daftar isi - upperlineid...3 laporan tahunan 20 18 | pt. bpr sukawati pancakanti penghargaan...

88

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    DAFTAR ISI

    KETERANGAN HALAMAN

    COVER i

    DAFTAR ISI ii

    IDENTITAS PERUSAHAAN 1

    RIWAYAT SINGKAT 2

    SEJARAH BERDIRINYA BPRKANTI 2

    PENGHARGAAN BPRKANTI 3

    BUDAYA PERUSAHAAN 4

    VISI, MISI DAN MOTTO 4

    PRODUK DAN JASA 4

    KOMPOSISI KEPEMILIKAN BPRKANTI 5

    KINERJA PENCAPAIAN BPRKANTI 6

    STRUKTUR ORGANISASI 9

    FROFIL DEWAN KOMISARIS 10

    PROFIL DIREKSI 11

    LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 12

    SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA 15

    TANGGUNG JAWAB LAPORAN 17

    TINJAUAN OPERASIONAL BPRKANTI 19

    PENYALURAN KREDIT 20

    PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA 21

    KEGIATAN PELAYANAN NASABAH 22

    KEBIJAKAN STRATEGI 22

    STRATEGI BISNIS 23

    PENERAPAN TATA KELOLA 24

    FREKUENSI PERTEMUAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI 27

    SATUAN KERJA AUDIT INTERN (SKAI) 27

    FUNGSI KEPATUHAN 28

    HUBUNGAN ANTARA BPRKANTI, AKUNTAN PUBLIK DAN REGULATOR 29

    PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA DAN TRANSPARANSI PENYAMPAIAN LAPORAN 30

    PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 30

    IDENTIFIKASI RISIKO 30

    PERINSIP PENGELOLAN DAN PROSES PENERAPAN RISIKO 30

    PROFIL RISIKO, PENGELOLAAN RISIKO DAN PENGENDALIAN RISIKO 30

    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) 31

    TEKNOLOGI INFORMASI 32

    KOMPOSISI, DAN JENJANG PENDIDIKAN SDM 33

    FASILITAS KESEJAHTERAAN 34

    RANGKAIAN KEGIATAN TAHUN 2018 35

    AKTIVITAS UTAMA PRODUK & LAYANAN 39

    PRODUK DANA 39

    PRODUK PINJAMAN 41

    ii

  • Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    ANALISA DAN PEMBAHASAN UMUM 44

    SALAM PENUTUP 46

    LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 47

    OPINI 48

    NERACA 50

    LABA RUGI 51

    EKUITAS 52

    ARUS KAS 53

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 54

    iii

  • 1

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    IDENTITAS PERUSAHAAN

    Nama Perusahaan PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Nama Branding BPRKanti

    Alamat Kantor Pusat Perusahaan Jl. Batuyang No. 67 B Batubulan

    Bidang Usaha Lembaga Jasa Keuangan/ Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

    Tanggal Pendirian 27 September 1989

    Dasar Hukum Pendirian Didirikan berdasarkan akte notaris nomor 151 tanggal 27 September

    1989 notaris I Putu Chandra, SH. Akte pendirian/anggaran dasar telah

    mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor : C2-10594.HT.01.01. TH 1989 tertanggal 18 Nopember 1989 berkedudukan di Kecamatan Sukawati

    Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, Propinsi Bali. Dengan ijin prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia Nomor : S-1029/MK.13/1989.

    Kepemilikan I Nym Oka Sunarya, S. Kom 25,24%

    I Wayan Suranala, ST 25,00% Ni Made Putri Suandewi, SE.,MM 25,00% Made Arya Amitaba, MM 24,76%

    Modal Dasar Rp100.000.000.000,-

    Modal disetor Rp25.000.000.000,-

    Jumlah Jaringan Kantor 10 Kantor

    Website www.bprkanti.com

    E-mail Perusahaan [email protected]

    Akses Informasi Telp

    Fax

    E-mail

    : 0361-8461345, 290045. : 0361-298100

    : [email protected]

    Call Center 0361-8461345

    Jumlah Karyawan 153 Orang

    http://www.bprkanti.com/mailto:[email protected]

  • 2

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    RIWAYAT SINGKAT BPR SUKAWATI PANCAKANTI

    SEJARAH BERDIRINYA PT BPR SUKAWATI PANCAKANTI

    (BPRKanti)

    PT. BPR Sukawati Pancakanti yang lebih dikenal dengan sebutan BPRKanti, berdiri dengan akte notaris Nomor : 151 tanggal 27 September 1989 notaris I Putu Chandra, SH. Akte pendirian/anggaran dasar telah mendapat

    pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor : C2-10594.HT.01.01. TH 1989 tertanggal 18 Nopember 1989 berkedudukan di Kecamatan Sukawati Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, Propinsi Bali. Dengan ijin prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia Nomor : S-

    1029/MK.13/1989 tertanggal 25 Agustus 1989. Selanjutnya adanya perubahan anggaran dasar PT. BPR Sukawati Pancakanti dengan akte notaris Nomor : 200

    tanggal 29 Agustus 2001 notaris I Putu Chandra, SH. untuk memperbesar modal dasar dari Rp 200 juta menjadi Rp1.500 juta telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C.09837.HT.01.04.TH 2001 tertanggal 3 Oktober 2001.

    Dan perubahan Akta No. 70 tanggal 18 Juni 2008 untuk penyesuaian dengan UU PT No. 40 Tahun 2007, kemudian berdasarkan akta perubahan terakhir No. 75 tanggal 15 September 2008 Notaris I Putu Chandra, SH terjadi peningkatan modal dasar bank dari sebesar Rp1.500 juta ,- menjadi sebesar Rp4.000 juta ,- dengan mendapat

    persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia RI dengan Nomor : AHU-78246.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Nomor :10/1056/DKBU/IDAd/Dpr tanggal 16 Desember 2008.

    Dalam rangka memperkuat permodalan sehingga pemegang saham seluruh laba disetorkan kedalam bentuk modal setor sehingga modal setor menjadi Rp4.000 juta,- dengan modal dasar menjadi Rp10.000 juta,- sesuai dengan

    akta No. 106 tanggal 30 Maret 2010 dan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-19390.A.H.01.02. Tahun 2010, tanggal 15 April 2010.

    Untuk memperkuat permodalan dalam rangka antisipasi persaingan yang begitu ketat, maka pemegang saham sepenuhnya deviden disetorkan kemodal setor sebesar Rp3.000 juta ,- sehingga modal disetor menjadi Rp7.000 juta,- sesuai dengan akta No. 28 tanggal 14 Pebruari 2012 dan persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-

    0031052.AH.01.09 tahun 2012 tanggal 12 April 2012. Sesuai Akta No. 32 tanggal 12 Agustus 2014 Notaris I Putu Chandra, SH modal setor menjadi Rp10.000,- telah dicatat pada database Kementerian Hukum dan HAM No : AHU-06535.40.20.2015 tertanggal 14 Agustus 2014, dan

    pada tanggal 24 Desember 2014 kembali penambahan modal setor secara tunai sebesar Rp2.400 juta ,- dan modal setor menjadi Rp12.400 juta ,-. Karena Pemegang saham fokus untuk membesarkan banknya sehingga deviden jarang dibagi yang berakibat modal setor meningkat menjadi Rp24.000 juta ,- pada bulan Januari 2016 yaitu

    dengan Akte No. 68 tanggal 22 Januari 2016 Notaris I Putu Chandra, SH dan telah mendapat persetujuan Kementerian Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0006009 tertangal 25 Januari 2016, pada tahun 2017 dalam rangka memperkuat posisi permodalan bank, pemegang saham kembali melakukan peningkatan modal dengan melakukan penambaham modal setor sebesar Rp1.000 juta,- sehingga modal setor menjadi Rp25.000 juta selain itu

    melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp100 milyar,- sesuai dengan akta notaris I Putu Chandra, SH No. 46 tertanggal 20 Januari 2017 dan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM No. AHU- 0002244.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 27 Januari 2017.

  • 3

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    PENGHARGAAN BPRKanti

    1. Best Exekutif Award, tahun 2002 – 2003 2. Enterprise 50 dari Majalah Swa Sembada dan HIPMI 3. Annual Refort Award (ARA) tahun 2009 4. InfoBank Award 2011, 2012, 2013,2014, Golden 2015, Golden 2016, Golden 2017. 5. Economic Review 2014, 2015, 2016, 2017 6. Annual Report Award (ARA) tahun 2009 dan 2015 7. Penghargaan dari Kompas TV

    Best Exekutif Award Enterprise 50 ARA th 2015 Golden Info Bank 2017

    Economic Review 2017 Kompas TV 2015 Inter Business 2015 Indonesia Award

  • 4

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    BUDAYA PERUSAHAAN Sebelum bekerja agar seluruh pekerjaan berjalan lancar, maka semua pegawai berdoa agar pekerjaan dapat diraih sesuai dengan harapan baik atas doa dari keluarga pegawai maupun oleh para nasabah semoga bank pilihannya

    dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sebut saja BPRKanti artinya teman, sahabat sehingga semua yang ada disekeliling kita adalah teman, sahabat dan semakin dekat menjadi sayang walaupun jauh adalah sahabat yang harus kita dekati.

    BPRKanti berdiri diatas keluarga yang sangat sederhana dengan memulai usaha kecil-kecilan yaitu dari membantu memberikan pinjaman kepada yang membutuhkan uang lama-kelamaan berkembang dan akhirnya mengakuisisi

    salah satu BPR dengan asset Rp400 juta dan laba masih dalam keadaan rugi.

    VISI, MISI DAN MOTTO

    VISI Menjadi bank lokal terpercaya pilihan Keluarga, Sahabat dan Masyarakat Bali dalam mengelola

    keuangan

    MISI BPRKanti yang tumbuh dan berkembang di seluruh wilayah Bali dengan menjalankan aktivitas

    perbankan yang unggul dalam produk dan layanan, didukung oleh organisasi manajemen dan sumber daya manusia lokal yang profesional, tangguh dan terpercaya dengan sistem teknologi informasi yang memadai.

    NILAI PERUSAHAAN

    KANTI

    Kompeten : Keterampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja

    yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik.

    Antusias : Memiliki gariah dan semangat yang tinggi didalam pelayanan.

    Netral/Independen : Suatu sikap yang didasarkan prinsip menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran.

    Tanggungjawab : Keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu di dalam setiap pengambilan keputusan.

    Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

    PRODUK DAN JASA

    Sebagai lembaga keuangan, BPRKanti memiliki produk dan jasa dalam melakukan pelayaan kepada penguna jasa

    keuangan antara lain : Produk Simpanan (Tabungan dan Deposito), produk pinjaman (Kredit Modal Kerja, Investasi, dan Konsumtif), dan layanan jasa (on line payment).

    Tabungan Tabungan Sahabat Kanti Tabungan untuk nasabah perorangan dan non perorangan dengan suku bunga harian.

    Tabungan Bisnis Tabungan dalam mata uang rupiah dengan memberikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa.

    Tabungan Suputra Tabungan berjangka dengan setoran wajib dilakukan secara bulanan dengan jangka waktu yang fleksibel dan suku Bunga lebih tinggi dengan tujuan untuk rencana biaya pendidikan.

