hubungan antara tingkat pengetahuan...

116
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGANPERILAKU WANITA MENOPAUSE DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GOUT DI KELURAHAN PISANGAN SKRIPSI DiajukanuntukMemenuhiPersyaratanMemperolehGelarSarjanaKeperawatan (S. Kep) Oleh: HamidatuUlfiyah 109104000047 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 1434 H/ 2013 M

Upload: buitruc

Post on 07-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

DENGANPERILAKU WANITA MENOPAUSE DALAM

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GOUT

DI KELURAHAN PISANGAN

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiPersyaratanMemperolehGelarSarjanaKeperawatan

(S. Kep)

Oleh:

HamidatuUlfiyah

109104000047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

i

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

DENGAN PERILAKU WANITA MENOPAUSE DALAM

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GOUT

DI KELURAHAN PISANGAN

Telah di setujui dan diperiksa pembimbing skripsi

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun oleh:

HAMIDATU ULFIYAH

NIM: 109104000047

Pembimbing I

Pembimbing II

Tien Gartinah, MN Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS

NIP. 19770401 200912 2003

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Pembimbing I Pembimbing II

Tien Gartinah, MN Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS

NIP. 19770401 200912 2003

Penguji I Penguji II

Maftuhah, M.Kep., Ph.D Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS

NIP. 19680808 200604 2001 NIP. 19770401 200912 2003

Penguji III

Tien Gartinah, MN

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Ciputat, Januari 2014

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, MKM

NIP. 19790520 200901 1 012

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. DR. dr. (hc). M. K. Tadjudin, Sp. And

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi saya ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Keperawatan

di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, November 2013

(Hamidatu Ulfiyah)

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

v

RIWAYAT HIDUP

Nama : Hamidatu Ulfiyah

Tempat, Tgl lahir : Lampung, 17 Oktober 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Muara Jaya, RT 003/002 Kec. Sukadana, Kab.

Lampung Timur Prov. Lampung 34194

Hp : 085714292124

Email : [email protected] / [email protected]

Riwayat Pendidikan:

1. TK PGRI Muara Jaya (1996-1998)

2. SD N1 Muara Jaya (1998-2003)

3. SMP N1 Purbolinggo (2003-2006)

4. SMA Ma’arif NU 05 Purbolinggo (2006-2009)

5. S-1 Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2009-2013)

Pengalaman Seminar dan Workshop:

1. Seminar Nasional “Kehalalan Obat dan Makanan serta Permasalahannya di

Indonesia” Tahun 2009

2. Seminar Umum “Hilangnya Ayat dalam Undang-Undang Anti Rokok” Tahun

2009

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

vi

3. Seminar “Culturral Approach In Holistic Nursing Care In Globalization Era”

Tahun 2009

4. Diskusi Publik “Profil Ideal Dokter Muslim dan Implementasi Islam dalam

Etika Kedokteran” Tahun 2010

5. Seminar Kesehatan “Perawatan Pasien Hipertensi dan Diabetes di Rumah”

Tahun 2010

6. Diskusi Publik “Ostheoarthritis” Tahun 2011

7. Seminar Nasional “Uji Kompetensi Nasional Perawat: Meningkatkan Peran

dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan Global” Tahun

2012

8. Seminar Nasional “Music Therapy: Melody for Heart and Brain Health”

Tahun 2012

9. Workshop Nasional “Uji Kompetensi Profesi Keperawatan” Tahun 2012

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi, Oktober 2013

Hamidatu Ulfiyah, NIM: 109104000047

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Wanita Menopause

dalam Upaya Pencegahan Penyakit Gout di Kelurahan Pisangan

xix + 72 halaman + 13 tabel + 3 bagan + 7 lampiran

ABSTRAK

Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat

dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,

pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan perilaku wanita menopouse dalam upaya pencegahan penyakit gout di

Kelurahan Pisangan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross

sectional. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling pada

wanita menopouse di RW 06 dan 08 Kelurahan Pisangan dengan usia dibawah 70

tahun sebanyak 76 responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat

pengetahuan baik 88,2% dan mempunyai perilaku pencegahan penyakit gout yang

baik sebesar 51,3%. Hasil uji statistik menggunakan uji Spearmen rank dengan

α=0,05 diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat

pengetahuan dengan perilaku wanita menopouse dalam upaya pencegahan

penyakit gout di Kelurahan Pisangan (p value=0,256) dengan nilai r=0,132.

Berdasarkan penelitian ini, direkomendasikan untuk tenaga kesehatan supaya

dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya

perempuan terutama menjelang menopouse tentang penyakit gout dan cara

pencegahannya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggali faktor-

faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan penyakit gout.

Kata kunci: Pengetahuan, Perilaku Pencegahan Gout, Wanita Menopouse, Gout

Daftar Bacaan: 42 (2003-2013)

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

viii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

SCHOOL OF NURSING

ISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Undergraduated Thesis, October 2013

Hamidatu Ulfiyah, 109104000047

The Relationship between The Level of Knowledge and Behavior of

Menopousal Women in Effort of Gout Prevention in Kelurahan Pisangan

xix + 72 pages + 13 tables + 3 charts + 7 attachments

ABSTRACT

Gout is one of the illnesses which can happen because of build up of uric acid in

the body excessively, either due to increased production, decreased disposal, or

due to increased intake of purine-rich foods.

This research is aimed to know the correlation between menopausal women’s

knowledge and their behavior in order to prevent gout in Kelurahan Pisangan.

This research uses quantitative method with cross sectional approach. It uses

cluster random sampling technique to menopausal women in RW 06 and 08,

Kelurahan Pisangan. There were 76 menopausal women as the respondents and

their ages were less than 70 years old.

The result of this research shows that 88,2 % of the respondents have a good

knowledge of gout and 51, 3 % of them have a good preventive behavior of gout.

Statistic test result which uses Spearman rank test with α=0,05 obtains the result

that there is no significant relationship between knowledge of the menopousal

women and their behaviour in order to prevent gout in Kelurahan Pisangan (p

value=0,256) with r=0,132. Based on this research, it is recommended to the

health sectors workers to give health education for the society, especially to the

menopausal women, about gout and its preventive ways. The writer hopes for the

next researchers can continue this research in other factors which can influence

menopusal women’s behaviour in order to prevent gout.

Keywords : Knowledge, preventive behavior of Gout, menopausal women, Gout

References : 42 (2003-2013)

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Wanita

Menopause dalam Upaya Pencegahan Penyakit Gout Di Kelurahan

Pisangan” yang disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi.

Namun, karena mendapatkan dukungan dan bantuan yang luar biasa dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Dengan ini, penulis ingin

mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang tidak

terhingga, kepada:

1. Prof. Dr. dr. MK. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, MKM selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan.

3. Ns. Eni Nuraini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan.

4. Ibu Tien Gartinah, MN selaku dosen PA dan pembimbing pertama. Terima

kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu, tenaga,

arahan, serta kesabaran selama membimbing penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

x

5. Ns. Uswatun Khasanah S.Kep, MNS selaku dosen pembimbing kedua. Terima

kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu, tenaga,

arahan, serta kesabaran selama membimbing penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah

membekali penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan selama penulis

mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh staf karyawan Program Studi Ilmu Keperawatan Universita Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Segenap staf Perpustakaan Fakultas yang telah banyak membantu dalam

pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi ini.

9. Ucapan terima kasih peneliti haturkan secara istimewa untuk Ayahanda H.

Anam, S.Ag dan Ibunda Hj. Siti Alkamah yang telah mencurahkan kasih

sayang tiada tara dan senantiasa mendo’akan keberhasilan penulis serta

dukungan baik moril maupun materiil selama proses penyelesaian skripsi ini.

10. Saudaraku Mbak Fauziah, Mas Aji, Mbak Elfa, adek Amel dan keponakanku

Tama yang selalu memberikan do’a dan semangat yang luar biasa selama

proses penyelesaian skripsi ini.

11. Kementrian Agama yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk

kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12. Kelurahan Pisangan yang telah memberi izin peneliti untuk melakukan

penelitian ini.

13. Ibu-ibu responden yang telah membantu peneliti dalam pengisian kuesioner

penelitian.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xi

14. Teman-teman terbaikku “The Fighters” (Dewi, Maira, Dian, Hanik, Etika,

Astuti, Mala, Rafita, Fitri dan Qoys) yang telah memberikan do’a, dukungan

dan semangat dikala penulis mulai lelah dalam penyelesaian skripsi ini.

15. Teman-teman PSIK angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Terima kasih telah memberikan inspirasi, semangat dan kebersamaan

yang indah selama ini.

Akhir kata semoga kita semua diberikan rahmat, hidayah serta karunia dari

Allah SWT dan apa yang telah penulis peroleh selama pendidikan dapat

bermanfaat dan diamalkan dengan baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ciputat, November 2013

Hamidatu Ulfiyah

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................... vii

ABSTRACT ............................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii

DAFTAR BAGAN .................................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Pertanyaan penelitian ...................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum ............................................................................. 7

2. Tujuan Khusus ............................................................................ 7

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xiii

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Menopause ..................................................................................... 9

1. Definisi ....................................................................................... 9

2. Perubahan yang terjadi selama menopause ............................... 9

B. Gout ................................................................................................ 11

1. Pengertian Gout ......................................................................... 11

2. Faktor penyebab dan faktor risiko Gout .................................... 11

3. Tanda dan gejala Gout ............................................................... 13

4. Komplikasi Gout ....................................................................... 15

5. Perjalanan penyakit Gout ........................................................... 15

6. Stadium Gout .............................................................................. 17

7. Penatalaksanaan Gout ................................................................ 18

8. Pencegahan Gout ........................................................................ 19

C. Pengetahuan ................................................................................... 22

1. Pengertian .................................................................................. 22

2. Tingkat pengetahuan ................................................................. 22

3. Variabel yang mempengaruhi pengetahuan ............................. 24

4. Cara mengukur pengetahuan .................................................... 26

D. Perilaku .......................................................................................... 26

1. Pengertian ................................................................................ 26

2. Perilaku kesehatan .................................................................... 28

3. Faktor yang mempengaruhi perilaku ....................................... 29

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xiv

4. Domain perilaku ....................................................................... 30

E. Kerangka teori ................................................................................. 31

F. Penelitian terkait ............................................................................. 32

BAB III: KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep ............................................................................ 33

B. Definisi Operasional........................................................................ 34

C. Hipotesis .......................................................................................... 36

BAB IV : METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................. 37

B. Waktu penelitian ............................................................................ 37

C. Lokasi penelitian ............................................................................ 37

D. Populasi dan sampel ........................................................................ 38

E. Teknik pengambilan sampel ........................................................... 40

F. Instrumen penelitian ........................................................................ 41

G. Prosedur pengumpulan data ........................................................... 43

H. Hasil uji validitas dan reliabilitas ................................................... 44

I. Pengolahan data ............................................................................. 47

J. Analisis data .................................................................................... 48

K. Etika penelitian................................................................................ 49

BAB V : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum tempat penelitian ................................................ 51

B. Karakteristik responden .................................................................. 52

C. Analisis univariat ............................................................................ 54

D. Analisis bivariat .............................................................................. 57

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xv

BAB VI : PEMBAHASAN

A. Analisis univariat ............................................................................ 59

1. Karakteristik responden ........................................................... 59

2. Gambaran tingkat pengetahuan responden .............................. 61

3. Gambaran perilaku responden ................................................. 64

B. Analisis bivariat: hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan perilaku pencegahan penyakit gout .................................... 67

C. Keterbatasan penelitian ................................................................... 69

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 70

B. Saran ............................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xvi

DAFTAR BAGAN

Nomor Bagan Judul Bagan hal

2.1 Perjalanan penyakit gout ............................................................... 16

2.2 Kerangka teori .............................................................................. 31

3.1 Kerangka konsep penelitian .......................................................... 33

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xvii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel hal

3.1 Definisi operasional ...................................................................... 34

4.1 Indikator pengetahuan .................................................................. 42

4.2 Indikator perilaku ......................................................................... 43

5.1 Distribusi frekuensi responden menurut usia ............................... 52

5.2 Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pendidikan ........ 52

5.3 Distribusi frekuensi responden menurut pekerjaan ...................... 53

5.4 Distribusi frekuensi responden menurut IMT .............................. 53

5.5 Distribusi frekuensi menurut pengetahuan responden di

Kelurahan Pisangan ...................................................................... 54

5.6 Distribusi frekuensi menurut pengetahuan per-item responden di

Kelurahan Pisangan ...................................................................... 55

5.7 Distribusi frekuensi menurut perilaku pencegahan responden di

Kelurahan Pisangan ...................................................................... 56

5.8 Distribusi frekuensi menurut perilaku pencegahan per-item

responden di Kelurahan Pisangan ................................................. 56

5.9 Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan dengan

perilaku pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan ......... 57

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xviii

5.10 Hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit

gout di Kelurahan Pisangan .......................................................... 58

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar persetujuan responden

Lampiran 2 Petunjuk pengisian kuesioner

Lampiran 3 Lembar kuesioner penelitian

Lampiran 4 Surat-surat Penelitian

Lampiran 5 Lembar hasil perhitungan analisis data

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan berbagai bidang, terutama perkembangan dalam bidang kesehatan

akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan usia harapan hidup bagi

masyarakat. Di satu sisi kita patut bergembira karena usia harapan hidup

perempuan dan laki-laki meningkat, namun di sisi lain yang harus kita waspadai,

mereka harus melewati usia tua dengan berbagai gangguan kesehatan sebagai

dampak dari kekurangan hormon estrogen dan progesteron. Bagi wanita yang

memasuki usia menopause dan beberapa tahun sesudahnya akan mengalami

berbagai keluhan dan permasalahan kesehatan diantaranya adalah masalah sendi

seperti gout (Pujiastuti, 2003).

Pada wanita menopause akan rentan terserang penyakit gout karena pada

wanita menopause mengalami penurunan estrogen. Salah satu fungsi dari estrogen

adalah meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Menurunnya estrogen

pada wanita menopause mengakibatkan kadar asam urat darah akan meningkat

didalam tubuh dan risiko untuk terkena gout akan lebih tinggi (Manuaba, 2009).

Penelitian penyakit artritis gout di Indonesia pertama kali dilakukan oleh dr.

