daftar isi - publication-pyc.org · desain dan tata letak jusa junaedi like ulfa triana penerbit...

412
JW Marriot Hotel Jakarta, Indonesia | 26-27 September 2017 “KEBIJAKAN ENERGI & MINERAL YANG BERKEADILAN UNTUK MEWUJUDKAN INVESTASI BERKELANJUTAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT” PROSIDING PERTAMBANGAN & ENERGI EXPO 2017 Bagian dari Pekan Hari Jadi Pertambangan dan Energi Daftar Isi ISSN 2620 - 6374 (Online) Volume 1 | Februari 2018

Upload: phammien

Post on 22-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

JW Marriot Hotel Jakarta, Indonesia | 26-27 September 2017

“KEBIJAKAN ENERGI & MINERAL YANG BERKEADILANUNTUK MEWUJUDKAN

INVESTASI BERKELANJUTAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT”

PROSIDINGPERTAMBANGAN & ENERGI EXPO 2017

Bagian dari Pekan Hari Jadi Pertambangan dan Energi

Daftar Isi

ISSN 2620 - 6374 (Online)

Volume 1 | Februari 2018

Page 2: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 3: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | i

JW Marriot Hotel Jakarta, Indonesia 26-27 September 2017

PROSIDINGPERTAMBANGAN & ENERGI EXPO 2017

KEBIJAKAN ENERGI & MINERAL YANG BERKEADILANUNTUK MEWUJUDKAN INVESTASI BERKELANJUTAN

DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

ISSN 2620 - 6374 (Online)

Page 4: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

ii | Pertambangan & Energi Expo 2017

Penanggung jawabPurnomo Yusgiantoro

PenasehatRachmat SudibjoEvita H. LegowoSimon F. SembiringMaizar RahmanJarman SudimoTutuka Ariadji

PengarahMohamad BawazeerR. Widjojo HartonoFahruddin SalimWahid RahmantoKurnia EffendiAgus Prayitno

Tim PenyuntingFilda YusgiantoroPingkan SerafienAkhmad HananAnggun A. ZakiaMassita Ayu CindyRahmantara Trichandi

Desain dan Tata LetakJusa JunaediLike Ulfa Triana

Penerbit

Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160T: +62 21 720 3917, +62 21 27 933911 F: +62 21 2277 5786E: [email protected]

Yayasan Purnomo Yusgiantoro

DEWAN REDAKSI

Page 5: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | iii

Kata PengantarMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

Page 6: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

iv | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 7: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Laporan Ketua Panitia PengarahSeminar dan Pameran Pertambangan dan Energi Expo 2017

Assalamualaikum Wr. Wb.Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua

Yang terhormat Bapak Menteri,Para pakar dan praktisi, Para peserta, undangan dan Bapak Ibu hadirin yang berbahagia,

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah, sampailah kita pada penghujung acara yaitu Penutupan dari Pertambangan dan Energi Expo 2017 yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi 2017.

Sungguh merupakan kehormatan besar bagi kami bahwa Bapak Ibu dapat meluangkan waktu untuk berperan dan berpartisipasi pada dua hari penyelenggaraan acara yang cukup padat dan intensif ini, sehingga semua sesi yang direncanakan dan dijadwalkan telah dapat diselesaikan. Semoga kehadiran bapak ibu sekalian, dan apa yang kita telah lakukan bersama dapat memberikan sumbangsih dan manfaat bagi kemajuan sektor pertambangan dan energi serta kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam kaitan upaya memajukan perekonomian nasional dan kehidupan sosial yang adil, sejahtera dan berkelanjutan.

Dengan kehadiran Pimpinan Puncak dari keempat kementerian kunci yaitu: Kementerian ESDM, Perindustrian, Keuangan dan BKPM maka makin terbuka peluang bagi peningkatan sinergi, koordinasi dan jalinan hubungan antar kementerian yang dibutuhkan guna mencapai tujuan mulia tersebut.

Dalam sambutannya, Menteri ESDM Bapak Ignasius Jonan menekankan komitmen untuk terus menciptakan tata kelola sektor ESDM yang efisien dan efektif dalam mendorong peningkatan investasi, sekaligus mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Upaya dilakukan dengan antara lain meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang saat ini sudah diatas 90% dengan terus memacu percepatan pembangunan infrastruktur ketenaga listrikan dengan realisasi target tambahan kapasitas 35.000 MW, menekan subsidi harga energi tanpa harus mengorbankan daya beli mayarakat, menerapkan skema Gross Split dalam pengusahaan hulu Migas, hilirisasi Minerba, serta bagi masyarakat menengah ke bawah dibangun infrastruktur jaringan gas untuk rumah tangga, konversi pemakaian BBM ke LPG bagi nelayan serta realisasi program BBM satu harga di seluruh wilayah Indonesia termasuk daerah terluar dan tertinggal.

Dalam pembicaraan dan diskusi lanjut yang disampaikan oleh Menteri Perindustrian Bapak Airlangga Hartarto, Menteri Negara Kepala BKPM Bapak Thomas Lembong, Wakil Menteri Keuangan, Bapak Mardiasmo dan Wakil Menteri ESDM Bapak Arcandra Tahar, kesemuanya sepakat untuk meningkatkan sinergi dan kerja bersama

Pertambangan & Energi Expo 2017 | v

Page 8: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

antar kementerian. Komitmen untuk melakukan reformasi pengelolaan energi dan mineral sebagai komoditi menjadi faktor penggerak perekonomian dan modal pembangunan dari sebelumnya sebagai sumber pendapatan negara. Investasi langsung sektor energi dan mineral baik dari APBN maupun swasta telah menciptakan multiplier effect yang pada gilirannya dapat menciptakan peningkatan GDP nasional.

Kebijakan dari sektor energi dan pertambangan hanya akan efektif apabila mendapat dukungan dari sektor lain. Hubungan sektor energi dan pertambangan dengan sektor pengguna energi dan hasil ekstraksi/hilirisasi mineral, sektor pendukung kelancaran investasi, sektor pengatur dan penetapan fiskal/perpajakan terutama terkait dengan aturan yang sedang ditunggu-tunggu yaitu tentang PSC Gross Split, serta sektor pengatur tata kelola lingkungan perlu dilakukan secara proporsional dan komprehensif. Di sisi lain sektor energi dan pertambangan juga harus mampu memberikan dukungan terhadap kemajuan sektor industri yang dikembangkan antara lain melalui pengembangan kawasan industri guna mendorong hilirisasi dan peningkatan manufacturing value added. Kondisi ini mengharuskan adanya kesamaan pandang, sikap dan aksi di sektor energi dan sumber daya mineral dan sektor terkait bersama seluruh stakeholders dalam mendorong pencapaian tujuan kemajuan secara riil.

Kemudian kehadiran Pejabat Eselon I beserta wakil asosiasi, pakar dan praktisi dari masing-masing bidang pada setiap sesi berikutnya yaitu sesi EBTKE, Minerba, Migas dan Kelistrikan juga membuka peluang bagi berjalannya diskusi dan pembahasan secara terbuka dan proaktif yang tidak dilewatkan oleh para peserta untuk menangkap kesempatan yang langka dan sangat berharga tersebut.

Diskusi dan pembahasan meliputi isu, pemasalahan dan jalan keluar yang disiapkan oleh pejabat birokrasi yang terkait antara lain: · Kebijakan, insentif dan kemudahan dalam pengembangan EBTKE dalam konteks

bauran energi nasional, · Kebijakan pengelolaan pertambangan nasional (mining policy frame work) terkait

dengan iklim investasi, perubahan sistem kontrak, optimalisasi hilirisasi industri mineral dan batubara kepastian hukum dan kepastian berusaha.

· Implementasi dan terobosan tata kelola Migas termasuk penerapan PSC Gross Split dan tantangan serta peluang investasi hulu-hilir Migas serta peran SKK Migas dan Pertamina sebagai BUMN terbesar di Nusantara.

· Kebijakan tata kelola ketenagalistrikan pasca deregulasi 2017 serta investasi dan pendanaan infrastruktur ketenagalistrikan dan strategi optimalisasi energi baru dalam sistem ketenagalistrikan.

· Peran Perguruan Tinggi, penguatan sinergi sektor ESDM dengan sektor lingkungan hidup dan kehutan, sektor perindustrian dan pemerintah daerah serta tata kelola warisan geologi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

vi | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 9: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Bapak Ibu yang saya hormati,

Akhirnya perkenankan saya selaku Ketua Panitia Pengarah dan atas nama Panitia Penyelenggara, untuk menyampaikan penghargaan dan apresiasi serta ucapan terima kasih yang tulus atas kehadiran dan partisipasi Bapak Ibu sekalian baik berupa pemikiran maupun feedback yang sangat bermanfaat bagi perbaikan sektor pertambangan dan energi. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ignasius Jonan, Menteri ESDM beserta seluruh jajarannya atas dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan ini sehingga Pertambangan dan Energi Expo 2017 secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik.

Seiring dengan berakhirnya seminar ini kami yakin bahwa kita semua mempunyai persepsi dan tekad yang sama guna mewujudkan tujuan bersama yang juga merupakan tema Seminar kita ini yaitu “Kebijakan Energi dan Mineral yang Berkeadilan Untuk Mewujudkan Investasi Berkelanjutan dan Kesejahteraan Rakyat” sehingga impian dan angan-angan tersebut dapat menjadi kenyataan.

Sekali lagi, dengan mengucapkan Alhamdullilah, Pertambangan dan Energi Expo 2017 secara resmi kami nyatakan ditutup.

Terima kasihWassalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

Rachmat Sudibjo, Ketua Panitia Pengarah

Pertambangan & Energi Expo 2017 | vii

Page 10: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Laporan Ketua Panitia PelaksanaSeminar dan Pameran Pertambangan dan Energi Expo 2017

Bismillahirahmaanirrahiim

Yth Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Bapak Ignasius JonanYth Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani IndrawatiYth Menteri Perindustrian, Bapak Airlangga HartartoYth Kepala BKPM, Bapak Thomas Lembong

Para undangan, para peserta seminar yang saya hormati

Assalamualaikum warahmatullahi wa barrakatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT bahwa pada hari ini dengan rakhmatNya kita dapat hadir di Hotel JW Marriott dalam keadaan sehat wal afiat guna mengikuti upacara pembukaan Seminar dan Pameran Pertambangan dan Energi Expo 2017 yang insya Allah akan diselenggarakan hari ini dan besok, tanggal 26 dan 27 September 2017.

Bapak Bapak dan Ibu Ibu hadirin yang saya hormati.

Seminar dan pameran ini diselenggarakan sebagai bagian dari Pekan Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang mengambil tema “Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”. Topik yang akan dibahas mencakup subsektor energi dan subsektor sumberdaya mineral, antara lain mengenai berbagai strategi, kebijakan dan tata kelola, upaya pengembangan dan penguatan, koordinasi antara instansi pemerintah maupun koordinasi dengan pemerintah daerah. Hal ini ditujukan untuk membangun kesadaran bersama dalam mendukung dan memperkuat kebijakan Pemerintah di bidang Energi dan Pertambangan.

Dengan adanya seminar ini juga diharapkan dapat mendiskusikan dan merekomendasikan upaya-upaya terobosan untuk meningkatkan iklim investasi di sektor energi dan sumberdaya mineral dengan mengikutsertakan para pemangku kepentingan, baik pelaku usaha di bidang hulu, di bidang hilir maupun industri penunjang dan distribusi di kedua subsektor tersebut, serta perguruan tinggi.

Kami laporkan bahwa peserta yang hadir pada pagi ini berjumlah 500 orang yang berasal dari instansi pemerintah, industri, asosiasi, masyarakat sipil, dan perguruan tinggi. Peserta pameran berjumlah 16 booth yang terdiri dari booth instansi pemerintah, booth industri sektor ESDM serta booth asosiasi.

Selain seminar,kegiatan ini juga diisi dengan lokakarya “knowledge management” yang dimaksudkan sebagai upaya untuk peningkatan kinerja dan hasil yang maksimal dari peserta yang berasal dari berbagai kalangan pemerintah dan swasta. Diharapkan peserta yang mengikuti acara lokakarya ini dapat menularkan ilmu dan pengetahuan mengenai

viii | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 11: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

“knowledge management” di lingkunan kerja masing masing. Dengan demikian semangat dan aksi terus berupaya meningkatkan kinerja yang maksimal dapat terwujud dilingkungan kegiatan sektor ESDM.

Kiranya kegiatan diskusi dalam seminar dan pameran ini juga dapat menghasilkan kesamaan pandangan, sikap dan rencana aksi dalam mewujudkan tugas besar untuk dihasilkannya ketahanan energi serta terkelolanya sumber daya pertambangan untuk meningkatkan perekonomian nasional serta kesejahteraan rakyat.

Bapak Ibu hadirin yang terhormat

Sebelum kami akhiri laporan ini, perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas kesediaan Bapak Menteri ESDM untuk dapat memberikan arahan dan membuka Seminar dan Pameran Pertambangan Energi Expo 2017. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada para moderator, para narasumber, para undangan, para peserta pameran, panitia pelaksana dan hadirin atas partisipasinya sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik, lancar dan tertib.

Semoga dengan izinNya pertemuan ini dapat menjadi awal yang baik bagi kita semua dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang tidak ringan dalam mengelola energi dan pertambangan negara tercinta ini. Akhir kata kami menyampaikan mohon maaf seluas-luasnya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dalam penyelenggaraan acara ini karena kami sadari sebagai manusia biasa kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan,

Demikian yang dapat kami sampaikan.Wabillahi taufik wal hidayahWassalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

Ananda Idris, Ketua Panitia Pelaksana

Pertambangan & Energi Expo 2017 | ix

Page 12: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

x | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 13: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

DAFTAR ISI

Halaman Judul Kata PengantarLaporan Ketua Panitia PengarahLaporan Ketua Panitia PelaksanaDaftar IsiDaftar SingkatanKeynote Speech oleh Ignasius Jonan (Menteri ESDM)Dialog Interaktif

Airlangga Hartarto, Menteri PerindustrianThomas Lembong, Kepala BKPMArcandra Tahar, Wakil Menteri ESDMMardiasmo, Wakil Menteri Keuangan

Sesi Tanya Jawab

Sesi I : Bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana, Direktur Jenderal EBTKEKebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKEThomas Lembong, Kepala BKPMPeningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan EBTArcandra Tahar, Wakil Menteri ESDMStrategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KENMardiasmo, Wakil Menteri KeuanganTantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Sesi Tanya Jawab

Sesi II : Bidang Mineral dan Batubara (Minerba) Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal MinerbaKebijakan Pengelolaan Pertambangan NasionalIdo H. Hutabarat, Ketua Umum API/IMA Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian BerusahaTino Ardhyanto Abdul Rachman, Ketua Umum PERHAPIStandardisasi Kompetensi Bidang PertambanganHikmahanto Juwana, Guru Besar Ilmu Hukum UIPerubahan Sistem Kontrak

Sesi Tanya Jawab

Sesi III : Bidang Minyak dan Gas (Migas) Tunggal, Direktur Pembinaan Usaha Hulu di Ditjen MigasStrategi dan Teknologi Peningkatan Cadangan dan Produksi MigasEgo Syahrial, Direktur Jenderal Migas Tantangan Implementasi dan Terobosan Tata Kelola Migas: Sistem Gross Split

iiiivviiixixiii1

1930313348

52

69

83

98107

110 124

132

150155

158

159

Pertambangan & Energi Expo 2017 | xi

ISSN 2620 - 6374 (Online)

Page 14: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Gigih Prakoso, Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Resiko PertaminaTantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas NasionalSukandar, Wakil Ketua SKK MigasTantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Sesi Tanya Jawab

Sesi IV : Bidang ListrikAndy Noor Sommeng, Direktur Jenderal KetenagalistrikanKebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017Syamsul Huda, Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur KetenagalistrikanArmand Hermawan, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero)Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur KetenagalistrikanHardiv Harris Situmeang, Ketua KNI-WECTantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Sesi Tanya Jawab

Sesi V : Lintas SektoralHudoyo, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang EnergiPenguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDMI Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi & Elektronika Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDMSuyoto, Bupati BojonegoroPenguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDMMuhammad Wafid, Kepala Pusat Survei GeologiPotensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Sesi Tanya Jawab

Sesi VI : Perguruan TinggiUcok WR Siagian, Institut Teknologi Bandung (ITB)Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi Deendarlianto, Universitas Gadjah Mada (UGM)Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Sesi Tanya Jawab

160

174189

196

210

225

233257

260

270

290

310320

325

340359

xii | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 15: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

DAFTAR SINGKATAN

AAPBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)API/IMA (Asosiasi Pertambangan Indonesia/Indonesian Mining Association)ASEAN (Association of South East Asia Nation)

BBabel (Bangka Belitung)BBG (Bahan Bakar Gas)BBM (Bahan Bakar Minyak)BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)BOD (Barrels of Oil per Day)BPKH (Badan Pemantapan Kawasan Hutan)BPN (Badan Pertahanan Nasional)BPP (Biaya Pokok Penyediaan)BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

CCEE (Consortium for Energy Efficiency)CHP (Combined Heat and Power)

DDAS (Daerah Aliran Sungai)Dirjen (Direktur Jendral)Ditjen (Direktorat Jendral)DMO (Domestic Market Obligation)

EEBT (Energi Baru dan Terbarukan)EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi)EE (Efisiensi Energi)EMS (Energy Management Systems)EOR (Enhanced Oil Recovery)EPC (Engineering, Procurement and Construction)E-PNBP (Elektronik-Penerimaan Negara Bukan Pajak)ESCO (Energy Services Company)ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)ET (Energi Terbarukan)

FFSRU (Floating Surface Regasification Unit)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | xiii

Page 16: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

GGDP (Gross Domestic Product)

HHoA (Heads of Agreement)

IICSID (International Centre for Settlement of Investment Disputes)ICT (Information and Communication Technology)IDD (Indonesia Deepwater Development)IGA (International Geothermal Association)ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika)Inpres (Instruksi Presiden)IOC (International Oil Company)IPP (Independent Power Producer)IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan)IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)IRR (Internal Rate of Return)ITB (Institut Teknologi Bandung)IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus)

JJKM (Japan Korea Marker)Juklak (Petunjuk Pelaksanaan)Juknis (Petunjuk Teknis)

KKE (Konservasi Energi)Kemenhan (Kementerian Pertahanan)Kemenperin (Kementerian Perindustrian)Kemtan (Kementerian Pertanian)KEN (Kebijakan Energi Nasional)KK (Kontrak Karya)KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama)KNI-WEC (Komite Energi Nasional - World Energy Council)Kominfo (Komunikasi dan Informasi)KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan)KPI (Key Performance Indicator)KTA (Kilo Ton per Annum)KUH (Kitab Undang-Undang Hukum)

LLemigas (Lembaga Minyak dan Gas Bumi)LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

xiv | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 17: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

LNG (Liquid Natural Gas)LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi)

MMA (Mahkamah Agung)MASKEEI (Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia)METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia)Migas (Minyak dan Gas)Minerba (Mineral dan Batubara)MK (Mahkamah Konstitusi)MMCFD (Million Cubic Feet per Day)MoU (Memorandum of Understanding)

NNOC (National Oil Company)NPV (Net Present Value)NTB (Nusa Tenggara Barat)

PPDB (Produk Domestik Bruto)Pemda (Pemerintah Daerah)Pemerhut (Peraturan Meteri Kehutanan)Perda (Peraturan Daerah)PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia)Permen (Peraturan Menteri)PGE (Pertamina Geothermal Energy)PGN (Perusahaan Gas Negara)PII (Penjaminan Infrastruktur Indonesia)PJBL (Perjanjian Jual Beli Listrik)PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara)PLN (Perusahaan Listrik Negara)PLT EBT (Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan)PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)PMA (Penanaman Modal Asing)PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)PoD (Plan of Development)PP (Peraturan Pemerintah)PPA (Power Purchase Agreement)PSC (Production Sharing Contract)PT (Perseroan Terbatas)PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara)PU (Pekerjaan Umum)PV (Photovoltaics)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | xv

Page 18: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RRPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)RTRW (Rancangan Tata Ruang dan Wilayah)RUEN (Rencana Umum Energi Nasional)RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik)

SSKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum)Sumut (Sumatera Utara)

TTDP (Tanda Daftar Perusahaan)TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)

UUI (Universitas Indonesia)UGM (Universitas Gajah Mada)UNESCO (United Nations Educational Scientific Cultural Organization)UU (Undang-Undang)

WWHRG (Waste Heat Recovery Generation)WK (Wilayah Kerja)

xvi | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 19: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

KEYNOTE SPEECHBapak Ignasius Jonan (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI)

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 20: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 21: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 1

Keynote SpeechMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Pada Pekan Pertambangan dan Energi Expo 2017Selasa, 26 September 2017

Kepada Yth,1. Pimpinan Komisi VII DPR RI,2. Menteri Keuangan,3. Menteri Perindustrian,4. Kepala BKPM,5. Para Menteri ESDM periode terdahulu,6. Para Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM,7. Kepala BPH Migas,8. Kepala SKK Migas,9. Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional,10. Gubernur Provinsi Sumatera Barat,11. Direktur Utama BUMN Sektor ESDM,12. Ketua Asosiasi Sektor ESDM,13. Para Akademisi/Mahasiswa, 14. Para Jurnalis maupun Media, serta15. Hadirin dan tamu undangan sekalian yang berbahagia

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Selamat Pagi & Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat berkumpul di sini untuk menghadiri acara “Pertambangan dan Energi Expo 2017”, yang mengambil tema “Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”.

Bapak/Ibu, hadirin yang saya hormati,Tantangan dalam pengelolaan energi dan sumber daya mineral ke depan semakin kompleks, sehingga keterlibatan seluruh pemangku kepentingan mutlak diperlukan sesuai semangat “kerja bersama” untuk mewujudkan energi berkeadilan untuk kesejahteraan rakyat dan investasi berkelanjutan.

Pembangunan kemandirian energi dan pengelolaan sumberdaya mineral perlu kita percepat untuk mewujudkan ketahanan energi, ini merupakan suatu keharusan jika ada kemauan dan kesadaran dari kita semua untuk secara bersama-sama mendorong pelaksanaannya.

Page 22: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Bapak Presiden dalam visi dan misinya yang tertuang dalam dokumen Nawa Cita sudah menggariskan perlunya dilakukan segera reformasi di sektor ESDM yaitu transformasi pengelolaan energi dan mineral sebagai komoditi menjadikan sebagai penggerak perekonomian, dan modal pembangunan dari sebelumnya sebagai sumber pendapatan negara.

Pengembangan dan konsolidasi kapasitas nasional, pengembangan profisiensi, dan enterpreneurship sumber daya manusia serta penguasaan teknologi harus kita kedepankan, untuk terciptanya efisiensi agar harga energi lebih terjangkau.

Bapak/Ibu, hadirin yang saya hormati,

Sektor ESDM sebagai modal pembangunan sangat besar pengaruhnya terhadap penciptaan gross domestic product (GDP) dan sumber pendapatan APBN. Sektor ini menghasilkan sekitar 20% dari total GDP. Pada tahun 2016 investasi langsung sektor energi dalam satu tahun hampir mencapai Rp 500 Triliun, yang mana angka tersebut juga telah menciptakan multiplier effect yang besar sekali. Oleh karenanya pengelolaan sektor ESDM harus mengedepankan asas kebermanfaatan dan berkeadilan.

Perwujudan energi berkeadilan adalah bahwa energi dan sumber daya alam harus digunakan sesuai dengan amanat konstitusi, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, yakni energi harus digunakan untuk sebesar-besar kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara.

Dalam mewujudkan pembangunan energi berkeadilan tidak dapat terjadi tanpa dukungan dari berbagai pihak atau stakeholder yang dananya bersumber dari investasi swasta maupun APBN. Partisipasi investasi swasta diharapkan dapat mengisi pelaksanaan pengelolaan penyediaan dan pendistribusian energi pada wilayah yang telah kompetitif bersama BUMN dan BUMD. Untuk wilayah yang belum dapat dikelola investasi swasta, pemerintah melalui BUMN maupun APBN akan memulai sebagai pelopor (pionir).

Prinsip energi berkeadilan dalam rangka menciptakan Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan telah dituangkan dalam garis besar program kerja Kementerian ESDM 2016 - 2019, antara lain:

• Peningkatan rasio elektrifikasi untuk menerangi seluruh wilayah di Indonesia melalui program 35.000 MW, program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk menerangi wilayah Indonesia dari pinggiran pelosok negeri, program elektrifikasi listrik perdesaan yang ditujukan untuk 2.500 desa yang belum terlistriki, serta menetapkan tarif listrik dari pembangkit EBT yang terjangkau oleh rakyat.

• Program Pemerataan dan keterjangkauan untuk mengurangi kesenjangan terhadap harga dan aksesibilitas energi melalui kebijakan BBM satu harga,

2 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 23: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

pelaksanaan penerapan subsidi tepat sasaran, pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga, dan pelaksanaan pembagian konverter kit BBM ke BBG baik untuk kendaraan maupun untuk kapal nelayan kecil.

