dampak pasar ritel modern terhadap pasar dan...

98
DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN PEDAGANG RITEL TRADISIONAL DI KOTA TANGERANG SELATAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) Oleh : Sari Wahyu Aramiko N I M : 207046100089 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2011

Upload: vuhanh

Post on 03-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN PEDAGANG

RITEL TRADISIONAL DI KOTA TANGERANG SELATAN

DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)

Oleh :

Sari Wahyu Aramiko N I M : 207046100089

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/ 2011

Page 2: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

1

DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN PEDAGANG

RITEL TRADISIONAL DI KOTA TANGERANG SELATAN

DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)

Oleh :

Sari Wahyu Aramiko N I M : 207046100089

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Supriyadi Ahmad, MA. Afwan Faizin, MA.

NIP: 195811281994031001 NIP: 197210262003121001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/ 2011

ii

Page 3: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

2

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, termasuk pencabutan Gelar Akademik.

Jakarta, Maret 2011

Sari Wahyu Aramiko

iii

Page 4: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

3

ABSTRAK

Sari Wahyu Aramiko. NIM 207046100089. Dampak Pasar Ritel Modern terhadap Pasar dan Pedagang Pasar Tradisional diKota Tangerang Selatan dan Upaya Penanggulangannya. Skripsi Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1432 H/ 2011 M. xiv + 76 halaman + 8 halaman lampiran.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dampak supermarket terhadap pasar dan pedagang ritel tradisional di Tangerang Selatan dan mengidentifikasi perilaku pedagang ritel tradisional di Tangerang Selatan setelah bersaing dengan supermarket.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif Analitis dengan meneliti 30 responden, yaitu para pedagang pasar tradisional di Tangerang Selatan, pengelola pasar tradisional, pengelola/staf supermaket, dan pejabat Pemda terkait, APPSI, dan APRINDO sebagai sampel penelitian dalam kapasitas responden. Setelah data disajikan dengan teknik statistik, selanjutnya dilakukan analisis data.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan supermarket terhadap pasar ritel tradisional di Kota Tangerang Selatan adalah sangat signifikan, terlihat dari menurunnya omset para pedagang pasar tradisional setelah adanya Supermarket. Namun, ada beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi omset pedagang pasar tradisional, diantaranya: infrastruktur pasar, fasilitas umum, dan cara pembayaran kepada pemasok.

Kata kunci : Pasar Ritel modern (Supermarket), Pasar dan Pedagang, Ritel

Tradisional.

Pembimbing I : Dr. H. Supriyadi Ahmad, MA.

Pembimbing II : Afwan Faizin, MA.

Daftar Pustaka : Tahun 1988 s.d. Tahun 2010

iv

Page 5: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

4

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN PEDAGANG RITEL TRADISIONAL DI KOTA TANGERANG SELATAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Tanggal 21 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy.) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 21 Juni 2011

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM.

NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Drs. H. Ahmad Yani, MA. (………………..) NIP. 196404121994031004

2. Sekretaris : Moch, Syafii, SEI (………………..)

3. Pembimbing I : Dr. H. Supriyadi Ahmad, MA. (………………..) NIP. 195811281994031001

4. Pembimbing II : Afwan Faizin, MA. (………………..) NIP. 197210262003121001

5. Penguji I : Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA. (………………..) NIP. 195510151979031002

6. Penguji II : Dr. Hendra Cholid, MA. (………………..)

v

Page 6: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

5

بسماللھالرحمنالرحیم

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya, karena hanya dengan izin – Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya kedalam jalan yang di ridhoi Allah SWT.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis beranggapan, ini adalah suatu jalan yang harus penulis tempu untuk mencapai sebuah kesuksesan, karena Allah SWT tidak akan mencoba hamba-Nya melebihi kemampuannya. Selain itu, Allah lebih menilai proses yang dijalankan dibandingkan dengan hasil yang didapat. Akan tetapi apapun rintangannya harus dihadapi dengan ikhlas.

Syukur alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT dan kemuliaan Nabi-Nya serta keikhlasan hati dan kerja keras disertai doa dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga kesulitan dan hambatan dapat penulis lalui dengan sebaik-baiknya. Dengan penuh kesadaran, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, melalui tulisan ini perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, S.H.,

M.A., M.M.

2. Ketua Program Studi Muamalat, Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Sekretaris

Program Studi Muamalat, Bapak Mu’min Rauf, M.A., serta Koordinator

Teknis Program Non Reguler, Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag. dan

Sekretaris Program Non Reguler Ibu Mufidah, S. Hi., serta Kak Safe’i.

vi

Page 7: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

6

3. Dosen Pembimbing Bapak Dr. Supriyadi Ahmad, MA. dan Bapak Afwan

Faizin, MA., yang telah membimbing, memberikan pengarahan, saran,

koreksi, ilmu pengetahuan, dan pengalamannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih banyak Pak!.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis selama di bangku kuliah.

5. Pimpinan beserta Staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum juga

Pimpinan beserta Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan fasilitas untuk pengadaan studi kepustakaan.

6. Kepala Sub. Bidang Data dan Statistik Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Selatan, Ibu Irma dan Kepala Seksi

Pengelolaan Informasi dan Analisa Pasar Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang Selatan, Bapak Edwin Qodrianto, ST. yang

telah memberikan data-data yang penulis butuhkan terkait dengan skripsi ini.

7. Direktur Utama PD. Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs.

H. Deddy Supriadi, MM., Koordinator Divisi Usaha dan Jasa PD. Pasar Niaga

Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Tubagus Reza Maulana, S.IP., dan

Koordinator Divisi Administrasi PD. Pasar Niaga Kerta Raharja Kota

Tangerang, Ibu Marwah, SE., Ibu Vera beserta seluruh Staf PD. Pasar Niaga

Kerta Raharja Kota Tangerang yang telah mengizinkan serta membantu

penulis dalam melakukan penelitian guna melengkapi skripsi ini.

vii

Page 8: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

7

8. Terima kasih kepada Kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Mustar Amin dan

Ibunda Siti Nurhasanah yang selalu memberikan kasih sayangnya kepada

penulis, dukungan moril dan materil yang tidak ternilai harganya. Doa dan

Nasehat yang Ayahanda dan Ibunda berikan selalu menyertai dan memotivasi

penulis untuk selalu semangat dan tak kenal menyerah dalam mencapai masa

depan. love u mom n dad!! Kakanda Syaiful Bahri Ayudiko, thankz y bang!

Buat semuanya yang udah bikin gw sadar k’lo u’re the one whatever the else.

Adinda M. Imron Fajri dan Khofifah Ketiara yang selalu memberikan

keceriaan pada penulis dan selalu mendukung penulis untuk terus maju, it’s

wonderfull life so we must enjoy it with happiness and spirit, semoga Allah

SWT. selalu memberikan keagungan ilmu pengetahuan kepada kita semua.

Amin.

9. Bang qul terima kasih atas seluruh dukungannya baik moril maupun materil

”hidup ini memang terlalu indah untuk ditangisi”, Ka Ayu terima kasih atas

waktu, tenaga dan segala supportnya, Ma’kul Asnawi terima kasih atas segala

kesabarannya yang selalu menasehati penulis sehingga dapat berdiri tegar, Bik

Pidah makasih ya buat semua dukungannya “setiap aku sumpek pasti aku lari

kesana buat nge refresh semuanya, rumah bibi udah kaya villa pribadi buat

aku”. Serta seluruh keluarga besar penulis yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu.

10. Teman - teman mahasiswa Jurusan Perbankan Syari’ah Non-Reg Kelas A,

khususnya Rani, Nurul, Ita, dan Auliana”thankz ya dukungan kalian selama

vi

Page 9: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

8

ini ke gw”, teman-teman Reguler khususnya Tieka + Buyul, Ian (Nyee!!

Jangan pas susah aja lo ama gw, giliran seneng ngacir sendirian lo), temen-

temen D’Zhigoh tanpa terkecuali yang selalu memberikan dukungannya

kepada penulis untuk terus berkarya.

11. Yoseptian :” aa’ makasih ya buat semuanya!!”. your support is very important

for me, u make me patient, u make me a grown up person. Its so nice all from

u for me.

Jakarta, Maret 2011

Penulis

iX

Page 10: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 4

D. Review Studi Terdahulu ...................................................... 5

E. Hipotesis ............................................................................. 6

F. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan ....................... 7

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 14

X

Page 11: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

10

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PASAR DAN RITEL

A. Pengertian dan Fungsi Pasar ................................................ 16

B. Pengertian Ritel dan macam-macamnya .............................. 21

C. Mekanisme Pasar dalam Islam............................................. 30

BAB III GAMBARAN UMUM USAHA RITEL DI TANGERANG SELATAN

A. Pasar Tradisional di Kota Tangerang Selatan ....................... 36

B. Supermarket di Kota Tangerang Selatan .............................. 45

C. Kerangka Kebijakan Sektor Usaha Ritel di Tangerang Sela

tan ....................................................................................... 50

D. Dampak Ritel terhadap Perekonomian di Tangerang Selatan

............................................................................................ 50

E. Upaya Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memini

malisir Dampak Ritel modern terhadap Perekonomian ........ 52

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Jumlah Supermarket dan Pendapatan

Pedagang Pasar Tradisional di Tangerang Selatan ............... 55

B. Uji Linier ............................................................................ 54

C. Uji Normalitas ..................................................................... 56

D. Uji Hipotesis ....................................................................... 62

Xi

Page 12: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

11

E. Analisis Regresi Serta Pengujian Signifikansi Konstanta dan

Koefisien Regresi ................................................................ 63

F. Koefisien Determinasi ......................................................... 69

G. Dampak Supermarket terhadap Pasar Tradisional ................ 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 72

B. Saran ................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 75

RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................ 77

LAMPIRAN ......................................................................................................... 78

Xii

Page 13: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

12

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Karakteristik Pasar-Pasar Modern di Indonesia ................................ 21

2. Tabel 2. Data Jumlah Pasar Tradisional, Toko Modern dan Pusat Perbelan

jaan di Kota Tangerang Selatan .................................................................... 36

3. Tabel 3. Data Nama-nama Pasar Tradisional di Kota Tangerang Selatan ....... 37

4. Tabel 4. Data Jumlah Supermarket di tangerang Selatan ............................... 54

5. Tabel 5. Data omset Pedagang Pasar Tradisional di tangerang Selatan .......... 55

6. Tabel 6. Uji Kolmogorov-Smirnov................................................................ 58

7. Tabel 7. Product Moment .............................................................................. 61

8. Tabel 8. Regresi ............................................................................................ 65

9. Tabel 9. Koefisien Determinasi ..................................................................... 68

Xiii

Page 14: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

13

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Grafik Linearitas .......................................................................... 56

2. Gambar 2. Grafik Sebaran Data Omset Rata-rata Pedagang Pasar Tradisi

onal di Tangerang Selatan ............................................................................. 59

3. Gambar 3. Grafik Sebaran Data Jumlah Supermarket di Tangerang Selatan ..

..................................................................................................................... 60

4. Gambar 4. Histogram Sebaran Data Regresi Dua Variabel ............................ 63

5. Gambar 5. Grafik Sebaran Data Regresi Dua Variabel .................................. 64

XiV

Page 15: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ritel modern pertama kali hadir di Indonesia saat Toserba Sarinah didirikan

pada 1962. Pada era 1970 s/d 1980-an, format bisnis ini terus berkembang. Awal

dekade 1990-an merupakan tonggak sejarah masuknya ritel asing di Indonesia. Ini

ditandai dengan beroperasinya ritel terbesar Jepang ‘Sogo’ di Indonesia. Ritel modern

kemudian berkembang begitu pesat saat pemerintah, berdasarkan Keppres no. 99

tahun 1998, mengeluarkan bisnis ritel dari negative list bagi Penanaman Modal

Asing. Sebelum Keppres no. 99 tahun 1998 diterbitkan, jumlah peritel asing di

Indonesia sangat dibatasi.1

Saat ini, jenis-jenis ritel modern di Indonesia sangat banyak meliputi Pasar

Modern, Pasar Swalayan, Department Store, Boutique, Factory Outlet, Specialty

Store, Trade Centre, dan Mall / Supermall / Plaza. Format-format ritel modern ini

akan terus berkembang sesuai perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya

hidup masyarakat. 2

1 Peta Persaingan Bisnis Ritel di Indonesia, (Jakarta: Media Data, 2009), hal. 63.

2 Peta Persaingan Bisnis Ritel di Indonesia, (Jakarta: Media Data, 2009), hal. 90 – 95.

1

Page 16: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

15

Meningkatnya persaingan telah mendorong kemunculan supermarket di kota-

kota lebih kecil dalam rangka mencari pelanggan baru dan terjadinya perang harga.

Akibatnya, bila supermarket Indonesia hanya melayani masyarakat kelas menengah-

atas pada era 1980-an dan awal 1990-an (CPIS 1994), penjamuran supermarket

hingga ke kota-kota kecil dan adanya praktek pemangsaan melalui strategi

pemangkasan harga memungkinkan konsumen kelas menengah-bawah untuk

mengakses supermarket.3

Dalam rencana tata kota Tangerang Selatan disebutkan tujuh kecamatan yang

ada, yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara,

dan Setu. Dari setiap kecamatan tersebut masing-masing memiliki pasar ritel baik

tradisional maupun modern (supermarket), kecuali Kecamatan Pamulang yang tidak

memiliki pasar tradisional dan Kecamatan Setu yang tidak memiliki pasar tradisional

maupun modern (supermarket).4

Kendati persaingan antar supermarket secara teoritis menguntungkan

konsumen, dan mungkin perekonomian secara keseluruhan, relatif sedikit yang

diketahui mengenai dampaknya pada pasar tradisional. Mengukur dampak amat

3 Lisa Hadiz, Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di

Daerah Perkotaan di Indonesia, (Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU, 2008), hal. 1-2.

4 Edwin Qodrianto, Data Jumlah Pasar Tradisional Toko Moderen dan Pusat Perbelanjaan Di Kota Tangerang Selatan, Kepala Seksi Pengelola Informasi dan Analisa Pasar, Wawancara Pribadi, Kantor Dinas Perindag, 23 Februari 2011.

2

Page 17: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

16

penting mengingat supermarket yang saat ini secara langsung bersaing dengan pasar

tradisional, tidak hanya melayani segmen pasar tertentu.5

Berbagai implikasi muncul sebagai akibat dari semakin runcingnya

persaingan antarperitel ini. Dari sisi konsumen, persaingan ini berdampak pada

semakin terjangkaunya harga barang dan meningkatnya mutu barang yang dijual.

Dampak ini terutama bermanfaat bagi keluarga yang kurang mampu karena sekarang

mereka bisa mengkonsumsi barang yang berkualitas dengan harga yang lebih

terjangkau.