Van Den Horst tahun 1935 dan ditemukan 15 kasus gout berat pada masyarakat

kurang mampu di Jawa. Penelitian yang dilakukan di Bandungan Jawa Tengah,

ditemukan bahwa dari 4.683 orang berusia 15-45 tahun yang diteliti, sebanyak

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

2

11,7% mengalami hiperurisemia atau kadar asam urat tinggi dan 0,05% wanita di

antara mereka sudah sampai pada tahap gout (Darmawan dalam Damayanti, 2012).

Gout atau yang popular disebut penyakit asam urat merupakan penyakit

dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat

produksi yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan

asupan makanan kaya purin (Naga, 2012). Pada wanita, penyakit gout sering

terjadi pada usia 55 tahun atau setelah mengalami menopause (Damayanti, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Hak dkk (2010) menunjukkan bahwa wanita

menopause berisiko tinggi terkena penyakit gout dibandingkan wanita yang belum

mengalami menopause.

Obesitas, kurang olahraga, dan kurang minum air putih juga bisa menjadi

faktor risiko terserang penyakit gout. Mengkonsumsi makanan yang mengandung

purin tinggi sangat berpengaruh pada peningkatan kadar asam urat dalam darah

yang akhirnya dapat menyebabkan penyakit gout (Damayanti, 2012). Penelitian

yang dilakukan oleh Festy dkk (2010), menunjukkan ada hubungan antara pola

makan tinggi purin dengan kadar asam urat darah pada wanita postmenopause di

posyandu lansia Puskesmas Dr. Soetomo Surabaya pada bulan Juni 2010.

Banyaknya faktor yang dapat mendukung terjadinya penyakit gout diatas,

maka perlu adanya pencegahan penyakit gout. Pencegahan penyakit gout dapat

dilakukan dengan menjaga pola makan dengan gizi seimbang, mengurangi

konsumsi makanan tinggi purin, olahraga teratur, pertahankan berat badan ideal,

dan cukup minum air putih setiap hari (Sustrani, 2007). Gizi seimbang sangat

penting untuk membantu meningkatkan kesehatan. Dalam konsep Islam, makanan

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

3

yang sehat dan bergizi diistilahkan dengan halalan thayyiban (halal dan baik atau

bergizi). Al-Qur’an menjelaskan bahwa perlu untuk menerapkan pola makan

dengan gizi yang seimbang seperti dalam surat Al-A’raf ayat 31:

ا اْو ُك ْو ِر ِر ْو َوا .ا َو ُك ُك ْو ا َو اْو َو ُك ْو ا َو َوا ُك ْو ِر ُك ْو ا ِر َّن ا َوا ُك ِر ُّب

Artinya: “Makanlah dan minumlah kalian, tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS Al-A’raf (7) :31)

Surat Al-A’raf ayat 31 diatas menjelaskan tentang pentingnya implementasi

gizi seimbang. Dimana ketika menerapkan pola makan gizi seimbang dalam

kehidupan serta jenis-jenis makanan yang sehat, maka kelebihan dalam

mengonsumsi makanan tidak terjadi. Maksud makan dan minum yang tidak

berlebihan yang disebutkan diatas yaitu harus disesuaikan dengan batas tertentu.

Jadi, ayat tersebut memerintahkan mengkonsumsi makanan dan minuman secara

proporsional (Tebba, 2004).

Pencegahan terhadap suatu penyakit akan lebih diperhatikan oleh seseorang

yang mempunyai pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil penginderaan

manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya

(mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan menjadi salah satu hal yang

sangat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Perilaku yang didasari oleh

pengetahuan maka perilaku tersebut akan bertahan lama. Sebaliknya, perilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan maka akan cepat hilang dan tidak bertahan

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

4

lama. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi diantaranya

melalui penyuluhan atau pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2007).

Penyuluhan atau pendidikan kesehatan menjadi salah satu peran perawat

yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan. Pendidikan kesehatan

dapat membantu individu meningkatkan kesehatannya yang terkait dengan

pencegahan dan perawatan sehingga individu ataupun keluarga dapat menerima

tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Berdasarkan peran tersebut,

perawat diharapkan dapat mendukung individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat dalam mencapai tujuan perubahan perilaku untuk hidup sehat dan

mencegah terjadinya penyakit gout (Kusnanto, 2004).

Menurut data dari Kelurahan Pisangan didapatkan bahwa jumlah wanita usia

menopause sebanyak ± 2514 orang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang

dilakukan peneliti, didapatkan bahwa banyak wanita menopause mengeluh pegal

serta linu di daerah sendi lutut dan kaki. Sebagian dari mereka datang ke

pelayanan kesehatan untuk diperiksa kadar asam urat darah karena takut terjadi

peningkatan kadar asam urat darah yang dapat berisiko terkena penyakit gout.

Hasil wawancara tentang gout dan pencegahannya yang dilakukan peneliti kepada

beberapa wanita menopause di wilayah Pisangan, didapatkan hasil bahwa sebagian

dari mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakit gout tetapi

mereka masih berperilaku kurang dalam pencegahan diantaranya mereka masih

mengkonsumsi makanan tinggi purin dalam jumlah banyak. Selain itu, hasil

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa wanita usia

menopause dalam melakukan ibadah sholat banyak yang mengalami kesulitan

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

5

melakukan gerakan sholat misalnya dari sujud ke posisi berdiri. Keluhan yang

dirasakan mereka adalah rasa pegal dan linu pada bagian sendi-sendi kaki. Alasan

lain peneliti ingin meneliti wanita karena dilihat dari dinamika jumlah penduduk

bahwa wanita lebih banyak dari pada pria dan wanita memiliki peran dalam

keluarga yaitu menyediakan makanan. Sehingga makanan yang dimakan oleh

keluarga tergantung dari para wanita dalam menyediakan makanan.

Dari uraian diatas, dapat diperoleh informasi bahwa sebagian wanita

menopause mengalami keluhan pada bagian sendi terutama sendi kaki.

Pemeriksaan kadar asam urat ke pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa mereka

khawatir mengalami peningkatan kadar asam urat darah yang berisiko

menyebabkan penyakit gout. Dari sini dapat dilihat bahwa perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan wanita menopause

tentang penyakit gout dan perilaku pencegahan yang dilakukan.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Wanita Menopause

dalam Upaya Pencegahan Penyakit Gout Di Kelurahan Pisangan”.

B. Rumusan Masalah

Penyakit gout merupakan penyakit akibat meningkatnya kadar asam urat

darah. Penyakit ini banyak terjadi pada usia dewasa dan semakin meningkat pada

usia lanjut. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti,

didapatkan bahwa banyak wanita menopause mengeluh pegal serta linu di daerah

sendi lutut dan kaki. Sebagian dari mereka datang ke pelayanan kesehatan untuk

diperiksa kadar asam urat darah karena takut terjadi peningkatan kadar asam urat

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

6

darah yang dapat berisiko terkena penyakit gout. Hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada beberapa wanita menopause tentang gout dan pencegahannya

menyatakan bahwa sebagian dari mereka memiliki pengetahuan yang cukup

tentang penyakit gout tetapi mereka masih berperilaku kurang dalam pencegahan

diantaranya mereka masih mengkonsumsi makanan tinggi purin dalam jumlah

banyak. Hasil penelitian Sudaryanto dan Hastuti (2010) menunjukkan ada

hubungan antara pengetahuan dengan sikap lansia dalam upaya pencegahan

penyakit asam urat di desa Ganten kecamatan Kerjo Karanganyar. Pengetahuan

dan perilaku seseorang dalam pencegahan terhadap penyakit gout perlu diketahui

lebih dalam.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita menopause dalam

upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan.

C. Pertanyaan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana karakteristik usia, pendidikan, pekerjaan, dan Indeks Masa Tubuh

(IMT) wanita menopouse di Kelurahan Pisangan?

2. Bagaimana tingkat pengetahuan tentang penyakit gout pada wanita menopause

di Kelurahan Pisangan?

3. Bagaimana perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout

di Kelurahan Pisangan?

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

7

4. Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita

menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat

pengetahuan dengan perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan

penyakit gout di Kelurahan Pisangan.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden yang meliputi usia, pendidikan,

pekerjaan, dan IMT.

b. Mengidentifikasi pengetahuan tentang penyakit gout pada wanita menopause

di Kelurahan Pisangan.

c. Mengidentifikasi perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan

penyakit gout di Kelurahan Pisangan.

d. Mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku

wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan

Pisangan.

E. Manfaat Penelitian

a. Untuk Pendidikan

Sebagai referensi untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan

pengetahuan tentang penyakit gout. Selain itu juga sebagai masukan untuk

pengembangan ilmu keperawatan mengenai penyakit sendi khususnya penyakit

gout dan pencegahannya.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

8

b. Untuk Pelayanan Kesehatan

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tenaga kesehatan sehingga

berguna untuk pertimbangan dilakukannya penyuluhan kesehatan dalam upaya

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

c. Untuk Peneliti Lain

Sebagai pengetahuan dan sebagai sumber referensi untuk melakukan

penelitian selanjutnya.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggambarkan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan

Pisangan. Populasi penelitian ini adalah wanita menopause yang berada di

Kelurahan Pisangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif

dengan desain cross sectional. Data yang dikumpulkan merupakan data primer

yang diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan tertutup melalui kuesioner

yang akan dijawab oleh responden.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Menopause

1. Pengertian

Menopause merupakan penghentian permanen menstrusi dimana

berakhirnya masa reproduksi yang diakibatkan karena hilangnya aktivitas

folikular ovarium (Brashers, 2008). Dalam perjalanan hidupnya seorang wanita

yang mencapai umur sekitar 45 tahun mengalami penuaan indung telur

sehingga kadar hormon estrogen makin menurun. Seorang wanita dikatakan

menopause jika telah mengalami amenore atau tidak haid selama 12 bulan

(Baziad, 2003).

2. Perubahan yang Terjadi Selama Menopause

Wanita yang telah masuk masa menopause akan mengalami perubahan-

perubahan diantaranya:

a) Perubahan fisik

Perubahan fisik yang dirasakan pada wanita menopause berupa

perubahan kulit dimana lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi

kendur, adanya penurunan jumlah melanosit yang dapat menyebabkan kulit

mudah terbakar sinar matahari, dan menimbulkan pigmentasi serta menjadi

hitam (Eliopoulos, 2005). Perubahan metabolisme tubuh yang ditandai

dengan menurunnya pengeluaran hormon tiroksin dan insulin, dan

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

10

pembakaran. Perubahan sistem jantung akan mengalami perubahan karena

adanya perubahan metabolisme tubuh (Manuaba, 2009).

b) Perubahan hormon

Perubahan hormon yang terjadi seperti menurunnya hormon estrogen.

Estrogen merupakan hormon yang dapat membantu meningkatkan

pengeluaran kadar asam urat darah dan kemudian dikeluarkan melalui urin.

Rendahnya estrogen serta tingginya FSH dan LH dapat menimbulkan

perubahan pada pembuluh darah. Pada wanita menopause akan mengalami

penurunan estrogen sehingga kadar asam urat darah akan meningkat didalam

tubuh dan risiko untuk terkena gout akan lebih tinggi (Manuaba, 2009).

c) Perubahan psikologis

Perubahan psikologis yang dialami wanita menopause meliputi merasa

tua, rasa tertekan karena menjadi tua, tidak menarik lagi, rasa takut tidak

dapat memenuhi keinginan seksual. Mereka juga merasa sudah tidak

berguna lagi, tidak dapat menghasilkan sesuatu dan merasa memberatkan

tanggungan keluarga dan orang lain.

Adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita menopause

diatas, akan menimbulkan keluhan seperti rasa panas (hot flushes), jantung

berdebar-debar, gangguan tidur, kesemutan, nyeri tulang dan otot, mudah

tersinggung, cepat marah, gelisah, depresi, cepat lelah, mudah lupa, sulit

berkonsentrasi, berkunang-kunang, sakit kepala, serta berat badan bertambah

(Baziad, 2003).

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

11

B. Gout

1. Pengertian

Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,

pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya

purin. Gout ditandai dengan peningkatan kadar asam urat, serangan berulang

dari artriris yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat

besar yang dinamakan tofus, deformitas sendi, dan cedera pada ginjal (Naga,

2012). Untuk memeriksa kadar asam urat dalam darah maka dilakukan

pemeriksaan terhadap serum darah. Kadar asam urat normal untuk pria dewasa

berkisar 3,5-7,0 mg/dl dan untuk wanita dewasa 2,6-6,0 mg/dl. Apabila kadar

melebihi nilai normal inilah yang nantinya menyebabkan gout (Damayanti,

2012).

2. Faktor Penyebab dan Faktor Resiko Gout

Damayanti (2012), menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya gout

dapat dibagi menjadi tiga faktor, yaitu:

a. Faktor umum

Faktor umum penyebab gout diantaranya adalah kurang tidur yang

dapat menyebabkan penumpukan asam laktat. Saat tidur akan terjadi

penguraian asam laktat di dalam tubuh. Jika seseorang mengalami tidur yang

cukup, maka penguraian asam laktat di dalam tubuh akan sempurna. Jika

seseorang mengalami tidur yang kurang, asam laktat belum sempurna

diuraikan sehingga terjadi penumpukan asam laktat di dalam tubuh.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

12

Penumpukan asam laktat di dalam tubuh dapat mencegah pengeluaran asam

urat melalui urin.

b. Faktor dari dalam

Faktor dari dalam lebih banyak terjadinya akibat proses penyimpangan

metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia

diatas 40 tahun pada pria dan setelah menopause pada wanita berisiko besar

terkena asam urat. Gout pada pria terjadi pada usia lebih muda dari pada

wanita karena pada pria tidak memiliki hormon estrogen dimana salah satu

fungsi hormon estrogen adalah dapat meningkatkan pengeluaran asam urat

melalui urin. Genetik atau riwayat keluarga juga merupakan faktor risiko

penyebab penyakit gout (Sustrani, 2007). Faktor genetik yang dapat berisiko

menjadi penyebab gout diantaranya seperti kondisi Lesch Nyhan Syndrome

yang disebabkan karena defisiensi enzim hypoxanthine phosphoribosyl

transferase (HPRT), terdapat suatu kelainan yang disebut familial juvenile

gout atau familial juvenile hyperuricaemic nephropaty (FJHN). Sindrom

Lesh-Nyhan disebabkan karena kekurangan menyeluruh enzim HPRT yang

diturunkan secara X-linked dan bersifat resesif, sedangkan kelainan FJHN

diakibatkan kemungkinan karena kelainan pada gen yang menyebabkan

penurunan pengeluaran asam urat melalui ginjal, melalui kelainan

transporter asam urat pada basal membran dari tubulus proksimal ginjal

(Sudoyo, 2006).

