daftar isi - yusufxyz.files.wordpress.com · web viewpenjelasan : inception phase. memutuskan apa...
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BAPPEPROP sebagai institusi yang mempunyai tanggung jawab
terhadap perencanaan pembangunan propinsi tentunya tidak lepas dari
kebutuhan informasi-informasi perencanaan. Selain itu terkait dengan
kewenangannya sebagai koordinator perencanaan pembangunan daerah
tentunya membutuhkan suatu sistem informasi Perencanaan Dan
Pengendalian Pembangunan yang mampu mengelaborasikan kerja
berbagai lembaga yang selama ini terlibat dalam proses perencanaan.
Melalui Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian
Pembangunan Ini diharapkan, dalam penyusunan paket perencanaan
pembangunan daerah dilakukan berdasar dukungan data dan informasi
yang secara obyektif dan bukan berdasar berbagai bentuk pertimbangan
yang kadang kala mengandung muatan yang sangat subyektif. Sebab
pembangunan daerah merupakan kegiatan yang berkesinambungan
sehingga sangat diperlukan perencanaan yang berkualitas dan tentu saja
kualitas perencanaan ditentukan oleh kualitas data dan informasi tentang
kinerja masa lampau dan visi tentang masa depan. Tanpa keduanya,
dokumen perencanaan yang dihasilkan akan identik dengan dokumentasi
angan-angan. Dari sudut penyusunannya, kualitas dokumen perencanaan
sangat ditentukan oleh ketersediaan data dan infromasi mutakhir yang
relevan, baik data tentang kondisi, potensi, sarana dan prasarana,
komoditi, tantangan pembangunan daerah maupun spesifikasi masing-
masing program yang ada dan keterkaitannya.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 1
Bab
1
Terkait dengan pengembangan sistem Informasi Perencanaan Dan
Pengendalian Pembangunan ini, untuk mendapatkan sistem yang layak
dan mampu mengakomodasi berbagai keperluan perencanaan
membutuhkan beberapa tahapan-tahapan dan juga membutuhkan waktu
yang relatif panjang. Dan pada tahap awal telah diselesaikannya
pembangunan sofware dasar yaitu software modul perencanaan,
software modul indikator, software database serta software instalasi
jaringan. Pada tahap ke dua ini penyempurnaan kontens sangat
diperlukan yaitu mencakup penyempurnaan indikator perencanaan,
penyempurnaan database dan penambahan modul untuk menjaring
aspirasi dari bawah yang dikoordinasi lewat bakorwil.
Dengan hal-hal tersebut diatas dirasakan bappeprop memerlukan
penyempurnaan sistem informasi perencanaan dan pengendalian
pembangunan pada tahap kedua. Dimana melalui penyempurnaan sistem
ini akan mengoptimalkan proses perencanaan pembangunan yang dibuat
oleh BAPPEPROP kedepannya.
PERMASALAHAN
Setelah satu tahap pembuatan sistem dilalui, perlu dilanjutkan
dengan Pengembangan Sistem Jaringan Data Base Pendukung Rencana
Pembangunan yang merupakan pengembangan Informasi Database
Perencanaan Pembangunan (SIDPRAM) TAHAP I, Permasalahan yang
akan dijawab dalam pengembangan tahap II atau yang disingkat dengan
SIDPRAM TAHAP II ini adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pengembangan sistem perencanaan
pembangunan dengan mempertimbangkan perkembangan sistem
ini secara berkelanjutan .
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 2
2. Dibutuhkannya modul tambahan lainnya yang akan digunakan
untuk mengakomodasi informasi perencanaan lewat jaring aspirasi
dari dari bawah.
MAKSUD dan TUJUAN
1. Mengembangkan model perencanaan disesuaikan dengan kondisi
saat ini dan kedepan, yang meliputi Basis Pengetahuan (knowledge
base) yang diperlukan untuk perencanaan program dan kegiatan
pembangunan. Basis Pengetahuan ini dalam bentuk data, analisa,
indikator keberhasilan, program dan kegiatan pembangunan,
pengembangan data pendukung perencanaan
2. Mengembangkan aplikasi perangkat lunak yang komprehensif
untuk seluruh proses perencanaan pembangunan, agar semua
elemen perencana dapat melakukan perencanaan secara
terintegrasi.
SIFAT KEKHUSUSAN SIDPRAM1.
1. Sistem yang dibuat ini khusus untuk kebutuhan BAPPEPROP dan
sistem yang akan dibangun akan disesuaikan dengan kondisi .
2. SIDPRAM adalah sistem informasi yang dilengkapi dengan Basis
pengetahuan (knowledge based system) sehingga memiliki tingkat
kesulitan yang sangat tinggi.
3. Proses pembuatan SIDPRAM ini didahului proses pembahasan
yang panjang tentang struktur data, analisa, permasalahan,
indikator dan program pembangunan.