• Menjaga keberlanjutan pasokan energi dengan menciptakan iklim bisnis yang kondusif untuk memastikan PPA secara benar dan seimbang antara PLN dan IPP, seperti kontrak jangka panjang dan jaminan suplai bahan bakar. Mengoptimalkan penggunaan sumber energi lokal secara efektif dan efisien, dan mendorong investor untuk membangun PLT EBT dan Pembangkit Listrik Mulut Tambang/Mulut Sumur Gas.

• Menjaga iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan hilirisasi mineral, meningkatkan partisipasi daerah dalam pengelolaan migas melalui participating interest (PI) 10%, pembangunan kilang swasta, penurunan harga gas untuk industri, sistem bagi hasil migas gross split, serta pelaksanaan mekanisme pengembalian investasi pada kegiatan hulu migas.

• Yang terakhir dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, Kementerian ESDM saat ini sudah melaksanakan beberapa kebijakan seperti penyederhanaan perizinan, sistem online perizinan dan menciptakan good governance.

Hadirin, Bapak/Ibu, yang saya hormati,

Pada momen Hari Pertambangan dan Energi kali ini, sebagai instansi pembina sektor ESDM, kami akan terus mendorong penyelesaian dan perbaikan regulasi untuk melayani masyarakat serta menguatkan platform yang baik bagi investor untuk terus berinvestasi di Indonesia. Penyelesaian regulasi terus kita lakukan dalam upaya mewujudkan iklim usaha yang makin baik dengan mendorong praktik efisiensi.

Saya berharap acara seminar Pekan Pertambangan dan Energi Expo 2017 yang merupakan rangkaian acara HUT Pertambangan dan Energi yang ke-72 yang akan jatuh pada tanggal 28 September 2017 nanti, bukan hanya menjadi ajang diskusi dan tukar pikiran dari berbagai kalangan baik dari sisi pemerintah, akademisi, perusahaan, media, serta para pengamat, namun dapat memberikan masukan-masukan dan upaya konkret bersama untuk perbaikan sektor ESDM ke depan demi mewujudkan “Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”.

Selamat mengikuti acara ini dan semoga didapat hasil-hasil yang bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih.Wassalamualaikum WR., WB.,Menteri Energi dan Sumber Daya MineralIgnasius Jonan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 3

Page 24: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

4 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 25: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 5

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 26: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

6 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 27: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 7

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 28: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

8 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 29: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 9

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 30: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

10 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 31: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 11

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 32: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

12 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 33: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 13

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 34: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

14 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 35: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 15

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 36: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

16 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 37: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 17

RINGKASAN MATERI

1. Kementerian ESDM merupakan kementerian teknis yang berhubungan secara langsung dengan hajat hidup rakyat banyak, sehingga penanganannya perlu dilakukan secara hati-hati. Banyak pencapaian yang telah diraih oleh Kementerian ESDM, dan semua itu dilakukan untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

2. Dalam dokumen Nawa Cita tertulis bahwa perlu diadakannya sebuah reformasi di sektor ESDM. Seperti transformasi pengelolaan energi dan mineral sebagai komoditi dan menjadikannya sebagai penggerak perekonomian serta modal pembangunan dari yang sebelumnya sebagai sumber pendapatan negara.

3. Pengembangan dan konsolidasi kapasitas nasional, pengembangan profisiensi dan entrepreneurship sumber daya manusia serta penguasaan teknologi harus dikedepankan guna terciptanya efisiensi dan keterjangkauan harga energi.

4. Sektor ESDM sebagai modal pembangunan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penciptaan gross domestic product (GDP) dan sumber pendapatan APBN. Sektor ini menghasilkan sekitar 20% dari total GDP. Bahkan, pada tahun 2016 investasi langsung di sektor energi dalam satu tahun hampir mencapai Rp500 triliun dan telah menciptakan multiplier effect yang besar sekali. Oleh karenanya pengelolaan sektor ESDM harus mengedepankan asas kebermanfaatan dan berkeadilan.

5. Perwujudan pembangunan energi berkeadilan tidak dapat terjadi tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak atau stakeholder yang dananya bersumber dari investasi swasta maupun APBN. Partisipasi investasi swasta diharapkan dapat mengisi pelaksanaan pengelolaan, penyediaan dan pendistribusian energi pada wilayah yang telah kompetitif bersama BUMN dan BUMD. Adapun, untuk wilayah yang belum dapat dikelola oleh investasi swasta, pemerintah melalui BUMN maupun APBN akan memulainya sebagai pelopor (pionir).

6. Peningkatan rasio elektrifikasi untuk menerangi seluruh wilayah di Indonesia dilakukan melalui program 35.000 MW, program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk menerangi wilayah Indonesia dari pinggiran pelosok negeri, program elektrifikasi listrik perdesaan yang ditujukan untuk 2.500 desa yang belum terlistriki, serta menetapkan tarif listrik dari pembangkit EBT yang terjangkau oleh rakyat.

7. Pemerataan dan keterjangkauan untuk mengurangi kesenjangan terhadap harga dan aksesibilitas energi dilakukan melalui program kebijakan BBM satu harga, pelaksanaan penerapan subsidi tepat sasaran, pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga, dan pelaksanaan pembagian konverter kit BBM ke BBG baik untuk kendaraan maupun untuk kapal nelayan kecil.

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 38: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

18 | Pertambangan & Energi Expo 2017

8. Penjagaan keberlanjutan pasokan energi dilakukan dengan menciptakan iklim bisnis yang kondusif untuk memastikan PPA secara benar dan seimbang antara PLN dan IPP. Mulai dari melakukan kontrak jangka panjang dan jaminan suplai bahan bakar, mengoptimalkan penggunaan sumber energi lokal secara efektif dan efisien, dan mendorong investor untuk membangun PLT EBT dan Pembangkit Listrik Mulut Tambang/Mulut Sumur Gas.

9. Penjagaan iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi dilakukan melalui kebijakan hilirisasi mineral, peningkatan partisipasi daerah dalam pengelolaan migas melalui Participating Interest (PI) 10%, pembangunan kilang swasta, penurunan harga gas untuk industri, sistem bagi hasil migas gross split, serta pelaksanaan mekanisme pengembalian investasi pada kegiatan hulu migas.

10. Yang terakhir dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, Kementerian ESDM saat ini sudah melaksanakan beberapa kebijakan seperti penyederhanaan perizinan, sistem online perizinan dan menciptakan good governance.

| Menteri ESDM, Ignasius Jonan

Page 39: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

DIALOG INTERAKTIFMenteri Perindustrian, Kepala BKPM, Wamen ESDM, dan Wamen Keuangan

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 40: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 41: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 19

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 42: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

20 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 43: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 21

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 44: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

22 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 45: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 23

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 46: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

24 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 47: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 25

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 48: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

26 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 49: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 27

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Page 50: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

28 | Pertambangan & Energi Expo 2017

RINGKASAN MATERI

1. Ketersediaan energi dalam jumlah yang memadai dan harga yang bersaing mampu mendukung pertumbuhan industri nasional. Pasalnya, energi merupakan komponen vital bagi industri yang digunakan sebagai bahan baku maupun bahan bakar dalam proses produksi. Sebagai gambaran, jenis energi yang dibutuhkan industri pada tahun 2015, yakni untuk listrik sebesar 76.187 GWh, gas sebesar 505.141 MMBTU, dan batubara sebesar 35 juta ton. Sedangkan, proyeksi pada tahun 2020, kebutuhan listrik mencapai 123.554 GWh, gas mencapai 621.712 MMBTU, dan batubara mencapai 45 juta ton.

2. Sumber daya energi merupakan modal untuk pembangunan, modal dasar sebagai multiplier effect, serta mewujudkan pengembangan wilayah dan pemerataan ekonomi. Maka, apabila harga gas di Indonesia dapat kompetitif seperti negara lain, besar kemungkinan industri nasional mampu bersaing di pasar global. Kementerian akan melaksanakan pokok-pokok program sektor industri sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) tahun 2016-2050. Salah satu pokoknya adalah peningkatan nilai tambah sumber daya energi sebagai bahan bakar serta bahan baku industri nasional. Selain itu, adapula kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, seperti membangun dan meningkatkan kapasitas industri petrokimia hulu berbahan baku gas untuk menyerap produksi gas dalam negeri, meningkatkan pemanfaatan batubara untuk sektor industri dengan target mencapai 55,2 juta ton pada tahun 2025 dan 115 juta ton pada tahun 2050, serta mengembangkan penerapan konversi batubara pada industri petrokimia untuk menghasilkan produk olefin dan amonia.

3. Pokok program lainnya, yaitu peningkatan penyediaan energi untuk menunjang penyebaran dan pengembangan industri ke luar Jawa. Hal ini dilakukan, karena pada tahun 2010 penyebaran industri di Jawa sudah sebesar 75%. Sehingga, diharapkan pokok program tersebut dapat meningkatkan investasi industri pengolahan non migas di luar Jawa dengan Jawa menjadi 40:60 pada tahun 2025. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan antara lain menetapkan prioritas untuk kawasan industri berkebutuhan energi tinggi yang berlokasi dekat dengan sumber daya energi. Misalnya, kawasan industri Teluk Bintuni yang akan segera dibangun industri petrokimia hulu untuk menyerap produksi gas tangguh.

4. Kawasan industri perlu mendapatkan penyesuaian harga gas yang kompetitif, selain sepuluh sektor industri yang telah diusulkan. Sepuluh sektor industri yang perlu mendapatkan harga gas yang kompetitif, yakni industri pupuk, industri petrokimia, industri oleokimia, industri baja/logam lainnya, industri keramik, industri kaca, industri ban dan sarung tangan karet, industri pulp dan kertas, industri makanan dan minuman, serta industri tekstil dan alas kaki.

Page 51: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 29

| Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto5. Upaya tersebut akan mendorong pembangunan industri yang terpusat di kawasan

industri. Jika industri dipusatkan di kawasan industri, maka akan memperoleh energi dengan harga yang bersaing. Selain itu, diharapkan akan tercapainya daya saing industri yang meningkat, karena kawasan industri bertujuan untuk menciptakan efisiensi, produktivitas dan inovasi. Sedangkan bagi kawasan industri yang menyediakan energi listrik secara mandiri untuk operasionalnya, maka akan meminta harga yang lebih berdaya saing juga. Diharapkan harga listrik juga akan mampu menyesuaikan. Karena infrastruktur energi itu selain gas, juga ada listrik. Ada dua kawasan industri yang sekiranya bisa mendapat manfaat gas pipa dari sumur migas terdekat, yaitu kawasan industri Morowali dan Konawe. Morowali dan Konawe sebetulnya bisa mendapat manfaat gas dari wilayah kerja Senoro-Tohili, mengingat lokasi kawasan industri sangat dekat dengan sumur gas. Tenaga gas ini bisa mengganti tenaga batubara yang digunakan industri smelter di dua kawasan industri tersebut.

6. Jika ini disetujui, nantinya penggunaan gas bagi kawasan industri bisa tercantum di dalam revisi Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2016. Nanti tambahan industrial estate ini akan masuk ke dalam empat sektor tambahan, bersama dengan industri kertas, industri makanan dan minuman, dan industri tekstil. Empat sektor ini nantinya akan menjadi sebelas sektor, ditambah dengan tujuh sektor yang sebelumnya tercantum di Perpres 40 tahun 2016. Ada empat belas kawasan industri di luar pulau Jawa yang akan dibangun pemerintah hingga 2019 adalah Teluk Bintuni di Papua Barat, Buli di Maluku Utara, Morowali dan Palu di Sulawesi Tengah, Bitung di Sulawesi Utara, Bantaeng di Sulawesi Selatan, Konawe di Sulawesi Tenggara, Batulicin dan Jorong di Kalimantan Selatan, Ketapang dan Landak di Kalimantan Barat, Sei Mangkei dan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, dan Tanggamus di Lampung.

Page 52: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kepala BKPM, Thomas LembongRINGKASAN MATERI

1. Pendekatan dalam pengembangan investasi dilakukan secara terpadu dari ujung ke ujung. Kita tidak bisa melakukan kegiatan tanpa melibatkan pihak lain, karena kegiatan itu memang saling terkait. Persoalannya adalah bagaimana kegiatan yang saling terkait ini dilakukan dengan saling mendukung satu dengan yang lain.

2. Untuk mendukung kegiatan pencapaian hidup sehat, bukan hanya menjadi urusan Menteri Kesehatan saja, tapi semua pihak. Semua stakeholder harus terlibat dalam pembangunan kesehatan. Demikian pula dalam mendukung kegiatan ekspor, untuk melaksanakan tugas ini ada Menteri Perdagangan, tetapi pencapaiannya tentu melibatkan semua pihak. Ada swasta, dan juga ada pemerintah yang melibatkan berbagai sektor. Demikian halnya dengan sektor energi, tentunya bukan tugas Kementerian Energi saja, tapi tugas semua pihak.

3. Apakah sudah tepat jika kita hanya mengejar kebijakan pemerataan saja? tentu saja tidak. Pembangunan harus ada trickel down economic. Di negara manapun sulit mengejar pemerataan saja, jika tidak ada pertumbuhan. Bahkan di negara maju, juga terjadi kesenjangan yang luar biasa. Kita bisa mengorbankan pertumbuhan tapi yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan.

4. Fokus kami sekarang beralih dari pusat ke daerah. Semua perizinan memang satu pintu, tapi perizinan investasi sudah banyak dialihkan ke daerah. Persoalannya adalah bagaimana melakukan revolusi mental, terutama dalam upaya memajukan kegiatan investasi seperti soal perizinan. Jika ada daerah yang melakukan inovasi perizinan, maka akan melahirkan bola salju yang akan diikuti oleh daerah lain seperti perizinan yang dilakukan secara online. Jadi soal perizinan kami kembali kepada sistem yang sederhana dan tidak berbelit-belit.

5. Sekarang revolusi mental sudah diterima sebagai gerakan bersama, yang salah satu wujudnya adalah adanya kesadaran dari pemerintah daerah untuk meng-online-kan sistem perizinan.

6. Perlahan-lahan kita kembalikan dan sederhanakan perizinan. Kalau kita serius mau melakukan deregulasi, maka perizinan yang jumlahnya demikian banyak itu, kita jadikan syarat saja. Misalnya kalau ada kecelakaan kerja, tidak harus dengan adanya perizinan tetapi dengan memperbaiki sistem supervisi di perusahaan. Jika ada investor mau menanamkam modalnya, mereka cukup menyadari dan mengetahui semua persyaratan dan taat pada persyaratan yang ada. Setelah itu baru dicek ke lapangan, bahwa persyaratan itu memang telah dipenuhi. Dengan cara ini akan dapat menghilangkan bottleneck, karena perizinan itu sesuatu yang harus diperoleh di depan. Jadi kita perlahan mengubah mindset dari perizinan kepada supervisi.

30 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 53: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 31

| Wakil Menteri ESDM, Arcandra TaharRINGKASAN MATERI

1. Terkait segmented strategy versus unified strategy yang membutuhkan strategi bersama untuk memulihkan hulu migas. Diharapkan melalui kerjasama antar pemangku kepentingan dapat mendorong pertumbuhan positif di sektor Migas terutama dalam hal eksplorasi.

2. Persoalan yang ada di sektor industri Migas melibatkan banyak pihak di luar Kementerian ESDM. Kesuksesan kinerja Kementerian ESDM sangat tergantung dari dukungan kementerian lain. Key performance indicator dari Kementerian ESDM juga harus didukung dengan key performance indicator dari kementerian lain. Misalnya, mengenai cara agar kebijakan dari sisi energi dan kelistrikan memperoleh dukungan dari sisi perpajakan dan lingkungan. Kondisi ini mengharuskan adanya kesamaan pandangan, sikap dan aksi di sektor energi dan sumber daya mineral dari semua stakeholders dalam mendorong pencapaian kemajuan.

3. Saya pernah mendapatkan sebuah perumpamaan dari pesan WhatsApp. Ada sebuah gerobak. Ada yang menarik dari depan. Ada yang meng-gandoli dari belakang. Ada yang duduk di roda dan ada yang memerintah dari dalam gerobak. Kalau berpikir segmented maka yang menarik di depan akan berjalan kencang dan yang di belakang ng-gandoli tidak lari kencang dan yang duduk di roda ikut mengerem. Kalau kita berfikir unified strategy, maka yang di depan menarik kencang, yang di belakang ikut mendorong, yang di roda ikut memberi oli dan yang duduk di dalam gerobak ikut memberi komando. Dengan cara ini mungkin jalannya akan lebih kencang dan efisien.

4. Terkait dengan pemaparan Menteri Perindustrian tadi, mengenai teknologi dan inovasi. Layaknya pertambangan yang sangat terkait dengan teknologi, dan mobil listrik yang terkait dengan inovasi. Kita tidak ingin inovasi justru menjadi ranah hukum yang tidak kita inginkan. Inovasi dan teknologi tidak hanya domain Kementerian ESDM tetapi domain kita semua.

5. Selanjutnya terkait industri berbasis gas. Industri hilir minta harga gas US $ 3, terus ke mana industri hulu mau hidup? Yang di hulu juga mengatakan, apakah yang di hilir sudah efisien? jadi berapa sebenarnya harga gas yang make sense baik di industri hulu maupun di hilir? ada yang mengatakan harga gas di Malasyia US $ 6. Tapi harga gas tergantung pada kondisi tertentu. Kita bisa di bawah harga itu, seperti gas di Masela bisa US $ 5,8. Tapi apakah ada yang mau ambil? Oleh sebab itu akan kita kerjasamakan dengan industri.

Page 54: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar6. Siapakah yang seharusnya memberikan izin smelter? apakah Kementerian ESDM

atau Kementerian Perindustrian? Dan sekarang kedua-duanya sudah memberikan izin. Terkait juga dengan teknologi, ada yang bilang gasification batubara lebih efisien. Tapi kenyataannya tidak berjalan. Sementara, terkait dengan BPKM, investor bidang energi banyak yang dari Timur Tengah tapi kita tidak pernah tanda tangan. Ini sebenarnya domain siapa? Adapun terkait dengan Kemenkeu yang sangat ditunggu-tunggu yaitu mengenai aturan perpajakan gross split.

32 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 55: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 33

Page 56: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

34 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Page 57: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 35

Page 58: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

36 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Page 59: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 37

Page 60: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

38 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Page 61: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 39

Page 62: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

40 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Page 63: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 41

Page 64: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

42 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Page 65: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 43

Page 66: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

44 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Page 67: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 45

Page 68: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

46 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo

Page 69: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Wakil Menteri Keuangan, MardiasmoRINGKASAN MATERI

1. Kita sudah mengelola sumber daya alam yang melimpah atau gemah ripah loh jinawi selama 72 tahun. Tapi apa yang terjadi? Kita bukan lack of money, tapi apa yang disebut dengan kesejahteraan rakyat dengan tiga tolak ukurnya yakni gini rasio, kemiskinan, dan pengangguran. Gini ratio kita upayakan di bawah 3.8 dan kemiskinan kita turunkan lagi dan pegangguran juga demikian. Jadi selama 72 tahun kita mengelola sumber daya alam, tapi kesejahteraan masih mengkhawatirkan.

2. Marilah kita lihat ada pulau yang kaya sumber daya alam seperti Kalimantan, Sumatera dan Papua, namun sumbangan PDB-nya kecil dan kemiskinannya besar. Ini adalah sesuatu yang perlu kita pikirkan bersama.

3. Kondisi yang kita capai sekarang ini memang belum memuaskan semua pihak. Negara kita kaya sumber daya alam, tetapi belum sepenuhnya mampu untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ini pasti ada sesuatu yang harus kita perbaiki.

4. Kita harus mereformulasi kebijakan, salah satunya adalah PP Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. Ini yang harus kita elaborasi. Kita lihat apakah hal ini sudah kita lakukan atau belum. Sekarang saatnya bagi kita untuk memberikan nilai tambah yang ujungnya adalah menciptakan keadilan dan lapangan kerja.

5. Kekayaan sumber daya harus kita kelola yang ujungnya adalah untuk mengetahui cara mewujudkan economic growth. Bagaimana sekarang insentif fiskal bisa memberikan kesejahteraan rakyat sesuai dengan tema kita hari ini?

6. Pemerintah berusaha mewujudkan welfare state. Apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk mewujudkan welfare state? Apa saja fasilitas yang sudah diberikan untuk mengembangkan industri energi? Apakah itu tax holiday, tax allowance, PPN, bea masuk, tidak dikenakan bea masuk atau PPN dibebaskan termasuk dari sisi kelistrikan ada PMN, juga subsidi.

7. Bagaimana mengembangkan industri hulu Migas? Kita perlu memberikan kepastian bisnis pada investor dan penyederhanaan administrasi. Termasuk mengubah menjadi gross split. Mewujudkan investasi yang business friendly dengan memberikan/mengakomodasi beberapa ketentuan perpajakan karena ada pasal perpajakan yang tidak sesuai dengan gross split. Bagaimana insentif fiskal yang ada mampu mendorong kegiatan pengembangan sektor energi dan sumberdaya alam?

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 47

Page 70: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI TANYA JAWABMenteri Perindustrian, Kepala BKPM, Wamen ESDM, dan Wamen Keuangan

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 71: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 72: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertanyaan1. Dari Kementerian Perindustrian, kita tidak bisa bekerja sendirian. Kita saling

bekerja sama. Tapi dari Kementerian Perindustrian adalah bagaimana industri berjalan dan menyerap banyak tenaga kerja sehingga ekonomi dapat terus bergulir? Ini intinya. Terkait dengan key performance indicator kita juga harus saling mendukung secara menyeluruh. Terkait dengan perizinan smelter apakah di Kementerian ESDM atau di Kementerian Perindustrian. Hal ini sudah pernah kita bicarakan dengan teman-teman Kementerian ESDM. Tapi intinya Kementerian Perindustrian sudah tidak memegang perizinan karena semua sudah satu pintu, kita serahkan kepada BKPM. Perizinan juga kita serahkan pada daerah. Jadi di Kementerian Perindustrian, sepanjang industri berjalan, menyerap tenaga kerja dan perekonomian bergulir, itulah tujuan kita.

2. Terkait dengan bilateral investment treaty, juga sering ditanyakan investor, tapi kita terus bekerja dengan BKPM. Contoh yang terakhir adalah dengan Singapura dimana kita memperbarui bilateral investment treaty. Kita juga memiliki bilateral investment treaty dengan 71 negara dan 39 diantaranya sudah harus diperbarui untuk memberikan keamanan dan kenyamanan. Kita membutuhkan investasi untuk mendorong pertumbuhan yang sekarang 5,1% dan mampu menyerap tenaga kerja. Kita juga selalu berdialog dengan Kemenkeu untuk membicarakan masalah tarif. Apa perlu diberikan insentif ? Berapa yang harus diberikan? Dan berapa lost dari penerimaan pemerintah dari kebijakan insentif yang dibicarakan? Mungkin di tahun pertama pemerintah lost Rp8 triliun tapi pada tahun ke empat, pemerintah memperoleh penerimaan Rp12 triliun. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan penerimaan dengan cara tidak harus di depan tapi bisa di belakang dan itu bisa meningkatkan daya beli. Dengan peningkatan daya beli yang terjadi, diharapkan dapat menggerakkan industri yang sekarang kontribusinya sekitar 18% dan menyerap 13% dari tenaga kerja secara nasional.

- Timur Antara

JawabanBagaimana kita memulai dengan melakukan unified strategy. Misalnya masalah smelter, bagaimana kita membaca posisi kita. Kalau dari sisi material, mungkin bisa di BKPM tapi kalau soal substansinya, ini yang mungkin lebih penting. Masalah substansi ini kita bicarakan dengan Kementerian Perindustrian.

- Archandra Tahar

48 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 73: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 49

JawabanMungkin saya lalai, kalau tidak menyinggung soal paket Nomor 16. Dalam paket tersebut ada yang disebut single specification. Menyangkut perizinan memang memerlukan teamwork. Kalau menurut istilah Pak Archandra, multidimensional. Jadi kita memerlukan teamwork. Apa bedanya antara single specification dengan perizinan satu pintu. Perizinan satu pintu lebih sempit seperti mengisi formulir-formulir tertentu. Perizinan ini bisa hanya 3 jam, asal semua persyaratan sudah dipenuhi. Tapi yang penting adalah melakukan pengawalan. Karena nasib investor itu ada di tangan 34 kementerian, termasuk investasi di Kementerian ESDM sangat terkait dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan. Nanti akan ada eselon satu di semua kementerian yang akan mengawal soal ini. Misalnya ada investasi bidang farmasi, nanti eselon satu di Kementerian ESDM ikut mengawal soal ini, karena industri ini membutuhkan energi dan zat-zat kimia tertentu. Jadi kita saling bekerjasama dari ujung ke ujung dalam sebuh teamwork. Masalah pengawalan ini akan kita koordinasikan lagi dengan Kementerian Ekonomi.

