tukang”

    adalah passion dia lah.

    Tetapi inti dari cerita tentang Mang Adung yang mau saya sampaikan adalah

    dia selalu shalat awal waktu. Wah manusia langka ini. Terutama yang

    memiliki profesi sama dengannya. Di tengah-tengah lelahnya sebagai

    tukang bangunan, shalat berarti mengurangi jatah istirahatnya.

    Dalam keadaan badan berlumuran adonan semen, baju kotor segala macam

    noda kumpul jadi satu, tetapi Mang Adung tetap shalat, ini tekadnya level

    tinggi nih. Pahalanya juga pasti tinggi sesuai hadist Nabi. Beda dong sama

    pengangguran. Bisa shalat awal waktu ya namanya juga nganggur, apalagi

    kerjaan nya kalau bukan nungguin shalat. Hehe.

    Jadi saat kita sibuk dengan kerjaan dan bisnis kita, disitu ada kesempatan

    meraih pahala ibadah lebih besar dari hari-hari santai kita. Karena

    pengorbanan nya pasti besar.

    Setelah sepuluh niat awal, perkuat niat mencari rezekinya. Saat langkah

    pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya niat

    untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk

    bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-orang

    soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam, dan

    mengejar pahala ibadah lebih melimpah”

  • 43

    HADIST KE-18

    يذكر ربه والذي ال يذكر مثل الحي والميتمثل الذي

    Perumpamaan orang yang berzikir kepada Allah dengan yang tidak,

    bagaikan orang hidup dengan orang mati

    (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

  • 44

    DOA EVERYWHERE EVERYTIME

    Seorang ulama memberi nasihat, agar jangan menyepelekan doa-doa yang

    kelihatan ringan. Seperti doa berjalan ke masjid, doa keluar rumah, dan lain-

    lain. Bahkan jika doa-doa tersebut belum dihafal, maka catatlah dalam

    sebuah buku kecil ukuran saku, lalu bacalah saat keluar dari rumah.

    Sehingga lama-lama akan hafal sendiri.

    Begitulah pentingnya doa. Rasulullah mengajarkan banyak sekali doa

    kepada kita. Hampir setiap aktifitas ada doanya. Baik aktifitas dalam rumah

    seperti makan, minum, tidur, maupun aktifitas luar rumah seperti naik

    kendaraan, masuk pasar, masuk masjid, dan lain-lain.

    Sayang sekali saat kita ketemu kesempatan-kesempatan yang disitu ada

    doanya khusus, tapi malah kita lewati begitu saja. Mari menghitung

    sedapatnya saja, doa yang bisa kita borong saat kita mencari rezeki. Saat

    keluar rumah, saat naik kendaraan, saat bertemu orang lain, saat berpisah,

    saat macet di perjalanan, saat memasuki kantor/toko, saat menerima berita

    baik di kantor, saat menerima berita kurang baik menurut kita, saat ini, saat

    itu, wah banyak sekali.

    Apa yang terjadi kalau kita jadi di rumah saja ? Doa-doa itu kapan dibacanya

    orang gak kemana-mana ?

    Jadi setelah sepuluh niat awal, lengkapi niat mencari rezekinya. Saat

    langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya

    niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan

    untuk bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-

    orang soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam,

    dan mengejar pahala ibadah lebih melimpah, dan memperbanyak doa dan

    zikir”

  • 45

    HADIST KE-19

    ضا )ثم شبك بين اصابعه(المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بع

    Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seumpama bangunan saling

    mengokohkan satu sama lain (kemudian Rasulullah merapatkan jari-jari

    tangan Beliau).

    (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

  • 46

    ORANG MISKIN YANG BANYAK HARTANYA

    Banyak orang-orang sukses yang saya kenal mereka punya prinsip, “Hidup

    hanya sekali, maka buatlah sebanyak mungkin manfaat buat orang lain”.

    Prinsip seperti ini super banget buat saya. Hidup itu untuk melayani dan

    memuliakan orang lain.

    Maka tidak heran ada seorang yang sedekahnya setiap bulan mencapai 30

    juta rupiah. Fantastis ya, penghasilan nya berapa kalau sedekahnya aja

    segitu. Ternyata penghasilan nya gak sebesar yang kita duga kok, yang besar

    itu kedermawanan nya.

    Bicara soal dermawan itu bicara hati, bukan bicara harta. Tidak sedikit pula

    orang yang hartanya banyak tetapi hatinya miskin. Tepatnya miskin dari

    kepedulian kepada saudaranya. Maka nya disebut sebagai orang miskin

    yang banyak hartanya.

    Karena itu, pertama perbaiki hati kita. Kedua perbaiki keuangan kita. Karena

    kita juga tidak leluasa membantu orang lain saat gak punya duit. Betul kan.

    Dana BOS (Bantuan Operasional Saudara) harus selalu ada saldonya di

    dompet kita. Jangan sampai kosong.

