DAFTAR ISI

Laporan Utama

Menanti Kemudi Sang NakhodaBaru Pilihan Jawa Barat

DPRD Jabar Meminta Pemprov Kurangi Angka Kekerasan Terhadap Anak

4

10

8 DPRD Jabar Dorong Optimalisasi Balai Pengembangan Ternak Di Jabar

Laporan Khusus

12 DPRDJabar Meminta Disdik Benahi Carut Marut Sistem PPDB Di Jabar

21 Asyanti Rozana ThalibSrikandi Pejuang AnggarJawa Barat

Sosok

34 Tingkatkan Etos Kerja ASNSetwan Gelar Outbond di Merapi

Pojok Sekretariat

Redaksi menerima kiriman artikel/ berita aktual seputar layanan publik dan aparatur Negara da-lam bentuk CD/ Flashdisk, print out karya tulis yang dikirimkan, diketik dalam spasi rangkap. Sedangkan naskah tulisan harap disertai pas poto berwarna, dan foto copy identitas yang masih berlaku. Tulisan yang dimuat memiliki bo-bot, dan sesuai dengan misi Majalah BEWARA. Naskah dikirim ke alamat redaksi BEWARA dengan alamat sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, Jl. Diponegoro No. 27 Bandung.

PEMBINA UMUMPimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat

PENANGGUNG JAWABDrs. H. Daud Achmad (Sekretaris DPRD)

PIMPINAN REDAKSIYedi Sunardi, SE, MM

(Kabag Humas & Protokol)

REDAKTUR PELAKSANAAry Heriyanto, S.STP., MM

(Kasubag Publikasi & Informasi)

REDAKTURHermansyah, S.Sos, Donny Firmansyah.

SAP, Utti Kaniawati, S.Sos, Anne Dwi Swining S. Amd, Yeni Saptiani. Amd, Moch

Hafidz SH.

SEKRETARIS REDAKSIDenny Ahmad Sumirat S.STP

ANGGOTA REDAKSIAriez Riza Fauzy. S.Ikom

Yoggi Darwis, S.Sos.

FOTOGRAFERBudi Purnaman, SE

Allan Karamy Ruhiyat, STGugi Miraj Parsina Y., SH

Tri Angga Putra., Amd Addy Firmansyah. ST

LAYOUTTedy Nurjaman, ST.Sn

Adrian Yuhendi Putra, ST

DESAIN GRAFISIin Solihin, ST.Sn

Rizky Ramdhani S, S.Tr.Sn

ALAMAT REDAKSIHumas & Protokol

Sekretariat DPRD Provinsi Jawa BaratJl. Diponegoro No. 27, Bandung 40115

Phone: (022)87831045 - (022)87831047Fax : (022)87831049

Email: dprd@jabarprov.go.id humas.dprdjabar@gmail.com

3

Pengantar Redaksi

ewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat telah menggelar Rapat Paripurna Istimewa Pengumuman Hasil Penetapan Komisi Pemi-lihan Umum (KPU) Jawa Barat perihal Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2018-2023 pada Rabu (25/7/2018) lalu. Da-lam rapat tersebut, Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil bersama Uu Ruzhanul Ulum diumumkan sebagai gubernur dan wakil gubernur

Jawa Barat terpilih.Sejuta harapan tentu sangat besar yang sangat dinantikan oleh masyarakat Jawa Barat. Gebrakan seperti apa dari Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang hanya meraba tatkala mengungkapkan janji politik yang dikemukakan keduanya. Bagaimanapun juga, program kerja yang ditawarkan demi keberlangsungan dan ke-majuan Jawa Barat tentunya. Arah kebijakan seperti apa dan bagaimana agar Jawa Barat selangkah lebih maju dibandingkan dengan provinsi lainnya. Hal itu bertumpu kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih untuk dapat mengetahuinya. Sebulan kedepan, penjabat Gubernur Jawa Barat yang kini dijabat M. Iriawan men-gusung semangat untuk meneruskan program pemerintah sebelumnya. Tepatnya pada Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat rencananya akan digelar pada tanggal 17 September 2019. Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih yang dikenal dengan pasangan Rindu (Ridwan Dan UU-red) berjanji akan bekerja leb-ih awal sebelum pelantikan untuk memastikan realisasi janji-janji kampanye bahkan sebelum pelantikan. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar terpilih periode 2018-2023 di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Selasa (24/7/2018). keputusan KPU Jabar No 145 Tahun 2018 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilgub Jabar 2018.

Selamat datang sang nakhoda pilihan Jawa Barat, selamat bekerja dan menjalankan amanah masyarakat Jawa Barat.

Yedi Sunardi, SE, MMPemimpin Redaksi

d

Menanti Kemudi Sang Nakhoda Baru Pilihan Jawa Barat

4

LAPORAN UTAMA

ubernur Jawa Barat terpilih Ridwan Kamil bersama Wakil Guber-nur Uu Ruzhanul Ulum mulai diperkenalkan ke

unsur legislatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tahapan tersebut mer-upakan kelanjutan dari penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat yang sudah dilaksanakan sebel-umnya.“DPRD diberikan waktu lima hari dari penetapan di KPU Jawa Barat

kemarin. Alhamdulillah hari ini kami selesai mengumumkan dalam rapat paripurna istimewa sesuai dengan amanat Undang-Undang, dan sece-patnya tentu kami akan menindak-lanjuti itu dengan menyampaikan ke Presiden melalui menteri dalam neg-eri,” ujar Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di kantor DPRD Jawa Barat Jalan Diponegoro Kota Bandung, Rabu 25 Juli 2018.Ketika itu, dia baru saja memimp-in Rapat Paripurna Istimewa Acara

Pengumuman Hasil Penetapan KPU perihal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih Masa Jabatan 2018-2023. Hadir dalam kesempatan tersebut pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 55 anggota DPRD Jawa Barat, serta Pj Gubernur Jawa Barat Iriawan.Sehari sebelumnya, Selasa 24 Juli 2018 KPU Jawa Barat secara resmi telah menetapkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan per-olehan suara terbanyak sebagai Pas-

Menantikan Sang Nakhoda Untuk Berlayar

g

5

angan Terpilih. Penetapan dilakukan setelah dipastikan tidak adanya guga-tan atas Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 di Mahkamah Konstitusi.Sebagai tindak lanjut seusai “dikenal-kan” di DPRD, Ineu menuturkan, hasil rapat paripurna tersebut kemudian akan disampaikan kepada pemer-intah pusat. Dikatakannya, saat ini DPRD hanya tinggal menyelesaikan kelengkapan administrasi. “Secepat-nya, kalau administrasi hari ini sele-sai, besok sudah kami kirimkan surat keputusan penyampaian dari rapat paripurna berupa berita acara dan hasil dari KPU,” katanya.Berkaitan dengan sosok Kepala Daerah yang baru, dia menambah-kan, sebenarnya pasangan terpilih bukan orang yang asing bagi DPRD Jawa Barat. Oleh karena itu, dia ber-pendapat, Masa transisi kepemi-mpinan tidak akan menemui kendala berarti. “Sekarang di transisi ini tidak sulit karena sebelumnya kan Pak Rid-wan Kamil juga Walikota Bandung yang tidak terlepas kerjasamanya dengan kami di DPRD Jawa Barat,” katanya.Kerja sama luar negeri dioptimalkanDia belum merinci bentuk kerja sama yang akan dibangun antara legislat-if dan eksekutif. “Yang penting ada-lah setelah nanti dilantik, sinergitas hamonisasi yang harus dibangun an-tara DPRD dan eksekutif, gubernur wakil gubernur, karena kita sama-sa-ma bagian dari Pemerintah Daerah Jawa Barat,” ujar Ineu.Di tempat yang sama, Ridwan Kamil menuturkan, perkenalan itu menjadi komitmen eksekutif dan legislatif da-lam membangun Jawa Barat. “Saya senang, karena bertemu dengan poli-tikus yang semula berseberangan, kami bertemu dalam satu wadah sila-turahmi. Pilkada masa lalu, ke depan mari sama-sama membangun Jabar, itu komitmen kami setelah bertemu

anggota dewan di sini,” katanya. Dia menambahkan, dalam memba-ngun Jabar, dia akan meningkatkan lobi ke pemerintah pusat yang sela-ma ini dinilainya kurang optimal. Dia mencontohkan Sumatera Utara den-gan APBD tidak besar, tapi menerima bantuan pusat puluhan triliun, karena mengoptimalkan lobi ke pemerintah pusat.

“Saya ingin kalau APBD kita tidak cuk-up, harus ada sistem untuk lobi pe-merintah pusat, termasuk membuat kerja sama dengan luar negeri,” kata dia. Menurut dia, jika semua urusan mengandalkan APBD, padahal APBD hanya 10 persen dari kemampuan membangun negeri ini, maka sebagai pemimpin ia harus inovatif. “Saya ti-

6

dak akan menjadi pemimpin yang sifatnya administratif, tapi pemimp-in yang multi dimensi dimana ada rezekinya untuk Jabar akan saya kejar, keluar negeri, ke pusat, itu yang saya sebut inovasi,” kata dia. Sementara itu, Uu Ruzhanul Ulum mengaku lega setelah DPRD mengu-mumkan penetapan gu-bernur dan wagub terpilih 2018 hari ini. “Saya lega, legitimasi sudah punya, tinggal menunggu pelan-tikan. Sambil menunggu pelantikan saya bekerja sebagai bupati Tasikmala-ya,” katanya.Angkat Sauh, Siap Berla-yarKontestasi pilkada Jabar usai sudah, pasangan Ridwan Kamil dan UU Ru-zhanul Ulum pun tinggal menunggu prosesi pe-lantikan September 2018 nanti. Hal ini tidak terle-pas dari dinamika poli-tik yang terjadi di Jawa Barat. Komunikasi politik bukan saja antara mereka yang berniat untuk maju, melainkan juga antarpar-tai politik. Singkat kata, hal itu dilakukan dalam rangka membangun ke-cocokan, menentukan siapa yang akan dicalonk-an, siapa berpasangan dengan siapa. Termasuk di dalamnya koalisi partai politik sebagai pengusung calon.Publik menaruh harapan di setiap pergantian kepala daerah. Yakni akan terjadi sebuah perubahan. Akan ada suatu kemajuan. Untuk itu, gubernur 2018-2023 kita juga menaruh hara-pan besar agar Jawa Barat yang lebih baik.