    Tabungan ArisanKU Tabungan berhadiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah dilakukan

    pengundian.

    Tabungan SIMPEL Tabungan khusus yang diperuntukan bagi pelajar PAUD, SD, SMP, dan SMA.

    Deposito Simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Produk deposito BPRKanti terdiri dari deposito umum, Deposito Berani (mendapatkan cash back diawal), dan Rool Over (konversi bunga menjadi pokok).

  • 5

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Kredit Modal Kerja Kredit yang diberikan untuk membiayai aktivitas usaha misalnya kredit modal kerja untuk biaya

    produksi, biaya operasional atau modal kerja untuk usaha perdagangan dan jasa lainnya.

    Investasi Kredit yang diberikan untuk membiayai investasi misalnya untuk pembelian mesin-mesin/peralatan, kendaraan dan pembangunan tempat usaha yang bersifat produktif untuk mendukung usaha.

    Konsumtif Kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari yang bersifat konsumtif misalnya

    untuk pembelian kendaraan, pembelian tanah untuk tempat tinggal, renovasi rumah tinggal, pembelian perlengkapan alat-alat rumah tangga, dll

    Kepemilikan Rumah Kredit yang diperuntukan pemilikan tempat tinggal.

    Jasa Layanan Jasa titipan kliring Referensi Bank

    Jasa pembayaran rekening seperti (rekening Listrik, Telpon, PAM, Pembelian pulsa telpon dan pulsa listrik)

    Menerima pembayaran BPJS Menerima pembayaran berlangganan TV kabel, Top TV, Indovision, dll

    Kiriman uang ditujukan ke Bank Umum.

    KOMPOSISI KEPEMILIKAN BPRKanti TAHUN 2018

    Perkembangan permodalan perseroan dari tahun 1989 sebagai berikut : Modal Dasar Perusahaan sebesar Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan masa laku 10 tahun dimana perusahaan telah sepenuhnya menyetorkan modal tanggal 31 Januari 2001. Pada tahun 2001 perusahaan

    melakukan perubahan Modal Dasar dari Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) menjadi Rp1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta rupiah) dengan masa berlaku 10 tahun. Pada tanggal 29 April 2010 Bank Indonesia No. 12/514/DKBU/IDAd/Dpr telah menyetujui peningkatan Modal Dasar

    dari Rp4.000.000.000,- menjadi sebesar Rp10.000.000.000,- Dari modal tersebut berikut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp4.000.000.000,- atau sejumlah 4.000 lembar saham. Sesuai komitmen para pemegang saham sebelum modal setor terpenuhi sebesar Rp10.000.000.000,- sehingga pada tanggal 14 Pebruari 2012

    dengan Akta No. 28 telah menyetorkan sebesar Rp3.000.000.000,- dan Akta 32 tanggal 12 Agustus 2014 modal setor menjadi Rp10.000.000.000,- dengan modal dasar menjadi Rp25.000.000.000,- pada tanggal 24 Desember 2014 para pemegang saham kembali menambah setoran modal tunai sehingga modal setor menjadi

    Rp12.400.000.000,- demikian juga Januari 2016 pemegang saham meningkatkan modal setornya menjadi Rp24.000.000.000,- dan sesuai Akta No. 46 tanggal 27 Januari 2017 Notaris I Putu Chandra, SH tentang peningkatan modal setor menjadi Rp25.000.000.000,- dan peningkatan Modal Dasar menjadi Rp100.000.000.000,-

    adapun Komposisi saham adalah sebagai berikut :

    No Nama Jumlah

    Saham Nominal (Rp) %

    1 I Nym Oka Sunarya, S. Kom 6,310 6,310,000,000 25.24%

    2 I Wayan Suranala, ST. 6,250 6,250,000,000 25.00%

    3 Ni Made Putri Suandewi, SE 6,250 6,250,000,000 25.00%

    4 Made Arya Amitaba, MM. 6,190 6,190,000,000 24.76%

    JUMLAH 25,000 25,000,000,000 100.00%

  • 6

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Perkembangan modal setor dari tahun 2001 sampai dengan Tahun 2018 dapat dilihat pada grafik berikut :

    400 1.000 4.000

    7.000 12.400

    24.000 25.000 25.000

    -

    5.000

    10.000

    15.000

    20.000

    25.000

    30.000

    2001 2005 2010 2012 2014 2016 2017 2018

    MODAL SETOR

    KINERJA PENCAPAIAN BPRKanti TAHUN 2018

    BPRKanti didukung oleh tenaga yang professional dan permodalan yang kuat sehingga mampu melewati tahun 2018 yang penuh tantangan dengan cukup baik, dimana dengan persaingan yang sangat ketat terutama dalam

    merebut pasar usaha mikro, kecil dan menengah dan perekonomian secara global tidak menentu tetap terlewati dengan baik dan menggembirakan baik dari segi pertumbuhan indikator bisnis perseroan. Akhirnya BPRKanti dipercaya penuh oleh masyarakat sehingga pencapaian kinerja tahun 2018 cukup membanggakan. Terimakasih

    kepada seluruh Stakeholders atas dukungan dan kepercayaannya. Adapun kinerja BPRKanti selama 5 (lima) tahun mulai dari 2014–2018 adalah sebagai berikut :

    -

    200.000

    400.000

    20142015

    20162017

    2018

    2014 2015 2016 2017 2018

    Asset 194.083 240.391 311.046 331.109 373.655

    Asset

    Taho

  • 7

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    -

    20.000

    40.000

    60.000

    20142015

    20162017

    2018

    dal

    am ju

    taan

    Rp

    2014 2015 2016 2017 2018

    Tabungan 28.715 36.896 48.654 54.651 58.349

    Tabungan

    Kredit

    -

    200.000

    400.000

    20142015

    20162017

    2018

    dal

    am j

    uta

    an R

    p

    2014 2015 2016 2017 2018

    Kredit 161.494 207.137 255.625 284.035 320.503

    Kredit

    Deposito

  • 8

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Laba

    - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

    6.000

    7.000

    8.000

    20142015

    20162017

    2018

    dal

    am ju

    taan

    Rp

    2014 2015 2016 2017 2018

    Laba 4.714 7.122 7.779 6.911 5.754

    Laba

    CAR

    - 2,00 4,00

    6,00

    8,00

    10,00

    12,00

    14,00

    16,00

    20142015

    20162017

    2018

    pe

    rce

    nta

    se

    2014 2015 2016 2017 2018

    CAR 11,63 12,36 15,31 15,07 14,24

    CAR

  • 9

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    80,00

    85,00

    90,00

    95,00

    20142015

    20162017

    2018

    pe

    rce

    nta

    se

    2014 2015 2016 2017 2018

    LDR 86,74 93,56 87,61 92,63 91,90

    LDR

    PT. BPR SUKAWATI PANCAKANTI

    DIREKTUR BISNIS

    RUPS

    DIREKTUR UMUM

    DEWAN

    KOMISARIS

    DIREKTUR

    UTAMA

    KADIV.

    KEPATUHANKADIV. UMUM KADIV. SKAI

    KADIV. ANALIS

    DAN STK

    PIMPINAN

    CABANG

    Keterangan : ____________ Garis Komando ----------------- Garis Koordinasi

  • 10

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    FROFIL DEWAN KOMISARIS

    Warga negara Indonesia, lahir di Tabanan tahun 1967 lulusan terakhir Universitas

    Mataram, Fakultas Ekonomi tahun 1991. Berpengalaman dibidang perbankan sebagai Direktur Utama di PT. BPR BANK KERTIAWAN d/h PT. BPR. UBUD MAS DHARMASENTANA dari tahun 1997 s/d Nopember 2011.Mulai Pebruari 2012 bergabung di PT. BPR Sukawati Pancakanti sebagai anggota Komisaris. Dan mulai Januari 2015

    menduduki sebagai Komisaris Utama sampai sekarang dan telah lulus dalam sertifikasi BPR.

    Ni Made Sumartini, SE

    Warga negara Indonesia, lahir di Badung tahun 1972 lulusan terakhir Univesitas

    Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) Denpasar, Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi tahun 1995. Berpengalaman sebagai Auditor Akuntan Publik Drs. Sri Marmo Djogosarkoro pada tahun 1995 – 1997, dan memulai berkarir di perbankan sebagai Akunting PT.

    Bank Bahari, Tbk tahun 1997 – 1999, tahun 2009 -2013 sebagai Manajer Operasional PT. Bank OCBC NISP, Tbk wilayah Bali dan Mataram, tahun 2013 – 2014 sebagai Kepala Bidang Operasional BPRKanti, dan mulai Januari 2015 sampai sekarang sebagai

    Komisaris di PT. BPR Sukawati Pancakanti dan telah lulus dalam sertifikasi BPR. I Ketut Sutarsa, SE

  • 11

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    PROFIL DIREKSI

    Warga negara Indonesia, lahir di Sukawati tahun 1972 dengan pendidikan terakhir

    Pasca Sarjana Institut Magister Manajemen Indonesia, Jakarta tahun 2002. Aktif bidang organisasi yaitu : Ketua Umum Ikatan Alumni Mahasiswa UNDIKNAS tahun 2006-2014, Bedahara Umum Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa (Menwa) Ugracena Denpasar

    tahun 2007–2015, Ketua DPP Ikatan Alumni Mahasiswa KMHD Indonesia tahun 2010-2016. Berpengalaman PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk tahun 1998, serta sebagai Ketua PERBARINDO Bali tahun 2006-2010 dan Wakil Ketua Umum DPP PERBARINDO Pusat Jakarta perioda 2010-2014, sebagai ketua IPRO BPR perioda 2014- 2018, dan

    sebagai Direktur Utama PT. BPR Sukawati Pancakanti mulai tahun 1999 sampai sekarang dan telah lulus dalam sertifikasi dan survailen BPR.

    Made Arya Amitaba, MM

    Warga negara Indonesia, lahir di Nusa Penida Klungkung tahun 1965 dengan pendidikan terakhir Pasca Sarjana Manajemen LABORA, Jakarta. Berpengalaman

    selama 18 tahun di PT. Bank Sinar Harapan Bali (MAI BP Sinar Harapan Bali) mulai tahun 1990 sebagai Koordinator dana, kemudian tahun 1992 sebagai Kepala Seksi Accounting dan meningkat sebagai Kepala Bagian Accounting tahun 1994. Dengan

    penuh perjuangan akhirnya statusnya MAI BP Sinar Harapan Bali meningkat menjadi Bank Umum tahun 1994, kemudian diangkat menjadi Ketua SKAI tahun 1996 dan tahun 2001 dipercaya mengisi jabatan Compliance Director sampai dengan tahun 2006. Pada tahun 2004 ikut SESPIBANK di LPPI Jakarta dengan study banding ke Eropa Dan mulai awal tahun 2008 bergabung di PT BPR Sukawati Pancakanti dipercaya sebagai Direktur sampai sekarang dan telah lulus dalam sertifikasi dan survailen BPR.

