d0213074.docx · web viewthe coefficient correlations between media exposure and media impact is...

28
JURNAL INSTAGRAM DAN DAMPAK MEDIA (Studi Korelasi Terpaan Media Sosial Instagram akun @explore_wonogiri dengan Dampak Kognitif, Afektif, dan Konatif di Kalangan Followers Instagram @explore_wonogiri) Oleh : RATNA ANALISA D0213074 Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

JURNAL

INSTAGRAM DAN DAMPAK MEDIA

(Studi Korelasi Terpaan Media Sosial Instagram akun @explore_wonogiri

dengan Dampak Kognitif, Afektif, dan Konatif di Kalangan Followers

Instagram @explore_wonogiri)

Oleh :

RATNA ANALISA

D0213074

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

INSTAGRAM DAN DAMPAK MEDIA

(Studi Korelasi Terpaan Media Sosial Instagram akun @explore_wonogiri

dengan Dampak Kognitif, Afektif, dan Konatif di Kalangan Followers

Instagram @explore_wonogiri)

Ratna Analisa

Sri Hastjarjo

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret

Abstract

The research aimed to prove the relationship between media exposure of Instagram @explore_wonogiri and media impact also to prove the relationship between media exposure of Instagram @explore_wonogiri and cognitive, affective, and behavioral impact among followers of Instagram @explore_wonogiri.

The coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship. Secondly, the coefficient correlations between media exposure and cognitive impact is 0,352 then 0,535 is the coefficient correlations between media exposure and affective impact, and also for relationship between media exposure and behavioral impact is 0,387. Overall result show that there is a positive and significant relationship, but the relationship between media exposure and affective impact is the most dominant.

Keywords: correlation studies, new media, media exposure, media impact

Pendahuluan

Seiring dengan berjalannya waktu, beragam media sosial termasuk

Instagram menjadi suatu kebutuhan masyarakat modern saat ini. Media sosial

Instagram memungkinkan setiap orang untuk berinteraksi dan menyampaikan

pesan yang berupa foto dan video dengan mudahnya. Pengguna hanya tinggal

1

Page 3: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

melakukan pemotretan, melakukan koneksi dengan aplikasi ini dan mengedit bila

perlu untuk kemudian diunggah ke server Instagram. Foto yang telah

diunggahakan otomatis dibagikan kepada followers sekaligus server pusat. Setiap

orang dapat ”berkomunikasi” dengan foto. Ini adalah bentuk komunikasi yang

baru dimana komunikasi tidak lagi berupa verbal tapi juga dalam bentuk foto atau

gambar.

Setiap pesan yang di unggah di Instagram baik foto maupun video dapat

disaksikan oleh banyak orang, dan ini lah yang membuat setiap foto maupun

video dapat menjadi sebuah informasi bagi setiap orang yang melihatnya.

Instagram sebagai media sosial kini juga dimanfaatkan penggunanya sebagai

media referensi, termasuk referensi tempat wisata di suatu daerah. Hal ini karena

media baru mengenalkan praktek baru yang mempengaruhi banyak aspek

kehidupan dan pembelajaran sehari-hari. Unggahan foto-foto tempat wisata yang

diunggah di media sosial Instagram, disadari maupun tidak foto – foto tersebut

mampu memberikan informasi, menimbulkan daya tarik hingga pada tahap

tindakan pada orang yang melihatnya. Pada fenomena ini foto berfungsi sebagai

media yang menjembatani antara calon wisatawan dengan tempat wisata yang

fotonya diunggah di media sosial Instagram.

Kehadiran media sosial Instagram mendapatkan animo yang tinggi dari

masyarakat Indonesia. Sejak Instagram menjadi fenomenal hingga kini telah

muncul banyak akun-akun referensi untuk pariwisata suatu daerah seperti

contohnya @exploremalang, @explore_wonogiri, @enjoywonogiri,

@explorejogja, @jogjawisata, @jelajahsolo dan masih banyak akun-akun lainnya

yang menjadi sarana referensi pariwisata suatu daerah yang diikuti oleh

masyarakat.