Dalam lima tahun ke depan yang banyak diprediksi berbagai pihak, adalah masa-masa menuju terjadin-ya bonus demografi yang cukup sig-nifikan. BPS memperkirakan tahun 2025 jumlah penduduk Jawa Barat 52.785.700. Ini artinya, penambahan sebanyak 6.077.100 jiwa dalam kurun

sepuluh tahun ini (2015-2025). Saat ini penduduk Jawa Barat sebanyak 46.709.600 jiwa.Dengan adanya bonus demografi tersebut, akan memberikan implikasi terhadap berbagai aspek kehidupan di Jawa Barat. Baik itu aspek sosial

ekonomi, pendidikan, kesehatan, ket-ersediaan pangan, kebutuhan tempat pemukiman dan sebagainya.Di tengah menuju bonus demografi yang akan melanda Jawa Barat, berb-agai persoalan lain juga tak kalah pentingnya untuk menjadi perhatian. Misalnya, Angka Partisipasi Kasar

(APK) perguruan tinggi di Jawa Barat cukup menye-dihkan. Tahun 2013 APK sebesar 19,62%, naik menjadi 21,70% tahun 2014. Namun pada ta-hun 2015 turun APK-nya menjadi 17,76 %. Data ini memberikan gambaran yang ironis. Satu sisi Jawa Barat dikenal sebagai gu-dangnya perguruan tinggi terbaik di negara ini, tapi di sisi lain mereka yang lulusan SMA sederajat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi hanya 17,76%. Artinya, 82, 24% mereka tamat SMA tidak melanjutkan ke perkulia-han.Persoalan kemiskinan cukup serius. Jumlah yang miskin tidak bisa dikuran-gi cukup siginifikan per tahun. Dalam lima tahun yang terjadi turun naik. Tahun 2013 jumlah pen-duduk miskin 4.375.200, tahun 2014 turun menjadi 4.239.000. Namun, tahun 2015 naik lagi menjadi 4.435.700. Tahun 2016 turunnya sedikit menjadi

4.224.320, dan terakhir jumlah pen-duduk miskin tahun 2017 sebanyak 4.168.440 jiwa (BPS).Jumlah pengangguran seakan-akan sulit dikurangi. Dalam tiga tahun ini jumlahnya bertambah. Tahun 2015 jumlah pengangguran sebanyak

7

1.880.000 jiwa. Tahun 2016 naik men-jadi 1.900.000. Dan Februari 2017 naik lagi mencapai 1.920.000 jiwa.Tingkat ketimpangan atau gini rasio Jawa Barat dalam lima tahun be-lakangan masuk kategori sedang dan tampaknya sulit ditekan. Tahun 2013 tingkat gini rasio 0.406. Kemudian tahun 2015 gini rasio 0.426. Pada tahun 2017 gini rasionya 0.403. Ini menggambarkan bagaimana tingkat ketimpangan yang terjadi di Jawa Barat yang sulit diturunkan.Masalah lain yakni lahan pertanian yang menyusut tajam. Padahal, Jawa Barat dikenal sebagai sentra lumbung pangan nasional. Berkurangnya lahan sawah cukup serius. Tahun 2002 luas lahan sawah 1.430.500 hektar. Tahun 2010 berkurang menjadi 1.348.800 hektar (Wilona Octora-IPB). Malah-an di tahun 2015 lahan baku sawah berkurang lagi menjadi 929.000.000 hektar. Ini artinya dalam waktu 13

tahun pengurangan lahan sampai 501.500 hektar.Konversi lahan ini juga diikuti menurunnya jumlah produksi padi Jawa Barat. Tahun 2010 produksi padi mencapai 11.737.071 ton. Ta-hun 2012 turun menjadi 11.271.861 ton. Kemudian tahun 2015 turun lagi menjadi 11.373.143 ton.Menaruh harapanBagaimana dengan Jawa Barat lima tahun ke depan? Apakah kondisin-ya bisa berubah lebih baik atau se-baliknya? Kita menaruh harapan kepada gubernur 2018-2023 untuk menjadikan berbagai persoalan saat ini sebagai bahan pertimbangan da-lam merumuskan berbagai kebijakan pembangunan Jawa Barat ke depan.Tentu kita tidak berharap janji-janji politik yang diumbar. Yakni janji-jan-ji yang hanya sekadar slogan dan menyenangkan sesaat, tapi tidak bisa menjawab berbagai persoalan yang

tengah terjadi. Kita ingin gubernur lima tahun ke depan bisa member-ikan solusi dalam persoalan kemi-skinan. Bisa memberikan jawaban terhadap masalah pengangguran.Kita menginginkan gubernur yang peduli terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Jawa Barat yang baru melanjutkan ke per-guruan tinggi saat ini 17,76%. Kemu-dian, juga bisa mencarikan jalan da-lam mengurangi tingkat ketimpangan masyarakat, sebab jika dibiarkan bisa masuk dalam kategori ketimpangan tinggi.Kita sangat berharap, momentum pemilihan gubernur kali ini benar-be-nar bisa menjawab harapan dan keinginan masyarakat, yakni mewu-judkan Jawa Barat yang lebih maju dan lebih baik.

8

PRD Provinsi Jawa Barat mendorong peningka-tan kegiatan dan angga-ran BPT ternak sapi dan domba di Jawa Barat. Pasalnya, ternak domba

khususnya ternak sapi menjadi ru-jukan nasional dalam memproduksi susu segar yang optimal adalah men-jadi harapan kita semua, agar kebutu-han akan susu utamanya untuk anak-anak generasi masa depan Indonesia tercukup dengan baik.Anggota Komisi II DPRD Jabar, Ir. Rid-ho Budiman Utama mengatakan, pi-haknya akan terus mendorong upa-ya peningkatan yang dilakukan balai yang ada di Jabar. Sebab, selain men-jadi rujukan nasional, ternak di Jabar sangat berpotensi untuk mendatang-kan nilai ekonomi bagi Pemprov Ja-bar.

“Tentunya kami akan terus men-dorong seluruh balai, tidak hanya di BPT Sapi Perah dan HMT saja, agar peningkatan ekonominya pun dapat dirasakan masyarakat Jabar,” ujar Ridho di BPT Sapi Perah dan HMT, Ci-kole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (31/7/2018).Dia menegaskan, Balai Pengemban-gan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Pakan Ternak (BPT Sapi Perah dan HPT) Cikole, Lembang, Bandung, Provinsi Jawa Barat menjadi rujukan usaha peternakan sapi perah tingkat nasional tentang tehnik budidaya ternak, penyiap pakan, dan pengola-han susu.“Dari luar daerah sudah banyak yang akan mengimplementasikan teknik yang dikembangkan, ini juga men-jadi potensi besar bagi ternak yang dikembangkan balai,” katanya

Kepala Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ter-nak (BPT Sapi Perah dan HMT), Aida rosana mengatakan, dukungan ang-garan mengalami penurunan dari 5,9 pada Tahun Anggaran 2018 menjadi 5,1 miliar pada 2019. Namun balai sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9007 Tahun 2015 kapasitas ternak 1500 ekor. “Tapi pada pelayanan mutu alham-dulillah kita (BPT-red) mengalami peningkatan,” ujar Mita di BPT Sapi Perah dan HMT, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (31/7/2018).Dia menambahkan, bibit dasar untuk ternak domba akan di kelola di BPT Cikole. Setelah itu disebar ke seluruh BPT yang ada di Jawa Barat untuk dikembangbiakkan. Selain itu, pihak-nya juga saat ini tengah mengolah

d

DPRD Jabar Dorong Optimalisasi Balai Pengembangan Ternak Di Jabar

“Untuk biaya pengukuran dan pengurusan serti-fikat areal banda-ra ada rumusnya,

tapi saya nyatakan bahwa angka 2 milyar lebih dari

cukup” kata Dady.

LAPORAN UTAMA

9Majalah BEWARA Edisi April 2018

bahan pakan sesuai Standar Nasion-al Indonesia (SNI). Karena itu, untuk meningkatkan kualitas pakan mau-pun ternak, balai bekerja sama den-gan fakultas peternakan dari universi-tas ternama di Jabar agar ternak yang dihasilkan berkualitas sangat baik.“Kita juga berupaya mengoptimal-kan balai dengan menggandeng dari Fakultas Peternakan Unpad,” katanya.Selain itu, lanjut Aida, bibit induk dari balai akan disebarkan ke masyarakat untuk turut membudidayakan ternak domba sesuai dengan peraturan yang berlaku. Termasuk dalam pengolahan HMT juga akan disebarkan pelatihan-nya terhadap masyarakat. Sehingga mutualisme anatara balai dengan masyarakat tercapai.“Hasilnya pun untuk kebutuhan mas-ayrakat, seperti pengolahan kompos, pupuk dan sebagainya dikelola mas-yarakat,” tambahnya. Ia menjelaskan setiap tahun sekitar 50 sampai 100 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seperti Un-pad, IPB, UGM, Undip melaksanakan praktek kerja lapangan antara 10 sampai 60 hari untuk mendapatkan manajemen pengelolaan sapi perah.“Sejumlah penelitian baru terkait sapi perah baik dilakukan di sini maupun ditempat lain, dihimpun dan ditu-larkan kepada siapapun yang melaku-

kan studi di tempat ini,” katanya.Untuk memotivasi generasi muda mengenal usaha sapi perah, setiap ta-hun tidak kurang dari 3.000 siswa dari sekolah dasar dan menengah melaku-kan kunjungan singkat ke balai yang merupakan unit pelayanan teknis dibawah pembinaan Dinas Ketahan-an Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.Beberapa hijauan pakan ternak hasil inovasi terbaru juga diperkenalkan kepada mahasiwa dan peternak sep-erti tanaman indigofera yang menja-di hijauan dengan protein tinggi dan mulato, rumput khusus untuk pedet atau anak sapi.Saat ini BPSP-HPT Cikole mengelola 320 ekor sapi termasuk 70 ekor di Sub Balai di Subang. Rata-rata poduksi susu di balai ini mencapai 18 sampai 19 liter per hari dengan puncak pro-duksi sapi perah sampai 30 liter per hari.“Kami juga mengembangkan model pemeliharaan sapi perah di ladang penggembalaan di Subang. Jadi sapi tidak dikandangkan seperti yang dilakukan peternak di Australia dan Selandia Baru,” katanya.Ia menjelaskan, pihaknya juga melakukan pembinaan di lapangan untuk sembilan kelompok tani terse-bar di enam kabupaten di Jawa Barat.

“Kalau anggaran mencukupi kami juga ingin membina peternak sapi perah di sebelas kabupaten di Jawa Barat,” katanya.BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lem-bang berdiri sejak tahun 1952 dengan nama Taman Ternak yang diprakasai oleh drh. Soedjono Koesoemohardjo (Kepala Jawatan Kehewanan Prian-gan Barat). Saat ini BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang menjadi Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) berada di bawah tanggung jawab Di-nas Peternakan Jawa Barat.Luas lahan UPTD BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang yang dimiliki se-karang seluas 57,8 hektar yang dibagi menjadi 2 lokasi yaitu di Cikole seluas 9,8 Ha dan di Sub Unit Pelayanan Sub-ang seluas 48 Ha (Kecamatan Jalan-cagak dan Kecamatan Sagala Herang.Dokter Hewan BPT Sapi Perah dan HMT, Teguh menambahkan, usu-lan program pada APBD Perubah-an berfokus pada infrastruktur dan pengadaan hewan ternak khusus-nya untuk domba. Pasalnya, aula pengembangan dan sarana kandang ternak hingga lahan untuk pakan san-gat minim.“Kami mengusulkan anggaran untuk APBD-P sebesar 300 juta,” ujar Teguh.