    I Ketut Tantra, SE.,MM

    Warga negara Indonesia, lahir di Karangasem tahun 1969 dengan pendidikan terakhir Sarjana Hukum di Universitas Warmadewa. Berpengalaman selama 24 tahun di PT. Bank Sinar Harapan Bali, mulai dari tahun 1990 mengawali sebagai marketing,

    kemudian meningkat menjadi Koordinator dana pada tahun 1995, dengan prestasi yang sangat baik sehingga dipercaya menjadi Kepala Cabang di Tabanan pada tahun 2004-2007, kemudian Kepala Cabang Mambal mulai tahun 2007-2011, Kepala Cabang

    Mengwi tahun 2011-2012 dan terakhir tahun 2014 sebagai Cluster Manager di Kantor Pusat Melati, dan mulai Juli 2014 bergabung di PT BPR Sukawati Pancakanti sebagai Kepala Cabang Mengwi dan awal tahun 2015 dipercaya sebagai Direktur Bisnis sampai

    sekarang dan telah lulus dalam sertifikasi dan survailen BPR. Ni Wayan Tantri, SH

  • 12

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Bord of Commissioner and Directors Report

    LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

    PT. BPR Sukawati Pancakanti lebih akrab disapa dengan BPRKanti, karena berkat pelayanannya ramah serta didukung dengan penerapan GCG (Good Corporate Governance) tata kelola yang baik sehingga dukungan semua stakeholders dan para pemangku

    kepentingan menjadi kepercayaan terhadap BPRKanti meningkat

    Para pemegang saham dan para pemangku kepentingan yang kami hormati, Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya kepada PT. BPR Sukawati

    Pancakanti sehingga tahun 2018 dapat terlewati dan memberikan rejeki serta apa yang diharapkan bersama dapat memberikan hasil yang menggembirakan.

    Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang berdasarkan Anggaran Dasar memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi, memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan terlaksananya ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan

    ketentuan perundang-undangan lainnya yang berlaku secara obyektif dan independen. Dewan Komisaris menilai bahwa salah satu kunci keberhasilan Perseroan di tahun 2018 adalah perimbangan antara

    pengawasan yang dijalankan oleh Dewan Komisaris dan kepengurusan yang dijalankan oleh Direksi. Dalam laporan ini Dewan Komisaris melaporkan penilaian kinerja Direksi yang mencakup antara lain, kinerja

    operasional dan keuangan, pencapaian realisasi target, pengawasan terhadap implementasi strategi Perseroan, prospek usaha yang disusun Direksi dan penerapan Good Corporate Governance (GCG).

    Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Perseroan Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kinerja Direksi dalam mengelola perseroan, menurut pandangan Dewan Komisaris, Perseroan telah dikelola dengan sangat baik selama tahun 2018. Penilaian

    Dewan Komisaris atas kinerja Direksi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : Tahun 2018 merupakan tahun yang sangat sulit sehubungan dengan gejolak perekonomian nasional yang penuh

    dengan tantangan, terutama pada sektor property, namun hal ini mampu dilewati BPRKanti karena keberhasilan dan kesuksesan yang dicapai melampaui dari rata-rata pertumbuhan perbankan dan memberikan kinerja yang cukup baik dalam membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

    (UMKM), hal ini dibuktikan dengan peningkatan penyaluran kredit Perseroan, peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), dan perolehan laba cukup yang sebagian besar diperoleh dari pendapatan bunga atas

    ================== Ni Made Sumartini, SE

    Komisaris Utama

  • 13

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    pemberian kredit dan menunjukkan pengelolaan perseroan dilakukan dengan prinsip prudential Banking sesuai dengan teknis perbankan. Atas dukungan oleh para pemegang saham yang konsen memupuk permodalan banknya sehingga permodalan

    perseroan menjadi kuat, jumlah modal setor BPRKanti sampai dengan tahun 2018 sebesar Rp25,0 milliar, sehingga dengan modal setor tersebut menyebabkan jumlah ekuitas perseroan meningkat sebesar Rp5,6 milliar atau 12,12% dari tahun 2017 sebesar Rp46,3 milliar menjadi Rp52,0 milliar di tahun 2018.

    Salah satu indikator untuk menilai Kinerja Direksi adalah berdasarkan Tingkat Kesehatan Bank dengan menilai ratio-ratio keuangan sebagaimana yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perhitungan Tingkas Kesehatan Bank

    menggunakan metode CAMEL dengan hasil penilaian tahun 2018 adalah “SEHAT”, yang terdiri dari :

    Capital Adequency Ratio (CAR) 14,24%

    Return On Asset (ROA) 2,33%

    BoPo 85,70%

    Loan to Defisit Ratio (LDR) 91,90%

    Non Performing Loan (NPL) 8,11%

    Ratio Keuangan

    Cash Ratio (CR) 12,80%

    Berdasarkan ratio tersebut diatas, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah mampu menghadapi pengaruh kondisi perekonomian dengan baik, hal ini tercermin dari pencapaian kinerja dan ratio keuangan.

    Pengawasan Terhadap Implementasi Stategis Perseroan. Direksi telah menyusun strategi BPRKanti yang juga menjadi objek pengawasan oleh Dewan Komisaris yang

    dilakukan adalah, sebagai berikut : 1. Melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan BPRKanti setiap bulan, triwulanan dan semesteran. 2. Melakukan monitoring terhadap Rencana Kerja Tahunan, yaitu :

    - Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanan kebijakan strategis BPRKanti tahun 2018.

    - Melakukan pengawasan terhadap upaya pencapaian RKT, khususnya indikator utama laporan keuangan. - Melakukan evaluasi atas realisasi Rencana Bisnis Bank Tahun 2018 yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa

    Keuangan secara semesteran.

    3. Melakukan monitoring pengawasan terhadap kredit BPRKanti secara berkala, memberikan persetujuan dan/atau nasehat tentang kebijakan serta strategi perkreditan serta memberikan persetujuan terhadap pemberian fasilitas kredit kepada pihak terkait.

    4. Melakukan monitoring terhadap penerapan Manajemen Risiko dan penerapan Tata Kelola.

    Penerapan Good Corporate Governance (GCG) BPRKanti telah menerapkan Good Corporate Governance (GCG), salah satunya dibuktikan melalui pelaksanaan Self Assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG) telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi BPR tanggal 31 Maret 2015 dan Surat

    Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi BPR tanggal 10 Maret 2016, memperoleh hasil bahwa total nilai Komposit adalah 1,18 (satu koma delapan belas) yang menunjukkan bahwa secara umum penerapan Tata Kelola Perseroan masuk dalam katagori “Sangat Baik”.

    Atas dasar tersebut, bahwa Direksi telah menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dengan baik tahun 2018. Penerapan Manajemen Risiko Proses Penerapan Manajemen Risiko telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.

    13/POJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi BPR tanggal 3 November 2015, penerapan manajemen risiko meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atau sesuai dengan ketentuan intern dan ekstern. Penilaian secara individu tersebut dilakukan kepada 4 (empat) risiko yang meliputi : risiko

    operasional, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko kepatuhan dan hal-hal lainnya yang berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan, berdasarkan self assessment profil risiko BPRKanti secara individu dengan nilai komposit Rendah.

  • 14

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Sistem Pengendalian Internal (SPI) Sistem pengendalian Internal (SPI) merupakan komponen penting dalam memantau kepatuhan BPRKanti dalam melaksanakan kegiatan operasional, Pengendalian internal yang dilakukan BPRKanti dapat membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam menyusun langkah-langkah untuk meminimalisir terjadinya kerugian, penyimpangan, dan

    pelanggaran lainnya. Pengendalian Internal BPRKanti dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dengan mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 7/SEOJK.03/2016 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern BPR tanggal 10 Maret 2016. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan salah satu satuan

    kerja yang memiliki berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas pengendalian internal. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh SKAI disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan

    tembusan kepada Direktur yang membahkan fungsi kepatuhan untuk mendapat tindak lanjut dan memonitor pelaksanaan perbaikannya atas laporan audit yang dilaksanakan SKAI. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan SKAI pada tahun 2018 yang terkait dengan pengendalian diperoleh kesimpulan bahwa implementasi pengendalian

    internal pada BPRKanti telah memadai. Dewan Komisaris secara moral bertanggungjawab tentang laporan keuangan, hasil pemeriksaan audit intern yang

    dibuat oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), laporan audit ekstern dari KAP, laporan hasil pemeriksaan umum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, termasuk penerapan APU (Anti Pencucian Uang) dan PPT (Pencegahan Pendanaan Terorisme), serta pengaduan nasabah. Dari pengawasan kami menilai bahwa

    operasional berjalan sesuai dengan ketentuan baik ditetapkan oleh Otoritas maupun ketentuan intern dan pemerintah. Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen kepedulian BPRKanti terhadap masyarakat dan lingkungan yang secara tidak langsung berdampak pada reputasi serta kinerja BPRKanti. Program Corporate Social Responsibility (CSR) direalisasikan sejalan dengan visi dan misi perseroan seperti : pemberian buku hukum adat bali jilid II dalam rangka memperluas pengetahuan pemahan tentang hukum adat diberikan kepada aparat hukum yaitu Kejaksanaan, Hakim, Kepolisian, pemberian bibit kelapa untuk petani dalam rangka melestarikan kelapa daksina, dan pemerian bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Agung.

    Penutup Demikian laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja dan pelaksanaan usaha perseoran di tahun

    2018. Dewan Komisaris akan senantiasa berupaya secara maksimal dan independen dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat sehingga kinerja perseroan secara berkelanjutan mengalami peningkatan dimasa-masa yang akan datang.

    Sebagai Penutup, Atas nama Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan rasa terima kasih kepada Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara sebagai

    pengawasan, Kepada Jajaran Direksi dan seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya, kepada semua nasabah, Para Pemegang Saham, dan stakeholders atas dukungannya semoga BPRKanti berkembang maju lebih pesat lagi, tumbuh dan sehat sehingga mampu bersaing untuk menghadapi masa-masa yang akan datang.

    Kami yakin dengan dukungan terhadap keberadaan PT. BPR Sukawati Pancakanti dan berkat pengawasan serta bimbingan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, kami percaya bahwa masa yang akan datang dapat tercapai yang lebih baik lagi.

    Terima kasih kami sampaikan atas dukungan dan kepercayaan nasabah kepada kami serta semua pihak. Semoga dengan dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami, memberikan dampak yang positif dalam

    mewujudkan pelayanan yang terbaik sehingga PT. BPR Sukawati Pancakanti dapat melaksanakan fungsi intermediasinya sebagai BPR (Bank Perkreditan Rakyat) untuk menumbuhkan, mendorong perekonomian rakyat khususnya ekonomi Bali sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

    Batubulan, 11 Pebruari 2018 Atas nama Dewan Komisaris

    PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Ni Made Sumartini, SE Komisaris Utama

  • 15

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

    Terdepan Dalam Melayani itulah Motto BPRKanti sehingga kesuksesan dapat diraih dengan baik dan

    berkat kerja keras semua pihak untuk mendukung kinerja BPRKanti kearah yang lebih baik serta team work yang solid dan etos kerja yang tinggi.