Meski berdampak positif terhadap konsumen, ada kemungkinan bahwa

persaingan antar peritel modern berdampak negatif terhadap peritel tradisional, yang

berdagang di pasar-pasar tradisional dan umumnya berskala kecil.

Penelitian ini menganalisis dampak supermarket pada pasar dan pedagang

ritel tradisional di Kota Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini, responden hanya

terbatas pada pedagang di pasar-pasar tradisional yang merupakan mayoritas

pedagang tradisional di Tangerang Selatan. Terlebih lagi, karena produk yang

umumnya diperdagangkan para pedagang ini juga tersedia di supermarket, maka

pasar modern menjadi pesaing utama mereka. Oleh karena itu, penelitian ini menstudi

5 Lisa Hadiz, Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di

Daerah Perkotaan di Indonesia, (Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU, 2008), hal. 2.

3

Page 18: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

17

“Dampak Pasar Ritel Modern Terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional

di Kota Tangerang Selatan dan Upaya Penanggulangannya”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan penelitian menjadi lebih spesifik, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah. Pertama, penelitian ini memfokuskan pengukuran dampak

keberadaan pasar ritel modern terhadap pedagang pasar tradisional. Kedua, pasar

ritel modern dibatasi pada supermarket dengan mengabaikan minimarket karena

sebagian besar barang yang dijual di pasar tradisional seperti : daging dan sayur-

sayuran tersedia di supermarket. Ketiga, penelitian ini khusus melihat pedagang

ritel pasar tradisional yang berusaha di dalam pasar, bukan pedagang kaki lima

maupun padagang keliling yang berada di luar pasar tradisional. Keempat,

penelitian ini berfokus pada pasar Tradisional yang berada di Kecamatan Ciputat,

Serpong Utara, dan Pondok Aren di wilayah Kota Tangerang Selatan.

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji seberapa besar

dampak supermarket terhadap omset pedagang ritel di pasar tradisional di wilayah

kota Tangerang Selatan. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

4

Page 19: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

18

a. Bagaimana dan seberapa besar dampak pasar ritel modern terhadap omset

pedagang pasar ritel tradisional di wilayah kota Tangerang Selatan?

b. Bagaimana perilaku pedagang ritel tradisional di Tangerang Selatan

bersaing dengan supermarket?

c. Bagaimana upaya penanggulangan dampak yang ditimbulkan supermarket

terhadap pasar tradisional?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu :

1. Mengetahui bagaimana dampak supermarket terhadap pasar dan pedagang

ritel tradisional di Tangerang Selatan.

2. Mengetahui bagaimana perilaku pedagang ritel tradisional di Tangerang

Selatan bersaing dengan supermarket.

3. Untuk memenuhi tugas akhir program S1 pada Fakultas Syari’ah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini, yaitu : Penelitian ini

merupakan sarana untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan penulis dan

pembaca tentang pasar, khususnya yang berkaitan dengan dampak yang

5

Page 20: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

19

ditimbulkan oleh supermarket terhadap pasar tradisional dan perilaku pedagang

tradisional dan bermanfaat juga untuk menerapkan ilmu serta untuk melakukan

studi banding antara teori yang pernah diperoleh selama kuliah dengan praktek

yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

D. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan terdahulu, penulis melihat telah banyak penelitian sebelumnya yang

mengangkat penelitian tentang persaingan pasar tradisional dan pasar modern dari

berbagai aspek, diantaranya :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Peneliti SMERU tentang “Dampak

Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah

Perkotaan di indonesia”, pada tahun 2008 yang membahas tentang dampak

dari perambahan peritel modern terhadap para pedagang tradisional di

Indonesia.

2. Skripsi pada tahun 2009 dengan judul “Dampak keberadaan minimarket

terhadap pendapatan pedagang tradisional di Pasar Tradisional” yang

menjelaskan tentang penurunan tingkat pendapatan pedagang pasar tradisional

setelah adanya minimarket.

6

Page 21: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

20

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan

dilakukan. Jawaban sementara dari penulis, yaitu Pasar Ritel Modern (Supermarket)

memiliki dampak yang cukup besar terhadap pasar dan pedagang ritel tradisional di

Wilayah Kota Tangerang Selatan, karena produk yang dijual di pasar tradisional juga

tersedia di supermarket. Maka bisa ditarik hipotesis awal yaitu:

Ho: Pasar ritel modern (Supermarket) tidak berdampak pada pasar dan pedagang

ritel tradisional di Kota Tangerang Selatan.

Hi : Pasar ritel modern (Supermarket) memiliki dampak pada pasar dan pedagang

ritel tradisional di Kota Tangerang Selatan.

F. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu

metode analisis deskriptif yang didukung dengan metode penelitian kualitatif

meliputi wawancara mendalam dengan pihak terkait.

2. Jenis Penelitian

a) Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu mengadakan kajian

dengan menelaah dan menelusuri literature yang berkenaan dengan

masalah yang diteliti baik berupa buku, majalah, artikel, dan lain

sebagainya.

7

Page 22: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

21

b) Penelitian lapangan (Field Research) yaitu penulis menggunakan

penelitian dengan datang langsung ke lapangan atau objek penelitian.

3. Sumber Data

a) Data Primer merupakan data yang diperoleh dari para pedagang pasar

tradisional, pengelola pasar tradisional, pengelola/staf supermaket, dan

pejabat pemda terkait yang dikhususkan, yaitu sebagai sampel penelitian

dalam kapasitas responden.

b) Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari perusahaan seperti

gambaran umum pasar tradisional, grafik perkembangan omset

pedagang pasar tradisional, dan lain-lain.

c) Data Tersier merupakan data pelengkap atau penunjang yang bersumber

dari Koran, majalah, dan sebagainya. Yang tentunya memiliki korelasi

dengan tema penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

a) Wawancara

Yaitu melakukan tanya jawab langsung kepada para pemangku

kepentingan di sektor usaha ritel: pedagang di pasar tradisional, pengelola

pasar tradisional; pengelola supermarket; pejabat pemerintah terkait di

dinas industri dan perdagangan, dinas pasar di Kabupaten Tangerang

Selatan.

8

Page 23: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

22

b) Studi Dokumentasi

Yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan pada

dokumen-dokumen tentang dampak pasar ritel modern terhadap pasar

ritel tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang Selatan dan

laporan-laporan lainnya yang terkait dengan masalah penelitian.

5. Populasi dan Sampel

Proses penelitian dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis. Awal

dari dilakukannya penelitian adalah ditemukannya suatu masalah. Masalah

tersebut harus dilandasi teori yang ilmiah. Dengan teori tersebut akan terbangun

suatu kerangka pemikiran yang dapat menjawab permasalahan tersebut.

Jawaban dari permasalahan tersebut adalah hipotesis, yaitu jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Untuk menguji kebenaran hipotesis,

penulis harus melakukan pengumpulan data pada obyek penelitian.

Dalam hal ini populasi dalam penelitian meliputi seluruh pasar tradisional

yang terdapat di Kota Tangerang Selatan, yaitu pasar Ciputat, Jombang,

Serpong, Bintaro Sektor 2, Ciputat Permai, Gedung Hijau, Moderen BSD, dan

Pasar Delapan.. Namun sampel yang penulis ambil adalah pasar tradisional

Ciputat dan Pasar Bintaro Sektor 2.

6. Teknik Analisis

9

Page 24: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

23

Untuk dapat mengumpulkan data dengan sistematis, maka perlu digunakan

instrument penelitian. Instrument tersebut harus valid dan reliable. Setelah data

terkumpul, dilakukan pendeskripsian data melalui penyajian data. Untuk

menyajikan data ini, diperlukan teknik statistik, biasanya statistik deskriptif.

Setelah data disajikan memakai teknik statistik, maka selanjutnya dilakukan

analisis data. Analisis data ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, dan

menguji kebenaran hipotesis yang diajukan di awal.

a. Uji linieritas

Dalam suatu penelitian, kecenderungan asumsi mengelompokan data ke

jenis data linier cukup tinggi. Padahal, mungkin saja sebaran data tersebut

tidak linier, atau berbentuk kurva sehingga harus digunakan parameter lain,

bukan dengan regresi. Kepastian linier atau tidaknya suatu data, tidak

didasarkan pada asumsi-asumsi, melainkan harus dengan suatu uji linieritas.6

b. Uji Normalitas

Data-data berskala interval sebagai hasil pengukuran pada umumnya

mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak tertutup kemungkinan data

tersebut tidak mengikuti asumsi. Untuk mengetahui kepastian sebaran data

6 Mhd.Taqwa Audiansyah, Pengaruh Ekuivalen Rate Terhadap Penghimpunan

Tabungan Mudharabah Pada BTN Syariah Cabang Jakarta, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Perbankan Syariah Muamalat Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008, hal. 13-17.

10

Page 25: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

24

yang diperoleh, harus dilakukan uji normalitas terhadap data tersebut.

Berbagai rumus statistik inferensial yang dipergunakan untuk menguji

hipotesis penelitian mendasarkan diri pada asumsi bahwa data yang

bersangkutan memenuhi ciri sebaran normal. Dengan kata lain, keadaan data

berdistribusi normal merupakan sebuah persyaratan yang harus dipenuhi.

Sebuah data yang berdistribusi tidak normal tidak dapat digarap dengan

rumus statistik tersebut. Dengan demikian, sebelum dianalisa dengan rumus

tertentu, normalitas sebaran suatu data harus sudah diketahui. Jadi, uji

normalitas data harus sudah dilakukan sebelum penerapan suatu rumus

statistic untuk pengujian hipotesis.7

Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

uji kolmogorv-smirnov untuk menguji kesesuaian (goodness of fit). Uji

kolmogorv merupakan uji kecocokan antara data hasil pengamatan dengan

hipotesis. Uji ini mengukur apakah data dari sampel yang dipilih berasal dari

suatu sumber teoritis. Uji ini membandingkan antara frekuensi kumulatif

sebaran data hasil pengamatan dengan frekuensi kumulatif sebaran data

hipotesis.8

c. Regresi Sederhana

7 Burhan Nurgiantoro dkk, Statistik Terapan, ( Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004) hal. 111.

8 Widayat, Riset Bisnis, ( Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2002), hal.155.

11

Page 26: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

25

Regresi sederhana digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu

variabel berpengaruh terhadap variabel yang lainnya.

Rumus regresi adalah

Y= a + bx

Y: Variabel terikat

x : Variable bebas

a : Konstanta ( harga Y jika x = 0 )

b : Koefisien regresi

a = ( ∑ y ) ( ∑ x2 ) – ( ∑ x ) ( ∑ xy )

n ∑x2 – ( ∑ x)2

b = n ∑ xy - ( ∑ x ) ( ∑ y )

n ∑ x2- ( ∑ x 2)

d. Korelasi

Digunakan untuk mengetahui hubungan dan membuktikan hipotesis

hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio,

dan sumber data dari dua variabel adalah sama. Untuk menghitung korelasi,

rumus yang digunakan adalah r-product moment, yaitu:

Rxy = n ∑ xy - (∑x) (∑y)

12

Page 27: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

26

√ (n∑x2 - (∑x)2) (n∑y2 - (∑y)2)

e. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh sebuah variabel terhadap variabel yang lainnya. Rumusnya adalah

r2. Nilai r didapat dari rumus r-product moment.9

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai variabel-variabel yang

diteliti, maka verifikasi variabelnya adalah sebagai berikut:

X= Supermarket yang terletak di dekat pasar tradisional

Y= Pasar tradisional

Pada penelitian ini, ada dua variabel yang akan diketahui hubungannya

satu sama lainnya. Variabel dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas

(independent) dan variable terikat (dependent). Variable bebas adalah

keberadaan supermarket di dekat pasar tradisional, sedangkan variabel

terikatnya adalah pasar tradisional.

f. Uji Signifikan

Uji signifikan adalah sebuah uji untuk mengetahui nyata dan tidak nyata

atau yakin dan tidak meyakinkan nilai hubungan antara dua variable atau

lebih. Kegunaan uji signifikan adalah untuk menjeneralisasi populasi, artinya

9 Sugiono, Statistika untuk penelitian, ( Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 250.

13

Page 28: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

27

apa yang terjadi pada sampel akan diberlakukan kepada populasi dari sampel

diambil. Apabila pada sampel terdapat hubungan positif, maka setelah

dilakukan uji signifikan ternyata terdapat hubungan yang positif pula, maka

hubungan positif berlaku pula pada populasi. Apabila pada sampel terdapat

hubungan negative, setelah dilakukan uji signifikan terdapat hubungan

negative juga, maka hubungan negative tersebut dapat diberlakukan pada

populasi.

Akan tetapi bila pada sampel ada hubungan positif atau negative, setelah

dilakukan uji signifikan ternyata tidak ada hubungan (menerima Ho), maka

hubungan positif atau negative yang terdapat pada sampel tidak signifikan.

Artinya hubungan positif atau negative yang terjadi pada sampel tidak dapat

diberlakukan pada populasi.10

Uji signifikan yang dilakukan adalah t-test, dengan rumus:

t = r √ n - 2

√1 - r2

Keterangan :

n = jumlah sampel

r = koefisien korelasi product moment

10 Ali Mauludi, Statistika I, ( Ciputat: PT. Prima Heza Lestari, 2006), hal.102.

14

Page 29: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

28

7. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syari’ah dan Hukum, Tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian ini disusun

menjadi empat bab yang kemudian pada setiap bab terdiri dari beberapa sub-bab

bahasan dengan rincian sebagai berikut:

Bab I menguraikan latar belakang penelitian, pembatasan dan perumusan

permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian

dan teknik penulisan serta sistematika penulisan. Bab II membahas tentang pengertian

dan fungsi pasar, pengertian ritel dan macam-macamnya serta mekanisme pasar

dalam Islam. Bab III menyoroti Letak dan kondisi Pasar Tradisional di Kota

Tangerang Selatan, Supermarket di Kota Tangerang Selatan, serta Kerangka

Kebijakan Sektor Usaha Ritel di Tangerang Selatan. Bab IV mengurai tentang

dampak yang ditimbulkan pasar ritel modern terhadap pasar tradisional serta upaya

penanggulangan dari dampak yang ditimbulkan. Terakhir, Penulis akan mengambil

kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab-bab

sebelumnya, serta akan mencoba memberikan saran-saran / rekomendasi perbaikan

yang dipandang perlu yang akan di tuangkan pada Bab V.

