daftar isi - bappeda kota lubuklinggau filesatu hal yang sangat diperlukan adalah bagaimana...
TRANSCRIPT
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ............................................................................................................... 1
1.2 Tugas Pokok dan Struktur Organisasi .................................................................. 4
1.3 Isu Strategis ................................................................................................................... 17
1.4 Sistematika Pelaporan ............................................................................................... 21
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis ......................................................................................................... 23
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2015 ................................................................................... 29
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 .................................................................................. 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja ................................................................................. 33
3.2 Analisis Capaian Kinerja ............................................................................................ 32
3.3 Akuntabilitas Keuangan ............................................................................................ 64
3.4 Tindak Lanjut Evaluasi Sebelumnya ....................................................................... 67
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................. 68
LAMPIRAN
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
i
KATA PENGANTAR
uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kita masih diberikan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Bappeda
Kota Lubuklinggau Tahun 2015.
Perwujudan good governance merupakan hal yang signifikan dalam upaya
menggulirkan proses demokrasi. Pemerintah Kota Lubuklinggau harus tetap menjaga
kepercayaan yang diamanatkan masyarakat melalui penyediaan pelayanan publik yang baik.
Satu hal yang sangat diperlukan adalah bagaimana pelaksanaannya dapat dilakukan secara
transparan dalam kerangka penyelenggaraan akuntabilitas oleh Pemerintah Kota
Lubuklinggau melalui seluruh jajaran birokrasinya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (LKjIP
Bappeda) Kota Lubuklinggau Tahun 2015 ini merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap
kinerja yang telah dicapai oleh Bappeda selama tahun 2015. Dengan berakhirnya pelaksanaan
tahun anggaran 2015 berarti Bappeda Kota Lubuklinggau telah menyelesaikan kegiatannya
untuk tahun ketiga dikaitkan dengan implementasi dari Rencana Strategis 2013-2017. Selama
tahun 2015, sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis telah berhasil
dicapai. Capaian kinerja Bappeda Kota Lubuklinggau untuk tahun 2015 ini kemudian
dituangkan ke dalam Laporan Kinerja Bappeda Tahun 2015. Sebagai bentuk pengejawantahan
prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka penyampaian informasi kinerja ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja kami kepada para stakeholders kami. Semoga
di tahun mendatang capaian dapat semakin ditingkatkan sehingga dapat memberikan
kontribusi yang lebih baik bagi pembangunan
Akhir kata, kami berharap agar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat menjadi
media pertanggungjawaban serta peningkatan kinerja bagi seluruh aparatur Bappeda Kota
Lubuklinggau.
Lubuklinggau, Februari 2016
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Kota Lubuklinggau
Dedi Yansyah, SP, M.Si
Pembina TK.I
NIP. 19700406 199703 1 007
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
alah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas.
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang
melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan
Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Lubuklinggau ini disusun.
LKjIP ini menyajikan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dan capaian kinerja dari Bappeda Kota
Lubuklinggau Tahun 2015 yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh
organisasi. Walaupun Inpres 7 tahun 1999 memang mensyaratkan setiap instansi pemerintah
menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun LKjIP ini juga merupakan kebutuhan kami
dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi
secara menyeluruh. LKjIP Bappeda Kota Lubuklinggau ini menyajikan berbagai keberhasilan
maupun kegagalan dalam bidang perencanaan pembangunan daerah. Keberhasilan di bidang
perencanaan pembangunan ini tentunya bukan hanya keberhasilan dari Bappeda Kota
Lubuklinggau semata, tetapi juga menggambarkan keberhasilan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang lain, dan partisipasi masyarakat secara umum. Mewujudkan perencanaan
yang profesional merupakan tujuan utama Bappeda Kota Lubuklinggau. Beberapa capaian
kinerja dari Bappeda Kota Lubuklinggau tahun 2015 secara ringkas dapat diuraikan pada tabel
berikut:
No Sasaran Strategis Indikator kinerja TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1 2 3 4 5 6
1.1.1 Terwujudnya
perencanaan dan
evaluasi
pembangunan daerah
yang partisipatif dan
berkualitas
1 Regulasi tentang perencanaan
pembangunan daerah yang
ditetapkan dengan Perda dan /atau
Perkada
% 100 100,00 100,00
2 Tersedianya dokumen perencanaan
RPJPD yang telah ditetapkan
dengan PERDA
% 100 100,00 100,00
3 Tersedianya Dokumen Perencanaan
RPJMD yang ditetapkan
PERDA/PERKADA
% 100 100,00 100,00
4 Tersedianya dokumen RKPD yang
ditetapkan dengan Perkada % 100 100,00 100,00
5 Prosentase sinkronisasi program
daerah dan pusat % 100 100,00 100,00
6 Penjabaran Program RPJMD
tahunan ke dalam RKPD % 100 97,42 97,42
7 Penjabaran Program RKPD ke
dalam APBD % 100 74,45 74,45
8 Prosentase Pencapaian Target
RPJMD % 100 96,03 96,03
9 Dokumen perencanaan
pengembangan kota Dok 5 5 100,00
10 Dokumen perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alam Dok 2 2 100,00
11 Dokumen perencanaan
pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh
Dok 2 2 100,00
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
iii
No Sasaran Strategis Indikator kinerja TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1 2 3 4 5 6
12 Dokumen perencanaan
pembangunan ekonomi yang
mendukung RPJMD
Dok 7 7 100,00
13 Dokumen perencanaan
pembangunan sosial budaya yang
mendukung RPJMD
Dok 8 8 100,00
1.1.2 Terwujudnya
Sinkronisasi proram
pembangunan antar
sektor dan
antarwilayah yang
mengacu kepada
RTRW
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau
RRTR Dok 10 9 90,00
2 Ketersediaan Perda RTRW % 100 100,00 100,00
3 Ketersediaan informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta analog (SPM)
% 100 100,00 100,00
4 Tersedianya informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta digital (SPM)
% 100 100,00 100,00
5 Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum
konsultasi publik (SPM)
% 100 100,00 100,00
6 Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaatan
ruang sesuai dengan Peraturan
Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
% 100 100,00 100,00
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah % 55 55,04 100,07
1.1.3 Terpenuhinya data
statistik dan informasi
perencanaan
pembangunan daerah
1 Tingkat Ketersediaan data statistik
daerah % 100 100,00 100,00
2 Ketersediaan data dan informasi
pembangunan % 100 100,00 100,00
1.2.1 Terpenuhinya
dokumen perencanaan
dan evaluasi kinerja
serta keuangan
1 Tingkat ketersediaan dokumen
perencanaan SKPD % 100 100,00 100,00
2 Tingkat ketersediaan laporan
capaian kinerja SKPD % 100 100,00 100,00
3 Tingkat ketersediaan laporan
keuangan SKPD % 100 100,00 100,00
2.1.1 Meningkatnya
kompetensi dan
kinerja aparatur
perencanaan
pembangunan daerah
1 Tingkat kedisiplinan aparatur % 100 100,00 100,00
2 Tingkat ketersediaan sarana dan
prasarana aparatur % 100 100,00 100,00
3 Prosentase aparatur yang
mempunyai kompetensi perencana % 100 100,00 100,00
4 Tingkat pemenuhan jasa
administrasi perkantoran % 100 100,00 100,00
Rata-rata capaian 98,69
Namun demikian selain beberapa keberhasilan di atas, Bappeda Kota Lubuklinggau
juga mencatat adanya beberapa kelemahan dan ini menjadi permasalahan dalam mewujudkan
perencanaan daerah yang profesional. Beberapa keluhan terhadap perencanaan
pembangunan daerah yang belum seluruhnya dapat menampung aspirasi masyarakat dan
masih adanya perencanaan yang belum terkoordinasi secara maksimal menunjukkan bahwa
perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya berhasil. Hal ini tetap akan menjadi
catatan bagi seluruh jajaran pada Bappeda Kota Lubuklinggau dalam upaya memperbaiki
pelaksanaan kerja di masa mendatang sehingga kinerja yang dihasilkan dapat lebih memberi
manfaat kepada masyarakat maupun berbagai pihak yang berkepentingan.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
1
BAB
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
erselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan
bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.
Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas KKN. Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk
meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah dan memperkuat peran dan
kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama pada informasi bagi masyarakat luas.
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial
pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap
bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas
kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya
kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali
(uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata
dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak, ini berarti kegiatan tersebut benar-
benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang
I
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
2
dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah
merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal
tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelengaraan negara
yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Selanjutnya, sebagai kelanjutan dari produk hukum tersebut diterbitkan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap SKPD menyampaikan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) kepada Walikota, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi
Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dibuat dalam rangka perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya
dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah,
berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
LKjIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong
terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKjIP berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan
peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.
Bertitik tolak dari Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun
2013–2017, Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2015 dan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah berisi ikhtisar pencapaian sasaran
sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen
perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai
pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan
penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator
kinerja. Dengan demikian, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Perencanaan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
3
Pembangunan Daerah yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh
Kepala Badan kepada Walikota ini, telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang
berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam LKjIP ini merupakan hasil kegiatan tahun 2015.
Pelaksanaan penyusunan LKjIP Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2015
dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi
pelaksanaan LKjIP yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada Daerah Kota/Kabupaten untuk
mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan
peran serta masyarakat.
Dalam pelayanan dan mekanisme Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah
diberlakukan Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Evaluasi
dan Pengendalian Rencana Pembangunan, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan
datang dapat berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang
matang. Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang ada
dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan dan hambatan
yang mungkin timbul.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan sesuai dengan Peraturan Walikota Lubuklinggau
Nomor 51 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
4
Bappeda Kota Lubuklinggau mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah dan
melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah atau pemerintah provinsi.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
1.2 TUGAS POKOK DAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Sumber Daya Manusia
1) Berdasarkan Golongan
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Golongan
I II III IV
Jumlah - 5 38 5
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah
2) Berdasarkan Pendidikan
Badan Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Pendidikan Jumlah
SD SLTP SLTA Diploma S.1 S.2 S.3
Jumlah - - 4 3 29 12 - 48
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah
3) Berdasarkan Eselon
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Eselon
I II III IV
Jumlah - 1 6 14
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
5
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau merupakan lembaga
teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi, disusun struktur organisasi perangkat daerah. Sesuai
dengan Peraturan Daerah kota Lubuklinggau nomor 1 tahun 2014 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kota Lubuklinggau nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota
Lubuklinggau nomor 1 tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau.
Susunan organisasi Bappeda Kota Lubuklinggau terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Program
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Program, Data dan Informasi terdiri dari:
1. Sub Bidang Data dan Informasi
2. Sub Bidang Program, Penelitian dan Pengembangan
d. Bidang Penataan Ruang, Permukiman dan Prasarana Wilayah terdiri dari:
1. Sub Bidang Penataan Ruang
2. Sub Bidang Permukiman
3. Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah
e. Bidang Ekonomi terdiri dari:
1. Sub Bidang Pariwisata dan Agribisnis
2. Sub Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
f. Bidang Sosial Budaya terdiri dari:
1. Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
2. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
g. Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan terdiri dari:
1. Sub Bidang Monitoring dan Pengendalian Pembangunan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
6
2. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Berdasarkan Peraturan Walikota nomor 51 tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau, Bappeda
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah, Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. perumusan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah;
2. pengkoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan rencana pembangunan daerah;
3. pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkroni-sasian perencanaan pembangunan
antar Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkungan pemerintah kota dan
pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah kota;
4. penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota;
5. penyusunan, pengendalian, pemantauan, pengevaluasian dan pemberian rekomendasi
pemanfaatan Perencanaan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota;
6. pengkoordinasian perencanaan kerja sama antar daerah;
7. pengkoordinasian perencanaan dan pengembangan wilayah kota dan perencanaan
pengembangan kawasan strategis kota;
8. pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pembangunan;
9. penyediaan data, informasi dan laporan hasil-hasil pembangunan yang sedang atau
telah dilaksanakan;
10. pelaksanaan kegiatan tata usaha Badan; dan
11. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.
Uraian tugas untuk tiap struktur adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat, mempunyai tugas mengkoordinasikan rencana dan melaksanakan urusan
kesekretariatan yang meliputi program, kepegawaian, mengolah urusan keuangan,
rumah tangga serta urusan umum lainnya untuk menunjang tugas pokok seluruh
organisasi di lingkungan Badan. Untuk melaksanakan tugas, Sekretariat mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasian dan pemantauan pelaksanaan rencana
program/kegiatan/anggaran, pelaksanaan kegiatan administrasi/ penatausahaan
keuangan serta sarana dan prasarana kerja Badan;
b. penyiapan dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah;
c. penyiapan dokumen evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah;
d. perencanaan pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya aparatur;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
7
e. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan
keprotokolan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di
lingkungan Badan;
f. perencanaan dan persiapan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi yang
diselenggarakan Badan;
g. penyelenggaraan urusan keuangan Badan; dan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. melaksanakan kegiatan penatausahaan surat menyurat perjalanan dinas;
b. melaksanakan urusan rumah tangga Badan;
c. melaksanakan kegiatan urusan kehumasan dan keprotokolan;
d. merencanakan dan mengelola kebutuhan perlengkapan kantor dan perpustakaan;
e. melaksanakan penatausahaan dan pelaporan barang-barang inventaris kantor;
f. menyelenggarakan segala sesuatu yang diperlukan tentang kebutuhan pengusulan
pengangkatan, kenaikan pangkat, manajemen karir, mutasi, penggajian dan
kesejahteraan pegawai;
g. menyelenggarakan administrasi kepegawaian, pengelolaan data dan informasi yang
berkaitan dengan kepegawaian;
h. merencanakan peningkatan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan
pegawai; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sub Bagian Program, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program Badan;
b. melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan program Badan;
c. mengkoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana kerja
anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
d. melakukan koordinasi dengan setiap bidang untuk persiapan pelaksanaan
jadwal kegiatan;
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan serta menyusun laporan
dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Badan.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
8
Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menghimpun dan mengolah data serta informasi dalam rangka penatausahaan
keuangan;
b. meneliti dan menelaah dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan anggaran kas
dalam rangka penatausahaan keuangan anggaran Badan;
c. melakukan pembinaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran dan pembukuan;
d. melakukan koordinasi dan penyusunan kebijakan laporan keuangan meliputi
laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan;
e. meneliti dan menguji kelangkapan surat permintaan pembayaran dan surat
pertanggungjawaban dalam rangka penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM);
f. menyiapkan dan mengadministrasikan Surat Perintah Membayar (SPM);
g. melakukan verifikasi, meneliti dan menguji setiap dokumen/bukti serta
pertanggungjawaban bendahara pengeluaran dan bendahara penerimaan;
h. melakukan akutansi pengelolaan keuangan anggaran Badan;
i. melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tambahan penghasilan pegawai negeri
sipil; dan
j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
2. Bidang Program, Data dan Informasi, mempunyai tugas pokok mengumpulkan,
mengelola, menganalisa data dan informasi bagi kebijakan pembangunan daerah.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Program, Data dan Informasi mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. mengkoordinasikan, menghimpun, mengelola dan menyajikan data, informasi
potensi daerah dan statistik hasil-hasil pembangunan daerah;
2. pemberian pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak lain
yang membutuhkan;
3. menghimpun dan menganalisa saran, masukan dan aspirasi masyarakat sebagai
bahan dalam penyusunan program pembangunan strategis daerah;
4. menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-bidang
tentang bahan perencanaan pembangunan daerah;
5. menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-bidang
tentang bahan dokumen perencanaan dan penganggaran;
6. mengembangkan sistem informasi perencanaan dan pengangggaran
pembangunan;
7. penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian;
dan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
9
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sub Bidang Data dan Informasi, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan bidang otonomi daerah, pemerintahan
umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan
persandian;
b. menghimpun, mengelola dan menyajikan data, informasi potensi daerah
dan statistik hasil-hasil pembangunan daerah;
c. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan perencanaan dan kebijakan
umum pembangunan daerah;
d. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi
terkait dalam penyediaaan data dan informasi pembangunan daerah;
e. memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-
pihak lain yang membutuhkan;
f. menyusun dan mengelola profil daerah;
g. menyiapkan dan menyusun laporan informasi pembangunan daerah ke
instansi terkait;
h. mengelola data dan informasi pembangunan daerah berbasis teknologi
informasi; dan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Badan.
