dampak ekonomis dam bagong dalam pertanian padi...

135
i Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi Masyarakat Ngantru, Trenggalek 2006-2016 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: Novia Bayuningrum NIM 11140220000094 SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1441 H

Upload: others

Post on 13-Jun-2020

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

i

Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian

Padi Masyarakat Ngantru, Trenggalek 2006-2016

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

Novia Bayuningrum

NIM 11140220000094

SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

Page 2: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,
Page 3: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,
Page 4: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,
Page 5: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

v

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang potensi ekonomis Dam Bagong

dalam industri pertanian masyarakat Ngantru, Trenggalek 2006-

2016. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui faktor yang

menyebabkan adanya potensi ekonomis Dam Bagong di kalangan

masyarakat petani Ngantru di sektor pertanian. Tujuan tersebut

dicapai dengan menggunakan metode penelitian studi kasus (case

study) dengan pendekatan sejarah ekonomi (economic history).

Objek kajian skripsi ini memiliki keterkaitan dengan aspek

ekonomi. Karena itu pembahasannya menggunakan pendekatan

sejarah ekonomi. Objek yang akan diteliti dengan metode

penelitian ini adalah Dam Bagong yang dikaitkan dengan

perekonomian masyarakat Ngantru melalui pemberdayaan sektor

pertanian. Dari riset diperoleh hasil bahwa ada kontribusi dam

dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah

Ngantru melalui sektor pertanian. Ada beberapa faktor yang

menyebabkan dam memiliki potensi ekonomis di antaranya

adalah faktor tersediannya air untuk pasokan pengairan lahan

persawahan masyarakat Ngantru, letaknya yang strategis berada

dekat dengan dua kecamatan yaitu Kecamatan Trenggalek dan

Kecamatan Pogalan yang mengaliri area persawahan di tiga belas

kelurahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Dam

Bagong memiliki potensi ekonomis dalam meningkatkan hasil

pertanian masyarakat Ngantru, Trenggalek. Keberadaan dam

tersebut berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,

adanya solusi terhadap ketergantungan pada ketersediaan air

untuk kepentingan irigasi, adanya kesadaran masyarakat untuk

menjaga dan melestarikan irigasi dengan memanfaatkan Dam

Bagong.

Kata kunci: Dam Bagong, Pertanian, Ekonomi, Irigasi

Page 6: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah Subanahu wa Ta‟ala, yang telah melimpahkan segala

rahmat, nikmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis

dapat menuntaskan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurakan kepada nabi Allah, Muhammad Shalallahu „alayhi wa

Sallam yang senantiasa kita nantikan syafa‘atnya di Yaumul

Qiyamah kelak.

Skirpsi yang telah hadir di hadapan pembaca sekalian adalah

sebuah akumulasi dari berbagai proses yang panjang dalam

menyelesaikan studi untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S1) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan

ikhtiar yang tiada berujung, akhirnya penulis mampu

menyelesaikan skripsi dengan judul: Potensi Ekonomis Dam

Bagong dalam Industri Pertanian Masyarakat Ngantru,

Trenggalek 2006-2016.

Proses panjang dalam penyelesaian skripsi ini tidak penulis

lakukan sendiri. Ada banyak partisipasi dan dukungan moril

maupun materil yang menunjang penulis untuk melakukan

penelitian dan menyelesaikan skripsi ini. Dengan ini penulis

haturkan terima kasih atas berbagai dukungan, doa, kerjasama

dan sinergi yang baik dalam mewujudkan historiografi mengenai

sejarah ekonomi Dam Bagong. Oleh karena itu, penulis ingin

sampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Arzinal dan Ibu Endah

Martiningsi yang telah menjadi orang yang paling

Page 7: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

vii

berpengaruh dalam membentuk kepribadian penulis,

senatiasa menjadi penunjuk arah saat penulis kehilangan arah

dan selalu memberi dukungan moral, materil, doa, dan

keridhoan kepada penulis.

2. Keluarga besar Hadi Pranoto, Nenek Siti Rukayah, Pakpuh

Purwo Sasmito, Pakpuh Dwi Susanto, Bude Endang Sri

Meinani, Bude Tjatur Dewi Anggreini, Om Bambang

Pidekso, Om Sapto Joko Susilo, Bulek Esti, Ogya Adyatma

Putra selaku keponakan dan Laila Intan Desi Rahmadani

selaku adik dari penulis yang senantiasa memberi dukungan

dan suntikan motivasi untuk penulis, sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi dan memperjuangkan S1

sampai selesai.

3. Drs. M. Ma‘ruf Misbah, MA selaku Dosen Pembimbing

Akademik sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

menjadi pembimbing dalam mengarahkan keilmuan penulis

di ujung semester akhir dan menuntun dengan penuh

kesabaran, memotivasi bagi penulis untuk menyelesaikan

tugas akhir.

4. Dr. Awalia Rahma, MA selaku Ketua Jurusan Sejarah dan

Peradaban Islam, dan Hikmah Irfaniah, M. Hum. selaku

Sekretais Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas

Adab dan Humaniora yang telah membantu dan memotivasi

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

5. Dr. Abd. Chair, MA dan Dr. Tati Hartimah selaku Dosen

Penguji Skripsi yang berkenan memberi komentar, kritik dan

Page 8: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

viii

saran yang membangun, sehingga skripsi penulis lebih baik

lagi.

6. Kepada seluruh Dosen Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas

Adab dan Humaniora (2014-2019) yang telah mengajarkan

banyak hal dan menjadikan penulis mendalami ranah

keilmuan Sejarah dan Peradaban Islam.

7. Sahabat-sahabat baik penulis selama kuliah (Youngers) yaitu

Rika Kamila, Ika Wahyuni, Safurotun Ziah, Vida Melati Al-

Haq, Khairina Annisa, Ubaidillah, Ary Badruzzaman, Rusly

Adam, Dimas Naufal Agil, Ahmad Fachri Huseini, Andhika

Ripwan Saputra dan Raden Dimas, yang selalu menjadi

penyemangat, pengkritik, tempat bercerita, dan menjadi

teman berorganisasi penulis. Canda dan tawa bersama kalian

merupakan sebuah motivasi penulis selama masa kuliah.

8. Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (Lapenmi) Cabang

Ciputat periode (2017-2018) yaitu Ziah, Rida, Fairus,

Bachtiar (Ncek), Ary, dan Ilham, teman-teman satu

perjuangan selama menjabat satu periode. Adek-adek

Lapenmi yaitu Eni, Windi, Ainu, Desi, Sinta, Syahra,

Ridwan, Kisai, Suhail, Helmy, Husain, Amar, Hanif, Insan,

Aida, Rizky dan keluarga besar Lapenmi Cabang Ciputat

yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

9. Badan Kordinasi Nasional Lapenmi PB HMI periode (2018-

2019) Kak Icang, Bang Rifal, Kak Takdir, Kak Chua dan

keluarga besar Bakornas Lapenmi BP HMI yang tidak dapat

saya sebutkan satu per satu.

Page 9: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

ix

10. Himpunan Mahasisiwa Jurusan (HMJ) Sejarah dan

Peradaban Islam periode (2015-2016) jenjang pertama yang

mengajarkan bagaimana cara berorganisasi dalam

lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.

11. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab dan

Humaniora periode (2016-2017) jenjang kedua yang

mengajarkan bagaimana cara berorganisasi dalam

lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.

12. Kohati Fakultas Adab dan Humaniora periode (2017-2018).

13. Himpunan Mahasiswa Islam dan Kohati Cabang Ciputat,

terutama angkatan 2014 yang telah mengajarkan dan

mengenalkan banyak pengalaman dalam kehidupan penulis.

14. Keluarga Besar Kost As-Syifa, Bapak Dedy dan Ibu, Eka,

Tety, Mbak Aini, Lia, Dewi, Hilda, Ambar, Febry, Nida,

Diana, Riry, Fella, Nike yang telah memberi dukungan dan

motivasi untuk penulis.

15. Keluarga KKN Mata Air 097 yang telah menjadi saudara

bagi penulis semenjak KKN berlangsung sampai sekarang.

16. Keluarga Sejarah dan Kebudayaan Islam angkatan 2014 yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih telah

menjadi teman seperjuangan dan berproses menjadi

sejarawan.

17. Keluarga besar Lembaga Seni Otonom (LSO) Tari Fakultas

Adab dan Humaniora, yaitu Shafa, Rizka, Alifah, Naila,

Nanda yang telah menemani penulis selama di seni tari.

18. Komunitas Jejak Seribu (2018-2019) yaitu Bang Andi, Kak

Ami, Fadlan, Fely, Nandi, Sam, Kak Amar, Kak Imam, Kak

Page 10: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

x

Ghisani yang mau membagi ilmu dan pengalamannya kepada

penulis. Selain itu, komunitas Jejak Seribu merupakan wadah

penulis untuk belajar dan pengabdian, terutama di Kepulauan

Seribu, DKI Jakarta.

19. Teman-teman penulis dari Madrsah Ibtidaiyah (MI) Plus

Walisonggo Trenggalek yang masih menjaga silaturami

sampai sekarang dan memotivasi penulis.

20. Teman-teman dari Madrasah Tsanawiyah yaitu Mala, Dian,

Nurul, Laila, Rida, Luthfi, dan lainnya yang masih menjaga

silaturami sampai sekarang dan memotivasi penulis. Terima

kasih kepada Sawabi Bahctiar Ihsan, Mas Ryo dan Mas Roy

yang telah memberi dukungan dan motivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

21. Teman-Teman Penulis dari ―Kids Jaman Now‖ yaitu Kak

alfath, Kak Ifaz, Eni yang memberi motivasi dan dukungan

untuk penulis untuk menyelesaikan skripsi.

22. Teman-teman Wisma Kohati penulis, yaitu Nibras, Hanif,

Nisa, Fitri, Kak Tari, Kak Feni, Kak Ina yang telah memberi

semangat dan membantu penulis selama masa pengerjaan

skripsi ini.

23. Kepada narasumber Bapak Samsuri, Bapak Suwono, Bapak

Mangin, Bapak Suhono, Bapak Antok, Bapak Yohan

Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak

Soegeng Koencahyo, Bapak Imam Nurhadi telah bersedia

meluangkan waktu untuk penulis wawancarai dan membagi

ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat

Page 11: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xi

menyelesaikan skripsi dan penelitian penulis berjalan dengan

baik.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis

memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam seluruh

tahapan penulisan atau pengerjaan skripsi ini. Penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membagun untuk

pengembangan historiografi penulis di masa yang akan datang.

Semoga skripsi ini mampu bermanfaat dan bernilai positif bagi

akademisi dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 6 November 2019

Penulis,

Novia Bayuningrum

Page 12: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xii

DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………….i

SURAT PERNYATAAN ............................................................ ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................... iv

ABSTRAK ................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................ vi

DAFTAR ISI .............................................................................. xii

DAFTAR TABEL, BAGAN DAN GRAFIK ......................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................. xv

GLOSSARI ............................................................................... xix

BAB I PENDAHULAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 7

C. Batasan Masalah................................................................. 7

D. Rumusan Masalah .............................................................. 8

E. Tujuan dan Manfaat ........................................................... 8

F. Metode Penelitian............................................................... 9

G. Sistematika Penulisan ...................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................. 13

A. Landasan Teori ................................................................. 13

B. Kajian Pustaka .................................................................. 15

C. Kerangka Berfikir............................................................. 18

BAB III MENGENAL KOTA TRENGGALEK................... 21

A. Aspek Sejarah................................................................... 21

B. Kondisi Geografis ............................................................ 24

C. Aspek Demografi ............................................................. 29

Page 13: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xiii

D. Potensi Ekonomi .............................................................. 30

E. Letak Kelurahan Ngantru ................................................. 34

BAB IV DAM BAGONG ........................................................ 37

A. Sejarah Singkat Dam Bagong .......................................... 37

1. Peran Minak Sopal dalam Pembangunan Awal Dam

Bagong ................................................................................... 39

2. Letak Strategis Dam Bagong .............................................. 47

B. Deskripsi Dam Bagong .................................................... 49

BAB V DAMPAK EKONMIS DAM BAGONG TERHADAP

PERTANIAN PADI .................................................... 55

A. Sektor Pertanian ............................................................... 55

B. Manajemen Irigasi Pertanian............................................ 66

C. Potensi Ekonomis dalam Peningkatan Hasil Pertanian .... 70

BAB VI PENUTUP .................................................................. 76

A. Kesimpulan ...................................................................... 76

B. Saran ................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................... 83

Page 14: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xiv

DAFTAR TABEL, BAGAN DAN GRAFIK

Tabel 1: Desa yang Persawahannya Teraliri Air dari Dam

Bagong.

Tabel 2: Sumber Mata Air yang Mengalir ke Dam Bagong.

Tabel 3: Contoh Jadwal Sistem Pengairan Bergilir Kecamatan

Trenggalek.

Bagan 1: Skema Kerangka Berfikir.

Page 15: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Peta Kabupaten Trenggalek.

Gambar 2: Peta Kecamatan Trenggalek.

Gambar 3: Peta Kelurahan Ngantru.

Gambar 4: Peta Kelurahan Ngantru.

Gambar 5: Peta Kelurahan Ngantru.

Gambar 6: Susunan Organisasi Kelurahan Ngantru.

Gambar 7: Tugu Pranata Mangsa.

Gambar 8: Dam Bagong.

Gambar 9: Irigasi Primer di daerah Dam Bagong (tampak dari

depan).

Gambar 10: Irigasi Primer Dam Bagong (tampak dari belakang).

Gambar 11: Saluran air yang berasal dari Dam Bagong menuju ke

saluran irigasi primer.

Gambar 12: Saluran air yang keluar dari irigasi primer menuju

irigasi sekunder.

Gambar 13: Saluran Irigasi Sekunder yang ada di Surondakan.

Gambar 14: Saluran Irigasi Sekunder yang ada di Sumbergedong.

Gambar 15: Pintu Masuk Area Pemakanan Minak Sopal.

Gambar 16: Pintu Masuk makanan Minak Sopal.

Gambar 17: Pendapha di area pemakaman Minak Sopal yang

digunakan jika terdapat kegiatan.

Gambar 18: Makam Minak Sopal dan Istri.

Gambar 19: Makam Empat Prajurit Minak Sopal (sebelah kiri

dari pintu masuk).

Page 16: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xvi

Gambar 20: Makam Empat Prajurit Minak Sopal (sebelah kanan

dari pintu masuk).

Gambar 21: Sawah di Kelurahan Ngantru Milik Potani Sejahtera

I.

Gambar 22: Sawah di Kelurahan Ngantru Milik Potani Sejahtera

II.

Gambar 23: Sema‘an Alquran di mushola al-Falah dekat area

Makam Bagong.

Gambar 24: Tahlil dan Do‘a di Makam Minak Sopal.

Gambar 25: Sambutan dari Bapak Mukimin Swanto Selaku

Gapoktan Maju Sejahtera sekaligus Panitia Acara

Peringatan Jasa Minak Sopal.

Gambar 26: Sambutan dari Bapak Emil Selaku Bupati

Trenggalek.

Gambar 27: Sambutan dari Bapak Supardi Selaku Pembaca

Sejarah Dam Bagong.

Gambar 28: Pembacaan Do‘a oleh Kyai Hj. Nur S.

Gambar 29: Pembungkusan Nasi dan Daging Kerbau yang akan

dibagikan kepada warga masyarakat yang datang.

Gambar 30: Ramah Tamah Menu Makanan Daging Kerbau.

Gambar 31: Susunan Kegiatan Upacara Adat Memeringati Jasa

Minak Sopal.

Gambar 32: Wawancara penulis dengan Bapak Samsuri Selaku

Sesepuh Dam Bagong di Ngantru.

Gambar 33: Wawancara penulis dengan Bapak Suwono Selaku

Bapak Lurah dan Bapak Zainal Selaku Kepala Seksi

Page 17: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xvii

Pemberdayaan masyarakat dan sara prasara di

Kelurahan Ngantru.

Gambar 34: Wawancara penulis dengan Bapak Suhono Selaku

Juru Kunci Dam Bagong dari Dinas Pengairan

Trenggalek.

Gambar 35: Wawancara penulis dengan Bapak Mangin Selaku

Ketua Potani Sejahtera II di Kelurahan Ngantru,

Trenggalek.

Gambar 36: Wawancara penulis dengan Bapak Soegeng

Koencahyo Selaku Presenter dan Dokumentasi dari

HkTv Trenggalek.

Gambar 37: Wawancara penulis dengan Bapak Imam Nurhadi

Selaku Ketua Kasubag Perencanaan dari Dinas

Pertanian Trenggalek.

Gambar 38: Wawancara penulis dengan Bapak Yohan Erinanta

Selaku Penyuluh Pertanian Daerah Ngantru dari

Dinas Penyuluhan Pertanian Trenggalek.

Gambar 39: Wawancara penulis dengan Bapak Agus Prasmono

Selaku Kasi Pelestarian Tradisi Sejarah dan Cagar

Budaya dari Dinas Pariwisata Trenggalek.

Gambar 40: Surat untuk Kelurahan Ngantru.

Gambar 41: Surat untuk Dinas Pertanian.

Gambar 42: Surat untuk Dinas Pariwisata.

Gambar 43: Surat untuk Dinas Pengairan, Gapoktan, Dinas

Penyuluan Petanian, HkTv, Sesepuh Dam Bagong

dan KesBangPol.

Gambar 44: Surat Balasan dari KesBangPol.

Page 18: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xviii

Gambar 45: Surat Balasan dari Kelurahan Ngantru.

Gambar 46: Surat Balasan dari Dinas Pariwisata.

Gambar 47: Surat Balasan dari Dinas Pertanian.

Page 19: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

xix

GLOSSARI

Candrasangkala Cara menuliskan angka tahun suatu

kejadian dalam bentuk simbol, sandi, atau

kalimat.

Embung Cekungan yang digunakan untuk mengatur

dan menampung suplai aliran air hujan.

Nyadran Sebuah tradisi mengenang jasa atau peringatan

haul Minak Sopal sebagai tokoh yang

mempelopori pembangunan Dam Bagong.

Yoni Tempat untuk melahirkan.

Alen-alen Makanan yang terbuat dari tepung tapioka,

makanan ini memiliki warna kuning yang

berasal dari kunyit, dan memiliki bentuk

seperti cincin.

Manco Makanan yang terbuat dari tepung ketan,

kemudian dibentuk lonjong, dibaluri

dengan gula merah dan dibalut dengan

beras yang telah digoreng atau dengan

wijen.

Geti Makanan yang terbuat dari gula merah dan

wijen, terkadang ditambah dengan kacang

tanah, memiliki bentuk persegi panjang.

Walet Lumpur yang ada di Sungai.

Page 20: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

1

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Irigasi merupakan suatu sistem pengaliran air yang teratur

dari sungai, danau, maupun sumber air lainnya menuju lahan

pertanian atau bisa diartikan sebuah upaya penyediaan,

pengaturan dan pengaliran air pada lahan khususnya lahan

pertanian.1 Irigasi berfungsi sebagai pasokan air untuk lahan

pertanian agar memudahkan penggarapan tanah untuk bercocok

tanam sehingga tanaman mendapatkan air yang sangat penting

dalam proses pembuatan makanannya agar dapat tumbuh dengan

baik.

Terdapat dua jenis irigasi yang ada di Indonesia yaitu

pertama, irigasi desa, dan kedua irigasi umum. Irigasi desa adalah

irigasi yang dalam pembangunan, pengurusan dan

pemeliharaannya ditanggung dan dilakukan oleh masyarakat tani

sendiri dengan model irigasi mengikuti persawahan.2

Pembangunan irigasi desa di mulai sejak periode prakolonial

yaitu bertepatan pada 1600 SM.3

Irigasi umum adalah irigasi yang penyelenggaraan,

pengurusan, dan pemeliharaan dilakukan oleh instansi

1 Departemen Pekerdjaan Umum dan Tenaga Kerja, Petundjuk-Petundjuk

Tentang Eksploitasi Irigasi Desa (Djakarta: Pekerdjaan Umum, 1968), 16. 2 Petundjuk-Petundjuk Tentang Eksploitasi Irigasi Desa, 15.

3 Effendi Pasandaran, ―Pengelolaan Infrastruktur Irigasi Dalam Kerangka

Ketahanan Pangan Nasional‖ 5, no. 2, Analisis Kebijakan Pertanian (2007):

126–149.

Page 21: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

2

pemerintahan.4 Pembangunan irigasi umum pada periode

Kolonial Belanda sekitar abad ke 19 M dengan dilakukan

pembangunan irigasi dengan skala besar yang disebabkan adanya

kelaparan yang menyebabkan kematian penduduk setempat pada

tahun 1848 di Demak, Jawa Tengah.5 Pemerintahan Belanda

banyak melakukan rekontruksi pada sistem irigasi masyarakat

menjadi sistem irigasi yang lebih permanen.6 Beberapa contoh

irigasi yang dibangun oleh pemerintah Belanda dalam jenis

bendungan seperti bendungan Gelapan, Tuntang, dan Sidoarjo di

delta Brantas.