- Thomas Lembong

JawabanSoal insentif fiskal pernah kita bicarakan terkait dengan cost recovery, tapi kemudian ada gross split. Dengan alam gross split mencari padanan yang membuat investor happy. Gross split ini maksudnya agar bisa menarik investor. Pak Jonan ini kayaknya pro dengan investor sehingga minta terus insentif. Tapi insentif kita lihat dengan harga, lokasi, kesulitan. Intinya adalah PP 27 Tahun 2017. Selama proses produksi jika diberikan insentif, baik itu PPN dan PBB, maka saat mulai posisi cash cow, maka harus dikenakan PPN. Pada intinya saat masih eksplorasi, eksploitasi dan mau produksi, belum kita kenakan apa-apa.

- Mardiasmo

JawabanApa sebenarnya agenda terbesar dari unified strategy? Pertama, tadi kita sudah memperoleh treatment dari Pak Wamenkeu bahwa peraturan masih sedang di-godog. Tapi kalau PP-nya nanti sudah komparabel dengan PP 27, maka ini sebuah kemajuan yang luar biasa. Kedua, kita mengeluarkan peraturan dan Permen, tapi seolah-olah peraturan itu kita ubah. Kalau kita ubah ada sisi lain yang dilihat oleh investor. Setelah kita keluarkan, kita juga mendengar masukan-masukan dan kalau memberikan dampak positif kita ubah. Filosofi kita, saya dengan Pak Menteri adalah kita memiliki dua telinga dan satu mulut. Artinya kita banyak mendengar daripada banyak berbicara. Jadi aturan yang kita bikin bukan tergesa-gesa, dan aturan yang kita buat, kita serahkan pada stakeholder untuk dibicarakan. Aturan adalah buatan manusia, mungkin ada celah atau loop holes dan kita coba perbaiki.

- Archandra Thahar

Page 74: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

PertanyaanSaya tertarik dengan ilustrasi Pak Archandra soal gerobak tadi. Bagaimana agar gerobak ini bisa berjalan dan efisien. Persoalannya kalau sudah jalan, tapi jalannya tidak mulus? Ini terkait dengan investasi dalam sektor ini, seperti pembebasan lahan. Seperti izin IPPKH dan Jeti dalam Minerba. Jadi ini adalah hambatan investasi sektor energi. Misalnya terkait pipa, terkendala oleh lahan. Bagaimana bapak-bapak yang ada di sini ikut membicarakan masalah dalam investasi energi tersebut?. Bagaimana agar masyarakat juga memiliki empower untuk energi yang berkeadilan dan investasi yang berkelanjutan?. Bagaimana jika individu-individu diberi ruang untuk investasi?. Misalnya saat harga minyak naik, individu ini bisa investasi dalam energi bersih. Misalnya bagaimana individu bisa memperoleh kemudahan investasi dan pendanaan untuk investasi solar rooftop?

- Amrul Hakim

PertanyaanSebenarnya saya bukan bertanya tetapi ingin memberikan masukan. Selama 25 tahun menjadi birokrat, sebenarnya ada empat masalah pokok. Pertama, good governance. Misalnya tidak konsisten dengan peraturan dan perundangan yang sudah dibuat. Contoh UU Energi Tahun 2007, ada 7 peraturan, tapi yang keluar kalau tidak salah hanya satu. Kemudian dari peraturan yang telah dibuat, harus dilaksanakan melalui Permen terlebih dahulu sebelum ada peraturan pemerintah. Permen itu bersifat sektoral. Kedua, kita ini ego sektoral sehingga yang terjadi adalah zero sum game policy. Sini dorong sana narik. Misalnya terkait dengan panas bumi. Ketiga, terkait dengan visi kita. Kita sebagai negara terbesar ketiga di dunia, kita tidak berani membuat lompatan. Kita selalu jadi follower, padahal kita seharusnya jadi salah satu front runner, seperti halnya China dan India. Keempat, kita harus berinovasi. Kita ini tidak innovation friendly sehingga ada inovator yang justru masuk penjara. Yang memasukkan penjara tidak salah karena aturannya pada kerugian negara. Sekarang saya banyak membantu DPD dan sekarang sedang membuat RUU tentang new and renewable energy dan di situ saya banyak masukkkan inovasi agar memberi ruang pada BUMN atau stakeholder lainnya untuk inovasi mulai dari R&D hingga komersialisasi. Inovation memerlukan landasan hukum.

- Indro Utomo

PertanyaanSaya mau menagih Pak Wamen. Di Timah itu banyak sumber energi. Pak Wamen bilang mau ke Timah. Saya tidak tahu Anda sudah ke sana apa belum? Ini kita punya natural resources, kenapa tidak dikembangkan? Kenapa musti minyak, gas, geothermal? Padahal di sini banyak. Kepada Pak Kepala BKPM, saya pernah berjabat tangan dengan Bapak Presiden saat meresmikan perizinan satu pintu. Saya katakan kepada Bapak Presiden, kebijakan satu pintu, jangan sampai banyak jendela.

- Paul Jauhari

50 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 75: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 51

JawabanSaya tertarik dengan pertanyaan Pak Hakim. Bagaimana agar masyarakat bisa menjadi investor dan bisa investasi untuk diri mereka sendiri? Salah satu tugas saya di BKPM adalah memanusiakan investasi. Investasi itu bukan hanya yang bernilai triliunan oleh perusahaan besar. Manakala seorang ayah memberikan uang sekolah untuk anaknya, itu adalah investasi. Untuk investasi masa depan dan keluarga.

Lalu bagaimana investasi start up, e-commerce dan digital economic boom yang kini sedang terjadi? Bagaimana sebuah investasi yang memberikan solusi rumah tangga yang lahir dari tangan anak muda yang menabrak aturan tradisi? Inovator kita harus diberikan keleluasaan untuk bereksperimen. Kata Pak Presiden, inovator jangan dicekik dengan regulasi. Memang banyak slogan yang cute, seperti kebijakan satu pintu banyak jendela, tapi itu mengesampingkan kompleksitas persoalan kebijakan. Waktu saya jadi pengusaha, saya sering bilang, apa sih susahnya? Tapi setelah saya masuk birokrasi, masyaAllah ternyata memang susah dengan birokrasi.

- Thomas Lembong JawabanBagi yang inovator start up, nanti kita berikan insentif perpajakan. Kalau mereka masih UMKM kita berikan pajak yang paling kecil. Ada afirmasi agar investasi individu dan grup ini terus berkembang. Terkait dengan pernyataan Pak Utomo, saya sependapat dengan empat hal tadi. Terutama soal ego sektoral. Misalnya terkait dengan pembebasan pajak, dengan sektor lain, kita diskusikan bersama. Yang penting tidak menabrak undang-undang.

- Mardiasmo

JawabanKita juga selalu koordinasi dengan Kemenkeu dan BKPM. Misalnya soal pengurangan PPN dan lain-lain. Saya setuju bahwa inovasi itu harus ada dasar hukumnya. Kami meminta juga ada keberpihakan regulasi, dan poin ketiga mengenai Indonesia sebagai front runner harus di-support dengan ketersediaan pendanaan. Tanpa ketiga hal tadi, inovasi tidak akan berjalan, termasuk dengan reverse enginering tadi.

- Timur Antara

JawabanUsaha kita tentang pembebasan lahan. Kita berharap daerah tidak menerbitkan Perda yang menghambat investasi. Kemudian masalah lahan juga terkait dengan KLHK. Saya sendiri dengan tim datang ke KLHK untuk melakukan sharing session membahas masalah lahan. Kita menempatkan salah seorang deputi berasal dari angkatan laut, untuk menyelesaikan lahan ini.

- Arcandra Thahar

Page 76: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI IBidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Materi1. Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Pembicara Bapak Rida Mulyana, Direktur Jenderal EBTKE2. Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan EBT

Pembicara Bapak Herry Martinus, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat 3. Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Pembicara Bapak Surya Darma, Ketua Umum METI4. Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Pembicara Bapak Jon Respati, Ketua Umum MASKEEI

Page 77: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 78: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

52 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 79: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 53

Page 80: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

54 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 81: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 55

Page 82: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

56 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 83: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 57

Page 84: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

58 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 85: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 59

Page 86: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

60 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 87: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 61

Page 88: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

62 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 89: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 63

Page 90: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

64 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 91: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 65

Page 92: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

66 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 93: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Kondisi energi saat ini ditandai dengan kapasitas pembangkit listrik EBT yang masih kurang, sehingga perlu ditambah. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan energi maka distribusi energi perlu ditingkatkan sehingga dapat dinikmati secara merata serta terjangkau. Harga energi juga harus ditekan lebih murah (affordable).

2. Hingga kini energi Indonesia masih didominasi energi fosil, sementara potensi energi terbarukan yang berlimpah belum termanfaatkan secara optimum. Potensi energi baru terbarukan diantaranya air dengan realisasi baru 1,19%, surya dengan realisasi baru 0,02%, panas bumi 0,38%, angin 0,0002%, bioenergi 0,4% dan laut.

3. Energi adalah instrumen yang dapat mewujudkan keadilan sosial: energi harus tersedia, merata, dan terjangkau. Namun, penggunaan energi belum terlalu efisien, sehingga Indonesia berkomitmen melaksanakan Paris Agreement.

4. Peraturan pendukung energi baru terbarukan: Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi; Undang-Undang ini merupakan regulasi payung, meskipun memberikan penekanan khusus terhadap EBT, Pasal 20 ayat (3) mengamanatkan bahwa penyediaan energi baru dan energi terbarukan wajib ditingkatkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya; 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi; 4. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, Pasal 9 mengamanatkan bahwa peran Energi Baru dan Energi Terbarukan paling sedikit 23% tahun 2025 dan paling sedikit 31% tahun 2050 sepanjang keekonomiannya terpenuhi; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung; 7. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan, Pasal 14 mengamanatkan bahwa pelaksanaan percepatan infrastruktur ketenagalistrikan mengutamakan pemanfaatan energi baru dan terbarukan; 8. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN); 9. Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan; 10. Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik; 11. Beberapa Peraturan Menteri Keuangan tentang insentif fiskal dan non fiskal pengembangan EBT.

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 67

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

Page 94: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

5. Tantangan dan peluang EBTKE: 1. Pengembangan pembangkit ET akan lebih cepat jika tersedia soft loan dengan tenor lama; 2. Perlu mengintensifkan kerjasama teknis dengan pihak luar negeri dalam rangka transfer of technology dan pengembangan SDM; 3. Peluang pemanfaatan biofuel masih sangat besar, khususnya bioethanol; 4. Implementasi ESCO terbuka lebar untuk ditingkatkan; 5. Budaya hemat energi harus terus didengungkan.

6. Kebijakan EBTKE diarahkan untuk pemanfaatan Energi Terbarukan is a must; meminimalisasi subsidi energi; energi harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat (terjangkau), meningkatkan daya saing industri, pemangkasan dan simplifikasi perizinan untuk meningkatkan investasi Energi Terbarukan.

7. Target Penyediaan Energi Primer EBT Tahun 2025. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) adalah: Batubara 30%, Gas 22%, EBT 23% dan minyak 25%. Kapasitas pembangkit listrik nasional mencapai 135 GW dan kapasitas pembangkit listrik EBT mencapai 45 GW.

8. Untuk mendorong perkembangan EBTKE pemerintah memberikan sejumlah insentif, penyederhanaan peizinan dan non perizinan, serta layanan online EBTKE.

9. Pencapaian investasi energi terbarukan: Pada tanggal 29 Maret 2017 telah ditanda tangani 6 HoA PLTS dan 4 MoU Biomassa dan PLT Hybrid; Pada tanggal 19 Mei 2017 telah ditanda tangani 37 MoU dan 2 PPA (18 MW); Pada tanggal 2 Agustus 2017 telah ditanda tangani 46 Power Purchase Agreement (PPA) Pembangkit listrik energi terbarukan antara PLN dengan Independent Power Producer (IPP) dengan total kapasitas 257,17 MW; Pada tanggal 8 September 2017 telah ditanda tangani 11 Power Purchase Agreement (PPA) pembangkit listrik energi terbarukan antara PLN dengan Independent Power Producer (IPP) dengan total kapasitas 291,4 MW.

| Kebijakan, Insentif dan Kemudahan dalam Pengembangan EBTKE

68 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 95: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 69

Page 96: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

70 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Page 97: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 71

Page 98: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

72 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Page 99: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 73

Page 100: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

74 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Page 101: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 75

Page 102: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

76 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Page 103: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 77

Page 104: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

78 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Page 105: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 79

Page 106: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

80 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Page 107: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 81

Page 108: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

82 | Pertambangan & Energi Expo 2017

RINGKASAN MATERI

1. Sumatera Barat adalah salah satu daerah yang berhasil dalam pengembangan EBT. Bauran pembangkit tenaga listrik Sumatera Barat adalah PLT EBT sebesar 37,71% dengan total 280,86 MW dan PLT fosil sebesar 62,29% dengan total 464 MW.

2. Sumber daya EBT di Sumatera Barat meliputi: Sumber daya air 1.100 MW; Sumber daya panas bumi 1.656 MW; Sumber daya Biogas Program 1 sapi 1 petani; Sumber daya Biomassa kebun sawit 490.000 ha setara dengan 45 MW; Sumber daya surya 4,8 kWh/m2/day; Sumber daya air laut : panjang garis pantai 186.500 km.

3. EBT yang telah dikembangkan di Sumatera Barat adalah: Energi air skala besar, menengah dan mikro, energi surya, energi angin, biogas skala rumah tangga, biomassa (pome/limbah sawit), panas bumi dalam proses pengembangan dan energi gelombang laut (uji coba).

4. Langkah pengembangan EBT di Sumatera Barat: Melakukan inventarisasi dan pemetaan potensi energi baru dan terbarukan yang dapat dikembangkan; Membuat Peraturan Daerah tentang Ketenagalistrikan; Melaksanakan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Panas Bumi; Mengembangkan kelistrikkan bagi daerah terisolir (Daerah Kepulauan) melalui tenaga mikrohidro, tenaga surya, tenaga angin dan gelombang; Membangun PLTMH, Pikohidro dan PLTS setiap tahun dengan APBD; Membangun jaringan distribusi listrik di remote area; Melakukan pembinaan desa mandiri energi; Mengembangkan PLT Biogas satu petani satu sapi; Melakukan MoU antara Pemprov. Sumbar dengan Ditjend. Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi; Melakukan MoU dengan Univ. Andalas, Univ. Bung Hatta Padang, ITP dll; Kerjasama dengan Pihak Lain/Stakeholder terkait EBT.

5. Prioritas RPJMD Sumatera Barat 2016-2021: Pembangunan mental dan pengamalan agama dan adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dalam kehidupan masyarakat; Pelaksanaan reformasi birokrasi dalam pemerintahan; Peningkatan pemerataan dan kualitas pendidikan; Peningkatan derajat kesehatan masyarakat; Peningkatan produksi untuk mendukung kedaulatan pangan nasional dan pengembangan agribisnis; Pengembangan pariwisata, industri, perdagangan, koperasi, UMKM dan peningkatan investasi; Peningkatan pemanfaatan potensi kemaritiman dan kelautan; Penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran serta penanganan daerah tertinggal; Pengembangan sumber energi baru dan terbarukan serta pembangunan infrastruktur; Pelestarian lingkungan hidup dan penanggulangan bencana.

6. Kebijakan regulasi dan tantangan dalam pengembangan EBT Pemprov Sumatera Barat: Harga EBT belum kompetitif dan subsidi energi belum tepat sasaran; Evakuasi daya dari pembangkit ke Grid PLN; Izin prinsip di Pemerintah Pusat; “Antrian” lelang WKP Panas Bumi.

| Peningkatan Peran Daerah dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)

Page 109: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 83

Page 110: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

84 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Page 111: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 85

Page 112: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

86 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Page 113: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 87

Page 114: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

88 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Page 115: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 89

Page 116: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

90 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Page 117: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 91

Page 118: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

92 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Page 119: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 93

Page 120: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

94 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Page 121: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 95

Page 122: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

96 | Pertambangan & Energi Expo 2017

RINGKASAN MATERI

1. Mengenai isu strategis pengelolaan energi. Penyediaan energi dilakukan melalui: inventarisasi sumber daya energi; peningkatan cadangan energi; penyusunan neraca energi; diversifikasi, konservasi, dan intensifikasi sumber energi dan energi; dan penjaminan kelancaran penyaluran, transmisi, dan penyimpanan sumber energi dan energi.

2. Penyediaan energi oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah diutamakan di daerah yang belum berkembang, daerah terpencil, dan daerah perdesaan dengan menggunakan sumber energi setempat, khususnya sumber energi terbarukan. Daerah penghasil sumber energi mendapat prioritas untuk memperoleh energi dari sumber energi setempat.

3. Terbatasnya kemampuan produksi Migas Indonesia mengharuskan pemerintah banyak mengimpor Migas, untuk menjamin ketersediaan energi. Seharusnya hal ini dapat dihindari dan ET diberikan peluang sebesar-besarnya. Pemerintah harus melihat pemanfaatan dan penjaminan ketersediaan energi dalam jangka panjang, sehingga kebijakan yang diambil tidak bersifat short term, apalagi bersifat trial and error.

4. Indonesia akan menjadi net importir gas tahun 2027 dan net importir batubara tahun 2046 apabila tidak ada upaya signifikan untuk menemukan cadangan baru, mengurangi pola konsumsi gas dan batubara, mengurangi ekspor, dan terutama meningkatkan secara signifikan peran ET (Sumber: BPPT). Di sisi lain, waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan ET termasuk lama, misalnya PLTP butuh 8 – 10 tahun, PLTA butuh 7 – 8 tahun.

5. Menyinggung target ET dalam KEN dan RUEN. Target KEN sangat sulit dicapai apabila tidak ada kebijakan yang radikal yang dapat mendorong pengembangan ET secara signifikan (bukan lagi sekedar business as usual policy). KEN mengamanatkan kontribusi EBT hingga 23% dalam bauran energi hingga 2025 dan 40% sektor pembangkitan diharapkan berasal dari ET.

6. Membahas permasalahan pengembangan ET. Keterbatasan cadangan energi fosil dan biaya eksplorasi akan sangat mahal di masa depan. Ada persepsi yang menganggap ET sebagai alternatif dan harganya mahal, padahal ET sudah menjadi keharusan, at any cost untuk mencapai ketahanan energi.

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Page 123: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

7. Pembangunan ET diperlukan biaya besar, pemerintah masih membutuhkan dana besar untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat; Pemerintah perlu mengajak sektor swasta untuk berinvestasi di sektor energi; Pemerintah harus dapat menjamin adanya kebijakan yang bersahabat untuk investasi swasta yang dapat memberikan financial return yang memadai (tidak excessive) yang berimbang dengan risiko investasi, kebijakan yang konsisten dan bersifat jangka panjang; Untuk menjamin bahwa harga energi yang dihasilkan adalah affordable untuk masyarakat, maka pemerintah harus turun tangan dengan cara menyediakan berbagai insentif yang dapat menurunkan biaya investasi swasta.

8. Adanya ketidakpastian dalam perencanaan investasi ET, mengingat tidak adanya tariff yang dapat dijadikan sebagai patokan; Teknologi ET sangat berbeda karakteristik dan risikonya, sehingga harusnya pola penyusunan tariff tidak dapat disamakan. Penggunaan BPP sebagai basis penentuan tariff pembelian listrik oleh PLN sudah pernah dilakukan dan mengalami kegagalan dalam mendorong pengembangan ET; Penetapan harga listrik sebesar 85% dari BPP PLN menyiratkan bahwa pemerintah berkeinginan untuk mensubsidi bahan bakar fosil yang masih mendominasi penyediaan listrik di Indonesia.

9. Mengenai strategi percepatan investasi ET untuk penuhi target KEN, pemerintah telah menerbitkan Permen untuk pembangkitan: Permen Nomor 10 Tahun 2017 mengatur tentang pokok-pokok PJBL, pengecualian terhadap pembangkitan intermitten (bayu dan PV), minihidro, biogas dan waste to energy – Permen Nomor 48 Tahun 2017. Permen 11/2017 mengatur pemanfaatan gas untuk pembangkitan. Permen Nomor 12 Tahun 2017 mengatur tentang tarif pembelian listrik dari energi terbarukan Permen Nomor 50 Tahun 2017.

10. ET menjadi keharusan, tidak lagi sebagai energi alternatif. Adanya level playing field yakni pemerintah menyediakan “level playing field” antara ET dan energi berbasis fosil; Perlunya penerapan harga energi yang ekonomis; Deregulasi proses perizinan; Penyederhanaan proses perizinan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 97

| Strategi Percepatan Pengembangan Investasi EBT untuk Mencapai Target KEN

Page 124: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

98 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Page 125: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 99

Page 126: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

100 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Page 127: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 101

Page 128: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

102 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Page 129: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 103

Page 130: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

104 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Page 131: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Tantangan utama konservasi energi, meliputi kebijakan energi nasional yang lebih fokus pada pengadaan (supply) energi. Kebijakan di bidang Pemanfaatan Energi telah dikeluarkan sejak 20 tahun terakhir, tetapi pelaksanaannya tidak konsisten dan berkelanjutan. Hal ini terjadi karena lemahnya kesadaran masyarakat tentang peran strategi konservasi dan efisiensi energi di sektor-sektor ekonomi (industri,transportasi, gedung dan rumah tangga), kapasitas SDM dalam bidang KEE masih relatif rendah, kesulitan untuk mendapatkan pendanaan atas program-program KEE di sektor-sektor riil.

2. Konservasi Energi (KE) adalah upaya pada umumnya untuk mengurangi konsumsi energi dengan tujuan memelihara ketersediaan energi di masa yang akan datang. KE = Saving Energy for the Future.

3. Efisiensi Energi (EE) adalah upaya untuk mengurangi jumlah pemakaian energi tanpa harus mengurangi output/kinerja unit pemakai energi itu sendiri (menghasilkan peningkatan produktivitas energi)EE = Getting Same /More with Less.

4. Policies and Measures Priorities: a. Eliminating subsidy for fuel and electricity ;b. Formulating appropriate CEE policies and regulations that will drive: ( Energy efficiency

standard and label for appliances ( MEP); Energy efficiency standard for commercial building (Building Energy Code); EE incentives and disincentives scheme; Effective Energy Management; Energy Efficiency Guidelines ;

c. Establishing Effective Funding mechanism for EE Projects and efforts (Capacity building for financial institutions, and SME's; Facilitate and support the establishment of ESCO's; Provide energy audit and Investment Grade Audit -IGA ( by ESCO's) ;

d. Capacity Building: (Capacity building and training for policy makers, financial institution; Capacity building and technical training for professionals leading to Competency Certification (Energy Auditors and IGA, Managers, and Engineers); Capacity building for ESCO startups.

5. EE Opportunities in industries: a. Low cost and Medium Costs Projects proper maintenance systems, choosing the right

technology, using local materials ; b. Medium and High Cost EE investment CHP or WHRG ( Waste Heat Recovery

Generation) in Energy intensive industry, innovations, choosing quality over price ;c. EE process improvement : e.g. high efficiency boilers, chillers, preheaters, etc ;d. Energy Management and Control Systems.

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 105

Page 132: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

106 | Pertambangan & Energi Expo 2017

6. Challenges to EE Projects in Industries:a. Lack of Knowledge of how to improve efficiency in operations ESCO, IA & IGA,

capacity building ;b. Poor Fixed Assets Accounting Practices (particularly in SME)–> lack of funding and

delayed replacement of assets ;c. Poor Energy Use Control Systems Limited Information: Energy Management Systems

(EMS) ;d. Inefficient Procurement Systems – least price orientation– poor economics and inferior

performance ;e. Lacking Financial Support Infrastructures: Project Finance , Dedicated Funds, Supportive

Regulation ;f. Structural High Interest Borrowing Rates.

| Tantangan, Peluang dan Strategi Implementasi Konservasi Energi di Indonesia

Page 133: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI TANYA JAWABEnergi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 134: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 135: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 107

PertanyaanPertama, jika kebijakan energi dapat diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan, maka saya memiliki usul satu lagi prinsip yakni menjadikan energi sebagai instrumen untuk menarik investasi. Saya memberikan contoh negara yang berhasil dalam hal ini, yaitu Turki. Negara itu menjadikan energi sebagai instrumen untuk menarik investasi. Turki menyediakan energi dan mengundang investasi.

Kedua, terkait dengan pernyataan di atas, ketiadaan energi di suatu daerah menjadikan investasi tidak menarik di daerah tersebut. Saya pernah bertanya kepada Menteri Keuangan era SBY “mengapa investasi tidak masuk ke Provinsi Aceh?” Jawabannya karena di Provinsi Aceh tidak ada sumber energi. Jadi di Provinsi Aceh tidak ada investasi karena tidak ada energi di sana. Dengan demikian, energi bisa untuk menarik minat investor masuk ke daerah itu.

