dampak proyek pembangunan bandara internasional …

118
DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA (LANDASAN PACU RUNWAY 3) TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI PENDUDUK SEKITAR BANDARA (STUDI KASUS DESA RAWA BURUNG) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Virsa Alfareshya NIM. 11140840000016 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO-HATTA (LANDASAN PACU RUNWAY 3) TERHADAP

PERKEMBANGAN EKONOMI PENDUDUK SEKITAR BANDARA

(STUDI KASUS DESA RAWA BURUNG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Virsa Alfareshya

NIM. 11140840000016

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO-HATTA (LANDASAN PACU RUNWAY 3) TERHADAP

PERKEMBANGAN EKONOMI PENDUDUK SEKITAR BANDARA

(STUDI KASUS DESA RAWA BURUNG)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Virsa Alfareshya

11140840000016

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I

Djaka Badranaya, ME

NIP. 19770530 200701 1 108

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1439 H / 2018 M

Page 3: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 12 September 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Virsa Alfareshya

2. NIM : 11140840000016

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : “Dampak Proyek Pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu

Runway 3) Terhadap Perkembangan Ekonomi

Penduduk Sekitar Bandara (Studi Kasus Desa

Rawa Burung)”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Tangerang, 06 November 2018

1. Arief Fitrijanto, M.Si

NIP. 19711118 200501 1 003 ( ______________________)

Penguji 1

2. Rahmah Farahdita Soeyatno, SP., M.Si

NIP. (_______________________)

Penguji 2

Page 4: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari Kamis, 13 Desember 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Virsa Alfareshya

2. NIM : 11140840000016

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Dampak Proyek Pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu

Runway 3) Terhadap Perkembangan Ekonomi

Penduduk Sekitar Bandara (Studi Kasus Desa

Rawa Burung)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Desember 2018

1. Dr. Sofyan Rizal, M.Si ( )

NIP. 19760430 201101 1 002 Ketua Sidang

2. Djaka Badranaya, ME ( )

NIP. 19770530 200701 1 108 Sekretaris

Page 5: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

3. Djaka Badranaya, ME ( )

NIP. 19770530 200701 1 108 Pembimbing I

4. Drs. Rusdianto, M.Sc ( )

NIP. 19550104 198403 1 001 Penguji Ahli

Page 6: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Virsa Alfareshya

NIM : 11140840000016

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain tanpa

menyebutkan sumber asli ataupun tanpa izin pemilik karya

3. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jika dikemudian hari ada tuntutan atas karya saya dan melalui pembuktian yang

dapat dipertanggung jawabkan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya

telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Tangerang, 21 November 2018

Virsa Alfareshya

11140840000016

Page 7: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama Lengkap : Virsa Alfareshya

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Juni 1996

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat : Villa Tomang Baru Blok K2 No.7

Rt 01Rw 015, Kelurahan Kutabumi

Kecamatan Pasarkemis. Kabupaten

Tangerang. Provinsi Banten 15560

No. Telepone/HP : 08983389410

E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

2002-2008 : SDIT Muhammadiyah Pasarkemis

2008-2011 : SMP Muhammadiyah Pasarkemis

2011-2014 : SMAN 24 Kabupaten Tangerang

2014-2018 : FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Osis Divisi Pendidikan Ilmu Pengetahuan 2011-2012

2. HMJ Ekonomi Pembangunan Divisi Olahraga dan Seni 2016-2017

IV. PENGALAMAN KERJA

1. Karyawan PT Angkasa Pura 2 2016-Sekarang

Page 8: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

ii

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the impact of the Soekarno-Hatta

International Airport development project (runway runway 3) on economic

development, employme opportunities, land acquisition. The research location is

in the residents of Rawa Burung Village and in the area of Terminal 2 of

Soekarno-Hatta International Airport, where the majority of the average

community of Rawa Burung Village works at the Airport. The types of data in this

study are primary data by observing and distributing questionnaires, and

secondary data with sources from journals, news, papers, newspapers. Analysis of

this research data using data frequency distribution. This study uses a descriptive

method with a qualitative approach. The results of this study indicate that there is

an increase in the opportunity to work in the community of Rawa Burung Village

in the scope of PT Angkasa Pura 2 and the conversion of community land from

agriculture, plantations, houses to be used as a construction project for Soekarno-

Hatta International Airport. Rawa Burung Village.

Keywords: Soekarno-Hatta Airport, Job Change, Change In Land Value

Page 9: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

iii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini menganalisa dampak proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) terhadap perkembangan

ekonomi, kesempatan pekerjaan, pembebasan lahan. Lokasi penelitian di

penduduk Desa Rawa Burung dan dikawasan Terminal 2 Bandara Internasional

Soekarno-Hatta yang mayoritas rata-rata masyarakat Desa Rawa Burung bekerja

di Bandara. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dengan melakukan

observasi dan menyebarkan kuesioner, dan data sekunder dengan sumber-sumber

dari jurnal-jurnal, berita, makalah, koran. Analisis data penelitian ini

menggunakan distribusi frekuensi data. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

terjadi peningkatan kesempatan bekerja pada masyarakat Desa Rawa Burung di

ruang lingkup PT Angkasa Pura 2 dan terjadi alih fungsi lahan masyarakat dari

pertanian, perkebunan, rumah tinggal untuk dijadikan proyek pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan itu terjadi menaiknya harga tanah

dikawasan Desa Rawa Burung.

Kata Kunci: Bandara Soekarno-Hatta, Perubahan Pekerjaan, Perubahan Nilai

Lahan

Page 10: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat,

keberkahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA

INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA (LANDASAN PACU RUNWAY

3) TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI PENDUDUK SEKITAR

BANDARA (STUDI KASUS DESA RAWA BURUNG)” dengan baik.

Shalawat serta salam penulis hanturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan

ilmu pengetahuan, semoga dapat berkumpul di Yaumil Qiyamah nanti.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selesainya skripsi ini tentu dengan dukungan, bimbingan

dan bantuan serta semangat dan do’a dari orang-orang di sekeliling penulis selama

proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karenanya, izinkanlah penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas izin dan

kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ayah dan Ibu Djoko Purnomo dan Dwi Nurhayati tercinta yang telah

banyak memberikan motivasi, nasihat, dan dorongan baik materi maupun

moril serta senantiasa berdo'a demi keberhasilan anaknya dalam menuntut

ilmu sebagai bekal baik di dunia maupun akhirat kelak. Serta adik tercinta

Shavira Larasati dan Bayu Wibisono yang selalu menyemangati dan juga

mendo’akan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

v

4. Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

penulis yang telah banyak memberikan banyak arahan dan ilmu yang

bermanfaat selama perkuliahan.

5. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si dan Bapak Sofyan Rizal, M.Si selaku

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta atas perannya untuk selalu memberikan

bimbingan kepada penulis baik dalam bentuk akademik maupun non-

akademik.

6. Bapak Djaka Badranaya, ME selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah meluangkan waktu, pikiran dan memberikan ilmu tambahan kepada

penulis. Segala arahan dan perhatiannya menjadikan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Semoga segala kebaikan dan ketulusan yang

beliau berikan akan menjadi amal shaleh, dan semoga Allah membalas

kebaikan Bapak.

7. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi penulis selama

perkuliahan serta jajaran karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah melayani dan membantu penulis selama perkuliahan.

8. Sendi Irfan , Babay, yang telah membantu saya dalam proses observasi ke

Desa Rawa Burung.

9. Terima kasih kepada Kawan-kawan Kosan Lay yaitu, Rian Azhari

Situmorang, Gilang Yoyo Ginata, Hasan Hidayat, Lutfy Nugraha,

Maulana Ilham, Maulana Yusuf, Yusuf Sukabumi, Roni, Kopral Wafa,

Alfian Ramadhan yang telah memberikan dukungan dan bantuan. Yang

ada disaat lagi senang dan duka.

10. Terima kasih kepada Band Kosan yang terdiri dari tiga orang Virsa

Alfareshya, Rian Azhari Situmorang, dan Gilang Yoyo Ginata yang selalu

mengisi waktu luang main band bareng agar kuliah menjadi semangat.

11. Seluruh teman-teman HMJ Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis yang telah memberikan wadah berproses kepada penulis

untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga kalian semua selalu

diberikan kesuksesan dan kelancaran dalam berorganisasi dan

Page 12: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

vi

kehidupan perkuliahan.

12. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2014 yang telah memberikan

banyak bantuan, motivasi, dan semangat serta do’a hingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

13. Seluruh sahabat-sahabat di KKN TIME 2017 yang memberikan wadah

bagi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

14. Terima kasih kepada bang Erin Rosadi, teman-teman GCA yang telah

memberikan motivasi dan sharing-sharing dan segenap seluruh

karyawan PT Angkasa Pura 2 yang telah membantu proses pembuatan

skripsi ini.

15. Dan kepada semua manusia yang ada di dunia ini, terima kasih kalian

semua sudah melakukan yang terbaik bagi hidup kalian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab

itu, penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini mampu memberikan banyak

manfaat bagi masyarakat dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi terutama

bagi penelitian yang sejenis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tangerang, 21 November 2018

Virsa Alfareshya

11140840000016

Page 13: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 7

C. Batasan masalah .................................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 10

A. Landasan teori ..................................................................................... 10

B. Uraian teoritis ..................................................................................... 12

1. Infrastruktur .................................................................................... 12

2. Pembangunan Ekonomi .................................................................. 13

3. Aspek Sosial Dalam Pembangunan ................................................ 16

4. Tanah .............................................................................................. 19

a. Definisi Tanah dan Penatagunaannya ...................................... 19

b. Hak Milik atas Tanah .............................................................. 20

c. Perubahan Penggunaan Tanah ................................................. 20

d. Perubahan Nilai Tanah ............................................................ 21

5. Pekerjaan ........................................................................................ 22

6. Pengembangan Wilayah ................................................................. 23

7. Faktor Perkembangan pada Ekonomi Pedesaan .............................. 25

C. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 27

D. Kerangka Berpikir ............................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 35

Page 14: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

viii

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 35

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................. 35

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 36

1. Data Primer .................................................................................... 37

2. Data Sekunder ................................................................................ 37

D. Metode dan Teknik Analisis Data ....................................................... 38

E. Data Operasional ................................................................................. 38

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................. 40

A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 40

1. Lokasi Penelitian ............................................................................ 40

a. Profil Sejarah Perusahaan ........................................................ 40

b. Profil Sejarah Desa .................................................................. 42

2. Profil Informan ............................................................................... 43

a. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 43

b. Karakteristik Berdasarkan Usia ............................................... 44

c. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................... 44

d. Karakteristik Berdasarkan Jumlah Tanggungan ...................... 45

e. Karakteristik Berdasarkan Status Pernikahan .......................... 46

f. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ....................................... 46

B. Analisis dan Pembahasan .................................................................... 49

1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Desa Rawa Burung .... 50

a. Tahap Pra Konstruksi ............................................................... 50

1) Keresahan Masyarakat ........................................................ 50

b. Tahap Konstruksi ..................................................................... 52

1) Terciptanya Kesempatan Kerja ............................................ 52

2) Terciptanya Peluang Berusaha dan Peningkatan Pendapatan ..

................................................................................................ 52

3) Gangguan Aktivitas Bandara ............................................... 53

c. Tahap Operasi .......................................................................... 54

1) Peningkatan Kebisingan dan Limbah Padat ......................... 54

2. Persepsi Masyarakat Mengenai Proyek Pembangunan ................... 55

3. Tingkat Pendapatan Masyarakat Desa Rawa Burung ...................... 59

Page 15: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

ix

4. Informasi Kesempatan Kerja Masyarakat Desa .............................. 61

5. Kepemilikan Tanah di Desa Rawa Burung ..................................... 64

a. Kepemilikan Tanah Dekat Area Proyek Pembangunan ........... 64

b. Kepemilikan Luas Tanah Dekat Area Proyek Pembangunan .......

................................................................................................ 65

c. Alih Fungsi Tanah di Desa Rawa Burung ................................ 65

d. Jual Beli Kepemilikan Tanah di Desa Rawa Burung ............... 66

e. Dampak Proyek Pembangunan Terhadap Harga Tanah ........... 67

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 69

A. Kesimpulan ......................................................................................... 69

B. Saran ................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 75

Page 16: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

x

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Jumlah Perbandingan Pergerakan Pesawat 3

1.2 Jumlah Kepadatan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta 4

4.1

Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan Sebelum

dibangunnya Proyek Pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

47

4.2

Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan Sesudah

dibangunnya Proyek Pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

47

4.3 Distribusi Jawaban Informan Dampak Proyek Pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

55

4.4 Distribusi Jawaban Informan Pada Tingkat Pendapatan Pada

Masyarakat Desa Rawa Burung Sebelum Proyek Pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

59

4.5 Distribusi Jawaban Informan Pada Tingkat Pendapatan Pada

Masyarakat Desa Rawa Burung Sesudah Proyek Pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

59

4.6 Distribusi Jawaban Informan Informasi Kesempatan Kerja

Masyarakat Desa Rawa Burung Sesudah Proyek Pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

61

4.7 Distribusi Jawaban Informan Mengenai Dampak Proyek

Pembangunan Terhadap Nilai Jual Tanah di Desa Rawa Burung

62

Page 17: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Jumlah Kepadatan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta 5

2.1 Kerangka Konseptual 33

4.1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta 42

4.2 Peta Desa Rawa Burung 43

4.3 Profil Informan Berdasarkan Jenis Kelamin 43

4.4 Profil Informan Berdasarkan Usia 44

4.5 Profil Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan 46

4.6 Profil Informan Berdasarkan Jumlah Tanggungan 46

4.7 Profil Informan Berdasarkan Status Pernikahan 44

4.8 Profil Informan Berdasarkan Pekerjaan 48

4.9 Pendapatan Sebelum dan Sesudah Proyek 60

4.10 Kepemilikan Tanah didekat Area Proyek Pembangunan 64

4.11 Kepemilikan Luas Lahan Desa Rawa Burung 65

4.12 Alih Fungsi Tanah Desa Rawa Burung 66

4.13 Jual Beli Kepemilikan Tanah Desa Rawa Burung 67

Page 18: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1 Surat Pengantar Izin penelitian dari Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

75

2 Surat Pengantar Izin penelitian dari Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

76

3 Surat Izin Jawaban Penelitian dari PT Angkasa Pura 2 77

4 Surat Izin Penelitian dari PT Angkasa Pura 2 untuk

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

78

5 Surat Izin dari Kesatuan Bangsa dan Politik

(KESBANGPOL) Kabupaten Tangerang

79

6 Frekuensi Data 80

7 Kuesioner Penelitian 88

8 Foto Objek Penelitian 95

Page 19: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan suatu wilayah dapat terwujud jika didukung oleh

tersedianya sarana dan prasarana seperti jalan raya, terminal, listrik,

telepon, pelabuhan laut dan juga bandar udara. Keberadaan infrastruktur

memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan interaksi sosial

dan kelangsungan sistem perekonomian. Semakin baik keadaan

infrastruktur, semakin baik pula pengaruhnya terhadap interaksi sosial

ekonomi suatu wilayah serta akan memacu kemajuan dan perkembangan

suatu wilayah. Dalam perkembangannya kota-kota di Indonesia

mengalami perubahan aktivitas yang didalamnya termasuk perubahan

pemanfaatan atau penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan

mengindikasikan terjadinya pembangunan. Pembangunan merupakan

suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya

sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial, ekonomi,

dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik.

Setiap pembangunan tentu menghasilkan dampak dalam

pembangunan ekonomi akan memberikan dampak pada pertumbuhan

ekonomi dan peningkatan kualitas hidup. Pertumbuhan ekonomi sendiri

akan berpengaruh terhadap investasi. Sedangkan peningkatan kualitas

hidup akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, karena

dengan pembangunan infrastruktur dapat mengurangi kemiskinan dan

jumlah pengangguran suatu negara atau daerah. Dampak adalah sesuatu

yang muncul setelah adanya suatu kejadian. Dampak dari upaya

pengembangan suatu kota yang dilakukan berdasarkan pada peran dan

fungsi kota melalui suatu kebijakan pembangunan kota pada aspek fisik

dapat meliputi meningkatnya intensitas penggunaan lahan kota dan

penyediaan sarana dan prasarana kota, serta menurunnya kualitas

lingkungan kota. Sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai

pembentuk, pengarah, dan pemacu pertumbuhan suatu wilayah. Adanya

fungsi demikian dapat terlihat dari sejauhmana kepesatan yang terjadi

Page 20: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

2

pada penggunaan lahan suatu wilayah, serta intensitas dan frekuensi

pergerakan sosial ekonomi masyarakat. Aktivitas ini akan lebih meningkat

bilamana suatu wilayah juga didukung oleh ketersediaan sistem

transportasi yang lengkap dan membentuk integrasi antar moda, baik moda

jalan, moda rel, moda laut, dan moda udara. Simpul yang menghubungkan

antara moda transportasi tersebut seperti halnya bandar udara akan

menjadi pusat pertumbuhan baru dan membangkitkan tumbuhnya

kegiatan-kegiatan lain disekitarnya.

Perkembangan industri jasa penerbangan di Indonesia yang berada

di Kota Tangerang dalam tiga tahun terakhir ini pada 2015-2018 semakin

menjadi perhatian luas. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penumpang

yang semakin banyak dari tahun 2015 ke tahun 2018 yang berangkat atau

datang dari Kota Tangerang ini. Dengan itu pihak PT Angkasa Pura 2

(Persero) menargetkan untuk menambah fasilitas dan kenyamanan di

Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Karena jasa penerbangan ini sangat

vital kontribusinya untuk banyak orang.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah sebuah Bandara

udara yang terletak di wilayah Kota Tangerang Banten, Indonesia.

