daftar tilik perilaku dokter-pasien

13
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA DOKTER-PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN DAFTAR TILIK Disusun Oleh : KELOMPOK 3 1. Novianty Dwi Saputri 2. Angga Syafari 3. Junia Ariani 4. Yoga Aprianto 5. Irfana Efendi 6. Dinda Auria 7. Siska Oktarina 8. Abisyifa Rahma Taim 9. Istiqomah Katin 10. Della Elvina 11. Selly Marlina

Upload: istiqomah-katin

Post on 30-Sep-2015

90 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Daftar Tilik Perilaku Dokter-Pasien

TRANSCRIPT

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA DOKTER-PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN DAFTAR TILIK

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

1. Novianty Dwi Saputri2. Angga Syafari3. Junia Ariani4. Yoga Aprianto5. Irfana Efendi6. Dinda Auria7. Siska Oktarina8. Abisyifa Rahma Taim9. Istiqomah Katin10. Della Elvina11. Selly Marlina

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS NEGERI BENGKULU2013-2014Kegiatan Kelompok

PengantarManusia adalah mahluk yang membutuhkan orang lain untuk mengembangkan diri melalui hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal akan saling memuaskan bila masing-masing pihak dapat menampilkan tingkah laku yang saling timbang rasa, penuh pengertian, dan empati. Hubungan interpersonal dilakukan melalui komunikasi, yaitu proses penyampaian stimuli (baik verbal maupun non-verbal) oleh seseorang (komunikator) untuk mengubah perilaku orang lain (pendengar). Komunikasi adalah proses dimana dua atau lebih pengirim/penerima bertukar pesan sebagai upaya mencapai kesepakatan untuk menghasilkan suatu keputusan. Agar berjalan efektif, diperlukan lalu lintas pesan dua arah yang baik. Komunikasi yang baik, misalnya antara dokter dengan pasien, akan menjadi efektif bila disertai empati.

Hasil yang diharapkanMahasiswa mampu mendemonstrasikan cara membuat klien merasa nyaman saat berkomunikasi: memberi salam, menyilakan duduk, memperkenalkan diri, membina rappporting, menjelaskan tugas dan kewenangannnya, mempersilakan pasien/klien bicara bebas.

Lingkup bahasan1. Fungsi komunikasi interpersonal dalam pekerjaan dokter2. Hambatan komunikasi1. Komunikasi verbal: membuat klien merasa nyaman2. Komunikasi non-verbal: ekspresi wajah, kontak mata, bahasa tubuh, suara

Kegiatan I

TugasLatihan mempraktikkan membuat klien merasa nyaman dengan cara sebagai berikut:1. Lakukan permainan peran, tutor berperan sebagai seorang pasien, seorang mahasiswa berperan sebagai dokter. Pakai sinopsis nomor 1. Mahasiswa lainnya melakukan penilaian dengan menggunakan daftar tilik perilaku dokter dan pasien (lampiran 10). Waktu 7 menit.2. Diskusikan bagaimana dokter tersebut memperlakukan pasien dalam konteks membuat klien merasa nyaman. Hal-hal yang penting tuliskan di flipchart. Waktu 8 menit.3. Tutor memberikan ulasan tentang membuat klien merasa nyaman dengan materi bahan kuliah. Waktu 10 menit4. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai dokter dan pasien. Waktu 10 menit.5. Satu atau 2 orang mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan membuat klien merasa nyaman. Tutor berperan sebagai pasien. Setelah selesai didiskusikan bersama. Peragaan tersebut direkam untuk ditayangkan pada saat pleno. Waktu 10 menit. Semua hasil rekaman dibuat CD apabila waktu memungkinkan.

Sinopsis 1: Membuat klien merasa nyamanSeorang pasien datang ke dokter praktik umum. Hari menjelang magrib, pasien yang menunggu diperiksa masih ada sekitar 5 orang. Hujan rintik-rintik turun. Tiba giliran pasien terakhir, dokter sebenarnya sudah agak lelah. Pasien terakhir berusia 45 tahun, datang dengan wajah khawatir, gelisah. Pasien tidak mau duduk sebelum dipersilahkan duduk oleh dokter, dia juga tidak mengucapkan salam kepada dokter, disebabkan kekhawatirannya yang sangat besar. Pasien datang sendiri, langsung dari rumah. Pasien bersikap pasif. Pasien mempunyai keluhan sulit buang air besar sejak 3 bulan yang lalu. Adik dan ibunya mempunyai keluhan yang sama beberapa tahun yang lalu, dan ternyata keduanya menderita kanker usus. Keduanya sudah meninggal. Pasien khawatir mempunyai penyakit yang sama dengan ibu dan adiknya. Dalam berbicara pasien terbata-bata. Dokter berusaha untuk membuat pasien merasa nyaman dengan menyambut dengan baik dan ramah serta penuh perhatian, walaupun sebenarnya sudah lelah.

Catatan: Kalimat yang dicetak tebal pada sinopsis adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa, agar dapat memerankan tokoh dokter dengan baik, secara verbal dan non-verbal.