- Ibrahim Hasjim

PertanyaanPertama, mungkinkah dalam waktu singkat pemerintah mampu mengejar target pemanfaatan energi terbarukan yang kurang 8 tahun lagi? Karena sampai saat ini, belum ada kegiatan nyata yang saling mendukung, karena kegiatan masih bersifat tidak menentu. Bagaimana kiat mengejar target tersebut agar dapat tercapai?

Kedua, bagaimana jika target yang tidak tercapai itu, pemerintah memuat kegiatan atau pemanfaaan energi yang paling penting atau paling utama. Dengan demikian ada prioritas, jadi kegiatan investasi itu tidak sekadar ada atau bersifat sporadis. Pemerintah juga perlu melakukan kerjasama dan membuat orientasi program dengan baik, dan masing-masing kegiatan yang ada harus dievaluasi dan kegiatan tersebut bisa saling terintegrasi.

- Udiarto

PertanyaanPemanfaatan EBT saya kira sulit untuk dapat memenuhi target. Berapa persen sesungguhnya kesiapan untuk menyediakan kebutuhan energi untuk industri? Karena industri perlu kesediaan energi yang stabil. Bagaimana road map untuk kesiapan SDM dalam menunjang EBT? Bagaimana menyediakan sumber energi yang murah untuk industri, rumah tangga, transportasi, dll?

- Arco

PertanyaanKita punya waktu sekitar 8 tahun menuju EBT sesuai dengan target. Apakah sudah dipikirkan berapa persen dari masing masing EBT itu sudah mencapai target? Bagaimana dengan pemanfaatan energi nuklir? Berapa persen sudah dimanfaatkan, termasuk tenaga matahari, tenaga air, kira-kira sudah mencapai berapa persen?

- Samuel

Page 136: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

JawabanSelama ini, investor maunya mulai dari investasi sektor riil dan hilir dulu. Investasi di sektor hulu memang banyak memiliki sejumlah risiko, karena masih mencari pasar dan investasinya mahal. Belum lagi ada kendala regulasi sebagaimana dikeluhkan pengusaha, meski pemerintah sudah berupaya untuk terus melakukan perbaikan regulasi dan perizinan. Tekad kami adalah kerja, kerja, dan kerja sebagaimana sering disampaikan oleh Bapak Presiden. Kami juga melakukan hal yang sama. Tentu saja kerja kami juga berdasarkan prioritas dan terprogram sesuai dengan target dan sasaran yang hendak dicapai. Mengenai target pencapaian energi terbarukan, tadi sudah kita sampaikan kemajuan pencapaian hingga saat ini. Yang pasti bahwa potensi energi terbarukan yang kita miliki akan kita gunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat. Mana yang harus didahulukan, mendatangkan investasi atau melistriki rakyat? Jawaban pertama adalah melistriki sesuai kebutuhan rakyat. Sampai sekarang tentu kita berupaya sekuat tenaga untuk mencapai target itu, tapi kami juga terus mencari formula yang bisa menyenangkan semua pihak.

- Rida Mulyana

JawabanAda dua hal penting yang ingin kita wujudkan dalam pemanfataan energi terbarukan. Pertama adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat terpencil atau yang ada di pelosok. Untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di pelosok atau terpencil, kita tidak bisa mengandalkan dari PLN, karena memang daerahnya sulit dijangkau. Cara yang kami lakukan adalah melalui pemanfaatan energi terbarukan. Kedua, investasi energi diarahkan pada usaha skala besar. Investasi energi dari swasta kita arahkan pada usaha skala besar, sementara untuk energi terbarukan yang memenuhi daerah terpencil atau pelosok dilakukan oleh pemerintah daerah. Karena tidak ada investasi swasta yang mau untuk memenuhi skala kebutuhan kecil. Jadi harus pemerintah daerah yang mengusahakan. Sementara itu, untuk pemenuhan SDM di bidang energi, pemerintah daerah sudah melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi.

- Herry Martinus

108 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 137: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 109

Jawaban Jokowi sudah menandatangani Peraturan Presiden mengenai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) di dalamnya sudah ada kiat-kiat untuk memenuhi target. Hanya perlu melakukan percepatan. Terkait dengan nuklir, dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN), hal itu merupakan prioritas terakhir. Sebaiknya pemerintah mengejar target energi terbarukan selain nuklir untuk dilakukan lebih dahulu, meski opsi energi nuklir juga tetap terbuka.

- Surya Darma

Jawaban Untuk mengefisienkan pemanfaatan energi, industri harus memanfaatkan alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung efisiensi. Kiat untuk memenuhi kebutuhan energi, bisa dilakukan dengan konservasi dan efisiensi energi. Ini adalah salah satu cara untuk membantu pencapaian energi 35 GW. Jika langkah efisiensi dan konservasi energi bisa dilakukan, mungkin target yang ada tidak harus 35 GW melainkan berpotensi berkurang 20-25%. Energi suplly and demand harus seimbang. Jika supply ada dan cukup tapi tidak efisien, maka akan menjadi boros dan merugikan perekonomian.

- Jon Respati

Page 138: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI IIBidang Mineral dan Batubara (Minerba)

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Materi1. Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Pembicara Bapak Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Minerba2. Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Pembicara Bapak Ido H. Hutabarat, Ketua Umum API/IMA 3. Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pembicara Bapak Tino Ardhyanto Abdul Rachman, Ketua Umum PERHAPI4. Perubahan Sistem Kontrak

Pembicara Bapak Hikmahanto Juwana, Guru Besar Ilmu Hukum UI

Page 139: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 140: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

110 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Page 141: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 111

Page 142: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

112 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Page 143: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 113

Page 144: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

114 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Page 145: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 115

Page 146: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

116 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Page 147: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 117

Page 148: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

118 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Page 149: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 119

Page 150: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

120 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Page 151: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 121

Page 152: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

122 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Page 153: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Kebijakan pengelolaan pertambangan nasional diarahkan untuk memberikan kepastian dan transparansi di dalam kegiatan pertambangan, terutama kebijakan mineral nasional, kebijakan batubara nasional, good mining corporate practice, dan kepastian hukum.

2. Mendorong peningkatan investasi dan penerimaan negara, melalui kebijakan penyederhanaan perizinan, online sistem perizinan, E-PNBP dan Dashboard pengawasan produksi online.

3. Mendorong pengembangan nilai tambah produk komoditi hasil tambang melalui kebijakan pemanfaatan tenaga kerja yang lebih baik, pengolahan pemurnian, local expenditure, CSR dan local content.

4. Optimalisasi produksi mineral dan batubara: Mengendalikan produksi mineral dan batubara dalam rangka konservasi; Koordinasi pembinaan, pengaturan dan pengawasan usaha; Evaluasi neraca cadangan dan sumberdaya batubara; Penetapan produksi per-provinsi.

5. Peningkatan alokasi batubara domestik: Peningkatan DMO Batubara sekitar 27% per tahun 2019 sebesar 60% dari rencana produksi batubara nasional; Penurunan persentase ekspor batubara sebesar 14% per tahun; Penyusunan neraca batubara nasional; Pengawasan pelaksanaan DMO Batubara pada PKP2B.

6. Proyeksi produksi batubara dengan asumsi menurun setiap 10 tahun (sekitar 1-7%), dengan perkiraan tidak ada penambahan cadangan, maka diperkirakan batubara akan habis 67 tahun atau 74 tahun; Proyeksi produksi mineral logam tertentu seperti emas primer, nikel, timah, tembaga, dan perak dengan asumsi kenaikan setiap 10 tahun sebesar 5% tanpa ada penambahan cadangan, maka diperkirakan mineral logam tertentu akan habis 14 tahun (Timah), 27 tahun (Emas Primer), 47 tahun (Nikel), 47 tahun (Perak), dan yang paling lama adalah selama 96 tahun (Tembaga).

| Kebijakan Pengelolaan Pertambangan Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 123

Page 154: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

124 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Page 155: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 125

Page 156: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

126 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Page 157: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 127

Page 158: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

128 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Page 159: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 129

Page 160: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

130 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Page 161: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Perlu adanya perbaikan iklim investasi, kepastian hukum dan kepastian berusaha di bidang tambang dan mineral. Hal ini terutama untuk mendorong gairah investasi sektor mineral dan tambang yang kini (sejak 2016) harganya mulai perlahan naik. Harga batubara, tembaga, timah, aluminium, nikel terus membaik. Setelah sebelumnya jatuh secara perlahan mulai tahun 2013. Membaiknya harga komoditas sejak pertengahan 2016 ternyata tidak mempengaruhi keinginan PMA untuk berinvestasi di sektor pertambangan di Indonesia.

2. Ranking daya tarik investasi sejak tahun 2014 mengalami penurun. Hal ini terjadi terutama akibat adanya inkonsistensi regulasi (Divestasi), PKP2B & KK yang dianggap sudah tidak sesuai dengan histori-nya (nailed down), pelarangan export ore dan ketidakpastian di level daerah. Kenaikan mulai 2015 karena adanya kepercayaan atas terpilihnya pemerintahan baru. Penurunan terjadi pada tahun 2016 karena adanya inkonsistensi regulasi.

3. Daya tarik investasi menurun mulai tahun 2012 dengan Indonesia berada pada posisi 43 dari 96 negara, tahun 2013 posisi 67 dari 112 negara, tahun 2014 posisi 81 dari 122 negara, tahun 2015 berada pada posisi 49 dari 109 negara dan tahun 2016 berada pada posisi 78 dari 104 negara.

4. Proporsi investasi sektor pertambangan dan mineral terhadap keseluruhan investasi juga terus menurun. Tahun 2012 sebesar 15%, tahun 2013 sebesar 17%, tahun 2014 sebesar 12%, tahun 2015 sebesar 10%, tahun 2016 sebesar 13%.

5. Untuk mengatasi penurunan investasi dibutuhkan kepastian perpanjangan kontrak/izin, ketidakpastian tambahan pungutan/retribusi, IPPKH, Rehab DAS, Tarif perairan yang terus naik (naik 10x lipat, dari Rp2.500 menjadi Rp25.000/m2) dan inkonsistensi regulasi dan perubahan dalam waktu yang cepat.

6. Kepastian hukum dalam investasi tambang dan mineral sangat penting karena industri tambang yang berisiko tinggi, padat modal, waktu persiapan yang cukup panjang, mulai dari penyelidikan umum, eksplorasi, FS, pembangunan infrastruktur, sampai akhirnya mulai produksi, Pay Back Period yang cukup lama, Risk Taker untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas, lokasi serta cadangan komoditas yang given dan remote.

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 131

Page 162: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

132 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 163: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 133

Page 164: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

134 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 165: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 135

Page 166: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

136 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 167: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 137

Page 168: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

138 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 169: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 139

Page 170: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

140 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 171: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 141

Page 172: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

142 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 173: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 143

Page 174: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

144 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 175: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 145

Page 176: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

146 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 177: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 147

Page 178: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

148 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Page 179: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Hampir lebih dari 85% pekerjaan di seluruh lini teknis pertambangan telah dilakukan oleh putra-putri bangsa. Profesionalisme yang diterjemahkan dalam kompetensi dan integritas di dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai standar pencapaian ditambah keberpihakan penuh dari negara pada eksistensi pekerja tambang Indonesia akan menjadi modal utama di dalam meningkatkan dan menjaga tenaga kerja nasional di industri pertambangan mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari level pekerja hingga manajerial dan pimpinan.

2. Dalam upaya melindungi dan mengembangkan daya saing sumber daya manusia di subsektor pertambangan mineral dan batubara (Minerba), telah dibuat 12 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk pertambangan Minerba.

3. Kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara wajib dilakukan dengan menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik. Untuk menjamin terlaksananya penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, perlu meningkatkan kompetensi tenaga kerja di bidang pertambangan mineral dan batubara melalui standardisasi kompetensi kerja di bidang pertambangan mineral dan batubara.

4. SKKNI ini menjadi acuan bagi lembaga uji kompetensi, pengembangan kompetensi kerja pertambangan di lembaga pendidikan dan pelatihan, juga kurikulum pendidikan khususnya di bidang pertambangan. Dengan demikian diharapkan tenaga kerja di industri pertambangan memiliki kompetensi untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam SKKNI.

5. Pemerintah berupaya terus mengembangkan SKKNI ini dengan membuat Rencana Induk Pengembangan SKKNI tahun 2014-2019 yang berisi peta kompetensi kerja dan prioritas pengembangan sumber daya manusia di subsektor pertambangan Minerba. Di samping juga untuk menjamin kualitas tenaga pengawas operasional, saat ini telah dibuat Rancangan Peraturan Menteri ESDM tentang Standarisasi Kompetensi Kerja Khusus Pengawas Operasional Pertama, Pengawas Operasional Madya dan Pengawas Operasional Utama yang diharapkan dapat ditetapkan akhir tahun 2017.

6. Arah kebijakan sektor energi sumber daya mineral subsektor pertambangan Minerba terhadap kesepakatan MEA, berpedoman pada visi dan misi Presiden RI 2014-2019. Pertama, terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Kedua, mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera serta mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

| Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 149

Page 180: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

150 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Perubahan Sistem Kontrak

Page 181: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Perubahan Sistem Kontrak

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 151

Page 182: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

152 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Perubahan Sistem Kontrak

Page 183: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Perubahan Sistem Kontrak

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 153

Page 184: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

154 | Pertambangan & Energi Expo 2017

RINGKASAN MATERI

1. Pemegang Kontrak Karya (KK) berdasarkan PP Nomor 1 Tahun 2017 bisa mengubah diri menjadi IUPK bila ingin tetap melakukan ekspor. Konsekuensinya, Pemegang KK yang telah berubah menjadi IUPK, wajib tunduk dengan peraturan perundang-undangan.

2. Pada kasus Freeport, ia menghendaki Perjanjian Stabilisasi Investasi. Ini berarti pemerintah hendak dikekang kedaulatannya.

3. Pemerintah sebagai regulator tidak mudah untuk mengubah kebijakan dan peraturan perundang-undangan mengingat investasi di bidang pertambangan sifatnya jangka panjang.

4. Sebagai regulator (subyek hukum publik), pemerintah membuat peraturan perundang-undangan. Sebagai badan hukum (subyek hukum perdata), pemerintah membuat kontrak dengan pihak ketiga.

5. Sebagai regulator, pemerintah berposisi vertikal terhadap masyarakat, termasuk pelaku usaha. Ketika pemerintah membuat peraturan perundang-undangan maka setelah diundangkan semua orang dianggap tahu.

6. Bila ada keberatan dari masyarakat atas peraturan perundang-undangan maka diajukan ke MK (bila UU) dan MA (bila di bawah UU). Bila konkret, individual dan final ke PTUN, adapun bagi investor luar negeri ke ICSID.

7. Sebagai Badan Hukum, kedudukan pemerintah sejajar dengan mitranya. Bila berkontrak maka tunduk pada pasal 1338 KUH Perdata: Setiap persetujuan yang dibuat berlaku sebagai UU/hukum bagi para pihak yang membuatnya. Penyelesaian sengketa dilakukan berdasarkan kesepakatan dalam kontrak.

8. Adalah tidak benar bila pemerintah kedaulatannya diikat oleh badan usaha. Selama ini dibangun persepsi bahwa pemerintah sebagai regulator bisa diikat dengan Kontrak Karya, Lex Specialis Derogat Legi Generali Sanctity of Contract. Pemerintah yang diikat adalah pemerintah sebagai badan hukum. Sebagai badan hukum pun, pemerintah harus tunduk pada peraturan perundang-undangan oleh pemerintah sebagai subyek hukum publik.

9. UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 sudah tidak menganut lagi rezim kontrak. Namun untuk Kontrak Karya dan PKP2B masih dihormati sampai berakhirnya kontrak tersebut.

| Perubahan Sistem Kontrak

Page 185: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI TANYA JAWABBidang Mineral dan Batubara (Minerba)

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 186: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 187: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 155

PertanyaanUntuk Pak Hikmahanto, adakah negara lain sebagai referensi kita untuk membuat kontrak? Jika ada negara lain yang tidak sama, saya takutnya inilah yang membuat investasi di bidang pertambangan seperti demikian.Kepada Pak Bambang, Pasal 38 Ayat (3) Tahun 1941 tentang kehutanan mengatakan bahwa penggunaan kawasan perhutanan oleh pertambangan adalah oleh IPPKH dimana IPPKH ini wilayahnya ada di wilayah izin pinjam pakai kehutanan. Apakah kita harus merehabilitasi?Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 6 Tahun 2014 hanya enam bulan berlaku dan berubah menjadi KMK 103. Di Kementerian ESDM sendiri investasi berbeda-beda sehingga membuat ketidakpastian seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yang menyebabkan keraguan dari para investor untuk berinvestasi.

- Syahrir

PertanyaanTadi saya melihat apa yang disampaikan oleh Pak Gatot mengenai peraturan dan sudah cukup jelas semua. Pemerintah dalam membuat peraturan tentunya ingin membuat iklim investasi yang jelas. Tetapi ada hal yang bertentangan, dimana yang disampaikan Pak Ido lebih banyak mengenai keluhan dan ketidaknyamanan. Ini harus ada solusinya. Bukan kepada peraturan pemerintah, namun seremoni antara pemerintah pusat dan daerah. Ini yang harus disatukan. Yang ingin kami tanyakan, apakah ini dimungkinkan? Karena disini muncul beberapa bagan yang lebih ke arah ego sektoral. Apakah peraturan-peraturan yang selama ini dianggap oleh para pengusaha belum harmonis antara pemerintah pusat dan daerah atau antar lembaga seperti antara kehutanan dan pertambangan. Apakah kedepannya dimungkinkan menjadi satu atap? Karena hal ini harus diselesaikan.

- Setyo

PertanyaanUU Nomor 4 sampai sekarang tidak berjalan. Apa alasannya?

-Anton

Page 188: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

JawabanPertanyaan Pak Syahrir, saya tidak dapat menjawab hal tersebut karena besok masih ada forum yang akan membahas pertanyaan ini.

Mengenai biaya keluar, biaya ini muncul akibat dari pembangunan proses pengelolaan dan pemurnian. Sampai sekarang tidak terealisasi. Oleh karena itu, pemerintah memberikan keringanan yaitu sampai 2022 boleh ekspor bahan mentah. Namun, harus tetap bangun smelter. Apabila dalam enam bulan tidak ada perkembangan, maka izin ekspor akan dicabut. Bila kita lihat, realisasinya sangat kecil. Ini dilakukan juga sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan smelter. Bila ekspor, maka harus bayar biaya keluar, sedangkan bila sudah punya smelter, maka tidak kena.

Kepada Pak Setyo, saya kira sebetulnya jelas diatur di Undang-Undang Nomor 28 dan sudah jelas patok-patoknya. Yang tidak bisa dikontrol adalah hal-hal seperti sumbangan-sumbangan. Saya kira, pemerintah harusnya tidak mempersulit perusahaan yang ingin melakukan investasi.

Kepada Anton, sebaiknya tidak melihat ke belakang karena sudah tidak dapat diulangi lagi. Lebih baik memberikan saran ke depannya harus seperti apa. Harapan ke depannya akan ada guideline yang lebih jelas untuk mendampingi UU tersebut.

- Bambang Gatot Ariyono

JawabanDari Pak Syahrir. Kalau kita lihat, konstitusi mengatakan bahwa Pasal 33 Ayat (3), bahwa sumber daya alam dikuasai oleh negara. Lalu pertanyaannya, bagaimana negara menerjemahkan ini dalam kehidupan sehari-hari. Kalau Migas awalnya Pertamina. Di Minerba, negara langsung terhubung dengan kontraktor. Jika ditanya apakah ada negara lain yang seperti ini? Untuk migas ada Malaysia. Kalau Minerba, belum ada contoh negara lain. Di AS, individu yang memiliki tanah adalah pemilik kekayaan alam. Sehingga yang ingin melakukan eksplorasi akan berurusan dengan pemilik tanah tersebut. Terlepas dari itu semua, apapun sistemnya, tidak seharusnya kontraktor mengikat pemerintah sebagai subyek hukum.

Pertanyaan berikutnya dari Pak Setyo, dimana pemerintah terkadang tidak konsisten dalam membuat peraturan. Para birokrat seharusnya dapat mengerti apa yang sebelumnya sudah dilakukan agar tidak berulang-ulang. Seandainya para birokrat ini tetap menjabat, harapannya bisa dicapai konsistensi. Apabila dibuat satu atap, maka tidak sesuai Undang-Undang otonomi daerah dimana seharusnya diserahkan terhadap dinas-dinas yang terkait. Yang jadi permasalahan, di daerah juga terkadang sarjana pemegang jabatan tidak memiliki latar belakang yang sesuai dengan bidangnya. Sehingga visi dan kemampuan mereka tidak sesuai dengan bidangnya. Kebijakan konsisten dapat dicapai apabila kita memiliki birokrat-birokrat yang disiplin. Itu yang sebenarnya diminta oleh pemerintah pusat.

156 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 189: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 157

Bila konsistensi tercapai maka akan aman untuk masa administrasi yang panjang. Memang ini proses dari sebuah negara berkembang ke negara maju pasti akan melalui fase ini. Namun, perbedaannya adalah ini bisnis pertambangan yang memiliki waktu investasi yang lama tidak seperti industri manufaktur yang memiliki waktu investasi yang relatif lebih cepat dan bisa pergi dengan cepat. Di bidang pertambangan tidak seperti itu.

- Hikmahanto Juwana

Page 190: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI IIIBidang Minyak dan Gas (Migas)

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Materi1. Strategi dan Teknologi Peningkatan Cadangan dan Produksi Migas

Pembicara Bapak Tunggal, Direktur Pembinaan Usaha Hulu di Ditjen Migas2. Tantangan Implementasi dan Terobosan Tata Kelola Migas: Sistem Gross Split

Pembicara Bapak Ego Syahrial, Dirjen Migas3. Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Pembicara Bapak Gigih Prakoso, Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Resiko Pertamina

4. Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas NasionalPembicara Bapak Sukandar, Wakil Ketua SKK Migas

Page 191: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 192: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Mengenai masalah gross split, menurut Bapak Tunggal sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu di Ditjen Migas, merupakan masalah yang sebenarnya sudah lama menjadi bahan diskusi. Terdapat beberapa hal yang mendasari perubahan cost recovery menjadi gross split. Yang pertama adalah kenaikan cost recovery yang tidak diimbangi oleh kenaikan produksi, sebaliknya produksi cenderung mengalami penurunan. Kedua adalah pengembangan lapangan yang menjadi semakin panjang durasinya. Data menunjukkan waktu yang dibutuhkan dari discovery menuju past production sebelumnya dapat dilakukan dalam waktu sekitar 5 tahun. Namun, belakangan pengembangan membutuhkan waktu 10 tahun hingga 12 tahun. Dan yang terakhir adalah bahwa cost recovery selama ini masuk kedalam politik anggaran, sehingga harus dibahas di badan anggaran.

2. Fungsi SKK Migas yang pada awalnya juga membahas mengenai cost, saat ini difokuskan untuk membahas mengenai program saja. Mengenai permasalahan cost, hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan yang menjalankannya, bukan lagi oleh SKK Migas. Hal ini telah diatur pada Permen Nomor 52 Tahun 2017 dan saat ini sudah disosialisasikan ke berbagai pihak yang berkepentingan. Hasil dari Permen ini disambut baik oleh para investor meskipun saat itu kondisi harga minyak sedang turun.

3. Persamaan dari cost recovery dengan gross split adalah cost yang sebelumnya ditanggung pemerintah, saat ini dialihkan dalam bentuk tambahan split. Di dalamnya terdapat parameter-parameter sebagai contoh, seperti jika CO tinggi maka split yang yang 2

diberikan juga tinggi; jika sumur dalam, akan ditambahkan split; offshore water dengan kedalaman diatas rata-rata, akan ditambah split. Hal ini akan terus disesuaikan hingga menguntungkan kedua belah pihak. Pada prinsipnya adalah, dengan adanya Permen Nomor 52 Tahun 2017, pemerintah menjadi lebih kooperatif terhadap investor sehingga dapat membantu peningkatan produksi Migas di Indonesia.

4. Setelah adanya revisi kebijakan gross split, terdapat peningkatan daya tarik oleh para investor baik dari dalam dan luar negeri. Selain kontrak lama tetap berjalan hingga habis masa kontrak, terdapat pula kontrak baru yang mengacu kepada Permen yang baru. Pada tahun 2017 terdapat 15 WK yang ditawarkan dalam bentuk gross split. Namun, masih terdapat permasalahan pada Permen Nomor 52 Tahun 2017 yang dirasakan oleh para investor yaitu masalah perpajakan. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian ESDM akan segera mensinergikan kebijakan dengan Kementerian Keuangan.

| Strategi dan Teknologi Peningkatan Cadangan dan Produksi Migas

158 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 193: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Secara keseluruhan, produksi industri Migas di Indonesia mengalami penurunan. Bahkan untuk mencapai nilai 800.000 barel dalam 1 tahun, dari target awal yaitu 815.000, hingga akhir tahun ini tidak terpenuhi. Hal yang sama juga terjadi pada cadangan Migas, laju pengurasan dibandingkan dengan laju pengembalian jauh lebih kecil. Data dari SKK Migas menyebutkan riset invesment ratio kita hanya berkisar 50%.

