dampak pemecahan saham terhadap laba dan harga saham · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara...

69
DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Selama Periode Tahun 2000 – 2001 S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: RAINY NIM: 002114122 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2004

Upload: hoangdang

Post on 03-Jul-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN

HARGA SAHAM Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

Selama Periode Tahun 2000 – 2001

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

RAINY

NIM: 002114122

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2004

Page 2: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................…..………. v

ABSTRAK................................................................................................. vi

ABSTRACK............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR................................................................................ ix

DAFTAR ISI.............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................………. 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 4

C. Batasan Masalah..................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian..................................................................… 5

E. Manfaat Penelitian..... ..........................................................… 5

F. Sistematika Penulisan..........................................................…. 6

Page 3: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 7

A. Studi Peristiwa (event study)................................................... 7

B. Pemecahan Saham (stock split)............................................... 8

C. Telaah Studi Atas Pemecahan Saham..................................… 12

D. Laba (earning)........... ............................................................ 14

E. Harga Saham.. ........................................................................ 17

F. Return Tidak Normal (abnormal return)................................ 18

G. Perumusan Hipotesa.. ............................................................ 23

BAB III METODA PENELITIAN ............................................................ 24

A. Jenis Penelitian....................................................................... 24

B. Populasi dan Sampel.............................................................. 24

C. Tempat dan Waktu Penelitian............................................... 25

D. Data yang Diperlukan ........................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 26

F. Teknik Analisis Data............................................................. 26

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.................................... 37

A. Bursa Efek Jakarta................................................................ 37

B. Data Perusahaan.................................................................... 38

C. Laba........................................................................................ 40

D. Harga Saham.......................................................................... 40

E. Indeks Harga Saham Gabungan...........................................… 40

Page 4: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................. 50

A. Analisis Data.......................................................................... 50

B. Pembahasan... ........................................................................ 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.... ................................................ 58

A. Kesimpulan.... ........................................................................ 58

B. Saran....................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 5: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 4.1: Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitiaan

pada tahun 2000-2001.......................................................................... 39

2. Tabel 4.2: Laba kotor perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian pada tahun 2000-2001.......................................................... 41

3. Tabel 4.3: Laba operasi perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian pada tahun 2000-2001.......................................................... 42

4. Tabel 4.4: Laba sebelum pajak perusahaan yang menjadi sampel

dalam penelitian pada tahun 2000-2001................................................ 43

5. Tabel 4.5: Laba bersih perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian pada tahun 2000-2001.......................................................... 44

6. Tabel 4.6: Laba per lembar saham perusahaan yang menjadi

sampel dalam penelitian pada tahun 2000-2001................................... 45

7. Tabel 4.7: Harga saham 10 hari sebelum pemecahan saham

perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian pada tahun

2000-2001............................................................................................ 46

8. Tabel 4.8: Harga saham 10 hari setelah pemecahan saham

perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian pada tahun

2000-2001........................................................................................... 47

Page 6: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

9. Tabel 4.9: IHSG 10 hari sebelum pemecahan saham perusahaan

yang menjadi sampel dalam penelitian pada tahun 2000-2001............... 48

10. Tabel 4.10: IHSG 10 hari setelah pemecahan saham perusahaan

yang menjadi sampel dalam penelitian pada tahun 2000-2001............. 49

11. Tabel 5.1: Ringkasan hasil olahan SPSS rata-rata perubahan

laba, abnormal return dan Cummulative Abnormal Return

(CAR) sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan

saham.................................................................................................. 51

Page 7: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

ABSTRAK

DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN

HARGA SAHAM Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

Selama Periode Tahun 2000 – 2001

RAINY

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2004

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pemecahan saham terhadap laba dan harga saham. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris di Bursa Efek Jakarta. Pada penelitian ini, peristiwa yang dipilih untuk diamati adalah peristiwa pemecahan saham pada tahun 2000-2001.

Sampel yang diambil adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan pemecahan saham selama tahun 2000-2001, yaitu sebanyak 31 perusahaan. Pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan terhadap data yang sudah dipublikasikan oleh Bursa Efek Jakarta. Teknik analisis data yang digunakan dalam menjawab permasalahan yang ada menggunakan pengujian dua sisi. Periode kejadian penelitian yang digunakan untuk mengukur perubahan laba yaitu selama satu tahun sebelum pemecahan saham dan satu tahun setelah pemecahan saham, kemudian untuk mengukur harga saham yaitu selama 10 hari sebelum pemecahan saham dan 10 hari setelah pemecahan saham.

Secara statistik, hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return antara 8 hari sebelum pemecahan saham dan 8 hari setelah pemecahan saham. Penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa terdapat perbedaan Cummulative Abnormal Return (CAR) dari 1 hari sampai 2 hari sebelum pemecahan saham dan 1 hari sampai 2 hari setelah pemecahan saham. Tetapi penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata perubahan laba antara satu tahun sebelum pemecahan saham dengan satu tahun setelah pemecahan saham, satu tahun sebelum pemecahan saham dengan pada saat pemecahan saham dan pada saat pemecahan saham dengan satu tahun setelah pemecahan saham. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pemecahan saham dapat membawa dampak terhadap harga saham, tetapi tidak membawa dampak terhadap laba perusahaan.

Page 8: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

ABSTRACT

THE EFFECT OF STOCK SPLIT TO EARNINGS AND

STOCK PRICE An Empirical Study At The Companies Listed At The Jakarta Stock

Exchange In Period 2000 – 2001

RAINY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2004

The aims of this research was to find out the effect of stock split to

earnings and stock price. This research was an empirical study on the stock in

Jakarta Stock Exchange, and the event was the stock split during 2000 to 2001.

This research examined thirty one companies which have done stock split

during 2000 to 2001. The data gathering was conducted by recording the data

which had been published by Jakarta Stock Exchange. The technique data

analysis to answer the problem formulated used two tailed test. The periods of

research event used for measuring change earnings were one year before stock

split and one year after stock split, and then for measuring stock price were ten

days before stock split and ten days after stock split.

Statistically, the result of this research could prove that there was different

means of abnormal return between eight days before stock split and eight days

after stock split. This research also prove that there was the different Cummulative

Abnormal Return (CAR) from one until two days before stock split and one until

Page 9: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

two days after stock split. However, this research could not prove the differenees

of the means of change earnings between one year before stock split with one year

after stock split, one year before stock split with at the time of stock split and at

the time of stock split with one year after stock split. Finally it could be concluded

that stock split had an effect to stock price, but did not have an effect to

company’s earnings.

Page 10: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pasar modal banyak sekali informasi yang dapat diperoleh oleh

investor, baik di publik maupun yang bersifat pribadi (privat). Informasi

tersebut seperti informasi harga saham, volume perdagangan saham,

pengumuman dividen, pengumuman right issue, dan lain-lain. Pengumuman

pemecahan saham (stock split) juga merupakan salah satu informasi yang

dapat diperoleh investor di pasar modal. Informasi ini dapat bermakna jika

keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di

pasar modal, transaksi tersebut akan tercermin dalam perubahan harga saham,

volume perdagangan dan indikator atau karakteristik pasar lainnya

(Fatmawati dan Asri, 1999: 93 –94).

Hartono (1998: 320) menyatakan bahwa jika pasar efisien, suatu

pengumuman yang tidak mempunyai nilai ekonomis tidak akan

mengakibatkan reaksi pasar atas pengumuman peristiwa tersebut. Sebaliknya

jika pasar bereaksi untuk pengumuman yang tidak mempunyai nilai

ekonomis, berarti pasar tersebut belum efisien karena tidak dapat

membedakan pengumuman yang berisi informasi ekonomis dengan yang

tidak berisi informasi ekonomis.

Page 11: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Harga saham di pasar modal sering bereaksi pada saat pengumuman

pemecahan saham. Reaksi pasar ini sebenarnya bukan disebabkan adanya

pengumuman pemecahan saham tersebut, karena pada kenyataannya

informasi pemecahan saham tidak mempunyai nilai ekonomis. Informasi

pemecahan saham tidak mempunyai nilai ekonomis karena terjadinya

peristiwa pemecahan saham tidak memiliki dampak terhadap aliran kas masa

mendatang. Pemecahan saham hanya mengganti saham yang beredar dengan

jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham

sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama. Oleh karena itu,

pemecahan saham tidak mempengaruhi arus kas perusahaan.

Reaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman pemecahan saham ini

tidak semata-mata karena pemecahan saham, tetapi karena adanya informasi

lain yang dibawa oleh pengumuman pemecahan saham yang tidak mudah

diduga oleh investor. Informasi lain tersebut seperti informasi bagaimana baik

atau buruknya prospek perusahaan, dan informasi-informasi lainnya sebagai

motivasi investor yang berbagai macam dalam mencari informasi. Pergerakan

harga saham di pasar modal selalu berfluktuasi dan cenderung tidak menentu.

Perubahan harga saham merupakan pencerminan perubahan penilaian

masyarakat terhadap nilai saham perusahaan.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk menguji pengaruh

pemecahan saham antara lain Bar-Yosef dan Brown (1977), dan Asquith

(1989) menemukan adanya reaksi pasar yang positif atas pengumuman

pemecahan saham (dikutip dari Khomsiyah dan Sulistyo, 2001: 388). Di

Page 12: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Indonesia penelitian serupa telah dilakukan oleh Ewijaya dan Indriantoro

(1999), hasil penelitiannya menyatakan bahwa reaksi pasar tersebut

sebenarnya bukan karena respon terhadap tindakan pemecahan saham itu

sendiri, namun terhadap prospek perusahaan yang disinyalkan oleh

pemecahan saham tersebut. Sinyal yang ditunjukkan dalam pemecahan saham

tersebut adalah bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham

merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja yang baik.

Menurut Klein dan Peterson (1989) yang meneliti perkiraan laba

dihubungkan dengan pengumuman pemecahan saham menunjukkan bahwa

perusahaan-perusahaan yang mengumumkan pemecahan saham mengalami

revisi perkiraan laba lebih besar daripada perusahaan-perusahaan yang tidak

mengumumkan pemecahan saham. Adanya revisi perkiraan laba yang besar

menunjukkan bahwa ada peningkatan laba yang luar biasa setelah pemecahan

saham (dikutip dari Anggraini dan Hartono, 2000: 3).

Lakonishok dan Lev (1987) menyatakan bahwa pengumuman

pemecahan saham memberikan informasi adanya peningkatan laba di masa

yang akan datang sehingga informasi tersebut menimbulkan adanya abnormal

return (dikutip dari Miliasih, 2000: 134).

Publikasi atau pengumuman pemecahan saham merupakan studi

peristiwa (event study) yang akan diamati. Studi ini akan menguji apakah

pengumuman pemecahan saham dapat menghasilkan keputusan investasi

yang berbeda antara periode sebelum pemecahan saham dan setelah

pemecahan saham.

Page 13: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud melakukan penelitian

dengan judul: “DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA

DAN HARGA SAHAM” (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Jakarta Selama periode Tahun 2000-2001).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata perubahan laba antara sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham?

2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return dan Cummulative

Abnormal Return (CAR) antara sebelum pemecahan saham dan setelah

pemecahan saham?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian hanya pada

peristiwa pengumuman pemecahan saham terhadap perubahan laba dan

perubahan harga saham yang dipublikasikan oleh perusahaan. Focus

penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang terdaftar di PT. Bursa

Efek Jakarta (BEJ) selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2001.

Page 14: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata perubahan laba

antara sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata abnormal

return dan Cummulative Abnormal Return (CAR) antara sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Investor.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam melakukan investasi yang tepat dan menguntungkan dengan

mempertimbangkan laba dan harga saham akibat pemecahan saham.