15

Page 30: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

29

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG PASAR DAN RITEL

A. Pengertian dan Fungsi Pasar

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari

satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall,

plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya.11

Pasar tempat jalinan hubungan antara pembeli dan penjual serta produsen

yang turut serta dalam pertukaran itu (Steiner, 1968: 575f). Pasar itu sendiri dilihat

dari segi pengertian ekonomi ialah suatu tempat menetap yang penduduknya terutama

hidup dari perdagangan daripada hidup dari pertanian (Weber,1966:66). Pengertian

yang lebih luas dikemukakan oleh Geertz (1977: 31) bahwa”pasar sebagai suatu

pranata ekonomi dan sekaligus cara hidup, suatu gaya umum dari kegiatan ekonomi

yang mencapai segala aspek”.12

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud

dengan pasar, adanya suatu jalinan hubungan penjual dan pembeli dalam

11 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. 12Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Perdagangan, Pengusaha Cina, Perilaku Pasar, ( Jakarta: PT

Pusaka Grafika Kita, 1988).

16

Page 31: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

30

melaksanakan transaksi tukar-menukar, baik pada suatu tempat, maupun pada suatu

keadaan yang lain.

Dalam ilmu ekonomi, pasar itu lazim dibagi menjadi dua golongan: (1) pasar

yang nyata, yakni tempat para penjual dan pembeli berkumpul untuk berjual-beli

akan barang-barangnya, (2) pasar niskala, yang abstrak. Barang diperdagangkan tidak

sampai di pasar. Jual beli berlaku langsung atau hanya menurut contoh barang (Tohir,

tt:96).

Kedua pengertian diatas tercangkup dalam satu definisi yakni “besarnya

permintaan dan penawaran akan suatu jenis barang atau jasa” (Tohir, tt:96). Segala

kegiatan pengolahan dan penjajaan secara kecil – kecilan merupakan klimaks dari

kegiatan pasar.Kegiatan jual-beli tersebut merupakan kegiatan ekonomi

pasar.Ekonomi pasar mengandung pengertian suatu perekonomian dimana barang

yang diperdagangkan terpecah – pecah menjadi transaksi dari orang ke orang yang

masing – masing tidak ada hubungan sebelumnya dengan jumlah yang sangat besar.

(laba, 1979:3)

Ekonomi pasar memiliki ciri khas, menurut Soemardi et.al.(1977:53) antara

lain:

1. Harga barang tidak pasti, orang dapat tawar menawar;

2. Barang beralih dari pedagang yang satu ke pedagang yang lain berkali –

kali sebelum akhirnya jatuh ke tangan konsumen;

17

Page 32: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

31

3. Adanya hubungan utang-piutang yang kompleks antara pedagang tersebut;

4. Barang dagangan sedikit.

Barang yang diperdagangkan itu pada umumnya barang yang tahan lama

disimpan dan sangat dibutuhkan masyarakat. Akan halnya barang yangdiolah dan

dibuat dalam pasar seperti: menjahit pakaian, memasak makanan/minuman,

pembuatan kue, dan sebagai pekerjaan reparasi diintegrasikan dalam sistem umum

tersebut. Hal yang sama menjual jasa, seperti tukang cukur, tukang jahit, pandai besi,

dan angkutan dalam pasar. Semua itu menunjukan karakteristik suatu pasar. Pasar

tidak hanya dilihat semata mata sebagai aparat distribusi yang sama sekali tidak

menambah nilai riil pada barang yang melewatinya. Pasar berperan juga sebagai

aparat produksi. Kedua unsur tersebut berjalan sepenuhnya, produksi, distribusi, dan

penjualan dipadukan menjadi satu pranata ekonomi yang komprihensif (Geertz,

1977:$$).

Dalam pasar terdapat tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan, yakni: penjual,

pembeli dan barang. Pertemuan penjual dengan pembeli menimbulkan transaksi jual

beli. Namun bukan berarti bahwa setiap orang yang masuk pasar akan membeli

barang, tetapi ada yang datang hanya sekedar main saja, atau ingin berjumpa dengan

seseorang guna mendapatkan informasi tentang sesuatu. Cara demikian sekaligus

merupakan pertemuan sosial.Dengan demikan pasar berfungsi sebagai pusat

ekonomi, tempat rekreasi, pertemuan sosial, dan pertukaran informasi.

18

Page 33: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

32

Pasar sebagai pusat ekonomi, pasar biasanya menjadi pusat penjualan hasil

pertanian, dan pusat perbelanjaan orang yang tinggal dalam radius 5 mil dari pasar

(Dewey,1992:51), atau lebih dari itu sesuai dengan letak dari desa yang ada. Pasar

merupakan suatu sarana yang dapat menyerap dan menyediakan semua hasil serta

kebutuhan masyarakat.Jika diperhatikan secara seksama, kehadiran pedagang, dan

petani produsen si pasar hanya ingin mendapatkan tambahan pendapatan, dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari.Bagi pedagang, kelebihan harga dari harga beli tiap

unit barang yang didapatkan merupakan rezeki yang diperoleh melalui perdagangan.

Pasar sebagai tempat rekreasi. Rekreasi bukan saja berlaku bagi orang yang

tinggal di Kota, melainkan kebutuhan setiap individu dimana saja berada

(Hasybullah, 1997:194).Untuk mengetahui tujuan pasar itu hanya ingin rekreasi dapat

dilihat dari sikap, tingkah laku serta perbuatannya.Tujuan yang demikian itu erat

hubungannya dengan adanya pasar harian, dan pasar mingguan yang diadakan sekali

dalam seminggu.

Di pedesaan jarang ditemui tempat rekreasi yang banyak dikunjungi orang,

melainkan yang menjadi sasaran tempat rekreasi hanyalah pasar.Oleh karena itu

seyogyanyalah ada orang desa yang datang di pasar hanya untuk melihat keramaian

pasar. Kehadiran mereka datang di pasar untuk rekreasi didorong oleh beberapa

faktor, antara lain disebabkan di kampung selalu dipacu dalam pekerjaan, tiada waktu

19

Page 34: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

33

yang kosong bersantai ria, kecuali saat tertentu, seperti pada acara pesta perkawinan,

dan perayaan lainnya.13

Pasar sebagai tempat pertemuan sosial dan tukar informasi.Pasar pada

dasarnya merupakan tempat pertemuan sosial.Diantara pengunjung dapat bertukar

informasi.Pengunjung pasar cukup bervariasi, dari berbagai lapisan masyarakat.

Pertemuan pengunjung itu mengandung dampak positif, bahwa di balik kedatangan

mereka dengan tujuan yang berbeda beda dapat berjumpa dengan seseorang yang

berasal dari kampung yang berbeda, baik yang masih ada hubungan kekeluargaan

maupun yang tidak ada sama sekali. Kelompok pedagang saling bertukar informasi

tentang naik turunnya harga, masalah kredit dari bank, penjualan hasil pertanian,

kebijaksanaan pemerintah tentang perdagangan.Oleh karena itu, tidaklah

mengherankan jika pasar dipandang sebagai tempat pertemuan sosial serta media

yang baik untuk menyampaikan informasi. Kenyataan ini dapat dilihat selain tersebut

diatas, juga adanya spanduk, baik tentang kegiatan sesuatu maupun reklame film, dan

lain sebagainya.

13 Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Perdagangan, Pengusaha Cina, Perilaku Pasar, ( Jakarta: PT

Pusaka Grafika Kita, 1988).

20

Page 35: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

34

B. Pengertian Ritel dan Macam-Macamnya

Retail adalah merupakan semua jenis usaha bisnis yang secara langsung

mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir

berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi

tersebut.14

Bisnis ritel adalah penjualan barang secara eceran pada berbagai tipe

gerai seperti kios, pasar, department store, butik dan lain-lain (termasuk juga

penjualan dengan sistem delivery service), yang umumnya untuk dipergunakan

langsung oleh pembeli yang bersangkutan.15

Bisnis ritel di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar,yakni Ritel

Tradisional dan Ritel Modern.16Ritel modern pada dasarnya merupakan

pengembangan dari ritel tradisional. Format ritel ini muncul dan berkembang

seiring perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat

yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam berbelanja.

Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik

Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa took, kios,

los dan tenda yang dimiliki/ dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya

14 Gilbert, 2003, hal. 6. 15Foreign Agricultural Services, USDA,

http://www.fas.usda.gov/info/factsheets/China/distribution.html. 16http://www.aprindo.org.

21

Page 36: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

35

masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses

jual beli barang dagangan melalui tawar-menawar.17

Pasar modern adalah tempat penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga

(termasuk kebutuhan sehari-hari), dimana penjualan dilakukan secara eceran

dan dengan cara swalayan (konsumen mengambil sendiri barang dari rak

dagangan dan membayar ke kasir).18Itulah sebabnya, pasar dengan format

seperti ini disebut juga Pasar Swalayan.

Setelah diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada era 1970-an, saat ini

terdapat 3 jenis pasar modern yaitu Minimarket, Supermarket dan Hypermarket.

Perbedaan utama dari ketiganya terletak pada luas lahan usaha dan range jenis

barang yang diperdagangkan. Berikut karakteristik dari ke-3 jenis Pasar

Modern tersebut:

Tabel 1:

Karakteristik Pasar-Pasar Modern di Indonesia

Uraian Minimarket Supermarket Hypermarket Barang yang

diperdagangkan

Berbagai macam kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari-hari

Berbagai macam kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari-hari

Berbagai macam kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari-hari

Jumlah item < 5000 item 5000 - 25000 item >25000 item

17 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Wishnu Basuki (ABNR) Transl. [email protected].

18Peta Persaingan Bisnis Ritel di Indonesia, (Jakarta: Media Data, 2009), hal. 91-92.

22

Page 37: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

36

Jenis produk - Makanan kemasan

- Barang-barang hygienis pokok

- Makanan - Barang-barang

rumah tangga

- Makanan - Barang-barang

rumah tangga - Elektronik - Busana/ pakaian - Alat olahraga

Model penjualan

Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan (pembeli mengambil sendiri barang dari rak-rak dagangan dan membayar di kasir)

Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan

Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan

Luas lantai usaha (berdasarkan Perpres terbaru, yakni no.112 th 2007)

Maksimal 400m2 4000 – 5000 m2 >5000 m2

Luas lahan parker

Minim Standard Sangat luas

Modal (diluar tanah dan bangunan)

s/d Rp 200 juta Rp 200 juta – Rp 10 Milyar

Rp 10 Milyar keatas

19 Pasar modern sebenarnya adalah usaha dengan tingkat keuntungan yang tidak

terlalu tinggi, berkisar 7-15% dari omset.Namun bisnis ini memiliki tingkat

19 Sumber: Peraturan Presiden no. 112 th 2007, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia,

Daniel Suryadarma et all (Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di indonesia).

23

Page 38: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

37

likuiditas yang tinggi, karena penjualan ke konsumen dilakukan secara tunai,

sementara pembayaran ke pemasok umumnya dapat dilakukan secara

bertahap.20

Seperti ritel modern lainnya, pasar modern umumnya memiliki posisi tawar

yang relative kuat terhadap pemasok-pemasoknya.Ini karena peritel modern,

umumnya adalah perusahaan dengan skala yang cukup besar dan saluran

distribusi yang luas, sehingga pembelian barang ke pemasok dapat dilakukan

dalam jumlah yang besar.Posisi tawar yang kuat, member banyak keuntungan

bagi para peritel modern. Selain bisa mendapatkan kemudahan dalam hal

jangka waktu pelunasan barang, diskon harga juga akan semakin mudah

diperoleh dengan posisi tawar yang kuat tersebut.

Keuntungan-keuntungan dari posisi tawar inilah yang membuat pasar modern

mampu menerapkan harga murah dan bersaing dengan pasar tradisional, namun

tetap mampu mempertahankan kenyamanan gerai-gerainya.

Untuk peritel di seluruh dunia, perpindahan tentang siapa yang mengatur, dari

pemerintah ke pasar, mempunyai implikasi. Pasar memberikan kontrol kepada

konsumen. Konsumen, dan hanya konsumen yang mendefinisikan nilai.

Konsumen, bukan pemerintah, bukan produk, bukan real estate, yang harus

dipandang sebagai pusat dan fokus dari aktivitas ritel. Kebangkitan pasar

mengindikasikan bahwa ritel yang sukses di abad mendatang harus merupakan

ritel yang berorientasi pada konsumen.

20 Peta Persaingan Bisnis Ritel di Indonesia, (Jakarta: Media Data, 2009), hal. 276.

24

Page 39: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

38

Kompetisi bukanlah pembunuh absolut peritel di suatu pasar yang sedang

tumbuh, karena pasar terus memberi ruang baru. Brand ritel global seperti

Ahold Tops, Walmart, atau Yaohan tidak bisa hidup di Indonesia, bukan karena

kompetisi, melainkan karena keinginan konsumen yang seutuhnya tidak dapat

dipenuhi oleh peritel. Tantangan terbesarnya adalah keinginan yang terus

berubah. Peritel modern dan tradisional pasti akan mati jika tidak memberi

tempat penting bagi konsumen pada pusat fokus bisnis mereka. Konsumenlah

yang memberi darah hidup dan memberi arahan bisnis. Karenanya roadmap

bisnis harus sejalan dengan tren konsumen dan pasar jika ingin mencapai

sukses yang berkelanjutan. Konsumen merupakan pembunuh mutlak bagi

format ritel, brand ritel, dan brand produk yang tidak menangkap aspirasinya.

Ketika konsumen bergerak, maka peritel harus bergerak agar bisa mengimbangi

keinginan konsumen. Tapi itu saja tidak cukup. Mereka yang bergerak satu

langkah di depan konsumenlah yang akan keluar sebagai pemenang.21

Dalam bisnis ritel, ada beberapa keunikan yang telah dibangun sepanjang

sejarahnya, yaitu:

1. Kekuatan pembeli (Purchase Power) dan skala ekonomi

Membeli dengan lebih baik, lebih pintar, dan lebih murah.

Keterampilan dan kemampuan inilah yang membuat pemain besar semakin

dominan dan unggul dalam persaingan harga. Para pembeli atau Category

21Kanjaya-Meshvara, Susilo-Yongky, Retail Rules ‘melihat keunggulan dan potensi bisnis ritel makanan di masa depan, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2010), hal 129-130.

25

Page 40: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

39

Managers dituntut untuk dapat mengembangkan bisnis melalui pencarian

sumber-sumber produk (sourcing) yang kreatif, harga yang lebih murah, dan

melihat tren bisnis ke depan untuk menangkap kebutuhan konsumen yang

terus berubah.

2. Efisiensi dalam Supply Chain (Rantai Supply)

Keandalan dalam logistik telah menjadi kunci kesuksesan rantai ritel

dengan banyak gerai seperti minimarket. Hal ini didukung oleh teknologi

informasi yang canggih untuk memproses data penjualan barang secara

akurat, rute penghantaran yang efisien, terukur, dan tepat waktu, dan

pemesanan barang yang sophisticated. Sentra distribusi (distribution center)

merupakan jantung bagi bisnis ritel dengan banyak gerai. Organ vital ini

memompa darah atau produk ke seluruh pelosok gerai yang harus tepat dalam

hal tekanan dan waktunya.