Akun Instagram @explore_wonogiri menjadi salah satu akun populer

sebagai media promosi pariwisata yang ada di Kabupaten Wonogiri. Melalui akun

@explore_wonogiri banyak foto-foto wisata menarik yang diunggah dan menjadi

referensi bagi calon wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata tertentu di

2

Page 4: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

Kabupaten Wonogiri. Selain meningkatkan fenomena travelling, melalui akun

@explore_wonogiri kini wisata di Kabupaten Wonogiri menjadi semakin banyak

dieksplore.

Dari berbagai fakta yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini akan berkonsentrasi pada hubungan terpaan media sosial Instagram

pada akun @explore_wonogiri dengan dampak di kalangan followers yang dinilai

dari wawasan, opini hingga tindakan followers akun @explore_wonogiri. Hasil

penelitian ini nantinya akan memperoleh gambaran bagaimana followers dari

akun @explore_wonogiri menerima pesan yang disampaikan melalui unggahan

foto dan video oleh akun @explore_wonogiri. Sisi yang diteliti adalah aspek

kognitif, afektif, dan konatif dimana peneliti akan menggali hubungan terpaan

media Instagram dengan pembentukan wawasan seseorang terhadap unggahan

akun @explore_wonogiri, membentuk opini dan persepsi para pengikut akun

@explore_wonogiri, dan untuk melakukan kunjungan pariwisata di Kabupaten

Wonogiri dengan serangkaian unggahan yang dipublikasikan.

Aspek komunikasi yang diteliti terdapat pada aspek komunikan, dimana

dalam penelitian ini yang menjadi objeknya adalah para followers akun

@explore_wonogiri. Penelitian ini akan melihat efek dari pesan yang dituliskan

melalui Instagram @explore_wonogiri terhadap para followers-nya. Studi efek

dalam komunikasi menarik untuk dilakukan karena efek sebagai salah satu kajian

komunikasi, memberikan cerminan tentang bagaimana komunikasi sebagai proses

mampu memberikan dampak bagi para pelaku komunikasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Adakah hubungan antara terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri

dengan dampak media di kalangan followers Instagram @explore_wonogiri?

3

Page 5: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

2. Adakah hubungan antara terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri

dengan dampak kognitif, afektif, dan konatif di kalangan followers Instagram

@explore_wonogiri?

Telaah Pustaka

1. Komunikasi

Definisi komunikasi telah dikemukakan oleh beberapa ahli, salah satunya

oleh Lasswell. Definisi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut:

“Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu yang dijelaskan dengan menjawab pertanyaan yang mencakup pengiriman (who), yang menyampaikan pesan (Says what), melalui suatu saluran media massa (in which channel), kepada penerima atau khalayak (to whom), yang akan memberikan tanggapan sebagai efek dari pesan yang diterimanya (with what effect)” (Effendy, 1997:69).

Proses komunikasi sendiri memiliki beberapa tahapan untuk mencapai

pengertian dari pesan yang diterima. Beberapa unsur yang berpengaruh

diantaranya sumber (source), penerjemah (encoding), pesan (message), media

(channel), penerima (receiver), dan efek (Mulyana, 2010:69). Kemudian adapula

unsur-unsur lain yang ditambahkan seperti umpan balik (feed back), gangguan

(noise) dan situasi atau konteks komunikasi (Mulyana, 2010:73).

Penelitian ini akan memfokuskan pada kajian komunikasi sebagai suatu

proses penyampaian pesan, karena penelitian ini bermaksud untuk meneliti

hubungan terpaan media Instagram @explore_wonogiri dalam membentuk aspek

kognitif, afektif, dan konatif di kalangan followers akun @explore_wonogiri.