Irigasi yang telah dibangun baik pemerintah maupun

masyarakat digunakan untuk mengaliri persawahan di Indonesia.

Sistem persawahan di Indonesia pada 1600 tahun SM jenis sawah

yang diwariskan nenek moyang merupakan sawah tadah hujan.7

Dalam perkembangannya sawah tadah hajun ini memiliki banyak

kekurangan di antaranya semakin meningkatnya permintaan

pasokan bahan pangan, tetapi tidak disertai dengan peningkatan

hasil pertanian khususnya pasokan bahan pangan jenis padi. Dari

peristiwa tersebut, masyarakat dan pemerintah mulai berinovasi

untuk meningkatkan hasil pertanian dengan membangun irigasi.

Pertanian adalah penggunaan tanah untuk kemakmuran

masyarakat dalam bidang bercocok tanam. Dalam bidang

pertanian status tanah dapat dibedakan yaitu tanah pertanian dan

4 Petundjuk-Petundjuk Tentang Eksploitasi Irigasi Desa, 15.

5 Pasandaran, ―Pengelolaan Infrastruktur Irigasi Dalam Kerangka

Ketahanan Pangan Nasional.‖ 6 Effendi Pasandaran, ―Alternatif Kebijakan Pengendalian Konversi

Lahan Sawah Beririgasi Di Indonesia‖ 25, no. 4 (2006): 123–129. 7 Soeyono, Ki Ageng Menak Sopal (Trenggalek, 2006).

Page 22: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

3

bukan tanah petanian. Tanah pertanian adalah tanah yang

dipergunakan untuk bercocok tanam, sedang tanah bukan

pertanian adalah lahan yang tidak dapat digunakan untuk becocok

tanam. Kemudian tanah pertanian ada dua jenis yaitu tanah yang

dapat diairi disebut tanah irigasi (bevloeibare gronden) dan tanah

darat atau tanah kering.8 Trenggalek merupakan salah satu

Kabupaten yang ada di Indonesia, yang memiliki keunggulan di

beberapa sektor seperti perkebunan, perikanan, perhutanan,

pertanian dan pariwisata alam dan budaya. Oleh sebab itu,

sebagaian besar masyarakat Trenggalek bermata pencaharian

nelayan, pedagang, dan petani.

Tercatat pada tahun 2013 luas tanah yang digunakan untuk

lahan persawahan sekitar 9,6 persen, dengan struktur tanah

alluvial yaitu jenis tanah yang subur dengan kadar kesuburan

tanah berkisar 10 sampai 15 persen.9 Hal ini menyebabkan

ketidak stabilan antara pasokan bahan pangan jenis padi dengan

semakin meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk akan

permintaan pasokan bahan pangan jenis padi atau makanan

pokok.

Dalam buku Ki Ageng Menak Sopal, karya Soeyono

mengatakan bahwa sebagaian besar masyarakat Trenggalek

bermata pencaharian sebagai petani yang sebagian wilayah

persawahannya kekurangan air. Bisa dikatakan bahwa lahan

sawah yang dikeloka petani Trenggalek, khususnya masyarakat

8 Petundjuk-Petundjuk Tentang Eksploitasi Irigasi Desa, 22.

9 Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, ed., Kabupaten

Trenggalek dalam Angka 2014 (Trenggalek: Badan Pusat Statistik Kabupaten

Trenggalek, 2014), 3.

Page 23: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

4

Kelurahan Ngantru merupakan sawah tadah hujan yang sangat

bergantung pada curah hujan yang turun.10

Melihat peristiwa di atas, Minak Sopal tergerak untuk

membangun sebuah bendungan atau dam yang dapat mengairi

sawah-sawah masyarakat Trenggalek. Pembagunan dam di

perkirakan sekitar tahun 1550, yang kemudian dam diberi nama

Dam Bagong.11 Dam Bagong dapat mengaliri area persawahan di

dua kecamatan, yaitu Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan

Pogalan yang mengalir di tiga belas kelurahan atau desa di

antaranya Pogalan, Bendorejo, Ngulankulon, Ngulanwetan,

Ngadirenggo, Ngetal dan Gembleb untuk Kecamatan Pogalan.

Sedang Kecamatan Trenggalek adalah Ngantru, Rejowinangun,

Sambirejo, Sumbergedong, Surondakan dan Tamanan.12

Dam yang dibangun, dialirkan berfokus pada daerah

perkotaan yang tidak memiliki sungai atau daerah aliran sungai.

Ngantru merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan

Trenggalek, yang sebagian besar masyarakatnya bermata

penceharian sebagai petani dan sangat memanfaatkan air yang

berasal dari Dam Bagong untuk mengairi sawah-sawahnya.

Dengan adanya dam yang dibangun Minak Sopal, sawah-

sawah milik petani terutama di daerah Ngantru mengalami

peningkatan dalam hasil pertanian, dari yang semula merupakan

sawah tadah hujan yang sangat bergantung pada curah hujan yang

turun untuk bercocok tanam dan biasanya setahun hanya sekali

10

Ki Ageng Menak Sopal. 11

Abdul Hamid Wilis, Sejarah Adipati Minaksopal (Trenggalek, 2006),

10. 12

Wilis, Sejarah Adipati Minaksopal, 12.

Page 24: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

5

panen, setelah adanya dam petani dapat bercocok tanam dengan

mengandalkan pengairan dari air yang dialirkan dam dan hal ini

dapat meningkatkan hasil panen petani menjadi setahun sampai

tiga kali bercocok tanam.

Mayoritas masyarakat Trenggalek beranggapan bahwa

Minak Sopal adalah tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam

berbagai bidang, di antaranya bidang pertanian. Dia dijadikan

sebagai pahlawan pertanian karena telah membangun Dam

Bagong yang dapat digunakan mengairi sawah masyarakat

sehingga petani dapat meningkatkan hasil pertanian yang pada

awalnya merupakan sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi

yang airnya berasal dari Dam Bagong.13 Di bidang politik, dia

pernah menjadi Adipati Muslim pertama di Trenggalek. Di

bidang keagamaan, dia pernah menjadi muballigh atau penyiar

agama Islam di Trenggalek.14

Untuk mengenang jasa Minak Sopal, diadakan kegiatan

peringatan haul. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jum‟at

Kliwon bulan Selo pada bulan Jawa, dan apabila terdapat

pergeseran tanggal dalam bulan Selo tidak ada Jum‟at Kliwon

maka maju pada Jum‟at Pon. Lokasi pelaksanaan di area

pemakaman Bagong dan Dam Bagong.15

13

Wilis, Sejarah Adipati Menaksopal, 11. 14

Ki Ageng Menak Sopal. 15

Samsuri (Sesepuh DAM Bagong), ―Wawancara Sejarah Minak Sopal,‖

Trenggalek, 3 Agustus 2018.

Page 25: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

6

Dalam peringatan haul tersebut, terdapat acara sema‟an16

Alquran di area Makam Adipati Minak Sopal.17 Acara lain yang

juga terdapat dalam kegiatan peringatan haul tersebut, adalah

pembacaan tahlil18 di makam Minak Sopal, istri, dan beberapa

prajuritnya, yang kemudian dilanjutkan dengan acara tabur

bunga.

Dalam kegiatan peringatan haul, disediakan hidangan ramah

tamah hasil olahan dari daging kerbau bagi masyarakat umum

yang ingin menikmati jamuan makan. Upacara ditutup dengan

kegiatan sosial berupa pembagian nasi bungkus kepada

masyarakat yang kurang mampu di sekitar area Dam Bagong.

Peringatan haul di atas merupakan sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk mengenang jasa Minak Sopal sebagai pahlawan

pertanian bagi masyarakat Trenggalek. Berdasarkan pemaparan

latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti ―Dampak

Ekonmis Dam Bagong dalam Pertanian Padi Masyarakat

Ngantru, Trenggalek 2006-2016‖ dengan memaparkan data-data

yang telah didapatkan penulis, baik data tertulis maupun data di

lapangan.

16

Sema‘an berasal dari kata simak yang artinya menyimak atau

mendengarkan. Sema‘an disini memiliki arti mendengarkan ayat-ayat Alquran

dengan cara bersama-sama yaitu lebih dari dua orang dengan sistem satu orang

membaca ayat Alquran dan yang lainnya mendengarkan. Istilah ini sering

digunakan oleh orang Jawa. Penjelasan ini di kutip dari Kamus Pusat Bahasa,

ed., ―Kamus Bahasa Indonesia‖ (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), 1299 dan 1350. 17

Suwono (Kepala Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Prosesi Acara

dalam Peringatan Jasa Minak Sopal,‖ Trenggalek, 10 Agustus 2018. 18

Tahlil adalah pengucapan kalimat tauhid la ila hailallah dengan arti

‗tidak ada Tuhan selain Allah‘ secara berulang-ulang. Penjelasan ini dikutip

dari ―Kamus Bahasa Indonesia.‖, 1413.

Page 26: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

7

B. Identifikasi Masalah

Irigasi yang memanfaatkan Dam Bagong merupakan solusi

yang dilakukan oleh Minak Sopal dalam mengatasi masalah

kekurangan pasokan air untuk tanaman padi di Ngantru,

Trenggalek untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Dam

Bagong mengaliri sawah-sawah yang ada disekitar daerah

perkotaan Trenggalek, yang terfokus pada dua kecamatan yaitu

Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Pogalan. Dua kecamatan

yang telah dialiri air dari dam dapat melakukan cocok taman

lebih baik dan intensitasnya lebih meningkat.

Terdapat permasalahan yang penulis identifikasi terkait

topik kajian skripsi ini, yaitu potensi ekonomis Dam Bagong

dalam meningkatkan perekonomian di sektor pertanian

masyarakat Ngantru, Trenggalek.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah yang diteliti dalam skripsi ini terfokus

pada peningkatkan perekonomian masyarakat Ngantru,

Trenggalek dengan adanya Dam Bagong yang dibatasi pada

aspek sejarah dan perekonomian.

Selain itu, penulis membatasi kajian ini mulai tahun 2006

sampai 2016 disebabkan pada tahun 2006 terjadi banjir bandang

atau banjir besar di kota Trenggalek tersebut, khususnya

kelurahan Ngantru dan membuat banyak kerusakan seperti

rumah, sawah-sawah, fasilitas masyarakat, seperti kantor

kecamatan, kantor kelurahan, rumah sakit, perpustakaan dan

lainnya. Pada tahun tersebut data-data pemerintahan mulai

Page 27: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

8

dibenahi kembali, agar dapat diakses oleh masyarakat. Banyak

sumber yang berkaitan dengan topik yang ditemui penulis

berkisar mulai tahun 2006 ke atas. Dalam penulisan topik skripsi

ini, penulis mengambil batasan waktu sepuluh tahun, yaitu dari

tahun 2006 sampai dengan 2016. Dengan demikian, kajian skripsi

ini merupakan kajian kontemporer.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan hasil yang didapat dari

pengumpulan data tentang topik di atas, maka muncul

permasalahan yang diangkat oleh penulis, yaitu apakah Dam

Bagong memiliki kontribusi dalam meningkatkan hasil pertanian

masyarakat Ngantru, Trenggalek?

Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis mencoba

memaparkan jawaban yang telah ditemukan dari hasil penelitian

ini.

E. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui

potensi ekonomis Dam Bagong dalam peningkatan

perekonomian di sektor pertanian masyakat Ngantru.

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah

terwujudnya hasil analisis terhadap potensi ekonomis dari

pembagunan Dam Bagong sebagai upaya peningkatan

perekonomian pertanian masyarakat Ngantru, Trenggalek.

Manfaat lainnya adalah terwujudnya kotribusi informasi

Page 28: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

9

akademik yang dapat menambah khazanah keilmuan mengenai

sistem irigasi yang ada di Trenggalek.

F. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sejarah

analitis (analytical history) yang memanfaatkan teori dan

metodologi.19 Selain itu, penulis juga menggunakan metode

penelitian studi kasus (case study) dengan pendekatan sejarah

ekonomi (economic history).20 Objek kajian skripsi ini memiliki

keterkaitan dengan aspek ekonomi. Karena itu pembahasannya

menggunakan pendekatan tersebut.

Penulis menggunakan beberapa tahapan sesuai dengan

metode penilitian sejarah, yaitu heuristik (pengumpulan sumber),

kritik sumber, interpretasi dan historiografi.21

1. Heuristik

Heuristik merupakan tahapan awal dalam penelitian

sejarah, yakni dengan mengumpulkan berbagai sumber data

terkait dengan objek pembahasan penelitian. Penulis

mengumpulkan data yang bersumber dari catatan dan

kesaksian yang merupakan data sejarah yang sezaman dan

sifatnya primer. Selain itu, penulis juga mengumpulkan

sumber-sumber yang bersifat sekuder yang terkait dengan

topik skripsi.

19

Dien Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah (Ciputat: UIN Jakarta Press,

2013), 106. 20

Mustopa Marlin Batubara, Metode Penelitian Sosial Ekonomi

(Palembang: Universitas Muhammadiyah, 2011), 7. 21

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana,

2013), 69.

Page 29: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

10

Pengumpulan data pertama dalam pelaksanaan penelitian

ini di lakukan penulis dengan cara kajian pustaka. Penulis

menemukan laporan penelitan di perpustakaan daerah

Kabupaten Trenggalek mengenai Sejarah Adipati Minak

Sopal, Ringkasan Sejarah Trenggalek, dan Trenggalek Kota

Pertahanan. Selain itu, penulis juga menemukan buku di

Kelurahan Ngatru, Trenggalek mengenai Ki Ageng Minak

Sopal. Penulis juga mencari beberapa sumber sekunder berupa

jurnal dan buku yang berkaitan tentang irigasi dan pertanian

yang ada di Indonesia.

Dalam pencarian sumber primer, penulis mendapatkan

sumber lisan dari beberapa tokoh masyarakat seperti Samsuri

selaku sesepuh dan Suono selaku bapak lurah di Kelurahan

Ngantru. Para narasumber tersebut memiliki informasi

mengenai hal yang terkait dengan topik penelitian ini.

2. Kritik Sumber

Setelah sumber terkumpul dari mulai buku, jurnal, arsip

atau dokumen, dan sumber lisan, maka tahapan kedua dalam

penelitian ini adalah melakukan kritik dan uji terhadap sumber

yang telah ditemukan. Kritik dilakukan untuk menguji

keautentikan dalam membuktikan keaslian sumber dan dapat

digunakan pula sebagai landasan bahwa sumber yang didapat

bisa dipercaya atau tidak.

Penulis mengkritisi beberapa sumber lisan yang

didapatkan dan memiliki relevansi terhadap kajian yang

diteliti. Tahapan ini perlu dilaksanakan karena setiap

narasumber memiliki subjektifitasnya masing-masing.

Page 30: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

11

Sedang jurnal, buku dan arsip atau dokumen yang didapat

penulis banyak yang bersifat kedaerahan sehingga diperlukan

penelitan lapangan lebih lanjut untuk mendapatkan lebih

banyak sumber penunjang untuk kajian skripsi ini.

3. Interpretasi

Tahap ini merupakan hasil dari pemahaman (penafsiran)

yang mendalam mengenai sumber-sumber yang telah melalui

fase kritik, dimana peneliti sudah menemukan korelasi dan

pemahaman yang baru mengenai tema penelitian, yang

kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan yang

menjadikannya sebagai sebuah sejarah yang bermakna. Dalam

tahap ini, penulis menggabungkan data yang ditemukan

dengan analisis sehingga menghasilkan sebuah tulisan yang

menarik tentang topik skripsi ini, yaitu peningkatan

perekonomian di sektor pertanian dengan adanya Dam

Bagong.

4. Historiografi

Pemahaman diperoleh setelah melalui beberapa tahap

yang ditransfer dalam bentuk tulisan, pemaparan, atau hasil

laporan penelitian sejarah yang dilakukan. Tahapan ini

merupakan serangkaian dari seluruh teknik metode

pembahasan yang dimana semua fakta, data dan opini dari

sumber-sumber yang telah dikumpulkan penulis tertuang di

dalam penulisan skripsi ini. Sedang tujuan dari historiografi

adalah merangkaikan kata-kata menjadi sebuah kisah sejarah.22

22

Louis Gottschalk, Mengerti Sejerah, Terjemahan Nugroho Notosusanto

(Jakarta: UI Press, 1983), 12.

Page 31: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

12

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, penulis

menggunakan sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab,

yang masing-masing bab terdiri dari sub bab sebagai

perinciannya. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai

berikut;

BAB I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan

sistematika penulisan.

BAB II membahas tentang kajian pustaka yang menguraikan

landasan teori, kajian pustaka dan kerangka berpikir.

BAB III menguraikan gambaran umum tentang lokasi, geografi,

demografi, sejarah dan potensi ekonomi di Ngantru, Trenggalek,

Jawa Timur.

BAB IV berisi uraian sejarah singkat, letak strategis, dan

deskripsi Dam Bagong dari mulai bentuk, kedalaman, pasokan air

bagi dam, debit air dam dan renovasi yang pernah dilakukan

terhadap Dam Bagong.

BAB V berisi pembahasan mengenai dampak ekonomis Dam

Bagong terhadap pertanian padi, yang pembahasannya meliputi

industri pertanian, manajemen irigasi, dan dampak ekonomis

dalam peningkatan hasil pertanian padi.

BAB VI berisi penutup yang pembahasannya meliputi

kesimpulan, dan saran mengenai pembahasan yang telah

diuraikan dalam penelitian.

Page 32: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pertanian sangat memerlukan pengairan. Secara teoritis

pengairan atau irigasi bisa menambah tingkat kesuburan tanah

dan kesuburan tanah dapat meningkatkan hasil panen.23 Apabila

kebutuhan tanaman terhadap air terpenuhi dengan baik, maka

proses pertumbuhan tanaman akan baik pula, tanpa air proses

biologis yang dilakukan tumbuhan akan terhenti dan zat hara

yang tersedia dalam tanah menjadi kurang efektif. Jika

pembuatan makanan pada tanaman berjalan dengan baik, maka

akan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan dapat

meningkatkan hasil panen.24 Air juga berfungsi sebagai sistem

penyalur yang membawa karbohidrat dan mineral ke akar

tanaman sebagi cadangan makanan bagi tumbuhan. Selain itu, air

yang menguap dari daun tumbuhan berfungsi untuk menjaga

kestabilan suhu di sekitar tanaman.

Teori lain dalam artikel yang ditulis oleh Wayan Windia,

dan kawan-kawan (dkk) mengatakan bahwa suatu sistem irigasi

merupakan suatu sistem teknologi yang baik dan tepat untuk

diterapkan kepada petani dalam mengelola persawahannya di

23

Anne Booth, William J. O‘Malley, and Anna Weidemann, eds.,

Sejarah Ekonomi Indonesia, trans. Milen Jorbhaar, Peter Boomgaard, ―

Mengubah Ukuran dan Perubahan Ukuran: Pertumbuhan Pertanian Daerah Di

Pulau Jawa 1815-1875‖, (Jakarta: LP3ES, 1988), 184. 24

Novrida Mulya Rokhma, Menyelamatkan Pangan Dengan Irigasi

Hemat Air (Yogyakarta: Kanisius, 2008), 34-35.

Page 33: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

14

daerah Bali.25 Selain menjadi sistem teknologi, sistem irigasi ini

menjadi sistem budaya dalam masyarakat sekitar yang dapat

ditransformasikan.

Teori-teori yang disebutkan sebelumnya diperkuat dengan

pernyataan Haryono mengenai irigasi dalam bukunya

―Mekanisasi Pertanian‖, bahwa saluran irigasi yang baik dengan

cara pengaturan yang tepat dapat membantu hasil panen yang

baik, dan memungkinkan petani tidak harus berebut untuk

mengairi sawahnya, hal ini telah di lakukan di Bali dengan nama

Subak.26

Pernyataan di atas merupakan teori bagus untuk

melanjutkan penelitan penulis dengan judul ―Dampak Ekonomis

Dam Bagong dalam Pertanian Padi Masyarakat Ngantru,

Trenggalek 2006-2016‖. Dengan adanyan teori ini penulis

tertarik untuk menulis Dam Bagong yang merupakan salah satu

bentuk irigasi.

Dalam membahas topik skripsi ini, penulis menggunakan

pendekatan ekonomis, dengan alasan hal ini sesuai dengan kajian

skripsi penulis yang berorientasi pada aspek sejarah ekonomi.

Oleh sebab itu, penulis menggunakan pendekatan sejarah

ekonomi. Objek yang akan diteliti dengan metode penelitian ini

adalah Dam Bagong yang dikaitkan dengan perekonomian

masyarakat Ngantru melalui pemberdayaan sektor pertanian.

25

Wayan Windia, dkk., ―Transformasi Sistem Irigasi Subak Yang

Berlandaskan Konsep TRI Hita Karana,‖ SOCA (Socio-Economic of

Agriculturre and Agribusiness) (2006), 12.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/4078/3067. 26

Haryono, Mekanisasi Pertanian (Jakarta: CV. Genep Jaya Baru, 1983).

7.