Bandara ini melayani penerbangan ke kota-kota besar di Indonesia dan

luar Indonesia seperti Jakarta, Batam, Malaysia, Singapura, Thailand dan

lain lain. Dihitung dari jumlah arus penumpang, Soekarno-Hatta adalah

Bandara terbesar di Indonesia yang diikuti Bandara Kualanamu dan

Bandara I Gusti Ngurah Rai, karena letaknya sangat dekat dengan pusat

kota. Keberadaan Bandara ini menyebabkan bangunan-bangunan dikota

Tangerang dibatasi ketinggiannya yang pada akhirnya berdampak terhadap

sedikitnya jumlah bangunan tinggi di Tangerang. Selain itu, bandara juga

diperkirakan sudah hampir melebihi kapasitasnya. Sejak pemberian izin

penerbangan mendapatkan kemudahan di Indonesia tahun 1985.

Pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di

Tangerang membuat pergerakan penumpang maupun pesawat di bandara

ini terus meningkat. Bahkan, bandara ini disebut menjadi yang tersibuk di

kawasan ASEAN dinilai dari penilaian Skytrax pada tahun 2018.

Page 21: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

3

Kalau dilihat dari 4 negara besar di ASEAN yaitu Indonesia,

Malaysia, Singapura, Thailand. Indonesia menempati tempat pertama

sebagai Bandara tersibuk di ASEAN, Bandara tersibuk kedua di ASEAN

adalah negara tetangga yaitu Bandara Internasional Kuala Lumpur

Malaysia. Di posisi ketiga ditempati oleh Bandara Internasional Changi,

dan posisi ke empat ditempati oleh Bandara Suvarnabhumi. Bandara

Internasional Soekarno-Hatta menempati posisi pertama tersibuk di

ASEAN dikarenakan penambahan fasilitas seperti East Cross Taxi Way

dan penambahan rapid exit taxi way.

Tabel 1.1

Jumlah Perbandingan Pergerakan Pesawat

Nama Bandara Negara Pergerakan Pesawat

2015 2016 2017 2018

Soekarno-Hatta Indonesia 1064 1074 1100 1200

Kuala Lumpur Malaysia 876 903 942 971

Changi Singapura 861 882 915 948

Suvarnabhumi Thailand 803 831 845 868

Sumber: Skytrax 2018

Berdasarkan Gambar 1.1 bahwa Bandara Internasional Soekarno-

Hatta mengalami kenaikan pegerakan pesawat yang singnifikan dari Tahun

2015-2018. Yang pada tahun 2015 hanya 1064 meningkat ditahun 2016

menjadi 1074. Dan meningkat lagi pada tahun 2017 yaitu 1100, dan pada

tahun ini 2018 juga mengalami peningkatan yaitu 1200. Hal ini disebabkan

karna semakin padat aktivitas pergerakan pesawat take off dan landing dan

tersibuk Bandara Soekarno-Hatta.

Kapasitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang telah

melebihi kapasitasnya pada 3 tahun terakhir ini 2015-2018 jumlah

penumpang sangat banyak Hal tersebut terlihat dari jumlah pergerakan

penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada semester

pertama (Januari-Juni 2015) yaitu mencapai 29.765.845 di semester

keduanya (Juli-Desember 2015) 30.450.602 penumpang. Pada tahun 2016

Page 22: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

4

jumlah menaik disemester pertama (Januari-Juni 2016) 30.980.665 dan

pada semester keduanya (Juli-Desember) 31.234.785 penumpang. Ditahun

2017 juga ikut menaik pada semester (Januari-Juni 2017) 31.531.076 dan

disemester keduanya (Juli-Desember 2017) 31.976.843 penumpang. Dan

ditahun 2018 semakin padat yang pada semester pertamanya (Januari-Juni

2018) 32.424.261 dan pada semester keduanya (Juli-Desember 2018)

tahun demi tahun kepadatan penumpang di Bandara Internasional

Soekarno-Hatta mengalami peningkatan.

Tabel 1.2

Jumlah Kepadatan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta

Bulan Tahun

2015 2016 2017 2018

Januari Semester

pertama

(Januari-

Juni)

29.765.845

Semester

pertama

(Januari-

Juni)

30.980.665

Semester

pertama

(Januari-

Juni)

31.531.076

Semester

pertama

(Januari-

Juni)

32.424.261

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli Semester

kedua (Juli-

Desember)

30.450.602

Semester

kedua (Juli-

Desember)

31.234.785

Semester

kedua (Juli-

Desember)

31.976.843

Semester

kedua (Juli-

Desember)

32.967.831

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Sumber: Doc Angkasa Pura 2 2018

Page 23: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

5

Gambar 1.1

Jumlah Kepadatan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta

Sumber: Doc Angkasa Pura 2 2018

Dengan hal ini memungkinkan untuk dilebarkan area landasan pacu

runway 3 mengingat keselamatan penerbangan dan dikarenakan angka

pergerakan pesawat, yaitu take off dan landing per jam sudah sangat padat,

bahkan sampai menyebabkan beberapa kali pesawat antri saat hendak

terbang maupun mendarat. Bertambahnya fasilitas sisi udara di Bandara

Internasional Soekarno-Hatta akan semakin memperkaya pergerakan

pesawat yang saat ini sudah padat. Secara operasional tentunya akan

memperlancar pergerakan pesawat. Hal ini akan membantu dalam

mendukung kelancaran lalu lintas penerbangan. Disamping itu, tentu akan

berdampak pada pertumbuhan perekonomian serta pariwisata Indonesia

karena rute-rute penerbangan baru akan semakin terbuka.

Proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

merupakan upaya pihak PT Angkasa Pura 2 (Persero) dalam perluasan

area landasan pacu runway 3 Pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta ini memang belum selesai secara keseluruhan, namun

dampak-dampak yang terjadi sudah mulai terlihat dari awal mula proyek

pembangunan ini berjalan. Dengan adanya proyek pembangunan Bandara

28,000,000

29,000,000

30,000,000

31,000,000

32,000,000

33,000,000

34,000,000

2015 2016 2017 2018

Semester Pertama

Semester Kedua

Page 24: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

6

akan berdampak pada perubahan alih fungsi lahan, nilai jual beli lahan,

ketenagakerjaan disekitar proyek pembangunan landasan pacu runway 3.

Konsekuensi yang harus ditanggung dari pembangunan ini adalah tergusur

nya lahan pertanian, perkebunan, rumah tinggal yang kemudian beralih

fungsi menjadi landasan pacu runway 3.

Kecamatan Kosambi dengan luas wilayah 2.921,38 Ha atau 29.452

km², terdiri dari wilayah daratan seluas 2.441 Ha atau 24.410 km², dan

wilayah perairan/sawah seluas 480 Ha atau 5.042 km². terbagi atas 7 desa

dan 3 kelurahan terletak pada posisi membentang dari utara ke selatan

sepanjang 7 Km dan dari barat ke timur sepanjang 18 Km, secara geografis

terletak antara 6°.00 sampai 6°.05 lintang selatan dan 106°.40 sampai

106°.45 bujur timur dengan batas sebagai berikut sebelah utara berbatasan

dengan laut jawa, sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta, sebelah

selatan berbatasan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan kota

Tangerang, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teluk Naga. Ini

diharapkan dapat menjadi daerah perluasan landasan pacu runway 3

Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Desa Rawa Burung juga

merupakan salah satu dari 7 Desa yang terkena dari pengaruh

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang berjarak 1-2

km dari Bandara luas Desa Rawa Burung. Tanah yang dibebaskan

mencakup wilayah Kota Tangerang yakni Kelurahan Selapajang Jaya dan

Kelurahan Benda, serta wilayah Kabupaten Tangerang yaitu Desa Bojong

Renged, Desa Rawa Burung dan Desa Rawa Rengas.

Proyek pembangunan landasan pacu runway 3 diprediksi memakan

ribuan hektar di 7 Desa ini semua menimbulkan dampak pergeseran

peralihan ekonomi, lahan, ketenagakerjaan. Namun dampak yang paling

dirasakan oleh masyarakat adalah kehilangan lahan rumah tinggal yang

menjadi tempat tinggal masyarakat Desa Rawa Burung yang sudah lama

mereka tempati. Desa Rawa Burung salah satu desa yang terkena imbas

langsung dari pembangunan landasan pacu runway 3. Proyek yang sudah

dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura 2 (Persero) sebagai salah satu BUMN

dengan sub kontraktor yaitu PT. PP (Pembangunan Perumahan), PT

Page 25: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

7

Lampiri (Pembangunan Landasan Pacu) dan PT Waskita (Pembangunan

pondasi dan infrastruktur Bandara).

Masyarakat sebagai subjek sekaligus objek dalam pembangunan

harus tetap mendapat prioritas utama mengingat bahwa tujuan utama

pembangunan yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat. Walaupun

sebenarnya eksternalitas dari pembangunan tersebut menimbulkan dampak

positif dan negatif khususnya bagi masyarakat petani, peternak akibat dari

pengalih fungsian lahan. Dalam hal ini PT Angkasa Pura 2 (Persero)

mengharapkan akan adanya dampak positif bagi masyarakat sekitar

Bandara Internasional Soekarno-Hatta, membawa dampak keuntungan

positif bagi masyarakat seperti para pedagang di pinggir jalan dan para

perencana serta pelaku pembangunan lainnya karena akan meningkatkan

penghasilan dan penghidupan yang layak.

Akan tetapi harapan tersebut tak menjadi kenyataan karena realitas

yang terjadi adalah masyarakat sekitar bandara adalah pihak yang

dirugikan khususnya para petani dalam proses proyek pembangunan

Bandara tersebut, mereka terpaksa kehilangan pekerjaan dan mata

pencaharian akibat lahan pertanian mereka telah habis terjual. Output

sosial ekonomi yang akan ditimbulkan oleh proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta. Maka dengan itu penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dan menulis skripsi yang berjudul “Dampak Proyek

Pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan

Pacu Runway 3) Terhadap Perkembangan Ekonomi Penduduk

Sekitar Bandara (Studi Kasus Desa Rawa Burung)”. Hal ini tentu tidak

lepas dari realita masyarakat dan gejala-gejala yang ditimbulkan dari

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta tersebut.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

Page 26: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

8

1. Bagaimana dampak proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) terhadap perekonomian

masyarakat sekitar Bandara.

2. Bagaimana dampak proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) terhadap kondisi

ketenagakerjaan masyarakat sekitar Bandara.

3. Bagaimana dampak proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarmo-Hatta (landasan pacu runway 3) terhadap kondisi lahan

masyarakat sekitar Bandara.

C. Batasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang

dari tujuan yang semula direncanakan sehingga mempermudah

mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis

menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang akan di

bahas yaitu mengenai proyek pembangunan runway atau landasan

pacu 3.

2. Lapangan pekerjaan masyarakat sekitar Bandara Internasional

Soekarno-Hatta.

3. Penduduk sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencakup

wilayah Desa Rawa Burung, Kabupaten Tangerang.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dampak perekonomian masyarakat sekitar

Bandara terhadap proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) setelah proyek

pembangunan Bandara.

2. Untuk mengetahui dampak kondisi ketenagakerjaan masyarakat

sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway

3) setelah proyek pembangunan Bandara.

Page 27: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

9

3. Untuk mengetahui dampak kondisi lahan masyarakat sekitar Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) setelah

pembangunan.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Pihak Pemerintah

Diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi bagi

Pemerintah dalam meningkatkan ekonomi bagi masyarakat yang

berada di sekitar pembangunan fasilitas transportasi, dalam hal ini

Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

2. Manfaat Pihak Akademis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan

referensi ilmu pengetahuan dibidang ekonomi, khususnya dalam

bidang ekonomi pembangunan.

3. Manfaat Pihak Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai upaya untuk menambah

pengetahuan serta menjadi media untuk ikut berpatisipasi dalam

pembangunan ekonomi dan pengembangan dunia pendidikan.

Page 28: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Teori pusat pertumbuhan, pemikiran awal tentang pusat

pertumbuhan dicetuskan oleh (Francois Perroux 1949) yaitu tentang

adanya konsentrasi kegiatan industri pada daerah tertentu yang kemudian

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, kemudian berkembang

menjadi konsep pusat pertumbuhan yang dalam bahasa Prancis dinamakan

sebagai pole de croissance.

Menurut (Tarigan, 2009:49) Growth Pole dapat diartikan dengan 2

cara yaitu: (a) Secara Fungsional, adalah suatu konsentrasi kelompok

usaha atau cabang industri yang sifat hubungannya memiliki unsur-unsur

kedinamisan sehingga mampu menstimulasi kehidupaan ekonomi baik

kedalam maupun keluar (daerah belakangnya). (b) Secara Geografis,

adalah suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan

sehingga menjadi daya tarik (pole of attraction) yang menyebabkan

berbagai macam usaha tertarik untuk berlokasi disuatu tempat tanpa

adanya hubungan antara usaha-usaha tersebut.

Pusat pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alternatif untuk

menggerakkan dan memacu pembangunan guna meningkatkan pendapatan

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi manakala diarahkan pada daerah-

daerah yang memiliki potensi dan fasilitas wilayah akan mempercepat

terjadinya kemajuan ekonomi karena secara tidak langsung kemajuan

daerah akan membuat masyarakat mencari kehidupan yang lebih layak di

daerahnya.

Menurut Richardson, yang menyebabkan terjadinya pusat

pertumbuhan dikarenakan adanya keuntungan aglomerasi yang didapat

dari keputusan untuk berlokasi pada tempat yang terkonsentrasi.

Keuntungan agglomerasi ini didapat karena adanya keuntungan skala yang

berasal dari antara lain: fasilitas–fasilitas perbankan, sosial, pemerintahan,

pasar tenaga kerja, perusahaan jasa-jasa khusus tertentu (Richardson dalam

Paul Sihotang, 2001:96). Para pemilik modal akan lebih tertarik untuk

Page 29: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

11

berinvestasi didaerah aglomerasi, sehingga menyebabkan industri–industri

menjadi terpusat di daerah ini terutama industri inti (dalam skala besar).

Industri inti mempunyai peran yang sangat penting dalammenggerakkan

perekonomian suatu daerah (Perroux dalam Adissasmita, 2005:61).

Pertumbuhan ekonomi ketika diarahkan pada daerah-daerah yang

memiliki potensi dan fasilitas wilayah, akan mempercepat terjadinya

kemajuan ekonomi, karena secara tidak langsung kemajuan daerah akan

membuat masyarakat untuk mencari kehidupan yang lebih layak di

daerahnya (Ardila, 2012:17).

Pusat pertumbuhan (growth pole) tidak terjadi di segala tempat, tetapi

hanya terbatas pada tempat-tempat tertentu, yang mempunyai berbagai

variabel dengan intensitas yang berbeda-beda. Jika ditinjau secara

geografis pusat pertumbuhan adalah suatu wilayah yg memiliki banyak

fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of

attraction). Salah satu strategi untuk mengurangi ketimpangan

pengembangan wilayah adalah dengan mengembangkan wilayah tertentu

menjadi pusat pertumbuhan (growth pole) secara menyebar (Rahayu dan

Eko, 2014).

Menurut Rondinelli dan Unwin dalam (Mercado, 2002:8) bahwa teori

pusat pertumbuhan didasarkan pada keniscayaan bahwa pemerintah di

Negara berkembang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan dengan melakukan investasi yang besar pada industri padat

modal di pusat kota. Teori pertumbuhan juga ditopang oleh kepercayaan

bahwa kekuatan pasar bebas melengkapi kondisi terjadinya trickle down

effect (dampak penetasan ke bawah) dan menciptakan spread effect

(dampak penyebaran) pertumbuhan ekonomi dari perkotaan ke pedesaan.

Menurut Stohr dalam (Mercado, 2002:4), konsep pusat pertumbuhan

mengacu pada pandangan ekonomi neo-klasik. Pembangunan dapat

dimulai hanya dalam beberapa sektor yang dinamis, mampu memberikan

output rasio yang tinggi dan pada wilayah tertentu, yang dapat

memberikan dampak yang luas (spread effect) dan dampak ganda

(multiple effect) pada sektor lain dan wilayah yang lebih luas (Sukesi.

Page 30: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

12

2010:34). Sehingga pembangunan sinonim dengan urbanisasi

(pembangunan di wilayah perkotaan) dan industrialisasi (hanya pada

sektor industry). Pandangan ekonomi neo-klasik berprinsip bahwa

kekuatan pasar akan menjamin ekuilibrium (keseimbangan dalam

distribusi spasial ekonomi dan proses trickle down effect atau centre down

dengan sendirinya akan terjadi kesejahteraan di perkotaan tercapai dan

dimuulai dari level yang tinggi seperti kawasan perkotaan ke kawasan

yang lebih rendah seperti kawasan hinterland dan pedesaan melalui

beberapa mekanisme yaitu hirarki perkotaan dan perusahaan-perusahaan

besar (Sukesi, 2010:36).

Pusat pertumbuhan (growth pole) dapat diartikan dengan dua cara,

yaitu secara fungsional dan geografis. Secara fungsional, pusat

pertumbuhan adalah suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha yang karena

sifat hubungannya memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu

menstimulasi kehidupan ekonomi, baik ke dalam maupun ke luar. Apabila

dilihat secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang

memiliki banyak fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya

tarik (pole of attraction) yang menyebabkan berbagai usaha tertarik untuk

berlokasi di situ dan masyarakat senang datang memanfaatkan fasilitas

yang ada di lokasi tersebut. Kriteria pusat pertumbuhan, yaitu sebagai

daerah cepat tumbuh, memiliki sektor unggulan, dan mempunyai interaksi

ekonomi dengan daerah belakangnya (Tarigan, 2006:77).