2. Bagi Universitas sanata Dharma.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan mampu

menambah wacana bagi pengembangan ilmu dan penelitian di bidang

keuangan, khususnya peristiwa pemecahan saham di pasar modal.

3. Bagi peneliti.

Studi ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang

pasar modal dan mampu meningkatkan pemahaman tentang dampak

pemecahan saham terhadap laba dan harga saham sebagai sarana untuk

mempraktekkan teori dan pengetahuan di bangku kuliah.

Page 15: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

F. Sistematika Penulisan

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang relevan dengan

permasalahan yang ada dalam penelitian dan diharapkan dapat dijadikan

dasar untuk melakukan penelitian maupun dasar untuk mengolah data.

3. BAB III METODA PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, populasi dan

sampel, tempat dan waktu penelitian, data yang diperlukan, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

4. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan mengenai sekilas Bursa Efek Jakarta, data

perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, data laba, data

harga saham dan data Indeks Harga Saham Gabungan.

5. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai analisis data dan pembahasan dari

penelitian yang telah dilakukan.

6. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan penelitian, saran-saran

dan keterbatasan penelitian.

Page 16: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Studi peristiwa (event study)

Studi peristiwa adalah studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap

suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

pengumuman (Hartono, 1998: 318). Sedangkan menurut Peterson (1998),

studi peristiwa adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham di

Pasar Modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh

pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu (dikutip dari

Suryawijaya dan Setiawan, 1998).

Adapun manfaat dari studi peristiwa (Hartono, 1998: 318), yaitu:

1. Dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information

content) dari suatu pengumuman. Reaksi pasar akibat pengumuman

tersebut akan tercermin pada perubahan harga dari sekuritas yang

bersangkutan. Reaksi ini diukur dengan menggunakan abnormal return.

Suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan

memberikan abnormal return kepada pasar, begitu juga sebaliknya yang

tidak mempunyai kandungan informasi, tidak memberikan abnormal

return kepada pasar.

2. Dapat pula dipakai untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.

Page 17: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika tidak ada

investor yang dapat memperoleh abnormal return dari informasi yang

diumumkan atau jika memang ada abnormal return, pasar harus bereaksi

dengan cepat untuk menyerap abnormal return untuk menuju ke harga

keseimbangan.

Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk

setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Ada dua unsur pokok

yang merupakan ciri utama pasar modal yang efisien dalam bentuk setengah

kuat adalah:

1. Tersedianya informasi yang relevan.

2. Harga disesuaikan secara cepat terhadap informasi baru.

Pemecahan saham merupakan studi peristiwa karena peristiwa

pemecahan saham dapat memberikan informasi yang relevan dan dengan

adanya peristiwa pemecahan saham menimbulkan reaksi yang cepat terhadap

harga saham di pasar modal.

B. Pemecahan Saham (stock split)

Pemecahan saham merupakan fenomena yang membingungkan. Secara

sederhana, pemecahan saham berarti memecah selembar saham menjadi n

lembar saham. Pemecahan saham mengakibatkan bertambahnya jumlah

lembar saham yang beredar tanpa transaksi jual beli yang mengubah besarnya

modal. Harga per lembar saham baru setelah pemecahan saham adalah

sebesar 1/n dari harga sebelum pemecahan. Pemecahan saham telah menjadi

Page 18: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk membentuk harga

saham perusahaan (Marwata, 2001: 152).

Berdasarkan hasil penelitian empiris studi peristiwa pemecahan saham

oleh peneliti terdahulu, pemecahan saham tidak mempunyai nilai ekonomis

karena pemecahan saham tidak mengubah saldo modal saham dan saldo laba

ditahan, artinya struktur dan total ekuitas pemegang saham tidak berubah.

Tetapi mengapa perusahaan melakukan pemecahan saham, alasannya adalah

berhubungan dengan sinyal yang akan disampaikan oleh perusahaan ke

publik (Marwata, 2001: 390).

Adapun alasan-alasan dibalik pemecahan saham (dikutip dari Merry,

2000), yaitu:

1. Untuk menyesuaikan harga pasar dari saham perusahaan pada tingkat

dimana lebih banyak individu dapat menginvestasikan dalam saham.

2. Untuk menyebarkan dasar pemegang saham dengan meningkatkan jumlah

saham yang beredar dan membuatnya lebih dapat dipasarkan.

3. Untuk menguntungkan pemegang saham yang ada dengan memungkinkan

mereka untuk mengambil manfaat dari suatu penyesuaian pasar yang

tidak sempurna setelah pemecahan saham tersebut.

Pemecahan saham diyakini dapat memberikan berbagai manfaat bagi

sebagian pihak khususnya para emiten, manfaat tersebut yaitu:

1. Menurunkan harga saham yang kemudian akan membantu meningkatkan

daya tarik investor untuk membeli saham.

2. Membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan.

Page 19: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

3. Mengubah para investor odd lot (investor yang membeli saham dibawah

500 lembar atau satu lot) menjadi investor round lot (investor yang

membeli saham minimal 500 lembar atau satu lot).

Pemecahan saham biasanya dilakukan setelah harga saham tertentu

mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pemecahan saham merupakan

salah satu cara yang dilakukan emiten untuk mempertahankan agar sahamnya

tetap berada dalam rentan perdagangan yang optimal, sehingga daya beli

investor meningkat terutama untuk investor kecil.

Menurut Ewijaya dan Indriantoro (1999: 55), pemecahan saham (stock

split) adalah perubahan nilai nominal per lembar saham dan penambahan

jumlah saham yang beredar sesuai dengan faktor pemecahan saham (split

factor). Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan,

yaitu:

1. Pemecahan naik (split up) adalah penurunan nilai nominal per lembar

saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar.

Misalnya pemecahan saham dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1, dan 4:1.

2. Pemecahan turun (split down) adalah peningkatan nilai nominal per

lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya

pemecahan turun dengan faktor pemecahan 1:2, 1:3, dan 1:4.

McGough (1993) mengatakan bahwa pasar modal Amerika

membedakan pemecahan saham menjadi dua (dikutip dari Ewijaya dan

Indriantoro, 1995: 55), yaitu:

Page 20: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

1. Pemecahan saham sebagian (partial stock split) adalah tambahan

distribusi saham yang beredar sebesar 25 % atau lebih tetapi kurang dari

100 % dari jumlah saham beredar yang lama.

2. Pemecahan saham penuh (full stock split) adalah tambahan distribusi

saham yang beredar sebesar 100 % atau lebih dari jumlah saham beredar

yang lama.

Ada dua dasar teori yang sering dipakai dalam menjelaskan motivasi

pemecahan saham, yaitu signaling theory dan trading range theory. Menurut

signaling theory, Bar-Josef dan Brown (1997) menyatakan bahwa pemecahan

saham memberikan informasi kepada investor tentang prospek peningkatan

return masa depan. Return yang meningkat tersebut dapat diprediksi dan

merupakan sinyal tentang laba jangka pendek dan jangka panjang.

Pengumuman pemecahan saham dianggap sebagai sinyal yang diberikan oleh

manajemen kepada publik bahwa perusahaan memiliki prospek yang bagus di

masa depan (dikutip dari Marwata, 2001: 153).

Copeland (1979: 116) menyatakan bahwa salah satu gambaran yang

menunjukkan prospek bagus adalah kinerja keuangan yang bagus. Perusahaan

yang melakukan pemecahan saham biasanya memerlukan biaya (seperti biaya

administrasi, dan lain-lain), oleh karena itu hanya perusahaan yang

mempunyai prospek bagus yang mampu melakukannya (dikutip dari

Marwata, 2001: 153).

Sedangkan menurut trading range teory, menyatakan bahwa

pemecahan saham dilakukan karena perusahaan memandang harga sahamnya

Page 21: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

sudah terlalu mahal. Ikenberry (1996) menyatakan bahwa pemecahan saham

akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Menurut teori ini, harga

saham yang terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham

tersebut diperdagangkan. Dengan adanya pemecahan saham, harga saham

menjadi tidak terlalu tinggi sehingga akan semakin banyak investor yang

mampu bertransaksi (dikutip dari Marwata, 2001: 531).

Fatmawati dan Asri (1999: 106) mengemukakan bahwa keinginan

manajemen perusahaan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham

didukung oleh adanya pandangan bahwa perusahaan yang melakukan

pemecahan saham akan menambah daya tarik investor akibat penurunan

harga saham pada saat pemecahan saham.

C. Telaah Studi Atas Pemecahan Saham

Asquith (1989) menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan

pemecahan saham mengalami peningkatan laba yang signifikan untuk empat

tahun sebelum pemecahan saham dilakukan. Peningkatan terbesar terjadi

pada satu tahun sebelum pemecahan saham dan terus meningkat selama tahun

dilakukannya pemecahan saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pemecahan saham mempunyai dampak terhadap harapan investor akan sifat

kenaikkan laba (sementara atau tetap) pada saat sebelum dan setelah

pemecahan saham (dikutip dari Khomsiyah dan Sulistyo, 2001: 390).

Perusahaan-perusahaan yang mengalami peningkatan laba yang besar

pada satu tahun kemungkinan akan mengalami penurunan laba pada tahun-

Page 22: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

tahun selanjutnya, karena perubahan laba yang besar biasanya hanya

sementara dan diikuti penurunan laba. Oleh karena itu jika sebelum

pemecahan saham ada peningkatan laba, investor berpandangan bahwa

peningkatan laba ini tidak akan berlangsung lama.

Penelitian Lakonishok dan Lev (1987) menunjukkan bahwa perusahaan

yang memecah saham menikmati kinerja laba luar biasa selama periode

sebelum pemecahan saham. Hal ini mencerminkan kinerja yang baik dari

perusahaan yang memecah saham. Pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan

yang memecah sahamnya berlangsung sampai tahun pertama setelah

pemecahan saham (dikutip dari Anggraini dan Hartono, 2000: 3).

Berbeda dengan penelitian Miliasih (2000) menunjukkan bahwa

pemecahan saham tidak menyebabkan terjadinya kenaikan laba pada periode

setelah pemecahan saham. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terdapatnya

perubahan laba yang signifikan pada periode sebelum pemecahan saham dan

setelah pemecahan saham. Begitu juga dengan hasil penelitian Anggraini dan

Hartono (2000) menunjukkan bahwa pada tahun-tahun sebelum pemecahan

saham dan setelah pemecahan saham tidak ada pertumbuhan laba yang

signifikan.

Adanya perbedaan atau perubahan harga saham secara signifikan akan

berhubungan dengan abnormal return pada saat pemecahan saham.

Lakonishok dan Lev (1987) menyatakan bahwa perubahan harga yang terjadi

akibat pemecahan saham akan memberikan informasi adanya abnormal

return (dikutip dari Miliasih, 2000: 134).

Page 23: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

D. Laba (earning)

Laba adalah selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya yang terjadi

sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila

biaya lebih besar dari pendapatan maka selisihnya disebut dengan rugi.

Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah

laba akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan

biaya. Akuntansi menganggap, laba akuntansi ini dapat menjadi tolok ukur

atau pengukur (measure) kinerja perusahaan dan dapat digunakan investor

atau kreditor untuk memprediksi aliran kas (Suwardjono, 1989: 242).

Informasi laba merupakan informasi yang dibutuhkan oleh para investor

di pasar modal. Informasi laba memiliki banyak manfaat, yaitu:

1. Dapat menilai kinerja manajemen.

2. Membantu mengestimasi kemampuan laba dalam waktu jangka panjang.

3. Memprediksi laba masa depan.

4. Menaksir resiko dalam investasi atau kredit.

Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan ditunjukkan oleh

besarnya laba dari perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya, investor

akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba, sebab laba

menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh. Sedangkan jumlah laba

yang akan didistribusikan kepada investor tergantung kebijakan perusahaan.