Sub Bidang Program, Penelitian dan Pengembangan, mempunyai tugas sebagai
berikut :
a. mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah
dengan rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah;
b. penyusunan mengkoordinasikan, mengkaji dan menganalisis program
pembangunan daerah dibidang ekonomi, sosial budaya, serta bidang
penataan ruang, pemukiman dan prasarana wilayah;
c. melaksanakan kegiatan forum komunikasi dan konsultasi publik dalam
rangka penyusunan rancangan kebijakan pembangunan daerah;
d. mengkaji dan menganalisis isu-isu strategis sebagai bahan penyusunan
perencanaan pembangunan daerah;
e. menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-
bidang tentang bahan perencanaan pembangunan daerah;
f. memfasilitasi dan mengkoordinasikan penyelenggaraan musyawarah
perencanaan pembangunan tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
10
g. menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-
bidang tentang bahan dokumen perencanaan penganggaran;
h. mengembangkan sistem informasi perencanaan dan penganggaran
pembangunan;
i. melakukan perencanaan dan koordinasi kegiatan penelitian dan
pengembangan bidang perencanaan pembangunan;
j. mengkoordinasikan dan menginvetarisasi kegiatan penelitian bidang
perencanaaan pembangunan ; dan
k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas,
pokok, dan fungsi Badan.
3. Bidang Penataan Ruang, Permukiman dan Prasarana Wilayah, mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dalam menganalisa, merumuskan dan menyusun rencana dan
kebijakan teknis di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana
wilayah. untuk melaksanakan tugas, bidang penataan ruang, permukiman dan
prasarana wilayah mempunyai fungsi, sebagai berikut :
1. pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkronisasian perencanaan dan
penganggaran bidang Penataan Ruang, permukiman dan Prasarana Wilayah antar
Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkungan pemerintah kota,
lembaga/instansi vertikal, dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam
wilayah kota;
2. penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan
pembangunan di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana wilayah yang
meliputi urusan penataan ruang, lingkungan hidup, pekerjaan umum,, perumahan,
perhubungan, pariwisata, komunikasi dan informatika, energi dan sumber daya
mineral;
3. pengkoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan rencana program dan petunjuk
teknis dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek/ tahunan dan di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana
wilayah;
4. pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan dokumen perencanaan
penganggaran di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana wilayah;
5. pengawasan dan pengendalian di bidang penataan ruang, permukiman dan
prasarana wilayah;
6. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang penataan ruang,
permukiman dan prasarana wilayah; dan
7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sub Bidang Penataan Ruang, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana umum dan rencana rinci tata ruang wilayah kota;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
11
b. menyusun ketentuan tentang perizinan, bentuk dan besaran insentif dan
disinsentif, serta sanksi administratif dalam penataan ruang kota;
c. melaksanakan pembinaan penataan ruang kepada masyarakat;
d. penyusunan dan sinkronisasi program pemanfataan ruang wilayah kota;
e. melaksanakan pengawasan dan evaluasi penataan ruang kota;
f. mengumpulkan dan mengolah data dan informasi penataan ruang;
g. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang
penataan ruang; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Sub Bidang Permukiman, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun dan merumuskan perencanaan pembangunan sub bidang
permukiman;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan pembangunan
perumahan, air bersih, air limbah, persampahan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
c. mengumpulkan, mendokumentasikan data sebagai bahan penyusunan
rencana dan program pembangunan perumahan, air bersih, air limbah,
persampahan dan pengelolaan lingkungan hidup;
d. menganalisis data/bahan dalam rangka pengembangan rencana dan
program pembangunan perumahan, air bersih, air limbah, persampahan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang
permukiman; dan
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun dan merumuskan perencanaan pembangunan sub bidang sarana dan
prasarana wilayah yang meliputi urusan lingkungan hidup, pekerjaan umum,
perhubungan, komunikasi dan informatika, energi dan sumber daya mineral;
b. mengidentifikasi permasalahan di sub bidang sarana dan prasarana wilayah ;
c. menyiapkan dan menyusun program di sub bidang sarana dan prasarana wilayah
dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek;
d. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang sarana
dan prasarana wilayah; dan
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
12
4. Bidang Ekonomi, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyiapkan
bahan untuk perumusan kebijakan dan penyusunan rencana program pembangunan
dibidang perekonomian. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Ekonomi mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1. pengkoordinasian, pengendalian, evaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta
penganggaran di bidang ekonomi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah;
2. penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan di bidang perekonomian yang meliputi urusan
ketenagakerjaan, penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah,
ketahanan pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, industri dan
perdagangan, pariwisata;
3. pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan rencana program dan petunjuk
teknis dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek/tahunan di bidang ekonomi;
4. pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan dokumen perencanaan
penganggaran di bidang ekonomi;
5. pengkoordinasian kerjasama dengan lembaga dan instansi terkait mengenai
rencana pengembangan di bidang ekonomi; dan
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sub Bidang Pariwisata dan Agribisnis, mempunyai tugas sebagai berikut :
1. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub
bidang pariwisata dan agribisnis yang meliputi urusan ketahanan pangan,
pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, pariwisata;
2. mengendalikan, perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan
Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pariwisata dan agribisnis yang meliputi
urusan ketahanan pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan,
pariwisata;
3. mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan
Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pariwisata dan agribisnis yang meliputi
urusan ketahanan pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan,
pariwisata;
4. mengkoordinasikan, mensinkronisasikan penyu-sunan dokumen perencanaan di
sub bidang pariwisata dan agribisnis; dan
5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
13
Sub Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
mempunyai tugas sebagai berikut:
1. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub
bidang industri, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah yang meliputi
urusan ketenagakerjaan, penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah,
industri dan perdagangan;
2. mengendalikan, perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan
Kerja Perangkat Daerah di sub bidang industri, perdagangan, koperasi dan usaha
kecil menengah yang meliputi urusan ketenagakerjaan, penanaman modal,
koperasi, usaha kecil dan menengah, industri dan perdagangan;
3. mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan
Kerja Perangkat Daerah di sub bidang industri, perdagangan, koperasi dan usaha
kecil menengah yang meliputi urusan ketenagakerjaan, penanaman modal,
koperasi, usaha kecil dan menengah, industri dan perdagangan;
4. mengkoordinasikan, menyinkronisasikan penyusunan dokumen perencanaan di
sub bidang industri, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah; dan
5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
5. Bidang Sosial Budaya, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Badan dalam menganalisa, merumuskan dan menyusun rencana dan kebijakan teknis
di bidang sosial budaya. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Sosial Budaya
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. pengkoordinasian, pengendalian, evaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta
penganggaran di bidang sosial budaya antar Satuan Kerja Perangkat Daerah;
2. penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan di bidang sosial budaya yang meliputi urusan
pendidikan, kesehatan, kepemudaan dan olahraga, kependudukan, catatan sipil,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri, pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan, sosial,
kebudayaan, kearsipan dan perpustakaan;
3. pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan rencana program dan petunjuk
teknis dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek/tahunan di bidang sosial budaya;
4. pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan dokumen perencanaan
penganggaran di bidang sosial budaya;
5. pengkoordinasian kerjasama dengan lembaga dan instansi terkait mengenai
rencana pengembangan di bidang sosial budaya; dan
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
14
Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub
bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi urusan pendidikan, kearsipan,
perpustakaan, kepemudaan dan olahraga;
b. mengendalikan, perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan
Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi
urusan pendidikan, kearsipan, perpustakaan, kepemudaan dan olahraga;
c. mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan
Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi
urusan pendidikan, kearsipan, perpustakaan, kepemudaan dan olahraga;
d. mengkoordinasikan, mensinkronisasikan penyusunan dokumen perencanaan di
sub bidang pendidikan dan kebudayaan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, mempunyai tugas, sebagai
berikut :
1. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub
bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial yang meliputi urusan kependudukan
dan catatan sipil, kesehatan, sosial, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana,
pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan;
2. mengendalikan, perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan
Kerja Perangkat Daerah di sub bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial yang
meliputi urusan kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, sosial, kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat dan kelurahan;
3. mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan
Kerja Perangkat Daerah di sub bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial yang
meliputi urusan kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, sosial, kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat dan kelurahan;
4. mengkoordinasikan, mensinkronisasikan penyusunan dokumen perencanaan di
sub bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial; dan
5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
6. Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Badan dalam merumuskan, mengkoordinasikan,
menghimpun, menganalisa, melaksanakan pengendalian rencana, pelaksanaan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
15
program pembangunan daerah serta melakukan evaluasi hasil pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. pengendalian dan pengkoordinasian terhadap penyusunan kebijakan dan rencana
program pembangunan;
2. pengendalian terhadap pelaksanaan rencana program pembangunan yang
dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menjamin
bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan;
3. pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mengamati perkembangan pelaksanaan
rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang
timbul atau akan timbul guna diambil tindakan sedini mungkin;
4. penghimpunan dan penganalisaan hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai tugas
dan kewenangannya;
5. pelaksanaan pengendalian, pemantauan pembangunan dalam rangka
mengevaluasi keberhasilan dan capaian indikator program-program dan kegiatan-
kegiatan pembangunan;
6. penyelenggaraan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;
7. penyelenggaraan koordinasi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah berdasarkan
hasil pengendalian, pemantauan dan evaluasi;
8. penyusunan laporan triwulanan hasil pelaksanaan rencana pembangunan untuk
disampaikan kepada Kepala Bappeda dan diteruskan kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah, serta Gubernur dan Kementerian/Lembaga terkait; dan
9. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
Sub Bidang Monitoring dan Pengendalian Pembangunan, mempunyai tugas
sebagai berikut :
1. melaksanakan pengendalian kebijakan rencana pembangunan daerah;
2. mengkoordinasikan, mengintegrasikan serta mensinkronisasikan rencana
pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan rencana pembangunan
daerah untuk menjamin bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;
3. melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan rencana pembangunan yang
dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mengamati perkembangan
pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul atau akan timbul guna diambil tindakan sedini
mungkin;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
16
4. melaksanakan penghimpunan dan penganalisasian hasil pemantauan pelaksanaan
rencana pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai
tugas dan kewenangannya;
5. menyelenggarakan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;
6. menyelenggarakan koordinasi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah berdasarkan
hasil pengendalian, pemantauan dan evaluasi;
7. melakukan penyusunan laporan pengendalian rencana pembangunan untuk
disampaikan kepada Kepala Badan dan diteruskan kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah, serta Gubernur dan Kementerian/Lembaga terkait; dan
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas sebagai berikut :
1. melaksanakan evaluasi kebijakan rencana pembangunan daerah;
2. melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana program pembangunan
yang dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk
menjamin bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;
3. melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunan yang
dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mengamati perkembangan
pelaksanaan rencana pembangunan;
4. melaksanakan penghimpunan dan penganalisaan serta evaluasi dari hasil
pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing Satuan
Kerja Perangkat Daerah sesuai tugas dan kewenangannya;
5. menyelenggarakan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;
6. melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan daerah tahunan
periode sebelumnya;
7. melakukan penyusunan laporan triwulanan pelaksanaan pembangunan untuk
disampaikan kepada Kepala Badan dan diteruskan kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah, serta Gubernur dan Kementerian/Lembaga terkait; dan
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
7. Kelompok Jabatan Fungsional dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu sebagian tugas Kepala
Badan dalam melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian, keterampilan
dan spesialisasinya masing-masing dan bersifat mandiri berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dibidang jabatan fungsional. Kelompok Jabatan
Fungsional dapat dibagi dalam sub-sub kelompok sesuai dengan kebutuhan masing-
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
17
masing, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala.
1.3 ISU STRATEGIS
Dalam era otonomi daerah perencanaan pembangunan yang baik merupakan
urgensi yang mendesak untuk dilakukan sebagai tools untuk memetakan kebutuhan
pembangunan daerah sekaligus untuk memetakan jenis intervensi kebijakan
pemerintah melalui program dan kegiatan pembangunan yang tepat sesuai dengan
kebutuhan daerah. Oleh karenanya, dalam kerangka pemahaman seperti tersebut di
atas diperlukan proses sekaligus produk perencanaan pembangunan daerah yang
tepat mengikuti kaidah peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta yang
mampu menjawab permasalahan pembangunan yang dihadapi daerah dalam kurun
waktu tertentu.
Disisi lain, bahwa kapasitas kelembagaan daerah saat ini relatif terbatas baik
dalam melakukan proses perencanaan pembangunan daerah maupun dalam
menghasilkan produk perencanaan pembangunan daerah yang sesuai dengan
tuntutan perubahan regulasi secara nasional, perkembangan situasi eksternal, serta
dinamika internal daerah. Oleh karenanya, perbaikan dalam perencanaan
pembangunan daerah merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan
tersebut.
Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sistem Perencanaan
Pembangunan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan,
yaitu:
1. politik;
2. teknokratik;
3. partisipatif;
4. atas-bawah (top-down); dan
5. bawah atas (bottom-up).
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
18
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses
penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan
program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon kepala
daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-
agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam
rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan
teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah
oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua
pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka
adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan
pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut
jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah atas diselaraskan
melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan,
dan Kelurahan.
Perencanaan pembangunan terdiri dari 4 (empat) tahapan yakni:
(1) penyusunan rencana;
(2) penetapan rencana;
(3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan
(4) evaluasi pelaksanaan rencana,
Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara
keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh.
Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap satu
rencana untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 (empat) langkah. Langkah pertama
adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik,
menyeluruh, dan terukur. Langkah kedua, masing-masing instansi pemerintah
menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana
pembangunan yang telah disiapkan. Langkah ketiga, adalah melibatkan masyarakat
(stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-
masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan.
Sedangkan langkah berikutnya adalah penyusunan rancangan akhir rencana
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
19
pembangunan. Tahap berikutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum
sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Rencana Pembangunan
Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah, sedangkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Daerah.
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui
kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh
pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala Bappeda Kota
Lubuklinggau menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai
dengan tugas dan kewenangannya.
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan
pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan.
Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum
dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup
masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak
(impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Perangkat Daerah
berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan
atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi
kinerja kegiatan pembangunan, Perangkat Daerah mengikuti pedoman dan petunjuk
pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran
yang sesuai untuk masing-masing jangka waktu sebuah rencana.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan daerah disusun dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud
disusun oleh pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Penyusunan perencanaan
pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Peningkatan
kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
20
kelembagaan Bappeda Kota Lubuklinggau meliputi kapasitas SDM, sarana dan
prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku, meliputi:
a) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan diklat
fungsional;
b) Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi: master plan, grand design,
RDTRK, RTRW, data base, dan kajian sektor lainnya sebagai pendukung
perencanaan;
c) Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang perencanaan dan perumusan
kebijakan pembangunan lainnya;
d) Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan terpadu
antara lain melalui focussed group discussion (FGD);
e) Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi.
Pada kenyataannya, peningkatan kualitas penyelenggaraan ini belum secara
signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan
adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain:
1) Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme
perencanaan;
2) Masih adanya persepsi yang salah terhadap posisi Bappeda Kota Lubuklinggau
sebagai lembaga perencanaan;
3) Belum mantapnya mekanisme perencanaan antara Bappeda Kota Lubuklinggau
dengan SKPD dan antar SKPD;
4) Rasa pesimis masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan terhadap jaminan
kepastian akan direalisasikannya rencana;
5) Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang
menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada
tumbuhnya perilaku nerabas (shortcutting);
6) Internal birokrasi: lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antar SKPD;
rendahnya kapasitas dan komitmen SKPD pada proses perencanaan;
Internal Bappeda Kota Lubuklinggau belum mampu menyediakan alat-alat praktis
analisis kelayakan kegiatan yang kredibel; belum meratanya kapasitas analitik SDM
perencanaan; belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
21
informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian
perencanaan pembangunan.
1.4 SISTEMATIKA PELAPORAN
Sistematika Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
Bab I : Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang
sedang dihadapi organisasi.
Bab II : Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
a. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi.
b. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
22
Bab IV : Penutup
menjelaskan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah
di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Lampiran Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
- Lampiran Perjanjian Kinerja (PK)
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
23
BAB
PERENCANAAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS
alam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi
pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal,
nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan
sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan
potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas
kinerjanya.
Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2013–2017 merupakan
dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun
(perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Program dan kegiatan daerah Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal,
yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan
yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
1. Visi – Misi
1) Visi
Dengan berpedoman kepada Visi dan Misi Kota Lubuklinggau Tahun 2013-2017,
maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau memiliki Visi:
“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS”
Makna dari visi tersebut adalah produk perencanaan pembangunan yang dihasilkan
oleh BAPPEDA Kota Lubuklinggau harus dapat diandalkan sebagai alternatif solusi terbaik
dalam mengatasi permasalahan daerah melalui upaya yang sinergis, terintegrasi dan
sesuai dengan kondisi regional maupun sektoral. Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, BAPPEDA Kota Lubuklinggau melaksanakan perencanaan pembangunan
II
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
24
daerah berdasarkan kompetensi, profesionalisme, dan mengutamakan kepentingan
masyarakat. Disamping itu, BAPPEDA Kota Lubuklinggau secara proaktif berperan dalam
menentukan arah pencapaian tujuan pembangunan daerah melalui pelaksanaan analisis
kebijakan/kajian pembangunan, pelaksanaan koordinasi, dan integrasi perencanaan
pembangunan serta menjalankan konsultasi, advokasi, pendampingan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
b. Misi
Agar Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau
“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS”
dapat diwujudkan, dan dapat mendorong alokasi sumberdaya di seluruh unsur organisasi,
maka dirumuskan misi BAPPEDA Kota Lubuklinggau sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.
2. Mewujudkan profesionalisme aparatur perencana.
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
1. Tujuan
Tujuan pembangunan jangka menengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tahun
2013-2017 yaitu:
1. Misi 1: Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, dengan tujuan:
1.1 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
1.2 Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD
2. Misi 2: Mewujudkan profesionalisme aparatur perencana, dengan tujuan:
2.1 Meningkatnya kualitas SDM perencana
b. Sasaran Strategis
Adapun sasaran dari pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu :
1. Tujuan 1: Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah, dengan sasaran:
1.1 Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif
dan berkualitas
1.2 Terwujudnya sinkronisasi program pembangunan antar sektor dan antarwilayah
yang mengacu kepada RTRW
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
25
1.3 Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
2. Tujuan 2: Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
SKPD, dengan sasaran:
2.1 Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
3. Tujuan 3: Meningkatnya kualitas SDM perencana, dengan sasaran:
3.1 Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencana pembangunan
daerah
3. Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi yang ditempuh dalam mewujudkan visi misi Bappeda Kota Lubuklinggau
adalah:
1. Penguatan sistem perencanaan pembangunan daerah.
2. Penguatan sistem pengendalian pembangunan daerah.
3. Meningkatkan kualitas rencana tata ruang dan mengoptimalkan peran kelembagaan
untuk mewujudkan rencana tata ruang sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembangunan.
4. Menyempurnakan data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah.
5. Peningkatan efektifitas dan efisiensi perencanaan dan evaluasi kinerja serta
keuangan SKPD Bappeda.
6. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan internal SKPD Bappeda.
Adapun kebijakan program perencanaan pembangunan Bappeda Kota Lubuklinggau yang
ditempuh melalui:
1. Pengkoordinasikan para pelaku pembangunan
2. Penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah
3. Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Ekonomi
4. Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Sosial Budaya
5. Pemantauan, evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
6. Penyusunan regulasi rencana tata ruang yang komprehensif dan partisipatif
7. Penataan dan peningkatan kapasitas kelembagaan institusi penataan ruang
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
26
8. Mengoptimalkan pengawasan penyelenggaraan penataan ruang termasuk
didalamnya melalui pengendalian pemanfaatan ruang
9. Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Urusan Penataan Ruang
10. Pengembangan metode pengumpulan data dan informasi pembangunan
11. Menyempurnakan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
12. Mengoptimalkan kedisiplinan aparatur
13. Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
14. Peningkatan kompetensi dan profesionalitas SDM perencana
15. Mengoptimalkan pelayanan administrasi perkantoran
4. Program dan kegiatan pokok
Untuk mencapai sasaran-sasaran sebagaimana tersebut dalam Rencana Strategik
Bappeda Kota Lubuklinggau 2013-2017, maka pada tahun 2015 Bappeda Kota Lubuklinggau
merencanakan akan melaksanakan beberapa program dan kegiatan. Baik program dan
kegiatan utama maupun program dan kegiatan yang bersifat rutin. Adapun Program yang
wajib dilaksanakan untuk strategi pencapaian, yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, yang didukung oleh kegiatan – kegiatan
sebagai berikut :
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
d. Penyediaan jasa administrasi keuangan
e. Penyediaan jasa kebersihan kantor
f. Penyediaan alat tulis kantor
g. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
h. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
i. Penyediaan peralatan rumah tangga
j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
k. Penyediaan makanan dan minuman
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
27
l. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yang didukung oleh kegiatan
sebagai berikut :
a. Pendidikan dan pelatihan formal
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, yang didukung oleh kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b. Pengadaan peralatan gedung kantor
c. Pengadaan mebeleur
d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
e. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
f. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
g. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan jaringan internet kantor
4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
yang didukung oleh kegiatan sebagai berikut:
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b. Penyusunan ikhtisar realisasi keuangan SKPD
6. Program pengembangan data/informasi, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Pengelolaan data dan informasi berbasis teknologi informasi
b. Penyusunan buku selayang pandang dan leaflet kota Lubuklinggau
7. Program pengumpulan data-data statistik
8. Program perencanaan pembangunan daerah, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan musrenbang RKPD
b. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah
c. Penyusunan KUA dan PPAS
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
28
d. Penyusunan KUPA dan PPAS-P
e. Penetapan kinerja kota dan SKPD
f. Koordinasi perencanaan program litbang, data dan informasi pembangunan
g. Fasilitasi penyusunan laporan rencana aksi daerah bidang pemerintahan
9. Program Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam, yang didukung oleh
kegiatan sebagai berikut :
a. Fasilitasi program air minum dan penyehatan lingkungan
10. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh, yang
didukung oleh kegiatan sebagai berikut :
a. Koordinasi perencanaan pengembangan kota
11. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar, yang didukung
oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Koordinasi perencanaan pengembangan kawasan perumahan
b. Pengumpulan dan analisis data dan informasi bidang infrastruktur
12. Program perencanaan pembangunan ekonomi, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang industri, perdagangan, koperasi dan
UKM
b. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang pariwisata dan agribisnis
c. Koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah
d. Pengumpulan dan analisis data dan informasi Bidang Ekonomi
13. Program perencanaan sosial dan budaya, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan
b. Pengumpulan dan analisis data informasi bidang sosial budaya
c. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial
d. Penyusunan laporan evaluasi capaian MDGS
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
29
14. Program Perencanaan Tata Ruang, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a. Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang
b. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
15. Program Pemanfaatan Ruang, yang didukung oleh kegiatan sebagai berikut:
a. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
16. Program pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah, yang didukung
oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Pengendalian dan evaluasi terhadap rencana pembangunan
b. Koordinasi pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
c. Pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan
d. Pengendalian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan rencana pembangunan
2.2 RENCANA KINERJA TAHUN 2015
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2017,
disusun suatu Rencana Kinerja (Perfomance Plan) setiap tahunnya. Rencana kinerja yang harus
dicapai dalam satu tahun pelaksanaan yang menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada
setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan
merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan akhir
periode pelaksanaan.
Sasaran strategis tahun 2015 ditetapkan sebanyak 5 (Lima) sasaran dengan target indikator
kinerja sasaran sebanyak 29 (Dua puluh sembilan) indikator kinerja sasaran, secara rinci dapat
dilhat dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) pada lampiran.
2.3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
30
Instansi Pemerintah. Penyusunan kontrak kinerja ini diharapkan dapat mendorong
keberhasilan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Perjanjian kinerja ini merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan
dicapai antara pimpinan unit kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Lubuklinggau yang menerima amanah/tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang
memberikan amanah/tanggungjawab/kinerja dalam hal ini selaku Kepala Daerah Kota
Lubuklinggau. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang
akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.
Penetapan kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu
instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya.
Ruang lingkup penetapan kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi suatu
organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Surat Pernyataan
Penetapan Kinerja dan tabel penetapan kinerja dapat dilihat pada lampiran.
a. Pernyataan Perjanjian Kinerja
Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015 merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja yang berisikan/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Walikota
Lubuklinggau dan Pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dalam hal ini
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau untuk
mewujudkan target kinerja yang telah dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau.
Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015 disusun setelah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau menerima Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) yang telah ditandatangani oleh Walikota Lubuklinggau, pimpinan
SKPD/unit kerja setempat dan telah disahkan oleh Pejabat Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Lubuklinggau.
Dokumen Penetapan Kinerja pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Lubuklinggau dimanfaatkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Lubuklinggau selaku pengguna anggaran yang berguna untuk, yaitu:
a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
31
b. Melaporkan capaian realisasi dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP)
2015 kepada Walikota Lubuklinggau;
c. Menilai keberhasilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Lubuklinggau di Tahun 2015 dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Kota Lubuklinggau dibidang manajemen kepegawaian.
Berikut ini pada halaman lampiran terdapat Pernyataan Perjanjian Kinerja Tahun
2015 tingkat SKPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau
yang telah ditandatangani oleh Kepala Badan Kepegawaian Darah Kota Lubuklinggau
sebagai Pihak Pertama dan Walikota Lubuklinggau sebagai Pihak Kedua.
b. Perjanjian Kinerja
Dalam dokumen Perjanjian Kinerja terdapat pernyataan yang dilampirkan
dengan formulir yang memuat kolom sasaran strategis, indikator kinerja utama,
target kinerja dan pagu anggaran yang digunakan pada program kegiatan tahun
anggaran 2015. Penyusunan Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015 ini ada
beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, antara lain :
1. Kontrak 1 (satu) tahun anggaran memuat Pernyataaan Perjanjian Kerja antara
Walikota Lubuklinggau dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Lubuklinggau dalam menjalankan anggaran tahun 2015 pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau;
2. Dokumen Perencanaan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Lubuklinggau tahun 2013-2017;
3. Dokumen Perencanaan Kinerja Tahunan 2015 pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau;
4. Dokumen pengganggaran atau Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau tahun 2015;
Dokumen pernyataan penetapan kinerja tahun 2015 yang disusun oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau dapat dilihat pada halaman
lampiran berikut. Sedangkan Perjanjian Kinerja yang akan dicapai untuk tahun 2015
adalah sebagai berikut:
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
32
Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target
1.1.1 Terwujudnya perencanaan
dan evaluasi pembangunan
daerah yang partisipatif dan
berkualitas
1
Regulasi tentang perencanaan pembangunan
daerah yang ditetapkan dengan Perda dan
/atau Perkada
% 100
2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD
yang telah ditetapkan dengan PERDA % 100
3 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD
yang ditetapkan PERDA/PERKADA % 100
4 Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan
dengan Perkada % 100
5 Prosentase sinkronisasi program daerah dan
pusat % 100
6 Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam
RKPD % 100
7 Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD % 100
8 Prosentase Pencapaian Target RPJMD % 100
9 Dokumen perencanaan pengembangan kota Dok 5
10 Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan
sumber daya alam Dok 2
11 Dokumen perencanaan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh Dok 2
12 Dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi yang mendukung RPJMD Dok 7
13 Dokumen perencanaan pembangunan sosial
budaya yang mendukung RPJMD Dok 8
1.1.2 Terwujudnya Sinkronisasi
proram pembangunan antar
sektor dan antarwilayah yang
mengacu kepada RTRW
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR Dok 10
2 Ketersediaan Perda RTRW % 100
3
Ketersediaan informasi mengenai Rencana
Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota
beserta rencana rincinya melalui peta analog
(SPM)
% 100
4
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
% 100
5 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik (SPM) % 100
6
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan
izin pemanfaatan ruang sesuai dengan
Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
% 100
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang
Wilayah % 55
1.1.3 Terpenuhinya data statistik
dan informasi perencanaan
pembangunan daerah
1 Tingkat Ketersediaan data statistik daerah % 100
2 Ketersediaan data dan informasi
pembangunan % 100
1.2.1 Terpenuhinya dokumen
perencanaan dan evaluasi
kinerja serta keuangan
1 Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan
SKPD % 100
2 Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja
SKPD % 100
3 Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD % 100
2.1.1 Meningkatnya kompetensi
dan kinerja aparatur
perencanaan pembangunan
daerah
1 Tingkat kedisiplinan aparatur % 100
2 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana
aparatur % 100
3 Prosentase aparatur yang mempunyai
kompetensi perencana % 100
4 Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran % 100
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
33
BAB
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan
dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima
pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melaksanakan kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen
Renstra 2013-2017 maupun Renja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi
pemerintah.