Page 34: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

15

B. Kajian Pustaka

Banyak tulisan yang berkaitan tentang irigasi. Di antaranya

adalah tulisan mengenai irigasi subak. Kajian mengenai irigasi

subak ini telah diteliti beberapa ahli sejarah di antaranya adalah

Wayan Windia, dkk. yang mengatakan bahwa sistem irigasi

subak di samping sebagai sistem teknologi yang baik dan tepat

diterapkan pada area persawahan, juga sebagai sistem budaya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pada dasarnya sistem irigasi

subak adalah sistem teknologi yang telah dikembangkan sebagai

bagian dari budaya masyarakat.

Sistem subak dipandang sebagai sistem teknologi, maka

sistem ini memiliki kemampuan untuk ditransformasikan.

Sementara itu, keterbatasan kemampuan sistem irigasi subak

untuk mengatasi kondisi ekstrem, pada dasarnya dapat

diselesaikan melalui keharmonisan dan kebersamaan. Kondisi

ekstrem di sini maksudnya adalah pada musim kemarau debit air

berkurang, maka akan dilakukan berbagai cara agar dapat

membuat sistem irigasi subak. Maka presentase kemampuan

sistem subak yang ditransformasikan dapat dilihat, dihitung dan

dinilai bahwasannya sistem irigasi subak dapat beradaptasi

dengan perkembangan teknologi dan dinamika kehidupan

masyarakat. Kemampuan transformasi sistem subak di atas

menunjukkan bahwa elemen yang berkaitan dengan subak masih

saling terjalin dengan utuh.27

27

Windia dkk., ―Transformasi Sistem Irigasi Subak Yang

Berlandaskan Konsep TRI Hita Karana‖, 12-13.

Page 35: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

16

Buku berjudul Menyelamatkan Pangan dengan Irigasi

Hemat Air (2008), karya Novrida Mulya Rokhma, membahas

mengenai penyelamatan pangan di sektor pertanian menggunakan

irigasi hemat air. Sektor pertanian merupakan ranah yang

konsumsi airnya menempati urutan tertinggi dibandingkan

dengan sektor yang lain, sementara ketersediaan air bersih

semakin sulit untuk saat ini.28

Buku ini memberikan sebuah inovasi dalam penyelamatan

pangan, sekaligus penghematan air dengan menggunakan irigasi.

Penggunaan air pada sektor pertanian dikatakan hemat apabila

pemberian air dan kebutuhan air tanaman tidak berbeda jauh.

Untuk merealisasikan prinsip hemat air, metode yang digunakan

adalah SRI (System of Rice Intensification), yaitu salah satu

metode yang menggunakan irigasi hemat air untuk meningkatkan

produktivitas penanaman padi dengan mengubah manajemen

penanaman, tanah, air dan unsur-unsur hara.29

Kelebihan dari metode ini adalah:

Penghematan air dengan cara pemberian air sesuai

kebutuhan tanaman, biaya yang dikeluarkan lebih sedikit

karena benih yang dibutuhkan 5 kg/ha dengan penanaman

satu buah bibit pada satu area tanam, hemat waktu dengan

masa tanam bibit muda 5-12 hari setelah semai dan masa

panen lebih awal, dan apabila menggunakan metode yang

tepat maka hasil produksi akan meningkat. Dalam buku

Rokhma, dia menyatakan metode yang tepat digunakan

adalah SRI. 30

28

Rokhma, Menyelamatkan Pangan Dengan Irigasi Hemat Air, 25-26. 29

Rokhma, Menyelamatkan Pangan Dengan Irigasi Hemat Air, 36, 42

dan 47. 30

Rokhma, Menyelamatkan Pangan Dengan Irigasi Hemat Air, 48.

Page 36: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

17

Jurnal lain yang mengkaji tentang irigasi berjudul Politik

Ekonomi Reformasi Irigasi: Tinjauan Kritis Terhadap RUU

Sumberdaya Air (2003), karya Effendi Pasandaran mebahasas

tentang pola perkembanga irigasi dari irigasi sederhana yang

dibuat masyarakat dengan membangun sawah tadah hujan

kemudian beralih pada pengaliran air sungai dengan membuat

daerah alirannya secara sederhana, yang pengelolaannya

dilakukan oleh masyarakat sendiri.31 Melihat peluang yang bagus

ini, pemerintah mulai ikut serta dalam meningkatkan hasil

pertanian dengan membangun irigasi yang lebih permanen

dengan rancangan bangunan berlandas pada pemerintah yang

menghendaki adanya keputusan secara sentralistik dalam

mengatur pola tanam dan pembagian air. Pembagungan irigasi

yang lebih permanen menggunakan teknologi buka tutup

menggunakan pintu air sehingga dapat mengatur keluarnya air

secara bertahap. Dalam jurnal Effendi juga menyinggung

mengenai irigasi subak yang diterapkan di Bali menjadi

terobosonan inovasi sistem irigisi yang baik dan tepat dalam

pembagian air sangat proporsional pada lahan persawahan.

Penulis telah melakukan penelitian dan pengecekan melalui

berbagai artikel, jurnal dan tulisan lain yang terkait dengan topik

Dam Bagong. Dari penelitian dan pengecekan tersebut, penulis

mendapatkan peluang dalam satu aspek yang terkait Dam Bagong

dan belum dijumpai dalam tulisan lain, yaitu aspek ekonomi.

31

Effendi Pasandaran, ―Politik Ekonomi Reformasi Irigasi: Tinjauan

Kritis Terhadap RUU Sumberdaya Air‖ 1, no. 4, Analisis Kebijakan Pertanian

(2017): 281–296.

Page 37: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

18

Karena itu penulis meneliti aspek tersebut untuk penulisan skripsi

dengan judul ―Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian

Padi Masyarakat Ngantru, Trenggalek 2006-2016‖.

C. Kerangka Berfikir

Untuk mempermudah suatu penelitian perlu dibuat

kerangka berfikir atau konsep dengan tujuan membuat arah

penelitian menjadi jelas. Dam merupakan salah satu sistem

teknologi yang sistem kerja dan bentuknya menyerupai irigasi.

Dam digunakan untuk mengairi sawah-sawah petani sehingga

dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat khususnya

masyarakat Ngantru, Trenggalek yang pada mulanya merupakan

sawah tadah hujan yang hasil pertanianya sangat dipengaruhi

oleh curah hujan yang turun.

Peristiwa di atas memunculkan sebuah masalah yaitu

bagaimana potensi ekonomis dari adanya Dam Bagong bagi

industri pertanian di daerah Ngantru, Trenggalek? Masalah

tersebut dijawab dalam skripsi ini melalui penelitian dengan

pendekatan ekonomi sebagai ilmu bantu untuk menganalisis

peningkatan hasil pertanian.

Hasil temuan penulis dalam penelitian adalah bahwa ada

manajemen pengairan yang baik bagi area persawahan

masyarakat dari sistem irigasi yang berbentuk dam, yaitu Dam

Bagong, yang memiliki potensi meningkatkan hasil pertanian di

Ngatru, Trenggalek.

Dengan adanya dam ini, masyarakat Ngantru memiliki

solusi untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Dan adanya

Page 38: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

19

dam tersebut, area persawahan mereka dapat diairi sesuai

dengan kebutuhan sawah mereka. Adanya pasokan air yang

cukup, membuat tanaman padi mereka dapat tumbuh dengan

subur sehingga mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Page 39: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

20

Skema Kerangka Berfikir

Dampak Ekonomis Dam Bagong

Bagaimanakah Potensi Ekonomis Dam

Bagong dalam Industri Pertanian

Masyarakat Ngantru, Trenggalek 2006-

2016 ?

Masalah

Metodologi

Pendekatan Sejarah

Ekonomi

Peningkatan Hasil

Panen Masyarakat

Teori

Pengairan

(Peter Boomgaard)

Sistem irigasi

(Wayan Windia,

dkk.)

Temuan

Manajemen Pengairan dan

Sistem Irigasi dalam bentuk

Dam Bagong

Peningkatan hasil pertanian

masyarakat Ngantru,

Trenggalek

Page 40: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

21

BAB III

MENGENAL KOTA TRENGGALEK

A. Aspek Sejarah

Trenggalek berasal dari kata Treng dan Gale yang memiliki

arti yaitu Treng adalah tempat dan Gale adalah jauh atau

pedalaman.32

Jadi kata Trenggalek memiliki arti tempat yang

jauh atau tempat yang sangat pedalaman. Pengertian tempat yang

jauh atau pedalaman ini adalah tempat yang jauh dari pusat kota

atau pusat pemerintahan. Pusat pemerintahan waktu itu yang

dimaksud adalah pusat pemerintahan pada masa pemerintahan

kerajaan Hindu Budha yaitu Mataram Kuno, Kahuripan,

Singosari, Majapahit, Kediri (Dhoho) sampai pada masa

kerajaan Islam yaitu Demak, Pajang, Mataram Islam dan masih

banyak pusat pemerintahan lain yang jaraknya jauh dari Kota

Trenggalek.33

Jurnal yang ditulis Teguh, memaparkan tentang asal-usul

kata Trenggalek yang diambil dari manuskrip Kraton Kasunanan

Surakarta. Kata Trenggalek merupakan sebutan dari kota

penghasil gaplek yang memiliki kualitas bagus. Gaplek yang

dimaksud disini adalah makanan yang terbuat dari ketela pohon

yang dikeringkan dan dipilih yang memiliki warna putih bersih

32

Abdul Hamid Wilis, Trenggalek Kota Pertahanan (Trenggalek, 2007),

3. 33

Abdul Hamid Wilis, Trenggalek Kota Pertahanan (Trenggalek, 2007),

3.

Page 41: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

22

atau ―terang‖. Kata gaplek yang ―terang‖ mengalami pergeseran

kata menjadi ―Trenggalek‖.34

Terdapat kemungkinan lain mengenai asal kata Trenggalek,

yaitu:

Terang dan Galuh, yang memiliki arti Terang adalah cahaya

dan Galuh adalah intan berlian. Jadi jika digabungkan

menjadi Terang Galuh yang memiliki arti cahaya intan

berlian. Kata Terang Galuh mengalami pergeseran ejaan

pelafalan menjadi Terang Galih yang pada akhirnya menjadi

Trenggalek.35

Hari jadi atau lahir Kabupaten Trenggalek bertepatan pada

Rabu Kliwon, 31 Agustus 1194 M.36

Penetapan tersebut

berdasarkan pada Prasasti Kamulan yang berada di Desa

Kamulan, Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, yang

diterbitkan oleh Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri. Prasasti

Kamulan menjadi dasar informasi sejarah yang cukup lengkap

sebagai penentu hari jadi atau lahir Kabupaten Trenggalek.37

Di Kabupaten Trenggalek, ditemukan puing-puing dan

benda-benda peninggalan Masa Kerajaan Hindu berupa

monogram tahun 1330 Saka atau 1480 Masehi yang terpahat

pada punggung arca wanita yang ditemukan di Dompyong.

Kemudian ditemukan arca-arca lainya, seperti Arca Bhima yang

34

Teguh Budiharso, ―Meluruskan Sejarah Trenggalek Kota Gaplek: Studi

Heuristik Foklor Panembahan Batoro Katong, Joko Lengkoro dan Menak

Sopal‖ 12, no. 1 (March 2015): 137–151. 35

Wilis, Trenggalek Kota Pertahanan, 3. 36

Tim Sejarah Kabupaten Trenggalek dan Tim Konsultan IKIP Malang,

Ringkasan Sejarah Trenggalek, ed. Mukayat (Trenggalek: Pemerintah

Kabupaten Daerah Tingkat II, 1982), 10. 37

Tim Sejarah Kabupaten Trenggalek dan Tim Konsultan IKIP Malang,

Ringkasan Sejarah Trenggalek, ed. Mukayat (Trenggalek: Pemerintah

Kabupaten Daerah Tingkat II, 1982), 9.

Page 42: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

23

ditemukan di Dukuh Ngreco, Desa Parakan, Arca Dwarapala

yang ditemukan di gunung Kambe Desa Watulimo. Selain itu

ditemukan pula ambang pintu candi dan sebuah yoni (tempat

untuk melahirkan) dari hasil galian di Desa Sukorame,

Kecamatan Gandusari. Penemuan benda-benda sejarah di atas

diidentifikasi merupakan peninggalan dari masa pemerintahan

Kerajaan Majapahit.38

Menurut data benda-benda temuan di atas, penulis

menganalisis bahwa keberadaan Hindu di Trenggalek sudah ada

sejak masa Kerajaan Kahuripan dengan Raja Empu Sendok (929

M).39 Selain itu, masa tersebut ditandai dengan adanya Arca

Bhima yang masih dapat dilihat di pendopo Kabupaten

Trenggalek, dan terdapat pula replika dari Candi Brawijaya yang

terletak di dekat rumah makan taman Basuki atau depan SMAN

1 Trenggalek. Hal tersebut menunjukkan bahwa Agama Hindu di

Trenggalek memiliki masa keemasan.

Data yang dapat dikumpulkan penulis mengenai masa awal

Islam di Trenggalek sangat terbatas dan belum memadai. Tokoh

yang sangat berperan dalam penyebaran Agama Islam adalah

Minak Sopal. Selain itu, figur Minak Sopal dipandang sebagai

tokoh yang memiliki peran penting dalam sektor pertanian. Ada

tulisan pada batu nisan Minak Sopal dan istrinya yang

berukirkan sebuah candrasangkala yang bertuliskan:

“Sirnaning Puspita Cinatur Wulan”. Jika diartikan perkata,

kata sirna berarti ilang atau hilang, maka kata tersebut

bernilai 0 (nol), puspita adalah bunga yang berarti memiliki

38

Ringkasan Sejarah Trenggalek, 11. 39

Wilis, Trenggalek Kota Pertahanan, 5-6.

Page 43: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

24

bau wangi maka bernilai 9 (sembilan), cinatur adalah

penggambaran dari jumlah mahkota bunga yang berjumlah

empat maka nilai kata ini yakni 4 (empat), wulan adalah

bulan yang benilai 1 (satu).40

Jika susunan simbol angka di atas diurutkan, maka

mendapatkan angka 0941 yang dibaca 1490 Saka atau bertepatan

dengan 1568 Masehi. Diperkirakan dari data tersebut Islam

masuk ke Trenggalek berkisar abad ke-16 M, pada masa Kerajaan

Pajang yang diperintah oleh Raja Hadiwijaya.

Dam Bagong merupakan peninggalan dari Minak Sopal yang

digunakan sebagai media berdakwah untuk menyebarkan dan

memperkenalkan Agama Islam di Trenggalek, dengan target

penyiaran adalah masyarakat petani. Hasil dari pembangunan

dam ini dapat menigkatkan hasil pertanian masyarakat dan di sisi

lain banyak masyarakat Trenggalek yang berbondong-bondong

masuk Islam.

B. Kondisi Geografis

Kota Trenggalek terletak pada bagian selatatan dari Provinsi

Jawa Timur yaitu pada 111 24 - 112 11 BT dan 7 53 - 8 34 LS.

Dengan batas wilayah:

Sebelah utara, Trenggalek berbatasan dengan Kabupaten

Tulungagung dan Kabupaten Ponorogo. Di sebelah timur,

Trenggalek berbatasan dengan Kabupaten Tulungagun. Di

sebelah barat, Trenggalek berbatasan dengan Kabupaten

40

Ringkasan Sejarah Trenggalek, 12.

Page 44: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

25

Ponorogo dan Kabupaten Pacitan, dan di sebelah selatan,

kota tersebut berbatasan dengan Samudera Indonesia.41

Dari ibukota provinsi yaitu Kota Surabaya, Trenggalek dapat

ditempuh sekitar empat jam lebih melalui jalan tol Surabaya-

Mojokerto dengan jarak tempuh 192 km2

dan rute melewati

Mojokerto, Kediri, dan Tulungagung.42 Sedang dari Tangerang

terdapat dua jalur yang dapat ditempuh dari Tangerang menuju

Trenggalek yaitu jalur yang melalui pantai utara (pantura) dan

jalur selatan. Rute yang ditempuh jika melalui jalur pantura,

meliputi Bekasi, Subang, Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan,

Kendal, Semarang, Salatiga, Boyolali, Surakarta, Sragen, Ngawi,

Madiun, Nganjuk, Kediri dan Tulungagung dengan jarak tempuh

840 km dan waktu tempuh sekitar 17 jam melalui jalur tol.

Sedang rute yang dapat ditempuh melalui jalur selatan melalui

Bekasi, Purwakarta, Bandung, Tasikmalaya, Kebumen,

Yogyakarta, Pacitan, dan Ponorogo dengan jarak tempuh 906 km

dan waktu tempuh sekitar 19 jam melalui jalur tol.43

Luas wilayah Kota Trenggalek mencapai 1.261,40 km2

yang

terbagi menjadi 14 Kecamatan, yaitu Kecamatan Trenggalek,

Pogalan, Panggul,, Munjungan, Watulimo, Kampak, Dongko,

Pule, Karangan, Suruh, Gandusari, Durenan, Tugu, Bendungan.

41

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, Kabupaten

Trenggalek dalam Angka 2015 (Trenggalek: Badan Pusat Statistik Kabupaten

Trenggalek, 2015), 3. 42

―Jalur Surabaya Menuju Trenggalek,‖ diakses 01 Desember 2018,

htpps://www.google.com/maps/dir/Surabaya,+Kota+Surabaya+Jawa+Timur/T

renggalek,+Jawa+Timur. 43

―Jalur Tangerang Menuju Trenggalek,‖ diakses 04 Desember 2018,

https://www.google.com/maps/dir/Tangerang,+Kota+Tangerang,+Banten/Kab

upaten+Trenggalek,+Jawa+Timur/@.

Page 45: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

26

Trenggalek memiliki 157 Desa dan 6 Kelurahan.44 Dari luas

wilayah tersebut, Trenggalek memiliki lahan persawahan 12.160

ha, tanah kering 39.514 ha, hutan negara 60.936 ha, perkebunan

2.536 ha, dan 10.994 ha untuk keperluan yang lain.45

Iklim yang dimiliki Kota Trenggalek adalah musim

penghujan dan musim kemarau karena letaknya di dekat garis

Katulistiwa, yaitu pada Bulan Mei-Agustus merupakan musim

kemarau dan Bulan September-April merupakan musim

penghujan, sehingga Trenggalek memiliki curah hujan yang rata

setiap tahunnya.46 Curah hujan di Trenggalek berkisar antara

1.000 mm sampai 6.000 mm.47

Keadaan atau struktur tanah Trenggalek terdiri dari lapisan

tanah andosol (tanah dari abu gunung berapi) dan latosol (tanah

yang banyak mengadung zat besi dan aluminium) di bagian utara

daerah Trenggalek. Lapisan tanah mediteran (tanah hasil

pelapukan batuan kapur dan batuan sedimen), grumosol (tanah

lempung), dan regosol (tanah butiran kasar dari gunung berapi)

di bagian timur daerah Trenggalek. Lapisan tanah alluvial (tanah

endapan aliran sungai) yang terbentang di sepanjang aliran

sungai pada wilayah barat dan merupakan lapisan tanah yang

subur. Sedang pada wilayah selatan, keadaan dan struktur tanah

44

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur,

―Kabupaten Trenggalek,‖ terakhir diubah 2013, diakses 19 Desember 2018,

http://pertanian.jatimprov.go.id/index.php/komoditas/sentra-hortikultura/2013-

11-04-03-36-30. 45

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 11. 46

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, ed., Kabupaten

Trenggalek dalam Angka 2014 (Trenggalek: Badan Pusat Statistik Kabupaten

Trenggalek, 2014), 3. 47

Ringkasan Sejarah Trenggalek, 6.

Page 46: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

27

Trenggalek merupakan lapisan tanah mediteran (tanah hasil

pelapukan batuan kapur dan batuan sedimen).48 Di samping itu

ditemukan pula lapisan tanah yang mengandung laterit (tanah

merah) jenis tanah ini merupakan tanah yang sedikit zat haranya,

lapisan tanah tersebut bukan tanah subur yang cocok untuk

bercocok tanam. Zat hara yang terkadung dalam tanah jenis ini

hilang terbawa atau terkikis oleh air hujan.49

Dataran di wilayah Trenggalek memiliki beberapa macam,

yakni dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Mengenai

luas wilayah Trenggalek, dua pertiga adalah pegunungan.

Adapun wilayah di Kabupaten Trenggalek yang termasuk

pegunungan adalah Kecamatan Panggul, Dongko, Pule, Suruh

dan Bendungan. Wilayah yang termasuk daratan rendah adalah

Kecamatan Gandusari, Durenan, Pogalan dan Trenggalek.

Sedang wilayah yang termasuk dataran tinggi adalah Kecamatan

Munjungan, Watulimo, Kampak, Karangan dan Tugu.50

Kabupaten Trenggalek memiliki 28 sungai yang tersebar di

beberapa daerah, yakni Sungai Bagong yang memiliki panjang

22,50 km2, Sungai Sukun dengan panjang 11 km

2, Sungai

Prambon dengan panjang 13,50 km2, Sungai Kedungmoro

dengan panjang 8,50 km2, Sungai Klumutan dengan panjang 4

km2, Sungai Jolok dengan panjang 2,25 km

2, Sungai Ngasinan

dengan panjang 41,50 km2, Sungai Klitik dengan panjang 7,25

km2, Sungai Munjungan dengan panjang 5,50 km

2, Sungai

48

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2014, 10. 49

Ringkasan Sejarah Trenggalek, 6. 50

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 23.

