dalam praktikum ini dipilih asam oksalat sebagai larutan standar karena asam oksalat memiliki berat...

3
Dalam praktikum ini dipilih asam oksalat sebagai larutan standar karena asam oksalat memiliki berat ekuivalen (BE) yang besar (126) sehingga tidak mudah terpengaruh kemurniannya. Larutan NaOH perlu distandarisasi terlebih dahulu untuk mengetahui normalitas NaOH yang sesungguhnya yang akan digunakan sebagai titran sehingga perhitungan yang didapat akan lebih akurat.Titrasi dilakukan berulang-ulang (2 kali) untuk mendapatkan perbandingan hasil yang lebih akurat digunakan perhitungan rata-rata. Digunakan indicator Fenolphtalein karena Fenolphtalein tergolong asam yang sangat lemah, dalam keadaan yang tidak terionisasi indikator tersebut tidak berwarna. Jika dalam lingkungan basa fenolphtalein akan terionisasi lebih banyak dan memberikan warna terang karena anionnya (Day, 1981). Campuran karbonat dan hidroksida, atau karbonat dan bikarbonat, dapat ditetapkan dengan titrasi dengan menggunakan indikator fenolphtalein dan jingga metil (Day, 1981). Pada praktikum kali ini, praktikan membuat larutan standar dan menentukan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan. Titik akhir titrasi ialah titik dimana setelah penambahan setetes demi setetes larutan ke larutan lain, tepat berubah warna ketika diaduk/digoyang-goyangkan. Asam asetat merupakan asam lemah dan NaOH basa kuat jadi pada saat titik ekuvalen larutan menjadi netral (reaksi ini tergolog reaksi netralisasi). Saat titik ekuivalen titrasi harus segare dihentikan karena penambahan sedikt saja NaOH akan menyebabkan perubahan pH yang besar. Rumus Penetapan Kadar Normalitas NaOH hasil standarisasi : N titran .V titran = N titrat .V titrat N NaOH x V NaOH = N H2C2O4.2H2O x V H2C2O4.2H2O N NaOH= (N H2C2O4.2H2O x V H2C2O4.2H2O)/(V NaOH) Normalitas asam asetat N titran .V titran = N titrat .V titrat N CH3COOH x V CH3COOH = N NaOH x V NaOH N CH3COOH=(N NaOH x V NaOH)/(V CH3COOH) Kadar asam asetat : Kadar CH_3 COOH (%b/v)= (N CH_3 COOH .V CH_3 COOH.BE CH_3 COOH)/(Volume sampel (L)) Perhitungan Kadar Normalitas Asam oksalat N = n x M

Upload: eli-nira

Post on 08-Aug-2015

1.854 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dalam Praktikum Ini Dipilih Asam Oksalat Sebagai Larutan Standar Karena Asam Oksalat Memiliki Berat Ekuivalen

Dalam praktikum ini dipilih asam oksalat sebagai larutan standar karena asam oksalat memiliki berat ekuivalen (BE) yang besar (126) sehingga tidak mudah terpengaruh kemurniannya. Larutan NaOH perlu distandarisasi terlebih dahulu untuk mengetahui normalitas NaOH yang sesungguhnya yang akan digunakan sebagai titran sehingga perhitungan yang didapat akan lebih akurat.Titrasi dilakukan berulang-ulang (2 kali) untuk mendapatkan perbandingan hasil yang lebih akurat digunakan perhitungan rata-rata. Digunakan indicator Fenolphtalein karena Fenolphtalein tergolong asam yang sangat lemah, dalam keadaan yang tidak terionisasi indikator tersebut tidak berwarna. Jika dalam lingkungan basa fenolphtalein akan terionisasi lebih banyak dan memberikan warna terang karena anionnya (Day, 1981). Campuran karbonat dan hidroksida, atau karbonat dan bikarbonat, dapat ditetapkan dengan titrasi dengan

menggunakan indikator fenolphtalein dan jingga metil (Day, 1981). Pada praktikum kali ini, praktikan membuat larutan standar dan menentukan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan. Titik akhir titrasi ialah titik dimana setelah penambahan setetes demi setetes larutan ke larutan lain, tepat berubah warna ketika diaduk/digoyang-goyangkan. Asam asetat merupakan asam lemah dan NaOH basa kuat jadi pada saat titik ekuvalen larutan menjadi netral (reaksi ini tergolog reaksi netralisasi).Saat titik ekuivalen titrasi harus segare dihentikan karena penambahan sedikt saja NaOH akan menyebabkan perubahan pH yang besar.

