dampak penumpukan

6
DAMPAK PENUMPUKAN, PENANGANAN DAN PENGGERUSAN BATUBARA Kegiatan penumpukan, penanganan (pengoperasian alat-alat berat) dan penggerusan batubara merupakan sumber utama terjadinya penurunan kualitas udara akibat emisi debu (partikel batubara). Disamping itu, penimbunan batubara (stockpile) juga dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air tanah dan pembakaran spontan (spontaneous combustion). Debu Batubara Debu batubara adalah partikel halus berukuran micron yang dapat terbang terbawa angin. Pada kegiatan penanganan dan penggerusan, emisi debu batubara dapat terjadi tetapi pada radius terbatas di sekitar plant sehingga pengaruhnya bersifat lokal. Pada musim kemarau, emisi debu batubara akan semakin meningkat. Dampak utama dari debu adalah terhadap para pekerja akibat menghirup udara yang mengandung partikel debu batubara dan mengendap

Upload: richi-munez

Post on 22-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

penumpukan batubara

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PENUMPUKAN

DAMPAK PENUMPUKAN, PENANGANAN DAN PENGGERUSAN BATUBARA

Kegiatan penumpukan, penanganan (pengoperasian alat-alat

berat) dan penggerusan batubara merupakan sumber utama

terjadinya penurunan kualitas udara akibat emisi debu

(partikel batubara). Disamping itu, penimbunan batubara

(stockpile) juga dapat mengakibatkan pencemaran terhadap

air tanah dan pembakaran spontan (spontaneous

combustion).

 

Debu Batubara

Debu batubara adalah partikel halus berukuran micron yang

dapat terbang terbawa angin. Pada kegiatan penanganan

dan penggerusan, emisi debu batubara dapat terjadi tetapi

pada radius terbatas di sekitar plant sehingga pengaruhnya

bersifat lokal. Pada musim kemarau, emisi debu batubara

akan semakin meningkat. Dampak utama dari debu adalah

terhadap para pekerja akibat menghirup udara yang

mengandung partikel debu batubara dan mengendap dalam

saluran pernapasan sehingga dapat mengganggu sistem

pernapasan.

Untuk menghindari dampak tersebut para operator harus

menggunakan masker debu. Manajemen stockpile juga perlu

dilakukan dengan baik, misalnya dengan sistem

Page 2: DAMPAK PENUMPUKAN

pengompakan (compacting) dengan buldozer dan

penyiraman air (water spraying) secara periodik sehingga

emisi debu berkurang.

 

Air Lindihan

Aliran cairan dari tumpukan batubara yang kena hujan dapat

mencemari berisiko mencemari lingkungan. Data mengenai

kualitas dan kuantitas air lindihan (leachate) air buangan

tidak tersedia. Namun kualitas air lindihan tersebut

tergantung karakteristik batubara, curah hujan, topografi

dan drainase tumpukan. Logam besi biasanya terdapat

paling banyak dalam air lindihan. Unsur logam berat seperti

khrom, aiar raksa, magnesium terkadang terdapat dalam

kadar yang kecil

Air asam (acid water) dapat ditimbulkan oleh tumpukan

(stockpile) batubara, terutama apabila kandungan

belerangnya tinggi. Oksidasi udara terhadap belerang

menghasilkan oksida belerang yang kemudian terlarut oleh

air hujan membentuk asam sulfat. Apabila larutan asam

sulfat tersebut masuk ke dalam air tanah maka keasaman

air akan meningkat dan menggangu masyarakat

disekitarnya. Air tanah yang asam dapat mengganggu

kesehatan apabila digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Untuk mengatasi dampak tersebut, air lindihan dari air hujan

disalurkan ke penampungan dan dikontrol keasamannya

Page 3: DAMPAK PENUMPUKAN

kemudian dinetralkan sebelum dibuang. Disamping itu,

analisis terhadap logam-logam berat sebaiknya juga

dilakukan.

 

Pembakaran Spontan

 

Pembakaran spontan dapat terjadi pada tumpukan batubara

peringkat rendah antara lignit sampai subbituminus.

Batubara peringkat rendah mempunyai sifat mudah hancur

menjadi ukuran halus apabila terkena cuaca panas dan juga

hujan. Pelepaskan moisture dan penyerapan air yang

berulang-ulang mengakibatkan partikel batubara menjadi

hancur sehingga luas permukaan bertambah dan lebih

mudah teroksidasi (terbakar) oleh udara di dalam rongga

tumpukan dan panas akibat beban batubara. Belerang

dalam batubara yang berbentuk pirit FeS2 dapat teroksidasai

menjadi Fe2SO4.7H2O menyebabkan hancurnya partikel

batubara dan timbulnya panas yang selanjutnya

mempercepat proses pembakaran spontan. Disamping risiko

terhadap kebakaran lebih lanjut dan turunya kualitas

batubara, asap yang ditimbulkan pembakaran spontan dapat

mengganggu pekerja maupun lingkungan dan masyarakat di

sekitar tumpukan batubara.

Page 4: DAMPAK PENUMPUKAN

 

Apabila menangani batubara peringkat rendah dengan kadar

belerang pirit yang tinggi maka risiko pembakaran spontan

dapat diminimalkan dengan cara-cara berikut:

·       Membatasi tinggi stockpile, umumnya sampai maksimum

8 m agar suhu tumpukan tidak terlalu panas;

·       Mengkompakkan batubara selama penumpukan,

menggunakan buldozer atau sejenisnya agar tidak ada

rongga yang dapat dilewati hembusan angin (udara);

·       Menggunakan alat (stacker) yang dapat mencegah

tendensi bongkahan batubara turun (menggelinding)

pada bagian luar tumpukan sehingga membentuk

lapisan (layer) yang permeabel terhadap aliran udara;

·     Menutup (sealing) bagian luar tumpukan misalnya dengan

ter, bitumen atau bahan kimia agar aliran udara tidak

dapat masukan ke dalam tumpukan batubara;

·          Memasang alat semacam pemacah angin pada sisi

tumpukan batubara terkena hembusan angin;

·          Melakukan monitoring suhu tumpukan menggunakan

thermokopel untuk peringatan dini (early warning).