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

13

c. Faktor dari luar

Faktor dari luar dapat berupa konsumsi makanan dan minuman yang

dapat merangsang pembentukan asam urat seperti makanan yang

mempunyai kadar protein tinggi diantaranya kacang-kacangan, emping,

melinjo, cokelat, dan minuman cola. Mengkonsumsi makanan yang tinggi

purin akan menyebabkan meningkatnya kadar asam urat dalam darah, yang

menyebabkan terjadinya pengkristalan dalam sendi. Protein terutama yang

berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah

diantaranya adalah hati, ginjal, otak, paru, dan limpa (Helmi, 2012).

d. Faktor lain

Faktor lain penyebab gout adalah penyakit ginjal. Jika seseorang

mempunyai penyakit ginjal maka pembuangan asam urat akan berkurang

sehingga kadar asam urat dalam darah akan meningkat (Kertia, 2009). Selain

itu penyebab lainnya adalah obesitas, kadar trigliserida yang tinggi. Pada

penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar

benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang tinggi. Benda-

benda keton yang tinggi akan menyebabkan kadar asam urat ikut meningkat

(Damayanti, 2012).

3. Tanda dan Gejala Gout

Damayanti (2012) menyebutkan tanda-tanda seseorang menderita gout

adalah sebagai berikut:

a. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

14

b. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi

dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.

c. Tanda-tanda lain diantaranya:

1) Lebih dari sekali mengalami serangan artitis akut.

2) Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.

3) Oligoartitis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).

4) Kemerahan disekitar sendi yang meradang.

5) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau

membengkak.

6) Serangan satu sisi pada sendi metatarsophalangeal pertama.

7) Serangan satu sisi pada sendi tarsal (jari kaki).

8) Tofus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago

artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.

9) Hiperurisemia (> 7,5 mg/dL).

10) Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).

Damayanti (2012) menyebutkan bahwa gejala yang sering muncul pada

penderita gout adalah:

a. Kesemutan dan linu

b. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur

c. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri

luar biasa pada malam dan pagi hari.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

15

4. Komplikasi

Komplikasi terjadi apabila penderita gout tidak melakukan pengobatan

secara teratur. Misnadiarly (2007) menyebutkan bahwa komplikasi yang dapat

terjadi pada penderita gout adalah:

a. Penderita akan mengalami radang sendi akut berulang dan kekambuhannya

semakin lama akan semakin sering.

b. Sendi yang sakit akan bertambah banyak

c. Tofi yang terbentuk semakin besar bahkan bisa pecah.

d. Timbul batu pada saluran kemih bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal.

5. Perjalanan Gout

Penyakit gout dapat timbul karena adanya beberapa faktor yang

mempengaruhi yaitu diet tinggi purin, penyakit ginjal, obesitas, genetik, usia

diatas 40 tahun dan wanita menopause. Keadaan-keadaan tersebut akan

menyebabkan terjadinya peningkatan produksi asam urat dan penurunan

ekskresi asam urat sehingga terjadi penumpukan kadar asam urat darah. Kristal

yang berbentuk jarum akan mengaktifkan faktor XII dengan menghasilkan

kemoatraktan dan mediator inflamasi. Sel-sel neutrofil dan makrofag

berkumpul dalam persendian, dan memfagositosis kristal urat sehingga terjadi

pelepasan enzim lisosom, IL1, IL6, IL8, TNF-α, prostaglandin dan leukotrin

yang secara kolektif menimbulkan sinovitis akut. Atritis kronik timbul akibar

presipitasi progresif senyawa urat kedalam dinding sinovial persendian setelah

terjadi serangan rekuren artiritis yang akut (Mitchell, 2009). Serangan atritis

berulang-ulang, penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

16

mengendap diperifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga.

Nefrolitiasis urat dapat terjadi akibat penumpukan urat (Smeltzer, 2002).

Bagan 2.1 Perjalanan Penyakit Gout

diet tinggi purin, penyakit ginjal, obesitas, genetik, usia

diatas 40 tahun pada pria dan wanita menopause.

Ekskresi asam urat menurun, produksi asam urat berlebihan

Kadar asam urat dalam semua cairan tubuh

Kristal asam urat akan mengendap

Pada sendi jari-jari tangan dan kaki

Nyeri, bengkak pada

sendi dan kemerahan Terjadi radang pada sendi

Dalam waktu lama terjadi tofus dan fibrosis

Deformitas Perubahan bentuk tulang dan sendi

Kristal jarum mengaktifkan faktor XII dengan

menghasilkan kemoatraktan dan mediator inflamasi

fagositosis kristal urat sehingga terjadi pelepasan

enzim lisosom, IL1, IL6, IL8, TNF-α

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

17

6. Stadium Gout

Damayanti (2012), membagi tingkatan gout terdiri atas beberapa stadium.

Tingkat keparahan kasus gout terdiri dari empat tahapan yaitu:

a. Stadium I: tahap asimtomatik

Tanda-tanda gout pada stadium I atau permulaan biasanya ditandai

dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita

karena tidak merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri,

artitis, tofus, maupun batu urat di saluran kemih. Misnadiarly (2007),

menyebutkan bahwa hanya 20% dari penderita hiperurisemia asimtomatik

yang menjadi serangan gout akut.

b. Stadium II: tahap akut

Gout stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan

rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah, dan terasa panas pada pangkal ibu

jari kaki. Biasanya serangan muncul pada tengah malam dan menjelang pagi

hari. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artitis yang khas dan

serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5-7 hari.

Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam

beberapa jam atau hari. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa

trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stres, pemakaian obat

diuretik, dan adanya peningkatan atau penurunan asam urat (Sudoyo, 2006).

c. Stadium III: tahap interkritikal

Gout stadium III adalah tahap interval diantara dua serangan akut

tanpa gejala klinis. Walaupun tanpa gejala, kristal monosodium dapat

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

18

ditemukan pada sel sinovia, vakuola sel sinovia, dan pada vakuola sel

mononuklear leukosit. Biasanya terjadi serangan kedua setelah satu sampai

dua tahun kemudian. Serangan tersebut bisa terjadi karena tidak diobati

secara terus-menerus.

d. Stadium IV: tahap kronik

Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi

atau perubahan sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti

semula, ini disebut gejala irreversibel atau arthritis gout kronis. Pada kondisi

ini frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit terus-

menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi. Hal tersebut dapat

menyebabkan penderita tidak bisa berjalan atau lumpuh karena sendi

menjadi kaku.

7. Penatalaksanaan Gout

Secara umum penanganan gout adalah dengan memberikan edukasi,

pengaturan diet, istirahatkan sendi, dan pengobatan. Apabila terjangkit gout,

maka pengobatan medis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Obat anti peradangan nonsteroid,

b. Jika penyakit ini mengenai 1-2 sendi, suatu larutan kristal kortikosteroid bisa

disuntikkan langsung ke dalam sendi,

c. Obat pereda nyeri ditambahkan untuk mengendalikan nyeri, dan

d. Obat-obatan seperti probenesid atau sulfinpirazon berfungsi untuk

menurunkan kadar asam urat dalam darah (Naga, 2012).

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

19

Pengobatan gout harus dilakukan secara dini untuk mencegah terjadinya

kerusakan sendi atau terjadinya komplikasi. Pengobatan pada tahap akut

bertujuan untuk menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan. Pada

stadium interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan

kadar asam urat sampai pada kadar normal (Sudoyo, 2006).

8. Pencegahan Gout

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah menghindari segala

sesuatu yang dapat menjadi pencetus serangan gout (Damayanti, 2012 dan

Naga, 2012).

a. Batasi asupan purin

Makanan yang mengandung purin dapat meningkatkan kadar asam

urat darah. Untuk mencegah terjadinya peningkatan kadar asam urat, maka

konsumsi makanan yang mengandung purin harus dikurangi. Menurut kadar

kandungan purin, jenis makanan bisa dibedakan menjadi 3 kelompok:

1) Kelompok I

Kadar purin tinggi (100-1000 mg purin/100 mg bahan pangan).

Bahan makanan yang tergolong dalam kelompok ini seperti otak, hati,

jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, bebek, burung dara, sarden,

makarel, remis, kerang, ikan teri, alkohol, ragi, makanan yang diawetkan.

2) Kelompok II

Kadar purin sedang (50-100 mg purin/100 mg bahan pangan),

seperti daging sapi, ayam, ikan, udang, kacang-kacangan kering dan hasil

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

20

olahannya seperti tahu, tempe, asparagus, bayam, kembang kol,

kangkung, daun dan buah melinjo, buncis, kapri, dan jamur.

3) Kelompok III

Kadar purin rendah (0-<50 mg purin/100 mg bahan pangan).

Golongan makanan ini seperti nasi, jagung, mie, susu rendah lemak, telur,

buah-buahan (kecuali durian dan alpukat), dan sayuran (kecuali sayuran

dalam kelompok II).

b. Kurangi makanan tinggi lemak

Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urin.

Konsumsi makanan yang digoreng, bersantan sebaiknya dikurangi. Daging

dan jeroan selain mengandung purin tinggi keduanya juga mengandung

lemak tinggi sehingga harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

c. Banyak minum air putih setiap hari

Mengkonsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam

urat melalui urin. Oleh karena itu disarankan untuk minum air minimal 2,5

liter atau 8-10 gelas sehari. Cairan juga bisa diperoleh melalui buah-buahan

segar yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, blewah, nanas,

belimbing manis, dan jambu air. Buah durian dan alpukat sebaiknya

dikurangi karena keduanya mengandung lemak tinggi yang dapat

menghambat pengeluaran asam urat sehingga meningkatkan kadar asam urat

dalam darah.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

21

d. Hindari dan kurangi minuman beralkohol dan soft drink

Soft drink seperti minuman cola sebaiknya dikurangi karena dapat

memicu peningkatan asam urat darah. Alkohol akan meningkatkan kadar

asam urat darah karena minuman yang mengandung alkohol akan

dimetabolisme menjadi asam laktat. Asam laktat akan menghambat

pembuangan asam urat melalui urin (Anies, 2006).

e. Pertahankan berat badan ideal

Obesitas akan meningkatkan produksi asam urat. Asupan kalori yang

terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya

produksi senyawa keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat

melalui urin.

f. Olahraga teratur

Olahraga yang teratur dapat memperbaiki kondisi kekuatan dan

kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat

radang sendi. Selain itu juga olahraga dapat menghangatkan tubuh dengan

memperlancar peredaran darah dan mencegah pengendapan asam urat pada

ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Olahraga yang

cukup dapat dilakukan dengan memenuhi prinsip FIT (Frequency, Intensity,

and Time). FIT yang baik adalah frekuensi 3 kali dalam seminggu (Bequni

dan Narila, 2004).

g. Tidur teratur

Saat tidur akan terjadi penguraian asam laktat di dalam tubuh. Jika

seseorang mengalami tidur yang cukup, maka penguraian asam laktat di

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

22

dalam tubuh akan sempurna. Jika seseorang mengalami tidur yang kurang,

asam laktat belum sempurna diuraikan sehingga terjadi penumpukan asam

laktat di dalam tubuh.

C. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan menurut Soekidjo Notoatmodjo (2010) adalah hasil

penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera

yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

2. Tingkat Pengetahuan

Effendi & Makhfudli (2009) dan Notoadmodjo (2010) menyebutkan

terdapat 6 tingkat pengetahuan yaitu:

1) Tahu (know). Tahu diartikan sebagai pengingat akan suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

2) Mamahami (comprehension). Memahami diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui,

dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat menjelaskan,

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

23

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap

objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application). Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

sebenarnya.

4) Analisis (analysis). Ananlisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis). Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

6) Evaluasi (evaluation). Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang

untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Sedangkan indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui

tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan dapat dikelompokkan

menjadi:

1) Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi:

a) Penyebab penyakit

b) Gejala atau tanda-tanda penyakit

c) Bagaimana cara pengobatan, atau kemana mencari pengobatan

d) Bagaimana cara penularannya

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

24

e) Bagaimana cara pencegahannya termasuk imunisasi, dan sebagainya.

2) Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat,

meliputi:

a) Jenis-jenis makanan yang bergizi

b) Manfaat makan yang bergizi bagi kesehatan

c) Pentingnya olahraga bagi kesehatan

d) Penyakit-penyakit atau bahaya merokok, minum-minuman keras,

narkoba, dan sebagainya

e) Pentingnya istirahat cukup, relaksasi, rekreasi, dan sebagainya

3) Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan

a) Manfaat air bersih

b) Cara-cara pembuangan limbah yang sehat, teremasuk pembuangan

kotoran yang sehat, dan sampah

c) Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat

d) Akibat polusi (polusi air, udara, dan tanah) bagi kesehatan, dan

sebagainya (Notoadmodjo, 2007).

3. Variabel yang Mempengaruhi Pengetahuan

Mubarak, dkk (2007), menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

a) Pendidikan. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada

orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin

mudah orang tersebut untuk menerima informasi, dan akhirnya makin

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

25

banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Dengan pendidikan tinggi maka

seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang

lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

b) Media massa / informasi. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan

formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media

massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi

baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti

televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang.

c) Kebudayaan. Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.

d) Pekerjaan. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena ada atau tidaknya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai

pengetahuan oleh setiap individu.

e) Pengalaman. Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan

seseorang yang mempunyai pengalaman yang kurang baik akan berusaha

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

26

untuk melupakannya, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut

menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat

mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat

pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

f) Usia. Dengan bertambahnya usia seseorang akan terjadi perubahan pada

aspek fisik dan psikologis. Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada

empat kategori perubahan, pertama perubahan ukuran, kedua perubahan

proporsi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru.

Hal tersebut terjadi karena pematangan fungsi organ, pada aspek psikologis

atau mental, taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.

g) Minat. Minat adalah suau kecenderungan atau keinginan yang tinggi

terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni

suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

4. Cara Mengukur Pengetahuan

Notoadmodjo (2007) dan Maulana (2009), dalam bukunya menyebutkan

bahwa pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek

penelitian atau responden. Wawancara yang dilakukan bisa dengan cara

wawancara terstruktur maupun wawancara mendalam.

D. Perilaku

1) Pengertian

Skinner (1938 dalam Notoatmodjo, 2007) merumuskan bahwa perilaku

merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

27

luar). Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap

organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon. Skinner

membedakan adanya dua respon.

a) Responden respons atau reflexive, yaitu respon yang ditimbulkan oleh

stimulus tertentu. Stimulus semacam ini disebut eliciting stimulation

karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap.

b) Operant respons atau instrumental respons, yaitu respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.

Perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforcer, karena

memperkuat respon.

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat

dibedakan menjadi dua:

a) Perilaku tertutup (covert behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau

tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas

pada perhatian, persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi

pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati

secara jelas oleh orang lain.

b) Perilaku terbuka (overt behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh

orang lain.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

28

Penelitian Rogers (1974 dalam Notoadmodjo 2010) mengungkapkan

bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, dalam diri orang tersebut

terjadi proses berurutan, yakni:

1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus.

2) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap

subjek sudah mulai timbul.

3) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4) Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

5) Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

2. Perilaku Kesehatan

Berdasarkan batasan perilaku dari Skinner diatas, maka perilaku

kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:

a) Perilaku pemeliharaan kesehatan

Merupakan perilaku atau usaha-usaha seseoarang untuk memelihara

atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan jika

sakit. Perilaku kesehatan ini terdiri dari 3 aspek yaitu:

1) Perilaku pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan

kesehatan.

2) Perilaku peningkatan kesehatan apabila seseorang dalam keadaan sehat.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

29

3) Perilaku gizi makanan dan minuman

b) Perilaku pencarian pengobatan

Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat

menderita penyakit dan atau kecelakaan.

c) Perilaku kesehatan lingkungan

Bagaimana seseorang merespon lingkunagn, baik lingkungan fisik

maupun sosial budaya, dan sebagainya sehingga lingkungan tersebut tidak

mempengaruhi kesehatanya. dengan kata lain, bagaimana seseorang

mengelola lingkunganya sehingga tidak mengganggu kesehatanya sendiri,

keluarga atau masyarakat.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Berdasarkan teori Green (1980 dalam Notoadmodjo 2007), perilaku

manusia terbentuk dari 3 faktor, yaitu:

a) Faktor-faktor predisposisi, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.

b) Faktor-faktor pendukung, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia

atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan.

c) Faktor-faktor pendorong, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas

kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari

perilaku masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang

kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan

sebagainya. Di samping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

30

petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat

tebentuknya perilaku.

4. Domain Perilaku

Perilaku merupakan bentuk stimulus, namun dalam memberikan respon

sangat tergantung pada karakteristik atau faktor lain dari orang yang

bersangkutan. hal ini berarti meskipun stimulusnya sama akan tetapi respon

setiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap

stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Determinan atau faktor internal, yaitu karakteristik orang yang bersangkutan

yang bersifat bawaan seperti kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin,

dan sebagainya.

b) Determinan atau faktor eksternal, yaitu lingkungan baik lingkungan fisik,

sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini

sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

31

E. Kerangka Teori

Bagan 2.2 Modifikasi teori dari (Lawrence Green, 1980), (Misnadiarly, 2007), dan

(Baziad, 2003)

Perilaku pencegahan

gout

Faktor predisposisi

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. kepercayaan

4. keyakinan

5. nilai-nilai

Faktor pendukung

Fasilitas pelayanan

kesehatan

Faktor pendorong

Pendidikan kesehatan

dari tenaga kesehatan

Menopause

hormon estrogen

menurun

Pengeluaran asam urat

melalui urin menurun

Kadar asam urat

dalam darah

meningkat

Faktor penyebab dan

faktor risiko peningkatan

kadar asam urat:

Genetik

Usia

Jenis kelamin

Mengkonsumsi

makanan tinggi

protein/ purin

Aktivitas berlebih

Obesitas, trigliserida

tinggi

Penyakit ginjal

Penumpukan pada

sendi

Gout tidak terjadi

Nyeri, bengkak,

kemerahan pada sendi

yang terkena

Atresia folikel

meningkat folikel

tidak tersedia lagi

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

32

F. Penelitian Terkait

1. Penelitian Diantari dan Aryu Candra (2013) tentang pengaruh asupan purin dan

cairan terhadap kadar asam urat wanita usia 50-60 tahun di Kecamatan Gajah

Mungkur, Semarang. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional

kepada 40 responden dengan menggunakan pengolahan data uji regresi linier.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara asupan

purin terhadap kadar asam urat (p<0,05) dan tidak ada pengaruh antara cairan

dengan kadar asam urat (p>0,05).

2. Penelitian Festy dkk (2010) tentang hubungan pola makan dengan kadar asam

urat darah pada wanita postmenopause di Posyandu lansia wilayah kerja

Puskesmas Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan

cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 50 lansia dengan analisa data

menggunakan Chi Square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kadar asam urat darah pada

wanita postmenopause di posyandu lansia Puskesmas Dr. Soetomo Surabaya.

3. Penelitian Sudaryanto dan Martina Dwi Hastuti (2010) tentang hubungan

pengetahuan dan sikap lansia dalam upaya pencegahan penyakit asam urat di

desa Ganten kecamatan Kerjo Karanganyar. Penelitian dilakukan dengan

metode deskriptif korelasi dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel

124 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara

pengetahuan dengan sikap lansia dalam pencegahan penyakit asam urat di desa

Ganten kecamatan Kerjo Karanganyar dengan p-value = 0,001 (p<0,05).

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

33

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan sintesis dari telaah literatur (tinjauan pustaka)

yang memuat masalah yang dipersoalkan. Pembuatan kerangka konsep akan

semakin memperjelas keberadaan variabel-variabel yang akan diteliti, hubungan

dan keterkaitan diantaranya (Wasis, 2008).

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah variabel independen

yang terdiri dari Pengetahuan. Sedangkan variabel dependen yang akan diteliti

adalah perilaku pencegahan penyakit gout. Sehingga kerangka konsep dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1 kerangka konsep

Pengetahuan

Definisi gout

Faktor penyebab gout

Tanda dan gejala gout

Komplikasi gout

Pengobatan gout

Pencegahan gout

Perilaku pencegahan penyakit

gout

Membatasi makanan tinggi

purin

Kurangi makanan tinggi lemak

Mempertahankan BB ideal

Olahraga teratur

Minum air putih yang cukup

setiap hari

Mengurangi konsumsi soft drink

Istirahat (tidur) teratur

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

34

B. Definisi operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi ketika variabel-variabel penelitian

menjadi bersifat operasional (Wasis, 2008).

Table 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala

Pengetahuan

tentang

penyakit gout

Pengetahuan

yang dimaksud

adalah

pengetahuan

yang dimiliki

oleh wanita

menopause

tentang penyakit

gout (definisi,

penyebab, faktor

risiko, tanda dan

gejala,

komplikasi,

pencegahan,

serta

pengobatan)

Menggunakan

kuesioner B yang

terdiri dari 25

pernyataan

menggunakan skala

Guttman dengan

alternatif dua

jawaban.

Pernyataan (+) :

Benar = 1

Salah = 0

Pernyataan (-) :

Benar = 0

Salah = 1

Kuesioner

0. Kurang

(skor ≤55%)

1. Cukup

(skor 56-

74%)

2. Baik

(skor ≥75%)

(Arikunto,

2006)

Ordinal

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

35

Perilaku

pencegahan

penyakit gout

Perilaku wanita

menopause

dalam upaya

pencegahan

penyakit gout

(membatasi

makanan tinggi

purin dan lemak,

mempertahankan

BB ideal,

olahraga teratur,

dan minum air

putih yang cukup

atau setara

dengan 8 gelas

dalam sehari)

Menggunakan

kuesioner C yang

terdiri dari 20

pernyataan

menggunakan skala

Likert dengan

alternatif lima

jawaban.

Pernyataan (+) :

Selalu = 4

Sering = 3

Kadang-kadang = 2

Tidak pernah = 1

Pernyataan (-) :

Selalu = 1

Sering = 2

Kadang-kadang = 3

Tidak pernah = 4

Kuesioner

0. Buruk

(jika

jumlah

skor

responden

≤ median)

1. Baik (jika

jumlah

skor

responden

> median)

Ordinal

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

36

C. Hipotesis

Ha = Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita

menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan

Pisangan.

Ho = Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita

menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan

Pisangan.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

37

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam

melakukan prosedur penelitian. Penelitian ini menggambarkan tingkat

pengetahuan wanita menopause tentang gout dan perilaku dalam upaya

pencegahan penyakit gout. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan desain cross sectional. Cross sectional merupakan desain penelitian

dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali

waktu) (Hidayat, 2007).

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus - September 2013

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pisangan. Alasan peneliti memilih

lokasi di Kelurahan Pisangan adalah jumlah penduduk yang memasuki usia

menopause di Kelurahan Pisangan sebanyak ± 2514 orang, Kelurahan Pisangan

memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang bervariasi

dimana hal tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan, dan

penelitian ini belum pernah dilakukan di Kelurahan Pisangan. Berdasarkan alasan-

alasan tersebut sehingga perlu diketahui tingkat pengetahuan serta perilaku

pencegahan gout yang dilakukan wanita menopause di wilayah tersebut.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

38

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua wanita menopause yang tidak menderita maupun yang menderita

penyakit gout yang berada di Kelurahan Pisangan.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel

dalam penelitian ini adalah sebagian wanita menopause yang tidak menderita

maupun yang menderita penyakit gout yang berada di Kelurahan Pisangan.

Kriteria Inklusi:

a. Wanita menopause

b. Usia < 70 tahun

c. Dapat membaca, menulis, dan berbahasa indonesia

d. Dapat berkomunikasi dengan baik dan kooperatif.

e. Bersedia menjadi responden penelitian.

Kriteria Eksklusi:

a. Mempunyai gangguan kejiwaan

b. Mempunyai gangguan kognitif

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

39

Jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan uji 2 proporsi dengan rumus:

𝑛 =[Z

1−α2 2PQ + Z1−β P1Q1 + P2Q2 ]2

[ P1 − P2 ]2

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z1-α/2 = 1,96 (Derajat kemaknaan 95% CI/Confidence Interval dengan (α)

sebesar 5%)

Z1-ß = 1,28 (Kekuatan uji sebesar 90%)

P₁ = 0,524 = proporsi dari penelitian Pengetahuan dan Sikap Lansia dalam

Pencegahan Penyakit Asam Urat Di Desa Ganten Kecamatan kerjo

Karanganyar pengetahuan kurang (Sudaryanto dan Hastuti, 2010)

P₂ = 0,161 = proporsi dari penelitian Pengetahuan dan Sikap Lansia dalam

Pencegahan Penyakit Asam Urat Di Desa Ganten Kecamatan kerjo

Karanganyar pengetahuan baik (Sudaryanto dan Hastuti, 2010)

P = (P₁+P₂)/2 (0.524+0,161)/2= 0,343

Q = (1-P) = 1-0,343= 0,657

Q1 = (1-P1) = 1-0,524 = 0,476

Q2 = (1-P2) = 1-0,161 = 0,839

𝑛 =[Z

1−α2 2PQ + Z1−β P1Q1 + P2Q2 ]2

[ P1 − P2 ]2

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

40

𝑛 =[1,96 2 0,343 0,657 + 1,28 0,524 0,476 + 0,161 (0,839) ]2

[ 0,524 − 0,161 ]2

= [1,96 0,450 + 1,28 0,249 + 0,135 ]2

(0,363)2

= [1,3148079707698 + 0,7931869893033 ]2

(0,363)2

= 33,7 = 38 Responden

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan jumlah sampel 38 responden. Hasil

perhitungan dikalikan dua 38 x 2 = 76 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Sampel diambil secara probability

sampling yaitu setiap subjek dalam populasi mempunyai kesempatan untuk

terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang

dipakai adalah dengan teknik cluster random sampling yaitu pengelompokan

sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi (Nursalam, 2008).

Pengambilan sampel melalui beberapa tahapan yaitu dengan mengambil

beberapa RW dari 18 RW yang ada di kelurahan Pisangan dan terpilih sebanyak 2

RW yang menjadi sampel yaitu RW 06, dan RW 08. Dari beberapa RW yang

terpilih diambil beberapa RT yaitu dari masing-masing RW terpilih 2 RT yaitu RT

002 dan RT 003. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, kedua RW yang

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

41

terpilih menjadi tempat penelitian karena memiliki jumlah wanita menopause yang

cukup banyak.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner atau

angket. Kuesioner berisi beberapa pertanyaan tertutup yang langsung diajukan

kepada responden. Kuesioner yang telah dibuat mencakup variabel independen

yaitu pengetahuan tentang penyakit gout dan variabel dependen yaitu perilaku

wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout. Instrumen ini terdiri

dari tiga bagian.

Bagian pertama berisi data demografi responden berupa usia, pendidikan, dan

pekerjaan. Selain itu juga berisi pertanyaan “apakah anda sudah menopause?” dan

“apakah anda menderita penyakit gout atau asam urat?”. Pertanyaan tersebut

diajukan untuk memenuhi kriteria sampel penelitian.

Bagian kedua berisi variabel pengetahuan tentang penyakit gout. Jenis pertanyaan

pada bagian ini menggunakan skala Guttman dengan ketentuan:

Pernyataan positif (Favorable) Pernyataan negatif (Unfavorable)

Jika benar : 1 Jika benar : 0

Jika salah : 0 Jika salah : 1

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

42

Tabel 4.1

Indikator pengetahuan

No Sub variabel

Jumlah

soal

No soal

Favorable Unfavorable

1 Definisi gout 3 1, 13 6

2 Penyebab dan faktor risiko gout 5 2, 4, 10, 12 16

3 Tanda dan gejala gout 3 9, 11, 19

4 Komplikasi gout 2 20 7

5 Pengobatan gout 2 18 17

6 Pencegahan gout 5 3, 5, 8, 14 15

Jumlah 20 15 5

Bagian ketiga berisi variabel perilaku pencegahan penyakit gout. Pada bagian ini

menggunakan skala Likert yang mempunyai alternatif jawaban selalu, sering,

kadang-kadang, dan tidak pernah. Dikatakan selalu jika dilakukan terus-menerus,

tidak pernah ditinggalkan, dikatakan sering jika kerap dilakukan tetapi tidak terus-

menerus, dikatakan kadang-kadang jika dilakukan sesekali saja, dan dikatakan

tidak pernah jika tidak pernah dilakukan (http://kbbi.web.id/).