B. Uraian Teoritis

1. Infrastruktur

Pengertian Infrastruktur menurut (Arsyad Lincolin, 2011:102)

mengatakan bahwa infrastruktur adalah sistem fisik yang menyediakan

sarana drainase, pengairan, transportasi, bangunan gedung dan fasilitas

publik lainnya dimana sarana tersebut dibutuhkan untuk dapat

memenuhi berbagai macam kebutuhan dasar manusia baik itu

kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. Dimana infrsatruktur

dalam sebuah sistem adalah bagian-bagian berupa sarana dan

Page 31: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

13

prasarana (jaringan) yang tidak terpisahkan satu sama lain.

Infrastruktur sendiri dalam sebuah sistem menopang sistem sosial dan

sistem ekonomi sekaligus menjadi penghubung dengan sistem

lingkungan.

Menurut (Kodatie, 2011:26) infrastruktur sebagai pendukung

utama sistem sosial dan sistem ekonomi dilaksanakan dalam konteks

keterpaduan dan menyeluruh. Infrastruktur merupakan wadah

sekaligus katalisator dalam sebuah pembangunan. Ketersediaan

infrastruktur meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber daya

sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang menuju

pada perkembangan ekonomi suatu kawasan atau wilayah. Oleh

karenanya penting bagaimana sistem rekayasa dan manajemen

infrastruktur dapat diarahakan untuk mendukung perkembangan

ekonomi suatu kawasan wilayah.

Infrastruktur yang kurang (bahkan tidak) berfungsi akan

memberikan dampak yang besar bagi manusia. Sebaliknya

infrastruktur yang terlalu berlebihan untuk kepentingan manusia tanpa

memperhatikan kapasitas daya dukung lingkungan akan merusak

lingkungan pada hakekatnya juga akan merugikan manusia dan

makhluk hidup lainnya (sebagai bagian dari ekosistem). Oleh

karenanya infrastruktur harus dimengerti dan dipahami fungsinya

sebagai suatu alat untuk menata kehidupan manusia dengan

memperhatikan alam. Infrastruktur yang mendukung sekaligus berguna

bagi kelangsungan para pengguna alat transportasi. Infrastruktur

transportasi yang baik semestinya bisa memberikan kenyamanan

sekaligus kenyamanan bagi para penumpangnya, contoh infrastruktur

transportasi adalah stasiun, pelabuhan, jalan tol, jalan-jalan raya,

rambu lalu lintas, bandara, dsb.

2. Pembangunan Ekonomi

Ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang

mengkaji aspek-aspek ekonomi proses pembangunan pada negara-

negara yang berpendapatan rendah. Fokus ekonomi pembangunan

Page 32: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

14

bukan hanya pada metode-metode peningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan perubahan struktural tetapi juga pada perbaikan potensial

bagi populasi secara masal, misalnya, melalui kesehatan dan

pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan kerja, baik melalui jalur

publik maupun swasta. (Witjaksono,2006:9).

Menurut (Mahyudi, 2004:1) Pembangunan ekonomi adalah

pertumbuhan ekonomi yang dapat menyebabkan perubahan-

perubahan, terutama terjadi perubahan menurunnya tingkat

pertumbuhan penduduk dan perubahan dari struktur ekonomi, baik

perannya terhadap pembentukan pendapatan nasional, maupun

perannnya dalam penyediaan lapangan kerja. Pembangunan ekonomi

lebih menitik beratkan pada upaya-upaya meningkatkan pendapatan

per kapita masyarakat atas GDP (gross domestic product) yang disertai

dengan perombakan dan modernisasi dari sektor-sektor ekonomi serta

memperhatikan aspek pemerataan pendapatan (income equity)

sedangkan pertumbuhan ekonomi lebih kepada upaya kenaikan GDP

dan tidak memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil

dari pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah ada

perubahan dalam struktur ekonominya atau tidak.

Pembangunan ekonomi ialah serangkaian usaha dalam suatu

perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi sehingga

infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan

semakin berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi

semakin meningkat (Sukirno, 2006:3). Menurut Sukirno kesejahteraan

ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Pendapatan perkapita

b. Komposisi umur penduduk

c. Pola pengeluaran masyarakat

d. Komposisi pendapatan nasional

e. Perbedaan masa lapang (leisure time) yang dinikmati masyarakat

f. Keadaan pengangguran

Page 33: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

15

Hal ini berarti pembangunan ekonomi sebagai proses yang

menyebabkan pendapatan perkapita suatu masyarakat terus-menerus

bertambah dalam jangka panjang. Menurut (Arsyad Lincolin,

2010:374) pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana

pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola setiap sumber daya

yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah

daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja

baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan

ekonomi) dalam wilayah tersebut. Tolak ukur

keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi,

dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar

daerah dan antar sektor.

Menurut (Suryana, 2000:63), menyebutkan ada empat model

pembangunan, yaitu model pembangunan ekonomi yang beorientasi

pada pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, penghapusan

kemiskinan dan model pembangunan yang berorientasi pada

pemenuhan kebutuhan dasar. Berdasarkan atas model pembangunan

tersebut, semua itu bertujuan pada perbaikan kualitas hidup,

peningkatan barang-barang dan jasa, penciptaan lapangan kerja baru

dengan upah yang layak, dengan harapan tercapainya tingkat hidup

minimal untuk semua rumah tangga yang kemudian sampai batas

maksimal.

(Todaro, 2000:21) mengartikan pembangunan ekonomi

sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup perubahan

struktur, sikap hidup dan kelembagaan, peningkatan pertumbuhan

ekonomi. Pengurangan ketidakmerataan distribusi pendapatan dan

pemberantasan kemiskinan. Pembangunan ekonomi merupakan suatu

proses pembangunan yang terjadi terus-menerus yang bersifat

dinamis. Apapun yang dilakukan, hakikat dari sifat dan proses

pembangunan itu mencerminkan adanya terobosan yang baru, jadi

bukan merupakan gambaran ekonomi suatu saat saja. Pembangunan

ekonomi berkaitan dengan pendapatan perkapita dan pendapatan

Page 34: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

16

nasional. Pendapatan perkapita yaitu pendapatan rata-rata penduduk

suatu daerah sedangkan pendapatan nasional merupakan nilai

produksi barangbarang dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu

perekonomian di dalam 12 masa satu tahun. Pertambahan pendapatan

nasional dan pendapatan perkapita dari masa ke masa dapat digunakan

untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi dan juga perkembangan

tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah.

Dengan demikian, jelas bahwa prioritas pertama perpindahan

dari suatu tingkat keterbelakangan yang ironis menuju suatu tingkat

kehidupan yang disebut pembangunan seharusnya berarti suatu

peningkatan taraf hidup masyarakat yang bersangkutan.

3. Aspek Sosial dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial adalah ilmu terapan yang mengkaji dan

mengembangkan kerangka pemikiran serta metodologi yang dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup (kondisi) masyarakat

antara lain melalui pengelolaan masalah sosial, pemenuhan kebutuhan

hidup masyarakat, dan pemaksimalan kesempatan anggota masyarakat

untuk berkembang (Adi, 2005:17).

Pembangunan sosial adalah sebuah proses perubahan sosial yang

terencana dan desain untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh

penduduk dalam kaitannya dengan proses yang dinamis dalam

pembangunan ekonomi (James Midgley, 1995:25).

Jadi, pembangunan sosial adalah perubahan manusia dalam

dimensi sosialnya. Dalam perspektif pembangunan sosial,

keikutsertaan masyarakat bukan sekedar alat saja atau cara, tetapi

tujuan karena, dalam partisipasinya yang aktif dan kreatif dalam

pembangunan, hakikat manusia dalam makhluk yang memiliki

aspirasi, harga diri dan kebebasan diwujudkan dan sekaligus

ditingkatkan mutunya.

Tiga Strategi besar juga diungkapkan midgley dalam sebuah

konsep pembangunan sosial dalam upayanya untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat, (James Midgley, 1995:103-138) yaitu :

Page 35: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

17

a. Pembangunan sosial melalui individu (social development by

individuals), dimana individu-individu dalam masyarakat secara

swadaya membentuk usaha pelayanan masyarakat guna

memberdayakan masyarakat. Pendekatan ini lebih mengarah

kepada pendekatan individualis atau perusahaan (individualist or

enterprise approach); Peran yang bisa dilakukan dalam proses

pembangunan sosial dilevel individu adalah seperti seorang pekerja

sosial medis. Pekerja sosial ini sudah mulai dilakukan di indonesia,

terutama untuk rumah sakit yang berlevel-A. Peraturan mengenai

pekerja sosial medis dikeluarkan oleh menteri kesehatan. Peran

yang dapat dilakukan oleh pekerja sosial medis dalam setting

rumah sakit adalah melakukan konseling individu dan keluarga,

melakukan lawatan ke ruangan, melakukan home visit, melakukan

evaluasi sosial, bekerjasama dengan dinas sosial, bekerja sama

dengan panti sosial, melakukan bimbingan sosial, membantu tim

rehabilitasi dan pelaksanaan terapi, melakukan persiapan pulang

terhadap klien, melakukan after care. Melihat peran tersebut

keselamatan pasien dapat tercapai dengan selalu termonitornya

perkembangan si pasien itu sendiri. Peran pekerja sosial seharusnya

mendapatkan tempat yang layak dalam pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh rumah sakit.

b. Pembangunan sosial melalui komunitas (social development by

community), dimana kelompok masyarakat secara bersama-sama

berupaya mengembangkan komunitas lokalnya. Pendekatan ini

lebih dikenal dengan nama pendekatan komunitarian

(communitarian approach) Komunitas yang bisa menjadi contoh

salah satu yang membantu pembangunan sosial adalah dompet

dhuafa. Organisasi ini memanfaatkan tingginya charity di indonesia

untuk diolah dan disalurkan melalui berbagai program unggulan

yang berjangka panjang, seperti membangun sekolah dan fasilitas

kesehatan di tengah-tengah masyarakat yang bisa dijangkau oleh

masyarakat sekitarnya.

Page 36: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

18

c. Pembangunan sosial melalui pemerintah (Social development by

governments), dimana pembangunan sosial dilakukan oleh

lembaga-lembaga di dalam organisasi pemerintah. Pendekatan ini

sering disebut sebagai pendekatan negara ( state approach).

Namun sering dengan berjalannya waktu teori tersebut dianggap

tidak releven lagi dengan kebutuhan pembangunan yang sebenarnya.

Pada tahun 2000 perserikatan bangsa-bangsa (PBB) merumuskan

delapan butir sasaran utama pembangunan yang kemudian dikenal

dengan Millenium Development Goals (MDGs), antara lain:

a. Memberantas kemiskinan dan kelaparan secara eksterm,

b. Memberikan pendidikan dasar secara universal,

c. Mendukung persamaan gender dan pemberdayaan wanita,

d. Mengurangi tingkat mortalitas anak,

e. Meningkatkan kesehatan ibu,

f. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit-penyakit lainnya,

g. Menjaga keseimbangan lingkungan, dan

h. Mengembangkan kerja sama global untuk pembangunan.

Dampak negatif atau dampak positif yang terjadi terhadap

lingkungan ekonomi dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat

perkembangan pariwisata terhadap perubahan pekerjaan dan

pendapatan masyarakat, pola pembagian kerja, kesempatan kerjra dan

berusaha (Sukadijo, 1997:25). Adapun dampak pengembangan dalam

aspek sosial budaya dan ekonomi masyarakat sekitar yaitu :

a. Terbukanya lapangan kerja baru

b. Berkurangnya tingkat pengangguran

c. Meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.

d. Membantu menanggung beban pembangunan sarana dan prasarana

setempat

e. Peningkatan pendapatan yang sangat tinggi tetapi hanya musiman,

sehingga pendapatan masyarakat naik turun

Page 37: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

19

f. Meningkatnya penggunaan teknologi

g. Berkurangnya rasa rergotong royong

Proses pembangunan di berbagai daerah pasti akan disertai dengan

timbulnya dampak, dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan

negatif. Dengan demikian masyarakat sekitar mampu mengimbangi

dampak-dampak sosial tersebut.

4. Tanah

a. Definisi Tanah dan Penatagunaannya

Definisi Tanah adalah merupakan hak yang unik dan

terbatas, oleh karena itu ia berharga. Definisi lain tanah adalah

sesuatu yang unik dan bersifat tetap dan hampir tidak dapat

dihancurkan serta memiliki nilai pendapatan dan penghasilan

(Samun, 2013:1). Tanah dalam peruntukannya selain pertanian,

juga untuk proyek-proyek pembangunan seperti jalan, perhotelan,

rumah maupun tempat rekreasi. Definisi tata guna tanah adalah

rangkaian kegiatan untuk mengatur peruntukan, penggunaan dan

persediaan tanah secara berencana dan teratur sehingga diperoleh

manfaat yang lestari, optimal, seimbang dan serasi untuk sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat dan negara.

Definisi lain tata guna tanah adalah usaha untuk menata

proyek-proyek pembangunan, baik yang diprakarsai pemerintah

maupun tumbuh dari prakarsa dan swadaya masyarakat sesuai

dengan daftar skala prioritas, sehingga di satu pihak dapat tercapai

tertib penggunaan tanah, sedangkan di pihak lain tetap dihormati

peraturan perundangan yang berlaku (Samun, 2013:2-3). Definisi

penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata

guna tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah yang berujud konsolidasi pemanfaatan tanah

melalui pengaturan kelembagaan terkait dengan pemanfaatan tanah

sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara

adil (Samun, 2013:3). Penatagunaan tanah bagian dari pemanfaatan

Page 38: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

20

atas tanah, menghindari tanah yang tidak dimanfaatkan dan

menjadi lebih berharga.

b. Hak Milik Atas Tanah

Tanah yang tersedia terbatas sedangkan permintaan akan

kebutuhan tanah semakin meningkat, seiring dengan pertumbuhan

jumlah penduduk. Untuk menguasai tanah, seseorang harus

mempunyai hak Milik berdasarkan undang-undang yang berlaku

dalam suatu negara. Hak Milik dapat beralih dan dialihkan kepada

pihak lain (Kartini dan Gunawan, 2007:29). Hak Milik atas tanah

merupakan hak yang paling kuat, pemilik Hak Milik memilik hak

untuk memberikan kembali suatu hak lain di atas bidang tanah

yang dimilikinya, hampir sama dengan kewenangan negara untuk

memberikan hak atas tanah kepada warganya (Kartini dan

Gunawan, 2007:30).

Tanah dan hak milik atas tanah sangat penting, namun ini

terkendala masalah di lapangan. Ketersediaan tanah baik jumlah

maupun kualitas sangat terbatas, pergeseran pola hubungan pemilik

tanah dan objek tanah akibat proses pembangunan dan perubahan

sosial, dan tanah tumbuh sebagai bahan perdagangan dan objek

spekulasi (Adrian, 2017:1). Kepentingan tanah atas penguasan

tanah yang menjadi objek spekulasi sangat bertentangan dengan

manfaat dari tanah. Tanah mesti dipergunakan dan dimanfaatkan

untuk kesejahteraan rakyat, adil dan merata dan juga harus dijaga

kelestariannya (Adrian, 2017:1).

c. Perubahan Pengunaan Tanah

Penggunaan tanah merupakan unsur penting dalam

perencanaan wilayah. Perubahan guna tanah adalah alih fungsi

tanah atau mutasi tanah secara umum menyangkut tranformasi

dalam pengalokasian sumber daya tanah dari satu penggunaan ke

penggunaan lain (Tjahjati, 1997:505). Secara keseluruhan

perkembangan dan perubahan pola tata guna tanah pada kawasan

Page 39: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

21

pemukiman dan perkotaan berjalan dan berkembang secara

dinamis dan natural terhadap alam, dan dipengaruhi oleh:

1) Faktor manusia, yang terdiri dari kebutuhan manusia akan

tempat tinggal,potensi manusia,finansial,sosial budaya dan

teknologi.

2) Faktor fisik kota, meliputi pusat kegiatan sebagai pusat-

pusat pertumbuhan kota dan jaringan transportasi sebagai

aksesbilitas kemudahan pencapaian.

3) Faktor bentang alam yang berupa kemiringan lereng dan

ketinggian tanah.

Menurut (Sumaryanto, 2006:4-5) perubahan fungsi lahan

dapat ditinjau dari beberapa aspek. Menurut pelaku alih fungsi ,

maka dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, alih fungsi secara

langsung oleh pemilik lahan yang bersangkutan. Lazimnya,

motif tindakan ada 3 yaitu :

1) Untuk pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal,

2) Dalam rangka meningkatkan pendapatan melalui alih usaha,

3) Kombinasi dari (a) dan (b) seperti misalnya untuk membangun

rumah tinggal yang sekaligus dijadikan tempat usaha. Pola alih

fungsi seperti ini terjadi di sembarang tempat, kecil-kecil dan

tersebar. Kedua, alih fungsi yang diawali dengan alih

penguasaan. Pemilik menjual kepada pihak lain yang akan

memanfaatkannya untuk usaha nonsawah atau kepada makelar.

Secara empiris, perubahan tata guna lahan cara ini terjadi

dalam hamparan yang lebih.

d. Perubahan Nilai Tanah

Menurut (Yunus dalam Indah dan Samsul, 2014:85),

menyatakan bahwa peningkatan nilai lahan terjadi di pusat kota

dan mengalami penurunan secara teratur menjauhi pusat kota.

Faktor-faktor penentu harga lahan antara lain adalah kondisi dan

lokasi lahan. Kondisi lahan dapat menentukan tingkat harga

Page 40: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

22

lahan, semakin baik kondisi lahan yang ada, semakin mahal

harga lahan tersebut.

Lokasi juga menentukan harga lahan yang ditentukan

oleh jarak lokasi lahan terhadap akses umum seperti pusat

perbelanjaan, rumah sakit, tempat wisata, dan lain-lain.

Perubahan nilai lahan terjadi dipengaruhi akan kebutuhan dari

suatu ruang. Kebutuhan ruang yang berada di atas tanah tersebut

menjadi kebutuhan dasar sehingga tanah menjadi komoditas

ekonomi yang dapat dipertukarkan melalui mekanisme tertentu.

Hal ini menunjukkan bahwa tanah mempunyai nilai (Yunus

dalam Indah dan Samsul, 2014:85).

5. Pekerjaan

Cara hidup telah berubah secara luar biasa, tapi tidak ada bidang

yang mengalami perubahan lebih besar daripada cara orang mencari

nafkah (George dan Leonard, 1996:3). Pada perkembangannya,

masyarakat jaman sekarang dapat memberikan kesempatan lebih

banyak untuk keterampilan daripada masyarakat sebelumnya

(George dan Leonard, 1996:5). Kesempatan sama atas pekerjaan

merupakan suatu tindakan yang dilakukan pemberi kerja atas

pemberian kesempatan dan perlakuan sama kepada setiap insan di

dunia (Wilson, 2012:36). Kesempatan yang sama atas pekerjaan

akan berakibat pada peningkatan produktivitas juga berdampak pada

pemerataan dan peningkatan pendapatan anggota organisasi

(Wilson, 2012:36).

(Sukirno, 2005:6) dilihat dari segi keahlian dan pendidikannya,

tenaga kerja dibedakan atas tiga golongan yaitu:

a. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan

atau rendahnya pendidikan dan tidak memiliki keahlian dalam

suatu pekerjaan.

b. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian

dari pelatihan atau pengalaman kerja.

Page 41: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

23

c. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki

pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang ilmu tertentu.

Tenaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah

personalia, di dalamnya meliputi buruh. Buruh yang dimaksud

adalah mereka yang bekerja pada usaha perorangan dan diberikan

imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan

kesepakatan kedua belah pihak, biasanya imbalan kerja tersebut

diberikan secara harian (Siswanto, 1989: 9). Selain itu juga,

pengertian tenaga kerja menurut BPS (Badan Pusat Statistik)

adalah “salah satu moda bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah

dan komposisi tenaga kerja selalu mengalami perubahan seiring

dengan berlangsungnya dinamika penduduk”. Ketidakseimbangan

antara jumlah angkatan dengan lowongan kerja yang tersedia akan

menimbulnya masalah baru khususnya masalah sosial.

6. Pengembangan Wilayah

Berdasarkan Undang – Undang No.26 tahun 2007 tentang

Penataan Ruang, Pasal 1 disebutkan definisi wilayah dalam tata ruang,

yaitu Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis

beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan

berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. Adapun

beberapa pengertian yang hampir sama tentang wilayah yaitu kawasan,

dan daerah adalah sebagai berikut :

a. Kawasan, adanya penekanan fungsional suatu unit wilayah, yakni

adanya karakteristik hubungan dari fungsi-fungsi dan komponen-

komponen di dalam suatu unit wilayah, sehingga batas dan

sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional.

b. Daerah, umum dipahami sebagai unit wilayah berdasarkan aspek

administratif. Dalam UU no.32 tahun 2004, daerah adalah kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang

berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat.

Page 42: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

24

Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam,

sumberdaya buatan (infrastruktur), manusia serta bentuk-bentuk.

Wilayah sebagai suatu kesatuan geografis memiliki potensi bagi

dijalankannya suatu aktifitas pembangunan dan pengembangan

wilayah. Dan wilayah (region) juga merupakan suatu unit geogarfi

yang membentuk suatu kesatuan.

Salah satu teori pembangunan wilayah adalah pertumbuhan tak

berimbang (unbalanced growth) yang dikembangkan oleh Hirscham

dan Myrdal. Pengembangan wilayah merupakan proses perumusan dan

pengimplementasian tujuan-tujuan pembangunan dalam skala supra

urban. Pembangunan wilayah pada dasarnya dilakukan dengan

menggunakan sumber daya alam secara optimal melalui

pengembangan ekonomi lokal, yaitu berdasarkan kepada kegiatan

ekonomi dasar yang terjadi pada suatu wilayah. Teori pertumbuhan tak

berimbang memandang bahwa suatu wilayah tidak dapat berkembang

bila ada keseimbangan, sehingga harus terjadi ketidakseimbangan.

Penanaman investasi tidak mungkindilakukan pada setiap sektor di

suatu wilayah secara merata, tetapi harus dilakukan pada sektor-sektor

unggulan yang diharapkan dapat menarik kemajuan sektorlainnya.

Sektor yang diunggulkan tersebut dinamakan sebagai leading sektor.

Pengembangan wilayah mempunyai dua makna yaitu : wilayah

yang objektif dan wilayah yang subjektif. Wilayah objektif adalah

suatu wilayah yang oleh para perencana dibagi menjadi beberapa

wilayah pembangunan, sedangkan wilayah subjektif adalah

perwilayahan yang dibentuk atas dugaan suatu cara mengenal masalah.

Hal ini dilakukan untuk untuk membuat klasifikasi, yang selanjutnya

wilayah subjektif dibagi menjadi dua jenis,yaitu:

a. Wilayah homogen yaitu wilayah yang mempunyai karakteristik

yang sama secara fisik dan sosial ekonomi.

b. Wilayah fungsional, yaitu yang dibentuk berdasarkan atas adanya

hubungan fungsional antara unsur-unsur tertentu yang ada pada

wilayah tersebut.

Page 43: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

25

Dengan demikian pengembangan wilayah dapat diartikan sebagai

peningkatan aktivitas terhadap unsur-unsur dalam wilayah yang

mencakup institusi, ekonomi, sosial, dan ekologi dalam upaya

meningkatkan tingkat dan kualitas hidup masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan wilayah antara lain dipengaruhi oleh aspek-aspek

keputusan lokasional, terbentuknya sistem perkotaan, dan mekanisme

aglomerasi. Isti lah pertumbuhan wilayah dan perkembangan wilayah

sesungguhnya tidak bermakna sama. Pertumbuhan dan perkembangan

wilayah merupakan suatu proses kontiniu hasil dari berbagai

pengambilan keputusan di dalam ataupun yang mempengaruhi suatu

wilayah. Perkembangan wilayah senantiasa disertai oleh adanya

perubahan struktural. Wilayah tumbuh dan berkembang dapat

didekati melalui teori sektor (sector theory) dan teori tahapan

perkembangan (development stages theory). Teori sektor diadopsi

dari Fisher dan Clark yang mengemukakan bahwa berkembangnya

wilayah, atau perekonomian nasional, dihubungan dengan

transformasi struktur ekonomi dalam tiga sektor utama, yakni sektor

primer (pertanian, kehutanan dan perikanan), serta sektor tersier

(perdagangan, transportasi, keuangan dan jasa). Perkembangan ini

ditandai oleh penggunaan sumber daya dan manfaatnya, yang

menurun di sektor primer, meningkat di sektor tersier, dan meningkat

hingga pada suatu tingkat tertentu di sektor sekunder.

7. Faktor perkembangan pada Ekonomi Pedesaan

Perkembangan suatu wilayah dapat terwujud, jika didukung oleh

tersedianya sarana dan prasarana seperti jalan raya, terminal, listrik,

telepon, pelabuhan laut dan juga bandar udara. Keberadaan

infrastruktur memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan

interaksi sosial dan kelangsungan sistem perekonomian. Semakin baik

keadaan infrastruktur, semakin baik pula pengaruhnya terhadap

interaksi sosial dan keadaan ekonomi suatu wilayah serta akan

Page 44: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

26

memacu kemajuan dan perkembangan suatu wilayah. Hal tersebut

dimungkinkan, karena sarana dan prasarana transportasi berfungsi

sebagai pembentuk, pengarah, dan pemacu pertumbuhan suatu

wilayah. Letak geografis suatu wilayah mempunyai kedudukan penting

pula dalam konstelasinya dengan wilayah lain, baik dalam aktivitas

ekonomi maupun politik. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi dan

politik yang kuat di suatu wilayah, khususnya melalui berbagai

pembangunan infrastruktur akan sangat mempengaruhi keberhasilan

pembangunan di wilayah yang bersangkutan dan juga wilayah di

sekitarnya (Zulfikar dan Yayat, 2017:225).

Dampak sosial ekonomi ini sangat penting untuk dikaji, karena

dampak yang timbul dari suatu implementasi kebijakan pembangunan

merupakan penilaian dari keberhasilan suatu kebijakan pembangunan

disuatu daerah. Semakin kecil dampak negative yang dihasilkan maka

semakin terlihat bahwa kebijakan tersebut dapat dinilai efektif namun

jika dampak yang dihasilkan lebih banyak negative maka, tentunya

dampak tersebut harus dikelola oleh pemerintah melalui dinas-dinas

terkait sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing

instansi.

Pembangunan proyek bandara akan memberikan dampak terhadap

perubahan dalam aspek ekonomi. Perubahan yang terjadi akan

memberikan perkembangan terhadap sektor-sektor lainnya seperti

perdagangan dan jasa, industri, dan kegiatan ekonomi lainnya.

Kegiatan ini akan membawa pengaruh positif, misalnya terjadi

peningkatan negosiasi dan perjanjian perdagangan, pengiriman barang-

barang perdagangan, dan akan diikuti oleh peningkatan kegiatan

produktif dalam sektor-sektor primer (pertanian), sekunder (industri),

dan tersier atau jasa (perdagangan, perbankan dan lainnya).

Peningkatan kegiatan produktif akan mendorong peningkatan

perekonomian, baik nasional maupun regional dan lokal (Adisasmita,

2012:34-35)

Page 45: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

27

Seperti halnya pada penelitian oleh (Kenneth Button, 2010:11)

tentang “Econmic Aspects of Regional Airport Development”

menyatakan bahwa keberadaan bandara yang berpengaruh terhadap

investasi lokal dalam peningkatan infrastruktur telah memberikan

beberapa manfaat terhadap perkembangan ekonomi lokal yakni

meliputi :

a. Adanya keuntungan jangka pendek terhadap wilayah dari adanya

pembangunan fasilitas seperti landasan pacu, pembangunan gedung

terminal, pembangunan system navigasi, dan sebagainya yang telah

memberikan peluang terhadap kesempatan kerja.

b. Adanya manfaat ekonomi lokal dalam menjalankan dan

mengoperasikan bandara yang berefek terhadap peningkatan

lapangan pekerjaan, pendapatan pemerintah, dan pajak daerah.

c. Adanya keuntungan dalam mendorong perekonomian wilayah

dalam hal kerja sama dalam peningkatan jasa transportasi dari

beberapa perusahaan maskapai penerbangan.

d. Dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

yang ditandai dengan peningkatan produktivitas ekonomi.

C. Penelitian Terdahulu

Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis juga menelusuri

karya ilmiah atau jurnal yang relevan dengan dampak pembangunan

Bandara dari berbagai sudut pandang. Akhirnya penulis menemukan

beberapa hasil penelitian yang relevan. Diantaranya adalah sebagai

berikut:

“Analisis Implementasi Dampak Pembangunan Bandara

Internasional Lombok ditinjau dari Administrasi Pembangunan” Jurnal

karya oleh oleh Hadi Supratika (2011). Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan metode yang bersifat kualitatif.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk pembangunan bandara

Internasional Lombok (BIL) perlu memperhatikan hal-hal antara lain:

menegakkan hukum yang berlaku, memperbaiki SDM dengan

Page 46: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

28

meningkatkan mutu pendidikan, solusi pendekatan keimanan dan

ketakwaan, melakukan pembangunan yang bersifat green field dan percaya

akan kemampuan bangsa sendiri. Karena nilainya lebih dari 10 % maka

penilaian data juggment harus diperbaiki untuk meminimalisir dampak

negatif yang muncul sehingga tercipta sutau pembangunan yang

berkelanjutan. Oleh karena itu peran semua pihak untuk mencapai suatu

keseimbangan, sangat penting untuk perspektif ke depannya. Tetapi

berdasarkan hasil analisis suatu permasalahan yang muncul dampak positif

dari segi ekonomi memang sangat tinggi tapi ada hal lain yang perlu

dipertimbangkan yaitu segi ekosistem, lingkungan dan kesehatan.

Dampak yang ditimbulkan pembangunan bandara BIL ternyata

berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat lombok

terutama yang terkait indikator-indikator mikro ekonomi. Kedua penelitian

diatas baik yang dilakukan Alex Sander maupun Hadi Supratika sama-

sama memfokuskan perhatian pada perubahan sosial ekonomi yang terjadi

pada masyarakat setempat dengan adanya pembangunan bandara kuala

namu. Begitu juga dengan penelitian ini akan membahas dampak positif

dan negatif dari pembangunan bandara soekarno-hatta baik dari segi

ekonomi, sosial dan infrastruktur. Oleh karenanya penelitian ini

diharapkan menjadi pelengkap atas penelitian terdahulu, sehingga dampak

dari pembangunan bandara tersebut lebih terlihat dengan jelas apa dampak

yang ditimbulkannya terutama dari segi perkembangan ekonomi

masyarakat sekitar bandara apakah memberikan kontribusi atau

sebaliknya.

“Dampak Sosial, Ekonomi dan Politis dalam Pembangunan

Bandara Udara Kertajati di Kabupaten Majalengka” Jurnal karya oleh

Waluyo Zulfikar dan Yayat Rukayat (2017) Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan

pendekatan kualitatif dilakukan peneliti secara terlibat di lokasi penelitian

melalui pengamatan (observation), sekaligus juga peneliti bertindak

sebagai “instrument penelitian” yang akan memahami karakteristik

lapangan yang berintegrasi dengan kehidupan masyarakat yang diteliti.

Page 47: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

29

Dengan demikian tujuan pemilihan pendekatan kualitatif ini adalah untuk

memahami bagaimana proses dan mengungkapkan makna dari setiap

fenomena menurut persepsi masyarakat dan pemerintah, dengan dukungan

teoritis yang ada dibangun kerangka pikir, dan proposisi. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi

partisipatif, dokumentasi, serta triangulasi, sehingga diperoleh data dan

informasi yang mendukung tujuan penelitian.

Diindikasikan belum optimal dalam proses pelaksanaan

pembangunannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep

dan pemikiran akademis bagi Pemerintah Provinisi Jawa Barat dalam

merancang kebijakan yang tepat untuk keberlangsungan proses

pembangunan Bandar Udara Kertajati, sehingga dalam proses

pembangunannya akan memberikan nilai manfaat lebih bagi masyarakat

yang ada di sekitar pembangunan lokasi bandara.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Dampak Sosial,

Ekonomi Dan Politis Dalam pembangunan BIJB Kertajati dari sisi konten

kebijakan masih membutuhkan beberapa perbaikan dan masukan, terutama

sebagai akibat dari pelaksanaannya yang bertahap dan tidak sekaligus atau

tidak sesuai dengan yang direncanakan akibat dari komitmen yang rendah

dari semua pihak, serta belum terperhatikannya persepsi dan ekpektasi

yang terjadi dimasyarakat setempat. Sedangkan dari sisi konteks

pelaksanaan, dipengaruhi juga oleh sejauhmana strategi yang dilaksanakan

serta sinergitas lembaga dan program yang masih rendah dalam menyikapi

permasalahan pembebasan lahan yang semakin kompleks. Sehubungan

dengan itu teori implementasi kebijakan dari (Grindle, 1980:10) dapat

dipandang sesuai untuk digunakan dalam menjelaskan Dampak Sosial,

Ekonomi Dan Politis.

Dalam pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di

Kertajati. Meskipun demikian hasil penelitian ini memperkuat teori dari

Grindle, dengan beberapa temuan sebagai berikut :

1. Content of policy (konten kebijakan) terdapat beberapa penguatan

yang perlu dilakukan, berkaitan dengan pentingnya penegasan

Page 48: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

30

komitmen semua pihak (kepentingan-kepentingan yang dipengaruhi

dan pelaksana program) sejak awal dalam merumuskan dan

menyepakati sumber daya yang digunakan untuk menuntaskan dan

memperlancar kebijakan pembebasan lahan sesuai dengan rencana

yang ditetapkan. Selain itu penting juga diperhatikan persepsi dan

ekpektasi masyarakat setempat dari kebijakan pembebasan lahan yang

akan dilaksanakan (tipe manfaat dan derajat perubahan yang

diinginkan) agar mendapat kesepahaman dan pada akhirnya

penerimaan yang mendukung keberlanjutan pelaksanaan kebijakan.

2. Context of implementation (konteks pelaksanaan) perlu diperkuat

dengan peningkatan dan penyesuaian strategi para pelaksana serta

kepatuhan dan daya tanggap terhadap kebijakan pembebasan lahan

yang bertujuan untuk mampu mendukung kelancaran pelaksanaan

kebijakan, terutama dari sisi sosialisasi yang dilakukan secara

kontinyu melalui pendekatan yang sesuai dengan karakteristik

masyarakat setempat, serta dengan melaksanakan tahapan kegiatan

yang membuka ruang terhadap keterlibatan masyarakat. Selain dari itu

kebijakan pembebasan lahan juga tidak berdiri sendiri dan harus

disinergiskan dengan kelembagaan dan program lain yang mendukung

untuk pemenuhan beberapa harapan masyarakat seperti untuk

pemberdayaannya, peningkatan pendidikan dan pelatihan, perbaikan

sarana dan prasarana umum.

“Pengaruh Keberadaan Bandara Internasional Kualanamu

terhadap Perubahan Sosial Ekonomi dan Perubahan Fisik Kawasan

Sekitarnya” Jurnal karya oleh Nia Fitria Indah dan Samsul Marif (2014).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang mengacu

pada variabel perubahan aktivitas penggunaan lahan, variabel perubahan

kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan variabel perubahan nilai lahan.

Untuk setiap variabel menggunakan teknik analisis skoring. Objek

penelitian dan populasi dari penelitian ini adalah fisik ruang dan

masyarakat yang berada disekitar Kawasan Bandara Kualanamu. Dari

ketiga variabel pengukuran tersebut kemudian dilakukan overlay peta

Page 49: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

31

sehingga terlihat jelas perubahan yang terjadi. Berdasarkan dari analisis

yang telah dilakukan dalam penelitian ini disimpulkan bahwa keberadaan

Bandara Internasional Kualanamu telah memberikan pengaruh yang besar

terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi dan perubahan fisik kawasan

sekitarnya. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya aktivitas-

aktivitas komersial dan bermukim terutama disepanjang jalur utama di

kawasan sekitar.

Memberikan pengaruh terhadap perubahan aktivitas penggunaan

lahan, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan perubahan nilai lahan

kawasan sekitarnya. Perubahan ini didukung dengan adanya

pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan bandara dibeberapa

kawasan tertentu, sehingga kawasan sekitarnya pun menjadi daya tarik

bagi para investor untuk menanamkan modalnya di kawasan tersebut.

Untuk itu, research question dari penelitian ini adalah bagaimana

pengaruh dari keberadaan Bandara Internasional Kualanamu terhadap

perubahan kondisi sosial ekonomi dan perubahan fisik kawasan

sekitarnya.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Pembangunan

Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang yang

menggantikan fungsi Bandara Polonia Medan telah mempengaruhi

perkembangan wilayahnya. Keberadaan bandara tersebut menimbulkan

bangkitan dan tarikan pada kawasan sekitar bandara yang menyebabkan

terjadinya perubahan kawasan, khususnya Kecamatan Beringin dan

Kecamatan Pantai Labu. Perubahan yang terjadi di kawasan penelitian ini

sebagai dampak dari adanya Bandara Kualanamu yaitu perubahan

aktivitas penggunaan lahan, perubahan kondisi sosial ekonomi, dan

perubahan nilai lahan kawasan sekitarnya.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa keberadaan Bandara Kualanamu sangat mempengaruhi terhadap

perubahan sosial ekonomi dan perubahan fisik kawasan sekitarnya. Dari

hasil analisis yang telah dilakukan terhadap beberapa aspek meliputi

aspek perubahan aktivitas penggunaan lahan, perubahan kondisi sosial

Page 50: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

32

ekonomi masyarakat, dan perubahan nilai lahan kawasan sekitarnya akan

memicu tumbuhnya aktivitas baru baik yang terjadi secara cepat, sedang,

maupun lambat. Pertumbuhan kawasan ini tersebar kesetiap desa-desa

yang ada di Kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu. Adapun

kawasan-kawasan yang akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan

di wilayah penelitian ini yakni meliputi :

1. Sebaran lokasi yang mengalami perubahan yaitu seluruh desa

mengalami perubahan nilai lahan kawasan. Namun tidak semua desa

yang mengalami perubahan aktvitas penggunaan lahan dan sosial

ekonomi.

2. Perubahan aktivitas penggunaan lahan di sekitar kawasan Bandara

Kualanamu yang mengalami perubahan yang besar yakni berada di

Desa Tumpatan, Desa Emplasmen Kualanamu, Desa Sidodadi

Ramunia, Desa Karanganyer dan Desa Beringin, serta Desa Pantai

Labu Pekan.

3. Perubahan kondisi sosial ekonomi yang mengalami perubahan yang

tinggi hanya Desa Tumpatan.

4. Perubahan nilai lahan, hampir seluruh desa baik di Kecamatan

Beringin maupun Kecamatan Pantai Labu mengalami perubahan nilai

lahan yang sangat tinggi yakni naik 10 kali lipat dibandingkan dengan

kondisi sebelum adanya Bandara Kualanamu.

“Proyeksi dampak lingkungan dari Bandara Ketiga di Istanbul”

Jurnal karya oleh Elif Kutay Karacor dan Dalia Korshid (2015).

Penelitian ini menggunakan penelitian utama dengan menganalisis dan

mengamati situasi proyek bandara ketiga saat ini. Analisis komparatif

digunakan dengan mempelajari Bandara Sabiha Gokcen yang merupakan

proyek bandara kedua di Istanbul untuk mempelajari jenis perubahan

penggunaan lahan yang terjadi sebelum dan sesudah proyek. Setelah

penelitian ini, penelitian sekunder juga digunakan. Oleh karena itu, baik

dampak positif dan negatif dari proyek bandara ketiga diperkirakan dan

dievaluasi. Dalam ruang lingkup ini, penelitian sekunder digunakan juga

Page 51: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

33

buku, artikel, laporan EIA, dll. Metodologi terutama bersifat komparatif,

evaluatif, dan deskriptif.

Bersama dengan proses globalisasi, bandara menjadi titik fokus

kota. Mereka meningkatkan daya saing di antara kota-kota dengan

memfasilitasi pergerakan modal, teknologi, pengetahuan, dan orang-

orang. Kepentingan global mereka mempengaruhi karakteristik lokal kota

dalam hal peningkatan area yang dibangun dengan kepadatan, lanskap

yang terfragmentasi. Banyak pemerhati lingkungan mengkritik bandara

karena fakta bahwa keputusan penggunaan lahan setelah pembangunan

mereka menyebabkan beberapa masalah lingkungan. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak yang diproyeksikan

untuk membangun 'Bandara Ketiga Istanbul di Turki' pada penggunaan

lahan dan untuk menarik perhatian kelompok kepentingan untuk

mencegah dampak negatif dari bandara sebelum dibuka.

D. Kerangka Berpikir

Kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Sumber: Analisis Penyusun 2018

Bandara

Internasional

Soekarno-Hatta

Dampak

Ekonomi

Ketenagakerjaan

Lahan tanah

Perkembangan Ekonomi

Page 52: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

34

Dengan adanya proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta khusus nya pembangunan landasan pacu atau runaway 3

tentunya akan memberikan dampak bagi masyarakat sekitar baik positif

maupun negatif. Tentunya dampak tersebut akan mempengaruhi tingkat

kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar bandara tersebut.

Terutama yang berkaitan dengan lapangan kerja,lahan tanah. Tentunya

Inilah yang diharapakan dari pemerintah atas efek dari proyek

pembangunan itu sendiri tentunya akan memberikan kontribusi terhadap

pertumbuhan ekonomi.

Page 53: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

35

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan Kecamatan Kosambi Kabupaten

Tangerang dan dikawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pengambilan lokasi berdasarkan zona inti di Desa Rawa Burung yang

terkena imbas penggusuran proyek pembangunan (landasan pacu runway

3) dan di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta karena

masyarakat Desa Rawa Burung banyak yang bekerja di Bandara

Internasional Soekarno-Hatta.

Kriteria penelitian sampel di Desa Rawa Burung yang jarak nya 1-

2 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dengan berbagai

pendidikan, pekerjaan, usia menjadi varian yang berbeda untuk dijadikan

penelitian. Penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan

November 2018.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengertian populasi menurut (Sugiyono, 2011:80) merupakan

wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang memiliki

karakter & kualitas tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk

dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Populasi dalam

penelitian ini yaitu masyarakat Desa Rawa Burung. (Arikunto, 2010:174)

mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi.

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Menurut (Arikunto, 2010:183) menjelaskan

bahwa purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek

bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas

adanya tujuan tertentu.

Adapun karakteristik sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Responden berada dalam usia 16 tahun keatas

Page 54: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

36

2. Responden berdomisili kurang dari 1-2 km dari proyek pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3)

3. Responden mampu memahami pertanyaan-pertanyaan di dalam

kuesioner dengan baik

4. Tidak ada responden yang berasal dari rumah tangga yang sama

Adapun cara menentukan jumlah sampel di dalam penelitian ini

berdasarkan rumus Slovin dengan persamaan : 𝑛 +𝑁

𝑁 (𝑑)2 +1

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Populasi

d = Tingkat kesalahan

Jadi, apabila penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang

berada pada tingkat kepercayaan 90% (d=0,1), maka jumlah sampel yang

diambil ialah:

𝑛 +1553

1553 (0.1)2+1= 101 digenapkan jadi : 100 responden.

C. Metode Pengumpulan Data

Pada tahap ini, pengumpulan data dan informasi adalah hal

terpenting dalam suatu penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan

informasi yang diperlukan berkaitan dengan masalah penelitian. Data dan

informasi mengenai proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) dan persepsi masyarakat

terhadap kasus tersebut diperoleh melalui riset di kawasan Bandara itu

sendiri. Jenis data adalah berupa data primer dan data sekunder. Data dan

informasi yang didapatkan oleh peneliti secara langsung dan waktu yang

berdekatan agar tidak terjadi miss dalam hasil penelitian.

Page 55: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

37

1. Data primer

Adalah data yang didapat melalui proses observasi,kuesioner

secara langsung dari lokasi riset dengan mengumpulkannya dari

berbagai narasumber, termasuk masyarakat dan pihak-pihak yang

terlibat langsung dalam upaya proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3).

a) Observasi, Menurut (Supriyati,2011:46) menjelaskan bawha

Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian

dengan mempunyai sifat dasar naturalistik yang berlangsung dalam

konteks natural, pelakunya berpartisipasi secara wajar dalam

interaksi. Yaitu pengamatan langsung ke lokasi penelitian proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan

pacu runway 3) untuk menggambarkan secara tepat kondisi

lingkungan pada waktu sekarang.

b) Kuesioner, Menurut (Suroyo anwar,2009:168) menjelaskan bahwa

angket atau kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan atau

pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan

dengan diri responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang

diketahui dan perlu dijawab oleh responden. Yaitu pengumpulan

data dengan menyebarkan pertanyaan dalam bentuk kuesioner

kepada masyarakat Desa Rawa Burung, Kabupaten Tangerang,

Banten mengenai proyek pembangunan Bandara Soekarno-Hatta

(landasan pacu runway 3).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh dari hasil studi

kepustakaan maupun publikasi resmi dari berbagai instansi. Data tersebut

bersumber dari jurnal-jurnal penelitian, literatur dan buku-buku

kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian ini. Studi kepustakaan

(library rresearch), Menurut (Nazir,1988: 111) menjelaskan bahwa studi

kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi

penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan

Page 56: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

38

laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.

Yaitu data informasi yang menyangkut masalah yang di teliti dengan

mempelajari dan menelaah buku, dan bentuk tulisan lainnya yang relevan

dengan masalah yang diteliti, meliputi pengembangan wilayah.

D. Metode dan Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode

deskriptif distribusi frekuensi, yaitu metode analisis dengan

mengumpulkan data secara sistematis, menganalisis dan

menginterpretasikan data dengan melalui gambaran – gambaran observasi

lapangan secara langsung sehingga mendapat kesimpulan mengenai

kondisi saat sekarang mengenai proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno –Hatta (landasan pacu runway 3).

Analisis data pada penelitian ini digunakan analisis frekuensi dan

distribusi frekuensi data. Frekuensi merupakan jumlah pemunculan, data

mentah diatur dalam kelas dengan frekuensinya yang dinamakan tabel

distribusi frekuensi. Sedangkan frekuensi kumulatif merupakan jumlah

frekuensi dari semua nilai yang lebih kecil dari limit atas suatu interval

kelas sampai dengan termasuk kelas yang bersangkutan (Moh, 2014:336).

Grafik batang dibuat berdasarkan data frekuensi dan kelas interval yang

akan ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.

E. Data Operasional

1. Pengembangan wilayah adalah proses perumusan dan

pengimplementasian tujuan-tujuan pembangunan dalam skala supra

urban. Serta adanya peningkatan nilai manfaat wilayah bagi mayarakat

suatu wilayah tertentu, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang

rata-rata membaik, disamping menunjukkan lebih banyak

sarana/prasarana, barang atau jasa yang tersedia (Sirojuzilam, 2005).

2. Pertumbuhan ekonomi adalah daerah-daerah yang memiliki potensi

dan fasilitas wilayah, akan mempercepat terjadinya kemajuan

ekonomi, karena secara tidak langsung kemajuan daerah akan

membuat masyarakat untuk mencari kehidupan yang lebih layak di

daerahnya (Ardila, 2012:17).

Page 57: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

39

3. Ekonomi pembangunan adalah suatu serangkaian usaha dalam suatu

perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi sehingga

infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan

semakin berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi

semakin meningkat (Sukirno, 2006:3).

4. Transportasi diartikan sebagai usaha pemindahan atau pergerakan dari

suatu lokasi ke lokasi yang lainnya dengan menggunakan suatu alat

tertentu. Dengan demikian maka transportasi memiliki dimensi seperti

lokasi (asal dan tujuan), alat (teknologi) dan keperluan tertentu (Fidel

Miro, 2005)

5. Bandar Udara adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan

peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin

tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat ( PT

Angkasa Pura Persero

Page 58: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

40

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

a. Profil Sejarah Perusahaan

PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut

“Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan

Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan

jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di

wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan

kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola

dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta

Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara

Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim

Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984. Keberadaan Angkasa Pura

II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan

Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20

tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum

Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan,

pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas

Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa

Pura II (Persero).

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan

pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan

dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan

pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan

praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan

agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu

Page 59: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

41

tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai

Perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Kiprah Angkasa Pura II

telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat

dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai

sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara

yang dikelolanya.

Angkasa Pura II telah mengelola 16 Bandara, antara lain

yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma

(Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau

(Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan

Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung),

Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah

(Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal

Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), Banyuwangi (Jawa Timur),

Kertajati (Majalengka), Tjilik Riwut (Palangkarya)

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu

melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara

selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa

berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan

perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara,

menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik,

meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta

meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan

lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social

Responsibility.

Page 60: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

42

Gambar 4.1

Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Sumber: Dok Angkasa Pura 2

b. Profil Sejarah Desa

Desa Rawa Burung adalah salah satu 7 Desa dan 3

kelurahan yang berada di Kecamatan Kosambi. Yang mempunyai

luas wilayah 2.921,38 ha atau 29.452 km², terdiri dari wilayah

daratan seluas 2.441 ha atau 24.410 km², dan wilayah

perairan/sawah seluas 480 ha atau 5.042 km², dengan jumlah

penduduk pada tahun 2018 terakhir 105.934 jiwa. Desa Rawa

Burung juga tidak jauh dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta

kurang lebih 1-2 km.

Terletak pada posisi membentang dari utara ke selatan

sepanjang 7 km dan dari barat ke timur sepanjang 18 km, secara

geografis terletak antara 6°.00 sampai 6°.05 lintang selatan dan

106°.40 sampai 106°.45 bujur timur dengan batas sebagai berikut

Page 61: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

43

sebelah utara berbatasan dengan laut jawa, sebelah timur

berbatasan dengan DKI Jakarta, sebelah selatan berbatasan dengan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan kota tangerang, sebelah

barat berbatasan dengan kecamatan teluk naga.

Gambar 4.2

Peta Desa Rawa Burung

Sumber: Googlemaps 2018

2. Profil Informan

a. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Data jumlah informan menurut hasil angket pada jenis

kelamin berjumlah 100 di Desa Rawa Burung yaitu 66 informan

laki-laki atau 66% dan 34 orang informan perempuan atau 34%.

Gambar 4.3

Profil Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Laki-laki66%

Prempuan

34%

Laki-laki Prempuan

Page 62: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

44

b. Karakteristik Berdasarkan Usia

Salah satu syarat menjadi informan didalam penelitian ini

ialah berada pada usia dewasa, yaitu penduduk 16 tahun ke atas. Di

bawah ini dalam tabel 4.4 karakteristik informan berdasarkan usia.

Gambar 4.4

Profil Informan Berdasarkan Usia

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Kelompok usia rentang 27-37 tahun mendominasi dengan

38%, lalu diikuti kelompok umur rentang 38-49 mencapai 34%

kelompok umur rentang >55 mencapai 20% kelompok umur 16-26

mencapai 8% informan.

c. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Di dalam penelitian ini, informan memiliki latar belakang

pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari tidak sekolah sampai

perguruan tinggi. Berdasarkan tingkat pendidikan karakteristik

informan dijelaskan melalui tabel 4.5 di bawah ini:

8%

38%

34%

20%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

16-26 27-37 38-49 >55

Page 63: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

45

Gambar 4.5

Profil Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Tingkat pendidikan SD mendominasi dengan 46%

informan, lalu diikuti dengan tingkat pendidikan SMA dengan

31% informan tingkat pendidikan SMP dengan 22% informan dan

1% ditingkat perguruan tinggi.

d. Karakteristik Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Informasi karakteristik informan berdasarkan jumlah

tanggungan penting untuk mengetahui jumlah orang yang di

tanggung dalam satu keluarga di Desa Rawa Burung. Berdasarkan

jumlah tanggungan, informan digolongkan sebagai berikut:

Jumlah tanggungan dalam satu kepala keluarga informan

40% mencapai 0-2 orang, lalu diikuti dengan 36% mencapai 3-5

orang dan 24% mencapai >5 orang informan.