10

etua DPRD Jawa Barat (Jabar) Ineu Purwade-wi Sundari meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui

OPD-OPD-nya, termasuk aparat pen-egak hukum untuk bisa mengurangi angka kekerasan fisik maupun psikis hingga penelantaran anak yang saat ini masih tinggi di Jabar.Hal itu disampaikan Ineu dalam mo-mentum peringatan Hari Anak Na-sional 2018. “Di Hari Anak Nasion-al 2018, DPRD Jabar mengucapkan selamat Hari Anak Nasional, dan sebagai momentum kita mengin-gatkan kembali kepada Pemerintah Provinsi Jabar apabila masih banyak hak-hak anak yang masih belum ter-penuhi sampai masih banyak korban

kekerasan terhadap anak yang harus dicegah dan dikurangi,” tutur Ineu Purwadewi Sundari saat ditemui di DPRD Jabar, Senin (23/7/2018).Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar) Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, di Hari Anak Nasional selain ucapan dan doa untuk anak-anak di Jabar agar sehat selalu dan menjadi anak cer-das, DPRD Jabar meminta OPD dan aparat penegak hukum serius dalam menangani kasus kekekerasan terha-dap anak yang sampai saat ini masih tinggi di Jabar.Ineu mengatakan, mengingat ma-sih banyaknya kasus kekerasan baik fisik, psikis sampai penelantaran anak (ekonomi dan lain-lain), DPRD Jabar mendesak kepada OPD dan aparat penegak hukum untuk bisa men-

gupayakan mengurangi angka kasus tersebut. Terutama, aparat penegak hukum dengan cara memberlakukan hukum seberat-beratnya bagi pelaku sehingga jera. “Bagi Pemprov Jabar melalui OPD-OPD-nya agar apa yang menjadi ke-bijakannya lebih pro terhadap anak, dan kami dari DPRD Jabar tentu akan mendorong hal tersebut,” ucapnya.Pasalnya terang dia, apabila perma-salahan seperti pemenuhan hak-hak anak sampai kekerasan anak diang-gap bukan masalah yang serius, maka tak ayal kasus ini tidak akan pernah berkurang karena tidak ada keseriu-san dalam menanganinya.“Padahal penting, anak itu harus ter-jamin tumbuh dan berkembangnya. Maka dari itu dukungan dan perlind-

DPRD Jabar Meminta Pemprov Kurangi Angka Kekerasan Terhadap Anak

k

LAPORAN UTAMA

11

ungan bukan saja tanggung jawab keluarga tetapi dari pemerintah atau negara juga,” terang dia.Untuk itu, pihaknya mengimbau Pemprov Jabar melalui OPD-OPD agar program-program yang sudah dicanangkan salah satunya ketahan-an keluarga, sosialisasi terhadap pe-menuhan hak-hak anak harus terus dimasifkan kembali. Khusus ketahan-an keluarga harus terus didorong dan dilaksanakan.“Jangan sampai program-program tersebut hanya menjadi program saja, tetapi harus menjadi solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi anak,” ujarnya.Hal senada disampaikan Wakil Ket-ua DPRD Jabar dari Fraksi Partai Demokrat Irfan Suryanegara. Dia me-minta Pemprov Jabar agar bisa terus mengupayakan untuk mengurangi angka kekerasan terhadap anak yang saat ini masih tinggi. Selain itu, aparat penegak hukum untuk serius menan-gani kasus tersebut. “Kita minta kepada OPD-OPD atau instansi-instasi terkait agar lebih bisa mengupayakan (serius) dalam men-gurangi kasus kekerasan terhadap anak, dengan memberikan hukuman yang berat bagi pelaku, kebijakan yang dikeluarkan harus pro terhadap anak,” tutur Irfan.Menurut dia, sudah menjadi kewa-jiban negara (pemerintah) untuk bisa menjamin hak-hak anak terpenuhi. Penting jaminan tumbuh kembang anak ke depan.“Di Hari Anak Nasional sebagai mo-mentum kita untuk mengingat kem-bali solusi terhadap permasalah-an anak yang harus segera diatasi, sehingga cita-cita anak-anak Jabar menjadi anak-anak berprestasi dan harapan bagi keluarga serta negara tercapai,” tutupnya.Support Anak Agar Kreatif Dan Ber-

prestasiKetua DPRD Jawa Barat Ineu Pur-wadewi Sundari mengimbau mas-yarakat agar menjadikan momentum Hari Anak Nasional sebagai momen-tum untuk mendorong anak menjadi lebih kreatif dan berprestasi.“Jangan lagi ada kekerasan terhadap anak, tapi anak harus didorong agar lebih kreatif dan berprestasi. Oleh karena itulah di hari anak nasional ini kita jadikan sebagai momentum untuk mendorong anak anak menjadi lebih baik lagi,” jelas Ineu.Dikatakan Ineu, saat ini memang ke-kerasan terhadap anak masih banyak terjadi. Sehingga hal tersebut harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat. Terlebih, anak-anak ha-rus dijaga dan berkembang dengan baik.“Kita berharap anak anak bisa merde-ka dalam perkembangannya, tanpa ada kekerasan, baik itu di rumah, sekolah maupun di lingkungannya. Sehingga hari anak nasional pun bisa mendorong anak anak kita menjadi lebih berprestasi dan memiliki masa depan yang lebih baik,” katanya.Namun demikian, lanjutnya, untuk menjadikan anak lebih kreatif dan berprestasi tentunya harus ada ket-erlibatan dari orang tua, guru dan

masyarakat di sekitarnya. Termasuk juga perhatian dari pemerintah daer-ah dengan melakukan gerakan yang mendorong optimalisasi kreativitas anak anak.“Peranan orang tua dan lingkungan sangat menunjang pola pikir anak. Untuk keberhasilan anak tidak lep-as dari bimbingan dan pengasuhan orang tua, termasuk lingkungan dan pembelajaran guru, ini harus menjadi perhatian juga,” katanya.Menurutnya peranan orang tua dan keluarga sangatlah besar pengaruhn-ya terhadap perkembangan seorang anak. Terlebih mereka merupakan orang orang terdekat dari anak. Se-hingga pembinaan dan arahan, serta pengawasan orang tua dan keluar-ga menjadi hal yang sangat penting dilakukan.“Orang tua dan lingkungan keluarga harus betul betul melakukan pen-gawasan terhadap anak, sehingga perkembangan anak pun menjadi lebih terarah. Ini penting untuk men-ciptakan anak yang berkarakter baik, berbakti kepada orang tua, bertakwa dan berbudi luhur, serta membang-gakan,” katanya

12

LAPORAN KHUSUS

ewan Pimpinan Rakyat Daerah Jawa Barat menuturkan dari hasil evaluasi Komisi V pada PPDB 2018, ada be-

berapa hal yang perlu diubah teru-tama mekanisme di jalur non NHUN yang ternyata masih banyak meny-isakan masalah dan berakhir banyak diprotes oleh orang tuaterutama orang tua yang anaknya ti-dak diterima.“PPDB 2018 jalur NHUN khususnya Non NHUN memang ada sisi baik dan buruknya Kita akui masih banyak hal yang perlu diubah dan disiapkan ter-utama PPDB 2018 jalur Non NHUN

yang banyak dikeluhkan masyarakat,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Yomanius Untung saatditemui di DPRD Jabar petang tadi, Bandung, Senin (16/7/2018).Perubahan atau perbaikan me-kanisme yang dimaksud, Untung menjelaskan, menyoroti Non NHUN salah satunya jalur zonasi yang leb-ih banyak dikeluhkan masyarakat ini harus diperbaiki pada pemeriksaan validasi data yang dilampirkan oleh orang tua atau peserta didik dari mu-lai pemeriksaan data lebih diperketat melalui peninjauan ke tempat tinggal peserta didik, validasi datakependudukan dengan melibatkan

kelurahan, kecamatan bahkan Dinas Kependudukan Sipil setempat.“Sehingga, data bisa dibandingkan dari peserta dengan dari kelurahan,kecamatan atau Dinas Kependudukan dan Sipil,” jelasnya.Sehingga celah-celah menipu dengan cara memanipulasi data kependudu-kan dari memalsukan surat atau ket-erangan pindah atau Kartu Keluarga dan celah curang lainnya bisa ditut-up. Karena sebaik-baikya sistem yang digunakan pasti akan selalu ada celah untuk menipu, dan untuk itulahharus diupayakan solusi mengatasi celah kecurangan yang ada tersebut. Selain itu, diakui juga memang diten-

DPRD Jabar Meminta Disdik Benahi Carut Marut Sistem PPDB Di Jabar

D

13

gah-tengah diberlakukan jalur zonasi secara nasional ada ketidaksiapan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yaitu, soal infrastruktur sekolah non favorit yangmasih timpang antara sekolah favorit dengan non favorit.“Tetapi apabila melihat tujuan dari diberlakukan sistem zonasi ini yaitu, untuk memeratakan kualitas pendi-dikan sangat baik, dan dampak jang-ka panjangnya adalah mengubah paradigram masyarakat terhadap se-kolah favorit ataupun non favorit itu harapanya,” terangnya.Disisi lain, apabila sistem zonasi ini tidak diberlakukan segera maka se-cara tidak langsung Kita membiarkan tumbuhnya paradigma sekolah favor-it dan non favorit di masyarakat yang dikhawatirkan dampaknya justru akan membuat masyarakat tidak lagi percaya terhadapsekolah-sekolah non favorit, itulah yang Komisi V khawatirkan saat ini.

“Untuk itu, disaat sistem zonasi ini telah diberlakukan percepatan pen-ingkatan kualitas sekolah dari infras-truktur, SDM pengajar dan banyak hal lainnya perlu dipercepat oleh Pemer-intah Provinsi Jawa Barat (Dinas Pen-didikan Jabar),” tegasnya.