    Kepada Para Pemegang Saham dan semua Stakeholders BPRKanti yang kami hormati, Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah bahwa tahun 2018 BPRKanti dapat melewati kondisi perokonomian yang belum stabil, persaingan semakin ketat, dan bahkan mampu

    memberikan kinerja yang baik. Sesuai Laporan Audit Independen dari KAP (Kantor Akuntan Publik) Drs. Sri Marmo Djogrosarkoro & Rekan, PT. BPR

    Sukawati Pancakanti (BPRKanti) tahun 2018 mampu memberikan hal yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, adapun realisasi pertumbuhan kinerja dapat tercapai dengan baik, seperti pertumbuhan Asset dari Rp311,1 milliar tahun 2017 menjadi Rp373,6 milliar tahun 2018 dengan peningkatan sebesar Rp42,5

    milliar atau 12,85%, peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan yang terdiri atas Tabungan dan Deposito dari Rp155,7 milliar tahun 2017 menjadi Rp186,9 milliar di tahun 2018 dengan peningkatan sebesar Rp31,2 milliar atau 27,26%, peningkatan penyaluran kredit yang diberikan perseroan dari Rp284,0 miliiar tahun 2017 menjadi Rp320,5 milliar tahun 2018 dengan peningkatan sebesar Rp36,5 milliar atau 12,84%, dan laba bersih

    setelah pajak tercatat dari Rp6,9 milliar tahun 2017 menjadi Rp5,8 milliar atau mengalami penurunan sebesar Rp1,2 miliar atau 16,73%, hal ini disebabkan oleh naiknya beban PPAP akibat meningkatnya ratio NPL.

    Selain itu, dukungan dan komitmen penguatan permodalan dari pemegang saham dilakukan sangat baik, yang mana modal setor perseroan sudah berada diatas ketentuan yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai dengan tahun 2018 modal setor perseroan sebesar Rp25 milliar sehingga total Equity perseroan tahun 2018 meningkat sebesar Rp5,6 milliar atau 12,12%, dari posisi Rp46,3 miliiar tahun 2017 menjadi Rp52,0 milliar di tahun 2018. Komitmen para pemegang saham sepenuhnya laba yang diperoleh digunakan untuk perkuat permodalan, dengan suntikan modal yang cukup akan menambah kekuatan fondasi BPRKanti dalam menghadapi

    persaingan kedepan serta kebijakan regulasi dimasa mendatang.

  • 16

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Dukungan datang dari semua pihak membuat Direksi fokus untuk memajukan BPRKanti menjadi BPR yang terbaik dalam melayani nasabah usaha mikro, kecil dan menengah menjadi lebih dekat dengan nasabah, memberikan kepuasan nasabah dan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan customer dan menjadikan BPRKanti adalah lembaga keuangan yang dipercaya dan jujur dalam menjalankan roda operasional sehingga semua

    Stakeholders merasa puas melaui pengawasan. Kami bersyukur sejauh ini respon dan antusias masyarakat khususnya nasabah yang loyal terhadap BPRKanti

    sehingga memberikan keyakinan dan kepercayaan kami untuk selalu meningkatkan kinerja dan bekerja serta berkarya lebih giat untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

    Profesionalisme SDM (Sumber Daya Manusia) juga perlu mendapat perhatian khusus karena perkembangan kemajuan teknologi harus diimbangi dengan SDM yang tangguh dan mampu mengapresiasikan teknologi yang ada. Berkaitan dengan core banking BPRKanti telah bekerja sama dengan PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk yaitu PT. Sigma Cipta Caraka dengan aplikasi BPR SATU yang mana dengan aplikasi tersebut seluruh kantor sudah dapat melakukan pelayanann secara on line (real time), akurat dan transfarancy, agar perseroan tetap dapat memberikan pelayanan yang prima, maka diperlukan pemberian pendidikan sesuai dengan bidangnya secara berkesinambungan

    dengan melibatkan seluruh karyawan baik dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi dengan melibatkan instruktur yang berpengalaman dalam bidangnya.

    Atas dukungan tersebut diatas, BPRKanti keluar sebagai BPR terbaik berturut-turut 5 kali yaitu mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2017, di Indonesia versi Infobank sehingga disebut “Golden Award” dengan asset dibawah Rp250 milliar dengan predikat “SANGAT BAGUS” demikian juga tahun 2016 berasset dibawah 250 milliar sebagai juara bertahan dengan predikat “SANGAT BAGUS”. Prestasi yang sama juga diraihnya versi Economic Review mendapatkan ranking ke-1 BPR seluruh Indonesia katagori Marketing dan Informasi Teknologi, dan lebih membanggakan lagi adalah BPRKanti berada diurutan ke 5 untuk BPR di Bali dari jumlah BPR seluruh Bali 136 BPR dan berada urutan ke-43 BPR di seluruh Indonesia dari jumlah 102 BPR tahun 2015 yang beraset diatas Rp100

    miliar s/d dibawah Rp250 miiar, sedangkan tahun 2016 BPRKanti meningkat menjadi urutan ke-51 BPR diseluruh Indonesia dari jumlah 1.633 BPR. Dan untuk tahun 2017 menjadi urutan ke-34 dari 48 BPR yang beraset diatas Rp. 250 miliar sampai dengan Rp. 500 miliar dari majalah infobank award.

    Adapun kegiatan perseroan yang dilakukan tahun 2018 adalah sebagai berikut : - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) - Customer Gathering - Pelaksanaan Edukasi dan Literasi Keuangan - Pemberian CSR terhadap bencana Erupsi Gunung Agung, dan penghijauan - Pelaksanaan Tirta Yatra - Pendidikan dan Study Bunding - Donor darah - Family Gathering - Implementasi Aplikasi Inti Perbankan - Penambahan Kantor Layanan Kas dan Relokasi Kantor Cabang

    Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) merupakan pondasi yang kuat didalam pencapaian tujuan perseroan. Untuk menjaga pengendalian yang terpadu pada tingkat kebijakan maupun ketingkat operasional, sehingga proses pencapaian pendapatan dan pengendalian biaya dapat dilakukan dengan optimal dan prudent untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan target yang ingin dicapai. Kompetisi antar lembaga keuangan semakin ketat menuntut kami berusaha lebih inovatif baik produk dan pelayanan yang terbaik.

    Akhir kata terimakasih kami ucapkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara selaku pengawas, semua nasabah, Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, serta seluruh karyawan/wati atas kerjasamanya dan tidak lupa kepada Bank Umum, rekanan BPR, serta seluruh lapisan masyarakat khususnya

    masyarakat Bali atas dukungannya dan kepercayaannya, semoga kita semua tetap sehat dan selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk bisa bekerja yang lebih baik.

    Batubulan, 11 Pebruari 2019 PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Made Arya Amitaba, MM

    Direktur Utama

  • 17

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    TANGGUNG JAWAB LAPORAN

    Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. BPR

    Sukawati Pancakanti Tahun 2018 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan isi laporan tahunan perusahaan.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

    Batubulan, 11 Pebruari 2019

    PT. BPR Sukawati Pancakanti Direksi,

    Made Arya Amitaba, MM I Ketut Tantra, SE.,MM Ni Wayan Tantri, SH

    Direktur Utama Direktur Direktur

    Dewan Komisaris,

    Ni Made Sumartini, SE I Ketut Sutarsa, SE Komisaris Utama Komisaris

  • 18

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 19

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    TINJAUAN OPERASIONAL BPRKanti Tahun 2018

    PENERIMAAN KUNJUNGAN DARI

    PT. BPR BATANGHARI JAMBI

    BPRKanti didukung oleh tenaga yang profesional, permodalan yang kuat, dan Budaya Kerja, sehingga mampu tumbuh serta berkembang sesuai dengan harapan manajemen, pemegang saham, dan semua stakeholders sesuai

    dengan visi dan misinya dengan team yang sangat solid dan tangguh.

    Tiada hentinya melakukan perubahan dan inovasi karena permintaan akan terus meningkat kalau kita mampu untuk memberikan yang terbaik. Seiring dengan persaingan global yang kian ketat, maka BPRKanti harus mampu menang dalam persaingan. Kemenangan dapat diraih harus diiringi dengan semangat, spirit, dan etos kerja yang baik.

    Seperti apa yang diraih pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga dapat membawa BPRKanti bersaing lebih unggul dari pesaingnya karena dikenal BPR yang kreatif dan inovatif.

    Dengan pelayanan yaitu mendekatkan diri dengan nasabah akhirnya dapat menumbuhkan adanya rasa kedekatan hubungan batin antara nasabah dengan petugas yaitu saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat memberikan kepuasan pelayanan baik produk dan layanan banking. Lebih dari itu juga dengan perluasan kantor-kantor bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan pengguna jasa keuangan, tahun 2018 BPRKanti

    memiliki 10 (Sepuluh) kantor, mengoptimalkan ke-10 (Sepuluh) kantor yang ada termasuk 1 (satu) Kantor Pusat yaitu di Jalan Batuyang No. 67 B Batubulan, 2 (dua) Kantor Cabang, dan 7 (tujuh) Kantor Kas yaitu 3 (tiga) Kantor berada di Kabupaten Gianyar, 1 (satu) di Kota Denpasar, dan 3 (tiga) Kantor di Kabupaten Badung yaitu Kas

    Kerobokan dan Kas Kuta dengan kantor induknya di Cabang Sempidi, dapat meningkatkan pelayanan kepada dengan cakupan lapisan masyarakat diseluruh Bali.

  • 20

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    PENYALURAN KREDIT

    Tahun 2018 penyaluran kredit meningkat sebesar Rp28,4 milliar atau secara prosentase sebesar tumbuh sebesar 12,84% dari posisi tahun 2017 sebesar Rp284,0 milliar menjadi Rp320,5 milliar tahun 2018. Pertumbuhan kredit

    tahun 2018 disalurkan 3 (tiga) jenis pengunaan yaitu : Kredit Modal Kerja sebesar Rp98,9 milliar, Kredit Konsumtif sebesar Rp98,4 milliar, dan Kredit Investasi sebesar Rp125,4 milliar.

    KMK 31%

    KK 30%

    KI 39%

    Jenis Kredit

    BPRKanti fokus menyalurkan kredit untuk membantu masyarakat yang bergelut dibidang usaha mikro, kecil dan

    menengah sesuai dengan sektor ekonomi realisasi tahun 2018 yaitu sektor Perdagangan sebesar Rp181 milliar, sektor Industri Rp5,6 milliar, sektor jasa sebesar Rp34,1 milliar, dan sektor lainnya sebesar Rp103,5 milliar dan pertanian Rp1,1 miliar.