2. New Media

New media merupakan sarana berkomunikasi yang menggunakan

teknologi berbasis internet sebagai penunjangnya. Adapun pengertian mengenai

internet akan dijabarkan berikut ini. Internet secara global adalah sarana bertukar

4

Page 6: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

informasi dan berkomunikasi melalui serangkaian komputer yang saling

berhubungan (Belch & Belch, 2001:486).

Karakteristik new media menurut Lister dalam Syaibani (2011:7) meliputi:

(1) merupakan bentuk pengalaman baru dalam teks, hiburan, kesenangan, dan

pola konsumsi media, (2) merupakan cara baru dalam merepresentasikan dunia,

(3) merupakan bentuk hubungan baru antara pengguna dan konsumen dengan

teknologi media, (4) merupakan bentuk pengalaman baru dari identitas diri

maupun komunitas dalam berinteraksi, (5) merupakan bentuk konsepsi baru dari

hubungan manusia secara biologi dengan teknologi media, dan (6) merupakan

pola baru dalam organisasi produksi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut Lister new media menekankan

pada aspek kehidupan manusia. Lister mengatakan bahwa new media telah

mencakup berbagai aspek seperti hiburan, kesenangan, dan pola konsumsi media.

Selain itu, Lister juga menyatakan bahwa new media merupakan cara baru dalam

merepresentasikan dunia sebagai masyarakat virtual atau dunia maya. New media

juga dipandang sebagai bentuk hubungan baru antara pengguna dengan teknologi

media dan juga sebagai pengalaman baru dari gambaran bagi seseorang, identitas,

dan komunitas.

3. Media Sosial Instagram

Instagram merupakan sebuah aplikasi tak berbayar yang dapat didownload

oleh pengguna Iphone dan Android. Dalam aplikasi ini, kita bisa mengambil foto,

mengeditnya dengan berbagai macam filter, lalu mempost atau membaginya ke

sosial media lain secara gampang. Dari foto yang diposting di Instagram,

seseorang mungkin akan memperoleh banyak followers atau tidak. Pengguna

Instagram juga dapat dimanjakan oleh berbagai macam foto menarik dari

fotografer profesional, yang berbagi hasil foto mereka di Instagram. (Linaschke,

2011:1).

Perbedaan Instagram dengan aplikasi lainnya adalah fotografi dan

komunitas. Instagram adalah murni soal foto. Pengguna tidak bisa melakukan

5

Page 7: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

sesuatu tanpa menggunakan foto. Pengguna juga tidak bisa memberikan komentar

ataupun menuliskan caption foto jika tidak ada fotonya (Linaschke: 2011:1). Jika

telah merasakan bahwa foto yang ditampilkan oleh pengguna dengan followers

banyak itu menarik, maka seseorang akan berlomba-lomba menaikkan kualitas

foto, menjaring social circle, dan membuat foto semenarik fotografer

membuatnya.

4. Terpaan Media

Terpaan menurut Onong Uchjana Effendy adalah keadaan terkena pada

khalayak oleh pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa (Effendy,

1997:124). Shore memberi pemaparan mengenai terpaan:

“Exposure is more complicated than access because its deal not only with what a person is within physically (range of the particular mess medium) but also wether a person is actually expose no message. Exposure is hearing, seeing, reading or most generally,experiencing, with at least a minimal amount of interest, the mass media message. This exposure might occure at an individual or group level”. (Shore dalam Kriyantono, 2006:208)

Dapat diketahui bahwa exposure lebih dari sekedar kedekatan seseorang

dengan mengakses media namun juga apakah seseorang benar-benar terbuka

dengan pesan yang disampaikan media. Exposure merupakan kegiatan

mendengar, melihat, dan membaca pesan media ataupun mempunyai pengalaman

dan perhatian terhadap pesan tersebut.

Menurut Rosengren dalam Kriyantono (2006:209) terpaan media (media

exposure) dapat dioperasionalkan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam

berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara

individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media

keseluruhan.