Page 47: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

28

Anjok dengan panjang 2 km2, Sungai Darungan dengan panjang

4,50 km2, Sungai Ngepeh dengan panjang 8 km

2, Sungai Duren

dengan panjang 7,50 km2, Sungai Mlinjon dengan panjang 19

km2, Sungai Jati dengan panjang 15 km

2, Sungai Tawing dengan

panjang 27 km2, sungai Gendangan dengan panjang 36,50 km

2,

sungai Konang dengan panjang 17 km2, Sungai Ngulung dengan

panjang 6 km2, Sungai Bungur dengan panjang 2 km

2, Sungai

Craken dengan panjang 5 km2, Sungai Tumpak Nongko dengan

panjang 14 km2, Sungai Songo dengan panjang 4 km

2, Sungai

Karanggandu dengan panjang 3,50 km2, Sungai Bubuk dengan

panjang 2 km2, Sungai Ngemplak dengan panjang 10,50 km

2,

Sungai Sowan dengan panjang 5,50 km2 dan Sungai Dongko

13,50 km2.51

Bendungan di Trenggalek dibagi menjadi dua, yakni

bendungan yang berukuran sedang dengan jumlah 15 buah dan

bendungan yang berukuran kecil dengan jumlah 76 buah.

Tedapat pula embung atau cekungan penampung air dengan

jumlah 13 buah. Pantai di Trenggalek memiliki panjang 96 km di

wilayah bagian Selatan.52 Pantai yang menjadi objek wisata

Trenggalek di Kecamatan Watulimo di antaranya Pantai Prigi,

Pantai Pasir Putih, Pantai Karanggongso, Pantai Wonojoyo,

Pantai Simabaronce, Pantai Cengkrong, Pantai Damas. Pantai di

Kecamatan Panggul di antaranya Pantai Pelang Wonocoyo,

Pantai Taman Kili-kili, Pantai Konang, Pantai Kuyon, Pantai

Djokerto. Sedang pantai di Kecamatan Munjungan di antaranya

51

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 22. 52

Kabupaten Trenggalek Dalam Angka 2015, 22-25.

Page 48: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

29

Pantai Kapulogo, Pantai Blado, Pantai Ngampiran dan Pantai

Prau Remak.53

C. Aspek Demografi

Luas wilayah Trenggalek 1.261,40 km2 dengan jumlah

penduduk sekitar 818.797 jiwa, yaitu laki-laki 412.189 jiwa dan

perempuan 406.608 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi terdapat

pada daerah Panggul dengan jumlah 89.069 jiwa, yakni 44.905

jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 44.164 jiwa berjenis kelamin

perempuan. Sedang jumlah penduduk terendah terdapat pada

daerah Suruh dengan jumlah 28.973 jiwa, yakni 14.487 jiwa

berjenis kelamin laki-laki dan 14.486 jiwa berjenis kelamin

perempuan.54 Kepadatan penduduk Trenggalek mencapai 540

jiwa/km2 dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,25 %

setiap tahunnya.55

Data Badan Pusat Statistik tahun 2014 menyebutkan jumlah

penduduk Trenggalek yang mencari lapangan pekerjaan

berjumlah 16.239 jiwa, dengan rincian jenjang pendidikan

sebagai berikut: SD dan belum tamat SD sebanyak 273 jiwa,

SMP sebanyak 2.170 jiwa, SMA 7.599 jiwa, dan Perguruan

Tinggi 6.197 jiwa. Penerimaan pekerjaan baik di dalam

Kabupaten Trenggalek maupun diluar daerah atau luar negeri

53

―Wisata Pantai Di Kabupaten Trenggalek,‖ accessed December 4,

2018,

https://www.google.co.id/search?q=wisata+pantai+di+trenggalek&oq=wisata+

pantai+di+Tre&aqs=chrome.1.69i57j0l5.14950j0j7&sourceid=chrome&ie=UT

F-8. 54

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 74-75. 55

―Kabupaten Trenggalek.‖

Page 49: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

30

berjumlah 15.239 jiwa, dengan rincian sebagai berikut: SD dan

belum tamat SD sebanyak 259 jiwa, SMP sebanyak 2.099 jiwa,

SMA sebanyak 7.213 jiwa, Perguruan Tinggi 6.668 jiwa,

sehingga penduduk yang belum mendapatkan pekerjaan atau

pengganguran di Kabupaten Trenggalek berjumlah 1.000 jiwa

dengan rincian jenjang pendidikan sebagai berikut, SD dan

belum tamat SD sebanyak 14 jiwa, SMP sebanyak 71 jiwa, SMA

sebanyak 386 jiwa, dan Perguruan Tinggi 529 jiwa.56

Masyarakat Trenggalek merupakan masyarakat yang

heterogen. Di Trenggalek terdapat Agama Islam, Agama Kristen

Katolik, Agama Kristen Protestan, Agama Hindu dan Agama

Budha. Dalam laporan jumlah pemeluk Agama tahun 2013

Kementeri Agama Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa

Agama mayoritas penduduk di Kabupaten Trenggalek adalah

Agama Islam dengan jumlah 725.433 jiwa. Penduduk

Trenggalek yang beragama Kristen Protestan berjumlah 2.018

jiwa, yang beragama Kristen Katolik 2.650 jiwa, yang beragama

Hindu 82 jiwa, dan yang beragama Budha 356 jiwa.57

D. Potensi Ekonomi

Mata pencaharian masyarakat Kabupaten Trenggalek

bermacam-macam di antanya adalah sebagai petani, nelayan,

pedagang, pegawai negeri, dan wiraswasta. Keberagaman mata

56

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 91. 57

Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur, ―Jumlah Pemeluk Agama

Tahun 2013,‖ terakhir dirubah 2013, diakses 19 Desember 2018,

http://jatim.kemenag.go.id/file/file/data/wlex1395925556.pdf.

Page 50: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

31

pencaharian masyarakat ini tercermin melalui lingkungan

tempat tinggal dan kondisi geografis.

Masyarakat Trenggalek, dengan luas wilayah 126,140 ha

memiliki lahan pertanian atau lahan sawah yang seluas 12,160

ha atau 9,64 persen. Luas lahan persawahan tesebut terbagi

menjadi dua bagian, yaitu 18,45 persen lahan sawah hanya

dapat ditanami padi satu kali dalam satu tahun, sedang 77,18

persen lahan sawah yang dapat ditanami padi tiga kali dalam

satu tahun. Analisis mengenai fenomena ini akan dijelaskan

pada bab lima. Selain lahan persawahan, Trenggalek memiliki

lahan perkebunan dengan luas 2.536 ha.58

Hasil panen dari lahan persawahan dan lahan perkebunan di

antaranya adalah hasil panen bahan makanan pangan atau

makanan pokok, yakni tanaman padi yang ditanam dengan dua

media lahan yaitu lahan sawah seluas 23.241 ha yang

menghasilkan padi 144.099 ton dan lahan ladang seluas 5.170

ha yang menghasilkan 25.509 ton. Jadi, jika ditotal jumlah luas

lahan 28.411 ha menghasilkan padi 169.608 ton. Tanaman

jagung yang ditanam di lahan seluas 12.953 ha menghasilkan

jagung 76.294 ton.59 Tanaman ubi kayu dengan luas lahan

16.485 ha menghasilkan ubi kayu 425.617 ton. Tanaman ubi

jalar dengan luas lahan 27 ha menghasilkan ubi jalar 509 ton.

Tanaman kacang tanah dengan luas lahan 1.395 ha

58

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 216-223. 59

Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan, ―Pertanian dalam

Angka,‖ Trenggalek (2015), diakses 18 Desember 2018,

https://id.scribd.com/doc/270754753/Pertanian-Dalam-Angka-

DISPERTAHUTBUN-Kab-Trenggalek, 6-7.

Page 51: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

32

menghasilkan kacang tanah 2.059 ton. Tanaman kacang kedelai

dengan luas lahan 5.049 ha menghasilkan kacang kedelai 8.637

ton. Tanaman kacang hijau 12 ha menghasilkan 17 ton.60

Hasil panen perkebunan di Trenggalek dalam bentuk

sayuran, di antaranya sawi 939 kwintal, kacang-kacangan 3.110

kwintal, cabai 8.117 kwintal, tomat 170 kwintal, terong 2.237

kwintal, buncis 583 kwintal, ketimun 937 kwintal, labu siam

2.440 kwintal, kangkung 1.968 kwintal, bayam 469 kwintal,

kentang 186 kwintal. Selain itu, terdapat daun bawang 30 ton,

kembang kol 1 ton, kacang panjang 350 ton, melinjo 1.682 ton,

petai 4.102 ton, jengkol 1.860 ton dan jamur 2.824 ton. Hasil

perkebunan lainnya adalah kelapa 10.475,75 ton, cengkeh

551,25 ton, kopi 179,75 ton, kakao 869,75 ton, tebu 51.112,97

ton, vanili 11,53 ton, jambu mete 27,15 ton, nilam 313,75 ton,

kapuk randu 46,30 ton.61

Hasil panen dalam bentuk buah-buahan, di antanya alpukat

17.856 kwintal, mangga 58.160 kwintal, rambutan 16,794

kwintal, duku 4.080 kwintal, jeruk 278 kwintal, salak 61.236

kwintal, jambu air 762 kwintal, jambu biji 965 kwintal, sawo

971 kwintal, pepaya 9.329 kwintal, pisang 250.473 kwintal,

nanas 35 kwintal, manggis 618 kwintal dan durian 71.944

kwintal. Hasil panen buah-buahan lainya adalah melon 407 ton,

semangka 68 ton, blimbing 837 ton, duku 408 ton, jeruk siam 2

60

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 229; ―Pertanian dalam

Angka", 12-15. 61

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 241-242; ―Pertanian dalam

Angka", 46-63.

Page 52: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

33

ton, nangka 1.213 ton, sirsak 152 ton, sukun 89 ton, anggur 0,3

ton.62

Hutan di Trenggalek memiliki luas 62.024,50 ha yang terbagi

menjadi beberapa bagian, yaitu 17.988,40 ha merupakan hutan

lindung, 10 ha hutan kota, 170 ha hutan bakau, 22.151 ha hutan

rakyat, dan 44.036,10 ha hutan produksi yang berpotensi untuk

menghasilkan kayu-kayu yang berkualitas, di antanya jenis

pohon sengon, jati, acasia, pinus, mahoni, sono dan lainnya.63

Peternakan memiliki potensi ekonomi di Trenggalek dengan

jenis hewan ternak yang beraneka ragam, di antaranya sapi

potong 31.431 ekor, sapi perah 4.566 ekor, kerbau 29 ekor, kuda

17 eko, kambing 340.635 ekor, domba 9.746 ekor, babi 5 ekor,

ayam burus 853.450 ekor, ayam ras pedaging 1.864.000 ekor,

ayam ras petelor 135.050 ekor, itik manila 165.200 ekor, kelinci

6.042 ekor, enthok 53.372 ekor.64

Perikanan juga meiliki potensi ekonomi yang ada di

Trenggalek karena letaknya dekat dengan pantai atau laut

selatan. Trenggalek memiliki rumah tangga perikanan (nama

kelompok masyarakat yang memiliki matapencaharian dari

perikanan) yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu rumah

tangga perikanan laut sebanyak 1.185 rumah tangga dan rumah

tangga perikanan darat sebanyak 2.364 rumah tangga. Rumah

tangga perikanan darat meliputi rumah tangga perairan umum

62

―Pertanian dalam Angka‖, 37-41; Kabupaten Trenggalek dalam Angka

2015, 228. 63

―Pertanian dalam Angka‖, 65; Kabupaten Trenggalek dalam Angka

2015, 216. 64

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 253-255.

Page 53: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

34

yang berjumlah 400 rumah tangga dan rumah tangga budidaya

kolam yang berjumlah 1.964 rumah tangga. Rumah tangga

perikanan laut terdapat di tiga kecamatan, di antaranya

Kecamatan Watulimo, Panggul dan Munjungan. Produksi ikan

darat di Trenggalek berupa ikan gurameh 112,336 ton, ikan

gabus 1,75 ton, ikan lele 3.084,287 ton, ikan nila 39,331 ton,

dan ikan yang lainnya 17, 145 ton.65

Dalam analisis penulis selama berada di lapangan,

masyarakat Trenggalek yang bermata pencaharian sebagai

wiraswasta banyak yang membuka usaha rumahan atau home

industry dalam bentuk makanan yang digunakan sebagai buah

tangan atau oleh-oleh, seperti tempe kripik, sale pisang, alen-

alen, manco, geti, dan masih banyak produk olahan rumahan

yang lain. Selain usaha oleh-oleh khas Trenggalek masih

banyak usaha yang lain seperti perkebunan jamur, sayur-

sayuran, buah-buahan, dan kerajinan tangan anyaman bambu.

E. Letak Kelurahan Ngantru

Kelurahan Ngantru adalah salah satu kelurahan yang ada di

Kecamatan Trenggalek. Batas wilayah kelurahan Ngantru,

sebelah utara Ngantru berbatasa dengan Desa Ngares. Di sebelah

selatan, Ngantru berbatasan dengan Kelurahan Kelutan. Di

sebelah timur, Ngantru berbatasan dengan kelurahan

Sumbergedong dan Kelurahan Surondakan. Di sebelah barat,

Ngantru berbatasan dengan Kelurahan Tamanan dan Desa

Sumber. Dari Kecamatan Trenggalek menuju ke Kelurahan

65

Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2015, 262-270.

Page 54: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

35

Ngantru berjarak sekitar 0,45 km. Jarak yang ditempuh dari

Kabupaten Trenggalek menuju ke Kelurahan Ngantru berjarak

sekitar 0,90 km. Sedang jarak yang ditempuh dari Provinsi Jawa

Timur (Surabaya) berjarak sekitar 185 km. Keterangan jarak di

atas merupakan penjelasaan jarak yang ditempuh menggunakan

kendaraan bermotor.66

Kondisi geografi Kelurahan Ngantru merupakan daerah

dataran rendah, dengan ketinggian tanah dari permukan laut

adalah 120 m, merupakan daerah dengan dataran yang landai.

Jenis tanah yang ada di Kelurahan Ngantru, yaitu 80

merupakan tanah jenis Entisol dan 20 merupakan jenis tanah

Mediteran merah kuning. Suhu udara rata-rata di daerah Ngantru

adalah 20 sampai 40 . Keadaan iklim di Kelurahan Ngantru

memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim

kemarau dengan perhitungan 7 bulan musim penghujan dan 5

bulan musim kemarau. Musim penghujan diawali pada bulan

November dan diakhiri pada bulan Juni. Curah hujan rata-rata

yaitu 2000 sampai 3000 mm/th.67

Luas wilayah Kelurahan Ngantru seluas 480,505 ha. Dengan

luas lahan tersebut dapat dibagi menjadi dua lahan, yaitu lahan

sawah dan lahan kering. Lahan sawah yang dimiliki Kelurahan

Ngantru seluas 51 ha yang terdiri dari sawah pengairan teknis

66

Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat Kelurahan Ngantru,

Profil Kelurahan/Desa Ngatru (Trenggalek, 2016), 2-5. 67

Balai Penyuluhan Kecamatan, Programa Penyuluhan Pertanian

Kelurahan Ngantru (Trenggalek: Kecamatan Trenggalek, 2016), 3; Novia

Septi Anggraini, Nilai Kearifan Lokal Tradisi Nyadran DAM Bagong Di

Kelurahan Ngantru Kecamatan Trenggalek Kebupaten Trenggalek

(Universitas Negeri Malang, 2017), 35.

Page 55: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

36

dan setengah teknis. Lahan kering yang ada di Kelurahan

Ngantru seluas 434 ha yang terdiri atas lahan pekarangan 160 ha,

hutan negara 219 ha dan perkebunan atau tegal 55 ha.68

Jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Ngantru berjumlah

5.703 jiwa, dengan jumlah penduduk perempuan 3.069 jiwa dan

jumlah penduduk laki-laki berjumlah 2.634 jiwa. Dengan

pertumbuhan penduduk 2,01% setiap tahunnya. Sebagian besar

mata pencaharian masyarakat Ngantru sebagai petani berjumlah

666 jiwa. Selain bermata pencaharian sebagai petani, masyarakat

Ngantru yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil berjumlah

157 jiwa, pengrajin berjumlah4 jiwa, pedagang berjumlah 15

jiwa, peternak berjumlah 12 jiwa dan TNI/POLRI bejumlah 13

jiwa. Agama kepercayaan masyarakat Ngantru beragam, yaitu

mayoritas beragama Islam berjumlah 5.056 jiwa. Kristen

berjumlah 285 jiwa. Katholik berjumlah 365 jiwa. Hindu

berjumlah 33 jiwa dan Budha berjumlah 24 jiwa. 69

68

Programa Penyuluhan Pertanian Kelurahan Ngantru, 3-4. 69

Profil Kelurahan/Desa Ngatru, 18-19.

Page 56: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

37

BAB IV

DAM BAGONG

A. Sejarah Singkat Dam Bagong

Sebelum mebahas sejarah singkat Dam Bagong, penulis akan

menarik kebelakang mengenai sejarah irigasi yang ada di

Indonensia dipengaruhi sejak masa Belanda dengan adanya

―Politik Etis‖ atau politik balas budi tahun 1901 yang menitik

beratkan kebijakannya pada kesejahteraan masyarakat Indonesia

dengan tiga kebijakan, yaitu mebangun irigasi sebagai sistem

pengairan sawah memungkinkan membantu produksi beras

untuk meningkatkan pertumbuhan penduduk, emigrasi

penduduk Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa dan pendidikan untuk

masyarakat Indonesia,70

selain itu dalam jurnal Maziayah

mengatakan bahwa kebijakan juga berupa kredit pedesaan, riset

dan perluasan lahan tani dan perbaikan kesehatan masyarakat.71

Dalam buku Sejarah Asia Tenggara, karya Ricklefs

menyatakan bahwasannya sawah beririgasi lebih produktif

daripada sawah tidak beririgasi. Sebagai contoh, antara 1885-

1930 daerah persawahan dengan irigasi meningkat sekitar 1,8

kali lebih banyak daripada sawah tidak irigasi.72

70

M. C. Ricklefs dkk., Sejarah Asia Tenggara Dari Masa Prasejarah

Sampai Kontemporer (Jakarta: Komunitas Bambu, 2013), 451. 71

Siti Maziyah and Endah Sri Hartatik, ―Dampak Politik Kolonial Etis

Terhadap Tingkat Kemakmuran Penduduk Di Kabupaten Grobongan Tahun

1900-1930,‖ Pusat Penelitian Budaya Universitas Diponegoro (2005): 14,

http://eprints.undip.ac.id/21841/1/468-ki-lemlit-06-a.pdf. 72

Ricklefs dkk., Sejarah Asia Tenggara Dari Masa Prasejarah Sampai

Kontemporer, 401.

Page 57: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

38

―Politik Etis‖ muncul disebabkan adanya ketidak seimbangan

antara pertumbuhan ekonomi yang di rasakan pemerintah

Belanda dengan kesejahteraan masyarakat pribumi atau

Indonsia. Hal ini menjadi perhatian serius baik dari kalangan

pres sampai parlemen di Eropa.73

Tokoh terpenting yang

mendukung kebijakan ini, disebut Ethici, adalah pengacara C.

Th. Van Deventer. Pada tahun 1899 menerbitkan artikel sangat

penting yang beragumentasi bahwa Belanda memiliki „een

eereschuld (utang kehormatan) kepada Indonesia atas semua

kekayaan yang pernah diambil.74

Sehingga diwajibkan

pemerintah Belanda membayar hutang dalam bentuk kebijakan

yang memihak pada masyarakat Indonesia.75 Kebijakan tersebut

dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan standar

idup masyarakat, khususnya masyarakat Pulau Jawa.

Selain pada masa pendudukan Belanda, masa pendudukan

Jepang di Indonesai pada 10 Januari 1942.76

Masa pendudukan

Jepang di Indonesia tidak lama, yaitu tiga setenga tahun,

walaupun sebentar menduduki Indonesia, dampak yang

diberikan Jepang sangat besar. Jepang membantu Indonesia

dalam mempertahankan wilayah agar tidak diserang kembali

oleh pasukan Sekutu.77

73

Maziyah and Sri Hartatik, ―Dampak Politik Kolonial Etis Terhadap Tingkat

Kemakmuran Penduduk Di Kabupaten Grobongan Tahun 1900-1930,‖ 10. 74

Ricklefs dkk., Sejarah Asia Tenggara Dari Masa Prasejarah Sampai

Kontemporer, 451. 75

Maziyah and Sri Hartatik, ―Dampak Politik Kolonial Etis Terhadap

Tingkat Kemakmuran Penduduk Di Kabupaten Grobongan Tahun 1900-1930‖,

11. 76

Ricklefs dkk., Sejarah Asia Tenggara Dari Masa Prasejarah Sampai

Kontemporer, 484. 77

Sekutu yang dimaksud adalah armada gabungan antara Belanda,

Inggris, Australia dan Amerika Ricklefs et al., Sejarah Asia Tenggara Dari

Masa Prasejarah Sampai Kontemporer, 485.