4. Pembuatan SIDPRAM didahului proses konsultasi, sehingga team
konsultan terdiri dari team IT dan Konsultan pembangunan
regional.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 3
LINGKUP PEKERJAAN
Secara garis besar lingkup kegiatan pembangunan Sistem Informasi ini
adalah :
1. Evaluasi dari hasil yang sudah dicapai pada tahap I dan identifikasi
kebutuhan perencanaan saat ini dan kedepan
2. Mengembangkan Model Perencanaan disesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan saat ini dan akan datang.
3. Mengembangkan kerangka berpikir dan basis pengetahuan
(knowledge base) perencanaan pembangunan. Mengembangkan
dan menstrukturkan indikator-indikator keberhasilan pembangunan.
4. Mengembangkan strukturisasi data pendukung perencanaan,
kebutuhan pengolahan data, kebutuhan analisis, kebutuhan output
akhir untuk seluruh kegiatan pembangunan.
5. Mengembangakan aplikasi perangkat lunak modul sistem
Perencanaan Pembangunan
6. Membangun aplikasi perangkat lunak modul sistem informasi
usulan dari bawah (UDB) atau Jaring Asmara (Penjaringan Aspirasi
Masyarakat)
7. Mengembangkan aplikasi perangkat lunak modul Sistem Data
pendukung pembangunan
8. Mengembangkan aplikasi perangkat lunak modul Indikator
Pembangunan
9. Mengembangkan aplikasi perangkat lunak modul Renstra
10.Mengembangkan aplikasi perangkat lunak modul Otorisasi
11.Mengembangkan Module Sistem Pelaporan dan penampilan
(display hasil kerja BAPPEPROP)
12.Mengembangkan Sistem Prosedur dan Pedoman Penggunaan
aplikasi.
13.Melakukan Testing & Validation Module perangkat lunak untuk
Administrator.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 4
14.Melakukan Instalasi Aplikasi Module perangkat lunak pada
Infrastruktur Jaringan yang terpasang.
15.Melakukan Training untuk Administrator dan Para Pengguna.
16.Supervisi proses Entry Data Master dan pendampingan pada
penggunaan Aplikasi Module perangkat lunak.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 5
SYSTEM OVERVIEW SIDPRAM
GENERAL SYSTEM
Secara umum, SIDPRAM adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh
proses perencanaan pemprov . Sistem yang ingin dicapai hingga tahap II
adalah seperti dalam gambar berikut :
MODUL APLIKASI
Gambar 2.1. Proses Perencanaan
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 6
Bab
2
Proses perencanaan ini melibatkan seluruh instansi dengan BAPPEPROP
sebagai koordinator.
Gambar 2.2 Model Tabulasi Perencanaan
MODEL APLIKASI PERANGKAT LUNAK
Gambar 2.3 Model Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 7
DIMENSIPEMBANGUNAN
Renstra Gubernur
Indikator Pembangunan
Data Pendukung Perencanaan
Program & Kegiatan
Pembangunan Solusi
APBD
REPETADAJaring Aspirasi
Dari bawah
Model aplikasi perencanaan pembangunan ini seperti tampak pada
gambar 2.3 dimulai dari aplikasi Renstra yang terhubung dengan modul
indikator. Sehingga indikator bisa menjelaskan masing- masing kegiatan
renstra.
Modul Indikator terkait dengan Modul Data Pendukung Perencanaan.
Karena setiap indikator akan didukung database.
Modul Renstra terkait dengan Modul Program dan kegiatan solusi.
Kegiatan renstra akan di jabarkan dalam kegiatan pertahun dalam modul
program dan kegiatan solusi.
Modul Program dan Kegiatan Solusi terkait dengan APBD. Modul program
dan kegiatan Solusi bisa dikatakan adalah pra perencanaan, finalisasi
adalahnya pada penyusunan REPETADA dan APBD. Dimana pada
input/masukan bahan untuk penyusunan REPETADA dan APBD selain
berasal dari program dan kegiatan solusi juga berasal dari penjaringan
aspirasi dari bawah.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 8
METODOLOGI
TUJUAN
Membuat Sistem Informasi yang bekerja dengan baik dan relatif mudah
digunakan, bersandarkan pada jadwal dan tidak melebihi budget yang
sudah ditetapkan, serta dapat di-maintenance dengan relatif mudah.
PEMBANGUNAN BASIS PENGETAHUAN
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 9
PENJABARAN, SISTEMATISASI , SINKRONISASI KEBIJAKAN(PP, Kewenangan, Renstra, Tupoksi)
MEMUNCULKAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
STRUKTURISASI, SISTEMATISASI, MENCARI KETERKAITAN INDIKATOR
ANALISA TUJUAN, SASARAN PEMBANGUNAN
Komprehensif?