3.1 KERANGKA PENGUKURAN KINERJA
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan indikator sasaran serta
menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan.
Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan
Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan
III
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
34
realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan
Realisasi Indikator Sasaran melalui media Formulir Pengukuran Kinerja.
Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan
serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu:
- 85 s.d. 100 = Baik Sekali
- 70 s.d. <85 = Baik
- 55 s.d. <70 = Cukup
- < 55 = Kurang
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian
kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai
atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan
indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), dan hasil (outcomes).
Indikator Kinerja Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan
mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Kinerja Sasaran
dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran
pencapaian sasaran.
A. METODOLOGI PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai
berikut:
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin
rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi
Capaian indikator kinerja = x 100%
Rencana
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
35
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Rencana – (Realisasi – Rencana)
Capaian indikator = x 100%
kinerja Rencana
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level
sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan
untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya,
sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat
dilihat dengan jelas. Selain membandingkan rencana dan realisasi, pengukuran kinerja juga
dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu serta
membandingkan realisasi sampai dengan tahun ini dengan target sampai akhir tahun Renstra.
3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis Instansi Pemerintah. Dokumen Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau telah ditetapkan dan digunakan dalam mengukur
pencapaian sasaran. Indikator tersebut tercantum dalam Renstra, Renja maupun Perjanjian
Kinerja. Target pencapaian indikator kinerja tersebut ditetapkan dalam dokumen perjanjian
kinerja setiap tahun secara definitif. Sedangkan pengukuran kinerja atas keberhasilan sasaran
diukur pada tiap akhir tahun dengan formulir Pengukuran Kinerja. Pengukuran Kinerja sasaran
sekaligus menggambarkan pencapaian kinerja indikator kinerja utama.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Bappeda Kota Lubuklinggau tahun 2015 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja
sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja sasaran tersebut
dapat diilustrasikan dalam tabel pada lampiran.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut
indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapat beberapa sasaran strategis yang masih
perlu terus ditingkatkan target dan realisasinya dimasa yang akan datang. Terhadap sasaran
maupun target indikator kinerja yang belum maksimal dapat diwujudkan tersebut, Bappeda
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
36
Kota Lubuklinggau melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan
penanganan di masa mendatang. Analisis capaian kinerja masing – masing sasaran tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
Tujuan 1.1 “Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah”
Untuk mewujudkan tujuan 1 telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran strategis. Dalam tahun
2015 telah dilaksanakan upaya pencapaian 3 (tiga) sasaran dengan tingkat pencapaian
dijelaskan dibawah ini.
Sasaran 1.1.1 “Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah
yang partisipatif dan berkualitas”
Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Target
Tahun 2015
(%)
Realisasi
Tahun 2015
(%)
Capaian (%)
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah
yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada 100 100 100
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah
ditetapkan dengan PERDA 100 100 100
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang
ditetapkan PERDA/PERKADA 100 100 100
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan
Perkada 100 100 100
Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat 100 100 100
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD 100 97,42 97,42
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD 100 74,45 74,45
Prosentase Pencapaian Target RPJMD 100 96,03 96,03
Dokumen perencanaan pengembangan kota 5 5 100
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber
daya alam 2 2 100
Dokumen perencanaan pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh 2 2 100
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
37
Indikator Kinerja
Target
Tahun 2015
(%)
Realisasi
Tahun 2015
(%)
Capaian (%)
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang
mendukung RPJMD 7 7 100
Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya
yang mendukung RPJMD 8 8 100
Dengan menindaklanjuti urusan perencanaan pembangunan yang merupakan salah
satu urusan wajib Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau, Bappeda
memiliki salah satu sasarannya yaitu Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan
daerah yang partisipatif dan berkualitas. Dengan berpedoman pada Undang-undang Nomor
25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa tahapan
perencanaan pembangunan nasional meliputi penyusunan rencana, penetapan rencana,
pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana, maka ditetapkan
beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini.
Indikator yang pertama adalah Regulasi tentang perencanaan pembangunan
daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada. Untuk capaian kinerja
pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 persen dan terealisasi sebesar 100%.
Regulasi yang dimaksud adalah Perda Sistem Perencanaan Pembangunan dan
Penganggaran Terpadu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota
Lubuklinggau Nomor 6 Tahun 2014.
Indikator yang kedua adalah Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang
telah ditetapkan dengan PERDA. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015
ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 persen. Indikator kinerja
keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2005 – 2025 yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008.
Indikator yang ketiga adalah tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang
ditetapkan PERDA/PERKADA. Capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100
persen dengan target 100 persen. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat
dengan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2013 – 2017 yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
38
Indikator yang keempat adalah tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan
dengan PERKADA. Pada Tahun 2015 ditargetkan capaian sebesar 100 persen
dan terealisasi sebesar 100 persen. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat
dengan tersedianya dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016
yang ditetapkan Dengan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 14 Tahun
2015.
Indikator yang kelima adalah persentase sinkronisasi program daerah dan pusat
untuk tahun rencana (n+1). Pada tahun 2015 ditarget capaian sebesar 100%
dan terealisasi 100%, dimana prioritas yang ada dalam Rencana Kerja
Pemerintah Pusat dapat terakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kota Lubuklinggau. Adapun 9 Program Prioritas Pemerintah Pusat adalah:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
indonesia
Sedangkan Program Prioritas Kota Lubuklinggau dalam RKPD Tahun 2016
yaitu:
Pendidikan dan Kebudayaan;
Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional kelima yaitu meningkatkan
kualitas hidup manusia indonesia, prioritas kedelapan yaitu melakukan
revolusi karakter bangsa, prioritas kesembilan yaitu memperteguh ke-
bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
39
Kesehatan;
Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional kelima yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia.
Perekonomian;
Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional keenam yaitu
meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional, prioritas ketujuh yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Kesejahteraan Rakyat;
Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional kelima yaitu meningkatkan
kualitas hidup manusia indonesia.
Infrastruktur;
Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional ketiga yaitu membangun
Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
Lingkungan Hidup;
Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional ketiga yaitu membangun
Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
Tata Kelola Pemerintahan;
Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional pertama yaitu
menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Indonesia, prioritas kedua
yaitu membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya, prioritas keempat yaitu memperkuat
kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Indikator yang keenam adalah penjabaran program RPJMD tahunan ke dalam
RKPD. Pada tahun 2015 capaian kinerja ditargetkan sebesar 100% dan
terealisasi sebesar 97,42%. Dari 233 program RPJMD terakomodir sebanyak 227
program, hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran Pemerintah Kota
Lubuklinggau selain itu juga karena beberapa program telah terakumulasi di
tahun-tahun sebelumnya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
40
Indikator yang ketujuh adalah penjabaran program RKPD ke dalam APBD. Pada
tahun 2015 ditarget capaian sebesar 100% dan terealisasi 74,45 %. Dari 227
program RKPD terakomodir sebanyak 169 program ke dalam APBD. Pada tahun
2015 terjadi perubahan estimasi APBD sebagai dampak berkurangnya dana
bagi hasil dari pemerintah pusat, oleh karena itu terjadi efisiensi anggaran.
Indikator kedelapan adalah prosentase pencapaian target RPJMD. Pada tahun
2015 ditarget capaian sebesar 100% dan terealisasi 96,03%. Hal ini
menunjukkan rata-rata capaian kinerja visi dan misi Walikota dalam RKPD tahun
2014 yaitu sebesar 96,03% yang merupakan capaian tahun kedua RPJMD 2013-
2017 (Sumber data : Lakip Kota Lubuklinggau tahun 2014).
Indikator kesembilan adalah tersedianya dokumen perencanaan
pengembangan kota. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebanyak 5 dokumen
dan terealisasi sebanyak 5 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja
keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen 1) Pengajuan proposal
infrastruktur 2015 - Pengembangan Sport Center dan Bandara Silampari, 2)
dokumen RP3KP, 3) dokumen data informasi bidang infrastruktur 2015, 4)
penataan kawasan kumuh, 5) rumah swadaya (tergabung dalam dokumen
RP3KP).
Indikator kesepuluh adalah tersedianya dokumen perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alam. Pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2
dokumen, dan terealisasi sebanyak 2 dokumen atau sebesar 100%. Indikator
kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Master Plan dan
DED Air Limbah Kota Lubuklinggau.
Indikator kesebelas adalah tersedianya dokumen perencanaan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh. Pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2
dokumen, dan terealisasi sebanyak 2 dokumen atau sebesar 100%. Indikator
kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Review RPI2JM
2015 dan dokumen hasil koordinasi perencanaan pengembangan kota.
Indikator kedua belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebanyak
7 dokumen dan terealisasi sebanyak 7 dokumen atau sebesar sebesar 100%.
Indikator kinerja keluaran dapat dilihat yaitu antara lain 1) dokumen hasil
koordinasi bidang pariwisata dan agribisnis, 2) dokumen hasil koordinasi
bidang industri, perdagangan, koperasi dan UKM (termasuk di dalamnya 3. Dok
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
41
Ripida), 4) dokumen hasil pelaksanaan penanggulangan kemiskinan (LP2KD),
dan 5) dokumen analisis data bidang ekonomi 2015 (termasuk di dalamnya : 6.
Inflasi 7. PDRB).
Indikator ketiga belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan
sosial budaya yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 ditarget capaian
sebanyak 8 dokumen dan hanya terealisasi sebanyak 8 dokumen atau sebesar
100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dari tersedianya 1) laporan
koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesehatan, 2) koordinasi
perencanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial, 3) laporan koordinasi
perencanaan pembangunan bidang pendidikan 4) koordinasi perencanaan
pembangunan bidang kebudayaan, 5) laporan evaluasi capaian MDG’S , 6)
dokumen data capaian kinerja satuan kerja perangkat daerah tahun 2015
bidang sosial budaya (termasuk di dalamnya : 7.analisis data bidang sosial
budaya, 8. buku saku sosial budaya th 2015).
Sasaran 1.1.2 “Terwujudnya sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan
antarwilayah yang mengacu kepada RTRW”
Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Target
Tahun 2015
(%)
Realisasi
Tahun 2015
(%)
Capaian (%)
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR 10 9 90
Ketersediaan Perda RTRW 100 100 100
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
100 100 100
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
100 100 100
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik (SPM) 100 100 100
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan
Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
100 100 100
Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah 55 55,04 100,07
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
42
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 10
dokumen dan terealisasi sebanyak 9 dokumen yaitu 8 dokumen RDTR yang
terangkum dalam dokumen RDTR 4 kecamatan dan dokumen RTBL pariwisata yang
sudah terinci penjelasannya di dalam dokumen RDTR kecamatan.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Ketersediaan Perda RTRW, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan
terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan
tersedianya dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Lubuklinggau yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012.
Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM), Pada tahun
2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja
keluaran dapat dilihat dengan tersedianya Peta Analog yang ada pada 8 kecamatan
di Kota Lubuklinggau.
Indikator keempat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini
adalah Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM), Pada tahun
2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja
keluaran dapat dilihat dengan tersedianya Peta Digital pada 8 kecamatan di Kota
Lubuklinggau.
Indikator kelima yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik
(SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %.
Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan terlaksananya kegiatan Konsultasi
Publik tentang kebijakan penataan ruang (RTRW) dengan terlaksananya 4 kali rapat
BKPRD.
Indikator keenam yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan
Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar
100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran diukur dengan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
43
menghitung jumlah masyarakat yang mengajukan Advis Planing terlayani 100%
yakni sebanyak 34 Orang.
Indikator ketujuh yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, Pada tahun 2015 ditargetkan
sebesar 55% dan terealisasi sebesar 55,04%. Dari peruntukan yang ada dalam
rencana pola ruang pada RTRW menunjukkan tahun 2015 telah tercapai 100,07%
dari total wilayah tersebut. Perhitungannya adalah (luas kawasan lindung + luas
kawasan budidaya) : luas kota. Data tahun 2015 adalah (7.324,73 Ha +14.760
Ha)/40.150 Ha.
Sasaran 1.1.3 “Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan
pembangunan daerah”
Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Target
Tahun 2015
(%)
Realisasi
Tahun 2015
(%)
Capaian (%)
Tingkat ketersediaan data statistik daerah 100 100 100
Ketersediaan data dan informasi pembangunan 100 100 100
Indikator yang pertama adalah Tingkat ketersediaan data statistik daerah. Untuk
capaian kinerja pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 persen dan terealisasi
sebesar 100%, walaupun anggaran ditiadakan tapi kinerja tetap berjalan dengan
koordinasi ke BPS. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dari dokumen statistik
yang tersedia berupa KLDA 2014.
Indikator kedua adalah Ketersediaan data dan informasi pembangunan, Pada tahun
2015 ditargetkan sebesar 100% dan terealisasi sebesar 100%. Indikator kinerja
keluaran dapat dilihat dari ketersediaan data yakni berupa selayang pandang,
leaflet, website.
Dalam merencanakan program dan kegiatan pembangunan, data dan informasi
perencanaan merupakan hal prinsip yang harus diperhatikan. Bertitik tolak dari pemikiran ini,
maka Bappeda Kota Lubuklinggau menetapkan sasaran ini dalam rencana strategisnya, karena
tanpa data dan informasi maka akan mempengaruhi kualitas dokumen perencanaan yang
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
44
dihasilkan. Dengan kata lain, tidak mungkin akan ada perencanaan yang berkualitas tanpa
didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat.
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, maka pada tahun 2015 beberapa program
telah dilaksanakan diantaranya program pengembangan data dan informasi. Dalam
pencapaian sasaran ini, data-data perencanaan yang telah tersedia meliputi :
1. Data primer meliputi data hasil monitoring dan evaluasi realisasi fisik dan keuangan
serta capaian indikator keluaran dan indikator hasil program dan kegiatan setiap SKPD di
lingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau yang mempunyai urusan wajib dan urusan
pilihan dalam penggunaaan dana APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Urusan
Bersama (UB) PNPM.
2. Data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) meliputi :
a. Data mengenai profile daerah yang termuat di dalam Buku Kota Lubuklinggau
Dalam Angka (KLDA)
b. Data perekonomian meliputi : PDRB, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan,
Pengangguran, Ketenagakerjaan, Tabel input output daerah, data distribusi
pendapatan dan pengeluaran rumah tangga.
c. Data Sosial Budaya meliputi : data Indikator Kesejahteraan Rakyat dan data Indeks
Pembangunan Manusia.