5. Dampak Media

Menurut McLuhan media dari bentuknya saja sudah mempengaruhi

khalayak. “The medium is the message” yang diujarkan McLuhan menunjukkan

6

Page 8: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

bahwa media adalah pesan karena media membentuk dan mengendalikan skala

serta bentuk hubungan dan tindakan manusia. (Rakhmat, 2003:220)

Menurut Onong Uchjana Effendy, terdapat tiga dampak dari komunikasi

massa, yaitu:

1. Dampak kognitif yaitu dampak yang timbul pada komunikan yang

menyebabkan ia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya.

Disini pesan yang ingin disampaikan komunikator ditujukan kepada

pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator

hanyalah berupaya mengubah pikiran dari komunikan.

2. Dampak afektif yaitu dampak yang kadarnya lebih tinggi kadarnya

dari dampak kognitif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar

supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan

perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, dan

sebagainya.

3. Dampak konatif yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam

bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. (Effendy, 1997:7)

Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan memiliki 3 tahapan

perubahan psikologi yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Belch & Belch

mengemukakan tiga tahapan tersebut yang terdiri dari aspek kognitif dengan

dampak kesadaran dan pengetahuan. Kemudian aspek afektif dengan efek rasa

menyukai, preferensi, kepercayaan. Serta efek terakhir yaitu proses konatif

dengan efek berupa tindakan.(Belch & Belch, 2001:118).

Tabel 1. Model Hierarki Efek Belch & Belch

StagesHierarchy of Effects

Model

Cognitive Stage Awareness

7

Page 9: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

Knowledge

Affective Stage

Liking

Preference

Conviction

Behavioral Stage Purchase

Sumber: Belch & Belch (2001)

Penelitian ini akan memfokuskan pada hubungan komunikasi massa

dengan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Adapun pengertian aspek

kognitif secara umum diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari

tahapan: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa dan evaluasi.

Komponen kognitif mencakup kepercayaan konsumen terhadap suatu objek.

Komponen ini mewakili apa yang komunikan ketahui akan sesuatu. Komponen

kognitif juga mencakup kesadaran akan adanya pengetahuan, informasi, atau

pemahaman tentang sifat-sifat, karakteristik, maupun manfaatnya. (Belch &

Belch, 2001:156)

Berbeda dengan aspek kognitif, aspek afektif merupakan aspek yang lebih

tinggi lagi dari aspek kognitif. Aspek afektif menyangkut pada pembentukan dan

perubahan sikap seseorang, dimana tujuan aspek afektif bukan hanya sekedar

supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu,

misalnya perasaan suka, iba, terharu, sedih, dan sebagainya. (Effendy, 1997:7).

Setelah melalui tahap aspek kognitif dan aspek afektif, maka dampak

media massa selanjutnya yaitu aspek konatif atau bisa juga disebut aspek

behavioral. Pada aspek konatif, dampak media massa telah sampai pada tahap

perubahan perilaku dan tindakan seseorang (Effendy, 1997:7). Dapat diartikan,

media massa memiliki kekuatan untuk membentuk bagaimana khalayak

berprilaku. Dalam teori periklanan, dampak media pada tahap behavioral ditandai

8

Page 10: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

dengan tindakan membeli atau menggunakan produk yang diiklankan. (Blech &

Belch, 2001:118).

Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelatif dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran hubungan antara terpaan media Instagram

@explore_wonogiri dengan dampak kognitif, afektif dan konatif di kalangan

followers Instagram @explore_wonogiri. Penelitian ini juga akan digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel-variabel melalui

pengujian hipotesis dari himpunan data yang didapatkan (Bajari, 2015: 49).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh followers Instagram

@explore_wonogiri. Secara umum jumlah followers sebuh akun media sosial

tentunya akan selalu bertambah dan berkurang dari waktu ke waktu, maka dari itu

peneliti menetapkan followers akun @explore_wonogiri per 22 Juli 2017 dengan

jumlah 55.100 akun sebagai populasi penelitian. Jumlah tersebut termasuk

followers aktif maupun tidak aktif.