Page 58: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

39

Pemerintah Jepang juga menekankan pada pembangunan

irigasi sebagai infrastruktur pengairan lahan sawah guna melipat

gandakan hasil pertanian. Salah satu pembagunan irigasi pada

masa Jepang adalah Selika Yosirô di Kesultanan Yogyakarta

tahun 1943, dengan mempekerjakan buruh paksa (rômusha).78

Kanal ini yang mengaliri wilayah Yogyakarta, terutama Sleman

dan sampai sekarang masi digunakan dengan sebutan ―Selokan

Mataram‖.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengairan di

Indonesia dipengaruhi Dalam bab ini penulis akan memaparkan

mengenai sejarah singkat Dam Bagong yang meliputi dua sub-

bab, yaitu peran Minak Sopal dalam pembangunan awal Dam

Bagong dan letak strategis Dam Bangong, berikut

pemaparannya:

1. Peran Minak Sopal dalam Pembangunan Awal Dam

Bagong

Raden Patah yang pada saat itu menjadi pejabat di Demak,

mengangkat adik satu ayah dari Prabu Brawijaya V yaitu

Bathoro Katong sebagai Bupati Ponorogo pertama. Karena

wilayah Ponorogo (Wengker) yang begitu luas saat itu yang

meliputi Trenggalek (Wengker Wetan atau daerah kekuasan

Ponorogo bagian Timur), Madiun dan Pacitan (Wengker Kulon

atau bagian kekuasan Ponorogo bagian Barat), maka oleh

Bathoro Katong diangkatlah seorang adipati dari beberapa

pengikutnya yaitu Minak Sopal, Ki Ageng Puring, dan Ki

78

Kurasawa, Kuasa Jepang Di Jawa: Perubahan Sosial Di Pedesaan

1942-194, 12.

Page 59: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

40

Ageng Ngapok Baya di setiap daerah tersebut. Ki Ageng Puring

dan Ki Ageng Ngapok Baya mendapatkan wilayah sebagai

adipati di Madiun dan Pacitan. Minak Sopal terpilih menjadi

Adipati di Trenggalek, dia adalah seorang Muslim.79

Sebagian besar masyarakat Trenggalek pada saat itu adalah

petani yang mengandalkan air tadah hujan untuk mengairi

sawah-sawah milik mereka, karena persawaannya kekurangan

air80

. Jika tidak ada hujan, sawah mengalami kekurangan air.

Melihat kondisi di atas Minak Sopal sebagai tokoh masyarakat

yang memiliki pengaruh di Trenggalek tergerak untuk mencari

solusi mengatasi masalah kekeringan yang terjadi. Kekeringan

ini membuat masyarakat Trenggalek kesulitan dalam menjalani

kegiatan sehari-hari, terutama masyarakat yang bermata

pencaharian sebagai petani.

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat

Trenggalek tersebut Minak Sopal berfikir dan mencari cara agar

dapat mengatasi kekurangan air yang terjadi pada masyarakat,

sampai dia mendapatkan solusi dengan cara membendung

sungai yang mengalir dari Gunung Wilis yang disebut Sungai

Bagong.81 Proses pembendungan sungai ini tidak mudah

dilakukan, Minak Sopal bersama dengan masyarakat

Trenggalek bergotong-royong dalam pebuatan dam, bahkan

79

Abdul Hamid Wilis, Sejarah Adipati Minaksopal (Trenggalek, 2006),

9; Agus Prasmono (KASI Pelestarian Tradisi, Sejarah dan Cagar Budaya),

―Wawancara Kebudayaan dan Sejarah Trenggalek", Trenggalek, 19 Februari

2019. 80

Ki Ageng Menak Sopal. 81

Soeyono, Ki Ageng Menak Sopal (Trenggalek, 2006); (KASI

Pelestarian Tradisi, Sejarah dan Cagar Budaya), ―Wawancara Kebudayaan dan

Sejarah Trenggalek.‖

Page 60: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

41

melalui beberapa rintangan dan sering mengalami kegagalan

dalam pembangunannya, karena tidak kokoh terkena air.

Kemudian karena tekat Minak Sopal bersama masyarakat

Trenggalek sangat kuat untuk memakmurkan dan menyuburkan

Trenggalek, maka walaupun harus melalui rintangan dan

kegagalan, dia terus berusaha dengan berbagai cara agar dapat

mebuat bendungan atau dam. Pada akhirnya usaha Minak Sopal

membuahkan hasil yang gemilang dengan terwujudnya

bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah-

sawah dan dapat diatur untuk kebutuhan sehari-hari bagi

masyarakat Trenggalek, meskipun bendungan tersebut masih

berbentuk bendungan sederhana. Diperkirakan pembangunan

bendungan atau Dam Bagong selesai pada tahun 1550 M.82

Pembangunan bendungan memberikan dampak positif di

Trenggalek. Jadi pembagunan bendungan atau dam memiliki

tujuan untuk memakmurkan dan menyuburkan Kota

Trenggalek.

Kesuksesan yang diraih Minak Sopal dijadikan sebagai

prestasi yang sangat gemilang dan mempunyai dampak positif

dalam meningkatkan ekonomi pertanian. Setelah Minak Sopal

wafat pada tahun 1568 M,83

masyarakat petani khususnya di

daerah Ngantru mengadakan acara untuk mengenang jasa atau

haul Minak Sopal. Pelaksanaan haul dilaksanakan pada Jum‟at

Kliwon bulan Selo pada bulan Jawa, dan apabila terdapat

pergeseran tanggal yang dikarenakan dalam bulan Selo tidak

82

Wilis, Sejarah Adipati Minaksopal, 10. 83

Ringkasan Sejarah Trenggalek, 12.

Page 61: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

42

ada Jum‟at Kliwon, maka maju pada Jum‟at Pon. Lokasi

pelaksanaan acara di area pemakaman Bagong dan Dam

Bagong.84

Letak makam Minak Sopal berada di sebelah utara di area

pemakaman Bagong. Makamnya dikelilingi tembok pembatas

berwarna putih dan berbentuk persegi, yang memberi kesan

makam khusus Minak Sopal, istri dan sembilan orang lainnya.

Area pemakaman memiliki pintu masuk yang dijaga oleh juru

kunci. Di depan pintu masuk terdapat bangunan kecil yang

digunakan untuk menaruh bunga yang akan ditaburkan.

Data yang didapat penulis di lapangan menampakkan bahwa

makam Minak Sopal dan istrinya terbuat dari batu. Pada batu

nisan Minak Sopal terukir sebuah candrasangkala yang

bertuliskan “Sirnaning Puspita Cinatur Wulan”. Jika diartikan

perkata, kata sirna berarti ilang atau hilang, maka kata tersebut

bernilai 0 (nol), puspita adalah bunga yang berarti memiliki bau

wangi maka bernilai 9 (sembilan), cinatur adalah penggambaran

dari jumlah mahkota bunga yang berjumlah empat maka nilai

kata ini yakni 4 (empat), wulan adalah bulan yang benilai 1

(satu). Jika susunan simbol angka di atas diurutkan, maka

mendapatkan angka 0941 yang dibaca 1490 Saka atau

bertepatan dengan 1568 Masehi,85 seperti penjelasan pada bab

sebelumnya.

84

Samsuri (Sesepuh DAM Bagong), ―Wawancara Sejarah Minak Sopal,‖

Trenggalek, 3 Agustus 2018. 85

Ringkasan Sejarah Trenggalek.

Page 62: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

43

Juru kunci Makam Minak Sopal saat ini bernama Bapak

Naim. Jabatan Pak Naim sebagai juru kunci merupakan warisan

dari ayah dan kakeknya, jadi profesi juru kunci Makam Minak

Sopal ini sudah diwariskan dari leluhur keluarga besarnya.

Tugas dari juru kunci adalah menjaga kebersihan, keamanan

dan perizinian jika ada pengunjung yang ingin ziarah ke makam

Minak Sopal. Dalam haul Minak Sopal, Pak Naim bertugas

dalam mempersiapkan kebersihan makam, tenda di makam, dan

bunga yang akan ditaburkan saat ziarah pada acara haul.

Acara peringatan haul Minak Sopal diisi dengan acara

sema‟an pembacaan Alquran di area makam Minak Sopal.86

Kegiatan ini dilakukan oleh beberapa laki-laki yang secara

bergiliran melafalkan bacaan ayat-ayat Alquran dari mulai juz 1

sampai dengan juz 30. Acara dilanjutkan dengan pembacaan

tahlil di makam Minak Sopal dan istrinya. Area makam ini

merupakan pemakaman khusus dengan pagar tembok

mengelilinginya dan dijaga oleh juru kunci makam. Tahlil

dilakukan oleh para sesepuh, masyarakat petani dan masyarakat

sekitar makam Bagong dan dilanjutkan dengan acara tabur

bunga di makam.

Persiapan acara haul dilaksanakan sehari sebelum acara

peringatan haul dilaksanakan. Pendirian panggung, pembersihan

area makam Minak Sopal dan sekitar Dam Bagong. Pagi hari

setelah shalat subuh sekitar jam 05.00 WIB, sebelum

pembukaan acara haul, dilakukan sema‟an pembacaan Alquran

86

Suwono (Kepala Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Prosesi Acara

dalam Peringatan Jasa Minak Sopal,‖ Trenggalek, 10 Agustus 2018.

Page 63: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

44

dan tahlil di makam Minak Sopal. Sedang ibu-ibu yang

tergabung dalam kelompok tani saling bergotong-royong dalam

mempersiapakan hidangan untuk penjamuan ramah tamah dan

nasi bungkus yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Dalam acara haul terdapat kegiatan ramah tamah di rumah

Bapak Samsuri selaku sesepuh. Hidangan yang disajikan

merupakan hasil olahan dari daging kerbau yang dapat dimakan

oleh Bapak Bupati, tamu undangan, dan masyarakat umum yang

ingin menikmati jamuan ramah tamah.

Setelah tamu undangan dan masyarakat dipersilahkan untuk

menyantap hidangan di rumah Bapak Samsuri, kemudian bapak

bupati, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan Trenggalek

diarak menuju ke lokasi pendapa yang ada di area pemakaman

Bagong, dengan dikawal masyarakat yang tergabung dalam

poktan (kelompok tani) di Kecamatan Trenggalek yang

mengenakan pakaian khas adat Jawa Timur. Pakaian khas Jawa

Timur terdiri dari baju warna hitam serba longgar dengan kaos

bergaris merah putih atau merah hitam, lengkap dengan odheng

atau tutup kepala dan kain sarung yang dipakai di atas lutut

kaki. Baju di atas biasa disebut dengan baju pesa‟an dan celana

gomboran atau longgar.

Sesaat setelah rombongan bupati, tokoh masyarakat dan para

pejabat pemerintahan tiba di pendapa, di atas mimbar sedang

dibacakan sejarah singkat dibagunnya Dam Bagong oleh Minak

Sopal yang dibacakan oleh panitia haul. Pembacaan sejarah

singkat ini dimaksudkan untuk mengenang jasa Minak Sopal

dan mereaktualisasikan sejarah pembagunan Dam Bagong.

Page 64: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

45

Kemudian terdapat sambutan-sambutan dalam rangkaian

acara haul yang disampaikan oleh ketua pelaksana, ketua

Gapoktan (gabungan kelompok tani), Dinas Pariwisata dan

Bupati Trenggalek sekaligus membuka acara haul. Sambutan

dari ketua pelaksana disampaikan dari perwakilan poktan-

poktan yang terdapat di Kecematan Trenggalek yang berisi

laporan persiapan sampai kegiatan haul dilaksanakan, dari mulai

kepanitiaan, anggaran yang didapat untuk melaksanakan

kegiatan. Sambutan dari Ketua Gapoktan berisi ucapan

terimakasih atas terselenggaranya acara haul, laporan hasil

panen beberapa bulan sebelum acara haul, kegiatan rutin yang

dilakukan Gapoktan. Sedang sambutan dari Dinas Pariwisata

berisi pernyataan bahwa acara haul Minak Sopal dijadikan salah

satu peristiwa yang bersejarah bagi Kota Trenggalek yang

menjadi daya tarik masyarakat lokal dan masyarakat luar

Trenggalek untuk datang menyaksikan dan meramaikan acara

haul Minak Sopal.

Sedang sambutan yang di sampaikan bupati, biasanya berisi

ucapan terimakasih kepada masyarakat, khususnya masyarakat

Trenggalek atas terselenggaranya acara haul Minak Sopal

sebagai warisan budaya dan Dam Bagong sebagai warisan

bangunan atau infrastuktur yang masih terjaga keberadaanya

dan masih berfungsi dengan baik sebagai sarana pengairan bagi

pertanian di Trenggalek. Memberikan solusi cara yang

digunakan untuk mengatasi kekeringan yang ada di Trenggalek

adalah dengan melakukan pemipaan air dari sumber mata air,

sumur bor, dan embung.

Page 65: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

46

Kemudian sambutan yang disampaikan biasanya juga berisi

ajakan kepada masyarakat untuk melestarikan budaya yang ada

di Trenggalek, menjadikan acara haul sebagai pembentukan

karakter diri, yaitu pantang menyerah, kreatif, dan meiliki

semangat kerja yang tinggi, selaras dengan semangat Minak

Sopal dalam membangun Dam Bagong.87

Acara haul ditutup dengan kegiatan sosial yaitu dengan

membagi-bagikan makanan hasil olahan daging kerbau kepada

masyarakat yang kurang mampu di sekitar lokasi Dam Bagong.

Pada peringatan haul Minak Sopal masyarakat dari berbagai

golongan dari mulai masyarakat golongan atas sampai

masyarakat golongan bawah berkumpul bersama memeriahkan

acara tersebut.

Waktu pelaksanaan haul dimulai pada pukul 05.00 WIB

dengan serangkain acara seperti di atas yang telah dipaparkan

penulis, yaitu sema‟an pembacaan Alquran, ramah tamah,

pembacaan sejarah singkat Minak Sopal, sambutan-sambutan

sekaligus pembukaan acara, tahlil dan do‟a bersama di makam

Minak Sopal dan istrinya, dilanjutkan dengan tabur bunga, dan

yang terakahir adalah acara sosial dengan membagikan nasi

bungkus kepada masyarakat yang datang. Karena acara

dilakukan pada hari Jum‟at diperkirakan acara haul ini selesai

pada pukul 11.00 WIB, supaya masyarakat Trenggalek dapat

melaksakan salat Jum‟at. Masyarakat yang datang dalam acara

haul Minak Sopal tidak hanya masyarakat Trenggalek saja,

87

Soegeng Koencahyo (Presenter dan Dokumentasi HkTv Trenggalek),

Upacara Adat Besih Dam Bagong, 2018.

Page 66: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

47

melainkan, juga masyarakat dari kota lain, seperti Ponorogo,

Madiun, Tulungagung dan masih banyak yang lainya.

2. Letak Strategis Dam Bagong

Dam Bagong merupakan bendungan yang dibangun untuk

kebutuhan masyarakat Trenggalek, khususnya masyarakat yang

berada di Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Pogalan. Dam

Bagong dapat mengaliri area persawahan yang disebutkan

sebagaimana dalam tabel berikut ini.

Tabel 1

Desa yang Persawahannya Teraliri Air dari Dam Bagong.88

No. Nama Desa Kecamatan Kabupaten

1. Pogalan Pogalan Trenggalek

2. Bendorejo Pogalan Trenggalek

3. Ngulankulon Pogalan Trenggalek

4. Ngulanwetan Pogalan Trenggalek

5. Ngadirenggo Pogalan Trenggalek

6. Ngetal Pogalan Trenggalek

7. Gembleb Pogalan Trenggalek

8. Ngantru Trenggalek Trenggalek

9. Rejowinangun Trenggalek Trenggalek

10. Sambirejo Trenggalek Trenggalek

11. Sumbergedong Trenggalek Trenggalek

12. Surondakan Trenggalek Trenggalek

13. Tamanan Trenggalek Trenggalek

88

Wilis, Sejarah Adipati Minaksopal, 12; Suhono (Juru Dam Bagong),

―Wawancara Sejarah dan Deskripsi Dam Bagong,‖ 11 Februari 2019.

Page 67: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

48

Letak Dam Bagong yaitu di sebelah barat pemakaman

Bagongan yang berada di Kelurahan Ngantru, Kecamatan

Trenggalek, posisinya sangat berdekatan. Apabila ingin menuju

Dam Bagong pengunjung dapat melintasi jalan setapak, yang

memang khusus dibangun untuk jalan menuju Dam Bagong.

Jalan ini dibangun sebagai infrastruktur untuk memudahkan

pengunjung. Air dam yang dibangun, dialirkan ke daerah

perkotaan yang tidak memiliki sungai atau daerah aliran sungai.

Pembagunan diawali oleh Minak Sopal kemudian diperbaiki

oleh Belanda pada tahun 1840 M untuk kepentingan pengairan

lahan-lahan.89

Ngantru merupakan salah satu kelurahan yang ada di

Kecamatan Trenggalek, yang sebagian besar masyarakatnya

bermata pencaharian sebagai petani dan sangat memanfaatkan

air yang berasal dari Dam Bagong untuk mengairi sawah-

sawahnya. Karena sebelum dibangun dam, daerah Ngantru,

Sumbergedong, Surondakan, dan Tamanan yang berada di Kota

Trenggalek tidak memiliki sungai atau daerah aliran sungai.

Dengan adanya dam yang dibangun Minak Sopal, sawah-

sawah milik petani terutama di daerah Ngantru mengalami

peningkatan dalam hasil pertanian, dari yang semula merupakan

sawah tadah hujan yang sangat bergantung pada curah hujan

yang turun untuk bercocok tanam dan biasanya setahun hanya

sekali panen, setelah adanya dam petani dapat bercocok tanam

dengan mengandalkan pengairan dari air yang dialirkan dam

89

(KASI Pelestarian Tradisi, Sejarah dan Cagar Budaya), ―Wawancara

Kebudayaan dan Sejarah Trenggalek‖.

Page 68: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

49

dan hal ini dapat meningkatkan hasil panen petani menjadi

setahun dua kali bercocok tanam.

Mayoritas masyarakat Trenggalek beranggapan bahwa

Minak Sopal adalah tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam

berbagai bidang, di antaranya bidang pertanian. Dia dijadikan

sebagai tokoh pertanian karena telah membangun Dam Bagong

yang dapat digunakan mengairi sawah masyarakat sehingga

petani dapat meningkatkan hasil pertanian yang pada awalnya

merupakan sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi yang

airnya berasal dari Dam Bagong.90

B. Deskripsi Dam Bagong

Dam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki

pengertian bendungan, pengempang (alat untuk menahan,

menghalangi, atau menghambat) air yang terbuat dari beton atau

tanggul air.91 Jadi Dam Bagong merupakan bendungan yang

membendung Sungai Bagong. Air Sungai Bagong dialirkan

melalui irigasi Bagong yang merupakan irigasi primer. Dari

irigasi primer Dam Bagong, air dialirkan menuju irigasi

sekunder, kemudian dialirkan menuju irigasi tersier agar dapat

dialirkan ke area persawahan. Dam Bagong memiliki bentuk

menyerupai trapesium sama kaki dan sedikit melengkung pada

bagian tengahnya. Diperkirakan tinggi dam mencapai 4 m2

90

Wilis, Sejarah Adipati Minaksopal, 11. 91

Kamus Pusat Bahasa, ed., ―Kamus Bahasa Indonesia‖ (Jakarta: Pusat

Bahasa, 2008), 312 dan 387.