Pertanyaan positif (Favorable):

Selalu = 4

Sering = 3

Kadang-kadang = 2

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

43

Tidak pernah = 1

Pertanyaan negatif (Unfavorable):

Selalu = 1

Sering = 2

Kadang-kadang = 3

Tidak pernah = 4

Tabel 4.2

Indikator perilaku

No Sub variabel

Jumlah

soal

No soal

Favorable Unfavorable

1 Membatasi makanan tinggi purin 3 1, 3, 4

2 Mengurangi makanan tinggi lemak 3 5, 6, 8

3 Mempertahankan BB ideal 2 9 10

4 Olahraga teratur 2 11, 12

5 Minum air putih yang cukup setiap hari 2 14, 15

6 Hindari/mengurangi soft drink 1 16

7 Tidur yang cukup (6-8 jam/hari) 3 2, 7 13

Jumlah 20 12 4

E. Prosedur Pengumpulan Data

Proses – proses dalam pengumpulan data pada penelitian melalui beberapa

tahap yaitu:

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

44

a. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin penelitian dari Ketua

Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Melakukan pendataan kepada calon responden dengan menjelaskan tujuan dan

manfaat penelitian.

c. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) untuk ditandatangani oleh

calon responden apabila setuju menjadi subjek penelitian.

d. Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner.

e. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya kepada peneliti

apabila ada yang tidak jelas dengan kuesioner.

f. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner.

g. Responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi responden kepada

peneliti.

F. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji coba instrumen telah dilakukan pada bulan Juni 2010. Uji coba

dilakukan terhadap 30 wanita menopause di Kelurahan Pisangan RW 01 yang

mempunyai karakteristik demografi yang hampir sama dengan calon responden

penelitian. Kriteria responden tersebut adalah: menopause, dapat berkomunikasi

dengan baik, dan bersedia untuk dijadikan responden.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

45

1. Uji Validitas

Validitas adalah. Hasil dari perhitungan tiap-tiap item kuesioner

dibandingkan dengan tabel nilai r product moment. Jika r hitung didapatkan

lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5%, maka instrumen yang diuji

coba dinyatakan valid (Hidayat, 2008).

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner ini dilakukan pada tanggal 8 Juli

2013. Uji ini dilakukan di RW 01 Kelurahan Pisangan pada 30 responden. Hasil

uji kuesioner dianalisis menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment

dengan software SPSS pada komputer. Dari hasil analisis tersebut didapatkan r

tabel = 0,31 dan pada hasil analisis kuesioner yang menunjukkan bahwa nilai r

hitung > r tabel yaitu berjumlah 9 pertanyaan.

a. Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan

Jumlah pertanyaan kuesioner pengetahuan sebanyak 25 pertanyaan.

Dari 25 pertanyaan hanya terdapat 4 pertanyaan yang valid. Untuk kuesioner

yang tidak valid kemudian dilakukan validitas konten oleh dosen

pembimbing. Validitas konten adalah menentukan kevalidan kuesioner

berdasarkan kesesuaian isi pertanyaan dengan lingkup penelitian yang

dilakukan. Dari 21 pertanyaan yang tidak valid, sebanyak 5 pertanyaan di

eliminasi/dibuang karena pertanyaan tersebut sudah diwakili oleh pertanyaan

yang lain. Jadi total pertanyaan untuk variabel pengetahuan berjumlah 20

pertanyaan.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

46

b. Hasil uji validitas kuesioner perilaku pencegahan gout

Jumlah pernyataan sebanyak 20 pernyataan. Dari 20 pernyataan

tersebut hanya terdapat 5 pernyataan yang dinyatakan valid. Sehingga

pernyataan yang tidak valid berjumlah 15 pernyataan. Sama dengan

kuesioner variabel pengetahuan, untuk pernyataan yang tidak valid pada

kuesioner ini pun dilakukan validitas konten. Hasilnya, sebanyak 4

pernyataan dieliminasi karena sudah diwakili oleh pernyataan yang lain.

Sehingga total pernyataan kuesioner variabel perilaku pencegahan gout

berjumlah 16 pernyataan.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas

menggunakan rumus Alpha Cronbach. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika

menunjukkan nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Hidayat, 2008).

Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach dari variabel

pengetahuan sebesar 0,463, dan sebelum dilakukan validitas konten didapatkan

nilai Alpha Cronbach sebesar 0,405. Sedangkan variabel perilaku pencegahan

gout sebesar 0,626, dan sebelum dilakukan validitas konten sebesar 0,592. Dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner pengetahuan menunjukkan

tidak reliabel sedangkan kuesioner perilaku menunjukkan reliabel.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

47

G. Pengolahan Data

Menurut Setiadi (2007) dalam proses pengolahan data penelitian

menggunakan langkah-langkah diantaranya:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk mengevaluasi kelengkapan, konsistensi dan

kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau

menjawab tujuan penelitian.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategorik. Pemberian kode ini sangat diperlukan

terutama dalam rangka pengolahan data, baik secara manual, menggunakan

kalkulator, maupun dengan menggunakan komputer.

3. Entry Data

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan

kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat tabel kontingensi.

4. Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah

dientri, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi pada saat

meng-entri data ke komputer.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

48

H. Analisa Data

Analisa data dilakukan untuk memudahkan interpretasi dan menguji

hipotesis penelitian. Analisa dalam penelitian ini meliputi analisa univariat dan

bivariat.

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel

frekuensi tentang karakteristik responden sebagai variabel independen dalam

penelitian ini berdasarkan pengetahuan. Sedangkan variabel dependen yaitu

perilaku pencegahan penyakit gout.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

dependen dan independen. Tehnik analisa yang dilakukan yaitu dengan

menggunakan uji Spearman yaitu untuk melakukan analisa apakah terdapat

hubungan atau perbedaan yang signifikan antara variabel yang berskala ordinal.

Selain itu juga untuk melihat kemaknaan perhitungan jika nilai P (p value) <

0,05 berarti terdapat hubungan bermakna (signifikan) antara variabel yang

diteliti. Jika nilai p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan bermakna antara

variabel yang diteliti.

Rumus Spearman:

𝑟𝑠 = 1 −6 𝑑2

𝑛(𝑛2 − 1)

Keterangan:

rs = nilai korelasi Spearman Rank

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

49

d2

= selisih setiap pasangan Rank

n = jumlah pasangan Rank untuk Spearman

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika dalam melakukan penelitian meliputi:

1. Prinsip Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian khususnya menggunakan subjek

penelitian adalah manusia, maka prinsip yang harus dipahami adalah:

a) Prinsip manfaat

Penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat untuk

kepentingan manusia. Prinsip ini bisa ditegakkan dengan membebaskan,

tidak menimbulkan kekerasan, dan tidak menjadikan manusia untuk

dieksploitasi.

b) Prinsip menghormati manusia

Berdasarkan prinsip ini manusia berhak untuk menentukan pilihan

antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian.

c) Prinsip keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia

dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak

menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap

manusia.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

50

2. Masalah Etika Penelitian

a) Informed consent

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed

consent ini merupakan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian

informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian dan mengetahui dampaknya.

b) Anonymity (tanpa nama)

Anonymity berarti dalam menggunakan subjek penelitian tidak

mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data. Peneliti hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut.

c) Confidentiality (kerahasiaan)

Dalam hal kerahasiaan, informasi yang sudah didapatkan dari responden

harus dijamin kerahasiaannya. Masalah ini merupakan masalah etika dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah- masalah lainnya.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

51

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan

pengumpulan data mulai dari tanggal 29 Agustus - 20 September 2013 di wilayah

Kelurahan Pisangan yaitu pada RW 06 dan RW 08, masing-masing RW

responden diambil dari RT 002 dan RT 003. Hasil penelitian akan dijabarkan

mulai dari gambaran umum tempat penelitian, karakteristik responden, analisis

univariat yang terdiri dari tingkat pengetahuan dan perilaku, serta analisis bivariat

yaitu hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita menopouse

dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan.

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Kelurahan Pisangan merupakan satu-satunya kelurahan yang mempunyai

luas wilayah terbesar di Kecamatan Ciputat Timur yaitu 4,140 km2 atau 24,2%

dari seluruh wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Kelurahan ini terbagi menjadi

18 Rukun Warga (RW) dan 120 Rukun Tetangga (RT). Jumlah penduduk yang

tercatat di Kelurahan Pisangan adalah sebesar ± 29.779 orang. Wilayah

Kelurahan Pisangan berbatasan dengan sebelah utara Kelurahan Cirendeu/

Cilandak, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Cipayung Kec.

Ciputat, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pondok Cabe Kec.

Ciputat, dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Cempaka Putih Kec.

Ciputat Timur.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

52

B. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diambil dalam penelitian ini adalah

karakteristik sampel penelitian menurut usia, pendidikan, pekerjaan, dan

Indeks Masa Tubuh (IMT).

1. Usia

Usia responden yang dipilih dalam penelitian adalah usia menopouse

yang tidak lebih dari 70 tahun, berjumlah 76 responden.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia (n=76)

Usia Frekuensi Persentase (%)

40-50

51-60

61-70

8

46

22

10,5

60,5

29,0

Total 76 100,0

Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh distribusi frekuensi responden

berdasarkan usia, didapatkan bahwa usia 51-60 tahun merupakan responden

dengan jumlah tertinggi yaitu sebanyak 46 responden (60,5%).

2. Tingkat Pendidikan

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan (n=76)

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

PT

7

29

31

4

5

9,2

38,1

40,8

5,3

6,6

Total 76 100,0

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

53

Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh distribusi frekuensi responden

berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan bahwa tingkat pendidikan SMP

merupakan responden dengan jumlah tertinggi yaitu sebesar 31 responden

(40,8 %) disusul dengan lulusan SD yaitu 29 responden (38,1%).

3. Pekerjaan

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan (n=76)

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

Pedagang

IRT

PNS

Pensiun

4

67

1

4

5,3

88,1

1,3

5,3

Total 76 100,0

Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh distribusi frekuensi pekerjaan

responden, didapatkan bahwa pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT)

menunjukkan jumlah tertinggi yaitu sebesar 67 responden (88,2%).

4. Besar IMT

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Menurut IMT (n=76)

IMT Frekuensi Persentase (%)

<18,5

18,5-25,0

>25,1

3

59

14

4,0

77,6

18,4

Total 76 100,0

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

54

Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh distribusi frekuensi IMT responden,

didapatkan bahwa besar IMT 18,5-25,0 menunjukkan jumlah tertinggi yaitu

sebesar 59 responden (77,6%).

C. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan

variabel independen berupa pengetahuan dan variabel dependen yaitu perilaku.

1. Pengetahuan

Pengetahuan yang diperoleh adalah berdasarkan jumlah jawaban dari

responden terhadap kuesioner pengetahuan. Hasil analisis univariat variabel

ini disajikan dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Responden

Di Kelurahan pisangan (n=76)

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik

Cukup

Kurang

67

8

1

88,2

10,5

1,3

Total 76 100,0

Berdasarkan tabel 5.5 dari analisis gambaran tingkat pengetahuan

responden tentang penyakit Gout dan pencegahannya, didapatkan bahwa

responden yang mempunyai pengetahuan baik menunjukkan jumlah

tertinggi yaitu sebanyak 67 responden (88,2%).

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

55

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Responden Per-item

Di Kelurahan Pisangan (n=76)

Pengetahuan Persentase (%)

Baik Buruk

Pengertian

Penyebab dan faktor risiko

Tanda dan gejala

Komplikasi

Pengobatan

Pencegahan

74,6

62,6

96,5

68,4

97,4

93,2

25,4

37,4

3,5

31,6

2,6

6,8

Total 81,2 18,8

Berdasarkan tabel 5.6 dari analisis gambaran tingkat pengetahuan

responden tentang penyakit gout yang digambarkan lebih detail. Dari tabel

tersebut didapatkan bahwa pengetahuan baik tentang pengobatan penyakit

gout menunjukkan persentase tertinggi yaitu sebesar (97,4%), sedangkan

pengetahuan baik tentang penyebab dan faktor resiko penyakit gout

menunjukkan persentase terendah yaitu sebesar (62,6%).

2. Perilaku

Perilaku yang diperoleh adalah berdasarkan jumlah jawaban dari

responden terhadap kuesioner perilaku. Hasil analisa univariat variabel ini

disajikan dalam bentuk tabel berikut.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

56

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Menurut Perilaku Responden dalam Pencegahan

Penyakit Gout Di Kelurahan Pisangan (n=76)

Perilaku Frekuensi Persentase (%)

Baik

Buruk

39

37

51,3

48,7

Total 76 100,0

Berdasarkan tabel 5.7 dari hasil analisis gambaran perilaku responden

tentang pencegahan penyakit gout, didapatkan bahwa jumlah responden

yang mempunyai perilaku baik yaitu sebesar 39 responden (51,3%).

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Menurut Perilaku Responden dalam Pencegahan

Penyakit Gout Per-item Di Kelurahan Pisangan (n=76)

Perilaku Persentase (%)

Baik Buruk

Mengurangi makanan tinggi purin

Mengurangi makanan tinggi lemak

Mempertahankan BB ideal

Olahraga teratur

Minum air putih cukup

Mengurangi soft drink

Istirahat (tidur)

22,4

55,7

61,8

7,9

94,7

100,0

73,2

77,6

44,3

38,2

92,1

5,3

0,0

26,8

Total 55,2 44,8

Berdasarkan tabel 5.8 dari analisis gambaran perilaku pencegahan

responden tentang penyakit gout, didapatkan bahwa perilaku baik tentang

mengurangi konsumsi soft drink menunjukkan persentase tertinggi yaitu

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

57

sebesar (100,0%), sedangkan perilaku baik tentang olahraga teratur

menunjukkan persentase terendah yaitu sebesar (7,9%).

D. Analisis Bivariat

Analisis bivariat menguji hubungan antara variabel independen berupa

pengetahuan dengan variabel dependen yaitu perilaku.

Tabel 5.9

Distribusi Responden Menurut Proporsi Tingkat Pengetahuan Dengan

Perilaku Pencegahan Penyakit Gout Di Kelurahan Pisangan (n=76)

Perilaku pencegahan Total

Buruk Baik

N % N % N

Tingkat

pengetahuan

Kurang

Cukup

Baik

1

5

31

100,0

62,5

46,3

0

3

36

0,0

37,5

53,7

1

8

67

Total 37 48,7 39 51,3 76

Hasil analisis berdasarkan tabel 5.9 diatas didapatkan bahwa responden

berpengetahuan baik yang mempunyai perilaku buruk sebanyak 31 responden

(46,3%), dan yang mempunyai perilaku baik sebanyak 36 responden (53,7%).