BelumBelum
Sudah cukup
1
PENENTUAN JENIS DATA YG MEMBENTUK INDIKATOR DAN RUMUSAN INDIKATOR
Bab
3
Gambar 3.1 Gambar Methodologi
PEMBANGUNAN APLIKASI
Business Process ModellingMemahami business need dengan diskusi dengan Counter Part.
RequirementsKonsultan menterjemahkan business need dalam perilaku system
dan otomatisasi system dalam bentuk requirement yang disepakati
oleh Counter Part.
Analysis and DesignKonsultan menterjemahkan requirements kedalam arsitektur
software.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 10
1
IDENTIFIKASI STANDARD KINERJA PER INDIKATOR
PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG TERKAIT INDIKATOR
SISTEM PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN
PENGANGGARAN
APBD
ImplementationKonsultan membuat software yang sesuai dengan arsitektur
software dan mempunyai perilaku seperti yang disepakati
(requirement) antara konsultan dan Counter Part.
TestKonsultan dan Counter Part memastikan dan menjamin bahwa
perilaku system sudah benar berdasarkan requirement yang
disepakati.
Configuration and Change ManagementMemonitor dan mengatur semua perubahan pada setiap versi dari
pekerjaan (sotware implementation dan perubahan pada
requirement) yang sepenuhnya dilakukan oleh konsultan.
Project ManagementMengatur jadwal dan sumber daya yang sepenuhnya dilakukan
oleh konsultan. Aktivitas ini akan dilakukan oleh konsultan dan atas
kesepakatan dengan Counter Part. Up-date dan pengecekan
kemajuan proyek dilakukan secara teratur sesuai dengan tahapan
iterasi. Keterlambatan yang terjadi akan dilihat penyebabnya dan
dicarikan solusinya. Jika diperlukan akan dijadwalkan kerja
tambahan pada waktu yang disepakati oleh konsultan dan Counter
Part.
DeploymentSemua yang diperlukan untuk roll-out proyek, instalasi aplikasi
module perangkat lunak pada infrastruktur jaringan eksiting
perangkat keras yang telah ada pada lingkungan BAPPEPROP
maupun training setiap module, akan dilaksanakan dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak. Personal
BAPPEPROP yang ditunjuk mengikuti kegiatan ini sebaiknya
mengikuti semua sesi training dengan lengkap. Keberhasilan
training ini sangat penting bagi semua anggota Implementator
Team, Administrator, dan User dalam memahami aplikasi tersebut.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 11
Semua aktifitas kerja dilakukan secara serempak dalam fase-fase atau
penjadwalan dimana dalam setiap fase dibagi atas beberapa iterasi atau
pengulangan aktifitas seperti pada diagram dibawah ini. Iterasi yang
dimaksudkan disini adalah proses pengulangan aktivitas baik konsultan
maupun Counter Part guna menjamin proses pekerjaan dilakukan secara
bertahap dan melalui standard kualitas yang disepakati.
Gambar 3. 2 Fase Pengembangan Aplikasi
PENJELASAN :
Inception Phase
Memutuskan apa saja yang akan menjadi sasaran dalam proyek. Proses
iterasi yang dilakukan adalah untuk eksplorasi solusi-solusi yang mungkin
dan arsitektur yang mungkin diterapkan dalam proyek.
Elaboration Phase Menetapkan problem yang akan dipecahkan
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 12
Menetapkan arsitektur yang menjadi dasar software
Menyesuaikan dan mendukung proses iterasi berikutnya
Menjelaskan proses dengan lebih detail
Mengurangi atau menghindari resiko proyek
Construction PhaseMengimplementasikan software, mencatat kasus-kasus yang terjadi, dan
melakukan perubahan atau up-date implementasi berdasarkan kasus
yang berkembang selama proyek berlangsung, serta melakukan test pada
setiap implementasi yang dihasilkan.
Transition PhaseMenambahkan features pada software yang pada fase ini mungkin sudah
dipakai oleh user hingga pada proses deployment berlangsung tuntas
yang akan dipenuhi oleh konsultan.