    Jadi setelah sepuluh niat awal, lengkapi niat mencari rezekinya. Saat

    langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya

    niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan

    untuk bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-

    orang soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam,

    dan mengejar pahala ibadah lebih melimpah, dan memperbanyak doa dan

    zikir, dan untuk membantu orang lain”

  • 47

    HADIST KE-20

    اتقوا هللا وأعدلوا فى أوالدكم

    Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu.

    (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

  • 48

    MAHKOTA BAGI ORANG TUA

    Suatu hari ketika para penduduk surga sedang dalam keadaan bahagia

    dengan aneka kenikmatan dari Allah, datanglah serombongan pelayan surga

    dengan seragam yang sangat gagah layaknya tentara di istana kepresidenan

    lengkap dengan kuda-kuda kencana cantik bertaburan emas, menemui

    seorang ayah di dalam istananya di surga.

    “Maaf ayah kami ingin sampaikan ada seseorang yang sedang menunggu

    ayah. Kami bertugas menjemput ayah”

    “Wah siapa yang menunggu saya ? Apakah Rasulullah ?”

    “Bukan Rasulullah, tetapi putra ayah”

    “Ada apa putraku menjemputku segala dengan pasukan lengkap yang

    megah seperti ini ?”

    “Karena hari ini adalah hari istimewa ayah”

    “Hari apa ini ?”

    “Hari dimana ayah akan mengikuti prosesi upacara penyematan mahkota

    berlian dari putra ayah. Bukankah ayah telah mendidik dia sehingga menjadi

    penghafal Al-Quran ? Hari inilah hari yang dijanjikan. Rasulullah akan hadir

    pada prosesi ini dan akan berbangga dengan ayah”

    Mendengar cerita seperti ini saja sudah menetes air mata kita. Apalagi kalau

    tokoh ayah dalam cerita tersebut adalah kita sendiri.

    Jadi setelah sepuluh niat awal, lengkapi niat mencari rezekinya. Saat

    langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya

    niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan

    untuk bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-

    orang soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam,

    dan mengejar pahala ibadah lebih melimpah, dan memperbanyak doa dan

    zikir, dan untuk membantu orang lain, dan untuk mendidik anak-anak kami”

  • 49

    PENUTUP

    Alhamdulillah 20 hadist pertama sudah kita bahas bersama-sama. Insya

    Allah 20 hadist kedua akan saya sampaikan pada jilid kedua buku ini.

    Temanya tetap sama yaitu berkaitan dengan niat mencari rezeki. Doakan

    saya agar tetap sehat dan semakin istiqomah ya.

    Jadi apa kesimpulannya ? Saat kesibukan kita mencari rezeki sudah

    berorientasi kepada nafsu duniawi, segera putar haluan. Jangan sampai

    ibadah ini hangus begitu saja tanpa bagian apa-apa untuk kita kecuali hanya

    kelelahan.

    Selalu ingat dan ulang-ulang niat kita yang begitu banyak ini. Islam menjadi

    kuat dengan peran seluruh ummat baik ulama, pemerintah, maupun

    pengusaha dan pegawai. Ambil bagian kita untuk memajukan Islam!

    Inilah 20 niat terbaik dalam mencari rezeki, "Ya Allah nawaitu mencari

    rezeki ini agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai

    ummatnya, dan untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para

    ulama soleh, dan agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan agar aku

    bisa menyalurkan zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi keluargaku, dan

    agar aku bisa memilih yang halal saja dari karuniaMu, dan aku berniat

    silaturahmi, dan untuk memuliakan orangtuaku, dan untuk mengikuti para

    Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk bekalku berziarah

    kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-orang soleh, dan agar

    diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam, dan mengejar pahala

    ibadah lebih melimpah, dan memperbanyak doa dan zikir, dan untuk

    membantu orang lain, dan untuk mendidik anak-anak kami”

  • 50

    TENTANG PENULIS

    Wah saya pengen eksis juga nih nulis bab ini. Hehe. Insya Allah gak gitu ya,

    niat saya silaturahmi kepada saudara semua. Biar saya duluan yang

    memperkenalkan diri, tapi nanti gantian saudara yang menyapa saya ya.

    Saya dan isteri adalah orang tua dari empat anak kami (sampai buku ini

    ditulis), semuanya laki-laki. Alhamdulillah. Kami tinggal di Jakarta, walaupun

    aslinya saya dari Cirebon dan isteri dari Bandung.

    Saya menyelesaikan pendidikan di bidang kimia di Universitas Padjadjaran

    Bandung, kemudian mendalami ilmu agama Islam di kota Tarim, Republik

    Yaman. Alhamdulillah.

    Saya akan merasa sangat beruntung bila saudara berkenan memberi

    masukan tentang buku ini, agar menjadi tambahan ilmu buat saya. Atau

    sekedar bersilaturahmi di akun telegram saya @MukafiArafat.

    Salam Hijrah

    Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !