dampak positif dan negatif perkembangan iptek terhadap kehidupan manusia (makalah ilmu kealaman...
TRANSCRIPT
MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIFDARI PERKEMBANGAN IPTEK
Dan BIOTEKNOLOGI
OLEH :
FEBRI IRAWAN (05091002006)
RISMA SIHOMBING (05091002007)
SITI ASLAMIAH (05091002004)
M RIZKY FAJRIN (05091002003)
AGUSTINA INDAH PERMATA SARI (05091002008)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2010
1
KATA PENGANTAR
Disadari saat ini teknologi sangat berperan penting bagi kehidupan manusia
secara langsung maupun tak langsung yang menjembatani antara kehidupan manusia dan
pembangunan.
Pemahaman mengenai bagaimana peran penting Teknologi bagi alam dan
manusia, bagaimana dasar pengembangan teknologi, proses peradaban dan perkenalan
teknologi bagi manusia, manfaat teknologi bagi manusia, dan fungsi teknologi dalam
kehidupan, serta dampak teknologi secara negatif maupun positif.
Era teknologi informasi merupakan era dimana manusia mendapat suatu
kemudahan yang luar biasa dalam proses pembangunan menuju masa depan. Dalam
kehidupan teknologi berhubungan erat dengan informasi yang merupakan penunjang dalam
menciptakan pembangunan manusia yang lebih baik dan berpikir kritis.
Palembang, 20 Mei 2010
Penyusun
2
DAFTAR ISI
LEMBARAN JUDUL.....................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI…………………........................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................5
1.1. Latar Belakang.........................................................................................5
1.2. Tujuan Penulisan......................................................................................5
1.3. Permasalahan............................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................................6
I. Ilmu Pengetahuan Alam Dan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia........6
I.1. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Dasar Pengembangan
Teknologi........................................................................................ 6
I.2. Sejarah Peradaban Manusia Dan Perkembangan Teknologi.......... 8
I.3. Manfaat Dan Dampak Ilmu Pengetahuan Alam Dan
Teknologi Bagi Kehidupan Sosial..................................................9
I.4. Ilmu Pengetahuan Alam Dan Teknologi Masa Depan...................11
II. Perkembangan Teknologi.........................................................................13
II.1. Bioteknologi....................................................................................13
II.2. Sejarah Perkembangan Bioteknologi..............................................14
II.3. Rekayasa Genetika Dan Biotika.....................................................18
II.4. Aplikasi Bioteknologi Dalam Berbagai Bidang.............................26
II.5. Generasi Komputer Masa Depan....................................................29
II.6. Aplikasi Teknologi Informasi.........................................................30
III. Kerusakan Lingkungan............................................................................32
III.1. Umum.............................................................................................32
III.2. Kerusakan Tanah............................................................................33
III.3. Pencemaran Air...............................................................................35
III.4. Pencemaran Udara..........................................................................37
BAB III. PENUTUP.......................................................................................................43
1. Kesimpulan...............................................................................................43
3
2. Saran…………………………………………………………………….44
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..45
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Telah menjadi kesepakatan para ahli ilmu pengetahuan, bahwa sasaran Ilmu
Pengetahuan Alam adalah alam semesta dengan segala isinya. Masalah Ilmu
Pengetahuan sangat kompleks, sehingga memaksa para ilmuwan untuk bekerja keras
agar dapat mendefinisikan sesuatu hal dengan tepat.
Seiring waktu perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perkembangan teknologi. Pada hakikatnya, teknologi merupakan alat
untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan secara ilmiah. Semakin besar
teknologi yang diciptakan dan dikembangkan semakin besar polusi dan pencemaran
yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena tidak ada penanganan yang tepat serta
penggunaan teknologi yang baik.
Perkembangan teknologi yang semakin maju dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang yang dapat membantu kehidupan manusia.
1.2. Tujuan Penulisan
- Makalah ini dapat menjadi acuan dalam pemahaman tentang teknologi dan
pemanfaatannya.
- Dapat mengetahui manfaat teknologi dalam berbagai bidang.
- Dapat mengetahui dampak negatif dari perkembangan teknologi.
1.3. Permasalahan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi yang semakin maju banyak
dimanfaatkan dalam berbagai bidang, namun di samping itu banyak polusi dan
pencemaran yang dihasilkan dari perkembangan IPTEK tersebut.
5
BAB II PEMBAHASAN
I. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia
I.1. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Dasar Teknologi
Awal dari Ilmu Pengetahuan Alam dimulai pada saat manusia
memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya dan kemudian mempelajarinya.
Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap
gejala alam yang ada kemudian bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari
hasil pemikirannya. Akibat dari peningkatan kemampuan daya pikirnya, manusia
ingin melakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan dan mencari kebenaran
dari suatu pengetahuan. Kemampuan berpikir manusia berkembang terus sehingga
manusia mampu memadukan kemampuan penalarannya dengan percobaan-
percobaan, pada saat ini. Sekarang dikenal dengan nama Metode Ilmiah. Agar kita
mampu mendapatkan teori ilmiah kita harus melalui tahapan-tahapan seperti berikut
ini.
a. Merumuskan Masalah
Di dalam mengajukan masalah, kita harus tahu dengan pasti latar belakang
kita memilih masalah itu. Kita juga harus mampu mengidentifikasikan masalah itu.
Masalah yang kita ajukan harus kita batasi supaya jangan terlalu luas maupun sempit,
agar kita mampu merumuskan masalah yang kita ajukan dengan jelas. Selain itu
semua, kita juga harus tahu tujuan yang ingin kita capai yang berkenaan dengan
masalah yang kita ajukan.
b. Menyusun Kerangka Teoritis dan Mengajukan Hipotesis
Pada tahapan ini, kegiatan-kegiatan yang kita lakukan antara lain : kita
mengadakan kajian pada teori-teori yang ada hubungannya dengan masalah yang kita
ajukan. Kita juga diharapkan membahas pada penelitian-penelitian yang sesuai atau
yang ada sangkut pautnya dengan masalah yang diajukan tadi. Setelah itu kita baru
membuat kerangka pemikiran. Pada pembuatan kerangka berpikir ini kita menuliskan
rencana, dan cara kita dalam memecahkan masalah dan yang terakhir kita harus
sanggup menyusun hipotesis yang benar.
6
c. Metodologi Penelitian
Pada tahapan ini, kegiatan yang kita lakukan antara lain : menuliskan secara
urut tentang tujuan penelitian yang diadakan juga menentukan dimana kita
melakukan penelitian sekaligus menetapkan kapan penelitian akan dilakukan.
d. Hasil Penelitian
Pada tahapan ini kita menentukan Variabel dan Sumber Data. Jadi kita
sudah menjawab pertanyaan apa yang akan kita teliti dan darimana data diperoleh.
Kita juga melakukan analisa data. Tugas menganalisa data tidak seberat
mengumpulkan data, baik tenaga maupun pertanggung jawaban. Tetapi menganalisa
data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan
menuntut teknik analisa data. Kemudian kita harus jujur menerima kesimpulan
pengujian analisa data apa adanya.
e. Menarik Kesimpulan
Tahap ini merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian. Pekerjaan
meneliti sudah selesai dan peneliti tinggal mengambil kesimpulan dari hasil
pengolahan data dicocokkan dengan hipotesa yang telah dirumuskan.
Semua keahlian ilmu berdasarkan dalam empat pandangan utama yaitu,
Matematika, Fisika, Biologi dan Ilmu Sosial. Matematika menelaah hubungan antara
bilangan, bentuk dan lambang logis lainnya. Fisika menelaah bagian-bagian alam
semesta yang tidak bernyawa. Biologi menelaah tentang hidup dan materi kehidupan.
Sedangkan Ilmu Sosial menelaah tentang perilaku manusia baik kelompok atau
individual.
Ilmu Pengetahuan Alam dimulai awal abad ke-20 mengalami perkembangan
yang sangat mendasar yaitu dari Ilmu Pengetahuan Alam Klasik menjadi Ilmu
Pengetahuan Alam Modern. Konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam Klasik
diturunkan dari sistem makroskopis yaitu sistem yang mempelajari materi dalam
skala besar seperti dalam konsep mekanika, termodinamika, listrik, magnit, dan
lainnya. Berlaku mekanika Newton atau mekanika klasik. Sedangkan konsep Ilmu
Pengetahuan Alam Modern diturunkan dari sistem mikroskopis yaitu, sistem yang
mempelajari dalam skala kecil, misalnya molekul, atom, elektron, dan lainnya.
7
I.2. Sejarah Peradaban Manusia dan Perkembangan Teknologi.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, manusia telah banyak melakukan
pengamatan dan penyeledikan terhadap ruang angkasa luar. Banyak informasi yang
diperoleh melalui satelit. Pada tahun 1973 Skylab telah dilucurkan untuk
penyeledikan ilmiah mengenai kehidupan di ruang angkasa. Akibat pengaruh ruang
tanpa bobot dan kurangnya penggunaan anggota badan menyebabkan pembuluh
darah melembek, badan kekurangan cairan, kekurangan kalsium akan menyebabkan
tulang-tulang menjadi keras. Untuk menekan efek tersebut antariksawan harus
bersenam 30 menit tiap hari. Setelah dua minggu mengorbit, jantung antariksawan
mengerut 3 % dari keadaan normal. Sehingga untuk mengorbit lebih lama harus
melakukan senam yang lebih lama juga.
Pada tahun 1976 diperoleh data dari Viking I dan Viking II, bahwa di Mars
pernah terdapat banyak air, kabut kristal, adanya kegiatan vulkanis, tanpa
memperlihatkan tanda-tanda dari kehidupan.
Pada tahun 1981, pesawat ulang alik Columbia telah diluncurkan dengan
menggunakan roket buster tembakan setelah lepas landas. Pesawat ini dapat
meninggalkan tanah lebih aman karena gerakannya tidak menyentak, sehigga setiap
orang dapat menumpang dengan aman. Pesawat antariksa ulang alik dirancang untuk
melaksanakan pekerjaan dalam mengoperasikan laboratorium serba guna “Space
LAB”. Di sini dilakukan experimen dalam bidang Formakologi sampai Kristalografi
dalam keadaan tanpa bobot. Hal ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para
ilmuawan karena di bumi tidak memungkinkan untuk mengadakan experimen tanpa
bobot.
Salah satu contoh adanya hubungan tidak langsung ialah sejarah penemuan
mesin uap. Pada masa revolusi industri terjadi penerapan Ilmu Pengetahuan Alam
secara tidak langsung, khususnya dalam mekanika dan kimia. Perkembangan
teknologi banyak disokong ide-ide dari Ilmu Pengetahuan Alam, tetapi tidak
memberikan penuntun cara implementasinya, sedang pemecahan masalah yang
berhubungan dengan perkembangan teknologi datangnya dari para ahli teknologi
sendiri.
8
I.3. Manfaat dan Dampak Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Bagi Kehidupan
Sosial.
A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi dalam Penyediaan
Pangan, Sandang dan Pangan.
1. Dalam Penyediaan Pangan.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam bidang
penyediaan pangan melahirkan Panca Usaha Tani yang merupakan program
Pemerintah. Panca Usaha Tani meliputi varitas unggul, pupuk, pestisida,
pola tanam dan pengairan.
Varitas unggul adalah pilihan utama dari bibit yang pada penanaman
diharapkan akan diperoleh buah yang bermutu unggul pula.
Pupuk, yang merupakan bahan makanan pokok dari tanaman, yang
merupakan hasil dari perkembangan Ilmu Pengetahuna Alam dan teknologi
adalah Urea, Z.A, Superfosfat, Pupuk kompos, Pupuk kandang, dan lain-lain.
Pestisida merupakan bahan kimia yang dipakai untuk memberantas
hama dan penyakit yang merusak tanaman sehubungan dengan usaha-usaha
mempertinggi hasil produksi. Beberapa pestisida antara lain : Insektisida,
Herbisida, Fungisida.
Pola tanam yang teratur akan mempermudah pengawasan dan
pemeliharaan terhadap tanaman. Adanya bendungan atau waduk
penampungan air beserta saluran primer, sekunder, dan drainase.
2. Penyediaan Sandang
Setelah adanya kamajuan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi, telah
dikembangkan jenis-jenis serat seperti nylon dan rayon, tetoron, dakron,
poliester, tetrek, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan serat-serat sintesis dengan
suatu katalisa yang cocok mempunyai sifat mekanik yang tinggi dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Penyediaan Papan
Dewasa ini, para ilmuwan berusaha untuk memanfaatkan lautan dan
ruang angkasa sebagai pemukiman. Mereka membuat pulau-pulau disertai
9
peternakan dan perkebunan laut. Sedangkan dalam jangka panjang,
pemukiman di antariksa sedang dalam penelitian, walaupun untuk
mewujudkan itu semua merupakan tantangan yang berat, namun mengingat
kemampuan dan usaha manusia yang tinggi, kemungkinan yang dipaparkan
di atas bukan lagi suatu impian kosong.
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Dalam Peningkatan
Kesehatan.
1. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi
vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan dalam rangka peningkatan
kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat. Penemuan dalam bidang-
bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya maut, akibat
penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar, pes, malaria,
TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
2. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak.
Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.
3. Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga hidung
yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-lain.
4. Diketemukannya tata menu makan setiap hari. Dengan diketemukannya cara
ini, sebagian besar masyarakat telah mengatur menu makan dengan zat
vitamin sehingga dapat memperlambat keausan setiap organ tubuh manusia
dengan begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lama.
5. Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah sehingga
sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia.
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Dalam Penyediaan
Energi.
Energi dalam bentuk panas dapat diubah menjadi energi bentuk lain,
misalnya menjadi energi mekanik. Pengubahan ini dengan jalan mengubah air
menjadi uap. Uap panas akan menekan menggerakkan baling-baling suatu turbin,
sehingga turbin itu bergerak. Gerakan turbin ini dapat dipakai untuk bermacam-
macam keperluan.
10
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi memanfaatkan energi
angin, pasang surut, matahari, dan lain-lain. Sumber alternatif lain yang akan
dikembangkan adalah biogas yang diperoleh dari fermentasi kotoran manusia,
hewan dan sampah organik dalam tangki-tangki pencerna, sistem biogas yang
diterapkan di pedesaan, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga
berpengaruh positif terhadap kesehatan lingkungan.
D. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam Dalam Bidang Industri.
Revolusi Industri yang pertama lahir sebagai akibat harapan masyarakat
terhadap kesejahteraan ekonomi yang meningkat, terutama masyarakat Eropa dan
Amerika.
Revolusi Industri yang kedua lahir setelah ditemukannya transistor pada
zaman kendali otomatis, yaitu zaman pada saat mesin tidak lagi dijalankan oleh
manusia tetapi mesin dijalankan oleh tenaga mesin lainnya.
1.4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Masa Depan
A. Sumber daya energi nonkonvensional
Minyak bumi termasuk sumber daya energi yang konvensional. Minyak bumi
merupakan sumber daya energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia di
muka bumi, namun minyak bumi adalah sumber daya energi yang tidak dapat
diperbaharui dan jumlahnya pun terbatas. Sehingga suatu saat akan habis. Oleh
karena itu, untuk mempertahankannya manusia harus mencari sumber daya
energi alternatif pengganti minyak bumi. Sehingga kehidupan manusia di masa
mendatang dapat dipertahankan.
B. Sumber daya energi yang digunakan sebagai alternatif pengganti minyak bumi
adalah :
1. Energi Matahari
Dibedakan menjadi 3 macam :
a. Prinsip pemanasan langsung
Cahaya matahari ditampung dengan sebuah cermin cekung yang bergaris
tengah ± 2 meter, sehingga terkumpul dalam satu fokus. Pada fokus itu
11
dipasang lempengan logam sehingga logam akan menjadi panas sekali,
kemudian di atas lempengan logam itulah kita memasak.
b. Konversi Surya Termis Elektris (KSTE)
Pada cara ini air yang dipanaskan akan tetapi panas yang terkandung
dalam air itu akan dikonversi menjadi energi listrik.
c. Konversi Energi Photovoltaik
Pada cara ini energi sinar matahari langsung dikonversi menjadi energi
listrik. Energi pancaran matahari dapat diubah menjadi arus searah
dengan mempergunakan lapisan-lapisan tipis dari silikon / bahan-bahan
semikonduktor lainnya.
Keuntungan-keuntungan dari konversi energi photovltaik adalah :
1) Tidak ada bagian-bagian yang bergerak
2) Usia pemakaian dapat melampaui 100 tahun sekalipun efisiensinya
sepanjang masa pemakaian akan menurun
3) Pemeliharaan tidak menurun
4) Mudah disesuaikan
2. Energi Panas Bumi
Dapat dimanfaatkan saat ini adalah magma. Magma adalah batuan cair /
panas yang terdapat dalam kerak bumi. Magma dapat merembes ke
permukaan bumi yang disebut lava.
3. Energi Angin
Energi angin dimanfaatkan untuk memutar turbin dan akan diperoleh energi
listrik.
4. Energi Pasang Surut
Di daerah pasang surut dipasang bendungan yang dilengkapi generator listrik
maka akan dihasilkan energi listrik yang selanjutnya dapat digunakan.
5. Energi Biogas
Dapat dimanfaatkan menjadi pengganti bahan bakar minyak bumi.
6. Energi Biomassa
Energinya untuk memanaskan air, uapnya untuk memutar turbin yang
dilengkapi generator listrik
12
II. Perkembangan Teknologi
II.1. Bioteknologi
Tidak banyak diragukan lagi bahwa biologi modern merupakan ilmu
pengetahuan yang isinya paling beraneka ragam di antara semua Ilmu Pengetahuan
Alam. Bioteknologi memperlihatkan suatu rangkaian yang mengagumkan dari
berbagai subdisiplin ilmu seperti mikrobiologi, ilmu anatomi tumbuhan dan hewan,
morfogenesis, ilmu sistematika, ekologi, palaeobotani, genetika dan banyak lainnya.
Keanekaragaman yang semakin meningkat pada biologi modern terutama berasal
dari pengenalan pasca perang terhadap pengetahuan biologi dalam disiplin ilmu
lainnya. Seperti fisika, kimia, serta matematika.
Bioteknologi (teknologi hayati) mempunyai beraneka ragam bentuk definisi
namun hakekatnya definisi itu melibatkan penggunaan enzim atau sel-sel
mikrobiologi, hewan serta tumbuhan untuk proses sintesis, penguraian ataupun
perubahan materi. Hal ini memerlukan perpaduan antar ilmu biokomia, biologi,
mikrobiologi, ilmu teknik kimia dan proses teknik. Sehingga pemanfaatan potensi
dari berbagai disiplin ilmu tersebut terlaksana secara optimal. Bioteknologi sendiri
bukan merupakan produk ataupun cakupan produk seperti pengetahuan
mikroelektronika. Sebaliknya secara bermakna dalam beberapa sektor industri.
Bioteknologi merupakan suatu teknologi dalam upaya mencari berbagai
penerapan baru dan keguanaanya yang utama terletak di masa mendatang. Proses-
proses bioteknologi yang baru, dalam sebagian besar keadaan, akan berfungsi pada
suhu yang rendah, memakai sedikit energi dan terutama akan bergantung pada
substract yang relatif tidak mahal bagi biosintesis.
Beberapa definisi tentang bioteknologi.
- Penerapan berbagai organisme, sistem atau proses biologis pada industri
manufakturing dan jasa.
- Penggunaan secara terpadu Ilmu Pengetahuan biokimia, mikrobiologi, dan teknik
dalam upaya untuk menghasilkan suatu penerapan teknologi (industri) dari
kemampuan mikroorganisme, sel-sel kultur jaringan dan bagian-bagiannya.
- Suatu teknologi dengan menggunakan fenomena biologi untuk mencontoh dan
membuat berbagai jenis substansi yang bermanfaat.
13
- Penerapan prinsip-prinsip Ilmu Pengetahuan dan teknik dalam pengolahan materi
oleh unsur-unsur biologis untuk menghasilkan barang dan jasa.
- Ilmu pengetahuan tentang berbagai proses produksi yang berdasarkan pada kerja
mikroorganisme serta komponen aktifitasnya dan pada proses yang melibatkan
penggunaan sel dan jaringan dari organisme hidup dan komponennya dalam proses
pertanian, industri pangan serta berbagai proses industri lainnya.
- Bioteknologi tidak lebih dari sebuah nama yang diberikan kepada seperangkat
teknik.
Bioteknologi adalah suatu bidang penerapan biosains dan teknologi yang
menyangkut penerapan praktek organisme hidup atau komponen sub selulernya pada
industri jasa dan manufaktur serta pengelolaan lingkungan / bioteknologi
memanfaatkan bakteri ragi, kapang alga, sel tumbuhan atau sel jaringan hewan yang
dibiakkan sebagai konstituen berbagai proses industri. Penerapan bioteknologi yang
berhasil hanya akan mungkin tercapainya bila dilakukan pengintegrasian berbagai
disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi, termasuk mikrobiologi, biokimia,
genetika, biologi molekuler kimia, serta rekayasa proses dan teknik kimia.
Proses bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa
transformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia tersebut lebih lanjut dapat
dibagi ke dalam dua sub bagian yaitu :
1. Pembentukan suatu produk akhir yang diinginkan (contoh : enzim, antibiotika,
asam organik, steroid).
2. Penguraian suatu bahan baku yang diberikan (contoh : buangan limbah,
destruksi buangan industri, atau tumpahan minyak).
Reaksi yang terjadi pada proses bioteknologi bersifat katabolik yaitu bila
senyawa kompleks diuraikan menjadi senyawa lebih sederhana (glukosa menjadi
etanol) atau bersifat anabolik atau biosintesis yaitu bila molekul sederhana dibangun
menjadi molekul labih kompleks (sintesis antibiotika). Reaksi katabolik selalu
eksergonik, sedangkan raksi anabolik umumnya endergonik.
II.2. Sejarah Perkembangan Bioteknologi.
Futuris Amerika, Alvin Toffler (1980) membuat pragnosa dalam buku
gelombang ketiga (The Third Wave) yang sangat terkenal. Pragnosa itu berisi tentang
14
empat teknologi yang akan sangat berperan dalam kebudayaan manusia di abad 20-
21. Keempat teknologi tersebut adalah mikroelektronika, teknologi energi alternatif,
aeronautika, dan bioteknologi.
Revolusi biologi yang diawali dengan penemuan struktur sulur ganda
(heliks) molekul DNA (Asam Deoksiribo Nukleat) oleh Watson dan Crick (1953)
melejit pesat di pertengahan tahun 1970-an dengan berkembangnya rekayasa
genetika.
Perkembangan ini menjadikan bioteknologi sebagai bidang antar disiplin
yang memberi harapan untuk memecahkan problem yang dihadapi manusia. Padahal
penerapan proses-proses bioteknologis sebenarnya telah berabad-abad lamanya
dikenal dan dibudidayakan oleh umat manusia. Di penghujung abad ke-20
bioteknologi telah menjadi salah satu penopang kegiatan industri terutama di negara-
negara maju. Sebaliknya upaya pengembangan dan penerapannya di negara-negara
berkembang masih banyak menghadapi masalah dan dilema. Hal ini karena
bioteknologi memerlukan banyak modal untuk penelitian dan penerapannya. Selain
itu juga memerlukan dukungan sumber daya manusia berupa pakar dan insinyur yang
berkhayalan tinggi.
Pengetahuan manusia tentang bioteknologi berawal dari pembuatan
makanan dan minuman secara fermentasi. Seni pembuatan pangan terfermentasi
tersebut telah dikenal oleh masyarakat Babilonia sejak 6000 tahun SM, jauh sebelum
Louis Pasteur mencetuskan temuannya tentang peran mikroba/jasad renik dalam
fermentasi (mulai dari bir, anggur, hingga roti, keju, antibiotika, dan vaksin),
pengelolaan air dan sampah. Sebagian bioteknologi pangan dan juga berbagai
penerapan baru yang terus bertambah mulai dari biomedis hingga daur ulang logam
dari batuan mineral berkualitas rendah. Sehubungan keragamannya, bioteknologi
akan mempunyai pengaruh dasar dalam berbagai proses industri dan secara teoritis
hampir semua bahan organik dapat dibuat melalui metode bioteknologi. Perkiraan
pasaran hasil bioteknologi yang potensial di seluruh dunia pada tahun 2000 ditaksir
mendekat 65 milyar dollar Amerika.
Sebagian besar teknik yang diterapkan dalam bioteknologi cenderung lebih
ekonomis lebih sedikit dalam pemakaian energi dan lebih aman bila dibandingkan
dengan proses tradisional yang ada sekarang. Di samping itu, sebagian besar proses
15
bioteknologi menghasilkan residu yang dapat terurai secara biologis serta tidak
beracun dalam jangka panjang. Bioteknologi memberikan suatu harapan atas
pemecahan berbagai persoalan, khususnya yang berhubungan dengan obat-obatan,
produksi pangan, dan pengendalian polusi dan pengembangan sumber energi baru.
Sejarah Evolusi Bioteknologi
Bioteknologi bukan suatu hal baru. Tetapi ada empat fase perkembangan
utama yang dapat diidentifikasi hingga mencapai sistem bioteknologi modern.
1. Produksi bioteknologi makanan dan minuman
Kegiatan sperti membakar kue, membuat bir serta anggur sudah diketahui
sejak ribuan tahun yang lalu. Orang Somaria dan Babilonia kuno sudah minum bir
sejak 6000 tahun SM, orang Mesir sudah membuat adonan kue asam sejak tahun
4000 SM. Sedangkan Timur dekat, anggur dikenal pada waktu munculnya buku
genesis. Kesadaran bahwa terjadinya berbagai proses tersebut diakibatkan oleh
organisme hidup (ragi) belum dijabarkan hingga abad ke-17 oleh Anton van
Leewenhoek. Bukti pasti atau kesanggupan mikroorganisme melakukan fermentasi
timbul dari studi permulaan atas Pasteur antara tahun 1875 dan 1876. Pasteur dapat
dianggap sebagai bapak bioteknologi. Proses lain yang didasari aktivitas mikroba
seperti produksi susu fermentasi contohnya keju dan yoguhrt dan berbagai macam
makanan Asia contohnya kecap dan tempe dapat dianggap sama-sama sebagai
bioteknologi masa lampau. Penerpan lebih baru adalah budidaya jamur yang
mungkin sudah dilakukan beratus-ratus tahun yang lalu.
2. Proses bioteknologi semula dikembangkan pada kondisi tidak steril.
Banyak senyawa industri penting etanol, asam asetat, berbagai asam orgnik,
butanol, dan aseton dihasilkan pada akhir abad ke-19 dengan menggunakan metode
fermentasi yang terbuka terhadap lingkungan. Pengendalian terhadap kontaminasi
mikroorganisme dapat dilakukan dengan memanipulasi lingkungan ekologis secara
hati-hati, bukan melalui penggunaan rekayasa yang rumit. Namun dengan munculnya
zaman minyak bumi yang menyebabkan berbagai senyawa tersebut dapat diproduksi.
3. Pengenalan sterilisasi dalam proses bioteknologi
16
Suatu arah baru dalam bioteknologi muncul pada tahun 1940-an melalui
pengenalan teknik rekayasa yang rumit pada kultivasi massa mikroorganisme untuk
menjamin bahwa proses biologis tertentu dapat berlangsung tanpa kontaminasi
mikroorganisme lainnya. Jadi dengan terlebih dahulu melakukan sterilisasi media
dan bioreaktor, serta menggunakan perlengkapan rekayasa yang dapat menghindari
kontamin yang mungkin masuk. Maka hanya biokatolis yang diinginkan saja yang
ada dalam raktor.
4. Dimensi baru dan kemungkinannya untuk industri bioteknologi.
Dalam dekade terakhir ada beberapa perkembangan terkenal dalam biologi
molekuler dan pengendalian proses yang menciptakan kesempatan baru dan
mencengangkan. Perkembangan ini tidak hanya menimbulkan dimensi baru,
melainkan juga meningkatkan efisiensi dan ekonomi industri bioteknologi yang
sudah ada. Sebagian besar penemuan tersebut adanya pernyataan optimis tentang
peran bioteknologi di masa depan terhadap perekonomian dunia.
Bioteknologi mempunyai dua ciri karakteristik. Hubungannya dengan
aplikasi praktis dan kerja sama inter disipliner. Para ahli bioteknologi akan
menggunakan berbagai teknik yang berasal dari bidang kimia, mikrobiologi,
genetika, biokimia, teknik kimia, dan ilmu komputer. Sedangkan sasaran utama
mereka adalah inovasi, pengembangan, dan optimasi operasi. Suatu proses katalis
biokimia mempunyai peran penting yang tidak dapat diganti. Bioteknologi bukanlah
suatu disiplin ilmu baru, tetapi merupakan suatu aktivitas bagi para spesialis dari
berbagai bidang disiplin ilmu guna memberikan kontribusinya.
Perbedaan nyata antara biosains dan bioteknologi harus digambarkan
dengan jelas. Biosains berhubungan dengan pengenalan pengetahuan biologi.
Sedangkan bioteknologi berhubungan dengan aplikasi pengetahuan biologi. Dalam
banyak kasus proses bioteknologi terjadi pada suhu rendah, akan memerlukan bahan
baku yang murah sebagai substratnya.
Para ahli biosains teknik dari berbagai disiplin ilmu masing-masing akan
memberikan kontribusinya pada bioteknologi. Istilah bioteknologi telah masuk ke
dalam perbendaharaan kata kita sebagai suatu deskripsi yang mencakup seluruh
ilmuwan/ahli teknik yang bekerja sama menerapkan keahlian dan pengetahuanny a
17
pada pengolahan bahan biologis. Namun penggunaan istilah ini hendaknya tidak
diteruskan karena hanya akan menimbulkan kebingungan.
II.3. Rekayasa Genetika dan Bioetika
Rekayas genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan yang
berusaha mengubah atau memanipulasi bahan/materi genetik organisme secara
invitro dengan menambah, mengganti, mengurangi atau memodifikasi gen sehingga
didapatkan ciri-ciri kemampuan yang baru. Penambahan gen-gen dilakukan dengan
teknologi rekombain DNA.
Semua makhluk hidup mewariskan sifat-sifat menurun dari generasi ke
generasi. Karena adanya gen-gen yang mengendalikan sifat-sifat tersebut. Unit yang
berperan dalam menurunkan sifat adalah gen yang terdapat pada kromosom.
A. Pola Pewarisan Sifat
1. Percobaan Mendel
Sifat-sifat hereditas pertama kali dianalisa oleh Gregor Mendel pada awal
tahun 1860-an (1822-1884) dengan menyilangkan tanaman ercis (pisium sativum)
dari berbagai morfologi. Hal yang terpenting ialah ia tidak hanya mencatat
penampilan sifat-sifat khusus pada keturunan generasi pertama, tetapi juga
mempelajari persilangan antara keturunan-keturunan tersebut, maupun antara
keturunan dengan tanaman induk asalnya. Beberapa alasan Mendel menggunakan
kacang ercis untuk percobaan genetika adalah karena :
1) Mudah tumbuh dan siklus hidupnya tidak lama.
2) Dapat mengadakan penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang.
3) Memiliki beberapa sifat yang mencolok, antara lain batangnya yang
tinggi dan rendah, buah yang penuh dan berkerut serta umumnya
berwarna kuning atau hijau, biji yang bulat dan kisut serta berwarna
kuning dan hijau, bunga yang letaknya aksilat dan termiral serta
warnanya ungu dan putih.
Percobaan Mendel ini membawanya pada kesimpulan bahwa banyak sifat
ercis yang dikendalikan oleh dua faktor tertentu (yang kemudian disebut gen), yang
berasal dari induk jantan dan induk betina. Selanjutnya Mendel mencatat bahwa
berbagai sifat yang dipelajari tidak tersusun bersama sehingga dapat disimpulkan
18
bahwa sifat tersebut berasal dari unit-unit hereditas yang terpisah. Hal yang penting
juga adalah bahwa Mendel membedakan berbagai penampilan fisik suatu organisme,
yaitu genotipnya. Mendel menyadari bahwa gen-gen tertentu (dominan) dapat
mewujudkan diri jika mereka hanya terdapat dalam satu kopi saja, sedangkan gen-
gen lainnya (gen-gen resefis) memerlukan dua kopi untuk dapat mewujudkan diri.
Dalam salah satu percobaannya, Mendel menyilangkan ercis varietas biji
bulat dengan varietas biji keriput. Generasi ini disebut parental (tetua atau induk).
Biji yang dihasilkan dari persilangan ini adalah bulat-bulat (tidak ada bentuk
pertengahan) dan disebut generasi hibrid (organisme yang dihasilkan oleh tetua yang
secara genetik berlainan) atau F1.
Kemudian Mendel menyilangkan sesama F1 dan menghasilkan generasi F2
yang berbiji bulat dan keriput dengan perbandingan 2,96 : 1. Fakta ini menunjukkan
bahwa bila ercis biji bulat disilangkan dengan ercis biji keriput, maka biji bulat
meneruskan suatu faktor pengendali kepada keturunannya (F1). Munculnya kembali
ercis keriput pada generasi F2 menunjukkan bahwa F1 juga mengandung suatu faktor
keadaan biji keriput. Ciri-ciri yang diteruskan tanpa perubahan kepada generasi F1
disebut dominan, sedangkan ciri-ciri yang tersembunyi dalam F1 tetapi muncul
kembali pada F2 disebut resesif.
2. Hukum Mendel
Hukum Mendel I disebut juga Hukum Segregasi yang berlaku untuk
persilangan Monohibrid, menyatakan bahwa alel memisah (bersegresi) satu dari yang
lain selama pembentukan gamet-gamet (sel-sel kelamin). Alel ialah pasangan gen
yang terdapat pada lokus yang sama dalam kromosom homolog.
Hukum Mendel II disebut juga Hukum Pemisahan dan Pengelompokan
secara bebas (independent assortment), mengemukakan bahwa pasangan gen
berbeda yang sedang bersegresi akan berpadu atau mengelompok secara bebas.
Jika parental bisa bulat mengandung dua gen identik untuk biji bulat yang
ditentukan sebagai RR dan parental biji keriput mengandung dua gen biji keriput
yang ditentukan sebagai rr, maka kedua parental itu disebut homozigot bagi sifatnya
masing-masing. Dalam pembentukan gamet-gamet, gen-gen itu berpisah. Nukleus
19
sperma atau telur yang manapun (gamet) dari parental biji bulat akan membawa alel
R, sedangkan gamet dari biji keriput akan membawa alel r.
3. Persilangan Monohibrid
Disilangkan antara kacang ercis bunga ungu (MM) yang dominan dengan
bunga putih (mm) yang resesif.
P : MM (ungu) x mm (putih)
Gamet : M m
F1 : Mm(ungu)
Jika F1 (bunga ungu) disilangkan dengan F1 (bunga ungu)
Mm x Mm
Gamet : M,m M,m
F2 : ♂♀
M m
M MM (Ungu) Mm (Ungu)m Mm (Ungu) Mm (Putih)
Ratio Fenotipe : Ungu : Putih = 3 : 1
Ratio Genotipe : MM : Mm, Mm : mm = 1 : 2 : 1
4. Uji Silang (Testcross)
Testcross ialah perkawinan antara individu F1 dengan induk homozigot
resesif. Misalnya disilangkan kacang ercis bunga ungu (MM) dominan dengan bung
putih (mm) yang resesif. Semua tanaman F1 berbunga ungu. Jika diuji silang tanaman
F1 dengan induk homozigot resesif, generasi F2-nya adalah sebagai berikut :
P : MM (ungu) x mm (putih)
Gamet : M m
F1 : Mm(ungu)
Testcross
Mm x Mm
Gamet : M,m M,m
F2 : ♂♀
M m
m Mm (Ungu) Mm (Putih)Ratio Fenotipe : Ungu : Putih = 1 : 1
Ratio Genotipe : Mm : mm = 1 : 2
20
5. Sifat Intermediet
Contoh, disilangkan tanaman bunga pukul empat (mirabilis jalapa). Jika
serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) dan putik yang
berasal dari tanaman homozigot berbunga putih (mm). Generasi F1-nya adalah
tanaman heterozigot merah muda (Mm). Jika tanaman F1 disilangkan sesamanya
menghasilkan generasi F2 dengan perbandingan fenotipnya merah : merah muda :
putih = 1 : 2 : 1
P : ♂ MM (merah) x ♀ mm (putih)
Gamet : M m
F1 : Mm(merah muda)
F1 + F2 : Mm (merah muda) x Mm (merah muda)
Gamet : M dan m M dan m
F2 : ♂♀
M m
M MM (merah muda) Mm (merah muda)m Mm (merah muda) Mm (Putih)
Ratio Fenotipe : Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1
Ratio Genotipe : MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
6. Persilangan Dihibrid
Contoh persilangan dihibrid ialah antara kacang ercis berbiji warna kuning
berbentuk bulat (KKBB) sebagai parental yang mempunyai sifat-sifat dominan,
dengan kacang ercis yang bijinya hijau dan keriput (kkbb) sebagai resesif.
P : KKBB (kungin bulat) x kkbb (hijau keriput)
Gamet : KB kb
F1 : KkBb (kuning bulat)
Jika F1 (kuning bulat) disilangkan dengan F1 (kuning bulat)
KkBb x KkBb
Gamet : KB, Kb, kB, kb KB, Kb, KB, kb
F2 : ♂♀
KB Kb KB kb
KB KKBB (kuning bulat)
KKBb (kuning bulat)
KkBB (kuning bulat)
KkBb (kuning bulat)
Kb KKBb (kuning bulat)
KKbb (kuning bulat)
KkBb (kuning bulat)
Kkbb (kuning bulat)
kB KkBB KkBb kkBB kkBb
21
(kuning bulat) (kuning bulat) (hijau bulat) (hijau kisut)
kb KkBb (kuning bulat)
Kkbb (kuning kisut)
kkBb (hijau bulat)
kkbb (hijau bulat)
Atau :
1KKBB 1KKbb 1kkBB 1kkbb2KKBb 2Kkbb 2kkBb2KkBB1KkBb
9 K – B 3 K – bb 3 kk – B 1 kkbb9 kuning bulat 3 kuning keriput 3 hijau bulat 1 hijau keriput
7. Penurunan Sifat yang Terpaut Kelamin
Terdapat dua jenis kromosom pada manusia, yaitu :
1. Autosom (kromosom tubuh) yang tidak berhubungan dengan jenis kelamin,
misalnya pada manusia terdapat 22 autosom.
2. Kromosom kelamin yang merupakan kromosom penentu jenis kelamin,
misalnya pada manusia, wanita memiliki 46 kromosom yang terdiri atas : 22
pasang autosom dan 1 pasang kromosom, sehingga berjumlah 23 pasang.
Kelainan-kelainan pada manusia yang disebabkan oleh gen yang terpaut
kelamin misalnya buta warna dan bemofilia. Contoh :
P : X H Xh X XHY
Gamet : X H , Xh XH , Y
X H XH XHY XHXh XhY
♀ normal ♂ normal ♀ carrier ♂ hemofilia
Jadi semua anak wanita Carrier, semua anak Pria normal.
B. Sifat Kimiawi Gen
Secara struktural, komponen utama dari gen adalah asam-asam nukleat,
yaitu DNA. Dua komponen utama kromosom yaitu :
1. Asam Deoksiribonukleat (DNA)
2. Suatu kelas protein kecil yang bermuatan positif, yaitu histoa yang bersifat
basa sehingga menetralkan keasaman DNA.
Pada akhir abad ke-19 telah ditemukan bahwa sel mempunyai suatu asam
nukleat. Jenis kedua yaitu asam ribonukleat (RNA). Berbeda dengan DNA yang
22
secara spesifik berlokasi pada kromosom, RNA ditemukan dalam sitoplasma maupun
nukleus. Di dalam nukleus, RNA terpusat sebagai beberapa butiran padat yang
melekat pada kromosom. Setiap DNA dan RNA tersusun dari unsur pembangunan
asam nukleat yaitu nukleorida. Setiap nukleiorida mengandung satu gugusan fospat,
satu gula, dan sebuah basa purin atau pirimidin (molekul berbentuk cincin pipih)
yang mengandung karbon dan nitrogen. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin
(G), sementara Basa Pirimidin terdiri dari sitosin (C) dan timin (T). Terdapat sifat
DNA yang menarik yaitu bahwa berapapun jumlah adenin yang terdapat dalam
hidrolisis DNA suatu organisme, terdapat pula timin dalam jumlah yang sama.
Demikian pula berapapun jumlah sitosin akan sama dengan jumlah guanin.
Nukleofida-nukleofida dari DNA terpaut satu sama lain oleh ikatan fosfodiester 5’ –
3’ yang teratur.
Model tiga dimensi DNA pertama kali ditemukan oleh James Natson dan
Francis Crick pada tahun 1953. Model yang dikembangkan oleh kedua ilmuwan ini
dapat menggambarkan fungsi DNA untuk menyimpan dan mengadakan informasi.
Pada model Watson-Crick, molekul DNA memiliki dua rantai polinukelorida yang
masing-masing terdiri dari gugus fosfat dan gula yang saling bersilangan. Gugus
fosfat yang terikat pada atom karbon 5’ dari satu gula terikat secara kovalen pada
atom karbon 3’ dari gula berikutnya. Kedua rantai tersebut saling terpilin seperti
tangga spiral ganda. Sehingga disebut heliks ganda (double helix) dengan arah kedua
rantai yang saling berlawanan. Perbedaan DNA dan RNA dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Komponen Utama DNA (Deoksiribo Nucleic Acid) dan RNA (Ribo Nucleic Acid)
AsamNukleat Faktor Pembeda
DNA RNA
Struktur Pita ganda berpilin (double helix)
Pita tunggal (single strand)
Susnan kimia Gula : DeoksiribosaBasa : Timin (1)
Gula : RibosaBasa : Urasil (U)
Lokasi / Letak Umumnya terdapat pada kromosom
mRNA : Terdapat pada nukleus dan sitoplasma
rRNA : Terdapat pada ribosamtRNA : Terdapat pada sitoplasma
Fungsi Memberikan informasi gentik dengan
mRNA : Menerima informasi gentik dari DNA dan
23
peranannya sebagai autokatalis yaitu dapat mensintesis dirinya sendiri dan sebagai baterokatalis yaitu dapat mensintesis RNA dan protein
membawanya ke ribosom untuk sintesis protein
rRNA : Membantu proses sintesis protein yang terjadi di ribosom
tRNA : Mengikat asam amino yang telah bernergi dan membawanya ke ribosom untuk pembentukan protein
Dogma sentral Biologi molekuler merupakan salah satu konep penting untuk
menyelesaikan kerja gen dalam membentuk rantai polipeptida, yaitu :
- DNA membawa kode untuk pembentukan RNA melalui proses yang disebut
transkripsi.
- RNA dengan kode tertentu membentuk protein melalui proses translasi.
- Protein yang telah terbentuk tidak menyusun suatu kode untuk pembentukan
protein, RNA ataupun DNA.
Gambaran tentang fungsi pemeliharaan dan transfer informasi genetik oleh
dan dari DNA, ke RNA dan selanjutnya ke Protein, yang meliputi proses-proses
aplikasi, transkripsi dan translasi.
C. Rekapitulasi DNA
Penggandaan kromosom dimulai dari proses pembentukan rantai dua
polinukleorida dari satu polinuklerida sebelumnya dalam proses replikasi DNA.
Dalam proses ini masing-masing utas pada double helix menjadi cetakan (template)
untuk membentuk utas komplementernya pada prinsipnya, replilkasi DNA
mempunyai beberapa karakteristik :
1. Seni Koservatif
2. Dimulai pada titik-titik tertentu sepanjang DNA, disebut titik-titik asal
replikasi (replication origin)
3. Mempunyai dua arah (bidirectional)
4. Arah pembentukan utas baru selalu dari 5’ ke 3’
5. Secara sebagian tidak sinambung (semi discontinious)
Replikasi DNA dimulai dari titik-titik tertentu sepanjang kromatin yang
disebut titik-titik asal replikasi. Panjang DNA yang direplikasi mulai dari satu titik
24
asal replikasi disebut replikon. Dari setiap titik asal replikasi dua utas DNA mulai
terpisah (membentuk bubble). Pembentukan dua utas baru DNA dari titik ini ialah
dua arah masing-masing menjauhi titik asal replikasi, sehingga terbentuk dua garpu
replikasi. Pada molekul DNA eukariotik terdapat banyak titik asal, sedangkan pada
prokariotik hanya ada 1 titik asal replikasi, replikasi akan berjalan ke dua arah (dwi
arah), sampai terbentuk DNA baru. Mekanisme replikasi DNA terdiri dari 3 tahap :
inisiasi (awal), pemanjangan, dan terminasi (akhir).
D. Jenis-Jenis RNA
1. Mesengger RNA (mRNA) atau RNA duta.
RNA ini merupakan molekul yang menjadi model proses sintesis
protein. RNA ini dinamakan RNA duta karena merupakan perantara antara DNA
dan protein yang berfungsi sebagai pembawa pesan berupa informasi genetik
dari DNA ke protein dalam translasi nantinya. Rangkaian nukleorida mRNA
diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino pada protein di dalam sel. mRNA
tidak terdapat secara permanen, tetapi akan dibentuk bila sel memerlukan protein
dan setelah sintesis protein berakhir mRNA akan terurai menjadi nukleorida-
nukleorida penyusunan (mononukleorida).
2. Transfer RNA (tRNA) atau RNA pemindah.
Molekul RNA ini berfungsi sebagai pemindah atau penterjemah pesan
genetik yang dibawa mRNA menjadi rangkaian asam amino. Molekul ini
mempunyai bentuk 3 dimensi yang tercipta melalui pelipatan molekul linear dan
terjadi ikatan hidrogen antara basa-basa komplementer. Secara umum struktur
molekul tRNA memiliki bentuk dasar seperti daun semanggi (tangkai dengan 3
jari). Tangkai dan jari tersebut terbentuk dari molekul primer yang berpasangan
dan pada ujung ke-3 jari terdapat simpul yang terbentuk dari lengkungan rantai
primer yang basanya tidak berpasangan. Ketiga simpul tersebut adalah simpul
TYC (TPC), simpul Antikodon dan simpul Dihidrouridin. Pada simpul
antikodon terdapat 3 basa berurutan yang nantinya akan berpasangan dengan 3
basa pada molekul mRNA.
3. Ribosomal RNA (rRNA) atau RNA ribosom
25
Molekul ini yang menyusun kerangka ribosom bersama-sama dengan
protein pada bakteri E. Colli. Setiap ribosom disusun atas 2 bagian yaitu bagian
30 S (mengandung rRNA 16 S) dan bagian 50 S. Ribisom merupakan tempat
berlangsungnya proses sintesis protein. Pada saat proses sintesis protein akan
berlangsung, kedua bagian ribisom (30 S dan 50 S) akan bergabung
menghasilkan ribisom 70 S.
Translasi (Sintesis protein)
Sitesis protein terjadi pada ribisom. Sintesis sebenarnya merupakan kerja
sama antara tiga komponen utama, yaitu mRNA yang membawa informasi
pengurutan asam-asam amino, tRNA yang membawa asam-asam amino ke tempat
sintesis, serta ribisom yang merupakan lokasi sintesis protein. Di samping itu, tidak
berlangsungnya proses ini diperlukan berbagai enzim dan energi. Sintesis protein
terdiri dari 4 tahap. Yaitu : tahap aktivasi, inisiasi, pemanjangan, dan terminasi serta
sandi genetik.
E. Teknologi Rekombinan DNA
Teknologi rekombinan DNA atau sering disebut kloning gen, memberikan
kesempatan yang tak terbatas bagi terbentuknya kombinasi baru dari gen yang
tentunya dihasilkan dengan cara memasukkan molekul-molekul asam nukleat ke
dalam plasmid atau sistem vektor lainnya, selanjutnya vektor yang telah bermuatan
DNA / gen asing tersebut ditransformasikan ke dalam jasad inang vektor yang sesuai.
Dari definisi tersebut maka transfer gen alamiah tidak mungkin menjadi mungkin
dengan teknik transfer gen in vitro. Agar molekul asam nukleat (DNA, gen) asing
dapat mengekspresikan diri dalam jasad inangnya, maka teknik transfer dan ekspresi
gen memerlukan pengetahuan dasar tentang penyediaan fragmen DNA. Enzim yang
digunakan untuk fregmentasi DNA ialah endonuklease restriksi dengan urutan
nukleorida tertentu sebagai sasaran untuk memotong DNA. Potongan-potongan
tersebut dapat dipisahkan dan urutannya ditentukan. DNA rekombinan yaitu molekul
DNA baru yang mengandung kombinasi potongan DNA.
II.4. Aplikasi Bioteknologi Dalam Berbagai Bidang
Proses bioteknologi dapat dipandang pada baris volume dan nilainya. Jadi,
volume besar dengan produk/jasa bernilai rendah mencakup pemurnian air,
26
pengolahan limbah cair (efluen) dan sampah, produksi metan, etanol, biomas dan
makanan ternak. Kemudian volume relatif besar dengan produk bernilai menengah
mencakup asam amino dan asam organik, produk makanan, ragi kue, aseton, butanol,
dan polimer tertentu. Sedangkan volume rendah dengan produk bernilai tinggi
termasuk antibiotika, interferon, vaksin, monoklonal, antibodi, enzim dan vitamin.
A. Pengolahan Bahan Pangan
1. Membuat roti
Pada pembuatan roti, biji serelia dipecah dahulu untuk membuat terigu.
Terigu ditambah air untuk mengaktifkan enzim emilase lalu menghidrolisis
tepung menjadi maltosa lalu menjadi glukosa. Lalu khamir saccharomyces
cervisiase ditambahkan agar membentuk karbondioksida yang menjadi
gelembung terperangkap pada adonan roti agar roti bertekstur ringan dan
mengembang.
2. Pengolahan hasil susu
a. Keju
Dalam pembuatan keju bakteri yang digunakan adalah asam laktat yang
biasa digunakan adalah 2 jenis yaitu lactobacillus dan strepto coccus.
Susu dipanaskan 90O C lalu didinginkan 30O C kemudian kultur bakteri
asam laktat dinokulasikan (ditanam). Akibat aktivitas bakteri PH menjadi
turun dan mengakibatkan susu terpisah menjadi dadih padat kemudian
ditambahkan enzim khimosin. Dadih yang terbentuk dipanaskan 32 – 42O
C ditambah garam, setelah itu ditekan untuk membuang air dan disimpan
agar matang. Penyimpanan ini bertujuan agar mikroorganisme dan enzim
bekerja menghasilkan cita rasa keju.
b. Yoghurt
Dalam pembuatan yoghurt susu dipasteurisasi dahulu lalu sebagian lemak
dibuang. Mikroorganisme yang digunakan asam laktat lactobacullus
bulgaricus dan streptoccus thermophillus. Lalu disimpan dalam suhu 45O
C selama 5 jam dalam penyimpanan PH turun 4, 0. Setelah itu susu
didinginkan dan bisa ditambahkan cita rasa buah jika diinginkan.
c. Mentega
27
Pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang digunakan adalah
streptococcus lactis dan leuconostoc cremoris yang membantu proses
pengasaman. Setelah itu ditambah cita rasa tertentu kemudian lemak
mentega dipisahkan.
B. Bioteknologi di bidang kedokteran
1. Pembuatan antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu
sumber tunggal atau sel klon yang hanya mengenal satu jenis antigen.
Pembentukan antibodi monoklonal dilakukan dengan bantuan kelinci, atau
tikus. Kegunaan antibodi monoklonal cukup beragam. Para ilmuawan
berharap agar dapat menggunakan antibodi monoklonal dalam pengobatan
kanker. Beberap jenis sel kanker membuat antigen yang berbeda dengan
protein yang dibuat sel-sel sehat. Kegunaan antibodi monoklonal adalah
berikut ini :
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik ganadotropin dalam urin
wanita hamil.
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3. Mencegah penolakan jaringan terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
C. Pembuatan Vaksin
Belum lama ini para ilmuwan telah berhasil mengkultur sel-sel
vertebrata berbagai ukuran. Proses dimulai dengan memperlakukan jaringan yang
sesuai dengan enzim preteolitik. Misalnya tripsin untuk memisahkan sel-sel. Lalu
dipindah ke nutrisi tertentu untuk melekatkan sel ke dasar wadah dan akan
membelah secara mitosis membentuk satu lapis sel. Sel ini digunakan untuk
membentuk kultur sekunder.
D. Pembuatan Antibiotika.
Antibiotika pertama yang dipakai untuk mengobati penyakit seperti
tirosin. Antibiotika diperoleh dari bacilus brevis. Antibiotik telah dikenal sejak
lama, yakni melawan berbagai infeksi mikroorganisme patogen. Antibiotik dapat
diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
28
Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada perang
duni ke-2. Antibiotika dibuat saat pertumbuhan mikroorganisme penghasil
antibiotika agak turun dibanding saat pertumbuhan maksimum. Pada saat tersebut
mikroorganisme berlangsung lebih lama daripada metabolisme primer.
II.5. Generasi Komputer Masa Depan
Komputer generasi pertama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Komponen yang dipergunakan adalah tabung hampa udara (Vactum tube) untuk
sirkuitnya.
2. Program hanya dapat dibuat dengan bahasa mesin (machine language).
3. Menggunakan konsep stored-program dengan memori utamanya adalah
magnetic core storage.
4. Menggunakan simpanan luar magnetic tape dan magnetik disk.
5. Ukuran pisik komputer besar, memerlukan ruangan yang luas.
6. Cepat panas, sehingga diperlukan alat pendingin.
7. Prosesnya kurang cepat.
8. Simpanannya kecil.
9. Membutuhkan daya listrik yang besar.
10. Orientasinya terutama pada aplikasi bisnis.
Komputer generasi kedua mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ini.
1. Komponen yang dipergunakan adalah transistor untuk sirkuitnya, dikembangkan di
Bell Laboratories oleh John Bardeen, William Shockley dan Walter Brattain pada
tahun 1974.
2. Program dapat dibuat dengan bahasa tingkat tinggi (high livel language) seperti
misalnya FORTRAN, COBOL, ALGOL (the Alogarithmic Language).
3. Kapasitas memori utama sudah cukup besar dengan pengembangan dari magnetic
core storage, dapat menyimpan puluhan ribu karakter.
4. Menggunakan simpanan luar magnetic tape dan magnetic disk yang berbentuk
removable disk atau disk pack.
5. Mempunyai kemampuan proses read-time dan time-sharing. Real-time dapat
dilakukan karena menggunakan simpanan luar yang sifatnya direct access. Seperti
misalnya magnetic disk. Sehingga informasi yang dibutuhkan, seketika dapat
29
dihasilakan. Sedang time-sharing memungkinkan beberapa pemakai menggunakan
komputer secara bersama-sama dan komputer akan membagi waktunya (time-
sharing) untuk tiap-tiap pemakai.
6. Ukuran pisik komputer lebih kecil dibandingkan komputer generasi pertama.
7. Proses operasi sudah cepat, dapat memproses jutaan operasi per-detik.
8. Membutuhkan lebih sedikit daya listrik.
9. Orientasinya tidak hanya pada aplikasi bisnis, tetapi juga ke aplikasi teknik.
Komputer Generasi Ketiga (1964-1970)
Komputer generasi ketiga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Komponen yang dipergunakan adalah IC (Integrated Circuits), yang berbentuk
hybrid integrated circuits dan monolithic integrated circuits. Hybrid integrated
circuit atau solid logic tehnology (SLT) adalah transistor dan dioda yang diletakkan
secara terpisah dalam satu tempat.
Monolithic integrated circuits atau monolithic system technology (MST) adalah
elemen-elemen sirkuit (transistor, resistor dan dioda) semuanya diletakkan
bersama-sama dalam suatu chip. MST lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan
yang lebih besar dari LST. IC disebut juga dengan instruments dan Fairchild
semiconductor.
2. Peningkatan dari softwarenya.
3. Lebih cepat dan lebih cepat. Kecepatannya hampir 10000 kali dari komputer
generasi pertama. Ukuran kecepatannya adalah microseconds (jutaan operasi
perdetik), bahkan sampai nanoseconds (milyard operasi perdetik).
4. Kapasitas memori komputer lebih besar, dapat menyimpan ratusan ribu karakter.
5. Menggunakan penyimpanan luar yang sifatnya random acces (dapat masuk record
data secara random), yaitu disk magnetik yang berkapasitas besar (jutaan karakter).
6. Penggunaan listrik lebih hemat dibandingkan komputer generasi sebelumnya.
2.6. Aplikasi Dunia Teknologi Informasi
Dalam dunia teknologi informasi, terutama yang terkait dengan hak cipta
piranti lunak, terdapat istilah lunak proprietaray dan piranti lunak open source.
Piranti lunak pertama mengacu kepada suatu piranti lunak yang dikembangkan oleh
30
vendor dimana kode programnya (source code) tertutup dari pengguna. Sedangkan
piranti lunak yang kedua adalah piranti lunak yang dikembangkan oleh komunitas
yang bekerja secara volkutir dan kode programnya dapat dilihat oleh pengguna.
A. Piranti Lunak Open Source
1. Sejarah piranti lunak open source
Sejarah piranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang
semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium komputer di Universitas
Amerika seperti Stanford, Berkeley. Carnegie Mellon and MIT pada tahun
1960-an dan 1970-an awalnya tumbuh dari suatu komunitas pempogram
yang berjumlah kecil namun sangat erat dimana mereka biasa bertukar kode
program. Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Ricchard
Stallman dan kawan-kawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di
komputer DEC PDP -10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan
Universitas lain tersebut bubar kerena DEC menghentikan PDP-10.
Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 banyak jadi
kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem
operasi sendiri, dan tidak ada satupun peranti lunak bebas, pengguna harus
menandatangani nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi
yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.
B. Terminologi Open Source
Seiring dengan semakin stabilnya rilis dari distribusi Linux, semakin
meningkat juga minat terhadap piranti lunak yang bebas untuk disharing seperti
Linux dan GNU tersebut, juga meningkatkan kebutuhan untuk mendefinisikan
jenis piranti lunak tersebut. Akan tetapi terminologi free yang dimaksud oleh
FSF tidaklah mudah dipahami oleh kebanyakan orang. Sebagian mengartikan
kebebasan sebagaimana yang dimaksud dalam GPL. Kondisi ini mendorong
munculnya terminologi “open source” (1998) juga mendorong terbentuknya OSI
(Open Source Initiative).
III. KERUSAKAN LINGKUNGAN
3.1. Umum
31
Masalah lingkungan hidup dewasa ini makin memerlukan perhatian. Negara kita
mempunyai menteri yang bertugas menangani lingkungan hidup, yaitu Menteri
Lingkungan Hidup.
Manusia memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lingkungannya untuk
hidup. Kita mengambil makanan dari apa yang tumbuh dan hidup di darat dan di air. Kita
menghirup oksigen dari udara. Kita menggunakan batu bara, minyak, dan bahan alam
lainnya untuk menghasilkan energi ataupun untuk menjalankan pabrik-pabrik. Pabrik-
pabrik itu menghasilkan barang-barang yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan manusia.
Kepada lingkungan, manusia mengembalikan limbah sisa-sisa pemakaiannya. Sisa
makanannya dibuang sebagai kotoran manusia. Sisa kegiatan sehari-hari dibuang sebagai
sampah. Setelah mengambil oksigen dari udara, manusia mengembalikan karbon dioksida
ke udara. Demikian pula manusia mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah besar dari
pembakaran bahan bakar di pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor.
Semua limbah itu diterima oleh lingkungan dan diolah kembali oleh alam menjadi
zat-zat berguna. Kotoran manusia dan hewan ternak didekomposisi dan menjadi pupuk
yang menyuburkan tanah untuk memproduksi makanan lagi bagi manusia. Karbon
dioksida diserap oleh tumbuh-tumbuhan yang dengan bantuan klorofil dan sinar matahari
diubah kembali menjadi karbohidrat yang berupa gula, pati, serat, dan kayu. Benda-benda
yang dihasilkan itu digunakan untuk makanan, pakaian, perumahan, dan bahan bakar bagi
manusia.
Di daerah pedalaman yang berpenduduk tidak padat, kegiatan industri belum
banyak, dan pohon-pohon hijau masih menutupi sebagian besar permukaan bumi, sehingga
masih didapati keseimbangan antara pembuangan limbah dan kemampuan alam
mengolahnya kembali. Dengan kata lain terdapat keseimbangan antara kegiatan manusia
dan daya dukung lingkungan. Akan tetapi, bagaimana di daerah perkotaan yang
berpenduduk makin padat akibat urbanisasi, kegiatan industri yang makin banyak, lalu
lintas makin padat, dan pohon-pohon makin sedikit? Keseimbangan di sini terganggu,
pembuangan limbah melebihi batas kemampuan alam untuk mengolahnya kembali. Di
mana-mana akan terlihat limbah-limbah berserakan yang belum sempat diolah oleh alam.
3.2. Kerusakan Tanah
32
Pencemaran tanah disebabkan oleh berbagai limbah rumah tangga, industri,
pertanian, dan atau buangan bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Tanah sangat penting dalam menunjang kehidupan di muka bumi. Sebagaimana
kita ketahui, rantai makanan bermula dari tumbuhan. Hewan hidup dari tumbuhan,
selanjutnya manusia hidup dari tumbuhan dan hewan. Walaupun tumbuhan dan hewan ada
juga yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan
tanah. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap
dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya
pencemaran udara dan air, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah rumah tangga dan industri, limbah pertanian
atau buangan bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(nonbiodegradable).
1. Limbah rumah tangga dan industri
Di daerah perkotaan, limbah padat yang menggunung atau berserakan di mana-
mana akan mengganggu pemandangan. Limbah padat itu berasal dari rumah tangga,
pertokoan, perkantoran, rumah makan, pembangunan perumahan, bengkel dan pabrik.
Limbah padat dapat berupa kertas bekas, sisa-sisa makanan, potongan-potongan kain,
ban bekas, kantong-kantong plastik, bangkai mobil, puing-puing bangunan, potongan-
potongan logam dan lain sebagainya. Selain mengganggu pemandangan, sampah atau
limbah padat juga mengganggu karena menutupi permukaan tanah sehingga tidak
dapat digunakan untuk keperluan lainnya.
Penanganan Sampah
Sampah perkotaan yang berjumlah sangat banyak itu memerlukan penanganan
khusus agar tidak mencemari lingkungan. Pertama, sampah tersebut kita kelompokkan
ke dalam sampah organik yang dapat diuraiakan oleh mikroorganisme (biodegradable)
dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable),
seperti sampah sintetik, karet, atau gelas. Karena itu, sangatlah bijaksana jika setiap
rumah tangga dapat memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian tersebut,
selanjutnya sampah organk yang terbiodegradasi dapat ditangani sebagai berikut :
a. Dijadikan bahan urukan, kemudian ditutupi dengan tanah sehingga terdapat
permukaan yang dapat dipakai kembali.
b. Dijadikan kompos.
33
c. Khusus untuk kotoran hewan dapat digunakan untuk membuat biogas.
d. Sampah organik dapat juga dibakar untuk memperoleh panasnya. Panas tersebut
dapat digunakan, misalnya untuk pembangkit listrik.
Sampah-sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, biasanya
lebih sukar penanganannya. Cara yang terbaik adalah pendauran bahan.
2. Limbah Pertanian
Limbah-limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk atau pestisida. Pertanian yang
intensif banyak menggunakan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama. Penggunaan pupuk yang terus-menerus akan mengubah struktur
tanah, sehingga pada akhirnya kesuburan tanah berkurang dan tidak daapt ditanami
jenis tanaman tertentu. Selain itu, seperti telah dijelaskan pada bagian terdahulu,
sebagian dari sisa pupuk itu akan hanyut terbawa air sehingga mencemari air sungai
atau danau.
Pestisida haruslah digunakan secara hati-hati, sebab peptisida ini bukan saja
mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorganisme yang berguna, termasuk
mikroorganisme dalam tanah. Padahal kesuburan tanah bergantung pada jumlah
mikroorganisme di dalamnya. Selain itu, penggunaan pestisida yang terus-menerus
akan mengakibatkan serangga kebal (resistence) terhadap pestisida tersebut.
Beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai pemberantasan hama
(insektisida) tidak mudah musnah, tetapi banyak juga yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Misalnya, DDT, bahan kimia ini tidak mudah dibiodegradasi, dan
mengumpul dalam tetumbuhan dan hewan yang memakan tumbuhan itu, akhirnya
masuk ke dalam tubuh manusia yang memakan tumbuhan atau hewan itu. Di antara
yang mudah mengalami biodegradasi ialah aldrin dan malation.
3. Buangan Bahan-Bahan yang Tidak Terbiodegradasi
Bahan-bahan seperti plastik, karet, kaca, serat sintetik maupun logam-logam,
tidak dapat terbiodegradasi. Meskipun bahan-bahan itu pada umumnya tidak beracun
tetapi dapat ditembus akar tanaman dan tidak tembus air. Oleh karena itu, bahan-bahan
tersebut akan mengganggu peresapan air ke dalam tanah, dengan demikian juga
mengganggu masuknya mineral-mineral yang menyuburkan tanah. Selain itu, bahan-
bahan tersebut juga mengganggu aliran udara ke dalam tanah, sehingga
memepengaruhi jumlah mikroorganisme dalam tanah tersebut.
34
Limbah yang tidak terbiodegradasi ini haruslah ditangani secara baik. Cara
yang terbaik adalah mendaur ulang. Akan tetapi hingga proses daur ulang ini masih
belum berhasil dengan baik. Namun demikian usaha-usaha/penelitian ke arah itu harus
tetap dilanjutkan. Jika dijadikan bahan urukan juga tidak baik, karena banyak di
antaranya seperti plastik dan karet sintetik, sama sekali tidak terbiodegradasi. Limbah
plastik dan karet juga tidak boleh dibakar, karena hasil pembakarannya akan
menimbulkan pencemaran udara.
Salah satu cara untuk mengurangi limbah plastik adalah mengurangi
penggunaannya atau menciptakan plastik yang dapat mengalami biodegradasi. Dewasa
ini penggunaan plastik begitu luas. Hal ini disebabkan oleh karena jenisnya yang
bermacam-macam sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
kantong-kantong plastik hingga komponen pesawat terbang. Untuk mengurangi
penggunaan plastik, maka dianjurkan untuk kembali menggunakan bahan-bahan alam
jika masih memungkinkan. Misalnya, pasar-pasar tradisional dapat menggunakan daun
pisang atau daun jati sebagai pembungkus.
3.3. Pencemaran Air
1. Pengertian Air Bersih
Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.
Seluruh proses kimia (metabolisme) dalam tubuh makhluk hidup berlangsung
dalam media (pelarut) air.
Air merupakan pelarut yang baik. Air alam mengandung berbagai zat
terlarut maupun tidak larut. Air alam juga mengandung mikroorganisme. Apabila
kandungan air itu tidak mengganggu kesehatan manusia, maka air itu dianggap
bersih. Sementara itu air yang tidak layak untuk diminum, masih dapat digunakan
untuk keprluan lain, seperti irigasi, atau untuk industri.
Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air
sehingga air tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Air tercemar
karena masuknya makhluk hidup, zat, atau energi ke dalam air oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan peruntukannya,
air (tidak termasuk air laut) dibagi dalam 4 golongan, yaitu :
35
1) Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2) Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum.
3) Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4) Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan
dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga
air.
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO)
Air mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut itu berasal dari udara dan
dari hasil fotosintesis tumbuhan air. Oksigen itu diperlukan oleh makhluk
hidup di dalam air, misalnya ikan, udang, kerang, dan binatang air lainnya.
2. Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran air yang paling umum adalah limbah industri,
pertanian, dan pemukiman.
a. Limbah industri
Pada umumnya limbah industri dapat mencemarkan air. Oleh karena
itu, limbah industri harus diproses dan tidak boleh langsung dibuang ke saluran
umum/sungai. Jenis limbah bergantung pada jenis industrinya, misalnya, zat
warna dari pabrik tekstil, sampah organik dari pabrik pulp/kertas, dan merkuri
dari industri kosmetik tertentu.
Limbah industri yang paling berbahaya adalah logam-logam berat
seperti raksa (merkuri). Limbah merkuri dapat berasal dari industri obat-
obatan, industri batu baterai, industri kosmetik, industri plastik atau
pengolahan logam. Di Jepang antara tahun 1953 samapai 1960, tercatat 111
orang meninggal atau cedera karena makan ikan yang berasal dari teluk
Minamata. Perairan telum Minamata tercemar merkuri yang berasal dari
sebuah pabrik plastik. Kejadian itu terkenal dengan tragedi Minamata.
b. Limbah pertanian
Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.
Limbah pupuk akan menyuburkan tumbuhan air, seperti ganggang dan eceng
gondok, sehingga dapat menutupi permukaan air. Hal itu menghambat
36
masuknya sinar matahari ke dalam air dan seterusnya akan mematikan
fitoflankton dalam air. Akibat lanjut sampah organik dari ganggang dan enceng
gondok itu akan menghabiskan oksigen terlarut sehingga ikan-ikan tidak dapat
hidup. Sementara itu, sisa pestisida dapat membunuh ikan-ikan atau diserap
oleh mikroorganisme lalu masuk ke dalam rantai makanan.
c. Limbah pemukiman
Limbah pemukiman yang paling potensial untuk mencemarkan air
adalah detergen. Dewasa ini detergen telah menggeser fungsi sabun sebagai
bahan pencuci. Padahal limbah detergen sangat sukar diuraikan oleh
mikroorganisme sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama, bahkan
sampai tahunan. Oleh karena itu, buih detergen sering menutupi permukaan air
sungai atau danau. Selain itu, detergen juga mengandung senyawa fosfat yang
merangsang pertumbuhan ganggang dan enceng gondok. Seperti telah
dijelaskan di atas, pertumbuhan yang tidak terkendali dari tumbuhan air ini
dapat mengganggu ekosistem air.
3.4. Pencemaran Udara
1. Karbon Dioksida (CO2)
Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca. Sebelum era industrialisasi, kadar
karbon dioksida di udara masih rendah, yaitu hanya 280 ppm (0,0280 %) pada tahun
1860. Semakin banyaknya pembakaran batu bara, minyak bumi, dan gas alam
berakibat kadar gas meningkat hingga 315 ppm pada tahun 1960. Batu bara terdiri atas
sebagian bersar karbon, kalau dibakar akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan
karbon dioksida.
C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
Gas alam dan minyak bumi termasuk senyawa hidrokarbon. Pembakaran gas
alam dan minyak bumi menghasilkan karbon dioksida dan uap air.
Contoh : pembakaran oktana, yang merupakan salah satu komponen bensin.
2C8H18 (l) + 25O2 (g) → 16CO2 (g) + 18H2O (g)
37
Kayu dan tetumbuhan merupakan senyawa karbohidrat. Demikian juga nasi,
ubi, roti, gula dan lain-lain. Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen.
Dengan semakin luasnya pembabatan hutan, pemanfaatan kembali CO2 dari
udara dan pengubahannya menjadi O2 pun makin berkurang.
Ada tiga sebab utama yang menjadikan kadar CO2 di udara meningkat, yaitu
(1) pertambahan penduduk, (2) industrialisasi, dan (3) pembabatan hutan.
Karbon dioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kada CO2 di
udara telah mengakibatkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Fenomena inilah
yang disebut efek rumah kaca (green house effect).
Sinar matahari dapat menembus atap kaca, tetapi sinar inframerah tidak bisa
menembusnya. Sinar matahari yang tidak bisa keluar terperangkap di dalam rumah
kaca dan mengakibatkan suhu di dalam rumah kaca meningkat. Seperti itu pula karbon
dioksida di udara. Akibatnya suhu di permukaan bumi naik jika kadar CO2 di udara
naik. Kenaikan suhu global dapat mencairkan sungkup es di kutub. Akibat selanjutnya
adalah kenaikan permukaan laut sehingga dapat membanjiri kota-kota pantai di
seluruh dunia.
2. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah.
Udara yang bersih praktis tidak mengandung karbon monoksida. Adanya
pembakaran biasanya menghasilkan karbon monoksida di samping karbon dioksida.
Apabila pembakaran batu bara berlangsung tidak sempurna maka reaksi oksidasinya
berlangsung sebagai berikut :
2C (s) + O2 (g) → 2CO (g)
Karbon monoksida dalam udara terutama bersumber dari pembakaran tak
sempurna bahan bakar dalma kerndaraan bermotor. Gas buangan hasil pembakaran
bensin dari kendaraan bermotor mengandung 10.000 sampai 40.000 ppm CO.
Gas karbon monoksida tidak berwarna dan tidak berbau, kehadirannya tidak
segera diketahui. Gas itu bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan,
38
CO bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb
(karboksihemoglobin).
CO + Hb → COHb
Hemoglobin ini seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi O2Hb
(oksihemoglobin) dan membawa oksigen yang diperlukan ke sel-sel jaringan tubuh.
O2 + Hb → O2Hb
CO berkaitan sangat kuat dengan Hb sehingga menghalangi fungsi vital Hb
untuk membawa oksigen bagi tubuh.
Batas CO di udara adalah 20 ppm. Udara dengan kadar CO lebih dari 100 ppm
akan menimbulkan sakit kepala dan gangguan pernapasan. Kadar lebih tinggil lagi
dapat menimbulkan kematian. Salah satu cara mencegah peningkatan gas CO di udara
yaitu dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
3. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Oksida belerang menyebabkan hujan asam
Bahan bakar seperti batu bara dan minyak mengandung belerang. Pembakaran
bahan bakar itu akan menghasilkan oksida-oksida belerang. Reaksinya adalah sebagai
berikut :
S (s) + O2 (g) → SO2 (g)
Selain bahan bakar, sumber lain dari oksida belerang adalah industri
pengolahan logam, yaitu pemanggangan bijih logam yang berupa sulfida.
2ZnS(s) + 3O2 (g) → 2ZnO (s) + 2SO2 (g)
Sebagian kecil dari belerang dioksida mengalami oksidasi lebih lanjut
membentuk belerang trioksida.
2SO2 (g) + O2 (g) → 2SO3 (g)
Oksida-oksida belerang ini terlarut dalam air dan membentuk asam.
SO2 (g) + H2O (l) → H2SO3
Asam Sulfat
39
Daerah yang tercemar oksida belerang dapat mengalami hujan asam, dimana
pH air hujan dapat turun sampai 5 atau lebih rendah. Hujan asam merusak tetumbuhan,
menimbulkan korosi pada logam-logam, merusak bangunan yang terbuat dari batu
pualam/marmer.
4. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Oksida nitrogen menimbulkan absut (smog)
Sumber utama oksida nitrogen adalah pembakaran bahan bakar dalam industri
dan kendaraan bermotor. Nitrogen dan oksigen tidak bereaksi pada suhu rendah, akan
tetapi pada suhu yang tinggi.
N2 (g) + O2 (g) → 2NO (g)
Sekitar 10 % dari gas NO dihasilkan teroksidasi lebih lanjut membentuk NO2 :
2NO (g) + O2 (g) → 2NO2 (g)
Campuran NO tidak berwarna sedangkan NO2 sebagai pencemar udara biasa
ditandai dengan lambang NO1. Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di
udara tidak beracun (secara langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan
bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena absut (asap-kabut).
Asbut adalah campuran yang rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel-
partikel zat cair dan zat padat. Asbut dihasilkan dari serentetan reaksi fotokimia.
NO2 (g) + sinar matahari → NO (g) + O (g)
Atom O bergabung dengan molekul O2 membentuk ozon, O3.
O (g) + O2 (g) → O3 (g)
Bila tidak ada zat pencemar lain, ozon bereaksi dengan NO menghasilkan NO2 dan O2
O3 (g) + NO (g) → NO2 (g) + O2 (g)
5. Pencemaran Butiran
Pencemar butiran mengganggu kesehatan dan daya pandang.
Di antara pencemar butiran, yang paligng mencolok adalah asap dan butir-butir
karbon sisa pembakaran. Bahan pencemar itu dapat berasal dari pusat pembangkit
listrik, industri, dan kendaraan bermotor (mobil, kereta api, dan pesawat terbang).
Pencemar butiran yang lain dapat berupa debu yang ditiup angin atau debu industri,
misalnya pabrik semen.
40
Pencemar butiran dapat mengganggu pernapasan. Efek yang ditimbulkan
bergantung pada besar butiran, sifat kimia dan bahan kimia pencemar lain yang
terserap di dalam butiran. Selain memberikan dampak pada kesehatan, pencemar
butiran itu bersifat menebarkan dan menyerap sinar matahari sehingga menimbulkan
gangguan pada daya pandang. Selain itu, pencemar butiran ini juga mendorong
pembentukan awan, turunnya hujan, dan dapat mempengaruhi cuaca.
6. Pencemaran timbal di Udara
Timbal meinimbulkan kerusakan permanen pada otak.
Timbal merupakan pencemar udara yang berasal dari gas buangan kendaraan
bermotor. Untuk menghasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi
motor bakar, bensin diberi zat tambahan, yaitu Pb (C2H5)4 atau tetraetil timbal (TEL =
tetraethyl lead).
Setelah mengalami pembakaran di dalam motor, timbal dilepas ke udara dalam
bentuk oksida timbal. Timbal merupakan racun keras yang bila menumpuk di dalam
tubuh akan menimbulkan kerusakan permanen pada otak, darah, dan organ tubuh
lainnya. Dewasa ini kebanyakan negara di dunia membatasi penggunaan senyawa
timbal di dalam bensin dan banyak pula yang menggunakan bensin tanpa timbal sama
sekali.
7. Masalah Lapisan Ozon
Lapisan ozon melindungi bumi dari radiasi ultraungu.
Di dalam lapisan stratosfer, kira-kira 30 km di atas permukaan bumi terdapat
lapisan ozon yang menyilimuti bumi. Lapisan ozon itu berfungsi menyerap sebagian
sinar ultraungu dan matahari yang menuju ke bumi.
Lapisan ozon itu dapat rusak oleh bahan kimia, khususnya keluarga
klorofluorokarbon (CFC) yang banyak dipakai sebagai pendingin untuk lemari es,
pendingin kamar, dan juga bahan penyemprot seperti pada semprot rambut, semprot
pewangi badan, dan pewangi ruangan. Bahan klorofluorokarbon yang banyak dikenal
adalah triklorofluorometana (Freon-11) diklorodifluorometana (Freon-12), dan banyak
dikloromonofluorometana (Freon-21), dan beberapa macam yang lain lagi.
41
C1 C1 C1 F C1 CL
BAB IIIPENUTUP
1. Kesimpulan
Awal dari Ilmu Pengetahuan Alam dimulai pada saat manusia memperhatikan
gejala-gejala alam, mencatatnya dan mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh
42
C1
C1 C1C1 C1C C C CFF
F F
H
H
F C C
F
F
F
Diklorodifluoro-metana(Freon-12)
Triklorofluoro-metana(Freon-11)
FDiklorofluoro-metana(Freon-21)
Monoklorodifluro-metana(Freon-22)
1,2 dikloro-1,1,2,2-tetrafluorometana(Freon-114)
mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian
bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Akibat
peningkatan kemampuan daya pikirnya, manusia ingin melakukan percobaan-
percobaan untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan.
Kemampuan berpikir manusia berkembang terus sehingga manusia mampu
memadukan kemampuan penalarannya dengan percobaan-percobaan. Cara mencari
pengetahuan dengan cara memadukan kemampuan penalaran dengan percobaan pada
saat ini. Sekarang dikenal dengan nama metode ilmiah, yaitu :
- Merumuskan masalah
- Menyusun kerangka teoritis dan mengajukan hipotesis
- Metodologi penelitian
- Menarik kesimpulan
Dari berbagai penelitian yang dilakukan terjadi perkembangan dalam dunia
Ilmu Pengetahuan Alam yaitu biologi klasik menjadi biologi modern yang merupakan
Ilmu Pengetahuan yang isinya paling beraneka ragam di antaranya semua Ilmu
Pengetahuan Alam. Seiring perkembangan biologi modern menghasilkan suatu teknik
yang menyangkut penerapan praktek organisme hidup pada industri jasa atau
manufaktur yang disebut bioteknologi. Bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk masa
mendatang dengan memanfaatkan bakteri, ragi, kapang alga, sel tumbuhan, dan sel
hewan sebagai konstituen dalam proses industri.
Seiring perkembangan biologi modern maka semakin besarnya pencemaran
yang dihasilkan dari pemanfaatan jasa maupun manufaktur yang tidak dapat
dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang dapat digunakan dalam kehidupan
manusia. Pencemaran tersebut meliputi seluruh yang ada di muka bumi baik tanah,
udara, maupun air yang menjadi sumber utama kehidupan manusia ke depan.
2. Saran
Kita sebagai manusia harus bisa mengolah lebih baik sisa dari jasa dan
manufaktur yang dihasilkan seiring perkembangan teknologi. Jika tidak, maka dapat
menyebabkan pencemaran dan kerusakan di muka bumi.
43
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi D.A, Maryati Sri, Srikin, Suharno, dan S. Bambang. 1999. Biologi SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
44
Hariyatmi. 2005. Biologi SLTP dan MA. Surakarta : CV. Mediatama.
Hartono Jogiyanto, MBA, PH.D. 1988. Pengenalan Komputer : Andi Yogyakarta
Prasetyo Tri Joko dan Hartono. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Bina Ilmu.
Smith, E. Jhon. 1995. Prinsip Bioteknologi Edisi 2 : Buku Kedokteran EGC.
Smith, E. Jhon. 1990. Prinsip Bioteknologi Edisi 1. Jakarta : PT. Gramedia
45