Laba yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu

memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham,

Page 24: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

sedangkan laba yang rendah menandakan bahwa perusahaan gagal

memberikan kemanfaatan sebagaimana diharapkan pemegang saham

(Mulyono, 2000: 110).

Informasi laba dapat dilihat dalam laporan laba rugi (income statement)

yang merupakan iktisar pendapatan dan biaya suatu perusahaan untuk suatu

jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi juga dapat menunjukkan hasil usaha

perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Tabel 2.1 Contoh perhitungan laba rugi secara ringkas di dalam laporan laba rugi

(dalam rupiah)

Penjualan Bersih 2.972.413

Harga Pokok Penjualan 1.982.541 _______________ - Laba (Rugi) Kotor 989.872

Biaya Penjualan 453.028

Biaya Administrasi 350.771 803.799 _____________ + _______________ - Laba (Rugi) Operasi 186.073

Pendapatan dan Keuntungan Lain 171.410 _______________ + 357.423

Biaya dan Kerugian Lain 126.060 _______________ - Laba (Rugi) Sebelum Pajak 231.423

Pajak Penghasilan 66.934 _______________ - Laba (Rugi) Bersih untuk tahun ini 164.489 Laba / lembar saham 1,74

Laba kotor seringkali dianggap sebagai angka-angka yang paling berarti

dalam perhitungan laba rugi. Biasanya laba kotor ini digunakan untuk

Page 25: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

menentukan persentase dalam hubungannya dengan penjualan dan membuat

perbandingan dengan periode yang lalu (Supranoto, 1986: 395-396).

Laba kotor (gross profit) atau laba bruto merupakan selisih antara

penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Disebut bruto karena jumlah

ini masih harus dikurangi dengan biaya-biaya usaha (Soemarso, 2002: 226).

Menurut Soemarso (2002: 227), laba operasi (operating income) atau

laba usaha (income from operation) merupakan selisih antara laba kotor

dengan biaya usaha. Laba operasi adalah laba yang diperoleh semata-mata

dari kegiatan utama perusahaan.

Laba sebelum pajak (income before taxes) merupakan selisih antara

laba operasi dikurangi pendapatan atau keuntungan lain dan biaya atau

kerugian lain. Sedangkan laba setelah pajak (income after taxes) atau laba

bersih (net profit) merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Sebaliknya

jika perusahaan menderita kerugian, maka menjadi rugi bersih (net loss).

Laba per lembar saham (earning per share) atau EPS merupakan

perbandingan antara laba bersih dan rata-rata jumlah saham yang beredar.

Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan ditunjukkan oleh besarnya

EPS dari perusahaan yang bersangkutan.

Berlaku untuk semua laba, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

Perubahan Laba = Laba tahun n – Laba tahun n-1 _______________________________________

Laba tahun n-1

Perkembangan laba umumnya digunakan sebagai ukuran oleh lembaga-

lembaga keuangan dan para pemegang saham. Mereka melihat sejauh mana

Page 26: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

perusahaan mengubah pertumbuhan penjualan dan kegiatan operasinya ke

dalam kenaikan penghasilan bagi pemegang saham.

Bagi investor dan analis yang akan melakukan investasi ataupun

memprediksi harga saham, maka laba dan tingkat bunga sangat perlu

dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan bagi emiten yang

akan meningkatkan harga sahamnya di pasar modal, maka bisa menempuh

langkah memperbaiki kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan laba

(Mulyono, 2000: 114).

E. Harga saham

Informasi yang sepenuhnya tercermin pada harga saham akan sangat

berharga bagi para pelaku pasar modal dan institusi yang berkaitan seperti

Bursa Efek Jakarta (BEJ), Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dan

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Para pelaku pasar modal, khususnya investor

sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga saham suatu perusahaan dan

informasi yang menyebabkan perubahan harga saham tersebut. Beaver (1989)

mengatakan bahwa harga saham menjadi sangat penting bagi investor karena

mempunyai konsekuensi ekonomi (dikutip dari Ewijaya dan Indriantoro,

1999: 56).

Naik turunnya harga saham yang diperdagangkan di lantai bursa

ditentukan oleh kekuatan pasar. Jika pasar melihat bahwa perusahaan penerbit

saham dalam kondisi baik, maka biasanya harga saham perusahaan yang

bersangkutan akan naik; demikian pula sebaliknya, jika harga saham

Page 27: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

perusahaan dinilai rendah oleh pasar, maka harga saham juga akan ikut turun

bahkan bisa lebih rendah dari harga di pasar perdana. Dengan demikian,

kekuatan tawar menawar di pasar sekunder antara investor yang lain sangat

menentukan harga saham perusahaan.

Perubahan harga saham akan mengubah nilai pasar kesejahteraan

investor (dikutip dari Mulyono, 2000: 108). Perubahan harga saham dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Perubahan Harga Saham = 1- tahun tSaham Harga

1- tahun tSaham Harga- tahun tSaham Harga

F. Return Tidak Normal (abnormal return)

Studi peristiwa menganalisis abnormal return dari sekuritas yang

mungkin terjadi disekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return

adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi (actual return)

terhadap return normal (expected return). Jadi abnormal return merupakan

selisih antara return sesungguhnya terjadi dengan expected return (Hartono,

1998: 335-336) sebagai berikut:

AR i,t = R i,t - E(R i,t)

Karena E(R i , t ) = E(Rm ) maka AR i , t = R i , t - E(Rm)

Notasi:

AR i,t : abnormal return saham i pada periode ke-t.

R i,t : actual return saham i pada periode ke-t.

E(R i,t) : expected return untuk saham i pada periode ke-t.

Page 28: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

E(Rm,t) : return indeks pasar periode t.

Return adalah suatu indikator yang mengindifikasikan tingkat

pengembalian suatu investasi setelah jangka waktu tertentu. Bila return suatu

investasi semakin besar atau tingkat pengembalian semakin cepat, maka

investor akan cepat pula menikmati keuntungan atas modal yang ditanamkan,

minimal memperoleh kembali modal yang diinvestasikan. Return merupakan

hasil yang diperoleh dari suatu investasi.

Actual return atau return sesungguhnya merupakan return yang terjadi

pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sebelumnya dan dihitung

berdasarkan data historis. Dapat dinyatakan dengan:

R i ,t = 1-ti,

1-ti,t i,

P P- P

Notasi:

R i,t : return saham perusahaan i pada periode t.

P i,t : harga saham penutupan harian perusahaan i pada periode t.

P i,t-1 : harga saham penutupan harian perusahaan i pada periode t-1.

Sedangkan expected return merupakan return yang harus diestimasi dan

diharapkan investor di masa yang akan datang. Kenyataan menghitung hasil

masa depan dan probabilitasnya merupakan hal yang tidak mudah dan

bersifat subyektif. Akibat perkiraan yang subyektif ini, ketidakakuratan akan

terjadi. Untuk mengurangi ketidakakuratan ini, data historis dapat digunakan

sebagai dasar mengestimasi expected return.

Page 29: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Brown dan Warner mengestimasi expected return dengan menggunakan

model estimasi (Hartono, 1998: 336-345) sebagai berikut:

1. Model disesuaikan Rata-rata (mean-adjusted model).

Model ini menganggap bahwa expected return bernilai konstan yang

sama dengan rata-rata actual return sebelumnya selama periode estimasi.

Dirumuskan sebagai berikut: T

R )(R E

t2

t1jti,

ti,

∑==

Notasi:

E(R i,t) : expected return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.

R i,j : actual return sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.

T : lamanya periode estimasi.

2. Model Pasar (market model).

Perhitungan expected return dengan model pasar ini dilakukan dengan

dua tahap, yaitu (a) membentuk model ekspektasi dengan menggunakan

data realisasi selama periode estimasi dan (b) menggunakan model

ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela.

Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi

dengan persamaan sebagai berikut:

R i,j = α i + β i . Rm j + e i,j

Notasi:

R i,j : actual return sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.

α i : intercept untuk sekuritas ke-i.

β i : koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i.

Page 30: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Rm j : return indeks pasar pada periode estimasi ke-j.

e i,j : kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.

Expected return dari model di atas sebagai berikut:

R i,j = E (α i + β i Rm j + e i,j)

Nilai ekspektasi dari suatu konstanta adalah bernilai konstanta itu sendiri

maka E (α i) dan E (β i Rm j) = β i E (Rm j) dan nilai E (e i,j) = 0, maka

return ekspektasi tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

E (R i) = α i + β i . E (Rm j)

3. Model disesuaikan Pasar (market-ajusted model).

Model ini dianggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi

return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut.

Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode

estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang

diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

Elemen pasar yang digunakan sebagai pengukur beta adalah angka

indeks saham-saham yang di Indonesia dikenal sebagai Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG). IHSG di BEJ meliputi pergerakan harga-harga untuk

harga saham preferen dan harga saham biasa. IHSG mencakup semua saham

yang tercatat yang sebagian besar aktif diperdagangkan. Dapat dikatakan

bahwa IHSG merupakan return pasar yang dapat menggambarkan keadaan

pasar. Angka IHSG adalah angka-angka yang menjadi ukuran situasi pasar

modal yang dapat digunakan untuk membandingkan peristiwa dan sebagai

alat analisis (Dwiyanti, 1999: 54-55).

Page 31: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Jika digunakan IHSG sebagai indeks pasar, maka return pasar untuk

waktu ke-t dapat dihitung (Hartono, 1998: 162), yaitu sebesar:

E(R m, t) = 1-t

1-tt

IHSG IHSG - IHSG

Notasi:

R m, t : return indeks pasar periode t.

IHSG t : Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t.

IHSG t-1 : Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t-1.

Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap

sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat (bersama-sama) dengan menguji

rata-rata abnormal return seluruh sekuritas untuk tiap-tiap hari di periode

peristiwa (Hartono, 1998: 345-346). Dapat dirumuskan dengan:

AR t = n

AR ti,∑

Notasi:

AR t : rata-rata abnormal return pada periode t.

AR i,t : abnormal return saham ke-i pada periode t.

n : jumlah saham yang diamati.

Beberapa penelitian mengenai studi peristiwa juga menggunakan

akumulasi return tidak normal atau Cummulative Abnormal Return (CAR),

yang merupakan penjumlahan abnormal return hari sebelumnya di dalam

periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas (Hartono, 1998: 348).

Dapat dirumuskan dengan: ∑=

=t

taat,t i, AR CAR

Page 32: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Notasi:

CAR i,t : Cummulative Abnormal Return (CAR) saham ke-i pada hari ke-t.

AR t,a : abnormal return untuk saham ke-i pada hari ke-a.

a : hari awal periode jendela.

G. Perumusan Hipotesa

Menurut Budiyowono (1993: 183), hipotesa adalah suatu anggapan atau

pendapat yang diterima untuk menjelaskan suatu fakta yang dipakai sebagai

dasar bagi suatu penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan acuan uji

statistik. Pengujian empiris digunakan untuk menguji hipotesis, disebut juga

uji signifikansi. Jika nilai uji terletak di dalam daerah kritis (daerah

penolakan) maka H0 ditolak, yang berarti Ha diterima dan sebaliknya.

Hipotesa tersebut digunakan untuk mengambil keputusan. Hipotesa

harus diuji berdasarkan data penelitian agar keputusan yang diambil tidak

keliru. Perumusan hipotesa dalam penelitian ini adalah:

H1: terdapat perbedaan rata-rata perubahan laba antara sebelum pemecahan

saham dan setelah pemecahan saham.

H2: terdapat perbedaan rata-rata abnormal return dan Cummulative

Abnormal Return (CAR) antara sebelum pemecahan saham dan setelah

pemecahan saham.