Ketiga tambah Untung, diberlakukan-nya sistem zonasi ini agar bisa men-gurai kemacetan, karena sebelum diberlakukan jalur ini. Banyak siswa yang rela menempuh jarak yang cuk-up lama dari tempat tinggalnya hanya demi bersekolah di sekolah favorit. Seperti anak yang tempattinggal di Ujung Berung sekolah di SMA 5 tentunya kasian anaknya be-rangkan pagi pulang malam, ditam-bah macet.“Jadi kapan si anak tersebut belajar atau istirahan apabila waktunya leb-ih banyak dihabiskan di jalan. Alasan inilah yang patut dipertimbangkan,”

“Untuk itu, disaat sistem zonasi ini

telah diberlakukan percepatan pening-katan kualitas seko-lah dari infrastruk-tur, SDM pengajar

dan banyak hal lain-nya perlu diperce-

pat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Dinas Pendidikan

Jabar),”

14

LAPORAN KHUSUS

ujarnya.Melalui jalur zonasi ini anak akan di-paksa memilih sekolah yang dekat, apabila memaksa maka sistem den-gan sendirinya akan tersingkir atau dengan kata lain jalur zonasi ini men-ahan anak yang tempat tinggalnya jauh bersekolah di sekolah favorit yang lokasinya sangat jauh dengantempat tinggalnya.Keempat tambah Untung, Komisi V pun menyoroti PPDB 2018 ini baik itu jalur NHUN maupun NHUN tidak ban-yak melibatkan kepala sekolah baik itu sekolah negeri maupun swasta. Sehingga, tidak sedikit sekolah swas-ta yang tidak menerima siswa miskin dengan alasan kuota sudah penuh.“Padahal dalam regulasi sekolah di-wajibkan menerima siswa dari kelom-pok masyarakat miskin atau dengan kata lain diberikan dispensasi,” pung-kasnya.Kelima, soal siswa titipan selama itu melalui sistem maka hal tersebut

diperbolehkan karena sistem yang akan memutuskan. Hal yang tidak boleh justru melanggar sistem, con-toh kasus ada siswa titipan yang san-gat berprestasi dan saat mengikuti seleksi atau jalur pun siswa tersebutmampu melewati maka hal itu diper-bolehkan.“Yang tidak boleh justru siswa titipan yang sampai menggeser siswa yang telah lulus di sekolah karena siswa titipan tersebut titipan dari pejabar tertentu, ini yang tidak boleh,” im-buhnya.Keenam,Komisi V pun menyoroti soal regulasi Permendikbud No. 14 Tahun 2018 yang dinilai diterbitkan terlalu mendadak dan kurang sosialisasinya ke daerah terutama non perkotaan yang sebenarnya belum cukup siap memberlakukan jalur zonasi ini.Tingkat Protes Tinggi, Harus Lihat Ka-sus per Kasus Jadi apabila banyak ka-sus laporan siswa yang tidak diterima di jalur zonasi ini padahal jarak antara

sekolah dengan tempat tinggalnya dekatjangan lantas protes. Sebab, harus lihat kasusnya seperti apa, atau jalur masuknya seperti apa, nilai NHUNn-ya seperti apa karena nilai NHUN pun menjadi bahan pertimbangan seko-lah meluluskan.“Apabila ada kasus siswa yang dekat dengan sekolah tidak diterima dise-kolah tersebut, maka harus dilihat pe-saingnya berapa, menggunakan jalur apa karena NHUN pun menjadi bahan pertimbangan kelulusan,” katanya.

Contoh lain, tegas Untung, ada anak yang nilainya jelek dibandingkan anak lainnya tetapi yang diterima anak yang nilainya jelek. Tentu harus dilihat dulu jalur yang digunakan, bi-asanya anak tersebut menggunakan jalur SKTM dan ini tentunya akan leb-ih diprioritaskan oleh sekolahsebagaimana amanat dari aturan yang ada.

15

ewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat perkenalkan M Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai

Gubernur dan Wakil Gubernur Ter-pilih pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jawa Barat Pengumu-man Calon Terpilih Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2018, Rabu (25/7/2018).“Alhamdulillah hari ini kami sele-sai mengumumkan, sesuai dengan amanat undang-undang kami akan segera menindaklanjuti dan menyam-paikan (pengusulan pengangkatan) kepada Presiden melalui Kementeri-an Dalam Negeri” ucap Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari usai mempimpin Rapat Pari-purna Istimewa.Ineu menambahkan, pihaknya akan segera mengirimkan surat keputu-san Rapat Paripurna berupa berita acara dan hasil dari Komisi Pemili-

han Umum Provinsi Jawa Barat atau setelah persyaratan adminsitrasi sele-sai.“Yang penting setelah nanti dilantik, sinergitas dan harmonisasi tetap ha-rus dibangun antara DPRD dan ekse-kutif karena sama-sama bagian dari Pemerintah Jawa Barat.“Kedepan kita harus melanjutkan bagaimana pembangunan Jawa Barat” ujarnya.Terkait proses sinkronisasi yang akan dilakukan oleh DPRD dengan Guber-nur dan Wakil Gubernur Terpilih, Ineu menyebut pihaknya sebelumnya sela-lu melakukan sinkronisasi semua ke-bijakan Pemerintah Daerah Kabupat-en/Kota. Sehingga pihaknya optimis proses tersebut akan berjalan baik.“Walaupun sekarang sudah ada kor-dinasi, tentunya kordinasi awal dan harus tetap dilakukan karena 2019 beliau sudah menjabat sebagai Gu-bernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat” kata Ineu.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat terpilih M Ridwan Kamil menyatakan, bahwa proses ini merupakan penyesuaian bagi dirinya menjelang tugas barunya sebagai Gubernur Jawa Barat.“Jadi ini penyesuaian, setelah ini surat dikirim nanti saya menunggu panggi-lan pelantikan yang sementara masih per tujuh belas september. Setelah itu baru ngebut bekerja ada program seratus hari ada program 2019” jelas Emil sapaan akrabnya.“Tapi seperti apa yang saya sam-paikan di KPU ada peraturan Per-mendagri No 22 Tahun 2018 yang menyatakan walaupun belum dilantik pasangan terpilih boleh ikut mensink-ronisasikan program, maka kita butuh waktu dan meminta izin untuk KUAP-PAS agar tidak diparipurnakan sebe-lum kita isi dengan visi misi pasangan Rindu” pungkasnya.

d

DPRD Jabar Perkenalkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

16

SEPUTAR DEWAN

etua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari gelar Hearing Dialog bersama Rukun Wargi Sumedang dan

Yayasan Pangeran Sumedang den-gan tema “Peran Serta DPRD Provinsi Jawa Barat Melestarikan dan Mema-jukan Nilai Tradisional Budaya Sunda” bertempat di Kampung Toga, Kabu-paten Sumedang, Kamis (26/7/2018). Kegiatan Hearing Dialog tersebut betujuan untuk menjaring aspirasi

terkait upaya-upaya pelestarian nilai kebudayaan di Provinsi Jawa Barat.“Kami DPRD Provinsi Jawa Barat yang mendukung langkah-langkah ini, un-tuk menjaga budaya adalah tugas ber-sama bukan hanya teman-teman dari budayawan di Kabupaten Sumedang, RWS, atau Yayasan Pangeran Sumed-ang saja” ucap Ineu kepada war-tawan usai melakukan hearing dialog bersama pelaku budaya Kabupaten Sumedang.Ineu mengapresiasi terkait respon

Hearing Dialog DPRD Provinsi Jawa Barat

DPRD Jabar Rangkul Seluruh Elemen Masyarakat Lestarikan Nilai-nilai Kebudayaan

k“Diskusi ini cukup bagus

dimana stakeholder pemer-intah daerah dari unsur ek-

sekutif dan legislatif, dengan para pelaku budaya senan-tiasa dapat menjaga cagar budaya dan kesenian yang

sudah berkembang khusus-nya di Kabupaten Sumedang

dan Jawa Barat ini”

17Majalah BEWARA Edisi Agustus 2017

positif dari para peserta yang muncul saat berlangsungnya kegiatan hearing dialog tersebut. Adanya sinergitas yang terjalin antara para pemangku kebijakan dengan para pelaku budaya dapat memper-cepat terwujud-nya kelestarian nilai-nilai budaya di suatu daerah.“Diskusi ini cuk-up bagus dimana stakeholder pe-merintah daerah dari unsur ekseku-tif dan legislatif, dengan para pelaku budaya senantiasa dapat menjaga cagar budaya dan kesenian yang su-

dah berkembang khususnya di Kabu-paten Sumedang dan Jawa Barat ini” ucap Ineu.Selain itu Ineu menilai, aspirasi serta masukan yang disampaikan oleh ele-

men masyarakat Kabupaten Sumed-ang dapat dituangkan dalam bagian dari program pembangunan di Jawa Barat.

“Tadi terdapat masukan yang cukup bagus dan setidaknya ini dapat men-jadi bagian dari program-program pembangunan di Jawa Barat” kata Ineu.

Ineu ber-harap, adan-ya seman-gat yang besar dari para pelaku budaya di K a b u p a t -

en Sumedang tersebut dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Sehingga hal tersebut dapat melahir-kan potensi –potensi baru seperti po-

17

“Kami DPRD Provinsi Jawa Barat yang mendukung lang-kah-langkah ini, untuk menjaga budaya adalah tugas bersa-

ma bukan hanya teman-teman dari budayawan di Kabupaten Sumedang, RWS, atau Yayasan Pangeran Sumedang saja”

18

tensi wisata yang dapat mendatang-kan manfaat positif lainya. “Kalau tadi misalnya ada pembangu-nan insfrastruktur tap ini setidaknya ada cagar alam, cagar budaya tetap di lestarikan dan ditingkatkan menjadi (potensi) wisata yang mampu men-datangkan wisatawan lokal dan man-canegara itu harapnnya” ujar Ineu.Sementara itu Dewan Kebudayaan Kabupaten Sumedang M Arishan-di mengapresiasi program inisiatif dari Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut. Menurut Arishandi DPRD sebagai lembaga aspirasi, legislasi maupun lembaga kontrol di dalam sistem keta-tanegaraan tak terlepas dari nilai-nilai pelestarian budaya.“Dimana amanat undang-undang pun salah satunya bahwa pemerin-tah dalam artian luas Bupati, Guber-nur, maupun DPRD harus menjaring aspirasi dari masyarakat. Karena ses-

ungguhnya hukum atau aturan yang baik itu memenuhi tiga unsur perta-ma harus memenuhi unsur filosofis didalamnya terdapat unsur keadilan selanjutnya unsur yuridis harus ses-uai tatakrama aturan yang ada di da-lam ketatanegaraan kita dan yang ke-tiga ini yang lebih penting dan hari ini kita lakukan oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat yaitu harus mencermink-an unsur sosiologis yaitu konsep-kon-sep nilai agent agent yang ada di mas-yarakat” papar Arishandi.Lebih lanjut Ia menyebut, tidaklah be-rarti sebuah peraturan daerah takala tidak membumi, tidak diterim oleh masyarakatnya. Terkait apa yang tel-ah dilakukan oleh DPRD Provinsi Jawa barat adalah sesuatu yang benar dengan cara-cara yang sangat ber-demokrasi.“Harapannya sudah barang tentu karena ini lembaga aspirasi, lembaga kontrol bahwa apa yang kita ingink-

an khususnya untuk tiga domain di Kabupaten Sumedang yaitu Rukun Wargi Sumedang, Yayasan Pangeran Sumedang, dan saya sebagai Dewan Kebudayaan Kabupaten Sumedang sangat menginginkan bahwa bu-kan hanya di Jawa Barat begitupun di Sumedang ada sebuah peraturan daerah yang representasif yang men-jadi wadah menjadi lembaga pelind-ung dan penerima aduan dari mas-yarakat “ pungkas Arishandi.Hadir pada kesempatan tersebut se-bagai narasumber Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar IX H. Sahromi, Ridho Budiman Utama, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Hj. Ida Hernida, serta un-sur Pemerintah Kabupaten Sumed-ang.