Page 69: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

50

dengan lebar dam 1 m2.92 Panjang sungai yang dibendung

adalah 40 m2

sedang panjang sungai Bagong 22,50 km2 dengan

debit normal air 7.691 m3/detik.93 Data lapangan yang diperoleh

penulis menunjukkan bahwa debit air Dam Bagong pada saat

musim kemarau berkisar 11 m3 pada tahun 2016 awal

bertepatan dengan para petani di Kelurahan Ngantru

berkurangnya panen akibat hama wereng. Sedang debit air Dam

Bagong pada saat musim penghujan pada bulan Oktober 2016

mencapai 150 m3 diikuti dengan hasil panen yang bagus dari

petani Kelurahan Ngantru.94

Penulis menemukan data kedalaman Sungai Bagong

bedasarkan hasil wawancara dengan Pak Suhono selaku

pengamat Dam Bagong, yang menyatakan bahwa pada awalnya

Sungai Bagong memiliki kedalaman mencapai 2 sampai 3 m2

lebih, akan tetapi sekarang kedalaman Sungai Bagong sudah

menjadi dangkal sekitar 1 m2

yang disebabkan banyak walet

atau lumpur yang mengendap di dasar sungai.95

Pembuatan dam dari pecahan-pecahan batu yang disusun rapi

dan menggunakan semen untuk menyatukan batu satu dengan

yang lainnya. Bangunan dam ini merupakan bangunan

permanen. Dam, waduk, saluran-saluran air dan pintu airnya

92

Suhono (Juru Dam Bagong), ―Wawancara Sejarah dan Deskripsi Dam

Bagong,‖ Trenggalek, 11 Februari 2019. 93

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, Kabupaten

Trenggalek Dalam Angka 2015 (Trenggalek: Badan Pusat Statistik Kabupaten

Trenggalek, 2015), 22. 94

Mangin (Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani,‖

Trenggalek, 14 Februari 2019; ―Data Pengamatan Dinas Pengairan Kabupaten

Trenggalek,‖ n.d. 95

―Data Pengamatan Dinas Pengairan Kabupaten Trenggalek.‖

Page 70: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

51

dibuat dari concrete yaitu campuran semen dengan aggregate

(bahan-bahan keras yang dapat berupa pasir kasar, pecahan-

pecahan batu pecahan-pecahan batu bata atau campuran bahan-

bahan tersebut). Sedangkan pintu airnya terbuat dari logam.96

Penelitian yang dilakukan penulis mengenai sumber air Dam

Bagong menemukan dua pendapat. Pendapat pertama

mengatakan bahwa sumber air untuk Dam Bagong berasal dari

daerah Ngebel, Ponorogo melalui air tanah yang tembus ke

Sumur Gemuling kemudian mengalir ke Sungai Bagong.

Pendapat kedua mengatakan bahwa sumber air untuk Dam

Bagong berasal dari Desa Bendungan yang ada di Trenggalek. 97

Data yang didapat peneliti dari Dinas Pengairan Kota

Trenggalek menyebutkan bahwa sumber air Dam Bagong yang

berasal dari Desa Bendungan berjumlah 44 sumber air yang

mengaliri menuju Sungai Bagong. Tabel berikut berisi nama-

nama sumber air yang mengalir menuju Sungai Dam Bagong.

Tabel 2

Sumber Mata Air yang Mengalir ke Dam Bagong.98

No Nama Sumber Mata Air Keterangan

1. Mranggen -

2. Bintoro -

3. Pakel -

4. Dompyong 1 -

5. Dompyong 2 -

96

Haryono, Mekanisasi Pertanian (Jakarta: CV. Genep Jaya Baru, 1983),

9. 97

(KASI Pelestarian Tradisi, Sejarah dan Cagar Budaya), ―Wawancara

Kebudayaan dan Sejarah Trenggalek‖; (Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara

Komunitas Petani.‖ 98

―Data Pengamatan Dinas Pengairan Kabupaten Trenggalek.‖

Page 71: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

52

6. Garon -

7. Tumpak Aren -

8. Coban -

9. Kalitelu 1 -

10. Kalitelu 2 -

11. Gondang -

12. Guwo -

13. Kacangan -

14. Sebatok -

15. Pakis -

16. Ampel Gading -

17. Bromo -

18. Umbul -

19. Brongkah 1 -

20. Brongkah 2 -

21. Ngrandu -

22. Garangan -

23. Sengon -

24. Gebang -

25. Juruk -

26. Tumpak Lo -

27. Pager Ukir -

28. Ngasem -

29. Papringan -

30. Samparan -

31. Gempol 1 -

32. Gempol 2 -

33. Duren Ijo -

34. Pucung -

35. Kelung -

36. Dungwatu -

37. Gowokdadi -

38. Kunir -

39. Tlengku -

Page 72: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

53

40. Beji -

41. Sinawang -

42. Janjang -

43. Watuploso -

44. Sidowayah -

Pembangunan Dam Bagong yang telah dipaparkan oleh

penulis pada bagian awal bab ini menyatakan bahwa

pembagunan awal Dam Bagong dipelopori oleh Minak Sopal

pada tahun 1550 M dan bagununan dam ini masih sangat

sederhana.

Kemudian dari data yang ditemukan penulis, Belanda datang

ke Trenggalek sekitar tahun 1840 M. Belanda datang ke

Trenggalek dengan maksud untuk membuka lahan sebagai

wilayah penghasil komoditi cengkeh, kopi dan kakao. Untuk

mendukung maksud dari kepentingan Belanda tersebut, maka

Belanda melakukan perbaikan di segala aspek pertanian.

Bendungan atau Dam Bagong menjadi salah satu titik fokus

pembagunan dalam sistem pengairan yang ada di Trenggalek.

Perbaikan awal Dam Bagong yang dilakukan pemerintah

Belanda berkisar tahun 1840 M dengan alasan pembukaan lahan

yang dilakukan pemerintah Belanda. Perbaikan Dam Bagong

yang kedua kalinya dilakukan pada tahun 1930 M bedasarkan

persamaan pembagunan Dam Widoro yang ada di Gandusari

dan Dam Daungan yang ada di Bendorejo. Hal ini terlihat dari

persamaan bentuk dam, gaya bagunannya dan gaya pintu airnya

Page 73: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

54

sangat mirip sekali antara Dam Bagong, Dam Widoro dan Dam

Daungan.99

Adanya Dam Bagong sebagai saluran pengairan di

Trenggalek memiliki potensi yang besar dan penting dalam

persediaan air bagi masyarakat Trenggalek, khususnya yang ada

di Kelurahan Ngantru dan bermata pencaharian sebagai petani.

Produktivitas dalam pertanian meningkat, dan masyarakat dapat

menggunakan air dari Dam Bagong untuk kebutuhan sehari-

hari. Dari data yang penulis dapatkan Dam Bagong ini tetap

mengalirkan air meski sedikit pada musim kemarau. Jadi aliran

air Dam Bagong tidak pernah terhenti meski sedikit airnya.100

99

(KASI Pelestarian Tradisi, Sejarah dan Cagar Budaya), ―Wawancara

Kebudayaan dan Sejarah Trenggalek‖. 100

―Data Pengamatan Dinas Pengairan Kabupaten Trenggalek.‖

Page 74: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

55

BAB V

DAMPAK EKONMIS DAM BAGONG

TERHADAP PERTANIAN PADI

A. Sektor Pertanian

Dalam bab sebelumnya di jelaskan bawah pertanian di

Indonesia didukung oleh sistem pengairan yang baru berupa

irigasi yang dibangun pemerintahan Belanda dalam kebijakan

―Politik Etis‖ sehingga hasil pertanian di Indonesia, khususnya

Jawa meningkat. Tidak sampai di sana perkembangan pertanian

di Indonesia, masa pendudukan Jepang di Indonesia, khususnya

di Jawa juga menekankan pada peningkatan hasil pertanian di

berbagai jenis tumbuhan dengan prioritas tinggi pada bahan

makanan, karena saat itu pemerintah militer Jepang sedang

menghadapi perang melawan sekutu, sehingga sangat

membutuhkan bahan makanan sebagai asupan gizi dan

kekuatan.101

Propaganda yang dilakukan militer Jepang dalam

meningkatkan hasil pertanian di Jawa, dilakukan dengan

berbagai program, yang pertama, pengenalan bibit baru yang

cocok di tanam dengan rekomendasi padi yang digunakan jenis

padi cere (padi yang tak berambut) dan padi hôrai (padi dari

Taiwan yang identik dengan padi cere), jenis padi tesebut dipilih

karena menghasilkan panen lebih tinggi, lebih tahan terhadap

musim kering dan dapat tumbu di tanah yang kurang subur. Hal

101

Kurasawa, Kuasa Jepang Di Jawa: Perubahan Sosial Di Pedesaan

1942-194, 3–4.

Page 75: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

56

ini dilakukan untuk memaksimalkan hasil produksi secara

merata.102

Kedua, inovasi teknik penanaman yang diperkenalkan

Jepang adalah memindakan bibit padi pada garis-garis lurus

dengan jarak tanam tertentu di antara bibit (larikan), kemudian

untuk jarak tanam yang ideal dari satu bibit ke bibit yang lain

adalah 20 cm dalam menanam padi tidak dianjurkan lebih dalam

dari 2 cm, penanaman bibit padi dari lahan pembibitan ke lahan

sawah memiliki waktu ideal 20-25 hari, meganjurkan

menggunakan pupuk alami yang dibuat sendiri dengan

mengandalkan dedauna, sisa makanan, kotoran binatang dan

sebagainya yang ditaruh kedalam lubang dan dicampurkan

dengan tanah, pupuk yang terbuat dari komponen tersebut

disebut dengan pupuk kompos. Sedang pada masa Belanda,

petani dianjurkan menggunakan pupuk kandang dan pupuk abu.

Jepang juga memperkenalkan alat yang bernama ganzume

sejenis penggaruk yang digunakan untuk penyiang. Ketentuan-

ketentuan tersebut dilakukan untuk meningkatkan produktivitas

padi.103

Ketiga, pemerinta Jepang melakukan perluasan area tanah

dengan membangun infrastruktur dan perbaikan tanah dengan

membangun irigasi, meningkataka kesuburan tanah, reklamasi

tanah liar dan rawa-rawa, penebangan hutan untuk perluasan

tanah. Dan perubahan-berubahan dalam pemaanfaatan tanah.

102

Kurasawa, Kuasa Jepang Di Jawa: Perubahan Sosial Di

Pedesaan 1942-194, 8. 103

Kurasawa, Kuasa Jepang Di Jawa: Perubahan Sosial Di Pedesaan

1942-194, 9-11.

Page 76: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

57

Pemerintah melakukan pelarangan melakukan penanaman

tumpeng sari, dimana melakukan penanaman satu lahan dengan

dua jenis tanaman yang memiliki sifat yang berbeda.104

Bagi pemerintah Jepang padi sangat penting untuk

memenuhi kebutuhan mereka selama melakukan perang,

sehingga diberlakukan politik beras atau kewajiban menyerahkan

beras yang telah dipanen masyarakat kepada Jepang,

berlangsung sejak Agustus 1942. Pada akhirnya pemerintahan

Jepang mebentuk organisasi yang menangani bahan pangan

dengan nama Shokuryô Kanri Zimusho (S.K.Z atau pengelolaan

makanan) dibawah naungan Departemen Perindustrian

Gunseikanbu, yang meiliki tanggungjawab dalam mengntrol

seluruh proses pebelian dan penyaluran padi dibawah monopoli

pemerintahan Jepang. Selain itu organisasi ini, menentukan

bahwa petani harus menjual hasil panen, menentukan jumlah

padi yang akan dibeli pemerintah dari petani, dan menentukan

harga resmi padi.105

Jepang mendirikan organisasi untuk mengotrol kaum Islam

pada Oktober 1943 dengan nama Masyumi (Masjelis Syuro

Muslimin Indonesia).106

Propaganda yang dilakukan Jepang

kepada masyarakat Jawa, dilakukan juga oleh Masyumi dalam

Madjallah Islam Soeara Moeslimin Indonesia, yang ditulis oleh

beberapa tokoh Masyumi, seperti K.H Hasyim Asy‘ari, K.H Mas

104

Kurasawa, Kuasa Jepang Di Jawa: Perubahan Sosial Di Pedesaan

1942-194, 10 dan 12. 105

Kurasawa, Kuasa Jepang Di Jawa: Perubahan Sosial Di Pedesaan

1942-194, 78-79. 106

Ricklefs et al., Sejarah Asia Tenggara Dari Masa Prasejarah Sampai

Kontemporer, 496.

Page 77: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

58

Mansur, Ki Dar dan masih banyak lainnya. Dalam majalah yang

dibuat Masyumi tersebut memuat informasi yang menitik bertkan

pada perihal anjuran melakukan propaganda pertanian yang

harus dilakukan oleh para Kia atau alim ulama di Pulau Jawa.107

Propaganda yang di lakukan Masyumi tidak hanya berupa

anjuran saja, melainkan juga memberi pengetahuan tentang cara

memperbanyak hasil bumi dengan cara, berikut:108

1. Memperloeas tanah-tanah oentoek ditanami, dengan

memakai tanah jang sampai sekarang tidak

dipergoenakan, sedang akan dioesahakan djoega oleh

Pemerintah oentoek meroebah keboen2 onderneming-

onderneming dan kleinlandbouw oentoek ditanami

tanaman-tanaman jang menghasilkan barang-barnag jang

terseboet di atas, djoega memboeka tanah-tanah baroe.

2. Membikin pengairan-pengairan jang sederhana, agar

soepaja tanah-tanah itoe bisa mendapat tjoekoep air jang

diboetoehkan.

3. Memperbaiki tjara menanam mitsalja:

a. Memadjoekan waktoe menjebar benih, karena

terboekti, bahwa dengan djalan jang demikian ini

hasilnja akan bertambah.

b. Memakai dan menambah poepoek.

c. Memperbaiki pemeliharaan padi dengan mengatoer

tjara menanam jang lebih sempoerna jaitoe

menanamnja bibit di sawah berbaris, rapat dan

djangan dalam-dalam.

d. Lebih mendjaga tanaman-tanaman, sehingga djika

timboel penyakit dengan lekas dapat diberantas (tidak

terlambat).

e. Menjegah hama tikoes dengan pemakaian obat-obat

dan alat-alat penangkap.

107

Rika Kamilah, Propaganda Masyumi Melalui Madjallah Islam Soeara

Moeslimin Indonesia 1942-1945 (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2019), 67. 108

Rika Kamilah, Propaganda Masyumi Melalui Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia 1942-1945 (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,

2019), 75-76.

Page 78: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

59

f. Menanam djagung di antaranja katjang tanah dan

ketela pohon.

g. Memperloeas tanaman djenis-djenis jang soedah

ternjata banjak memberi hasil.

h. Dan lain-lainja.

Dari pengaruh kebijakan dan propaganda yang dilakukan

oleh pemerintah dan organisasi masyarakat (ormas) sebelum

Indonesia merdeka tersebut, sangat memberikan dampak yang

signifikan terhadap pertanian Indonesia saat ini dalam proses

penggarapan tanah, penyemaian padi, penggunaan pupuk, sampai

sistem pengairan sawah. Dan setelah Indonesia merdeka, pada

masa pemerintahan Presiden Soeharto yang dikenal dengan rezim

Orde Baru, pertanian sangat menjadi sorotan penting agar dapat

melakukan swasembada beras, dengan berbagai cara yang dapat

meningkatkan hasil panen. Kebijakan yang dilakukan pada rezim

Soeharto ini disebut Revolusi Hijau, dimana kegiatannya sebagai

berikut penggunaan bibit baru, pupuk, mesin-mesin pertanian,

penggunaan lahan, pembangunan sarana publik lokal, bimbingan

masyarakat, Koperasi Unit Desa (KUD) dan subsidi harga

pupuk.109

Kemudian usaha yang dilakukan pemerintah adalah

pembentukan kelompok tani yang disebut kelompecapir yang

artinya kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa. Pada masa

ini, peran kelompecapir sangat nyata sebagai bagian integral

dalam pembagunan pertanian untuk meningkatkan produktivitas,

pendapatan dan kesejahteraan, peran kelompecapir ini ada sejak

109

Djoko Suseno and Hempri Suyatna, ―Mewajibkan Kebijakan

Pertanian Yang Pro-Petani,‖ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,

Yogyakarta 10, no. 3 (2007): 271.

Page 79: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

60

1979. Kemudian pada tahun 1987 kelompok tani berubah istilah

menjadi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang menjadi

wadah kerjasama antara kelompok tani. Banyak program

pemerinta untuk petani yang disalurkan melalui Gapoktan dan

poktan (kelompok tani) ini.110

Selain itu pemerintah membentuk

kelembagaan untuk mengatur pertanian yaitu Penyuluh Pertanian

yang berada satu naungan dengan Dinas Pertanian. Dan

mendirikan BULOG (Badan Urusan Logistik) yang mengatur

produk-produk pertanian yang penting dan membuat standarisasi

harga bagi produk pertanian.111

Pengaruh masa orde baru

tersebut masih digunakan dalam pola organisasi petani di

Trenggalek, khususnya Ngantru.

Pertanian merupakan sektor terpenting di Kelurahan

Ngantru, seperti yang telah dipaparkan penulis pada bab tiga

berkaitan tentang luas wilayah Kelurahan Ngantru yang luasnya

480,505 ha. Dari luas lahan tersebut, lahan yang dapat digunakan

sebagai lahan pertanian seluas 51 ha, dan termasuk dalam sawah

dengan pengairan irigasi teknis dan irigasi setengah teknis.112

Dengan luas lahan pertanian yang dimiliki Kelurahan

Ngantru 51 ha terbagi menjadi tiga bagian dari kelompok tani

(poktan) yang ada. Kelurahan Ngantru memiliki tiga kelompok

tani yang diberi nama poktan Tani Gembira, poktan Sejahtera I,

dan poktan Sejahtera II. Tiga poktan di atas tergabung manjadi

110

Sri Nuryanti and Dewa K.S. Swastika, ―Peran Kelompok Tani Dalam

Penerapan Teknologi Pertanian,‖ Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian 29, no. 2 (2011): 115–128. 111

Suseno and Suyatna, ―Mewajibkan Kebijakan Pertanian Yang Pro-

Petani,‖ 270. 112

Profil Kelurahan/Desa Ngatru.

Page 80: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

61

satu menjadi gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan nama

Maju Sejahtera. Pembagian dari luas lahan pertanian yang

dimiliki Kelurahan Ngantru untuk tiga poktan adalah 15 ha

untuk poktan Tani Gembira, 20 ha untuk poktan Sejahtera I, dan

16 ha untuk poktan Sejahtera II. Gapoktan Maju Sejahtera

didirikan pada tahun 2008, satu tahun kemudian yaitu 2009 baru

didirikan poktan Sejahtera I, Sejahtera II dan Tani Gembira.

Jumlah anggota gapoktan Maju Sejahtera adalah 142 orang yang

tergabung dari tiga poktan yaitu 44 orang dari poktan Sejahtera I,

38 orang dari poktan Sejahtera II dan 60 orang dari poktan Tani

Gembira.113

Gapoktan dinaungi oleh Dinas Pertanian dan Badan

Penyuluhan Pertanian Kecamatan Trenggalek, yang memiliki

tugas saling bersinergi antara ketiganya untuk meningkatkan

produksivitas pertanian yang ada di Trenggalek terutama di

Kelurahan Ngantru. Kedua instansi tersebut memiliki kewajiban

dan wewenang untuk meningkatkan kesejahteraan dan

produksivitas petani dalam pertanian. Untuk menunjang hal

tersebut, dilakukan berbagai hal, yaitu penggunaan benih

unggulan, pengelolaan air irigasi secara optimal, penanganan

sebelum dan pasca panen, penanganan hama dan penyakit,

penggunaan pupuk yang sesuai dengan karakteristik lahan dan

tumbuhan, dan pengelolaan tanah agar terjaga kesuburannya.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan metode ceramah atau

113

Balai Penyuluhan Kecamatan, Programa Penyuluhan Pertanian

Kelurahan Ngantru (Trenggalek: Kecamatan Trenggalek, 2016), 6.

Page 81: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

62

seminar, penyebaran brosur, demontrasi cara dan hasil, kursus,

dan silahturahmi dari pintu ke pintu.114

Setiap poktan juga memiliki kegiatan sendiri pada setiap

bulan, seperti pertemuan setiap bulan yang membahas berbagai

hal, dari masalah yang sedang dihadapi saat musim tanam

sampai panen, penyuluhan tentang penyakit dan hama pada

tanaman, sistem pengairan. Kegiatan di atas bersinegri dengan

kegiatan Dinas Pertanian dan Dinas Penyuluhan sehingga dapat

bekerjasama. Setiap pertemuan bulanan dalam kegiatan poktan

sering mendatangkan pembicara yang ahli dalam bidangnya.

Kegiatan pertemuan setiap bulan ini selain dimaksudkan untuk

menambah ilmu dan silaturahmi, juga sebagai tolak ukur tingkat

keaktifan petani yang ada di Kelurahan Ngantru.115

Penelitian yang didapat penulis dari lapangan dan didukung

dengan data yang diperoleh dari berbagai naramsuber

menyatakan bahwa petani di Kelurahan Ngantru merupakan

petani yang memproduksi tanaman pangan, khususnya tanaman

padi. Selama tiga kali masa panen, para petani hanya menanam

tanaman padi. Penyebab petani di Kelurahan Ngantru hanya

dapat menanam tanaman padi dikarenan tekstur tanah yang

lembab menyebabkan akar tanaman yang tidak sesuai akan

membusuk sehingga terganggu pertumbuhannya. Tanah lembab

itu menandakan tanah tersebut berlumpur dalam dan apabila

ditanami tumbuhan selain padi, maka tidak akan dapat hidup.

114

―Data Dinas Penyuluan Pertanian Kabupaten Trenggalek 2018,‖ n.d. 115

Mangin (Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani,‖

Trenggalek, 14 Februari 2019.