Peran sentra distribusi telah diambil alih oleh peritel minimarket di

Indinesia dari manufaktur atau distributor. Hal ini menjadi faktor keunggulan

karena seratus persen kinerja distribusi dikontrol oleh peritel sendiri. Kinerja

distributor di Indonesia masih dinilai tidak memadai dan dapat mengganggu

kinerja peritel, terutama dalam KPI level layanan (Service Level Key

Performance Index).22

3. Harga dan Promosi

22 Kanjaya-Meshvara, Susilo-Yongky, Retail Rules ‘melihat keunggulan dan potensi bisnis ritel makanan di masa depan, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2010), hal. 134.

26

Page 41: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

40

Menciptakan citra harga murah, promosi yangg menarik, dan

mencapai positioning di pikiran konsumen dalam persepsi “toko termurah”

menjadi faktor penting dalam kesuksesan bisnis ritel di zaman ekonomi yang

serba tidak stabil. Promosi harga murah setiap saat (Every Day Low Price/

EDLP) ataupun Hi Lo (promosi berjangka), digunakan sebagai strategi untuk

mempengaruhi pola belanja konsumen. Hypermart di Indonesia saat ini

menggunakan strategi Hi Lo, yang mengandalkan promosi besar sesaat utnuk

menciptakan margin yang balance. Sedangkan modern wholesaler seperti

makro menggunakan EDLP karena lebih menjamin kestabilan harga bagi

pelanggannya, yaitu pedagang.23

4. Pembedaan Format

Format ritel dibentuk untuk menyelaraskan segmen pasar yang dituju

sehingga penawaran menjadi tajam dan konsumen menjadi lebih mudah

mendapatkan pilihan mereka.

Format lama di industri ritel makanan Indonesia diantaranya adalah

toko kelontong, warung, toserba, departement store, toko specialty,

minimarket, convenience store, supermarket, hypermarket. Format ritel masih

akan terus berevolusi atau bermunculan sesuai dengan perubahan ekonomi,

konsumen, dan peraturan.

23 Kanjaya-Meshvara, Susilo-Yongky, Retail Rules ‘melihat keunggulan dan potensi bisnis ritel

makanan di masa depan, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2010), hal. 134.

27

Page 42: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

41

Di akhir 1990-an, ketika kompetisi ritel mulai meningkat, peritel mulai

berpikir ulang karena uang yang diterima tidak seimbang dengan loyalitas

konsumen yang semakin menurun.24 Peritel kemudian diberi peringatan agar

lebih berhati-hati dalam menerima tawaran menggiurkan dari manufaktur.

Dengan kata lain, tidak sembarangan menyewakan gondola, terutama gondola

utama. Sebab, selama peritel menyewakan gondola, gondola itu secara tidak

langsung milik manufaktur penyewa. Manufaktur dapat memajang produk

apapun miliknya, termasuk produk yang tidak laku atau yang tidak dicari

konsumen. Akibatnya, toko peritel dipenuhi produk yang tidak relevan dengan

konsumen.

Sebaliknya, produk yang laku atau dicari konsumen selalu kekurangan

tempat dan sering out of stock. Penjualan peritel menjadi terganggu. Dalam

banyak kasus, penjualan untuk banyak kategori produk tersebut menurun, tetapi

peritel masih bingung untuk memutuskan apakah penyewaan gondola harus

dihentikan, karena pendapatan dari sewa gondola jumlahnya lumayan. Peritel

besar di dunia mulai mengubah kebijakan dalam sewa menyewa gondola.

Gondola reguler harus dalam kontrol peritel. Tempat itu mutlak untuk

konsumen. Kebijakan ini mengembalikan pola bisnis ke pola semula, yaitu

“berjualan ke konsumen, bukan ke manufaktur”.

24 Kanjaya-Meshvara, Susilo-Yongky, Retail Rules ‘melihat keunggulan dan potensi bisnis ritel

makanan di masa depan, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2010), hal. 140.

28

Page 43: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

42

Tren ini juga diikuti peritel Indonesia. Yang masih disewakan adalah

gondola end, special display, atau area lain. Dengan area yang semakin sempit

dan pertarungan mendapatkan ruang di supermarket yang semakin sulit, maka

harga sewanya juga semakin melambung.25

Listing fee pun mulai diterapkan di Indonesia sejak awal tahun 1990,

meniru manajemen ritel modern di negara barat. Karena jumlah produk yang

ingin masuk ke supermarket semakin banyak, maka diperlukan langkah untuk

melakukan penyaringan. Adapun peran Listing fee dalam dunia ritel adalah:

1. Membuat pemasok berkomitmen dalam memasok barang

2. Mengganti ongkos administrasi dalam identifikasi produk untuk reorder

dan sebagainya

3. Memastikan produk didistribusikan secara terkontrol dan disebarkan di

cluster toko yang dikehendaki dalam rantai distribusi

4. Mencegah terjadinya persekongkolan antara pembeli dan pemasok

Listing fee satu peritel secara umum berlainan satu sama lain, demikian

juga antara satu kategori produk dengan kategori lainnya. Hal ini ditentukan

faktor:

1. Jumlah toko dalam rantai tersebut atau jumlah toko yang menjual produk

tersebut

25Kanjaya-Meshvara, Susilo-Yongky, Retail Rules ‘melihat keunggulan dan potensi bisnis ritel

makanan di masa depan, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2010), hal. 141.

29

Page 44: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

43

2. Seberapa kuat merek peritel tersebut memberikan dampak pada merek

produk atau seberapa unik produk tersebut untuk peritel

3. Seberapa besar dukungan promosi dari pemasok untuk peritel

4. Reputasi dari pemasok untuk produk baru

5. Jumlah rata-rata pengunjung toko peritel tersebut

6. Produktivitas per meter persegi dari toko peritel

7. Biaya pemasaran peritel dalam mengembangkan merek peritel

Industri ritel telah bergeser dari perdagangan barang (trading) ke arah

pemasaran konsumen (marketing). Dahulu peritel dapat menikmati bisnis ritel

secara fantastis hanya dengan kemampuan mendapatkan produk secara rutin

dengan meletakkan produk di rak toko, tempat konsumen akan berlomba untuk

menemukannya.

Kini dengan berlimpahnya produk di pasar, kemampuan mendapatkan

stok dan meletakkan produk di lokasi strategis di dalam toko tidak cukup untuk

meraih pangsa pasar di industri ritel. Berbelanja kini bukan hanya rutinitas

untuk mendapatkan produk kebutuhan sehari-hari. Belanja kini juga menuntut

pemenuhan kepuasan emosi konsumen.

Masih sedikit peritel di Indonesia yang memberikan perhatian terhadap

aspek pemasaran, sehingga hal ini menjadi tantangan yang sangat menarik

(competitive advantage) bagi pelakunya.

30

Page 45: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

44

C. Mekanisme Pasar dalam Islam

Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan government. Di

mana semua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar, baik pasar

tenaga kerja, pasar barang ataupun pasar modal. Dengan kata lain, mekanisme pasar

adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran yang akan menentukan

tingkat harga tertentu. Sehingga dengan adanya transaksi tersebut akan

mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap

objek ekonomi tersebut. Dengan kata lain, adanya transaksi pertukaran yang

kemudian disebut sebagai perdagangan adalah satu syarat utama dari berjalannya

mekanisme pasar.26

Suatu pola ekonomi yang dialami oleh suatu zaman sangatlah tergantung dari

peradaban yang berlaku. Peradaban yang memandang dan tumbuh dari dunia

pertanian tidak menjamin sistem perdagangan juga akan tumbuh dan berkembang.

Sedangkan peradaban yang tumbuh dan berkembang dari dunia perdagangan sangat

memungkinkan mendorong terwujudnya dan terpenuhinya sistem pertanian maupun

industri. Dunia islami yang pada awalnya memang berawal dari peradaban Arab,

adalah suatu zaman yang telah maju apabila dibandingkan dengan peradaban yang

lain, terutama dalam dunia perdagangan. Sehingga dari adanya kemajuan

26 Adiwarman A. Karim, EkonomiMikroIslamiedisiketiga, ( Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,

2007), hal. 13.

31

Page 46: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

45

perdagangan akan memungkinkan berkembangnya pasar.27 Dijelaskan dalam Surat

As-Saff ayat 10-11:

) .١١- ١٠ :الصف(

Artinya :10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? 11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.

Dalam konsep ekonomi Islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-

kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Dalam konsep

Islam, pertemuan permintaan dan penawaran tersebut haruslah terjadi secara rela

sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada

tingkat harga tersebut.28 Seperti dijelaskan dalam Surat An-Nisa ayat 29:

)٢٩: النساء(

Artinya : 29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

27 Adiwarman A. Karim, EkonomiMikroIslamiedisiketiga, ( Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,

2007), hal. 13. 28 Abdul Azim Islahi, Economic Concept of Ibn Taimiyah, ( The Islamic Foundation, 1988), hal.

97.

32

Page 47: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

46

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Dalam konsep Islam, monopoly, duopoly, oligopoly dalam artian hanya ada

satu penjual, dua penjual, atau beberapa penjual tidak dilarang keberadaannya, selama

mereka tidak mengambil keuntungan di atas keuntungan normal. Ini merupakan

konsekuensi dari konsep the price of the equivalent. Produsen yang beroperasi

dengan positif profit akan mengundang produsen lain untuk masuk ke dalam bisnis

tersebut, sehingga kurva supply bergeser ke kanan, jumlah output yang ditawarkan

bertambah, dan harga akan turun. Produsen baru akan terus memasuki bisnis tersebut

sampai dengan harga turun sedemikian sehingga economic profit nihil. Pada keadaan

ini produsen yang telah ada di pasar tidak mempunyai insentif untuk keluar dari

pasar, dan produsen yang belum masuk ke pasar tidak mempunyai insentif untuk

masuk ke pasar.29

29 Long run competitive equilibrium terjadi bila terpenuhi tiga hal ini: (a) semua produsen dalam industry tersebut melakukan upaya memaksimalkan profit, (b) tidak ada produsen yang mempunyai insentif untuk masuk kea tau keluar dari industry tersebut karena economic profitnya nihil, (c) harga sedemikian rupa sehingga jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta. Lihat Robert Pindyck and Daniel Rubinfled. Microeconomics 3rd ed., (New Jersey: Prentice Hall,1995).

33

Page 48: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

47

Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil. Setiap

bentuk yang dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang, yaitu:

1. Mencegah masuknya pedagang desa ke kota dilarang karena pedagang

yang menyongsong di pinggir kota mendapat keuntungan dari

ketidaktahuan penjual dari kampong akan harga yang berlaku di kota.

Mencegah masuknya pedagang desa ke kota ini (entry barrier) akan

menimbulkan pasar yang tidak kompetitif.

2. Mengurangi timbangan dilarang karena barang dijual dengan harga yang

sama untuk jumlah yang lebih sedikit

3. Menyembunyikan barang cacat dilarang karena penjual mendapatkan

harga yang baik untuk kualitas yang buruk

4. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang, karena takaran

kurma basah ketika kering bias jadi tidak sama dengan kurma kering yang

ditukar

5. Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma kualitas

sedang dilarang karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasarnya.

Rasulullah menuruh menjual kurma yang satu, kemudian membeli kurma

yang lain dengan uang

6. Penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau menawar dengan

harga tinggi agar orang lain tertarik

34

Page 49: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

48

7. Ikhtikar dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal

dengan menjual lebih sedikit barang utnuk harga yang lebih tinggi

8. Menjual di atas harga pasar.30

Kondisi ideal dalam pasar adalah apabila penjual dan pembeli mempunyai

informasi yang sama tentang barang akan diperjualbelikan. Apabila salah satu pihak

tidak mempunyai informasi seperti yang dimiliki oleh pihak lain, maka salah satu

pihak akan merasa dirugikan dan terjadi kecurangan/ penipuan.

30 Ghaban adalah selisih antara harga yang disepakati penjual dan pembeli dengan harga pasar

akibat ketidaktahuan pembeli akan harga. Ghaban kecil dibolehkan sedangkan ghaban besar dilarang.

35

Page 50: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

49

BAB III

GAMBARAN UMUM USAHA RITEL DI TANGERANG SELATAN

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir

tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten tertanggal 26 November

2008. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari

Kabupaten Tangerang, dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam

bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan

kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Dengan 36 kecamatan luas wilayah

±1.159,05 km2 dan jumlah penduduk lebih dari tiga juta orang.31

Industri bukan merupakan sektor utama yang menggerakkan perekonomian

Kota Tangerang Selatan. Namun demikian, perannya masih lebih besar dibandingkan

dengan sektor primer seperti sektor pertanian. Berdasarkan data Penanaman Modal

Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), terdapat beberapa jenis

industri dan yang terbanyak adalah industri kertas, percetakan dan penerbitan dan

industri alat elektronika dan komponennya, alat listrik dan komponennya masing

masing. Sebanyak 8 unit perusahaan. Nilai investasi PMA lebih besar dibandingkan

dengan PMDN. Nilai PMDN adalah sekitar dua ratus milyar rupiah sedangkan PMA

31 Irma, Profil Tangerang Selatan 2010, Kasubid Data dan Statistik BAPPEDA Tangsel,

Wawancara Pribadi, Kantor BAPPEDA, 23 Februari 2011.

36

Page 51: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

50

lebih dari 24 trilyun rupiah. Investasi daerah dapat ditingkatkan jika daerah memiliki

potensi, baik itu berupa potensi sumber daya alam maupun potensi sumber daya

manusia. Hal lain yang juga sangat penting adalah kemampuan daerah menjual

potensi yang dimilikinya dan menciptakan iklim yang kondusif dan mendukung

investasi.

A. Pasar Tradisional di Kota Tangerang Selatan

Kebanyakan pasar tradisional merupakan milik pemda. Pemda di Indonesia

umumnya memiliki Dinas Pasar yang menangani dan mengelola pasar tradisional,

termasuk di Kota Tangerang Selatan. Dinas ini mengelola pasar miliknya sendiri atau

bekerjasama dengan swasta. Metode kerjasama umumnya melibatkan pemberian izin

kepada pihak swasta untuk membangun dan mengoperasikan pasar tradisional di

bawah skema Bangun, Operasi, dan Transfer (BOT), dengan pembayaran oleh pihak

swasta kepada Dinas Pasar setiap tahun. Terdapat beberapa kelas pasar tradisional,

umumnya berdasarkan area (luas meter persegi) dan jumlah pedagang. Metode

klasifikasi berbeda pada setiap pemda, namun biasanya pasar kelas I atau kelas A

adalah pasar terbesar. 32Sudah menjadi kebiasaan bagi Dinas Pasar untuk menentukan

target penerimaan tahunan untuk setiap pengelola pasar, yang lazimnya meningkat

setiap tahun. Untuk beberapa tahun terakhir, proporsi penerimaan dari Dinas Pasar

antara 1,5% hingga 3%. 33

32 Lisa Hadiz, Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di

Daerah Perkotaan di Indonesia, (Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU, 2008), hal. 27. 33 Tubagus Reza Maulana, Koor Divisi Usaha dan Jasa Tangerang, Wawancara Pribadi, Kantor

PD. Pasar Niaga Kerta Raharja, 8 Maret 2011.