19

etua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menyambut baik dipilihnya Provinsi Jawa Barat sebagi tuan

rumah pertemuan kelompok kerja audit lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedunia atau Inter-national Organization of Supreme Audit Institu-tions Working Group on Environmental Auditing (INTOSAI WGEA) yang diikuti oleh 81 peserta dari 32 negara tersebut.“Dengan dipilihnya jawa barat sebagai tempat pertemuan maka akan mem-berikan manfaat untuk provinsi jawa barat dengan lebih dikenal dimata dunia “ ucap Ineu, Senin (16/7/2018).Ineu pun berharap , dengan dilak-sanakannya acara tersebut dapat di-jadikan sebagai media untuk menso-

sialisaiskan potensiJawa Barat.“Jawa barat bisa lebih dikenal lagi oleh negara-negara yang tergabung da-lam asosiasi BPK ini, meskipun sudah mengetahui Jawa Barat sebelumnya namun dengan ini mereka bisa meng-etahui jawa barat secara detail. Mer-eka bisa mengetahui bagaimana jawa

barat dalam mengeleloa lingkunga hidup, dan aspek-aspek pembangu-nan di jawa barat.” Kata Ineu.“Semoga event internasional sep-erti ini bisa lebih banyak dilakukan di jawa barat, sebagai upaya untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya di Jawa Barat” ujar Ineu.

Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Wilayah Jawa Barat Arman Syifa men-jelaskan, INTOSAI WGEA memiliki tu-juan membantu badan pemeriksa da-lam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu yang berkai-tan dengan audit lingkungan. “Kelompok tersebut memfasilita-

si pertukaran informasi dan pengalaman antar-badan pemeriksa serta mempublikasikan pe-doman dan informasi lainnya”katanya.Selain melakukan per-

temuan diagendakan akan melakukan beberpa kunjungan ke tempat-tem-pat literasi budaya jawa barat. “Selanjut kami akan melakukan sema-cam workshop untuk membahas isu terkait lingkungan” pungkasnya.

k

Ketua DPRD Jabar Apresiasi Kegiatan INTOSAI WGEA di Jawa Barat

“Semoga event internasional seperti ini bisa lebih banyak dilakukan di jawa barat, sebagai upaya

untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya di Jawa Barat”

SEPUTAR DEWAN

20

SOSOK

21

igih, bertekad kuat dan ambisius sifat yang pantas disematkan ke-pada salah satu perem-puan Jawa Barat yang

satu ini. Didikan sang ayah yang berla-tarbelakang militer tertanam kuat da-lam pribadinya, disiplin, proporsional dan perfeksionis pun turut menjadi bagian darinya. Baginya, menunda suatu pekerjaan adalah pantangan. Pasalnya, hal itu yang justru akan menghambat pekerjaan yang selan-jutnya. Adalah Asyanti Rozana Thalib, perem-puan kelahiran Jakarta 54 tahun silam yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat tepatnya di Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat.

Tetapi siapa sangka, ditengah kesi-bukannya sebagai anggota dewan, perempuan yang mengusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan se-bagai kendaraan politik pilihannya memiliki kesibukan lain yang tak ka-lah penting untuk diperjuangkannya. Awal 2015 menjadi moment penting dalam hidupnya, menjadi Ketua Ika-tan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) periode 2015-2019. Bagaimana tidak, latar belakang kehidupan sewaktu duduk di bangku sekolah justru olah raga yang dipilihnya adalah softball. Tentu hal itu bagaikan bumi dan langit dibandingkan dengan peran pekerjaannya sekarang. Tidaklah de-mikian prinsip yang dipegang teguh, menjadi Ketua Ikasi Jawa Barat justru

dianggapnya sebagai amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. “Bagaimana saya bisa menolaknya, ini sebagai amanah dari pengurus yang dipercayakan kepada saya un-tuk menakhodai organisasi olahraga Anggar di Jabar. Yaa saya harus mau dan menjalankan tanggung jawab,” ujar Asyanti di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro no 27, Kota Bandung, Senin (13/08/2018).Terpilihnya Asyanti ini membuka lem-baran baru sekaligus harapan bagi anggar Jawa Barat, setelah sebelum-nya mengalami kisruh di dalam tu-buh kepengurusan Ikasi Jabar, yang berimbas KONI Jabar mengambil alih atlet dan pelatih supaya tidak terkena

g

Asyanti ROZANA THALIBSrikandi Pejuang Anggar Jawa Barat

22

imbas dari adanya kisruh ini.Asyanti yang juga Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat ini dipilih oleh 14 Pengcab Ikasi kota/kabupaten yang hadir dalam Musda tersebut.

PON Menjadi Momentum Kebangki-tan Anggar Di JabarPekan Olahraga Nasional (PON) tak ia lewatkan untuk memaksimalkan perannya sebagai Ketua Ikasi Jabar. Mo-mentum “Jabar Kahiji” dalam PON itu memicunya untuk turut menyumbangkan pun-di medali untuk juara umum. Alhasil, cabang olahraga anggarpun berhasil meyumbangkan 24 medali pada PON XIX 2016 lalu. Tetapi prestasi itu tidak diperolehnya dengan mudah, perempuan yang hobi berolahraga ini mengaku, kiprahnya di dunia Anggar memang tergolong minim pengalaman. Tetapi bermodal

keinginan dan keyakinan yang kuat, dirinya berjuang keras untuk mema-jukan, memperkenalkan Anggar ke-pada masyarakat agar lebih dikenal sebagai cabang olahraga. Tak sung-kan-sungkan, dirinya terjun langsung untuk menekuni anggar tersebut mu-lai dari mengenali olahraganya hing-

ga mengetahui dan menyeleksi atlet berpotensi. Bahkan, ibu yang memili-ki anak semata wayang ini tak gengsi untuk menanykan kepada bawahan-nya seputar anggar demi ambisinya mengenalkan anggar.“Karena menjadi ketua Ikasi ini bukan hanya jabatannya saja, tetapi saya

harus benar-benar mengenal dan menekuninya hingga saya harus ikut menyeleksi atlet yang direkomen-dasikan pengcab,” katanya. Selain itu, lanjut dia, sebelum PON Jabar anggar belum begitu dikenal masayrakat lantaran anggar di Jabar sendiri masih minim prestasi. Keper-

cayaan diri para atlet an-ggar dinilai kurang, saat itulah dirinya mengop-timalkan dalam mengisi jabatan sebagai Ketua Ikasi jabar. Pembinaan maksimal pada semua sektor terus dilakukan

meski dikejar waktu untuk kejuaraan empat tahunan itu. Saat ini, pembi-naan belum berhenti sampai PON XIX Jabar tahun 2016 lalu. Pelaksanaan PON XXI yang rencananya akan ber-langsung di Papua pun sedang diper-siapkan hingga nanti pelaksanaan.“Karena itulah saya menjadi termoti-

“Karena menjadi ketua Ikasi ini bukan hanya jabatannya saja, tetapi saya harus benar-benar

mengenal dan menekuninya hingga saya harus ikut menyeleksi atlet yang

direkomendasikan pengcab,”

vasi untuk mengangkat Anggar di Ja-bar,” ucapnya.

Menepis Anggar Sebagai Olahraga Mahal Sedikit berbeda dengan cabor lain-nya, anggar dipandang sebagai olahraga yang cukup mahal. Tetapi, perempuan yang juga berprofesi sebagai politisi PDI Perjuangan Dapil Kabupat-en Bogor itu memiliki tujuan untuk memasyarakatkan olahraga anggar tersebut. Salah satu strateginya untuk mendongkrak Anggar sebagai olahraga yang memasyarakat, dirinya bekerjasama dengan peng-cab untuk mengadakan pertand-ingan-pertandingan yang difasilitasi pengcab. Tentunya dengan support anggaran dari pengurus daerah. Salah satu yang tidak kalah penting, lanjut dia, mengedukasi para calon atlet dengan mengedepankan man-faat dari anggar itu sendiri. Bahkan untuk lebih mengenalkan anggar ke masyarakat, dirinya memperjuang-kan dengan pihak terkait untuk men-gadakan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dengan menambahkan ang-gar.“Memang relatif mahal, tetapi hal itu

tidak sebanding dengan manfaatnya yang besar dikemudian hari,” ung-kapnya.Salah satu pembinaan yang dilaku-kannya terakhir dengan mengada-kan perhelatan kejuaraan West Java International Fencing Championship 2018, di Wisma Padepokan Voli Sentul Bogor, Sabtu-Minggu (28-29/4/2018) lalu. Kejuaraan ini diselenggarakan dalam rangka ikut meramaikan ajang Asian Games 2018Selain itu, ajang ini juga merupakan salah satu bentuk program pembi-naan atlet anggar di Indonesia lewat pertandingan berskala internasional. Selain itu sebagai andil mengakrab-kan komunitas anggar di Indonesia m a u - p u n

Asia Pas- ifik. Beberapa negara ambil bagian dalam kejuaraan ini, antara lain Singapura, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. Kehad-iran atlet asing menjadi nilai penting dan bagi tim tuan rumah Indonesia. Mereka dapat bertemu dan menco-ba langsung kekuatan atlet-atlet dari negara lain. Selama ini, hanya seba-gian kecil atlet yang sempat mera-sakan pertandingan di luar negeri. “Kejuaraan ini terealisir berkat ban-

tuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka Tahun Kunjungan Wisata Indonesia, Visit Wonderful Indonesia 2018. Kami dari Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indo-nesia (IKASI) Jawa Barat sangat mem-perhatikan jam terbang pertandingan atlet-atlet Indonesia yang minim,” terangnya.Branch Manager Yang Beralih Haluan Menjadi Anggota Dewan Jabatan yang diamanatkan tidak boleh berpikir pada untung rugi. Itu pun menjadi salah satu prinsip per-empuan yang juga sempat bekerja di sebuah bank di Jakarta sebagai Kepala Cabang. 15 tahun pengalamannya di dunia perbankan tentu menjadikan-nya banyak asam garam. Panggilan jiwa untuk membantu orang banyak-pun muncul saat dirinya tengah me-nikmati sebagai kepala cabang. Teta-

pi dirinya menilai, bekerja didunia perbankan kurang menantang

lantaran keinginan kuatnya membantu banyak orang. Pi-lihan dan kepercayaan untuk menjadi anggota dewan pun tak dapat dihindarkan. Tak-dirnya menjadi Anggota de-

wan adalah sebagai amanah yang harus dijalankan olehnya.