Page 33: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian empiris pada

perusahaan yang terdaftar dan melakukan pemecahan saham (stock split) di

Bursa Efek Jakarta. Objek yang diamati dalam penelitian ini yaitu dampak

pemecahan saham terhadap laba dan harga saham pada perusahaan yang

terdaftar dan melakukan pemecahan saham di Bursa Efek Jakarta pada tahun

2000-2001.

B. Populasi dan Sampel

Populasi (universe) adalah jumlah keseluruhan dari objek penelitian

yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sampel adalah himpunan

objek pengamatan yang dipilih dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki dan dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel

dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan pemecahan saham

pada tahun 2000 dan 2001. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara

purposive sampling, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian

adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang

dikehendaki oleh peneliti.

Page 34: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian ini dilaksanakan di pojok BEJ yang ada di Yogyakarta.

2. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2004.

D. Data yang Diperlukan

Dari data yang telah dikumpulkan dipilih sampel perusahaan yang

ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan melakukan

pemecahan saham selama Januari 2000-Desember 2001.

2. Perusahaan tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan lain, seperti

pembagian deviden kas, pembagian bonus, bukti right dan merger

(penggabungan usaha). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya

compounded effect yang disampaikan oleh informasi tersebut (dikutip

dari Merry, 2003: 26).

3. Data tanggal terjadinya transaksi (trading date) perusahaan yang

melakukan pemecahan saham selama Januari 2000-Desember 2001.

4. Data tahunan laba kotor, laba operasi, laba sebelum pajak, laba bersih,

dan laba per lembar saham, masing-masing perusahaan yang menjadi

sampel selama tahun 1998-2002.

5. Data harga saham penutupan harian masing-masing perusahaan selama

10 hari sebelum pemecahan saham dan 10 hari setelah pemecahan saham.

6. Data Indeks Harga Saham Gabungan harian selama 10 hari sebelum

pemecahan saham dan 10 hari setelah pemecahan saham.

Page 35: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

D. Teknik Pengumpulan Data

Sifat data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, teknik

pengumpulan data adalah dokumentasi, yaitu mengumpulkan, mencatat, dan

mendokumentasikan data-data yang diperlukan. Data yang digunakan adalah

data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi yang

dikumpulkan dan diolah oleh suatu otoritas Bursa Efek atau BAPEPAM dan

dipublikasikan melalui JSX Fact Book, JSX Monthly Statistics, JSX Statistics.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam membahas permasalahan

yang terjadi adalah:

1. Untuk menjawab permasalahan pada hipotesis pertama maka:

H1: terdapat perbedaan rata-rata perubahan laba antara sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah:

a. Menghitung perubahan laba untuk semua laba perusahaan yang

menjadi sampel dalam penelitian.

ti, Laba∆ = 1-ti,

1-ti,ti,

Laba Laba - Laba

Notasi:

∆ Laba i,t : perubahan laba perusahaan i pada periode tahun t.

Laba i,t : laba perusahaan i pada periode tahun t.

Laba i,t-1 : laba perusahaan i pada periode tahun t-1.

Page 36: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

b. Menghitung rata-rata perubahan laba seluruh saham pada waktu

tertentu. Laba∆ i,t = n

Laba ti,∑∆

Notasi:

Laba∆ i,t : rata-rata perubahan laba perusahaan i pada periode t.

∆Laba i,t : perubahan laba perusahaan i pada periode t.

n : jumlah saham yang diamati.

c. Menghitung rata-rata perubahan laba seluruh saham sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

Laba∆ before = n

Laba-1t

nttbefore,∑

=

=

∆ Laba∆ after =

n

Laba1t

nttafter,∑

=

=

Notasi:

Laba∆ before : rata-rata perubahan laba sebelum pemecahan saham.

Laba∆ after : rata-rata perubahan laba setelah pemecahan saham.

∆Laba before,t : perubahan laba sebelum pemecahan saham.

∆Laba after,t : perubahan laba setelah pemecahan saham.

n : jumlah saham yang diamati.

d. Menghitung standar deviasi rata-rata perubahan laba sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

σ before = ( )

1-n

Laba - Laba2-1t

ntbeforebefore∑

=

=

∆∆

Page 37: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

σ after = ( )

1-n

Laba - Laba21t

ntafterafter ∑

=

=

∆∆

Notasi:

σ before : standar deviasi rata-rata perubahan laba sebelum

pemecahan saham.

σ after : standar deviasi rata-rata perubahan laba setelah

pemecahan saham.

Laba∆ before : rata-rata perubahan laba sebelum pemecahan saham.

Laba∆ after : rata-rata perubahan laba setelah pemecahan saham.

∆Laba before : perubahan laba sebelum pemecahan saham.

∆Laba after : perubahan laba setelah pemecahan saham.

n : jumlah saham yang diamati.

2. Pengujian Hipotesa:

a. Menentukan formula uji hipotesa.

Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata perubahan laba antara sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

Ha: terdapat perbedaan rata-rata perubahan laba antara sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

b. Menentukan level of significance ( α ).

Dalam penelitian ini, level of significance (α ) sebesar 5%, level of

confidance sebesar 95% dan degree of freedom n-1. Tingkat

Page 38: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 100% - 95% = 5%, artinya

peneliti memiliki keyakinan dari 100 anggota sampel probabilitas

anggota sampel yang tidak memiliki karakteristik sebesar 5%. Degree

of freedom merupakan derajat kebebasan yang bervariasi tergantung

dari metode yang dipakai dan jumlah sampel yang diperoleh (Singgih,

1999: 153-161). Dirumuskan: (df) = n-k. n adalah jumlah sampel

pengamatan dan k adalah jumlah variabel bebas.

c. Menentukan t tabel.

t tabel dilihat dengan menggunakan dasar level of significance (α ) dan

degree of freedom n-1.

d. Menghitung uji statistik t hitung.

Rumus yang digunakan dalam menghitung t adalah sebagai berikut:

t hitung =

n

n

Laba - Lababefore

2after

2

beforeafter

σσ+

⋅∆∆

Notasi:

σ before : standar deviasi rata-rata perubahan laba sebelum

pemecahan saham.

σ after : standar deviasi rata-rata perubahan laba setelah

pemecahan saham.

Laba∆ before : rata-rata perubahan laba sebelum pemecahan saham.

Laba∆ after : rata-rata perubahan laba setelah pemecahan saham.

n : jumlah saham yang diamati.

Page 39: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

e. Menentukan kriteria pengujian hipotesis.

H0 diterima dan Ha ditolak jika: -t tabel < t hitung < t tabel.

H0 ditolak dan Ha diterima jika: -t tabel > t hitung atau t tabel < t hitung.

f. Mengambil keputusan.

Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel untuk mengambil

keputusan dengan kriteria sebagai berikut:

H0 diterima jika: -t ( )1-n;2α ≤ t ≤ t ( )1-n;2

α .

H0 ditolak jika: t < -t ( )1-n;2α atau t > t ( )1-n;2

α .

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

-t ( )1-n;2α t ( )1-n;2

α

g. Mengambil kesimpulan.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah:

1). Jika H0 diterima maka, tidak terdapat perbedaan rata-rata

perubahan laba antara sebelum pemecahan saham dan setelah

pemecahan saham.

2). Jika H0 ditolak maka, terdapat perbedaan rata-rata perubahan laba

antara sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

3. Untuk menjawab permasalahan pada hipotesis kedua maka:

Page 40: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

H2: terdapat perbedaan rata-rata abnormal return dan Cummulative

Abnormal Return (CAR) antara sebelum pemecahan saham dan

setelah pemecahan saham.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah:

a. Menghitung return saham sesungguhnya (actual return).

R i,t = 1-ti,

1-ti,t i,

P P- P

Notasi :

R i,t : return saham perusahaan i pada periode t.

P i,t : harga saham penutupan harian perusahaan i pada periode t.

P i,t-1 : harga saham penutupan harian perusahaan i pada periode t-1.

b. Menghitung return pasar di sekitar periode pemecahan saham.

E(R m,t) = 1-t

1-tt

IHSG IHSG - IHSG

Notasi :

E(R m,t) : return pasar perusahaan i pada periode t.

IHSG i,t : Indeks Harga Saham Gabungan saham i pada periode t.

IHSG i,t-1 : Indeks Harga Saham Gabungan saham i pada periode t-1.

c. Menghitung abnormal return saham.

AR i,t = R i,t - E(Rm,t)

Notasi:

AR i,t : abnormal return saham perusahaan i pada periode ke-t.

R i,t : actual return saham perusahaan i pada periode ke-t.

Page 41: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

E(R m,t) : return indeks pasar perusahaan i pada periode t.

d. Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham pada

waktu tertentu. AR t = n

AR ti,∑

Notasi:

AR t : rata-rata abnormal return pada periode t.

AR i,t : abnormal return saham i pada periode t.

n : jumlah saham yang diamati.

e. Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

AR before = n

AR-1t

nttbefore,∑

=

= AR after = n

AR1t

nttafter,∑

=

=

Notasi:

AR before : rata-rata abnormal return sebelum pemecahan saham.

AR after : rata-rata abnormal return setelah pemecahan saham.

AR before,t : abnormal return sebelum pemecahan saham.

AR after,t : abnormal return setelah pemecahan saham.

n : jumlah saham yang diamati.

f. Menghitung standar deviasi rata-rata abnormal return sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

σ before = ( )

1-n

AR - AR2-1t

ntbefore before∑

=

=

Page 42: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

σ after = ( )

1-n

AR - AR21t

ntafterafter ∑

=

=

Notasi:

σ before : standar deviasi rata-rata abnormal return sebelum

pemecahan saham.

σ after : standar deviasi rata-rata abnormal return setelah

pemecahan saham.

AR before : rata-rata abnormal return sebelum pemecahan saham.

AR after : rata-rata abnormal return setelah pemecahan saham.

AR before : abnormal return sebelum pemecahan saham.

AR after : abnormal return setelah pemecahan saham.

n : jumlah saham yang diamati.

g. Menghitung Cummulative Abnormal Return (CAR) sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

∑=

=t

taat,t i, AR CAR

Notasi:

CAR i,t : CAR sekuritas ke-i pada hari ke-t.

AR t,a : abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke-a.

a : hari awal periode jendela.

4. Pengujian Hipotesa:

Langkah-langkah dalam menguji hipotesa adalah sebagai berikut:

Page 43: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

a. Menentukan formula uji hipotesa.

Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return dan

Cummulative Abnormal Return (CAR) antara sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

Ha: terdapat perbedaan rata-rata abnormal return dan Cummulative

Abnormal Return (CAR) antara sebelum pemecahan saham dan

setelah pemecahan saham.

b. Menentukan level of significance ( α ).

Dalam penelitian ini, level of significance (α ) sebesar 5 %, level of

confidance sebesar 95 % dan degree of freedom n-1

c. Menentukan t tabel.

t tabel dilihat dengan menggunakan dasar level of significance (α ) dan

degree of freedom n-1.

d. Menghitung uji statistik t hitung.

Rumus yang digunakan dalam menghitung t adalah sebagai berikut:

t hitung =

nn

ARAR

before2

after2

beforeafter

σσ+

Notasi:

σ before : standar deviasi rata-rata abnormal return sebelum

pemecahan saham.

σ after : standar deviasi rata-rata abnormal return setelah

pemecahan saham.

Page 44: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

AR before : rata-rata abnormal return sebelum pemecahan saham.

AR after : rata-rata abnormal return setelah pemecahan saham.

n : jumlah saham yang diamati.

e. Menentukan kriteria pengujian hipotesis.

H0 diterima dan Ha ditolak jika: -t tabel < t hitung < t tabel.