37

Page 52: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

51

Kegagalan untuk memenuhi target umumnya berdampak pada pergantian

kepala pengelola pasar. Karena itu, tidaklah mengherankan bila didapati banyak

kepala pasar yang lebih mencurahkan perhatian pada tugas utnuk memenuhi target

pemungutan retribusi daripada upaya pengelolaan pasar dengan baik.

Pasar tradisional yang terdapat di tanah milik pemerintah daerah adalah

sebanyak 6 unit, yaitu Pasar Ciputat, Pasar Ciputat Permai, Pasar Jombang, Pasar

Bintaro Sektor 2, Pasar Serpong, dan Pasar Gedung Hijau. Seluruhnya berfungsi

kecuali Pasar Gedung Hijau. Secara total, luas lahan yang ditempati oleh pasar-pasar

tersebut adalah 25.721 m2 dengan 1.966 kios, 865 los dan 1.795 pedagang kaki

lima.34

Tabel 2: Data Jumlah Pasar Tradisional, Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan di Kota Tangerang Selatan

NO KECAMATAN PASAR TRADISIONAL

TOKO MODERN SKALA KECIL

TOKO MODERN SKALA BESAR

PUSAT PERBELANJAAN

JUMLAH

1 SERPONG 2 8 2 0 11

2 SERPONG UTARA 2 24 6 5 37

3 PONDOK AREN 1 16 3 3 23 4 CIPUTAT 2 18 2 0 22 5 CIPUTAT TIMUR 1 6 1 3 12 6 PAMULANG 0 18 4 2 24 7 SETU 0 9 0 0 9 JUMLAH 9 99 17 13 138

Tabel 3: Data Nama-nama Pasar Tradisional di Kota Tangerang Selatan

34 Tubagus Reza Maulana, Koor Divisi Usaha dan Jasa Tangerang, Wawancara Pribadi, Kantor

PD. Pasar Niaga Kerta Raharja, 8 Maret 2011.

38

Page 53: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

52

Nama Pasar Lokasi (Kecamatan) Luas Area Pengelola

Pasar Ciputat Ciputat 6.670 PD Pasar Niaga Kerta

Raharja Pasar Jombang Ciputat 6.095 Pasar Serpong Serpong 8.730 Pasar Bintaro Sektor 2 Pondok Aren 830 Pasar Ciputat Permai putat Timur 1.000 PT. Tritama Nila Griya Pasar Gedung Hijau Serpong Utara 3.369 PT. Alam Sutera Pasar Moderen BSD Serpong 30.000 BSD Pasar Delapan Serpong Utara 34.945 Ppt. Alam Sutera

35

PD Pasar Niaga Kerta Raharja adalah instansi baru pengelola pasar di

Kabupaten Tangerang. Produk Hukum dari instansi ini, sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 2387); Jo Undang-undang Nomor 6 Tahun 1989 ;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang

Pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten

Tangerang .

Visi dan Misi dari instansi ini adalah: “Terwujudnya profesionalisme

manajemen perpasaran yang berorientasi pada efisiensi, efektifitas kegiatan

operasional dalam rangka meningkatkan kinerja, sehingga dapat memberikan

kontribusi yang optimal terhadap pembangunan ekonomi daerah dan peningkatan

pendapatan masyarakat “

35 Edwin Qodrianto, Data Jumlah Pasar Tradisional Toko Moderen dan Pusat

Perbelanjaan Di Kota Tangerang Selatan, Kepala Seksi Pengelola Informasi dan Analisa Pasar, Wawancara Pribadi, Kantor Dinas Perindag, 23 Februari 2011.

39

Page 54: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

53

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas maka ditentukan misi sebagai berikut

: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, baik selaku Pegawai Perusahaan

Daerah maupun masyarakat yang terlibat dengan masalah perpasaran. Legalitas

kerangka dasar, yang mengandung filosofis, fundamental dan mengatur serta

melegalisasikan setiap langkah–langkah atau aktifitas PerusahaanDaerah.36

Menggali dan atau memaksimalkan sumber-sumber yang dianggap dapat menjadi

sumber pendapatan Perusahaan Daerah . Partisipasi aktif dan kooperatif para

pedagang dan masyarakat yang terlibat dalam rangka mewujudkan pasar yang tertib,

bersih dan sehat.

Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kab. Tangerang dibentuk pada

tanggal 14 Juli 2004 dengan Peraturan Daerah Kab. Tangerang Nomor 25 Tahun

2004. Peraturan Daerah tersebut mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun

1999 yang telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah. Dari Unit Plaksana Teknis Pasar (UPT) Pasar Kabupaten

Tangerang kemudian terbentuk Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja, dalam

hal ini dituntut bekerja dengan pola manajemen Perusahaan yang profesional, hal ini

berguna untuk meningkatkan pelayanan masyarakat terutama bagi pelaku usaha pasar

dan masyarakat pengguna pasar di wilayah Kabupaten Tangerang.

Landasan operasional perusahaan tersebut, diantaranya:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 5

Tahun 1995 Tentang Pengurusan Pasar

36 http://pdpasarnkr.wordpress.com/ diakses pada Jum’at 23 Februari 2011 Pukul 20.30.

40

Page 55: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

54

2. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 86 Tahun 2004 Tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja

Kabupaten Tangerang

3. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 87 Tahun 2004 Tentang pokok-pokok

Kepegawaian PD. Pasar Niaga Kerta Raharja

4. Keputusan Bupati Tangerang Nomor 539 Kep.06-Huk/2005 Tanggal 3

Januari 2005 Tentang Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang

5. Keputusan Bupati Tangerang Nomor 539/Kep-12-Huk/2005 Tanggal 10

Januari 2005 Tentang Persetujuan Terhadap Susunan Organisasi Tata

Kerja Pasar di Lingkunan Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja.

Institusi yang baru diresmikan pada bulan Juni 2008 sebagai pengganti dari

Dinas Pasar. Diakui, pasar tradisional tidak mampu bersaing dengan ritel modern

yang menjamur. Selain kondisi pasar tradisional yang becek, bau, dan semrawut,

keberadaan ritel modern hingga ke perkampungan dan mudah dijangkau karena lebih

dekat dengan masyarakat merupakan faktor yang menurunkan minat untuk ke pasar

tradisional. 37

Sementara itu, ritel hadir dengan kondisi lokasi strategis, bersih, berpendingin

ruangan, serta menawarkan harga bersaing. Belum lagi menjamurnya pasar kaget dan

pedagang dadakan di pinggir jalan dan di depan pabrik-pabrik, semakin membuat

37 http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/globalisasi/artikel.php?aid=29190. Diakses pada

Jum’at 23 Februari 2011 Pukul 17.54 WIB.

41

Page 56: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

55

sepinya aktivitas di pasar tradisional. 38 Pertarungan sengit antara pedagang

tradisional dengan peritel raksasa merupakan fenomena umum era globalisasi.39

Terpuruknya kondisi pasar tradisional di Kabupaten Tangerang Selatan mulai

terasa sejak tiga tahun terakhir. Ditandai dengan banyaknya kios dan los yang kosong

ditinggalkan para pedagang. Contohnya, Pasar Ciputat, dari 1.500 kios dan los,

sebanyak 800 lebih kios dan los sudah kosong.40

Profil beberapa pasar tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Niaga Kerta

Raharja, sebagai berikut:

1. Pasar Ciputat

- Klasifikasi pasar : I

- Tipologi pasar : Pasar eceran

- Tahun berdiri : 1997

- Luas bangunan : ± 3342 m2

- Luas lahan : 5670 m2

- Jenis bangunan : permanen 3 lantai (APBD)

- Jumlah kios tersedia : 1132 unit (APBD)

- Jumlah los tersedia : 238 unit (APBD)

- Jumlah kios aktif : 489 unit (APBD)

38 http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/globalisasi/artikel.php?aid=29190. Diakses pada

Jum’at 23 Februari 2011 Pukul 17.54 WIB. 39http://bisnisukm.com/maraknya-akuisisi-peritel-raksasa-mengancam-kelangsungan-pedagang-

tradisional.html. diakses pada Jum’at 23 Februari 2011 Pukul 18.30 WIB. 40 http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/globalisasi/artikel.php?aid=29190. Diakses pada

Jum’at 23 Februari 2011. Pukul 17.54 WIB.

42

Page 57: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

56

- Jumlah los aktif : 51 unit (APBD)

- Jumlah pedagang aktif : 816 pedagang

- Jumlah MCK : 5 unit

- Sumber air bersih : air tanah

- Penerangan : PLN

- Kapasitas parkir : -

- Aktifitas pasar : pagi - malam

- TPS : ± 63 m3

2. Pasar Ciputat Permai

- Klasifikasi pasar : I

- Tipologi pasar : pasar eceran

- Tahun berdiri : 1997

- Luas bangunan : 1000 m2

- Luas lahan : ± 3051 m2

- Jenis bangunan : permanen (APBD)

- Jumlah kios tersedia : 15 unit (APBD)

- Jumlah los tersedia :63 unit (APBD)

- Jumlah kios aktif :10 unit (APBD)

- Jumlah los aktif :45 unit (APBD)

- Jumlah MCK : 1 unit

- Sumber air bersih : sumur

- Penerangan : PLN

43

Page 58: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

57

- Kapasitas parkir : 2 mobil + 15 motor

- Aktifitas pasar : malam – pagi hari

- TPS : ± 3 m3

3. Pasar Serpong (dikerjasamakan dengan PT. Bangun Bina Primasarana)

- Klasifikasi pasar : I

- Tipologi pasar : pasar eceran

- Tahun berdiri : 2008

- Luas lahan : 87300 m2

- Luas bangunan : ± 5742 m2

- Jenis bangunan : permanen 2 lantai

- Jumlah kios tersedia : 584 unit

- Jumlah los tersedia :387 unit

- Jumlah konter : 108 unit

- Jumlah kios aktif : 450 unit

- Jumlah los aktif : 288 unit

- Jumlah konter aktif : 99 unit

- Jumlah pedagang aktif : 837 pedagang

- Jumlah MCK : 3 unit

- Sumber air bersih : air tanah

- Penerangan : PLN

- Kapasitas parkir : ± 55 motor/ 30 mobil

- Aktifitas pasar : pagi - siang

44

Page 59: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

58

- TPS : ± 61,75 m3

B. Supermarket di Kota Tangerang Selatan

Supermarket di Indonesia semuanya milik swasta dan izinnya dikeluarkan

oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag). Pemda umumnya

tidak berwenang untuk menolak izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat,

meskipun beberapa pemda mensyaratkan agar Supermarket mengajukan izin lokal.

Sebagai contoh, Pemda Tangerang Selatan mensyaratkan agar supermarket memiliki

Izin Usaha Pasar Modern (IUPM), yang dikeluarkan oleh Depdag dan Izin Prinsip

Pembangunan Pasar Modern (IP3M), yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan dan

Perindustrian kota Tangerang Selatan. Selain izin yang dikeluarkan secara terpusat,

supermarket biasanya harus mendapatkan izin lokal lainnya yang diperlukan oleh

setiap usaha pribadi, seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Gangguan

(HO).41

Sebagai kota yang baru memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang,

Tangerang Selatan mengalami pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang amat pesat.

Meski Tangerang Selatan telah menjadi daerah hunian supermarket selama dekade

terakhir, tahun 2004 dan 2005 menjadi era pembangunan intensif supermarket-

supermarket baru. Sebagai akibatnya, beberapa supermarket yang telah lebih dulu ada

tersingkir oleh supermarket yang baru. Tampak juga minimarket dan berbagai bentuk

41 Edwin Qodrianto, Data Jumlah Pasar Tradisional Toko Moderen dan Pusat Perbelanjaan Di Kota Tangerang Selatan, Kepala Seksi Pengelola Informasi dan Analisa Pasar, Wawancara Pribadi. Kantor Dinas Perindag, 23 Februari 2011.

45

Page 60: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

59

usaha ritel modern lain yang mulai menjamur. Hingga kini terdapat 116 usaha ritel

modern di Tangerang Selatan, 99 diantaranya adalah minimarket.42

Dewasa ini perkembangan pasar modern khususnya Carrefour sangat pesat.

Raksasa ritel dari Perancis yang mulai memasuki pasar Indonesia sejak awal 1998

menyebar benih keuntungan di beberapa kota. Keberadaan ritel ini berhasil

menggusur peran pasar tradisional. Daya tarik yang begitu besar sehingga menyedot

perhatian konsumen begitu banyak mengakibatkan hancurnya pasar tradisional

karena kalah bersaing dengan Carrefour.

Pertumbuhan supermarket dalam hal pangsa pasar juga mengesankan.

Laporan World Bank (2007) menunjukan bahwa pada 1999 pasar modern hanya

meliputi 11% dari total pangsa pasar bahan pangan. Menjelang 2004, jumlah tersebut

meningkat tiga kali lipat menjadi 30%.terkait dengan tingkat penjualan, penelitian

tersebut menemukan bahwa jumlah penjualan di supermarket bertumbuh rata-rata

15%, sementara penjualan di ritel tradisional menurun 2% per tahun.

Indonesia telah masuk kedalam jurang neo-liberalisme sejak ikut menerapkan

konsensus Washington. Di Indonesia, pelaksanaan agenda-agenda ekonomi liberal

masih berlangsung setelah perekonomian dilanda krisis moneter pada 1997/1998 lalu.

Konsekuensi pelaksanaan resep ekonomi IMF ini sangat besar, misalnya

dengan masuknya korporasi luar negeri ke Indonesia sebagai konsekuensi dalam hal

42 Edwin Qodrianto, Data Jumlah Pasar Tradisional Toko Moderen dan Pusat Perbelanjaan Di

Kota Tangerang Selatan, Kepala Seksi Pengelola Informasi dan Analisa Pasar, Wawancara Pribadi. Kantor Dinas Perindag, 23 Februari 2011.

46

Page 61: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

60

liberalisasi perdagangan.Indonesia "dipaksa" membuka pasar, korporasi ritel seperti

Carrefour dan continent masuk ke Indonesia.