Bahwa amanah sebagai pemberi-an tuhan yang harus diperjuangkan

dengan sungguh-sungguh. “Bahwa menjadi anggota dewanpun ini bukan dinilai keuntungan dan kerugiannya, tatkala saya menjabat sebagai branch manager disebuah bank, saya berarti hanya membesar-kan dan mebantu segelintir orang. Tetapi menjadi anggota DPRD Jabar berapa banyak yang harus saya ban-tu sesuai dengan tupoksinya,” tandas Asyanti

23

“Memang relat-if mahal, tetapi hal itu tidak se-banding dengan

manfaatnya yang besar dikemudian

hari,”

“Karena itulah saya menjadi termotivasi un-tuk mengangkat Anggar

di Jabar,”

nggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Dede T. Widarsih men-gapresiasi kinerja UPTD P3D Ciamis yang telah

memberi kemudahan masyarakat wa-jib pajak kendaraan bermotor dalam membayar pajak yang berbuah peng-hargaan Peringkat Terbaik Pemung-utan Pajak Kendaraan Bermotor 2017 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.Hal ini diungkapkan Dede disela ke-giatan kunjungan kerja Komisi III DPRD Jawa Barat ke kantor UPTD Pu-

sat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) Wilayah Ciamis dan UPTD P3D Wilayah Banjar dalam rangka Evaluasi Mitra Kerja Komisi Triwulan I Tahun 2018. Menurut Dede optimalisasi kin-erja tersebut telah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat, melalui Pajak yang merupakan

salah satu sumber pendapatan asli daerah untuk membiaya jalannya pe-merintahan daerah dan pembangu-nan daerah. “Kami mengapresiasi sekali pelayanan pajak ini yang mana setiap tahun pendapatannya selalu meningkat. Ini penting karena pajak untuk pemban-gunan daerah”, jelas Dede beberapa waktu lalu.Dede mengatakan, setiap tahun pi-haknya selalu mengevaluasi kinerja UPTD P3D di Seluruh Jawa Barat dan Ia mengapresiasi UPTD P3D wilayah

Ciamis dan UPTD P3D wilayah Banjar yang terus meningkatkan pelayanan-nya kepada masyarakat. “Kami Setiap tahun berevaluasi dan setiap tahun itu ada perubahan un-tuk pelayanan kepada masyarakat, sangat bagus bahkan pembayaran pajak tahunan itu sangat cepat hanya hitungan menit dan kami mengapre-

siasi itu” jelas Dede. Dede berharap inovasi yang dikem-bangkan UPTD P3D Ciamis dalam jemput bola kepada wajib pajak terus dilakukan untuk menarik minat wa-jib pajak agar pembayaran pajak bisa dilakukan tepat pada waktunya.Sementara itu Kepala UPTD P3D Wilayah Ciamis Asep Suhendra men-gatakan untuk mempermudah pe-layanan masyarakat di bidang pem-bayaran pajak kendaraan bermotor pihaknya membuka layanan sam-sat outlet di wilayah Banjarsari dan

Kawali. Selain itu, ada juga Samsat Keliling yang setiap harinya menggunakan mobil, dan Samsat Gendong. Bah-kan di hari libur juga pihaknya tetap membuka pelayanan, seperti haln-ya malam Minggu diadakan Samsat malming (Samsat Keliling Malam Minggu) yang dilakukan di Alun-alun

24

DPRD Jabar ApresiaSi Inovasi UPTD P3D wilayah Ciamis & banjar

a

“Kami mengapresiasi sekali pelayanan pajak ini yang mana setiap

tahun pendapatannya selalu meningkat. Ini penting karena pajak untuk pembangunan

daerah”

SEPUTAR DEWAN

25

Ciamis, dan untuk hari Ahadnya ada Samsat Ahad. “Jadi, kita tidak ada istilah berhenti untuk melayani masyarakat. Dengan adanya Outlet Samsat ini, pelayanan kian mudah dan ada peningkatan”, ucap Hendra.Hendra menambahkan saat ini re-alisasi penerimaan pajak di Kabupaten Ciamis mencapai Rp.100.904.044.893 atau telah lebih dari 50 persen dari target penerimaan tahun 2018 sebanyak Rp. 219.307.281.301. Sedangkan realisasi penerimaan pajak di Kota Banjar mencapai Rp. 19.759.743.533 dari target pener-imaan tahun 2018 sebanyak Rp. 49.265.587.288.Kepala UPTD P3D Wilayah Banjar, Adun Abdullah Syafii mengatakan, pencapaian target Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di wilayah Banjar dari 17 miliar mencapai setengahnya pada

kisaran Rp 8,615.937.000 atau sebe-sar 50,7 persen. Pencapaian tersebut adanya optimalisasi dalam koordinasi dengan pembina samsat dan elemen masyarakat desa hingga kelurahan yang berkesinambungan melakukan sosialisasi. Sehingga dengan begitu masyarakat lebih menyadari akan wa-

jib pembayaran pajak tersebut.“Tentunya sinergitas pihak terkait akan menunjang dalam peningka-tan pembayaran pajak khususnya di Wilayah Banjar,” ujar Adun.Saat ditanyakan terkait hambatan yang dihadapi, dirinya menyebutkan ditahun 2018 belum menghadapi kendala yang berarti. Hanya saja, saat pengamanan pilkada dan iedul fitri mitra kerja (kepolisianred-red) harus

mengutamakan pengamanan ter-lebih dahulu. Hal ini berdampak pada operasi maupun sosialisasi terhadap masyarakat.“Karena di tahun ini ada pilkada dan lebaran, mitra untuk sosialisasinya fokus pada pengamanan dulu,” ka-tanya.

Kendati demikian, lanjut Adun, dari segi kinerja secara kes-eluruhan di wilayah Banjar ada 20 PNS semuanya bekerja se-suai dengan tupoksi.

Dalam hal ini, untuk mengupayakan pencapaian target maksimal pihakn-ya mengutamakan komunikasi aktif kepada semua yang terkait dengan pembayaran wajib pajakYang terpenting dalam hal ini adalah komunikasi dengan semua pihak yang terkait untuk mensosialisasikan agar lebih positif,” tandasnya.

“Tentunya sinergitas pihak terkait akan menunjang dalam peningkatan pembayaran

pajak khususnya di Wilayah Banjar,”

26

etua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menyatakan, perguruan tinggi harus melakukan kerja sama

dengan pemerintah daerah untuk ter-us melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing serta mampu menjawab tantangan dunia kerja yang terus mengalami perkem-bangan seiring hadirnya era revolusi industry saat ini.Hal tersebut diungkapkan Ineu saat memberikan orasi ilmiah pada acara Sidang Terbuka Senat Politeknik LP3I Bandung dalam rangka Wisuda XV Program Diploma III Tahun Akade-

Kerja Sama Pemerintah dan Perguruan Tinggi Untuk Peningkatan Kualitas SDM

k “Bukan hanya alih kelola jejang SMA dan SMK saja, tentunya perguruan tinggi ini

harus ada kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mencipatakan sumber daya manusia yang kedepan semakin berdaya saing, berkarakter dan bisa beradaptasi dengan revolusi industri seperti yang su-dah dicanangkan oleh pemerintah pusat”

SEPUTAR DEWANSEPUTAR DEWAN

27

mik 2017/2018 dengan tema “Meny-iapkan SDM yang Berdaya Saing da-lam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0” di Harris Hotel Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (18/7/2018).“Bukan hanya alih kelola jejang SMA dan SMK saja, tentunya perguruan tinggi ini harus ada kerjasama den-gan pemerintah daerah untuk menci-patakan sumber daya manusia yang kedepan semakin berdaya saing, ber-karakter dan bisa beradaptasi dengan revolusi industri seperti yang sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat” kata Ineu.Ineu menambahkan, Pemerintah dan DPRD Provinsi Jawa Barat selama ini sebagaimana kewajibannya di dun-ia pendidikan sesuai dengan amanat undang undang selalu mendukung kebutuhan pendidikan di Jawa Barat. Sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki oleh DPRD, maka DPRD me-liki andil besar dalam setiap langkah

tumbuh kembang serta kemajuan dunia pendidikan. “Kami harus terus meningkatkan per-an serta pemerintah dan perguruan tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni dan mampu bersaing di Jawa Barat” ujar Ineu. Lebih lanjut Ineu menambahkan, dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang cukup besar hal tersebut menja-di tantangan yang luar biasa. Namun pihaknya meyakini dengan terjalinn-ya kerjasama yang baik dari seluruh elemen dalam upaya melahirkan sumber daya manusia yang berkual-itas. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah tersebut harus dengan optimal dimanfaatkan, bersa-ma Pemerintah DPRD Provinsi Jawa Barat terus melakukan upaya dalam mempersiapkan SDM yang berdaya saing untuk menghadapi era revolu-si industri yang kini sudah di depan

mata. Ineu meyakini dengan terjalin-nya kordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan elemen pendidikan maka Jawa Barat kedepan akan menjadi provinsi yang mampu mencetak sumber daya manusia yang unggul dan mampu menjawab tan-tangan zaman. Selain itu bukan tidak mungkin bahwa sumber daya manu-sia ini akan menjadi ujung tombak bagi kemajuan pembangunan suatu daerah. “Kami yakin dengan kerjasama seluruh unsur pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku usaha serta mas-yarakat secara bersama-sama untuk mengahadapi era revolusi industri ke empat ini. Tentunya sumber daya manusia sebagai ujung tombaknya” pungkas Ineu.

28

nggota Komisi V DPRD Provinsim Jawa Barat Sahromi menghim-bau, kepada unsur-un-sur terkait untuk terus

melakukan kegiatan-kegiatan bersifat edukasi dan sosialisasi pencegahan peredaran narkoba. Hal tersebut di-ungkapkan oleh Sahromi saat men-gahadiri Apel Akbar Tingkat Provinsi Jawa Barat dalam rangka memperin-gati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tahun 2018 di Halaman Depan Gedung Sate , Kota Bandung. “Kegiatan ini merupakan momen-tum yang tidak boleh terlewatkan sehingga kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan tidak boleh stagnan dan harus terintegrasi total dengan ke-giatan lain. Artinya bersambung terus massal total dan terintegrasi dengan berbagai pihak, apabila itu tidak ber-jalan dengan baik maka peredaran narkoba akan tetap merajalela” ujar Sahromi, Senin (30/7/2018).Ia pun optimis dengan dilaksanakan-

nya kegiatan seperti ini, dapat mem-berikan pengetahuan sebagai upaya pnecegahan peredaran narkotika di tengah-tengah masyarakat Jawa Barat. “Dengan kita berdoa percaya pada Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa ini semua bisa kita hindari bisa lawan dengan bersatunya generasi muda di indonesia khususnya jawa barat selaku pejuang untuk mencegah pen-garuh narkotika”kata Sahromi.Dalam kesempatan tersebut dilaku-kan pemusnahan barang bukti nar-kotika secara simbolis yang dilak-sanakan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Jawa Barat M Iriawan dan Kepala BNN RI Heru Winarko. Sekitar 600 Kg narkoba jenis ganja, dan 6 Kg narkoba jenis sabu-sabu dimusnah-kan dalam acara tersebut.Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat M Iriawan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan edu-kasi terkait pencegahab dan pen-egakan hukum guna menekan angka

peredaran narkotika di Jawa Barat.“Nanti kita lakukan untuk menekan dan menghilangkan penyebaran nar-koba di Jawa Barat, kita tahu narkoba amat sangat luar biasa karena men-guntungkan dan juga amat besar nilai finansialnya, sehingga mereka be-rusaha dimanapun akan melakukan penyebaran” ujar Iriawan.Ia pun menghimbau, kepada seluruh elemen masyarakat Jawa Barat untuk terus bekerjasama dengan pemer-intah guna memberantas peredaran narkoba,“Oleh sebab itu kami menghimbau kepada seluruh lapisan elemen mas-yarakat bekerja sama dengan pihak pemerintahan, untuk memberantas narkoba dan juga dibarengi dengan penegakan, kita masih ada waktu supaya tidak menjadi negara seperti di amerika latin , jangan sempat men-coba narkoba kepada generasi muda” pungkasnya.