Kegiatan II

Latihan dalam kelompok mempraktikkan Mengajukan pertanyaanLangkah:1. Lakukan permainan peran, tutor berperan sebagai seorang pasien, seorang mahasiswa berperan sebagai dokter. Sinopsis untuk permainan peran adalah sinopsis 2. Mahasiswa lainnya melakukan penilaian dengan menggunakan daftar tilik (lampiran 10). Waktu 7 menit.2. Diskusikan bagaimana cara dokter tersebut mengajukan pertanyaan kepada pasien. Catat di flipchart hal-hal yang penting. Waktu 8 menit.3. Tutor memberikan ulasan tentang cara mengajukan pertanyaan dengan contoh-contohnya. Waktu 10 menit.4. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai dokter dan pasien. Waktu 10 menit.5. Satu atau 2 orang mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan mengajukan pertanyaan. Tutor berperan lagi sebagai pasien. Setelah selesai didiskusikan bersama. Peragaan tersebut direkam untuk ditayangkan pada saat pleno. Waktu 10 menit. Semua hasil rekaman dibuat CD.

Sinopsis 2: Mengajukan pertanyaanSeorang pasien datang ke dokter praktik umum. Hari menjelang magrib, pasien yang menunggu diperiksa masih ada sekitar 5 orang. Hujan rintik-rintik turun. Tiba giliran pasien terakhir, dokter sebenarnya sudah agak lelah. Pasien terakhir perempuan berusia 45 tahun, datang dengan wajah khawatir, gelisah. Pasien tidak mau duduk sebelum dipersilakan duduk oleh dokter, dia juga tidak mengucapkan salam kepada dokter, disebabkan oleh kekhawatirannya yang sangat besar. Pasien datang sendiri, langsung dari rumah. Pasien mempunyai keluhan sulit buang air besar. Tetapi kadang-kadang pasien juga mengalami diare. Bila sedang diare kadang-kadang ada darah segar pada tinjanya. Adik dan ibunya mempunyai keluhan yang sama beberapa tahun yang lalu, dan ternyata keduanya menderita kanker usus. Keduanya sudah meninggal, walaupun sudah sempat dioperasi. Pasien khawatir mempunyai penyakit yang sama dengan ibu dan adiknya. Dalam berbicara pasien terbata-bata.

Catatan: Kalimat yang dicetak tebal pada sinopsis adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa, agar dapat memerankan tokoh dokter dengan baik, secara verbal dan non-verbal.

Kegiatan Kelompok IIILatihan dalam kelompok mempraktikkan Mendengar aktif.Langkah:1. Lakukan permainan peran, tutor berperan sebagai seorang pasien, seorang mahasiswa berperan sebagai dokter. Sinopsis untuk bermain peran adalah sinopsis 3. Mahasiswa lainnya melakukan penilaian dengan menggunakan daftar tilik (lampiran 10). Waktu 7 menit.2. Diskusikan bagaimana dokter tersebut memperlakukan pasien dalam konteks mendengar aktif. Hal-hal yang penting tuliskan di flipchart. Waktu 8 menit.3. Tutor memberikan ulasan tentang mendengar aktif dengan materi bahan kuliah. Waktu 10 menit.4. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai dokter dan pasien. Waktu 10 menit.5. Satu atau 2 orang mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan mendengar aktif. Tutor berperan lagi sebagai pasien. Setelah selesai didiskusikan bersama. Peragaan tersebut direkam untuk ditayangkan pada saat pleno. Waktu 10 menit. Semua hasil rekaman dibuat CD.

Sinopsis 3: Mendengar aktifSeorang pasien datang ke dokter praktik umum. Hari menjelang magrib, pasien yang menunggu diperiksa masih ada sekitar 5 orang. Hujan rintik-rintik turun. Tiba giliran pasien terakhir, dokter sebenarnya sudah agak lelah. Pasien terakhir perempuan berusia 45 tahun, datang dengan wajah khawatir, gelisah. Pasien tidak mau duduk sebelum dipersilakan duduk oleh dokter, dia juga tidak mengucapkan salam kepada dokter, disebabkan oleh kekhawatirannya yang sangat besar. Pasien datang sendiri, langsung dari rumah. Pasien mempunyai keluhan sulit buang air besar. Tetapi kadang-kadang pasien juga mengalami diare. Bila sedang diare kadang-kadang ada darah segar pada tinjanya. Adik dan ibunya mempunyai keluhan yang sama beberapa tahun yang lalu, dan ternyata dua-duanya menderita kanker usus. Keduanya sudah meninggal, walaupun sudah sempat dioperasi. Pasien khawatir mempunyai penyakit yang sama dengan ibu dan adiknya. Pasien mempunyai anak 2 orang baru berumur 17 dan 12 tahun. Dalam berbicara pasien terbata-bata, keluhan diungkapkan secara tidak jelas, sambil sekali-sekali menundukkan kepala dan mukanya menunjukkan kehawatiran dan kegelisahan yang kentara sekali. Kedua tangan saling meremas. Dokter melakukan refleksi isi, refleksi perasaan, menunjukkan empati serta merangkum ucapan pasien.