Penelitian ini menggunakan non probability samping, teknik pengambilan

sample yang dipilih oleh penulis adalah teknik quota sampling. Satuan sample

ditentukan berdasarkan kriteria tertentu dari polulasi hingga jumlah kuota yang

diinginkan periset terpenuhi (Sugiyono, 2010:84). Isaac dan Michael telah

menyediakan tabel besaran sample dengan taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%

dengan rentang populasi 10 - 1.000.000. Populasi dalam penelitian ini adalah

sebesar 55.100 akun, maka berasarkan tabel Isaac dan Michael jumlah sample

adalah sebesar 346 akun.

Untuk mengetahui apakah kuesioner cukup valid dan reliabel maka

dilakukan uji reliabilitas dan uji validitas. Lalu untuk meguji hubungan atau

korelasi penelitian ini menggunakan teknik analisis Tata Jenjang Spearman.

Teknik ini dgunakan untuk mencari koefisien korelasi antara data ordinal. Dalam

teknik Tata Jenjang Spearman variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya

9

Page 11: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

dari yang terkecil hingga yang terbesar. Untuk peringkat terkecil diberi nila 1

(Kriyantono, 2006:176).

Sajian Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner digital

Google Form yang disebarkan kepada followers Instagram @explore_wonogiri

hingga terkumpul data sesuai kuota yaitu sebesar 346. Data yang terkumpul

kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS 23 dan disajikan dalam bentuk

tabel-tabel berisi perhitungan frekuensi.

Data yang dikur merupakan data yang diambil dari hasil scoring tiap-tiap

pertanyaan kuesioner yang disebarkan melalui akun Twitter pribadi responden.

Berikut adalah pembagian kategori scoring dari hasil jawaban responden:

Skor 1: < 3x per minggu, < 20 menit per hari, Sangat Tidak Setuju

Skor 2: 3-4 x per minggu, 20-40 menit per hari, Tidak Setuju

Skor 3: 5-6 x per minggu, 40-60 menit per hari, Netral

Skor 4: 7-8 x per minggu, 60-80 menit per hari, Setuju

Skor 5: > 8 x per minggu, > 80 menit per hari, Sangat Setuju

Berikut adalah tabel hasil jawaban yang diperoleh peneliti dari 346 orang

responden yang telah menjawab 16 pertanyaan melalui kuesioner:

Tabel 2. Hasil Kuesioner Penelitian dari 346 Respoden

Butir Soal Item Pertanyaan

Prosentase Jawaban berdasarkan Skor

1 2 3 4 5

3Seberapa sering Anda melihat konten Instagram @explore_wonogiri

21,40% 19,70% 21,70% 15% 22,30%

4

Seberapa sering Anda merespon konten Instagram @explore_wonogiri dengan like, comment atau direct message

34,40% 20,20% 18,20% 11% 16,20%

5Berapa lama Anda melihat konten Instagram @explore_wonogiri

65,90% 17,90% 10,70% 4% 1,40%

10

Page 12: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

6 Saya melihat seluruh konten (foto maupun video) yang ada di Instagram @explore_wonogiri

1,70% 9,20% 33,50% 31,20% 24,30%

7

Saya membaca seluruh informasi pada caption Instagram @explore_wonogiri hingga selesai

1,70% 11% 28,60% 36,40% 22,30%

8

Saya tidak melakukan kegiatan lain saat mengakses seluruh konten Instagram @explore_wonogiri

7,50% 21,10% 35,50% 23,40% 12,40%

9

Instagram @explore_wonogiri membuat saya menyadari ada berbagai obyek wisata di Wonogiri

2% 2% 5,20% 22% 68,80%

10

Instagram @explore_wonogiri membuat saya mengetahui berbagai nama obyek wisata di Wonogiri

2,60% 2,30% 5,50% 24% 65,60%

11

Instagram @explore_wonogiri membuat saya mengetahui berbagai lokasi wisata di Wonogiri