Edukasi Peredaran dan Bahaya Narkotika Kepada Masyarakat

A

SEPUTAR DEWAN

29

ebagai salah satu upaya untuk menggali dan ber-tukar informasi terkait percepatan peningkatan sektor kesejahteraan ser-

ta pendidikan DPRD Provinsi Riau lakukan kunjungan kerja ke DPRD Provinsi Jawa Barat.Pada kesempatan tersebut kunjungan kerja di diterima oleh Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat.Pimpinan rombongan Noviwaldy Jus-man mengatakn. Dipilihnya DPRD

Provinsi Jawa Barat sebagai tujuan kunjungan kerja karena Provinsi Jawa Barat diangap memiliki inovasi-inova-si yang mampu mengangkat dan me-majukan sektor pendidikan.“Sehingga kita melakukan bagaiman cara mengatasi kesejahteraan, pendi-dikan, khusus untuk pendidikan kami mendapatkan ide-ide yang luar biasa dari Provinsi Jawa Barat untuk me-majukan pendidikan di Provinsi Riau” kata Noviwaldy.Selain itu Ia pun menambahkan,

Provinsi Jawa Barat dinilai lebih un-ggul dalam bidang kesejahteraan hal tersebut tercermin pada pro-gram-program atau kegiatan yang dapat menunjang APBD.“Terkait dengan di daerah Jabar yang lebih unggul terutama di bidang kes-ejahteraannya, meningkatkan kes-ejahteraan itu (dengan) berbagai kegiatan untuk menunjang APBD, dari segi kesehatan itu memperkuat ke rumah sakit regional, pendidikan penambahan ruang kelas baru dan

Komisi V Terima Kunker DPRD Provinsi Riau

s

SEPUTAR DEWAN

30

bangunan sekolah baru “ paparnya.Sementara itu Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya menyambut baik kunjun-gan kerja yang dilakukan oleh DPRD Provinsi Riau. Menurutnya hasil pembahasan yang menyangkut kes-ejahteraan sosial masyarakat sengat

specific.“Permasalahan yang ada di kedua provinsi disharingkan, dan ini menam-bah wawasan bagi kami komisi lima DPRD Jabar” ujarnya. Ia pun menyebut salah satu contoh pembahasan yang mengemuka pada kesempatan tersebut mengenai ma-

najemen rumah sakit umum daerah pusat tingkat provinsi.“Berbagai permasalahan dan kenda-la di RSHS sama juga di hadapi oleh

Provinsi Riau seperti pasien dari berbagai daerah itu inginnya ke ru-mah sakit umum daerah pusat, hal ini diatasi dengan pembangunan rumah sakit umum di regional ide ini juga dibawa untuk diterapkan di provinsi riau, kedepannya ada manfaat yang sangat terasa bagi studi banding ini” pungkasnya.

“Permasalahan yang ada di kedua provinsi disharingkan, dan ini menambah wawasan bagi kami komisi lima

DPRD Jabar”

31Majalah BEWARA Edisi April 2018

SEPUTAR DEWAN

nggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Yu-suf Puad mengatakan, proses rekruitmen Aparatur Sipil Nega-ra (ASN) harus dilak-

sanakan dengan baik, sebagai upaya mewujudkan ASN berkualitas yang mampu menggerakan roda pemerin-tahan.Pada rekruitmen ASN tahun ini Yusuf menyebut ada beberapa sistem dan ketentuan yang harus dikaji ulang kembali, salah satunya mengenai be-ban kerja yang dibutuhkan oleh seti-ap dinas atau badan.“Harus dikaji ulang kembali terkait beban kerja struktur yang ada di dinas atau badan dari struktur yang ada”

ungkap Yusuf usai melaksanakan kun-jungan kerja ke Kementerian Pember-dayaan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokrasi Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (26/4/2018).Lebih lanjut Yusuf mengungkapkan adapun permasalahan yang terjadi dan coba dikonsultasikan menge-nai adanya permintaan mutasi yang dilakukan oleh aparatur negara den-gan tidak memperhatikan kondisi penyelenggaraan pemerintahan di daerah tersebut.Salah satu contoh kasus terjadi di Kabupaten Pangandaran, sebagai daerah otonomi baru Kabupaten Pan-gandaran seharusnya memiliki apara-tur negara yang mempu membantu terselenggaranya roda pemerintahan.

“Yang terjadi di lapangan hari ini, kami mendapat laporan aspirasi dari teman-teman kami DPRD Kabupat-en Pangandaran. Aspirasi tersebut terkait adanya permasalahan mutasi beberapa aparatur yang sudah diten-patkan di Kabupaten Pangandaran namun menghendaki mutasi ke Jawa Tengah” ujar Yusuf.Yusuf menilai dengan terlalu cepatn-ya mutasi yang dilakukan dikhawatir-kan dapat mengganggu jalannya pe-merintahan.“Oleh karena itu kami mengusulkan kepada Kementerian Pendayagu-naan Paratur Negara dan Refromasi Birokrasi Republik Indonesia untuk adanya kontrak kerja kepada ASN” kata Yusuf.

Kunker Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat

Rekruitmen ASN 2018 Harus Sesuai Dengan Beban Kerja Yang Dibutuhkan

a

33

emerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), kembali gelar operasi pasar murah untuk mas-yarakat Kabupaten Bogor,

operasi pasar murah itu di laksanan di Kecamatan Pamijahan, Senin (04/06/18).Pelaksanaan Operasi Pasar Murah bekerjasama dengan Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan Prov Jawa Barat. Tahun ini jumlah ada 10.000 paket, yang setiap paketnya terdiri dari 1kg daging sapi frozen, 5 kg beras super, 3 liter minyak goreng kemasan dan 3 kilo gula pasir.Sederhananya, oleh-oleh yang diba-wa dari Pemprov Jabar untuk 10.000 warga Kabupaten Bogor itu adalah 10 ton daging sapi, 50 ton beras, 30 kilo leter minyak goreng dan 30 ton gula

pasir. Keluarga penerima hanya cukup membayar sekitar 110.000 rupiah un-tuk 4 item barang tersebut.“Harganya setara dengan membe-li satu kilo daging di pasar namun dikasih bonusnya beras, minyak goreng dan gula pasir,” ujar Asep saat melakukan pemantauan penyeleng-garaan Operasi Pasar Murah tersebut di Kecamatan Pamijahan.Jika dihitung, subsidi dari Pemprop Jabar untuk seluruh barang yang diterima oleh warga Kab. Bogor ku-rang lebih senilai 1.15 milyar. Angga-ran yg disediakan oleh Pemprop Jabar dalam APBD untuk kegiatan Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok Mas-yarakat tahun 2018 ini adalah 20 M. Meningkat dari tahun lalu yang hanya sekitar 15 M.Pelaksanaan OPM Kepokmas di Ka-

bupaten Bogor tahun ini akan dilak-sanakan di Kecamatan Pamijahan, Cibungbulang, Dramaga dan Keca-matab Cisarua.“Insya Allah pelaksanaannya lebih lancar dari tahun lalu,”katanya.Secara khusus dirinya ingin mengucap terima kasih kepada seluruh pejabat yang terlibat di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor dengan para Camat dan para Kepala Desa beserta seluruh jajarannya atas kerjasamanya yang sangat baik dalam penyelenggaran Operasi Pasar Murah di 4 kecamatan tersebut.“Berkat kerjasama dengan mereka, kegiatan Pemprop Jabar ini dapat terselenggara diterima dengan baik kemanfaatannya oleh warga,” pung-kas Asep.

Pantau Pelaksanaan Operasi Pasar Murah di Kabupaten Bogor

p

“Berkat kerjasama dengan mereka, kegia-tan Pemprov Jabar ini dapat terselenggara diterima dengan baik kemanfaatannya oleh warga,”

SEPUTAR DEWAN

34

ekretariat DPRD Provin-si Jawa Barat kembali menyelenggarakan out-bond untuk mening-katkan etos kerja di

lingkungan Sekretariat DPRD Jabar. Perhelatan ynag diselenggarakan se-tiap tahun ini tak lain bertujuan untuk merefresh kondisi yang sudah penat dengan rutinitas pekerjaan agar kem-bali bersemangat. Kali ini outbond di gelar di Yogyakarta dengan dua tu-juan outbond, yakni Kawasan Wisa-ta gunung Merapi dan Gua Pindul di Gunung Kidul. Perjalananan outbond diawali dengan destinasi Kawasan Merapi atau yang di kenal dengan Lava Tour.

Lava TourSiapa sih yang tak kenal Merapi? Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini bisa jadi merupakan gunung yang paling terkenal di Indonesia. Ini bukan soal pemandangannya ciamik atau trekn-ya yang asyik, namun lebih karena statusnya yang sering galau alias ber-ganti-ganti sehingga kerap muncul di televisi. Gunung yang terletak dalam satu garis lurus dengan Tugu Jogja, Kraton, dan Pantai Parangtritis ini menjadi gunung berapi paling aktif di Indonesia bahkan dunia. Nyaris seti-ap 4 tahun sekali Merapi erupsi dan memuntahkan material vulkanik yang meluluhlantakkan desa-desa di seki-

tarnya. Meski begitu, orang-orang tetap mencintainya dan kembali ting-gal di lereng Merapi.Setelah erupsi besar pada tahun 2010 lalu, kawasan Gunung Merapi sisi se-latan rata diterjang lahar dan meny-isakan lautan pasir yang luas. Tak mau terlalu lama larut dalam kesedihan, warga pun mengubah petaka menjadi berkah dengan cara menawarkan pa-ket wisata bertajuk Lava Tour Merapi. Belajar dari warga Bromo yang mam-pu mendapatkan penghasilan dari mengantarkan tamu-tamu menyusuri kawasan Pasir Berbisik, warga Kali-urang pun menawarkan paket wisata menyusuri lautan pasir dan bebatuan sisa erupsi.

s

TINGKATKAN ETOS KERJA APARATUR SIPIL NEGARA,SETWAN GELAR OUTBOND DI MERAPI

POJOK SEKRETARIAT

35

Wisatawan yang mengikuti Lava Tour Merapi akan diajak menyusuri kaki Merapi menggunakan jeep Willys buatan Amerika. Selain willys, ada juga kendaraan adventure lainnya yang tak kalah gagah. Rute yang di-tempuh bermula dari Parkiran Tlogo Putri, Kalikuning, hingga bunker Kali-adem dan kembali lagi ke Kaliurang. Semakin jauh rute yang kamu pilih, semakin banyak tempat yang bisa kamu lihat. Bahkan jika memilih pa-ket Long Trip kamu bisa mengunjungi makam Mbah Maridjan yang terso-hor itu. Selama mengikuti paket wisa-ta ini kamu juga akan diajak singgah ke berbagai tempat yang memiliki ki-sah menarik.Kali ini, giliran rombongan dari Sek-retariat DPRD Provinsi Jawa Barat yang akan menjajal trek Lava Tour di Gunung yang dikunceni mendiang Mbah Marijan itu. Ada 50 mobil lebih untuk mengangkut rombongan Set-wan ke jalur-jalur yang sudah diten-tukan. Mesin sudah menderu-deru siap menggasak tanah yang berbalut pasir dari muntahan vulkanis gunung merapi. Tidak lupa pemandu tour se-belumnya mengingatkan peserta tour untuk mengikuti saran para juru mudi mobil jeep.