H0 ditolak dan Ha diterima jika: -t tabel > t hitung atau t tabel < t hitung.

f. Mengambil keputusan.

Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel untuk mengambil

keputusan dengan kriteria sebagai berikut:

H0 diterima jika: -t ( )1-n;2α ≤ t ≤ t ( )1-n;2

α .

H0 ditolak jika: t < -t ( )1-n;2α atau t > t ( )1-n;2

α .

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

-t ( )1-n;2α t ( )1-n;2

α

g. Mengambil kesimpulan.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah:

1). Jika H0 diterima maka, tidak terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return dan Cummulative Abnormal Return (CAR)

antara sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

Page 45: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

2). Jika H0 ditolak maka, terdapat perbedaan rata-rata abnormal

return dan Cummulative Abnormal Return (CAR) antara sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

5. Dilakukan analisis data dengan langkah sama pada nomor 1 dan 2.

Hal ini dilakukan untuk menjawab apakah terdapat perbedaan

rata-rata perubahan laba antara sebelum pemecahan saham, pada saat

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham, yaitu T=-1 dengan

T=+1, T=-1 dengan T=0 dan T=0 dengan T=+1.

6. Dilakukan analisis data dengan langkah sama pada nomor 3 dan 4.

Hal ini dilakukan untuk menjawab apakah terdapat perbedaan

rata-rata abnormal return dan Cummulative Abnormal Return (CAR)

antara sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan saham, yaitu:

a. Untuk abnormal return: H=-9 dengan H=+9, H=-8 dengan H=+8,

H=-7 dengan H=+7, H=-6 dengan H=-6, H=-5 dengan H=+5, H=-4

dengan H=+4, H=-3 dengan H=+3, H=-2 dengan H=+2 dan H=-1

dengan H=+1.

b. Untuk cummulative abnormal return: H=-1-H=-9 dengan H=+1-

H=+9, H=-1-H=-8 dengan H=+1-H=+8, H=-1-H=-7 dengan H=+1-

H=+7, H=-1-H=-6 dengan H=+1-H=+6, H=-1-H=-5 dengan H=+1-

H=+5, H=-1-H=-4 dengan H=+1-H=+4, H=-1-H=-3 dengan H=+1-

H=+3 dan H=-1-H=-2 dengan H=+1-H=+2.

Page 46: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Bursa Efek Jakarta.

Di Indonesia dewasa ini ada tiga bursa efek yaitu: Bursa Efek Jakarta,

Bursa Efek Surabaya, dan Bursa Paralel. Bursa Efek yang terbesar dan

berkembang sangat pesat adalah Bursa Efek Jakarta atau Jakarta Stock

Excange (JSX). PT. Bursa Efek Jakarta berdiri pada tanggal 4 Desember

1991, dengan 221 perusahaan efek sebagai pemegang sahamnya.

Saham, bukti right, waran, obligasi, dan obligasi konversi adalah jenis-

jenis efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Sistim perdagangan di

Bursa Efek Jakarta sudah dilakukan secara otomatis. Sistim perdagangan

otomatis ini disebut sebagai Jakarta Automated Trading System atau JATS.

JATS memungkinkan frekuensi perdagangan saham yang lebih besar dan

menjamin perdagangan lebih wajar dan lebih transparan. Dengan JATS,

Bursa Efek Jakarta akan siap menghadapi persaingan dalam dunia

internasional di masa mendatang.

Perkembangan jumlah emiten yang terdaftar (listed) di PT. BEJ sampai

dengan tahun 2003 telah mencapai 300 emiten. Perusahaan yang terdaftar di

PT. BEJ tersebut tersebar di berbagai sektor usaha yang terdiri dari 9 sektor

usaha dengan 3 sektor usaha pokok. Sektor-sektor tersebut antara lain:

Page 47: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

1. Sektor-sektor usaha primer (ekstratif) yang terdiri dari:

a. Sektor 1, yaitu pertanian.

b. Sektor 2, yaitu pertambangan.

2. Sektor-sektor sekunder (industri pengolahan dan manufaktur), terdiri dari:

a. Sektor 3, yaitu industri dasar dan kimia.

b. Sektor 4, yaitu aneka industri.

c. Sektor 5, yaitu industri barang konsumsi.

3. Sektor-sektor tersier (jasa), terdiri dari:

a. Sektor 6, yaitu properti dan real-estate.

b. Sektor 7, yaitu transportasi dan infrastruktur.

c. Sektor 8, yaitu keuangan.

d. Sektor 9, yaitu perdagangan jasa dan investasi.

B. Data Perusahaan

Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 37 perusahaan yang

melakukan pengumuman pemecahan saham pada periode 2000-2001. Tetapi

hanya ada 31 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel dalam

penelitian ini, karena terdapat 6 perusahaan yang mengeluarkan kebijakan

selain pemecahan saham, yaitu pembagian deviden kas, pembagian bonus,

bukti right dan merger (penggabungan usaha).

Data perusahaan mengenai nama perusahaan, kode perusahaan, sektor

perusahaan, bidang bisnis perusahaan dan tanggal pemecahan saham

perusahaan selama periode 2000-2001 dapat dilihat pada tabel 4.1.

Page 48: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

C. Laba

Data laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan

perubahan laba (laba kotor, laba operasi, laba sebelum pajak, laba bersih dan

laba per lembar saham) satu tahun sebelum pemecahan saham dan satu tahun

setelah pemecahan saham periode tahun 2000-2001 dapat dilihat pada tabel

4.2, 4.3, 4.4, 4.5 dan tabel 4.6.

D. Harga Saham

Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

harian harga saham 10 hari sebelum pemecahan saham dan 10 hari setelah

tanggal pemecahan saham periode tahun 2000-2001 dapat dilihat pada tabel

4.7 dan tabel 4.8.

E. Indeks Harga Saham Gabungan

Data IHSG yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian

IHSG 10 hari sebelum pemecahan saham dan 10 hari setelah pemecahan

saham periode tahun 2000-2001 dapat dilihat pada tabel 4.9 dan tabel 4.10.

Page 49: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Tabel 4.2 Laba kotor perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian

Pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah) No Kode Emiten T=-2 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI 40069 33285 28923 281142 ASIA 7472 589 1317 753 APLI 4805 16627 23800 115784 ASGR 476143 348870 250372 2556985 AHAP 287 288 594 18106 BASS 5588 36508 80041 911377 BHIT 2878 70480 129538 921398 FAST 113469 173535 220463 3203269 INDF 3053998 3681727 3740643 386852310 INTA 126828 67402 115057 16494311 MREI 7162 3891 1573 635812 MEDC 965345 834431 1766471 237111613 MIRA 4893 8060 14231 2157814 MITI -115507 -24592 -16783 -1372115 SONA 68513 76029 122814 13827916 TIRT 37309 35754 49966 4243117 UNVR 968552 1810301 2276719 275653118 BBCA -4213 602 5125 519 RMBA 886 378388 538072 49391120 CPIN 684204 644745 593297 60790321 DSFI 40198 80251 66102 4725422 HMSP 2696511 3097130 4072685 461143523 SDPC 35929 53380 45477 4560024 RALS 426808 612727 772916 91716325 SRSN 39374 66104 51420 1684926 SUBA 5333 25344 35894 3240427 SMPL 31053 40586 28697 790828 SIMM 24537 24483 17942 88929 TBLA 110031 110397 75303 11555430 TURI 53247 166879 185820 21807631 ULTJ 63678 79948 98218 130640

Page 50: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Tabel 4.3 Laba operasi perusahaan yang menjadi sampel pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah)

No Kode

Emiten T=-2 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI 5934 1114 -7610 -140722 ASIA -21115 -13520 -10709 -89463 APLI 4142 13200 18522 50764 ASGR 295177 176354 48609 548995 AHAP 287 288 594 18106 BASS 3823 33642 67808 798417 BHIT -2399560 69225 129538 921398 FAST 1299 24933 32284 337279 INDF 2079454 2285037 2396331 203446010 INTA 85413 39875 72627 5253611 MREI 7162 3891 1573 635712 MEDC 827910 640242 1459733 204488413 MIRA 569 3158 7003 1199114 MITI -98769 -25256 16783 -1372115 SONA 18499 13745 47543 3483516 TIRT 30680 28246 38219 2496117 UNVR 372542 790712 1018562 114360018 BBCA 270 1566798 3115807 336406419 RMBA -458 137380 258566 6676020 CPIN 438047 405270 294331 23920221 DSFI 13275 43304 22067 -97322 HMSP 1958319 2052380 2652818 272749523 SDPC 2755 2605 -8237 -29024 RALS 176797 239450 303781 31572825 SRSN 5356 35344 22387 -1359926 SUBA 332 2861 -9731 -427427 SMPL 25120 32048 17909 -194928 SIMM 18380 17763 4343 -672229 TBLA 83430 90524 45707 5081930 TURI 21466 109811 97035 10213331 ULTJ 37587 50430 56181 64372

Page 51: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Tabel 4.4 Laba sebelum pajak perusahaan yang menjadi sampel

pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah)

No Kode

Emiten T=-2 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI 12769 5872 3740 2032 ASIA -119836 -62955 -36085 -295003 APLI 2536 17347 4621 57834 ASGR -17482 58845 76954 293645 AHAP 967 544 1017 21536 BASS 3709 33403 57750 491797 BHIT -2399560 80893 101860 611118 FAST -18970 16725 33205 350169 INDF 565623 2100637 1118947 127634010 INTA -15446 41359 8120 1687811 MREI 3341 1902 2273 357612 MEDC 580331 437591 1164330 161497913 MIRA -46087 -1518 -28218 -245214 MITI -115507 -8391 -27592 -1476715 SONA 824 22615 759 478216 TIRT 1770 10601 18275 1526117 UNVR 299018 782900 1141386 125825618 BBCA 234 1604570 3158035 340006619 RMBA 841 194273 274178 10997020 CPIN 390328 200045 181725 20609821 DSFI 7266 28341 24765 -1394322 HMSP 2031912 1526834 2218486 256680223 SDPC 16383 -8602 -12932 -578024 RALS 219886 335887 416054 38721225 SRSN 8708 10827 22918 -1705026 SUBA -1749 -3634 6902 -835527 SMPL 19103 22355 13821 145428 SIMM 16039 25267 6460 -1116729 TBLA 75191 -37228 -7297 6210330 TURI 32148 124847 110778 10487731 ULTJ 7422 34678 26755 23727

Page 52: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Tabel 4.5 Laba bersih perusahaan yang menjadi sampel pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah)

No Kode

Emiten T=-2 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI 10841 5042 3358 9102 ASIA -120190 -49527 -18225 -626153 APLI 974 10706 5517 49614 ASGR -19077 50207 48609 266735 AHAP 676 512 1173 20216 BASS 1607 23056 20160 345517 BHIT -1315132 80893 96671 509738 FAST -18970 12243 26128 258979 INDF 150209 1395399 646172 74633010 INTA -15446 44236 5609 1522911 MREI 3341 2757 664 381912 MEDC 375362 175964 572329 70451913 MIRA -46103 -3270 -10188 160114 MITI -81307 -8840 -19507 -1277815 SONA 822 18931 2798 657616 TIRT 730 7266 12854 1049017 UNVR 202915 533005 813205 88694418 BBCA 641 1802233 3119167 254163119 RMBA 553 132408 176985 10078020 CPIN 255538 129307 120208 13147621 DSFI 5003 19467 17411 -1033122 HMSP 1412569 1013897 955413 167108423 SDPC 5925 -6689 -11354 -453024 RALS 208724 257194 320077 29968025 SRSN 517 17122 14729 -1649526 SUBA -2847 -3933 3969 -2231027 SMPL 13018 14957 8849 -270328 SIMM 10361 15750 4702 -725629 TBLA 71235 1748 -7232 4160630 TURI 25636 94933 79408 7351531 ULTJ 12104 29874 30396 18906