Sejak memula usahanya di Indonesia, Oktober 1998, setidaknya dua kali

perusahaan retail raksasa ini (Carrefour) tersandung masalah. Pertama, Agustus

2005, Carrefour didenda Rp 1,5miliar oleh KPPU. Carrefour terbukti melanggar pasal

19 huruf (a) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang "Larangan praktek

monopoli dan persaingan usaha tidak sehat mengenai menolak dana atau

menghalangi pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar

bersangkutan".

Kedua, Carrefour tengah di bidik oleh KPPU (Komisi Pengawas Persaingan

Usaha) dengan undang-undang yang sama. Menurut KPPU, Carrefour diduga

melanggar pasal 17 ayat 1 dan pasal 25 ayat 1 huruf (a). pasal 17 berisi larangan

melakukan monopoli yaitu menguasai lebih dari 50% pangsa pasar satu jenis barang/

jasa tertentu. Sedangkan pasal 25 tentang penyalah gunaan posisi dominan yang bias

merugikan konsumen dan menghalangi pelaku usaha lain masuk kepasar serupa.

KPPU membidikduahal: pasar pemasok (upstream) dan pasar retail modern

(downstream).

Lebih parah lagi ketika Carrefour tidak mematuhi peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dengan membuka gerai-gerai baru yang sangat berdekatan

dengan pasar tradisional, mengakibatkan pasar tradisional makin cepat tergusur.

Praktek bisnis supermarket pada umumnya, barang yang dijual relatif

merupakan barang-barang bermutu tinggi, dengan harga pasti, harga yang bersaing,

47

Page 62: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

61

dan kadang-kadang ditawarkan diskon borongan. Terlebih lagi, mereka menawarkan

aneka pilihan pembayaran, mulai dari tunai dan kartu kredit hingga pendanaan untuk

barang-barang yang lebih besar. Tempat pembelanjaan juga terang, bersih, dan

memiliki fasilitas yang berfungsi dengan baik, seperti toilet dan tempat makan.

Kunjungan ke kantor pusat supermarket mengungkapkan bahwa penyediaan

barang dilakukan oleh bagian pembelian (merchandising) yang didasarkan atas

perjanjian kontrak atau nonkontrak. Dlam kontrak tersebut harga dan jumlah barang

dicantumkan sesuai perjanjian utnuk dikirimkan berdasarkan jadwal yang telah

ditentukan. Barang-barang dalam kontrak ini umumnya berupa sayuranj dan daging,

yang harus memenuhi standar pengemasan dan harus lolos dari standar yang

ditetapkan Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Pemerintah Pusat.

Barang-barang di bawah kontrak umumnya disediakan berdasarkan konsinyasi.

Sebaliknya, perjanjian tanpa kontrak dilakukan melalui negosiasi berdasarkan kasus

per kasus dan berlaku utnuk semua produk. Selain itu, supermarket lazim

mengenakan biaya memajang barang dan menentukan lamanya periode

pembayaran.43

Supermarket menerapkan strategi harga campuran dan strategi nonharga

untuk menarik pelanggan dan untuk bersaing dengan para peritel lainnya. Hasil

pengamatan menunjukan bahwa berbagai strategi penetapan harga digunakan, seperti

srategi penetapan harga batasan utnuk menghambat masuknya pelaku bisnis

43 Lisa Hadiz, Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah

Perkotaan di Indonesia, (Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU, 2008), hal. 24.

48

Page 63: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

62

baru;strategi pemangsaan melalui penetapan harga untuk menyaingi pelaku bisnis

lainnya; dan diskriminasi harga antar waktu yang berarti bahwa mengenakan harga

yang berbeda pada kesempatan yang berbeda, seperti memberikan diskon pada akhir

pekan atau antara jam-jam tertentu. Selain itu, supermarket juga melakukan survei

pada pasar tradisional untuk mendapatkan perkiraan tingkat harga pasar sehingga

mereka akan menjualnya dengan harga bersaing. Terakhir, praktek subsidi silang

kerap dilakukan, saat mereka mengalami kerugian atas sejumlah barang dagangan

dalam rangka memenangkan persaingan.

Contoh-contoh strategi nonharga yang dipakai oleh supermarket adalah jam

operasi yang lebih panjang, khususnya pada akhir pekan toko dibuka hingga larut

malam;pembundelan dan pengikatan, dimana barang-barang berbundel dijual denga

lebih rendah dibanding jika dijual eceran atau terpisah; parkir gratis bagi pelanggan;

dan strategi terpenting adalah gencarnya kampanye melalui iklan.

Supermarket berada beberapa tingkat diatas pasar tradisional di hampir semua

aspek kompetisi. Meskipun supermarket tidak menganggap pasar tradisional sebagai

pesaing utamanya, seorang manajer supermarket yang diwawancarai mengingatkan

bahwa pasar tradisional tidak akan mampu bertahan lebih lama jika pemda tidak

berupaya untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional.44

44 Lukman, Manajer Supermarket PT. Carrefour Indonesia, Wawancara Pribadi, 8 Maret 2011.

49

Page 64: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

63

C. Kerangka Kebijakan Sektor Usaha Ritel di Tangerang Selatan

Setidaknya ada delapan Undang-Undang, Peraturan Presiden, dan Peraturan

Menteri yang berkaitan dengan peritel, yaitu:

1. Peraturan Menteri Perdagangan RI (PerMenDag RI) No. 53/M-DAG/PER/

12/ 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,

Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

2. Undang-Undang RI No. 20/2008 tentang usaha Mikro, Kecil & Menengah

3. Peraturan Presiden RI (PerPres RI) No. 112/ 2007 tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

4. Undang-Undang RI No. 32/ 2004 tentang Pemerintahan Daerah

5. Undang-Undang RI No. 8/ 1999 tentang Perlindungan Konsumen

6. Undang-Undang RI No. 5/ 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat

7. Peraturan Pemerintah RI No. 44/ 1997 tentang Kemitraan

8. Permendag No. 20/ M-DAG/ PER/ 5/ 2009 tentang Ketentuan dan Tata

Cara Pengawasan Barang dan/ atau Jasa.45

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pemerintah berperan dalam

membantu menjaga keseimbangan antara pemain besar dan pemain di Negara-negara

maju. Peritel dengan format besar biasanya diletakkan di pinggir kota, sedangkan

format yang lebih kecil boleh di dalam kota.

45 Kanjaya-Meshvara, Susilo-Yongky, Retail Rules ‘melihat keunggulan dan potensi bisnis ritel

makanan di masa depan, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2010), hal. 43.

50

Page 65: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

64

Selain soal pengaturan lokasi, pemerintah juga mengatur Kontrol kualitas

yang ketat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kontrol yang ketat

memang terus ditingkatkan di Indonesia, namun dalam kenyataannya kontrol yang

dilakukan oleh badan-badan pemerintah yan terkait harus ditingkatkan secara

konsisten dan bersifat lebih mendidik.46

D. Dampak Ritel Terhadap Perekonomian di Tangerang Selatan

Industri bukan merupakan sektor utama yang menggerakkan perekonomian

Kota Tangerang Selatan. Namun demikian, perannya masih lebih besar dibandingkan

dengan sektor primer seperti sektor pertanian. Berdasarkan data Penanaman Modal

Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), terdapat beberapa jenis

industri dan yang terbanyak adalah industri kertas, percetakan dan penerbitan dan

industri alat elektronika dan komponennya, alat listrik dan komponennya masing -

masing sebanyak 8 unit perusahaan. Nilai investasi PMA lebih besar dibandingkan

dengan PMDN. Nilai PMDN adalah sekitar dua ratus milyar rupiah sedangkan PMA

lebih dari 24 trilyun rupiah. Sektor perdagangan dan jasa memberikan kontribusi

yang besar bagi perekonomian Kota Tangerang Selatan. Kegiatan perdagangan dan

jasa tersebar hampir di seluruh wilayah Kota Tangerang Selatan. Namun, yang paling

menonjol adalah kegiatan perdagangan dan jasa di sepanjang koridor jalan-jalan

utama seperti Jalan Raya Serpong, Jalan Raya Ceger, Jalan Raya Bintaro Utama –

46 Kanjaya-Meshvara, Susilo-Yongky, Retail Rules ‘melihat keunggulan dan potensi bisnis ritel makanan di masa depan, (Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2010), hal. 44.

51

Page 66: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

65

Jalan kesehatan, Jalan Raya Pondok Betung - Jalan Raya WR Supratman, Jalan Raya

Pamulang – Ciputat, Jalan Raya Pamulang – Pondok Cabe dan Jalan Raya Ir. H.

Juanda (Ciputat Raya).47

Fasilitas perdagangan dan jasa yang tersedia berupa pasar, baik modern

maupun tradisional, bank, BPR, KUD/koperasi, kompleks ruko dan minimart. Pasar

tradisional yang terdapat di tanah milik pemerintah daerah adalah sebanyak 6 unit,

yaitu Pasar Ciputat, Pasar Ciputat Permai, Pasar Jombang, Pasar Bintaro Sektor 2,

Pasar Serpong, dan Pasar Gedung Hijau. Seluruhnya berfungsi kecuali Pasar Gedung

Hijau. Secara total, luas lahan yang ditempati oleh pasar-pasar tersebut adalah

25.721 m2 dengan 1.966 kios, 865 los dan 1.795 pedagang kaki lima.

Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan

peningkatan dari tahun ke tahun demikian juga dengan PDRB per kapita. Pada tahun

2009, berdasarkan PDRB adh konstan, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) adalah

sebesar 8,5%. Percepatan pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan pada tahun

2009 terutama didukung oleh percepatan pada sektor perdagangan, hotel, restoran dan

sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang tumbuh sangat signifikan.

Secara keseluruhan, semua sektor ekonomi di Kota Tangerang Selatan menunjukkan

pertumbuhan positif.

47 Irma, Profil Tangerang Selatan 2010, Kasubid Data dan Statistik BAPPEDA Tangsel, Wawancara Pribadi, Kantor BAPPEDA, 23 Februari 2011

52

Page 67: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

66

E. Upaya Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam Meminimalisir Dampak

Ritel Modern terhadap Perekonomian

Terkait Pembatasan Mal Disperindag Mengaku Tidak Berwenang

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan

mengaku tidak memiliki kewenangan hingga melakukan pembatasan pusat

perbelanjaan (mall) di Kota Tangerang Selatan. Alasannya, sebagai pemberi izin

terkait operasional, sebelum Disperindag masih ada dinas terkait yang mengeluarkan

izin bangunan. “Ibaratnya, kami ini hulunya. Artinya, kalau izin peruntukan suatu

bangunan untuk pusat perbelanjaan, tentu akan kami keluarkan izin operasionalnya.

Jika tidak, tentu tidak dikeluarkan. 48

Dalam pembatasan supermarket ini yang paling penting adalah bagaimana

menetapkan suatu lokasi layak atau tidak layak didirikan bangunan untuk pusat

perbelanjaan. Tugas ini, kata dia, bukanlah wewenang Disperindag, tetapi ada

instansi lain seperti Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) dan Badan

Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). 49

Pemerintah Kota (Pemko) Tangerang Selatan akan mengkaji pembatasan

pusat perbelanjaan modern (mal) dan perdagangan berjejaring di Kota Tangerang

Selatan. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

48 Edwin Qodrianto, Data Jumlah Pasar Tradisional Toko Moderen dan Pusat Perbelanjaan Di Kota Tangerang Selatan, Kepala Seksi Pengelola Informasi dan Analisa Pasar, Wawancara Pribadi. Kantor Dinas Perindag, 23 Februari 2011

49 Edwin Qodrianto, Data Jumlah Pasar Tradisional Toko Moderen dan Pusat Perbelanjaan Di Kota Tangerang Selatan, Kepala Seksi Pengelola Informasi dan Analisa Pasar, Wawancara Pribadi. Kantor Dinas Perindag, 23 Februari 2011.

53

Page 68: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

67

(DPRD) dan upaya pembinaan pasar tradisional, yang nantinya akan dikaitkan

dengan tata ruang dan tata wilayah Kota Tangerang Selatan.

Hal ini dimaksudkan sebagai pencitraan terhadap wajah kota dan

meminimalisir aspek-aspek negatif akibat pusat perbelanjaan modern yang terlalu

banyak di suatu daerah. Bahkan, dari informasi tersebut memberi peluang kepada

kepala daerah untuk merekomendasikan penghentian izin pembangunan mal. Terkait

imbauan tersebut, hingga saat ini belum ada program pembahasan terkait jumlah mal

yang layak di Kota Tangerang Selatan. Begitupun dengan usulan pembatasan izin mal

dan perdagangan berjejaring kepada Depdag. Alasannya, butuh banyak pertimbangan

yang harus dipikirkan secara matang. Misalnya, jumlah mal pada luasan daerah

tertentu. Kemudian, kondisi sebuah daerah dilihat dari aspek ekonomi, sosial, dan

budayanya.50

50 Irma, Profil Tangerang Selatan 2010, Kasubid Data dan Statistik BAPPEDA Tangsel,

Wawancara Pribadi, Kantor BAPPEDA, 23 Februari 2011

54

Page 69: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

68

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Data-data yang diperlukan dalam analisis ini didapat dari laporan jumlah Pasar

Ritel Modern (Supermarket) yang terdapat di Kota Tangerang Selatan dari tahun

2005 dampai 2010. Dari hasil olah data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS

for windows versi 15.0 dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat

pada model regresi sederhana dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

1. Jumlah Pasar Ritel Modern (Supermarket) di Tangerang Selatan

Yang dimaksud jumlah pasar ritel modern adalah jumlah dari supermarket

yang ada di Tangerang selatan dan pertumbuhannya setiap tahun.

Tabel 4:

Data Jumlah Supermarket di tangerang Selatan

Tahun Jumlah Supermarket

Tingkat Pertumbuhan (%)

2005 2 2006 2 0 2007 7 250 2008 12 75 2009 15 25 2010 17 13

Sumber: Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)

2. Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di Tangerang Selatan

55

Page 70: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

69

Yang dimaksud dengan pendapatan disini adalah Jumlah rata-rata

pendapatan kotor (omset) pedagang pasar tradisional pertahun. Berikut

ditampilkan tabel omset.

Tabel 5:

Data omset Pedagang Pasar Tradisional

di tangerang Selatan

Tahun Rata-rata Pendapatan Pedagang

2005 Rp. 1,260,000,000

2006 Rp. 1,260,000,000

2007 Rp. 990,000,000

2008 Rp. 1,080,000,000

2009 Rp. 900,000,000

2010 Rp. 720,000,000

Sumber : Hasil Wawancara dengan Pedagang Pasar Tradisional di Tangerang Selatan

B. Uji Linear

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berbentuk

linear atau tidak. Berdasarkan hasil uji linearitas yang dilakukan melalui program

SPSS for windows versi 15.0, melalui diagram pencar (scatter plot) dengan sub menu

Curve Estimation diperoleh hasil sebagai berikut:

Uji linearitas antara Jumlah Supermarket dengan Omset Pedagang Pasar:

56

Page 71: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

70

Gambar 1:

Grafik Linearitas

Dari gambar diatas, menunjukan hubungan antara variabel Independen (Jumlah

Supermarket di Tangerang Selatan) dengan variabel dependennya (Omset Pedagang

Pasar) berbanding terbalik. Sehingga hal tersebut mengakibatkan semakin meningkat

jumlah supermarket maka semakin kecil omset yang didapat oleh pedagang pasar.

