d mengapaharuskuliah

Upload: i-wayan-darya-kartika

Post on 01-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kuliah

TRANSCRIPT

  • DARI SEORANG SISWA BIASA SEARCHING AND SERVING THE BEST

    Kutipan yang sangat menarik, bukan? Pernahkah anda membaca buku Rich Dad, Poor DadSeries nya Robert T. Kiyosaki? literatur motivator kelas dunia yang satu ini saya akui memangmenjadi salah satu propaganda yang berhasil menanamkan mindset richman dalam diri saya.

    Namun apa yang terjadi dilapangan? baik, mungkin sahabat yang sudah menyempatkan dirimembaca tulisan saya sekarang ini masih ada yang belum mengerti saya start dari mana, bagiyang belum, ada baiknya saya sarankan anda membaca dulu buku Rich Dad Series yang sayamaksud tadi, tersedia di Gramedia terdekat. Saya jamin anda tidak akan kecewa dengan saransaya yang satu ini.Sangat sulit memotivasi seseorang untuk bisa berusaha jadi lebih baik, jadi lewat tulisan saya inisaya menuliskan apa yang saya rasakan, sekarang.Dimana dimasa sekarang yang semakin dinamis, perkembangan teknik adaptasi bertahan hiduporang-orang yang lebih tua dari kita cenderung lambat dan tertinggal oleh arus informasi yangsemakin kuat mengglobal, kebanyakan dari mereka termasuk didalamnya, mungkin termasukjuga orang tua kita.Bayangkan, saat pertama kali bertemu dengan calon mertua, hal pertama yang ditanyakan selainnama pasti perihal kuliah dimana? atau kerja dimana? rata-rata kurang lebih sama sekitaran itu,pasti.Kenapa tidak ditanya punya usaha apa?Adakah yang masih berpikiran kuliah dan pendidikan formal dari pemerintah itu wajib demikesuksesan karier kita? semakin tinggi taraf pendidikan kita semakin besar penghasilan kita?semakin banyak titel dan sertifikat kita semakin terjamin masa depan kita?Dulunya sewaktu SMA saya memang menjawab semua pertanyaan tadi dengan benar, bahkandulu ketika salah seorang guru menanyakan kenapa saya hendak melanjutkan ke perguruantinggi pada saat itu saya menjawab ingin menuntut ilmu dan memperdalam bidang yang sayatekuni, meraih gelar dan dibayar lebih tinggi.Hehe, agak malu juga sih kalau ingat-ingat waktu itu, tapi itulah proses, mungkin juga andamalah sepakat dengan pemikiran saya yang dulunya masih anak SMA, itu semua tidak lepas daripola pikir yang dibentuk oleh orang tua kita sendiri, pergaulan kita, pembicaraan orang-orangdisekitar kita, termasuk guru-guru dan dosen-dosen kita, sadarkah? guru dan dosen kita itusebagian besar juga adalah karyawan! baik dibayar oleh negara maupun swasta, pada dasarnyapola pikir mereka masih sama di area seputaran pola pikir saya sewaktu SMA, still in the box,safe area.Terbukti, kan? usia tidak ada kaitannya dengan sikap dan pola pikir. Pikiran manusia itudinamis, bisa berubah-ubah sesuai waktu dan keadaan yang dialami, manusia yang dapatbertahan bukanlah yang terkuat, tapi yang bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.Tak heran jika masih banyak mertua yang fokus menginginkan calon menantu yang punyapekerjaan tetap, dan mereka pikir kelangsungan hidup anaknya akan terjamin dengan keadaanseperti itu, justru ada yang sampai menolak jika yang datang adalah pengusaha, yang merekapikirkan saat mendengar kata pengusaha adalah resiko dan bangkrut. Yahh.. apa boleh buat,jadikanlah motivasi untuk semakin melesat tinggi dan mampu membuktikan bahwa keterjaminankeuangan dan kebebasan finansial hanya dapat diperoleh oleh pengusaha, bukan karyawan.Jadi, jika diatas saya sudah menuangkan sebagian pendapat saya, yang sedikit tidaknya sudah