Rumus Penetapan Kadar

Normalitas NaOH hasil standarisasi :N titran .V titran = N titrat .V titratN NaOH x V NaOH = N H2C2O4.2H2O x V H2C2O4.2H2O

N NaOH= (N H2C2O4.2H2O x V H2C2O4.2H2O)/(V NaOH)Normalitas asam asetatN titran .V titran = N titrat .V titratN CH3COOH x V CH3COOH = N NaOH x V NaOHN CH3COOH=(N NaOH x V NaOH)/(V CH3COOH)

Kadar asam asetat :Kadar CH_3 COOH (%b/v)= (N CH_3 COOH .V CH_3 COOH.BE CH_3 COOH)/(Volume sampel (L))

Perhitungan Kadar

Normalitas Asam oksalatN = n x M= gr/(BE x V (liter))=0,315/(126/2 x 0,05)=(0,315 )/(63 x 0,05)=0,1 N Normalitas NaOH

N NaOH= (N H2C2O4.2H2O x V H2C2O4.2H2O)/(V NaOH)N NaOH=(0,1 x 10)/9,9=0,101 N

Normalitas asam asetat (CH3COOH)Grek CH3COOH = grek NaOH(N x V) CH3COOH = (N x V) NaOH

Page 2: Dalam Praktikum Ini Dipilih Asam Oksalat Sebagai Larutan Standar Karena Asam Oksalat Memiliki Berat Ekuivalen

N CH3COOH=(N NaOH x V NaOH)/(V CH3COOH)N CH3COOH = (0,101 x 15,15)/10=0,153 N

Normalitas Asam Cuka dengan bantuan IndikatorGrek Asam cuka = grek NaOH(N x V) Asam cuka = (N x V) NaOHN asam cuka=(N NaOH x V NaOH)/(V asam cuka) =(0,101 x 10,75)/10=1,0857/10=0,1086 N

Kadar asam asetat

Kadar CH_3 COOH (%b/v)= (N CH_3 COOH .V CH_3 COOH.BE CH_3 COOH)/(Volume sampel (L) )

Kadar CH_3 COOH (%b/v)=(0,153 x 0,010 x 60)/0,010

Kadar CH_3 COOH (%b/v)=9,18 %

Kadar asam cuka

Kadar asam cuka = N CH_3 COOH. V CH_3 COOH . BE CH_3 COOH / V Sampel=(N.asam cuka x V asam cuka X BE asam cuka)/(volume sampel)=(0,1086 x 0,010 x 60)/0,010 =6,516 %

Penjelasan Mekanisme Reaksi yang TerjadiReaksi antara asam asetat(CH3COOH) dengan NaOHCH3COOH+ NaOH CH3COONa+H2OReaksi antara Asam oksalat dengan NaOHH2C2O4.2H2O + 2NaOH Na2C2O4 + 4H2O

Kesimpulan dari kegiatan praktikm alkalimetri ini adalah :Alkalimetri merupakan metode penetapan kadar secara kuantitatif suatu senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan senyawa basa standar. Pemilihan indicator harus sesuai dengan titrasi yang dilakukan.Penambahan sedikit titran pada saat titik ekivalen mengakibatkan perubahan pH secara drastis.Pada titrasi asam basa n yang harus di hitung adalah jumlah H+ atau OH- yang dilepas atau diterima.Dari hasil perhitungan, normalitas NaOH adalah 0,101 N, normalitas CH3COOH adalah 0,153 N dan normalitas asam cuka makan adalah 0,1086 NKadar CH3COOH adalah 9,18 % dan Kadar asam cuka makan adalah 6,516 %

Page 3: Dalam Praktikum Ini Dipilih Asam Oksalat Sebagai Larutan Standar Karena Asam Oksalat Memiliki Berat Ekuivalen

Reaksi asam-basa sering digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau larutan basa. Penentuan itu dapat dilakukan dengan cara meneteskan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau sebaliknya. Dan dalam pembahasan praktikum ini akan banyak membahas mengenai alkalimetri. Alkalimetri yaitu penentuan kadar asam dari suatu contoh dengan menggunakan larutan baku standar serta indikator pH yang sesuai. Larutan baku standar ialah larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti dimana larutan ini setiap liternya mengandung sejumlah gram equivalen tertentu. Larutan baku standar biasa digunakan sebagai titran, sedangkan larutan asam yang akan ditentukan kadarnya digunakan sebagi titrat. Pada praktikum ini larutan basa yang bisa digunakan adalah NaOH.

NaOH bukan merupakan bahan baku primer karena bersifat higroskopis dan mudah menyerap CO2 dari udara. Oleh karena itu NaOH harus disatandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan baku primer didapat dari penimbangan langsung bahan murni, misalnya asam oksalat

(COOH)2.2H2O. Dalam praktikum kali ini kita akan menetukan kadar asam oksalat pada yogurt. Dalam penentuan kadar asam oksalat digunakan larutan baku standar NaOH dari indikator phenolphtalien. Indikator dalam titrasi adalah indikator pH karena indikator ini berubah warnanya sesuai dengan perubahan pH. Suatu indikator pH memiliki perubahan warna yang khas pada daerah pH tertentu. Dalam titrasi standarisasi NaOH dan penentuan kadar asam oksalat dipakai indikator pH sehingga jelas harus diketahui pH untuk setiap perubahan reaksi.