Hal ini bisa dilihat dengan memperhatikan tanda Observed mengikuti arah garis

Linear.

Jumlah.Supermarket.di.Tangerang.Selatan20151050

1.3E9

1.2E9

1.1E9

1.0E9

9.0E8

8.0E8

7.0E8

Rata.rata.omset.Pedagang.Pasar.Tradisional.di.Tangerang.Selatan

LinearObserved

57

Page 72: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

71

C. Uji Normalitas

Analisis statistik yang pertama harus digunakan dalam rangka analisi data

adalah analisis statistik berupa uji normalitas. Uji normalitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji Kolmogorof-Smirnov untuk menguji kesesuaian (goodness of

fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai

sampel (observasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Jadi hipotesis statistiknya

adalah bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi

frekuensi harapan (teoritis). Berikut adalah hipotesisnya:

Ho: F(x) = Fo(x), dengan F(x) adalah fungsi distribusi frekuensi hasil pengamatan,

dan Fo(x) adalah distribusi frekuensi harapan (teoritis) dalam artian populasi

berdistribusi normal.

H1: F(x) ≠ Fo(x) atau distribusi populasi tidak normal

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05:

Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05 , maka H1 ditolak

58

Page 73: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

72

Tabel 6:

Uji Kolmogorov-Smirnov

1. Uji Normalitas Omset Pedagang Pasar Tradisional

Hasil uji normalitas pada data rata-rata omset pedagang, berdasarkan uji

Kolmogorov-Smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0,982 dengan

menggunakan taraf signifikan alpha 5% atau (0,05), maka diketahui nilai 0,982

lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

data berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot keluaran

SPSS for windows versi 15.0

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

6 69,17 1035000000

6,494 211068709,2,198 ,190,198 ,143

-,169 -,190,486 ,466,972 ,982

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Jumlah.Supermarket.di.Tangerang.

Selatan

Rata.rata.omset.

Pedagang.Pasar.

Tradisional.di.Tangerang.

Selatan

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

59

Page 74: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

73

Gambar 2:

Grafik Sebaran Data Omset Rata-rata

Pedagang Pasar Tradisional di Tangerang Selatan

2. Uji Normalitas Jumlah Supermarket

Sementara hasil uji normalitas data pada jumlah supermarket, berdasarkan

uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0,972 dengan

menggunakan taraf signifikan alpha 5% atau (0,05), maka diketahui nilai

probabilitas 0,972 juga lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat

Observed Value1.3E91.2E91.1E91.0E99.0E88.0E87.0E8

Expe

cted

Nor

mal

Val

ue

1.3E9

1.2E9

1.1E9

1.0E9

9.0E8

8.0E8

7.0E8

Normal Q-Q Plot of Rata.rata.omset.Pedagang.Pasar.Tradisional.di.Tangerang.Selatan

60

Page 75: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

74

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar Q-Q

plot keluaran SPSS for windows versi 15.0

Gambar 3:

Grafik Sebaran Data Jumlah Supermarket

di Tangerang Selatan

Observed Value20151050

Expe

cted

Nor

mal

Val

ue

20

15

10

5

0

Normal Q-Q Plot of Jumlah.Supermarket.di.Tangerang.Selatan

61

Page 76: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

75

D. Uji Hipotesis

Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini,

menggunkan rumus korelasi Product Moment. Dalam penghitungannya,

menggunakan program SPSS for windows versi 15.0. adapun hasil uji hipotesis yang

didapatkan maka diperoleh nilai koefisien korelasi antara rata-rata pendapatan

pedagang pasar dengan jumlah supermarket adalah – 0,913 korelasi tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 7:

Product Moment

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai korelasi sebesar - 0,913 , hal ini

menunjukan adanya korelasi (hubungan) yang tinggi antara omset pedagang denga

jumlah supermarket. Angka koefisien korelasi bertanda negatif (-) menunjukan

bahwa hubungan antara kedua variabl tersebut bersifat berbanding terbalik, artinya

Correlations

1 -,913*,011

6 6-,913* 1

,011

6 6

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)

N

Jumlah.Supermarket.di.Tangerang.Selatan

Rata.rata.omset.Pedagang.Pasar.Tradisional.di.Tangerang.Selatan

Jumlah.Supermarket.di.Tangerang.

Selatan

Rata.rata.omset.

Pedagang.Pasar.

Tradisional.di.Tangerang.

Selatan

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

62

Page 77: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

76

peningkatan satu variabel akan diikuti oleh penurunan variael lain, sehingga semakin

banyak jumlah supermarket akan membuat omset pedagang pasar tradisional

menurun.

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis:

Ho: Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel

H1: Ada hubungan (korelasi) yang signifikan sntara dua variabel

Pengujian berdasarkan Uji Probabilitas (prob):

Jika Probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima

Jika Probabilitas < 0,05 , maka Ho ditolak

Pada bagian output (kolom sig. (2-tailed)), utnuk korelasi variabel rata-rata

pendapatan pedagang pasar tradisional dengan jumlah supermarket didapat angka

probabilitas sebesar 0,011 atau probabilitas dibawah 0,05 (0,011< 0,05). Dengan

demikian Ho ditolak atau hal ini berarti bahwa memang ada hubungan antara Rta-rata

pendapatan pedagang pasar tradisional dengan jumlah supermarket dan hubungan

tersebut signifikan.

E. Analisis Regresi serta Pengujian Signifikansi Konstanta dan Koefisien

Regresi

Dari histogram secara umum batang berada dibawah kurva normal dan dari

gambar P-P plot of regression standardized residual dapat terlihat bahwa sebaran

data regresi antar omset pedagang dengan jumlah supermarket berada disekitar garis

regresi yang mengarah ke kanan sehingga data tersebut berdistribusi normal.

63

Page 78: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

77

Gambar 4:

Histogram Sebaran Data Regresi Dua Variabel

Regression Standardized Residual1.51.00.50.0-0.5-1.0-1.5

Freq

uenc

y

3

2

1

0

Histogram

Dependent Variable: Rata.rata.omset.Pedagang.Pasar.Tradisional.di.Tangerang.Selatan

Mean =2.78E-17 Std. Dev. =0.894

N =6

64

Page 79: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

78

Gambar 5:

Grafik Sebaran Data Regresi Dua Variabel

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Rata.rata.omset.Pedagang.Pasar.Tradisional.di.Tangerang.Selatan

65

Page 80: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

79

Tabel 8: Regresi

Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dan konstanta dari persamaan

regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah:

Y = a + bx, dimana:

Y = Rata-rata pendapatan pedagang pasar tradisional

X = Jumlah Supermarket di Tangerang Selatan

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

Dari hasil pengolahan didapatkan model persamaan regresi:

Y = 1306956521,739 – 29667984,190 X

Dari model regresi diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 1306956521,739 menyatakan bahwa jika tidak ada

supermarket, maka besarnya pendapatan atau omset pedagang pasar tradisional

adalah sebesar Rp. 1,306,956,521.739,-

2. Nilai koefisien regresi X (jumlah supermarket) sebesar 29667984,190 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 supermarket, karena nilai koefisien bertanda negatif (-

Coefficientsa

1306956521,739 72479222,331 18,032 ,000

-29667984,190 6639511,527 -,913 -4,468 ,011

(Constant)JumlahSupermarketdiTangerangSelatan

Model1

B Std. ErrorUnstandardized Coefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: RatarataPendapatanPedagangPasarTradisionaldiTangerangSelatana.

66

Page 81: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

80

) maka nilai Y (pendpaatan pedagang pasar tradisional) akan berkurang sebesar

Rp. 29,667,984.190,-

Dari persamaan regresi yang didapatkan, akan dilakukan pengujian apakah nilai

konstanta dan koefisien memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap

nilai Y. Pengujian ini bisa dilakukan dengan dua metode, yang pertama uji t yaitu

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan yang kedua dengan uji signifikansi.

Berikut adalah pengujiannya:

a. Menguji signifikansi konstanta (a) pada model regresi:

Berikut adalah hipotesis yang diajukan:

Ho : a = 0 (konstanta a tidak signifikan)

H1 : a ≠ 0 (konstanta a signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:

1. Berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan t tabel dimana µ1 = µ2

Jika |t hitung| > t tabel, maka Ho ditolak

Jika |t hitung| < t tabel, maka Ho diterima

Terlihat bahwa t hitung untuk konstanta a adalah 18,032, sedang t tabel bisa didapat

pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika

mencari t tabel nilai α dibagi dua menjadi 0,025 , dan df = 4 (didapat dari rumus

n-2, dimana n adalah jumlah data, 6-2=4). Didapat t tabel adalah 12,011. Oleh

karena t hitung > t tabel, (18,032 > 12,011), maka Ho ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa konstanta a berpengaruh signifikan terhadap rata-rata

pendapatan pedagang pasar tradisional.

67

Page 82: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

81

2. Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05:

Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05 , maka Ho ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom sig adalah 0,000 atau probabilitas

dibawah 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian Ho ditolak, sehingga

mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu konstanta a berpengaruh

signifikan terhadap rat-rata pendapatan pedagang pasar tradisional.

b. Menguji signifikan koefisien b (jumlah supermarket) pada model regresi

Berikut adalah hipotesis yang diajukan :

Ho : a = 0 (koefisien b(jumlah supermarket) tidak signifikan)

Ho : a ≠ 0 (koefisien b signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:

1. Berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan t tabel dimana µ1 = µ2

Jika |t hitung| > t tabel, maka Ho ditolak

Jika |t hitung| < t tabel, maka Ho diterima

Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien jumlah supermarket adalah -4,468 dimutlakkan

menjadi 4,468. Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05 ,

karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai α dibagi dua

menjadi 0,025 , dan df = 4 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah

data, 6-2=4). Didapat t tabel adalah 3,448. Oleh karena t hitung < t tabel, (4,468 >

3,448), maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien jumlah

68

Page 83: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

82

supermarket berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata pendapatan

pedagang pasar tradisional.

2. Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05:

Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05 , maka Ho ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom sig adalah 0,011 atau probabilitas

dibawah 0,05 (0,011 < 0,05). Dengan demikian Ho ditolak, sehingga

mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu konstanta a berpengaruh

signifikan terhadap rata-rata pendapatan pedagang pasar tradisional.

F. Koefisien Determinasi

Tabel 9:

Koefisien Determinasi

Pada tabel Model Summary, didapat 1 model regresi dengan nilai koefisien

korelasi (R) sebesar 0.913 , nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,833

(83,3%). Koefisien determinasi ini menunjukan bahwa 83,3% rata-rata pendapatan

pedagang pasar tradisional di Tangerang Selatan di pengaruhi oleh jumlah

Model Summary

,913a ,833 ,791 96406378,0Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant),JumlahSupermarketdiTangerangSelatan

a.

69

Page 84: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

83

supermarket di Tangerang Selatan. Sedangkan sisanya 16,7% dipengaruhi oleh hal-

hal atau variabel lain. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,791 (79,1%) menunjukan

bahwa di lapangan pengaruh dari jumlah supermarket terhadap omset pedagang pasar

tradisional hanya sebesar 79,1%, berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi

sebesar 4,2%.

G. Dampak Supermarket Terhadap Pasar Tradisional

Di Kecamatan Ciputat dan Pondok Aren, Carrefour dan Superindo adalah

supermarket yang berlokasi dekat Pasar Ciputat dan Pasar Bintaro Sektor 2. Menurut

para pedagang, Superindo belum terlalu memberikan dampak yang signifikan pada

kegiatan bisnis mereka, sementara Carrefour telah menyerap sejumlah besar

konsumen. Beberapa pedagang yakin bahwa Carrefour telah menyebabkan penurunan

omset dan keuntungan mereka. Para pedagang yakin bahwa di masa mendatang,

keberadaan supermarket akan mengganggu keberadaan pasar tradisional karena

produk yang dijual tidak berbeda dengan harga yang sama atau bahkan lebih rendah.

Terlebih lagi, fasilitas dan infrastruktur di supermarket menjamin tersedianya rasa

aman dan kenyamanan yang lebih baik. Tidak hanya itu, Carrefour menyediakan

potongan harga pada akhir pekan. Berbeda dengan keterangan pedagang tradisional,

seorang staf dari Dinas Pasar Serpong menyatakan bahwa keberadaan supermarket di

seputar pasar tradisional kurang berdampak atau bahkan tidak berdampak sama sekali

pada pasar tradisional.

70

Page 85: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

84

Akan tetapi, terkecuali di Pasar Moderen BSD, para pedagang juga menyatakan

bahwa dampak supermarket tidak sesignifikan akibat atau dampak yang ditimbulkan

oleh masalah internal. Selain itu, mereka juga mengakui bahwa ada sedikit perbedaan

dalam hal karakteristik pembeli yang datang ke pasar tradisional dan modern,

misalnya, pedagang keliling dan pemilik warung/ toko kecil masih memilih untuk

berbelanja di pasar tradisional. Disamping itu, masyarakat sekitar yang benar-benar

hanya ingin berbelanja kebutuhan akan lebih memilih berbelanja di pasar tradisional

dibandingkan ke supermarket karena jika ingin ke pasar tradisional tidak perlu

bersolek, ibaratnya bangun tidurpun bisa langsung ke pasar tradisional. Dalam salah

satu wawancara, para pedagang menyebutkan bahwa mereka siap bersaing selama

infrastruktur pasar dan fasilitas umumnya dikelola secara baik.

APPSI Wilayah Kabupaten Tangerang dengan keras menolak kehadiran

supermarket. Mereka mengklaim bahwa pemerintah telah mengabaikan kepentingan

para pedagang pasar tradisional dengan mengizinkan pendirian supermarket yang

terlalu dekat dengan pasar tradisional. Meskipun APPSI hanya mewakili anggota-

anggotanya, yakni sejumlah kecil para pedagang, pendapat APPSI cukup beralasan

karena Pemda Tangerang Selatan memang berulang kali melanggar rencana tata

ruangnya sendiri demi mengakomodasi kehadiran supermarket.