SD46%

SMP22%

SMA31%

PT1%

Page 64: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

46

Gambar 4.6

Profil Informan Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

e. Karakteristik Berdasarkan Status Pernikahan

Gambar 4.7

Profil Informan Berdasarkan Status Pernikahan

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Informan yang mengisi angket ini 60% menikah, lalu

diikuti 33% tidak menikah dan 7% bercerai informan.

f. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Informasi mengenai pekerjaan informan sangat dibutuhkan

didalam penelitian ini, sebab jenis pekerjaan mempengaruhi

dampak proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-

Hatta (landasan pacu runway 3) sebelum dan setelah terhadap

40%36%

24%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

0 s.d 2 3 s.d 5 >5

Menikah, 60%

Belum Menikah,

33%

Bercerai, 7%

Page 65: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

47

pekerjaan setiap informan. Melalui tabel 4.1 dan 4.2 dibawah ini

dijelaskan karakteristik informan berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.1

Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan Sebelum

dibangunnya Proyek Pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

Pekerjaan Jumlah Informan Persentase

Buruh Tani 21 21%

Buruh Bangunan 14 14%

Ibu Rumah Tangga 20 20%

Berdagang 10 10%

Lain-lain 5 5%

Karyawan 24 24%

Pengangguran 6 6%

Total 100 100%

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Tabel 4.2

Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan Sesudah

dibangunnya Proyek Pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

Pekerjaan Jumlah Informan Persentase

Buruh Tani 14 14%

Buruh Bangunan 10 10%

Ibu Rumah Tangga 10 12%

Berdagang 12 12%

Lain-lain 2 2%

Karyawan 48 48%

Pengangguran 4 4%

Total 100 100%

Sumber: Data angket penelitian (diolah) 2018

Page 66: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

48

Gambar 4.8

Profil Informan Berdasarkan Pekerjaan

Sumber:Data hasil penelitian (diolah) 2018

Dari gambar 4.8 diketahui informan yang memiliki jenis

pekerjaan yang paling mendominasi setelah proyek pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3)

adalah karyawan sebanyak 48% yang sebelum proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan

pacu runway 3) yaitu 24%. Hal ini dikarenakan PT Angkasa Pura

2 memberikan informasi pekerjaan kepada masyarakat Desa

Rawa Burung, dan ini memberikan manfaat dalam pekerjaan

kepada masyarakat Desa Rawa Burung. Karyawan ini mencakup

karyawan outsoching yang meliputi yaitu Aviation Security

(AVSEC), Terminal Inspection Service (TIS), Customer Service

(CS),Airport Helper, Pengumpul Trolley, Petugas Kebersihan,

Petugas Mekanikal, Jasa Angkasa Semesta (JAS).

Dan rata rata mayoritas informan dengan adanya informasi

pekerjaan ini memberikan pengaruh yg baik terhadap pekerjaan

masyarakat Desa Rawa Burung. Dari pekerjaan buruh tani yang

sebelum proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-

21%

14%20%

10%5%

24%

6%

14%10% 10% 12%

2%

48%

4%

0

10

20

30

40

50

60

Sebelum proyek Sesudah proyek

Page 67: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

49

Hatta (landasan pacu runway 3) yaitu 21% jadi menurun menjadi

14% setelah proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3). Pekerjaan Buruh

bangunan sebelum proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) yaitu 14% turun

menjadi 10% setelah proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3).

Pekerjaan ibu rumah tangga sebelum proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan

pacu runway 3) yaitu 20% turun menjadi 10% setelah proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan

pacu runway 3). Pekerjaan lain-lain meliputi ojek online sebelum

proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

(landasan pacu runway 3) yaitu 5% turun menjadi 2% proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan

pacu runway 3). Penggaguran sebelum proyek pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3)

yaitu 6% turun menjadi 4% proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3).

Pekerjaan berdagang sebelum proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) yaitu

10% naik menjadi 12% proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3).

B. Analisis dan Pembahasan

Dampak dari proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) akan diulas bagian per bagian.

Bagian-bagian tersebut meliputi AMDAL, persepsi masyarakat desa rawa

burung terhadap proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-

Hatta (landasan pacu) informasi kesempatan kerja, tingkat penghasilan,

kepemilikan tanah.

Page 68: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

50

1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Desa Rawa

Burung

Kegiatan Proyek Pembangunan Bandara Internasional Soekarno

Hatta (landasan pacu runway 3) diperkirakan akan menimbulkan

dampak penting terhadap lingkungan. Dampak tersebut terjadi baik

lingkungan fisik, kimia, biologi maupun sosial budaya. Prakiraan

besarnya dampak dilakukan dengan cara menganalisis AMDAL dari

PT Angkasa Pura 2 dengan Observasi peneliti ke lapangan dari

kondisi kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan dengan adanya

usaha dan/atau kegiatan, dan kondisi kualitas lingkungan hidup yang

diprakirakan tanpa adanya usaha dan/atau kegiatan.

a. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap pra konstruksi dampak hipotetik yang akan dikaji lebih

lanjut yaitu berupa dampak keresahan masyarakat yang ditimbulkan

akibat kegiatan pembebasan dan sosialisasi rencana kegiatan.

1) Keresahan Masyarakat, Sosialisasi Rencana

Kegiatan dan Pembebasan Lahan

Kegiatan sosialisasi proyek dilakukan dengan tujuan untuk

memberikan informasi yang jelas mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan dan untuk mendapatkan saran masukan serta tanggapan

dari masyarakat terkena dampak terkait rencana kegiatan dan

mengedepankan asas kekeluargaan dan musyawarah. Lalu membentuk

tim untuk mengkoordinir keluhan masyarakat terdampak yang

diwakilkan oleh perangkat Kecamatan/Desa dan tim dari PT Angkasa

Pura 2. Kegiatan sosialisasi dilakukan secara langsung kepada

masyarakat dengan menguraikan secara garis besar rencana kegiatan,

tahapan–tahapan kegiatan dan dampak yang diprakirakan terjadi

akibat kegiatan. Kurang tepatnya pemahaman masyarakat mengenai

rencana kegiatan pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan

tahap operasi menyebabkan kegiatan sosialisasi menjadi pemicu awal

timbulnya pemikiran negatif terutama pada kehidupan sehari–hari

sehingga kegiatan sosialisasi rencana kegiatan dapat menyebabkan

Page 69: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

51

keresahan pada masyarakat. Maka dengan itu arahan pemantauan

pihak PT Angkasa Pura 2 melakukan pendataan dan pelaporan

mengenai keresahan masyarakat disekitar Bandar Udara. Batas waktu

kajian ini yaitu 01 Oktober 2016 – 01 Desember 2017. Hasil observasi

peneliti ke lapangan masyarakat mengetahui akan adanya proyek

pembangunan ini dengan proses sosialisasi dari pihak perangkat Desa

dan PT Angkasa Pura 2.

Pembebasan lahan yang dimulai dengan sosialisasi baik kepada

aparat pemerintah dan masyarakat, survei kepemilikan, inventarisasi

kepemilikan, negosiasi, pembayaran kompensasi dan pembayaran ganti

rugi adalah hal–hal yang banyak menimbulkan dampak terhadap

terjadinya keresahan masyarakat. Pemberian ganti rugi atau

pembebasan lahan kepada masyarakat dilakukan berdasarkan

kesepakatan yang didapat antara PT Angkasa Pura II (Persero) dan

masyarakat. Proses mendapatkan kesepakatan ini merupakan sumber

terjadinya dampak berupa terjadinya keresahan masyarakat.

Ketidaksesuaian mengenai harga, isu mengenai turunnya nilai jual tanah

dan rasa ketakutan menjadi penyebab sulitnya kegiatan pembebasan

lahan ini. Dimulai dengan pendataan secara detail yang tanahnya

dibebaskan, melaksanakan pembebasan lahan sesuai UU Nomor 2

Tahun Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan

Umum. Peraturan Presiden RI Nomor 30 Tahun 2015 tentang Peraturan

Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelengaraan Pengadaan

Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Mengadakan

musyawarah masyarakat dengan Pemda dan PT Angkasa Pura

menetapkan harga ganti rugi dan mengumumkan harga lahan secara

terbuka berdasarkan pertimbangan NJOP. Batas waktu kajian yaitu 01

Oktober – 01 Desember 2017. Hasil observasi peneliti ke lapangan

bahwa ada sebagian masyarakat yang setuju dengan harga NJOP dan

ada yang merasa kurang yang ditawarkan oleh PT Angkasa Pura 2 dan

hampir rumah tinggal yang terkena pembebasan lahan akibat proyek

pembangunan ini. Dan pihak Pemda dan PT Angkasa Pura 2 bekerja

Page 70: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

52

sama dengan pihak kepolisan menanggulangi bila terjadi kerusuhan dan

selalu adanya pihak keamanan yang memantau proyek pembangunan.

b. Tahap Konstruksi

Pada tahap konstruksi dampak hipotetik yang akan dikaji yaitu

dampak terciptanya kesempatan kerja, terciptanya peluang berusaha,

peningkatan pendapatan, peningkatan limbah cair domestik,

penurunan kualitas udara, gangguan lalu lintas darat, peningkatan air

larian.

1) Terciptanya Kesempatan Kerja

Dengan adanya proyek pembangunan ini terciptanya kesempatan

kerja pada masyarakat yang terdampak maka dengan itu pihak PT

Angkasa Pura 2 melakukan sosialisasi kepada masyarakat rencana

perekrutan tenaga kerja terakait klasifikasi kebutuhan tenaga kerja

melalui media elektronik, media cetak atau yang lain. Lalu

menginformasikan jadwal dan waktu pelaksanaan kegiatan rekrutmen

tenaga kerja dan memberika informasi yang jelas terkait kontrak kerja

dan lamanya bekerja. Pihak PT Angkasa Pura 2 melakukan arahan

pemantauan dengan pendataan dan pelaporan mengenai jumlah serta

asal tenaga kerja yang terekrut dan melakukan koordinasi dengan

Disnaker setempat. Batas waktu kajian ini 01 Oktober – 01 Juni 2018.

Hasil observasi peneliti ke lapangan bahwa masyarakat merasa senang

dengan tawaran pekerjaan yang lebih baik dibanding sebelumnya

dibasis agraris berubah menjadi dibasis tersier.

2) Terciptanya Peluang Berusaha dan

Peningkatan Pendapatan

Dengan adanya proyek pembangunan ini akan berdampak pada

perekonomian masyarakat dengan berusaha atau berjualan disekitar

area proyek pembangunan dan akan meningkatkan pendapatan

masyarakat setempat. Maka dengan itu pihak PT Angkasa Pura 2

melakukan arahan pemantauan dengan melakukan pendataan dan

Page 71: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

53

pelaporan mengenai kegiatan yang dijalankan didalam area proyek

pembangunan. Batas waktu kajian ini yaitu 01 Oktober 2016 – 01 Juni

2018. Hasil observasi peneliti ke lapangan dengan adanya proyek

pembangunan ini masyarakat dapat membuka sektor usaha yaitu

dengan berjualan atau berdagang.

3) Gangguan Aktivitas Bandar Udara

Dengan adanya proyek pembangunan ini pihak PT Angkasa

Pura 2 memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat untuk

tidak menerbangan layang-layang dan balon udara pada kawasan

keselamatan penerbangan Bandar Udara Soekarno-Hatta. Membuat

SOP pekerjaan sesuai SNI untuk kegiatan yang berada dilingkungan

Bandar Udara. PT Angkasa Pura melakukan arahan pemantaua dengan

melakukan pendataan dan pelaporan mengenai gangguan aktivitas

Bandar Udara melalui survey. Batas waktu kajian yaitu 01 Juni 2016 –

01 Juni 2018. Hasil observasi peneliti ke lapangan bahwa PT Angkasa

Pura 2 menambah fasilitas penerbangan untuk keselamatan dan

kenyamanan penerbangan dengan proyek pembangunannya.

Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi material dan alat melalui

dua jalur transportasi yaitu mobilisasi material konstruksi dan alat

dilakukan melalui jalur darat. Kegiatan pengadaan alat dan material ini

berlangsung selama masa konstruksi. Kegiatan mobilisasi dan

demobilisasi alat berat dan material melalui jalur darat tersebut akan

menimbulkan peningkatan emisi gas buang dan debu lokal di

sepanjang jalur yang dilalui, diprakirakan akan menyebar ke

lingkungan sekitarnya. Kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan

dampak terhadap menurunnya kualitas udara lokal yang diakibatkan

dari emisi gas buang kendaraan (CO, NO2 dan SO2). Peningkatan

limbah cair domestik ditimbulkan dari kegiatan pembangunan base

camp. Limbah yang berasal dari tenaga kerja yang sedang melakukan

kegiatan pengerjaan proyek. Menurut Perencanaan dan pemeliharaan

Sistem Plumbing Soufyan M Noerbambang dan Takeo Morimura

Page 72: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

54

tahun 1991 timbulan limbah cair untuk satu pekerja adalah 40

liter/orang/hari. PT Angkasa Pura melakukan arahan pemantauan

secara rutin dengan melakukan metode sampling untuk mengetahui

kualitas udara secara berkala dan pendataan pelaporan terhadap

limbah cair domestik. Batas waktu kajian ini 01 Juni 2016 – 01 Juni

2018. Hasil observasi peneliti ke lapangan benar adanya kualitas udara

diarea proyek pembangunan terdapat banyak denu yang dapat

menyebabkan ketidaknyamanan masyarakat dan harus dibuatkan

saluran dari limbah air ke larian sungan atau buangannya.

c. Tahap Operasi

1) Peningkatan Kebisingan dan Limbah Padat

Dengan adanya proyek pembangunan ini meningkatkan

kebisingan disekitar masyarakat setempat. PT Angkasa pura

melakukan arahan pemantauan dengan mengurangi pemakaian

peralatan yang berpotensi besar menimbulkan kebisingan, mengatur

jadwal kegiatan operasional mesin yang berpotensi menimbulkan

kebisingan, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam penerapan

Batas Kawasan Kebisingan. Peningkatan limbah padat domestik

ditimbulkan dari kegiatan proyek pembangunan Bandar Udara.

Limbah yang berasal dari tenaga kerja yang sedang melakukan

kegiatan pengerjaan proyek. PT Angkasa Pura 2 melakukan arahan

pemantauan dengan penyediaan tenaga kebersihan diarea Bandar

udara agar terbebas sampah, berkoordinasi dengan awak pesawat

terkait sampah dari pesawat (ground handling), menyediakan tempat

sampah diseluruh kawasan Bandar Udara dan melakukan pendataan

dan pelaporan terhadap limbah padat ini. Batas waktu kajian ini 01

Juni 2016 – 01 Juni 2018. Hasil observasi peneliti ke lapangan masih

banyak limbah-limbah padat yang bertumpukan diarea proyek

pembangunan sehingga menganggu kenyamanan masyarakat.

Page 73: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

55

2. Persepsi Masyarakat Mengenai Proyek Pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3)

Persepsi masyarakat mengenai dampak proyek pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) di

Desa Rawa Burung, dapat dijelaskan melalui tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Informan Persepsi Dampak Proyek

Pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan

Pacu Runway 3)

No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

1 Bagaimana

menurut

saudara/i

peran proyek

pembangunan

Bandara

Internasional

Soekarno-

Hatta

(Landasan

Pacu Runway

3) dalam

perekonomian

pembangunan

di Desa Rawa

burung?

A. Sangat berperan,

Bandara

Internasional

Soekarno-Hatta akan

merangsang

pertumbuhan Desa

Rawa Burung

28%

B. Berperan, Bandara

Internasional

Soekarno-Hatta

64%

Page 74: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

56

sedikit meningkatkan

perekonomian Desa

Rawa Burung

C. Kurang berperan,

Bandara Internasional

Soekarno-Hatta tidak

akan mempengaruhi

pembangunan Desa

Rawa Burung

6%

D. Tidak berperan,

Bandara

Internasional

Soekarno-Hatta

akan

mengakibatkan

kerugian bagi Desa

Rawa Burung

2%

2. Bagaimana

tanggapan

saudara/i

terhadap proyek

pembangunan

Bandara

Internasional

Soekarno-Hatta

(Landasan Pacu

Runway 3)?

A. Sangat setuju

30%

B. Setuju 54%

C. Kurang setuju 11%

D. Tidak setuju 5%

3 Bagaimana

menurut

saudara/i tentang

perubahan masa

depan Bandara

A. Sangat baik dan

akan berkembang

pesat

28%

B. Baik dan akan 59%

Page 75: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

57

Internasional

Soekarno-Hatta

setelah ada

proyek

pembangunan

(Landasan Pacu

Runway 3) ini?

berkembang

C. Kurang baik dan

susah untuk

berkembang

10%

D. Tidak baik dan

tidak akan

berkembang

3%

4 Bagaimana

pengaruh proses

proyek

pembangunan

Bandara

Internasional

Soekarno-

Hatta(Landasan

Pacu Runway 3)

yang sedang

berlangsung saat

ini terhadap

kehidupan

sehari-hari

warga Desa

Rawa Burung ?

A. Sangat

mengganggu

27%

B. Menganggu 30%

C. Kurang

mengganggu

35%

D. Tidak

mengganggu

8%

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa :

a. Pada pertanyaan nomer satu, Penjelasan jawaban informan atas pertanyaan

peran proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

(landasan pacu runway 3) dalam pembangunan Desa Rawa Burung

diketahui sebanyak 28 orang (28%) menyatakan sangat berperan, 64 orang

(64%) menyatakan berperan, 6 orang (6%) menyatakan kurang berperan, 2

orang (2%) menyatakan tidak berperan. Dengan demikian mayoritas

Page 76: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

58

informan menilai Peran proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno Hatta (landasan pacu runway 3) berperan meningkatkan

perekonomian desa rawa burung.

b. Pada pertanyaan nomer dua, Penjelasan jawaban informan atas pertanyaan

tanggapan masyarakat Desa Rawa Burung kepada proyek pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) diketahui

sebanyak 30 orang (30%) menyatakan sangat setuju, 54 orang (54%)

menyatakan setuju, 11 orang (11%) menyatakan kurang setuju, 5 orang

(5%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian mayoritas informan

menilai setuju kepada proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3).

c. Pada pertanyaan nomer tiga, Penjelasan jawaban informan atas pertanyaan

tanggapan masyarakat Desa Rawa Burung tentang terubahan masa depan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta setelah ada pembangunan (landasan

pacu runway 3) ini diketahui sebanyak 28 orang (28%) menyatakan sangat

baik, 59 orang (59%) menyatakan baik, 10 orang (10%) menyatakan

kurang baik, 3 orang (3%) menyatakan tidak baik. Dengan demikian

mayoritas informan menilai baik untuk perubahan masa depan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta yang lebih baik dan berkembang dan akan

menjadi potensi pusat pertumbuhan dimasa yang akan datang.

d. Pada pertanyaan nomer empat, Penjelasan jawaban informan atas

pertanyaan bagaimana pengaruh proses proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) yang sedang

berlangsung saat ini terhadap kehidupan sehari-hari warga diketahui

sebanyak 27 orang (27%) menyatakan sangat mengganggu, 30 orang

(30%) menyatakan mengganggu, 35 orang (35%) menyatakan kurang

mengganggu, 8 orang (8%) menyatakan tidak mengganggu. Dengan

demikian mayoritas informan menilai pengaruh proses proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu

runway 3) yang sedang berlangsung saat ini kurang mengganggu terhadap

kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Rawa Burung.