2% 2,90% 6,40% 24,30% 64,50%

12

Instagram @explore_wonogiri membuat saya mengetahui berbagai acara kepariwisataan di Wonogiri

2% 2,90% 13,30% 34,70% 47,10%

13Saya menyukai seluruh konten foto obyek wisata di Instagram @explore_wonogiri

1,70% 8,40% 22% 32,40% 35,50%

14

Saya menyukai seluruh informasi tertulis (dalam caption, kolom komentar, atau insta story) yang disampaikan Instagram @explore_wonogiri

0,90% 9,20% 36,40% 31,20% 22,30%

15

Saya lebih memilih untuk berwisata ke seluruh obyek wisata yang telah diunggah Instagram @explore_wonogiri

1,20% 11,60% 38,40% 30,10% 18,80%

16

Saya mempercayai seluruh informasi yang disampaikan Instagram @explore_wonogiri adalah benar

1,40% 6,40% 26% 34,10% 32,10%

11

Page 13: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

17Saya mengunjungi seluruh obyek wisata yang telah diunggah di Instagram @explore_wonogiri

6,10% 30,10% 42,80% 14,70% 6,40%

18

Saya mengikuti seluruh acara kepariwisataan yang telah diinformasikan Instagram @explore_wonogiri

8,40% 29,50% 43,90% 12,70% 5,50%

Sumber:Olahan data primer

Dari tabel diatas, dapat diinterpretasikan bahwa dampak kognitif, afektif

serta konatif yang diterima oleh followers Instagram @explore_wonogiri cukup

tinggi. Dari 16 butir pertanyaan hanya dua butir pertanyaan yang hasilnya

menunjukkan kategori rendah, yaitu pada butir pertanyaan seputar tingkat

keseringan merespon konten dan lama waktu mengakses konten. Selebihnya hasil

menunjukkan kategori sedang hingga sangat tinggi.

Analisis Data

Uji hubungan antar variabel dilakukan pada data yang diperoleh dari 346

responden followers @explore_wonogiri. Peneliti akan menguji ada tidaknya

hubungan antara variabel yang sebelumnya telah dipecah ke dalam beberapa

indikator. Selanjutnya data-data tersebut dikatrgorisasikan dan diuji dengan

bantuan perangkat lunak SPSS 23 menggunakan uji korelasi Spearman Rank atau

Tata Jenjang Spearman untuk melihat perolehan correlation coefficient yang

menunjukkan bagaimana korelasi kedua variabel yang diuji.

Peneliti juga menganalisis koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Guna memudahkan

analisis koefisien korelasi, peneliti menggunakan pedoman interpretasi korelasi.

Berikut adalah pedoman interprerasi koefisien korelasi menurut Sugiyono

(2010:115):

0,00 - 0,199 = hubungan sangat rendah

0,20 – 0,399 = hubungan rendah

0,40 – 0,599 = hubungan sedang

0,60 – 0,799 = hubungan kuat

0,80 – 1,000 = hubungan sangat kuat

12

Page 14: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

Untuk mengetahui besar nilai koefisien korelasi masing-masing variabel,

dilakukan penghitungan dengan hasil sebagai berikut:

1. Hubungan antara terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri

(X) dan dampak media di kalangan followers Instagram

@explore_wonogiri (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Spearman dengan SPSS 23 antara

terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri dengan dampak di kalangan

followers @explore_wonogiri, diperoleh koefisien korelasi (r hitung) sebesar

0,540 dengan signifikansi 0,000. Pada angka koefisien korelasi ini terdapat dua

tanda bintang yang menunjukkan bahwa hipotesis hubungan kedua variabel dapat

diterima dan berada pada taraf signifikansi 0,01. Angka signifikansi dalam hasil

penelitian menunjukkan angka 0,000, ini artinya hubungan antar variabel

menunjukkan hasil yang sigifikan karena hasil angka signifikansi lebih kecil dari

0,05 dan termasuk ke dalam ketegori hubungan yang sedang. Berdasarkan hal

tersebut diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara terpaan

media Instagram @explore_wonogiri dengan dampak kognitif, afektif dan konatif

di kalangan followers Instagram @explore_wonogiri.