Selain pemenuhan data perencanaan pembangunan tersebut, Bappeda Kota
Lubuklinggau juga menyediakan media informasi sebagai bahan publikasi atas hasil
pelaksanaan rencana pembangunan. Media informasi yang telah tersedia meliputi leaflet,
buklet, website, media cetak/surat kabar.
Kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran ini adalah kualitas dan validitas data-
data tersebut. Hal ini disebabkan karena ketersediaan data sering bervariasi tergantung
instansi yang mengeluarkan tersebut. Faktor lain yang menyebabkan adalah indikator yang
dipakai dalam merumuskan data-data tersebut cenderung berbeda-beda, seperti data
kemiskinan dan ketenaga kerjaan. Untuk mengatasi hal ini, Bappeda Kota Lubuklinggau telah
melakukan kerjasama dan koordinasi dengen berbagai dinas dan instansi baik dilingkungan
Pemerintah Kota Lubuklinggau maupun dinas dan instansi vertikal. Hal ini dilakukan untuk
menyamakan persepsi dan pemahaman atas data perencanaan yang digunakan.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
45
Kendala lain yang dihadapi adalah susahnya memperoleh data dan informasi secara up
to date. Sebagai gambaran, untuk merencanakan pembangunan tahun 2015, data dan
informasi yang digunakan adalah data tahun 2013. Bahkan dalam beberapa kasus, sering
mengunakan data sementara dan data prediksi.
Tujuan 1.2 “Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
SKPD”
Untuk mewujudkan tujuan 1.2 telah ditetapkan 1 (satu) sasaran strategis. Dalam tahun
2015 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu) sasaran dengan tingkat pencapaian
dijelaskan dibawah ini.
Sasaran 1.2.1 “Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta
keuangan”
Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Target
Tahun 2015
(%)
Realisasi
Tahun 2015
(%)
Capaian (%)
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD 100 100 100
Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD 100 100 100
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD 100 100 100
Indikator pertama pada sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan dokumen
perencanaan SKPD, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi
sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya
dokumen Renja.
Indikator kedua pada sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan laporan capaian
kinerja SKPD, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar
100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Penyelenggara
Pemerintah Daerah (LPPD) dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban.
Indikator ketiga pada sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan laporan keuangan
SKPD, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
46
Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Laporan
Asset, Neraca dan CALK.
Tujuan 2.1 “Meningkatnya kualitas SDM perencana”
Untuk mewujudkan tujuan 2.1 telah ditetapkan 1 (satu) sasaran strategis. Dalam tahun
2015 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu) sasaran dengan tingkat pencapaian
dijelaskan dibawah ini.
Sasaran 2.1.1 “Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan
pembangunan daerah”
Untuk mencapai sasaran ini, terdapat 4 (empat) indikator kinerja, yaitu prosentase
aparatur yang memiliki kompetensi perencana sesuai dengan jabatannya, tingkat kedisiplinan
aparatur, tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur serta tingkat pemenuhan
jasa administrasi perkantoran. Secara umum, dapat dikemukakan bahwa indikator kinerja
tersebut, merupakan kegiatan rutin internal Bappeda Kota Lubuklinggau.
Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Target
Tahun 2015
(%)
Realisasi
Tahun 2015
(%)
Capaian (%)
Tingkat kedisiplinan aparatur 100 100 100
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja
aparatur 100 100 100
Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi
perencana 100 100 100
Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran 100 100 100
Indikator pertama yang menjadi perhatian Bappeda Kota Lubuklinggau adalah tingkat
disiplin aparatur dalam arti luas baik disiplin dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi,
disiplin dalam berpakaian dinas, maupun disiplin dalam mematuhi jam kerja. Dari hasil
evaluasi terhadap indikator ini ternyata ada beberapa aparatur yang mendapatkan teguran
lisan berkaitan dengan disiplin masuk kerja. Ini menunjukan bahwa target kedisiplinan
aparatur bappeda belum sepenuhnya dapat tercapai. Namun jika dilihat dari pemenuhan
administrasi ketersediaan absensi pegawai, hal ini sudah terpenuhi 100%.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
47
Indikator kedua yang mempengaruhi kinerja aparatur perencanaan pembangunan
daerah adalah tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur. Dari hasil evaluasi
dapat dijelaskan bahwa jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada tahun 2015 telah
terpenuhi 100%, namun kebutuhan untuk tahun berikutnya masih perlu diperhatikan, hal ini
dikarenakan secara umum sarana dan prasarana kerja aparatur Bappeda masih rendah dan
perlu untuk terus ditingkatkan.
Indikator ketiga pada sasaran ini adalah prosentase aparatur yang mempunyai
kompetensi perencanaan. Hal ini didasari bahwa peningkatan SDM merupakan salah satu
”tool” yang menentukan keberhasilan Bappeda Kota Lubuklinggau, oleh karena itu pada tahun
2015 Bappeda Kota Lubuklinggau menargetkan 100 persen aparaturnya mempunyai
kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya, target tersebut telah tercapai. Upaya yang telah
dilakukan adalah melalui bimbingan teknis dan mengikuti program diklat, baik diklat
fungsional, diklat struktural maupun diklat-diklat teknis tentang perencanaan pembangunan
daerah.
Sedangkan indikator keempat adalah tingkat pemenuhan pelayanan administrasi
perkantoran. Hasil evaluasi menunjukan bahwa tingkat pemenuhan administrasi perkantoran
sudah sepenuhnya dapat terpenuhi. Dari target yang telah ditetapkan sebesar 100 persen,
dapat terealisasi 100 persen. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pelayanan administrasi
perkantoran Bappeda Kota Lubuklinggau tahun 2015 tidak mengalami permasalahan dan
semuanya dapat terpenuhi dengan program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.
Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2015 dengan capaian indikator kinerja
Tahun 2014 dan Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Sasaran 1.1.1 “Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah
yang partisipatif dan berkualitas”
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2015
(%)
Capaian
2014
(%)
Capaian
2013
(%)
%
Rata-
rata
Capaian
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah
yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada % 100 100 0 66,67
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah
ditetapkan dengan PERDA % 100 100 100 100
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang
ditetapkan PERDA/PERKADA % 100 100 100 100
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
48
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2015
(%)
Capaian
2014
(%)
Capaian
2013
(%)
%
Rata-
rata
Capaian
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan
Perkada % 100 100 100 100
Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat % 100 90,91 90,91 93,94
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD % 97,42 93,99 76,82 89,41
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD % 74,45 81,74 83,80 80
Prosentase Pencapaian Target RPJMD % 96,03 89,18 111,95 99,05
Dokumen perencanaan pengembangan kota Dok 100 100 100 100
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber
daya alam Dok 100 0 0 33,33
Dokumen perencanaan pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh Dok 100 0 0 33,33
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang
mendukung RPJMD Dok 100 100 100 100
Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya
yang mendukung RPJMD Dok 100 100 100 100
Adapun perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2015 dengan tahun sebelumnya
yaitu tahun 2014 dan tahun 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Indikator yang pertama adalah Regulasi tentang perencanaan pembangunan
daerah yang ditetapkan dengan Perda dan/atau Perkada. Untuk capaian kinerja
pada tahun 2015 sebesar 100% sedangkan capaian pada tahun 2014 sebesar
100% dan tahun 2013 sebesar 0%.
Indikator yang kedua adalah Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang
telah ditetapkan dengan PERDA. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015
capaian sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator yang ketiga adalah tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang
ditetapkan PERDA/PERKADA. Capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100 %,
sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator yang keempat adalah tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan
dengan PERKADA. Pada Tahun 2015 tercapai sebesar 100%, sama dengan
capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
49
Indikator yang kelima adalah persentase sinkronisasi program daerah dan
pusat. Pada tahun 2015 tercapai sebesar 100%, sedangkan pada tahun 2014
sebesar 90,91% dan tahun 2013 sebesar 90,91%.
Indikator yang keenam adalah penjabaran program RPJMD tahunan ke dalam
RKPD. Pada tahun 2015 capaian kinerja didapat sebesar 97,42% sedangkan
tahun 2014 sebesar 93,99% dan tahun 2013 sebesar 76,82%.
Indikator yang ketujuh adalah penjabaran program RKPD ke dalam APBD. Pada
tahun 2015 capaian didapat sebesar 74,45%, tahun 2014 sebesar 81,74% dan
tahun 2013 sebesar 83,8%.
Indikator kedelapan adalah prosentase pencapaian target RPJMD. Pada tahun
2015 capaian sebesar 96,03%, tahun 2014 sebesar 89,18% dan tahun 2013
sebesar 111,95.
Indikator kesembilan adalah tersedianya dokumen perencanaan
pengembangan kota. Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100%, sama
dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kesepuluh adalah tersedianya dokumen perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alam. Pada tahun 2015 tercapai sebesar 100%,
sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2013 sebesar 0%.
Indikator kesebelas adalah tersedianya dokumen perencanaan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh. Pada tahun 2015 tercapai sebesar 100%,
sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2013 sebesar 0%.
Indikator kedua belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar
100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketiga belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan
sosial budaya yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Sasaran 1.1.2 “Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan
antarwilayah yang mengacu kepada RTRW”
Indikator Kinerja Satuan Capaian
2015 (%)
Capaian
2014 (%)
Capaian
2013 (%)
% Rata-
rata
capaian
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR Dok 90 50 0 46,67
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
50
Indikator Kinerja Satuan Capaian
2015 (%)
Capaian
2014 (%)
Capaian
2013 (%)
% Rata-
rata
capaian
Ketersediaan Perda RTRW % 100 100 100 100
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
% 100 100 100 100
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
% 100 100 100 100
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik (SPM) % 100 100 100 100
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan
Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
% 100 100 100 100
Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah % 100,07 110,02 118,16 109,42
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR, Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar
90% sedangkan ditahun 2014 sebesar 50% dan tahun 2013 sebesar 0%.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Ketersediaan Perda RTRW, Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100 % sama
dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM), Pada tahun
2015 capaian sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator keempat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini
adalah Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM), Pada tahun
2015 didapat capaian sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun
2013.
Indikator kelima yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik
(SPM), Pada tahun 2015 didapat capaian sebesar 100% sama dengan capaian tahun
2014 dan tahun 2013.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
51
Indikator keenam yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan
Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM), Pada tahun 2015 didapat capaian
sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketujuh yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, Pada tahun 2015 didapat capaian
sebesar 100,07 % sedangkan tahun 2014 sebesar 110,02% dan tahun 2013 sebesar
118,16%.
Sasaran 1.1.3 “Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan
daerah”
Indikator Kinerja Satuan Capaian
2015 (%)
Capaian
2014 (%)
Capaian
2013 (%)
% Rata-
rata
capaian
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah % 100 100 100 100
Ketersediaan data dan informasi pembangunan % 100 100 100 100
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah, Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar
100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Ketersediaan data dan informasi pembangunan, Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Tujuan 1.2 “Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
SKPD”
Sasaran 1.2.1 “Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta
keuangan”
Indikator Kinerja Satuan Capaian
2015 (%)
Capaian
2014 (%)
Capaian
2013 (%)
% Rata-
rata
capaian
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
52
Indikator Kinerja Satuan Capaian
2015 (%)
Capaian
2014 (%)
Capaian
2013 (%)
% Rata-
rata
capaian
Tingkat ketersediaan dokumen
perencanaan SKPD % 100 100 100 100
Tingkat ketersediaan laporan capaian
kinerja SKPD % 100 100 100 100
Tingkat ketersediaan laporan keuangan
SKPD % 100 100 100 100
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD, Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD, Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD, Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Tujuan 2.1 “Meningkatnya kualitas SDM perencana”
Sasaran 2.1.1 “Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan
pembangunan daerah”
Indikator Kinerja Satuan Capaian
2015 (%)
Capaian
2014 (%)
Capaian
2013 (%)
% Rata-
rata
capaian
Tingkat kedisiplinan aparatur % 100 100 100 100
Tingkat ketersediaan sarana dan
prasarana kerja aparatur % 100 100 100 100
Prosentase aparatur yang mempunyai
kompetensi perencana % 100 100 100 100
Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran % 100 100 100 100
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
53
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Tingkat kedisiplinan aparatur, pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100%,
sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur, pada tahun 2015 capaian
didapat sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah
Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana, pada tahun 2015
capaian didapat sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator keempat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini
adalah Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran, pada tahun 2015 capaian
didapat sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2015 dengan realisasi indikator kinerja tahun
2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tujuan 1.1 “Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah”
Sasaran 1.1.1 “Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah
yang partisipatif dan berkualitas”
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Naik
(Turun)
Ket
2014 2015
Regulasi tentang perencanaan pembangunan
daerah yang ditetapkan dengan Perda dan
/atau Perkada
% 100 100 - tetap
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD
yang telah ditetapkan dengan PERDA % 100 100 - tetap
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD
yang ditetapkan PERDA/PERKADA % 100 100 - tetap
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan
dengan Perkada % 100 100 - tetap
Prosentase sinkronisasi program daerah dan
pusat % 90,91 100 9,09 naik
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam
RKPD % 93,99 97,42 3,43 naik
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
54
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Naik
(Turun)
Ket
2014 2015
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD % 81,74 74,45 (7,29) turun
Prosentase Pencapaian Target RPJMD % 89,18 96,03 6,85 naik
Dokumen perencanaan pengembangan kota Dok 4 5 1 naik
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan
sumber daya alam Dok 0 2 2 naik
Dokumen perencanaan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh Dok 0 2 2 naik
Dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi yang mendukung RPJMD Dok 7 7 - tetap
Dokumen perencanaan pembangunan sosial
budaya yang mendukung RPJMD Dok 15 8 7 turun
Perbandingan capaian dan realisasi indikator kinerja dari kedua tabel di atas dapat diuraikan
sebagai berikut:
Indikator pertama Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang
ditetapkan dengan Perda dan/atau Perkada pada tahun 2015 realisasi sama
dengan tahun sebelumnya sebesar 100%.
Indikator kedua Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan
dengan PERDA, Pada tahun 2015 realisasi tetap sama dengan tahun sebelumnya
yaitu 100%.
Indikator ketiga Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan
PERDA/PERKADA, Pada tahun 2015 realisasi tetap sama dengan tahun sebelumnya
yaitu 100%.
Indikator keempat Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada,
Pada tahun 2015 realisasi tetap sama dengan tahun sebelumnya sebesar 100%.
Indikator kelima Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat, pada tahun
2015 realisasinya sebesar 100% meningkat 9,09 dari tahun sebelumnya sebesar
90,91%.
Indikator keenam Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD tahun 2015
realisasinya naik sebesar 3,43% dari tahun sebelumnya yang sebesar 93,99%.
Indikator ketujuh Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD, Pada tahun 2015
realisasi tahun 2015 turun sebesar 7,29%.
Indikator kedelapan Prosentase Pencapaian Target RPJMD realisasinya pada tahun
2015 naik sebesar 6,85%.