Page 77: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

59

3. Tingkat Pendapatan Masyarakat Desa Rawa Burung

Tingkat pendapatan masyarakat Desa Rawa Burung dapat

dijelaskan pada tabel 4.4 dan 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Informan Pada Tingat Pendapatan pada

Masyarakat Desa Rawa Burung Sebelum Proyek Pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

Jumlah

Penghasilan

(Rp)

Jumlah Informan Persentase

0-1.000.000 25 25%

1.000.000-

2.000.000

27 27%

2.000.000-

3.000.000

27 27%

3.000.000-

4.000.000

14 14%

>5.000.000 7 7%

Total 100 100%

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Informan Pada Tingat Pendapatan pada Masyarakat

Desa Rawa Burung Sesudah Proyek Pembangunan Bandara Soekarno-

Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

Jumlah Penghasilan (Rp) Jumlah Informan Persentase

0-1.000.000 15 15%

1.000.000-2.000.000 18 18%

2.000.000-3.000.000 22 22%

3.000.000-4.000.000 34 34%

>5.000.000 11 11%

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Page 78: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

60

Gambar 4.9

Pendapatan Sebelum Dan Sesudah Proyek

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Dari gambar 4.9 diketahui penghasilan informan setelah proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu

runway 3) mengalami peningkatan. Penghasilan mayoritas informan

tertinggi pada penghasilan Rp. 3.000.000-4.000.000 dengan 34% informan

yang sebelum proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

(landasan pacu runway 3) hanya 14% informan. Hal ini dikarenakan

masyarakat Desa Rawa Burung beralih pekerjaan yang lebih baik

dibandingkan sebelum ada proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3).

Diikuti dengan penghasilan Rp.0-1.000.000 sebelum proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu

runway 3) hanya 25% informan menurun menjadi 15% setelah proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu

runway 3). Penghasilan Rp.1.000.000-2.000.000 sebelum proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu

runway 3) hanya 27% turun menjadi 18% setelah proyek pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3).

Penghasilan Rp. 2.000.000-3.000.000 sebelum proyek pembangunan

25% 27% 27%

14%

7%

15%18%

22%

34%

11%

05

10152025303540

Sebelum proyek Sesudah proyek

Page 79: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

61

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3)

hanya 27% turun menjadi 22% setelah proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3). Penghasilan

>5.000.000 sebelum proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) hanya 7% naik menjadi 11%

setelah proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

(landasan pacu runway 3)

3. Informasi Kesempatan Kerja Kepada Masyarakat Desa Rawa

Burung

Jawaban informan masyarakat Desa Rawa Burung kepada

informasi kesempatan kerja yang ditawarkan oleh PT Angkasa Pura 2 :

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Informan Informasi Kesempatan Kerja

Masyarakat Desa Rawa Burung terhadap Proyek Pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

1. Bagaimana menurut saudara/i

dampak proyek pembangunan

Bandaral Internasional Soekarno-

Hatta (Landasan Pacu Runway 3)

terhadap kesempatan pekerjaan di

ruang lingkup PT Angkasa Pura 2

pada masyarakat Desa Rawa

Burung?

A. Sangat berdampak

B. Berdampak

C. Kurang berdampak

D. Tidak berdampak

29%

55%

11%

5%

2. Apakah saudara/i mendengar

atau mengetahui tentang

informasi pekerjaan di ruang

lingkup PT Angkasa Pura 2

pada masyarakat Desa Rawa

Burung ?

A. Ada

B. Tidak tahu

51%

45%

Page 80: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

62

C. Tidak ada

4%

3. Seberapa besar penyerapan

tenaga kerja lokal

masyarakat DesaRawa

Burung oleh dampak proyek

pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-

Hatta (Landasan Pacu

Runway 3) ?

A. Sangat banyak,

banyak pekerja

proyek

pembangunan

Bandara

Internasional

Soekarno-Hatta

merupakan

tenaga kerja lokal

(berasal dari desa

Rawa Burung). (>

100 orang)

B. Banyak, Agak

setengah dari

pekerja proyek

pembangunan

Bandara

Internasional

Soekarno-Hatta

merupakan

tenaga kerja

lokal. (15-100

orang)

C. Kurang banyak,

Sedikit dari

pekerja proyek

pembangunan

Bandara

25%

65%

10%

Page 81: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

63

Internasional

Soekarno-Hatta

yang merupakan

tenaga kerja

lokal. (5-15

orang)

D. Tidak banyak, Hampir

tidak ada pekerja

proyek pembangunan

Bandara Internasional

Soekarno-Hatta yang

merupakan tenaga kerja

lokal

0%

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :

a. Pada pertanyaan nomer satu, Penjelasan jawaban informan atas

pertanyaan dampak proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) terhadap pekerjaan masyarakat

Desa Rawa Burung diketahui sebanyak 29 orang (29%) menyatakan

sangat berdampak, 55 orang (55%) menyatakan berdampak, 11 orang

(11%) menyatakan kurang berdampak, 5 orang (5%) menyatakan tidak

berdampak. Dengan demikian mayoritas informan menilai dampak

proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno Hatta (landasan

pacu runway 3) terhadap pekerjaan masyarakat Desa Rawa Burung

berdampak.

b. Pada pertanyan nomer dua, Penjelasan jawaban informan atas pertanyaan

apakah ada mendengar/mengetahui informasi tentang pekerjaan yang di

tawarkan PT. Angkasa Pura 2 kepada masyarakat Desa Rawa Burung

diketahui sebanyak 51 orang (51%) menyatakan Ada, 45 orang (45%)

menyatakan tidak tahu, 4 orang (4%) menyatakan tidak ada. Dengan

demikian mayoritas informan menilai ada mengetahui tentang pekerjaan

Page 82: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

64

yang ditawarkan PT Angkasa Pura 2 kepada masyakarat Desa Rawa

Burung.

c. Pada pertanyaan nomer tiga, Penjelasan jawaban informan atas seberapa

besar penyerapan tenaga kerja lokal masyarakat Desa Rawa Burung oleh

proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan

pacu runway 3) diketahui sebanyak 25 orang (25%) menyatakan sangat

banyak,65 orang (65%) menyatakan banyak, 10 orang (10%) menyatakan

kurang banyak. Dengan demikian mayoritas informan menilai banyak

penyerapan tenaga kerja lokal oleh proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3).

4. Kepemilikan Tanah di Desa Rawa Burung

a. Kepemilikan tanah didekat area proyek pembangunan (landasan

pacu runway 3)

Persentase masyarakat Desa Rawa Burung yang memiliki tanah

atau lahan didekat area proyek pembangunan (landasan pacu runway 3)

dapat dilihat padar gambar 4.10 dibawah ini:

Gambar 4.10

Kepemilikan Tanah Didekat Area Proyek Pembangunan

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Mayoritas masyarakat Desa Rawa Burung yang mempunyai lahan

sangat dekat dengan area proyek pembangunan (landasan pacu runway 3)

Ya, 95%

Tidak, 5%

Page 83: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

65

95% karna bejarak 1-2km dari Bandara Soekarno-Hatta. Hanya 5% yang

sangat tidak dekat dengan area proyek pembangunan (landasan pacu

runway 3) tetapi tanah mereka tetap terkena imbas penggusuran.

b. Kepemilikan luas tanah didekat area proyek pembangunan (landasan

pacu runway 3)

Mayoritas masyarakat Desa Rawa Burung yang memiliki luas tanah

ialah kurang dari <0,5 hektar yang mencapai 43%. Yang memiliki luas

tanah di atas >1 hektar mencapai 38%, dan yang memiliki luas tanah 0,5-1

hektare yaitu 19%.

Gambar 4.11

Kepemilikan Luas Tanah Desa Rawa Burung

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

c. Alih fungsi tanah di Desa Rawa Burung

Terjadi aktivitas alih fungsi tanah yang signifikan disekitar area

proyek pembangunan (landasan pacu runway 3). Sebelum alih fungsi

tanah, mayoritas masyarakat Desa Rawa Burung peruntukan tanah ialah

untuk pertanian, peternakan, perkebunan dan rumah tinggal. Setelah alih

fungsi tanah oleh PT Angkasa Pura 2 untuk proyek pembangunan

(landasan pacu runway 3).

43%

19%

38%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

<0.5 hektar 0.5-1 hektar > 1 hektar

Page 84: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

66

Gambar 4.12

Alih Fungsi Tanah Desa Rawa Burung

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Ada tanah sebelum yang dialih fungsikan menjadi landasan pacu

runway 3 yaitu tanah pertanian sebesar 9%, tanah untuk perkebunan

sebesar 5%, di Desa Rawa Burung tidak ada yang mempunyai tanah untuk

peternakan. Yang paling terkena imbas adalah rumah tinggal sebesar 86%.

d. Jual beli kepemilikan tanah di Desa Rawa burung

Berdasarkan gambar 4.12 transaksi pemilik tanah yang melakukan

jual beli tanah kepada PT Angkasa Pura 2 didekat area proyek

pembangunan (landasan pacu runway 3) mencerminkan nilai jual beli

tanah per meter persegi (m2) disekitar area proyek pembangunan (landasan

pacu runway 3). Setelah ada kesepakatan antara masyarakat Desa Rawa

Burung dan PT Angkasa Pura 2, nilai jual tanah sebelum yang ditawarkan

oleh PT Angkasa Pura 2 <Rp.500.000 per meter menjadi tidak ada karna

nilai tanah melonjak naik.

Lalu yg awalnya nilai jual tanah yg berkisar Rp.500.000-1.000.000

per meter sebelum ditawarkan yaitu 30% dan setelah ditawarkan menjadi

10%. Nilai jual tanah yg sebelum ditawarkan berkisar Rp.1000.000-

2.000.000 per meter 23% dan setelah ditawarkan menjadi 19%.

Kenaikan nilai jual tanah yang cukup signifikan pada berkisar yg

awalnya sebelum ditawarkan Rp.2.000.000-3.000.000 per meter yaitu 19%

melonjak menjadi 41%. Dan luas tanah yang berkisar awalnya sebelum

ditawarkan >Rp.3.000.000 per meter yaitu 3% menjadi 30%. Hal ini

Pertanian9%

Peternakan0%

Perkebunan5%

Rumah tinggal

86%

Page 85: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

67

dikarenakan ada perbedaan,jika luas tanah diwilayah proyek pembangunan

(landasan pacu runway 3) ditanah belakang jalan utama proyek

pembangunan agak sedikit murah yang ditawarkan. Tetapi ditanah depan

jalan utama proyek pembangunan harga yang ditawarkan cukup mahal per

meternya.

Gambar 4.13

Jual Beli Kepemilikan Tanah Desa Rawa Burung

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

e. Dampak proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-

Hatta (Landasan Pacu Runway 3) terhadap harga tanah di Desa

Rawa Burung

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Informan Mengenai Dampak Proyek

Pembangunan Terhadap Nilai Jual Tanah Di Desa Rawa Burung

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

25%

30%

23%

19%

3%

0%

10%

19%

41%

30%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sebelum ditawarkan Sesudah ditawarkan

Page 86: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

68

Bagaimana menurut

saudara/i dampak

proyek pembangunan

Bandara Internasional

Soekarno-Hatta

(Landasan Pacu

Runway 3) terhadap

harga tanah di Desa

Rawa Burung ?

A. Sangat berdampak,

Keberadaan Bandara

Internasional Soekarno-

Hatta akan menyebabkan

harga tanah naik drastis.

B. Berdampak, Keberadaan

Bandara Internasional

Soekarno-Hatta akan

meningkatkan harga tanah.

C. Kurang berdampak,

Keberadaan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta

tidak akan mempengaruhi

harga tanah.

D. Tidak berdampak, Keberadaan

Bandara Internasional

Soekarno-Hatta akan

menyebabkan harga tanah

turun.

33%

61%

6%

0%

Sumber: Data hasil penelitian (diolah) 2018

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa penjelasan jawaban

informan atas bagaimana dampak proyek pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) terhadap harga

tanah di Desa Rawa Burung diketahui sebanyak 33 orang (33%)

menyatakan sangat berdampak,61 orang (61%) menyatakan berdampak, 6

orang (6%) menyatakan kurang berdampak. Dengan demikian mayoritas

informan menilai berdampak proyek pembangunan Bandara Internasional

Soekarno-Hatta (landasan pacu runway 3) terhadap harga tanah di Desa

Rawa Burung.

Page 87: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

1. Terjadi peningkatan perkenomian dalam pendapatan di Desa Rawa

Burung. Hal ini didorong oleh pertumbuhan jumlah usaha disekitar area

proyek pembangunan di Desa Rawa Burung. Mayoritas menekuni

usaha tersebut yang kemudian menjadi ladang usaha bagi masyarakat

Desa Rawa Burung. Masyarakat membuat area kos-kosan untuk para

karyawan yang bekerja di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan

munculnya orang yang berjualan dan berdagang disekitar Bandara. Lalu

setelah adanya proyek pembangunan landasan pacu runway 3 ini

menjadikan pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-

Hatta mengurangi kepadatan dirunway dan meminimalisir jumlah

kepadatan jumlah penumpang yang akan take off maupun landing.

Tidak dapat diingkari bahwa proyek pembangunan Bandara ini

berdampak positif pada perekonomian di Desa Rawa Burung.

2. Terjadi peningkatan konfigurasi peralihan pekerjaan kepada masyarakat

di Desa Rawa Burung. Dikarenakan yang tadinya masyarakat Desa

Rawa Burung pekerjaanya dibasis agraris misalnya bertani berkebun

berubah menjadi dibasis tersier misanlya menjadi karyawan outsorching

di ruang lingkup Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang setelah PT

Angkasa Pura 2 cabang Soekarno-Hatta memberikan lapangan

pekerjaan untuk masyarakat Desa Rawa Burung untuk bekerja diruang

lingkup Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dan masyarakat Desa

Rawa Burung memanfaatkan lapangan pekerjaan yang diberikan oleh

PT Angkasa Pura 2. Pekerjaan tersebut mencakup karyawan

outsorching yang meliputi Aviation Security, Terminal Inspection

Service, Airport Helper, Pengumpul Trolley, Petugas Kebersihan,

Petugas Mekanik, Jasa Angkasa Semesta. Dan hal ini berdampak positif

bagi masalah ketenagakerjaan di Desa Rawa Burung.

Page 88: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

70

3. Masyarakat di Desa Rawa Burung kebanyakan memiliki tanah dengan

kepemilikan sendiri dengan <0,5 hektar dengan adanya proyek

pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (landasan pacu

runway 3) masyarakat kehilangan tanahnya seperti rumah tinggal,

sawah, perkebunan. Dan hal ini menyebabkan harga nilai jual tanah di

Desa Rawa Burung mengalami peningkatan. Maka dengan itu Desa

Rawa Burung dengan PT Angkasa Pura 2 membicarakan masalah nilai

jual tanah. Tanah di Desa Rawa Burung yang awalnya berkisar

Rp.500.000-1.000.000 per meter naik cukup signifikan. Dan rata-rata

masyarakat menjual tanah yang akan dilepas adalah berkisar Rp.

2.000.000-3.000.000 per meter kepada pihak PT Angkasa Pura 2. Jadi

proyek pembangunan ini berdampak positif kepada nila jual tanah di

Desa Rawa Burung.

4. Dengan adanya proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno-

Hatta (landasan pacu runway 3) akan terjadi dampak lingkungan. Dari

penelitian yang dilakukan pada seluruh dampak terhadap komponen

lingkungan secara totalitas dapat diketahui bahwa setiap dampak pada

proyek saling terkaitan dan perlu untuk dilakukan pengelolaan

lingkungan. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa dampak pada

komponen fisik-kimia akan memberikan dampak pada komponen

sosial. Dengan pendekatan tersebut semua tahapan dan komponen

kegiatan proyek pembangunan Bandara Internasional Soekarno Hatta,

Tangerang dapat terlaksana dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat

direkomendasikan adalah :

1. Kepada pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang tidak hanya fokus

kepada proyek pembangunan ini saja tetapi juga ikut membantu

mengenai perbaikan infrastruktur seperti jalanan,drainase dll. Agar

dapat berfungsi untuk mendukung semua kegiatan masyarakat

disekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan para karyawan PT

Angkasa Pura 2.

Page 89: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

71

2. Kepada PT Angkasa Pura 2 perlu dibuatkan rekayasa lalu lintas agar

proyek pembangunan (landasan pacu runway 3) ini tidak

menyebabkan kemacetan dikawasan Bandara Internasional Soekarno-

Hatta maupun diluar kawasan Bandara Soekarno-Hatta akibat

banyaknya alat-alat berat,gundukan material-material.

3. Kepada civitas akademisi skripsi ini bisa menjadi sumber rujukan

dalam penelitian dampak proyek pembangunan Bandara. Berikutnya,

dampak proyek pembangunan Bandara ini dapat lebih dalam lagi

pembahasannya pada lingkup yang lebih luas.