Touring Menggunakan JeepNamanya saja Lava Tour Merapi, ten-tu saja aktivitas utama wisata ini ada-lah touring di Lereng Merapi meng-gunakan jeep terbuka. Di sepanjang jalan kamu bisa menyaksikan pe-mandangan yang beragam seperti perkampungan yang sudah rata den-gan tanah, lautan pasir, hingga Mer-api yang berdiri dengan megahnya. Semua hal ini mampu membuatmu berdecak ngeri ataupun kagum terh-adap kebesaran Sang Pencipta. Pet-ualanganmu kemudian akan dilan-jutkan menyusuri hamparan pasir luas lengkap dengan batu-batu besar yang berserakan. Sebagai penutup perjalanan, kamu akan diajak mele-wati jalanan sempit dengan turunan curam dan berkelok. Pastikan kamu terus berpegangan supaya tidak ter-jungkal saat pengemudi Willys berak-si menginjak rem atau menarik gas secara mendadak. Mengunjungi Mini Museum Sisa HartakuSejenak mata terpejam membayang-kan dahsyatnya peristiwa yang terjadi di malam itu. Waktu menunjukan te-pat pukul 00.05 WIB, ditengah orang lain terlelap tidur dengan nyenyakn-

ya. Di tempat yang menjadi museum ini justru harus mengalami hal yang pedih dari keganasan sang merapi.Kuatkan hatimu saat menyaksikan mini museum ini. Di tempat ini kamu akan melihat saksi bisu letusan Mera-pi. Botol kaca yang meleleh, kerang-ka sepeda motor, peralatan dapur yang rusak dan berselimut abu, me-sin jahit, tabung televise hingga he-wan peliharaan yang hanya tersisa kerangkanya merupakan koleksi mini museum ini. Sebuah jam dinding yang berhenti di angka 00.05 menjadi penanda waktu terjadinya kisah pilu tersebut.Mengunjungi Bunker KaliademKawasan Kaliadem merupakan pem-berhentian utama dari tour ini. Sebe-lum terjadi erupsi, kawasan ini mer-upakan hutan yang cukup asri namun kini semua sudah rata dengan pasir. Di Kaliadem kamu bisa menyaksikan Merapi yang berdiri dengan gagah serta masuk ke sebuah bunker yang dibangun untuk menyelamatkan diri tatkala terjadi erupsi. Rombongan Setwan pun berebut ingin memasuki bunker yang hanya berukuran sekitar 4x4 itu.Rombongan pun harus mengakhiri

“Semuanya butuh kekompakan dalam menjalankan se-buah pekerjaan atau di kita (Setwan-red) harus saling bahu membahu,”

36

perlajalan lava tour. Pelajaran yang dapat dipetik sangat banyak tinggal menyisakan kenangan dan bayangan yang ternyata letusan itu benar-benar terjadi. Tetapi perjalanan outbond belum berakhir di lava tour. Perjala-nan dari kawasan Kaliurang dilanjut-kan ke wilayah Wonosari, Gunung Kidul. Tak lain tujuan outbond di wilayah itu menyusuri Gua Pindul yang sarat dengan filosofi.

Cave Tubing Gua PindulSesampainya di kawasan Gua Pindul, rombongan bukannya disambut se-lamat datang, malah disuguhi hidan-gan khas Gunung Kidul lengkap den-gan nasi merahnya. Hmmm, memang sudah saatnya jam makan siang. Pe-serta cave tubing pun lahap menyan-tap masakan khas Gunung Pindul ini. Namun ada baiknya juga, lantaran akan menyusuri gua dengan aliran sungai.Menyusuri sungai menggunakan per-ahu karet merupakan hal yang biasa, namun jika sungai itu mengalir di da-lam gua tentu saja akan menjadi petu-alangan yang mengasyikkan sekaligus menegangkan. Gua Pindul, salah satu gua yang merupakan rangkaian dari

7 gua dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo, menawarkan sensasi petualangan tersebut. Selama kurang lebih 45 - 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 m meng-gunakan ban pelampung. Petualan-gan yang memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal dengan istilah cave tubing.Tidak diperlukan persiapan khusus untuk melakukan cave tubing di Gua Pindul. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah ban pelampung, life vest, serta head lamp yang semuanya su-dah disediakan oleh pengelola. Ali-ran sungai yang sangat tenang men-jadikan aktivitas ini aman dilakukan oleh siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Waktu terbaik untuk cave tubing di Gua Pindul ada-lah pagi hari sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Selain karena airnya tidak terlalu dingin, jika cuaca sedang cer-ah pada jam-jam tersebut akan mun-cul cahaya surga yang berasal dari sinar matahari yang menerobos ma-suk melewati celah besar di atap gua.Sambil merasakan dinginnya air sun-gai yang membelai tubuh di tengah

gua yang minim pencahayaan, seo-rang pemandu bercerita tentang asal-usul penamaan Gua Pindul. Menurut legenda yang dipercayai masyarakat dan dikisahkan turun temurun, nama Gua Pindul dan gua-gua lain yang ada di Bejiharjo tak bisa dipisahkan dari cerita pengembaraan Joko Singlulung mencari ayahnya. Setelah menjelaja-hi hutan lebat, gunung, dan sungai, Joko Singlulung pun memasuki gua-gua yang ada di Bejiharjo. Saat masuk ke salah satu gua mendadak Joko Sin-glulung terbentur batu, sehingga gua tersebut dinamakan Gua Pindul yang berasal dari kata pipi gebendul.Selain menceritakan tentang legen-da Gua Pindul, pemandu pun akan menjelaskan ornamen yang ditemui di sepanjang pengarungan. Di gua ini terdapat beberapa ornamen cantik seperti batu kristal, moonmilk, serta stalaktit dan stalagmit yang indah. Sebuah pilar raksasa yang terbentuk dari proses pertemuan stalaktit dan stalagmit yang usianya mencapai ribuan tahun menghadang di depan. Di beberapa bagian atap gua juga terdapat lukisan alami yang dicip-takan oleh kelelawar penghuni gua. Di tengah gua terdapat satu tempat yang menyerupai kolam besar dan bi-asanya dijadikan tempat beristirahat sejenak sehingga wisatawan dapat berenang atau terjun dari ketinggian. Tatkala YogYES masih menikmati in-dahnya ornamen gua di sela bunyi kepak kelelawar dan kecipak air, men-dadak pengarungan sudah sampai di mulut keluar gua. Bendungan Banyu-moto yang dibangun sejak jaman Be-landa dengan latar belakang perbuki-tan karst pun menyambut.

Tujuan dari Outbond Sekretariat DPRD Jabar Tujuan utama saat mengadakan out-bound adalah untuk membentuk jika kepemimpinan (leadership). Dengan

37Majalah BEWARA Edisi April 2018

acara outdoor, games dan tantangan yang diberikan outbound, seseorang akan dibentuk kepemimpinannya. Hal itu sudah terkandung di dalam-nya makna akan tanggung jawab, kepedulian, rasa setia kawan, saling bantu dan dukung, ilmu memimpin, problem solving dll. Leadhership ti-dak hanya perlu untuk pimpinan dan manajemen saja, semua anggota tim harus tahu dan terbentuk kepemi-mpinan dalam diri mereka. Hal itu dikemukakan Sekretaris DPRD Provin-

si Jawa Barat, Drs. Daud Achmad.“Saya berharap kebersamaan yang terjalin dalam kegiatan outbond ini bisa diterpakan dalam suasana kerja, sehingga kita bisa menghasilkan ki-nerja yang positif dan baik bagi sek-retariat dprd provinsi jawa barat,” ujar Daud disela acara puncak Sila-turahmi Sekretariat DPRD Jabar, di Yogyakarta belum lama ini.Dia menambahkan, semua karyawan di lingkungan Sekretariat DPRD Jabar harus mengetahui bahwa semuanya adalah bagian dari tim. Yang karenan-ya, semua yang mereka lakukan san-gat berpengaruh pada tim. Langsung ataupun tidak langsung. Apapun level mereka. Di dalam pelaksanaan out-bound, tidak dibatasi mana karyawan, pimpinan dan manajemen. Semua lebur menjadi satu tim.“Semuanya butuh kekompakan da-lam menjalankan sebuah pekerjaan atau di kita (Setwan-red) harus saling bahu membahu,” tambahnya.

Demikian halnya dengan Kepala Sub Bagian Publikasi dan Indformasi, Ary Heryanto, S.STP., MM yang mengung-

kapkan, dalam rangka meningkatan Kinerja. Adanya peningkatan kiner-ja yang karena itu besar harapannya ada peningkatan pelayanan terhadap pekerjaan yang dilakukan di mas-ing-masing bagian. Ladhership dan tim building harus bermuara pada kerja yang semakin bagus, semakin cepat dengan hasil yang meningkat.“Mengapresiasi kegiatan ini yang di-harapkan dapat mempererat hubun-gan baik di lingkungan kantor dan dapat mengoptimalkan dalam kiner-ja,” ujar Ary.Berkaitan dengan pengalaman out-bond, lanjut Ary, yang dilakukan di dua tempat yakni Lava Taour Mer-api dan Cave Tubing Gua Pindul kita dapat memetik hikmahnya bahwa manusia hanya bisa berencana tu-hanlah yang menentukan. Semuanya dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang dapat melampaui kekuasaan tu-han jika sudah berkehendak.“Kita melihat dari peristiwa merapi ini banyak hal yang telah kita rencanakan tetapi tuhanlah yang menentukann-ya,” pungkasnya.

“Saya berharap kebersa-maan yang terjalin dalam kegiatan outbond ini bisa diterpakan dalam suasana kerja, sehingga kita bisa menghasilkan kinerja yang positif dan baik bagi sek-retariat dprd provinsi jawa barat,”

38 Majalah BEWARA Edisi April 2018

39Majalah BEWARA Edisi April 2018