2. Cekungan Migas di Indonesia berjumlah kurang lebih 128 titik dan hingga saat ini hanya sekitar 20 cekungan yang telah berproduksi secara aktif. Walaupun sekitar 40 cekungan telah dilakukan pengeboran, namun hanya setengahnya saja yang telah dilakukan discovery secara komersil. Untuk cekungan lainnya yang dapat dikatakan belum mengalami eksplorasi yang signifikan, sebagian besar terletak di Indonesia bagian timur.

3. Dari sisa cekungan yang belum tersentuh, ada sekitar 40 cekungan yang belum pernah dilakukan survei seismik, hal ini terkait dengan lokasinya yang berada di laut dalam. Sehingga, untuk melakukan peningkatan cadangan dan produksi Migas akan lebih baik untuk fokus mencari cekungan-cekungan yang potensial di Indonesia Timur.

4. Mengenai akses data, menurut sebagian besar investor, prasarana investasi di Indonesia dinilai terlalu rumit dan kompleks jika dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh adalah Norwegia atau di negara tetangga, data yang diperlukan investor dapat diperoleh dengan cukup mudah. Bapak Ego Syahrial menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam proses merevisi Permen yang mengarah ke open data. Selain merevisi peraturan yang terkait dengan open data, SKK Migas berjanji akan menata kembali dan mempermudah birokrasi yang dirasa rumit dan kompleks oleh para investor.

5. Mengenai masalah perizinan, strategi yang dilakukan oleh SKK Migas adalah dengan meminimalisasi perizinan. Total perizinan yang sebelumnya berjumlah 128, dikurangi hingga menjadi 6 dan hanya berbentuk izin Migas. Untuk bagian hulu Migas yang akan direvisi oleh SKK Migas, ada 2 yaitu mengenai izin survei dan izin pemanfaatan data. Survei umum keluaran SKK Migas yang merupakan joint study itulah yang kelak menjadi WK yang akan difungsikan.

6. Harapan SKK migas untuk pemanfaatan data survei kepada para investor adalah menggunakan sepenuhnya untuk kepentingan produksi Migas. Mengenai pilihan teknologi dalam pelaksanaan, sepenuhnya menjadi pilihan para investor. Selain itu EOR dan field drilling dapat digunakan untuk meningkatkan produksi di cekungan-cekungan di Indonesia yang kurang potensial .

| Tantangan Implementasi dan Terobosan Tata Kelola Migas: Sistem Gross Split

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 159

Page 194: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

160 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Page 195: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 161

Page 196: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

162 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Page 197: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 163

Page 198: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

164 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Page 199: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 165

Page 200: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

166 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Page 201: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 167

Page 202: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

168 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Page 203: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 169

Page 204: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

170 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Page 205: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Sebagai BUMN, Pertamina merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Namun, dalam skala asia bahkan internasional, Pertamina yang merupakan badan usaha di bidang Migas masih berada di urutan bawah. Bahkan masih di bawah badan usaha milik Malaysia yaitu Petronas. Karenanya, semangat untuk berusaha lebih maju dari sekarang menjadi prioritas utama Pertamina untuk menjadi BUMN yang lebih besar lagi.

2. Untuk mencapai cita - cita Pertamina sebagai BUMN yang terus tumbuh, salah satu tantangannya saat ini adalah bagaimana menyiasati harga minyak yang rendah, sehingga refunding resources dapat ditingkatkan.

3. Pertamina membagi agenda skala prioritas menjadi 4 poin utama yaitu sebagai berikut:1. Proses bisnis dan posisi Pertamina dibandingkan IOC/NOC lain;2. Realisasi dan rencana investasi Pertamina;3. Tantangan & peluang investasi pertamina saat ini;4. Potensi risk di Industri Migas.

4. Selain mengenai perizinan yang perlu ada percepatan, ada pula tantangan mengenai lapangan minyak Pertamina yang sudah sangat mature. Pertamina memberikan kesempatan untuk adanya joint venture, kerja sama operasi dan refundery terhadap proyek-proyek besar Pertamina. Hal ini diakibatkan karena dari sisi kapasitas investasi sendiri, posisi Pertamina jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan Migas dunia terhitung cukup rendah. Sebut saja Exxon Mobil atau Shell. Posisi Pertamina tertinggal jauh antara US $23-37 miliar. Begitu pula jika dibandingkan dengan perusahaan Migas negara tetangga Malaysia, posisi kapasitas investasi Pertamina tertinggal sebesar US $8 miliar .

5. Mengenai agenda prioritas berikutnya, yaitu realisasi dan rencana investasi, Pertamina telah berinvestasi total sekitar US $25 milyar dalam 5 tahun terakhir dengan porsi terbesar digunakan untuk sektor hulu. Pada tahun 2012, investasi dalam bisnis hulu hanya sebesar US $2,37 miliar. Sedangkan bisnis hilir sebesar US $0,58 miliar. Kemudian pada tahun 2016, kapasitas investasi tumbuh di sektor bisnis hulu menjadi sebesar US $4,63 miliar dan di sektor bisnis hilir sebesar US $0,84 miliar. Pertumbuhan ini tercatat sebagai langkah optimis Pertamina dalam mengejar ketertinggalan dari perusahaan-perusahaan Migas negara lain.

6. Tantangan/Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional :1. Harga Minyak

• Tantangan : Dengan turunnya harga minyak, memberikan tantangan bagi pengembangan project di sektor hulu.

• Peluang : Rendahnya harga minyak mendorong peningkatan demand yang membuat beberapa project di sektor hilir menjadi lebih atraktif.

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 171

Page 206: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

172 | Pertambangan & Energi Expo 2017

2. Perizinan• Tantangan : Masih banyaknya proyek yang terlambat dikarenakan adanya

masalah perizinan lahan, IPPKH atau dari Pemda setempat.• Peluang : Beberapa proyek Pertamina menjadi proyek prioritas nasional

sehingga dalam proses perizinannya menjadi lebih cepat.3. Usia Lapangan Migas yang sudah mature

• Tantangan : Production cost yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Nilai decline rate yang cukup tinggi untuk beberapa lapangan yang sudah mature.

• Peluang : Masih banyaknya potensi improvement di lapangan-lapangan existing untuk menurunkan OPEX. Dilakukannya secondary dan tertirary recovery di beberapa lapangan untuk menaikkan angka produksi (contoh : EOR Jirak).

4. Komersialisasi lapangan gas• Tantangan : Lamanya proses negosiasi terkait harga gas yang akan

diberlakukan dari sisi produsen dan buyer. Terbatasnya infrastruktur gas untuk mendistribusikan ke end customer.

• Peluang : Dengan adanya wacana Holding Migas, akan menciptakan suatu sinergi antara Pertamina - PGN dalam melakukan monetisasi lapangan gas di Indonesia. Optimalisasi skema kemitraan strategis dalam membangun infrastruktur gas terintegrasi (hulu-hilir gas).

5. Pembangunan infrastruktur hilir guna menjamin ketahanan energi nasional dan optimalisasi peluang bisnis hilir nasional.• Tantangan : Masih terbatasnya infrastruktur distribusi untuk penyaluran

BBM khususnya di wilayah timur. Upgrading kilang maupun pembangunan kilang baru agar memiliki kapabilitas memproduksikan produk-produk Petrokimia yang market oriented.

• Peluang : Pembangunan infrastruktur melalui kemitraan strategis atau penugasan dari pemerintah. Estimasi total kebutuhan produk Petrokimia: 3.200 KTA untuk produk utama, dan 9.500 KTA untuk produk turunan (Saat ini, pasokan impor produk Petrokimia mencapai 20-35%).

6. Finansial• Tantangan : Banyaknya investasi yang akan dibiayai Pertamina ke depan

tentunya akan membutuhkan pendanaan yang besar. Namun, Pertamina memiliki keterbatasan raise pendanaan dengan adanya constraint covenant.

• Peluang : Pertamina bisa untuk melakukan kemitraan strategis dengan partner yang kompeten untuk dapat bekerja sama terkait pendanaan proyek (contoh: Rosneft dan Saudi Aramco) atau menggunakan skema project financing.

7. Project Management• Tantangan : Masih banyak proyek yang terlambat dikarenakan adanya

permasalahan ketika proses EPC berlangsung. Adanya beberapa kontraktor yang underperform dalam pelaksanaan pekerjaan di EPC.

• Peluang : Pertamina akan mendorong agar skema pembiayaan proyek menggunakan project financing agar ada kontrol dari pihak eksternal sehingga proyek lebih feasibile dalam proses pelaksanaannya.

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Page 207: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

8. Technology• Tantangan : Masih terbatasnya teknologi untuk pengembangan di

lapangan-lapangan offshore khususnya di kawasan timur Indonesia.• Peluang : Membangun kerjasama strategis antara Pertamina dengan

IOC/NOC yang kompeten (Contoh: untuk di deepwater ber-partner dengan Statoil).

9. Environment• Tantangan : Masih adanya proyek yang terkendala dengan kontur daerah

yang terjal dan curam serta belum tersedianya fasilitas pendukung untuk proyek seperti akses jalan (contoh di PGE).

• Peluang : Meningkatkan kompetensi teknis khususnya tim proyek terkait sehingga dapat dijadikan lesson learned apabila ada proyek dengan karakteristik yang sama.

10. Renewable Energy• Tantangan : Masih terbatasnya pengembangan renewable energy

dikarenakan kurang kompetitifnya indikator keekonomian jika dibandingkan energi konvensional.

• Peluang : Potensi new and renewable energy di Indonesia yang masih sangat besar untuk dikembangkan. Perkembangan teknologi yang memungkinkan ke depannya renewable energy menjadi salah satu alternatif sumber energi.

Untuk Gas, diperlukan pengembangan infrastruktur yang terintegrasi melalui kolaborasi dengan berbagai pemain. Berikut strategi hulu dan hilir yang dilakukan Pertamina :• Hulu : Mengamankan pasokan jangka panjang melalui pasokan LNG domestik

(monetisasi lapangan gas milik Pertamina, ENI Muara Bakau, IDD Bangka) dan Potensi pasokan LNG Global (overseas) secara jangka panjang

• Hilir : Membangun infrastruktur global dan domestik secara kolaboratif, melalui :• Membangun infrastruktur gas domestik terintegrasi untuk mendukung

tercapainya harga gas domestik yang optimal bersama pemain utama, misalkan PLN dan PGN;

• Memasarkan LNG secara global (LNG Portfolio);• Membangun infrastruktur gas global untuk mengoptimalkan potensi market di

beberapa negara potensial melalui skema kemitraan strategis dengan mitra global/lokal;

• Membangun kemampuan trading dengan memanfaatkan status Pertamina sebagai reputable LNG seller.

| Tantangan & Peluang Investasi Hulu-Hilir Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 173

Page 208: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

174 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Page 209: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 175

Page 210: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

176 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Page 211: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 177

Page 212: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

178 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Page 213: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 179

Page 214: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

180 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Page 215: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 181

Page 216: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

182 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Page 217: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 183

Page 218: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

184 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Page 219: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 185

Page 220: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

186 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Page 221: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 187

Page 222: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

188 | Pertambangan & Energi Expo 2017

RINGKASAN MATERI

1. Laporan progres kerja SKK Migas dari Mahakam Group, on stream pada Minggu 29 Mei, per hari ini mencapai 450 MMCFD dan secepatnya diharapkan mencapai 600 MMCFD. Goals selanjutnya adalah untuk meningkatkan utilities Badak LNG plant yang hingga saat ini beroperasi kurang dari setengahnya. Sementara progres lain yang juga telah dilaporkan seperti milik Abadi maupun Madura BD, MDE, MDH, memiliki total progres lebih dari 4.000 MMCFD.

2. Progres proyek utama hilir Migas diharapkan memberikan kabar baik pada peningkatan cadangan dan produksi. Upaya peningkatan persetujuan dari PoD secara efisien dan menyinggung tentang TKDN. Bapak Sukandar optimis dengan adanya gross split yang sudah direvisi akan dapat menarik investor. Juga tentang tender yang reasonable dan pemakaian lembaga penelitian dalam menghitung cost.

3. SKK Migas sebagai pelaksana eksekusi dari WK yang sudah ditenderkan oleh Dirjen Migas, memberikan janji sebagai berikut:1. Insentif bagi para KKKS untuk mengejar produksi dan utilies variable split yang

diberikan oleh pemerintah. Apabila PSC dapat source barang-barang konsorsinya dan services antara 50-70 % TKDN, maka mereka eligible untuk mendapat tambahan sebesar 3%. Walaupun 3% dianggap tidak berarti, tetapi dalam hitungan field yang produksi jika mencapai 200.000 barel per hari, maka dalam waktu 10 tahun akan menghasilkan sekitar US $1 juta;

2. SKK Migas berjanji akan bergerak cepat dalam merealisasikan PoD dalam waktu 2 bulan agar Migas dapat di-remonities segera;

3. Berjanji akan bekerja lebih efisien, begitu juga dengan para KKKS, sebab pada akhirnya akan dianggap sebagai cost dan menjadi beban negara;

4. Dibutuhkan oil production di segala kondisi dengan mengimplementasikan field resizeable;

5. Menyambut baik agresive offering atas WK-WK baru dengan gross split yang cukup agresif. Hal ini akan memberikan NPV dan IRR yang reasonable bagi investor. Semakin banyak yang diambil dan dialihkan, maka semakin banyak eksekusinya oleh SKK Migas;

6. Menarik para investor besar untuk lebih banyak lagi berinvestasi di Indonesia.

| Tantangan dan Strategi Penguatan Industri Hulu Migas Nasional

Page 223: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI TANYA JAWABBidang Minyak dan Gas (Migas)

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 224: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 225: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 189

PertanyaanTerkait dengan yang disampaikan Dirjen Migas mengenai terbitnya Perpres Nomor 22 Tahun 2017 tentang RUEN. Ditunjukkan adanya target peningkatan produksi yaitu dengan eksplorasi dan EOR. Dalam target EOR sendiri terdapat lapangan-lapangan prioritas. Menurut saya ini amanah dari Perpres yang perlu diperhatikan. Sebetulnya, Medco sudah melaksanakan pilot project dan berhasil menaikkan produksi dan recovery 11%. Dan jika melihat dari strategi, EOR cenderung less risk jadi bisa digunakan sebagai modal untuk melakukan eksplorasi. Dan kajian kami sebelumnya dengan SKK Migas, EOR itu bisa melipat-duakan cadangan nasional dari sekarang.

Menurut saya, kajian ini merupakan momen capacity building untuk mendapatkan low cost EOR. Jadi bukan dihindari, tetapi mencari teknologi yang lebih murah dalam kondisi saat ini. Disarankan untuk mulai dengan tes sumuran untuk mendidik kemampuan dalam EOR skala lapangan. Dari metode EOR yang ada, kalau dilihat, yang cenderung murah dan yang berhasil ada tiga; Ada CO , sulfaktan dan steam. Steam di beberapa 2

tempat cukup besar cadangannya hingga ratusan juta. Jadi bisa ditingkatkan dengan hal itu. Saran saya EOR sangat sulit ditinggalkan.

Untuk Pak Tunggal, kalau menurut saya, permasalahan gross split itu nanti ada di detailnya, karena menyangkut validasi dari parameter-parameter yang dihubungkan langsung dari insentif. Misalnya kedalaman, kandungan CO , kan penentuannya 2

membaca di Permen diserahkan ke SKK Migas. Kemudian, nanti akan timbul bagaimana validasinya. Pertanyaannya, dari mana validasinya? Jadi mungkin dari pihak ketiga. Dan ini perlu ada peraturan turunan yang lebih detail.

- Tutuka

PertanyaanSaya mau mengambil sebagian tema hari ini, yakni investasi berkelanjutan dan statement dari pembicara. Memang terkait langsung dengan investasi berkelanjutan termasuk tantangan-tantangan pada existing players atau pemain-pemain yang ada sekarang untuk mempercepat proyek-proyek atau menginvestasikan lebih banyak kepada teknologi yang banyak risiko, dan lain-lain. Namun, kemarin kita juga mendengarkan dari Pak Menteri dan Pak Wamen bahwa birokrasi dan kerja sama antar kementerian atau pun sifat-sifat non-teknis yang sangat mengganggu, itu tidak mendukung untuk investasi berkelanjutan.

Jadi, kita perlu juga untuk meng-address atau melihat sisi dari non-teknis ini. Berapa banyak waktu kita habiskan hanya untuk membereskan masalah-masalah yang tidak memiliki impact terhadap produksi secara langsung? Waktu kita habis untuk itu. Selain itu mengenai bagaimana kita harus mempersingkat waktu untuk menghadapi audit yang luar biasa, yang banyak, yang temuannya tidak rasional, dan yang tidak berdasar? Yang kedua, bagaimana kita harus menghadapi kasus-kasus hukum, kasus-kasus lelang, kasus-kasus tuntutan rakyat, demonstrasi, yang semuanya membuat waktu kita habis untuk hal yang tidak berkaitan langsung dengan produksi? Mungkin tantangan kepada

Page 226: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pak Ego dan Pak Sukandar, bagaimana caranya supaya investasi ini iklimnya jauh lebih baik dari sekarang?

- Yanto Sianipar

PertanyaanSaya mau menyinggung sedikit mengenai TKDN, tapi TKDN yang justru menurut kami, sebagai pelaku industri, yang paling penting yaitu keberpihakan terhadap Migas domestik. Jadi, bukan dari sektor penunjang dan biaya yang dipakai untuk kegiatan hulu, tetapi justru keberpihakan terhadap minyak dan gas nasional. Kenapa kami singgung? Karena menurut pengamatan kami tadi, Pertamina menyampaikan bahwa pada saat harga minyak rendah, keekonomian menjadi sangat challenging. Contoh kalau harga minyak 50 dollar, dan cost yang dibutuhkan US $30 per barel, sehingga yang dibagi hanya tersisa 20, dimana kami cuma dapat 15% atau jika dihitung menjadi US $3 sedangkan negara mendapat US $17, akibat kebijakan 85% – 15%. Jadi yang membuat kami tidak ekonomis itu justru karena besaran bagi hasil. Baik TDP termasuk pajak. Padahal, kalau minyak produksi dalam negeri tidak diutamakan, opsinya kan import. Kalau import, negara tidak punya bagian sama sekali. Yang US $17 itu tidak ada. Ada bagian negara, tetapi bagian negara lain bukan Indonesia. Tidak ada multiplier effect dari sisi lapangan kerja dari hulu Migas Nasional, dari sektor penunjang hulu migas, kontraktor-kontraktor kami, itu juga bayar pajak. Karyawan mereka juga bayar pajak, tidak ada dana bagi hasil dengan Pemda, dan seterusnya.

Jadi keberpihakan terhadap produksi dalam negeri itu menurut saya justru paling penting. Contoh kedua adalah gas. Saya mohon maaf, mengangkat Permen Nomor 45 mengenai harga gas untuk kelistrikan. Disitu disebutkan bahwa apabila harga antara impor dengan domestik itu sama, maka prioritasnya harus mengutamakan gas domestik. Tetapi kalau gas impor lebih murah, maka pengguna gas dalam negeri boleh mengimpor. Padahal dengan mengimpor, walaupun sedikit lebih murah, tetapi banyak hal yang hilang. Jika yang diutamakan adalah gas dalam negeri, negara masih dapat 70%, minimal 60%. Karena pembagiannya adalah 60-40 atau 70-30. Tetapi jika memilih impor, maka hilang bagian negara. Kemudian tidak ada multiplier effect, selain itu juga tidak ada dana bagi hasil. Jadi keberpihakan terhadap pengutamaan produksi migas nasional itu menurut saya jauh lebih penting dari pada TKDN dalam bentuk expenditure kami, itu yang pertama. Apakah pemerintah bisa memberikan perhatian lebih, membantu keekonomian kami, dengan melihat secara makro? Bukan hanya terbatas kepada WK, tapi secara makro nasional.

Yang kedua mengenai perizinan yang telah disinggung. Pengamatan kami, sebagai pelaku, sebenarnya sektor hulu Migas itu tidak berbeda dengan sektor Minerba maupun sektor geothermal, dimana kami berinvestasi dengan berkontrak dengan negara atau pemerintah. Sehingga, dari sisi sektor, kita sebenarnya mendapatkan perlakuan khusus. Sayangnya, undang-undang kita, undang-undang Migas yang memberikan perlakuan khusus, bahkan perpajakannya pun khusus, sayangnya undang-undang sektor lain yang menjadi tupoksi yang menjadi tanggung jawab dari Kementerian lain, yang terkait dengan kami, itu tidak mengkhususkan industri kita. Contohnya undang-undang terkait

190 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 227: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 191

dengan lingkungan hidup dan kehutanan, undang-undang perhubungan, termasuk perhubungan laut, asas kabotase. Seluruh sektor lain itu memperlakukan kami seperti industri umum. Seperti industri yang tidak berkontrak dengan pemerintah. Sehingga kami dalam memproses perizinan, persetujuan, itu diperlakukan sama, tidak disegerakan. Padahal, kami berkontrak dengan negara, seharusnya mereka tahu kalau berkontrak dengan negara perlakuannya dibedakan. Bukan berarti kita berhak melakukan kegiatan tanpa izin, tetapi mohon kami mendapat percepatan, mendapat perlakuan khusus, seperti apa yang kami dapat dari sektor kami sendiri dalam hal ini dari Kementerian ESDM.

- Budi Agus Wijaya

PertanyaanBerdasarkan keynote speech dari Pak Jonan kemarin pagi, beliau menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan, diharapkan PGN, Pertamina, tidak hanya ke pipa. Kita banyak regasification ke project untuk membantu antar kepulauan, jadi infrastruktur isinya. Beberapa waktu lalu, kami hadir di Seminar Gas Bumi Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM, dalam gas ballad atau gas infrastructure road map sampai 2030, kalau kita lihat target regasification 3 tahun saja dari sekarang atau 2020, itu FSRU ada 11, land base regasification -nya ada 64. Jadi saya mau tanya, ini kan FSRU kan ada 2 ya, apakah yang ditarget 3 tahun ini akan dibebankan ke BUMN atau melibatkan swasta? Kalau melihat yang disampaikan oleh Pak Gigih Prakoso, kan Pertamina sudah banyak sekali target-target upstream, juga BBM satu harga, itu kalau bisa apakah sudah ada porsi regasification seperti yang disampaikan Pak Jonan kemarin itu, breakdown-nya seperti apa? Apakah model seperti di Nusantara Regas, joint venture ataukah dengan PLN? Karena kami lihat misalnya di Bali ada Pelindo III punya mini project yang pak Jokowi resmikan kemarin. Apakah model seperti itu ataukah swasta juga akan dilibatkan? Saya ingin tahu karena sangat streched target, dan itu kebutuhan untuk negeri ini.

- Joi Surya Dharma

JawabanEOR tetap harus jalan, bukan saya tidak mendukung EOR. Tetap harus jalan, malahan kami ini sedang dalam proses diskusi bersama SKK Migas. EOR memiliki prinsip “as early as possible”. Kita mulai dengan yang paling tradisional. Kita mengambil minyak, saat itu juga kita gantikan tenaganya, jadi karena kita mengambil fuel, tenaga reserver berkurang. Itu kalau di norsi, regulasi jadi norsi. Itu namanya early water injection. Jadi ke depan ini, kita minta KKKS bukan menerapkan EOR di akhir-akhir atau di tengah. Bukan. Jadi saya sedang dalam proses berbicara intensif dengan SKK Migas, PoD yang meningkatkan keluaran dari pada BOD adalah early water injection. Kalau memang lapangan tersebut punya gas, gas akan termasuk, atau gas yang memang belum saatnya untuk dimanfaatkan, early gas injection dilakukan untuk maintenance tenaga reserve.

Page 228: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Jadi prinsipnya EOR tetap harus jalan. Cuma konsen kami adalah EOR ini bukan untuk meningkatkan produksi secara signifikan. Jadi sangat tergantung kepada karakteristik lapangan. Jadi kalau bisa dilakukan, apalagi sudah melakukan gross split, sebaiknya langsung dijalankan. Kita sangat support sekali. Cuma evaluasi kami yang terakhir, memang menunjukkan bahwa hampir semua KKKS sudah tahu remeaning reserve-nya hanya 10 juta. Dengan lapangannya yang sudah cukup mature, dan cadangan di bawah 10-15 juta, dia mengusungkan EOR. Selain itu, EOR yang ditawarkan bukan EOR biasa, melainkan EOR sufaktan.