2. Hubungan antara terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri

(X) dan dampak kognitif di kalangan followers Instagram

@explore_wonogiri (Y1)

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Spearman dengan SPSS 23 antara

terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri dengan dampak kognitif di

kalangan followers @explore_wonogiri, diperoleh koefisien korelasi (r hitung)

sebesar 0,352 dengan signifikansi 0,000. Pada angka koefisien korelasi ini

terdapat dua tanda bintang yang menunjukkan bahwa hipotesis hubungan kedua

variabel dapat diterima karena berada pada taraf signifikansi 0,01. Angka

signifikansi dalam hasil penelitian menunjukkan angka 0,000, ini artinya

hubungan antar variabel menunjukkan hasil yang sigifikan karena hasil angka

signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan termasuk ke dalam ketegori hubungan yang

rendah. Berdasarkan hal tersebut diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang

13

Page 15: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

signifikan antara terpaan media Instagram @explore_wonogiri dengan dampak

kognitif di kalangan followers Instagram @explore_wonogiri.

3. Hubungan antara terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri

(X) dan dampak afektif di kalangan followers Instagram

@explore_wonogiri (Y2)

Selanjutnya untuk hasil perhitungan korelasi Spearman dengan SPSS 23

antara terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri dengan dampak afektif

di kalangan followers @explore_wonogiri, diperoleh koefisien korelasi (r hitung)

lebih besar dari dari dampak kognitif yakni sebesar 0,535 dengan signifikansi

0,000. Pada angka koefisien korelasi ini terdapat dua tanda bintang yang

menunjukkan bahwa hipotesis hubungan kedua variabel dapat diterima karena

berada pada taraf signifikansi 0,01. Angka signifikansi dalam hasil penelitian

menunjukkan angka 0,000, ini artinya hubungan antar variabel menunjukkan hasil

yang sigifikan karena hasil angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan termasuk

ke dalam ketegori hubungan yang sedang. Berdasarkan hal tersebut diperoleh

kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara terpaan media Instagram

@explore_wonogiri dengan dampak afektif di kalangan followers Instagram

@explore_wonogiri.

4. Hubungan antara terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri

(X) dan dampak konatif di kalangan followers Instagram

@explore_wonogiri (Y3)

Untuk hubungan terpaan media sosial Instagram @explore_wonogiri

dengan dampak konatif di kalangan followers @explore_wonogiri, diperoleh

koefisien korelasi (r hitung) sebesar 0,387 dengan signifikansi 0,000. Pada angka

koefisien korelasi ini terdapat dua tanda bintang yang menunjukkan bahwa

hipotesis hubungan kedua variabel dapat diterima karena berada pada taraf

signifikansi 0,01. Angka signifikansi dalam hasil penelitian menunjukkan angka

0,000, ini artinya hubungan antar variabel menunjukkan hasil yang sigifikan

karena hasil angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan termasuk ke dalam

ketegori hubungan yang rendah. Berdasarkan hal tersebut diperoleh kesimpulan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara terpaan media Instagram

14

Page 16: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

@explore_wonogiri dengan dampak konatif di kalangan followers Instagram

@explore_wonogiri.

Kesimpulan

Sebelumnya peneliti telah melakukan penyajian data dan analisis data

yang diperoleh dari 346 responden yang merupakan followers Instagram

@explore_wonogiri dengan menggunakan SPSS 23. Metode korelasi Tata Jenjang

Spearman digunakan peneliti untuk menguji hipotesis yang sudah ditentukan.