Page 53: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Tabel 4.6 Laba per lembar saham (EPS) perusahaan yang menjadi sampel

pada tahun 2000-2001 (dalam rupiah)

No Kode

Emiten T=-2 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI 57 26 7 12 ASIA -1252 -258 -23 -783 APLI 10 54 4 44 ASGR -146 384 15 205 AHAP 113 85 196 3376 BASS 8035 72 122 217 BHIT -593 95 43 208 FAST -425 274 585 589 INDF 82 762 353 8210 INTA -178 508 64 8811 MREI 92 76 18 10512 MEDC 1089 264 172 22413 MIRA -404 -29 -45 714 MITI -1355 -147 -325 -1315 SONA 5 114 17 2016 TIRT 83 47 82 1717 UNVR 2659 6986 10658 116218 BBCA 44 612 1049 84519 RMBA 42 74 33 1520 CPIN 908 92 85 9321 DSFI 40 19 19 -1122 HMSP 1522 1093 212 37123 SDPC 163 -61 -21 -624 RALS 298 184 229 21425 SRSN 18 78 7 -726 SUBA -63 -5 2 -1027 SMPL 659 90 11 -328 SIMM 148 158 5 -729 TBLA 356 5 -5 2730 TURI 92 340 57 5331 ULTJ 31 16 16 10

Page 54: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Lampiran 1 Perhitungan perubahan laba kotor dan rata-rata perubahan laba perusahaan

yang menjadi sampel pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah)

Perubahan laba kotor Rata-rata perubahan laba kotor No Kode Emiten T=-1 T=0 T=1 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI -0.1693 -0.1311 -0.0280 -0.005462 -0.004227 -0.0009022 ASIA -0.9212 1.2360 -0.9431 -0.029715 0.039871 -0.0304213 APLI 2.4604 0.4314 -0.5135 0.079366 0.013916 -0.0165654 ASGR -0.2673 -0.2823 0.0213 -0.008623 -0.009108 0.0006865 AHAP 0.0035 1.0625 2.0471 0.000112 0.034274 0.0660376 BASS 5.5333 1.1924 0.1386 0.178493 0.038465 0.0044727 BHIT 23.4892 0.8379 -0.2887 0.757717 0.027030 -0.0093138 FAST 0.5294 0.2704 0.4530 0.017076 0.008723 0.0146129 INDF 0.2055 0.0160 0.0342 0.006630 0.000516 0.00110310 INTA -0.4686 0.7070 0.4336 -0.015115 0.022807 0.01398611 MREI -0.4567 -0.5957 3.0420 -0.014733 -0.019217 0.09812812 MEDC -0.1356 1.1170 0.3423 -0.004375 0.036032 0.01104213 MIRA 0.6473 0.7656 0.5163 0.020879 0.024698 0.01665414 MITI -0.7871 -0.3175 -0.1824 -0.025390 -0.010243 -0.00588515 SONA 0.1097 0.6154 0.1259 0.003539 0.019850 0.00406216 TIRT -0.0417 0.3975 -0.1508 -0.001344 0.012822 -0.00486517 UNVR 0.8691 0.2576 0.2107 0.028035 0.008311 0.00679818 BBCA -1.1429 7.5133 -0.9990 -0.036867 0.242364 -0.03222719 RMBA 426.0745 0.4220 -0.0821 13.744338 0.013613 -0.00264820 CPIN -0.0577 -0.0798 0.0246 -0.001860 -0.002574 0.00079421 DSFI 0.9964 -0.1763 -0.2851 0.032142 -0.005687 -0.00919822 HMSP 0.1486 0.3150 0.1323 0.004793 0.010161 0.00426723 SDPC 0.4857 -0.1481 0.0027 0.015668 -0.004776 0.00008724 RALS 0.4356 0.2614 0.1866 0.014052 0.008433 0.00602025 SRSN 0.6789 -0.2221 -0.6723 0.021899 -0.007166 -0.02168826 SUBA 3.7523 0.4163 -0.0972 0.121042 0.013428 -0.00313627 SMPL 0.3070 -0.2929 -0.7244 0.009903 -0.009449 -0.02336928 SIMM -0.0022 -0.2672 -0.9505 -0.000071 -0.008618 -0.03066029 TBLA 0.0033 -0.3179 0.5345 0.000107 -0.010254 0.01724330 TURI 2.1341 0.1135 0.1736 0.068840 0.003661 0.00560031 ULTJ 0.2555 0.2285 0.3301 0.008242 0.007372 0.010648 SUM 14.989319 0.495029 0.091362 SUB AVERAGE 0.483526 0.015969 0.002947 AVERAGE 0.483526 0.015969 0.002947

Page 55: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Lampiran 2 Perhitungan perubahan laba operasi dan rata-rata perubahan laba operasi perusahaan

yang menjadi sampel pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah)

Perubahan laba operasi Rata-rata perubahan laba operasi No Kode Emiten T=-1 T=0 T=1 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI -0.8123 -7.8312 0.8491 -0.026202 -0.252621 0.0273922 ASIA -0.3597 -0.2079 -0.1646 -0.011603 -0.006707 -0.0053113 APLI 2.1869 0.4032 -0.7259 0.070544 0.013006 -0.0234184 ASGR -0.4025 -0.7244 0.1294 -0.012985 -0.023367 0.0041745 AHAP 0.0035 1.0625 2.0471 0.000112 0.034274 0.0660376 BASS 7.7999 1.0156 0.1775 0.251610 0.032761 0.0057247 BHIT -1.0288 0.8713 -0.2887 -0.033189 0.028105 -0.0093138 FAST 18.1940 0.2948 0.0447 0.586903 0.009511 0.0014429 INDF 0.0989 0.0487 -0.1510 0.003189 0.001571 -0.00487110 INTA -0.5332 0.8214 -0.2766 -0.017198 0.026496 -0.00892411 MREI -0.4567 -0.5957 3.0413 -0.014733 -0.019217 0.09810712 MEDC -0.2267 1.2800 0.4009 -0.007312 0.041289 0.01293113 MIRA 4.5501 1.2175 0.7123 0.146777 0.039276 0.02297614 MITI -0.7443 -1.6645 -1.8176 -0.024009 -0.053694 -0.05863115 SONA -0.2570 2.4589 -0.2673 -0.008290 0.079320 -0.00862216 TIRT -0.0793 0.3531 -0.3469 -0.002559 0.011390 -0.01119017 UNVR 1.1225 0.2882 0.1228 0.036209 0.009295 0.00396018 BBCA 5801.9556 0.9886 0.0797 187.159857 0.031892 0.00257019 RMBA -300.9563 0.8821 -0.7418 -9.708269 0.028456 -0.02392920 CPIN -0.0748 -0.2737 -0.1873 -0.002414 -0.008830 -0.00604221 DSFI 2.2621 -0.4904 -1.0441 0.072970 -0.015820 -0.03368022 HMSP 0.0480 0.2926 0.0282 0.001549 0.009437 0.00090823 SDPC -0.0544 -4.1620 -0.9648 -0.001756 -0.134258 -0.03112224 RALS 0.3544 0.2687 0.0393 0.011432 0.008667 0.00126925 SRSN 5.5990 -0.3666 -1.6075 0.180611 -0.011826 -0.05185326 SUBA 7.6175 -4.4013 -0.5608 0.245725 -0.141976 -0.01809027 SMPL 0.2758 -0.4412 -1.1088 0.008897 -0.014232 -0.03576928 SIMM -0.0336 -0.7555 -2.5478 -0.001083 -0.024371 -0.08218629 TBLA 0.0850 -0.4951 0.1118 0.002743 -0.015970 0.00360830 TURI 4.1156 -0.1163 0.0525 0.132761 -0.003753 0.00169531 ULTJ 0.3417 0.1140 0.1458 0.011022 0.003679 0.004703 SUM 179.051307 -0.318218 -0.155456 SUB AVERAGE 5.775849 -0.010265 -0.005015 AVERAGE 5.775849 -0.010265 -0.005015

Page 56: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Lampiran 3 Perhitungan perubahan laba sebelum pajak dan rata-rata perubahan laba sebelum pajak

yang menjadi sampel pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah)

Perubahan laba sebelum pajak Rata-rata perubahan laba sebelum

pajak No

Kode Emiten T=-1 T=0 T=1 T=-1 T=0 T=1

1 TMPI -0.5401 -0.3631 -0.9457 -0.017424 -0.011712 -0.0305072 ASIA -0.4747 -0.4268 -0.1825 -0.015312 -0.013768 -0.0058873 APLI 5.8403 -0.7336 0.2515 0.188397 -0.023665 0.0081124 ASGR -4.3660 0.3077 -0.6184 -0.140840 0.009927 -0.0199495 AHAP -0.4374 0.8695 1.1170 -0.014111 0.028048 0.0360336 BASS 8.0059 0.7289 -0.1484 0.258256 0.023512 -0.0047887 BHIT -1.0337 0.2592 -0.4000 -0.033346 0.008361 -0.0129058 FAST -1.8817 0.9854 0.0545 -0.060699 0.031786 0.0017599 INDF 2.7138 -0.4673 0.1407 0.087543 -0.015075 0.00453710 INTA -3.6777 -0.8037 1.0786 -0.118634 -0.025925 0.03479311 MREI -0.4307 0.1951 0.5733 -0.013894 0.006292 0.01849212 MEDC -0.2460 1.6608 0.3870 -0.007934 0.053573 0.01248513 MIRA -0.9671 17.5889 -0.9131 -0.031196 0.567385 -0.02945514 MITI -0.9274 2.2883 -0.4648 -0.029915 0.073816 -0.01499415 SONA 26.4454 -0.9664 5.3004 0.853077 -0.031175 0.17098016 TIRT 4.9893 0.7239 -0.1649 0.160944 0.023351 -0.00532017 UNVR 1.6182 0.4579 0.1024 0.052201 0.014771 0.00330318 BBCA 6856.1368 0.9682 0.0766 221.165702 0.031231 0.00247219 RMBA 230.0024 0.4113 -0.5989 7.419432 0.013268 -0.01932020 CPIN -0.4875 -0.0916 0.1341 -0.015726 -0.002954 0.00432621 DSFI 2.9005 -0.1262 -1.5630 0.093564 -0.004070 -0.05042022 HMSP -0.2486 0.4530 0.1570 -0.008018 0.014613 0.00506523 SDPC -1.5251 0.5034 -0.5530 -0.049195 0.016238 -0.01784024 RALS 0.5276 0.2387 -0.0693 0.017018 0.007699 -0.00223625 SRSN 0.2433 1.1167 -1.7440 0.007850 0.036024 -0.05625726 SUBA 1.0778 -2.8993 -2.2105 0.034766 -0.093525 -0.07130727 SMPL 0.1702 -0.3817 -0.8948 0.005491 -0.012314 -0.02886428 SIMM 0.5753 -0.7443 -2.7286 0.018560 -0.024011 -0.08802129 TBLA -1.4951 -0.8040 -9.5108 -0.048229 -0.025935 -0.30679930 TURI 2.8835 -0.1127 -0.0533 0.093016 -0.003635 -0.00171831 ULTJ 3.6723 -0.2285 -0.1132 0.118462 -0.007370 -0.003651 SUM 229.969808 0.664759 -0.467879 SUB AVERAGE 7.418381 0.021444 -0.015093 AVERAGE 7.418381 0.021444 -0.015093

Page 57: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Lampiran 4 Perhitungan perubahan laba bersih dan rata-rata perubahan laba bersih perusahaan

yang menjadi sampel pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah)