71

Page 86: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan secara khusus dari

tiap metode analisis statistika yang telah diujicobakan pada sampel dan wawancara

dengan para responden. Beberapa kesimpulan tersebut adalah:

1. Didapat persamaan Y = 1306956521,739 – 29667984,190 X dari hasil uji

regresi. Dari perhitungan koefisien determinasi didapati bahwa variabel

terikat, yaitu jumlah supermarket di tangerang selatan memiliki pengaruh

sebesar 83,3% terhadap variabel bebas, yaitu rata-rata pendapatan pedagang

pasar tradisional di tangerang selatan. Jumlah supermarket dan rata-rata

omset pedagang pasar tradisional memiliki hubungan pengaruh terbalik,

dimana peningkatan jumlah supermarket dari tahun 2005 – 2010 telah

menyebabkan menurunnya jumlah rata-rata omset pedagang pasar

tradisional.

2. Para pedagang meyakini bahwa di masa mendatang keberadaan

supermarket akan mengganggu keberadaan pasar tradisional karena produk

yang dijual tidak berbeda, dengan harga yang sama atau bahkan lebih

rendah. Terlebih lagi, fasilitas dan infrastruktur di supermarket menjamin

tersedianya rasa aman dan kenyamanan yang lebih baik. Tidak hanya itu,

Supermarket menyediakan potongan harga pada akhir pekan. Para pedagang

72

Page 87: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

86

pasar tradiisonal mengakui bahwa ada sedikit perbedaan dalam hal

karakteristik pembeli yang datang ke pasar tradisional dan modern,

misalnya, pedagang keliling dan pemilik warung/ toko kecil masih memilih

untuk berbelanja di pasar tradisional.

3. Upaya penanggulangan dari dampak yang ditimbulkan supermarket

terhadap pasar tradisional adalah peningkatan daya saing pasar tradisional.

Perbaikan infrastruktur yang mencakup terjaminnya sanitasi yang layak,

kebersihan yang memadai, cahaya yang cukup, dan keseluruhan

kenyamanan lingkungan pasar. Untuk itu, pemda dan pengelola pasar

tradisional swasta seyogyanya mengubah cara pandang agar tidak melihat

pasar tradisional sebagai sumber pendapatan semata. Mereka harus secara

nyata berinvestasi pada perbaikan pasar tradisional dan menetapkan standar

layanan minimum. Usaha bersama (dalam bentuk perjanjian kerja) antara

pemda dan sektor swasta juga dapat menjadi solusi terbaik untuk

meningkatakan daya saing pasar tradisional, seperti yang terjadi di Pasar

Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong.

B. Saran

Kondisi yang terlihat dalam penelitian ini mengarah pada perlunya kebijakan

yang menyeluruh mengenai pasar ritel modern, termasuk peraturan untuk isu-isu

seperti hak dan tanggung jawab pengelola pasar dan pemda, serta sanksi kepada

mereka yang melanggar peraturan. Hal yang lebih penting adalah menjamin bahwa

semua pemangku kepentingan memahami peraturan tersebut dan semua tingkat

73

Page 88: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

87

pemerintahan hendaknya bertindak berdasarkan aturan. Demi menjamin persaingan

yang sehat antara pedagang pasar tradisional dan peritel modern, pemda dan

pemerintah pusat perlu memiliki mekanisme kontrol dan pemantauan untuk menjaga

agar arena persaingan tetap adil.

Dari kesimpulan diatas dapat diambil poin-poin tertentu sebagai saran dan

masukan, diantaranya adalah:

1. Pemda seharusnya mengorganisasikan para PKL, baik dengan menyediakan

kios di dalam pasar atau dengan menegakkan aturan yang melarang mereka

membangun lapaknya di sekitar pasar. Hal yang juga amat penting adalah

bahwa para PKL tidak diperkenankan utnuk berjualan di pintu masuk pasra

sehingga menghalangi akses ke dalam pasar.

2. Berkenaan dengan para pedagang sendiri. Kebanyakan pedagang tidak

memiliki pilihan kecuali harus membayar tunai kepada para pemasok dan

menggunakan modal sendiri utnuk kegiatan bisnisnya. Di satu sisi, hal ini

menjadi hambatan bagi ekspansi usaha, namun di sisi lain, ini berarti bahwa

para pedgaang harus menerima semua resiko yang berhubungan dengan

usahanya. Mengingat tidak lazimnya penyediaan jaminan bagi sebuah

usaha, maka para pedagang menjadi kelompok yang rentan terhadap setiap

guncangan kecil sekalipun. Karena itu, upaya mengkaji jenis asuransi yang

cocok bagi para pedagang menjadi penting artinya dan membantu mereka

apabila membutuhkan modal tambahan untuk pendanaan perluasan

usahanya.

74

Page 89: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

88

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran Amir, M. Taufiq. Manajemen Ritel panduan lengkap pengelolaan toko modern. PPM. Jakarta. 2005 Armando, Rochim. 7 Kunci Sukses Bisnis Tahan Krisis. Bangkit Publishing. Jakarta Selatan. 2009. Hejazziey, Djawahir. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Syari’ah dan Hukum. Jakarta. 2007. Islahi, Abdul Azim. Economic Concept of Ibn Taimiyah. The Islamic Foundation. 1988. Jakti, Dorodjatun Kuntjoro. Perdagangan, Pengusaha Cina, Perilaku Pasar. PT Pusaka Grafika Kita. Jakarta.1988. Kanjaya, Meshvara dan Susilo, Yongky. Retail Rules ‘melihat keunggulan dan potensi bisnis ritel makanan di masa depan. Esensi Erlangga Group. Jakarta. 2010. Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islami edisi ketiga.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2007. Mauludi, Ali. Statistika I. PT. Prima Heza Lestari. Ciputat. 2006. MS, Yogi. Ekonomi Manajerial ’Pendekatan Analisis Praktis’ Edisi kedua. KENCANA PRENADA MEDIA GROUP. Jakarta. 2006. Nugroho, Heru. NEGARA, PASAR dan KEADILAN SOSIAL. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2001. Nurgiantoro, Burhan. dkk, Statistik Terapan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 2004. Rochaety, Ety. dkk. Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS.Edisi Revisi. Mitra Wacana Media. Jakarta. 2009. Rahman, Arif. Rockin’ ur Retail Business ‘modern retail handbook @smallbusiness. ANDI. Yogyakarta. 2010.

75

Page 90: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

89

Sopiah dan Syihabudhin. Manajemen Bisnis Ritel. ANDI. Yogyakarta. 2008. Sugiono. Statistika untuk penelitian. Alfabeta. Bandung. 2007. Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial “berbagai alternatif pendekatan” Edisi Pertama. KENCANA PRENADA MEDIA GROUP. Jakarta. 2005. Utami, Christina Whidya. Manajemen Ritel. Salemba 4. Jakarta. 2010. Widayat. Riset Bisnis. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2002. http://www.aprindo.org http://bisnisukm.com/maraknya-akuisisi-peritel-raksasa-mengancam-kelangsungan-pedagang-tradisional.html. http://hadihartono.blogspot.com/2010/11/analisis-indikator-sosial-ekonomi.html. http://supermahasiswa.multiply.com/journal/item/5/Sukses_Membuat_Proposal_Penelitian http://www.fas.usda.gov/info/factsheets/China/distribution.html http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/globalisasi/artikel.php?aid=29190

76

Page 91: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

90

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Sari Wahyu Aramiko

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta/ 23 Juli 1989

Alamat : Jalan Menjangan III B No. 54 Rt 002 Rw 003 Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten - 15412

No.telp : (021) 91559521

Alamat email : [email protected]

Pendidikan :

1994 – 1995 : TK Syekh Abdur Rauf, Pondok Ranji.

1995 – 2001 : SDN 04 Pd. Ranji, Ciputat.

2001 – 2004 : SMPN 09 Ciputat, Tangerang Selatan.

2004 – 2007 : SMAN 04 Ciputat, Tangerang Selatan.

2007 – 2011 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

77

Page 92: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

91

Lampiran

Pedagang di Pasar Tradisional Ciputat

78

Page 93: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

92

DAFTAR WAWANCARA

TENTANG PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL

Responden :……………………………..

Jabatan :……………………………..

1. Pada tahun berapa pasar tradisional didirikan?

2. Bagaimana sistem pengelolaan di pasar tradisional?

3. Siapa yang berwenang untuk mengatur kebijakan pengelolaan pasar? Atas

dasar apa kebijakan tersebut dibuat?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem pengelolaan pasar tersebut?

5. Kendala apa saja yang dialami oleh tim pengelola pasar tradisional dalam

menjalankan sistem tersebut?

6. Apakah ada turut campur pedagang di pasar tradisional dalam menentukan

kebijakan sistem pengelolaan pasar?

7. Strategi apa saja yang digunakan dalam rangka mengembangkan pasar

tradisional agar mampu bersaing dengan pasar-pasar yang lain termasuk pasar

modern (Supermarket)?

8. Bagaimana perkembangan pasar tradisional dari tahun ke tahun?

9. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang Peraturan Presiden RI Nomor 112

Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern?

Page 94: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

93

DAFTAR WAWANCARA

TENTANG PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL

Responden :……………………………..

Jabatan :……………………………..

1. Berapakah jumlah pasar tradisional yang ada di daerah Tangerang Selatan?

Sebutkan!

2. Pada tahun berapa pasar tradisional didirikan?

3. Bagaimana sistem pengelolaan di pasar tradisional?

4. Siapa yang berwenang untuk mengatur kebijakan pengelolaan pasar? Atas

dasar apa kebijakan tersebut dibuat?

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem pengelolaan pasar tersebut?

6. Kendala apa saja yang dialami oleh tim pengelola pasar tradisional dalam

menjalankan sistem tersebut?

7. Apakah ada turut campur pedagang di pasar tradisional dalam menentukan

kebijakan sistem pengelolaan pasar?

8. Strategi apa saja yang digunakan dalam rangka mengembangkan pasar

tradisional agar mampu bersaing dengan pasar-pasar yang lain termasuk pasar

modern (Supermarket)?

9. Bagaimana perkembangan pasar tradisional dari tahun ke tahun?

10. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang Peraturan Presiden RI Nomor 112

Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern?

11. Strategi atau kebijakan apa yang telah Pemerintah Daerah lakukan untuk

menyeimbangkan perkembangan Pasar Tradisional dan Pasar Modern

(Supermarket) agar bisa berjalan beriringan?

Page 95: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

94

DAFTAR WAWANCARA

TENTANG PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL

Responden :……………………………..

Jabatan :……………………………..

10. Pada tahun berapa pasar tradisional didirikan?

11. Bagaimana sistem pengelolaan di pasar tradisional?

12. Siapa yang berwenang untuk mengatur kebijakan pengelolaan pasar? Atas

dasar apa kebijakan tersebut dibuat?

13. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem pengelolaan pasar tersebut?

14. Kendala apa saja yang dialami oleh tim pengelola pasar tradisional dalam

menjalankan sistem tersebut?

15. Apakah ada turut campur pedagang di pasar tradisional dalam menentukan

kebijakan sistem pengelolaan pasar?

16. Strategi apa saja yang digunakan dalam rangka mengembangkan pasar

tradisional agar mampu bersaing dengan pasar-pasar yang lain termasuk pasar

modern (Supermarket)?

17. Bagaimana perkembangan pasar tradisional dari tahun ke tahun?

18. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang Peraturan Presiden RI Nomor 112

Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern?

Page 96: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

95

DAFTAR WAWANCARA

TENTANG PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL

Responden :……………………………..

Jabatan :……………………………..

12. Berapakah jumlah pasar tradisional yang ada di daerah Tangerang Selatan?

Sebutkan!

13. Pada tahun berapa pasar tradisional didirikan?

14. Bagaimana sistem pengelolaan di pasar tradisional?

15. Siapa yang berwenang untuk mengatur kebijakan pengelolaan pasar? Atas

dasar apa kebijakan tersebut dibuat?

16. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem pengelolaan pasar tersebut?

17. Kendala apa saja yang dialami oleh tim pengelola pasar tradisional dalam

menjalankan sistem tersebut?

18. Apakah ada turut campur pedagang di pasar tradisional dalam menentukan

kebijakan sistem pengelolaan pasar?

19. Strategi apa saja yang digunakan dalam rangka mengembangkan pasar

tradisional agar mampu bersaing dengan pasar-pasar yang lain termasuk pasar

modern (Supermarket)?

20. Bagaimana perkembangan pasar tradisional dari tahun ke tahun?

21. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang Peraturan Presiden RI Nomor 112

Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern?

22. Strategi atau kebijakan apa yang telah Pemerintah Daerah lakukan untuk

menyeimbangkan perkembangan Pasar Tradisional dan Pasar Modern

(Supermarket) agar bisa berjalan beriringan?

Page 97: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

96

DAFTAR WAWANCARA

PEDAGANG PASAR TRADISIONAL

Responden :................................................

1. Pada tahun berapa Bapak/ Ibu berdagang di pasar ini?

2. Produk apa saja yang Bapak/ Ibu dagangkan?

3. Darimana Bapak/ Ibu memasok barang dagangan? Bagaimana sistem

pembayarannya?

4. Darimana Bapak/ Ibu mendapatkan modal untuk berdagang?

5. Menurut Bapak/ Ibu, apakah sistem pengelolaan pasar disini sudah optimal?

Baik dari segi fasilitas ataupun infrastrukturnya!

6. Berapa omset Bapak/ Ibu perhari?

7. Apakah yang mempengaruhi besar kecilnya omset Bapak/ Ibu?

8. Bagaimana cara Bapak/ Ibu menigkatkan omset dagangnya?

9. Apakah kehadiran Supermarket berpengaruh terhadap omset Bapak/ Ibu?

10. Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu tentang kehadiran Supermarket yang

berdekatan dengan pasar tradisional?

11. Harapan Bapak/ Ibu kepada Pemda setempat / pengelola pasar dalam hal

peningkatan daya saing pasar tradisional dengan supermarket tanpa merugikan

salah satu pihak?

Page 98: DAMPAK PASAR RITEL MODERN TERHADAP PASAR DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5141/1/SARI... · Pasar Niaga Kerta Raharja Kota Tangerang, Bapak Drs. H. Deddy

97

DAFTAR WAWANCARA

PENGELOLA/ STAF SUPERMARKET

Responden :.......................................

1. Pada tahun berapa Supermarket ini didirikan?

2. Produk apa saja yang tersedia di Supermarket?

3. Darimana pasokan produk didapatkan? Bagaimana sistem pembayaran kepada

pemasok?

4. Dalam bentuk apa saja fasilitas pembayaran yang diberikan kepada konsumen?

5. Apa yang mempengaruhi basar kecilnya omset supermarket?

6. Apa yang Bapak/ Ibu ketahui tentang tata kelola pendirian supermarket yang

ditentukan oleh Pemda maupun Pemerintah Pusat?

7. Siapa pesaing utama dari supermarket?

8. Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu tentang isu yang mengatakan bahwa kehadiran

supermarket sangat mengganggu dan memperburuk perekonomian di pasar

tradisional?