  • mewakili perasaan saya, meski dengan cara yang kurang sempurna, lalu kenapa sampai sekarangsaya masih kuliah dan menjadi karyawan disalah satu perusahaan swasta??Jreng-jreng jawabannya adalah saya menyikapi itu semua sebagai sebuah proses, kita tidakakan bisa menilai secara objektif dan realistis suatu hal tanpa terjun langsung melihat bagaimanahal tersebut berjalan secara alami seperti kenyataannya.Bagaimana anda bisa mengatakan garam itu asin jika tidak mengecapnya dengan lidah?bagaimana anda membahagiakan orang tua jika anda tidak memahami apa yang diharap-harapkannya? itu dia, disini kuncinya, kita dapat merubah pola pikir kita sendiri tapi kita tidakbisa menanamkannya dengan mudah kepada orang lain, termasuk orang tua kita sendiri, merekabutuh bukti jika kita ingin mereka percaya, dan sejalan dengan proses pembuktian dimana kitabelum mencapai target yang benar-benar kita impikan, sudah sewajarnya sebagai seorang anakkita wajib memenuhi harapan orang tua kita, selama mereka masih menginginkannya.Sudah jelas kenapa sampai sekarang (26 September 2011) di usia saya yang ke-19 saya masihduduk dibangku kuliah dan bekerja untuk orang lain?Jika saya perdalam, sebenarnya ada dua faktor yang mendukung saya untuk tetap melanjutkankuliah dan menjadi karyawan, yang pertama, saya ingin belajar, bukan tentang materi kuliah, tapiproses yang berlangsung diperkuliahan itu sendiri, sehingga saya dapat memperlebar sudutpandang dan penilaian saya tentang suatu proses yang berlangsung didalamnya yang merupakansebuah bagian dari kehidupan ini.Robert T. Kiyosaki dulunya juga pernah melalui proses yang sama, beliau sudah mengecappendidikan dari sekolah formal pemerintahan, sekolah bisnis keluarga pengusaha, dunia kerjasebagai karyawan, dan yang terakhir yang beliau anggap sebagai sekolah terbaik adalahpelajaran yang beliau dapat dari sekolah jalanan, ketika ia memulai action! menjalankanbisnisnya sendiri, baginya tak ada guru yang lebih baik dari pengalaman! pengalaman didapatdari terjun langsung, melihat dan merasakan proses yang mengalir disekitar, tentunya untukdipelajari, tidak dianggap sebagai tekanan.Saya ingin membuktikan itu, sebelum saya berpendapat dan berasumsi tentang sesuatu, sayaharus paham apa yang sedang saya bicarakan, dan satu-satunya cara memahaminya adalahdengan terjun langsung mengamati prosesnya, saya kuliah karena ingin punya pengalamankuliah, saya bertekad menuntaskan kuliah karena ingin merasakan sendiri manfaat nyata apayang bisa saya dapatkan dari hasil kuliah, saya bekerja karena ingin merasakan hidup sebagaikaryawan, dan semua itu adalah proses, tujuan akhir saya tentu tidak ingin kuliah dan menjadikaryawan dalam waktu yang lama apalagi selamanya, bahkan saya berikrar tidak akan menjadikaryawan selamanya meskipun saya berhasil menempati posisi yang tinggi sekalipun dalamsuatu perusahaan, saya akan segera terjun langsung kesekolah dimana Robert T. Kiyosakimenyebutnya sekolah terbaik, dimana keadaan memaksa kita untuk meninggalkan zonanyaman, melatih kita untuk pandai mengelola resiko, dimana kehidupan tak seperti bermaincatur, tak akan ada orang yang memberi tahu kapan giliran untuk melangkah, semua adadipundak kita sendiri, mandiri, bebas, lepas, merdeka! tujuan akhir yang dijanjikan oleh sekolahjalanan yang kasar ini, dan saya sedang dalam proses memasukinya.Faktor kedua yang menjadi motivasi saya untuk tetap konsisten melanjutkan kuliah adalah keduaorang tua saya, sekarang saya memang belum sanggup membuktikan apa yang saya anggap baik,maka saya akan mengambil jalan untuk membahagiakan mereka dengan cara memenuhiharapan-harapannya, mereka ingin saya menjadi sarjana yang berguna, meraih pendidikan yangtinggi agar hidup saya jadi lebih mudah, sungguh mulia harapan mereka, dari kecil merekamenyekolahkan saya dengan harapan-harapan indahnya, jerih payah mereka mengumpulkan

  • rupiah untuk membiayai sekolah saya, peluh keringat mereka korbankan demi kebahagiaan sayakelak, sungguh saya mengetik tulisan di paragraf ini dengan perlahan sambil meneteskan airmata, terimakasih ibu, bapak, sekali lagi aku berjanji tak akan mengecewakan kalianTidak terasa ternyata sudah jam 12 malam, besok pagi saya ada janji untuk ketempat kerjakarena ada proyek perbaikan, mungkin sekian dulu saya tuangkan pendapat saya tentang apa itukuliah menurut saya, terimakasih sudah mau membaca buah pikir saya ini sampai akhir, salamsemangat, optimis dan terus maju! FIGHT!!