    Perdagangan 56%

    Industri 2%

    Jasa 10%

    Lainnya 32%

    Pertanian 0%

    Sektor Ekonomi

    Pertumbuhan kredit perlu diimbangi dengan kualitas kredit yaitu disebut NPL (Non Performing Loan) dimana perkembangan selama 5 (lima) tahun tarakhir mengalami fluktuasi disebabkan karena situasi perkonomian menurun sehingga mempengaruhi penghasilan masyarakat pada umumnya. Dengan pendapatan masyarakat menurun akan

    mempengaruhi daya beli masyarakat juga menurun akhirnya berimbas kepada sektor perbankan. Kenaikan NPL sudah terasa di tahun 2016 akibat dari bubbel nilai property khususnya di Bali terutama disektor property sehingga terbawa sampai di tahun 2018 dengan dibarengi oleh situasi ekonomi secara global, sehingga berdampak pada

    perekonomian secara umum. Adapun sebagai informasi perkembangan NPL seperti yang digambarkan sebagai berikut :

  • 21

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    0,00%

    2,00%

    4,00%

    6,00%

    8,00%

    10,00%

    20142015

    20162017

    2018

    3,95% 2,24%

    4,31%

    5,44% 7,29%

    NPL

    PENGHIMPUNAN

    DANA PIHAK KETIGA Penghimpunan dana pihak ketiga yang berasal dari tabungan dan deposito mengalami pertumbuhan sebesar

    Rp31,2 milliar atau secara prosentase sebesar 27,26% posisi dari Rp155,7 milliar tahun 2017 menjadi Rp186,9 milliar tahun 2018. BPRKanti dalam melakukan intermediasi dengan memaksimalkan produk yang ada seperti produk dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga yaitu tabungan ArisanKU, TabunganKU, SimPel, Tabungan Program Suputra, Tabungan Bisnis, Deposito Roll Over dengan bunga menjadi pokok, Deposito Berani, dan Deposito berjangka biasa.

    45% 55%

    Dana Pihak Ketiga

    2017

    2018

  • 22

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    KEGIATAN PELAYANAN NASABAH

    Sehubungan dengan pengembangan layanan perbankan, BPRKanti dapat melayani masyarakat untuk menerima pembayaran tagihan rekening listrik, telpon, PAM, pembayaran TV berlangganan, dan BPJS yang dilayani secara on line disemua layanan kantor BPRKanti berada tanpa menunggu antrian dapat menghabiskan waktu yang cukup lama, saat ini BPRKanti sudah bisa melayani dengan nyaman, cepat dan akurat. Dengan memanfaatkan teknologi yaitu melalui layanan SATU dari PT. Sigma Caraka yang merupakan anak perusahaan dari PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk telah menyediakan layanan pembayaran rekening dan bertransaksi secara on line kesemua kantor BPRKanti. Pelayanan dilakukan melalui pembayaran secara tunai maupun pendebetan rekening tabungan.

    Untuk pelayanan penjemputan atau pemungutan setoran tabungan nasabah, dalam hal ini dilakukan petugas marketing dana telah dilengkapi dengan peralatan teknologi yaitu berupa mesin EDC yang mudah dibawa kemana-mana sehingga transaksi setoran nasabah dilakukan dengan realtime dan tercatat kerekening nasabah dan bukti setoran tersebut langsung diterima oleh nasabah penabung. Tujuan pengunaan mesin ini adalah untuk menambah

    kepercayaan nasabah bahwa BPRKanti sudah memanfaatkan teknologi sehingga risiko-risiko yang ditimbulkan oleh karyawan atau petugas bank yang bertugas dalam bidang tersebut telah diantisipasi melalui dual kontrol baik yang dilakukan oleh bank dan nasabah.

    Selain itu dalam penerapan layanan berbasis digital banking, pengunaan teknologi ini untuk mempermudah mengecekan saldo tabungan yang bisa diakses melalui ponsel tanpa harus datang kekantor ataupun telpon

    kebagian cutomer service.

    KEBIJAKAN STRATEGI Untuk menghadapi tahun 2018 yang mana kondisi ekonomi belum pulih beserta merupakan tahun hajatan politik,

    BPRKanti telah menyusun berbagai strategi untuk mempertahankan eksistensi yang telah dicapai di tahun-tahun sebelumnya. Timbulnya persaingan yang semakin ketat, perlu diantisipasi melalui berbagai kebijakan dan strategi.

    Secara internal BPRKanti melakukan beberapa upaya untuk mendukung rencana kerja di tahun 2018 antara lain : 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan cara memberikan pelatihan dan pendidikan internal

    maupun eksternal, meningkatkan disiplin ilmu pengetahuan, seminar maupun bentuk lainnya.

    2. Meningkatkan etos kerja sehingga muncul spirit bekerja tanpa menunda pekerjaan.

  • 23

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    3. Melakukan inovasi produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 4. Membentuk dan meningkatkan team work yang solid sehingga segala keputusan bisa dipertanggungjawabkan

    secara bersama-sama. 5. Melakukan evaluasi rutin setiap bulan untuk melihat secara dini penyimpangan peraturan maupun kinerja semua

    karyawan. 6. Meningkatkan penerapan manajemen risiko dan tata kelola 7. Sebelum bekerja melakukan doa bersama dengan disertakan salam komando.

    Sesuai dengan Visi dan Misi BPRKanti, maka manajemen telah menetapkan beberapa kebijakan dan strategi di tahun 2018 sebagai berikut :

    1. Mengadakan pembinaan – pembinaan nasabah yang ada dengan sistem “Jemput Bola” dan melayani sepenuh hati tanpa menunggu waktu sesuai dengan “Motto : Terdepan Dalam Melayani”

    2. Memperluas pangsa pasar ketempat yang potensial.

    3. Menghimbau kepada kreditur untuk membuka rekening tabungan agar mempermudah dalam pembayaran kewajiban angsuran kredit.

    4. Promosi melalui media cetak maupun elektronik.

    5. Memaksimalkan semua karyawan untuk ikut berperan sebagai marketing yaitu dengan memberikan target masing-masing karyawan.

    STRATEGI BISNIS 1. Menjalin hubungan dengan lembaga keuangan seperti dengan Bank Umum, BPR lainnya, lembaga pembiayaan,

    Koperasi, dan lain-lain. 2. Meningkatkan profesionalisme SDM yaitu secara rutin melakukan pendidikan baik intern maupun ektern yang

    berhubungan dengan operasional serta mengikuti seminar-seminar agar pelayanan lebih ditingkatkan, sehingga

    para nasabah memiliki kenyamanan berhubungan bisnis dengan PT. BPR Sukawati Pancakanti. 3. Mengevaluasi produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar untuk mengantisipasi kejenuhan pengguna

    jasa perbankan.

    4. Membangun jaringan bisnis untuk menunjang perolehan fee based income melalui kerjasama dengan melayanai pembayaran on line payment (pembayaran rekening listrik, telpon, PAM, pembelian pulsa, menerima pembayaran TV berlangganan, kerjasama dengan notaris dan pihak asuransi, dll)

    5. Memaksimalkan kantor-kantor yang ada. 6. Melakukan edukasi dan literasi keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dibidang jasa

    keuangan.

    7. Meningkatkan kerjasama dengan sekolah-sekolah, dealer, pegawai, yayasan, koperasi, LPD, atau perkumpulan untuk memperkenalkan produk bank.

    8. Selain pengenalan produk dan jasa layanan lainnya melalui website, majalah, juga ditayangkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan BPRKanti terkait dengan kegiatan kantor seperti penarikan tabungan arisan dan edukasi literasi keuangan.

    9. Meningkatkan fungsi internal control untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan operasional yang

    dapat mempengaruhi kinerja keuangan bank. 10. Melakukan pengkinian data nasabah dan penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan

    Terorisme (PPT) untuk mencegah agar bank tidak digunakan sebagai tindak kejahatan. 11. Menyempurnakan pedoman kerja seiring dengan perkembangan ketentuan baru, sistem informasi untuk

    tercapainya tujuan perusahaan. 12. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi sehingga mampu memberikan layanan keuangan berbasis digital

    banking.

    13. Meningkatkan fungsi intermediasi sehingga mampu meningkatkan dana pihak ketiga.

  • 24

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    PENERAPAN TATA KELOLA

    Dalam mencegah dan meminimalisir risiko yang mana perbankan sering dipakai untuk melakukan praktek-praktek Money Loundry, maka penerapan tata kelola perusahaan perlu ditingkatkan. Agar sasaran BPRKanti dapat tercapai maka dibuat strategi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dengan sasaran sebagai berikut :

    1. Sistem perlindungan hak pemegang saham, pengurus bank serta para pekerja PT. BPR Sukawati Pancakanti. 2. Penetapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) 3. Transparansi kebijakan dan operasional. 4. Meningkatkan akuntabilitas antar fungsi, pelaku dan stakeholders. 5. Berlaku adil dan bijaksana didalam mengembangkan keseimbangan serta peran dan fungsi organisasi PT. BPR

    Sukawati Pancakanti. 6. Penerapan Manajemen Risiko, Good Corporate Governance (GCG), APU & PPT, dan aturan Audit yang handal

    dan menyelesaikan Pengaduan Nasabah.

    7. Edukasi dan Literasi Keuangan nasabah setiap melakukan penarikan tabungan arisan. 8. Meningkatkan etos kerja semua karyawan melalui Sikap Mental Positif (SMP) dengan tujuan dapat menang

    dalam bersaing.

    9. Pengukuran kinerja dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Upaya dalam peningkatan kinerja Bank, melindungi stakeholders dan peningkatan kepatuhan terhadap peraturan serta nilai-nilai etika (code of conduct) yang berlaku secara umum pada perbankan, maka Bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). BPRKanti telah meningkatkan fungsi tata kelola perusahaan dan komitmen penuh untuk melaksanakan Tata Kelola

    perusahaan. Kebijakan tata kelola di BPRKanti telah sesuai dengan prinsip keterbukaan (Transparancy), Akuntabilitas (Accountability), Tanggung Jawab (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness). Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) wajib dilaksanakan dalam setiap kegiatan usaha oleh seluruh tingkatan dan jenjang organisasi yakni pengurus dan karyawan Bank mulai dari Dewan Komisaris dan

    Direksi sampai pada pegawai tingkat pelaksana. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-

    316/KR.0811/2018 tanggal 28 Desember 2018 adalah sebagai berikut :

    No Nama Jabatan Tempat Tinggal

    1 Ni Made Sumartini, SE Komisaris Utama Badung

    2 I Ketut Sutarsa, SE Komisaris Badung

    Tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sbb : 1. Bertanggungjawab kepada Pemegang Saham. 2. Menyetujui rencana kerja yang dibuat oleh Direktur Utama.

    3. Menyetujui kebijakan dan prosedur penerapan Program APU (Anti Pencucian Uang) dan PPT (Pencegahan Pendanaan Teroris).

    4. Mengawasi atas pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap penerapan program APU dan PPT.

    5. Menyetujui rencana kerja tahunan yang dibuat oleh Direksi. 6. Menyetujui kebijakan perkreditan bank yang diusulkan oleh Direksi. 7. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko. 8. Mengetahui semua Surat Keputusan yang dibuat oleh Direktur Utama apakah sudah sesuai dengan aturan dan

    ketentuan yang diatur oleh Bank Indonesia, OJK, Pajak, dan ketentuan penunjang operasional. 9. Memantau perkembangan / pertumbuhan Bank dengan mengamati tercapai / tidaknya target dari rencana

    kerja yang telah disetujui.

    10. Melakukan pengawasan terhadap tugas dan kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha BPR sehingga tidak terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan yang berlaku serta meminta penjelasan Direksi tentang yang berkaitan dengan operasional Bank.

    11. Mengetahui dan mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan-kebijakan penting dan strategis usaha Bank secara keseluruhan.