Perubahan laba bersih Rata-rata perubahan laba bersih No Kode Emiten T=-1 T=0 T=1 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI -0.5349 -0.3340 -0.7290 -0.017255 -0.010774 -0.0235162 ASIA -0.5879 -0.6320 2.4357 -0.018965 -0.020388 0.0785703 APLI 9.9918 -0.4847 -0.1008 0.322316 -0.015635 -0.0032514 ASGR -3.6318 -0.0318 -0.4513 -0.117155 -0.001027 -0.0145575 AHAP -0.2426 1.2910 0.7229 -0.007826 0.041646 0.0233206 BASS 13.3472 -0.1256 0.7138 0.430556 -0.004052 0.0230277 BHIT -1.0615 0.1950 -0.4727 -0.034242 0.006292 -0.0152498 FAST -1.6454 1.1341 -0.0088 -0.053077 0.036584 -0.0002859 INDF 8.2897 -0.5369 0.1550 0.267410 -0.017320 0.00500010 INTA -3.8639 -0.8732 1.7151 -0.124642 -0.028168 0.05532611 MREI -0.1748 -0.7592 4.7515 -0.005639 -0.024489 0.15327412 MEDC -0.5312 2.2525 0.2310 -0.017136 0.072662 0.00745113 MIRA -0.9291 2.1156 -1.1571 -0.029970 0.068245 -0.03732714 MITI -0.8913 1.2067 -0.3450 -0.028751 0.038925 -0.01112815 SONA 22.0304 -0.8522 1.3503 0.710659 -0.027490 0.04355616 TIRT 8.9534 0.7691 -0.1839 0.288820 0.024808 -0.00593317 UNVR 1.6267 0.5257 0.0907 0.052475 0.016958 0.00292518 BBCA 2810.5959 0.7307 -0.1852 90.664385 0.023572 -0.00597319 RMBA 238.4358 0.3367 -0.4306 7.691478 0.010860 -0.01388920 CPIN -0.4940 -0.0704 0.0937 -0.015935 -0.002270 0.00302421 DSFI 2.8911 -0.1056 -1.5934 0.093260 -0.003407 -0.05139922 HMSP -0.2822 -0.0577 0.7491 -0.009104 -0.001861 0.02416423 SDPC -2.1289 0.6974 -0.6010 -0.068676 0.022497 -0.01938824 RALS 0.2322 0.2445 -0.0637 0.007491 0.007887 -0.00205625 SRSN 32.1180 -0.1398 -2.1199 1.036064 -0.004508 -0.06838426 SUBA 0.3815 -2.0092 -6.6211 0.012305 -0.064811 -0.21358327 SMPL 0.1489 -0.4084 -1.3055 0.004805 -0.013173 -0.04211228 SIMM 0.5201 -0.7015 -2.5432 0.016778 -0.022628 -0.08203829 TBLA -0.9755 -5.1373 -6.7530 -0.031467 -0.165719 -0.21784030 TURI 2.7031 -0.1635 -0.0742 0.087197 -0.005275 -0.00239431 ULTJ 1.4681 0.0175 -0.3780 0.047358 0.000564 -0.012194 SUM 101.159156 -0.037006 -0.576132 SUB AVERAGE 3.263199 -0.001194 -0.018585 AVERAGE 3.263199 -0.001194 -0.018585

Page 58: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Lampiran 5 Perhitungan perubahan EPS dan rata-rata perubahan EPS perusahaan

yang menjadi sampel pada tahun 2000-2001 (dalam 000.000 rupiah)

Perubahan EPS Rata-rata perubahan EPS No Kode Emiten T=-1 T=0 T=1 T=-1 T=0 T=1 1 TMPI -0.5439 -0.7308 -0.8571 -0.017544 -0.023573 -0.0276502 ASIA -0.7939 -0.9109 2.3913 -0.025611 -0.029382 0.0771393 APLI 4.4000 -0.9259 0.0000 0.141935 -0.029869 0.0000004 ASGR -3.6301 -0.9609 0.3333 -0.117101 -0.030998 0.0107535 AHAP -0.2478 1.3059 0.7194 -0.007993 0.042125 0.0232066 BASS -0.9910 0.6944 -0.8279 -0.031969 0.022401 -0.0267057 BHIT -1.1602 -0.5474 -0.5349 -0.037426 -0.017657 -0.0172548 FAST -1.6447 1.1350 -0.9009 -0.053055 0.036614 -0.0290609 INDF 8.2927 -0.5367 -0.7677 0.267506 -0.017314 -0.02476510 INTA -3.8539 -0.8740 0.3750 -0.124320 -0.028194 0.01209711 MREI -0.1739 -0.7632 4.8333 -0.005610 -0.024618 0.15591412 MEDC -0.7576 -0.3485 0.3023 -0.024438 -0.011241 0.00975213 MIRA -0.9282 0.5517 -1.1556 -0.029943 0.017798 -0.03727614 MITI -0.8915 1.2109 -0.9600 -0.028758 0.039061 -0.03096815 SONA 21.8000 -0.8509 0.1765 0.703226 -0.027448 0.00569316 TIRT -0.4337 0.7447 -0.7927 -0.013991 0.024022 -0.02557017 UNVR 1.6273 0.5256 -0.8910 0.052494 0.016956 -0.02874118 BBCA 12.9091 0.7141 -0.1945 0.416422 0.023034 -0.00627319 RMBA 0.7619 -0.5541 -0.5455 0.024578 -0.017873 -0.01759520 CPIN -0.8987 -0.0761 0.0941 -0.028990 -0.002454 0.00303621 DSFI -0.5250 0.0000 -1.5789 -0.016935 0.000000 -0.05093422 HMSP -0.2819 -0.8060 0.7500 -0.009092 -0.026001 0.02419423 SDPC -1.3742 -0.6557 -0.7143 -0.044330 -0.021153 -0.02304124 RALS -0.3826 0.2446 -0.0655 -0.012340 0.007889 -0.00211325 SRSN 3.3333 -0.9103 -2.0000 0.107527 -0.029363 -0.06451626 SUBA -0.9206 -1.4000 -6.0000 -0.029698 -0.045161 -0.19354827 SMPL -0.8634 -0.8778 -1.2727 -0.027853 -0.028315 -0.04105628 SIMM 0.0676 -0.9684 -2.4000 0.002180 -0.031237 -0.07741929 TBLA -0.9860 -2.0000 -6.4000 -0.031805 -0.064516 -0.20645230 TURI 2.6957 -0.8324 -0.0702 0.086957 -0.026850 -0.00226431 ULTJ -0.4839 0.0000 -0.3750 -0.015609 0.000000 -0.012097 SUM 1.068412 -0.303319 -0.623515 SUB AVERAGE 0.034465 -0.009784 -0.020113 AVERAGE 0.034465 -0.009784 -0.020113

Page 59: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Data perusahaan yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan

perusahaan yang melakukan pemecahan saham dalam periode 2000-2001 di

Bursa Efek Jakarta dan bebas dari kebijakan perusahaan lainnya.

Data perubahan laba yang dianalisis yaitu selama satu tahun sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham. Dari hasil analisis yang

dilakukan dengan bantuan program spreadsheet microsoft exel diperoleh

perhitungan perubahan laba dan rata-rata perubahan laba untuk semua laba

dapat dilihat pada lampiran 1, 2, 3, 4 dan 5.

Sedangkan data harga saham dan IHSG yang dianalisis yaitu selama 10

hari sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan saham. Hasil

perhitungan actual return, expected return, abnormal return, rata-rata

abnormal return dan Cummulative Abnormal Return (CAR) dapat dilihat pada

lampiran 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan

program SPSS 11,5 for window, yaitu pengujian 2 sisi (two tailed test). Tabel t

yang dipergunakan t 0,025 dengan derajad kebebasan (degree of freedom) df =

31-1 = 30. Tabel t menunjukkan bahwa t 0,025; 30 adalah t = (+/-)1,96.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap analisis data, disajikan

ringkasan hasil pengujian hipotesa dapat dilihat pada tabel 5.1.

Page 60: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Berdasarkan tabel 5.1 di atas hasil statistik uji beda dua rata-rata

perubahan laba kotor, laba operasi, laba sebelum pajak, laba bersih dan laba

per lembar saham periode T=-1 dengan T=+1, T=-1 dengan T=0 dan T=0

dengan T=+1 menunjukkan bahwa semua Ho diterima, karena -t tabel < t hitung

< t tabel yaitu sebesar -1,96 < (1.085; 1.275; -1.056; 0.955; -0.956; -0.423;

1.043; 1.621; -1.038; 1.121; -1.117; 1.1062; 1.787; -1.492; 0.915) < 1,96.

Hal ini berarti bahwa rata-rata perubahan (laba kotor, laba operasi, laba

sebelum pajak, laba bersih dan laba per lembar saham) sebelum pemecahan

saham dengan setelah pemecahan saham, sebelum pemecahan saham dengan

saat pemecahan saham dan setelah pemecahan saham dengan saat pemecahan

saham tidak berbeda secara signifikan.

Sedangkan hasil uji beda dua rata-rata abnormal return menunjukkan Ho

ditolak untuk periode H=-8 dengan H=8, karena t tabel < t hitung yaitu sebesar

1,96 < 2,074. Hal ini berarti bahwa rata-rata abnormal return 8 hari sebelum

pemecahan saham berbeda secara signifikan dengan rata-rata abnormal return

8 hari setelah pemecahan saham.

Tetapi hasil uji beda dua rata-rata abnormal return menunjukkan Ho

diterima untuk periode H=-9 dengan H=+9, H=-7 dengan H=+7, H-6 dengan

H=+6, H-5 dengan H+5, H-4 dengan H+4, H-3 dengan H+3, H=-2 dengan

H=2 dan H=-1 dengan H=+1, karena -t tabel < t hitung < t tabel yaitu sebesar -1,96

< (1,297; 1,750; 1,203; 0,506; 1,134; 0,478; -0,581 dan 1,572) < 1,96. Hal ini

berarti bahwa rata-rata abnormal return (9, 7, 6, 5, 4, 3, 2 dan 1 hari) sebelum

Page 61: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

pemecahan saham tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata abnormal

return (9, 7, 6, 5, 4, 3, 2 dan 1 hari) setelah pemecahan saham.

Sedangkan hasil statistik dengan menggunakan cummulative abnormal

return menunjukkan Ho ditolak untuk periode H=-1-H=-2 dengan H=+1-

H=+2, karena t tabel < t hitung yaitu sebesar 1,96 < 2,450. Hal ini berarti bahwa

cummulative abnormal return dari 1 hari sampai 2 hari sebelum pemecahan

saham berbeda secara signifikan dengan cummulative abnormal return dari 1

hari sampai 2 hari setelah pemecahan saham.

Tetapi hasil statistik dengan menggunakan cummulative abnormal return

menunjukkan Ho diterima untuk periode H=-1-H=-9 dengan H=+1-H=+9,

H=-1-H=-8 dengan H=+1-H=+8, H=-1-H=-7 dengan H=+1-H=+7, H=-1-H-6

dengan H=+1-H=+6, H=-1-H-5 dengan H=+1-H=H+5, H=-1-H-4 dengan

H=+1-H+4, H=-1-H-3 dengan H=+1-H+3, karena -t tabel < t hitung < t tabel yaitu

sebesar -1,96 < (0,830; -0,018; 0,372; 1,081; 1,276; 1,013 dan 1,286) < 1,96.

Hal ini berarti bahwa cummulative abnormal return dari 1 hari sampai 9, 8, 7,

6, 5, 4, 3 hari sebelum pemecahan saham tidak berbeda secara signifikan

dengan cummulative abnormal return dari 1 hari sampai 9, 7, 6, 5, 4, 3 hari

setelah pemecahan saham.