Sedangkan, EOR sufaktan cukup mahal. Jika melihat tipe geologi Indonesia yang kompleks, tidak semua lapangan bisa dilakukan EOR tersebut. Berbicara mengenai CO injection juga tidak semua lapangan di Indonesia bisa dilakukan CO injection, karena 2 2

butuh tekanan yang cukup. Jadi saran saya EOR tetap dilakukan, malahan kita ubah paradigmanya. As early as possible, water injection is a must. Sehingga, begitu kita melakukan PoD, produksi satu lapangan, dengan langsung water injection, terlebih sudah ada sistem gross split ini.

- Ego Syahrial (Jawaban Pertanyaan Tutuka)

JawabanTerkait dengan perizinan, sebagai ilustrasi, ada lebih dari sekitar 140 perizinan dari sektor hulu Migas sebelumnya yang ada di kita dan 4 tahun terakhir sudah coba kita pangkas. Dari 140, hanya tinggal 6. Itu pun juga amanat undang-undang yang menyatakan bahwa karena unsur keselamatan dan sebagainya, hanya perizinan yang sifatnya tadi buka data, survei-survei umum di hulu Migas hanya 2. Sebelumnya di atas 120. Untuk non-perizinan, sebelumnya ada sekitar 50 dan sudah kita pangkas setengahnya menjadi 26. Itu pun juga karena memang amanat undang-undang menyatakan seperti itu. Jadi sebenarnya, dari kami di Migas dan SKK Migas sudah sangat agresif, hanya saja problem-nya adalah lintas Kementerian. Bagian kami untuk mempermudah izin survei umum. Namun, di lapangan dengan kapal survei seismik, tidak mudah.

Memang ini salah satu challenge kita. Mulai dari kapalnya, gangguan macam-macam, ini memang tugas berat yang sedang kita golongkan. Contohnya, salah satu yang ditunggu para investor yang terkait dengan gross recovery adalah sistem perpajakan. Kita sudah sepakat, bahwa sistem perpajakan minimal sama dengan revisi PP Nomor 79, atau minimal sama dengan PP Nomor 27 Tahun 2012. Pertama, kita sudah tidak menghendaki dim profit. Kedua, kita menghendaki supaya sama, hanya saja memang butuh waktu, jadi mohon kesabaran teman-teman karena bukan berarti tidak dikerjakan. Dapat diamati bahwa kita ini di pemerintahan ada Kementerian Keuangan, ada BKPM, jadi semuanya ini memang masing-masing punya undang-undang. Seperti undang-undang lingkungan dan lain-lain. Contoh yang kita hadapi sekarang adalah bagaimana kita memperjuangkan sistem perpajakan gross split ini bisa selesai secepatnya. Sehingga tahap pengumuman lelang, tahap yang sudah kita undur ini, mereka sudah bisa mendapatkan PP gross split yang baru.

- Ego Syahrial (Jawaban Pertanyaan Yanto dan Budi)

192 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 229: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 193

JawabanBoleh. Kemarin Pak Jonan sudah bilang, untuk kilang silahkan dibangun. Sampai izin retail dagangnya saya keluarkan. Karena memang ada di kebijakan energi nasional, bahwa demand kita ke depan akan tinggi, apalagi negara kita kepulauan. Kebetulan, ada Pak Andi Someng dari Ditjen Ketenagalistrikan, yang akan membahas detail, karena di tupoksinya dia. Dan ini agar PLN itu betul-betul power plant-nya itu berasal dari teknologi itu, karena kita negara kepulauan tidak mungkin kita pasang transmisi. Jadi kalau ditanyakan boleh, ya boleh, dalam rangka kita mendukung kesitu.

- Ego Syahrial (Jawaban Pertanyaan Joys)

JawabanSaya akan menanggapi yang terkait dengan detail pelaksanaan gross split karena parameter-parameternya perlu validasi. Tentu saja, detailnya tidak mungkin tertuang dalam Permen. Pasti akan ada juklak dan juknis, yang mungkin nanti sebagai pelaksana SKK Migas yang akan membuatnya (Juklak dan Juknis). Sebetulnya yang menjadi krusial itu adalah angka-angka di perbatasan. Selama tidak ada angka di perbatasan, sebetulnya tidak ada masalah. Sebagai contoh, kedalaman sumur di atas 2.500 dapat, sedangkan di bawah 2.500 tidak dapat. Sehingga kedalaman 2.499 menjadi krusial. Tapi jika kedalamannya 1.500, atau yang kedalamannya 3.000, sudah jelas. Itu tidak isu. Demikian juga CO content. Di Lemigas terdapat laboratoriumnya yang bisa membantu 2

mengukur. Nanti Juknis-nya akan dibuat oleh teman-teman SKK Migas. Memang saya hargai Pak, memang harus diterjemahkan lagi Juknis-nya. Nanti akan mendistribusikan, frontier itu yang bagaimana dan sebagainya.

- Tunggal (Jawaban Pertanyaan Tutuka)

JawabanAudit dan kasus-kasus lelang ini ya cost recovery. Kalau cost recovery itu ya dianggap uang negara, auditnya ketat sekali. Mudah-mudahan dengan sistem gross split karena pengadaan lelang itu sudah merupakan bagian dari perusahan, bukan lagi menjadi uang negara, maka auditnya juga tidak terlalu ketat. Kenapa auditnya ketat? Karena menyangkut yang tadi, yang menjadi cost tadi. Itu bagian dari cost yang dikembalikan seolah-olah dianggap para auditor itu uangnya negara, termasuk biaya-biaya yang merugikan keuangan negara. Maka dari itu ketat sekali.

- Tunggal (Jawaban Pertanyaan Yanto)

Page 230: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

JawabanBirokrasi bukan hanya di lingkungan Kementerian, mungkin antar Kementerian, mungkin kemarin sudah di rising oleh Pak Wamen, Pak Wamenkeu, dari Perindustrian. Masalahnya, kami di berbagai forum selalu mendengungkan yang diutamakan harus kepentingan nasional. Terdapat sistem di Kementerian, jika KPI bagus, maka tunjangan kinerja juga akan naik. Sekarang, kementerian membuat KPI sendiri-sendiri untuk membuat tunjangan kerja masing - masing naik. Kementerian ESDM tidak naik-naik. Itu adalah tugas pimpinan, bagaimana menciptakan KPI bersama dengan mengutamakan kepentingan nasional. Kemudian TKDN, tidak hanya TKDN pengadaan barang, tapi bagaimana mengutamakan produksi dalam negeri dalam hal minyak. Pada prinsipnya, kita mendukung, kita harus mengutamakan produksi dalam negeri. Namun, dalam negeri sendiri harus kompetitif. Isu yang lalu, produksi di hulu, karena biaya produksinya sekian, harga gasnya harus sekian, jika tidak sekian, tidak akan ekonomis. Tapi di sisi hilirnya, offtaker mengatakan hanya bisa membeli sekian agar ekonomis. Jadi kami harapkan yang di hulu juga melakukan efisiensi yang sebaik-baiknya. Pemerintah akan memberikan solusi bagaimana keduanya bisa jalan. Karena justru kita berpikir secara makro. Karena kalau gas dijadikan listrik, pengguna listrik itu siapa? Masyarakat luas. Kalau sampai listrik itu mahal, yang menjadi korban itu rakyat luas. Nah, itu yang harus dipertahankan. Tapi, kita juga tidak terus menekan bagian hulu itu harganya harus murah.

Maka dari itu, salah satu contoh kemarin, solusinya ada satu perusahaan listrik yang harganya ditetapkan. Jika dirasa kurang ekonomis maka split-nya ditambahkan atau insentif dalam bentuk lain. Tapi pada prinsipnya kita tetap mengutamakan kedua-duanya itu harus berimbang. Kami harapkan di hulu itu juga melakukan efisiensi yang sebaik-baiknya.

- Tunggal (Jawaban Pertanyaan Budi Agus)

JawabanSaya kira yang bersinggungan dengan SKK Migas tadi dari Pak Yanto dari Chevron. Mungkin saya bisa memberikan saran di sini, permasalahan di Chevron, juga menjadi permasalahan di kami. Jadi kalau KKKS bermasalah, kami juga terkena dampaknya. Dan kami sudah membuktikan di sini bahwa masalah di KKKS ini juga dibantu oleh SKK Migas dan Kementerian ESDM. Bahkan ada satu case yang Pak Wamen sendiri yang memimpin untuk penyelesaiannya. Kasus ini sudah lama, overhang, kami berharap dalam 2 tahun 3 tahun semuanya selesai dengan reasonable cost. Untuk urusan RTRW juga tidak kecil. Namun dengan surat dari Dirjen Perbendaharaan, surat dari kantor Menko, akhirnya urusan RTRW itu bisa kelar dan saya dengar seperti expection dari Chevron.

- Sukandar (Jawaban Pertanyaan Yanto)

194 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 231: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 195

JawabanSaya kira yang berkenaan dengan kami itu mungkin dari Pak Budi. Kebetulan yang gas ini bukan domain kami, tetapi saya sebelumnya pernah menjadi konsumen gas. Dan kami membayar far above international price. Ini yang menyebabkan konsumen berpikir ulang. Jadi ini kita buka di sini saja, di masa lalu konsumen harus membayar US $9,3 MMBTU, sementara harga index di Jepang JKM hanya US $6. Sehingga US $3,3 lebih mahal. Diperkirakan lebih mahal US $25 juta per tahun selama beberapa tahun. Hal ini yang menyebabkan akhirnya konsumen itu minta supaya ada kran impor dibuka. Tetapi per hari ini harga gas sudah normal, hampir sama atau sama dengan international market price. Jadi menurut kami, walaupun tidak berkenaan dengan kami, mudah-mudahan gas impor tidak ada, dan kami di SKK Migas juga punya tugas untuk jual gas. Jadi kalau ada receiving terminal yang banyak, agar kami bisa menyalurkan untuk di dalam negeri.

- Sukandar (Jawaban Pertanyaan Budi Agus)

JawabanKami hanya ingin menyoroti 2 hal terkait dengan perubahan pemain domestik dan juga aturan mengenai mekanisme FSRU. Kami sebagai perusahaan nasional tentunya sangat mendukung apabila keberpihakan kepada pemain domestik ini menjadi satu pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan. Terkait misalkan dengan upaya-upaya pengembangan gas, kami dan yang terkait dengan konsumen seperti yang disampaikan oleh beberapa panelis, sebenarnya yang kami butuhkan di sini adalah komitmen dari user ataupun konsumen untuk mengambil gas di dalam negeri. Terkait dengan keekonomian maupun harga, sebenarnya kami terbuka untuk diskusi. Sebagai contoh kemarin ground breaking, Jimbaran Tiung Biru, sebenarnya harga yang kami sepakati dengan PLN juga cukup bagus. Dan ini memang jauh di bawah harga yang kami estimate pada awalnya. Jadi pada dasarnya yang kami perlukan adalah keterbukaan dan juga kita bisa melakukan joint planning dan joint execution secara bersama-sama.

- Gigih Prakoso (Jawaban Pertanyaan Budi Agus)

JawabanKemudian yang terkait dengan FSRU, saat ini sebenarnya sesuai dengan aturan untuk bisnis ini, sebenarnya tidak dibuka kepada siapa pun juga, baik pemain nasional maupun pemain swasta. Dan dalam rangka mendukung perkembangan infrastruktur, terutama untuk penyaluran gas-gas, khususnya untuk wilayah-wilayah yang tidak ada pipe line atau menggunakan kapal dan sebagainya, kami juga terbuka dengan panel-panel untuk membicarakan hal ini. Namun kembali lagi terkait dengan keamanan terhadap demand-nya. Karena, dengan adanya FSRU yang kini ada pun, utilisasinya tidak lebih dari 60%. Sehingga, apabila dalam rencana jangka panjang pemerintah diidentifikasikan ada beberapa FSRU yang akan dibangun, perlu dipastikan juga mengenai demand dan utilisasinya ke depan, sehingga ada keamanan buat kami dan para investor lainnya untuk membangun infrastruktur tersebut.

- Gigih Prakoso (Jawaban Pertanyaan Joys)

Page 232: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI IVBidang Listrik

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Materi1. Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi

Ketenagalistrikan 2017Pembicara Bapak Andy Noor Sommeng, Dirjen Ketenagalistrikan

2. Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur KetenagalistrikanPembicara Bapak Syamsul Huda, Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN

3. Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur KetenagalistrikanPembicara Bapak Armand Hermawan, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PII (Persero)

4. Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem KetenagalistrikanPembicara Bapak Hardiv Harris Situmeang, Ketua KNI-WEC

Page 233: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 234: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

196 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Page 235: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 197

Page 236: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

198 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Page 237: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 199

Page 238: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

200 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Page 239: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 201

Page 240: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

202 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Page 241: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 203

Page 242: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

204 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Page 243: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 205

Page 244: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

206 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Page 245: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 207

Page 246: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Harga listrik harus kompetitif agar pengguna juga dapat melakukan kompetisi dalam usaha. Setidaknya kita dapat bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia.

2. Dalam ketenagalistrikan ada empat program utama untuk menetapkan masalah harga. Yang pertama adalah penambahan kapasitas. Yang kedua adalah available capacity yang berkaitan dengan accessibility. Dan yang terakhir adalah affordability.

3. Berbicara mengenai KEN hingga tahun 2025, sudah tertera jelas jumlah komposisi sumber daya, baik batubara, gas, dan sebagainya. Dengan kenyataan seperti ini, kita juga harus bijak dalam pengadaan dan penggunaaan energi. Artinya kita harus melakukan balancing dalam penggunaan sumber energi yang mencakup energy security, energy equity, dan system ability-nya.

4. Mengenai rasio elektrifikasi, dilihat dari waktu ke waktu setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Kemudian kita ada program 35.000 MW. Kita tidak bisa membandingkan dengan negara-negara kontinen, karena kita adalah negara kepulauan. Jika dengan Filipina, negeri tersebut jauh di bawah kita. Terhadap beberapa negara kontinen lain pun, seperti Kamboja masih di bawah kita. Ratio elektrifikasi kita di negara ASEAN, masih dalam tahap bersaing.

5. Kapasitas pembangkit terpasang, saat ini sudah mencapai sekitar 60.000 MW. Pada tahun 2019, diharapkan mencapai 90.000 MW. Dengan program 35.000 MW yang tertuang dalam rencana strategis nasional dan seiring dengan keterjangkauan harga listrik, maka diharapkan kapasitas terpasang pembangkit listrik akan semakin meningkat. Kerja sama lintas sektor yang memiliki usaha di bidang Minerba diperlukan seperti usaha batu bara, gas dan lainnya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional khususnya untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik nasional.

6. Perkembangan daerah hingga tingkat desa yang terlistriki sampai bulan Agustus 2017 mencapai 73.000 desa teraliri listrik (rasio elektrifikasi daerah). Diharapkan pada tahun 2019 rasio elektrifikasi daerah di Indonesia meningkat, artinya jumlah desa yang teraliri listrik bertambah dibanding tahun sebelumnya.

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

208 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 247: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

7. Program yang lain adalah bagaimana memenuhi kebutuhan listrik dengan harga terjangkau. Ini adalah sebagian masalah yang perlu diregulasi bagaimana membuat iklim dalam bisnis listrik menjadi semakin baik. Diantaranya adalah ketentuan mengenai jual beli listrik. Di sini dibahas mengenai risiko, kehandalan pasokan, demikian pula dengan kewenangan negara, standar PPA atau kesepakatan mengenai pembelian listrik oleh negara. Selain itu adanya penalty reciprocal, dulu hanya penjual yang terkena penalty, tapi saati ini negara pun tidak lepas dari penalty. Sehingga ada kesetaraan. Selain itu ada pula perubahan peraturan mengenai harga gas.

8. Sebagai market leader di kawasan ASEAN, kita harus kuat dalam berbagai bidang seperti berapa kilang yang kita miliki dan berapa jalur distribusi yang dapat digunakan. Artinya supply chain yang kita miliki harus lebih baik. Bagian selatan Indonesia terdapat 19 LNG plant dan utara juga cukup banyak sehingga kesempatan ini harus diambil oleh pengusaha sektor hilir gas.

9. Kebijakan lain adalah mengenai biaya pokok pembangkit listrik. PP sebagai acuan efisiensi. Total saat ini sudah mencapai 54 PPA dengan kapasitas 5.600 MW. Tugas selanjutnya adalah untuk mencapai BPP yang efisien dan affordable sehingga PLN bisa membeli dan menjualnya ke masyarakat, hal ini juga berlaku bagi sumber energi baru terbarukan.

10. Program 35.000 MW dimaksudkan tidak hanya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga peningkatan rasio elektrifikasi dan keandalan sistem kelistrikan.

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 209

| Kebijakan Tata Kelola Ketenagalistrikan dan Program Pemerintah Pasca Deregulasi Ketenagalistrikan 2017

Page 248: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

210 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 249: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 211

Page 250: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

212 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 251: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 213

Page 252: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

214 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 253: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 215

Page 254: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

216 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 255: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 217

Page 256: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

218 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 257: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 219

Page 258: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

220 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 259: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 221

Page 260: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

222 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 261: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Dibutuhkan adanya investasi dan pendanaan untuk infrastruktur PLN. Listrik sudah menjadi sesuatu yang wajib dan menurut hasil survei Bank Dunia mengenai investasi, kemudahan mendapat listrik menjadi salah satu poin yang sangat krusial. Tanpa listrik, tidak akan ada pembangunan di suatu wilayah.

2. Beberapa waktu belakangan ini, ramai dibincangkan tentang pembangunan pembangkit 35.000 MW. Sebuah angka yang sangat besar sekali. Selama ini listrik yang kita punya hanya berkisar 40.000 MW. Namun hanya dalam waktu lima tahun kita akan membangun 35.000 MW bahkan lebih jika dihitung dengan 7.000 pembangkit yang sedang dalam konstruksi menjadikan total ada 42.000 MW.

3. Pembangunan pembangkit 35.000 MW merupakan sebuah angka yang sangat fantastis dan mimpi yang harus diwujudkan. Kenapa mimpi tersebut kelihatan sangat besar? Karena jika dibandingkan dengan negara tetangga, konsumsi listrik kita masih sangat rendah. Bahkan jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, kita masih di bawahnya. Inilah kesempatan untuk membuat lompatan.

4. Kondisi kelistrikan, sejak 2005, terlihat bahwa cadangan daya negatif atau defisit. Defisit dalam arti daya mampu jauh lebih kecil dibanding dengan beban puncak. Di beberapa wilayah ada yang memiliki cadangan walaupun kurang dari 30%. Hingga saat ini belum ada cadangan daya positif yang ditemukan.

5. Pada pertengahan 2016, wilayah dengan status defisit mulai berkurang, hanya tersisa Lampung dengan nilai defisit 17%. Sementara daerah yang lain sudah dalam status siaga dan normal yang berarti cadangan lebih dari 30%. Pada akhir 2016 wilayah defisit sudah hilang. Partisipasi semua pihak telah berhasil membawa dampak yang siginifikan.

6. Walaupun saat ini konsentrasi PLN seolah hanya di hulu, tetapi sebenarnya PLN juga tetap memperhatikan masalah seperti transmisi dan di hilir yakni pelanggan. Jika yang di hilir atau pelanggan tidak kita perhatikan maka ada kekhawatiran akan terjadi over supply karena listrik banyak tetapi tidak dimanfaatkan dengan maksimal.

7. Proyek 35.000 MW, sebagian ditangani oleh IPP sebesar 25.000 MW dan sisanya sebesar 10.000 MW akan ditangani oleh pemerintah.

8. Pertumbuhan ekonomi nasional yang dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat dan tingkat investasi, khususnya pada sektor industri, menuntut pemerintah untuk dapat memfasilitasi penyediaan infrastruktur dan ketersediaan listrik guna menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 223

Page 262: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

224 | Pertambangan & Energi Expo 2017

9. Pada Januari 2015, masih banyak sistem besar kelistrikan di Indonesia yang mengalami pemadaman karena defisit daya. Saat ini, pemadaman karena defisit daya tidak ada lagi bahkan banyak daerah di Indonesia mengalami surplus.

10. Dalam rangka peningkatan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil dan merata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi, perlu dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan termasuk pembangunan pembangkit 35.000 MW dan jaringan transmisi sepanjang 46.000 km yang hal ini tertuang dalam Perpres Nomor 4 Tahun 2016.

11. Dalam beberapa tahun ke belakang, PLN telah melakukan realisasi investasi sehingga menambah jumlah aset pembangkit, transmisi, gardu induk, jaringan distribusi dan pelanggan. Dalam 10 tahun ke depan, kebutuhan pendanaan dan investasi yang dibutuhkan cukup besar dalam rangka mencapai target RUPTL 2017-2026 yang telah ditetapkan.

12. Program 35.000 MW bertujuan untuk mengatasi kekurangan listrik dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar minyak dari program 35.000 MW dengan pembagian sebagai berikut: 20,8 GW terdiri dari Pembangkit listrik berbahan bakar batubara; 11,9 GW berbahan bakar gas; dan 2,9 GW menggunakan energi terbarukan dengan komposisi 2,2 GW tenaga air; 0,5 GW tenaga panas bumi; serta 200 MW menggunakan energi terbarukan lainnya.

13. Program ini didukung oleh peraturan khusus yang mencakup pengembangan 191 proyek pembangkit listrik di seluruh Indonesia dengan 9,6 GW akan dikelola langsung oleh PT PLN sebanyak 83 proyek, sementara pihak swasta akan berpartisipasi sebesar 26 GW atau 108 proyek.

14. Program 35.000 MW direncanakan membutuhkan total invetasi sebesar Rp1.200 triliun dengan rencana alokasi porsi PLN sebesar Rp585 triliun, terdiri dari fungsi pembangkitan sebesar Rp200 Triliun; fungsi transmisi dan distribusi sebesar Rp385 triliun; serta porsi IPP sebesar Rp615 triliun.

| Investasi dan Pendanaan untuk Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 263: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 225

Page 264: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

226 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 265: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 227

Page 266: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

228 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 267: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 229

Page 268: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

230 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 269: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 231

Page 270: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

232 | Pertambangan & Energi Expo 2017

RINGKASAN MATERI1. Sejauh ini, kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia masih sangat

besar dimana total dana yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur adalah US $358 miliar. Sedangkan, APBN hanya mampu memberikan dana sebesar US $140 miliar dan sisanya dipenuhi dari penghasilan BUMN dan investasi swasta. Dari total jumlah tersebut kebutuhan untuk membangun sistem ketenagalistrikan mencapai US $74,6 miliar. Bila hanya menunggu dari dana pemerintah, tentunya jumlah tersebut tidak akan terpenuhi. Untuk itu, penarikan dana dari investor melalui Kementerian Keuangan akan menjadi faktor yang sangat penting untuk mencapai target dana yang dicanangkan. Dalam proses penarikan investor, PT PII hadir sebagai penjamin terhadap investor-investor yang yakin untuk berinvestasi di Indonesia. PT PII membantu BUMN dalam mempersiapkan proyek-proyek agar layak lelang melalui tiga fase yaitu persiapan proyek, persiapan lelang, serta selama konstruksi infrastruktur.

2. PT. PII yang didirikan Desember 2009, sebagai penyedia penjaminan pemerintah di Bidang Infrastruktur dengan dasar Pendirian yang pada awalnya PP Nomor 35 Tahun 2009 diubah menjadi PP Nomor 50 Tahun 2016. Terdapat empat sektor proyek yang telah dijamin yaitu ketenagalistrikan, ICT, air minum & jalan tol. Disinilah PT PII dapat memberikan solusi terhadap pendanaan proyek-proyek BUMN. Sebagai contoh, apabila PLN membutuhkan dana lebih untuk menjalankan sebuah proyek, maka PLN dapat meminta bantuan penjaminan kepada PT PII, sehingga investor juga akan merasa aman dan tidak takut apabila terjadi sesuatu terhadap PLN yang menyebabkan terganggunya proyek yang diinvestasikan.

3 Untuk penjaminan suatu proyek, maka terdapat tiga kata kunci utama. Pertama adalah dinilai layak oleh pemerintahan oleh kementrian keuangan untuk dapat dijaminkan. Kata kunci kedua adalah resiko, dimana resiko yang dijaminkan oleh PT PII adalah resiko yang disebabkan oleh PLN sebagai badan yang terkait atau resiko yang bersumber dari pemerintah. Diluar kedua lingkup tersebut maka resiko yang terjadi tidak akan dijaminkan. Ketiga adalah proyek tersebut harus dilelang. Apabila proyek tersebut tidak dilelang, maka tidak dapat dijaminkan. Latar belakangnya adalah penjaminan harus dilihat semua vendor dan bidder agar harga yang ditawarkan kompetitif dan dapat memberikan keuntungan yang lebih kepada masyarakat.

| Strategi Pembiayaan dan Pelaksanaan Skema Fasilitas Penjaminan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan

Page 271: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 233

Page 272: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

234 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 273: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 235

Page 274: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

236 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 275: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 237

Page 276: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

238 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 277: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 239

Page 278: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

240 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 279: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 241

Page 280: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

242 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 281: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 243

Page 282: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

244 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 283: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 245

Page 284: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

246 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 285: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 247

Page 286: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

248 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 287: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 249

Page 288: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

250 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 289: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 251

Page 290: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

252 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 291: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 253

Page 292: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

254 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 293: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 255

Page 294: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

256 | Pertambangan & Energi Expo 2017

RINGKASAN MATERI

1. Terdapat beberapa kesepakatan dalam Paris Agreement. Diantaranya yaitu: 1. Pertanggungjawaban atau respon terhadap perubahan iklim dunia;

2. Menyepakati untuk menurunkan temperatur sebanyak 2 derajat celcius.

Peningkatan temperatur akan memicu greenhouse dan emisi polusi yang akan mempengaruhi produksi pangan. Penerapan kesepakatan ini akan menyesuaikan situasi, kondisi dan lingkungan dari masing-masing negara.