    12. Mengesahkan dan menyetujui struktur organisasi yang dibuat oleh Direksi.

    13. Mengawasi dan memantau tindak lanjut hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). 14. Berperan aktif untuk memastikan bahwa Direksi telah melakukan perbaikan-perbaikan bila ada temuan, dan

    kelemahan operasional bank,yang ditemukan melalui Audit Intern maupun Audit Ekstern, dan Regulator.

    15. Apabila seluruh aggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun Anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan.

  • 25

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    16. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan behak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

    17. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

    18. Membuat laporan Dewan Komisaris setiap semester untuk disampaikan ke OJK yang memuat pencapaian /

    Realisasi Rencana Kerja. 19. Mengadakan rapat dengan Direksi minimum 4 kali dalam setahun untuk membahas hal-hal yang dianggap

    penting untuk perkembangan BPRKanti.

    20. Dewan komisaris adalah wakil dari Pemegang Saham dan menjadi mediator bilamana terjadi complic of intrest dalam perusahaan.

    Susunan Direksi BPRKanti tahun 2018 adalah sebagai berikut :

    No N a m a Jabatan Tempat Tinggal

    1 Made Arya Amitaba, MM Direktur Utama Gianyar

    2 I Ketut Tantra, SE. MM Direktur Gianyar

    3 Ni Wayan Tantri, SH Direktur Badung

    Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Direktur Utama adalah sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris 2. Berhak mewakili perseroan didalam dan diluar pengadilan tentang hal dan dalam tugas perseroan serta

    menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kengurusan maupun kepemilikan akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk meminjam uang atas nama perseroan harus dengan persetujuan dari atau surat-surat yang bersangkutan turut ditandatangani oleh Komisaris Utama atau sekurang-kurangnya oleh seorang

    Komisaris. 3. Memastikan bahwa BPRKanti memiliki kebijakan dan prosedur program APU dan PPT. 4. Mengusulkan kebijakan dan prosedur tertulis program APU dan PPT kepada Dewan Komisaris untuk mendapat

    persetujuan. 5. Memastikan penerapan program APU dan PPT dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis

    yang telah ditetapkan.

    6. Membentuk Unit Kerja Khusus (UKK) dan/atau menunjuk pegawai yang bertanggungjawab terhadap program APU dan PPT di Kantor Pusat.

    7. Memastikan bahwa unit kerja/pegawai yang melaksanakan kebijakan dan prosedur program APU dan PPT

    terpisah dari unit kerja/pegawai yang mengawasi penerapannya. 8. Pengawasan atas kepatuhan unit kerja/pegawai dalam menerapkan program APU dan PPT. 9. Memastikan bahwa Kantor Cabang memiliki pegawai yang bertanggungjawab terhadap program APU dan PPT. 10. Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan

    perubahan dan pengembangan produk, jasa, dan teknologi serta sesuai dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme.

    11. Memastikan bahwa seluruh pegawai, khususnya pegawai terkait dan pegawai baru, telah mendapatkan

    pengetahuan yang berkaitan dengan program APU dan PPT secara berkala. 12. Bertanggungjawab atas penyusunan PKPB serta perubahannya sesuai dengan perkembangan dan perubahan

    ketentuan perkreditan.

    13. Menyetujui prosedur perkreditan. 14. Memastikan ketaatan bank terhadap undangn-undang dan peraturan yang berlaku. 15. Menetapkan anggota Komite Kredit (KK).

    16. Bertanggungjawab atas penyusunan Rencana Kerja Perkreditan. 17. Menyusun dan mengevaluasi rencana kerja tahunan dan rencana bisnis bank agar arah dan tujuan bank dapat

    tercapai berdasarkan visi dan misi bank.

    18. Membuat struktur organisasi dengan mengacu kepada ruang lingkup perkembangan usaha. 19. Menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab karyawan berdasarkan struktur organisasi. 20. Bertanggung jawab atas seluruh laporan keuangan bank (Neraca, dan Laba/Rugi) terhadap Dewan Komisaris

    dan Pemegang Saham. 21. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan oleh Dewan Komisaris. 22. Mempersiapkan bahan RUPS dalam rangka pertanggungjawaban laporan keuangan tahunan dihadapan para

    pemegang saham.

    23. Mengembangkan produk baru dengan tujuan untuk mensubstitusi produk yang ada. 24. Mengkaji MIS (Management Information System) untuk penyesuaian dengan perkembangan usaha menuju

    peningkatan pelayanan nasabah.

    25. Menjaga pertumbuhan dan kualitas kredit agar kesehatan bank dapat dipertahankan. 26. Ikut sebagai marketing produk-produk bank untuk mendukung pengembangan bank.

  • 26

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Direktur Umum dan yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, adalah sebagai berikut :

    1. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

    2. Memantau pelaksanaan penerimaan nasabah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Direktur Utama. 3. Melakukan analisis atas laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) yang disampaikan oleh unit-unit

    kerja terkait.

    4. Memantau kebutuhan dan pelaksanaan pemberian pengetahuan dan atau pelatihan bagi karyawan atau pegawai baru mengenai penerapan Program APU (Anti Pencucian Uang) dan PPT (Pencegahan Pendanaan Terorisme).

    5. Memastikan bahwa pegawai di Unit Kerja Khusus (UKK) atau pegawai yang bertanggungjawab atas penerapan kemampuan yang memadai dan memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh data Nasabah dan informasi lainnya yang terkait. Dalam hal tidak dapat membentuk unit kerja khusus atau menunjuk pegawai yang bertanggungjawab atas penerapan program APU dan PPT, maka fungsi dimaksud dilaksanakan oleh Direktur.

    6. Memastikan bahwa dalam pelaksanaan penerimaan nasabah telah mempertimbangkan negara-negara yang diklasifikasikan mempunyai risiko tinggi, bidang usaha yang potensial digunakan sebagai sarana pencucian uang, serta nasabah yang dianggap mempunyai risiko tinggi dalam kegiatan pencucian uang.

    7. Memastikan adanya sistem pencatatan dalam rangka memudahkan identifikasi nasabah dan Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM).

    8. Menyetujui laporan yang disusun oleh unit kerja khusus terhadap Transaksi Keuangan Mencurigakan dan

    laporan lainnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang untuk disampaikan kepada PPATK.

    9. Mensosialisasikan semua peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh Direksi kepada semua karyawan.

    10. Memastikan Ketentuan telah dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. 11. Memastikan rencana kerja telah terlaksana. 12. Menetapkan rencana pendidikan dan pelatihan bagi pegawai.

    13. Melaporkan langkah-langkah perbaikan yang telah, sedang dan akan dilakukan kepada Dewan Komisaris secara berkala dan tertulis.

    14. Mematuhi semua ketentuan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    15. Mengevaluasi rencana kerja agar tujuan dan sasaran rencana yang dibuat agar tecapai. 16. Memantau perkembangan Kantor Cabang, Kantor Kas agar tetap berfungsi sesuai dengan tujuan pembukaan

    kantor.

    17. Mengevaluasi kinerja karyawan/wati untuk penilaian dalam rangka pemberian Reward And Funishment dan penempatan karyawan yang tepat.

    Tugas dan Wewenang Direktur Bisnis, adalah sebagai berikut :

    1. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama 2. Menyusun rancangan bisnis jangka pendek 1 (satu) tahun, menengah dan jangka panjang. 3. Menyetujui kredit sesuai batas kewenangan, meliputi :

    a. Melakukan ots pemohon kredit bersama dengan team pemutus kredit. b. Menandatangani surat roya. c. Memantau perjalanan kredit setelah pencairan.

    4. Mengelola dan mengawasi pencapaian target, seperti : a. Memonitor dan memberikan arahan terhadap upaya pencapaian target dibagian bisnis. b. Mengevaluasi seluruh aktivitas bagian bisnis dalam rangkaian pencapaian target.

    c. Menindaklanjuti hasil evaluasi. d. Menentukan strategi baru dalam upaya pencapaian target.

    5. Memimpin rapat komite untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan kredit.

    6. Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang diakukan bawahan dibagian bisnis. 7. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan bisnis perusahaan. 8. Memantau kualitas kredit agar tetap baik sehingga Non Performing Loan terjaga dibawah ketentuan 5%. 9. Memberikan laporan tertulis tentang perkembangan bisnis perusahaan kepada Direktur Utama, meliputi :

    a. Jumlah dan jenis kredit yang direalisasikan. b. Jumlah tagihan margin kredit menurut jangka waktu dan jenis jaminan c. Jumlah dan jenis dana yang dihimpun.

    d. Membuat based lending rate untuk menentukan suku bunga kredit.

  • 27

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    FREKUENSI PERTEMUAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI Rapat Dewan Komisaris periode Januari sampai Desember 2018 diselenggarakan rutin untuk membahas hal-hal

    yang penting berkaitan dengan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.

    No Nama Jabatan Jumlah

    Rapat

    Jumlah

    Kehadiran

    Kehadiran

    %

    1 Ni Made Sumartini, SE Komisaris Utama 12 12 100%

    2 I Ketut Sutarsa, SE Komisaris 12 12 100%

    Rapat Direksi perioda Januari s/d Desember 2018, disamping rapat rutin dengan karyawan membahas operasional

    dan evaluasi rencana kerja tahun 2018.

    No Nama Jabatan Jumlah

    Rapat Kehadiran

    Kehadiran

    %

    1 Made Arya Amitaba, MM Direktur Utama 14 14 100%

    2 I Ketut Tantra, SE. MM Direktur 14 14 100%

    3 Ni Wayan Tantri, SH Direktur 14 14 100%

    Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi perioda Januari s/d Desember 2018

    No Nama Jabatan Jumlah

    Rapat Kehadiran

    Kehadiran

    %

    1 Ni Made Sumartini, SE Komisaris Utama 6 6 100%

    2 I Ketut Sutarsa, SE Komisaris 6 6 100%

    3 Made Arya Amitaba, MM Direktur Utama 6 6 100%

    4 I Ketut Tantra, SE. MM Direktur 6 6 100%

    5 Ni Wayan Tantri, SH Direktur 6 6 100%

    KEBIJAKAN REMUNERASI

    Fasilitas pengurus tahun 2018 disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mengacu kepada Anggaran Dasar BPRKanti, dimana dilimpahkan kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui Surat Keputusan untuk selanjutnya diatur oleh Direksi sesuai dengan rasio yang ditetapkan sebelumnya.

    No Uraian Ratio

    1 Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,2 Kali

    2 Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,7 Kali

    3 Gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tinggi 2,8 Kali

    4 Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah 10,1 Kali

    SATUAN KERJA AUDIT INTERN (SKAI)

    BPRKanti mempunyai Audit Internal berfungsi untuk melakukan sistem pengendalian intern (SPI) agar ketentuan yang dibuat dapat berjalan dengan baik dan pelaksanaan operasional bank dilakukan sesuai dengan ketentuan,

    dengan sehingga dapat memperkecil tingkat kesalahan. Ketua SKAI bertanggung jawab kepada Direktur Utama dengan secara rutin membuat laporan hasil pemeriksaan yang laporannya disampaikan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai

    pengawasan untuk memastikan perbaikan dan tindak lunjut dari hasil temuan intern telah dilaksanakan. Jumlah SKAI sampai dengan tahun 2018 sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) sebagai Ketua dan 2 (dua) orang sebagai anggota, dengan jumlah kantor sebanyak 10 kantor yang terdiri dari 1 (satu) Kantor Pusat, 2 (dua) Kantor

    Cabang dan 7 (tujuh) Kantor Kas, maka pemeriksaan rutin dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan pemeriksaan untuk kurun waktu setahun dengan laporan audit setelah berakhir melakukan pemeriksaan.