Responden berpengetahuan cukup yang mempunyai perilaku buruk sebanyak 5

responden (62,5%), dan yang mempunyai perilaku baik sebanyak 3 responden

(37,5%). Sedangkan responden berpengetahuan kurang yang mempunyai

perilaku buruk sebanyak 1 responden (100,0%), dan yang berperilaku baik

sebanyak 0 responden (0,0%).

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

58

Tabel 5.10

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Gout

Di Kelurahan Pisangan (n=76)

Perilaku

Tingkat pengetahuan r

p

n

0,132

0,256

76

Analisis hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan

penyakit gout pada wanita menopouse di Kelurahan Pisangan ini menggunakan

uji korelasi Spearman. Hasil penelitian didapatkan nilai koefisien korelasi (r)

0,132 dengan nilai p 0,256. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku

pencegahan penyakit gout pada wanita menopouse di Kelurahan Pisangan.

Nilai korelasi Spearman sebesar 0,132 menunjukkan bahwa arah korelasi

positif dengan kekuatan korelasi yang sangat rendah.

Page 79: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

59

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitian yang sudah ada pada

bab sebelumnya. Bab ini akan membahas mulai dari karakteristik responden,

tingkat pengetahuan, perilaku pencegahan penyakit gout, hubungan antara tingkat

pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit gout, dan keterbatasan

penelitian.

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik responden

Karakteristik responden menurut usia didapatkan hasil bahwa usia

responden paling besar adalah usia 51-60 tahun yaitu sebanyak 46

responden (60,5%). Dari 76 responden didapatkan usia termuda yaitu 48

tahun sedangkan usia tertua yaitu 70 tahun. Rentang usia 51-60 tahun

mendapat jumlah tertinggi dikarenakan bahwa rata-rata usia wanita

menopouse yang bayak ditemukan di Kelurahan Pisangan khususnya di RW

06 dan RW 08 berada pada rentang usia tersebut. Penelitian yang dilakukan

adalah mengenai pengetahuan, sehingga wanita menopouse yang berusia

diatas 70 tahun tidak diteliti karena pada usia tersebut lansia mulai

mengalami kemunduran sistem intelektual sehingga dapat mempengaruhi

hasil penelitian (Azizah, 2011).

Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan didapatkan hasil

bahwa pendidikan SMP memperoleh jumlah tertinggi yaitu sebanyak 31

responden (40,8%). Hal tersebut disebabkan karena banyak dari responden

Page 80: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

60

yang hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SMP. Banyak dari

mereka yang mengatakan bahwa setelah lulus SMP langsung melanjutkan

ke jenjang pernikahan.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang

lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin

mudah orang tersebut untuk menerima informasi, dan akhirnya makin

banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Dengan pendidikan tinggi maka

seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang

lain maupun dari media massa (Mubarak, 2007).

Perry dan Potter (2005), menyatakan bahwa pendidikan sangat

berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang. Semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka wawasan yang dimilikinya akan semakin luas

sehingga pengetahuan pun akan meningkat. Sebaliknya semakin rendah

pendidikan seseorang maka wawasan yang dimiliki akan semakin sempit

sehingga menurunkan tingkat pengetahuan. Lebih lanjut dijelaskan oleh

Notoatmodjo (2007) bahwa pendidikan adalah upaya dalam peningkatan

pengetahuan sehingga berpengaruh terhadap perilaku yang positif. Namun,

selain dari pendidikan formal pengetahuan seseorang juga bisa diperoleh

dari pendidikan non formal.

Karakteristik responden menurut pekerjaan didapatkan hasil bahwa

dari 76 responden yang diteliti, sebanyak 67 responden (88,1%) berprofesi

sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).

Page 81: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

61

Sebagian besar responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Profesi seseorang akan menentukan tingkat pengetahuan. Mubarak (2007)

menyebutkan bahwa lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun

secara tidak langsung. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut.

Perempuan yang berperan hanya sebagai ibu rumah tangga cenderung

memiliki pengetahuan yang rendah. Namun, jika lingkungan sekitarnya

mendukung untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber informasi,

maka pengetahuan ibu rumah tangga dapat meningkat.

Karakteristik responden menurut besar IMT didapatkan hasil bahwa

sebanyak 59 responden (77,6%) mempunyai IMT 18,5-25,0. Hal tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki IMT normal.

World Health Organization (WHO) (2004), menyatakan bahwa besar IMT

dikatakan normal bila berada dalam rentang 18,5-25,0, dikatakan kurus jika

besar IMT dibawah 18,4, dan dikatakan gemuk jika besar IMT diatas 25,0.

Dalam penelitian ini pengukuran IMT dilakukan untuk mengetahui apakah

responden tergolong berat badan normal dan berat badan berlebih (obesitas),

mengingat bahwa seseorang yang memiliki berat badan berlebih berisiko

terkena penyakit gout.

2. Gambaran tingkat pengetahuan responden

Notoatmodjo (2010) mengatakan bahwa pengetahuan adalah hasil

penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui

indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).

Page 82: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

62

Pengetahuan atau kognitif sangat penting untuk terbentuknya suatu tindakan

seseorang. Pengetahuan wanita menopouse ini adalah hal-hal yang berkaitan

dengan gout dan pencegahannya yang mencakup pengertian gout, penyebab

gout, tanda dan gejala gout, komplikasi gout, dan cara pencegahan gout.

Pengetahuan seseorang sangat dipengaruhi oleh pendidikan.

Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi diharapkan memiliki

pengetahuan yang luas. Akan tetapi bukan berarti orang yang berpendidikan

rendah mutlak memiliki pengetahuan yang rendah pula. Mengingat bahwa

pengetahuan tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal saja, melainkan

dari pendidikan non formal atau dari pengalaman. Menurut teori WHO

dalam buku Notoatmodjo (2007), disebutkan bahwa salah satu bentuk objek

kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari

pengalaman sendiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 67 responden (88,2%)

mempunyai pengetahuan baik, 8 responden (10,5%) mempunyai

pengetahuan cukup, dan 1 responden (1,3%) mempunyai pengetahuan

kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden

tentang penyakit gout dan pencegahanya rata-rata sudah baik. Hasil

penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Dewi (2009) yang dilakukan di

Kelurahan Pangkalan Jati Kecamatan Limo yang menyatakan bahwa

sebesar 53,1% masyarakat mempunyai pengetahuan baik tentang penyakit

Asam Urat.

Tingkat pengetahuan responden menunjukkan hasil baik disebabkan

beberapa faktor, salah satunya adalah adanya pendidikan kesehatan.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

63

Beberapa responden mengatakan bahwa mereka mendapat informasi

mengenai penyakit gout melalui pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan di tempat-tempat posyandu lansia yang ada di wilayah

tempat tinggal responden.

Pengetahuan responden yang baik akan sangat mempengaruhi

perilakunya dalam melakukan pencegahan penyakit gout. Wanita

menopouse yang memiliki pengetahuan yang baik diharapkan mempunyai

kesadaran yang tinggi dalam dirinya untuk selalu melakukan pencegahan

terhadap suatu penyakit termasuk salah satunya adalah pencegahan terhadap

penyakit gout. Baequni (2004) menyebutkan bahwa kognisi dan persepsi

seseorang yang benar tentang kesehatan akan mendorong seseorang untuk

berperilaku sehat, misalnya dengan melakukan sesuatu yang dapat

mengurangi risiko terhadap suatu penyakit.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan yang

meliputi pengertian gout, penyebab gout, tanda dan gejala gout, komplikasi

gout, dan cara pencegahan gout didapatkan bahwa responden yang

mempunyai pengetahuan baik yaitu mengenai pengobatan gout.

Berdasarkan kuesioner yang diberikan saat penelitian, diperoleh sebesar

(97,4%) responden mempunyai pengetahuan baik mengenai pengobatan

gout. Sebaliknya, pengetahuan responden mengenai penyebab dan faktor

risiko penyakit gout memperoleh persentase terendah yaitu sebesar (62,6%).

Hal tersebut dikarenakan banyak dari responden yang mempunyai

pengetahuan kurang terhadap penyebab dan faktor risiko penyakit gout

Page 84: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

64

sehingga dalam menjawab kuesioner penelitian banyak menghasilkan

jawaban salah.

3. Gambaran perilaku responden

Skinner (1938 dalam Notoatmodjo, 2007) merumuskan bahwa

perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus

terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon. Perilaku

dibedakan menjadi dua, yakni perilaku tertutup (covert behavior) yaitu

respon seseorang terhadap stimulus dalam bentung terselubung atau

tertutup. Respon ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/

kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus

tersebut dan belum diamati secara jelas oleh orang lain. Sedangkan perilaku

terbuka (overt behavior) yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam

bentuk tindakan nyata dan terbuka. Respon tersebut sudah jelas dalam

bentuk tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat

oleh orang lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 39 responden (51,3%)

mempunyai perilaku pencegahan penyakit gout yang baik. Hal tersebut

didukung oleh penelitian Dewi (2009) yang menyatakan bahwa sebesar

50,5% masyarakat mempunyai praktik pencegahan dan perencanaan

perawatan penyakit Asam Urat yang baik.

Perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana cara

wanita menopouse yang belum menderita gout dapat mencegah terjadinya

gout, sedangkan yang sudah menderita dapat mencegah agar tidak

Page 85: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

65

berkembang ke tingkat yang lebih parah. Perilaku pencegahan yang

dilakukan adalah meliputi: mengurangi konsumsi makanan yang

mengandung tinggi purin, mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak,

mempertahankan berat badan ideal, olahraga teratur, minum air putih yang

cukup, mengurangi mengkonsumsi munuman bersoda (soft drink), dan

istirahat (tidur) yang cukup.

Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku pencegahan penyakit

gout, didapatkan bahwa perilaku pencegahan yang memperoleh nilai

terbesar atau tergolong perilaku baik adalah perilaku pencegahan mengenai

mengurangi soft drink yaitu sebesar (100,0%). Sedangkan perilaku

pencegahan yang tergolong buruk adalah perilaku pencegahan mengenai

olahraga teratur yaitu sebesar (7,9%) disusul perilaku mengurangi konsumsi

makanan yang mengandung purin yaitu sebesar (22,4%).

Mengurangi konsumsi soft drink memperoleh hasil tertinggi

disebabkan bahwa responden tidak pernah atau jarang mengkonsumsi soft

drink seperti coca-cola atau minuman bersoda lain. Menurut responden

mereka jarang mengkonsumsi bukan karena mengetahui bahwa soft drink

dapat menyebabkan penyakit gout, melainkan mereka memang tidak suka

untuk mengkonsumsinya. Perilaku olahraga teratur mendapat hasil terendah

karena kebanyakan dari responden mengatakan bahwa dirinya jarang sekali

bahkan tidak pernah melakukan olahraga secara teratur yaitu 3 kali dalam

seminggu. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa jalan dan

melakukan pekerjaan rumah tangga sudah merupakan olahraga. Padahal

menurut Baequni dan Narila (2004) olahraga yang baik adalah dilakukan

Page 86: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

66

sebanyak 3 kali dalam seminggu karena olahraga yang dilakukan jika tidak

seimbang dengan energi yang dikonsumsi dapat mengakibatkan berat badan

berlebih yang dapat meningkatnya risiko beberapa penyakit.

Perilaku mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin

menunjukkan persentase terendah kedua setelah perilaku mengurangi

konsumsi soft drink yaitu sebesar (22,4%). Hal tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya yaitu kepercayaan, budaya, dan kebiasaan.

Kebiasaan makan seseorang yang sudah terbentuk sejak lama akan sulit

untuk diubah. Kebiasaan makan umumnya dibentuk dan dipertahankan

karena hal itu merupakan perilaku efektif, praktis, dan bermakna dalam

suatu budaya tertentu. Sedangkan budaya sendiri dipandang sebagai

determinan utama yang menentukan pemilihan makanan pada manusia.

Suatu budaya yang sudah ada pada kelompok tertentu akan sulit untuk

diubah dan membutuhkan waktu yang lama (Gibney, 2008). Selanjutnya

Notoatmodjo (2007) menyebutkan bahwa perubahan perilaku manusia akan

terbentuk melalui suatu proses tertentu dan berlangsung dalam interaksi

manusia dengan lingkungannya. Dalam mengubah perilaku seseorang, maka

diperlukan suatu proses pembelajaran, kesadaran, serta motivasi. Menurut

teori Health Belief Model dalam Bensley (2009), disebutkan bahwa

kemungkinan individu akan melakukan tindakan pencegahan terhadap suatu

penyakit tergantung secara langsung pada hasil dari dua keyakinan atau

penilaian kesehatan yaitu ancaman yang dirasakan dari sakit dan

pertimbangan tentang keuntungan dan kerugian.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

67

Selain faktor kepercayaan, budaya, dan faktor kebiasaan diatas, akses

pada produk pangan dan ketersediannya juga dapat berpengaruh dalam

pemilihan makanan. Masyarakat yang tinggal di komplek perumahan

pinggiran kota seperti responden penelitian ini, biasa membeli bahan pangan

melalui penjual sayur keliling. Hal tersebut dikarenakan akses yang

dilakukan lebih mudah karena tidak perlu jauh-jauh untuk membeli bahan

makanan. Kita ketahui bahwa kebanyakan bahan sayuran yang dijual adalah

sayuran yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat diantaranya

seperti bayam, kangkung, bahan sayur lodeh, kacang-kacangan, dan jamur.

B. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Spearman untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

perilaku wanita menopouse dalam upaya pencegahan penyakit gout di

Kelurahan Pisangan. Hasil uji Spearman dalam penelitian ini didapatkan nilai p

> 0,05 yaitu sebesar 0,256 dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,132.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, dimana tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku

wanita menopouse dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan

Pisangan.

Hasil tabel silang pada bab sebelumnya yaitu tabel 5.9, menunjukkan

bahwa 31 responden (46,3%) berpengetahuan baik mempunyai perilaku buruk.

Hal tersebut disebabkan karena banyak dari responden yang kurang

mengetahui apakah jenis makanan yang dimakannya sehari-hari dapat

mengakibatkan terjadinya gout atau tidak. Kebanyakan dari responden

Page 88: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

68

berpendapat bahwa yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari,

terlepas apakah makanan tersebut memenuhi gizi dan termasuk makanan yang

seharusnya dikurangi oleh responden. Menurut Cahanar dan Irwan (2006),

mengatakan bahwa setelah penyakit mulai menyerang, seseorang baru sadar

bahwa ada yang salah dengan gaya hidupnya, dimana salah satunya yang

paling berpengaruh adalah pola makan. Dengan pengaturan pola makan yang

baik ditambah dengan olahraga dan istirahat yang cukup diharapkan dapat

meningkatkan kualitas hidup.