Page 90: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

72

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. (2005). Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.

FISIP UI PRESS

Adisasmita, Rahardjo, 2005. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah, Graha Ilmu, Jakarta

Adisasmita, Rahardjo, 2012. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang, Graha

Ilmu, Jakarta

Angkasa Pura 2 (Persero), Document

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi Kedua.Yogyakarta STIM

YKPN

Arsyad, Lincolin. 2011. Ekonomi Pembangunan. Edisi Kelima.Yogyakarta:

STIM YKPN

Button, K. 2010. Economic aspects of regional airport development.Postorino

(eds.), Development of Regional Airports:Theoretical A Reviewof

Analyses and Case Studies. WIT Press. UK

Ismaya, Samun. 2013. Hukum Administrasi Pertanahan Graha Ilmu

J. Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja

Rosdakarya;Bandung

Mahyudi, Ahmad, 2004. Ekonomi Pembangunan dan Analisis Data Empiris.

Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

MercadoR. 2002. Regional Development in the Philippines: A Review of

Experience, State of Art and Agenda for Research and Action.The

PIDSDiscussion Paper Series.

Michael P. Todaro & Stephen C. Smith, 2003, Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga, edisi kedelapan, Erlangga, Jakarta

Page 91: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

73

Midgley, James, 1995. Social Development. London. Sage Publication

Miro, F. 2005. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana,dan.

Praktisi. Erlangga. Jakarta

Muljadi, Kartini, Gunawan Widjaja. 2007. Seri Hukum Harta Kekayaan Hak-hak

Atas Tanah. Jakarta: Prenada Media Group

Nazir. (1998). Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Refika Ardila. 2012. Analisis Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Di

Kabupaten Banjarnegara.Universitas Negeri Semarang.

Rudi Wibowo dan Soetriono, 2004, Konsep, Teori, dan Landasan Analisis

Wilayah, Bayu Media, Malang

Sihotang, Paul, 2001. Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional (terjemahan),Edisi

Revisi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,Depok

Sirojuzilam dan Kasyful Mahali, 2010. Regional, Pembangunan,Perencanaan

dan ekonomi. USU Press. Medan

Strauss, George, Leonard R. Sayles. 1996. Manajemen Personalia-Segi Manusia

dalam Organisasi. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo

Sugiyanto dan Sukesi. 2010. Penelitian Pengembangan Pusat-Pusat

Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Lamandau. Fakultas Ekonomi

Universitas Dr. Soetomo, Surabaya

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B.Bandung:

Alfabeta

Sukadijo, 1997.Anatomi Pariwisata. Jakarta : PT. Gramedia PustakaUtama

Sukirno,Sadono, 2006, Ekonomi Pembangunan, Jakarta:Kencana

Sumaryanto. 2006. Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air Irigasi Melalui Penerapan Iuran

Irigasi Berbasis Nilai Ekonomi Air Irigasi . Forum Penelitian Agro

Ekonomi. Vol.24 No. 2

Page 92: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

74

Suryana. 2000.Ekonomi Pembangunan, Problematika dan Pendekatan. Edisi

Pertama. Jakarta: Salemba Empat

Sutedi, Adrian. 2017. Peralihan Hak Atas Tanah. Jakarta: Sinar Grafika.

Tarigan, Robinson, 2006. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi Jakarta : Bumi

Aksara

Tarigan, Robinson. 2009. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Bumi Aksara.

Jakarta

Tjahjati, B. 1997. Bunga Rampai Perencanaan Pembangunan Indonesia. Jakarta

(ID) :Grasindo

Todaro M P, 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (H.Munandar, Trans.

Edisi Ketujuh ed.). Jakarta: Erlangga.

Undang – Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1

Wahyu Zulfikar dan Yayat Rukayat (2017), “Dampak Sosial Ekonomi Dan Politis

Dalam Pembangunan Bandara Udara Kertajati Di Kabupaten

Majalengka”, Vol. 19 No.3:2017

Witjaksono, M. 2006. “Pembangunan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan:

Telaah Istilah dan Orientasi dalam Konteks Studi Pembangunan”,

JESP Vol.1, No.1, 2009

Yunus dalam Indah dan Samsul (2014), “Pengaruh Keberadaan Bandara

Internasional Kualanamu Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi dan

Perubahan Fisik KawasanSekitarnya”, Vol. 3 No. 1:2014

Page 93: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

75

Lampiran 1

Surat Pengantar Izin Penelitian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Jakarta

Page 94: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

76

Lampiran 2

Surat Pengantar Izin Penelitian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Jakarta

Page 95: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

77

Lampiran 3

Surat Izin Jawaban Penelitian dari PT Angkasa Pura 2

Page 96: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

78

Lampiran 4

Surat Izin Penelitian dari PT Angkasa Pura 2 untuk Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

Page 97: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

79

Lampiran 5

Surat Izin dari Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL)

Kabupaten Tangerang

Page 98: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

80

Lampiran 6

Frekuensi Data

Peran proyek pembangunan Bandara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Berperan 28 28.0 28.0 28.0

Berperan 64 64.0 64.0 92.0

Kurang Berperan 6 6.0 6.0 98.0

Tidak Berperan 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tanggapan proyek pembanguan Bandara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat setuju 30 30.0 30.0 30.0

Setuju 54 54.0 54.0 84.0

Kurang setuju 11 11.0 11.0 95.0

Tidak setuju 5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 99: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

81

Perubahan masa depan Bandara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat baik 28 28.0 28.0 28.0

Baik 59 59.0 59.0 87.0

Kurang baik 10 10.0 10.0 97.0

Tidak baik 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Dampak kehidupan sehari-hari masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat menganggu 27 27.0 27.0 27.0

Menganggu 30 30.0 30.0 57.0

Kurang menganggu 35 35.0 35.0 92.0

Tidak menganggu 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 100: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

82

Penghasilan sebelum proyek pembangunan Bandara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rp0-1.000.000 25 25.0 25.0 28.0

Rp1.000.000-

2.000.000 27 27.0 27.0 57.0

Rp2.000.000-

3.000.000 27 27.0 27.0 95.0

Rp3.000.000-

4.000.000 14 14.0 14.0 99.0

>Rp4.000.000 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Penghasilan setelah proyek pembangunan Bandara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rp0-1.000.000 15 15.0 15.0 27.0

Rp1.000.000-

2.000.000 18 18.0 18.0 59.0

Rp2.000.000-

3.000.000 22 22.0 22.0 95.0

Page 101: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

83

Rp3.000.000-

4.000.000 34 34.0 34.0 99.0

>Rp4.000.000 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Dampak proyek pembangunan Bandara terhadap pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat berdampak 29 29.0 29.0 29.0

Berdampak 55 55.0 55.0 84.0

Kurang berperan 11 11.0 11.0 95.0

Tidak berdampak 5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Informasi pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ada 51 51.0 51.0 49.0

Tidak tahu 45 45.0 45.0 95.0

Page 102: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

84

Tidak ada 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Penyerapan tenaga kerja lokal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat banyak 25 25.0 25.0 25.0

Banyak 65 65.0 65.0 90.0

Kurang banyak 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Kepemilikan tanah

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Ya

95

95.0

95.0

58.0

Tidak 5 5.0 5.0 100.0

Page 103: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

85

Total 100 100.0 100.0

Luas Lahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <0,5 hektar 42 42.0 42.0 48.0

0,5-1 hektar 19 19.0 19.0 95.0

>1 hektar 39 39.0 39.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Alih Fungsi Lahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pertanian 9 9.0 9.0 30.0

Peternakan 0 0 0 84.0

Page 104: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

86

Perkebunan 5 5.0 5.0 97.0

Rumah

Tinggal 86 86.0 86.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Harga Jual Tanah Sebelum Ditawarkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rp<500.000 m2 25 25.0 25.0 26.0

Rp500.000-

1.000.000 m2 30 30.0 30.0 58.0

Rp1.000.000-

2.000.000 m2 23 23.0 23.0 93.0

Rp2.000.000-

3.000.000 m2 19 19.0 19.0 99.0

>Rp>3.000.000 m2 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Harga Tanah Setelah Ditawarkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rp<500.000 m2 0 0 0 29.0

Page 105: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

87

Rp500.000-1.000.000

m2 10 10.0 10.0 58.0

Rp1.000.000-

2.000.000 m2 19 19.0 19.0 93.0

Rp2.000.000-

3.000.000 m2 41 41.0 41.0 98.0

>Rp>3.000.000 m2 30 30.0 30.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Dampak terhadap harga tanah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat berdampak 33 33.0 33.0 33.0

Berdampak 61 61.0 61.0 94.0

Kurang berdampak 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 106: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

88

Lampiran 7

Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Dampak Proyek Pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

(Landasan pacu Runway 3) terhadap Perkembangan Ekonomi Penduduk

Sekitar Bandara ( studi kasus Desa Rawa Burung)

Oleh : Virsa Alfareshya

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi & Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Kata Pengantar

Saya Virsa Alfareshya mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian skripsi dengan

metode menyebarkan kuesioner/angket kepada responden di desa Rawa Burung

Kabupaten Tangerang dengan judul skripsi Dampak Proyek Pembangunan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Landasan Pacu Runway 3) Terhadap

Perkembangan Ekonomi Penduduk Sekitar Bandara (Studi Kasus Desa Rawa

Burung)

Saya ingin Bapak/Ibu/Sdr bersedia menjadi responden dalam penelitian ini

dengan memberikan informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut diharapkan

dapat memberikan manfaat dalam perkembangan ekonomi di sekitar wilayah

Bandara Internasional Soekarno-Hatta khusus nya di desa Rawa Burung.

Seluruh data dan hasil penelitian ini akan digunakan sebagai bahan untuk

melengkapi skripsi yang sedang saya buat. Tidak ada jawaban yang benar atau

salah. Sesuai dengan kode etik penelitian, maka semua data informasi dijamin

kerahasiaannya. Responden tidak perlu berpikir rumit, peneliti berharap

responden akan menjawab dengan lebih leluasa sesuai dengan pengetahuan,

pengamatan, pendapat dan harapan responden mengenai pembangunan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta. Saya harap responden menjawab jujur dan terbuka.

Saya sangat menghargai segala partisipasi dan ketulusan responden dalam

menjawab kuesioner ini dan saya sangat mengucapkan banyak terima kasih atas

semua kerjasamanya.

Page 107: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

89

Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitas responden dengan data diri anda dengan benar dan lengkap

pada tempat yang disediakan.

2. Setiap nomor dalam kuesioner ini berisi pertanyaan dan 4 (empat) pilihan

jawaban. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pandangan anda.

3. Beri tanda Lingkar (O) pada jawaban yang anda pilih dan jangan sampai ada

nomor yang terlewatkan

No Item Pertanyaan

Identitas Informan

1. Nama

2. Usia

3. Jenis Kelamin Laki-laki/Prempuan

4. Agama

4. Pendidikan Terakhir SD/SMP/SMA/Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan Sebelum proyek pembangunan...................

Setelah proyek pembangunan.....................

6. Jumlah Tanggungan ..................Orang

7. Status Pernikahan Menikah/Belum Menikah/Bercerai

Persepsi Mengenai Proyek Pembangunan Bandara Soekarno-Hatta (Landasan

Pacu Runway 3)

1. Bagaimana

menurut

saudara/i peran

proyek

pembangunan

Bandara

Soekarno-Hatta

(Landasan Pacu

Runway 3)

dalam

perekonomian

A. Sangat berperan, Bandara

Internasional Soekarno-Hatta akan

merangsang pertumbuhan Desa Rawa

Burung

B. Berperan, Bandara Internasional

Soekarno-Hatta sedikit meningkatkan

perekonomian Desa Rawa Burung

C. Kurang berperan, Bandara

Internasional Soekarno-Hatta tidak

Page 108: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

90

pembangunan

Desa Rawa

burung?

akan mempengaruhi pembangunan

Desa Rawa Burung

D. Tidak berperan, Bandara

Internasional Soekarno-Hatta akan

mengakibatkan kerugian bagi Desa

Rawa Burung

2. Bagaimana

tanggapan saudara/i

terhadap proyek

pembangunan

Bandara Soekarno-

Hatta(Landasan

Pacu Runway 3)?

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Kurang setuju

D. Tidak setuju

3. Bagaimana

menurut saaudara/i

tentang perubahan

masa depan

Bandara Soekarno-

Hatta setelah ada

proyek

pembangunan

(Landasan Pacu

Runway 3) ini?

A. Sangat baik dan akan berkembang pesat

B. Baik dan akan berkembang

C. Kurang baik dan susah untuk

berkembang

D. Tidak baik dan tidak akan berkembang

4. Bagaimana

pengaruh proses

proyek

pembangunan

Bandara Soekarno-

Hatta(Landasan

A. Sangat mengganggu

B. Menganggu

C. Kurang mengganggu

D. Tidak mengganggu

Page 109: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

91

Pacu Runway 3)

yang sedang

berlangsung saat ini

terhadap kehidupan

sehari-hari warga

Desa Rawa Burung

?

Tingkat Pendapatan

5. Berapa rata-rata

penghasilan

saudara/i sebelum

ada proyek

pembangunan

Bandara Soekarno-

Hatta (Landasan

Pacu Runway 3)

Rp..................................................../bulan

A. 0-1.000.000

B. 1.000.000-2.000.000

C. 2.000.000-3.000.000

D. 3.000.000-4.000.000

E. >5.000.000

6. Berapa rata-rata

penghasilan

saudara/i setelah

ada proyek

pembangunan

Bandara Soekarno-

Hatta (Landasan

Pacu Runway 3)

Rp..................................................../bulan

A. 0-1.000.000

B. 1.000.000-2.000.000

C. 2.000.000-3.000.000

D. 3.000.000-4.000.000

E. >5.000.000

Informasi Kesempatan Kerja

7. Bagaimana

menurut saudara/i

dampak proyek

pembangunan

Bandaral Soekarno-

Hatta (Landasan

Pacu Runway 3)

A. Sangat berdampak

B. Berdampak

C. Kurang berdampak

D. Tidak berdampak

Page 110: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

92

terhadap

kesempatan

pekerjaan di ruang

lingkup PT

Angkasa Pura 2

pada masyarakat

Desa Rawa

Burung?

8. Apakah

saudara/i

mendengar atau

mengetahui

tentang

informasi

pekerjaan di

ruang lingkup

PT Angkasa

Pura 2 pada

masyarakat Desa

Rawa Burung ?

A. Ada

B. Tidak tahu

C. Tidak ada

9. Seberapa

besar

penyerapan

tenaga kerja

lokal oleh

dampak

proyek

pembangunan

Bandara

Soekarno-

A. Sangat banyak, banyak pekerja

proyek pembangunan bandara

Internasional Soekarno-Hatta

merupakan tenaga kerja lokal

(berasal dari desa Rawa Burung).

(> 20 orang)

B. Banyak, Agak setengah dari

pekerja proyek pembangunan

bandara Internasional Soekarno-

Page 111: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

93

Hatta

(Landasan

Pacu Runway

3) ?

Hatta merupakan tenaga kerja

lokal. (10-20 orang)

C. Kurang banyak, Sedikit dari

pekerja proyek pembangunan

Internasional Soekarno-Hatta yang

merupakan tenaga kerja lokal. (5-

10 orang)

D. Tidak banyak, Hampir tidak ada pekerja

proyek pembangunan bandara

Internasional Soekarno-Hatta yang

merupakan tenaga kerja lokal

Kepemilikan Tanah

10. Apakah saudara/i

memiliki tanah

yang dekat dengan

dampak proyek

pembangunan ?

A. Ya

B. Tidak

11. Berapa luas lahan

yang saudara/i

miliki sekarang ?

A. <0,5 hektar

B. 0,5-1 hektar

C. >1 hektar

12. Alih fungsi lahan

apa saja untuk

proyek

pembangunan

Bandara

Soekarno-Hatta

Landasan Pacu

Runway 3) ?

A. Pertanian

B. Peternakan

C. Perkebunan

D. Rumah tinggal

13. Berapa harga jual

tanah sebelum yang

Rp......................................................../m2

Page 112: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

94

ditawarkan oleh PT

Angkasa Pura 2

untuk

pembangunan

proyek (landasan

pacu runway 3) ?

A. <Rp.500.000

B. Rp. 500.000-1.000.000

C. Rp. 1000.000-2.000.000

D. Rp. 2.000.000-3.000.000

E. Rp. >3.000.000

14. Berapa harga jual

tanah setelah yang

ditawarkan oleh PT

Angkasa Pura 2

untuk

pembangunan

proyek (landasan

pacu runway 3) ?

Rp........................................................../m2

A. Rp.500.000

B. Rp. 500.000-1.000.000

C. Rp. 1000.000-2.000.000

D. Rp. 2.000.000-3.000.000

E. Rp. >3.000.000

15. Bagaimana

menurut

saudara/i

dampak proyek

pembangunan

Bandara

Soekarno-Hatta

(Landasan Pacu

Runway 3)

terhadap harga

tanah di Desa

Rawa Burung ?

A. Sangat berdampak, Keberadaan

Bandara Internasional Soekarno-

Hatta akan menyebabkan harga tanah

naik drastis.

B. Berdampak, Keberadaan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta akan

meningkatkan harga tanah.

C. Kurang berdampak, Keberadaan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta

tidak akan mempengaruhi harga tanah.

D. Tidak berdampak, Keberadaan Bandara

Internasional Soekarno-Hatta akan

menyebabkan harga tanah turun.

Page 113: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

95

Lampiran 8

Foto Lokasi Penelitian

Objek Proyek Pembangunan

Objek Pembebasan Lahan

Page 114: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

96

Objek Foto Masyarakat Desa Rawa Burung

Page 115: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

97

Page 116: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

98

Objek di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Page 117: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

99

Page 118: DAMPAK PROYEK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL …

100