Page 82: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

63

Jenis benih padi yang ditanam juga bukan jenis tanaman padi

biasa, melihat tekstur tanah yang lembab menjadi faktor utama

petani Ngantru menggunakan jenis benih padi Inpari. Jenis benih

padi Inpari juga bermacam-macam, Inpari 13, Inpari 16, Inpari

33 dan Inpari 44. Pemerintah memberikan bantuan benih jenis

Inpari 33 kepada Kelurahan Ngantru. Dari hasil wawancara

penulis dengan salah satu ketua poktan di Kelurahan Ngantru,

petani pernah mencoba untuk menanam jenis tanaman selain

padi contohnya jagung tapi hanya bertahan beberapa bulan saja

dan langsung roboh tergenang air.116

Sawah teknis yang dikerjakan petani dalam satu kali masa

tanam membutuhkan sekitar 8,5 ton pupuk. Pupuk yang cocok

digunakan petani di Kelurahan Ngantru hanya ada empat jenis,

yaitu jenis pupuk Urea, Phonska, Zat A dan TS. Alasan

penggunaan jenis pupuk di atas karena terkendala pada tekstur

tanah yang ada di Kelurahan Ngantru yaitu lembab dan djeru

(dalam)117

. Para petani padi tidak menggunakan jenis pupuk

organik. Sifat dari pupuk organik adalah untuk menggemburkan

tanah. Hal ini tidak cocok dengan karakteristik tanah di

Kelurahan Ngantru, oleh sebab itu digunakanlah jenis pupuk

Urea, Phonska, Zat A dan TS yang berfungsi tidak

menggemburkan tanah, sehingga tanaman padi yang ditanam

dapat tumbuh dengan baik.118

Penggunaan pupuk di atas dalam

116

Mangin (Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani,‖

Trenggalek, 14 Februari 2019. 117

Dalam di sini memiliki pengertian apabila kita masuk kedalam sawah,

makak kaki kita akan masuk ke dalam tanah sawah dapat sampai paha Ibid. 118

(Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani.‖.

Page 83: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

64

peakainnya pada padi tidak harus turun ke sawah, dapat

dilakukan dari jauh. Selain itu agar tidak merusak padi, apabila

kita masuk ke dalam sawah. Teknis pemupukan menggunakan

pupuk Urea, Phonska, Zat A dan TS ini khusus digunakan untuk

tekstur tanah sawah yang djeru dan masih digunakan sampai

sekarang, karena mempermudah teknis pemeliharaan penanaman

padi di sawah tidak perlu terjun atau masuk ke sawah.

Tanah yang digarap petani di Kelurahan Ngantru sebagai

sawah merupakan tanah aset pemerintah. Jadi para petani

Ngantru mengarap tanah dengan cara membayar uang sewa

tanah tersebut. Biaya penyewaan tanah dikenakan 2.680.000

setiap tahun dengan rincian 50.000 untuk pajak, 2.600.000 untuk

biaya sewa dan 30.000 masuk khas untuk acara para petani di

Kelurahan Ngantru setiap tahunnya yang dinamakan Haul Minak

Sopal.119

Permasalahan yang dihadapi petani Ngantru tidak hanya

berkaitan dengan tekstur tanah yang menyebabkan jenis padi

tertentu pula yang dapat ditanam di Kelurahan Ngantru,

melainkan juga faktor hama wereng, hama tikus, sistem

pengairan dan lahan pertanian.120 Untuk masalah tekstur tanah

dapat diatasi dengan pemilihan bibit padi yang sesuai.

Penanganan hama wereng dan tikus sudah terdapat obat yang

dapat mengatasi hama tersebut, akan tetapi bila kedua hama

119

Imam Nurhadi (Kasubag Perencanaan Dinas Pertanian), ―Wawancara

Dinas Pertanian Kabupaten Trenggalek,‖ Trenggalek, 25 Februari 2019;

(Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani.‖ 120

Yohan Erfinanta (Penyuluh Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Dinas

Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tenggalek,‖ Trenggalek; (Ketua Potan

Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani.‖

Page 84: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

65

tersebut merajarela maka seluruh petani sepakat akan

membiarkan atau mendiamkan lahan sawah dengan tidak

melakukan penanaman padi sampai hama tesebut pergi, karena

karakteristik hama ini sekali meyerang satu petak lahan sawah,

maka akan menyerang seluruh lahan sawah yang ada di sekitar

Kelurahan Ngantru. Hal ini menyebabkan kegagalan panen para

petani. Sedangkan obat hama wereng dan tikus jika bantuan

pemerintah belum datang, maka para petani berinisiatif membeli

sendiri obat pembasmi hama tersebut. Selain memberi obat

hama, jika hama wereng atau tikus sudah merajalela ke hampir

sebagian lahan pertanian petani, maka seluruh petani akan

bersepakat mendiamkan lahan sawahnya selama satu kali masa

tanam agar hama wereng atau tikus pergi dengan sendirinya,

sehingga pada masa tanam berikutnya petani dapat

menggunakan lahannya untuk bertani. Sebelum dilakukan

penanaman lahan disterilkan dahulu dari sisa-sisa hama.121

Masalah lahan pertanian yang ada di Kelurahan Ngantru dari

data pemerintahan mengenai rencana pembangunan pusat

pemerintahan seperti gedung perkantoran, pabrik, toko, dan

perumahan. Sedang jika dilihat dari potensi produktivitas lahan

sangat menunjang pasokan bahan pangan jenis padi yang ada di

Trenggalek, karena Kelurahan Ngantru memiliki masa tanam

tiga kali dalam satu tahun. Potensi ini seharusnya dipertahankan

mengingat kurangnya pasokan bahan pangan yang berbanding

terbalik dengan jumlah permintaan pasar yang tinggi karena

tingginya populasi. Selain itu apabila tanah persawahan yang

121

(Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani.‖

Page 85: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

66

biasa digarap masyarakat Kelurahan Ngantru dialih fungsikan

maka para petani akan kehilangan mata pencaharian.122 Untuk

masalah sistem pengairan, penulis akan membahas pada subbab

selanjutnya pada bab ini.

B. Manajemen Irigasi Pertanian

Air merupakan unsur terpenting dalam sektor pertanian,

sehingga apabila ketersedian air terbatas, hal tersebut sangat

mengganggu dalam proses pertanian. Oleh sebab itu masyarakat

berinovasi dalam memenuhi kebutuhan akan ketersediaan air.

Salah satu hasil inovasi yang dapat digunakan sampai saat ini

adalah penggunaan irigasi untuk lahan pertanian. Telah dibahas

pada bab sebelumnya bahwa pembangunan awal Dam Bagong

dipelopori oleh Minak Sopal dengan gaya bangunan irigasi yang

masih sederhana pada tahun 1550 M, kemudian setelah

kedatangan Belanda barulah diadakan renovasi pada gaya

bangunan irigasi menjadi lebih modern. Modern yang dimaksud

adalah dari irigasi sederhana berupa aliran air yang telah

dibendung saja kemudian dialirkan ke sawah-sawah, menjadi

irigasi yang memiliki pintu untuk mengatur debit air yang akan

dialirkan ke sawah. Pintu air pada irigasi terbuat dari logam, di

atasnya ada roda yang berfungsi untuk menaikkan dan

menurunkan pintu air. Renovasi yang dilakukan Belanda

122

(Kasubag Perencanaan Dinas Pertanian), ―Wawancara Dinas Pertanian

Kabupaten Trenggalek‖; (Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas

Petani‖; (Penyuluh Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Dinas Penyuluhan

Pertanian Kecamatan Trenggalek.‖.

Page 86: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

67

sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1840 M dan tahun 1930 M.

123

Irigasi di Kelurahan Ngantru berasal dari Sungai Bagong

yang dibendung kemudian dibuatlah dam yang diberi nama Dam

Bagong sama dengan nama sungai. Dam Bagong ini telah

mengaliri tiga belas desa dalam dua kecamatan seperti yang telah

disampaikan penulis pada bab tiga dalam skripsi ini. Secara tidak

langsung Dam Bagong sangat besar manfaatnya dalam

menopang ketersediaan air bagi lahan persawahan di kedua

kecamatan. Hasil wawancara penulis dengan narasumber dari

Dinas Pengairan mengatakan bahwa air Sungai Bagong belum

pernah habis walaupun musim kemarau melanda, walaupun

sedikit air saat musim kemarau tetapi masih dapat mengalirkan

air ke sawah yang jaraknya masih berdekatan dengan Dam

Bagong.124

Sistem kinerja irigasi Dam Bagong yang dialirkan ke sawah-

sawah seperti yang telah dipaparkan penulis pada bab

sebelumnya yaitu air Sungai Bagong yang dibendung kemudian

dialirkan ke pintu air atau irigasi primer yang ada di daerah

Bagong, kemudian dialirkan ke irigasi sekunder yang ada di

daerah Ngantru, Sumbergegong, dan Surondakan. Setelah

dialirkan ke irigasi sekunder maka dilanjutkan ke irigasi tersier

yang ada di setiap daerah-daerah di tiga belas desa. Baru dari

123

Agus Prasmono (KASI Pelestarian Tradisi, Sejarah dan Cagar

Budaya), ―Wawancara Kebudayaan Dan Sejarah Trenggalek,‖ Trenggalek, 19

Februari 2019. 124

Suhono (Juru Dam Bagong), ―Wawancara Sejarah dan Deskripsi Dam

Bagong,‖ Trenggalek, 11 Februari 2019.

Page 87: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

68

irigasi tersier dialirkan ke sawah-sawah para petani. Apabila

ketersediaan air bermasalah, maka akan menyebabkan perbedaan

waktu tanam para petani. Perbedaan waktu tanam akan

menyebabkan hama pada padi hanya berpindah dari satu tempat

ke tempat lain.125

Untuk menghindari masalah tersebut, Dinas Pengairan

melakukan beberapa tindakan. Tugas dan tindakan yang

dilakukan Dinas Pengairan secara umum yaitu membantu

pemerintah dalam membangun dan mengembangkan sarana

sumber daya air, irigasi dan air minum atau air bersih. Kemudian

operasi dan pemeliharaan sarana prasarana dengan melakukan

pembinaan, pengawasan, pengendalian serta rehabilitasi sumber

daya air, jaringan irigasi, dan penanggulangan daya rusak air

akibat bencana alam banjir dan kekeringan. Dan yang terakhir

pembinaan, yang memiliki tugas melakukan pembinaan,

pengawasan, pengendalian dan kerjasama dalam mengelola

sumberdaya air agar memberikan manfaat yang positif bagi

masyarakat sekitar.126

Dari hasil wawancara yang diperoleh penulis, masalah yang

sering dihadapi Dinas Pengairan dalam pemeliharaan irigasi

adalah sering terjadinya penimbunan pasir di daerah sekitar

irigasi sekunder dan tersier.127 Jika hal ini terjadi terus menerus

125

(Penyuluh Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Dinas Penyuluhan

Pertanian Kecamatan Trenggalek.‖ 126

―Data Pengamatan Dinas Pengairan Kabupaten Trenggalek‖; (Juru

Dam Bagong), ―Wawancara Sejarah Dan Deskripsi Dam Bagong.‖ 127

(Juru Dam Bagong), ―Wawancara Sejarah Dan Deskripsi Dam

Bagong‖; (Penyuluh Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Dinas Penyuluhan

Page 88: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

69

tanpa ada penanganan maka akan menyumbat aliran air yang

mengarah ke sawah-sawah. Sehingga harus diadakan

pengecekan akan masalah di atas setiap tiga bulan sekali, dan

jika ada penyumbatan dapat dilakukan pengerukan.

Manajemen pengairan irigasi yang digunakan Dinas

pengairan untuk mengairi sawah-sawah petani bergantung pada

musim yang sedang ada di Kota Trenggalek. Jika musim

penghujan datang maka Dinas Pengairan tidak membatasi air

yang mengalir ke sawah-sawah petani. Debit air yang dialirkan

saat musim penghujan 60-70 liter/detik ke saluran air yang

menuju ke sawah dalam setiap harinya, apabila pasokan air telah

melampaui batas dan bersisa maka akan dibuang ke sungai

kembali. Sedang musim kemarau, maka Dinas Pengairan

menggunakan sistem bergilir untuk memenuhi kebutuhan

pasokan air petani. Debit yang dialirkan mencapai 100

liter/detik. Hal ini dilakukan agar pasokan air untuk sawah

maksimal, dan biasanya sistem bergilir yang digunakan dibatasi

oleh waktu.128

Apabila terjadi musim kemarau dan debit air yang ada di

Dam Bagong mengalami penurunan, menurut hasil wawancara

penulis dengan narasumber, saat musim kemarau air yang

berasal dari Dam Bagong dapat membantu para petani sampai

awal musim tanam yang ketiga, setelah itu untuk pengairan

Pertanian Kecamatan Trenggalek‖; (Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara

Komunitas Petani.‖ 128

(Juru Dam Bagong), ―Wawancara Sejarah Dan Deskripsi Dam

Bagong‖; (Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani‖;

(Penyuluh Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Dinas Penyuluhan Pertanian

Kecamatan Trenggalek.‖

Page 89: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

70

dibantu dissel. Hal ini terjadi karena debit di Dam Bagong pada

musim kemarau dapat mencapai 11 m3

yang terjadi pada awal

tahun 2016. Sedang saat musim penghujan dapat mencapai 150

m3

yang terjadi pada bulan Oktober 2016.129

C. Potensi Ekonomis dalam Peningkatan Hasil Pertanian

Bertani bagi sebagian masyarakat yang ada di Trenggalek

terutama masyarakat Ngatru merupakan sebuah kultur yang

mendarah daging, bahkan turun temurun, menjadi warisan

budaya setempat. Dalam wawancara penulis dengan pakar

penyuluhan pertanian Kecamatan Trenggalek, Bapak Yohan,

dia mengatakan “ora nandur, ora marem” yang memiliki arti

―kalau tidak menanam padi, maka itu tidak akan mendapatkan

kepuasan‖. Selain itu masyarakat memiliki budaya berfikir

bahwa “sing nandur lan sing ora nandur pari melu mangan

hasile” yang artinya ―orang yang menanam dan yang tidak

menanam padi sama-sama menikmati hasil dari tanaman padi‖.

Maksud dari budaya befikir ―nandur pari” adalah ―dengan

mereka menanam padi maka secara tidak langsung mereka

dapat membantu kehidupan orang lain‖. Hal tersebut menjadi

sebuah kepuasan secara batin bagi para petani yang menanam

padi.130

Lahan sawah yang ada di Kelurahan Ngantru merupakan

lahan yang memiliki potensi ekonomis yang tinggi dalam

129

―Data Pengamatan Dinas Pengairan Kabupaten Trenggalek‖; (Juru

Dam Bagong), ―Wawancara Sejarah Dan Deskripsi Dam Bagong.‖ 130

(Penyuluh Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Dinas Penyuluhan

Pertanian Kecamatan Trenggalek.‖

Page 90: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

71

meningkatkan hasil pertanian di Trenggalek. Hal tersebut

terbukti dari persawahan di Ngantru merupakan sawah yang

dapat melakukan tiga kali masa tanam, dalam satu kali masa

tanam persawahan di Ngantru dapat menghasilkan 5,4 ton

sampai 6,5 ton. Jika hasil tersebut dikalikan tiga kali masa

tanam dalam satu tahun, sawah Ngantru mendapatkan sekitar

19,5 ton. Hasil tersebut merupakan sebuah sumbangan yang

lumayan baik untuk membantu mencukupi kebutuhan

permintaan pasar akan bahan pangan jenis padi.131

Dalam skripsi ini penulis mengambil periode 2006 sampai

2016 pasca terjadinya banjir bandang yang melanda Kota

Trenggalek, dan wilayah yang terkena dampak paling parah

adalah Kelurahan Ngantru. Banjir bandang tersebut terjadi pada

20 April 2006, dan pada bulan tersebut merupakan masa tanam

pertama dalam tahun 2006 bagi kelurahan Ngantru. Setelah itu,

bulan April merupakan bulan dimana para petani melakukan

panen terhadap padi yang telah ditanam dari bulan Januari.

Karena musibah banjir tersebut pada tahun 2006, khususnya

petani di Kelurahan Ngantru mengalami kegagalan panen total.

Keadaan tersebut belum pulih sampai akhir tahun 2006. Tahun

2007 sampai 2008 pasca banjir tersebut lahan sawah dan petani

kondisinya belum terlalu stabil, ditambah terdapat angin yang

dapat merontokkan biji padi yang belum siap panen. Jadi pada

jangka dua tahun tersebut hasil pertanian sedikit meningkat

daripada tahun sebelumnya, kemungkinan pada tahun tersebut

131

Profil Kelurahan/Desa Ngatru, 6; (Penyuluh Kelurahan Ngantru),

―Wawancara Dinas Penyuluhan Pertanian Kecamatan Trenggalek.‖

Page 91: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

72

petani hanya dapat panen sekitar dua ton. Kemudian tahun 2009

sampai 2010 hasil panen petani stabil dan dapat dikatakan bagus,

karena mendapatkan pasokan air yang cukup, pengelolaan lahan

yang baik dan mendapat benih dan pupuk yang unggul, pada

tahun tersebut petani dapat memanen padinya berkisar 5,5 ton

dan hasil tersebut sudah mendekati angka yang baik. Akan tetapi

pada tahun 2011 sampai 2012 hasil panen menurun karena hama

wereng melanda sebagian sawah milik petani Kelurahan Ngantru.

Setelah hama wereng diatasi oleh para petani dengan pemberian

obat wereng, bahkan pada masa tanam kedua yaitu bulan Mei

sampai Agustus tahun 2012 para petani bersepakat tidak

menanami lahan sawahnya agar hama wereng pergi dari lahan

mereka. Pada tahun 2011-2012 petani di Ngantru hanya dapat

memanen padi sekitar 3,2 ton saja akibat hama wereng. Maka

pada tahun berikutnya 2013 sampai 2015 hasil panen mangalami

peningkatan dan mendapatkan hasil yang bagus, hasil panen

mencapai 6,5 ton. Pada 2016 awal yang bertepatan dengan musim

kemarau yang menyebabkan debit air Dam Bagong mencapai 11

m3 ditambah dengan adanya hama wereng yang menyerang

tanaman padi di Keurahan Ngantru yang menyebabkan

penurunan pada hasil panen menjadi 4,5 ton. Kemudian pada

bulan Oktober 2016 debit air Dam Bagong meningkat menjadi

150 m3 disebabkan musim penghujan datang diikuti dengan

meningkatnya hasil panen masyarakat petani Ngantru yang

mendapatkan hasil yang meningkat dibandingkan dengan panen

pada beberapa bulan sebelumnya, hasil panen yang didapat petani

pada bulan tersebut mencapai hasil yang sangat baik, sekitar 6,5

Page 92: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

73

ton. Hal tersebut ditunjang dengan baiknya sistem pengairan dari

Dam Bagong karena tanaman padi sangat bergantung pada air,

mendapat benih dan pupuk yang baik dari Dinas Pertanian dan

mendapat pengawasan yang baik dari Dinas Penyuluan untuk

masalah hama, penyakit, dan pengelolaan lahan tanah.132 Dari

hasil wawancara penulis dengan ketua poktan Sejahtera II

mengatakan bahwasannya hasil pertanian semakin baik sampai

tahun ini.

Dari hasil pengamatan penulis di lapangan, tanaman padi

yang telah dipanen, oleh petani akan dimasukkan ke dalam

mesin pemisah biji padi dengan jerami padi atau akan

dipisahkan secara manual dengan tangan dan papan yang dibuat

khusus. Setelah itu, padi akan dijemur agar kering, jika padi

kering maka akan memudahkan untuk pengupasan kulit

padinya. Kemudian padi yang telah kering akan dimasukkan ke

dalam karung untuk memudahkan pengangkutan padi dari

sawah ke rumah petani atau tempat penjualan padi.133

Dalam satu hektare lahan biasanya dikerjakan oleh lima

orang pekerja. Hasil panen dari lahan sawah dibagi rata kepada

pekerja sawah. Setelah itu, hasil yang didapat setiap petani

dibagi dua, sebagian hasilnya akan digunakan sendiri sebagai

persediaan bahan makanan, dan sebagian lagi akan dijual ke

Koperasi Unit Desa (KUD) atau ke tengkulak dalam bentuk

gabah atau padi yang belum dikupas kulitnya. Dari KUD atau

132

(Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani‖; ―Data

Dinas Pertanian Kecamatan Trenggalek,‖ n.d. 133

(Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani.‖

Page 93: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

74

tengkulak barulah padi tersebut dikupas kulitnya agar menjadi

beras. Kemudian beras disalurkan ke pasar yang ada di

Trenggalek. Di pasar banyak pembeli atau konsumen yang

sangat mencari beras hasil dari petani lokal. Hal ini disebabkan

karena jenis beras dari petani lokal lebih pulen jika dimasak,

dibandingkan dengan beras yang berasal dari daerah tetangga

seperti Ponorogo, Pecitan, Madiun dan sekitarnya. Karena

penulis penasaran pada hal tersebut, akhirnya penulis

menelusuri penyebab minat konsumen terhadap tekstur pulen

dari beras lokal Trenggalek, dengan menanyakan pada Bapak

Yohan selaku penyuluh pertanian daerah Ngantru. Dia

mengatakan bahwa kepulenan yang ada pada beras lokal

disebabkan karena tanah yang masih dalam kondisi subur.

