dampak kegiatan pertambangan yang bersinggungan dengan lingkungan

5
KEGIATAN PERTAMBANGAN YANG BERSINGGUNGAN DENGAN LINGKUNGAN land clearing DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN YANG SESINGGUNGAN DENGAN LINGKUNGAN 1. KERUSAKAN LAHAN a. Perubahan Vegetasi penutup Proses land clearing pada saat operasi pertambangan dimulai menyebabkan hilangnya vegetasi alami. Jika kegiatan pertambangan dilakukan di dalam kawasan hutan lindung, maka hilangnya vegetasi akan berdampak pada perubahan iklim mikro, keanekaragaman hayati (biodiversity) dan habitat satwa menjadi berkurang. Selain itu juga dapat memperbesar kemungkinan terjadinya erosi dan sedimentasi saat hujan. (Gambar 1. Proses land clearing yang mengakibatkan

Upload: hady-arifin

Post on 21-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

AMDAL TAMBANG

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Kegiatan Pertambangan Yang Bersinggungan Dengan Lingkungan

KEGIATAN PERTAMBANGAN YANG BERSINGGUNGAN DENGAN LINGKUNGAN

land clearing

DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN YANG SESINGGUNGAN DENGAN

LINGKUNGAN

1. KERUSAKAN LAHAN

a. Perubahan Vegetasi penutup

Proses land clearing pada saat operasi pertambangan dimulai menyebabkan

hilangnya vegetasi alami.

Jika kegiatan pertambangan dilakukan di dalam kawasan hutan lindung,

maka hilangnya vegetasi akan berdampak pada perubahan iklim mikro,

keanekaragaman hayati (biodiversity) dan habitat satwa menjadi berkurang.

Selain itu juga dapat memperbesar kemungkinan terjadinya erosi dan

sedimentasi saat hujan.

(Gambar 1. Proses land clearing yang mengakibatkan hilangnya

vegetasi alami)

Page 2: Dampak Kegiatan Pertambangan Yang Bersinggungan Dengan Lingkungan

b. Perubahan Topografi

Perubahan topografi yang tidak teratur atau membentuk lereng yang curam akan memperbesar

laju aliran permukaan dan meningkatkan erosi. Kondisi bentang alam/topografi yang

membutuhkan waktu lama untuk terbentuk, dalam sekejap dapat berubah akibat aktivitas

pertambangan dan akan sulit dikembalikan dalam keadaan semula.

(Gambar 2. Perubahan topografi akibat aktivitas

pertambangan)

c. Perubahan Pola Hidrologi

Kondisi hidrologi daerah sekitar tambang terbuka mengalami perubahan akibat hilangnya

vegetasi yang merupakan salah satu kunci dalam siklus hidrologi. Ditambah lagi pada sistem

pertambangan terbuka, air dipompa lewat sumur-sumur bor untuk mengeringkan areal yang akan

dieksploitasi untuk memudahkan pengambilan bahan tambang.

Setelah tambang tidak beroperasi, aktivitas sumur pompa dihentikan maka tinggi muka air tanah

berubah yang menandakan pengurangan cadangan air tanah untuk keperluan lain dan berpotensi

Page 3: Dampak Kegiatan Pertambangan Yang Bersinggungan Dengan Lingkungan

tercemarnya badan air akibat tersingkapnya batuan yang mengandung sulfida sehingga kualitas

menurun.

(Gambar 3. Perubahan pola hidrologi pada aktivitas

pertambangan)

d. Kerusakan Tubuh Tanah

Dapat terjadi saat pengupasan dan penimbunan kembali tanah pucuk untuk

proses reklamasi. Kerusakan juga terjadi akibat tercampurnya tubuh tanah

secara tidak teratur sehingga akan mengganggu kesuburan fisik, kimia dan

biologi tanah. Hal ini tentunya membuat tanah sebagai media tumbuh tak

dapat berfungsi dengan baik bagi tanaman nantinya.

2. MENYEBABKAN LIMBAH BERACUN (TAILING)

Tailing adalah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tambang.

Selain tailing, kegiatan tambang juga menghasilkan limbah kemasan bahan

kimia dan limbah domestik. Tailing yang menyerupai lumpur kental, pekat,

asam dan mengandung logam-logam berat itu berbahaya bagi keselamatan

makhluk hidup.

Page 4: Dampak Kegiatan Pertambangan Yang Bersinggungan Dengan Lingkungan

3. DAMPAK BAGI SOSIAL – BUDAYA

Dalam "The Forms of Capital" (1986), Piere Boudieu membagi modal menjadi

modal kapital, modal budaya dan modal sosial.

Modal sosial merupakan hubungan atau jaringan (network) antara orang-

orang yang memiliki pikiran dan gagasan sama tentang suatu hal. Dalam

konteks pertambangan ini, hubungan sosial terbentuk karena kesamaan

kepentingan, kesamaan atas tanah, kekayaan alam dan kesamaan sejarah

serta adat dan budaya.

Direnggutnya penguasaan masyarakat atas tanah dan kekayaan alam

menyebabkan fondasi modal sosial mereka lenyap dan berdampak pada:

o Lenyapnya daya ingat sosial, hilangnya tatanan nilai sosial

yang dulunya dimiliki komunitas.

o Putusnya hubungan silaturahmi antar warga menyebabkan

perpecahan, persengketaan bahkan ke taraf konflik.

o Menurunnya daya tahan tubuh karena merosotnya mutu

kesehatan, mental warga dan seringkali muncul penyakit-penyakit baru.

4. DAMPAK BAGI EKONOMI MASYARAKAT

Operasi pertambangan membutuhkan lahan yang luas, dipenuhi dengan

cara menggusur tanah milik dan wilayah kelola rakyat. Kehilangan sumber

produksi (tanah dan kekayaan alam) dapat melumpuhkan kemampuan

masyarakat setempat menghasilkan barang-barang dan kebutuhan mereka

sendiri.

Lumpuhnya tata produksi menjadikan masyarakat makin tergantung pada

barang dan jasa dari luar. Untuk kebutuhan sehari-hari mereka semakin lebih

jauh dalam jeratan ekonomi.