Indikator kesembilan Dokumen perencanaan pengembangan kota, pada tahun
2015 realisasi naik dibanding tahun sebelumnya
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
55
Indikator kesepuluh Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya
alam pada tahun 2015 realisasinya naik dibanding tahun sebelumnya.
Indikator kesebelas Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan
cepat tumbuh pada tahun 2015 realisasinya naik dibanding tahun sebelumnya.
Indikator Kedua belas Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang
mendukung RPJMD pada tahun 2015 realisasinya tetap dibanding tahun
sebelumnya.
Indikator Ketiga belas Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang
mendukung RPJMD, realisasinya tetap dibandingkan dengan tahun lalu.
Sasaran 1.1.2 “Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan
antarwilayah yang mengacu kepada RTRW”
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Naik
(Turun)
Ket
2014 2015
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR Dok 2 9 7 naik
Ketersediaan Perda RTRW ada/
tidak 100 100 - tetap
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
% 100 100 - tetap
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
% 100 100 - Tetap
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik (SPM) % 100 100 - tetap
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan
izin pemanfaatan ruang sesuai dengan
Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
% 100 100 - tetap
Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang
Wilayah % 55,01 55,04 0,03 naik
Indikator pertama Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR, realisasinya tetap sama dengan
tahun sebelumnya.
Indikator kedua Ketersediaan Perda RTRW, realisasinya tetap sama dengan tahun
sebelumnya.
Indikator ketiga Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM), realisasinya tetap
sama dengan tahun sebelumnya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
56
Indikator keempat Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM), realisasinya tetap
sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator kelima Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi
publik (SPM), realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator keenam Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang
sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM), realisasinya tetap sama
dengan tahun sebelumnya.
Indikator ketujuh Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, realisasinya naik 0,03%
dari tahun sebelumnya.
Sasaran 1.1.3 “Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan
pembangunan daerah”
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Naik
(Turun)
Ket
2014 2015
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah % 100,00 100,00 0 tetap
Ketersediaan data dan informasi
pembangunan % 100,00 100,00 0 tetap
Indikator pertama Tingkat Ketersediaan data statistik daerah, realisasinya sama dibanding
tahun sebelumnya.
Indikator kedua Ketersediaan data dan informasi pembangunan, realisasinya tetap
sama dengan tahun sebelumnya.
Tujuan 1.2 “Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
SKPD”
Sasaran 1.2.1 “Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta
keuangan”
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Naik
(Turun)
Ket
2014 2015
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan
SKPD % 100,00 100,00 0 tetap
Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja
SKPD % 100,00 100,00 0 tetap
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD % 100,00 100,00 0 tetap
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
57
Indikator pertama Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD, realisasinya tetap
sama dibanding tahun sebelumnya.
Indikator kedua Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD, realisasinya tetap
sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator ketiga Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD, realisasinya tetap sama
dengan tahun sebelumnya.
Tujuan 2.1 “Meningkatnya kualitas SDM perencana”
Sasaran 2.1.1 “Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan
pembangunan daerah”
Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Naik
(Turun)
Ket
2014 2015
Tingkat kedisiplinan aparatur % 100,00 100,00 0 tetap
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana
kerja aparatur % 100,00 100,00 0 tetap
Prosentase aparatur yang mempunyai
kompetensi perencana % 100,00 100,00 0 tetap
Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran % 100,00 100,00 0 tetap
Indikator pertama Tingkat kedisiplinan aparatur, realisasinya tetap sama dibanding tahun
sebelumnya.
Indikator kedua Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur, realisasinya
tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator ketiga Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana, realisasinya
tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator keempat Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran, realisasinya tetap
sama dengan tahun sebelumnya.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2015
dengan target kinerja lima tahunan (tahun 2017) yang direncanakan dapat diuraikan sebagai
berikut :
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
58
Tujuan 1.1 “Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah”
Sasaran 1.1.1 “Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang
partisipatif dan berkualitas”
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
S.d 2015
Target
2017
Capaian
%
1
Regulasi tentang perencanaan
pembangunan daerah yang ditetapkan
dengan Perda dan /atau Perkada
% 100 100 100
2
Tersedianya dokumen perencanaan
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
PERDA
% 100 100 100
3
Tersedianya Dokumen Perencanaan
RPJMD yang ditetapkan
PERDA/PERKADA
% 100 100 100
4 Tersedianya dokumen RKPD yang
ditetapkan dengan Perkada % 100 100 100
5 Prosentase sinkronisasi program daerah
dan pusat % 100 100 100
6 Penjabaran Program RPJMD tahunan ke
dalam RKPD % 100 100 100
7 Penjabaran Program RKPD ke dalam
APBD % 100 100 100
8 Prosentase Pencapaian Target RPJMD % 99,05 100 99,05
9 Dokumen perencanaan pengembangan
kota Dok 11 18 61,11
10 Dokumen perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alam Dok 2 2 100
11 Dokumen perencanaan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh Dok 2 4 50
12 Dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi yang mendukung RPJMD Dok 18 29 62,07
13 Dokumen perencanaan pembangunan
sosial budaya yang mendukung RPJMD Dok 27 41 65,85
Capaian Indikator pertama Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang
ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%,
hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada
tahun 2017.
Capaian Indikator kedua Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah
ditetapkan dengan PERDA sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah
memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
59
Capaian Indikator ketiga Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan
PERDA/PERKADA sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah
memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keempat Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan
Perkada sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi
harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kelima Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat sampai
dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian
indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keenam Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD sampai
dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian
indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketujuh Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD sampai dengan
tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator
kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kedelapan Prosentase Pencapaian Target RPJMD sampai dengan
tahun 2015 mencapai 99,05%, masih kurang 0,05% untuk tahun berikutnya sehingga
memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kesembilan Dokumen perencanaan pengembangan kota sampai
dengan tahun 2015 mencapai 61,11%, masih kurang 38,89% untuk memenuhi harapan
capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kesepuluh Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya
alam sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan
capaian indikator kinerja pada tahun 2017.
Capaian Indikator kesebelas Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh sampai dengan tahun 2015 mencapai 50%, masih kurang 50% untuk
memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keduabelas Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang
mendukung RPJMD sampai dengan tahun 2015 mencapai 62,07%, masih perlu peningkatan
sebesar 37,93% untuk memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada
tahun 2017.
Capaian Indikator ketigabelas Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya
yang mendukung RPJMD sampai dengan tahun 2015 mencapai 65,85%, masih perlu
peningkatan sebesar 34,15% untuk memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus
dicapai pada tahun 2017.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
60
Sasaran 1.1.2 “Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan
antarwilayah yang mengacu kepada RTRW”
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
S.d 2015
Target
2017
Capaian
%
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR dokumen 9 13 69,23
2 Ketersediaan Perda RTRW % 100 100 100,00
3 Ketersediaan informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta analog (SPM)
% 100,00 100,00 100,00
4 Tersedianya informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta digital (SPM)
% 100,00 100,00 100,00
5 Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum konsultasi
publik (SPM)
% 100,00 100,00 100,00
6 Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaatan ruang
sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang RTR wilayah (SPM)
% 100,00 100,00 100,00
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang
Wilayah % 55,04 65,00 84,68
Capaian Indikator pertama Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR sampai dengan
tahun 2015 tercapai sebesar 69,23%, masih kurang 30,77% untuk memenuhi target
capaian tahun 2017.
Capaian Indikator kedua Ketersediaan Perda RTRW sampai dengan tahun 2015
mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja
yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketiga Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang
(RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi
harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keempat Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang
(RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi
harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kelima Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
61
berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada
tahun 2017.
Capaian Indikator keenam Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi
harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketujuh Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah sampai
dengan tahun 2015 mencapai 55,04 %, masih kurang 9,96% untuk mencapai
harapan pada tahun akhir renstra pada tahun 2017 sebesar 65%.
Sasaran 1.1.3 “Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan
daerah”
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
S.d 2015
Target
2017
Capaian
%
1 Tingkat Ketersediaan data statistik
daerah % 100,00 100,00 100,00
2 Ketersediaan data dan informasi
pembangunan % 100,00 100,00 100,00
Capaian Indikator pertama Tingkat Ketersediaan data statistik daerah sampai
dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan
capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kedua Ketersediaan data dan informasi pembangunan sampai
dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan
capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Tujuan 1.2 “Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
SKPD”
Sasaran 1.2.1 “Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta
keuangan”
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
S.d 2015
Target
2017
Capaian
%
1 Tingkat ketersediaan dokumen
perencanaan SKPD % 100,00 100,00 100,00
2 Tingkat ketersediaan laporan capaian % 100,00 100,00 100,00
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
62
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
S.d 2015
Target
2017
Capaian
%
kinerja SKPD
3 Tingkat ketersediaan laporan keuangan
SKPD % 100,00 100,00 100,00
Capaian Indikator pertama Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD
sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi
harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kedua Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD sampai
dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan
capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketiga Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD yang
ditetapkan PERDA/PERKADA sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini
berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada
tahun 2017.
Tujuan 2.1 “Meningkatnya kualitas SDM perencana”
Sasaran 2.1.1 “Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan
pembangunan daerah”
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
S.d 2015
Target
2017
Capaian
%
1 Tingkat kedisiplinan aparatur % 100,00 100,00 100,00
2 Tingkat ketersediaan sarana dan
prasarana kerja aparatur % 100,00 100,00 100,00
3 Prosentase aparatur yang mempunyai
kompetensi perencana % 100,00 100,00 100,00
4 Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran % 100,00 100,00 100,00
Capaian Indikator pertama Tingkat kedisiplinan aparatur sampai dengan tahun
2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator
kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
63
Capaian Indikator kedua Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur
sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi
harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketiga Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi
perencana sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah
memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keempat Tingkat Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah
memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Adapun perbandingan realisasi tahun ini dengan standar nasional, dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
S.d 2015
Target
Nasional
Capaian
%
1
Ketersediaan informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta analog (SPM)
% 100,00
100,00
(Kabupaten/
kota dan
kecamatan) 100,00
90,00
(Kelurahan)
2
Tersedianya informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta digital (SPM)
% 100,00 100,00 100,00
3
Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum konsultasi
publik (SPM)
% 100,00 100,00 100,00
4
Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaatan ruang
sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang RTR wilayah (SPM)
% 100,00 100,00 100,00
Capaian Indikator pertama Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang
(RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan
capaian indikator kinerja nasional yang harus dicapai pada tahun 2015.
Capaian Indikator kedua Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR)
wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) sampai
dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian
indikator kinerja nasional yang harus dicapai pada tahun 2015.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
64
Capaian Indikator ketiga Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini
berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja nasional yang harus
dicapai pada tahun 2015.
Capaian Indikator ketiga Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan
capaian indikator kinerja nasional yang harus dicapai pada tahun 2015.
3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN
Keberhasilan kinerja sasaran tahun 2015 didukung oleh tersedianya input berupa
anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD). Dukungan anggaran tersebut dalam
bentuk belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah jumlah belanja
untuk setiap program dan kegiatan yang mendukung keberhasilan indikator kinerja sasaran.
Jumlah rencana pengeluaran belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang
tercantum dalam perubahan anggaran tahun 2015 dan menjadi dasar penyusunan
perhitungan anggaran ini adalah sebesar Rp.5.322.980.587,00 dengan realisasi sebesar
Rp.5.192.306.416,00.
Anggaran dan realisasi belanja untuk setiap sasaran pada tahun 2015 dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Akuntabilitas Keuangan
No SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI * CAPAIAN
(%)
INDIKATOR KINERJA
SASARAN TARGET REALISASI
CAPAIAN
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Terwujudnya
perencanaan
dan evaluasi
pembangunan
daerah yang
partisipatif dan
berkualitas
Program perencanaan
pembangunan daerah
1.304.434.550 1.297.675.678 99,48 1 Regulasi tentang
perencanaan
pembangunan daerah
yang ditetapkan
dengan Perda dan
/atau Perkada
100 100 100,00
Program pengendalian
dan evaluasi perencanaan
pembangunan daerah
215.852.000 213.401.000 98,86 2 Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD
yang telah ditetapkan
dengan PERDA
100 100,00 100,00
Program perencanaan
pengembangan kota-
kota menengah dan besar
121.412.000 119.480.198 98,41 3 Tersedianya Dokumen
Perencanaan RPJMD
yang ditetapkan
PERDA/PERKADA
100 100,00 100,00
Program perencanaan
prasarana wilayah dan
sumber daya alam
36.610.000 35.481.223 96,92 4 Tersedianya dokumen
RKPD yang ditetapkan
dengan Perkada
100 100,00 100,00
Program perencanaan
pengembangan wilayah
strategis dan cepat
27.308.000 26.366.400 96,55 5 Prosentase sinkronisasi
program daerah dan
pusat
100 100,00 100,00
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
65
No SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI * CAPAIAN
(%)
INDIKATOR KINERJA
SASARAN TARGET REALISASI
CAPAIAN
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tumbuh
Program perencanaan
pembangunan ekonomi
124.036.000 122.238.300 98,55 6 Penjabaran Program
RPJMD tahunan ke
dalam RKPD
100 97,42 97,42
Program perencanaan
sosial budaya
157.266.200 145.944.064 92,80 7 Penjabaran Program
RKPD ke dalam APBD 100 74,45 74,45
8 Prosentase Pencapaian
Target RPJMD 100 96,03 96,03
9 Dokumen perencanaan
pengembangan kota 5 5 100,00
10 Dokumen perencanaan
prasarana wilayah dan
sumber daya alam
2 2 100,00
11 Dokumen perencanaan
pengembangan wilayah
strategis dan cepat
tumbuh
2 2 100,00
12 Dokumen perencanaan
pembangunan ekonomi
yang mendukung
RPJMD
7 7 100,00
13 Dokumen perencanaan
pembangunan sosial
budaya yang
mendukung RPJMD
8 8 100,00
Jumlah 1.986.918.750 1.960.586.863 98,67
2. Terwujudnya
Sinkronisasi
proram
pembangunan
antar sektor
dan
antarwilayah
yang mengacu
kepada RTRW
Program perencanaan
tata ruang
518.742.000 512.273.600 98,75 1 Jumlah Dokumen RDTR
dan/atau RRTR 10 9 90,00
Program pemanfaatan
ruang
28.300.000 12.500.000 44,17 2 Ketersediaan Perda
RTRW 100 100,00 100,00
3 Ketersediaan informasi
mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta
rencana rincinya
melalui peta analog
(SPM)
100 100,00 100,00
4 Tersedianya informasi
mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta
rencana rincinya
melalui peta digital
(SPM)
100 100,00 100,00
5 Terlaksananya
penjaringan aspirasi
masyarakat melalui
forum konsultasi publik
(SPM)
100 100,00 100,00
6 Terlayaninya
masyarakat dalam
pengurusan izin
pemanfaatan ruang
sesuai dengan
Peraturan Daerah
tentang RTR wilayah
(SPM)
100 100,00 100,00
7 Ketaatan terhadap
Rencana Tata Ruang
Wilayah
55 55,04 100,07
Jumlah 547.042.000 524.773.600 95,93
3 Terpenuhinya
data statistik
dan informasi
perencanaan
pembangunan
daerah
Program pengumpulan
data-data statistik daerah
0 0 0 1 Tingkat Ketersediaan
data statistik daerah 100 100,00 100,00
Program pengembangan
data/informasi
524.564.000 523.578.300 99,81 2 Ketersediaan data dan
informasi
pembangunan
100 100,00 100,00
Jumlah 524.564.000 523.578.300 99,81
4 Terpenuhinya
dokumen
perencanaan
dan evaluasi
kinerja serta
keuangan
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
43.282.000 43.281.400 99,99 1 Tingkat ketersediaan
dokumen perencanaan
SKPD 100 100,00 100,00
2 Tingkat ketersediaan
laporan capaian kinerja
SKPD
100 100,00 100,00
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
66
No SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI * CAPAIAN
(%)
INDIKATOR KINERJA
SASARAN TARGET REALISASI
CAPAIAN
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Tingkat ketersediaan
laporan keuangan
SKPD
100 100,00 100,00
Jumlah 43.282.000 43.281.400 99,99
5 Meningkatnya
kompetensi
dan kinerja
aparatur
perencanaan
pembangu-nan
daerah
Program peningkatan
disiplin aparatur
0 0 0 1 Tingkat kedisiplinan
aparatur 100 100,00 100,00
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
891.630.387 862.160.629 96,69 2 Tingkat ketersediaan
sarana dan prasarana
aparatur
100 100,00 100,00
Program peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
17.199.650 17.199.650 100 3 Prosentase aparatur
yang mempunyai
kompetensi perencana
100 100,00 100,00
Program pelayanan
administrasi perkantoran
1.312.343.800 1.260.725.974 96,07 4 Tingkat pemenuhan
jasa administrasi
perkantoran
100 100,00 100,00
Jumlah 2.221.173.837 2.140.086.253 96,35
T O T A L 5.322.980.578 5.192.306.416 97,55
Sasaran-sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dilihat dari
pencapaian rata-rata sasaran-sasaran mencapai 100% dan adanya penghematan penggunaan
dana dilihat dari realisasi penggunaan dana untuk melaksanakan program-program yang
mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut tidak melebihi pagu anggaran. Adapun
sasaran-sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan
berkualitas.
Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 97,53 % dengan realisasi dana yang dibutuhkan
untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp.1.960.586.863 atau sebesar
98,67% dari anggaran sebesar Rp.1.986.918.750.
2. Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang
mengacu kepada RTRW.
Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 98,58 % dengan realisasi dana yang dibutuhkan
untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp.524.773.600 atau sebesar
95,93% dari anggaran sebesar Rp.547.042.000.
3. Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah.
Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 100% dengan realisasi dana yang dibutuhkan
untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp.523.578.300 atau sebesar
99,81% dari anggaran sebesar Rp.523.578.300.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
67
4. Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan.
Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 100% dengan realisasi dana yang dibutuhkan
untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp. 43.281.400 atau sebesar
99,99% dari anggaran sebesar Rp.43.282.000.
5. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah.
Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 100% dengan realisasi dana yang dibutuhkan
untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp. 2.140.086.253 atau sebesar
96,35% dari anggaran sebesar Rp.2.221.173.837.
3.4 TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun
2014 mendapat nilai 74,79% dengan kategori B atau dengan predikat “Baik, perlu sedikit
perbaikan”. Berdasarkan hasil evaluasi LKjIP tahun lalu maka tidak terdapat yang
direkomendasikan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
68
BAB
PENUTUP
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2015 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan
kegiatan pada Tahun Anggaran 2015 dalam rangka menindaklanjuti Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Materi Laporan Akuntabilitas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang disajikan
ini berisikan pelaksanaan dari serangkaian program strategis yang mengacu kepada 3 (Tiga)
tujuan dari Perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Lubuklinggau Tahun 2013-2017. Dalam pencapaian program tersebut sesungguhnya sangat
tergantung pada ketersediaan dana dan sumber daya manusia yang memadai. Selain itu
diperlukan adanya keserasian kerjasama antar Dinas, Badan, Instansi di jajaran Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai unsur perencana sekaligus pelaksana dari
kegiatan program yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015.
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis
terhadap 3 tujuan dari 5 sasaran dengan 15 kebijakan didukung dengan 29 indikator
pencapaian kinerja sasaran dan 16 program adalah sebagai berikut:
1. Keberhasilan di atas 100% sebanyak 1 indikator atau 3,44% dari jumlah indikator kinerja
sasaran.
2. Keberhasilan 75% sampai dengan 100% sebanyak 27 indikator atau 93,10% dari jumlah
indikator kinerja sasaran.
3. Capaian kinerja 50% sampai dengan 75% sebanyak 1 indikator atau 3,44% dari jumlah
indikator kinerja sasaran.
4. Capaian di bawah 50% sebanyak 0 indikator atau 0% dari jumlah indikator kinerja sasaran.
Selanjutnya kami sadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ini masih dirasakan belum pada
taraf sempurna dan mungkin belum dapat memenuhi harapan bagi para pengguna sebagai
pihak pengambil keputusan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari
semua pihak demi kesempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) di masa yang akan datang sangat kami harapkan.
IV
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
69
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kota Lubuklinggau Tahun 2015
ini sebagai sarana pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja Tahun
2015, untuk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan penyusunan perencanaan dan
meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang.
Lubuklinggau, Februari 2016
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Kota Lubuklinggau
Dedi Yansyah, SP, M.Si
Pembina TK.I
NIP. 19700406 199703 1 007
Instansi : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Visi : Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas
Misi : 1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah
2. Mewujudkan profesionalisme aparatur perencana
2013 2014 2015 2016 2017
1.1 Meningkatnya kualitas
perencanaan
pembangunan daerah
1 Regulasi tentang perencanaan
pembangunan daerah yang ditetapkan
dengan Perda dan /atau Perkada%
100 100 100 100 100
2 Tersedianya dokumen perencanaan
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
PERDA%
100 100 100 100 100
3 Tersedianya Dokumen Perencanaan
RPJMD yang ditetapkan
PERDA/PERKADA%
100 100 100 100 100
4 Tersedianya dokumen RKPD yang
ditetapkan dengan Perkada%
100 100 100 100 100
5 Prosentase sinkronisasi program daerah
dan pusat%
100 100 100 100 100
Rencana Strategik Tahun 2013 - 2017
KeteranganTahun Capaian
Pengkoordinasikan para
pelaku pembangunan
1
Penelitian dan
pengembangan perencanaan
pembangunan daerah
Sasaran Indikator Kinerja Kebijakan
%100
Satuan
Target Indikatif
2
6
Program perencanaan pembangunan
daerah
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke
dalam RKPD
Terwujudnya perencanaan
dan evaluasi
pembangunan daerah
yang partisipatif dan
berkualitas
100100100100
1.1.1
No Tujuan
7 Penjabaran Program RKPD ke dalam
APBD%
100 100 100 100 100
8 Prosentase Pencapaian Target RPJMD%
100 100 100 100 100
9 Dokumen perencanaan pengembangan
kotaDok 2 4 5 4 3
Program perencanaan pengembangan
kota-kota menengah dan besar
10 Dokumen perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alamDok _ 2 2 2 2
Program perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alam
11 Dokumen perencanaan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh Dok 0 1 2 1 0
Program perencanaan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh
12 Dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi yang mendukung RPJMD Dok 4 7 7 5 64 Meningkatkan koordinasi
Perencanaan di bidang
Ekonomi
Program perencanaan pembangunan
ekonomi
13 Dokumen perencanaan pembangunan
sosial budaya yang mendukung RPJMD Dok 4 15 8 8 6
5 Meningkatkan koordinasi
Perencanaan di bidang Sosial
Budaya
Program Perencanaan Sosial Budaya
1.1.2 Terwujudnya Sinkronisasi
proram pembangunan
antar sektor dan
antarwilayah yang
mengacu kepada RTRW
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
Dok 0 4 10 12 13
1 Penyusunan regulasi rencana
tata ruang yang
komprehensif dan partisipatif
Program Perencanaan Tata Ruang
%
Pemantauan, evaluasi kinerja
pelaksanaan rencana
pembangunan
Program pengendalian dan evaluasi
perencanaan pembangunan daerah
dalam RKPD
3
2013 2014 2015 2016 2017
KeteranganTahun CapaianSasaran Indikator Kinerja KebijakanSatuan
Target Indikatif
No Tujuan
2 Ketersediaan Perda RTRW
Ada/tidak Ada Ada Ada Ada Ada
2 Penataan dan peningkatan
kapasitas kelembagaan
institusi penataan ruang
3 Ketersediaan informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya
melalui peta analog (SPM)
% 100 100 100 100 100
4 Tersedianya informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya
melalui peta digital (SPM)
% 100 100 100 100 100
5 Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaatan ruang
sesuai dengan Peraturan Daerah tentang
RTR wilayah (SPM)
% 100 100 100 100 100
6 Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum konsultasi
publik (SPM)% 100 100 100 100 100
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang
Wilayah % 45 50 55 60 65
4 Meningkatkan koordinasi
Perencanaan di bidang
Urusan Penataan Ruang
1 Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
% 100 100 100 100 100
Program pengumpulan data-data
statistik daerah
1
3
1.1.3 Pengembangan metode
pengumpulan data dan
informasi pembangunan
Program pemanfaatan ruang
Mengoptimalkan
pengawasan
penyelenggaraan penataan
ruang termasuk didalamnya
melalui pengendalian
pemanfaatan ruang
Terpenuhinya data
statistik dan informasi
perencanaan
2 Ketersediaan data dan informasi
pembangunan % 100 100 100 100 100Program pengembangan
data/informasi
1 Tingkat ketersediaan dokumen
perencanaan SKPD% 100 100 100 100 100
1
2 Tingkat ketersediaan laporan capaian
kinerja SKPD % 100 100 100 100 100
3 Tingkat ketersediaan laporan keuangan
SKPD% 100 100 100 100 100
1 Tingkat kedisiplinan aparatur% 100 100 100 100 100
1 Mengoptimalkan kedisiplinan
aparatur
Program peningkatan disiplin aparatur
2 Tingkat ketersediaan sarana dan
prasarana aparatur % 100 100 100 100 1002 Mengoptimalkan pemenuhan
sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
3 Prosentase aparatur yang mempunyai
kompetensi perencana % 100 100 100 100 1003 Mendorong dan memfasiltasi
upaya peningkatan SDM
Program peningkatan kapasitas
Sumber Daya Aparatur
4 Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran % 100 100 100 100 1004 Mengoptimalkan pelayanan
administrasi perkantoran
Program pelayanan administrasi
perkantoran
Mengetahui,
Pembina TK.I
Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA LUBUKLINGGAU,
Dedi Yansyah, SP, M.Si
2.1 Meningkatnya kualitas
SDM perencana
2.1.1 Meningkatnya kompetensi
dan kinerja aparatur
perencanaan
pembangunan daerah
Meningkatnya kualitas
perencanaan dan
evaluasi kinerja serta
keuangan SKPD
1.2
informasi pembangunan
Terpenuhinya dokumen
perencanaan dan evaluasi
kinerja serta keuangan
1.2.1 Menyempurnakan dokumen
perencanaan dan evaluasi
kinerja serta keuangan
perencanaan
pembangunan daerah
2013 2014 2015 2016 2017
KeteranganTahun CapaianSasaran Indikator Kinerja KebijakanSatuan
Target Indikatif
No Tujuan
NIP. 19700406 199703 1 007
SKPD : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tahun : 2015
Satuan Target
1 Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah
yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada % 100
2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang
telah ditetapkan dengan PERDA % 100
3 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang
ditetapkan PERDA/PERKADA % 100
4 Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan
dengan Perkada % 100
5 Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat% 100
6 Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam
RKPD % 100
7 Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD % 100
8 Prosentase Pencapaian Target RPJMD % 100
9 Dokumen perencanaan pengembangan kota Dok 5
10 Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan
sumber daya alamDok 2
11 Dokumen perencanaan pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuhDok 2
12 Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang
mendukung RPJMDDok 7
13 Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya
yang mendukung RPJMDDok 8
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR Dok 10
2 Ketersediaan Perda RTRW% 100
3 Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta analog (SPM) % 100
4 Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta digital (SPM)% 100
5 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik (SPM) % 100
6 Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang RTR wilayah (SPM)% 100
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah% 55
1 Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
% 100
2 Ketersediaan data dan informasi pembangunan
% 100
1 Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD% 100
2 Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD% 100
3 Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD% 100
1 Tingkat kedisiplinan aparatur % 1002.1.1
1.1.1 Terwujudnya perencanaan dan
evaluasi pembangunan daerah
yang partisipatif dan berkualitas
1.1.2
1.1.3 Terpenuhinya data statistik dan
informasi perencanaan
pembangunan daerah
Meningkatnya kompetensi dan
kinerja aparatur perencanaan
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
Sasaran Indikator Kinerja
Terwujudnya Sinkronisasi proram
pembangunan antar sektor dan
antarwilayah yang mengacu
kepada RTRW
Terpenuhinya dokumen
perencanaan dan evaluasi kinerja
serta keuangan
1.2.1
2 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur% 100
3 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi
perencana % 100
4 Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran% 100
kinerja aparatur perencanaan
pembangunan daerah
SKPD : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tahun : 2015
No Sasaran Strategis TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1 3 4 5
1 Regulasi tentang perencanaan
pembangunan daerah yang ditetapkan
dengan Perda dan /atau Perkada% 100 100 100,00
2 Tersedianya dokumen perencanaan
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
PERDA% 100 100,00 100,00
3 Tersedianya Dokumen Perencanaan
RPJMD yang ditetapkan
PERDA/PERKADA% 100 100,00 100,00
4 Tersedianya dokumen RKPD yang
ditetapkan dengan Perkada% 100 100,00 100,00
5 Prosentase sinkronisasi program
daerah dan pusat% 100 100,00 100,00
6 Penjabaran Program RPJMD tahunan
ke dalam RKPD% 100 97,42 97,42
7 Penjabaran Program RKPD ke dalam
APBD% 100 74,45 74,45
8 Prosentase Pencapaian Target
RPJMD% 100 96,03 96,03
9 Dokumen perencanaan
pengembangan kotaDok 5 5,00 100,00
10 Dokumen perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alamDok 2 2,00 100,00
11 Dokumen perencanaan
pengembangan wilayah strategis dan
cepat tumbuhDok 2 2,00 100,00
MATRIK PENGUKURAN KINERJA (PK)
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Indikator kinerja
2
Terwujudnya perencanaan dan
evaluasi pembangunan daerah
yang partisipatif dan berkualitas
1.1.1
cepat tumbuh
12 Dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi yang mendukung RPJMD Dok 7 7,00 100,00
13 Dokumen perencanaan pembangunan
sosial budaya yang mendukung
RPJMDDok 8 8,00 100,00
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau
RRTR Dok 10 9,00 90,00
2 Ketersediaan Perda RTRW % 100 100,00 100,00
3 Ketersediaan informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta analog (SPM)% 100 100,00 100,00
4 Tersedianya informasi mengenai
Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana
rincinya melalui peta digital (SPM)% 100 100,00 100,00
5 Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum konsultasi
publik (SPM)% 100 100,00 100,00
6 Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaatan ruang
sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang RTR wilayah (SPM)% 100 100,00 100,00
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah% 55 55,04 100,07
1 Tingkat Ketersediaan data statistik
daerah % 100 100,00 100,00
2 Ketersediaan data dan informasi
pembangunan% 100 100,00 100,00
1 Tingkat ketersediaan dokumen
perencanaan SKPD % 100 100,00 100,00
2 Tingkat ketersediaan laporan capaian
kinerja SKPD% 100 100,00 100,00
3 Tingkat ketersediaan laporan
keuangan SKPD% 100 100,00 100,00
1 Tingkat kedisiplinan aparatur % 100 100,00 100,00
Terpenuhinya dokumen
perencanaan dan evaluasi kinerja
serta keuangan
1.2.1
1.1.2 Terwujudnya Sinkronisasi proram
pembangunan antar sektor dan
antarwilayah yang mengacu
kepada RTRW
1.1.3 Terpenuhinya data statistik dan
informasi perencanaan
pembangunan daerah
2.1.1 Meningkatnya kompetensi dan
3 Prosentase aparatur yang mempunyai
kompetensi perencana% 100 100,00 100,00
4 Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran% 100 100,00 100,00
Rata-rata capaian 98,69
Kota :
SKPD :
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