2. Konsentrasi karbondioksida, metana dan nitrous oksida di atmosfer telah

meningkat sangat signifikan ke level yang tidak bisa diprediksi. Setidaknya dalam waktu 800.000 tahun, konsentrasi CO telah meningkat sebesar 40%. Yang sangat 2

membahayakan adalah lautan ternyata menyerap 30% polutan sehingga menyebabkan terjadinya insiden di lautan. Selain itu, atmosfer yang memanas juga berpengaruh sangat besar terhadap kesehatan.

3. Pengelolaan energi yang berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sangat penting untuk diterapkan dengan memprioritaskan pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.

| Tantangan, Peluang dan Strategi Optimalisasi Energi Baru dalam Sistem Ketenagalistrikan

Page 295: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI TANYA JAWABBidang Listrik

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 296: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 297: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 257

PertanyaanGas merupakan salah satu pendukung sektor kelistrikan yang berasal dari sumber fosil namun paling environmental friendly jika dibandingkan fossil fuel lainnya. Dari PLN disampaikan bahwa harga itu kompetitif. Pengalaman kami negosiasi harga dengan PLN itu sangat lama bisa bertahun-tahun. Terdapat faktor yang membuat kami tidak bisa efisien yaitu masalah bagi hasil dengan pemerintah yaitu PNBP dan pajak. Contoh, biaya produksi US $3 per MMBTU dan kami harus menjual US $7 ke PLN. Sehingga profit kami sebanyak US $4. Namun masih ada 70% bagi hasil terhadap negara sehingga total yang kami terima hanya US $1,2. Jika dibandingkan dengan negara pesaing, bagi hasil di sistem Indonesia termasuk yang terbesar. Jadi, seandainya semua beban biaya sama dengan Negara yang lain, keekonomian kami beda.

- Herian

PertanyaanSoal listrik saya kira masalah distribusi yang kurang pas. Kemudian masalah elektrifikasi, saya kira power sudah cukup tinggi, tetapi Kwh per kapita masih rendah. Bagaimana tanggapannya?

- Tutuka Ariadji

PertanyaanProgram 35.000 MW itu sebenarnya tujuan utamanya apa? Apakah sudah pernah dievaluasi? Kalau untuk tujuan yang optimis, peruntukannya tolong dijelaskan. Tapi kalau sebaliknya, sangat riskan. Ditakutkan justru akan menjadi bumerang yang balik menyerang kita. Soal alternatif energi yang mungkin bisa dimanfaatkan adalah nuklir. Bisa dijelaskan mengenai alternatif energi ini? Kemudian mengenai program 35.000 MW yang sebesar 25.000 akan dibebankan ke swasta, bagaimana perkembangannya? Selanjutnya mengenai pembangkit mikro hidro, sepertinya pengembangan sistem EBT jenis ini memiliki potensi yang sangat besar. Namun menurut analisa saya perkembangannya sangat kecil, sehingga investor sepertinya belum tertarik. Bisa dijelaskan?

- Azhari

PertanyaanBagaimana posisi PLN saat ini dalam mendukung perkembangan pembangkit listrik tenaga menengah dan kecil untuk keperluan pribadi? Yang kedua, mengenai regulasi. Dengan adanya Permen ESDM Nomor 50 Tahun 2017, apakah secara tidak langsung menurunkan kompetitif industri renewable energy? Bagaimana perkembangan kedepannya untuk insentif dan tarif renewable energy dalam merespon Permen ini? Kemudian sekarang ada perkembangan mobil listrik dengan menggunakan sumber renewable energy. Apakah ada rencana kedepan untuk menanggapi perkembangan ini?

- Mukhtiar

Page 298: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

JawabanBerdasarkan PP Nomor 45 Tahun 2017, pemerintah menetapkan rambu-rambu untuk mempermudah buyer dan seller atau dalam hal ini antara PLN sebagai pembeli listrik dengan pembangkit swasta. Dalam sektor LNG juga diharapkan mempermudah kedua belah pihak. Apalagi PLN mendapat penugasan bahwa tidak boleh ada kenaikan harga, karena sistem ketenagalistrikan PLN memiliki security of supply, makanya di sektor energi primer juga sebaiknya bersifat secure. Dilain sisi PLN juga harus fleksibel untuk mencari supply. Migas adalah natural resources, bukan komunitas manufacture dengan komponen biaya yang dapat berubah sewaktu-waktu. Dan untuk diketahui LNG plant terefisien di dunia hanya ada di Indonesia dengan nilai cost 22 sen, dibandingkan dengan Australia Utara dengan nilai hingga 30 sen per MMBTU. Namun, karena kita sudah terikat pada kontrak, sehingga harus mengacu terhadap harga yang telah disepakati bersama. Jika tidak sepakat dengan harga yang telah ditetapkan, tidak perlu menjual gas ke PLN. Masalah LNG juga diharapkan tidak perlu didikotomi antara impor dan tidak impor. Kita bicara saja apa masalahnya. Selama ini masalah harga mengapa kita serahkan ke Singapura yang terasa mahal? Jika pemerintah bisa mendapat listrik dengan harga yang lebih terjangkau, maka sebagai regulator yang terpenting adalah kepentingan masyarakat. Jika PLN bisa menyediakan listrik yang berkelanjutan namun masyarakat tidak dapat menikmati listrik dengan harga yang terjangkau, maka justru akan dapat memicu kecemburuan sosial.

- Syamsul Huda

JawabanBerkaitan dengan PLN kenapa negosiasi sangat alot bila mengenai tarif ? Kita harus bisa menekan cost di sisi hulu sehingga harga listrik dapat lebih terjangkau saat tiba di masyarakat. Adapun mengenai rasio elektrifikasi, itu merupakan gambaran kasar mengenai sebaran listrik. Untuk detailnya akan menjadi sedikit bias bila hanya dilihat dari data yang tersebut. Tapi paling tidak dapat digunakan secara umum untuk menggambarkan seberapa besar masyarakat telah menikmati listrik di suatu daerah.

Mengenai program 35.000 MW, baik yang ditangani PLN ataupun tidak, meskipun hasilnya kecil tapi nilai konsumsinya sangat besar, sehingga begitu ada tambahan di sisi hulu akan terdapat tambahan yang sangat besar di hilir. Apabila tahun depan kita evaluasi, maka nilainya akan lebih menggambarkan. Program 10.000 MW akan tetap dilanjutkan meskipun sudah beralih ke program 35.000 MW karena PLN memiliki komitmen untuk menyelesaikannya.

258 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 299: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 259

PLN tetap optimis dalam memenuhi target 35.000 MW karena sudah amanah negeri ini. Untuk energi nuklir, kita tidak boleh alergi untuk membahasnya sehingga akan terus diperkaya wawasan kita mengenai energi nuklir. Apabila tidak percaya diri, maka dapat juga kita ambil operator yang profesional. Jangan sampai keduluan negara tetangga dan kita hanya mendapat resikonya tanpa manfaatnya.

Mengenai rooftop PV yang saat ini sedang menjadi komunitas yang berkembang terutama di Jakarta, kami sebagai regulator harus ikut melayani. Meskipun terjadi konflik kepentingan dimana saat kami meningkatkan produksi listrik dan sudah siap, terjadi pelepasan pelanggan dikarenakan kemampuan untuk memiliki sistem listrik tersendiri. Tapi kami tetap berkomitmen untuk menumbuhkan energi terbarukan agar mencapai target 23% pembangkit PLN dari EBT pada 2025. Mungkin akan dibentuk anak perusahaan yang bermain di bisnis tersebut.

Tentang mobil listrik, PLN berusaha menciptakan pasar-pasar energi yang baru. PLN akan mendukung industri tersebut dengan menyediakan SPLU. Di stasiun ini, harapannya kedepan kendaraan listrik dapat di-charge. Saat ini SPLU menyediakan listrik bagi kebutuhan umum seperti pedagang kaki lima yang dulu selalu kita tertibkan, namun sekarang kita jadikan pasar untuk penyediaan listrik umum karena terdapat demand. Harapannya, SPLU dapat tersedia di tempat-tempat parkir sehingga pengisian listrik dapat dilakukan saat kendaraan sedang ditinggalkan oleh pelanggan.

Demand untuk listrik juga sebenarnya dapat ditingkatkan dengan perpindahan alat-alat rumah tangga menjadi alat-alat yang berbasis listrik. Sebagai contohnya, alih menggunakan kompor gas, dapat juga digunakan kompor listrik induksi yang mana fungsi dan efisiensinya tidak kalah dengan kompor gas. Hal-hal seperti ini diharapkan dapat membantu penyerapan listrik dari program 35.000 MW yang dimaksudkan sebelumnya.

- Andy Noor Sommeng

JawabanSalah satu tugas PT PII dalam pemenuhan target kelistrikan adalah mendorong PLN dalam bentuk penjaminan. Salah satu contoh hal yang dijaminkan adalah mengenai kenaikan tarif listrik. Selain itu kita juga menjaminkan political risk, seperti misalnya penggratisan penggunaan tol akan mengurangi return ke swasta atau investor, disini kami mengembalikan ke swasta seolah-olah kejadian tersebut tidak terjadi.

- Armand Hermawan

JawabanMengenai PLTN, masih diperlukan studi lebih lanjut karena banyak key indicator yang harus dipenuhi seperti contohnya communication factor kepada masyarakat sekitar. Hal-hal seperti ini yang masih harus dilakukan studi lebih lanjut seperti dilakukan survey terlebih dahulu yang kemudian dibuat suatu analisis kondisi keadaan masyarakat.

- Hardiv Harris Situmeang

Page 300: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI VLintas Sektoral

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Materi1. Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Pembicara Bapak Hudoyo, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Energi

2. Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDMPembicara Bapak I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi & Elektronika

3. PenguatanSinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDMPembicara Bapak Suyoto, Bupati Bojonegoro

4. Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan BerkelanjutanPembicara Bapak Muhammad Wafid, Kepala Pusat Survei Geologi

Page 301: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 302: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

260 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Page 303: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 261

Page 304: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

262 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Page 305: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 263

Page 306: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

264 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Page 307: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 265

Page 308: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

266 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Page 309: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 267

Page 310: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

268 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Page 311: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Terdapat undang-undang yang mengatur mengenai tata kelola hutan terkait dengan eksplorasi migas. Antara lain:- UU Nomor 41 Tahun 1999 dan UU Nomor 19 Tahun 2004 Tentang

Kehutanan;- UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup;- Pemerhut Nomor P.50 Tahun 2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan

Hutan.

2. Hutan memiliki 4 nilai strategis:- Sumber plasma nutfah yang kaya keanekaragaman hayati;- Sebagai sistem penyangga kehidupan dengan fungsi ekologi, ekonomi dan

sosial;- Merupakan komponen penting dalam perubahan iklim;- Merupakan pendukung pembangunan, sebagai penyedia ruang/lahan

“terakhir” untuk lintas generasi.

3. Dari luas daratan Indonesia, 63% terdiri dari hutan (120 juta Ha). Telah diatur agar setiap provinsi memiliki minimal 30% kawasan hutan. Setiap akan dilakukan eksplorasi migas, hanya diperbolehkan menggunakan lahan hutan produksi, dan pihak pengelola wajib memberikan kompensasi lahan sesuai yang dipergunakan. Namun khusus untuk Pulau Jawa, Bali dan Lampung, yang sudah sangat sedikit memiliki kawasan hutan, kompensasi yang diberikan 1 berbanding 2. Contohnya: bila pengelola migas hendak menggunakan 100 Ha, harus mengganti dengan lahan seluas 200 Ha.

4. Saat ini juga telah diberlakukan kebijakan untuk penyederhanaan dan percepatan proses perizinan.- Persetujuan prinsip dan IPPKH menjadi satu, pengelola yang mengajukan izin

sepanjang syaratnya dipenuhi akan langsung mendapatkan IPPKH;- Waktu yang semula memerlukan 180 hari, kini diringkas menjadi 30 hari;- Pemberi izin bukan lagi Kementerian LHK tetapi BKPM.

5. Kebijakan penggunakan kawasan hutan untuk energi migas dan ketenagalistrikan:- Dapat memulai kegiatan setelah mendapat IPPKH tanpa menunggu

penyelesaian kewajiban tata batas, lahan kompensasi, dll;- Tidak dibatasi kuota maksimal 10% dari luas kawasan hutan produksi

kabupaten/kota atau luas izin pemanfaatan hutan;- Dapat dilakukan pada hutan alam primer atau lahan gambut (dikecualikan dalam

Inpres Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pemberian Izin Baru Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut);

- Dapat dilakukan pada areal IPPKH dan tidak dibatasi kouta maksimal 10% dari luas efektif areal IPPKH.

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 269

| Penguatan Sinergi Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Sektor ESDM

Page 312: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

270 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 313: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 271

Page 314: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

272 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 315: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 273

Page 316: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

274 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 317: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 275

Page 318: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

276 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 319: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 277

Page 320: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

278 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 321: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 279

Page 322: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

280 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 323: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 281

Page 324: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

282 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 325: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 283

Page 326: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

284 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 327: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 285

Page 328: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

286 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 329: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 287

Page 330: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

288 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Page 331: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Pertumbuhan industri sektor ILMATE pernah mencapai puncak pada tahun 2013, setelah itu trennya menurun hingga tahun 2016. Demikian juga yang terjadi pada distribusi tiap subsektor ILMATE pada PDB sektor industri non-Migas.

2. Visi dan Misi Pembangunan Industri Nasional meliputi Industri Andalan yakni:- Industri transportasi (darat, laut, udara);- Industri elektronika;- Industri pembangkit dan energi.Didukung dengan industri barang modal, komponen, bahan penolong, dan jasa industri. Sampai pada industri hulu yakni industri logam dasar. Itu semua menjadi prioritas.

3. Industri logam dasar berbasis mineral difokuskan pada industri baja, aluminium, nikel, dan tembaga. Dengan pertimbangan baja sangat dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur. Sedangkan, bahan-bahan logam lainnya banyak bersumber dari dalam negeri.

4. Masing-masing jenis industri memiliki kontribusi dengan sektor lain. Industri telekomunikasi akan mendukung teknologi telepon selular, industri komponen dan telematika, industri perangkat lunak multimedia. Industri permesinan akan mendukung industri transportasi, alat berat, kelistrikan, alat-alat kesehatan, alat pertanian. Industri alat pertahanan dan industri maritim juga mendapat kontribusi dari ILMATE.

5. Kemenperin menunjang kementerian yang lain dapat terlihat dari dukungan terhadap Kemtan (alat-alat pertanian), Kementerian ESDM (melalui ketenagalistrikan, perusahaan migas), Kemenhan (melalui alusista), Kementerian PU (melalui perusahaan konstruksi), Kementerian Kesehatan (melalui alat-alat kedokteran), Kementerian Kominfo (melalui alat-alat komunikasi), Kementerian BUMN dan Pemda dengan melahirkan anak-anak perusahaan daerah.

6. Pendayagunaan produksi dalam negeri dilandasi dengan undang-undang dan beberapa peraturan presiden tentang pengadaan barang dan jasa. Termasuk mendukung target tenaga listrik dengan daya 35.000 MW dengan biaya Rp1.100 triliun.

7. Industri smelter berbasis logam dasar sedang dibuat di Morowali, selanjutnya akan dibangun di daerah-daerah pinggiran yang potensial. Sedangkan pada gas untuk industri diupayakan harga bisa turun agar bisa bersaing. Dengan harga yang terjangkau bagi pelaku industri, diharapkan produksi pupuk, petrokimia, keramik, kaca, logam, tekstil, bahan makanan, akan bertahan dan bahkan kembali meningkat.

| Penguatan Sinergi Sektor Perindustrian dengan ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 289

Page 332: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

290 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 333: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 291

Page 334: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

292 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 335: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 293

Page 336: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

294 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 337: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 295

Page 338: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

296 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 339: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 297

Page 340: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

298 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 341: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 299

Page 342: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

300 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 343: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 301

Page 344: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

302 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 345: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 303

Page 346: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

304 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 347: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 305

Page 348: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

306 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 349: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 307

Page 350: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

308 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Page 351: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Dengan pertambahan penduduk, kita dihadapkan pada dua tantangan:- Peningkatan pangan;- Peningkatan energi.

2. Diperkirakan pada tahun 2035 penduduk Indonesia menjadi 305 juta, sementara ketersediaan pangan dan energi justru semakin merosot. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam ketahanan energi:- Sumber energi;- Jangkauan pasokan;- Pengembangan energi baru terbarukan.

3. Dalam hal ini pemerintah harus hadir dalam mengupayakan solusi publik. Selain berperan normatif sebagai pengayom, pengatur, dan pelayan masyarakat, juga perlu bertindak transformatif dengan memberdayakan dan menjadi pencerah.

4. Terkait Visi Bojonegoro, dalam 5 tahun ke depan untuk membangun pondasi lumbung pangan dan energi yang akan bermanfaat pada 10 tahun ke depan. Bojonegoro memiliki 44 hutan jati dari 44% luas wilayah, cadangan air 718 miliar kubik meter, lahan sawah produktif 78.000 Ha, populasi 170.000 ekor sapi, minyak 650 juta barel. Dengan perhitungan kebutuhan setempat dan cadangan pangan dan energi, Bojonegoro akan berkontribusi 20% kebutuhan nasional.

5. Namun, potensi Migas bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi akan memberikan manfaat yang sangat besar untuk kebutuhan pangan dan energi masa depan, di sisi lain akan terjadi kerusakan lingkungan sebagai dampak. Untuk itulah diperlukan upaya meminimalkan dampak eksploitasi lingkungan, meminimalkan konflik sosial, dan optimalisasi manfaat untuk kesejahteraan rakyat.

6. Keseimbangan dan keadilan sistem dengan melibatkan publik telah menjadi pengalaman Bojonegoro dalam mengolah potensi daerah untuk kepentingan bersama (pemerintah dan rakyat), dimulai dengan komunikasi dan transparansi. Langkah-langkah itu berupa:- Egosistem menjadi ekosistem;- Membuka semua peluang, melawan keterbatasan;- Mensinergikan seluruh stakeholder;- Cocreating dan connecting.

7. Ada beberapa pengalaman yang dapat menghasilkan berkurangnya angka kemiskinan secara signifikan, seperti mencari peluang bisnis, kerjasama dengan universitas dan tenaga ahli, mendukung pengusaha lokal dan mendukung inovasi.

| Penguatan Sinergi Pemerintah Daerah dengan Sektor ESDM

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 309

Page 352: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

310 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Page 353: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 311

Page 354: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

312 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Page 355: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 313

Page 356: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

314 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Page 357: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 315

Page 358: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

316 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Page 359: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 317

Page 360: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

318 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Page 361: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Mempelajari tektonika dan geologi regional di Indonesia, ditemukan warisan geologi yang dapat dipetakan. Ada dampak positif sebagai sumber daya, namun dampak negatifnya adalah bencana alam.

2. Sebagian geopark di Indonesia telah dikukuhkan UNESCO untuk dilestarikan dan diberdayakan. Pada tahun 2015 tercantum: Gunung Batur Bali, Gunung Sewu, Gunung Rinjani NTB, Kaldera Toba Sumut, Merangin Jambi, Pelabuhan Ratu Jabar, Raja ampat Papua Barat, Bojonegoro Jatim, Maros-Pangkep Sulsel, Gunung Tambora NTB, Belitong Babel. Geoheritage ini memerlukan tata kelola yang tahapnya antara lain: penelitian, asesmen, evaluasi, dan regulasi.

3. Warisan geologi selain berpotensi menjadi sumber daya energi juga dapat dijadikan kawasan pariwisata (geopark) yang menghasilkan devisa daerah dan nasional. Beberapa tempat telah membuktikan peningkatan pendapatan melalui kunjungan wisatawan.

4. Indonesia memiliki tatanan tektonik kompleks dengan keanekaragaman geologi yang unik berupa bentang alam, batuan dan fosil, struktur geologi dan proses pembentukannya. Potensi warisan geologi sangat strategis untuk mendukung pengembangan pariwisata berbasis geologi. Ini harus dikelola menjadi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

| Potensi dan Tata Kelola Warisan Geologi untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 319

Page 362: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI TANYA JAWABLintas Sektoral

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 363: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 364: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertanyaan Bersyukur dengan adanya PP Nomor 50 Tahun 2016 yang memberi kesempatan untuk mendapatkan tambang siap pakai untuk kepentingan domestik dan itu strategis sekali. Tidak ada batasan lagi 10%. Untuk perusahaan BPKH yang sudah dapat sertifikat juga sudah bisa siap pakai. Pertanyaannya: Saya ada kesulitan beberapa hal di kawasan hutan, terutama kawasan hutan yang sudah ada izinnya. Ternyata masyarakat terus datang ke kantor kami untuk melakukan penambangan, bahkan ada yang membawa sertifikat yang sudah diresmikan BPN dan saat dicek memang ada. Dan mereka mengatakan sertifikat itu dibuat sebelum ada kawasan hutan. Mereka mempermasalahkan kami terus. Mereka menanyakan kepada pejabat terkait. Boleh minta pendapat, bagaimana kira-kira pandangan Bapak mengenai hal ini?

-Widi Salim

JawabanTerima kasih. Jadi gini Pak, memang PP Nomor 50 itu kita desain untuk menjawab keresahan pelaku usaha. Jadi ada 3 hal yang kita jawab. Pelaku KPH kan kalau mengurus izin hanya tanya apa syaratnya, berapa biayanya, kapan selesainya. Tidak ada yang lain. Alhamdulillah, itu sudah kami jawab di PP Nomor 50. Terus terang saja kami memberi izin itu tidak menggaransi bahwa di lapangan itu clear and clean. Kami sadari bahwa pemerintah dalam mengelola kawasan hutan yang 120 juta Ha itu tidak mempunyai dana yang cukup, maka pengelolaannya itu kita serahkan kepada KPH-KPH yang ada. Tapi Pak, kalau ada sertifikat di kawasan hutan itu, memang ada beberapa permukiman dan sarana yang lain yang ada sebelum kawasan hutan, itu nanti menjadi obyek reformal. Tapi kalau sertifikatnya itu setelah kawasan hutan ditetapkan itu yang menjadi pertanyaan. Itu kami garansi, Pak. Jadi tidak mungkin BPN menerbitkan sertifikat di kawasan hutan yang telah ditetapkan. Apalagi pada saat kami menerbitkan izin itu pasti kami melalui verifikasi yang sudah selesai, sudah clear. Tapi kalau sertifikat-sertifikat itu, nggak tahu ya Pak, itu perlu pembuktian.

- Hudoyo

320 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 365: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 321

Pertanyaan Terima kasih, telah dijelaskan mengenai geologi dan ekosistem, dan kini ada geotourism. Ini yang menarik bukan geopark-nya tapi yang kecil-kecil. Ini bisa menjadi edukasi untuk pemberdayaan masyarakat lokal. Sehingga desa-desa kita yang jumlahnya 80 ribuan bisa mengembangkan sentra-sentra edukasi. Bisa menggerakkan community development, yang modalnya bottom up. Yang kedua, saya ingin bertanya di mana kami bisa (mungkin dengan departemen di bawah bagian bapak) berhubungan untuk berkomunikasi?

- Muhammad Wafid

Pertanyaan Kita kembali ke pokok soal isu utama yakni “Pertambangan untuk ekonomi berkeadilan dan investasi berkelanjutan”. Pertama, kita tahu Kementerian ESDM sebagai provider energy dan Kementerian Perindustrian sebagai konsumer punya target sekian persen EBT. Geometa itu kira-kira target penyerapan EBTnya bagaimana? Dan pengembangan industri yang mendukung EBT investasinya seperti apa? Bagimana pemenuhan energinya?

Yang berikutnya, tadi Pak Bupati Bojonegoro dan juga dari Kementerian Perindustrian lagi, ini nyambung ya. Jangan sampai barang-barang dan orang-orang numpang lewat, masang lalu pergi dan orang-orang setempat tidak dapat apa-apa. Kira-kira dari Pak Bupati sendiri strateginya akan bagaimana supaya itu benar-benar bukan jargon, dan tantangan ke depan, Pak Gusti Putu elaborasinya bagaimana?