Tanah yang subur didapat dengan pengelolaan tanah yang baik

sebelum dan sesudah tanam menggunakan alat pembajak yang

disesuaikan dengan keadaan tanah, sumber air yang memadai

selama masa tanam, penggunaan pupuk yang sesuai dengan

tekstur tanah. Dengan melakukan hal-hal tersebut maka zat hara

yang terkandung dalam tanah akan terjaga, dan membuat

tanaman yang ditanam di tanah tersebut akan subur dan

menghasilkan hasil yang baik. Jadi tanah yang ada di

Trenggalek, terutama Kelurahan Ngantru masih terjaga

kesuburannya.134 Selain itu, kepulenan didapat dari kepadaian

dalam menanak nasi, seperti pencucian beras, takaran air saat

menanak beras, dan penyajian saat setelah matang.

134

(Penyuluh Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Dinas Penyuluhan

Pertanian Kecamatan Trenggalek.‖

Page 94: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

75

Dari data dan hasil wawancara yang dilakukan penulis,

sekitar 80 % sawah yang ada di Kelurahan Ngantru sangat

bergantung pada irigasi Dam Bagong dalam proses

pertaniannya. Jadi apabila terjadi gangguan pada manajemen

pengairan Dam Bagong maka akan berdampak buruk bagi

pertanian di Trenggalek, khususnya daerah Kelurahan Ngantru.

Hal ini akan berdampak pula bagi ketersediaan bahan pangan di

pasar Trenggalek.135

Hasil yang didapatkan di atas tidak terlepas dari dukungan

berbagia pihak, baik dari pemerintah melalui Dinas Pertanian,

Dinas Penyuluhan Pertanian, Dinas Pengairan dan masyarakat

petani itu sendiri. Kesejahteran akan didapat apabila semua

unsur dalam komponen tersebut dapat duduk bersama

berdiskusi membicarakan masalah bersama, mecari solusi

bersama dan bekerja bersama.

135

(Ketua Potan Sejahtera), ―Wawancara Komunitas Petani‖; (Penyuluh

Kelurahan Ngantru), ―Wawancara Dinas Penyuluhan Pertanian Kecamatan

Trenggalek.‖

Page 95: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

76

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan mengenai hasil penelitan dan pertanyaan

berkaitan dengan rumusan masalah pada akhirnya dapat penulis

jawab dalam bab ini. Dalam penelitian ini, Dam Bagong

memiliki peran penting dalam sistem pengairan untuk lahan

persawahan yang ada di Trenggalek, khususnya Kelurahan

Ngantru. Tidak dapat dipungkiri bahwa tanaman padi sebagai

sumber bahan makanan pokok masyarakat, sangat bergantung

pada ketersediaan air yang memadai. Selain air sebagai sumber

kehidupan bagi tanaman, masih terdapat faktor pendukung

lainnya seperti penggunaan benih unggulan, pupuk yang sesuai

tekstur tanah, penggunaan alat pembajak sawah yang sesuai

dengan kondisi tanah agar menjaga zat hara yang terkandung

dalam tanah, dan penanganan hama dan penyakit menggunakan

obat yang sesuai dengan hama atau penyakit yang sedang

menyerang. Jika semua unsur di atas telah terpenuhi dengan

baik, maka hasil yang akan didapat dari panen akan mengikuti

melimpah dan baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil

pertanian masyarakat Kelurahan Ngantru pada tiga tahun

terakhir sekitar tahun 2013 sampai 2015. Walaupun pada tahun

awal 2016 panen padi berkurang, tapi setelah debit air Dam

Bagong meningkat hasil panen juga mengikuti meningkat,

bahkan sampai pada tahun ini. Jadi apabila hasil pertanian

melimpah dan baik, maka kesejahteraan petani akan meningkat

Page 96: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

77

dan kebutuhan bahan makanan pokok jenis padi di pasar

Trenggalek akan terpenuhi, sehingga ketersedian bahan pangan

akan berbanding lurus dengan permintaan konsumen.

B. Saran

Penelitian tentang “Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam

Pertanian Padi Masyarakat Ngantru, Trenggalek 2006-2016”

ini masih banyak kekurangan, karena penulis mengalami

keterbatasan dalam mencari sumber dan waktu dalam

melakukan penelitian terhadap kajian ini. Penulis berharap,

kajian ini akan menjadikan penulis dan pembaca belajar akan

pentingnya sebuah komponen sumber daya alam, contohnya air

bagi kehidupan bersama, sehingga penulis dan pembaca dapat

lebih bijak dalam menjaga sumber daya alam yang ada. Dari itu,

penulis memberikan beberapa saran kepada peneliti, penggiat,

dan pengamat pertanian, di antaranya:

1. Menjadikan kajian sejarah ekonomi khususnya

perekonomian Trenggalek untuk dikaji lebih komprehensif.

2. Penelitian tentang potensi ekonomis Dam Bagong terhadap

industri pertanian perlu dikaji kembali agar tulisan

mengenai hal ini menjadi semakin lengkap.

Page 97: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

78

DAFTAR PUSTAKA

Wawancara

(Juru Dam Bagong), Suhono. ―Wawancara Sejarah Dan Deskripsi

Dam Bagong,‖ 11 Februari 2019.

(KASI Pelestarian Tradisi, Sejarah dan Cagar Budaya), Agus

Prasmono. ―Wawancara Kebudayaan Dan Sejarah

Trenggalek,‖ 19 Februari 2019.

(Kasubag Perencanaan Dinas Pertanian), Imam Nurhadi.

―Wawancara Dinas Pertanian Kabupaten Trenggalek,‖ 25

Februari 2019.

(Kepala Kelurahan Ngantru), Suwono. ―Wawancara Prosesi

Acara dalam Peringatan Jasa Minak Sopal,‖ Trenggalek,

10 Agustus 2018.

(Ketua Potan Sejahtera), Mangin. ―Wawancara Komunitas

Petani,‖ 14 Februari 2019.

(Penyuluh Kelurahan Ngantru), Yohan Erfinanta. ―Wawancara

Dinas Penyuluhan Pertanian Kecamatan Trenggalek,‖ 27

Februari 2019.

(Sesepuh DAM Bagong), Samsuri. ―Wawancara Sejarah Minak

Sopal,‖ Trenggalek, 03 Agustus 2018.

Jurnal

Budiharso, Teguh. ―Meluruskan Sejarah Trenggalek Kota

Gaplek: Studi Heuristik Foklor Panembahan Batoro

Katong, Joko Lengkoro Dan Minak Sopal‖ 12, no. 1

(March 2015): 137–151.

Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan. ―Pertanian Dalam

Angka.‖ Trenggalek (2015). Diakses 18 Desember 2018.

https://id.scribd.com/doc/270754753/Pertanian-Dalam-

Angka-DISPERTAHUTBUN-Kab-Trenggalek.

Page 98: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

79

Maziyah, Siti, and Endah Sri Hartatik. ―Dampak Politik Kolonial

Etis Terhadap Tingkat Kemakmuran Penduduk Di

Kabupaten Grobongan Tahun 1900-1930.‖ Pusat

Penelitian Budaya Universitas Diponegoro (2005).

Diakses 08 November 2019.

http://eprints.undip.ac.id/21841/1/468-ki-lemlit-06-a.pdf.

Nuryanti, Sri, and Dewa K.S. Swastika. ―Peran Kelompok Tani

Dalam Penerapan Teknologi Pertanian.‖ Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 29, no. 2 (2011): 115–

128. Diakses 10 November 2019.

Pasandaran, Effendi. ―Alternatif Kebijakan Pengendalian

Konversi Lahan Sawah Beririgasi Di Indonesia‖ 25, no. 4

(2006): 123–129.

———. ―Pengelolaan Infrastruktur Irigasi Dalam Kerangka

Ketahanan Pangan Nasional‖ 5, no. 2. Analisis Kebijakan

Pertanian (2007): 126–149.

———. ―Politik Ekonomi Reformasi Irigasi: Tinjauan Kritis

Terhadap RUU Sumberdaya Air‖ 1, no. 4. Analisis

Kebijakan Pertanian (2017): 281–296.

Suseno, Djoko, and Hempri Suyatna. ―Mewajibkan Kebijakan

Pertanian Yang Pro-Petani.‖ Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, UGM, Yogyakarta 10, no. 3 (2007): 267–

294. Diakses 10 November 2019.

Windia, Wayan, Suprodjo Pusposutardjo, Nyoman Sutawan, Putu

Sudira, and Sigit Supadmo Arif. ―Transformasi Sistem

Irigasi Subak Yang Berlandaskan KonsepTRI Hita

Karan.‖ SOCA (Socio-Economic of Agriculturre and

Agribusiness (2006).

https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/4078/30

67.

Page 99: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

80

Dokumen

―Data Dinas Penyuluan Pertanian Kabupaten Trenggalek 2018,‖

n.d.

―Data Dinas Pertanian Kecamatan Trenggalek,‖ n.d.

―Data Pengamatan Dinas Pengairan Kabupaten Trenggalek,‖ n.d.

Video Recording

Koencahyo (Presenter dan Dokumentasi HkTv Trenggalek),

Soegeng. Upacara Adat Besih Dam Bagong, 2018.

Buku

Balai Penyuluhan Kecamatan. Programa Penyuluhan Pertanian

Kelurahan Ngantru. Trenggalek: Kecamatan Trenggalek,

2016.

Batubara, Mustopa Marlin. Metode Penelitian Sosial Ekonomi.

Palembang: Universitas Muhammadiyah, 2011.

Booth, Anne, William J. O‘Malley, and Anna Weidemann, eds.

Sejarah Ekonomi Indonesia. Translated by Milen

Jorbhaar. Peter Boomgaard, ―Mengubah Ukuran dan

Perubahan Ukuran: Pertumbuhan Pertanian Daerah Di

Pulau Jawa 1815-1875‖,. Jakarta: LP3ES, 1988.

Departemen Pekerdjaan Umum dan Tenaga Kerja. Petundjuk-

Petundjuk Tentang Eksploitasi Irigasi Desa. Djakarta:

Gottschalk, Louis. Mengerti Sejerah. Terjemahan Nugroho

Notosusanto. Jakarta: UI Press, 1983.

Haryono. Mekanisasi Pertanian. Jakarta: CV. Genep Jaya Baru,

1983.

Page 100: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

81

Kamus Pusat Bahasa, ed. ―Kamus Bahasa Indonesia.‖ Jakarta:

Pusat Bahasa, 2008.

Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara

Wacana, 2013.

Kurasawa, Aiko. Kuasa Jepang Di Jawa: Perubahan Sosial Di

Pedesaan 1942-194. Depok: Komunitas Bambu, 2015.

Madjid, Dien. Pengantar Ilmu Sejarah. Ciputat: UIN Jakarta

Press, 2013.

Ricklefs, M. C., Bruce Lockhart, Albert Lau, Portia Reyes, and

Maitrii Aung-Thwin. Sejarah Asia Tenggara Dari Masa

Prasejarah Sampai Kontemporer. Jakarta: Komunitas

Bambu, 2013.

Rokhma, Novrida Mulya. Menyelamatkan Pangan Dengan

Irigasi Hemat Air. Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, ed.

Kabupaten Trenggalek Dalam Angka 2014. Trenggalek:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Trenggalek, 2014.

———. Kabupaten Trenggalek Dalam Angka 2015. Trenggalek:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Trenggalek, 2015.

Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat Kelurahan

Ngantru. Profil Kelurahan/Desa Ngatru. Trenggalek,

2016.

Soeyono. Ki Ageng Menak Sopal. Trenggalek, 2006.

Tim Sejarah Kabupaten Trenggalek dan Tim Konsultan IKIP

Malang. Ringkasan Sejarah Trenggalek. Edited by

Mukayat. Trenggalek: Pemerintah Kabupaten Daerah

Tingkat II, 1982.

Wilis, Abdul Hamid. Sejarah Adipati Minaksopal. Trenggalek,

2006.

———. Trenggalek Kota Pertahanan. Trenggalek, 2007.

Page 101: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

82

Skripsi

Anggraini, Novia Septi. Nilai Kearifan Lokal Tradisi Nyadran

DAM Bagong Di Kelurahan Ngantru Kecamatan

Trenggalek Kebupaten Trenggalek. Universitas Negeri

Malang, 2017.

Kamilah, Rika. Propaganda Masyumi Melalui Madjallah Islam

Soeara Moeslimin Indonesia 1942-1945. Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2019.

Internet

Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur. ―Jumlah Pemeluk

Agama Tahun 2013.‖ Terakhir diubah 2013. Diakses 19

December 2018.

http://jatim.kemenag.go.id/file/file/data/wlex1395925556.

pdf.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.

―Kabupaten Trenggalek.‖ Terakhir diubah 2013. Diakses

19 Desember 2018.

http://pertanian.jatimprov.go.id/index.php/komoditas/sentr

a-hortikultura/2013-11-04-03-36-30.

Map

―Jalur Surabaya Menuju Trenggalek.‖ diakses 1 Desember 2018.

htpps://www.google.com/maps/dir/Surabaya,+Kota+Sura

baya+Jawa+Timur/Trenggalek,+Jawa+Timur.

―Jalur Tangerang Menuju Trenggalek.‖ diakses 4 Desember

2018.

https://www.google.com/maps/dir/Tangerang,+Kota+Tan

gerang,+Banten/Kabupaten+Trenggalek,+Jawa+Timur/@.

―Wisata Pantai Di Kabupaten Trenggalek.‖ diakses 4 Desember

2018.

https://www.google.co.id/search?q=wisata+pantai+di+tren

ggalek&oq=wisata+pantai+di+Tre&aqs=chrome.1.69i57j

0l5.14950j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Page 102: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

85

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 103: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

84

Lampiran 1

Peta Kabupaten Trenggalek

Gambar 1: Peta Kabupaten Trenggalek

(Sumber: Dinas Penyuluhan Pertanian Trenggalek).

Page 104: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

85

Lampiran 2

Peta Kecamtan Trenggalek

Gambar 2: Peta Kecamatan Trenggalek

(Sumber: Dinas Penyuluhan Pertanian Trenggalek).

Page 105: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

86

Lampiran 3

Peta Kelurahan Ngantru

Gambar 3: Peta Kelurahan Ngantru

(Sumber: Profil Kelurahan Ngatru).

Page 106: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

87

Gambar 4: Peta Kelurahan Ngantru

(Sumber: Balai Penyuluhan Kecamatan Trenggalek).

Page 107: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

88

Gambar 5: Peta Kelurahan Ngantru

(Sumber: Balai Penyuluhan Kecamatan Trenggalek).

Page 108: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

89

Lampiran 4

Susunan Organisasi Kelurahan Ngantru

Gambar 6: Susunan Organisasi Kelurahan Ngantru

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 109: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

90

Lampiran 5

Tugu Pranata Mangsa

Gambar 7: Tugu Pranata Mangsa

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 110: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

91

Lampiran 6

Dam Bagong dan Irigasi Di Kecamatan Trenggalek

Gambar 8: Dam Bagong

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 111: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

92

Gambar 9: Irigasi Primer di daerah Dam Bagong (tampak dari

depan)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 10: Irigasi Primer Dam Bagong (tampak dari belakang)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 112: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

93

Gambar 11: Saluran air yang berasal dari Dam Bagong menuju ke

saluran irigasi primer

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 12: Saluran air yang keluar dari irigasi primer menuju

irigasi sekunder

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 113: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

94

Gambar 13: Saluran Irigasi Sekunder yang ada di Surondakan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 14: Saluran Irigasi Sekunder yang ada di Sumbergedong

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 114: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

95

Lampiran 7

Area Pemakaman Minak Sopal

Gambar 15: Pintu Masuk Area Pemakanan Minak Sopal

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 16: Pintu Masuk makanan Minak Sopal

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 115: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

96

Gambar 17: Pendapha di area pemakaman Minak Sopal yang

digunakan jika terdapat kegiatan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 18: Makam Minak Sopal dan Istri

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 116: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

97

Gambar 19: Makam Empat Prajurit Minak Sopal (sebelah kiri

dari pintu masuk)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 20: Makam Empat Prajurit Minak Sopal (sebelah kanan

dari pintu masuk)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 117: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

98

Lampiran 8

Sawah-Sawah Di Ngantru

Gambar 21: Sawah di Kelurahan Ngantru Milik Potani Sejahtera

I

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 22: Sawah di Kelurahan Ngantru Milik Potani Sejahtera

II

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 118: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

99

Lampiran 9

Kegiatan Haul Minak Sopal

Gambar 23: Sema‘an Alquran di mushola al-Falah dekat area

Makam Bagong

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 24: Tahlil dan Do‘a di Makam Minak Sopal

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 119: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

100

Gambar 25: Sambutan dari Bapak Mukimin Swanto Selaku

Gapoktan Maju Sejahtera sekaligus Panitia Acara Peringatan Jasa

Minak Sopal

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Gambar 26: Sambutan dari Bapak Emil Selaku Bupati

Trenggalek

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 120: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

101

Gambar 27: Sambutan dari Bapak Supardi Selaku Pembaca

Sejarah Dam Bagong

(Sumber: Video Dokumentasi HkTv 2018).

Gambar 28: Pembacaan Do‘a oleh Kyai Hj. Nur S.

(Sumber: Video Dokumentasi HkTv 2018).

Page 121: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

102

Gambar 29: Pembungkusan Nasi dan Daging Kerbau yang akan

dibagikan kepada warga masyarakat yang datang

(Sumber: Video Dokumentasi HkTv 2018).

Gambar 30: Ramah Tamah Menu Makanan Daging Kerbau

(Sumber: Video Dokumentasi HkTv 2018).

Page 122: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

103

Gambar 31: Susunan Kegiatan Upacara Adat Memeringati Jasa

Minak Sopal

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Novia Bayuningrum).

Page 123: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

104

Lampiran 10

Foto Wawancara dengan Narasumber

Gambar 32: Wawancara penulis dengan Bapak Samsuri Selaku

Sesepuh Dam Bagong di Ngantru.

Gambar 33: Wawancara penulis dengan Bapak Suwono Selaku

Bapak Lurah dan Bapak Zainal Selaku Kepala Seksi

Pemberdayaan masyarakat dan sara prasara di Kelurahan

Ngantru.

Page 124: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

105

Gambar 34: Wawancara penulis dengan Bapak Suhono Selaku

Juru Kunci Dam Bagong dari Dinas Pengairan Trenggalek.

Gambar 35: Wawancara penulis dengan Bapak Mangin Selaku

Ketua Potani Sejahtera II di Kelurahan Ngantru, Trenggalek.

Page 125: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

106

Gambar 36: Wawancara penulis dengan Bapak Soegeng

Koencahyo Selaku Presenter dan Dokumentasi dari HkTv

Trenggalek.

Gambar 37: Wawancara penulis dengan Bapak Imam Nurhadi

Selaku Ketua Kasubag Perencanaan dari Dinas Pertanian

Trenggalek.

Page 126: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

107

Gambar 38: Wawancara penulis dengan Bapak Yohan Erfinanta

Selaku Penyuluh Pertanian Daerah Ngantru dari Dinas

Penyuluhan Pertanian Trenggalek.

Gambar 39: Wawancara penulis dengan Bapak Agus Prasmono

Selaku Kasi Pelestarian Tradisi Sejarah dan Cagar Budaya dari

Dinas Pariwisata Trenggalek.

Page 127: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

108

Lampiran 11

Surat-Surat

Gambar 40: Surat untuk Kelurahan Ngantru.

Page 128: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

109

Gambar 41: Surat untuk Dinas Pertanian.

Page 129: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

110

Gambar 42: Surat untuk Dinas Pariwisata.

Page 130: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

111

Gambar 43: Surat untuk Dinas Pengairan, Gapoktan, Dinas

Penyuluan Petanian, HkTv, Sesepuh Dam Bagong dan

KesBangPol.

Page 131: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

112

Gambar 44: Surat Balasan dari KesBangPol.

Page 132: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

113

Gambar 45: Surat Balasan dari Kelurahan Ngantru.

Page 133: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

114

Gambar 46: Surat Balasan dari Dinas Pariwisata.

Page 134: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

115

Gambar 47: Surat Balasan dari Dinas Pertanian.

Page 135: Dampak Ekonomis Dam Bagong dalam Pertanian Padi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Erfinanta, Bapak Agus Prasmono, Bapak Zainal, Bapak Soegeng Koencahyo,

116

Lampiran 12

Tabel 3

Contoh Jadwal Sistem Pengairan Bergilir Kecamatan

Trenggalek

No. Waktu (WIB) Nama Desa Debit (liter/detik) Luas Lahan (Ha)

1. 04.00-08.00 Surondakan 100 liter/detik 130

2. 08.00-12.00 Sumbergedong 100 liter/detik 110

3. 12.00-16.00 Ngantru 100 liter/detik 51

4. 16.00-20.00 Tamanan 100 liter/detik 67

5. 20.00-24.00 Sambirejo 100 liter/detik 101

6. 24.00-04.00 Rejowinangun 100 liter/detik 31