1
Regulasi tentang perencanaan
pembangunan daerah yang ditetapkan
dengan Perda dan /atau Perkada
% 100 100 0 0,00 100 100,00 100,00 100 100 100,00 100 100
2
Tersedianya dokumen perencanaan
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
PERDA
% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
3
Tersedianya Dokumen Perencanaan
RPJMD yang ditetapkan
PERDA/PERKADA
% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
4Tersedianya dokumen RKPD yang
ditetapkan dengan Perkada% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
5Prosentase sinkronisasi program daerah
dan pusat% 100 100 90,91 90,91 100 90,91 90,91 100 100,00 100,00 100 100
6Penjabaran Program RPJMD tahunan ke
dalam RKPD% 100 100 76,82 76,82 100 93,99 93,99 100 97,42 97,42 100 100
7Penjabaran Program RKPD ke dalam
APBD% 100 100 83,80 83,80 100 81,74 81,74 100 74,45 74,45 100 100
8 Prosentase Pencapaian Target RPJMD % 100 100 111,95 111,95 100 89,18 89,18 100 96,03 96,03 100 100
9Dokumen perencanaan pengembangan
kotaDok 3 2 2,00 100,00 4 4,00 100,00 5 5,00 100,00 4 3
10Dokumen perencanaan prasarana wilayah
dan sumber daya alamDok 2 0 0,00 0 2 0,00 0 2 2,00 100,00 2 2
11Dokumen perencanaan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuhDok 0 0 0,00 0 1 0,00 0 2 2,00 100,00 1 0
12Dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi yang mendukung RPJMDDok 6 4 4,00 100,00 7 7,00 100,00 7 7,00 100,00 5 6
13Dokumen perencanaan pembangunan
sosial budaya yang mendukung RPJMDDok 6 4 4,00 100,00 15 15,00 100,00 8 8,00 100,00 8 6
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR Dok 13 0 0,00 0 4 2,00 50,00 10 9,00 90,00 12 13
2 Ketersediaan Perda RTRW % 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
3
Ketersediaan informasi mengenai Rencana
Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota
beserta rencana rincinya melalui peta
analog (SPM)
% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
4
Tersedianya informasi mengenai Rencana
Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota
beserta rencana rincinya melalui peta
digital (SPM)
% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
5
Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum konsultasi publik
(SPM)
% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
6
Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai
dengan Peraturan Daerah tentang RTR
wilayah (SPM)
% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
7Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang
Wilayah% 65 45 53,17 118,16 50 55,01 110,02 55 55,04 100,07 60 65
1 Tingkat Ketersediaan data statistik daerah % 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
2Ketersediaan data dan informasi
pembangunan% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
1Tingkat ketersediaan dokumen
perencanaan SKPD% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
2Tingkat ketersediaan laporan capaian
kinerja SKPD% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
3Tingkat ketersediaan laporan keuangan
SKPD% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
1 Tingkat kedisiplinan aparatur % 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
2Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana
aparatur% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
3Prosentase aparatur yang mempunyai
kompetensi perencana% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
4Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran% 100 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100,00 100,00 100 100
1.1.2
2013Target Tahun ke-5
Indikator Kinerja
2.1.1
Meningkatnya kompetensi dan
kinerja aparatur perencanaan
pembangunan daerah
Terwujudnya perencanaan dan
evaluasi pembangunan daerah yang
partisipatif dan berkualitas
1.1.1
Terpenuhinya data statistik dan
informasi perencanaan
pembangunan daerah
2016
1.1.3
Terpenuhinya dokumen
perencanaan dan evaluasi kinerja
serta keuangan
1.1.4
Terwujudnya Sinkronisasi proram
pembangunan antar sektor dan
antarwilayah yang mengacu
kepada RTRW
PERBANDINGAN REALISASI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 BERPEDOMAN PADA RENSTRA BAPPEDA 2013 - 2017
SatuanSasaran2017
Lubuklinggau
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
20152014
SKPD : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau
Tugas :
Fungsi :
Satuan Sumber Data Penanggung Jawab Keterangan
1Regulasi tentang perencanaan pembangunan
daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau
Perkada% Dokumen Renstra
Bidang Program Data dan
InformasiKetersediaan regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada
2Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang
telah ditetapkan dengan PERDA% Dokumen Renstra
Bidang Program Data dan
Informasi
Jumlah dokumen RPJP yang tersedia x 100%
Jumlah dokumen RPJPD yang seharusnya ada
3Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang
ditetapkan PERDA/PERKADA% Dokumen Renstra
Bidang Program Data dan
Informasi
Jumlah dokumen RPJMD yang tersedia x 100%
Jumlah dokumen RPJPD yang seharusnya ada
4Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan
dengan Perkada% Dokumen Renstra
Bidang Program Data dan
Informasi
Jumlah dokumen RKPD yang tersedia x 100%
Jumlah dokumen RKPD yang seharusnya ada
5 Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat % Dokumen RenstraBidang Program Data dan
Informasi
Jumlah prioritas bidang pembangunan daerah yang sinkron
dengan prioritas pembangunan nasional x 100%
Jumlah prioritas bidang pembangunan nasional
Bidang Program Data dan
Terwujudnya perencanaan dan evaluasi
pembangunan daerah yang partisipatif dan
berkualitas
1.1.1
FORMULIR INDIKATOR KINERJA UTAMA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan Daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan
oleh Pemerintah/atau Pemerintah Provinsi
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah
b. pengkoordinasian penyusunan di bidang perencanaan pembangunan daerah
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah
d. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
6Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam
RKPD% Dokumen Renstra
Bidang Program Data dan
Informasi/Bidang
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan
Jumlah program RPJMD yang telah diakomodir dalam RKPD sampai dengan thn ke-n x 100%
Jumlah program RPJMD
7 Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD % Dokumen Renstra
Bidang Program Data dan
Informasi/Bidang
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan
Jumlah program RKPD tahun ke-n yang diakomodir dalam APBD x 100%
Jumlah program RKPD tahun ke-n
8 Prosentase Pencapaian Target RPJMD % Dokumen RenstraBidang Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan
Rata-rata capaian kinerja visi dan misi walikota dalam RKPD tahun ke-(n-1)
9 Dokumen perencanaan pengembangan kota % Dokumen RenstraBidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Jumlah dokumen perencanaan pengembangan kota tahun ke-n x 100%
Jumlah dokumen perencanaan pengembangan kota dalam renstra tahun ke-n
10Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan
sumber daya alam% Dokumen Renstra
Bidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Jumlah dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam tahun ke-n x 100%
Jumlah dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam dalam renstra tahun ke-n
11Dokumen perencanaan pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh% Dokumen Renstra
Bidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Jumlah dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh tahun ke-n x100%
Jumlah dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh dalam renstra tahun ke-n
12Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi
yang mendukung RPJMD% Dokumen Renstra Bidang Ekonomi
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD tahun ke-n x 100%
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD dalam renstra tahun ke-n
13Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya
yang mendukung RPJMD% Dokumen Renstra Bidang Sosial Budaya
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD tahun ke-n x 100%
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD dalam renstra tahun ke-n
Satuan Sumber Data Penanggung Jawab KeteranganSasaran Strategis Indikator Kinerja
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR % Dokumen RenstraBidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Jumlah dokumen RDTR dan/atau RRTR tahun ke-n x 100%
Jumlah dokumen RDTR dan/atau RRTR dalam renstra tahun ke-n
2 Ketersediaan Perda RTRW % Dokumen RenstraBidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Ketersediaan Perda RTRW
3Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta analog (SPM)% Dokumen Renstra
Bidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Jumlah peta analog ditiap kecamatan x 100%
Jumlah kecamatan
4Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui peta digital (SPM)% Dokumen Renstra
Bidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Jumlah peta digital ditiap kecamatan x 100%
Jumlah kecamatan
5Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik (SPM)% Dokumen Renstra
Bidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Jumlah konsultasi publik terlaksana x 100%
Jumlah konsultasi publik seharusnya
6Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan
Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
%
Dokumen RenstraBidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Jumlah masyarakat terlayani x 100%
Jumlah masyarakat yang mengajukan
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah%
Dokumen RenstraBidang Penataan Ruang
Permukiman dan
Realisasi RTRW x100%
Rencana Peruntukan
1Tingkat Ketersediaan data statistik daerah %
Buku Kota Lubuklinggau
Dalam Angka
Bidang Program Data dan
Informasi
Jumlah dokumen statistik yang tersedia x 100 %
Jumlah dokumen statistik yang dibutuhkan
2Ketersediaan data dan informasi pembangunan %
Buku Selayang Pandang,
Leaflet
Bidang Program Data dan
Informasi
Jumlah data yang tersedia x 100%
Jumlah data yang dibutuhkan
1Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD % Renja SKPD Sekretariat
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersedia x 100 %
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang dibutuhkan
2Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD % LAKIP SKPD, LPPD SKPD Sekretariat
Jumlah dokumen evaluasi kinerja SKPD yang tersedia x 100 %
Jumlah dokumen evaluasi kinerja SKPD yang dibutuhkan
Terpenuhinya data statistik dan informasi
perencanaan pembangunan daerah
1.1.3
Terpenuhinya dokumen perencanaan dan
evaluasi kinerja serta keuangan
Terwujudnya Sinkronisasi proram
pembangunan antar sektor dan antarwilayah
yang mengacu kepada RTRW
1.1.2
1.2.1
Jumlah dokumen evaluasi kinerja SKPD yang dibutuhkan
3Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD %
Laporan Asset, Neraca
dan CALKSekretariat
Jumlah laporan keuangan SKPD yang tersedia x 100 %
Jumlah laporan keuangan SKPD yang dibutuhkan
1Tingkat kedisiplinan aparatur %
Rekapitulasi absen harian
dan bulananSekretariat
Jumlah pegawai yang disiplin x 100%
Jumlah total pegawai
2
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur %
Kartu Inventaris Barang,
LaporanInvetaris Barang
semesteran.
Sekretariat Jumlah sarana dan prasarana yang ada x 100%
Jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan
3 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi
perencana% DUK, Dat pegawai Sekretariat
Jumlah pegawai yang memenuhi kompetensi sesuai dengan jabatan x 100%
Jumlah total pegawai yang menduduki jabatan
4
Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran %
Laporan Barang dan Jasa
Triwulanan, Laporan
realisasi fisik dan
Sekretariat Jumlah jenis jasa yang tersedia x 100%
Jumlah jasa yang dibutuhkan
Mengetahui,
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU,
Dedi Yansyah, SP, M.Si
Pembina TK.I
NIP. 19700406 199703 1 007
2.1.1 Meningkatnya kompetensi dan kinerja
aparatur perencanaan pembangunan daerah
No Sasaran Strategis Target1 100%
2 100%
3 100%
4 100%
5 100%
6 100%
7 100%
8 100%
9 100%
10 100%
11 100%
12 2 Dokumen
13 -
14 2 Dokumen
15 1 Dokumen
16 3 Dokumen
17 2 Dokumen
Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan
daerah yang partisipatif dan berkualitas
1.1.1
Dokumen perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
Tingkat ketersediaan dokumen Perencanaan Pengembangan Kota
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Indikator Kerja
Prosentase Pencapaian Target RPJMD
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan
Perda dan /atau Perkada
Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD
Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
Prosentase Pencapaian Target RPJMD
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBDPenjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA
Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD
1 100%
2 9 Dokumen
3 Ada
4 Peta Kota 100%,Peta
Kecamatan 100% ,Peta
Kelurahan 100% 5 Peta Kota 100%,Peta
Kecamatan 100% ,Peta
Kelurahan 100% 6 100%
7 100%
8 55%
1 2 Dokumen
2 1 Dokumen
1.2.1 Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja
serta keuangan
1 100%
1 100%
2 100%
3 100%4 100%
2.1.1 Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan
pembangunan daerah
1.1.3 Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan
pembangunan daerah
1.1.2 Terwujudnya Sinkronisasi program pembangunan antar
sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik
(SPM)
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
Ketersediaan Perda RTRW
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
Prosentase Ketersedian Dokumen Kebijakan Penataan Ruang
Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang WilayahTerlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan
Ketersediaan dokumen perencanaan laporan kinerja dan laporan keuangan
Bappeda
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoranPersentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana
Tingkat Kedisiplinan aparatur
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
Program Anggaran (Rp) Keterangan1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1.128.008.000 APBD2 Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan
Pembangunan Daerah
321.750.000 APBD
3 Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah
dan besar
231.950.000 APBD
4 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya
alam
41.100.000 APBD
5 Program Perencanana Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
17.800.000 APBD
6 Program perencanaan pembangunan ekonomi 342.300.000 APBD7 Program perencanaan sosial dan budaya 345.310.000 APBD8 Program Perencanaan Tata Ruang 1.294.400.000 APBD9 Program Pemanfaatan Ruang 47.500.000 APBD10 Program pengembangan data/informasi 339.890.000 APBD11 Program pengembangan data/informasi/Statistik Daerah 93.540.000 APBD12 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
18.000.000 APBD
13 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 956.380.000 APBD14 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 125.150.000 APBD15 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100.000.000 APBD16 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.129.989.800 APBD
Lubuklinggau, 20 Januari 2015 WALIKOTA LUBUKLINGGAU KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA LUBUKLINGGAU
DEDI YANSYAH ,SP,M.SiPembina Tk.I
NIP. 19700406 1997 03 1 007
H. SN. PRANA PUTRA SOHE