- Arco

PertanyaanTema sekarang kan lintas sektor, sebaiknya dilakukan diskusi tentang energi secara interaktif. Pertanyaan kemarin banyak kepada kementerian ESDM, seharusnya direspon. Pak Putu bicara tentang perindustrian, seharusnya kita sekarang melakukan pembahasan bahan baku listrik. Kita punya mantan Dirjen, tapi tidak punya otoritas bicara, terutama Dirjen Minerba sebenarnya.

Harapan saya sebenarnya, kemarin ada overlapping otoritas, sebaiknya di sini diselesaikan. Produksi nikel oleh Antam dan lainnya, kemajuannya itu-itu saja. Tapi ketika dibuat undang-undangnya, jadi pusat perhatian. Sebagai contohnya adalah Morowali yang tumbuh dan memang sudah sangat maju.

Pak Wakid, terima kasih, saya harus appreciate untuk bekas tempat saya yang lama. Kemajuannya sudah banyak dan ini sebenarnya input untuk industri kreatif, geopark-nya ya. Untuk daerah-daerah yang memang tahu potensinya bisa disampaikan. Saya kira semua masukan saja.

- Sukiat

Page 366: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Terima kasih dengan masukan Pak Sukiat. Saya tidak memiliki otoritas untuk menjawab. Saya malah sudah lupa yang saya lakukan. Saya kira karena waktunya terbatas, untuk masing-masing pembicara sekaligus melakukan closing statement. Tapi tolong jangan bubar, karena sesudah ini ada sesi diskusi terakhir. Saya appreciate kepada para pembicara. Saat ini lebih sulit menegakkan kepala dibanding menegakkan kebenaran. Tapi ini kepalanya tegak terus, berarti temanya menarik, pembicaranya juga menarik.

- Moderator

JawabanBapak dan Ibu sekalian, menurut saya salah satu kunci sukses adalah ketika kita tidak bicara your problem tapi our problem. Ini bukan lagi masalahmu tapi masalah kita. Kalau kita sudah sama-sama bicara masalah kita, kita akan berkomunikasi, akan coba mencari solusi bersama, kita akan merancang solusi dan mengimplementasikan bersama, terbuka untuk saling kontrol dan menerima masukan.

Saya menikmati betul berbicara di sini. Kebetulan Pak Putu dan anak buah beliau pernah ke tempat saya, karena salah satu isu sumur tua Wonocolo itu di tempat saya. Di kawasan hutan. Seharusnya kita kembangkan menjadi geopark. Saya baru mengerti. S1 saya itu jurusan bahasa Arab dan belajar geopark kepada ahlinya. Bagaimana tentang energi fosil jutaan tahun yang lalu. Saling belajar. Sebenarnya masalahnya bisa diselesaikan agar tidak ada perusakan alam, kemudian kesejahteraan masyarakat jadi lebih baik. Salah satu kuncinya membuat daerah wisata di sumur tua ini. Tapi orang itu sungkan. Sebagai contoh, ada (tempat) tiap hari didatangi orang-orang untuk dikembangkan menjadi tempat wisata Teksas. Nah, Teksas ini singkatan dari Tekadnya Selalu Aman dan Sejahtera.

Kuncinya adalah duduk manis. Kalau kita hanya berpegang pada persepsi masing-masing, tidak jadi. Masing-masing kita ada blankspot. Kita tidak bisa melihat siapa orang lain, kemudian kita menganggap dia jelek dan hanya demi kepentingannya. Kita perlu membuka bersama, dan berkomunikasi. Ini bukan lagi strategic government. Yang dalam bahasa ketopraknya: gelem padu, gelem nggedabrus, pokoke rembugan. Itu penting. Ruang-ruang ini jangan langsung dibawa ke debat, tapi sumonggo lungguh bareng sembari ngopi. Sebagai contoh, saya pernah itu ngomong empat hal yang berat bisa selesai sangat cepat. Kenapa? Duduknya pada ngopi, jegrangan. Coba kalau duduk di hotel, you and I, you are diferrent man. Tapi kalau kita nggedabrus ngalor ngidul, semuanya kena. Karena kalau hati dan pikirannya tidak nyambung, bagaimana mau rundingan?

- Suyoto

322 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 367: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 323

JawabanKami Kementerian LHK sangat men-support pemerintah. Bahwa pemerintah dulu kan PNS-nya pakainya baju safari, melambangkan kesombongan birokrat. Sekarang kan tidak lagi. Kita betul-betul pelayan. Apa pun masalahnya, silakan sampaikan kepada kami, seperti yang disampaikan Pak Bupati, kalau ada masalah bisa didiskusikan. Apa masalahnya? Jadikan masalah kita, bukan hanya masalah saya.

- Hudoyo

JawabanBapak bisa mengecek dengan kondisi dan hasil-hasil seperti apa untuk disurvei. Peran serta Bapak dan mungkin geologi di daerah, diusulkan melalui naskah akademik terkait dengan kondisi geologis di daerah masing-masing. Itu bisa disampaikan ke Badan Geologi, nanti kita akan bersama-sama mengevaluasi dan memberikan rekomendasi sebaiknya tempat itu akan diapakan.

Saya kira itu bagus, kolaborasi di antara Pemda, Badan Geologi, dan masyarakat. Nanti ujung-ujungnya menjadi suatu konsep geopark. Nanti juga akan melibatkan Kementerian Pariwisata dan lain-lain, kolaborasi ini bisa disampaikan ke website kami. Masyarakat setempat bisa memberikan masukan, dengan mengentri bahwa daerah saya punya potensi.

- Muhammad Wafid

JawabanBaik, saya kalau bicara dengan Kementerian ESDM seperti dengan keluarga sendiri. Karena dulu kita memang Perdatam, yakni Perindustrian dan Pertambangan. Jadi dasarnya satu keluarga. Karena dulu kita belum punya kemampuan mengolah bahan baku mentah, jadi dibagi dua: Perindustrian dan Pertambangan.

Tapi kita sekarang sudah punya sarjana yang begitu banyak. Kita punya kemampuan untuk mengolah, kita punya kemampuan mengembangkan wilayah. Jadi sebaiknya sumber daya yang tak terbarukan ini betul-betul kita cermati, membuatnya tidak dengan sesaat. Saya katakan, minyak itu tidak akan lama, akan habis. Tapi pada saat minyak itu kita mulai eksplorasi dan eksploitasi, pada saat itulah industri-industri akan tumbuh. Industri apa pun.

Tadi saya katakan kepada Pak Bupati, kita tidak sekadar memanfaatkan kontraktor lokal saja. Kita harus punya visi baru untuk membangun industri baru di Bojonegoro. Dengan adanya kegiatan tersebut tentu akan menumbuhkan kota. Oleh sebab itu saya selalu mengatakan kalau mengembangkan satu wilayah itu sebetulnya masalahnya hanya tiga:

1. Lahan2. Lahan juga3. Juga lahan

Page 368: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Lahan pertama kaitannya dengan Perda Tata Ruang. Sudahkah Perda Tata Ruang Bojonegoro sesuai dengan pengembangan kota ini? Ini nggak gampang. Pak Bupati akan menghadapi berbagai lingkungan lokalnya, kabupaten maupun provinsi.

Kemudian lahan kedua terkait dengan kelayakan lahan ini. Banyak kepala daerah mengatakan kami sudah punya Perda Tata Ruang ini untuk industri. Tapi tanahnya rawan, tak bisa hubungan ke laut dan ke jalan, bahkan per meternya mahal.Masalah lahan yang ketiga ini masalah pengelolaannya. Entah Perusahaan swasta atau perusahaan daerah, mau jadi apa? Ini semua harus kita pikirkan supaya Bojonegoro sebagai Teksas baru, bisa kita wujudkan.

Sekarang orang-orang sudah pada pintar. Kita kembangkan industrinya dengan adanya proyek yang baru. Kita juga mendapatkan satu karunia yang cukup besar. Kita negeri khatulistiwa, matahari sepanjang tahun. Kita cuma punya dua musim, tapi kita belum memanfaatkan sumber-sumber energi yang terbarukan.

Tadi pertanyaannya industri mau pakai berapa banyak? Sumber daya terbarukan sebanyak-banyaknya. Kami sekarang ikut dalam proyek 1 juta rooftop, tapi kita mau belanja atau mau membangun mandiri? Jangan sampai volume yang besar ini yang menikmati negara tetangga. Kita sekarang bicara mobil listrik. Kita mau bikin mobil listrik atau mau beli? Ini persoalan-persoalan yang kita hadapi. Penduduk kita 200 juta lebih, kita adalah target pasar. Jangan sampai kita hanya memberikan diri kita untuk pasar yang begitu terbuka sekarang. Negara-negara lain begitu cepat melindungi pasarnya. Kita jangan gampangnya saja. Kita harus memiliki pemikiran bagaimana membangun industri, karena hanya industrilah yang nanti akan memberikan kemakmuran berkelanjutan. Karena kalau kita hanya mengandalkan hasil bumi, kalau hasil bumi itu habis, kita tidak punya apa-apa lagi. Kalau hasil bumi itu masih renewable, kita masih untung. Seperti hutan, perkebunan, dan laut. Tapi kalau hasil bumi kita tak terbarukan, kita harus cermati. Seperti kata Pak Sukiat, bagaimana industri-industri ini bisa tumbuh. Bagaimana kita bisa menumbuhkan pusat-pusat industri.

- I Gusti Putu Suryawirawan

324 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 369: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI VIPerguruan Tinggi

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Materi1. Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Pembicara Bapak Ucok WR Siagian, Institut Teknologi Bandung (ITB)2. Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusia

dalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional Pembicara Bapak Deendarlianto, Universitas Gadjah Mada (UGM)

Page 370: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 371: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 325

Page 372: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

326 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Page 373: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 327

Page 374: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

328 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Page 375: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 329

Page 376: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

330 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Page 377: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 331

Page 378: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

332 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Page 379: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 333

Page 380: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

334 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Page 381: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 335

Page 382: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

336 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Page 383: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 337

Page 384: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

338 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Page 385: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Perguruan tinggi melihat situasi saat ini, mulai dari proyeksi energi, tantangan pengembangan energi, dan melakukan penguatan perannya, mempelajari kebutuhan energi dan suplai sumber daya yang telah berjalan hingga kini, dan membuat asumsi analisis ketersediaan hingga tahun 2030-an.

2. Tantangan pengembangan energi terletak pada konsumsi energi, pengamanan energi, dan peran iklim yang membutuhkan keterlibatan Indonesia dalam kancah mitigasi internasional.

3. Persoalan penyediaan BBM dan penyediaan listrik di masa depan akan memerlukan energi baru terbarukan yang melibatkan unsur perguruan tinggi. Selain upaya mendapat sumber energi baru, dekarbonisasi adalah cara yang akan ditempuh internasional untuk mengurangi emisi di udara, mengingat pada tahun 2050 diperkirakan emisi menjadi pengotor udara paling utama.

4. Untuk mewujudkan Indonesia Mandiri Energi, perlu adanya pengurangan ketergantungan impor. Langkah-langkahnya:- Tingkatkan porsi domestik;- Beralih dari minyak;- Diversifikasi penyediaan energi;- Memperbaiki manajemen kebutuhan energi.

5. Teknologi yang telah dikembangkan ITB mengenai energi baru terbarukan antara lain biofuel, biogas, bioethanol, gasifikasi, biomass, organic rankine cycle, nuklir, angin, ombak laut, surya, dll.

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 339

| Pandangan dan Peran Perguruan Tinggi di Bidang Pertambangan dan Energi

Page 386: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

340 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 387: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 341

Page 388: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

342 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 389: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 343

Page 390: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

344 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 391: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 345

Page 392: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

346 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 393: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 347

Page 394: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

348 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 395: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 349

Page 396: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

350 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 397: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 351

Page 398: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

352 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 399: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 353

Page 400: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

354 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 401: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 355

Page 402: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

356 | Pertambangan & Energi Expo 2017

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Page 403: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

| Peran Perguruan Tinggi di Bidang Energi : Pengembangan Teknologi & Sumber Daya Manusiadalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 357

Page 404: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

RINGKASAN MATERI

1. Tren yang terjadi saat ini adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan energi dan suplai energi yang membuat masa depan cukup kritis sehingga diperlukan inovasi untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan.

2. Ketergantungan terhadap minyak, kebutuhan energi yang semakin meningkat, dan bonus demografi Indonesia yang akan memuncak adalah menjadi penyebabnya. Masalah lain yang muncul adalah:- Investasi dan eksplorasi sumber minyak baru yang terlambat;- Koordinasi pengembangan IPTEK bidang energi yang melibatkan akademisi;- Pengembangan teknologi sumur tua yang terlambat;- Pengaruh IPTEK terhadap inovasi produk;- Energi alternatif untuk elektrifikasi.

3. Diperlukan peran perguruan tinggi sebagai solusi. Menggalakkan lagi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup: pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat.

4. Penguasaan kompetensi terkait energi dijabarkan mulai dari kebijakan hingga sektor sumber energi seperti: gas bumi, sumur tua, batubara, air, panas bumi, surya, angin, biofuel, biogas, sampai nuklir dan sistem hybrid.

5. Pengembangan teknologi industri untuk mencapai teknologi komersial harus dijembatani oleh “emerging technology” yang menyertakan kolaborasi kampus (akademisi) dengan pelaku industri serta membuat strategi peningkatan pemanfaatan hasil riset perguruan tinggi. Terdapat beberapa hal yang telah dilakukan oleh UGM: - Pusat studi energi dengan memetakan profil SDM dan expert members;- Diseminasi pengetahuan dan database energi;- Membuat buku tentang percepatan langkah menuju Indonesia Mandiri Energi;- Kajian penyusunan RUU Migas;- Kajian tata kelola migas dan kelistrikan;- Roadmap pembangkit untuk energi baru terbarukan;- Pembangunan Algae Park;- Membuat biomethanol dari limbah biomassa;- Pengembangan energi surya dan energi mikrohidro untuk menjadi Indonesia jawara energi ASEAN.

6. Diperlukan strategi komunikasi yang tepat untuk kerjasama akademisi, pelaku industri, dan pemerintah. UGM memberikan rekomendasi melalui buku putih Indonesia Mandiri Energi.

| Perbaikan Iklim Investasi Kepastian Hukum & Kepastian Berusaha

358 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 405: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

SESI TANYA JAWABPerguruan Tinggi

Pertambangan & Energi Expo 2017“Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan”

Page 406: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 407: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

PertanyaanDitujukan kepada Ucok Siagian – ITB:1. Kapan kira-kira PLTN sebaiknya harus sudah masuk di Indonesia? Berkaitan

dengan target nasional soal kelistrikan, untuk ke depan tidak bisa dicapai dengan perencanaan yang sekarang ini. Jadi untuk itu memang nuklir sebagai salah satu peluang. Soal waktunya cuma orang model saja yang bisa lihat ke depan.

2. Sebenarnya apakah di Indonesia bisa dilihat atau tidak kegagalan percepatan pertumbuhan terutama berkaitan dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang didominasi listrik?

Ditujukan kepada Deendarlianto - UGM:Tadi melihat bagaimana arah industri nasional. Perguruan tinggi itu utamanya SDM-nya. Mungkin kebutuhan pemerintah dan dunia secara global untuk perubahan penghematan energi, dibutuhkan tenaga-tenaga yang keahliannya berbeda. Kita dengan kondisi sekarang, apakah SDM-nya sudah tersedia? Apakah dipelajari? Kami melihat beberapa tahun lalu, masalah geothermal misalnya, waktu itu SDM geothermal sama sekali kosong. Kira-kira 10-15 tahun yang lalu. Sekarang sudah mulai banyak, tetapi geothermal tetap mentah. Dalam hal ini perguruan tinggi sangat berkepentingan.

Ditujukan untuk keduanya:Sekarang kita semakin menjadi pengimpor bahan baku pembangkit listrik dengan local content-nya hanya 20%. Apakah itu bisa dibalik?

- Taufik

PertanyaanTerkait dengan pembangkit listrik, kita perlu bahas. Kita tahu Universitas Gajah Mada (jurusan nuklir) boleh dikatakan kritis. Saya belum tahu apa di ITB juga ada?

Betul tadi paparan dari Pak Deendarlianto. Kajian mengenai nuklir dalam hal ini menurut saya perguruan tinggi yang meneliti sumber-sumber energi atau kebijakan pengembangan penyediaan energi di masa mendatang. Ini menurut saya, selaku insan yang masih bersih dari politik dan segala macam itu seharusnya perguruan tinggi mengkaji seluruh sumber-sumber energi yang ada. Selama masih ada kesempatan, saya melihat selama ini hasil-hasil dari penelitian yang ada di perguruan tinggi, kementerian dan lembaga, maupun pemerintahan daerah dan provinsi sampai ke industri, saya melihat belum ada link and match yang benar-benar padu. Saya melihat kenapa perlu diusulkan dibentuk satu undang-undang khusus supaya ini memang benar-benar pemerintah serius untuk membuat tahapannya. Itu mungkin yang bisa kita perbaiki. Terima kasih.

- Penanya 2 (nama tidak diketahui)

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 359

Page 408: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

PertanyaanBagaimana terkait kelanjutan program nuklir di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu Bapak Wakil Menteri menyampaikan terkait kelanjutan program nuklir. Diilustrasikan terkait perkembangan energi nuklir yang sampai saat ini dari zaman Presiden Habibie sudah dicanangkan. Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya energi baru terbarukan yang melimpah seperti halnya matahari yang bisa dimanfaatkan sebagai solar cell atau panel surya. Solar itu bahan bakunya melimpah di Indonesia dan instalasinya juga sederhana untuk diterapkan di satu kampung. Oleh karena itu bisa lebih hemat dan efisien terutama diterapkan di Indonesia yang notabene adalah negara kepulauan.

- Penanya 3 (nama tidak diketahui)PertanyaanBeberapa waktu yang lalu, sekitar dua tahun yang lalu, saya diberi kesempatan ke Chevron di Texas, melihat laboratoriumnya. Ada mapping sederhana, tapi sepertinya bermanfaat sekali. Itu dia melakukan pemetaan thermal untuk regional. Saya waktu itu lupa menanyakan tujuannya apa. Tapi di sini dengan bidang geologi itu sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk evaluasi sumur-sumur minyak kita, terutama sumur-sumur tua.

Ada dua fungsinya. Salah satunya adalah untuk melihat kematangannya, apakah masih ada potensi. Lalu, mungkin kendala kita di Indonesia tidak seperti di Amerika, perusahaannya itu begitu mudah menerima data. Di Indonesia ada ribuan sumur minyak dan geothermal. Yang kedua, setelah itu jadi (pengumpulan data seperti yang dilakukan Chevron), seandainya Bapak jadi leader -nya di ITB dan yang di UGM, mudah-mudahan data tadi bisa berguna untuk studi geologi.

- Widiastuti

360 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 409: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Pertambangan & Energi Expo 2017 | 361

JawabanTadi mengenai PLTN, kalau menurut pandangan kami, dalam hal ini Pusat Energi ITB bukan mewakili ITB secara keseluruhan, kita bicara sampai 2030. Dari proyeksi kami belum ada nuklir sampai 2030. Seandainya tidak ada demand untuk low carbon development, maka dengan resources yang kita miliki, seperti batubara, kemudian gas, dan renewable yang lain, maka nuklir itu masih tidak diperlukan. Itu dari hitungan kami. Kecuali kalau kita ada demand yang lain seperti penurunan emisi rumah kaca, maka nuklir menjadi suatu keharusan. Karena tidak ada lagi opsi yang lain. Kalau kita tidak ada konstrain yang lain, batubara kita masih ada sampai dengan 2030. Saya tidak bicara 2050. Maka kita tidak memerlukan nuklir sampai 2030. Itu hasil perhitungan kami di bidang energi. Sekali lagi ini bukan representasi ITB secara keseluruhan.

Kemudian mengenai percepatan renewable, kita tahu bahwa tidak semua renewable itu ready untuk dikembangkan seperti geothermal. Kita tahu banyak sekali hal-hal yang harus dilakukan bukan dari kertas yang tulisannya 29.000 MW yang dalam setahun dua tahun nilainya berubah menjadi 35.000 MW. Kemudian masalah-masalah lain percepatan, dari sisi perkembangannya seperti geothermal, melihat juga sistem yang sudah ada, karena bagaimana sistem yang sudah menggunakan batubara dimasuki geothermal? Jadi hal-hal teknis seperti ini juga jadi pertimbangan. Tidak serta-merta langsung secara mudah menggantikan yang sudah ada kecuali dengan sinkronisasi.

Kemudian, mengenai intermitten yang tadi pagi didiskusikan seperti matahari dan angin tentu saja sistem yang diperlukan untuk masuk ke dalam memerlukan smartgrid agar menjadi sistem yang stabil. Kalau tidak salah di international intermittent itu maksimum sekitar 20%. Saya dengar di Australia berani 70% tapi saya tidak yakin. Kemungkinan 25% masih boleh. Saya kira itu yang related dengan saya.

Jadi sebagai closing statement, kalau terkait dengan pandangan dari ITB tadi, perguruan tinggi, yang menjadi isu saat ini adalah APBN dan ketenagalistrikan. Selama ini saya lihat perkembangan khususnya mengenai BBM. Energi yang kita pakai oleh bangsa ini terutama banyak habis untuk masalah subsidi. Tiap tahun ada demo mengenai subsidi. Perguruan tinggi tidak diajak diskusi mengenai subsidi lagi. Saya kira peran perguruan tinggi, baik ITB, UI, maupun UGM ada tiga, yakni pendidikan dengan menyiapkan SDM di bidang energi. Kemudian penelitian dan community development. Saat ini penelitian sudah banyak dilakukan, namun penerapan penelitiannya (yang selama ini dilakukan) tidak sampai ke industri. Diharapkan kelak akan dapat dikembangkan. Alokasi biaya penelitian di perguruan tinggi bisa kita lihat. Kebanyakan penelitian perguruan tinggi tidak dengan dana-dana yang disediakan government. Jadi kalau sekarang government menuntut mana hasil penelitian, ya didiskusikan karena dana-dana datangnya kebanyakan dari non-government. Saya kira ke depan kita perlu meningkatkan porsi APBN untuk mendukung penelitian di perguruan tinggi.

- Ucok WR Siagian

Page 410: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

JawabanPada tahun 2015, kita melakukan kajian yang melibatkan perguruan tinggi. Dari beberapa hal mulai persiapan SDM sampai manufaktur lokal. Kami melihat untuk energi terbarukan yang berasal dari resources geothermal, penguasaan, juklak, dan SDM yang diproduksi tiap tahun cukup lumayan. Jadi yang menjadi masalah adalah new energy, karena angkanya nol pada waktu itu. Kalau seperti surya, angin, dan segala macam seperti biofuel, biomethanol, sudah cukup dari sisi suplainya. Artinya tiap tahun ITB, UI, UGM, ITS mensuplai SDM tapi bukan pada level ahli.

Kemudian mengenai nuklir, memang UGM punya teknik nuklir, dan salah satu kepala bagian di pusat energi adalah dari teknik nuklir. Riset yang saya lakukan masih terkait dengan nuklir. Dan untuk nuklir ada beberapa hal yang kita perhatikan terutama tahap pengembangan PLTN. Pertama kajian tapak selama 3 tahun, konstruksi 1 tahun, dan ada lagi 2 tahun. Jadi kalau mengejar sampai 2030, cukup waktunya.

Kemudian kami pernah mengundang Wamen untuk dialog mengenai hal ini. Kalau kita mengacu pada aturan, maka dari parameter negara-negara yang telah memiliki PLTN, kita sudah siap semua kecuali mengenai international commitment. Tapi UGM tetap komit tentang pengembangan nuklir. Mudah-mudahan yang Bapak lihat di buku putih, kita juga mengkaji bagaimana PLTN bisa masuk setelah tahun 2030.

Kemudian juga kajian pengembangan energi terbarukan di tiap provinsi. Kami juga punya kajian terbaru, bagaimana pengembangan teknik nuklir, jadi dimulai dari kesiapan SDM, seberapa besar yang bisa diproduksi ITB, UI, dan UGM. Kemudian bagaimana melakukan simulasi, dan teknologi apa yang masih kita butuhkan, knowledge apa, itu sudah ada. Kemudian kita buat database yang sifatnya terbuka.

Sebagai closing mark, ada sebuah posisi yang berbahaya. Kita punya PP Tahun 2014 yang hanya mengacu pada angka 25%, kita ke depan masih impor. Bagaimana peran lembaga internasional agar bisa diberdayakan dalam rangka mencapai angka 25%? Itu adalah tantangan kita bersama.

- Deendarlianto

362 | Pertambangan & Energi Expo 2017

Page 411: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160
Page 412: Daftar Isi - publication-pyc.org · Desain dan Tata Letak Jusa Junaedi Like Ulfa Triana Penerbit Jl. Wijaya IX No. 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12160

Penerbit

Yayasan Purnomo Yusgiantoro