Dapat terlihat bahwa transaksi pada H=-8 dengan H=+8 dan H=-1-H-2

dengan H=+1-H=+2 diduga dilakukan oleh spekulan atau dikarenakan telah

bocornya informasi pemecahan saham akibat RUPS (Rapat Umum Pemegang

Saham). Bocornya informasi, dikarenakan informasi pemecahan saham

Page 62: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

tersebut kemungkinan telah tersebar secara privat (pihak intern perusahaan

sendiri) maupun public (pihak masyarakat).

Sedangkan pada hari lainnya tidak ada transaksi yang berarti sehingga

menyebabkan rata-rata abnormal return dan cummulative abnormal return

sebelum pemecahan saham tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata

abnormal return dan cummulative abnormal return setelah pemecahan saham.

B. Pembahasan

Penelitian mengenai rata-rata perubahan laba memperoleh hasil yang

tidak mendukung teori dan penelitian sebelumnya. Dalam signaling theory,

menyatakan bahwa pemecahan saham dilakukan karena perusahaan ingin

menyampaikan sinyal tentang prospek perusahaan yang bagus. Laba

merupakan indikator keuangan yang mengandung informasi tentang prospek

perusahaan. Oleh karena itu, secara teoritis perusahaan yang melakukan

pemecahan saham telah mengalami perkembangan laba yang bagus, dan

bahkan akan terus mengalami perkembangan laba pada masa yang akan

datang (jangka panjang).

Bar-Josef dan Brown (1997) menyatakan bahwa pemecahan saham

memberikan informasi kepada investor tentang prospek peningkatan return

masa depan, yaitu sinyal tentang laba. Pemecahan saham dianggap sebagai

sinyal yang diberikan manajemen kepada publik bahwa perusahaan memiliki

prospek yang bagus di masa depan.

Page 63: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Penelitian Asquit (1989) menyatakan bahwa perusahaan yang

melakukan pemecahan saham akan mengalami peningkatan laba yang

signifikan pada satu tahun sebelum pemecahan saham dilakukan dan akan

terus meningkat selama tahun dilakukannya pemecahan saham. Penelitian

Lakonishok dan Lev (1987) menunjukkan bahwa perusahaan yang memecah

saham akan menikmati kinerja laba luar biasa selama periode sebelum

pemecahan saham. Hal ini mencerminkan kinerja yang baik dari perusahaan

yang memecah saham.

Hasil pengujian statistik dalam penelitian ini tidak dapat mendukung

signaling theory, seperti yang diteliti oleh Bar-Josef dan Brown, Asquit, juga

Lakonishok dan Lev, karena hasil penelitian ini tidak dapat membuktikan

adanya perbedaan rata-rata perubahan laba antara sebelum pemecahan saham

dan setelah dilakukannya pemecahan saham. Hal ini berarti bahwa terjadinya

pemecahan saham tidak mempengaruhi terjadinya peningkatan atau

perubahan laba suatu perusahaan.

Tetapi hasil pengujian statistik dalam penelitian ini dapat mendukung

penelitian Miliasih dan Anggraini dan Hartono yang menunjukkan bahwa

pemecahan saham tidak menyebabkan terjadinya kenaikan atau pertumbuhan

laba pada periode setelah pemecahan saham. Hal ini ditunjukkan dengan tidak

terdapatnya perubahan laba yang signifikan pada periode sebelum pemecahan

saham dan setelah pemecahan saham.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa

pemecahan saham di Indonesia tidak membawa informasi mengenai kenaikan

Page 64: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

laba baik pada tahun sebelum pemecahan saham maupun pada tahun setelah

dilakukannya pemecahan saham. Hal ini berarti bahwa banyak perusahaan-

perusahaan di Indonesia melakukan pemecahan saham pada saat laba tidak

mengalami pertumbuhan yang positif.

Pemecahan saham ini diduga lebih ditekankan pada alasan membawa

harga saham pada tingkat harga yang lebih dapat dijangkau oleh investor

sehingga dapat menggairahkan kembali perdagangan saham tersebut. Dengan

tidak adanya perbedaan rata-rata perubahan laba, dapat disimpulkan bahwa

pemecahan saham tidak berdampak terhadap perubahan laba (laba kotor, laba

operasi, laba sebelum pajak, laba bersih dan laba per lembar saham).

Sedangkan penelitian mengenai perbedaan rata-rata abnormal return

dan cummulative abnormal return sebelum pemecahan saham dan setelah

pemecahan saham memperoleh hasil yang mendukung teori dan penelitian

sebelumnya. Dalam trading range teory, menyatakan bahwa pemecahan

saham dilakukan karena perusahaan memandang harga sahamnya di pasar

sudah terlalu mahal.

Ikenberry (1996) menyatakan bahwa harga saham yang terlalu tinggi

(overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut diperdagangkan.

Dengan adanya pemecahan saham, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi

sehingga akan menambah daya tarik investor dan semakin banyak investor

yang mampu bertransaksi.

Penelitian Lakonishok dan Lev (1987) menyatakan bahwa perubahan

harga yang terjadi akibat pemecahan saham akan memberikan informasi

Page 65: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

adanya abnormal return. Hasil pengujian statistik dalam penelitian ini dapat

mendukung trading range theory, seperti yang diteliti oleh Ikenberry, juga

Lakonishok dan Lev, karena hasil penelitian ini dapat membuktikan adanya

perbedaan rata-rata abnormal return dan cummulative abnormal return antara

sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

Perbedaan ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata

abnormal return pada periode 8 hari setelah pemecahan saham dibandingkan

rata-rata abnormal return 8 hari sebelum pemecahan saham. Selain itu, juga

ditunjukkan dengan adanya peningkatan cummulative abnormal return pada

periode 1 hari sampai 2 hari setelah dilakukan pemecahan saham

dibandingkan 1 hari sampai 2 hari sebelum dilakukannya pemecahan saham.

Pada tabel 5.1, rata-rata abnormal return 8 hari setelah pemecahan

saham lebih besar dibandingkan rata-rata abnormal return 8 hari sebelum

dilakukannya pemecahan saham, yaitu sebesar -0,000050 > -0,001003. Begitu

juga dengan cummulative abnormal return 1 hari sampai 2 hari setelah

pemecahan saham lebih besar dibandingkan cummulative abnormal return 1

hari sampai 2 hari sebelum dilakukannya pemecahan saham, yaitu sebesar

-0,015851 > -0,026127. Dengan adanya perbedaan rata-rata abnormal return

dan cummulative abnormal return antara sebelum pemecahan saham dan

setelah pemecahan saham, maka dapat disimpulkan bahwa pemecahan saham

dapat membawa informasi perubahan harga saham.

Page 66: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pemecahan saham merupakan fenomena yang membingungkan.

Pemecahan saham merupakan tindakan perusahaan yang tidak memiliki nilai

ekonomis. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang fenomena pemecahan saham. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

1. Pemecahan saham tidak berdampak terhadap laba, karena tidak terdapat

perbedaan rata-rata perubahan laba (laba kotor, laba operasi, laba sebelum

pajak, laba bersih dan laba per lembar saham) yang signifikan pada

sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

2. Pemecahan saham dapat berdampak terhadap harga saham dan membawa

informasi abnormal return. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan

rata-rata abnormal return dan Cummulative Abnormal Return (CAR)

sebelum pemecahan saham dan setelah dilakukannya pemecahan saham.

B. Saran

Keterbatasan penelitian ini, yaitu dikarenakan lingkup permasalahan

dalam penelitian ini hanya mengacu pada perubahan laba dan abnormal return

(harga saham) saja. Selain itu penelitian ini hanya menggunakan data periode

tertentu saja, yaitu periode 2000-2001 sehingga hasil penelitian belum tentu

Page 67: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

dapat digeneralisasikan pada semua perusahaan yang melakukan pemecahan

saham untuk tahun pengamatan yang lain.

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan diatas,

maka penulis ingin mengajukan saran yaitu:

1. Bagi para investor.

Pemecahan saham merupakan suatu prospek yang bagus bagi perusahaan

di masa mendatang, oleh karena itu investor diharapkan lebih memiliki

kepekaan yang tinggi dan kehati-hatian dalam menerima maupun

mengambil keputusan atas informasi yang muncul sehingga investor

mendapat keputusan investasi yang tepat.

2. Bagi penelitian selanjutnya.

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode

penelitian yang lebih lama dengan perusahaan yang lebih banyak sehingga

diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat. Atau

membandingkan kinerja perusahaan yang melakukan pemecahan saham

dengan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham. Penelitian

selanjutnya juga diharapkan untuk meneliti variabel lain yang dipengaruhi

oleh peristiwa pemecahan saham, misalnya Trading Volume Activity

(TVA), Bid-Ask Spread (selisih harga saham penawaran dan harga saham

permintaan).

Page 68: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, W. dan Hartono, J. M. (2000). Penelitian Tentang Informasi Laba

dan Dividen Kas yang Dibawa Oleh Pengumuman Pemecahan Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, April, Vol. 2, No. 1, 1–12.

Budiyuwono, Nugroho. (1993). Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan.

Jilid 2, Edisi Revisi, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(2003). Yoyakarta: Universitas Sanata Dharma. Dwiyanti, Vonny. (1999). Analisis Pasar Saham Yogyakarta. Jurnal Atma Jaya

Yogyakarta. Ewijaya dan Indriantoro, N. (1999). Analisis pengaruh Pemecahan Saham

Terhadap Perubahan harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Januari, Vol. 2, No. 1, 53–65.

Fatmawati, S. dan Asri, M. (1999). Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas

Saham Yang Diukur Dengan Besarnya Bid–Ask Spread Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Oktober, Vol. 14, No. 4, 93–110.

Hartono, J. M. (1998). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE UGM,

Yogyakarta. Khomsiyah dan Sulistyo. (2001). Faktor Tingkat Kemahalan Harga Saham,

Kinerja Keuangan Perusahaan dan Keputusan Pemecahan Saham (Stock Split): Aplikasi Analisis Diskriminan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Oktober, Vol. 16, No. 4, 388-400.

Marwata. (2001). Kinerja Keuangan, Harga Saham dan Pemecahan Saham.

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Mei, Vol. 4, No. 2, 151–164. Merry. (2003). Kandungan Informasi Pengumuman Pemecahan Saham (stock

split). Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan.

Miliasih, R. (2000). Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Earning. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi, Agustus, Vol. 2, No. 2, 131–144.

Page 69: DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LABA DAN HARGA SAHAM · jumlah saham yang lebih banyak dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba ditahan tetap sama

Mulyono, S. (2000). Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Desember, Vol. 1, No. 2, 99-116.

Singgih. (1999). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional Versi 7,5. PT.

Elex Media Komputindo, Jakarta. Soemarso, S. R. (2002). Akuntansi Suatu Pengantar. Fakultas Ekonomi

Univesitas Indonesia, Jakarta. Supranoto. (1986). Prinsip-Prinsip Akuntansi. Erlangga, Jakarta. Suryawijaya dan Setiawan. (1998). Riset Pasar Modal Indonesia Terhadap

Peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study Tahun 1996). Kelola, Vol. 4, No. 18.

Suwardjono. (1989). Teori Akuntansi, Perekayasaan Akuntansi Keuangan.

BPFE, Yogyakarta. PT Bursa Efek Jakarta, (1999). JSX Statistics. Divisi Pengembangan dan

Penelitian PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta, (2000). JSX Statistics. Divisi Pengembangan dan

Penelitian PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta, (2001). JSX Statistics. Divisi Pengembangan dan

Penelitian PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta, (2002). JSX Statistics. Divisi Pengembangan dan

Penelitian PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta, (2003). JSX Statistics. Divisi Pengembangan dan

Penelitian PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta. www.danamas.com