Setelah diproses, diperoleh hasil bahwa hipotesis satu dan dua sama-sama

terbukti, berikut penjelasannya:

1. Terdapat hubungan antara terpaan media Instagram @explore_wonogiri

dengan dampak media di kalangan followers Instagram

@explore_wonogiri. Hubungan ini positif dan signifikan yang artinya

terpaan media Instagram @explore_wonogiri mampu memberikan

dampak bagi followers nya. Semakin tinggi terpaan maka dampak yang

dirasakan akan semakin tinggi pula. Dalam hubungan ini didapati angka

koefisien korelasi sebesar 0,540 yang dapat diinterpretasikan bahwa

hubungan antara terpaan media dengan dampak media disini adalah

tingkat hubungan korelasi yang sedang.

2. Terdapat hubungan antara terpaan media Instagram @explore_wonogiri

dengan dampak kognitif, afektif, dan konatif di kalangan followers

Instagram @explore_wonogiri. Hubungan ini positif dan signifikan yang

artinya terpaan media Instagram @explore_wonogiri mampu memberikan

dampak kognitif, afektif hingga konatif bagi followers nya. Semakin tinggi

terpaan maka dampak yang dirasakan akan semakin tinggi pula. Dalam

hubungan terpaan media dengan dampak kognitif, didapati angka

koefisien korelasi sebesar 0,352 yang artinya memiliki tingkat hubungan

yang rendah. Untuk hubungan terpaan media dengan dampak afektif

diketahui koefisien korelasi sebesar 0,535 yang masuk pada tingkat

hubungan sedang. Kemudian temuan koefisien korelasi pada hubungan

15

Page 17: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

terpaan media dan dampak konatif adalah sebesar 0,387 yang artinya

memiliki tingkat hubungan yang rendah.

Saran

Berdasarkan data dan hasil analisis yang diperoleh, peneliti memberikan

beberapa pertimbangan yang diharapkan ke depannya dapat digunakan para

peneliti lain khususnya dan masyarakat pada umumnya. Saran-saran yang

diajukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Dari data yang telah diolah diketahui bahwa hasil distribusi frekuensi

terpaan media masih masuk pada kategori sedang dan cenderung rendah,

oleh karena itu pengelola Instagram @explore_wonogiri perlu

meningkatkan produksi dan optimalisasi konten supaya followers akan

mendapat terpaan lebih besar lagi.

2. Hubungan antara terpaan media dengan dampak afektif adalah yang paling

dominan dari penelitian ini, maka pengelola Instagram

@explore_wonogiri perlu menambah konten seputar pengetahuan untuk

meningkatkan pengetahuan followers atau perlu membuat kegiatan

pariwisata bersama secara berkala sehungga aspek konatif atau tindakan

followers unutk berwisata lebih tinggi lagi.

3. Bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri atau dinas terkait dapat

mencontoh untuk memulai mempromosikan pariwisata Kabupaten

Wonogiri melalui sosial media Instagram karena terbukti hal ini dapat

memberikan dampak yang positif.

4. Penelitian ini hanya sebatas memcari ada tidaknya hubungan antara

variabel yang sederhana, maka dari itu untuk penelitian selanjutnya

diharapkan untuk dapat menggunakan model penelitian dengan pola

hubungan yang lebih bervariasi, dan menggunakan varian media sosial

yang lebih beragam. Sehingga ke depan akan lebih memperluas dan

memperbanyak referensi kajian mengenai media sosial dan media baru.

16

Page 18: D0213074.docx · Web viewThe coefficient correlations between media exposure and media impact is 0,540. These result indicate that there is positive and significant relationship

Daftar Pustaka

Mulyana, D. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Kencana

Belch dan Belch. (2001). Advertising and Promotions: An Integrated Marketing Communication Persspective, 5th ed. Boston: McGraw-Hill.

Syaibani, Yunus Ahmad. (2011). New Media: Teori dan Perkembangannya dalam Joni Rusdiana (ed.) New Media: Teori dan Aplikasi. Surakarta: Lindu Pustaka. Hal 1-34

Linaschke, Joseph. (2011). Getting the Most From Instagram. California: Peachpit Press.

Effendy, Onong Uchjana. (1997). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Bajari, Atwar. (2015). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV Alfabeta

17