Sign-OffSerah Terima dan sign-off proyek dilakukan oleh konsultan ke
BAPPEPROP setelah disepakati bahwa penyelesaian proyek sudah final
atau selesai
SupportKonsultan bertanggung jawab atas dukungan atau support yang berupa
dukungan asistensi, supervisi, dan bug fixing (up-date atas error atau
kesalahan pada software yang diakibatkan oleh kesalahan dalam
pemrograman atau coding), pada rentang waktu yang disepakati oleh
konsultan dan BAPPEPROP.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 13
RENCANA PELAKSANAAN SIDPRAM
SPESIFIKASI TEKNIS YANG DIBUTUHKAN
• System Operasi Server : Windows 2000 PROFESIONAL
• System Operasi Workstation : Windows 2000 PROFESIONAL
• Database Server : Interbase Server
• Programming Language : Delphi 5.0, Delphi 7.0
• Database Model Concept : Client-Server & Multi-Tiered
Database
• Hardware for Server : Pentium III 1000MHz, RAM 256Mb,
HDD 30Gb (minimum)
• Hardware for Workstation : Pentium III 733MHz, RAM 128Mb,
HDD 20Gb
TAHAPAN PENGEMBANGAN APLIKASI
Pembangunan Aplikasi ini dijadwalkan selesai dalam waktu 6 (Enam) bulan. Secara lengkap Tahapan Pekerjaan Pembangunan Aplikasi setiap
module-nya akan dibagi menjadi empat fase yaitu :
Inception Phase (IP)
Elaboration Phase (EP)
Construction Phase (CP)
Transition Phase (TP)
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 14
Bab
4
Keempat fase untuk setiap module tersebut dapat dirangkum dalam jadwal dibawah ini :
DESCRIPTIONBULAN
1 2 3 4 5 6 Inception Phase (IP) Elaboration Phase (EP) Construction Phase (CP) Transition Phase (TP)
Pelaksanaan pekerjaan application system development akan berjalan
secara paralel dan selalu dilakukan up-date untuk memenuhi kebutuhan
integrasi antar module.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 15
ORGANISASI
TEAM KONSULTAN
Kelompok Konsultan dipimpin oleh seorang Ketua Tim Pelaksana yang
menguasai Regional Development, Business Process Modelling, System
Design dan Application Development.
COUNTERPART TEAM Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan aktivitas SIDPRAM ini
diperlukan kerja sama dan bantuan dari pihak BAPPEPROP , sehingga
diharapkan dapat dibentuk Team Counter Part yang berfungsi sebagai :
Team yang mendefinisikan kebutuhan internal BAPPEPROP
Team yang menentukan content dari sistem
Nara Sumber dan Penghubung dengan unit kerja dan
departemen yang terkait terutama dalam membantu kelancaran
pengumpulan data.
Membahas, meneliti, dan selanjutnya memutuskan sistem dan
prosedur yang akan dipergunakan.
Membahas, meneliti, dan selanjutnya memutuskan tiap bentuk
formulir (dokumen) dan pencatatannya yang akan
dipergunakan.
Membahas, meneliti, dan selanjutnya memutuskan bentuk
laporan yang akan dipergunakan.
Meneliti dan selanjutnya memutuskan hal-hal lain yang terkait
dengan hasil pekerjaan ini.
Mengimplementasi, mengadministrasi, dan mendayagunakan
secara berkesinambungan system yg akan terbangun.
Melakukan kegiatan Data Entry.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 16
Bab
5
KONDISI YANG DIPERLUKAN
Untuk menjamin efektifitas dan efisiensi Pembuatan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan ini diperlukan kondisi
sebagai berikut :
Didukung oleh peran serta aktif dari semua pihak yang terkait,
Terutama bidang bidang yang ada di BAPPEPROP.
Didukung oleh optimasi sumber daya yang secara potensial telah
dimilikinya.
Didukung oleh tersedianya basis data dan informasi yang akurat
dan terstruktur.
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 17
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Tim Konsultan adalah sebagai berikut :
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 18
Ahli Networking
Ahli Database
Ketua Tim
Ahli Sistem Analis
Ahli Desain Arsitektur
Sistem
Ahli Programmer
Ahli Pemb. Regional
Ahli Statistik
Ahli Pengolah Data
Trainer
Tenaga Pendukung
PENUTUP
Demikianlah proposal pengembangan sistem jaringan data base
pendukung rencana pembangunan ini kami ajukan, kami berharap
proposal ini bermanfaat dan memberikan kontribusi berharga untuk
BAPPEPROP .
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 19
Bab
7
1. Maciaszek, Leszek A, Requirement Analysis and System Design (Developing Information System with UML), Pearson Education Limited, England, 2001.
2. Kaplan, Robert S, Strategy Focused Organization, Harvard Business School Publishing Corporation, USA, 2001.
3. Singh, Harry PhD, DataWarehousing Concepts, Technologies, Implementation, and Management, Prentice Hall, New Jersey, 1998
4. Martin E. Wainright and DeHayes Daniel W and Hofer Jefrey A and Perkins William C, Managing Information Technology, Macmillan Publishing Company, USA, 1994.
5. Zulkarnain Djamin, Perencanaan dan Analisa Proyek, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
6. Ward, John, MinstM. Strategic Planning for Information systems, John Wiley & Sons Ltd, england, 1997.
7. Gamma Erich, Design Pattern : Element of Reuseable Object Oriented software, Addison Wesley Longman Inc, Massachusetts, 1995
Sistem Informasi Database Perencanaan Pembangunan 20