Responden yang memiliki pengetahuan baik tetapi perilaku pencegahan

yang buruk dapat dipengaruhi oleh kondisi yang ada pada diri responden.

Umumnya responden kurang memperhatikan perilaku-perilaku lain yang dapat

menyebabkan penyakit gout seperti perilaku mengurangi konsumsi makanan

yang mengandung purin. Sebagian besar dari mereka beranggapan bahwa

ketika mereka mengkonsumsi makanan seperti emping melinjo, jeroan, dan

kacang-kacangan, mereka tidak merasakan tanda-tanda terkena penyakit gout.

Biasanya mereka hanya merasakan rasa nyeri ringan terutama pada lutut dan

hal tersebut tidak berlangsung lama. Oleh sebab itu mereka tetap

mengkonsumsi makanan tersebut.

Pada dasarnya manusia kurang berkeinginan mengubah perilaku jika

dampak yang ditimbulkan akibat tertentu tidak begitu dirasakan. Hal ini sesuai

dengan pernyataan dari Cahanar dan Irwan (2006) diatas, bahwa seseorang

akan mulai sadar akan kesehatannya ketika suatu penyakit mulai menyerang

dan mulai dirasakan oleh seseorang. Selain itu Mubarak dkk (2007)

menyebutkan bahwa seseorang akan mengubah perilakunya ketika dalam

Page 89: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

69

dirinya mempunyai kesungguhan yang kuat, dukungan dari lingkungan

keluarga, serta adanya pemberian penyuluhan tentang kesehatan.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang telah dilakukan masih terdapat keterbatasan yang

ditemukan oleh peneliti. Keterbatasan penelitian tersebut antara lain sebagai

berikut:

1. Belum ada instrumen pengumpulan data yang baku untuk penelitian

mengenai pengetahuan dan perilaku pencegahan gout ini, sehingga

instrumen dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan

literatur yang didapatkan peneliti mengenai penyakit gout dan

pencegahannya.

2. Selama proses pengumpulan data ada beberapa kendala yang dialami

peneliti, pada beberapa responden saat dilakukan wawancara penerimaan

kurang bersahabat sehingga jawaban yang diberikan cenderung sekedarnya

saja, sehingga dapat menyebabkan bias informasi. Responden yang seperti

itu seharusnya tidak diikutsertakan.

3. Subjek penelitian mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti sehingga dapat

mempengaruhi jawaban responden.

Page 90: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

70

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan mulai dari

karakteristik responden, tingkat pengetahuan, perilaku pencegahan penyakit gout,

analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan

penyakit gout, dan saran.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RW 06 dan RW 08 Kelurahan

Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur tentang Hubungan Antara Tingkat

Pengetahuan dengan Perilaku Wanita Menopouse Dalam Upaya Pencegahan

Penyakit Gout pada 76 responden maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain:

Usia responden terbanyak adalah usia 51-60 sebanyak 46 responden

(60,5%) dengan usia termuda 48 tahun dan usia tertua 70 tahun. Responden

yang tidak sekolah berjumlah 7 responden (9,2%), pendidikan SD 29

responden (38,1%), pendidikan SMP 31 responden (40,8%), pendidikan

SMA 4 responden (5,3%), dan pendidikan PT 5 responden (6,6%).

Responden yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 4 responden (5,3%),

ibu rumah tangga 67 responden (88,1%), PNS 1 responden (1,3%), dan

pensiun sebanyak 4 responden (5,3%). Responden yang mempunyai besar

IMT <18,5 sebanyak 3 responden (4,0%), IMT 18,5-25,0 sebanyak 59

responden (77,6%), dan IMT >25,1 sebanyak 14 responden (18,4%).

Page 91: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

71

2. Responden yang berpengetahuan baik tentang penyakit gout dan

pencegahannya sebanyak 67 responden (88,2%), berpengetahuan cukup

sebanyak 8 responden (10,5%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 1

responden (1,3%).

3. Responden yang mempunyai perilaku pencegahan gout baik sebanyak 39

responden (51,3%), dan yang mempunyai perilaku pencegahan gout buruk

sebanyak 37 responden (48,7%).

4. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel tingkat

pengetahuan dengan variabel perilaku wanita menopouse dalam upaya

pencegahan penyakit gout yang didapatkan dari p value > 0,05 yaitu 0,256.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diajukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan tambahan bacaan

untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Misalnya hasil penelitian

ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan pendidikan kesehatan mengenai

penyakit gout dan pencegahannya.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas

Pisangan dan masukan bagi tenaga kesehatan agar pendidikan kesehatan

menjadi lebih intensif.

Page 92: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

72

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya supaya mencermati hasil penelitian ini dan

diharapkan dapat menggali faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku

dalam pencegahan penyakit gout.

Page 93: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

DAFTAR PUSTAKA

Anies. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo. 2006

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta. 2006

Azizah, Lilik Ma’rifatul. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011

Cahanar, P dan Irwan Suhanda. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta: PT Kompas

Media Nusantara. 2006

Departemen Agama RI .Al-Qur’an Al-karim surat Al-A’raf ayat 31. PT Syamil Cipta

Media

Baequni dan Narila Mutia Nasir. Islam dan Kesehatan: Pengantar Kesehatan

Masyarakat. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2004

Baziad, Ali. Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. 2003

Bensley, Robert J. Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Jakarta: EGC.

2009

Brasher, Valentina L. Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan & Manajemen.

Edisi 2. Jakarta: EGC. 2008

Damayanti, Deni. Panduan Lengkap Mencegah & Mengobati Asam Urat.

Yogyakarta: Araska. 2012

Dewi, Ni Wayan Utari P. Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Asam Urat

Dengan Praktik Pencegahan dan Perencanaan Perawatan Asam Urat di RW

02 Kelurahan Pangkalan Jati Kecamatan Limo Depok 2009. Dari URL

Page 94: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

www.library.upnvj.ac.id/pdf. Diakses pada tanggal 30 September 2013 pukul

20:46 WIB

Diantari, Ervi dan Aryu Candra. Pengaruh Asupan Purin dan Cairan Terhadap

Kadar Asam Urat Wanita Usia 50-60 Tahun di Kecamatan Gajah Mungkur,

Semarang. Journal of Nutrition College. Volume 2. Nomor 1. Tahun 2013. Dari

URL http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/2095/2115.

Diakses pada tanggal 16 Mei 2013 pukul 14:19 WIB.

Effendi, Ferry dkk. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2009

Eliopoulos, Charlotte. Gerontological Nursing. Edisi 6. USA: Lippincott Williams &

Wilkins. 2005

Festy, Pipit. Dkk. Hubungan Antara Pola Makan dengan Kadar Asam Urat Darah

pada Wanita Postmenopause Di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas

Dr Soetomo Surabaya. 2010. Dari http://www.fik.umsurabaya.ac.id/jurnal/.

Diakses tanggal 7 Maret 2013 pukul 12:14 WIB

Gibney, Michael J. Dkk. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. 2008

Hak, AE. Dkk. Menopause, Postmenopausal Hormone Use and Risk of Incident

Gout. Annals Of The Rheumatic Diseases (Ann Rheum Dis). Vol. 69. BMJ

Country of Publication: England. 2010

Helmi, Zairin Noor. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: salemba medika.

2012

Hidayat, A. Aziz Alimul. Riset dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba

Medika. 2007

KBBI Online dari URL http://kbbi.web.id/

Page 95: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

Kertia, Nyoman. Asam Urat. Yogyakarta: PT Benteng Pustaka. 2009

Kusnanto. Pengantar dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC. 2004

Manuaba, Ida Ayu C. Dkk. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.

2009

Misnadiarly. Rematik: Asam urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Jakarta: Pustaka

Obor Populer. 2007

Mitchell, Richard N. Dkk. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins & Cotran.

Jakarta: EGC. 2009

Mubarak, Wahit Iqbal. Dkk. Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar

Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: graha ilmu. 2007

Maulana. Heri D. J. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC. 2009

Naga, Sholeh S. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta: DIVA

Press. 2012

Notoadmodjo, Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010

Notoadmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

2007

Notoadmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

2007

Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika. 2008

Perry dan Potter. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. 2005

Pujiastuti, Sri Surini. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta: EGC. 2003

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007

Page 96: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

Smeltzer, Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.

Edisi 8. Jakarta: EGC. 2002

Sudaryanto, Agus dan Martina Dwi Hastuti. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan

Sikap Lansia Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Asam Urat Di Desa Ganten

Kecamatan Kerjo Karanganyar. 2010. Dari URL http://jurnal.dikti.go.id/

diakses pada tanggal 7 Maret 2013 pukul 11.25 WIB

Sudoyo, Aru W. Dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta:

FKUI. 2006

Sustrani, Lanny. Dkk. Asam Urat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2007

Tebba, Sudirman. Sehat Lahir Batin Handbook Bagi Pendamba Kesehatan Holistik.

Jakarta: PT serambi ilmu semesta. 2004

Wasis. Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC. 2008

World Health Organization (WHO) tahun 2004

Page 97: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU

WANITA MENOPAUSE DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT

GOUT DI KELURAHAN PISANGAN

Assalamualaikum. WR. WB

Salam sejahtera.

Nama : Hamidatu Ulfiyah

NIM : 109104000047

Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang

melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir untuk

menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S. Kep).

Dalam lampiran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan

penelitian. Untuk itu saya harap dengan segala kerendahan hati agar ibu bersedia

meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Kerahasiaan

jawaban ibu akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi ibu dalam pengisian

kuesioner ini.

Apakah ibu bersedia menjadi responden?

YA / TIDAK

( )

Responden

Page 98: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

Lampiran 2

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU

WANITA MENOPAUSE DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT

GOUT DI KELURAHAN PISANGAN

Kuesioner dibawah ini terdiri atas 3 bagian yang terdiri dari:

Bagian I : berisi data demografi

Bagian II : berisi pertanyaan tentang tingkat pengetahuan wanita menopause

tentang penyakit gout

Bagian III : berisi pernyataan tentang perilaku wanita menopause dalam upaya

pencegahan penyakit gout

1. Bacalah semua pertanyaan/ pernyataan dengan teliti

2. Jawablah sesuai dengan apa yang dirasakan oleh ibu

3. Jawab dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang disediakan

Page 99: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

Lampiran 3

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU

WANITA MENOPAUSE DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT

GOUT DI KELURAHAN PISANGAN

No responden:

A. Identitas Responden

1. Umur anda saat ini :………..tahun

2. Pendidikan terakhir : Tidak sekolah SMA

SD Perguruan tinggi

SMP

3. Pekerjaan saat ini : PNS Wiraswasta

Buruh Tidak bekerja/pensiunan

Lain-lain………………………../sebutkan

4. Berat badan : ………kg

5. Tinggi badan : ………cm

6. Apakah anda sudah berhenti haid (menopause)? Ya Tidak

7. Apakah anda menderita penyakit gout/asam urat? Ya Tidak

Page 100: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

B. Pengetahuan

Keterangan: B = benar S = salah

No Pernyataan

Jawaban

B S

1 Penyakit gout/asam urat adalah penyakit yang timbul karena peningkatan

kadar asam urat darah

2 Wanita yang menopause berisiko terkena gout/asam urat

3 Penyakit gout/asam urat adalah penyakit yang dapat dicegah

4 Memiliki berat badan berlebih (obesitas) berisiko terkena gout/asam urat

5 Salah satu pencegahan penyakit gout/asam urat dapat dilakukan dengan

menjaga pola makan

6 Penyakit gout/asam urat adalah penyakit akibat pengapuran pada sendi

7 Penyakit gout/asam urat yang diderita seseorang dalam waktu lama tidak

menimbulkan komplikasi

8 Minum banyak air putih dapat mengurangi kadar asam urat darah

9 Bengkak dan kemerahan disekitar sendi merupakan tanda penyakit

gout/asam urat

10 Terlalu sering jalan, jongkok berdiri, naik dan turun tangga bisa menjadi

penyebab penyakit gout/asam urat

11 Kesemutan, linu, dan nyeri sendi pada penderita gout biasanya terjadi

pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur

Page 101: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

No Pernyataan B S

12 Sering mengkonsumsi makanan yang mengandung purin seperti kacang-

kacangan, melinjo dapat menyebabkan terjadinya penyakit gout/asam

urat

13 Penyakit gout/asam urat merupakan salah satu jenis penyakit sendi

14 Mengurangi makanan seperti jeroan, daging, dan kacang-kacangan

merupakan cara untuk mencegah penyakit gout/asam urat

15 Minum air putih cukup setiap hari (8 gelas) tidak dapat membantu

mencegah penyakit gout/asam urat

16 Mandi malam hari dapat menyebabkan penyakit gout/asam urat

17 Penyakit gout/asam urat tidak dapat disembuhkan

18 Obat-obatan untuk penyakit gout/asam urat diberikan dengan tujuan

untuk mengurangi nyeri sendi dan menurunkan kadar asam urat darah

19 Pada penderita penyakit gout/asam urat ditemukan adanya peningkatan

kadar asam urat

20 Komplikasi yang sering terjadi pada penderita gout adalah batu ginjal

Page 102: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

B. Perilaku Pencegahan

Ket : SL = selalu dilakukan terus-menerus, tidak pernah ditinggalkan

SR = sering kerap dilakukan tetapi tidak terus-menerus

KD = kadang-kadang dilakukan sesekali saja

TD = tidak pernah tidak pernah dilakukan

No Pernyataan

Jawaban

SL SR KD TP

1 Saya membatasi mengkonsumsi makanan seperti

emping dan melinjo

2 Saya tidur 6-8 jam setiap hari

3 Saya mengurangi konsumsi makanan seperti ikan

teri

4 Saya mengkonsumsi kacang-kacangan dalam jumlah

yang sedikit

5 Saya mengurangi konsumsi makanan yang berlemak

untuk mencegah terjadinya gout/asam urat

6 Saya mengurangi konsumsi daging untuk mencegah

peningkatan kadar asam urat darah

7 Saya tidur secara teratur setiap hari

8 Saya mengkonsumsi jeroan dalam jumlah berlebih

9 Saya menimbang berat badan saya untuk

mengetahui setiap ada kenaikan/penurunan BB

10 Saya membiarkan tubuh saya gemuk dan berat

badan saya bertambah

11 Saya melakukan olahraga 3x dalam seminggu

Page 103: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

12 Saya melakukan senam untuk mencegah terjadinya

nyeri sendi/ kaku pada sendi

13 Saya tidur maksimal 5 jam dalam sehari

14 Saya minum air putih agar mengurangi kadar asam

urat

15 Saya minum air putih lebih dari 8 gelas dalam sehari

16 Saya sering mengkonsumsi soft drink (seperti cola-

cola dan sprite)