    Adapun tugas dan tanggung jawab dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) adalah sebagai berikut : 1. SKAI bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama.

  • 28

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    2. Memeriksa kas fisik yang ada di dalam brankas untuk dicocokkan kedalam saldo harian kas dan pencocokan rincian pecahan uang masing-masing.

    3. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap operasional bank sesuai dengan jadwal yang ditetapkan baik pemeriksaan di Kantor Pusat maupun di Kantor Kas.

    4. Memantau adanya system yang mendukung program APU & PPT dan Pengaduan Nasabah 5. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan program APU dan PPT dengan unit

    kerja/pegawai terkait yang berhubungan dengan Nasabah.

    6. Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan perkembangan program APU dan PPT yang terkini, risiko produk, kegiatan dan kompleksitas usaha, dan volume transaksi.

    7. Menerima laporan transaksi keuangan yang berpotensi mencurigakan dari unit kerja atau pegawai terkait yang

    berhubungan dengan Nasabah dan melakukan analisis atas laporan tersebut. 8. Menyusun laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) dan laporan lainnya sebagaimana diatur dalam

    Undang-Undang yang mengatur mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang untuk disampaikan kepada PPATK

    berdasarkan persetujuan Direktur. 9. Memantau mekanisme komunikasi yang baik dari setiap unit kerja atau pegawai terkait kepada unit kerja

    khusus atau pegawai yang bertanggungjawab terhadap penerapan program APU dan PPT dengan menjaga

    kerahasiaan informasi. 10. Memantau unit kerja atau pegawai terkait mempersiapkan laporan mengenai dugaan Transaksi Keuangan

    Mencurigakan sebelum menyampaikannya kepada unit kerja khusus atau pegawai yang ditunjuk yang

    bertanggungjawab terhadap penerapan program APU dan PPT termasuk di Kantor Cabang. 11. Memantau pada area yang berisiko tinggi terkait dengan APU dan PPT dengan mengacu pada ketentuan yang

    berlaku dan sumber informasi yang memadai. 12. Untuk menyakinkan kecocokan saldo tabungan yang ada pada computer dengan saldo yang ada di buku

    nasabah, SKAI menerbitkan surat konfirmasi kepada nasabah atau turun langsung kenasabah. 13. Melakukan pemeriksaan mengacu kepada Pedoman Kerja Bank, Surat Keputusan Direksi, Surat Edaran Direksi,

    PBI (Peraturan Bank Indonesia), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Perpajakan serta peraturan

    lainnya. 14. Mengadakan penyesuaian / penyelesaian apabila ada permasalahan/penyimpangan yang sifatnya tidak terlalu

    prinsip sehingga koreksi dapat dilakukan pada saat pemeriksaan berlangsung.

    15. Memeriksa laporan-laporan yang disampaikan kepada pihak ekstern untuk memastikan kebenaran laporan. 16. Memeriksa dan memantau kredit yang dihapus tagih yang dicatat dalam rekening Administratif setiap perioda,

    dan perkembangannya.

    17. Memastikan apakah Pengendalian Intern sudah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing bagian yang sesuai dengan struktur organisasi bank.

    18. Menilai kinerja semua karyawan untuk melihat efektivitas SDM masing-masing bagian.

    19. Menjaga hubungan baik antara pihak luar maupun di dalam bank dan menjaga suasana kerja yang harmonis agar terhindar dari Konflik Intern Bank.

    20. SKAI merupakan Mitra dari pemeriksa (Audit) baik dari OJK, Akuntan Publik dan pihak-pihak lainnya serta

    wajib untuk memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan pada saat pemeriksaan dilakukan. 21. Mengevaluasi RKT setiap perioda. 22. Membuat laporan hasil temuan setelah pemeriksaan berakhir untuk diberikan kepada pihak auditie selanjutnya

    untuk ditanggapi. 23. Membuat laporan setiap periodik setelah melakukan pemeriksaan secara umum untuk disampaikan kepada

    Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

    FUNGSI KEPATUHAN

    Dalam upaya penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) Ketatnya persaingan usaha dan cakupan bisnis BPRKanti yang semakin besar merupakan tantangan untuk

    mewaspadai risiko yang ditimbulkan. Diperlukan suatu tindakan pencegahan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan fungsi kepatuhan tidak hanya terbatas pada pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan, tetapi juga terhadap jiwa dan semangat yang

    mendasarinya. Hal ini penting untuk menjaga reputasi BPRKanti sebagai institusi yang bergerak di bidang lembaga jasa keuangan. Sebagai bagian dari proses tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dan dalam rangka penerapan fungsi kepatuhan sesuai Surat Edaran (SE) Otoritas Jasa Keuangan No. 6/SEJK.03/2016 tentang Penerapan Fungsi Kepatuhan Bagi BPR, BPRKanti telah memiliki kebijakan dan standar prosedur kepatuhan yang menjabarkan tugas dan tanggung jawab Pejabat yang membidangi fungsi kepatuhan. Dalam upaya untuk memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka diperlukan hasil audit atas laporan Keuangan yang dilaksanakan oleh pihak independen yaitu Kantor Akuntan Publik, laporan hasil audit selanjutnya disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

  • 29

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Dasar Pelaksanaan transparansi laporan keuangan yang berdasarkan pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah berdasarkan POJK No. 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi BPR dan POJK No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR.

    Tugas dan tanggung jawab Pejabat Eksekutif yang menangani Fungsi Kepatuhan yaitu oleh : KEPALA DIVISI KEPATUHAN

    1. Melakukan pemantauan terhadap peraturan yang berlaku.

    2. Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh unit kerja terkait mengenai peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkini dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan.

    3. Memantau dan memahami setiap perkembangan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-

    undangan lain yang relevan dengan kegiatan usaha. 4. Memastikan bahwa masing-masing unit kerja sudah melakukan penyesuaian ketentuan intern dengan

    peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan.

    5. Memberikan konsultansi kepada unit kerja atau pegawai mengenai kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya.

    6. Memastikan penerapan prosedur kepatuhan pada setiap unit kerja.

    7. Melaporkan pelaksanaan fungsi kepatuhan dan adanya pelanggaran terhadap kepatuhan kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan.

    8. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap risiko yang ditimbulkan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat, berkoordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko atau Pejabat Eksekutif yang menangani Manajemen Risiko.

    9. Menganalisis, mengevaluasi, dan menilai Risiko Kepatuhan yang berhubungan dengan kegiatan usaha.

    10. Melakukan review dan pengkinian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    11. Melakukan laporan rutin tentang evaluasi triwulan tentang Fungsi Kepatuhan, Tata Kelola, Self Assesment, untuk disampaikan kepada Direktur yang membawahkan kepatuhan untuk dikaji selanjutkan dilaporkan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komisaris serta sebagai laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

    12. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. 13. Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. 14. Bertanggungjawab dalam menyelenggarakan Sistem Kepatuhan Intern yang efektif dan berkesinambungan

    bagi Bank.

    Hubungan Antara BPRKanti, Akuntan Publik dan Regulator . Dalam pelaksanaan audit, selain memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, BPRKanti selalu

    berupaya meningkatkan komunikasi dengan Kantor Akuntan Publik (KAP). Unit Accounting bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan Kantor Akuntan Publik (KAP) dibantu oleh Internal Audit. Selain itu, Dewan Komisaris senantiasa mengawasi jalannya audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Kantor Akuntan

    Publik (KAP) terpilih mengkomunikasikan mengenai rencana pelaksanaan audit laporan keuangan BPRKanti. Pada saat pelaksanaan audit, secara periodik dilakukan pembahasan progress audit dan temuan-temuan audit serta hal-hal yang dianggap penting lainnya oleh kedua pihak termasuk temuan terkait pemeriksaan audit internal.

    Sesuai ketentuan bahwa asset BPR diatas Rp10 milliar harus diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mendapat persetujuan dari RUPS, dimana Kantor Akuntan

    Publik (KAP) melakukan jasa audit berturut-turut 3 (tiga) tahun. Sehingga fungsi independensi dari jasa audit KAP tidak terdapatnya kemungkinan terjadinya benturan kepentingan.

    Tahun 2018 laporan keuangan BPRKanti telah diaudit oleh KAP Drs. Sri Marmo Djogosarkoro & Rekan sesuai perikatan audit yang telah disepakati bersama sesuai Surat No. 86/SP/SMDR/2018, tgl 15 Oktober 2018.

    Penilaian Penerapan Tata Kelola dan Transparansi Penyampaian Laporan Sepanjang tahun 2018, BPRKanti telah menerapakan Assessment secara individu dengan hasil sebagai beirkut :

    Peringkat Definisi Peringkat

    Sangat Baik dengan

    Nilai 1,18

    BPRKanti dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas Tata Kelola Perseroan dan

    Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola tersebut secara umum kelemahan tersebut tidak secara signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan.

  • 30

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    Disamping itu menyampaikan informasi kepada masyarakat antara lain melalui media massa, situs website dengan menggunakan Bahasa Indonesia, serta menyampaikan laporan secara berkala maupun insidentil antara lain kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), LPS, dan Pajak.

    PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

    I. IDENTIFIKASI RISIKO Penerapan manajemen risiko dalam dunia Perbankan merupakan suatu keharusan, dengan tujuan setiap potensi risiko yang timbul dapat diidentifikasi, dikelola dan dikendalikan.

    Penerapan manajemen risiko membutuhkan kecukupan prosedur dan metodelogi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan usaha bank tetap dapat terkendali pada batas yang dapat diterima serta menguntungkan bank. Dalam menjalankan usahanya, BPRKanti mengelola dan mengendalikan risiko secara terpadu, koordinasi dan

    berkesinambungan dalam upaya meminimalkan risiko usaha yang akan terjadi. Kita sadar bahwa semua bagian dalam operasional bank mengandung risiko, secara garis besar ada 4 risiko pokok yaitu risiko kredit, likuiditas, operasional dan kepatuhan.

    II. PERINSIP PENGELOLAN DAN PROSES PENERAPAN RISIKO

    Prinsip pengelolaan risiko BPRKanti dilakukan secara proaktif untuk mencapai pertumbuhan keuangan maupun

    operasional yang sehat dan berkelanjutan serta memelihara tingkat risk-adjusted return yang optimal sesuai dengan risk appetite yang diinginkan. Sebagai wujud komitmen BPRKanti dalam penerapan Manajemen Risiko dalam menjalankan praktik tata kelola perusahaan yang baik terutama dalam hal pengelolaan risiko, BPRKanti telah menyusun kebijakan, proses, akuntabilitas, pelaporan dan teknologi pendukung yang bertujuan agar

    pengelolaan risiko di dalam organisasi BPRKanti senantiasa berjalan efektif dan efisien.