Catatan: Kalimat yang dicetak tebal pada sinopsis adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa, agar dapat memerankan tokoh dokter dengan baik, secara verbal dan non-verbal.

Kegiatan Kelompok IVLatihan dalam kelompok mempraktikkan Memberikan informasi.Langkah:1. Lakukan permainan peran, tutor berperan sebagai seorang pasien, seorang mahasiswa berperan sebagai dokter. Sinopsis untuk bermain peran adalah sinopsis 4. Mahasiswa lainnya melakukan penilaian dengan menggunakan daftar tilik (lampiran 10). Waktu 7 menit.2. Diskusikan bagaimana dokter tersebut memperlakukan pasien dalam konteks memberikan informasi. Hal-hal yang penting tuliskan di flipchart. Waktu 8 menit.3. Tutor memberikan ulasan tentang cara memberikan informasi dengan materi bahan kuliah. Waktu 10 menit.4. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai dokter dan pasien. Waktu 10 menit.5. Satu atau 2 orang mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan memberikan informasi. Tutor berperan lagi sebagai pasien. Setelah selesai didiskusikan bersama. Peragaan tersebut direkam untuk ditayangkan pada saat pleno. Waktu 10 menit. Semua hasil rekaman dibuat CD.

Sinopsis 4: Menyampaikan informasiSetelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter menganjurkan kepada pasien untuk menjalani pemeriksaan USG dan endoskopi. Pasien tidak mengerti maksud pemeriksaam tersebut, dokter berusaha menjelaskan dengan kata-kata yang sederhana, serta menjelaskan apa tujuan pemeriksaan USG dan endoskopi. Pasien bertanya dimana USG dan endoskopi dapat dilakukan serta berapa biayanya. Pasien mengajukan pertanyaan apa sebenarnya penyakitnya. Apakah dapat diobati, seberapa jauh pengobatan tersebut efektif dan efisien. Dokter memberikan informasi yang jujur, sederhana, benar dan lengkap.

Catatan: Kalimat yang dicetak tebal pada sinopsis adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa, agar dapat memerankan tokoh dokter dengan baik, secara verbal dan non-verbal. Informasi tentang kanker usus dapat dilihat di lampiran 12.

Rujukan1. Basuki E. Komunikasi efektif. Bahan kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI, 2007.2. Covey SR. Tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif. Binarupa Aksara, 1994. Bab V.3. Northhouse LL, Northouse PG. Health communication: Strategies for health professionals. Stamford (Co): Appleton & Lange; 1998. p.1-30.4. Tate P. The doctors communication handbook. Radcliffe Medical Press, 1995.5. Djauzi S. Empati dalam komunikasi di bidang kedokteran. Bahan kuliah Modul EPC 2004

KOMUNIKASI EFEKTIF

DAFTAR TILIK PERILAKU DOKTER

Praktikum 1Dokter : Angga SyafariPasien : Selly Marlina

Praktikum 2Dokter : Irfana EffendiPasien : Della Elvina

I. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANPRAKTIKUM 1PRAKTIKUM 2

ADATIDAK ADAADATIDAK ADA

Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam

Menyilahkan duduk

Memperkenalkan diri

Menciptakan hubungan (rapporting)

Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas

Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab

II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILAN

PRAKTIKUM 1PRAKTIKUM 2

ADATIDAK ADAADATIDAK ADA

Banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai

Mengajukan pertanyaan satu-persatu

Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam

III. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANPRAKTIKUM 1PRAKTIKUM 2

ADATIDAK ADAADATIDAK ADA

Melakukan refleksi isi

Melakukan refleksi perasaan

Menunjukkan empati

Merangkum

IV. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANPRAKTIKUM 1PRAKTIKUM 2

ADATIDAK ADAADATIDAK ADA

Memberikan informasi yang benar

Memberikan informasi dengan bahasa sederhana

Memberikan informasi yang lengkap

Memberikan informasi yang jujur

V. MENANGGAPIKETERAMPILANPRAKTIKUM 1PRAKTIKUM 2

ADATIDAK ADAADATIDAK ADA

Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik

Melakukan evaluasi

Melakukan asumsi

Memotong pembicaraan

Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)

Sabar menunggu pasien berbicara

Menenteramkan pasien

Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat

VI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANPRAKTIKUM 1PRAKTIKUM 2

ADATIDAK ADAADATIDAK ADA

Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)

Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya

Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien

Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...

Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian

VII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANPRAKTIKUM 1PRAKTIKUM 2

ADATIDAK ADAADATIDAK ADA

Wajah : ramah, senyum

Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik

Posisi tubuh yang baik

Kontak mata

DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUPRAKTIKUM 1PRAKTIKUM 2

ADATIDAK ADAADATIDAK ADA

Wajah pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak mata

Senang

Puas

Gerak-gerik pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu

Suara pasien

Terbata-bata

Lancar berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas

KESIMPULAN

Dari hasil praktik yang kami lakukan dengan menggunakan daftar tilik, dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif itu sangat diperlukan antara dokter dan pasien hal tersebut berguna untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat selain itu juga dapat menciptakan hubungan yang baik dan saling percaya antara dokter dan pasiennya.