Page 104: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

KEMENTERIAN AGAMAUNTyERSTTAS rSLAM NEGERT ( trrN )SYARIT HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANTelp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-21) 740498s

Jl' Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-maii : [email protected]

Ciputat, l0 aprit ZOtlNomor : Un.0l/FI0lKM.Ol .2llUL 12013lampiran : -Hal : Permohonan Izin Studi Pendahuluan

Kepada Yang Terhorrnat,Kepala Dinas Kesehatan Tangerang SelatanJl- Witanaharja Komp. Sasmita Jaya Pamulangdi

Tangerang Selatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswadiperlukan p€nyusunan Skripsi yang berjudul "Hubungan Antara TingkatPengetahuan L^anjut Usia Penderita Asam Urat Dengan Jenis Makanan yangdi Konsumsinya"-

Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakan studipendahuluan atas nama:

Nama

NIM

Semester

Program Studi

Fakultas

Tembusan:l. Dekan FKIK2. Ka. Puskesmas Ciputat3. Ka. Puskesmas Ciputat Timur

Hamidatu Ulfiyah

109104000047

VIIIIlmu Keperawatan

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN SyarifHidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb-

Widjajakusumah, AIF., PFK

Page 105: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

DINAS KESEHA:TANJl. rWitana Harja Komp. Sasmita Jaya No. 27

Telp. 021 - 7441557, Fur. 021 - 7441236 - Pamulang

Nomor

Lampiran

Perihal

Sehubungan dengan adanya surat dari LJIN Syarif Hidayatullah Jalwta Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Nomor : un.Ol/ F10/KM.0I.2t l3lztz}l3, perihal :

Permohonan Izin Studi Pendahuluan atas ruma :

: tlamidatr ulfryatr

: 109101000047

Program Sttrdi : Ilmu Keperawatan

Tema ' cfiIrlrmgm artaraTingkat Pengetahuan Lanjut Usia Penderita

Asam Urat dengan lenis Makanan yang di Kousumsinya"

Pada dasarnya kami tidak keberatan untuk memberikan Izin Studi Pendahuluan

yang dilakukan oleh Mahasiswa LJIN Syarif Hidayatullah lakart4 adapln dalam hal

pelaksanaannya harap utuk berkoordinasi kepada Kepala LIPT Puskesmas yang akan

dilunjuagi.

Demikian atas perhatian dan kerja

Tembusan:yth ooP' 19690204 r99003r 006

1. Wali Kota Tangerang Selaan, (sebagal laporaa) ;2. Kepala UPT hrskesmas Ciprat di Kota Tangerang Selatan;3. Kepala UPT Puskesuas Ciputat Timur di Kota Tangerang Selatan;4. Yang Bersanghta&

- ggg 1o\9alDinkes lN 120t3

: Pepberian Izh Studi P.endahuluan

Pamulang, ll April2013

KepadaYth,

Dekan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan llmu Kesehatan

di-TEMPAT

Nama

NIM

6ffi

Page 106: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

KEMBNTERIAN AGAMAUNWERSTTAS ISLAM NEGERT ( UIN )SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKTILTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419Telp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-2t) 7404985Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : [email protected]

Ciputat Juli 2013Nomor : Un.Ol/Fl0/KM.0l.2l \kBL 12013Lampiran : -Hal : Permohonatr lzin Uji Yatiditas dan Reliabititas

Nama

NIMSemester

Program Studi

Fakultas

Tembusan:l. DekanFKIK2. Kepala Rw 01 Pisangan

Kepada Yang TerhormatKepala Kelurahan PimnganJl. Sedap Malam Kelurahan Pisangandi

Ciputat

Assalamu'a}rikum Wr. Wb.

D. alam rangka psnyelssaian tug,as akhir perkuliahil rnahasiswadiperlukan pcq/usunan Skripsi yang berjudul "Hubungan Antara TingkatPengetahuan Dengan Perilaku Wanita Menopaus Dalam Upaya PencegahanPenyakit Gout di Kelurahan Pisangan".

sehubungan deingan itu kami mohon diberikan izin melaksanakan ujivaliditas dan refiabilitas atas natna :

HamidatuUlfiyah

109104000047

vuIlmu Keperawatan

Kedokieran dan Ilmu Kesehatan UIN SyarifHidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terimakasih.

lYassalrm u'alaikum lVr- Wb-

i lVidjajakusumah, AIF., PFK

Page 107: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

KEMENTERIAN AGAMATTNTyERSTTAS rSLAM NEGERT ( urN )SYARIF HIDAYATT]LLAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419Telp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-21) 7404985Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : [email protected]

Ciputafi, Juli 2013NomorlampiranHal

: Un.0lff l0/KM .01.2/\b4L DAl3

: Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yang Terhormat,Kepala Keluratran PisanganJl. Sedap Malam Kelurahan Pisangandi

Ciputat

Assalamu'alaikum Wr. \trb.

Dalam rangka peryelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswadiperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "Hubungan Antara TingkatPengetahuan Dengan Perilaku Wanita Menopaus Dalam Upaya PencegahanPenyakit Gout di Kelurahan Pisangan".

Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakanpenelitian atas nama:

Nama

NIMSemester

Program Studi

Fakultas

Hamidatu Ulfiyah

109104000047

vIIIIlmu Kepemwatan

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan tlIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

.. Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terimakasih-

Wassalamu'alaikum \lYr. Wb.

i Widjqiakusumah, AIF., PFKTembusan:l. DekanFKIK2. Kepala Rw 06 dan 08

Page 108: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam
Page 109: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

Lampiran 5

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Pengetahuan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.405 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 18.3333 5.333 .000 .405

P2 18.7000 4.907 .086 .401

P3 18.4000 5.352 -.071 .420

P4 18.6000 5.007 .062 .406

P5 18.3333 5.333 .000 .405

P6 18.3333 5.333 .000 .405

P7 19.0333 4.930 .090 .399

P8 18.5667 5.495 -.172 .459

P9 18.5000 4.948 .143 .386

P10 18.4000 5.283 -.012 .412

P11 18.4000 5.145 .108 .395

P12 18.6333 4.378 .378 .318

P13 19.0000 4.138 .495 .279

P14 18.4000 5.076 .169 .386

P15 18.4333 5.357 -.083 .426

P16 18.9667 4.585 .242 .356

P17 18.4000 5.766 -.408 .465

P18 18.4667 5.361 -.092 .432

P19 18.4000 5.490 -.186 .436

P20 18.7333 4.478 .288 .341

Page 110: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

P21 19.0000 4.759 .165 .379

P22 18.5333 4.602 .324 .341

P23 18.3667 5.551 -.291 .436

P24 18.4333 4.806 .325 .355

P25 18.6333 4.516 .303 .340

2. Perilaku

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.592 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 57.1000 20.576 .097 .607

P2 56.0000 21.448 .243 .576

P3 57.2333 21.426 .143 .587

P4 56.7667 21.220 .207 .578

P5 56.7667 20.323 .298 .565

P6 56.4000 20.317 .378 .557

P7 56.5667 18.461 .622 .514

P8 56.6000 23.145 -.126 .625

P9 55.8000 21.752 .167 .584

P10 56.7667 21.426 .080 .600

P11 55.4667 21.361 .223 .577

P12 55.8333 20.902 .260 .572

P13 56.7000 20.838 .179 .583

P14 56.7333 21.237 .121 .592

P15 57.2333 23.840 -.246 .628

Page 111: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

P16 55.9333 19.306 .392 .547

P17 56.1000 20.024 .412 .551

P18 56.0667 19.926 .290 .564

P19 55.5333 22.464 .051 .593

P20 56.3667 20.240 .331 .560

Analisa Univariat

A. Distribusi Frekuensi Usia

Statistics

Usia

N Valid 76

Missing 0

Percentiles 0 .

Usia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 48 1 1.3 1.3 1.3

49 3 3.9 3.9 5.3

50 4 5.3 5.3 10.5

51 6 7.9 7.9 18.4

52 5 6.6 6.6 25.0

53 3 3.9 3.9 28.9

54 6 7.9 7.9 36.8

55 5 6.6 6.6 43.4

56 9 11.8 11.8 55.3

57 1 1.3 1.3 56.6

58 4 5.3 5.3 61.8

59 2 2.6 2.6 64.5

60 5 6.6 6.6 71.1

61 2 2.6 2.6 73.7

62 1 1.3 1.3 75.0

63 3 3.9 3.9 78.9

64 2 2.6 2.6 81.6

65 4 5.3 5.3 86.8

66 2 2.6 2.6 89.5

Page 112: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

67 5 6.6 6.6 96.1

69 1 1.3 1.3 97.4

70 2 2.6 2.6 100.0

Total 76 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 40-50 8 10.5 10.5 10.5

51-60 46 60.5 60.5 71.1

61-70 22 28.9 28.9 100.0

Total 76 100.0 100.0

B. Distribusi Frekuensi Pendidikan

Statistics

Pendidikan

N Valid 76

Missing 0

Percentiles 0 .

Pendidikan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid PT 5 6.6 6.6 6.6

SD 29 38.2 38.2 44.7

SMA 4 5.3 5.3 50.0

SMP 31 40.8 40.8 90.8

TS 7 9.2 9.2 100.0

Total 76 100.0 100.0

C. Distribusi Frekuensi Pekerjaan

Statistics

Pekerjaan

N Valid 76

Missing 0

Percentiles 0 .

Page 113: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Dagang 4 5.3 5.3 5.3

IRT 67 88.2 88.2 93.4

Pensiun 4 5.3 5.3 98.7

PNS 1 1.3 1.3 100.0

Total 76 100.0 100.0

D. Distribusi Frekuensi IMT

Statistics

IMT

N Valid 76

Missing 0

Percentiles 0 .

IMT

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 16,8 1 1.3 1.3 1.3

17,3 1 1.3 1.3 2.6

18,3 1 1.3 1.3 3.9

18,5 1 1.3 1.3 5.3

19 1 1.3 1.3 6.6

19,3 1 1.3 1.3 7.9

19,4 1 1.3 1.3 9.2

19,6 3 3.9 3.9 13.2

19,8 1 1.3 1.3 14.5

20 2 2.6 2.6 17.1

20,2 1 1.3 1.3 18.4

20,3 1 1.3 1.3 19.7

20,4 1 1.3 1.3 21.1

20,5 2 2.6 2.6 23.7

20,6 2 2.6 2.6 26.3

20,7 3 3.9 3.9 30.3

21,1 4 5.3 5.3 35.5

Page 114: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

21,2 3 3.9 3.9 39.5

21,3 1 1.3 1.3 40.8

21,5 2 2.6 2.6 43.4

21,8 1 1.3 1.3 44.7

21,9 2 2.6 2.6 47.4

22 2 2.6 2.6 50.0

22,1 2 2.6 2.6 52.6

22,3 1 1.3 1.3 53.9

22,5 1 1.3 1.3 55.3

22,7 2 2.6 2.6 57.9

22,8 1 1.3 1.3 59.2

23,3 2 2.6 2.6 61.8

23,4 1 1.3 1.3 63.2

23,7 2 2.6 2.6 65.8

24 1 1.3 1.3 67.1

24,3 1 1.3 1.3 68.4

24,4 2 2.6 2.6 71.1

24,5 2 2.6 2.6 73.7

24,6 1 1.3 1.3 75.0

24,7 1 1.3 1.3 76.3

24,8 3 3.9 3.9 80.3

24,9 1 1.3 1.3 81.6

25,1 1 1.3 1.3 82.9

25,2 1 1.3 1.3 84.2

25,4 1 1.3 1.3 85.5

25,9 2 2.6 2.6 88.2

26 1 1.3 1.3 89.5

26,1 1 1.3 1.3 90.8

26,4 1 1.3 1.3 92.1

27,4 3 3.9 3.9 96.1

27,6 1 1.3 1.3 97.4

27,8 1 1.3 1.3 98.7

30,5 1 1.3 1.3 100.0

Total 76 100.0 100.0

Page 115: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

IMT

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid <18,5 3 3.9 3.9 3.9

>25,1 14 18.4 18.4 22.4

18,5-25 59 77.6 77.6 100.0

Total 76 100.0 100.0

E. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Menopouse Tentang

Penyakit Gout

Pengetahuan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 67 88.2 88.2 88.2

Cukup 8 10.5 10.5 98.7

Kurang 1 1.3 1.3 100.0

Total 76 100.0 100.0

F. Distribusi Frekuensi Perilaku Wanita Menopouse dalam Pencegahan

Gout

Statistics

Perilaku

N Valid 76

Missing 0

Mean 42.5789

Median 41.5000

Std. Deviation 4.30895

Minimum 33.00

Maximum 53.00

Perilaku

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 39 51.3 51.3 51.3

Buruk 37 48.7 48.7 100.0

Total 76 100.0 100.0

Page 116: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25564/1/HAMIDATU... · Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam

Analisa Bivariat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan * Perilaku 76 100.0% 0 .0% 76 100.0%

G. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Wanita

Menopouse dalam Pencegahan Penyakit Gout

Pengetahuan * Perilaku Crosstabulation

Perilaku

Total Baik Buruk

Pengetahuan Baik Count 36 31 67

% within Pengetahuan 53.7% 46.3% 100.0%

% within Perilaku 92.3% 83.8% 88.2%

Cukup Count 3 5 8

% within Pengetahuan 37.5% 62.5% 100.0%

% within Perilaku 7.7% 13.5% 10.5%

Kurang Count 0 1 1

% within Pengetahuan .0% 100.0% 100.0%

% within Perilaku .0% 2.7% 1.3%

Total Count 39 37 76

% within Pengetahuan 51.3% 48.7% 100.0%

% within Perilaku 100.0% 100.0% 100.0%

H. Hasil Uji Spearman

Correlations

Pengetahuan Perilaku

Spearman's rho Pengetahuan Correlation

Coefficient 1.000 .132

Sig. (2-tailed) . .256

N 76 76

Perilaku Correlation

Coefficient .132 1.000

Sig. (2-tailed) .256 .

N 76 76