    Dasar Penerapan Manajemen Risiko

    Dalam penerapan manajemen risiko, BPRKanti senantiasa patuh dan taat terhadap regulasi dan perundang-undangan yang berlaku dengan mengacu pada : - Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 13/POJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi

    BPR. - Surat Keputusan Direksi No. 164/SK-Dir/XII/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bank tanggal 28

    Desember 2016. - SK BI No. 30/12/KEP/Dir tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Tanggal 30 April 1997 - Anggaran Dasar PT. BPR Sukawati Pancakanti dan perubahannya.

    III. PROFIL RISIKO, PENGELOLAAN RISIKO DAN PENGENDALIAN RISIKO Upaya meminimalkan risiko terus dilakukan antara lain dengan meningkatkan peran Asset Liabilities Committee (ALCO) yang dikoordinasi oleh Direksi. Adapun pengelolaan 4 (empat) pilar risiko antara lain : 1. Risiko Kredit . Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban

    kepada Bank.

    Proses pengelolaan kredit BPR diawali dengan menentukan target pasar dan dilanjutkan dengan melakukan risk assessment dan monitoring atas pemberian kredit. Dalam menyalurkan kreditnya, BPRKanti senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan menempatkan fungsi analisis kredit

    yang dilakukan oleh unit bisnis dan unit risiko kredit yang independen. BPRKanti senantiasa berpedoman pada Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dalam mengelola risiko kredit. Dalam melaksanakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit di level debitur, BPRKanti secara konsisten memonitor Batas

    Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), perbaikan non performing Loan (NPL), penilaian kecukupan Agunan dan pertumbuhan kredit yang diberikan.

    2. Risiko Operasional

    Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

    Penerapan pengelolaan risiko operasional melibatkan semua unsur dalam Bank, termasuk Direksi dengan

    pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi memahami risiko yang dihadapi Bank dan memegang peranan penting dalam mendukung dan mengawasi keberhasilan penerapannya di seluruh unit kerja operasional. Organisasi dalam pengelolaan risiko operasional terdiri : sistem administrasi kredit, fraud, force majeur, hubungan dengan debitur, dan kegagalan system.

    3. Risiko Likuiditas. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terjadi apabila Perseroan tidak mampu menyediakan likuiditas

    dengan harga wajar yang dampaknya, berpengaruh kepada profitabilitas dan modal perbankan. Langkah dan rencana dalam mengantisipasi Risiko Likuiditas antara lain :

    - Bank menetapkan limit-limit yang mengacu pada ketentuan regulator maupun internal.

  • 31

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    - Bank melakukan stress testing risiko likuiditas secara berkala untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi likuiditas yang bertujuan untuk mengetahui Kemampuan likuiditas, sumber dana jangka panjang serta penggunaan

    dana jangka pendek. 4. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul ketika bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan

    peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. BPRKanti telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko kepatuhan yang mengacu pada

    ketentuan dan peraturan yang berlaku. Sasaran utama dari kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko

    kepatuhan tersebut yaitu dapat membangun budaya kepatuhan yang merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam keberlanjutan usaha dan operasional bank yang dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain :

    - Melakukan indentifikas terhadap regulasi, dan strategi untuk mencegah terjadinya risiko. - Melakukan penilaian masing-masing risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya risiko, dan

    dampaknya sehingga didapatkan nilai penerapan profil risiko. - Melakukan assessment terhadap keseluruhan operasional bank - Melakukan pemantauan dan mitigasi risiko.

    Penilaian self assessment profil Risiko BPRKanti secara (individual) posisi 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :

    Profil Risiko Peringkat Risiko

    Inheren

    Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen

    Risiko

    Peringkat Tingkat

    Risiko

    Risiko Kredit Rendah Memadai Rendah

    Risiko Operasional Sangat Rendah Memadai Rendah

    Risiko Kepatuhan Sangat Rendah Memadai Rendah

    Risiko Likuiditas Sangat Rendah Sangat Memadai Sangat Rendah

    Peringkat Komposit Rendah

    Upaya Peningkatan Budaya Risiko. Dalam rangka mencapai visi, BPRKanti senantiasa menerapkan budaya sadar risiko dalam seluruh kegiatan

    operasional salah satunya melalui Risk Awareness terkait dengan pengenalan, pemahaman, dan mitigasi risiko operasional. Pengembangan budaya peduli risiko diwujudkan dengan pengembangan lingkungan/tata kelola yang kondusif dan framework pengelolaan risiko yang terbuka, efisien dan efektif. Pengelolaan risiko Untuk mengantisipasi segala risiko yang timbul PT. BPR Sukawati Pancakanti telah berupaya mengimplementasikan

    manajemen risiko secara proaktif.

    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) JARINGAN KANTOR

    Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diperlukan suatu tempat yang lebih strategis dan dekat dengan calon nasabahnya. PT. BPR Sukawati Pancakanti mempunyai 9 (sembilan) kantor yang terdiri dari 1 (satu) Kantor Pusat, 2 (dua) Kantor Cabang dan 6 (enam) Kantor Kas yaitu :

    No Keterangan Alamat/Lokasi No. Telpon / Fax

    1 Kantor Pusat Jl. Batuyang No. 67 B Batubulan -

    Gianyar

    0361-298964, 290045, Fax 0361-298100

    Website : www.bprkanti.com dan email : [email protected], [email protected]

    2 Kantor Cabang Denpasar

    Jl. Diponegoro No. 129 C Denpasar 0361-227999, Fax 0361-229595, dan Email : [email protected]

    3 Kantor Cabang Badung - Badung

    Jl. Raya Sempidi - Badung 0361-9065059, fax. 0361-9065058, dan email : [email protected]

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:0361-9065059,%20fax.%200361-9065058,%20dan%20email%20:%[email protected]:0361-9065059,%20fax.%200361-9065058,%20dan%20email%20:%[email protected]

  • 32

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    4 Kantor Kas Sukawati Pertokoan Purnama Blok F-G Jl. Pantai Purnama Br. Palak Sukawati -

    Gianyar

    0361-7434345

    5 Kas Kas Gianyar Jl. Baypas Darmagiri No. 85 Gianyar 0361-8958345

    6 Kantor Kas Ubud Jl. Raya Andong No. 20 Ubud - Gianyar

    0361-978345

    7 Kantor Kas Kerbokokan Jl. Raya Canggu Kav. H Kerobokan - Badung

    0361-4715200

    8 Kantor Kas Kuta Jl. Kendedes No 14 Kuta, Kabupaten Badung

    0361- 4727607

    9 Kantor Kas Pemogan Jl. Raya Pulau Bungin No. 115 Pemogan Denpasar-Bali

    0361-4459995

    10 Kantor Kas Mengwi Jl. Raya Mengwitani - Badung 0361-815999

    BPRKanti berdiri pada tanggal 27 September 1989 dengan persetujuan prinsip dari Menteri Keuangan Republik Indonesia (MKRI) sesuai surat No. Kep. 258/KM.13/1990, sampai dengan saat ini BPRKanti memiliki 9 kantor yaitu

    : Kantor Pusat di jalan Batuyang No. 67 B Batubulan Gianyar, dan 3 (tiga) jaringan kantor pelayanan kas yaitu Kantor Kas Gianyar dengan surat persetujuan Bank Indonesia dengan surat No. 15/194/DKBU/IDAd/Dpr tanggal 1 Maret 2013 dan Kantor Kas Sukawati dengan surat No. 4/939/DPBPR/IDBPR/Dpr tanggal 25 Oktober 2002.

    Sedangkan Kantor Kas Ubud dengan surat No. 12/660/DKBU/IDAd/Dpr tanggal 25 Mei 2010. Kantor Cabang Denpasar dengan surat persetujuan Bank Indonesia No. 13/663/DKBU/IDAd/Dpr, tertanggal 12 Mei 2011. Kantor Cabang Mengwi sesuai surat persetujuan OJK No. S.187/KO.31/2014 tanggal 24 Oktober 2014. Pembukaan Kantor

    Kas Kerobokan sesuai persetujuan OJK No. S-48/KO.31/2015 tgl 20 April 2015, Pemindahan alamat kantor Cabang Denpasar sebelumnya di Jl. Teuku Umar jalan investama ke Jalan Diponegoro Denpasar dengan persetujuan OJK No. S-80/KO.31/2015 tangggal 2 Juli 2015, persetujuan pembukaan Kantor Kas Kuta sesuai persetujuan OJK No. S-

    115/KO.31/2015 tanggal 19 Oktober 2015, persetujuan pembukaan Kantor Kas Pemogan sesuai persetujuan OJK No. S-201/KR.0812/2017 tanggal 19 Desember 2017 dan persetujuan pembukaan Kantor Kas Mengwi sesuai persetujuan OJK No. S-108/KR.0812/2018 tanggal 7 Juni 2018.

    TEKNOLOGI INFORMASI Implementasi Teknologi pada BPRKanti telah memenuhi suatu standar BPR yang ada. Sistem dan prosedur kerja

    telah menggunakan program Layanan SATU dari PT. Sigma Cipta Caraka yaitu anak perusahaan dari PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk dengan sistem online kesemua Kantor dan dapat menghasilkan laporan keuangan secara harian dengan cepat dan akurat. Adapun sesuai dengan nota kesepahaman antara PT Telekomunikasi

    Indonesia, Tbk dan PT. BPR Sukawati Pancakanti tentang Jasa Layanan TI Perbankan sesuai perjanjian amandemen addendum ke dua kontrak berlangganan No : K.TEL.040/HK.810/DBS-A02/2011 tanggal 1 Maret 2011 dengan perjanjian addendum No : K.TEL.280/HK.810/DR5-1000000/2017 tanggal 1 April 2017.

    Sistem yang ada terintergrated kesemua bagian dan semua Kantor, sehingga memudahkan dan mempercepat pelayanan serta dengan sistem kontrol yang diakses dengan nomor password oleh masing-masing pejabat dan karyawan, sehingga penyalahgunaan wewenang sangat kecil kemungkinan terjadi kesalahan atau penyalahgunaan wewenang.

    Pengembangan Sistem Informasi dapat meningkatkan pelayanan nasabah dan menghasilkan feebased income melalui pelayanan pembayaran rekening listrik, telpon, PAM, pembelian pulsa listrik, pulsa telpon dan pembayaran TV berlangganan.

    Demikian juga untuk mengantisipasi keamanan dilingkungan kantor pusat, Kantor Cabang dan Kantor Kas telah dipasang CCTV disetiap sudut ruangan kantor untuk menghindari berbagai tindakan kejahatan. Sarana komunikasi tersedia lengkap seperti telepon dengan sistem PABX, Fax dan Internet WiFi (E-mail) dan website. Dengan adanya kemudahan dalam teknologi komunikasi diharapkan pelayanan yang diberikan oleh PT. BPR Sukawati Pancakanti (BPRKanti) kepada masyarakat semakin cepat, tepat, dan akurat.

  • 33

    Laporan Tahunan 2018 | PT. BPR Sukawati Pancakanti

    KOMPOSISI, DAN JENJ